RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN KARANTINA PERTANIAN
1) PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pembangunan Karantina Pertanian pada tahun 2015 merupakan tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional -RPJMN 2015 – 2019, dandalam mengambil peran pembangunan nasional Barantan dengan Visi “Menjadi Instansi yang Tangguh dan TerpercayaDalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”. Untuk menggapai Visi Badan Karantina Pertanian diemban Misi sebagai berikut: 1) Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK), dan Organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) 2) Mendukung terwujudnya keamanan pangan 3) Memfasilitasi
perdagangan
dalam
rangka
mempertahankan
dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian 4) Memperkuat kemitraan perkarantinaan 5) Meningkatkan Citra dan Kualitas Layanan Publik . Telah terjadinya perubahan lingkungan strategis baik internal maupun eksternal seperti dampak krisis ekonomi global, tejadinya perubahan cuaca, terbentuknya kelompok-kelompok negara kerja sama ekonomi, berkembangnya kabupaten-kabupaten baru, isu bioterorisme dituntut peran karantina yang lebih dalam perlindungan ketahanan dan keamanan pangan , kelestarian lingkungan, akselerasi ekspor dan domestik produk pertanian, juga disisi lain dituntut oleh masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dengan kualitas pelayanan publik, mengharuskan kepada setiap unsur pegawai
Karantina
pertanian bekerja keras untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Renstra BKP Kelas I Jayapura
1
Menyadari peran dan tanggung jawab atas tuntutan dan pengakuan pemangku kepentingan, institusi karantina pertanian harus terus diperkuat menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi, transportasi dan telekomunikasi. Badan
Karantina
Pertanian
ditetapkan
sebagai
instansi
yang
melaksanakan tugas perkarantinaan hewan dan tumbuhan sesuai peraturan perundangan yang berlakuyang memiliki 52 (limapuluh dua) UPT yang tersebar disalah satunya Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura. Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura mempunyai wilayah tugas mengamankan 10 (sepuluh) Kota/Kabupaten yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Kerom, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Oksibil, Kabupaten Yalimoagar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan maka Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura sebagai Unit pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian perlu menyusun dokumen Agenda Kerja Strategis jangka menengah (lima tahun) sebagai acuan kerja dalam mengimplementasikan cerminan Integritas terhadap visi dan misi Badan Karantina Pertanian. 1.2. Visi, Misi, Moto Janji Pelayanan, Budaya Kerja dan Value. Visi
: Menjadikan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura yang terbaik,
tangguh,
profesional
dan
terpercaya
dalam
perlindungan kelestarian SDA, lingkungan dan keamanan pangan. Misi
:
- Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan tumbuhan nasional dan daerah; - Mendukung keberhasilan program swasembada pangan, peningkatan ketahanan pangan dan keamanan pangan nasional dan daerah; - Memfasilitasi kelancaran perdagangan/pemasaran produk hasil komoditas pertanian; - Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat; - Mendorong partisipasi masyarakat di daerah dalam
Renstra BKP Kelas I Jayapura
2
penyelenggaraan perkarantinaan. Moto
: Bersama Karantina mari cegah dan lindungi tanah Papua dari penyakit hewan dan tumbuhan.
Janji
: Petugas Karantina tidak menerima gratifikasi dan pungutan
Pelayanan
liar diluar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Nilai Budaya : 1.
Berpikir Cerdas, selalu berupaya melakukan pilihan
Kerja
terbaik dalam melakukan tindakan. 2.
Amanah, dalam menjalankan tugas merupakan ibadah, selalu ikhlas, tulus, totalitas dan profesional dalam menjalankan
dan
bertanggungjawab
dalam
menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien serta
berkomitmen
yang
tinggi
dalam
memberi
pelayanan. 3.
Inovatif, mengembangkan cara-cara terbaik dalam mencapai tujuan dengan kreatif.
4.
Bekerjasama komunikasi
dan untuk
Komunikatif,selalu memahami
melakukan
pelayanan
yang
dibutuhkan stake holder dan selalu bekerja sama baik internal maupun eksternal dalam mencapai tujuan. 5.
Scientif Base, dalam bekerja selalu berdasarkan teknologi dan ilmu pengetahuan serta standar-standar baku yang telah ditetapkan.
Value BKP Jayapura: 1. Komitmen; 2. Disiplin; 3. Keteladanan; 4. Integritas; 5. Kesisteman dan Penegakan aturan.
Renstra BKP Kelas I Jayapura
3
1.3. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Tujuan Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 22/Permentan/OT.140/ 4/2008. Berkedudukan dan memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: Kedudukan Balai Karantina Pertanian kelas I Jayapura berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian. Tugas Pokok Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengaasan keamanan hayatihewani dan nabati. Fungsi a. Penyusun rencana, mengevaluasi dan membuat laporan. b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawahama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK. d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK. e. Pelaksanaan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani dan nabati. f. Pelaksanaan pemberian layanan operasional karantina hewan dan karantina tumbuhan g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamananhayati hewani dan nabati. h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan aran teknik karantina hewan dan tumbuhan. i.
Pelaksanaan, pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati hewani dan nabati.
j.
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Renstra BKP Kelas I Jayapura
4
TUJUAN Menjaga masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan menular dan organisme pengganggu tumbuhan berbahaya, baik dari luar negeri maupun antar area dalam negara kesatuan Republik Indonesia. 2) PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) Kateristik UPT 1) Peran BKP Kelas IJayapura dalam Sistem Perlindungan. Sesuai UU No.16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Karantina didefinisikan sebagai ”tempat pengasingan dan atau tindakan” dalam rangka upaya pencegahan masuk dan menyebarnya hama dan penyakit untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan. Dalam rangka melaksanakan UU No.16 Tahun 1992 adalah perlunya menjaga kekayaan sumberdaya alam hayati dan dilindungi dari anacaman dan gangguan HPHK dan OPTK, acaman tesebut berdampak luas pada stabilitas ekonomi, keberhasilan usaha dan agribisnis bahkan isu bio terorisme, untuk itu salah satu strategi dalam melindungi kelestarian sumberdaya
alam
hayati
hewan
dan
tumbuhan
adalah
melalui
”Penyelenggaraan Perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan”.Spesifik BKP Kelas I Jayapura adalahwilayah yang diawasi merupakan daerah yang geografisnya sulit bahkan ada wilayah yang hanya dapat dilalui oleh pesawat udara, sedangkan perbatasan darat dan laut dengan wilayah negara PNG. Tujuan perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan oleh BKP Kelas I Jayapura adalah : 1. Menjaga masuknya hama penyakit hewan karantina ( HPHK ) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina ( OPTK ) ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia serta penyebaranya dari suatu area ke area yang lain didalam wilayah Negara Republik Indonesia; 2. Mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina ke luar negeri; dan; Renstra BKP Kelas I Jayapura
5
3. Mencegah keluarnya organism pengganggu tumbuhan tertentu dari wilayah Negara Republik Indonesia ke luar negeri apabila di persyaratnya oleh Negara tujuan. Walaupun karantina diartikan sebagai tempat dan tindakan, ruang lingkup pengaturan bidang perkarantinaan meliputi : 1. Persyaratan Karantina 2. Tindakan Karantina 3. Kawasan Karantina 4. Jenis jenis hama dan penyakit, Media Pembawa dan daerah sebarnya ; dan 5. Tempat tempat Pemasukan. Ruang lingkup objek yang berkaitan
dengan karantina berkaitan dengan
orang, alat angkut dalam perhubungan, hewan dan produk hewan, tumbuhan dan
produk
tumbuhan,
barang
barang
perdagangan
lainnya
yang
dilalulintaskan, diletakkan pada prinsip bahwa segala sesuatu yang ditetapkan berdasarkan penilaian resiko dapat ditetapkan menjadi media pembawa hama dan penyakit hewan serta organism pengganggu tumbuhan Perkarantinaan
di
selenggarakan
berdasarkan
asas
kelestarian
sumberdaya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan. Hal ini mengandung arti bahwa segala tindakan karantina yang dilakukan semata mata ditujukan untuk melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina organism pengganggu tumbuhan karantina, dan tidak perlu untuk tujuan tujuan lainya. Pada saat ini ancaman yang dapat mengganggu kelestarian sumberdaya alam,
ketentraman
dan
kesehatan
masyarakat,
kesehatan
pangan,
gangguan terhadap produksi sektor Pertanian/Perikanan dan Kehutanan, serta lingkungan telah didefinisikan sebagai ancaman yang perlu untuk dicegah masuknya dan menyebar.
Renstra BKP Kelas I Jayapura
6
Ancaman yang secara global telah di identifikasi dapat dikendalikan secara efektif melalui penyelenggaraan perkarantinaan antara lain: 1) Ancaman terhadap kesehatan Hewan dan Tumbuhan; 2) Invassive Species; 3) Penyakit Zoonosis; 4) Bioterorism; 5) Pangan yang tidak sehat termasuk GMO yang belum dapat diidentifikasi keamannya; 6) Kelestarian Plasma nutfah/keanekaragaman hayati; 7) Kelestarian lingkungan; 8) Hambatan teknis perdagangan, dan 9) Ancaman terhadap kestabilan perekonomian Nasional. Ancaman-ancaman tersebut dapat dikelola dengan baik agar tidak masuk dan menyebar kedalam negeri termasuk di Tanah Papua melalui kegiatan pemeriksaan dan sertifikasi karantina. 2) Peran Karantina Dalam Perdagangan Internasional. Perdagangan internasional di atur oleh organisasi perdagangan dunia yang disebut Worlk Trade Organization – WTO, dalam implementasinya organisasi tersebut menerbitkan berbagai perjanjian yang berkaitan dengan pengaturan dan prosedur dibidang perdagangan internasional. Beberapa perjanjian yang telah diterbitkan antara lain yaitu : General Agreement on Tariffs and Trade Agreement on Trade Related Aspectas of Intelectual Property Ringts (TRIPS); Agreement on Aplication of Sanitary and Phytosanitary Measure (SPS) SPS- Agreement atau perjanjian SPS diberlakukan untuk mengatur tatacara perlindungan terhadap kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungan
hidupnya
dalam
hubungannya
dengan
perdangangan
internasional. Kesepakatan SPS berlaku dan mengikat secara global seluruh Negara yang menjadi anggotanya.
