1
PROSEDUR DAN STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN HAJI DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA
TUGAS AKHIR
Oleh : OKTAVIA FADMAWATI NIM: 201-12-024
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA 2015
2
PROSEDUR DAN STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN HAJI DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA
TUGAS AKHIR
Disusun Dan Diajukan Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Perbankan Syariah
Oleh : OKTAVIA FADMAWATI NIM: 201-12-024
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA 2015
3
I
4
ii
5
iii
6
MOTTO
“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua” (Aristoteles)
“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah” (Lessing)
iv
7
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulilahirobil’alamin kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya sehingga Tugas Akhir berjudul “TUGAS AKHIR PROSEDUR DAN STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN HAJI DI BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) CABANG PEMBANTU SALATIGA”dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaat-Nya di hari kiamat kelak. Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Jurusan Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah Jurusan Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Tugas Akhir ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, dan kerjasama serta dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materiil. Maka dengan segenap kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah IAIN Salatiga.
v
8
3. Bapak AhmadMifdhol M, Lc. M. S I selaku Ketua Jurusan Diploma III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. 4. Bapak Mochlasin M.Ag selaku Pembimbing Tugas Akhir saya. 5. Bapak / Ibu dosen Jurusan D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama kami mengikuti studi di Program Studi ini. 6. Bapak saya Tri Cinatur dan ibu saya Muji Asih, serta keluarga yang telah memberikan motivasi dan dukungan materiil maupun spiritual. 7. Sahabat-sahabat saya Rifki, Intan, Fifi, Deni, Toher, Adi Pakde, dan Eko yang setia mendampingi dalam proses pembuatan Tugas Akhir. 8. Kakak saya Yusi Wijayanti dan adik saya Okfinanda Ramadhani yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. 9. Teman-teman D III Perbankan Syariah yang telah memberiku semangat. 10. Semua pihak yang telah membantu terselesainya Tugas Akhir.
vi
9
Penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan untuk perbaikan dimasa mendatang.Akhirnya penyusun mohon maaf atas keterbatasan penyusun.Besar harapan penyusun, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Wassalamualalaikum Wr. Wb Salatiga, 10 Agustus2015 Penulis
Oktavia Fadmawati NIM: 20112024
vii
10
ABSTRAK Fadmawati, Oktavia. 2015. Prosedur dan Strategi Pemasaran Tabungan Haji di BankMuamalat Cabang Pembantu Salatiga. Tugas Akhir. Jurusan D III Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mochlasin M.Ag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Nilai Simpanan Berjangka di BMT Al-Ijtihad Pabelan dari Tahun 2012 hingga Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan data kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan Tugas Akhir di BMI Capem Salatiga adalah menggunakan metode survei dengan menggunakan data kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada para karyawan BMI Capem Salatiga. Untuk mendapatkan porsi haji, nasabah harus menabung dengan mencapai saldo senilai Rp 25.000.000,- dan harus melengkapi persyaratan yang telah ditentukan bank. Strategi pemasaran tabungan haji di BMI Capem Salatiga menggunakan4P yaitu; a) Product (produk) yang ditawarkan sesuai prinsip syariah; b) Price (harga) memberikan harga jual yang harga lebih murah dari bank lain; c) Promotion (promosi) yang dilakukan BMI yaitu dengan pemasangan spanduk, kerjasama dengan berbagai instansi dan menjadi sponsor pada acara tertentu, memasang iklan melalui media elektronik ataupun cetak, serta adanya website BMI yaitu www.bankmuamalat.co.id, memberikan tips atau bonus bagi orang yang mampu mencari nasabah, memberikan promo dengan hadiah umroh dengan cara diundi, memberi bonus fasilitas mengurus syarat haji. d) Place (tempat) yang tepat akan berdampak cukup signifikan terhadap penjualan. Kata kunci: Prosedur, Strategi, Pemasaran, Tabungan,Haji.
viii
11
DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pembimbing .....................................................................
i
Halaman Pengesahan .......................................................................................... ii Pernyataan Keaslian ............................................................................................. iii Halaman Motto .................................................................................................... iv Kata Pengantar ....................................................................................................
v
Abstrak ................................................................................................................ viii Daftar Isi .............................................................................................................. ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
3
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...............................................................
4
D. Penelitian Terdahulu ...................................................................................
5
E. Penegasan Istilah .........................................................................................
8
F. Metode Penelitian........................................................................................
9
G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 12 BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran.......................................................................... 13 2. Tujuan Pemasaran ............................................................................... 13 3. Macam-macam Pemasaran .................................................................. 14 B. Tabungan 1. Konsep Tabungan ................................................................................ 17 2. Ketentuan-ketentuan Hukum Tabungan .............................................. 18 3. Persyaratan Pembuatan Rekening Tabungan ...................................... 19 4. Tabungan Wadi’ah .............................................................................. 21 5. Tabungan Haji ..................................................................................... 21
ix
12
C. Akad Wadi’ah 1. Pengertian ............................................................................................ 23 2. Landasan Teori .................................................................................... 23 3. Dasar Aplikasi Wadi’ah dalam Perbankan .......................................... 24 4. Rukun dan Syarat Al Wadi’ah ............................................................. 25 5. Hukum Menerima Benda Titipan ........................................................ 25 BAB III LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia ........................................... 27 B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia .................................................. 28 C. Struktur Organisasi Bank Mumalat Indonesia ........................................... 28 D. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian ........................ 30 E. Produk-produk Bank Muamalat Indonesia ................................................. 34 BAB IV ANALISIS DATA A. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan Haji ........................................ 40 B. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji ............................................. 41 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................. 49 B. Saran .......................................................................................................... 50 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 52 DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
x
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melaksanakan haji merupakan salah satu dari rukun Islam yang kelima, yang mewajibkan kepada seluruh umat manusia yang beragama Islam bagi yang mampu, untuk itu diperlukan dana yang cukup dan aman untuk menunaikan salah satu rukun Islam tersebut, sekarang banyak perusahaanperusahaan yang membuka biro perjalanan haji, baik ONH atau ONH plus. Begitu juga dengan perbankan syariah seperti Bank Syariah Mandiri, Bank Danamon Syariah, dan Bank Muamalat Cabang Pembantu Salatiga ini yang sudah mengeluarkan produknya yaitu Tabungan Haji. Seiring dengan perputaran waktu, perkembangan perbankan syariah mengalami booming pada era reformasi yang ditandai dengan perubahan UU NO.7 tahun 1992 menjadi UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan. Dalam Undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum, jenis-jenis usaha yang dioperasikan, dan diimplementasikan oleh bank syariah. Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan setiap produk yang mereka tawarkan.Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan memiliki minat membeli manfaat dari produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Banyak bank menawarkan produknya, baik produk baru atau suatu pengembangan dari produk lama.Diantara mereka
2
ada yang gagal dan tidak sukses dalam merebut kepuasan konsumen.Hal ini disebabkan karena pasar pembeli yang selalu berubah-ubah. Beberapa kepuasan nasabah yang dimaksud antara lain, yang pertama keamanannya terjamin atau penarikannya mudah dilakukan, kemudian yang kedua mudah dan praktis, tidak berbelit-belit jika kita ingin mendepositokan uang dan mudah dipindahkan ke rekeninggiro atau tabungan, serta mudah memindahkan danadalam jumlah besar maupun kecil dan yang ketiga akan merasa bangga menabung di bank yang bersangkutan. Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga ini merupakan salah satu bank syariah yang mengeluarkan produk-produknya berdasarkan prinsip syariah, salah satu produknya adalah tabungan haji. Tabungan haji merupakan salah satu produk dari perbankan syariah yang umumnya memakai sistemmudharabah, namun akad yang digunakan di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatigaadalah akadwadiah yad dhamanah, yang mana pihak penerima titipan dengan izin pemilik dapat memanfaatkan barang titipan, sehingga dengan demikian harus menanggung atas kerusakan atau kehilangan barang titipan tersebut. Karena dalam lembaga keuangan modern, penerima titipan (al-mustawda) tidak mungkin membiarkan begitu saja barang titipan tanpa memberikan manfaat apapun.Karena itu untuk menciptakan kemanfaatan melalui penggunaan barang titipan dalam usaha ekonomi, mustawda harus meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik barang (almuwaddi) dan menjamin pengembalian barang secara utuh.Dengan demikian
3
jenis akad menjadi berubah dari al-wadiah yad al-amanah menjadi al-wadiah yad al-dhamanah (Susanto, 2008: 264-265). Lembaga Tabungan Haji (LTH) yang telah dipraktikkan di Malaysia sejak tahun 1962 dipandang sangat tepat. Pasalnya hampir semua muslim di negeri ini mempunyai keinginan yang kuat untuk beribadah haji, ini juga yang mengilhamiLembaga Tabungan Haji di Malaysia. Tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga adalah tabungan yang menggunakan prinsip wadi’ah yad dhamanah yaitu akad penitipan dimana pihak penerima titipan dengan izin pemilik dapat memanfaatkan barang titipan, sehingga dengan demikian harus menanggung atas kerusakan atau kehilangan barang titipan tersebut (Susanto, 2008: 264). Karena adanya persaingan antar bank saat ini, maka Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga menggunakan strategi pemasaran dengan mengeluarkan produk Tabungan Haji Arafah iB, selain itu BMI juga memberikan promo dengan mengeluarkan produk tabungan haji yang bernama Tabungan Haji Berkah, yaitu Tabungan Haji Berhadiah Umrah, Hadiah Umroh akan diberikan dengan cara diundi. Undian akan diberikan apabila nasabah menyetorkan uang tunai Rp 25.000.000,- ke dalam rekening tabungan hajinya. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud ingin membahas lebih lanjut mengenai “Prosedur dan Strategi Pemasaran Tabungan Haji Di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga”.
