SILABUS Mata Kuliah Permukiman
SILABUS
Nama mata Kuliah
: Perencanaan Permukiman
Bobot
: 2 SKS
Status Mata Kuliah
: Inti
A. Rasional Sesuai dengan UU RI Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dsn Permukiman disebutkan bahwa, dalam rangka peningkatan harkat dan martabat, mutu kehidupan, dan kesejahteraan bagi setiap keluarga Indonesia, maka pembangunan perumahan dan permukiman sebagai bagian dari pembangunan nasional perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terpadu, terarah, terencana, dan berkesinambungan. Untuk mencapai hal tersebut perlu dipersiapan peserta didik sebagai calon arsitek yang mampu merencana dan merancang pembangunan lingkungan perumahan dan permukiman. Keberadaan mata kuliah Permukiman dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah permasalahan yang menjadikan peserta didik mendapatkan pemahaman yang kurang utuh, permasalahan tersebut adalah:: 1. Ruang lingkup Permukiman dalam beberapa aspek bersinggungan dengan disiplin ilmu planologi, perencanaan wilayah kota, sipil, dan lingkungan. 2. Dilihat dalam satu disiplin arsitektur, jika kurang bisa membatasi penjelasan substansi mata kuliah permukiman, maka akan sering terjadi tumpang tindih dengan
mata
kuliah
arsitektur
kota,
perancangan
kawasan,
dan
perencanaan tapak. 3. Mata kuliah Permukiman terasa sangat luas dan cenderung mengangkat permasalahan sosial dan peraturan-peraturan pemerintah pusat dan lokal. 4. Kurangnya membahas permasalahan yang aktual (up to date) baik dalam skala nasional maupun internasional. 5. Kurang memberi tempat pada perencanaan lingkungan permukiman secara utuh sampai dengan sarana dan prasarana ligkungan permukiman dibangun. 6. Metode pembelajaran yang tidak mengikuti perkembangan permukiman dan kurang membahas atau mengamati fenomena sekarang yang terjadi di lingkungan sekitar, khususnya permukiman yang berada di .urban, peri-peri, dan rural. Selanjutnya untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu ditetapkan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik selama mengikuti mata kuliah
permukiman. Kompetensi tersebut merupakan kumpulan dari beberapa target pencapaian. Mata kuliah Permukiman tidak bisa lepas dari rumah sebagai kebutuhan dasar manusia. Seperti tertuang dalam Undang-Undang RI No.4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, bahwa rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia akan papan merupakan bagian dan perumahan dan permukiman yang perlu ditata agar dapat berkelanjutan, serta dapat meningkatkan kesejahteraan penghuni di dalamnya karena akan menunjang pembangunan ekonomi, sosial budaya dan bidang-bidang yang lain. Disebutkan pula bahwa yang dimaksud dengan rumah, perumahan dan permukiman adalah sebagai berikut: 1. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. 2. Perumahan merupakan kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan infrastruktur dan sarana lingkungan. 3. Permukiman adalah bagian dari Lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai tempat Lingkungan tempat tinggal atau Lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung pengkehidupan dan penghidupan. B. Pengertian, Peran, dan Fungsi Mata kuliah Perencanaan Permukiman memberikan pendidikan dan pembelajaran tentang perumahan dan permukiman
serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam
proses perencanaan dan perancangan perumahan dan permukiman. Mata kuliah permukiman ini berperan dalam menciptakan calon arsitek yang mampu: 1. Merencanakan
dan
merancang
suatu
lingkungan
perumahan
dan
permukiman secara terpadu, terarah, terencana, dan berkesinambungan. 2. Merencanakan lingkungan perumahan dan permukiman yang diharapkan merupakan suatu kesatuan fungsional dalam wujud tata ruang fisik, kehidupan ekonomi dan sosial budaya, mampu menjamin kelestarian lingkungan
hidup,
meningkatkan
kualitas
kehidupan
manusia
dalam
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. C. Tujuan Sedangkan tujuan pembelajaran mata kuliah Perencanaan Permukiman adalah: 1. Mampu mendefinisikan masalah perumahan dan permukiman ditinjau dari berbagai aspek lingkungan perumahan dan permukiman.
2. Mampu
memperbandingkan
bentuk-bentuk
penyelesaian
masalah
perumahan dan permukiman serta memahami teori dan konsep yang mendasarinya. 3. Mampu merencanakan lingkungan perumahan dan permukiman.