Renstra BKP Kelas I Jayapura
7
Negara Indonesia merupakan salah satu Negara anggota WTO, yang telah menyepakati piagam berdirinya organisasi tersebut dan diratifikasi melalui Undang Undang Nomor 7 Tahun 1994. Oleh kerena itu Negara Indonesia berkewajiban memenuhi kesepakatan Internasional tersebut. Dasar hokum penyelenggaraan karantina hewan, ikan dan tumbuhan yaitu Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 dalam uraian penjelasanya telah mengamanatkan bahwa penyelenggaraan perkarantinaan merupakan wujud dari pelaksanaan kewajiban internasional. Sesuai dengan implementasi perjanjian SPS dalam perdagang internasional maka peran Barantan adalah : 1) Mengoperasionalkan persyaratan teknis (persyaratan karantina) impor yang telah ditetapkan ditempat pemasukkan dalam upaya tindakan perlindungan terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan ; 2) Memfasilitasi ekspor dan domestik komoditas pertanian melalui pemeriksaan, audit, verivikasi dan sertifikasi karantina ekspor dan domestik agar persyaratan teknis ditentukan Negara pengimpor dapat terpenuhi; 3) Turut serta memferifikasi persyaratan teknis Negara tujuan ekspor dan domestik agar tetap dalam koridor perjanjian; 4) Barantan ditetapkan sebagai “Notification Body” dan ‘National Enquiry Poit’ SPS, peran tersebut merupakan sala satu bentuk dari komonikasi peryaratan teknis ( dengan organisasi internasional dan Negara mitra) yang akan diberlakukan. Pada saat ini ancaman yang dapat mengganggu kelestarian sumberdaya alam, ketentraman dan kesehatan masyarakat, kesehatan pangan, gangguan terhadap
produksi sektor Pertanian/Perikanan
dan
Kehutanan,
serta
lingkungan telah didefinisikan sebagai ancaman yang perlu untuk dicegah masuknya dan menyebar. Ancaman-ancaman tersebut dapat dikelola dengan baik agar tidak masuk dan menyebar kedalam wilayah Jayapura provinsi papua melalui kegiatan pemeriksaan dan sertifikasi karantina.
Renstra BKP Kelas I Jayapura
8
Proses pemeriksaan dan sertifikasi kesehatan oleh karantina dimaksudkan pula untuk mendorong daya saing komoditas pertanian kita baik internasional maupun domestik. Selain itu mencegah masuk nya penyakit kedalam provinsi papua khususnya penyakit seperti
Rabies,
Anthrax,
strategis dan masih bebas di Provinsi Papua Avian
Tuberculosis,
Septcemia
Epizotik,
leptospirosis. Geografis Papuaberbatasan dengan 4negara, yaitu Australia, Papua Nugini, Filipina dan Vanuatuterletak di antara 2 samudra, yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.Tanah Papua terbagi menjadi dua provinsi, yakni Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Secara umum kedua provinsi yang berada di paling timur Indonesia ini memiliki topografi yang sangat bervariasi; dataran rendah berawa, lautan yang sangat bersih, dataran tinggi masih dipadati dengan hutan hujan tropis, padang rumput, dan lembah dengan alang-alangnya. Di bagiantengah tanah Papua tegak berdiri dari berjejer rangkaian pegunungan tinggi sepanjang 650 km. Salah satu Puncak Jayawijaya, masih berselimut salju abadi. Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi oleh topografi daerah. Pada saat musim panas di dataran Asia (bulan Maret dan Oktober) Australia mengalami musim dingin, sehingga terjadi tekanan udara dari daerah yang tinggi (Australia) ke daerah yang rendah (Asia) melintasi pulau Papua sehingga terjadi musim kering terutama Papua bagian selatan (Merauke). Keadaan iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan keadaan curah hujan sangat bervariasi terpengaruh oleh lingkungan alam sekitarnya. Papua sangat kaya dengan berbagai potensi sumber daya alam. Sektor pertambangannya mampu memberikan kontribusi lebih 50% perekonomian Papua, dengan tembaga, emas, minyak dan gas menempati posisi dapat memberikan kontribusi ekonomi itu. Di bidang pertambangan, provinsi ini memiliki potensi 2,5 miliar ton, batuan biji emas dan tembaga,
semuanya terdapat di
wilayah konsesi Freeport. Tambang Grasberg adalah tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga ketiga terbesar di dunia. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS. Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 milyar Renstra BKP Kelas I Jayapura
9
dolar AS. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas. Dari seluruh daerah Papua ± 75% tanah daratannya ditumbuhi olehhutanhutan tropis yang tebal serta mengandung ragam jenis kayu yang terbesar secaraheterogen.Sebagianbesar dari hutan tersebut sesuai topografi daerah belumpernah di jamah oleh manusia.
Jenis flora di Papua ada persamaan
dengan jenisfloradi benua Australia. Adapun jenis flora yang terdapat di Papua adalah Auranlaris, librocolnus, grevillea, ebnydium dan lain-lain. Seperti
halnya
dengan
flora,
keadaan
di
Papua
pun
bermacam-
macamdalam dunia hewan misalnya, jenis yang terdapat di Papua tidak samadengan jenishewan di daerah-daerah di Indonesia lainnya sepertiKangguru, kasuari, Mambruk dan lain-lain. Demikian pula sebaliknyajenis hewan tertentu yang terdapat di Indonesia lainnya tidak terdapat di Papua seperti Gajah, Harimau, Orang Utan dan lain-lain.
1. Budaya Masyarakat Provinsi Papua merupakan provinsi yang terbanyak suku bangsanya di Indonesia. Lebih dari 200 suku bangsa menetap di Papua, karena terdapat banyak budaya, adat istiadat dan bahasa yang berbeda-beda satu sama lain. Namun demikian, terdapat beberapa persamaan dalam budaya masyarakat Papua, yaitu hampir semua suku memakai hewan babi dalam persembahannya, baik proses perkawinan, proses perdamaian antar suku pasca perang suku, dan kegiatan-kegiatan lain. Persamaan yang lain adalah Budaya masyarakat Papua mengenal istilah Ulayat, yaitu kewenangan menurut hukum adat atas wilayah tertentu yang merupakan lingkungan hidup para warganya untuk mengambil manfaat dari sumber daya alam termasuk tanah dan segala yang ada diatasnya bagi kelangsungan hidup suatu suku secara turun temurun.
2. Perkembangan Ekonomi Papua saat ini dalam proses pembangunan ekonomi. Laju perkembangan ekonomi di Tanah Papua meskipun dalam skala nasional termasuk rendah, namun proses pertumbuhannya meningkat tajam. Dalam 10 tahun terakhir, Pembangunan infrastruktur seperti jalan yang menghubungkan Kabupaten satu dengan lainnya telah banyak dibuat. Untuk meningkatkan kesejahteraan Renstra BKP Kelas I Jayapura
10
rakyatnya, Pemerintah melakukan pemekaran Distrik. Lalulintas komoditi pertanian antar kabupatenpun semakin meningkat, hal ini ditandai dengan banyaknya pedagang yang membuat depo-depo lokal untuk sebagai stock barang sebelum dikirim ke daerah lain. Jumlah pemasukan komoditi peternakan seperti DOC, telur konsumsi, daging ayam, dan lain-lain semakin meningkat di tiap tahunnya.
Renstra BKP Kelas I Jayapura
11
Data Frekuensi/volume lalulintas a. Karantina Hewan Komoditi
2010 JML
2011 F
JML
2012 F
JML
2013 F
JML
2014 F
JML
2015 F
JML
TOTAL
F
Total F
Hewan Hidup (ekor) Hewan Besar Sapi
-
-
-
-
-
-
3
1
20
3
13
3
36
7
Hewan Kecil Babi lokal Ayam dewasa DOC Kambing Bebek/Entok DOD
1,347
506
1,498
629
2,164
1,111
3,570
1,526
1,628
898
1,111
899
11,318
5,569
396
17
89
23
1,682
78
1,852
420
950
364
6,110
1,161
11,079
2,063
5,300
4
-
2,700,840
1,219
3,020,060
1,573
1,267,145
817
1,985,699
1,141
8,979,044
4,754
-
-
10
4
55
5
3
3
72
13
1,012
7
230
14
84
5
65
16
3,166
51
-
-
500
1
-
-
500
1
-
-
4
3
2
2
8
7
20
15
555 -
-
-
4
1
5
1,220
4
-
-
-
-
-
Hewan Kesayangan Kucing Anjing Kelinci
1
1
5
2
111
84
116
87
141
101
119
94
36
29
67
60
590
455
219
23
50
20
549
15
169
24
27
13
57
29
1,071
124
-
11
2
-
-
19
8
14
8
98
28
142
46
-
12
1
-
-
-
-
-
-
-
12
1
1
6
4
3
2
-
-
-
-
-
13
7
-
4
1
-
-
1
1
-
-
5
2
Burung
-
Reptil
-
Marmut Tokek
4 -
Renstra BKP Kelas I Jayapura
-
-
12
Iguana
-
Landak
-
Mencit
-
Lebah
-
Hamster
-
Ular Merpati
-
5
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
3
1
-
-
-
-
-
-
-
21
9
2
-
-
-
-
-
-
6
1
2
1
1
2
1
-
-
-
5
2
-
-
4
2
-
-
-
-
-
-
11
7
-
-
-
-
6
4
3
1
6
1
2
1
36
18
5
1
5
2
Bahan Asal Hewan (Kg) Daging ayam beku Daging Babi Telur ayam konsumsi Telur tetas Daging Sapi Tanduk Rusa Daging sapi olahan Bakso Kulit sapi
48,986
215
81,180
107
24,234
27
62,271
87
109
5
34,945
99
251,725
540
2,387
31
4,763
49
3,297
33
4,725
50
378
3
3,321
52
18,871
218
24,603
111
20,720
46
41,400
14
24,321
57
-
434,926
105
545,970
333
-
1,494,607
78
2,229,645
102
1,904,040
82
691,200
26
6,319,492
288
12
1,365
17
468
11
50
2
454
14
3,229
59
-
-
11
3
5
1
-
-
16
4
-
-
-
-
-
-
-
50
1
-
-
-
-
-
-
729
5
754
6
1,327
2
1,110
3
-
1,574
4
9,738
20
-
-
70
2
4
3
16
7
90
12
-
-
5
1
1
1
-
-
6
2
263 -
3 -
50
1
25
1
3,205
6
629 2,522
5
-
-
-
Benda Lain (Kg) Semen Beku
-
Vaksin
-
Renstra BKP Kelas I Jayapura
-
-
-
13
b.
