RENCANA STRATEGIS STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA
1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan berbagai sumber daya alam hayati hewani dan sumberdaya alam nabati dengan berbagai keunikan dan keanekaragaman, karantina mempunyai arti yang sangat penting, terutama dalam upaya mencegah masuk dan tersebarnyanya hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Memasuki pasar bebas ASEAN atau MEA yang penuh dengan persaingan diantara negara berkembang membuka peluang importasi yang tinggi terhadap beberapa produk pertanian yang dapat berdampak pada masuk dan tersebarnya penyakit hewan dan tumbuhan yang terbawa oleh media pembawa produk pertanian. Mengingat pentingnya hal ini, setiap negara berupaya mendahulukan pembangunan sektor pertanian guna meningkatkan ketahanan pangan sebagai
fondasi
bagi
pembangunan
sektor-sektor
lainnya.
Tujuan
pembangunan ketahanan pangan adalah menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi seimbang baik pada tingkat nasional, daerah hingga rumah tangga. Ketahanan pangan harus diwujudkan secara merata di seluruh wilayah sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal atau kearifan lokal. Selain itu dengan adanya pasar bebas setiap negara akan berupaya untuk meningkatkan fungsi dan peran karantina sebagai garda terdepan dalam mencegah masuk, mencegah tersebar dan keluarnya penyakit hewan dan tumbuhan yang akan berdampak terhadap stabilitas perekomonian suatu negara. Saat ini dan kedepan peran karantina sangat strategis dalam perdagangan dunia baik itu hewan dan produk hewan maupun tumbuhan dan produk tumbuhan. Peningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat merupakan ciri dari kelembagaan pertanian yang kokoh dan dapat diartikan sebagai kelembagaan pertanian di tingkat pusat dan daerah yang berfungsi
RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 1
sebagai sarana dan wahana bagi penyelenggara Negara dalam melakukan administrasi pembangunan pertanian secara efektif dan efisien.
2. TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda adalah sebagai berikut : 1. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan HPHK dan OPTK 2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan tumbuhan 3. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui pencegahan masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK 4. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan 5.
Mewujudkan pelayanan prima
3. PROFIL STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari Kepala SKP (eselon IV A), Kepala Urusan Tata Usaha (eselon V), Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional (eselon V) sedangkan Kelompok Jabatan Fungsional baik itu Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli/Terampil langsung dibawah Kepala Stasiun. Sedangkan urusan administrasi dan lain sebagainya yang menyangkut ketata usahaan melalui Kepala Urusan Tata Usaha, dan untuk pelayanan teknis perkarantinaan baik karantina hewan dan tumbuhan oleh Kepala Sub Seksi Pelayanan Operasional serta koordinasi fungsional karantina hewan dan tumbuhan melalui coordinator jabatan fungsional masing-masing. Pegawai Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda pada tahun 2015 berjumlah 47 (empat puluh tujuh) orang, yang terdiri dari 3 (tiga) orang pegawai struktural, 24 (dua puluh empat) orang pegawai teknis, 10 (sepuluh) orang pegawai administrasi, 5 (lima) orang penjaga malam dan 5 (lima) cleaning service RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 2
Struktur Organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 22/Permentan/OT.140/4/2008, tanggal 18 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.
STRUKTUR ORGANISASI STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I SAMARINDA
KEPALA SYAMSU ALAM, SP., M.Si NIP. 19610506 198303 1 004
KEPALA URUSAN TATA USAHA WALUYO SUGIHARTO, SH NIP. 19581031 198302 1 001
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA SUB. SEKSI PELAYANAN OPERASIONAL Drh. OZY FACHRURROZIE, MM NIP. 19831111 200912 1002
Wilayah Kerja Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pertanian tersebut diatas, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda mempunyai wilayah kerja yaitu : a. Pelabuhan Sungai Samarinda dan Pelabuhan Palaran; b.
Kantor Pos Samarinda;
c.
Bandar Udara Temindung;
RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 3
d.
Pelabuhan Laut Bontang;
e.
Pelabuhan Laut Sangatta;
f. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran lainnya di Propinsi Kalimantan Timur selain wilayah kerja Balikpapan dan Tarakan. Peta Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Kalimantan Timur Keterangan : (SK.MentanNo. 547/Kpts/OT.140/9/2004) Lokasi dan Wilayah Kerja Balai dan Stasiun SKP I Samarinda BKP II Tarakan BKP I Balikpapan
RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 4
Data Frekuensi/Volume Lalulintas Tahun 2015 a.
Kegiatan Impor Tabel Pemasukan Hewan, BAH dan HBAH No
Satuan
Frekuensi
Volume
1
Nihil
Nihil
Nihil
Tabel Pemasukan Tanaman dan hasil Tanaman No
b.