4
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prosedur pembukaan rekening tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga? 2. Bagaimana strategi pemasaran produk tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga ? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan dari penelitian karya ilmiah ini adalah : 1. Untuk mengetahui prosedur pembukaan rekening tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga. 2. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga. 3. Untuk mempelajari dan memahami bagaimana prosedur dan strategi pemasaran produk tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu Salatiga. Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis. Penelitianinidiharapkandapatmenambahwawasandanpengetahuan yang lebihluaslagitentang prosedur danstrategi pemasaran tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga. 2. Bagi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang PembantuSalatiga. Penelitian ini dapatmemberikaninformasiterhadapmasalah-masalah yang
5
dihadapisertamemberikansumbanganpemikiranterhadapkebijaksanaan yang diambil.
3. Bagi Civitas Akademik Institut Agama Islam Negeri. Berguna sebagai informasi dan masukan untuk penelitian yang akan datang yang membahas topik permasalahan yang sama, serta menambah wawasan tentang teori pemasaran. D. Penelitian Terdahulu Penilitian terdahulu adalah kajian tentang hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti. Kegunaan penelitian terdahulu adalah untuk membedakan antara penelitian ini dengan penelitian sejenis yang telah dilakukan serta untuk melihat persoalan yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Sejauh penelusuran yang telah dilakukan, peneliti menjumpai hasil penelitian yang memiliki titik singgung dengan judul yang diangkat dengan penelitian karya ilmiah ini, diantaranya adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ladura (2009) yang berjudul “Prosedur Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri Capem Klaten”, menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembiayaan talangan haji dilakukan dengan skim Qard Wal Ijarahyaitu akad pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan. Dalam fasilitas pembiayaan talangan
6
haji, nasabah harus menyertakan persyaratan yang diperlukan yaitu pertama kali dengan membuka rekening tabungan MABRUR, bukti SPPH dari Depag, fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk), KK (Kartu Keluarga), serta fotokopi Surat Nikah. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Khanifah (2011) yang berjudul “Prosedur Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga”, menyimpulkan bahwa prosedur yang digunakan dalam memperoleh talangan haji sangat mudah, yaitu diawali dengan membuka rekening tabungan MABRUR di Bank Syariah Mandiri, kemudian melengkapi persyaratan-persyaratan seperti: fotokopi KTP suami dan istri, KK, Akad Nikah, serta mengisi dan menandatangani dokumen-dokumen. Kemudian langkah selanjutnya melaporkan data nasabah dalam SID (Sistem Informasi Debitur) yaitu melakukan pengecekan data nasabah ke BI oleh admin sebelum melakukan droping. Setelah dokumen lengkap dan telah ditandatangani oleh nasabah kemudian nasabah datang ke kantor kementerian agama untuk meminta SPPH. Data nasabah akan diinput bank dan dana talangan akan ditransferkan ke SISKOHAT untuk mendapatkan porsi haji. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Che-awae (2013) yang berjudul “Strategi Pemasaran Tabungan Haji Di Koperasi IBN Affan Wilayah Patani Thailand Selatan” menyimpulkan bahwa strategi yang digunakan dalam memasarkan produk tabungan haji di koperasi Ibn Affan yaitu dengan cara menjalankan strategi bauran promosi, di dalamnya termasuk periklanan,
7
promosi penjualan, dan promosi melalui bakti sosial, strategi pemilihan media, yang meliputi media cetak, elektronik, media luar ruang, dan media lini dengan memperhatikan lima fungsi periklanan agar pesan yang hendak disampaikan dapat tertuju pada sasaran, yaitu: memberikan informasi, membujuk, menciptakan kesan, memuaskan keinginan dan sebagai alat komunikasi. Dari kesimpulan yang diambil untuk penelitian terdahulu diatas, maka peneliti dapat membedakan antara penelitian terdahulu dengan yang diteliti oleh penulis. Yang pertama penelitian oleh Ladura (2009), perbedaannya, penelitian yang dilakukan oleh Ladura (2009) adalah membahas tentang talangan haji, sedangkan yang penulis teliti adalah tentang tabungan haji, jelas berbeda, karena pada talangan haji, hanya dengan menyimpan uang sebesar Rp 5.000.000,- maka nasabah sudah bisa mendapatkan porsi haji, ini yang menyebabkan dihapusnya program talangan haji karena dengan adanya program ini antrian haji menjadi panjang, sedangkan pada tabungan haji, nasabah harus menyimpan sebesar Rp 25.000.000,- agar bisa mendapatkan porsi. Akad yang digunakanpun juga berbeda, pada penelitian Ladura menggunakan Qard Wal Ijarahyaitu akad pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang diserahkan, sedangkan di Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga menggunakan akad Wadiah Yad Dhamanah. Selanjutnya penelitian yang kedua, penilitian oleh Khanifah (2011), perbedaannya terletak pada penelitian yang diteliti oleh Khanifah (2011)
8
hanya membahas tentang prosedurnya saja, sedangkan yang diteliti oeh penulis adalah prosedur dan strateginya, tidak hanya itu, penelitian oleh Khanifah adalah membahas tentang talangan haji, sedangkan yang penulis teliti adalah tentang tabungan haji. Kemudian yang ketiga yaitu penelitian oleh Che-awae (2013), perbedaannya yaitu, jika pada penelitian Che-awae (2013) hanya membahas tentang strategi pemasarannya saja, sedangkan yang penulis teliti ini, tidak hanya strateginya, tetapi juga prosedur dan strategi tabungan haji. Penelitian ini menjadi penting untuk diteliti lebih lanjut karena penelitian ini mengkaji bagaimana menetapkan peraturan, kebijakan serta prosedur dan strategi yang tepat dalam mencapai visi dan misi perbankan syariah, serta optimal dalam pencapaian prestasi untuk mengembangkan dan memajukan pertumbuhan bank di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga. E. Penegasan Istilah Dalam memahami maksud dari penelitian, maka peneliti perlu menegaskan maksud yang terdapat dalam judul “Prosedur dan Strategi Pemasaran Tabungan Haji di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga”. Adapun penjelasanya adalah sebagai berikut: 1. Prosedur Prosedur adalah cara memecahkan sesuatu masalah yang dilakukan langkah demi langkah, cara melakukan kegiatan yang disusun secara rapi dan sistematis (Fajri dan Senja :672).
