PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN Jl. Raya Tanjungpinang—Tanjung Uban KM. 42 Bandar Seri Bentan Telp. 0771-8080038 Fax. 0771-8080039 Website: www.dinkes.bintankab.go.id Email:
[email protected]
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
TIM PENYUSUN Pengarah MUHAMMAD ROEM (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan) Pembina dr. UNTUNG SISWANTO (Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan) Ketua PUTRI RAHMAWATI, MKM (Kasubbag.Penyusunan Program) Sekretaris ADINA DESTARINA, SKM (Staf Penyusunan Program)
PenanggungjawabKabupaten: Tim Editor: Erwanzory, SKM (Kabid. Pelayanan Kesehatan); Dra. Dwi Meiry Bintanningsih (Kabid. Promosi Kesehatan); Ekandra Indra Sandri, SKM, M.Kes (Kabid. Kesehatan Keluarga); drg. Horas JPSihite, M.Kes (Kabid. P2PL) Pengumpul Data Kabupaten: Martatina, SST; Nini Handayani, SKM; Desi Veronika, SST; Sri Sulistiningari, SKM; Erice Eka Putri, SST; Gatot Yunanto, SKM; Zalfa Gusni Fitri, SKM; Norma, SST; Yulisnawati, SKM; Murni, SKM; Achmad Samsuri; Ermy Syafaria; Rijalul Fikri, S.Kep; Hesti Fatmawati; Tatang Suheri
ii
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Tim PenyusunPuskesmas: 1.
Puskesmas Kijang
Ketua Anggota
: :
2.
Puskesmas Kelong
Ketua Anggota
: :
3.
Puskesmas Mantang
Ketua Anggota
: :
4.
Puskesmas Toapaya
Ketua Anggota
: :
5.
Puskesmas Kawal
Ketua Anggota
: :
6.
Puskesmas Teluk Bintan
Ketua Anggota
: :
7.
Puskesmas Teluk Sebong
Ketua Anggota
: :
8.
Puskesmas Sri Bintan
Ketua Anggota
: :
9.
Puskesmas Berakit
Ketua Anggota
: :
10.
Puskesmas Teluk Sasah
Ketua Anggota
: :
11.
Puskesmas Tanjung Uban
Ketua Anggota
: :
12.
Puskesmas Tambelan
Ketua Anggota
: :
13.
Puskesmas Sei. Lekop
Ketua Anggota
: :
14.
Puskesmas Kuala Sempang
Ketua Anggota
: :
1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2.
dr. H. Royhan C Siregar Ngadiman Fathiah Anggia Murni dr. Kurniawan Elviyani, AMK Yuliana, AMKL dr. Leo Andreas Abdul Kamal, SKM Nely Yasmi Syafriman, SKM Yani Lisandari, AMK Rapi’ah, AMK dr. Bambang Utoyo Murnilawati, S.Kep Asnovita Kurniati, SKM dr. Yosei Susanti Fitri Yanti Utami Puspita Devi Anusirwan, MPH Said Rahadian, SKM Evi Sriwati Purba, SKM Burhanuddin, SKM Eva Andriyani, AMKG Okvitri W, AMD dr. Rahmad Hamid Afandi, SKM Zulyadi, S.Kep dr. Yevina, M.Si Losmen Sebayang Prayitno drg. Euis Herawati Sjaprianto, SST Poppy Desiaryani, SKM Firman Arifianto, SKM Yuliansisti, S.Kep Husaini dr. Fera Kartika Deskasary, SKM Endang Puji Rianti dr. Marina Cilvani Sinaga Daniel Sihombing Keri Osman
Kontributor Lintas Sektor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Bappeda, Dinas Pendidikan
iii
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
iv
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014 ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014 ini merupakan suatu gambaran atau informasi kinerja dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, terutama dalam hal upaya pelaksanaan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bintan tahun 2014 sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk menuju Indonesia Sehat Tahun 2025. Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten Bintan, maka Profil Kesehatan Kabupaten Bintan tahun 2014 ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada para pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah Kabupaten Bintan pada tahun 2014, dimana penyajian data dan informasi yang dimuat didalamnya dilengkapi dengan analisis deskriptif yang diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk merencanakan dan menyusun program kesehatan yang akan datang,disamping sebagai media penyajian data dan informasi profil ini juga merupakan sarana evaluasi pencapaian program dan kinerja tahun 2014.
v
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Kondisi kesehatan yang dimuat dalam profil ini disusun berdasarkan Laporan Tahunan masing-masing bidang di lingkungan Dinas Kesehatan, Profil Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Pondok Bersalin Desa (Polindes), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Bappeda, Dinas Pendidikan serta instansi terkait lainnya. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran formulir keseluruh sumber data, kemudian dilakukan
cleaning data, editing dan pengolahan, pemutakhiran data serta analisis data, mekanisme ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dan valid. Formulir data yang digunakan merupakan lampiran data isian profil kesehatan sebanyak 81 tabel. Formulir/tabel yang digunakan bisa dikembangkan
sesuai
dengan
spesifik
daerah
tanpa
mengurangi
formulir/tabel yang ditentukan dari Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan profil ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, namun demikian saran serta apresiasi perlu diberikan kepada Tim Penyusun yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan penyusunan profil ini, untuk itu kami mengaharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dimasa datang. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih atas partisipasi, kerjasama dan kesediaan dari seluruh sumber yang telah memberikan informasi
data
sehingga tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014 ini.
vi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
vii
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................
i
TIM PENYUSUN..............................................................
ii
PENGESAHAN...................................................................
iv
KATA PENGANTAR............................................................
v
DAFTAR ISI.....................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................
x
DAFTAR GRAFIK................................................................
xvii
DAFTAR TABEL..................................................................
xviii
BAB I
II
III
PENDAHULUAN.......................................................
1
1.1.
Latar Belakang...............................................
1
1.2.
Tujuan..........................................................
2
1.3.
Sistematika Penulisan.....................................
3
GAMBARAN UMUM KABUPATEN BINTAN...................
5
2.1.
Sejarah Singkat.............................................
5
2.2.
Geografis......................................................
7
2.3.
Demografis...................................................
8
2.4.
Indeks Kesehatan.........................................
11
SITUASI DERAJAT KESEHATAN.................................
12
3.1.
Program Kesehatan.......................................
12
3.2.
Angka Kematian............................................
26
3.3.
Angka Kesakitan...........................................
30
viii
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
IV
V
VI
SITUASI UPAYA KESEHATAN....................................
44
4.1.
Pelayanan Kesehatan.....................................
44
4.2.
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan.............
58
4.3.
Perilaku Hidup Masyarakat..............................
61
4.4.
Keadaan Lingkungan......................................
62
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN.........................
67
5.1.
Sarana Kesehatan..........................................
67
5.2.
Tenaga Kesehatan.........................................
72
5.3.
Pembiayaan Kesehatan...................................
74
KESIMPULAN...........................................................
76
ix
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
DAFTAR LAMPIRAN Tabel
Resume profil kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 1
Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 2
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 3
Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 4
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 5
Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 6
Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 7
Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB pada Anak dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 8
Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 9
Angka Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 10
Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
x
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Tabel 11
Jumlah Kasus HIV, AIDS dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 12
Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 13
Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 14
Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 15
Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 16
Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Tahun 2014
Tabel 17
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RTF) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 18
Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 19
Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 20
Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 21
Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 22
Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
xi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Tabel 23
Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 24
Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 25
Pemeriksaaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 26
Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA dan Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 27
Jumlah Penderita dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 28
Kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan Yang Ditangani <24 Jam Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 29
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 30
Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 20142
Tabel 31
Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 32
Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 dan Fe3 Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 33
Jumlah dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
xii
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Tabel 34
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 35
Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 36
Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 37
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 38
Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 39
Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 40
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 41
Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 42
Cakupan Imunisasi Hepatitis B <7 Hari dan BCG Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 43
Cakupan Imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-Hib3, Polio, Campak dan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 44
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
xiii
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Tabel 45
Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 46
Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 47
Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 48
Cakupan Kasus Balita Gizi Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 49
Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 50
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 51
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 52
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 53
Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan dan Jenis Kelamin Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 54
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 55
Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 56
Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Bintan Tahun 2014
xiv
Inap dan Pelayanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Tabel 57
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 58
Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamayan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 59
Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 60
Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 61
Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 62
Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Masyarakat Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 63
Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurutu Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 64
Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Higiene Sanitasi Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 65
Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan diuji Petik Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 66
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 67
Jumlah Sarana Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 68
Persentase Saran Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (GADAR) Level I Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 69
Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan Puskesmas Kabupaten Bintan Tahun 2014
xv
Menurut
Berbasis
Status
Kepemilikan
dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Tabel 70
Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurt Kecamatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 71
Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 72
Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 73
Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 74
Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 75
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 76
Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 77
Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 78
Jumlah Tenaga Keteknisian Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 79
Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 80
Jumlah Tenaga Non Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 84
Anggaran Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
xvi
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
DAFTAR GRAFIK
Hal. 29
Grafik 1.
Angka Kematian Ibu (AKI) per 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Bintan Tahun 2014
Grafik 2.
Case Detection Rate (CDR) BTA+ di Kabupaten Bintan
30
Case Notofication Rate (CNR) Seluruh Kasus TB di
31
Grafik 4.
Proporsi Kasus TB Anak di Kabupaten Bintan Tahun 2014
32
Grafik 5.
Persentase Kunjungan Ibu Hamil K-1 di Kabupaten Bintan Tahun 2014
45
Grafik 6.
Persentase Kunjungan Ibu Hamil K-4 di Kabupaten Bintan Tahun 2014
46
Grafik 7.
Persentase pertolongan persalinan oleh kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2014
tenaga
47
Grafik 8.
Persentase pelayanan kesehatan ibu nifas di Kabupaten Bintan Tahun 2014
47
Grafik 9.
Persentase peserta KB baru dan KB aktif di Kabupaten Bintan Tahun 2014
50
Grafik 10.
Jumlah kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan di Kabupaten Bintan Tahun 2014
59
Grafik11.
Jumlah jenis penyakit terbanyak di Kabupaten Bintan Tahun 2014
60
Grafik 12.
Persentase posyandu purnama Kabupaten Bintan Tahun 2014
di
70
Grafik 13.
Pembiayaan kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2014
74
Grafik 14.
Persentase Anggaran Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014
75
Tahun 2014 Grafik 3.
Kabupaten Bintan Tahun 2014
xvii
dan
mandiri
Menurut
APBD
Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
DAFTAR TABEL Hal. 9
Tabel 1.
Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut kecamatan di Kabupaten Bintan Tahun 2014
Tabel 2.
Jumlah rumah tangga dan jumlah penduduk di Kabupaten Bintan Tahun 2014
10
Tabel 3.
Jumlah perkembangan angka harapan hidup dan indeks kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014
11
Tabel 4.
Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Bintan Tahun 2014
67
Tabel 5.
Jumlah dan kondisi puskesmas se-Kabupaten Bintan Tahun 2014
67
Tabel 6.
Jumlah dan kondisi puskesmas pembantu se-Kabupaten Bintan Tahun 2014
68
Tabel 7.
Jumlah dan kondisi polindes/poskesdes se-Kabupaten Bintan Tahun 2014
68
xviii
Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
untuk
mencapai
tujuan
tersebut
penyelenggaraan
pembangunan kesehatan haruslah dilaksanakan dengan perencanaan program pembangunan kesehatan
yang baik sesuai dengan kebutuhan, terarah,
menyeluruh dan berkesinambungan oleh segenap bangsa Indonesia baik oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, maupun oleh sektor swasta dan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita pembangunan kesehatan nasional tersebut, salah satu upaya yang dikembangkan adalah Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). SIKNAS bukanlah suatu sistem yang berdiri sendiri, melainkan bagian fungsional dari Sistem Kesehatan yang dibangun dan himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehatan. Kegiatan pengembangan SIKNAS yang dilaksanakan diantaranya adalah pengemasan data dan informasi kesehatan dalam bentuk penyusunan buku Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Profil Kesehatan
Kabupaten Bintan Tahun 2014
memuat dan menggambarkan berbagai data dan informasi kesehatan yang meliputi pencapaian sasaran pembangunan kesehatan, derajat kesehatan, upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Disamping itu Profil Kesehatan Kabupaten Bintan menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan, seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan dan geografi serta data lainnya yang dianggap perlu. Profil kesehatan Kabupaten Bintan tahun 2014 juga merupakan salah satu sarana evaluasi terhadap keberhasilan dan kinerja serta permasalahan dan kendala yang dihadapi sepanjang tahun 2014. Hasil evaluasi akan sangat bermanfaat untuk perbaikan perencanaan pembangunan kesehatan dimasa Profil Kesehatan Tahun 2014
1
Pendahuluan
datang. Seluruh data disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan narasi serta dilengkapi dengan analisis deskriptif. Dengan tersedianya data-data dan informasi yang akurat dan valid dalam Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014 ini diharapkan dapat bermanfaat, tidak hanya sebagai media evaluasi pencapaian pembangunan kesehatan Tahun 2014, tetapi juga menjadi sumber utama sebagai dasar dalam sistem perencanaan dan penyusunan program pembangunan bidang kesehatan yaitu pengambilan keputusan dan pembangunan kebijakan kesehatan dimasa akan datang. 1.2. Tujuan 1.2.1. Tujuan Umum Secara umum tujuan penyusunan Profil Kesehatan ini
adalah untuk
mengetahui gambaran yang menyeluruh mengenai kondisi daerah dan status kesehatan masyarakat, pencapaian dan kinerja pembangunan kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2014. 1.2.2. Tujuan Khusus 1. Diketahuinya gambaran umum sejarah singkat, keadaan lingkungan fisik, geografi, sosial ekonomi, pendidikan, dan demografi di Kabupaten Bintan Tahun 2014. 2. Diketahuinya Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan serta program-program dan target-target tahunan pembangunan kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014. 3. Diketahuinya hasil pencapaian pembangunan kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014. 4. Diketahuinya
kinerja
pembangunan
kesehatan,
sumber
daya
pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2014.
Profil Kesehatan Tahun 2014
2
Pendahuluan
1.3. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014 ini disajikan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab I menjelaskan secara singkat latar belakang, manfaat dan tujuan penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014 dan sistematika penyajiannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM Bab II menyajikan gambaran umum Kabupaten Bintan, yang meliputi letak geografis, administratif dan informasi demografi, keadaan pendidikan serta keadaan lingkungan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat.
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab III menguraikan indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat di Kabupaten Bintan Tahun 2014. BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab IV menyajikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat dan pelayanan kefarmasian. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan, serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang dilaksanakan oleh Kabupaten Bintan Tahun 2014. BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab V menggambarkan secara umum tentang sumber daya yang ada di Kabupaten Bintan Tahun 2014, meliputi sarana prasarana kesehatan, sumber daya tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
Profil Kesehatan Tahun 2014
3
Pendahuluan
BAB VI
KESIMPULAN Bab VI menggambarkan secara umum hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari hasil pencapaian pembangunan kesehatan, kinerja pembangunan kesehatan, serta saran-saran berupa rekomendasi dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada. Dalam bab ini juga menjabarkan hal-hal yang belum tercapai atau masih kurang dalam rangka upaya menuju Kabupaten Bintan Sehat.
LAMPIRAN Pada lampiran profil kesehatan tahun 2014 ini dilampirkan tabel profil kesehatan sebanyak 81 tabel dan beberapa tabel tambahan.