Karantina Tumbuhan REKAPITULASI KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I JAYAPURA TAHUN 2015
KEGIATAN EKSPOR DAN DOMESTIK BULAN N O
KOMODIT I
NEGARA TUJUAN
1
Tanaman hidup dan benih
2
BAWANG PUTIH
PNG
KAYU LAPIS/TRI PLEK
PNG
JANUARI V
3
F
JUMLAH
FEBRUARI V
MARET F
V
F
APRIL V
300
300
MEI F
V
JUNI F
V
JULI F
V
AGUSTUS F
V
F
1
1
2
1
2 M2
1 TOTAL
Renstra BKP Kelas I Jayapura
14
SEPTEMBER V
F
OKTOBER V
F
NOVEMBER V
F
DESEMBER V
TOTAL VOLUM E
TOTAL FREK.
300 KG
1
2 M3
1
300 kg 2 m3
2
F
REKAPITULASI KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I JAYAPURA TAHUN 2015 KEGIATAN IMPOR BULAN N O
1 2
KOMODIT I
NEGARA ASAL
BIJI KAKAO
PNG
KAYU MASOHI
PNG
JUMLAH
JANUARI FEBRUARI V
F
51 7
1
51 7
1
V
F
1378
2
1378
MARET V
2
APRIL
F
0
0
V
MEI
F
V
1002
1
611
1
1613
2
JUNI F
4300
V 2
4300
2
JULI F
2181
2
2181
2
V 116 0 126 0 242 0
AGUSTUS F
V
F
SEPTEMBE R
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBE R
V
V
V
V
F
1
2071
1
1
1204
2
2
0
0
3275
3
F 760
760
1
1
F 2440
1
2440
TOTAL VOLUM E
TOTAL FREK.
16850
13
8136
7
24,986
20
TOTAL VOLME
TOTAL FREK.
90
2
25
1
30
4
F
1041
1
5061
3
1
TOTAL
REKAPITULASI KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I JAYAPURA TAHUN 2015 KEGIATAN DOMESTIK MASUK BULAN N O
KOMODIT I
1
Tanaman hidup dan benih
DAERAH ASAL
JANUARI V
ADENIUM
JAKARTA
ALPUKAT
SURABAYA
BABY PAKCOI (KILOGRA
JAKARTA
F
Renstra BKP Kelas I Jayapura
FEBRUARI V
MARET F
V
F
APRIL V
MEI F
V
JUNI F
V
F
50 25
JULI V
AGUSTUS F
V
F
1
V
F
40
1 30
SEPTEMBER
4
15
OKTOBER V
1
F
NOVEMBER V
F
DESEMBER V
F
M) BENIH PADI BENIH BROCCOLI (KILOGRA M) BENIH BUNGA CARNATI ON (KILOGRA M) BENIH CABE BENIH KELAPA SAWIT (KILOGRA M) BENIH MELON BENIH PADI (KILOGRA M) BENIH RUMPUT (KILOGRA M) BENIH SAWI (KILOGRA M) BENIH SEMANGK A BENIH WORTEL BIBIT AGAVE
TIMIKA
100
JAKARTA
10
5
15
JAKARTA
200
100
231
1
SURABAYA
MERAUKE
1
425
1
JAKARTA
550
1350
1
2
150
MALANG, MEDAN, JAKARTA, SURABAYA
BIBIT ANADEN DRON
SURABAYA
Renstra BKP Kelas I Jayapura
75
1
150
1
75
235
10
2
887
4
4
1,350
1
150
2
432
4
50
1
175
6
980
11
10
1
2
3
136
1,050
1
10
1
1
1
1
200
400
50 1
6
1
SURABAYA 20
25
312
1
1
1
1
204
25
100
312
SURABAYA
BIBIT AGLAONE MA
1
1
SURABAYA
SURABAYA, MALANG
36
2
231
100
1
1
MERAUKE
PEKANBAR U, MEDAN
1
200
2
1
16
224
20
1
200
1
2
4
25
110
2
1
1
10
1
BIBIT ANGGREK
BIBIT ANGGREK DENDROB IUM BIBIT ANTHURI UM
SURABAYA, MAKASSAR, SORONG, JAKARTA, MALANG, TARAKAN, BALIKPAPA N
162
8
MALANG, SURABAYA SURABAYA, MALANG
392
6
40
2
15
1
85
1
BIBIT BAMBU
MALANG, SURABAYA
25
1
BIBIT BELIMBIN G
SEMARANG , YOGYAKRT A
2
1
BIBIT BROMELI A BIBIT BUAH CERI
110
3
55
1
1 25
50
SEMARANG SURABAYA, MALANG
84
4
BIBIT DURIAN
PONTIANA K, YOGYAKAR TA, JAKARTA, MATARAM, MANOKWR I, SURABAYA
6
1
BIBIT KAKTUS
100
3
SURABAYA
BIBIT CEMARA
BIBIT GERBERA BIBIT JAMBU AIR BIBIT JAMBU BIJI
100
1
1
58
2
80
3
147
2
30
1
1
233
7
295
5
218
5
15
1
20
2
20
1
40
1
5
1
50
172
4
50
20
1
15
1
40
1
40
1
2
35
SURABAYA
125
1
3
4
1
15
1
JOGJAKART A SURABAYA, MALANG
112
4
Renstra BKP Kelas I Jayapura
33
1
20
2
30
3
5
1
8000
SURABAYA, YOGYAKRT A
145
25
1
25
1
20
1
383
6
50
406
5
58
3
1
300
6
280
8
1
4,337
4
25
1
25
1
1
135
4
73
2
25
1700
350
6
75
2
55
1
65
3
300
3
51
238
14
110
3
1,467
32
145
3
4,779
15
47
3
180
5
1
1
1
2
2,672
30
1
35
1
50
2
807
28
2205
3
2700
2
200
1
15,031
14
25
1
5
1
44
4
1
1
1
1
10
1
365
18
17
85
3
25
1
25
2
BIBIT KELENGKE NG
MEDAN, SEMARANG , YOGYAKRT A
BIBIT KOPI
TANGERNG
BIBIT KRISAN
SURABAYA, MALANG, JAKARTA
BIBIT LADA BIBIT LANTANA
BIBIT MANGGA
BIBIT MAWAR BIBIT MELATI BIBIT PHILODEN DRON BIBIT PURING JET BIBIT RAMBUTA N BIBIT RAMBUTA N (KILOGRA M) BIBIT SANSEVIE RIA BIBIT SAWO
69
486
9
83
1
2
100
175
6
90
3
MAKASSAR SURABAYA SURABAYA, SEMARANG , JAKARTA, MAKASSAR, YOGYAKRT A SURABAYA, MANOKWA RI, MALANG
3
1500
1
35
2
40 67
1
25
1
800 0
1
71
2
8
1
471
9
148
3
335
5
300
3
2
2
725
100
7
200
1
300
1
300
1
1
180
6
20
1
100
95
1
4
185
SURABAYA, MALANG, SOLO, BALIKPAPA N SURABAYA/ PALEMBAN G
25
1
25
1
95
2
30
1
53
1
30
1
BOYOLALI
MALANG
SOLO, SURABAYA
BIBIT ASOKA
SURABAYA
1
1
100
1
10 1
1
Renstra BKP Kelas I Jayapura
1,500
1
1,669
47
112
3
2
400
2
3
1
1202
3
200
3
4360
3
100
1
14,848
19
400
7
535
14
374
8
290
7
265
5
55
2
505
3
3,958
68
20
1
20
1
290
3
471
14
156
5
30
1
50
1
10
1
101
4
170
3
280
2
50
1
3
1
58
2
60
50
SURABAYA
BIBIT SIRIH
20
240
5
504
SURABAYA SURABAYA, MALANG
4
994
30
1
15
1
101
3
2
1
1
1 4
1
120
2
96
2 50
18
1
10
1
BIBIT TANAMA N BUAH
BIBIT TANAMA N HIAS
BIBIT TEH BIBIT TERATAI BIBIT WALISON GO BIBIT PALEM EKOR TUPAI BIBIT PALEM BONSAI POHON PULE BUAH CEMPEDA K KAYU DURIAN
MALANG, JAKARTA, YOGYAKRT A SURABAYA, SORONG, YOGYAKAR TA, MALANG, MERAUKE, MEDAN
147
5
13
1
JAKARTA
1
50
1
1000 0
1
33
1
2
2255
3
770
14
9
2
825
2
510
2
150
2
4500
1
20
1
400
2
628
SURABAYA
1
SURABAYA
25
1
50
1
90
4
130
3
50
2
5,049
6
5,291
34
10,000
1
25
1
345
11
SURABAYA
25
2
25
2
SURABAYA
125
3
125
3
7
1
2
1
20
1
3,410
48
5
1
100
1
52
2
87
1
60
2
100
1
SURABAYA PONTIANA K
25
2
MEDAN
20
1
23
1
SURABAYA, MALANG
SRIKAYA
SURABAYA
5
1
MEDAN
100
1
SURABAYA
87
50
3
SURABAYA
JAGUNG BIJI
MAKASSAR
35
3
3
1
Renstra BKP Kelas I Jayapura
935
3
385
7
365
4
345
7
400
7
75
2
550
8
210
1
YOGYAKRT A
PEACOCK
7
1
Pucuk merah
TANAMA N MANGGIS TANAMA N SIKAS (HIAS) MEDIA TUMBUH TANAMA N (KILOGRA M)
30
1
87
1
2
60
2 100
19
1
80,741 101 87
JUMLAH I
57
1255
34
1263 5
38
1389
24
9824
27
7,547
46
396 3
82
4102
45
1064 2
58
4776
56
12,161
26
TOTAL (1)
2
Hasil Tanaman hidup bukan benih BAWANG BOMBAY BAWANG DAUN BAWANG MERAH
SURABAYA TIMIKA MAKASSAR
765 00
19
85500
BAWANG PUTIH
SURABAYA, MAKASSAR
18, 000
2
BUAH ALPUKAT
AMBON
BUAH ANGGUR
SURABAYA, JAKARTA
640 9
BUAHBUAHAN
JAKARTA, BEKASI, SURABAYA, BITUNG
102 800
BUAH BLUEBER RY
JAKARTA
BUAH DURIAN
MANOKWA RI, PALU, SEMARANG