9
2. Strategi Pemasaran Pemasaran strategik adalah serangkaian tindakan dan keputusan yang mengharuskan perusahaan menentukan visi, misi, dan tujuan perusahaan, melakukan analisis eksternal dan internal, menentukan strategi yang sesuai, mengimplementasikan strategi, serta mengevaluasi, memodifikasi, atau merubah strategi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pengertian tersebut mengandung fungsi- fungsi dasar pemasaran, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), implementasi (implementing), dan pengawasan (controlling) (Lestari, 2011: 2). 3. Tabungan Haji Tabungan haji pada dasarnya merupakan tabungan dalam rangka mempermudah masyarakat untuk menabung yang nantinya akan digunakan oleh yang bersangkutan untuk menunaikan ibadah haji. Pada perkembangannya, setelah adanya pembatasan/kuota jamaah haji pada masing-masing negara pengirim jamaah, maka tabungan haji mempunyai hubungan dengan sistem komputerisasi terpadu (Siskohat), yaitu sistem yang dirancang untuk alat kontrol, penampungan data dan pengolahan data dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan urusan haji antara perbankan dengan Departemen agama RI (Widiyono, 2006: 175). F. Metode Penelitian
10
Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan (Soeharto dalam Mahi, 2011: 30). 1. Jenis penelitian Dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Metode ini menggunakan data-data yang dikumpulkan dan diolah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka sebagai suatu kepastian bagi sebuah penyimpulan keadaan laporan penelitian akan berisi berbagai kutipan data untuk dideskripsikan dalam kata kajian yang komprehensif dan saling keterhubungan (Mahi, 2011: 40). 2. Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pembantu, Kota Salatiga. 3. Sumber Data Sumber data utama dalam penelitian ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, berkaitan dengan itu sumber data dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data berikut: a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yang akan digunakan untuk analisis dan pembahasan masalah. Dalam hal ini, data primer adalah data yang dihasilkan dari wawancara dengan beberapa pegawai BMI Cabang Pembantu Salatiga.
11
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari BMI Cabang Pembantu Salatiga, antara lain dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, sumber-sumber data atau dokumen-dokumen BMI Cabang Pembantu Salatiga yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir, dan lain-lain (Moleong, 2011:157). c. Teknik pengumpulan data a) Metode penelitian lapangan yaitu: 1) Observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung pada objek yang akan dilakukan penelitian. 2) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan sistem tanya jawab antara narasumber yang bersangkutan dengan penulis penelitian tersebut (A. Black dan J. Champion, 1992: 285). b) Metode studi kepustakaan Studi kepustakaan merupakan sumber dari luar dan merupakan sumber kedua untuk memperoleh informasi atau teori dari beberapa dokumen, buku, arsip, majalah ilmiah, jurnal tempat menerbitkan penemuan-penemuan hasil penelitian yang masih terdapat hubungan tema antara penelitian tersebut dengan sumber kepustakaan, di mana biasanya terdapat di perpustaakaan umum maupun perpustakaan kampus (Moleong, 2011: 159). d. Teknik analisis data
12
Upaya yang dilakukan dalam analisis data yaitu dengan mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2011: 248). G. Sistematika Penulisan Agar lebih mudah dalam memahami proses dan alur pemikiran dalam penelitian ini maka penulis perlu menjelaskansistematika penulisan yaitu padabab pertama berisi pendahuluan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu, penegasan istilah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teoritis, meliputi pengertian secara lebih terperinci mengenai apakah yang dimaksud dengan prosedur dan strategi pemasaran tabungan haji. Bab III berisi tinjauan umum PT. Bank Muamalat Indonesia meliputi sejarah singkat berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia, visi dan misi Bank Muamalat Indonesia, struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia, prinsip operasional Bank Muamalat Indonesia, serta prosedur dan strategi pemasaranyang diterapkan di Bank Muamalat Indonesia. Bab IV berisi analisis dan pembahasan yang akan memaparkan tentang hasil penelitian yang mencakup gambaran bagaimana prosedur dan strategi pemasaran tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga.
13
Pada Bab V berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan karya ilmiah ini.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran a) Pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan
inginkan
dengan
cara
menciptakan
serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (Philip Kotler dalam Kasmir, 2005: 61). b) Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan (Kasmir, 2005: 63-64). 2. Tujuan Pemasaran Bank Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu megandung suatu maksud dan tujuan tertentu.Penetapan tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri.Badan usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang.Kemudian ditetapkan cara-cara untuk
14
mencapai tujuan tersebut (Kasmir, 2005: 66-67). Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk: 1) Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. 2) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya (getuk tular). 3) Memaksimumkan
pilihan
(ragam
produk)
dalam
arti
bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. 4) Memaksimumkan
mutu
hidup
dengan
memberikan
berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. 3. Macam-macam Strategi Pemasaran Strategi pemasaran sangat berpengaruh untuk kemajuan sebuah perusahaan yang menawarkan barang atau jasa.Salah satu strategi pemasaran yang ada saat ini adalah marketing mix (bauran pemasaran). Kegiatan ini dilakukan secara bersamaaan di antara elemen-elemen yang ada di dalam marekting mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen lainnya. Penggunaaan bauran pemasaran di dunia perbankkan dilakukan dengan
menggunakan
konsep-konsep
sesuai
dengan
kebutuhan
15
bank.Dalam praktiknya konsep bauran pemasaran terdiri dari bauran pemasaran produk barang maupun jasa.Khusus untuk produk yang berbentuk barang jasa diberlakukan konsep yang sedikit berbeda dengan produk barang. Kotlermenyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri dari empat P yaitu: 1) Product; 2) Price; 3) Place; 4) Promotion.Sementara itu, Boom dan Bitner menambah dalam analisis jasa, bauran pemasaran di samping empat P seperti yang dikemukakan di atas, terdapat tambahan tiga P, yaitu: 1) People 2) Phsycal Eviden 3) process.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pengguna konsep bauran pemasaran untuk produk jasa jika digabungkan menjadi tujuh P. Berikut tujuh P di atas serta penjelasannya (Kotler dan Amstrong, 2012: 6). a. Produk (product) Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk di dalam dunia perbankkan adalah menawarkan produk-produk yang ada di bank tersebut (Sumarni dan Soeprihanto, 2010: 274). b. Harga (price) Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan akan menentukan harga dari produk
16
tersebut.Dalam dunia perbankan yang dimaksut dengan harga adalah penentuan biaya administrasi dari awal pembukaan rekening sampai penutupan rekening (Sumarni dan Soeprihanto, 2010: 281). c. Promosi (promotion) Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau nasabah dalam saluran penjualan barang dan jasa yang ada di perusahhan tersebut. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi pada nasabah masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media masa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail (Tjiptono, 2008). d. Lokasi/ Tempat (place) Suatu strategi dalam penentuan lokasi atau tempat yang strategis dan terjangkau agar nasabah dapat menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula bank juga menyediakan sarana dan prasarana yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank (Kasmir, 2003: 186-213). e. Orang (people) Dalam hubungan ini orang berfungsi sebagai penyedia berupa ativitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk diberikan kepada nasabah.Oleh sebab itu orang/ pegawai merupakan salah satu kunci
penting
keberhasilan
perusahaan
jasa
yang
langsung
memberikan kesan dalam penyampaian jasa.Untuk mencapai kualitas terbaik maka pagawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya
17
pekerjaan mereka, yaitu memberikan pelanggan kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya. f. Proses (Process) Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada nasabah. Proses merupakan gabungan semua aktivitas,
umumnya
terdiri
atas
prosedur,
jadwal
pekerjaan,
mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin dimana jasa disampaikan kepada nasabah. g. Bukti Fisik (Physical Evidence) Bukti fisik di sini merupakan bukti jasa yang telah diciptakan yakni berupa bukti transaksi yang terjadi. B. Tabungan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. 1. Konsep Dasar Tabungan Tabungan adalah simpanan dana yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lain yang dipersamakan dengannya.