Satuan
Frekuensi
Volume
1
M3
14
555,41
2
Batang
1
87,12
Kegiatan Ekspor Tabel Pengeluaran Hewan, BAH dan HBAH No 1
Satuan Kilogram
Frekuensi
Volume
2
55
Tabel Pengeluaran Tanaman/Hasil Tanaman No
Satuan
Frekuensi
Volume
1
M3
166
39.715.880
2
Kilogram
24
551.550.425
3
Batang
2
504
c. Kegiatan Domestik Masuk Tabel Pemasukan Hewan, BAH dan HBAH No
Satuan
1
Ekor
2
Kilogram
Frekuensi
Volume
509
96.938
1.280
20.611.427
RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 5
Tabel Domestik Masuk Tanaman/Hasil Tanaman No
d.
Satuan
1
Kilogram
2
Batang
Frekuensi
Volume
2.699
102.063.165
38
12.544
Kegiatan Domestik Keluar Tabel Pengeluaran Hewan, BAH/HBAH No
Satuan
Frekuensi
Volume
1
Ekor
955
28.578
2
Kilogram
24
205
3
Lembar
16
17.756
Tabel Pengeluaran Tanaman/hasil Tanaman No
4.
Satuan
Frekuensi
Volume
1
Kilogram
100
7.556.982,35
2
Batang
179
874.098
PERMASALAHAN a. Operasional -
Sertifikat karantina baik untuk karantina hewan dan karantina tumbuhan belum semua tersinkron dan masih menggunakan manual
terutama untuk media pembawa yang dibawa
penumpang melalui tentengan -
Pengujian
terhadap
media
pembawa
berupa
barang
tentengan di kapal penumpang belum dapat dilaksanakan dengan
maksimal
karena
terkait
dengan
waktu
keberangkatan kapal. -
Belum tersedianya tangga untuk bongkar hewan ternak ruminansia karena kapal ternak yang mengangkut sapi tidak dilengkapi dengan tangga hanya menggunakan crane sebangai bongkar hewan ternak.
RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 6
-
Terbatasnya jumlah tenaga fungsional jika di bandingkan dengan jumlah wilayah kerja dengan penambahan beberapa bandara dan pelabuhan baru dil wilayah SKP Kelas I Samarinda
-
Beberapa wilayah kerja UPT pengeluaran yang memiliki pelabuhan rakyat khususnya media pembawa karantina tumbuhan
dengan
dilengkapi
sertifikat
tujuan
pelabuhan
karantina
samarinda
tumbuhan
karena
tidak letak
pelabuhan rakyat hanya di belakang rumah dan jauh dari wilker
pelabuhan
pengeluaran
sehingga
pelaksanaan
tindakan karantina dilakukan di daerah pemasukan yang di bongkar
juga
di
pelabuhan
rakyat
sehingga
perlu
pengawasan dan penindakan agar dapat tertangani dengan baik.
b. Non Operasional -
Perlu dukungan dari instansi terkait dalam hal pengawasan media pembawa yang masuk melalui pelabuhan rakyat agar dapat dilaporkan dan diserahkan ke petugas karantina
-
Adanya beberapa perda dan surat edaran dari beberapa daerah baik daerah asal ataupun daerah tujuan yang kadang dapat
menghambat
pelaksanaan
tindakan
karantina
pengeluaran atau pemasukan media pembawa karantina. 5
ANALISA
RESIKO
STRENGTHS,
WEAKNESSES,
OPPORTUNITIES DAN THREATHS (SWOT) Berdasarkan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman), banyak factor yang berhubungan dengan ancaman resiko penyakit pada hewan dan dan tumbuhan, serta status penyakit disuatu area yang terkait dengan fungsi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda sebagai berikut : RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 7
a. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal 1. Analisis Lingkungan Internal a. Kekuatan (strengths) Sebagai instansi penyelenggara fungsi karantina, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda mempunyai kekuatan sebagai berikut : Memiliki 36 SDM terdiri dari tenaga teknis dan administrasi yang sudah menjalani pendidikan/pelatihan teknis dan non teknis; Dalam menjalankan kegiatannya,karantina pertanian telah memiliki landasan kuat yaitu undang-undang Nomor. 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, berbagai peraturan perundang-undangan dalam bentuk Keputusan Menteri Pertanian serta petunjuk pelaksanaan (JUKLAK)
dan
petunjuk
teknis
(JUKNIS)
untuk
penyelenggaraan perkarantinaan; Lingkup pengendalian Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda mencakup pengendalian karantina pada entri point dan didukung pengendalian karantina secara nasional meliputi semua unit-umit kerja karantina pertanian di seluruh wilayah Negara kesatuan RI. b. Kelemahan (weaknesses) Belum seimbangnya antara beban kerja dan ketersediaan SDM Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang belum mencukupi 2. Analisis Lingkungan Eksternal a. Peluang (Opportunies) Meningkatnya
jaringan
kerjasama
dengan
“Stakeholder” RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 8
Pelabuhan Sungai Samarinda dijadikan sebagai pintu masuk dan keluarnya komoditi hewan maupun tumbuhan Adanya kerjasama dengan instansi-instansi yang terkait ditempat-tempat pemasukan dan pengeluaran. b. Tantangan (Threaths) Masih
rendahnya
pengetahuan
masyarakat
tentang
pentingnya peranan karantina; Masih adanya pemasukan hewan maupun tumbuhan melalui tempat-tempat pemasukan yang tidak resmi menuju jalur laut dan sungai yang sulit terpantau.