BUAH JERUK BUAH KIWI BUAH KORMA
JAKARTA JAKARTA
186 33 2,9 00 1,4 00
28
9900 0
28
89,25 0
19,400
2
16,50 0
3
11,00 0
500
1
2,000
4
6
2,000
2
21,00 0
2
14
132050
16
1095 00
14
7500 0
22
131,9 00
3
16,00 0
8
29
5436
10
2194 1
40
5467
10
4
2,900
2
1,000
1
1,250
1
1
700
1
190,6 00
4,00 0
2
50
1
27
114,2 00
27
20
1
126,5 00
1
13,00 0
6
23,0 00
8
40,00 0
17
2611 00
19
20
1
24,1 00
3
910 00
11
1,00 0
MAKASSAR
BUAH MANGGA
SURABAYA, TERNATE, MAKASSAR, MERAUKE
128 70
14
1,250
1
BUAH NAGA
YOGYAKRT A, SURABAYA
1,1 50
1
1,160
2
BUAH PIR
JAKARTA
4,2 00
4
2,200
2
Renstra BKP Kelas I Jayapura
25,00 0
1,000
2
1
2,000
610
2
520
1 25,0 00
184,4 00
1
6000
4
1000
1
1000
1
150
1
130
1
36
8800 0
31
9050 0
26
14
1200 0
4
2000 0
5
15
10,00 0
1
124,4 00
10
19,00 0
1
22
1
2,517
3
30,50 0
20
1
6,500
168,2 00
19
11000
137,50 0
2
5
2
6
7,500
11
7,000
7
200
1
2,000
2
45.842 BTG, 4.460 KG
532
16,000
11
330
3
62,50 0
##
963,870
269
40,00 0
8
239,900
58
2,500
5
4,400
4
67,909
18
92,20 0
##
1,668,75 0
161
20
1
14,17 7
##
65,654
117
2,900
2
30,950
13
2,800
2
4,900
4
22
1
68,047
53
3,030
5
65,900
11
4,800
3,000
7
3
BUAH PISANG BUAH RAMBUTA N BUAH SALAK BUAH SEMANGK A BUAH SUKUN BUAH STRAWBE RRY BUNGA ANTHURI UM BUNGA ANGGREK DENDROB IUM (BATANG) BUNGA ASTER (BATANG) BUNGA COCOR BEBEK BUNGA GERBERA (BATANG) BUNGA LEUCADE NDRON (BATANG) BUNGA GERBERA (KILOGRA M) BUNGA KRISAN (BATANG) BUNGA KRISAN (KILOGRA M) BUNGA MAWAR (BATANG)
JAKARTA MAKASSAR, MERAUKE, MNOKWAR I YOGYAKRT A JAKARTA
1,1 00
1
1,200
1
150
1
1460
10
7
1
600
36
41
5424
16
1
800
MNOKWAR I JAKARTA
1268 5
1
41
2
800
3
112
2
36
1
36
1
36
1
MALANG, SURABAYA
140
1
10
1
30
1
50
1
SURABAYA
JAKARTA
40
1
54
1
15
730
3
200
100
1
20
2
230
9
3
335
2
20,054
70
7
1
1,400
2
800
3
50
4
56
483
14
50
4
230
2
1,075
8
2
50
1
75
2
1
500
1
50
1
50
1
150
1
190
2
50
1
15
1
6,560
14
85
3
2,195
24
310 0
60
3,500
250
1
1
1
2
MAKASSAR
Renstra BKP Kelas I Jayapura
3
50
JAKARTA, SURABAYA
SURABAYA, JAKARTA, MALANG
76
200
SURABAYA
JAKARTA
1
1
YOGYAKRT A
JAKARTA
1,200
4
200
1
2
149 0
3
130
1
21
50
1
25
1
50
1
100
100
2
1
2,180
75
1
6
BUNGA PHILO BURGEND Y (KILOGRA M) BUNGA PHILO BURGEND Y (BATANG) BUNGA PIKOK (BATANG) BUNGA POTONG SEGAR (BATANG)
JAKARTA
120
SURABAYA
50
1
SURABAYA
100
1
YOGYAKAR TA, JAKARTA, SURABAYA
2
1
180
1
CABE
MERAUKE, MNOKWAR I, MAKASSAR
2,1 50
1
1,330
2
CABE KERITING
MAKASSAR, SURABAYA
CABE RAWIT CHERRY BUSH (BATANG) DAUN PAKIS (BATANG)
200
949
1
4
1918
15
MAKASSAR
900
4
1140
7
1271
30
1
5
JOGJAKART A 255 0
SURABAYA
GABAH
MERAUKE
GAHARU (BATANG)
BIAK
JAHE
MAKASSAR, BIAK, AMBON
JAMUR
JAKARTA
JERUK LEMON
JAKARTA
KACANG HIJAU
SURABAYA, MAKASSAR
1,000
1
JAKARTA
288
1
KACANG POLONG KACANG TANAH
1
1,500 1,9 75 3,4 00
1
1,475
1
10
1
1,850
2
2,500
2
2,500
2
10,9 20
3
6
1
1
4275
6
55
1
3,200
40
1
740
4
150
7
3,710
6
1,253
3
4
304
2
1
MAKASSAR
Renstra BKP Kelas I Jayapura
6,000
4
3,500
500
3
1
22
1
125
2
1
178
2
2,700
11
230
4
2,852
##
11,643
51
150
7
7,940
21
1
1
8,217
14
55
1
10
1
24,970
20
3,450
2
3,400
2
14,000
12
288
1
500
1
14
2000
1500
1
1,200
2
1,939
8
1
2
500
1
2 1
50
1
1
1,000
1
25
1,020
125
120
500
1
500
1
KEDELAI KEDONDO NG KELAPA BULAT KELENGKE NG
SURABAYA
343 ,00 0
SOLO
10
JAKARTA
2,0 00
MERAUKE
KENTANG
SURABAYA, BITUNG
KUNYIT
SURABAYA
LANGSAT
MAKASSAR, MNOKWAR I
MAHONI
MATARAM
20, 350
4
206,5 00
6
9
1
69,00 0
3
6
262,0 00
7
263, 250
6
227,0 00
7
14,00 0
1
PINANG BIJI SAYURAN BROKOLI SAYURAN BUNCIS SAYURAN KUBIS SAYURAN SEGAR SAYURAN WORTEL
PONTIANA K
12
7
1250
5
25,850
7
1 1
1,400
JAKARTA
50
JAKARTA
550
4
MAKASSAR
150 0
1
14,00 0
7
290
1
9,000
3
15,00 0
4
16200 0
6
2870 50
9
4 1
1301
300
4
28
4
700
6 6
60 1160
8
40
1
8
110 0
6
126
113
534,9 36
166
274,5 51
83
573,4 62
102
673,1 52
107
452, 036
64
1
16,000
2
1
175
2
190
2
2,855
14
20,50 0
9
4,500
2
5,000
4
53,000
6
22,81 0
9
190,010
58
500
1
500
1
500
1
2,000
4
326
4
21
1
3,300
2
12
1
768
26
26,111
59
3,025
3
180
8
13,580
6
360
2
3
1
1100
7
1500
1
190
2
1,150
3
1
8,950
10
25
1
10
1
100
1
900
5
2,000
585,42 8
10
110
1 2
1
2
20
360
9
720
6
MERAUKE
68
1
1
4
2,679,90 0
120
316
150
623 ,72 7
2215 00
1
JAKARTA 130
4
1
21
JAKARTA
1290 00
1
10
PAPRIKA
SURABAYA
214,2 00
500
1,9 00
JUMLAH II
295,40 0
SOLO
KENCUR
TOMAT
6
649,3 95
118
409,7 24
107
523,7 05
94
380,69 4
2
53
9,200
11,45 0
569,8 02
6
3
#
6,250,61 2 15.453 BTG, 4.345.234 KG
TOTAL (2)
Renstra BKP Kelas I Jayapura
1292
23
Hasil tanaman mati yang tidak diolah atau telah diolah
3
BERAS
SURABAYA, MAKASSAR
BERAS KETAN
3,5 01, 700
6,195 ,000
16
SURABAYA
1,000
1
JENITRI
TIMIKA
10
1
KAYU GAHARU
MERAUKE 4,0 00
KEMIRI KULIT KAYU MASOHI PINANG BIJI ROTAN TEPUNG TERIGU
JUMLAH III
16
2,187,5 00
2
2,000
9
1
500
4,455 ,420
27
4,771 ,300
20
7,130 ,000
27
1
3,49 5,00 0 1,00 0
150
TIMIKA
105
13
5,722 ,500
21
1
5,000
2
1
6
3
800
2
4,700
MEDAN
250
Surabaya
3,5 05, 700
18
2,189,5 00
Renstra BKP Kelas I Jayapura
10
6,515 ,910
3
339,0 00
22
4,794 ,420
1500
26
3,563 ,000
19
656,90 0
13
2,290 ,900
##
1
1
BAU-BAU
319,4 00
2,199 ,030
3
234
7,000
4
10
1
6
3
8,950
8
105
1
4,700
3
250
1
5,407,52 0
78
TOTAL (3)
40.604.7 11 KG
211
TOTAL (1)+(2)+(3)
61.295 BTG, 44.954. 405 KG
2,035
5
386,0 00
32
5,157 ,300
6
1,031 ,300
26
8,161 ,405
10
372, 650
38
3,86 9,05 0
1
46,168,2 50
7
678,4 20
23
6,411 ,426
24
11
426,0 00
42
2,626 ,530
8
537,5 00
35
4,100 ,500
6
686,86 0
9
25
1,343, 760
22
630,3 90
2,921 ,290
##
#
DOKEL BULAN
N o
KOMODIT I
1
Tanaman hidup dan benih BENIH PADI
TIMIKA
BAMBU
JAKARTA
ADENIUM
JAKARTA
DAERAH TUJUAN
JANUARI V
BENIH BUNCIS (KILOGRA M) BENIH BUNGA KOL BENIH KAKAO BENIH JAGUNG BENIH CABE PAPRIKA BENIH KACANG PANJANG BENIH KEDELAI
F
FEBRUARI V
MARET F
V
APRIL
F
V
MEI F
V
JUNI F
V
JULI F
V
AGUSTUS F
V
F
SEPTEMBER V
F
OKTOBER V
F
NOVEMBER V
F
100 100 6
1
1
DESEMBER V
1
TOTAL VOLUM E
TOTAL FREK.