Profil Kesehatan Tahun 2014
4
Gambaran Umum Kabupaten Bintan
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BINTAN 2.1. Sejarah Singkat Kabupaten Bintan sebelumnya merupakan Kabupaten Kepulauan Riau. Kabupaten Bintan telah dikenal beberapa abad yang silam tidak hanya di nusantara tetapi juga di manca-negara. Wilayahnya mempunyai ciri khas terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil yang tersebar di Laut Cina Selatan, karena itulah julukan Kepulauan “Segantang Lada” sangat tepat untuk menggambarkan betapa banyaknya pulau yang ada di daerah ini. Pada kurun waktu 1722-1911, terdapat dua Kerajaan Melayu yang berkuasa dan berdaulat yaitu Kerajaan Riau Lingga yang pusat kerajaannya di Daik dan Kerajaan Melayu Riau di Pulau Bintan. Jauh sebelum ditandatanganinya Treaty of London, kedua Kerajaan Melayu tersebut dilebur menjadi satu sehingga menjadi semakin kuat. Wilayah kekuasaannya pun tidak hanya terbatas di Kepulauan Riau saja, tetapi telah meliputi daerah Johor dan Malaka (Malaysia), Singapura dan sebagian kecil wilayah Indragiri Hilir. Pemerintah
Hindia Belanda akhirnya menyatukan wilayah Riau Lingga
dengan Indragiri untuk dijadikan sebuah keresidenan yang dibagi menjadi dua
Afdelling yaitu: Afdelling Tanjungpinang yang meliputi Kepulauan Riau–Lingga, Indragiri Hilir dan Kateman yang berkedudukan di Tanjungpinang dan sebagai penguasa ditunjuk seorang Residen. Afdelling Indragiri yang berkedudukan di Rengat dan diperintah oleh Asisten Residen (dibawah) perintah Residen. Pada 1940 Keresidenan ini dijadikan Residente Riau dengan dicantumkan
Afdelling Bengkalis (Sumatera Timur) dan sebelum Tahun 1945–1949 berdasarkan Besluit Gubernur General Hindia Belanda tanggal 17 Juli 1947 Nomor : 9 dibentuk daerah Zelf Bestur (daerah Riau). Berdasarkan surat Keputusan delegasi Republik Indonesia, Provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 Nomor : 9/Depart. menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi Profil Kesehatan Tahun 2014 5
Gambaran Umum Kabupaten Bintan
status daerah Otonom Tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dengan membawahi empat kewedanan sebagai berikut : 1. Kewedanan Tanjungpinang meliputi wilayah Kecamatan Bintan Selatan (termasuk Kecamatan Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur sekarang). 2. Kewedanan Karimun meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro. 3. Kewedanan Lingga meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang. 4. Kewedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi Gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 Nomor : 524/A/1964 dan Instruksi Nomor : 16/V/1964 dan Surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1964 Nomor : UP/247/5/1965, tanggal 15 Nopember 1965 Nomor : UP/256/5/1965 menetapkan terhitung mulai 1 Januari 1966 semua daerah Administratif kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapuskan. Pada Tahun 1983, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 31 Tahun 1983, telah dibentuk Kota Administratif Tanjungpinang yang membawahi 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Tanjungpinang Barat dan Kecamatan Tanjungpinang Timur, dan pada Tahun yang sama sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 34 Tahun 1983 telah pula dibentuk Kotamadya Batam. Dengan adanya pengembangan wilayah tersebut, maka Batam tidak lagi menjadi bagian Kabupaten Kepulauan Riau. Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 53 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2000, Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi 3 kabupaten yang terdiri dari : Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun dan Kabupaten Natuna. Wilayah Kabupaten Kepulauan Riau hanya meliputi 9 Kecamatan, yaitu : Singkep, Lingga, Senayang, Teluk Bintan, Bintan Utara, Bintan Timur, Tambelan, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur. Kecamatan Profil Kesehatan Tahun 2014 6
Gambaran Umum Kabupaten Bintan
Teluk Bintan merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Galang. Sebagian wilayah Galang dicakup oleh Kota Batam. Kecamatan Teluk Bintan terdiri dari 5 desa yaitu Pangkil, Pengujan, Penaga, Tembeling dan Bintan Buyu. Kemudian dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 2001, Kota Administratif Tanjungpinang berubah menjadi Kota Tanjungpinang yang statusnya sama dengan Kabupaten. Sejalan dengan perubahan administrasi wilayah pada akhir Tahun 2003, maka dilakukan pemekaran Kecamatan yaitu Kecamatan Bintan Utara menjadi Kecamatan Teluk Sebong dan Bintan Utara. Kecamatan Lingga menjadi Kecamatan Lingga Utara dan Lingga. Pada akhir Tahun 2003 dibentuk Kabupaten Lingga sesuai dengan Undang-Undang Nomor : 31/2003, maka dengan demikian wilayah Kabupaten Bintan meliputi 6 Kecamatan yaitu Bintan Utara, Bintan Timur, Teluk Bintan, Gunung Kijang, Teluk Sebong dan Tambelan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor : 12 Tahun 2007 telah dibentuk 4 Kecamatan baru sehingga saat ini Kabupaten Bintan memiliki 10
Kecamatan, yaitu
Kecamatan Tuapaya hasil pemekaran dari Kecamatan Gunung Kijang, Kecamatan Bintan Pesisir dan Mantang adalah pemekaran dari Kecamatan Bintan Timur, Kecamatan Sri Kuala Lobam adalah hasil pemekaran Kecamatan Bintan Utara.
2.2. Geografis Kabupaten Bintan secara geografis terletak antara 0˚06’17”-1˚34’52” Lintang Utara dan 104˚12’47” Bujur Timur di Sebelah Barat -108˚02’27´Bujur Timur di Sebelah Timur. Luas wilayah Kabupaten Bintan seluruhnya mencapai 87.717,84 Km2, luas daratannya hanya 1,50% atau sebesar 1.319,51 Km2 saja dan luas lautnya 86.398,33 Km2 atau 98,50%. Kecamatan terluas daratannya adalah Kecamatan Gunung Kijang dengan luas 503,12 Km2 dan Kecamatan terkecil adalah Tambelan yaitu 169,42 Km2. Kabupaten Bintan saat ini terdiri dari 240 buah pulau besar dan kecil. Hanya 49 buah diantaranya yang sudah dihuni, sedangkan sisanya walaupun belum berpenghuni sebagian sudah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, khususnya usaha perkebunan. Dilihat dari topografinya, Profil Kesehatan Tahun 2014 7
Gambaran Umum Kabupaten Bintan
pulau-pulau di Kabupaten Bintan sangat bervariasi. Umumnya dibentuk oleh perbukitan rendah membundar yang dikelilingi oleh daerah rawa-rawa. Wilayah Kabupaten Bintan merupakan bagian dari paparan kontinental yang terkenal dengan nama Paparan kontinental yang dibebut Paparan Sunda.
Sedangkan
batas wilayah Kabupaten Bintan adalah sebagai berikut : 1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Natuna, Kabupaten Anambas dan Malaysia; 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lingga; 3) Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat; 4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Batam dan Kota Tanjungpinang. Morfologi pulau Bintan tidak memiliki perbedaan ketinggian yang menyolok yaitu antara 0-350 meter dari muka laut. Penonjolan puncak-puncak bukit antara lain Gunung Bintan 348 meter, Gunung Bintan Kecil 196 meter. Bukit-bukit lainnya merupakan bukit-bukit dengan ketinggian dibawah 100 meter. Bukit-bukit tersebut merupakan daerah hulu-hulu sungai yang sebagian besar mengalir kearah Utara dan Selatan dengan pola sub paralel, sedangkan pola anak-anak sungainya berpola sub radial. Sungai-sungai itu umumnya pendek-pendek, dangkal dan tidak lebar. Pada umumnya wilayah Kabupaten Bintan beriklim tropis. Selama periode Tahun 2010 temperatur rata-rata terendah 21,2 derajat celcius dan tertinggi ratarata 34,2 derajat celcius dengan kelembaban udara sekitar 84%.
2.3. Demografi Penduduk Kabupaten Bintan Tahun 2014 berjumlah sebesar 140.267 jiwa terdiri dari 39.097 rumah tangga. Jumlah penduduk laki-laki sebesar 72.503 jiwa (51,66%) dan penduduk perempuan sebesar 67.764 jiwa (48,31%). Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio) sebesar 107. Artinya setiap 100 perempuan berbanding dengan 107 laki-laki. Kecamatan yang terpadat penduduknya terdapat di Kecamatan Bintan Timur dengan peringkat jumlah penduduk tertinggi 40.684 jiwa (29%) sedangkan yang terendah terdapat di Kecamatan Tambelan sebanyak 4.142 jiwa (2,95%). Profil Kesehatan Tahun 2014 8
Gambaran Umum Kabupaten Bintan
Tabel 1.
: Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Menurut Kecamatan di Kabupaten Bintan Tahun 2014
Kecamatan
Puskesmas
Penduduk
Sex
Perempuan
15.058
14.037
29.095
107,3
Sei. Lekop
5.944
5.645
11.589
105,3
Bintan Pesisir
Kelong
4.135
3.710
7.845
111,5
Mantang
Mantang
2.228
1.958
4.186
113,8
Toapaya
Toapaya
5.448
4.938
10.386
110,3
Gunung Kijang
Kawal
6.087
5.430
11.517
112,1
Teluk Sebong
Teluk Sebong
4.520
4.129
8.649
109,5
Sri Bintan
3.127
2.944
6.071
106,2
Berakit
1.471
1.322
2.793
111,3
Teluk Bintan
Teluk Bintan
2.552
2.317
4.869
110,1
Seri Kuala Lobam
Kuala Sempang
3.126
2.875
6.001
108,7
Teluk Sasah
6.046
6.145
12.191
98,4
10.634
10.299
20.933
103,3
2.127
2.015
4.142
105,6
67.764 140.267
107,0
Bintan Timur
Kijang
Bintan Utara
Tanjung Uban
Tambelan
Tambelan
JUMLAH KABUPATEN
72.503
Jumlah
Ratio
Laki-laki
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bintan, Tahun 2014
Kebijakan pembangunan di segala bidang senantiasa ditujukan bagi kepentingan masyarakat umum/penduduk. Oleh karena itu data kependudukan berdasarkan kelompok usia merupakan salah satu data dasar yang memegang peranan sangat penting dalam menentukan kelompok sasaran dan penerima manfaat kebijakan pembangunan. Salah satu penggunaan data penduduk berdasarkan kelompok umur adalah untuk menghitung jumlah angkatan kerja, Profil Kesehatan Tahun 2014 9
Gambaran Umum Kabupaten Bintan
rasio ketergantungan (dependency ratio) produktivitas penduduk, tingkat fertilitas melalui pendekatan rasio ibu dan anak (Child Woman Ratio), dll.
Dependency ratio menyatakan rasio perbandingan antara kelompok penduduk usia tidak produktif (usia 0-14 Tahun dan 65 Tahun ke atas) terhadap kelompok penduduk usia produktif (usia 15-64 Tahun). Rasio ini menyatakan seberapa berat beban tanggungan yang harus dipikul oleh jumlah penduduk usia produktif. Dependency Ratio penduduk Bintan pada Tahun 2014 mencapai 49. Hal ini berarti pada Tahun 2014, untuk setiap 100 penduduk usia produktif di Kabupaten Bintan menanggung sekitar 49 penduduk usia belum/tidak produktif. Kabupaten Bintan dengan
luas + 87.717,84 Km2 terbagi kedalam 10
Kecamatan, dari 10 Kecamatan tersebut wilayah Kabupaten Bintan pada Tahun 2013 memiliki kepadatan penduduk sebesar 82,38 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk sebesar 160.331 jiwa. Pada Tahun 2014 menurun menjadi 72,07 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk sebesar 140.267 jiwa. Kepadatan penduduk tersebut disebabkan karena banyaknya perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan perumahan dan adanya penetapan kawasan Free Trade Zone (FTZ) serta adanya pembangunan lain baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun pihak swasta di Kabupaten Bintan yang tentunya akan turut mempengaruhi migrasi penduduk. Tabel 2.
:
Jumlah Rumah Tangga dan Jumlah Penduduk di Kabupaten Bintan Tahun 2012 – Tahun 2014
Tahun
Jumlah Rumah Tangga
Jumlah Penduduk
2012
49.365
158.805
2013
49.394
160.331
2014
39.097
140.267
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bintan, Tahun 2014
Profil Kesehatan Tahun 2014 10
Gambaran Umum Kabupaten Bintan
2.4.
Indeks Kesehatan Pencapaian Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Bintan dewasa ini masih
belum begitu menggembirakan, walaupun terdapat peningkatan yang cukup signifikan, tetapi belum mampu mencerminkan bahwa kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Bintan dapat dikatakan cukup baik. Perkembangan positif ini sangat mempengaruhi angka Indeks Kesehatan Kabupaten Bintan. Menurut data BPS Kabupaten Bintan capaian AHH Kabupaten Bintan Tahun 2012, AHH mencapai 69,80 dengan Indeks Kesehatan sebesar 74,67, Tahun 2013 AHH telah mencapai 69,85 dengan indeks kesehatan sebesar 74,75 dan di Tahun 2014 AHH Kabupaten Bintan mencapai 69,98 dan indeks kesehatan sebesar sebesar 75,00. Dari data ini tampaknya pemerintah terus berupaya secara komprehensif melalui koordinasi lintas sektoral agar perbaikan derajat kesehatan yang ditunjukkan dengan makin meningkatnya AHH dan IK. Dilain pihak Pemerintah Kabupaten Bintan juga melakukan upaya-upaya di bidang kesehatan untuk menekan Angka Kematian Bayi maupun Angka Kematian Ibu saat melahirkan setiap tahunnya dengan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakt dengan harapan pencapaian target MDG’s dapat terwujud di masa mendatang. Tabel 3.
:
Perkembangan Angka Harapan Hidup dan Indeks Kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014
Tahun
Angka Harapan Hidup
Indeks Kesehatan
2012
69,80
74,67
2013
69,85
74,75
2014
69,98
75,00
Sumber : BPS Kabupaten Kabupaten Bintan, Tahun 2014
Pencapaian Indeks Kesehatan Kabupaten Bintan dari Tahun 2012-2013 menunjukkan peningkatan capaian Indeks Kesehatan yang cenderung meningkat. Sehingga kontribusi IK cukup berperan terhadap pembentukan IPM yang meningkat pula. Walaupun pencapaian IK pada Tahun 2014 belum memenuhi target sesuai yang diharapkan. Profil Kesehatan Tahun 2014 11
Situasi Derajat Kesehatan
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1. Program Kesehatan Sektor kesehatan termasuk prioritas utama dalam proses pembangunan di Kabupaten Bintan. Pembangunan kesehatan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap upaya pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan Kesehatan juga merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan pembangunan ekonomi serta berperan penting terhadap penanggulangan kemiskinan sehingga dikatakan pembangunan kesehatan adalah suatu investasi bagi pembangunan masyarakat di Kabupaten Bintan. Untuk mendukung terwujudnya “Indonesia Sehat 2025“, maka penerapan pembangunan berwawasan kesehatan melalui pendekatan Kabupaten / Kota Sehat akan memberi dampak luas bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat baik diperkotaan maupun dipedesaan/kelurahan. Oleh karena itu perlu adanya persamaan persepsi terhadap Pengertian “Kabupaten Sehat“, yaitu kesatuan wilayah administrasi pemerintah yang terdiri dari desa/kelurahan yang masyarakatnya secara terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat yang didukung oleh lingkungan, prasarana wilayah, akses pelayanan sosial, ekonomi dan kesehatan yang memadai, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat yang hidup di lingkungan yang aman, nyaman dan sehat. Guna mewujudkan “Kabupaten Sehat “ tersebut di Kabupaten Bintan , maka perlu adanya Visi, Misi dan Strategi pembangunan kesehatan. 3.1.1.
Visi Visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Bintan sebagaimana telah
ditetapkan dan dituangkan dalam rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Profil Kesehatan Tahun 2014 12
Situasi Derajat Kesehatan
Bintan Tahun 2010 – 2015 adalah “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Bermutu
yang
Merata
Berkeadilan
dan Berkualitas”.
Harapan
berdasarkan Visi tersebut dapat dijelaskan bahwa tujuan akhir yang ingin dicapai pada jangka waktu lima tahun kedepan atau pada akhir tahun 2015 adalah terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu yang merata diseluruh lapisan masyarakat yang setinggi-tingginya menuju Kabupaten Bintan Sehat.
3.1.2.
Misi
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, menetapkan misi sebagai berikut : 1. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan
promotif/preventif
dan
kuratif/rehabilitatif
yang
merata,
berkeadilan dan berkualitas. 2. Menggerakkan
dan
memberdayakan
masyarakat
untuk
membangun
kemandirian dalam upaya kesehatan. 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan Sumber Daya Kesehatan (tenaga, biaya, alat kesehatan, obat dan sarana prasarana). 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik dan akuntabel. 5. Membangun kerjasama lintas sektoral untuk mendukung upaya-upaya kesehatan serta mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan. 6. Menciptakan Sistem Informasi Kesehatan yang tepat, cepat dan akurat serta berjenjang dan berkelanjutan.
3.1.3.
Arah Kebijakan Untuk mencapai dan mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
pada akhir Tahun 2015, maka peran Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan kebijakan sebagai berikut :
Profil Kesehatan Tahun 2014 13
Situasi Derajat Kesehatan
1. Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Kesehatan Agar pembangunan kesehatan dapat terselenggara secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan sumber daya manusia/tenaga kesehatan yang bermutu, cukup jumlah dan jenisnya, serta tersebar secara adil dan merata sesuai kebutuhan dan tuntutan dan tantangan dimasa mendatang. Guna menjamin ketersediaan sumber daya pembiayaan kesehatan, maka Dinas Kesehatan melakukan advokasi dan sosialisasi kepada stakeholder di tingkat
Kabupaten,
Provinsi
maupun
Pusat
(Kemenkes)
dalam
rangka
mendapatkan sumber dana dari APBN ataupun Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN). Untuk menjamin penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan daerah terpencil, maka penyediaan dana khusus dari anggaran pemerintah perlu tetap dialokasikan dalam APBD Kabupaten maupun APBD Provinsi dan APBN. Untuk menjamin sumber daya obat-obatan dan perbekalan kesehatan, dilaksanakan penyediaan dan pendistribusian obat serta perbekalan kesehatan, sehingga akan tersedia obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat, serta terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat. Dinas Kesehatan menjamin ketersediaan obat sangat essensial di Puskesmas, karena menggunakan sistem buffer stock. 2. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Sesuai dengan paradigma, Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan harus memberikan pengutamaan pada pelayanan kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan seimbang dengan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Disamping itu upaya kesehatan bagi penduduk miskin penanggulangan masalah gizi kurang dan buruk pada balita dan ibu hamil, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, promosi kesehatan
dan
pendaya-gunaan
tenaga
kesehatan
perlu
mendapatkan
pengutamaan dan penanganan secara komprehensif.