18
2. Ketentuan-Ketentuan Hukum Tabungan Berdasarkan fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000 menetapkan bahwa tabungan itu ada dua jenis, yaitu sebagai berikut: a. Tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu tabungan yang berdasarkan perhitungan tabungan. b. Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah. Ketentuan umum tabungan berdasarkan mudharabah adalah sebagai berikut: a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. b. Dalam prinsipnya, sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha
yang tidak bertentangan prinsip syariah dan
mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain. c. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bentuk piutang. d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
19
e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional giro dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. Ketentuan umum giro berdasarkan wadiah adalah sebagai berikut: a. Bersifat simpanan b. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call) atau berdasarkan kesepakatan. c. Tidak ada imbalan yang diisyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian (‘athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank. Hal yang menjadi pertimbangan DSN sehingga mengeluarkan fatwa tentang tabungan ini adalah: a. Terkait
dengan
keperluan
masyarakat
dalam
peningkatan
kesejahteraan dan dalam penyimpanan kekayaan. Pada masa kini, memerlukan jasa perbankan, dan salah satu produk perbankan di bidang penghimpunan dana dari masyarakat adalah tabungan, yaitu simpanan dana yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu; b. Kegiatan tabungan tidak semuanya dapat dibenarkan oleh hukum Islam (syariah) (Nawawi, 2012: 208). 3. Persyaratan PembuatanRekening Tabungan
20
Pada masing-masing bank tentu berbeda. Akan tetapi, pada umumnya bank memberikan persyaratan yang sama pada setiap bank yaitu setiap masyarakat yang ingin membuka rekening tabungan, perlu menyerahkan fotokopi identitas diri, misalnya KTP, SIM, paspor dan identitas diri lainnya. Selain itu, setiap bank akan memberikan persyaratan tentang setoran awal (minimal) serta saldo minimal yang harus disisakan dalam tabungan. Saldo minimal ini diperlukan apabila tabungan akan ditutup, maka terdapat saldo yang akan digunakan untuk membayar biaya administrasi penutupan tabungan. Dalam abad modern, bank melakukan inovasi produk tabungan dengan berbagai jenis.Berbagai jenis dan variasi tabungan yang ditawarkan oleh setiap bank dengan berbagai keunggulannya karena bank sedangmenghadapipersainganketatdalammenghimpundanamasyarakatmel aluiproduk tabungannya (Ismail, 2010). 4. Tabungan Wadiah Tabungan
wadiahmerupakan
tabungan
yang
dijalankan
berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya.Berkaitan dengan produk tabungan wadiah, Bank Syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada Bank Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan Bank Syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau barang yang disertai hak
21
untuk menggunakan atau memanfaatkan dana atau barang tersebut. Sebagai konsekuensinya, bank bertanggung jawab terhadap keutuhan harta titipan tersebut serta mengembalikannya kapan saja pemiliknya menghendaki. Di sisi lain, bank juga berhak sepenuhnya atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang tersebut. Mengingat wadiah yad dhamanah ini mempunyai implikasi hukum yang sama dengan qardh, maka nasabah penitip dan bank tidak boleh saling menjanjikan untuk menghasilkan keuntungan harta tersebut. Namun demikian, bank diperkenankan memberikan bonus kepada pemilik harta titipan selama tidak disyaratkan di muka. Dengan kata lain, pemberian bonus merupakan kebijakan Bank Syariah semata yang bersifat sukarela (Karim, 2010: 345-346). 5. Tabungan Haji Tabungan haji pada dasarnya merupakan tabungan dalam rangka mempermudah masyarakat untuk menabung yang nantinya akan digunakan oleh yang bersangkutan untuk menunaikan ibadah haji. Pada perkembangannya, setelah adanya pembatasan/kuota jamaah haji pada masing-masing negara pengirim jamaah, maka tabungan haji mempunyai hubungan dengan sistem komputerisasi terpadu (Siskohat), yaitu sistem yang dirancang untuk alat kontrol, penampungan data dan pengolahan data dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan urusan haji antara perbankan denggan departemen agama RI.
22
Dengan latar belakang yang demikian, maka tabungan haji hanya diperuntukkan bagi orang pribadi.Sebagai tanda bukti kepemilikan, bank menerbitkan tabungan haji. Bagi penabung yang telah menentukan tahun keberangkatan hajinya, maka bank akan mendaftarkan penabung tersebut dalam sistem Siskohat. Apabila penabung oleh karena ada suatu hal, misalnya alasan kesehatan, meninggal atau alasan lainnya, maka saldo tabungan akan dikembalikan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Departemen Agama RI c.q. Dirjen Bimas Islam Urusan Haji (BIUH) tentang
tata
cara
pendaftaran
haji
setiap
tahun
menjelang
pemberangkatan. Apabila karena suatu hal, penabung yang sudah terdaftar dalam Siskohat yang ternyata sampai batas akhir waktu pelunasan belum melunasi setoran tabungan haji, maka penabung harus membatalkan/memberitahukan kepada bank dan dengan demikian BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) batal. Setoran awal dan kelipatan nominal tabungan tergantung kebijakan masing-masing bank.Dalam hal ini juga perlu diperhatikan saldo minimal yang diperbolehkan.Artinya, terdapat minimal saldo yang harus tersisa dalam tabungan haji. Atas dana simpanan dalam tabungan haji tersebut diberikan jasa yang besarnya ditentukan oleh masing-masing bank. Jasa tabungan haji tersebut tetap dikenakan pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
23
Adapun ketentuan yang mengatur mengenai penyelenggaraan haji tersebut adalah UU Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Widiyono, 2006: 175).
C. Akad Wadiah 1. Pengertian Istilah wadiah berasal dari kata wada’a yang berarti meninggalkan atau menitipkan sesuatu pada seseorang untuk dipelihara.Akad wadiah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki.Penerima titipan merupakan tangan amanah (yad amanah), dalam arti mereka tidak menanggung atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama bukan akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam menjalankan amanah (Susanto, 2008: 262). Dalam akad wadi’ah yad dhamanah ketentuan ini mengacu pada sabda Nabi: “Jaminan
pertanggungjawaban tidak diminta
dari
peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut”. 2. Landasan Syariah
24
Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah orang yang dipercayai itu menunaikan amanahnya. (QS.Albaqarah[2]:283)
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya. (QS.An-Nisa[4]:58)
3. Dasar Aplikasi Wadiah dalam Perbankan Dari segi fungsinya, akad wadiah dapat terbagi menjadi dua kategori: 1) Wadiah yad amanah, merupakan jenis akad penitipan dimana pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang titipan, sehingga tidak menanggung atas kerusakan atau kehilangan dari barang titipan tersebut, kecuali akibat kelalaian dalam menjalankan amanah. Dalam akad wadi’ah yad dhamanah ketentuan ini mengacu pada sabda Nabi: “Jaminan pertanggungjawaban tidak diminta dari peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut”. 2) Wadiah yad dhamanah, yaitu akad penitipan dimana pihak penerima titipan dengan izin pemilik dapat memanfaatkan barang titipan, sehingga dengan demikian harus menanggung atas kerusakan atau kehilangan barang titipan tersebut. Karena dalam lembaga keuangan modern, penerima titipan (al-mustawda) tidak mungkin membiarkan begitu saja barang titipan tanpa memberikan manfaat apapun. Karena itu untuk menciptakan kemanfaatan melalui penggunaan barang
25
titipan dalam usaha ekonomi, mustawda harus meminta izin terlebih dahulu
kepada
pemilik
barang
(al-muwaddi)
dan
menjamin
pengembalian barang secara utuh. Dengan demikian jenis akad menjadi berubah dari al-wadiah yad al-amanah menjadi al-wadiah yad al-dhamanah.