D. Kompetensi 1. Kemampuan untuk membuat analisis dan evaluasi terhadap fenomena pembangunan perumahan dan permukiman (No. 4. Critical Thinking skill) 2. Kepekaan terhadap teori dan metode yang bertujuan memperjelas hubungan antara perilaku manusia dan lingkungan fisik (No. 7. Human Behavior) 3. Kepedulian akan ragam kebutuhan, nilai, etika , norma perilaku, serta pola sosial dan spasial yang membedakan berbagai kebudayaan dan implikasi dari keragaman ini untuk peran sosial (No. 8. Human Diversity) 4. Kepedulian
terhadap
pembangunan
yang
berkelanjutan
dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dasar ekologi dan tanggung jawab dalam pelestarian sumberdaya lingkungan dalam pembangunan perumahan dan permukiman (no. 13. Environmental Convservations). 5. Kemampuan yang memadai terhadap perubahan-perubahan yang terjadi karena pengaruh sosial, politik, teknologi dan ekonomi masa lalu dan masa kini terhadap lingkungan buatan (No. 36. Past and present Conditions for Architecture) E. Rambu-rambu o
Validity (kebenaran atau kesahihan)
Pembahasan diarahkan pada pemecahan permasalahan perumahan dan permukiman di Indonesia dengan didukung oleh fakta-fakta dari beberapa contoh kasus dari dalam negeri, maupun dari luar negeri. o
Significance (tingkat kepentingan)
Perumahan merupakan kebutuhan pokok setelah pangan dan sandang, merupakan kebutuhan diatasi.
masyarakat yang sangat mendesak perlu segera
Pada saat ini pemerintah masih punya kendala dan keterbatasan
dana, sedangkan permasalahan perumahan dan permukiman di perkotaan semakin kompleks, dengan pemecahan multi demensi. o
Utility (manfaat)
Dalam era otonomi daerah dalam menangani permasalahan perumahan dan permukiman sangat bermanfaat karena masing-masing daerah mempunyai karekteristik sendiri.
o
Learnability (tingkat kelayakan)
Mata kuliah ini sangat layak untuk dipelajari dan dikembangkan lebih lanjut, mengingat pembangunan perumahan dan permukiman selalu menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks. o
Interest (menarik)
Mata kuliah ini diharapkan peserta didik mampu mengembangkan diri dan peduli terhadap permasalahan perumahan dan permukiman di daerahnya, yaitu dengan dengan mempertimbangkan: 1. Pembahasan diarahkan pada perencanaan perumahan dan permukiman di Indonesia dengan didukung oleh beberapa contoh kasus di dalam negeri dan luar negeri. 2. Pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan di dalam kelas dan tugas yang diberikan dilakukan di luar kelas, kemudian dievaluasi dalam bentuk preview, seminar kelas, dan ujian. 3. Pengembangan mata kuliah diharapkan ke arah perencanaan dan perancangan perumahan dan permukiman dengan karakteristik
yang
khusus dan penanganan yang khusus pula (kampung, perumahan satelit, kota baru, permukiman marjinal, permukiman khusus, permukiman tradisional, permukiman peri-peri, sub-urban, dan rural). F. Metode Pembelajaran 1. Proses metode pembelajaran Inquiry : o
Menyadarkan peserta didik untuk memiliki keingintahuan terhadap sesuatu
o
Menarik kesimpulan dan membuat keputusan yang valid untuk menjawab permasalahan yang didukung oleh bukti-bukti.
o
Menggunakan
kesimpulan
untuk
menganalisis
data
yang
baru.
Kesimpulan tersebut diperlukan sebagai hipotesis yang baru untuk dibuktikan lebh lanjut. 2. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Inquiry : o
Ceramah : Memberikan materi, menunjukkan contoh berupa kasus/faktafakta di lapangan, gambar, merangkum dan menyimpulkan materi yang diberikan.
o
Diskusi : Mengajukan pertanyaan, memberi kesempatan bertanya, membentuk kelompok diskusi, memunculkan topik diskusi,.
3. Penilaian: Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan, yaitu pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Penilaian dengan memberikan soal
ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), serta pemberian tugas ekstra kepada semua peserta didik sesuai minat, perhatian dan kesenangan mereka. Pemberian tugas individu dan kelompok terhadap suatu kasus, mengulas kajian untuk
menganalisis dan merencanakan
suatu
lingkungan perumahan dan permukiman. . G. Kompetensi dan Hasil Belajar Kompetensi Dasar Kemampuan yang memadai dalam menghayati suatu lingkungan perumahan dan permukiman.
Hasil Belajar Memahami aspek-aspek prasarana permukiman baik dalam tahap rencana maupun kondisi di lapangan.
