Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
ANALISIS KEBIJAKAN MANAJEMEN TERHADAP KOMPENSASI DAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PDAM TIRTA DAROY BANDA ACEH 1)
A. Jabar1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ABSTRAK
Perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh adalah sebuah perusahaan penyedian air minum bersih yang sehat dan memenuhi syarat peruntukan bagi masyarakat Kota Banda Aceh. Dalam pelaksanaan tugas pihak manajemen perusahaan harus dapat memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Selain itu untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan tentu harus diberikan kompensasi sebagai imbalan balas jasa karena mereka telah bekerja dengan baik untuk tercapainya tujuan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik analisis pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif. Data-data dalam bentuk angka diolah dengan peralatan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sampel penelitian yang diamati selama 5 tahun (2009-2013) rata-rata jumlah kompensasi sebesar Rp.1.271.280.000 atau (0,72%) pertahun. sedangkan produktivitas kerja karyawan rata-rata selama 5 tahun 57.590,4 jam dan jam kerja standar yang ditentukan 57.600 jam pertahun berarti jam kerja keterlambatan karyawan hanya 9,6 jam pertahun. Ini menunjukkan atas kebijakan manajemen dengan adanya pemberian kompensasi telah dapat meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh. Kata Kunci : Manajemen, Kompensasi, dan Kinerja Karyawan PENDAHULUAN Dunia usaha semakin berkembang dewasa ini sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan ini ditandai dengan berdirinya perusahaan-perusahaan baik swasta maupun perusahaan milik pemerintah, kemajuan suatu perusahaan tersebut ikut dipengaruhi oleh kemampuan manajemennya dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efisien dan efektif. Menurut Manulang (2006 : 5) mengatakan: Manajemen ada tiga pengertian yaitu : Pertama, manajemen sebagai suatu proses, Kedua manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan Ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan juga sebagai suatu ilmu. Istilah manajemen terjemahannya dalam bahasa Indonesia dapat dilihat ada berbagai macam yang dipergunakan seperti, Ketatalaksanaan ; Manajemen ; Manajemen Pengurus ; dan sebagainya. Manajemen berasal dari kata “To-Manage” yang artinya Memimpin, Mengurus, Mengendalikan, Memerintah. Sedangkan Management berarti pengurus, Pemimpin, Direksi. Agar terlaksananya aktivitas manajemen dalam perusahaan maka diperlukan fungsi-fungsi manajemen yaitu : Perencanaan, Pengorganisasian, dan Pengawasan. Lebih lanjut perlu juga dijelaskan bahwa manajemen dibutuhkan oleh semua lembaga/organisasi. Dan menurut penulis ada 3 alasan yang mendasar, yaitu : 122
Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi 2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur atau dinilai dengan banyak cara yang berbeda, salah satu cara yang umum adalah “efisiensi dan efektivitas”. Sumber daya manusia berkualitas merupakan faktor yang sangat menentukan tercapainya tujuan organisasi. Keefektifan kinerja suatu organisasi, merupakan pencerminan etos kerja dan motivasi para karyawan dalam melaksanakan tugas. Meskipun penekanan dapat diberikan kepada individu atau karyawan, keefektifan kinerja seseorang sangat tergantung pada keberhasilan organisasi dalam menumbuhkan motivasi. Sementara itu motivasi karyawan bisa tumbuh bila arah organisasi secara keseluruhan jelas dan penentuan kinerja sesuai kebutuhan organisasi. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, merupakan salah satu badan usaha penyedian air minum yang bersih dan sehat sesuai dengan peruntukannya untuk dimanfaatkan oleh konsumen. Maka untuk mencapai pada sasaran yang diinginkan oleh perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja, perlu diperhatikan tingkat kesejahteraan karyawan dan pemberian kompensasi sebagai imbalan balas-jasa yang memuaskan bagi karyawan, karena mereka telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kompensasi merupakan suatu bentuk balas jasa dengan maksud untuk memberikan umpan balik terhadap karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dan untuk memberikan motivasi terhadap mereka agar mencapai tingkat kerja yang diinginkan. Bentuk balas jasa finansial, jasa-jasa berwujud dan tunjangan-tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari hubungan kerja. Menurut Simamora (2007:145) menyatakan “Kompensasi tidak hanya pada imbalanimbalan dalam bentuk uang atau bentuk ekstrinsik saja tetapi juga pada tujuan-tujuan dan imbalan intrinsik seperti pengakuan, kesempatan untuk promosi dan tugas yang menantang. Menurut Hasibuan (2008 : 135) bahwa : “Kompensasi adalah sebuah pendapatan yang terbentuk uang atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi. Kompensasi yang terbentuk uang artinya kompensasi itu dibayar oleh organisasi dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan, sedangkan kompensasi berbentuk barang artinya kompensasi tersebut dibayar dengan barang”. Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2008 : 158) bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Adapun tujuan yang hendak dicapai dengan pemberian kompensasi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Memperoleh personalia yang handal Kompensasi perlu dikembangkan dan ditingkatkan untuk menimbulkan daya tarik para pelamar, karena instansi-instansi bersaing dalam mencari personil, tingkat penggajian 123
A.Jabar dan pengupahan harus sesuai dengan kondisi suplai dan permintaan karyawan. Kadangkadang tingkat gaji yang relatif tinggi diperlukan untuk menarik para pelamar yang cakap dan sudah bekerja di berbagai instansi lain. 2. Mempertahankan para karyawan yang ada Bila tingkat kompensasi tidak kompetitif, niscaya banyak karyawan yang baik dan cakap akan pindah kerja di tempat lain. Untuk mencegah perputaran karyawan, penggajian harus dijaga agar tetap kompetitif dengan instansi-instansi lain. Selain itu karyawan yang berpengalaman dan terlatih dengan baik merupakan asset organisasi dan memerlukan waktu untuk mendidiknya baik melalui pendidikan formal maupun non formal. 3. Menjamin keadilan Administrasi penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip keadilan. Keadilan atau konsistensi pemberian kompensasi internal dan membandingkan dengan kompensasi eksternal sangan penting diperhatikan dalam penentuan kondisi tingkat kompensasi. 4. Menghargai perilaku yang dinginkan Kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan, seperti prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab, dan perilaku-perilaku lain yang dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif. 5. Mengendalikan biaya-biaya Suatu program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusianya pada tingkat biaya yang layak. Tanpa struktur penggajian yang sistematik, instansi tidak dapat mengendalikan biaya-biaya kepada karyawannya. 6. Memenuhi peraturan-peraturan legal Seperti aspek-aspek manajemen personalia lainnya, administrasi kompensasi menghadapi batasan-batasan legal. Sistem kompensasi yang baik memperhatikan kendalakendala tersebut dan memenuhi semua peraturan yang mengatur kompensasi karyawan. Sehubungan dengan uraian tersebut di atas bila kompensasi yang diterima masih jauh dari kecukupan baik kompensasi financial seperti gaji, instensif, tunjangan, dan kompensasi non-financial seperti tugas-tugas sesuai dengan jabatan, kondisi lingkungan kerja yang nyaman, kebijakan pimpinan yang baik dan sebagainya, kesemuanya itu akan dapat mempengaruhi terhadap produktivitas kerja karyawan. Maka sebaiknya dalam pemberian kompensasi perlu menggunakan perspektif sumber daya manusia yang lebih objektif dan positif. Artinya, bahwa karyawan yang menunjukkan produktivitas kerja dan jiwa pengabdian yang tinggi perlu mendapat perhatian pimpinan dengan segala kesungguhan, dan lebih berpeluang untuk menerima kompensasi yang lebih besar. Dengan demikian diharapkan kepada semua karyawan yang bertugas pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, dalam masa pengabdiannya agar dapat meningkatkan produktivitas kerja yang lebih baik. Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran tersebut di atas maka yang menjadi permasalahan dalam pengkajian ini adalah sebagai berikut : 1. Berapa besarkah kompensasi yang diberikan kepada karyawan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Di Kota Banda Aceh. 2. Bagaimanakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Di Kota Banda Aceh. 124
Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya kompensasi yang diberikan kepada karyawan dan pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dimaksudkan untuk menafsirkan dat-data yang diperoleh dari hasil penelitian dan menganalisis data berdasarkan angka-angka yang diperoleh sehingga adanya suatu kepastian melalui penulisan ini. Berikutnya diperkirakan jumlah polulasi karyawan sebanyak 114 orang. Mengingat populasi yang demikian besar penulis menetapkan sampel sebanyak 30 orang karyawan sebagai responden dengan cara proforsif. Untuk memudahkan dalam penelitian penulis menghubungi dengan Pimpinan, Bagian Administasi dan Keuangan, Bagian Kepagawaian dan Karyawan yang dijadikan sampel kiranya dapat member informasi data yang lebih otentik. Data-data yang berkaitan kompensasi diambil selama 5 tahun yaitu sejak tahun 2009-2013, serta data-data lainnya sesuai dengan penulisan ini. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipercaya akan kebenarannya, maka digunakan teknik pengumpulan data library research dan field research. a. Library Research, yaitu suatu penelitian kepustakaan dalam hal ini penulis menggunakan bahan-bahan dari buku-buku yang berhubungan dengan pokok-pokok masalah pembahasan dalam penulisan ini. b. Field Research, yaitu penelitian lapangan yang penulis gunakan dengan Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan para karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di kota Banda Aceh dan Observasi, yaitu melakukan penelitian dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui atau melihat langsung objek yang diteliti. Teknik Pengolahan Data Untuk menganalisis data yang diperlukan, digunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif, yaitu menganalisis data secara teoritis dengan bantuan penadapat para ahli guna mendukung data sesungguhnya. Analisis kuantitatif, dalam hal ini penulis menggunakan formula untuk mendapatkan hasil secara konkrit yaitu menggunakan peralatan statistik oleh Umar (2006 : 120) yaitu sebagai berikut. Rumus
:
Keterangan : P = Persentase (%) Pn = Jumlah Kompensasi Tahun Ke-n (Rp) Po = Jumlah Kompensasi Tahun Awal (Rp) 100% = Bilangan Tetap HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, didirikan berdasarkan PERDA No. 2 Tahun 1975 tanggal 24 Februari 1975. Perusahaan ini 125
A.Jabar berkedudukan dan berkantor pusat di kota Banda Aceh. Adapun kegiatan utama perusahaan ini adalah mengusahakan penyediaan air minum yang sehat dan memenuhi syarat bagi masyarakat Kota Banda Aceh. Selanjutnya mengenai kedudukan PDAM Tirta Daroy dapat dilihat pada uraian berikut ini : Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy sebagai salah satu milik Pemerintah Daerah Kota Banda Aceh adalah sebagai salah satu kelengkapan dari otonomi daerah. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy diselenggarakan atas dasar azas ekonomi perusahaan dalam satu kesatuan sistem pembinaan ekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila yang menjamin kelangsungan demokrasi ekonomi yang berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy dalam menjalankan tugasnya sehari-hari perusahaan ini dipimpin oleh Direksi di bawah pengawasan suatu badan pengawas. PDAM Tirta Daroy mempunyai tugas pokok untuk menyediakan air bersih untuk masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial kesehatan dan pelayanan umum menuju masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka PDAM Tirta Daroy mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Melaksanakan pengurusan dan pembinaan perusahaan daerah menurut kebijakan yang telah ditetapkan badan pengawas sesuai dengan kebijaksanan umum pemerintah daerah. b. Melaksanakan koordinasi yang meliputi segala usaha kegiatan guna mewujudkan peningkatan pelayanan penyediaan air minum yang sehat untuk masyarakat umum. c. Pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengamatan teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah serta pengaturan perundangan-perundangan yang berlaku. d. Pengurusan tata usaha perusahaan daerah. Selanjutnya perkembangan PDAM Tirta Daroy diawali dengan rencana pengembagan proyek penyediaan air bersih kepada masyarakat yang diikuti dengan pembangunan sarana maupun prasarana perusahaan melalui beberapa tahap. Dengan demikian diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat sesuai dengan kualitas maupun kuantitasnya sehingga tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat terpenuhi. Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan sebagian besar masyarakat Kota Banda Aceh terhadap air bersih maka dilaksanakan penambahan sumber air bersih pada desa-desa yang pendistribusiannya menggunakan tower resevair. Sedangkan untuk masyarakat yang ada di beberapa tempat yang tidak dapat dijangkau oleh sistem penyediaan air bersih yang ada, maka perusahaan melaksanakan pembangunan sistem penyediaan air minum yang baru di beberapa lokasi dan dapat dilaksanakan distribusi air bersih pada masing-masing lokasi. Untuk meningkatkan pembangunan sarana produksi transmisi dan distribusi air bersih tersebut perusahaan mendapat bantuan dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan Dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan melalui bantuan luar negeri. Kompensasi Terhadap Karyawan Pemberian kompensasi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh adalah sama dengan perusahaan lainnya. Dalam pemberian kompensasi disesuaikan dengan pekerjaan serta syarat-syarat jabatan karyawan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan untuk menunjang kinerja karyawan di samping pemberian yang berupa tunjangan126
Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
tunjangan berkenaan dengan jumlah tanggungan keluarga, biaya hidup, tugas-tugas yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan. Pemberian kompensasi kepada karyawan diberikan agar mereka termotivasi bekerja dengan serius dan antusias sehingga produktivitas kerja atau tujuan yang ditetapkan dapat mencapai hasil yang maksimal. Adapun jenis-jenis kompensasi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh yang diberikan adalah berbentuk finansial dan non finansial. Adapun pemberian kompensasi dalam bentuk finansial pada perusahaan tersebut berupa : a. Tunjangan uang lembur, yaitu honor lembur yang diberikan kepada karyawan yang melaksanakan pekerjaan lembur; b. Kompensasi lainnya dari laba perusahaan Sedangkan kompensasi yang berbentuk non finasial pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh berupa : a. Indek Prestasi Kerja yaitu perhatian pimpinan terhadap pribadi karyawan dalam mempromosikan ke tingkat yang lebih tinggi, sesuai dengan kemampuan dan prestasinya; b. Jasa produksi; c. Sikap ramah dan simpati kepada karyawan; d. Saling percaya dan menghargai; e. Dalam memberikan perintah/tugas, atasan bersikap mendidik dan membimbing; f. Adanya pengakuan/penghargaan terhadap bawahan, karena telah dapat menyelenggarakan tugas dengan baik-baik; g. Pengembangan karir melalui pelatihan/pendidikan, dan promosi jabatan. Dengan adanya pemberian kompensasi dapat memberikan dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan motivasi kerja sehingga produktivitas kerja bagi setiap karyawan akan meningkat. Perkembangan jumlah kompensasi secara keseluruhan yang direalisasikan kepada karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Jumlah Kompensasi Terhadap Karyawan PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh Tahun (2009 – 2013) No.
Tahun
1. 2. 3. 4. 5.
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Kompensasi (Rp) 1.250.000.000,1.260.200.000,1.270.100.000,1.280.500.000,1.295.600.000,-
Persentase (%) 0,00 0,81 0,79 0,82 1,18
Jumlah 6.366.400.000,3,60 Rata-rata 1.271.280.000,0,72 Sumber : Perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa rata-rata kompensasi yang diberikan (direalisasikan) kepada karyawan responden sampel penelitian yang diteliti pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh adalah sebesar Rp. 127
A.Jabar 1.271.280.000,- atau (0,72%) per tahun. Peningkatan realisasi kompensasi yang terbesar terjadi pada tahun 2013, yaitu sebesar (1,18%), sedangkan realisasi kompensasi terkecil terjadi pada tahun 2011, yaitu hanya (0,79%) dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya. Produktivitas Kerja Karyawan Untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, maka dapat diukur dari jam kerja aktual yang dihasilkan oleh seluruh karyawan per tahun selama lima tahun terakhir yaitu sejak tahun (2009 – 2013). Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut, jam kerja standar karyawan untuk hari Senin, Selasa, Rabu Kamis dan Jum’at adalah selama 8 jam. Jadi para karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh bekerja setiap minggunya selama 40 jam. Dengan demikian, jumlah jam kerja yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan adalah selama 160 jam per bulan dan 1.920 jam untuk setiap tahunnya. Bila dikalikan dengan responden sampel sebanyak 30 orang maka jam kerja aktual karyawan adalah 57.600 jam per tahun. Untuk mengetahui tingkat jam kerja aktual yang dihasilkan oleh karyawan, maka terlebih dahulu jumlah jam kerja standar per tahun dikurangi jam keterlambatan karyawan dalam bekerja, lihat tabel berikut : Tabel 2. Produktivitas Kerja Karyawan Pada PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh Tahun (2009 – 2013) Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata
Jam Keterlambatan 12 10 11 8 7
Jam Kerja Standar Pertahun 57.600 57.600 57.600 57.600 57.600
Jam Kerja Aktual 57.588 57.590 57.589 57.592 57.593
9,6
57.600
57.590,4