4. Rukun dan Syarat Al-Wadiah Menurut Hanafiyah rukun al-wadiah ada satu, yaitu ijab dan qabul, sedangkan
yang
lainnya
termasuk
syarat
dan
tidak
termasuk
rukun.Menurut Hanafiyah dalam shigat ijab dianggap sah apabila ijab tersebut dilakukan dengan perkataan samaran (kinayah). Hal ini berlaku juga untuk kabul, disyaratkan bagi yang menitipkan dan yang dititipi barang dengan mukalaf. Tidak sah apabila yang menitipkan dan yang menerima benda titipan adalah orang gila atau anak yang belum dewasa (Susanto, 2008: 265). Menurut Syafi’iyah al-wadiah memiliki tiga rukun, yaitu: a. Barang yang dititipkan, syarat barang yang dititipkan adalah barang atau benda itu merupakan sesuatu yang dapat dimiliki menurut Syara’. b. Orang yang menitipkan dan yang menerima titipan, disyaratkan bagi penitip dan penerima titipan sudah baligh, berakal, serta syarat-syarat lain yang sesuai dengan syarat-syarat berwakil. c. Shigat ijab dan kabulal-wadhiah, disyaratkan pada ijab kabul ini dimengerti oleh kedua belah pihak, baik dengan jelas maupun samar.
26
5. Hukum Menerima Benda Titipan Hukum menerima benda-benda titipan ada empat macam, yaitu sunat, haram, wajib, dan makruh (Rasyid dalam Suhendi, 2010: 182-184). Secara lengkap dijelaskan sebagai berikut: a. Sunat, disunatkan menerima titipan bagi orang yang percaya kepada dirinya bahwa dia sanggup menjaga benda-benda yang dititipkan kepadanya. Al-wadiah adalah salah satu bentuk tolong-menolong yang diperintahkan oleh Allah dalam Al Qur’an, tolong-menolong secara umum hukumnya sunnat. Hal ini dianggap sunah menerima benda titipan ketika ada orang lain yang pantas pula untuk menerima titipan. b. Wajib, diwajibkan menerima benda-benda titipan bagi seseorang yang percaya bahwa dirinya sanggup menerima dan menjaga benda-benda tersebut, sementara orang lain tidak ada seseorang pun yang dapat dipercaya untuk memelihara benda-benda tersebut. c. Haram, apabila seseorang tidak kuasa dan tidak sanggup memelihara benda-benda titipan. Bagi orang seperti ini diharamkan menerima benda-benda titipan sebab dengan menerima benda-benda titipan, berarti memberikan kesempatan (peluang) kepada kerusakan atau hilangnya benda-benda titipan sehingga akan menyulitkan pihak yang menitipkan. d. Makruh, bagi orang yang percaya kepada dirinya sendiri bahwa dia mampu menjaga benda-benda titipan, tetapi dia kurang yakin (ragu) pada kemampuannya, maka bagi orang seperti ini dimakruhkan
27
menerima benda-benda titipan sebab dikhawatirkan dia akan berkhianat terhadap yang menitipkan dengan cara merusak bendabenda titipan atau menghilangkannya.
BAB III PROFIL LEMBAGA
A. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia BankMuamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga merupakan salah satubentuk nyata perkembangan Bank Muamalat Indonesia.PT BankMuamalat Indonesia berdiri di Indonesia pada 24 Rabius Tsani 1412 Hatau 1 November 1991. Pendirian bank syariah pertama di Indonesia inidiprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cendikiawan muslim,serta pemerintah Indonesia. PT Bank Muamalat Indonesia mulaiberoperasi pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992.Dengan dukungandari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), beberapa pengusahamuslim, serta masyarakat umum.Maka bank syariah pertama diIndonesia didirikan. Dalam rangka memperluas jaringan, Bank Muamalat Indonesiamembuka kantor-kantor cabang hampir di seluruh wilayah Indonesia.Salah satu kantor cabang yang didirikan adalah kantor cabang Semarang.Karena kinerja yang
28
terus meningkat, maka Bank Muamalat Indonesiamembuka kantor cabang pembantu. Salah satu kantor cabang pembantuyang telah dibuka adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga.Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga berada di JalanSukowati No. 19C Kelurahan Kali Cacing, Sidomukti, Salatiga, yangberdiri dengan melakukan soft opening pada tanggal 31 Desember 2009dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 2010.
B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia 1. Visi Visi dari Bank Muamalat Indonesia adalah: Menjadi bank syariah di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional. 2. Misi Misi dari Bank Muamalat Indonesia adalah: Menjadi role mode Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder. C. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu lembaga atau perusahaan, maka diperlukan adanya struktur organisasi yang baik.Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus didukung moral karyawan untuk membantu kerja yang royal dan harmonis.
29
Dalam menentukan bentuk struktur organisasi, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga atau perusahaan.Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Adapun bagian-bagian dalam struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga, yaitu sebagai berikut :
Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga
Sub Brand Manager
Kuantiti/ Business
Reletionsip Manager
Account Manager
Operational
Costumer Service
Teller
Back Office
Non Banking Staf
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga. Sumber : Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga. Keterangan :
30
Sub Brand Manager
Kuantiti Business -
: Sugeng Hernowo
Relationsip Manager : 1. Rita S 2.Yanis A.
-
Account Manager
: 1. Intan 2.Fadjar
Customer service
: Nur Setiawan
Operational -
Teller
: Haryuni
-
Back Office
: R. E Wibowo
D. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing–masing Bagian 1. Sub Brand Manager a. Memimpin jalannya Bank Muamalat sesuai dengan tujuan dan selalu mengacu pada visi dan misi yang ingin dicapai. b. Membuat rencana kerja dan laporan secara periodik. c. Mengendalikan dan mengurus proses harian dan manajemen bank. 2. Account Manager (AM) a. Mencari nasabah funding maupun landing. b. Membina hubungan saling menguntungkan antara pihak bank dengan nasabah seperti :
31
-
Mengidentifikasi kebutuhan nasabah.
-
Melakukan komunikasi yang intensif dan membantu memberikan solusi bagi nasabah yang berhubungan dengan produk dan jasa.
c. Bertindak sebagai Komite Pembiayaan dalam upaya pengambilan keputusan pembiayaan. d. Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas portofolio pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan atas setiap pembiayaan yang telah diberikan. e. Melayani, menerima tamu (calon nasabah atau nasabah) secara aktif yang memerlukan pelayanan jasa perbankan. f. Menyusun strategi dan sosialisasi kepada nasabah baik dalam rangka penghimpunan sumber dana maupun alokasi pemberian pembiayaan secara efektif dan terarah. g. Berkewajiban untuk meningkatkan mutu pelayanan perbankan terhadap nasabah maupun calon nasabah. h. Berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk membantu kelancaran tugas sehari-hari. 3. Back Office (BO) a. Melakukan instruksi pencairan deposito. b. Memeriksa setoran kliring.
32
c. Membuat kredit nota atau instruksi yang diterima. d. Laporan pemakaian materi terapan. e. Menginput transaksi harian. f. Pencadangan biaya- biaya. g. Mendebet rekening nasabah.
4. Teller a. Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan penarikan uang. b. Mengatur dan memelihara saldo atau posisi uang kas yang ada dalam tempat khasanah. c. Melayani penyetoran pindah buku dan transfer. d. Melayani penyetoran warkat kliring. e. Melayani penarikan uang secara tunai. f. Melakukan pekerjaan lain sesuai dengan ketentuan pekerjaan. 5. Customer Service (CS)
33
a. Menjelaskan produk dan jasa kepada calon nasabah yang datang atau berkonsultasi melalui telepon. b. Melayani pembukaan, penutupan, maupun perubahan rekening dan memastikan bahwa semua sudah sesuai dengan standar perusahaan. c. Menangani keluhan nasabah. d. Menawarkan kepada nasabah produk atau jasa lain yang ada pada bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Salatiga (cross selling). e. Memonitor dan menyimpan warkat, buku tabungan dan kartu ATM ke dalam khasanah. f. Melakukan koordinasi dengan bagian lain. g. Mengerjakan instruksi yang diminta atasan yang berkaitan dengan pekerjaannya. 6. Security a. Membukakan pintu apabila ada nasabah yang datang. b. Menjaga keamanan dan tata tertib kantor. c. Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan atau perbekalan kantor. d. Membantu dalam melayani nasabah. 7. Driver a. Mengantar jemput para karyawan dalam melaksanakan tugas. b. Menjaga agar kondisi kendaraan dinas kantor selalu dalam keadaan siaga. 8. Office Boy (OB)
34
a. Bertanggung jawab atas kebersihan kantor. b. Menyediakan makanan dan minuman bagi karyawan yang ada di kantor. c. Pembantu umum. d. Pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor serta perlengkapan atau perbekalan kantor.