Profil Kesehatan Tahun 2014 14
Situasi Derajat Kesehatan
3. Penggalangan Kemitraan Lintas Sektor Untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan dan kerjasama lintas sektor yang mantap. Demikian pula optimalisasi pembangunan berwawasan kesehatan yang mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, menuntut adanya penggalangan kemitraan lintas sektor dan segenap potensi daerah. Kerjasama lintas sektor perlu dilakukan sejak proses perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, sampai pada pengawasan dan penilaiannya. 4. Pemberdayaan Masyarakat dan Swasta Dalam era reformasi yang sedang berjalan pada dewasa ini, masyarakat termasuk swasta diharapkan berperan aktif dan berkontribusi secara nyata dalam pembangunan kesehatan. Pemberdayaan dengan
mendorong
masyarakat
dilakukan
masyarakat agar mampu secara mandiri menjamin
terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kesinambungan pelayanan kesehatan melalui pelaksanaan subsidi silang dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Sedangkan kemitraan dengan sektor swasta diarahkan pada pengembangan upaya kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan peran swasta dalam upaya kesehatan masyarakat. 5. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Pelaksanaan Program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan akan efektif dan efisien bila upaya pengawasan internal secara terus menerus ditingkatkan intensitas dan kualitasnya melalui pemantapan system dan prosedur pengawasan melekat dari pimpinan kepada bawahan dan jajarannya secara berjenjang. Pelaksanaan pengawasan dilakukan secara komprehensif dan berbasis kinerja.
Profil Kesehatan Tahun 2014 15
Situasi Derajat Kesehatan
3.1.4.
Strategi Untuk mencapai dan mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
pada akhir Tahun 2015, dan sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2010-2015 akan ditempuh beberapa alternatif strategi yang dikonsolidasikan menjadi 4 (empat) strategi yang saling kait mengait dan saling mendukung secara sinergis sebagai berikut : 1. Meningkatkan Alokasi Pembiayaan Pembangunan Kesehatan dan Keluarga Berencana melalui APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN serta PHLN. 2. Meningkatkan Jumlah, Jenis, Mutu dan Profesionalisme Sumber Daya Tenaga Kesehatan. 3. Meningkatkan dan Memantapkan Peranan dan Fungsi Pelayanan serta Manajemen Kesehatan. 4. Memantapkan dan Merealisasikan Komitmen Bersama untuk Pembangunan Kesehatan umumnya, dan secara khusus Meningkatkan Upaya Pelayanan Kesehatan dan KB Bermutu yang Merata dan Terjangkau.
3.1.5.
Program-program Pembangunan Kesehatan Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, maka disusunlah program-
program Dinas Kesehatan untuk kurun waktu 2010-2015 yakni sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat Tujuan program ini adalah meningkatkan jumlah, pemerataan, dan mutu pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Bidan di Desa/Polindes. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurangkurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular dan pengobatan dasar.
Profil Kesehatan Tahun 2014 16
Situasi Derajat Kesehatan
b. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional/komplementer alternatif. c. Peningkatan upaya kesehatan tenaga kerja. d. Peningkatan upaya kesehatan bagi keluarga rawan (perkesmas). e. Peningkatan upaya kesehatan mata.
2. Program Peningkatan Gizi dan Kesehatan Keluarga Tujuan program ini adalah mendukung upaya menurunkan angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi dan balita serta meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak (bayi). b. Peningkatan pelayanan kesehatan balita dan anak prasekolah. c. Peningkatan pelayanan kesehatan remaja. d. Peningkatan pelayanan kesehatan usia lanjut. e. Peningkatan kemampuan tenaga pengelola dan pelaksana program gizi di Puskesmas dan jaringannya. f. Penanggulangan masalah kurang gizi protein (KEP), anemia gizi besi, ganggguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat mikro lainnya. g. Penanggulangan masalah gizi lebih. h. Peningkatan surveilans gizi. i. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
Profil Kesehatan Tahun 2014 17
Situasi Derajat Kesehatan
3. Program Pengendalian Penyakit Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah Malria, DBD, TB Paru, Diare, Polio, HIV/AIDS, Pneumonia, penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sedangkan penyakit tidak menular dan degeneratif yang prioritas ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi darah diabetes mellitus dan penyakit-penyakit lainnya. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Peningkatan imunisasi. b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria. c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD. d. Pencegahan dan pemberantasan penyaki filariasis. e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit TBC. f. Pencegahan dan pemberantasan penyakit IMS/PMS. g. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diare. h. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA/Pneumonia. i. Pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta. j. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah/KLB. k. Pencegahan dan pemberantasan penyakit degeneratif.
4. Program Penyehatan Lingkungan Tujuan program ini adalah mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat melalui peningkatan dan pembinaan serta penggalangan kemitraan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : Profil Kesehatan Tahun 2014 18
Situasi Derajat Kesehatan
a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan. b. Peningkatan dan pemantapan penyelenggaraan akselerasi desa sehat. c. Peningkatan upaya pengawasan penyehatan makanan dan minuman. d. Peningkatan upaya penyehatan lingkungan. e. Peningkatan pembinaan dan pengembangan klinik sanitasi. f. Peningkatan pengawasan dan pengendalian dampak pencemaran.
5. Program Peningkatan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Tujuan program ini adalah meningkatkan mutu dan jumlah sarana dan prasarana kesehatan secara adil, merata dan terjangkau. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Peningkatan, pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. b. Peningkatan manajemen pembangunan sarana dan prasarana kesehatan.
6. Program Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin Tujuan program ini adalah meningkatkan akses, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan perorangan dan rujukan bagi masyarakat miskin. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Pelayanan kesehatan dasar penduduk miskin. b. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin. c. Pelayanan kesehatan penduduk miskin dan daerah terpencil di puskesmas dan jaringannya.
Profil Kesehatan Tahun 2014 19
Situasi Derajat Kesehatan
7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tujuan program ini adalah memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Peningkatan upaya promosi kesehatan dan pengembangan media promosi kesehatan. b. Peningkatan dan pengembangan desa siaga. c. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).
8. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tujuan program ini adalah. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Peningkatan ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan. b. Peningkatan pelayanan kefarmasian.
9. Program Pengawasan dan Pembinaan Peredaran Sediaan Farmasi, Makanan dan Minuman Tujuan program ini adalah melindungi masyarakat dari penyalahgunaan pemakaian sediaan farmasi dan alat-alat kesehatan, serta produk makanan dan minuman yang beredar di masyarakat, sarana kefarmasian, serta pelayanan kesehatan swasta lainnya. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Peningkatan
pengetahuan
dan
wawasan
bagi
produsen/pengedar
makanan dan minuman.
Profil Kesehatan Tahun 2014 20
Situasi Derajat Kesehatan
b. Peningkatan pengawasan peredaran dan pemakaian sediaan farmasi, obat-obatan, obta tradisonal, alat kesehatan serta makanan dan minuman.
10. Program
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
Sumber
Daya
Tenaga
Kesehatan Tujuan program ini adalah meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan b. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan tenaga kesehatan yang bermutu/terstandarisasi dan sertifikasi. c. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karir tenaga kesehatan dan PNS.
11. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan Tujuan program ini adalah mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan
kesehatan
guna
mendukung
penyelenggaraan
sistem
kesehatan daerah dan sistem kesehatan nasional. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi : a. Penyusunan evaluasi MDGs dan kebijakan pembangunan kesehatan (SPM) bidang kesehatan. b. Penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan kesehatan. c. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK). d. Peningkatan mutu pelayanan rawat inap di puskesmas perawatan.
Profil Kesehatan Tahun 2014 21
Situasi Derajat Kesehatan
3.1.6.
Sasaran Pembangunan Kesehatan
1. Sasaran Program Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasilguna dan berdaya-guna yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan sampai dengan akhir tahun 2015 adalah dengan prioritas pada kelompok sasarannya yaitu masyarakat/keluarga miskin, kelompok rentan (bayi, balita, ibu hamil, usila) dan masyarakat di daerah terpencil, dengan sasaran program sebagai berikut : a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat b. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian obat dan makanan c. Meningkatnya kualitas lingkunga bersih dan pengedalian penyakit menular d. Tersedianya kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan bagi masyarakat e. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, komposisi sesuai kebutuhan, terdistribusi secara adil dan merata, serta dimanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna. Rasio kebutuhan tenaga kesehatan Kabupaten Bintan adalah :
Rasio Dokter Spesialis dengan Penduduk
= 1:20.000
Rasio Dokter dengan Penduduk
= 1: 2.000
Rasio Dokter Gigi dengan Penduduk
= 1: 8.300
Rasio Perawat dengan Penduduk
= 1: 1.000
Rasio Bidan dengan Penduduk
= 1: 1.000
Puskesmas yang memiliki tenaga dokter
= 100%
f. Terjangkaunya akses
pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten
Bintan, dengan rasio sebagai berikut :
Rasio Rumah Sakit dengan Penduduk
Rasio Puskesmas dengan Penduduk Profil Kesehatan Tahun 2014
= 1:80.000 = 1:11.000
22
Situasi Derajat Kesehatan
Rasio Puskesmas Pembantu dengan Penduduk
= 1: 4.000
Rasio Pondok Bersalin Desa dengan Penduduk
= 1: 2.700
Rasio Posyandu dengan Balita
= 1:
100
g. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat h. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sistem informasi kesehatan. 2.
Sasaran Pembangunan Kesehatan Dengan sasaran-sasaran program yang akan dicapai Dinas Kesehatan
Kabupaten Bintan pada tahun 2015, dan kontribusi pelaku pembangunan kesehatan lainnya, diharapkan sasaran keluaran pembangunan kesehatan berikut ini dapat tercapai : a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, antara lain:
Meningkatnya umur harapan hidup dari 69,69 tahun menjadi 70,50 tahun;
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi dibawah 118 per 100.000 kelahiran hidup;
Menurunnya angka kematian bayi dari 68 menjadi dibawah 24 per 1.000 kelahiran hidup;
Menurunnya angka kematian neonatal dari 7 menjadi dibawah 1
per
1.000 kelahiran hidup;
Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) dari 36,8 persen menjadi kurang dari 32 persen;
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih sebesar 95%;
Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%;
Persentase Rumah Sakit (RS) yang melaksanakan PONEK sebesar 100%;
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan gawat darurat (PONED) : 100%, jumlah Puskesmas Perawatan yang melaksanakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK) : 100%, dan jumlah Puskesmas yang terakreditasi 100%.
Profil Kesehatan Tahun 2014 23
Situasi Derajat Kesehatan
Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 90%.
Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe : 95%.
Persentase bayi yang mendapat ASI ekslusif : 80%.
Balita yang mendapatkan Vitamin A : 100%.
Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi kurang dari 5.0%.
Balita gizi kurang dan gizi buruk yang ditangani : 100%.
Ibu hamil KEK yang ditangani : 100%.
Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi Gakin secara cuma-cuma di Puskesmas dan Rumah Sakit kelas III sebesar 100%.
Cakupan rawat inap : 1,5%.
Cakupan rawat jalan : 15%.
Meningkatnya
cakupan
pelayanan
antenatal
(K4)
90%,
cakupan
kunjungan neonatus (KN2) menjadi 90%, dan cakupan kunjungan bayi menjadi 90%. b. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan penyehatan lingkungan, dengan:
Menurunnya prevalensi Tuberculosis BTA Positif dari 0,91 menjadi dibawah 0,91 per 1.000 penduduk;
Angka kesakitan DBD dari 1,11 menjadi dibawah 1,11 per 1.000 penduduk.
Menurunnya prevelansi kasus diare dari 28 menjadi dibawah 28 per 1.000 penduduk 2015;
Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index/API) dari 7 menjadi dibawah 1 per 1.000 penduduk tahun 2015;
Menurunnya prevalensi kasus pneumonia dari 0,5 menjadi dibawah 0,5 per 1.000 penduduk.
Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,5% menjadi dibawah 0,5%;
Profil Kesehatan Tahun 2014 24
Situasi Derajat Kesehatan
Menurunnya penemuan kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) : < 2/100.000 anak usia kurang dari 15 tahun.
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%;
Persentase Desa yang mencapai UCI dari 94% menjadi 100%;
Persentase rumah sehat dari 55% menjadi 80%;
Persentase penduduk yang menggunakan air bersih dari 85% menjadi 90%;
Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat dari 60% menjadi diatas 85%;
Meningkatnya persentase tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan dari 61% menjadi 80%;
Meningkatnya persentase jumlah sarana air bersih yang diawasi menjadi 80%;
Meningkatnya persentase jumlah institusi yang dibina menjadi 100%.
c. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin.
Meningkatnya anggaran kesehatan dari 5% menjadi 10%;
Meningkatnya pembiayaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Bintan 1 U$ dolar menjadi 2 U$ dolar;
Meningkatnya pembiayaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dari 9% menjadi 15% dari anggaran kesehatan;
Meningkatnya pembiayaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Biaya Operasional Kesehatan (BOK) di UPT Puskesmas 6% menjadi 10% tahun 2015.
d. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Profil Kesehatan Tahun 2014 25
Situasi Derajat Kesehatan
Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 65 persen menjadi 70 persen;
Meningkatnya persentase Posyandu Purnama menjadi 80% dan Mandiri menjadi 40%;
Meningkatnya prestase penjaringan anak sekolah dari 95% menjadi 100 %;
Meningkatnya desa siaga aktif dari 32% menjadi 80%;
Jumlah sekolah yang melaksanakan UKS : 100%.
e. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).
3.2.
Angka Kematian
3.2.1.
Angka Kematian Neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup Angka kematian neonatal adalah kematian bayi umur 1 sampai 29 hari
per 1.000 kelahiran hidup. Setipa tahun di Kabupaten Bintan, angka kematian neonatal ini terus mengalami penurunan, yaitu 5,0 per 1.000 kelahiran hidup (16 kasus) pada Tahun 2014, 5,9 per 1.000 kelahiran hidup (18 kasus) pada Tahun 2013 dan 9,3 per 1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2012. Angka ini dibawah target MDG’s yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup. Bila ditelusuri dari penyebab kematian Neonatal dapat digambarkan sebagai berikut, BBLR sebanyak 2 kasus, Asfiksia 3 kasus, kelainan kongetinal 5 kasus dan sebab lain 6 kasus. Pada umumnya bayi tersebut sudah mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar serta sudah dirujuk ke pelayanan kesehata lanjutan. Untuk menurunkan angka kematian neonatal tersebut berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, antara lain : (a) meningkatkan kompetensi bidan agar dapat melakukan pertolongan persalinan Profil Kesehatan Tahun 2014 26
Situasi Derajat Kesehatan
yang berkualitas dan sesuai standar sehingga dapat mengurangi trauma lahir, melalui Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN); (b) Menyiapkan protap dalam penatalaksanaan bayi baru lahir; (c) Mengikutsertakan bidan dalam pelatihan Basic Obstetric Neonatal Life Support (BONELs) dan orientasi manajemen penatalaksanaan asfiksia.
3.2.2.
Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Bintan Tahun 2014 sebesar 7,2
per 1.000 kelahiran hidup (23 kasus), bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan AKB yaitu 8,5 per 1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2012 dan 7,5 per 1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2013. Angka tersebut dibawah target RPJMD 2015 yaitu 13 per 1.000 kelahiran hidup. Bila ditelusuri dari penyebab kematian bayi dapat digambarkan sebagai berikut BBLR 2 kasus, Asfiksia 3 kasus, kelainan kongenital 5 kasus dan lain lain sebanyak 13 kasus. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi tersebut antara lain : (a) Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi; (b) Memotivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya, agar tercipta kekebalan alami ditubuh bayi; (c) Memberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk bayi usia 6-12 bulan.
3.2.3.
