26/08/2014
RPI 8: PENGELOLAAN HHBK
•Masih mengandalkan “WILD HARVEST” padahal DATA POTENSI dan SEBARAN belum tersedia (PUSKONSER) •TEKNIK BUDIDAYA BELUM DIKUASAI (PUSPROHUT) •Tata kelola belum baik (PUSPIJAK) Rantai nilai belum memihak petani/ pengumpul “Perdagangan dikuasai MAFIA” Kebijakan pengelolaan belum terumuskan dengan baik
Apakah pengelolaan HHBK mampu menyediakan pangan, energi alternatif terbarukan dan obat-obatan bagi masyarakat lokal sekitar hutan?
• Apakah pengelolaan HHBK mampu meningkatkan ketersediaan bahan baku industri kehutanan dan kesejahteraan masyarakat? • Apakah pengelolaan HHBK mampu menciptakan biodiversitas yang unik, mampu meningkatkan fungsi hutan dalam menyerap karbon dan melindungi lingkungan sekitarnya?
4 PAKET IPTEK • BUDIDAYA HHBK pangan • Budidaya HHBK energi terbarukan (BIOFUEL) • Budidaya HHBK Tanaman OBAT • BUDIDAYA HHBK bahan baku industri untuk meningkatkan fungsi lingkungan
FOKUS: TEKNIK BUDIDAYA
1
26/08/2014
1. Paket IPTEK pengelolaan HHBK untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal
2. Paket IPTEK pengelolaan HHBK utk. menyediakan bahan baku (feed stock) energi terbarukan (biofuel)
5 PPTP
4 PPTP
3. Paket IPTEK pengelolaan HHBK Tanaman dan/atau Jamur hutan penghasil obat
RPI 8: Pengelolaan HHBK
16 PPTP
Paket IPTEK pengelolaan HHBK untuk meningkatkan fungsi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat 15 PPTP
REKAPITULASI KEGIATAN SELAMA 5 TAHUN OUTPUT
TUJUAN
PPTP
RPTP
1. Budidaya HHBK Pangan
Meningkatkan ketahanan pangan lokal
5
24
2. Optimasi produktivitas HHBK Energi terbarukan
Meningkatkan ketersediaan bahan baku energi terbarukan (biofuel)
4
18
3. Budidaya HHBK Meningkatkan produktivitas dan Tanaman/Jamur Obat kandungan bahan aktif tanaman (dari Hutan) dan atau jamur hutan penghasil obat
16
79
4. Budidaya HHBK industri utk optimasi fungsi lingkungan dan KESMAS
15
74
40
195
Meningkatkan produktivitas dan mutu HHBK bahan baku industri untuk optimasi fungsi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat JUMLAH
2
26/08/2014
jumlah kegiatan 40
40
40 39.5
39
39
39 38.5 38 37.5
37
37 36.5 36 35.5 ke1
ke2
ke3
RPI 3.FLORA & FAUNA
RPI 16. TATA KELOLA
ke5
Budidaya/optimasi produktivitas HHBK di kaw. konservasi RPI 2. Pengelolaan Kaw. Konservasi
Potensi, Sebaran Etnobotani
Analisis Finansial, Rantai nilai, Kelembagaan, Kebijakan, dll
ke4
BUDIDAYA & PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
RPI 8: Pengelolaan HHBK
Serapan karbon, tata air, biodiversitas RPI 13. MITIGASI PI
Budidaya HHBK untuk tanaman kehidupan RPI 6. Pengelolaan HAPL
Peningkatan Mutu & Daya Saing, kandungan bahan aktif RPI 11. PENGOLAHAN HHBK
3
26/08/2014
Output 1. Pangan
2015 Demplot penanaman