E. Produk–produk Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga 1. Produk Pendanaan a. Tabungan iB Muamalat Tabungan iB Muamalat adalah tabungan syariah
yang
sepenuhnya dikelola dengan akad mudharabah muthlaqah atau bagi hasil. Bebas riba dan menenangkan. b. Tabungan Muamalat Prima Tabungan muamalat prima adalah salah satu produk perbankan unggulan dari Bank Muamalat untuk yang mendambakan hasil yang aksimal dan kebebasan dalam bertransaksi. c. Tabungan Muamalat Sahabat Tabungan muamalat sahabatcadalah tabungan yang dikhususkan untuk suatu perusahaan atau lembaga yang bertujuan untuk
35
memudahkan dalam proses penyimpanan dan penggajian bagi para karyawan. Tabungan Muamalat Sahabat merupakan tabungan yang bebas biaya administrasi karena diperuntuhkan khusus bagi Mitra aliansi Bank Muamalat. d. TabunganKu TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e. Tabungan Haji Arafah Tabungan haji arafahadalah tabungan yang membantu dalam merencanakan ibadah haji dengan setoran yang terjangkau untuk mendapatkan
porsi
haji
karena
terhubung
langsung
dengan
SISKOHAT Kementerian Agama. f. Tabungan Muamalat Dollar Tabungan dalam mata uang dollar (USD) yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan Bank Muamalat. g. Tabungan Muamalat Umroh Tabungan
Muamalat
umroh
merupakan
tabungan
yang
digunakan untuk merencanakan keberangkatan Umroh di masa yang akan datang. Dalam Tabungan Muamalat Umroh, terdapat setoran
36
rutin yang harus disetor oleh nasabah. Sehingga dapat ditentukan target dan juga jangka waktu yang dapat dicapai oleh nasabah. h. Tabungan Muamalat Rencana Tabungan
muamalat
rencana
adalah
tabungan
yang
dipersembahkan kepada nasabah untuk merencanakan kebutuhan keuangan nasabah di masa depan. Contohnya seperti
perencanaan
pendidikan, pernikahan, perjalanan ibadah atau wisata, dll. i. Deposito Mudharabah Deposito mudharabah adalah jenis simpanan pada bank syariah dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo deposito (sesuai jangka waktunya). j. Deposito Fullinvest Deposito fullinvest merupakan jenis simpanan pada bank muamalat dalam mata uang rupiah dan valuta asing yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo.Dalam produk ini nasabah mendapat fasilitas asuransi. k. DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) Pensiun
terproteksi
muamalat
menawarkan
kemudahan
perencanaan keuangan masa depan bagi karyawan maupun pekerja mandiri yang dicover dengan asuransi syariah. Dikelola dengan investasi jangka panjang dalam mewujudkan rekening pribadi. Memberi jaminan keseimbangan penghasilan selama masa pensiun.
37
2. Produk Layanan Layanan 24jammeliputi: a. Salam Muamalat Merupakan layanan Phone Banking 24 jam melalui 1500016 / (021) 1500016 (jika menghubungi via telepon seluler), yang memberikan kemudahan kepada nasabah, setiap saat dan dimanapun nasabah berada.
b. Internet Banking Layanan transaksi perbankan elektronik melalui akses internet dengan menggunakan SMS Token yang dapat beroperasi 24 Jam 7 hari seminggu dengan mudah, kapan saja dan dimana saja. c. Virtual Account Layanan yang disediakan Bank Muamalat untuk memudahkan pelanggan Mitra dalam melakukan pembayaran kewajiban/ tagihan kepada pihak Mitra melalui Delivery Channel Bank Muamalat dan Channel Bank Lain serta membantu Mitra dalam pengelolaan dan pelaporan transaksi pembayaran. d. Chas Management System Muamalat Melalui sistem yang inovatif, proses yang unik dan tim yang spesialis, Solusi Cash Management Bank Muamalat memberikan
38
pendekatan baru yang revolusional untuk pengelolaan keuangan perusahaan anda. Segera rasakan dan manfaatkan seluruh kelebihan solusi Cash Management Bank Muamalat untuk pengelolaan keuangan perusahaan anda yang lebih efektif dan efisien. e. Gerai Mualamat Gerai Muamalat atau lebih dikenal dengan sebutan PPOB (Payment Point Online Bank) adalah layanan atau fasilitas sistem pembayaran yang dilakukan secara tunai oleh masyarakat pada loket atau Payment Point (PP) yang sudah bekerjasama dengan Bank Muamalat. f. Fitur Biaya Transkip Muamalat Merupakan fasilitas Internet Banking untuk nasabah Perusahaan yang memungkinkan nasabah memonitor maupun melakukan transaksi perbankan atas seluruh rekening yang berada di cabang Bank Muamalat di Indonesia secara Realtime Online. g. Muamalat Mobile Muamalat
Mobile
adalah
layanan
perbankan
dengan
menggunakan teknologi GPRS yang dilakukan dari ponsel.Nasabah dapat melakukan transakasi non-tunai seperti cek saldo, transfer maupun melihat riwayat transaksi secara Real time dengan biaya yang sangat murah. 3. Produk Pembiayaan a. Pembiayaan KPR Syariah iB
39
Pembiayaan untuk kepemilikan hunian sesuai dengan prinsip syariah.Dalam pembiayaan baiti jannati, akad yang digunakan adalah murabahah/ jual beli. Dalam pembiayaan baiti jannati, dana yang ada tidak hanya digunakan untuk pembelian rumah saja, namun juga dapat digunakan sebagai pembelian ruko dan juga dapat digunakan untuk renovasi.
b. Pembiayaan KPR Merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan harian sesuai dengan prinsip syariah.Tak hanya memberikan beragam keuntungan tapi juga ketenangan hati dalam bertransaksi. c. Al Ijaroh Al Ijaroh adalah produk pembiayaan yang akan membantu Anda untuk memiliki kendaraan bermotor. Produk ini adalah kerjasama Bank Muamalat dengan Al-Ijaroh Indonesia Finance (ALIF). d. Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan modal kerja usaha Anda sehingga kelancaran operasional dan rencana pengembangan usaha Anda akan terjamin. e. Pembiayaan Rekening Koran Syariah
40
Pembiayaan Rekening Koran Syariah adalah produk pembiayaan khusus modal kerja yang akan meringankan usaha Anda dalam mencairkan dan melunasi pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan.
BAB IV ANALISIS A. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan Haji Dalam pembukaan rekening Tabungan Haji Arafah iB menurut hasil wawancara dengan Yanis pada tanggal 31 Maret 2015 nasabah yang ingin membuka rekening di atas harus melalui tahap sebagai berikut: a. Calon nasabah datang ke kantor BMI Capem Salatiga b. Mengisi formulir pembukaan rekening yang diisi sesuai dengan identitas diri nasabah. c. Menyerahkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM untuk WNI dan KIMS/KITAS dan Passpor untuk WNA). d. Jika ingin langsung mendapatkan porsi haji, nasabah harus menyetorkan uang tunai Rp 25.000.000,-. Namun apabila nasabah belum memiliki uang
41
Rp 25.000.000,-, nasabah bisa mendapatkan porsi haji dengan cara menyetorkan uang minimal Rp 100.000,- sampai dengan mencapai saldo Rp 25.000.000,-. Dari pernyataan di atas prosedur pembukaan rekening tabungan Haji Arafah iB di BMI Capem Salatiga yaitu sebagai berikut: a. Calon nasabah datang ke kantor BMI Capem Salatiga b. Mengisi formulir pembukaan rekening yang diisi sesuai dengan identitas diri nasabah. c. Menyerahkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM untuk WNI dan KIMS/ KITAS dan Passpor untuk WNA). d. Jika ingin langsung mendapatkan porsi haji, nasabah harus menyetorkan uang tunai Rp 25.000.000,-. Namun apabila nasabah belum memiliki uang 40
Rp 25.000.000,-, nasabah bisa mendapatkan porsi haji dengan cara menyetorkan uang minimal Rp 100.000,- sampai dengan mencapai saldo Rp 25.000.000,-. B. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji Strategi pemasaran Tabungan Haji Arafah iB yang digunakan BMI Capem Salatiga berdasarkan hasil wawancara dengan Yanis pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut: 1. Karena tujuan utama dari prinsip perbankan syariah adalah terhindar dari transaksi riba, maka produk yang ditawarkan tentu saja berbeda dengan produk bank umum atau konvensional. Perbedaan utama terletak pada prinsip
syariahnya.