100
1
100
1
6
1
F
PUNCAK ILAGA
80
1
80
1
PUNCAK ILAGA
20
1
20
1
NABIRE
25
1
25
1
TIMIKA
16
1
16
1
PUNCAK ILAGA
1
1
1
1
PUNCAK ILAGA
40
1
40
1
620
2
SERUI
BENIH SAWI
PUNCAK ILAGA
BENIH TOMAT BENIH WORTEL
PUNCAK ILAGA PUNCAK ILAGA
BIBIT ANGGREK
KAIMANA, JAKARTA, TIMIKA, MERAUKE, MADIUN, SURBYA, SUMTRA, MNKWARI, MALANG
600
225
2
Renstra BKP Kelas I Jayapura
6
3
4
2
12
1
3
20
20
6
7
2
9
3
1
40
1
40
1
4
1
4
1
70
1
70
1
11
1
462
27
25
93
1
75
4
BIBIT ANGGREK DENDROB IUM
SEMARANG
BIBIT ANTHURI UM
WAMNA
BIBIT APEL BIBIT BAMBU BIBIT BEGONIA
6
40
1
KAIMANA
25
2
1
1
1
1
OKSIBIL
1
1
1
1
2
2
OKSIBIL
2
1
2
1
4
2
37
5
7
2
160
5
2
2
4,190
15
102
1
50
1
2
1
2
2
13,525
11
MEDAN, BALIKPAPA N, YOGYAKAR TA, SURABAYA
6
2
BIBIT BUAH NAGA
MEDAN, ACEH
5
1
BIBIT CEMARA
MERAUKE, BIAK, WAMENA, MANOKWA RI
75
1
BIBIT DUKU
OKSIBIL
1
1
1
1
BIBIT DURIAN
MANADO, WAMENA, JAKARTA, BIAK
51
1
68
2
BIBIT JERUK
6
1
BIBIT BUAH MERAH
BIBIT GAHARU BIBIT GLONDO NGAN BIBIT JAMBU AIR BIBIT JAMBU BIJI
2
5
2
1
25
2
115
2
10
1
1
8
50
1
1
500
1
1
1
MERAUKE BIAK, OKSIBIL
18
1154
3
102
1
98
3
3
1
2700
2
1
50
TIMIKA
2
KAIMANA
1
1
1
1
MEDAN, MERAUKE, OKSIBIL, BIAK, JAKARTA,TI MIKA
510
2
6005
2
Renstra BKP Kelas I Jayapura
200
1
300
1
1
150 0
2
500
26
1
10
1
4,500
1
1
BIBIT NILAM BIBIT KENTANG BIBIT KAKAO
TIMIKA
1480 0
2
14,800
2
WAMENA
738.6
1
739
1
BIAK
76
1
116
1
BIBIT KAYU MERBAU
ACEH, YOGYAKAR TA
2
1
7
2
3
2
8,700
2
7
5
138
5
328
2
15
1
1
1
BIBIT KELADI TIKUS BIBIT KELAPA BIBIT KELENGKE NG
OKSIBIL, WAMENA
2
5
1
1
1 1400
BIBIT KRISAN
WAMENA
40
1
BIBIT MAWAR
MERAUKE, KAIMANA, MANOKWA RI, WAMENA
75
1
BIBIT BUAH MERAH
PONTIANA K/JAKRT
BIBIT NANGKA
WAMENA
BIBIT SIRIH
KAIMANA
BIBIT PALEM
BIAK, YOGYAKAR TA, WAMENA
BIBIT PINANG
TIMIKA, JAKARTA, WAMENA, MERAUKE
BENIH RUMPUT
JAKARTA
BIBIT RAMBUTA N
WAMENA, MANOKWA RI, SERUI, TIMIKA, MERAUKE
4
3
8
2
2
1
1
1
50
1
1
7,300
5
328
15 1
430
60
1
Renstra BKP Kelas I Jayapura
1
1
WAMENA MANADO, TIMIKA, SORONG
4,500
1
1
2
1
1
3
3
1
6
1
40
1
4
1
15
1
20
1
704
3
27
120
1250 8
2
100
1
4500
2
2
12
1
141
5
4,600
1
17,582
8
100
1
5,601
10
302
2
BIBIT SAWO BIBIT SAGU
BIBIT TANAMA N HIAS
BIBIT TANAMA N OBAT BIBIT TANAMA N PUCUK MERAH BIBIT TANAMA N KAYU BESI BIBIT BUNGA LAVENDE R BIBIT BOUGENF IL BIBIT TANAMA N SUANG BIBIT UBI JALAR BIBIT KAKTUS BUNGA TULIP CENGKEH
MERAUKE
2
1
TIMIKA WAMENA, MRAUKE, MANOKWA RI, OKSIBIL, JAKARTA, BIAK
122 7
1
13
2
KAIMANA
1
1
MERAUKE
10
1
BALI
5
1
12
1
2020
2
334
3
2
1
534
5
124
2
6,00 0
1
108
3
4
1
700
1
247
2
1580
3
352
550
1
324
3
1
2
1
8,720
4
4,859
27
3
2
560
2
5
1
MAKASSAR
15
1
15
1
OKSIBIL
50
1
50
1
5
1
4,451
2
10
1
BALI
5
1
LANI JAYA
4000
1
451
BIAK
1 10
1
OKSIBIL
3
1
3
1
MERAUKE
5
1
5
1
Renstra BKP Kelas I Jayapura
28
MATOA
ACEH, MAKASSAR, TIMIKA, KUPANG, YGYKRTA, AMBON, BALI, FAKFAK, MANOKWA RI, NABIRE, MALANG
10
1
49
4
PUCUK MERAH
ACEH, OKSIBIL, BIAK, MANADO
500
1
2
1
3,3 18
18
564
22
JUMLAH I
10,575
32
18
3,040
3
20
7
965
3
20
5
142
1
7
220 6
9,83 2
3
14
6900
2
8809
33
1
5
1
10,59 1
23
34,99 8
22
6
300
10,85 0
19
20,127
5
23
840
9
38.116 BTG, 255 KG
152
0
0
11
TOTAL (1)
2
18,004
Hasil Tanaman hidup bukan benih
BAWANG DAUN
TIMIKA, MERAUKE, BIAK
381
11
320
4
BAWANG MERAH
WAMENA, OKSIBIL, YAHUKIMO, TIMIKA, PUNCAK ILAGA, FAKFAK
539
8
BAWANG PUTIH
OKSIBIL, WAMENA
819
SAYUR TERONG
TIMIKA, WAMENA,
BUAH ALPUKAT
TIMIKA
Renstra BKP Kelas I Jayapura
15
1
716
16
59
3
1,738
19
6
819
6
150
3
150
3
77
3
923
23
330
15
1
57
4
2
810
176
3
65
2
4
50
4
29
243
1
140
5
50
1
50
1
BUAH ANGGUR
TIMIKA, WAMENA
167
2
40
3
MERAUKE
901
3
2,302
10
TIMIKA
113
1
100
BUAH DURIAN
JAKARTA, TIMIKA
3
1
BUAH APEL
WAMENA, OKSIBIL, TIMIKA
261
2
BUAHBUAHAN
TIMIKA
BUAH JERUK
TIMIKA, MERAUKE
470 3
28
9580
54
6229
20
BUAH KELENGKE NG
TIMIKA
85
2
89
2
258
1
BUAH MATOA
MANOKWA RI, MEDAN
BUAH JERUK NIPIS BUAH DUKU
BUAH MANGGA BUAH MELON BUAH MERAH BUAH NAGA BUAH NANAS BUAH PIR BUAH PISANG BUAH RAMBUTA N
69
2
166
811
3
2
200
73
2
1
168
305
3296
4
185
2
2
19
664
834
1929
10
14
12
270
6
303
4
120
5
310
1
1,246
1
4930
12
428 2
31
988
10
243
3
60
1
100
2
33
1
196
1
WAMENA
29
1
328
1
292
2
DENPSAR, SURBYA, KLMNTAN SELATAN 60
TIMIKA
30
2
70
3
75
1
171
2
TIMIKA
50
2
150
3
150
1
201
2
OKSIBIL
10
1
WAMENA, TIMIKA
22
1
1301
7
920
2
91
3
65
1
BUAH
TIMIKA
60
509
2
5,858
23
30
1
1
2
TIMIKA
MERAUKE, TIMIKA
20
3
608
1
1,986
43
3,203
13
1
213
2
100
1
103
2
130
5
2,887
36
922
1
3,595
6
6,361
#
52,034
259
865
12
2,331
2
673
6
357
2
22
4
160
1
971
23
1,617
29
10
1
2,331
OKSIBIL
BUAH SALAK
3,878
50
57
432
2
Renstra BKP Kelas I Jayapura
411
5
298
3 625
1588
8
9
92
1
3
100
1
68
2
52
4
87
2
198
4
100
4
35
2
70
10
1247
5
1,204
6
963
6
178
3
128
4
59
2
70
1
50
2
1 108
230 9
30
17
50
2
1
1
3
5
1
3
66
1
88
2
100
1
10,475
53
641
15
SIRSAK BUAH SUKUN
TIMIKA
CABE
TIMIKA, OKSIBIL, WAMENA, JAKARTA, SURABAYA, SERUI, MERAUKE
CENGKEH
AMBON
DAUN SEGAR
TIMIKA, MERAUKE
GAHARU
JAKARTA
JAGUNG
OKSIBIL, MERAUKE
JAHE
TIMIKA, MERAUKE, OKSIBIL
JENGKOL
WAMENA
136 96
171
948
94
6
6
8580
257
71
5
8
1
1702
10
400
1
115
8
1
988
12
100
1
1538
17
159 79
85
4293 1
130
4,311
37
6,922
50
891
7
97,638
514
5
124
3
20
2
217
7
254
8
110
3
120
12
420
18
984
14
2,792
83
985
1
1,150
1
835
1
1520
3
1
1
430
2
18
1
1,193
1
6,132
11
50
1
107
3
2,766
25
360
2
20
1
37
1
631
8
700
9
360
2
487
2
KACANG MEDE KACANG PANJANG KACANG TANAH
WAMENA
20
1
20
1
WAMENA
50
1
50
1
KAKAO BIJI
NABIRE, SIDOARJO, TIMIKA, MERAUKE
20
1
2,127
5
KEMIRI
WAMENA
200
1
200
1
KENCUR
WAMENA
200
1