6. RENCANA KERJA SAMPAI DENGAN 5 TAHUN a.
Penguatan kelembagaan / Koordinasi Penguatan kelembagaan dilakukan koordinasi baik eksternal maupun internal yaitu :
Koordinasi dengan instasi terkait Kota Samarinda (Pelabuhan Palaran dan Bandara Samarinda baru)
Koordinasi dengan instansi terkait kota Bontang (Pelabuhan Lokhtuan dan Tanjung Laut)
Koordinasi dengan instansi terkait Kota Sanggata (Pelabuhan Kenyamukan dan Pelabuhan Maloy)
Koordinasi dengan Instansi terkait Kota Sendawar (Bandar Udara Data Dawai dan Bandar Udara Melalai)
Koordinasi antar UPT Badan Karantina Pertanian terkait pemasukan dan pengeluaran media pembawa
Melakukan pengawasan dan penindakan ditempat-tempat pemasukan/ pengeluaran yang belum ditetapkan
Melakukan patrol bersama KP3 dan KSOP
b. Penguatan SDM (Inhouse Training)
RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 9
Penguatan Sumber Daya Manusia melalui Inhouse Training dan magang meliputi : Inhouse Training Petugas Pengambil Contoh (PPC) Inhouse Training Kearsipan Inhouse Training Humas Inhouse Training Pengujian Total Plate Count Inhouse Training Cendawan Magang Laboratorium c. Pengembangan Infrastruktur/ Sarana/ Prasarana Pengembangan infrastruktur/sarana dan prasarana meliputi :
Pengembangan IKH ruminansia besar yaitu : klinik IKH, Rumah jaga IKH, memperluas area parkir kendaraan truk serta penambahan peralatan bedah bangkai dan gudang pakan
Pembangunan kandang IKH hewan penular rabies (HPR), reptile dan unggas
Pengembangan screen house
Pembangunan incinerator
Pengadaan kendaraan operasional lapangan
Pengadaan alat pengolah data komunikasi
Pengadaan peralatan laboratorium berupa Mikroskop electron/ coumpund dan Elisa reader untuk menunjang kegiatan tindakan karantina
RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 10
7. Lampiran Matrik Rencana Kerja 5 tahun (Tahun 2015-2019) No
3 Pilar Karantina Pertanian I -Koordinasi antar instansi ekternal dan internal - Pengawasan dan penindakan
II Koordinasi antar instansi ekternal dan internal -Pengawasan dan penindakan
TAHUN III Koordinasi antar instansi ekternal dan internal -Pengawasan dan penindakan
IV Koordinasi antar instansi ekternal dan internal -Pengawasan dan penindakan
V Koordinasi antar instansi ekternal dan internal -Pengawasan dan penindakan
- Inhouse training - Bimtek -Magang Labooratorium
- Inhouse training - Bimtek -Magang Labooratorium
- Inhouse training - Bimtek -Magang Labooratorium
- Inhouse training - Bimtek -Magang Labooratorium
1.
Penguatan Kelembagaan
2.
Penguatan SDM
-Inhouse training - Bimtek -Magang Labooratorium
3.
Pengembangan Infrastruktur/Sarana/Prasarana
- Pengadaan - Pengadaan - Pengadaan - Pengadaan - Pengadaan sarana dan sarana dan sarana dan sarana dan sarana dan prasarana prasarana prasarana prasarana prasarana perkantoran perkantoran perkantoran perkantoran perkantoran - Rehab - Rehab - Rehab - Rehab - Rehab Gedung/banguna Gedung/bangun Gedung/bangun Gedung/bangun Gedung/bangun n an an an an - Pengadaan - Pengadaan - Pengadaan - Pengadaan - Pengadaan fasilitas fasilitas fasilitas fasilitas fasilitas perkantoran perkantoran perkantoran perkantoran perkantoran
RENSTRA Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda 2015-2019 11