Sumber : Perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh Dari data pada tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata jam kerja standar karyawan selama 5 tahun adalah 57.600 jam per tahun. Sedangkan jam keterlambatan seluruh karyawan adalah selama 9,6 jam per tahun, maka rata-rata jam kerja aktual 57.590,4 jam. Perlu juga dijelaskan pada tahun 2009 jam kerja aktual yang dihasilkan oleh karyawan mengalami penurunan yang paling kecil dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya yang mengalami peningkatan. Kebijakan Manajemen terhadap Kompensasi dan Kinerja Karyawan pada PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh Pemberian kompensasi merupakan salah satu sarana untuk menciptakan motivasi kerja agar semangat dan kegairahan bekerja tercipta di samping akan mempengaruhi efektifitas dan efisiensi kerja. Dengan adanya kegairahan dan tanggung jawab pada diri setiap individu, maka akan tertanam dalam pribadi mereka untuk selalu mampu mempertahankan sekaligus meningkatkan prestasi kerja dari yang pernah dicapai sebelumnya. Dampak nyata dari pemberian kompensasi yang diberikan kepada karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum 128
Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
(PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh diantaranya adalah dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada perusahaan tersebut semakin tinggi. Pemberian kompensasi pada perusahaan tersebut merupakan upaya peningkatan produktivitas jam kerja dalam melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab setiap karyawan, sehingga akan menghasilkan nilai kerja (jam kerja aktual) yang semakin baik. Keberhasilan tersebut pada hakekatnya merupakan prestasi yang dicapai oleh perusahaan secara keseluruhan, karena berbagai kegiatan dalam perusahaan diarahkan pada suatu tujuan yang sama yaitu meningkatkan kinerja perusahaan. Kebijaksanaan kompensasi akan dapat meningkatkan kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, seperti : a. Menimbulkan semangat bagi karyawan dalam bekerja secara efektif dan efisien; b. Patuh dan taat terhadap segala peraturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan terutama yang menyangkut dengan jam kerja; c. Dapat menyelesaikan dan menyerahkan tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan tepat pada waktunya. Dari uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa pemberian kompensasi telah dapat meningkatkan kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh dalam melaksanakan segala aktivitasnya. Selain itu, dapat juga dikemukakan bahwa dengan kebijakan pimpinan dalam pemberian kompensasi kepada karyawan diharapkan kinerja perusahaan akan lebih meningkat. PENUTUP Simpulan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh dalam melaksanakan segala aktivitasnya selalu memperhatikan kompensasi kepada karyawan baik berupa material dan non material. Diperkirakan jumlah rata-rata kompensasi yang diberikan kepada karyawan selama 5 tahun terakhir (2009 s/d 2013) sebanyak Rp.1.271.280.000,- atau (0,72%) pertahun. Disisi lain produktivitas kerja karyawan berdasarkan rata-rata jam kerja aktual selama 5 tahun adalah 57.590,4 jam, sedangkan jam kerja standar ditetapkan 57.600 jam pertahun, berarti jam kerja keterlambatan karyawan hanya 9,6 jam pertahun. Ini menunjukkan atas kebijakan manajemen perusahaan dengan adanya pemberian kompensasi telah berpengaruh sekaligus dapat meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh. Saran-Saran Pembinaan perilaku karyawan sangat diperlukan sehingga mereka merasa memiliki, disiplin dalam bekerja dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja karyawan pihak manajemen perusahaan terus memperhatikan faktor-faktor pendukung, seperti sikap mental, pendidikan, pelatihan kerja, sistem manajemen dan kompensasi. Dengan adanya upaya-upaya tersebut diharapkan kinerja perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh akan lebih meningkat. DAFTAR KEPUSTAKAN Arsyad, L, 2005. Ekonomi Manajerial. Penerbit BPFE, Yogyakarta. Cahyono, B.t, 2006. Manjemen Sumber Daya Manusia. IPWI : Jakarta. Gitosudarmo, I, dan Basri, 2005. Manajemen Keuangan. Penerbit BPFE, Yogyakarta. 129
A.Jabar Handoko, T. Hani, 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi-2, BPFE : Yogyakarta. Hasibun, H. MSP, 2006. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peneingkatan Produktivitas. Cetakan Pertama, Bumi Aksara : Jakarta. Manullang, M, 2006. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Penerbit Liberty, Yogyakarta. Mursi, Abd. Hamid, 2006. SDM Yang Produktif. Jakarta : Gema Insani Press : Jakarta. Ravianto, 2006. Pendekatan Analitik Terhadap Beberapa Masalah Personel Manajemen. BPFUGM : Yogyakarta. Simamora, Henry, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE-YKPN : Yogyakarta. Umar, Hussein, 2006. Metodelogi Penelitian Aplikasi Pemasaran. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Wasis, 2006. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Penerbit Alumni, Bandung.
130