200
1
KENTANG
MERAUKE, TIMIKA
10
1
1,940
11
KOPI BIJI
SURBYA, JAKARTA, DENPSAR
228
1
2,298
9
LADA BIJI
WAMENA
200
1
200
1
SORONG
800
800
3
Renstra BKP Kelas I Jayapura
50
450
1
4
36
130
1
2
21
550
1
1
2,000
1
1
200
1
204
31
1
260
2
350
2
1,056
2
LENGKUA S
WAMENA
PAPRIKA
TIMIKA
PETAI
TIMIKA
PINANG BIJI SAYURAN BUNCIS SAYURAN BUNGA KOL SAYURAN KANGKUN G SAYURAN KENTANG SAYURAN KUBIS SAYURAN TERUNG SAYURAN SEGAR
177
3
200
1
116
2
100
1848 6
TIMIKA
258 28
35
29225
86
TIMIKA, MERAUKE
605
9
600
2
TIMIKA, MERAUKE
450
2
655
2
53
1
WAMENA TIMIKA WAMENA, MERAUKE
20 774
5
WAMENA MAKSAR
128
431
1
40
2
1501
13
1
52
2
34
1500 7
30
70
2
41
1168 2
17
52
363 71
100
2
40
1
54
2638 4
39
35
1
22,15 0
41
20,811
35
1
1 350
1
621
12
40
1
35
28,87 0
31
269,218
454
40
1
107
2
1,457
17
50
1
171
2
1,326
7
53
1
70
2
1,555
8
40
2
6,077
44
20
1
50
1
2
1
SAYURAN WORTEL
WAMENA, MERAUKE, TIMIKA, SERUI
SELADA
TIMIKA
SELEDRI SEGAR
TIMIKA, MERAUKE, BIAK
259
9
276
15
420
11
140
5
60
1
SIRIH
TIMIKA, BIAK, MRAUKE, WAMENA, KAIMANA, SORONG, NABIRE, SERUI, MANOKWA RI
368 2
18
11023
30
8542
40
2336
17
700
2
TEPUNG SAGU
WAMENA
316
2
2000
1
TOMAT
TIMIKA, MRAUKE, WAMENA
11316
68
1079
6
584 8
3440 4
1
200
40
Renstra BKP Kelas I Jayapura
500
3
510
3
350
1
1060
5178
9
52
60
189 48
1
64
249
2
771
6
20
1
60
2
70
1
1995 1
63
28,04 1
81
100
350
4
1
976
5
388
10
973
11
2,646
65
13,627
43
18,49 6
#
130,874
482
2,316
33
27,730
158
30 2035
10
1646
8
200
32
2
5,606
#
JUMLAH II
59, 116
280
80,845
425
43,57 9
160
28,00 4
160
17,80 5
48
54,87 2
##
80,6 39
##
95,15 8
289
62,80 0
229
12,64 5
65
43,808
169
TOTAL (2)
3
Hasil tanaman mati yang tidak diolah atau telah diolah BUAH KELOR
470
1
BUAH KENARI
JOGJAKART A, JAKARTA
40
1
JENITRI
JOGJAKART A, MALANG, SURABAYA, JAKARTA
208
3
105
1
450
4
130
1
30
1
100
2
BIJI KAKAO
SURABAYA/ NABIRE/PE KAN BARU
757 ,60 0
5
62,140
4
9066 0
5
1307 60
7
1080 00
5
1572 80
8
232 140
BUAH KELOR
JAKARTA
470
1
2520
5
1388
4
251 7
BUAH KENARI
JOGJAKART A
40
1
VANILI
PEKANBAR U
CANGKAN G SAWIT
MEDAN
JUMLAH III
2520
5
1388
4
251 7
JAKARTA
5
789
2
757 ,80 8
8
62,245
5
91,11 0
9
131,9 10
12
113,0 70
16
1
309,5 16
19
237, 174
4
1,974
8
2,473
13
2814
10
7,301
32
4196
13
5019
10
13,141
47
30
2
1881 20
9
2,164,88 0
79
500
2
8,184
19
40
1
30
1
276,260
2
10,022
203
38.116 BTG, 468.96 7 KG
2,204
1,628
7
9
1595 00
9
108,8 40
7
5
789
2
19
289,2 53
19
TOTAL (3)
Renstra BKP Kelas I Jayapura
33
22
1,520
5
1
9,446
1
1275
1269 00
1849
242
169,8 10
9
30 1493 60
458.690 KG
112,6 84
23
169,8 10
9
8,219
32
1881 20
1
9
Renstra BKP Kelas I Jayapura
34
3) PERMASALAHAN a. Operasional Isu – Isu Strategis Diprovinsi Papua yang berbatasan dengan beberapa Negara yaitu Australia, Papua New Guinea, juga topografi yang bervariasi dan mempunyai garis pantai panjang dan terbuka serta garis perbatasan Negara yang panjang membentang dari utara keselatan maka terdapat beberapa isu strategis yaitu: 1. Ancaman pemasukan media pembawa HPHK/OPTK ilegal yang berpotensi tidak bebas penyakit & dapat menyebarkan penyakit. 2. Diberlakukannya pasar MEA (Masyarakat Ekonomi Asean ) tahun 2016. 3. Rencana Pemerintah RI dan PNG membuka antar wilayah untuk keluar masuk kendaraan 4. Mempertahankan bebas Rabies di tanah Papua. 5. Rencana Pemerintah untuk membebaskan AI dan Brucellosis Tahun 2017 di 6. Ancaman Lingkungan & Kelestarian Sumber Daya Hayati. 7. Masalah masih ada masuknya komoditi pertanian yang tidak ASUH di Propinsi Papua. 8. Rencana pemerintah melalui penguatan anggaran dalam menunjang kesejahteraan pegawai melalui kenaikan tunjangan kerja, maka perlu dilakukan penguatan sistim, peningkatan disiplin kerja serta penguatan administrasi dan teknis.
Renstra BKP Kelas I Jayapura
35
Masalah / Hambatan Yang Perlu Diatasi : 1.
Pengawasan pintu-pintu utama lalu lintas komoditas pertanian di Papua dan dibukanyan Bandara Wamena sebagai bandara Nasional, namun belum ada wilker karantina pertanian kelas I Jayapura.
2.
Pemeriksaan masih bertumpu pada pemeriksaan dokumen, karena belum adanya instalasi karantina baik hewan besar, hewan kecil, instalasi uunggas, insta;asi HPR, hewan kesayangan.
3.
Tidak
adanya
instalasi
menyebabkan
produk
hewan
dan
kurangnya
perlakuan
timbulnya isue seakan akan petugas karantina adalah
pelaksana pemungut retribusi. 4.
Masih ada pelanggaran, masuknya media pembawa yang ilegal, yang tidak dilengkapi dokumen dari daerah asal, utamanya dari PNG melalui laut.
5.
Adanya laporan bahwa Karantina menghambat perdagangan, lambatnya pemeriksaan sehingga menimbulkan biaya tinggi.
6.
Masih adanya legislatif, eksekutif dan masyarakat yang belum mengenal, memahami tugas karantina pertanian, maka perlu sosialisasi yang kontinue
7.
Kurangnya SDM dan kompetensi SDM Karantina.
8.
Sarana Prasana kerja yang belum memadai. Maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi hambatan dan tantangan , untuk kinerja yang efektif efisien.
b. Non Operasional Kebutuhan SDM tenaga teknis karantina tumbuhan dan karantina hewan pada masing-masing Wilayah Kerja Karantina Pertanian lingkup BKP Kelas I Jayapura . Jumlah No.
1.
Wilker
Jabatan Fungsiona l
Kebutuhan
Realisasi
Selisih
Keterangan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura (Laboratorium)
Medik Veteriner
3 orang
1 orang (Calon MV) 1 orang MV
1 orang
Termasuk Pj Lab dan tenaga Administrasi, termasuk korfum
Paramedik Veteriner
3 orang
2 orang
1 orang
Renstra BKP Kelas I Jayapura
36
2.
3.
4.
5.