2016 2017 2018 DAIN (KTI) Teknik optimasi DATA Produktivitas , kandungan gizi, Pertumbuhan produktivitas persepsi masyarakat, luasan optimal, (DOM NIS) DRAFT KEBIJAKAN 2. energi Info jenis Teknik biofuel baru pembibitan Kebun koleksi Bibit unggul, potensial jenis baru, DAIN (KTI) info produksi tinggi, NYAMPLUNG Pemuliaan Bibit unggul Produktivitas kandungan minyak tinggi Demplot Manipulasi buah dan man.lingk lingkungan kandungan minyak 3. Tanaman Info sebaran, Demplot DAIN Teknik Peningkatan produktivitas, Obat etnobotani, Penanaman, Produktivitas & kandungan bahan aktif, Umur efektif, kandungan pertumbuhan info kandungan Analisis finansial, penggunaan bahan aktif, bahan aktif hasil biochar, Teknik budidaya BAHAN KEBIJAKAN Tata kelola, pembibitan 4. bahan Demplot, Teknik DAIN •TEKNIK OPTIMASI PRODUKTIVITAS baku penanaman peningkatan Produktivitas, •BAHAN KEBIJAKAN TATA KELOLA : industri & (KPH L/K) produktivitas kandungan -Analisis Finansial fungsi bahan aktif, -Rantai Nilai, Kelembagaan lingkungan -HHBK Vs MITIGASI
2019
B U K U S I N T E S I S
Proporsi bentuk luaran RPI 20% 37%
demplot bibit unggul data & info Petunjuk teknis
17%
Kebijakan
6% 20%
4
26/08/2014
10% 30% pro poor pro growth pro environment pro job
40%
20%
Komoditas Senyawa Aromatis Minyak atsiri Penghasil getah Minyak nabati
Biofuel Rotan Bambu Pewarna alami Pangan Pakan Obat Jumlah
Jumlah jenis 6 1 4 2
1 5 3 5 2 1 8 38
• 36 termasuk P 35/2007 • 2 unggulan lokal: Rumput ketak, Faloak • 36 Tumbuhan • 2 jenis hewan Trigona Ulat sutera
5
26/08/2014
Organisasi Pelaksana Koordinator : Enny Widyati (Pusprohut) Sub Koordinator : Encep Rahman (BPTA Ciamis) Pelaksana : 13 UPT (11 Balai kecuali Solo dan Kuok, Kuok mulai 2016 mandat, 2 BB)
Pusprohut BPK Manokwari BPK Makassar 5% 3% 3% 5%
BPTA Ciamis
8%
17%
BPK ANU BPTHHBK 7%
5% 7%
5% 3% 10% 15%
7%
BPTP Bogor BPK Kupang BPK Banjarbaru BB Dipterokarpa BB Yogya BPK Manado BPTKSDA Samboja BPK Palembang
6
26/08/2014
KENDALA • TERLALU ENAK menjadi peneliti LITBANGHUT, peneliti malas mikir, kurang kreatif, kurang kompetitif (satu peneliti memegang bbrp kegiatan RPI berbeda) RPI 8 terlalu banyak peminat (penelitian bukan berdasar KEBUTUHAN tetapi KEMAUAN peneliti/Ka Balai) • Terlalu banyak komoditas HHBK (95% hasil hutan) • Kemampuan SDM di daerah rendah (more educated PINDAH ke PUSAT) • TUSI Balai menjadi kendala (co: budidaya PASAK BUMI di BPTKSDA) • Pengelolaan DATA (RPTP/PPTP peneliti daerah sangat antusias, bahkan NGERJAIN koordinator, giliran diminta DATA hasil untuk SINTESIS sekedarnya)
Usulan TINDAK LANJUT • Ada mekanisme pengajuan proposal di luar RPI (terbatas) untuk sarana LATIHAN BERKOMPETISI • RPI begitu disyahkan TIDAK BERUBAH, yang lentur (menanggapi issue aktual) disediakan “wadah” lain. RPI 8 ini tidak akan ada penambahan jenis (PP 35/2007 atau Unggulan Setempat) • Buat SOP “Post Graduate” jurusan dan thesis harus sesuai dengan TUSI, HARUS KEMBALI • TUSI balai jangan ganti-ganti • Pengajuan draft KTI ke jurnal/media manapun harus diendorse/diparaf oleh koordinator (pengendalian data)
7
26/08/2014
8