Angka Kematian Anak Balita per 1.000 Kelahiran Hidup Angka kematian anak balita adalah kematian anak umur 1 sampai dengan
5 tahun per 1.000 kelahiran hidup pada kurun waktu tertentu. Di Kabupaten Bintan angka kematian anak balita terus mengalami penurunan yaitu pada Tahun 2014 sebesar 1,3 per 1.000 kelahiran hidup (4 kasus), sedangkan pada Tahun 2013 sebesar 2,6 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut dibawah
Profil Kesehatan Tahun 2014 27
Situasi Derajat Kesehatan
target RPJMD 2015 yaitu 13 per 1.000 kelahiran hidup dan MDGs 32 per 1.000 kelahiran hidup. Dari 4 kasus kematian anak balita di Kabupaten Bintan terjadi di UPT puskesmas Tanjung Uban 2 orang, UPT Puskesmas Teluk Sasah 1 orang dan UPT Puskesmas Tambelan 1 orang. Bila ditelusuri dari penyebab kematian anak balita tersebut dapat digambarkan sebagai berikut BBLR 1 kasus, GGA 1 kasus, Enchepalitis 1 kasus dan kelainan jantung 1 kasus. Masih terbatasnya jumlah tenaga ahli dan sarana penunjang untuk menangani anak balita yang beresiko, merupakan salah satu faktor yang menjadi masalah untuk menurunkan angka kematian anak balita. Upaya-upaya yang telah dilakukan adalah memantapkan pelaksanaan SDIDTK dan kelas ibu balita.
3.2.4. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bintan tahun 2014 sebesar 126 per 100.000 Kelahiran Hidup (4 kasus), bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan AKI yaitu : 327 per 100.000 KH (2012) dan 164 per
100.000 KH (2013), angka tersebut masih dibawah target RPJMD 2015
yaitu < 200 per 100.000 KH, namun bila dibanding dengan target MDG’s 2015 (102/100.000 KH), AKI Kabupaten Bintan masih tinggi. Target Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bintan berdasarkan RPJMD 2011-2015 yaitu <100 (kurang dari seratus) per 100.000 Kelahiran Hidup sedangkan target Angka Kematian Ibu (AKI) Nasional (MDG’s 2015) yakni 102 per 100.000 Kelahiran Hidup, maka dilakukan revisi AKI di tahun 2013 menjadi <200 per 100.000 Kelahiran Hidup. Dari 4 Kasus kematian Ibu di Kabupaten Bintan terjadi di UPTD Puskesmas Kelong 2 orang, UPTD Puskesmas Mantang 1 orang dan UPTD Puskesmas Tambelan 1 orang. Bila ditelusuri dari penyebab kematian ibu dapat digambarkan sebagai berikut : (a) Post SC dengan Hepatitis B, 1 kasus, (b) Profil Kesehatan Tahun 2014 28
Situasi Derajat Kesehatan
Eklamsia 1 kasus, (c) Perdarahan 1 kasus dan (d) Syok cardiogenic 1 kasus. Sebagian besar ibu bersalin di rujuk ketempat pelayanan kesehatan lanjutan yaitu : Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) sebanyak 1 orang, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kijang 1 orang, Puskesmas 1 orang dan 1 orang Ibu hamil meninggal di rumah yang sebelumnya sudah mendapat pengobatan dari dokter spesialis kandungan. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu tersebut adalah : (a) Meningkatkan kompetensi bidan dengan
mengikut
sertakan bidan dalam pelatihan Basic Obstetric Neonatal Life Suport (BONELs), (b) Melakukan studi banding AKI nol di Kabupaten Takalar, (c) Memantapkan pelaksanaan kelas Ibu hamil, (d) Pemberian Makanan Tambahan berupa biscuit dan susu Ibu hamil, dan (d) Pemeriksaan golongan darah kepada Ibu hamil dan suami atau calon pendonor. Grafik 1.
: Angka Kematian Ibu di Kabupaten Bintan Tahun 2014 350 300 250 200 150 100 50 0
327
164 126
2012
2013
2014
Angka Kematian Ibu
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak, Tahun 2014
Profil Kesehatan Tahun 2014 29
Situasi Derajat Kesehatan
3.3.
Angka Kesakitan
3.3.1. CNR Kasus Baru BTA+ Grafik 2.
: Case Detection Rate (CDR) BTA+ di Kabupaten Bintan Tahun 2014
59,4
60 58
57,8
56 54
CDR
54,3
52 50 2012
2013
2014
Sumber : Seksi Penanggulangan Penyakit, Tahun 2014
Berdasarkan grafik diatas, angka penemuan penderita Tuberculosis BTA Positif Baru / Case Detection Rate (CDR) di Kabupaten Bintan tahun 2014 mengalami peningkatan 4,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2013) yaitu dari 54,6% menjadi 59,4%. Angka tersebut lebih tinggi dari target MDGs 2014 yaitu 54% namun masih dibawah target minimal nasional 70%. Adapun penemuan penderita Tuberculosis BTA Positif Baru/ CDR berdasarkan insidens rate 160/100.000 penduduk secara berurutan dari yang tertinggi yaitu UPTD Puskesmas Kawal
(74,8%), UPTD Puskesmas Kijang
(64,3%), UPTD Puskesmas Teluk Bintan
(60,8%), UPTD Tambelan (57,2%),
UPTD Sei Lekop (55,5%), UPTD Teluk Sasah (55%), UPTD Puskesmas Toapaya (47%), UPTD Berakit (40,4%), UPTD Sri Bintan (37%), UPTD Tanjung Uban (26,3%), UPTD UPTD Teluk Sebung (12,4%), UPTD Kuala Sempang (10%)UPTD Puskesmas Kelong (7%), dan yang terendah yaitu UPTD Mantang (0%). Untuk meningkatkan angka penemuan kasus Tuberculosis BTA Positif Baru, berbagai upaya telah di lakukan, diantaranya : melakukan penjaringan Profil Kesehatan Tahun 2014 30
Situasi Derajat Kesehatan
suspek TB baik di dalam maupun di luar gedung, Meningkatkan jejaring internal tiap unit pelayanan kesehatan maupun jejaring eksternal antara UPK dengan melibatkan petugas pustu, polindes, kader, PKK, tokoh masyarakat, klinik swasta maupun DPS yang ada di wilayah Kabupaten Bintan, melakukan survey kontak serumah terhadap setiap penderita TB BTA Postif, pengembangan Kemitraan dan jejaring internal maupun jejaring eksternal, khususnya ke Lapas, Rumah Sakit Tanjung Uban dan Rumah Sakit
Bintan melalui penandatanganan
MoU/Nota Kesefahaman tentang penerapan strategi DOTS di UPK tersebut, melakukan skrining TB pada setiap WBP baru, melakukan sosialiasi dan AKMS TB ke tingkat desa dengan melibatkan anggota TNI yang telah mendapatkan pelatihan sebagai kader TB, melakukan pemutaran film TB di desa.
3.3.2. CNR Seluruh Kasus TB Grafik 3.
: Case Notification Rate (CNR) Seluruh Kasus TB di Kabupaten Bintan Tahun 2014
250 208
150
189
186
200 140
131
125 CNR
100
Kasus TB Semua Tipe
50 0 2012
2013
2014
Sumber : Seksi Penanggulangan Penyakit, Tahun 2014
Berdasarkan grafik diatas angka CNR untuk seluruh kasus TB yang ditemukan dan diobati diKabupaten Bintan pada tahun 2014 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang lalu. Dinama pada tahun Profil Kesehatan Tahun 2014 31
Situasi Derajat Kesehatan
2014 angka CNR seluruh kasus TB yaitu sebanyak 189 kasus sedangkan tahun 2013 sebanyak 208 kasus.. Untuk meningkatkan angka CNR dan menurunkan angka kematian, pada tahun 2014 berbagai upaya telah dilakukan diantaranya : Mendekatkan akses layanan pengobatan TB ke masyarakat dengan menempatkan OAT di unit pelayanan kesehatan yang dekat dengan domisili atau tempat tinggal pasien TB, Setiap pasien didampingi oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) dimana PMO tersebut dipilih sendiri oleh pasien dan disetujui oleh petugas kesehatan, skrining HIV pada setiap suspek TB dengan melihat factor resiko, serta melakukan skrining TB pada semua pasien HIV tanpa melihat factor resiko. Namun upaya yang telah dilakukan tersebut belum dapat meningkatkan penemuan kasus TB seluruh tipe. Hal ini disebabkan oleh penanganan pada setiap kasus TB yang ditemukan telah dilakukan dengan optimal, sehingga berdampak pada berkurangnya penularan penyakit TB di masyarakat. Selain itu juga kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya secara dini ke unit pelayanan kesehatan yang ada dikabupaten Bintan turut membantu mengurangi terjadinya penularan penyakit TB tersebut.
3.3.3. Proporsi Kasus TB Anak 0-14 Tahun Grafik 4.
: Proporsi Kasus TB Anak di Kabupaten Bintan Tahun 2014
18 16
5,4
14 12 10
%
10
8
1,9
6 4
4
2
2,1
Kumulatif TB Anak (0-14 th)
4
0 2012
2013
2014
Sumber : Seksi Penanggulangan Penyakit, Tahun 2014
Profil Kesehatan Tahun 2014 32
Situasi Derajat Kesehatan
Berdasarkan grafik diatas proporsi penemuan kasus TB anak pada tahun 2014 di Kabupaten Bintan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012 (10 kasus) namun jika dibandingkan dengan tahun 2013, persentasi penemuan kasus TB anak tidak mengalami peningkatan maunpun penurunan ( 4 kasus). Di Kabupaten Bintan untuk penjaringan TB anak telah menggunakan system scoring yang direkomendasikan oleh WHO. Selain itu untuk mendukung penjaringan kasus TB anak, Dinas Kesehatan Bintan sejak tahun 2013 hingga sekarang telah menyediakan mantoux test guna menunjang system scoring agar dapat mendiagnosa TB anak secara benar.
3.3.4. Angka Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru BTA+ Berdasarkan grafik diatas persentase Angka keberhasilan pengobatan penderita TB Paru BTA Positif di Kabupaten Bintan tahun 2014 (86,9%) meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 (86,1%). Namun capaian angka tersebut masih dibawah target MDGs Tahun 2014 (95,8%). Untuk meningkatkan angka keberhasilan pengobatan penderita TB Paru BTA Positif pada tahun 2014 berbagai upaya telah dilakukan diantaranya : Mendekatkan
akses
layanan
pengobatan
TB
ke
masyarakat
dengan
menempatkan OAT di unit pelayanan kesehatan yang dekat dengan domisili atau tempat tinggal pasien TB, Setiap pasien didampingi oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) dimana PMO tersebut dipilih sendiri oleh pasien dan disetujui oleh petugas kesehatan, skrining HIV pada setiap suspek TB dengan melihat faktor resiko, serta melakukan skrining TB pada semua pasien HIV tanpa melihat faktor resiko.
Profil Kesehatan Tahun 2014 33
Situasi Derajat Kesehatan
3.3.5. Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani Persentase penanganan kasus pneumonia telah mencapai target yakni 100%. Namun penemuan kasus pneumonia di Kabupaten Bintan tahun 2014 masih jauh dari target yaitu 2,6% artinya masih rendahnya penemuan kasus di Kabupaten Bintan khususnya di Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, Pustu, Polindes/Poskesdes). Penyebab
rendahnya
penemuan
kasus
disebabkan
karena
:
(1)
Perbedaan persepsi antara pengelola program dalam mengklasifikasikan pneumonia dengan dokter dalam menegakkan diagnosa pneumonia, (2) Kurangnya sarana untuk mendukung penemuan kasus ISPA, (4) Sumber data ISPA sebagian besar dari Puskesmas belum mencakup klinik, praktek, dan sarana kesehatan lain, (5) Pemberdayaan masyarakat belum optimal.
3.3.6. Jumlah Kasus HIV Pelayanan kesehatan di Klinik IMS Kabupaten Bintan Tahun 2014 dilaksanakan pada 2 (dua) klinik IMS yaitu Klinik IMS Sri Indah Batu 24 Toapaya dan Klinik IMS Sri Senyum Batu 79 Tanjung Uban, serta 2 (dua) Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) yaitu LKB Puskesmas Toapaya dan LKB Puskesmas Kijang. Hasil temuan penderita HIV di Kabupaten Bintan selama Tahun 2014 yang tercatat di Klinik CST Edelwais RSUD Busung (Kepri) dan Klinik CST Kemuning RSUD Tanjungpinang ditemukan 34 kasus HIV, penemuan kasus ini meningkat jika dibandingkan dengan penemuan kasus HIV pada Tahun 2013 yang berjumlah 31 kasus. Adapun sebaran kasus HIV Tahun 2014 di Kabupaten Bintan berdasarkan kelompok umur, yaitu umur ≤4 tahun sebanyak 1 kasus, umur 15-19 tahun sebanyak 1 kasus, umur 20-24 tahun sebanyak 9 kasus, umur 25-49 tahun 21 kasus dan umur ≥50 tahun sebanyak 2 kasus. Profil Kesehatan Tahun 2014 34
Situasi Derajat Kesehatan
3.3.7. Jumlah Kasus AIDS Hasil penemuan kasus AIDS di Kabupaten Bintan pada Tahun 2014 sebanyak 24 kasus. Adapun sebaran kasus berdasarkan kelompok umur, yaitu umur 20-24 tahun sebanyak 2 kasus, umur 25-49 tahun sebanyak 19 tahun dan umur ≥50 tahun sebanyak 3 kasus. Sedangkan jumlah kematian yang diakibatkan oleh AIDS selama Tahun 2014 sebanyak 4 kasus. Seluruh kasus yang ditemukan telah dilakukan Voluntary Counseling dan Testing (VCT), dan setiap OHDA didampingi oleh Manejer Kasus (MK) sehingga memperoleh Care Supporting and Treatment (CST). Selain itu juga dalam penanganan ODHA dan OHIDA telah dilakukan kerjasama lintas program dan sektor termasuk LSM, KPA Bintan.
3.3.8. Jumlah Kasus Syphilis Penemuan Kasus Syphilis di Kabupaten Bintan pada Tahun 2014 sebanyak 12 kasus. dan sebaran kasus syphilis menurut kelompok umur yaitu, umur 20-24 tahun sebanyak 3 kasus, umur 25-49 tahun sebanyak 7 kasus dan umur ≥50 tahun sebanyak 2 kasus.
3.3.9. Persentase Infeksi Menular Seksual Diobati Pelaksanaan kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan di klinik IMS di Kabupaten Bintan tahun 2014 dilaksanakan pada 2 (dua) klinik IMS yaitu Klinik IMS Sri Indah Batu 24 Toapaya dan Klinik IMS Sri Senyum Batu 79 Tanjung Uban serta 2 (dua) Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) yaitu LKB Puskesmas Toapaya, LKB Puskesmas Kijang. Berdasarkan grafik diatas persentase capaian pelayanan diklinik IMS dan HIV/AIDS di Kabupaten Bintan sudah diatas target MDGs (90%) yaitu 100%. Dimana setiap orang yang berkunjung ke klinik IMS dan menderita penyakit IMS akan diberikan pengobatan sesuai standar yang berlaku. Pada tahun 2014 Profil Kesehatan Tahun 2014 35
Situasi Derajat Kesehatan
jumlah orang yang berkunjung ke klinik IMS untuk memeriksakan kesehatannya mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu dari 886 orang menjadi 905 orang.
Dari 905 orang yang berkunjung klinik IMS, 592
orang dinyatakan positif menderita penyakit IMS. Terjadinya peningkatan kunjungan di klinik IMS dan HIV/AIDS tidak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Bintan, puskesmas terkait dan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Bintan. Adapun upaya yang telah dilakukan antara lain : melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya memeriksakan kesehatan di klinik IMS, mendekatkan layanan IMS kepada masyarakta
melalui
Layanan
Komprehensif
Berkesinambungan
(LKB)
di
puskesmas sehingga masyarakat mau berkunjung ke layanan tersebut guna memeriksakan kesehatannya
3.3.10. Kasus Diare Ditemukan dan Ditangani Persentase penanganan kasus diare di Kabupaten Bintan tahun 2014 yakni 100 persen artinya telah memenuhi target Kabupaten Bintan pada tahun 2015. Pada tahun 2013 jumlah kasus diare sebanyak 2.582 kasus dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan kasus menjadi 2.895 kasus. Peningkatan kasus diare disebabkan karena perubahan musim (dari musim hujan ke musim kemarau) dan kurangnya ketersedian sumber air minum keluarga. Lonjakan kasus terjadi pada bulan April (453 kasus). Dampaknya masyarakat sulit untuk memperoleh air bersih sehingga banyak keluarga yang memanfaatkan air hujan untuk keperluan sehari-hari. Adapun prinsip tatalaksana diare yang tepat dan direkomendasikan oleh WHO-UNICEF dan dilaksanakan di setiap sarana pelayanan kesehatan sebagai berikut : (1) Pemberian oralit, (2) Pemberian obat zinc selama 10 hari, (3) Pemberian ASI dan makanan sesuai umur, (4) Pemberian antibiotik selektif serta memberikan KIE kepada ibu/pengasuh.