Selain
produk
BMI
berbeda
dengan
bank
42
konvensional, perusahaan ini juga melakukan beberapa strategi guna bersaing dengan bank konvensional dan bank berprinsip syariah yang lainnya. Beberapa strategi yang diterapkan guna bersaing dengan bank lain, baik konvensional maupun syariah, antara lain: a. Sistem manajemen produk Guna menjaga kualitas produk dari segi pelayanan maupun kepuasan pelanggan, BMI menyiapkan sistem manajemen produk, dimana sistem manajemen ini adalah otoritas penuh dari BMI pusat, sehingga BMI cabang hanya menyesuaikan dengan kebijakan dari pusat. Di mana manajemen produk ini disesuaikan dengan keinginan konsumen, tuntutan jaman, serta persaingan yang ada sehingga mutu dan kualitas merk tetap terjaga. b. Strategi berbagai produk Guna menjawab tantangan yang ada, BMI juga melakukan strategi berbagai produk, salah satu produk unggulan yang dikeluarkan oleh BMI adalah Tabungan Haji Arafah, yaitu tabungan haji berhadiah umrah. 2. Dalam menentukan harga jual yang baik, BMI menerapkan beberapa strategi, yaitu penerapan harga lebih murah dari bank lain. Strategi yang diterapkan di BMI yaitu apabila tiba saatnya keberangkatan, saldo yang mengendap di rekening tabungan hanya Rp 100.000,- kemudian uang tersebut akan dikembalikan sewaktu pulang haji, harus ada yang mengendap karena untuk pegangan dan pernyataan bahwa nasabah
43
memiliki rekening di BMI dan berangkat dari BMI, apabila meninggal di sana, asuransi dapat dibayarkan melalui BMI. Ada bank lain yang menentukan kebijakan dengan saldo yang mengendap adalah Rp 500.000,-, uang tersebut digunakan untuk biaya pembelian koper, jaket, dan lain-lain tergantung kebijakan dari bank tersebut. Sedangkan di BMI tidak menerapkan prinsip seperti di bank tersebut karena dari KEMENAG calon jamaah haji sudah mendapat fasilitas mukena, pakaian batik, ikhrom, dan lain-lain. 3. Dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat pada umumnya dan masyarakat kota Salatiga khususnya, BMI menggunakan beberapa saluran promosi baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Saluran promosi langsung yang digunakan antara lain dengan personal selling (penjualan pribadi), sedangkan promosi yang secara tidak langsung dilakukan dengan beberapa cara seperti pemasangan spanduk, kerjasama dengan berbagai instansi, menjadi sponsor pada acara tertentu.Selain melakukan promosi secara skala wilayah kota, BMI melalui kantor pusatnya juga berpromosi dengan beberapa hal seperti iklan melalui media elektronik ataupun cetak, serta adanya website BMI yaitu www.bankmuamalat.co.id, yang memuat tentang seluk beluk BMI mulai dari produk, keunggulan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan BMI.Strategi pemasaran dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang penting. Karena keberhasilan ataupun kegagalan suatu strategi pemasaran akan sangat berpengaruh dalam memperoleh nasabah.
44
4. Marketing melakukan strategi pemasaran dengan sistem ”door to door” yaitu dengan langsung mendatangi calon nasabah, di antaranya yaitu: ke KUA, DEPAG (Departemen Agama), IPHI, Biro Haji dan Umrah, serta ke kampung dengan mendatangi tokoh desa misalnya Kyai. 5. Memberikan tips atau bonus bagi orang yang mampu mencari nasabah, bonus akan diberikan apabila pencari nasabah tersebut mampu mendapatkan nasabah dengan kuota minimal 15 orang dalam waktu satu bulan, maka orang tersebut akan
mendapatkan bonus sebesar Rp
100.000,- per nasabah yang diperoleh. Dengan strategi tersebut maka BMI akan memperoleh keuntungan dengan bertambahnya jumlah nasabah tabungan haji. 6. Strategi yang ketiga yaitu dengan memberikan promo yang bernama Tabungan Haji Berkah, yang artinya, daftar haji melalui BMI dengan syarat setoran awal Rp 25.000.000,- tunai, maka akan mendapat kesempatan umrah dengan cara diundi. 7. Promo Tabungan Haji Berkah berlaku tidak hanya bagi yang mempunyai uang tunai Rp 25.000.000,-, namun berlaku juga apabila ada nasabah yang hanya memiliki uang senilai Rp 10.000.000,-, caranya yaitu: Rp 5.000.000,- disetor ke rekening tabungan regular, dan Rp 5.000.000,-nya lagi disetor ke rekening tabungan haji. Untuk dapat mencapai jumlah saldo Rp 25.000.000,-, nasabah dapat melakukan penyetoran ke rekening tabungan regular dengan rutin setiap bulan dengan jumlah yang telah
45
disepakati, dan kemudian bank akan mendebetkan ke dalam rekening tabungan haji. 8. Promo berikutnya yaitu diberikan kepada nasabah yang apabila dalam suatu wilayah terdapat 5 atau 6 orang yang memiliki dana Rp 25.000.000,- dan akan digunakan untuk pergi haji, maka pihak BMI akan memfasilitasi dengan melalui proses sebagai berikut: 1). Mengantar nasabah mendaftar melalui BMI; 2). Nasabah diantar ke DEPAG untuk mengisi formulir dan mengambil SPIH; 3). Kembali ke bank untuk mentransfer dana; 4). Kemudian pihak BMI yang akan mengirim berkas ke DEPAG, sehingga nasabah tidak perlu kembali ke DEPAG untuk pengiriman berkas karena sudah dibantu pihak BMI. 9. Selain marketing, customer service juga perlu menawarkan produk milik BMI dengan sikap yang baik terhadap nasabah serta mempunyai pengetahuan yang cukup, sehingga dapat memberikan penjelasan yang mencukupi. Pelayanan yang memuaskan nasabah akan menjadi promosi yang efektif bagi ban karena nasabah tersebut dapat menyampaikan kepada keluarga, kerabat, teman, dan orang lain mengenai pelayanan yang unggul suatu bank, dan diharapkan citra bank tersebut akan semakin meningkat. 10. Pemilihan lokasi yang tepat akan berdampak cukup signifikan terhadap penjualan, terutama perusahaan yang bergerak dibidang jasa, khususnya perbankan. Sehingga Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga memilih tempat dipusat bisnis Salatiga, tepatnya di JalanSukowati No. 19C
46
Kelurahan Kali Cacing, Sidomukti, Salatiga. Pemilihan lokasi ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: 1). Jalan Sukowati merupakan jalan yang dapat dilalui untuk menuju pusat bisnis kotaSalatiga; 2). Aksesnya cukup mudah ditempuh dengan kendaraan bermotor dan kendaraankendaraan lainnya; 3). Lokasi yang bedekatan dengan jalan raya merupakan promosi secara tidak langsung tentang keberadaan BMI Capem Salatiga; 4). Selain pemilihan lokasi yang tepat, BMI Capem Salatiga juga mendesain kantor tempat bertransaksi secara langsung dengan nasabah sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman, yaitu dengan konsep modern dan minimalis. Hal ini terlihat dari bentuk bangunan yang simpel namun elegan, desain ruangan yang simpel namun membawa nuansa nyaman dan modern. Sehingga diharapkan nasabah merasa nyaman dengan situasi dan kondisi kantor yang bersih dan nyaman. Dari pernyataan di atas, analisis yang diperoleh penulis berdasarkan hasil wawancara dengan Yanis pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebagai berikut: 1. Product (produk) BMI menawarkan produk berdasarkan prinsip syariah. 2. Price (harga) Dalam menentukan harga jual yang baik, BMI menerapkan beberapa strategi, yaitu penerapan harga lebih murah dari bank lain. Contohnya saldo yang mengendap di rekening tabungan saat keberangkatan haji hanya Rp 100.000,kemudian uang tersebut akan dikembalikan sewaktu pulang haji.