Wilker Sentani
4 orang
1 orang
3 orang
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil, termasuk korfum
Medik Veteriner
3 orang
1 orang
2 Orang
Paramedik Veteriner
6 orang
2 orang
4 orang
Termasuk Pj Wilker dan tenaga Administrasi
Tenaga Teknis
1 orang
0
1 orang
POPT
3 orang
2 orang
1 orang
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil
Medik Veteriner
1 orang
0
1 orang
Paramedik Veteriner
3 orang
1 orang
2 orang
Termasuk Pj Wilker dan tenaga Administrasi
Tenaga Teknis
1 orang
0
1 orang
POPT
2 orang
1 orang
1 orang
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil
Medik Veteriner
1 orang
0
1
Paramedik Veteriner
2 orang
0 orang
2 orang
Termasuk Pj Wilker dan tenaga Administrasi
Tenaga Teknis
1 orang
1 orang
0 orang
POPT
2 orang
0 orang
2 orang
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil
Medik Veteriner
1 orang
0 orang
2 orang
Paramedik Veteriner
2 orang
0 orang .
2 orang
Termasuk Pj Wilker dan tenaga Administrasi
Tenaga Teknis
1 orang
0
1 orang
POPT
2 orang
0 orang
2 orang
42 orang
13 orang
29 orang
Bandara
Wilker Perbatasan Negara Skouw
Wilker Wamena
POPT
Bandara
Wilker Kantor Pos besar Jayapura
Total
Renstra BKP Kelas I Jayapura
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil
37
4) Analisa Resiko strenghts, weaknesses, opportunities, dan threats (SWOT) Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura Provinsi Papua dengan luas kawasan yang diawasi seluas kurang lebih luas darat 88.553.074 km2 (menurut BPS Propinsi Papua), dengan jumlah Wilayah Kerja sejumlah 5 wilayah Kerja yaitu Wilker Karantina Pertanian Bandara Sentani, Pelabuhan Laut Jayapura,perbatasan Negara RI-PNG Skouw , Bandar Udara Wamena dan Kantor Pos besar Jayapura. dan banyak terdapat daerah perifer pemasukan/pengeluaran yang terbentang di sepanjang pantai Propinsi Papua yang perlu diawasi secara optimal. Hama dan Penyakit Hewan serta organisme pengganggu tumbuhan yang telah ada di Propinsi Papua adalah Avian Influenza (AI), Scabies. Liberobacter asiaticum pada jeruk, Bactrocera papayae, B. Umbrocus, B. Albistrigata, B. Cucurbitae, B. Dorsalis Complex dan Dacus Longicornis pada buah dan sayuran. Hama dan Penyakit Hewan serta organisme pengganggu tumbuhan yang belum ada di Propinsi Papua adalah Rabies, Hog cholera untuk beberapa Kabupaten dan Pemerintah Derah melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya menuju pembebasan Avian Influenza (AI) dan Brucellosis, Burkholderia glumae dan Paraeucosmetus Pallicornis (hamakepik hitam) pada padi dan Bakteri Pantoea Stwewartii pada Jagung. Berdasarkan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman), banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko penyakit pada hewan dan tumbuhan, serta status penyakit di suatu area yang terkait dengan fungsi BKP Kelas I Jayapura adalah sebaga berikut : a. Faktor Internal No 1
Aspek
Kelemahan (Weaknesses) Layanan Sertifikasi dan a. Berdasarkan UU No. 16 a. Banyak Pengawasan Keamanan tahun 1992 tentang pelabuhanHayati/Hewani Karantina Hewan, Ikan dan pelabuhan yang Tumbuhan, PP No. tidak resmi 82/2000 tentang Karantina b. Terbatasnya HewanPP No. 14 tahun SDM yang 2002 tentang karantina berkompeten tumbuhan c. Adanya beban b. Berdasarkan permentan No kerja tambahan 49/Permentan/OT.140/8/20 bagi petugas
Renstra BKP Kelas I Jayapura
Kekuatan (Strenght)
38
c.
2.
Sumber Daya Manusia
a.
b.
12 menetapkan tempattempat pemasukan/pengeluaran yang merupakan tanggungjawab BKP Kelas I Jayapura Kesiapan petugas karantina dipintupemasukan/pengelu aran BKP Kelas I Jayapura telah memiliki SDM yang berkompten dalam penyelenggaraan perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati, yang terdiri dari tenaga fungsional karantina hewan (Medik Veteriner, Paramedik Veteriner), Fungsional Karantina Tumbuhan (POPT ahli dan POPT Terampil), Penyidik Pegawai Negeri SIPIL (PPNS), Polsus, dan Intelijen karantina. Kompetensi SDM BKP Kelas I Jayapura meningkat Mempunyai sarana dan prasarana operasional pokok yang mendukung terlaksananya operasional pengawasan dan pelayanan karantina
3.
Sarana prasarana/Infrastruktur
a.
4.
Pelayanan Publik
a. Komitmen dari pimpinan dan pegawai BKP Kelas I Jayapura untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik b. Meningkatnya mutu sarana prasarana untuk peningkatan kualitas pelayanan publik kepada
Renstra BKP Kelas I Jayapura
teknis karantina d. Belum memiliki IKH HPR dan IKT
a. Jumlah SDM yang berkompeten di BKP Kelas I Jayapura masih sangat terbatas b. Adanya beban kerja tambahan pada petugas teknis Karantina .
a. Belum semua sarana pelayanan memenuhi standar minimal b. Teknologi dan sistem informasi belum memuaskan pemanfaatanny a dalam meningkatkan pelayanan dan managemen kerja Sistem pelayanan dan pengawasan publik belum optimal penerapannya.
39
5
Pengelolaan Anggaran
masyarakat c. Adanya pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai bagian dari Sistem Monev perbaikan layanan publik. a. Anggaran BKP Kelas I Alokasi anggaran Jayapura berasal dari terbatas APBN dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
b. Faktor Eksternal No Aspek 1 Koordinasi
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threats) a. MoU dengan TNI, a. Banyak pintu POLRI, dan Pol PP pengeluaran/pemasukan b. Koordinasi dengan yan belum ditetapkan. otoritas bandara dan b. Tidak sinkronnya antara pelabuhan laut, Perda dan Peraturan kantor pos Pusat c. Sinergitas antara pelarangan pemasukan HPR dan pemberian Vaksinasi
2
a. Penerapan standarisasi berbasis ISO
Perkembangan Iptek
Renstra BKP Kelas I Jayapura
mutu
a. Kemajuan teknologi transportasi,perdaganga n dan pariwisata mengakibatkan peningkatan kegiatan lalu lintas komoditas b. Kemajuan dalam bidang bioteknologi dan teknologi pengolahan pangan c. Banyaknya HPHK dan OPTK dari berbagai daerah/negara. d. Makin beragamnya jenis media pembawa HPHK & OPTK
40
c. Rencana Kerja sampai dengan 5 Tahun Penguatan Kelembagaan (koordinasi) inline inspection/PSI Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Jayapura mengembangkan sistem sertifikasi ekspor dan domestikdan domestik dengan prioritas pelaksanaan tindakan
karantina
di
luar
tempat
pengeluaran
("in-line
inspection).
Pengembangan sistem sertifikasi ekspor dan domestik melalui "in-line inspection" dimaksudkan untuk mendorong daya saing ekspor dan domestik produk pertanian Indonesia. "Saat ini ekspor dan domestik komoditas pertanian dari BKP Kelas I Jayapura masih menghadapi berbagai hambatan. Oleh karenaitu,sistem sertifikasi ini diharapkan menjadi solusi. Hambatan ekspor dan domestik komoditas pertanian yakni kondisi global berupa meningkatnya persyaratan terhadap status bebas organisme pangganggu tumbuhan (OPT) tertentu, adanya persyaratan terhadap jaminan kesehatan karantina mulai dari hulu hingga hilir (traceability system). Kemudian adanya persyaratan keamanan pangan untuk memastikan komoditas aman dikonsumsi, meningkatkannya persyaratan kualitas produk yang diekspor dan domestik. Oleh karena itu, guna mengatasi persoalan tersebut BKP Kelas I Jayapura mengembangkan sistem sertifikasi ekspor dan domestik dengan prioritas pelaksanaan tindakan karantina di luar tempat pengeluaran (in-line inspection). In-line ispection merupakan tindakan karantina tumbuhan yang dilakukan di luar tempat pengeluaran melalui pemeriksaan keseluruhan proses produksi atau sebagian proses produksi terhadap media pembawa atau komoditas yang akan dikeluarkan
dari
Pelaksanaan
sertifikasi
pemilik/pengguna
dalam
jasa
Renstra BKP Kelas I Jayapura
wilayah
in-line atau
negara
inspection,
pertimbangan
Republik
berdasarkan
petugas
karantina
Indonesia. permohonan tumbuhan. 41
Sedangkan tempatnya bisa di instalasi karantina tumbuhan ataupun tempat lain yang ditetapkan Kepala Barantan maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) setempat misalnya tempat produksi, tempat pengemasan ataupun gudang penampungan. Dengan
in-line
inspection,
memiliki
sejumlah
keuntungan
antara
lain
meningkatnya sistem jaminan kesehatan komoditas maupun mengurangi kerusakan
komoditas.
Selain itu memudahkan tindakan perbaikan apabila terjadi ketidaksesuaian terhadap persyaratan fitosanitari negara tujuan ekspor dan domestik dan meningkatnya penerimaan terhadap komoditas ekspor dan domestik Indonesia. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BKP Kelas I Jayapura menjalankan beberapa strategi antara lain: penguatan sistem perkarantinaan dengan
penerapan
border dan post
pola
operasional
border.
dikenal
dengan: pre-border,
at-
Kebijakan pre-border meliputi: pre-shipment
inspection. sementara itu, kegiatan at border terdiri atas tindakan karantina tumbuhan (8P), Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) dan penguatan laboratorium. Sedangkan kegiatan post-border mencakup penguatan pemantauan OPTK dan tindakan pengasingan-pengamatan. Pola operasional ini selain merujuk kepada standar nasional yang ada juga mengacu kepada standar internasional yang dikeluarkan
oleh
Sekretariat International
Plant
Protection
Convention,
Convension Biodiversity (IPPC), CODEX dan standar lainnya yang relevan. Penguatan SDM (inhouse training) 1. Kondisi Umum Kepegawaian Dengan adanya Reorganisasi Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Karantina
Pertanian
sesuai
Peraturan
Menteri
Pertanian
No.