Profil Kesehatan Tahun 2014 36
Situasi Derajat Kesehatan
3.3.11. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 Penduduk Untuk mewujudkan eliminasi kusta, upaya penemuan penyakit kusta baru terus dilakukan dengan berbagai kegiatan, diantaranya kegiatan pasif maupun aktif (school survey, contact survey dan case survey). Dari kegiatan tersebut pada Tahun 2014 di Kabupaten Bintan ditemukan sebanyak 3 kasus penyakit kusta (2,14/100.000 penduduk), dimana 3 kasus tersebut merupakan Multi
Basiler (MB) atau Kusta Basah. Penemuan kasus kusta baru pada Tahun 2014 meningkat jika dibandingkan dengan penemuan kasus kusta baru pada Tahun 2013 yaitu 8 kasus (4,99/100.000 penduduk). Adapun upaya yang dilakukan dalam rangka mewujudkan eliminasi kusta yaitu memnerikan penyuluhan tentang penyakit kusta agar tidak terjadi stigma dimasyarakat.
3.3.12. Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Berdasarkan kecacatan tingkat 2, dari 3 kasus kusta baru yang ditemukan semua penderita belum sampai ke grade 2, dan semua penderita kusta yang ditemukan telah diobati.
3.3.13. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Penderita Pausi Basiler (PB) atau Kusta Kering selesai berobat sebanyak 1 penderita (100%), yang merupakan penderita kusta PB yang diobati pada tahun 2013. Dan penderita Multi Basiler (MB) atau Kusta Basah selesai berobat sebanyak 3 penderita (50%), dari 6 penderita kusta MB yang diobati tahun 2012. Dan semuanya sudah dinyatakan sembuh dari penyakit kusta.
Profil Kesehatan Tahun 2014 37
Situasi Derajat Kesehatan
3.3.14. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Acute Flaccid Paralysis (AFP) per 100.000 Penduduk <15 Tahun Secara program target kasus AFP adalah 2/100.000 anak dibawah 15 tahun, jumlah penduduk usia <15 tahun di Kabupaten Bintan adalah sejumlah 40.664 sehingga target AFP di Kabupaten Bintan Tahun 2014 adalah 1 kasus. Pada Tahun 2014 telah ditemukan 1 kasus AFP di wilayah kerja Puskesmas Kijang dan 1 kasus di wilayah kerja Puskesmas kawal, dengan AFP Rate 4,92/100.000 penduduk <12 Tahun. Hal ini menunjukkan bahwa intensifikasi upaya penemuan dan pencarian kasus baik melalui surveilans berbasis masyarakat serta Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS) sudah berjalan dengan baik.
3.3.15. Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Difteria, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B merupakan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk kasus campak telah ditemukan kasus campak sejumlah 35 kasus.
3.3.16. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bintan Tahun 2014 sebanyak 512 kasus dan telah ditangani 100%, bila dibandingkan dengan jumlah kasus DBD tahun sebelumnya terjadi peningkatan yaitu 202 kasus pada Tahun 2013. Peningkatan kasus tersebut disebabkan perubahan iklim dan perubahan perilaku masyarakat yang menampung air tanpa ditutup rapat sehingga manjadi wadah perindukan jentik nyamuk (vektor DBD). Keberadaan
Profil Kesehatan Tahun 2014 38
Situasi Derajat Kesehatan
jentik Aedes di suatu daerah merupakan indikator terdapatnya populasi nyamuk Aedes di daerah tersebut. Upaya-upaya yang dilakukan dalam Gerakan Pemberantasan DBD adalah penyelidikan epidemiologi, abatesasi terhadap tempat penampungan dan sumber air, pengasapan (fogging) diwilayah terjadinya kasus DBD serta gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak. Gerakan PSN serentak dilakukan selama 30 menit di lingkungan masing-masing dengan komitmen bersama antara stakeholder dan warga masyarakat untuk meminimalisir tempat perindukan nyamuk.
3.3.17.
Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)
Jumlah kematian akibat DBD pada Tahun 2014 yakni sebanyak 2 kasus, dimana 1 kasus terjadi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kijang dan 1 kasus di wilayah kerja UPT Puskesmas Teluk Sasah. Di Kabupaten Bintan pada Tahun 2014 terdapat 2 kasus (CFR 7,2%) kematian akibat penyakit DBD, penderita DBD yang meninggal sebelumnya telah mendapatkan penanganan dan pengobatan sesuai dengan SOP penyakit DBD.
3.3.18. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk Pada Tahun 2014, jumlah kasus malaria positif yang diperiksa melalui pemeriksaan sediaan darah sebanyak 138 kasus, sedangkan angka kesakitan malaria (API) yaitu 0,98/1.000 penduduk. Jumlah kasus tersebut meningkat jika dibandingkan dengan Tahun 2013 yaitu 99 kasus malaria positif. Peningkatan kasus malaria pada Tahun 2014 disebabkan karena adanya peningkatan kasus malaria positif dan penularan setempat (indigenous). Namun demikian angka kematian karena malaria masih tetap 0 (nol).
Profil Kesehatan Tahun 2014 39
Situasi Derajat Kesehatan
3.3.19.
Kasus Penyakit Filariasis Ditangani
Tahun 2014 jumlah kasus penderita penyakit filariasis atau kaki gajah di Kabupaten Bintan sebanyak 66 kasus, dimana 45 kasus pada laki-laki dan 21 kasus pada perempuan. Semua penderita filariasis sudah diobati sesuai dengan standar WHO. Untuk memberantas penyakit filariasis di Kabupaten Bintan berbagai upaya telah dilakukan diantaranya dengan mengadakan Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) filariasis selama 5 tahun berturut-turut yang telah dimulai pada Bulan Mei 2013.
3.3.20.
Persentase Hipertensi/Tekanan Darah
Pada Tahun 2014 jumlah kunjungan yang memeriksakan tekanan darah di pelayanan kesehatan (puskesmas, pustu dan polindes/poskesdes) dan posbindu usia >18 tahun berjumlah 51.296 orang, dari jumlah kunjungan yang ada, yang mengalami hipertensi sebanyak 5.057 orang.
3.3.21.
Persentase IVA Positif dan Tumor/Benjolan pada Perempuan 30-50 Tahun
Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam Asetat) merupak pemeriksaan untuk mendeteksi secara dini kanker serviks, pemeriksaan dilaksanakan pada perempuan usia subur atau pernah melakukan hubungan seksual. Di Kabupaten Bintan pada Tahun 2014 puskesmas yang melaksanakan pemeriksaan IVA yaitu Puskesmas Tanjung Uban. Jumlah yang diperiksa yaitu 220 orang dengan IVA positif berjumlah 6 orang (2,73%).
Profil Kesehatan Tahun 2014 40
Situasi Derajat Kesehatan
3.3.22.
Cakupan Desa/Kelurahan Terkena KLB ditangani <24 jam
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia
untuk
mengklasifikasikan
peristiwa
merebaknya
suatu
wabah
penyakit. Status KLB diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor: 949/MENKES/SK/VII/2004, KLB dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Kriteria KLB mengacu pada Keputusan Dirjen P2PL No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Menurut Keputusan ini, suatu kejadian dinyatakan luar biasa jika ada unsur : timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal; peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penykitnya (jam, hari, minggu); peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan priode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun); jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya. Di wilayah Kabupaten Bintan pada tahun 2014 telah terjadi 5 kali KLB dan telah dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) < 24 jam. Kelima KLB yang terjadi di wilayah Kabupaten Bintan adalah KLB DBD yaitu di Kec. Bintan Timur (Kelurahan Kijang Kota, Sei Lekop, Gunung Lengkuas), Sri Kuala Lobam (Kel. Tanjung Permai), Bintan Pesisir (desa Numbing), Toapaya (desa Toapaya Selatan dan Kel. Toapaya Asri, dan Mantang (Desa Mantang Besar), untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut: 1. KLB DBD di Kelurahan Kijang Kota, Sei Lekop dan Gunung Lengkuas Kecamatan Bintan Timur wilayah kerja Puskesmas Kijang dan Sei Lekop kasus mulai meningkat pada minggu ke 22 tepatnya di akhir bulan Mei dan berakhir pada minggu ke 44 bulan Oktober, dengan jumlah kasus sebanyak 152 kasus dan Attack Rate (AR) 3,3/1000 penduduk yang artinya ada 3 orang yang menderita DBD diantara 1000 penduduk saat Profil Kesehatan Tahun 2014 41
Situasi Derajat Kesehatan
kejadian KLB. Kasus DBD di Kecamatan Bintan Timur sampai dengan bulan Desember 2014 berjumlah 241 kasus dengan Incident Rate (IR) 5,8/1000 penduduk yang artinya ada 5 orang yang menderita DBD diantara 1000 penduduk Kecamatan Bintan Timur. Jumlah kematian akibat DBD di Kecamatan Bintan Timur sebanyak 1 orang yang berasal dari kel. Kijang Kota
dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar
0,4,
artinya jumlah kematian akibat penyakit DBD di Kec. Bintan Timur adalah 4 kasus per 1000 kasus DBD positif yang ditemukan. 2. KLB DBD di Kelurahan Tanjung Permai Kecamatan Sri Kuala Lobam wilayah kerja Puskesmas Teluk Sasah yaitu pada bulan Juni karena ada 1 kematian dengan Case Fatality Rate (CFR) 4/100 yang artinya ada 4 kematian diantara 100 kasus DBD. Kasus DBD di Kecamatan Sri Kuala Lobam sampai dengan bulan Desember 2014 berjumlah 25 kasus dengan Incident Rate (IR) 1,3/1000 penduduk yang artinya ada 1 orang yang menderita DBD diantara 1000 penduduk Kecamatan Sri Kuala Lobam. 3. KLB DBD di Desa Numbing Kecamatan Bintan Pesisir wilayah kerja Puskesmas Kelong kasus mulai meningkat pada minggu ke 45 tepatnya di awal bulan November dan berakhir pada minggu ke 48 bulan November, dengan jumlah kasus sebanyak 20 kasus dengan Attack Rate (AR) 2,2/1000 penduduk yang artinya ada 2 orang yang menderita DBD diantara 1000 penduduk saat kejadian KLB. Kasus DBD di Kecamatan Bintan Pesisir sampai dengan bulan Desember 2014 berjumlah 43 kasus dengan Incident Rate (IR) 5,2/1000 penduduk yang artinya ada 5 orang yang menderita DBD diantara 1000 penduduk Kecamatan Bintan Pesisir. 4. KLB DBD di Desa Toapaya Selatan dan Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya wilayah kerja Puskesmas Toapaya kasus mulai meningkat pada minggu ke 40 tepatnya di awal bulan Oktober dan berakhir pada minggu ke 47 bulan November, dengan jumlah kasus sebanyak 26 kasus dengan Attack Rate (AR) 2,1/1000 penduduk yang artinya ada 2 orang yang menderita DBD diantara 1000 penduduk saat kejadian KLB. Kasus DBD di Kecamatan Toapaya sampai dengan bulan Profil Kesehatan Tahun 2014 42
Situasi Derajat Kesehatan
Desember 2014 berjumlah 57 kasus dengan Incident Rate (IR) 5,1/1000 penduduk yang artinya ada 5 orang yang menderita DBD diantara 1000 penduduk Kecamatan Toapaya. 5. KLB DBD di Telang Besar Desa Mantang Besar wilayah kerja Puskesmas Mantang kasus mulai ada pada minggu ke 50 tepatnya di bulan Desember dan berakhir pada minggu ke 51, dengan jumlah kasus sebanyak 13 kasus dengan Attack Rate (AR) 3/1000 penduduk yang artinya ada 3 orang yang menderita DBD diantara 1000 penduduk saat kejadian KLB. Kasus DBD di Kecamatan Mantang sampai dengan bulan Desember 2014 berjumlah 24 kasus dengan Incident Rate (IR) 5,8/1000 penduduk yang artinya ada 5 orang yang menderita DBD diantara 1000 penduduk Kecamatan Mantang.
Profil Kesehatan Tahun 2014 43
Situasi Upaya Kesehatan
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan, kemampuan dan kesadaran hidup sehat bagi setiap penduduk serta tumbuhnya sikap kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi. Hal ini
memungkinkan untuk tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Dalam
kerangka
mengatasi
keadaan
dan
masalah
pembangunan
kesehatan yang dihadapi dewasa ini, penyelenggaraan upaya kesehatan harus diarahkan pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat, kondisi lingkungan baik fisik, biologik maupun sosial budaya, upaya kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan serta kerja sama lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat. Dengan pengutamaan pada upaya-upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan. Dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan sepanjang tahun 2014, maka hasil pencapaian melalui beberapa indikator dapat digambarkan upaya kesehatan masyarakat Kabupaten Bintan seperti berikut ini :
4.1. Pelayanan Kesehatan 4.1.1.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1 Kunjungan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan kepada
tenaga kesehatan sebanyak 1 kali selama trimester pertama tahun 2014 di Kabupaten Bintan yaitu 3.466 orang (99,7%) dari 3.478 orang ibu hamil. Pencapaian cakupan tersebut sudah diatas target program yaitu sebesar 95%. Adapun kegiatan yang sudah dilakukan adalah pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) sekaligus pendeteksian deteksi dini resiko tinggi pada ibu hamil melalui pemeriksaan Hemoglobin (HB), golongan darah bagi ibu hamil dan calon pendonor dimasing-masing puskesmas, dan juga dilakukan Pemberian Makanan Tambahan Profil Kesehatan Tahun 2014 44
Situasi Upaya Kesehatan
(PMT) pada ibu hamil terutama dari keluarga miskin. Selain itu setiap bulan diadakan pertemuan kelas ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu. Grafik 5. : Persentase Kunjungan Ibu Hamil K-1 di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014
120,0
98,4
97,6
99,7
2012
2013
2014
100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0
K-1
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak, Tahun 2014
4.1.2.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
dengan standar paling sedikit 4 kali. Pada Tahun 2014 capaian K-4 sebesar 95,2%, adapun ibu hamil yang dikatakan lolos K-4 apabila melakukan pemeriksaan selama kehamilan 4 kali yaitu 1 kali pada trimester satu, 1 kali pada trimester dua dan 2 kali pada trimester tiga. Pelayanan kesehatan harus memenuhi standart pelayanan sebagai berikut : Pemeriksaan tekanaan darah, berat badan, status gizi, status imunisasi TT, tinggi fundus uteri, letak janin, pemeriksaan laboratorium sederhana (Hb, protein urine, golongan darah, Pemberian buku KIA, Fe 90 tablet, imunisasi TT sesuai status, penanganan kasus sesuai kompetensi, rujukan dan konseling efektif tentang persiapan persalinan dan pencegahan komplikasi, pengenalan tanda bahaya, perbaikan gizi ibu hamil, penyuluhan tentang inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif, KB pasca persalinan. Selain standar tersebut pelayanan antenatal harus dilaksanakan
sesuai dengan SPM minimal 1 kali pada trimester I, 1 kali pada
trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Dengan memeriksakan kehamilan
Profil Kesehatan Tahun 2014 45
Situasi Upaya Kesehatan
minimal 4 kali ke tenaga kesehatan diharapkan adanya kelainan kehamilan dapat dideteksi secara dini dan ditangani termasuk rujukannya. Grafik 6. : Persentase Kunjungan Ibu Hamil K-4 di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014 120,0 100,0
94,6
92,5
95,2
2012
2013
2014
80,0 60,0 40,0 20,0 0,0
K-4 Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak, Tahun 2014
4.1.3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Persentase Pertolongan Persalinan oleh tenaga Kesehatan (Linakes) di Kabupaten Bintan tahun 2014 sebesar 98,5 persen dari 3.181 persalinan. Angka ini lebih rendah jika dibanding tahun 2013 yaitu 98,1 persen namun telah mencapai target MDG’s 2015 yaitu > 95 persen, hal ini menunjukkan bahwa Linakes di Kabupaten Bintan sangat berhasil. Namun masih terdapat 7 atau 0,2% persalinan ditolong oleh Dukun terlatih dan kemudian dilakukan kunjungan atau perawatan nifas oleh tenaga kesehatan. Upaya
untuk
meningkatkan
cakupan
Pn
terus
dilakukan
dengan
memberikan hasil evaluasi dan feedback melalui pertemuan review program serta bimbingan tekhnis dan monitoring ke Puskesmas, khususnya pada daerah yang memiliki capaian rendah agar dapat meningkatkan cakupan.
Profil Kesehatan Tahun 2014 46
Situasi Upaya Kesehatan
Grafik 7.
: Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014 120,0
98,1
96,6
98,5
100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 2012
2013
2014
Persalinan Nakes Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak, Tahun 2014
4.1.4. Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF.3) di Kabupaten Bintan tahun 2014 sebesar 98,5 persen, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya terjadi peningkatan yaitu : 92,58 persen (2012) dan 96 persen (2013), Angka tersebut sudah melampaui target RPJMD 2015 yaitu 90 persen. Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan KF3 tersebut dengan aktip melakukan kunjungan pasca salin, baik persalinan Nakes maupun persalinan non Nakes. Grafik 8.
: Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014 98,5
100,0 98,0
96,0
96,0 94,0
92,6
92,0 90,0 88,0 2012
2013
2014
Pelayanan Nifas
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak, Tahun 2014
Profil Kesehatan Tahun 2014 47
Situasi Upaya Kesehatan
4.1.5. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas pada Tahun 2014 di Kabupaten Bintan sebanyak 3.177 (98,4%) dari 3.228 ibu nifas yang ada. Bila dibandingkan dengan Tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 5,3% atau 93,1% pada Tahun 2013. 4.1.6. Persentase Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil dan WUS Upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan kesehatan pada ibu hamil salah satunya dengan imunisasi TT. Tahun 2014 ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TT-1 sebanyak 234 orang (6,7%), yang mendapatkan imunisasi TT-2 sebanyak 552 orang (15,9%), yang mendapatkan imunisasi TT-3 sebanyak 733 orang (21,1%), yang mendapatkan imunisasi TT-4 sebanyak 801 orang (23,0%), yang mendapatkan imunisasi TT-5 sebanyak 897 orang (25,8%) dan yang mendapatkan imunisasi TT2+ sebanyak 2.983 orang (85,8%). Secara program cakupan TT2+ adalah 80%. Sedangkan untuk Wanita Usia Subur yang telah mendapatkan Imunisasi TT-1 sebanyak 198 orang (0,5%), TT-2 sebanyak 324 orang (0,8%), TT-3 sebanyak 444 (1,1%) dan TT-5 sebanyak 237 orang (0,6%). 4.1.7. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe Pada Tahun 2014 di Kabupaten Bintan, ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe3 (90 tablet) sebanyak 3.223 orang atau 92,67%. Secara persentase, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan Tahun 2013 yaitu 90,91%.
4.1.8. Cakupan Komplikasi Kebidanan dengan Komplikasi yang Ditangani Semua ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilan telah ditangani sesuai dengan prosedur operasional, penanganan tidak hanya di puskesmas akan tetapi yang tidak bisa ditangani di puskesmas di rujuk ke fasilitas yang lebih memadai. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kabupaten Profil Kesehatan Tahun 2014 48
Situasi Upaya Kesehatan
Bintan Tahun 2014 sebanyak 521 orang (71,80%) dari 726 jumlah perkiraan ibu hamil dengan komplikasi kebidanan. Upaya-upaya yang telah dilakukan yaitu melakukan penjaringan atau mendeteksi
ibu
hamil
yang
mempunyai
resiko
sedini
mungkin,
dengan
memberdayakan kader posyandu, melaksanakan P4K, dan setiap ibu hamil diwajibkan untuk di pemeriksa Hb, Golongan Darah, test HIV dan malaria, memfasilitasi terbentuknya Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) terutama didaerah perbatasan. 4.1.9. Cakupan Komplikasi Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani adalah cakupan neonatus dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih diseluruh sarana pelayanan kesehatan. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah < 2.500 gr), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada MTBS. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani pada Tahun 2014 sebesar 224 orang (47,0%) dari 477 jumlah perkiraan neoatus dengan komplikasi. 4.1.10. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Dalam kaitan dengan aspek penataan
administrasi kependudukan
keluarga berencana merupakan hal penting dalam mendukung perencanaan pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah. Pelaksanaan program keluarga berencana telah menunjukkan hasil cukup memuaskan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bintan. Pasangan Usia Subur (PUS) pada Tahun 2014 tercatat sebanyak 24.885 PUS, yang menjadi peserta KB baru sebanyak 2.385 peserta (9,6%). Peserta KB aktif sebanyak 19.068 peserta (76,6%). Profil Kesehatan Tahun 2014 49
Situasi Upaya Kesehatan
Adapun kegiatan yang sudah dilakukan yaitu pelatihan Contrasepsi Technologi Update (CTU) khusus untuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) implant dan IUD bagi dokter dan bidan di puskesmas. Grafik 9.
: Persentase Peserta KB Baru dan KB Aktif di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014 100,0 76,6
80,3
76,7
80,0 60,0 40,0 20,0
11,8
9,6
11,0
0,0 2012
2013 KB Baru
2014
KB Aktif
Sumber: Seksi Kesehatan Ibu dan Anak, Tahun 2013
4.1.11. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah Jumlah kasus bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Bintan Tahun 2014 sebanyak 50 kasus (1,6%), kasus BBLR tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Kijang (Kecamatan Bintan Timur) sebanyak 22 kasus (3,3%). Semua kasus BBLR sudah ditangani sesuai standar baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit Rujukan. 4.1.12. Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan neonatus 1 kali (KN1) pada Tahun 2014 sebanyak 3.180 (100%) dan kunjungan neonatus 3 kali (KN lengkap) sebanyak 3.065 (96,4%) dari 3.180 bayi yang ada di Kabupaten Bintan. Cakupan kunjungan bayi (minimal 4 kali) sebanyak 2.554 (80,3%). Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 2 bulan, 1 kali pada umur 3 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Upaya yang Profil Kesehatan Tahun 2014 50
Situasi Upaya Kesehatan
dilakukan untuk meningkatkan kunjungan bayi tersebut anatar lain melalui peningkatan cakupan pelayanan di Posyandu dan kelas ibu balita. 4.1.13. Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif Air Susu Ibu ( ASI ) Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam ) bulan tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Program pemberian ASI eksklusif mempunyai
tantangan yang besar
yaitu
disamping
masyarakat, kurangnya pengetahuan dan kesadaran
ini
tradisi dan kebiasaan
masyarakat tentang ASI
Eksklusif, juga karena iklan dan penjualan susu formula secara bebas di pasaran. Kondisi tersebut terbukti dengan rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif 0-6 tahun di Kabupaten Bintan yaitu sebesar 53,1% pada tahun 2014. Namun bila dibandingkan dengan cakupan pemberian ASI eksklusif tahun 2013 terjadi kenaikan 8,46% , dari cakupan 44,64 % tahun 2013. Target nasional pemberian ASI Eksklusif bayi 0-6 bulan sesuai RPJMN tahun 2014 adalah 80%. Untuk meningkatkan cakupan antara lain dilaksanakan upaya-upaya bersama melibatkan lintas program melalui bidan desa, lintas sektor terkait serta memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat. Upaya tersebut antara lain sosialisasi dan penyuluhan ASI eksklusif melalui berbagai kesempatan yang ada baik formal maupun informal. Hampir seluruh telah mempunyai minimal 1 (satu) orang
puskesmas di Kabupaten Bintan Konselor menyusui
dan seluruh
Puskesmas dan Posyandu telah disosialisasikan dan menerima PP no.33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Eksklusif. Selanjutnya dilaksanakan pembenahan dalam pencatatan dan pelaporan tentang ASI eksklusif dimulai dari posyandu melalui KMS balita dan register penimbangan balita. 4.1.15. Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Kegiatan imunisasi dasar lengkap merupakan pemberian vaksin kepada bayi umur < 1 tahun yang meliputi BCG, Polio, DPT+HB dan Campak. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu Difteria, Pertusis, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B. sebagai indicator keberhasilan program imunisasi di tingkat Profil Kesehatan Tahun 2014 51
Situasi Upaya Kesehatan
desa/kelurahan adalah jika imunisasi dasar lengkap telah mencapai 90% dari jumlah bayi yang ada atau disebut juga dengan Universal Child Imunization (UCI). Di Kabupaten Bintan untuk tahun 2011, 2013 dan 2014 semua desa/kelurahan telah UCI, sedangkan di tahun 2012 ada 1 desa yaitu desa Mantang Besar yang belum UCI. Desa Mantang Besar pada tahun 2012 belum mencapai 85% cakupan imunisasi dasar lengkap sehingga desa ini belum UCI, dengan permasalahan adanya kesenjangan data estimasi dengan dara riil sasaran dan ada juga balita yang telah diimunisasi akan tetapi belum tercatat oleh petugas kesehatan.
Berdasarkan permasalahan ini pada tahun 2014 dinas kesehatan
kabupaten Bintan beserta puskesmas yang ada di kabupaten bintan bekerja sama dengan kader-kader posyandu serta bidan desa untuk mencatat semua bayi by
name dan by addres yang diimunisasi di wilayah kerjanya masing-masing, serta menggunakan data sasaran riil yang didapatkan dan disejalankan dengan data dari Bidang Kesehatan Keluarga khususnya Seksi Kesehatan Ibu dan Anak. Usaha-usaha yang akan dilakukan kedepannya untuk mempertahankan semua desa/kelurahan tetap UCI sehingga tidak terulang kembali kejadian di tahun 2012 dimana tahun sebelumnya semua desa/kelurahan telah UCI. Kami sangat menyadari bahwa mempertahankan lebih sulit dari pada mencapai sesuatu dan kami juga tidak mau terlena oleh keberhasilan ini. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa desa/kelurahan UCI adalah desa/kelurahan yang cakupan iminusasi dasar lengkap telah mencapai 85%, untuk tahun mendatang kami akan berusaha untuk meingkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap lebih dari 85%. Adapun usaha-usaha yang direncanakan antara lain sweeping, pendataan bayi, sosialisasi pentingnya imunisasi dan PD3I, sosialisasi vaksin baru, menjaga logistic vaksin tetap lancar dan penggunaan vaksin yang efektif dan efisien serta tetap menjalin hubungan kerja sama yang baik antara kader, bidan desa, petugas kesehatan yang melaksanakan imunisasi dan bidang-bidang yang ada di dinas kesehatan Kabupaten Bintan.
Profil Kesehatan Tahun 2014 52
Situasi Upaya Kesehatan
4.1.16. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Imunisasi yang diberikan kepada bayi dalam rangka peningkatan imunitas/kekebalan tubuh bayi antara lain DPT1+HB1, DPT3+HB3, Campak, BCG dan Polio3. Secara program semua antigen harus mencapai 85%. Adapun hasil cakupan UCI untuk Kabupaten Bintan pada Tahun 2014 dengan sasaran bayi 3.180 adalah Hb‹7 hari sebanyak 3.157 bayi (99,28%), BCG sebanyak 3.003 bayi (94,43%), DPT-HB3 sebanyak 2.941 bayi (92,5%), Polio sebanyak 2.939 bayi (92,4%), Campak sebanyak 2.962 bayi (93,1%) dan Imunisasi Dasar Lengkap sebanyak 2.950 bayi (92,8%). Secara Kabupaten dan per Kecamatan semua antigen telah mencapai target (›85%). 4.1.17. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita Cakupan pemberian Vitamin A pada Bayi 6-11 bulan pada Tahun 2014 sebanyak 2.887 bayi atau 90,79%. Pemberian Vitamin A pada Anak Balita (1-4 tahun) sebanyak 10.128 anak balita atau 94,05%. Untuk cakupan pemberian Vitamin A pada bayi dan anak balita jika dibandingkan dengan Tahun 2013 terjadi peningkatan, cakupan pemberian Vitamin A pada bayi dari 88,01% pada Tahun 2013 menjadi 90,79% di Tahun 2014. Untuk cakupan pemberian Vitamin A pada anak balita yaitu dari 91,75% di Tahun 2013 menjadi 94,05% di Tahun 2014. 4.1.18. Cakupan Baduta dan Balita Ditimbang Jumlah anak usia dibawah dua tahun ( Baduta ) 0-23 bulan yang dilaporkan sebanyak 6.973 dan yang datang dan ditimbang di posyandu sebanyak 5.942 (85,2%). Adapun jumlah seluruh Balita yang ditimbang di posyandu yaitu 11.860 anak dari
total jumlah balita yang dilaporkan
13.949 (85,0%). Dibandingkan
tahun 2013, terlihat peningkatan cakupan balita ditimbang.Tahun 2013 rata-rata cakupan balita ditimbang adalah 80.9% dan Tahun 2014 meningkat menjadi 85,02%. Cakupan balita ditimbang rata-rata tingkat Kabupaten Bintan tahun 2014 cenderung meningkat dan
mencapai target, hal tersebut didukung dengan
kunjungan yang cukup tinggi pada 4 bulan penimbangan yaitu pada bulan Vitamin Profil Kesehatan Tahun 2014 53
Situasi Upaya Kesehatan
A ( Februari dan Agustus ) serta bulan penimbangan balita pada bulan April dan November
yang melibatkan stake holder terkait serta seluruh unsur
tokoh
masyarakat dan kader dan masyarakat. 4.1.19. Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8x dalam setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x dalam setahun dan pemberian vitamin A 2x dalam setahun. Pada Tahun 2014 di Kabupaten Bintan, anak balita (12-59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan minimal 8 kali sebanyak 7.583 anak (70,4%) dari 10.769 anak balita yang ada. 4.1.20. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Balita gizi buruk adalah balita sangat kurus berdasarkan standar antropometri Berat Badan dibanding Panjang Badan atau Tinggi Badan ( BB/PB atau BB/TB ) dengan nilai ambang batas z score < - 3 SD. Prevalensi kasus balita gizi buruk di Kabupaten Bintan tahun 2014 sebesar 0,21% ( 26 kasus dari 11.860 balita yang ditimbang ). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan angka gizi buruk nasional hasil Riskesdas 2013 yaitu 5,3%. Jika dibandingkan dengan Angka prevalensi kasus gizi buruk tahun 2013 terjadi penurunan prevalensi kasus gizi buruk di Kabupaten Bintan yaitu sebesar 0,23% dari 0,44% tahun 2013 menjadi 0,21% tahun 2014. Seluruh
Kasus
balita
gizi buruk yang
ditemukan setiap tahunnya
dilaksanakan perawatan sesuai dengan jenis kasus yang ditemukan baik rawat inap maupun rawat jalan. Pemantauan dan perawatan ditemukan
kasus gizi buruk yang
disesuai dengan tatalaksana anak gizi buruk oleh Tim Asuhan Gizi
Puskesmas khususnya puskesmas perawatan yang telah dilatih pada tahun 2013. Balita gizi buruk juga
diberikan makanan tambahan pemulihan, multi vitamin
serta pembinaan pola asuh dan makan/gizi anak kepada keluarga balita.
Profil Kesehatan Tahun 2014 54
Situasi Upaya Kesehatan
4.1.21. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Kegiatan penjaringan bertujuan selain untuk mengetahui secara dini masalah-masalah kesehatan anak sekolah juga untuk memperoleh data atau informasi dalam menilai perkembangan kesehatan intelektualitas peserta didik. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat dan pentingnya penjaringan kesehatan bagi peserta didik terutama tingkat dasar, tim penjaringan kesehatan dapat meningkatkan upaya kegiatan sehingga cakupan penjaringan kesehatan murid kelas 1 SD dan setingkat di Kabupaten Bintan Tahun 2014 mencapai 100% dengan total sasaran sebanyak 3.675 murid. Persentase SD/MI yang melaksanakan penjaringan/ pemeriksaan kesehatan di tahun 2014 mencapai 100 persen. Hal ini dikarenakan penjaringan murid baru SD/MI termasuk dalam kegiatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dengan target 100 persen. Jumlah SD/MI yang menjadi sasaran kegiatan penjaringan murid SD/MI sebanyak 103 sekolah di 14 wilayah kerja Puskesmas, baik sekolah negeri dibawah Kementerian Pendidikan Nasional maupun Kementerian Agama termasuk sekolah satu atap dan seolah yang dikelola oleh swasta. Sekolah-sekolah tersebut meliputi; SD Negeri berjumlah 94 sekolah termasuk sekolah satu atap yang berjumlah 5 sekolah, SD Swasta berjumlah 4 sekolah, sebahagian besar SD Islam yaitu 3 sekolah sedangkan SD Swasta Umum di kawasan Lagoi (SD Tunas Bangsa). Madrasah Ibtidaiyah
Negeri (MIN)
berjumlah 2 Sekolah (Desa Pangkil dan Berakit), Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) berjumlah 3 sekolah (Kecamatan Bintan Timur). Secara umum terjadinya peningkatan kuantitas pelayanan kesehatan murid SD/MI penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala di Kabupaten Bintan Tahun
2014
disebabkan
karena meningkatnya kesadaran
petugas
untuk
melakukan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor terkait serta pendayagunaan tenaga kesehatan di Puskesmas Pembantu, Polindes dan peran serta dokter keluarga dalam kegiatan UKS.