Menjelaskanberbagai sistem pengadaan perumahan di Indonesia dan negara lain.
Memahami kebutuhan perumahan di kota dan kaitannya terhadap tapak.
Memahami konsep teknologi perumahan di Indonesia
Kemampuan yang memadai dalam merencanakan suatu lingkungan perumahan dan permukiman.
Mengidentifikasi dan menganalisis tipe-tipe perumahan kelompok.
Memahami pola ruang terbuka pada perumahan dan permukiman.
Indikator Menjelaskan aspek lingkungan permukiman dan mampu memberikan contoh-contoh penerapannya dalam suatu lingkungan permukiman. Menjelaskan prinsip penyediaan prasarana oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat. Menjelaskan perencanaan umum presarana dalam permukiman, pengelolaan limbah, dan air bersih Menjelaskan tentang perumahan publik yang dikelola secara komersial dan menyeimbangkan antara pelayanan dan keuntungan Menjelaskan konsep perumahan swasta yang diuraikan mulai dari pola pengadaan dan hubungan dengan bank. Menjelaskan sejarah perkembangan desa dan kampung serta permukiman marjinal. Menganalisis kebutuhan perumahan dan kondisi tapak seperti rumah, penghuni, dan kondisi tapak. Menjelaskan aspek sosial-ekonomi penduduk kota dan permukiman. Menjelaskan aspek tapak/lingkungan dan permukiman. Menjelaskan contoh-contoh perkembangan teknologi perumahan di Indonesia (contohcontoh buku perumahan REI dan Perumnas) Menjelaskan industrial housing dan perkembangan teknologi perumahan. Menjelaskan tipe-tipe perumahan seperti tipe rumah, tipe penghuni, pengembangan konsep rumah Mendeskripsikan rumah sehat sederhana (indikator rumah sehat dan syarat rumah sehat) Mendeskripsikan Rumah Susun yang flesibel, berbagai konfigurasi., keuntungan dan kerugian. Menjelaskan studi pola ruang terbuka seperti sistem tapak, kelompok unit, dan pengembangan konsep tapak Menjelaskan fasilitas umum kota, perumahan, dan permukiman Menjelaskan perhitungan tata guna lahan.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) RENCANA POKOK BAHASAN
Pertemuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Pendahuluan Aspek prasarana permukiman: Prinsip penyediaan prasarana Aspek prasarana permukiman(lanjutan); Prasarana dasar
Berbagai sistem pengadaan Berbagai sistem pengadaan (Lanjutan). Teknologi Perumahan: Perkembangan teknologi perumahan dan permukiman Teknologi Perumahan (lanjutan): Konsep teknologi dalam pengadaan perumahan
UTS Kebutuhan perumahan kota dan kondisi tapak: Analisis kebutuhan perumahan kota dan kondisi tapak Kebutuhan perumahan kota dan kondisi tapak (lanjutan): Aspek sosial-ekonomi penduduk kota dan pemukiman Kebutuhan perumahan kota dan kondisi tapak (lanjutan): Aspek tapak /lingkungan dan permukiman Tipe perumahan kelompok: Studi mengenai tipe perumahan kelompok, Rumah sehat sederhana & Rusun Pola ruang terbuka: Studi pola ruang terbuka, penempatan sarana hunian Fasilitas umum kota & Perhitungan tata guna lahan Site plan dan pemukiman UAS
H. Kepustakaan Locally Based Demand (LBD) 2002, Direktorat Jendral Perumahan dan Permukiman.Newmark and Thompson. 1977. Self, Space and Shelter: An Introduction to Housing. New York: Harper and Row Publizer Inc MIT, 1978, Urbanization Primer, R&E Book. Pembangunan Perumahan dan Permukiman, edisi 1996, Kantor Menteri Negara Perumahan Rakyat. Silas, J., 1993, Perumahan: Hunian dan Fungsi lebihnya, Dari Aspek Sumberdaya dan Eksistensi, Surabaya. Terner, I.D & Turner, J.F.C, 1972, Industrialized Housing, Cambridge, Massachusetts. Turner, J.F.C, 1976, Housing By People, Pantheon Books, New York. ----- Agenda 21 Indonesia, 1997, Strategi Nasional Untuk Pembangunan Berkelanjutan; Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup; Jakarta. ----- Habitat Agenda Indonesia, national Report for Habitat II, 10 November 1995. ----- UU RI No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. ---- Industrialization of Housing in Asia and the Far East; Status, Trends, and Prospect, 1972, New York, UN. ---- Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun, Departemen Pekerjaan Umum, Dirjend Cipta Karya, Kepmen PU No. 20, KPTS/1986.