47
3. Promotion (promosi) Dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat pada umumnya dan masyarakat kota Salatiga khususnya, BMI menggunakan beberapa saluran sebagai berikut: 1). Mendatangi calon nasabah; 2).Memberikan tips atau bonus bagi orang yang mampu mencari nasabah; 3). Memberikan bonus kepada nasabah yaitu kesempatan umrah dengan cara diundi; 4). Memberikan fasilitas kepada nasabah yang apabila dalam suatu wilayah terdapat 5 atau 6 orang yang memiliki dana Rp 25.000.000,- dan akan digunakan untuk pergi haji; 5). Memasang iklan melalui media cetak dan elektronik; 6).Menyebarkan brosur; 7). Bekerjasama dengan istansi; 4. Place (tempat) Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga memilih tempat dipusat bisnis Salatiga, tepatnya di JalanSukowati No. 19C Kelurahan Kali Cacing, Sidomukti, Salatiga jalan ini merupakan jalan yang dapat dilalui untuk menuju pusat bisnis kotaSalatiga, aksesnya cukup mudah ditempuh dengan kendaraan bermotor dan kendaraan-kendaraan lainnya, mendesain kantor tempat bertransaksi secara langsung dengan nasabah sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman. 5. People (Orang) Memberikan pelayanan yang ramah, mudah dan cepat karena dengan pelayanan yang ramah, mudah dan cepat masyarakat akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Memberikan sikap yang ramah pada masyarakat membuat masyarakat merasa dihormati dan dihargai, sehingga ketertarikan
48
masyarakat untuk bergabung menjadi calon nasabah BMIakan semakin kuat. Karyawan berpenampilan menarik, rapi dan bersih, sehingga saat bertemu dengan nasabah, nasabah akan merasa nyaman. 6. Process (Proses) Memberikan pelayanan yang cepat, proses saat pembukaan sampai penutupan rekening mudah.
7. Physical Evidence(Bukti Fisik) BMI Capem Salatiga memberikan bukti fisik berupa slip penyetoran/ penarikan, buku tabungan, kartu ATM kepada nasabah.
49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga mengenai prosedur dan strategi pemasaran tabungan haji, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Prosedur pembukaan rekening Tabungan Haji Arafah iB di BMI Capem
Salatiga, yaitu sebagai berikut: Calon nasabah datang ke kantor BMI Capem Salatiga, mengisi formulir, menyerahkan fotokopi Kartu Identitas (KTP/SIM untuk WNI dan KIMS/KITAS dan Passpor untuk WNA), menyetorkan uang Rp 25.000.000,-, 2. Strategi pemasaran Tabungan Haji Arafah iBdi BMI Capem Salatiga, yaitu sebagai berikut: 1). BMI menawarkan produk berdasarkan prinsip syariah; 2). Penerapan harga lebih murah dari bank lain. 3). Mendatangi calon
50
nasabah; 4). Memberikan tips atau bonus bagi orang yang mampu mencari nasabah; 5). Memberikan bonus kepada nasabah yaitu kesempatan umrah dengan cara diundi; 6). Memberikan fasilitas kepada nasabah yang apabila dalam suatu wilayah terdapat 5 atau 6 orang yang memiliki dana Rp 25.000.000,- dan akan digunakan untuk pergi haji; 7).Memasang iklan melalui media cetak dan elektronik; 8). Menyebarkan brosur; 9). Bekerjasama dengan istansi; 10). Membuka kantordipusat bisnis kota Salatiga yang aksesnya cukup mudah ditempuh dengan kendaraan bermotor dan kendaraan-kendaraan lainnya, mendesain kantor tempat bertransaksi; 11). Memberikan pelayanan yang ramah, mudah dan cepat; 12). Karyawan berpenampilan menarik, rapi dan bersih;13). Memberikan pelayanan yang cepat, proses saat pembukaan sampai penutupan rekening mudah; 14). Memberikan bukti fisik berupa slip penyetoran/penarikan, buku tabungan, kartu ATM kepada nasabah. B. SARAN Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis ingin memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dan masukan bagi perkembangan Perbankan Syariah pada umumnya dan BMI Capem Salatiga pada khususnya, yaitu: 1. Berkaitan dalam hal promosi perlu adanya usaha-usaha lain yang dapat menarik calon nasabah baru, misalnya dengan pemasangan papan nama ditempat-tempat strategis, serta penayangan iklan di media elektronik serta media cetak agar dapat menarik perhatian dari masyarakat luas.
51
2. Kepada pihak manajemen agar selalu melakukan perbaikan mengenai produk-produk unggulan syariah dan teknis operasionalnya yang sudah sesuai dengan syariat Islam ini, agar bisa lebih bersaing dengan produkproduk bank konvensional, sehingga umat Islam dan masyarakat dunia dapat merasakan kelebihan dan kemudahan sistem syariah. 3. Untuk sosialisasi kepada masyarakat agar lebih memahami produk-produk
Bank Muamalat, perlu dukungan dari penambahan tenaga kerja di bidang pemasaran, supaya Bank Muamalat dapat bersaing di tengah maraknya perkembangan lembaga keuangan saat ini, serta lebih bertambahnya calon nasabah yang siap dalam hal materi, agar dibujuk supaya berminat untuk pergi haji.
52
Daftar Pustaka A. Black, James dan Dean J. Champion. 1992. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: PT Eresco. Ismail. 2010. ManajemenPerbankan. Jakarta: Prenada Media Group Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: PT RajaGrafindo Persada. ______. 2005. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana. Khanifah, Miftakhatul. 2011. Prosedur Pembiayaan Talangna Haji di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga. STAIN Salatiga. Kotler dan Amstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Penerjemah: Hendro Prasetyo jilid 1. Ladura, Genisma. 2009. Prosedur Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri Capem Klaten. STAIN Salatiga. M. Hikmat, Mahi. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nawawi, Ismail. 2012. Fikih Muamalah Klasik Dan Kontemporer. Bogor: Ghalia Indonesia.
53
Ni-asuenah Che-awae, Miss. 2013.Strategi Pemasaran Tabungan Haji di Koperasi IBN Affan Wilayah Patani Thailand Selatan.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Prapti Lestari, Endah. 2011. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2010. Pengantar Bisnis (Dasardasar Ekonomi Perusahaan). Edisi ke 5.Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Susanto, Burhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: UII Press. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta: Andi. 52
Widiyono, Tri. 2006. Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia. www.bankmuamalat.co.id Zul Fajri, Em dan Ratu Aprilia Senja. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia: Difa Publisher.
54
Daftar Riwayat Hidup Data Identitas Diri Nama
: Oktavia Fadmawati
Tempat/Tanggal Lahir
: Kab. Semarang/21 Oktober 1994
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Alamat
: Mojo, Wiru Rt 02/II Kec. Bringin, Kab. Semarang
Agama
: Islam
Pendidikan Lulus pada tahun 2006 di SD N Wiru 02 Lulus pada tahun 2009 di SMP N 2 Bringin Lulus pada tahun 2012 di SMA N 1 Bringin
55
LAMPIRAN
56
57
58
59
60
61
62
63
64