Profil Kesehatan Tahun 2014 55
Situasi Upaya Kesehatan
4.1.22. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat yang dimaksud adalah pemeriksaan secara klinis yang sederhana dan bertujuan untuk mengetahui keadaan kesehatan gigi dan mulut peserta didik dan menentukan prioritas sasaran untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan program. Pada Tahun 2014 dari 103 SD/MI yang ada di Kabupaten Bintan tercatat total jumlah peserta didik sebanyak 18.924 murid dan 96,0% diantaranya telah mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut atau sebanyak 18.158 murid dimana 9.429 murid laki-laki dan 8.729 murid perempuan. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap murid SD/MI tersebut meliputi keadaan rongga mulut, kebersihan mulut, keadaan gigi dan keadaan gusi. Melihat perbandingan dengan Tahun 2013 maka secara umum kuantitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD/MI di Kabupaten Bintan Tahun 2014 terjadi peningkatan. Hal ini terjadi karena adanya kesadaran yang tinggi dari petugas kesehatan dalam melaksanakan upaya preventif kesehatan gigi dan mulut peserta didik. Namun upaya preventif yang dilakukan harus diiringi dengan upaya promotif serta meningkatkan koordinasi kepada pihak sekolah karena dari 8.099 murid yang dirujuk/perlu perawatan hanya 10,6% yang mendapatkan perawatan. 4.1.23. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila Usia harapan hidup penduduk Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat, namun demikian, peningkatan UHH tersebut harus didukung dengan penyediaan pelayanan yang memadai sehingga kualitas hidup penduduk, terutama lansia dapat terjamin dan diharapkan dapat terus diberdayakan agar tetap sehat, produktif dan mandiri. Salah satu dampak pembangunan kesehatan adalah meningkatnya umur harapan hidup yang berarti semakin banyak masyarakat yang usia lanjut. Dengan meningkatnya usia lanjut (usila) berarti akan timbul berbagai masalah yang dihadapi dan meningkatknya kebutuhan bagi usila terutama dibidang kesehatan. Indikator program kesehatan usila yang akan dicapai Tahun 2010 – 2015 adalah : Profil Kesehatan Tahun 2014 56
Situasi Upaya Kesehatan
1. Jumlah puskesmas yang mengembangkan program kesehatan usia lanjut; 2. Jumlah puskesmas santun usila; 3. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut; 4. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut. Jumlah usila yang ada di Kabupaten Bintan pada Tahun 2014 sebanyak 5.652 jiwa atau sekitar 4,03% dari jumlah penduduk di Kabupaten Bintan. Kegiatan yang dilakukan dalam pembinaan kesehatan usila dilakukan di Posyandu maupun di Puskesmas. Kegiatan yang dilakukan di posyandu seperti penyuluhan kesehatan atau gizi, senam usila, pemeriksaan kesehatan, pembinaan mental dan rekreasi serta kegiatan lainnya. Cakupan pelayanan usila hanya sebesar 66,49% atau 3.758 jiwa dari jumlah usila yang ada dengan target program sebesar 60%. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kerja sama lintas program seperti dokter, perawat, bidan, tenaga labor dan tenaga apotik dalam melakukan penyuluhan baik di dalam gedung dan di luar gedung. 4.1.24. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang DiberikanSaranaKesehatan (RS) di Kabupaten Bintan pada tahun 2014 mencapai 100 persen, angka tersebut telah memenuhi target yang di tetapkan pada tahun 2015 sebasar 100 persen. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa di seluruh RS yang ada di wilayah Kabupaten Bintan telah mampu memberikan Pelayanan Gawat Darurat level 1, pada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kegawatdaruratan. Upaya yang harus dilakukan adalah mempertahankan capaian yang telah diraih agar target di tahun 2015 terpenuhi. 4.1.22. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Untuk mewujudkan visi pembangunan kesehatan Kabupaten Bintan maka dilaksanakan upaya pokok promosi kesehatan dengan startegi advokasi, bina suasana dan gerakan masyarakat. Operasionalisasi perilaku sehat dikembangkan melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pengertian perilaku sehat adalah sikap proaktif dari masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman Profil Kesehatan Tahun 2014 57
Situasi Upaya Kesehatan
penyakit dan berperan aktif dalam gerakan kesehatan. Perilaku sehat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap atau sudut pandang manusia baik individu maupun kelompok yang dapat menjadi suatu kebiasaan dan budaya dalam kehidu[an sehari-hari. Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu bentuk upaya promotif dalam upaya peningkatan pengetahuan dan merubah sikap dan perilaku masyarakat sehingga ber-PHBS. Kegiatan penyuluhan dilakukan dalam bentuk penyuluhan kelompok dan juga penyuluhan massa. Secara umum kegiatan penyuluhan kesehatan baik secara kelompok maupun secara massa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini disebabkan
karena
meningkatnya
kesadaran
pengetahuna
para
petugas
dilapangan, mulai dari petugas puskesmas, petugas pustu, petugas polindes hingga kader-kader posyandu dan kader desa siaga turut aktif dalam kegiatan penyuluhan tersebut. Namun demikian, masih terdapat beberapa puskesmas yang kegiatan penyuluhan secara massa masih rendah capainnya yaitu <12 kali dalam setahun, tetapi secara umum sudah baik. Diharapkan kegiatan ini semakin meningkat ditahun berikutnya.
4.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 4.2.1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jumlah pelayanan Kesehatan Dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin Kabupaten Bintan tahun 2014 sebesar 4.653 kunjungan dengan rincian pelayanan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) sebesar 2.445 kunjungan dan yang menggunakan Kartu Bintan Sejahtera (KBS) sebesar 2.208 kunjungan, bila dibandingkan tahun sebelumnya terjadi peningkatan sebanyak 3486 kunjungan dari 1.167 kunjungan (2013). Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang SKTM, sebagian masyarakat menganggap SKTM adalah hak bagi semua masyarakat sebagai jaminan kesehatan padahal sesuai namanya SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) hanya berlaku bagi masyarakat tidak mampu.
Profil Kesehatan Tahun 2014 58
Situasi Upaya Kesehatan
Upaya-upaya
yang
dilakukan
untuk
menurunkan
jumlah
pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat miskin tahun 2015 adalah mengarahkan masyarakat yang menggunakan SKTM untuk mendaftar ke BPJS Kesehatan, karena premi asuransi BPJS Kesehatan tidak terlalu besar untuk pelayanan kelas III, 25.500 per bulan per Jiwa.
4.2.2. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah penduduk yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya Tahun 2014 sebanyak 105.215 kunjungan terdiri dari rawat jalan sebanyak 102.316 kunjungan (72,9%), rawat inap sebanyak 2.784 kunjungan (2,0%) dan kunjungan gangguan jiwa sebanyak 115 kunjungan. Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk rawat jalan sebesar 15% dan 1,5% untuk rawat inap maka jumlah kunjungan penduduk yang menggunakan Puskesmas dan jaringannya sudah melebihi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Grafik 10. : Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014
105.215
2014
134.890
2013
118.942
2012
0
60.000
120.000
180.000
Kunj. Pasien Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Tahun 2014
Profil Kesehatan Tahun 2014 59
Situasi Upaya Kesehatan
Grafik 11. : Jumlah Jenis Penyakit Terbanyak di Kabupaten Bintan, Tahun 2014
11.879
ISPA Hipertensi Gastritis Febris Unspesifik Chepalgia Myalgia Diare Non Common Cold Asma Bronkiale Influenza
6.182 2.928 2.895 2.160 2.062 1.534 1.145 1.030 947
Keterangan: Data SIK Dinas Kesehatan Kab. Bintan, Tahun 2014
Tingginya angka penyakit ISPA di Kabupaten Bintan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor cuaca dan sanitasi lingkungan. Penyakit ISPA juga merupakan penyakit terbesar dibeberapa daerah lain di Indonesia. Selama Tahun 2005 s/d Tahun 2014 upaya yang telah dilakukan untuk menekan jumlah angka penyakit ISPA adalah dengan dilakukan upaya kuratif yaitu pengobatan penderita dan promotif serta preventif berupa penyuluhan. Upaya ini dilakukan melalui program kegiatan promosi kesehatan di Kabupaten Bintan. Menurut hasil sensus kesehatan rumah tangga dan survei kesehatan nasional bahwa penyakit ISPA dan sistem pernafasan merupakan penyebab utama kematian bayi dimana 80-90% dari seluruh kasus kematian ISPA disebabkan oleh Pneumonia. 4.2.3. Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit dan Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit Pada Tahun 2013, di Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau – Busung tercatat pasien keluar mati (Gross Death Rate) sebanyak 41 orang . Dan 17 orang pasien keluar mati ≥48 jam dirawat (Net Death Rate). Sedangkan untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan tercatat pasien keluar mati (Gross Death Profil Kesehatan Tahun 2014 60
Situasi Upaya Kesehatan
Rate) sebanyak 34 orang
atau 18,0%. Jumlah pasien keluar mati ≥48 jam
dirawat (Net Death Rate) sebanyak 14 orang atau 8,1%. Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau memiliki 60 tempat tidur dengan jumlah hari perawatan sebanyak 6.666 hari. Persentase pemakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) 30,4%. Sedangkan untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bintan memiliki 35 tempat tidur dengan jumlah hari perawatan sebanyak 6.333 hari. Jumlah pasien keluar hidup dan mati selama Tahun 2013 sebanyak 1.726 orang. Persentase pemakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) 49,6%, lama hari perawat pasien (Length of Stay) 2,8 hari dan rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya (Turn Over
Interval) 3,7 hari.
4.3. Perilaku Hidup Masyarakat 4.3.1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Faktor perilaku merupakan faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu sehubungan dengan upaya mewujudkan visi pembangunan kesehatan Kabupaten Bintan maka faktor perilaku masyarakat khususnya yang berkaitan dengan kesehatan termasuk salah satu faktor yang paling besar pengaruhnya. Adapun pengertian dari Perilaku Sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar memahami dan mampu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan di masyarakat. Pada Tahun 2014, jumlah rumah tangga yang ber-PHBS sebanyak 17.222 rumah (61,4%) dari 28.059 rumah yang dipantau. Jika dibandingkan dengan Tahun 2012 persentase rumah tangga yang ber-PHBS mengalami peningkatan sebanyak 23,3%. Peningkatan ini karena adanya perubahan indikator dan peningkatan pemahaman tentang PHBS oleh koordinator maupun petugas yang memantau dilapangan.
Profil Kesehatan Tahun 2014 61
Situasi Upaya Kesehatan
4.4. Keadaan Lingkungan
4.4.1. Persentase Rumah Sehat Berdasarkan hasil capaian rumah sehat Kabupaten Bintan tahun 2014 dari 37.022 rumah yang ada terdapat
31.964 rumah yang dinyatakan sehat atau
sekitar 86,34%. Kriteria penilaian rumah sehat meliputi ketersediaan sarana sanitasi dasar diantaranya kepemilikan jamban sehat, sumber air bersih/minum, saluran pembuangan air limbah dan tempat sampah serta dilihat dari segi bangunan seperti pencahayaan yang cukup, ventilasi, dan lantai bangunan. Seiring dengan status ekonomi masyarakat yang membaik dan bantuan Program RTLH terealisasi dengan baik setiap tahunnya dan kesadaran masyarakat menggunakan/ menempati rumah yang sehat semakin tinggi. 4.4.2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak Pada Tahun 2014 dari seluruh jenis sarana air bersih yang ada, sumur gali terlindung masih merupakan sumber sarana air bersih yang terbesar di Kabupaten Bintan dengan jumlah pengguna 78.763 penduduk. Bertambahnya sarana air bersih ini seiring dengan adanya kegiatan peningkatan kualitas sumur gali setiap tahunnya. Untuk meningkatkan cakupan dan akses sarana air minum masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bintan mendapatkan bantuan yang bersumber dari dana APBN melalui Tugas Pembantuan PAM-STBM Program Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI yaitu berupa kegiatan pembangunan Teknologi Tepat Guna (TTG) Sarana Air Minum Jaringan Perpipaan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Toapaya dan Kecamatan Bintan Timur serta Rehabilitasi Sarana Air Bukan Jaringan Perpipaan (Perbaikan Sumur Gali) sebanyak 100 unit di 10 Desa/Kelurahan. Dengan adanya stimulan sarana air minum baik melalui anggaran APBN dan APBD diharapkan masyarakat yang mampu untuk membangun sarana air minum berupa sumur gali pribadi.
Profil Kesehatan Tahun 2014 62
Situasi Upaya Kesehatan
4.4.3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan Persentase penyelenggaraan air minum di Kabupaten Bintan yang telah melakukan pemeriksaan sampel air ke laboratorium sebanyak 21 unit (55,26%). Hal tersebut dikarenakan sebagian dari pemilik/pengusaha yang bergerak dibidang air minum belum sepenuhnya menyadari akan pentingnya pemeriksaan kualitas air minum
yang
memenuhi
syarat
kesehatan
sesuai
Permenkes
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Oleh karena itu petugas dari Puskesmas bersama Dinas Kesehatan terus melaksanakan upaya pembinaan dan pengawasan rutin kepada pihak penyelenggara air minum sesuai dengan Permenkes 736/Menkes/Per/VI/2010. 4.4.4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat Kabupaten Bintan tahun 2014 sebanyak 95.358 penduduk atau 68,0%. Sedangkan 32,0% rumah tangga belum menggunakan jamban sehat, hal tersebut dikarenakan sebagian masyarakat Bintan tinggal di daerah pesisir pantai. Tingkat kesadaran masyarakat untuk menggunakan jamban sehat semakin tinggi, hal ini sejalan dengan dicanangkannya Program STBM di Kabupaten Bintan tahun 2011 yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan dan telah dilaksanakannya kegiatan pemicuan terhadap kelompok masyarakat/ komunitas oleh petugas dari Dinas Kesehatan beserta petugas sanitasi puskesmas di masing-masing wilayah kerjanya untuk merubah perilaku masyarakat yang masih buang air besar sembarangan menjadi buang air besar di jamban, serta ditunjang dengan adanya komitmen Pemerintah Daerah untuk memberikan bantuan peningkatan kualitas jamban bagi masyarakat yang telah berubah perilaku dan bersedia membangun jamban sederhana untuk ditingkatkan menjadi jamban sehat. Pada tahun 2014 telah tebangun 1.995 unit jamban hasil swadaya masyarakat dan 18 desa/ kelurahan yang telah menjadi Desa/ Kelurahan ODF (Open Defecation Free). Tentang tata laksana pengawasan kualitas air minum yang salah, point pentingnya menyebutkan bahwa pemeriksaan kualitas air
minum secara
bakteriologis minimal dilaksanakan 1 bulan sekali dan pemeriksaan secara lengkap Profil Kesehatan Tahun 2014 63
Situasi Upaya Kesehatan
minimal 6 bulan sekali agar kualitas air yang dihasilkan memenuhi persyaratan kesehatan.
4.4.5. Persentase Desa STBM Pelaksanaan kegiatan STBM di Kabupaten Bintan dimulai sejak Tahun 2011 samapai dengan sekarang. Mengacu pada Permenkes No. 4 Tahun 2014 tentang STBM yang mengutamakan pada point 1 & 2 yaitu Stops BABS dan Cuci Tangan Pakai Sabun, hingga Tahun 2014 Desa yang sudah melaksanakan STBM sebanyak 38 Desa/Kelurahan dan desa yang sudah SBS sebanyak 22 desa (57,89%). Permasalahan yang dihadapi dikarenakan sebagian besar masyarakat masih banyak yang tinggal di kebun atau pesisir pantai yang masih menggunakan jamban yang tidak sehat (cemplung), hal ini mempengaruhi perilaku masyarakat dalam BAB (open defication). Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah Kabupaten Bintan untuk merubah perilaku masyarakat yang masih BABS menjadi buang air besar di jamban sehat dengan upaya pemberdayaan masyarakat. Dan bagi desa yang sudah melaksanakan Stop BABS akan dilakukan verifikasi tingakt Kabupaten pada Tahun 2015.
4.4.6. Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Persentase tempat-tempat umum sehat Kabupaten Bintan tahun 2014 terdapat 178 TTU yang sehat atau sekitar 85,2%. Peningkatan persentase TTU Sehat karena sebagian besar bangunan/TTU yang ada merupakan milik Pemerintah Daerah yang sudah memiliki sarana sanitasi dasar yang memadai dan memenuhi syarat, seperti: ketersediaan air bersih, jamban sehat dan tempat sampah. Hal ini menunjukkan bahwa target TTU Sehat sesuai RPJMD Kabupaten Bintan sebesar 80% sudah tercapai. Pada tahun 2014 di Kabupaten Bintan terdapat 209 TTU, terdiri dari; 154 unit sarana pendidikan, 16 unit sarana kesehatan dan 29 unit hotel/resort. Pada umumnya permasalahan yang terdapat sarana dan fasilitas umum, yaitu;
Profil Kesehatan Tahun 2014 64
Situasi Upaya Kesehatan
penyediaan air bersih, Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL). Alternatif
penyelesainya
adalah
peningkatan
sarana
dan
fasilitas
laboratorium kesehatan, seperti; penambahan alat spectrophotometer untuk pemeriksaan kualitas air minum yang lengkap yaitu pemeriksaan fisik, kimia, bakteriologi dan radioaktif serta bangunan khusus untuk laboartorium kesehatan lingkungan. 4.4.7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat, Dibina dan Diuji Petik Persentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan Kabupaten Bintan tahun 2014 dari 570 atau 75,0%. Bila dilihat dari tahun 20102013, persentase tempat pengelolaan makanan yang memenuhi persyaratan mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan tingkat kesadaran penanggung jawab dan pengelola rumah makan/restoran dan jasa boga semakin meningkat serta pembinaaan secara berkala dilakukan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan. Upaya yang
dilakukan
untuk
meningkatkan
persentase
TPM yang
memenuhi syarat kesehatan melalui pertemuan sosialisasi hygiene dan sanitasi bagi penanggungjawab dan penjamah makanan pada rumah makan/restoran, jasa boga dan depot air miunum isi ulang.