22/Permentan/OT.140/4/2008, kondisi kepegawaian BKP Kelas I Jayapura Tahun 2015 seluruhnya berjumlah 35 orang. Jumlah SDM yang ada dibagi di seluruh wilker lingkup
BKP Kls I
Jayapurasebanyak 18 Orang di wilker dan 17 orang di Kantor BKP,dengan komposisi sebagai berikut. Data SDM yang ada pada BKP kelas I Jayapura mulai dari Tahun 2010 s/d 2015.
No.
Jumlah Pegawai
Renstra BKP Kelas I Jayapura
2010
2011
2012
2013
2014
2015
42
1.
- PNS
33
34
33
33
35
35
- Struktural
5
5
5
5
5
5
- Medik Vet &
15
13
13
9
13
13
- POPT
7
7
6
6
8
8
- Administrasi
6
6
9
9
9
9
- THL
12
10
12
12
12
14
Paramedik Vet
DATA PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I JAYAPURA TAHUN 2015 NO
GOLONGAN
LAKI-LAKI
1 2 3
IV III II TOTAL
2 17 5 24
PEREMPUAN TOTAL 9 3 12
2 26 8 36
DATA PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I JAYAPURA TAHUN 2015 LAKINO PENDIDIKAN PEREMPUAN TOTAL LAKI 1 S2 5 4 9 2 S1 7 4 11 3 D3 3 1 4 4 SMA 9 3 12 TOTAL 24 12 36 a. Aspek Sumber Daya dan Tata Kelola Pemerintah Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) di Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura selaku pelaksana tugas pengamanan wilayah Propinsi Papua di pintu-pintu masuk/keluar secara kuantitas masih belum memenuhi standar. Sedangkan secara kualitas perlu dilakukan inhouse training/ pelatihan-pelatihan baik teknis maupun administratif guna
Renstra BKP Kelas I Jayapura
43
meningkatkan sistem pelayanan yang Prima, memiliki kompetensi dan berdaya saing.
Kebutuhan SDM tenaga teknis karantina tumbuhan dan karantina hewan pada masing-masing Wilayah Kerja Karantina Pertanian lingkup BKP Kelas I Jayapura Jumlah No.
1.
2.
3.
Wilker
Jabatan Fungsiona l
Kebutuhan
Realisasi
Selisih
Keterangan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura (Laboratorium)
Medik Veteriner
3 orang
1 orang (Calon MV) 1 orang MV
1 orang
Termasuk Pj Lab dan tenaga Administrasi, termasuk korfum
Paramedik Veteriner
3 orang
2 orang
1 orang
POPT
4 orang
1 orang
3 orang
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil, termasuk korfum
Medik Veteriner
3 orang
1 orang
2 Orang
Paramedik Veteriner
6 orang
2 orang
4 orang
Termasuk Pj Wilker dan tenaga Administrasi
Tenaga Teknis
1 orang
0
1 orang
POPT
3 orang
2 orang
1 orang
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil
Medik Veteriner
1 orang
0
1 orang
Termasuk Wilker tenaga
Paramedik
3 orang
1 orang
2 orang
Wilker Sentani
Bandara
Wilker Perbatasan Negara Skouw
Renstra BKP Kelas I Jayapura
Pj dan
44
Veteriner
4.
5.
Wilker Wamena
Administrasi
Tenaga Teknis
1 orang
0
1 orang
POPT
2 orang
1 orang
1 orang
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil
Medik Veteriner
1 orang
0
1
Paramedik Veteriner
2 orang
0 orang
2 orang
Termasuk Pj Wilker dan tenaga Administrasi
Tenaga Teknis
1 orang
1 orang
0 orang
POPT
2 orang
0 orang
2 orang
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil
Medik Veteriner
1 orang
0 orang
2 orang
Paramedik Veteriner
2 orang
0 orang .
2 orang
Termasuk Pj Wilker dan tenaga Administrasi
Tenaga Teknis
1 orang
0
1 orang
POPT
2 orang
0 orang
2 orang
42 orang
13 orang
29 orang
Bandara
Wilker Kantor Pos besar Jayapura
Total
Diharapkan tenaga POPT ahli/terampil
b. Aspek Operasional Pelayanan Karantina dan Pengawasan Secara operasional pelayanan karantina , Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura membawahi 5 (lima) Wilayah Kerja yaitu Wilker Karantina Pertanian Bandara Sentani, Pelabuhan Laut Jayapura, perbatasan Negara RI-PNG Skouw, Bandar Udara Wamena dan Kantor Pos besar Jayapura. Jenis komoditas yang dilalulintaskan melalui masing-masing wilker bervariasi baik hewan, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan, tumbuhan dan bahan asal tumbuhan yang mobilisasinya cukup tinggi. Secara risk analisis kelima wilker ini sangat berpeluang sebagai tempat masuk/keluarnya OPTK / HPHK seperti Liberobacter asiaticum, Burkholderia glumae, Avian Influenza (AI), Rabies, Brucellosis, Hog Cholera dan bahkan penyakit-penyakit berbahaya lainnya. Renstra BKP Kelas I Jayapura
45
Secara topografi wilayah Propinsi papua banyak terdapat perifer-perifer pelabuhan alami yang terbentang disepanjang pantai utara dan selatan yang sangat strategis dan
merupakan tempat masuk/keluarnya media pembawa
dari dan menuju Propinsi Papua, oleh karenanya perlu dilaksanakan pengawasan secara optimal, mengikuti prosedur tetap (Protap) dengan berpedoman ketentuan perundang undangan yang berlaku. Secara administrasi perencanaan, pelaksanaan anggaran, pengendalian dan evaluasi kinerja belum dilasksanakan secara efektif oleh karena belum maksimalnya pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura yang disebabkan belum optimalnya kinerja pegawai. Dengan demikian kebutuhan SDM dan sarana prasarana pendukung mutlak dibutuhkan demi terlaksananya pengawasan secara optimal. c.
Analisis Beban Operasional. Balai karantina Pertanian Kelas I jayapura mempunyai beberapa
wilayah kerja berbatasan dengan negara tetangga Papua New Genue, banyaknya
daerah
perifer
pemasukkan/pengeluaran
yang
terbentang
disepanjang pantai utara dan selatan sehingga luasnya kawasan yang perlu diawasi dengan rentang kendali yang jauh. Ada 8 Kabupaten kota di pegunungan yang pintu masuk dan keluarnya melalui bandara Sentani, pelabuhan laut jayapura dan kantor pos sehingga perlu mengoptimalkan pengawasan dengan memberdayakan SDM yang ada dan prasarana kerja yang ada. Pengembangan Infrastruktur/Sarana/Prasarana Sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan tindak karantina hewan di masing-masing wilker belum memadai antara lain; belum terdapat laboratorium mini untuk pemeriksaan laboratorium secara sederhana, alat transportasi mobil tahanan, Informasi Teknologi, instalasi karantina hewan dan tumbuhan beserta perlengkapannya dan Baju antipeluru untuk diperbatasan Sarana Prasarana yang tersedia pada BKP Kelas I Jayapura
Renstra BKP Kelas I Jayapura
46
No.
Sarana Prasarana
1.
- Gedung Kantor - Tanah - IKH/IKT - R.4 - R.2 - Rumah Jaga
Renstra BKP Kelas I Jayapura
2010 4 19 -
2011 6 19 1
2012 7 6 6 19 1
2013 7 6 6 20 1
2014 8 7 1 6 20 1
47
5) Lampiran Matrik Rencana Kerja 5 Tahun (Tahun 2015-2019) No 1
2
3
3 Pilar Karantina Pertanian Penguatan Kelembagaan
TAHUN I
II
III
IV
V
Pembuatan TOR, SOP, SMM dan SMM
MoU dengan TNI, POLRI, Pemerintah Daerah Provinsi Papua
MoU dengan Karantina Naqia PNG
MoU dengan Fakultas MIPA Universitas Cenderawasih
Peningkatan SDM berupa In-House Training bagi petugas laboratorium, magang di BBUS KP, pelatihan dan diklat Pengadaan tanah Pengembangan untuk IKH, Infrastruktur/Sarana Pembangunan pagar /Prasarana kantor balai, pembuatan jembatan dan jalam masuk kantor, pengadaan meubelair dan genset
Peningkatan kompetensi petugas teknis karantina melalui TOT, magang, Inhouse Training Pengadaan tanah untuk IKH, pembangunan IKH-R Pengembangan Online Wilker ke Balai dan website
Peningkatan kompetensi petugas teknis karantina melalui TOT, magang, Inhouse Training Pembangunan Rumah Jaga laboratorium, pembangunan mess pegawai, bangunan sarana pengolah limbah
Kerjasama dengan Kantor Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Kabupaten Kerom Peningkatan kompetensi petugas teknis karantina melalui TOT, magang, Inhouse Training Pengadaan Alat Fumigasi, Pengadaan Genset Kapasitas 60 KVA, bangunan Incenerator, instalasi Jaringan internet di wilker skouw, cool strorage, pengadaan, pembangunan IKH HPR
Penguatan SDM
Renstra BKP Kelas I Jayapura
48
Peningkatan SDM berupa In-House Training bagi petugas laboratorium, magang, pelatihan dan diklat Mess Pegawai, IKH-U, pembangunan rumah pegawai dan kantor di perbatasan skouw, bangunan fumigasi dan alat fumigasi, pengadaan tanah, bangunan kantor wilker Depapre, pembangunan rumah jaga wilker Depapre, Pengadaan Tanah untuk Pos Kabupaten sarmi, pembangunan kantor wilker sarmi