4.4.8. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Ketersediaan obat perkapita pertahun adalah kemampuan pemerintah daerah untuk menyiapkan obat dan perbekalan kesehatan perorang di pelayanan kesehatan dasar. Menurut Rencana Strategis 2010-2014 Kemenkes RI diharapkan pada tahun 2014 mampu mencapai Rp. 18,000 perkapita. Pencapaian ketersediaan obat perkapita bila dilihat dari tahun 2010 sangat fluktuatif dimana dari tahun 2010 ke tahun 2011 terjadi kenaikan sebesar 28,3% tetapi ditahun 2012 terjadi penurunan yang tajam sebesar 78,3% sehingga pada tahun 2012 terjadi kekurangan obat dan perbekalan kesehatan. Pada tahun 2013 Profil Kesehatan Tahun 2014 65
Situasi Upaya Kesehatan
terjadi kenaikan 46,2% dengan pencapaian sebesar Rp. 12,287 perkapita dan di tahun 2014 naik sebesar 12,44% dengan pencapaian sebesar Rp. 15.791 perkapita. Untuk pencapaian target Nasional sesuai Renstra pada tahun 2014 sebesar Rp. 18.000 tidak tercapai. Belum tercapainya target tahun 2014 dikarenakan alokasi anggaran pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sebesar Rp. 2.215.000.000 dengan jumlah penduduk tahun 2014 sebanyak 140.267 penduduk. Total anggaran sebesar Rp. 2,5 M tidak hanya dialokasikan untuk ketersediaan (pengadaan) obat dan perbekalan kesehatan tapi juga dialokasikan untuk pengadaan bahan kimia (reagen laboratorium), pengadaan perbekalan kesehatan gigi, pemeriksaan uji mutu
obat
dan
kelengkapan
administrasi
pengelolaan
kefarmasian
yang
merupakan pendukung dalam pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Pencapaian target ketersediaan obat perkapita sebesar Rp. 20,000 perkapita akan tercapai dengan anggaran khusus untuk pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sebesar Rp. 3 M dengan mempertimbangkan jumlah penduduk sebesar 140.267 jiwa. Pengalokasian anggaran sebesar tersebut dapat dicapai dengan penyusunan kembali perencanaan dan advokasi kepada pembuat kebijakan anggaran.
Profil Kesehatan Tahun 2014 66
Situasi Sumber Daya Kesehatan
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. Sarana Kesehatan 5.1.1. Jumlah Rumah Sakit Umum, Puskesmas dan Jaringannya Tabel 4.
: Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Bintan Tahun 2014
No. 1
Rumah Sakit Alamat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jl. Barek Motor No. 2B Kijang Kota, Kec. Bintan Bintan Timur 2 Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Jl. Indun Suri – Simpang Busung No. 1, Riau (Busung) Kec. Seri Kuala Lobam Sumber : Sub Bagian Penyusunan Program, Tahun 2014
Tabel 5. No.
: Jumlah Puskesmas se-Kabupaten Bintan, Tahun 2014 Puskesmas/Status
1
Alamat
Kijang / nonperawatan Jl. Barek Motor (P2102060101) 2 Kelong /perawatan Jl. Kesehatan (P2102063201) 3 Mantang /perawatan Jl. Lapangan Bola (P2102062201) 4 Toapaya /nonperawatan Jl. Raya Tg. Uban (P2102064201) KM. 26 5 Kawal /perawatan Jl. Kawal KM. 26 (P2102061101) 6 Teluk Bintan /nonperawatan Jl. Tok Sadek (P2102040201) 7 Teluk Sebong /nonperawatan Jl. Duku Sei. Kecil (P2102051201) 8 Sri Bintan /nonperawatan Jl. Raya Tg. Uban (P2102051202) KM. 51 9 Berakit /non perawatan Jl. Bathin M. Ali (P2102051203) KM. 59 10 Teluk Sasah /nonperawatan Jl. Lobam (P2102050202) 11 Tanjung Uban / perawatan Jl. Imam Bonjol (P2102050101) 12 Tambelan / perawatan Jl. Bhakti Husada (P2102070101) 13 Sei. Lekop / nonperawatan Jl. Nusantara KM. (P2102060202) 18 14 Kuala Sempang /nonperawatan Jl. Lintas Barat (P2102052202) Desa Kl Sempang Sumber : Sub Bagian Penyusunan Program, Tahun 2014
Tahun Dibangun 1978
Tahun Direhab 2006
Sumber Anggaran DAK
2008
-
2007
-
1982
2007
2007
-
2002
2004
Provinsi Kepri Kabupaten Bintan Provinsi Kepri Provinsi Kepri DAK
2004
2011
2010
-
2010
-
2006
2011
1994
2004
1990
1998
2013
-
2013
-
Kabupaten Bintan Kabupaten Bintan Provinsi Kepri Kabupaten Bintan DHS Kabupaten Bintan Kabupaten Bintan Kabupaten Bintan
Profil Kesehatan Tahun 2014 67
Situasi Sumber Daya Kesehatan
Tabel .
: Jumlah Puskesmas Pembantu se-Kabupaten Bintan, Tahun 2014
No.
Nama Puskesmas Pembantu 1 Batu 20 Sei. Lekop 2 Wacopek 3 Sei. Enam 4 Numbing 5 Mapur 6 Kelong 7 Mantang Lama 8 Mantang Besar 9 Dendun 10 KM. 18 Mantrus 11 Kangboy 12 Kampung Melayu 13 Malang Rapat 14 Penaga 15 Penghujan 16 Pangkil 17 Bintan Bekapur 18 Bintan Buyu 19 Ekang Anculai 20 Sebong Pereh 21 Kota Baru 22 Pengudang 23 Sekera (Tg Uban Utara) 24 Kampung Hilir 25 Pl. Mentebung 26 Pl. Pinang Sumber : Sub Bagian Penyusunan
Tabel 7. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kecamatan
Puskesmas
Bintan Timur Sei. Lekop Bintan Timur Sei. Lekop Bintan Timur Kijang Bintan Pesisir Kelong Bintan Pesisir Kelong Bintan Pesisir Kelong Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Toapaya Toapaya Toapaya Toapaya Gunung Kijang Kawal Gunung Kijang Kawal Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Bintan Teluk Bintan Teluk Bintan Sri Bintan Teluk Bintan Sri Bintan Teluk Sebong Sri Bintan Teluk Sebong Teluk Sebong Teluk Sebong Teluk Sebong Teluk Sebong Berakit Bintan Utara Tanjung uban Tambelan Tambelan Tambelan Tambelan Tambelan Tambelan Program, Tahun 2014
Tahun dibangun 1980 2007 2001 1985 1986 1981 2002 1990 1985 1982 1984 2002 1986 1988 1986 1986 2002 1988 1988 1992 2011 1999 1996 1998 1996 1997
Sumber Anggaran DAK APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. DAK Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. DAK Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab. APBD Kab.
: Jumlah Polindes/Poskesdes se-Kabupaten Bintan, Tahun 2014
Nama Polindes/ Poskesdes Kampung Baru Sei. Lekop Wacopek Gn. Lengkuas Sei. Enam Mapur Numbing Tenggel Kelong Air Kelubi Mantang Lama Mantang Baru Pulau Sirai Mantang Besar Dendun Selat Limau Tanjung Elong Telang Kecil Cikolek Gesek Toapaya Asri Lome
Kecamatan
Puskesmas
Bintan Timur Bintan Timur Bintan Timur Bintan Pesisir Bintan Pesisir Bintan Pesisir Bintan Pesisir Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Toapaya Toapaya Toapaya Toapaya
Sei. Lekop Sei. Lekop Kijang Kelong Kelong Kelong Kelong Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Mantang Toapaya Toapaya Toapaya Toapaya
Tahun dibangun 1998 2007 2006 2007 2004 2008 1998 2010 2011 2008 2011 2011 2011 2012 2010 2002 2006 2010 2010
Kondisi Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Profil Kesehatan Tahun 2014 68
Situasi Sumber Daya Kesehatan 20 Teluk Bakau Gunung Kijang Kawal 21 Pulau Pucung Gunung Kijang Kawal 22 Galang Batang Gunung Kijang Kawal 23 Kampung Banjar Gunung Kijang Kawal 24 Rekoh Kemalai Teluk Bintan Kuala Sempang 25 Pengujan Teluk Bintan Kuala Sempang 26 Tanah Merah Teluk Bintan Kuala Sempang 27 Pangkil Teluk Bintan Teluk Bintan 28 Pulau Ladi Ds Tembeling Teluk Bintan Teluk Bintan 29 Mansur Teluk Bintan Teluk Bintan 30 Siantan Teluk Bintan Teluk Bintan 31 Balairejo Teluk Bintan Teluk Bintan 32 Bintan Enau Teluk Bintan Sri Bintan 33 Ekang Anculai Teluk Sebong Sri Bintan 34 Sri Bintan Teluk Sebong Sri Bintan 35 Bintan Buyu Teluk Sebong Sri Bintan 36 Sebong Pereh Teluk Sebong Teluk Sebong 37 Kota Baru Teluk Sebong Teluk sebong 38 Pengudang Teluk Sebong Berakit 39 Berakit Teluk Sebong Berakit 40 Panglong Teluk Sebong Berakit 41 Kuala Sempang Sri Kuala Lobam Kuala Sempang 42 Busung Sri Kuala Lobam Kuala Sempang 43 Tanjung Permai Sri Kuala Lobam Teluk Sasah 44 Teluk Sasah Sri Kuala Lobam Teluk Sasah 45 Teluk Lobam Sri Kuala Lobam Teluk Sasah 46 Lancang Kuning Bintan Utara Tanjung Uban 47 Tanjung Uban Utara Bintan Utara Tanjung Uban 48 Tanjung Uban Selatan Bintan Utara Tanjung Uban 49 Tanjung Uban Timur Bintan Utara Tanjung Uban 50 Kampung Hilir Tambelan Tambelan 51 Kampung Melayu Tambelan Tambelan 52 Pulau Mentebung Tambelan Tambelan 53 Batu Lepuk Tambelan Tambelan 54 Pulau Pinang Tambelan Tambelan 55 Teluk Sekuni Tambelan Tambelan 56 Kukup Tambelan Tambelan 57 Desa Pengikik Tambelan Tambelan Sumber : Sub Bagian Penyusunan Program, Tahun 2014
2007 2011 2011 2002 2003 2002 2007 2011 2011 2011
Baik Baik Baik Rusak Ringan Baik Baik Baik Baik Baik Baik
2010 2010 2006 2008 1998 2009 2006 2006
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Rusak Ringan Baik
2007 2007 2007
Rusak Ringan Rusak Ringan Rusak Ringan
2007 2007 2010 2010 1998 2011 2000 2007 2006 2010 2010 2011
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Rusak Ringan Baik Baik Baik
5.1.1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan/ Pengelola Jumlah sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan antara lain Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 1 unit, Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan sebanyak 1 unit, sarana pelayanan kesehatan lainnya milik Pemerintah Kabupaten Bintan sebanyak 101 unit dan sarana pelayanan kesehatan milik swasta sebanyak 74 unit. Sarana pelayanan kesehatan milik swasta terdiri dari praktek dokter perorangan 16 unit, apotek 11 unit dan toko obat 47 unit. Profil Kesehatan Tahun 2014 69
Situasi Sumber Daya Kesehatan
5.1.2. Persentase RS dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten Bintan pada tahun 2014 mencapai 100 persen, angka tersebut telah memenuhi target yang di tetapkan pada tahu 2015 sebasar 100 persen. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa di seluruh RS yang ada di wilayah Kabupaten Bintan telah mampu memberikan Pelayanan Gawat Darurat level 1, pada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kegawatdaruratan. Upaya yang harus dilakukan adalah mempertahankan capaian yang telah diraih agar target di tahun 2015 terpenuhi. 5.1.4. Posyandu menurut Strata Posyandu merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan bersumber masyarakat. Di Kabupaten Bintan pada Tahun 2014 terdapat 158 posyandu. Dari 158 posyandu yang sudah termasuk dalam klasifikasi Purnama sebanyak 142 posyandu atau 89,87%, sedangkan yang mencapai klasifikasi Mandiri Tahun 2014 sebanyak 16 posyandu atau 10,13%. Jumlah Posyandu ideal menurut Departemen Kesehatan yaitu 1 Posyandu untuk seratus balita (1:100), jadi jika dibandingkan dengan jumlah anak balita yang ada pada Tahun 2014, maka kebutuhan Posyandu di Kabupaten Bintan sudah mencukupi, dimana rasio Posyandu per 100 balita yaitu 1,33. Grafik 12. : Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014
55,00
2014 10,13 74,51
2013
Purnama Mandiri
8,50
74,66
2012 11,64
Sumber : Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014
Profil Kesehatan Tahun 2014 70
Situasi Sumber Daya Kesehatan
5.1.5. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Kegiatan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Bintan bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa/kelurahan. Pelayanannya meliputi upaya promotif, preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (perawat/bidan) dibantu kader desa siaga. Pemberdayaan masyarakat terus diupayakan melalui pengembangan UKBM dengan melakukan workshop bagi seluruh kader desa/kelurahan siaga di Kabupaten Bintan. Pengembangan desa siaga di Kabupaten Bintan telah dimulai sejak Tahun 2006. Tahun 2007 sampai dengan Tahun 2014 telah terbentuk Desa/Kelurahan Siaga Aktif sebanyak 51 Desa/Kelurahan. Pada
Tahun
2013 Kabupaten
Bintan
memiliki 10
Kecamatan, 51
Desa/Kelurahan, 14 Puskesmas dan 57 Poskesdes/Polindes serta 158 Posyandu. Berarti semua Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten Bintan telah memiliki 1 (satu) orang bidan pada masing-masing Poskesdes di Desa/Kelurahan Siaga. Pada Tahun 2014 Kabupaten Bintan telah memiliki 100% Desa/Kelurahan Siaga Aktif, dimana Desa Siaga Madya sebanyak 13 Desa/Kelurahan, Desa Siaga Purnama sebanyak
14
Desa/Kelurahan
dan
Desa
Siaga
Mandiri
sebanyak
24
Desa/Kelurahan. Artinya persentase capaian desa siaga berdasarkan kriteria pentahapan Desa/Kelurahan
siaga
aktif
telah
mencapai
100%,
mengingat
semua
Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten Bintan telah memenuhi salah satu diantara 8 (delapan) indikator Desa siaga seperti forum musyawarah Desa, Poskesdes/Polindes/sarana pelayanan kesehatan dasar, bidan/tenaga kesehatan yang bertugas di Poskesdes/Polindes, dukungan dana untuk kegiatan kesehatan, peran
serta
masyarakat
dan
organisasi
masyarakat,
peraturan
Kepala
Daerah/Lurah/Kepala Desa serta adanya UKBM yang dibutuhkan masyarakat. Namun untuk capaian desa/kelurahan siaga mandiri belum mencapai target Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (19,6%), yang seharusnya capaian pada Tahun 2015 adalah 80%. Hal ini disebabkan karena ada beberapa indikator yang belum terpenuhi. Oleh karena itu perlu upaya yang lebih intensif, Profil Kesehatan Tahun 2014 71
Situasi Sumber Daya Kesehatan
komperhensif dan berkesinambungan dengan melibatkan lintas sektor/program terkait dan seluruh kelompok potensial yang ada di masyarakat (agent of change).
5.2. Tenaga Kesehatan 5.2.1.
Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Dalam rangka meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan
diperlukan tenaga dokter yang cukup. Gambaran mengenai jumlah tenaga dokter dapat dilihat dari indikator jumlah dokter per 100.000 penduduk. Jumlah tenaga dokter Tahun 2014 sebanyak 132 orang terdiri dari 76 orang dokter umum, 32 orang dokter gigi dan 24 orang dokter spesialis baik di Puskesmas, Rumah Sakit dan balai pengobatan swasta untuk melayani 140.267 penduduk. Rasio dokter umum terhadap penduduk di Kabupaten Bintan 1:1.846 jiwa, sedangkan standar Indonesia Sehat rasio dokter terhadap penduduk 1:2.500 jiwa. Kondisi ini menggambarkan bahwa di Kabupaten Bintan Kebutuhan untuk tenaga dokter umum sudah mencukupi. Begitu juga dengan rasio dokter gigi terhadap penduduk adalah 1:4.383 jiwa. Sedangkan standar Indonesia Sehat untuk rasio dokter gigi terhadap penduduk 1:9.000, kondisi ini menggambarkan bahwa di Kabupaten Bintan kebutuhan dokter gigi sudah mencukupi. Untuk rasio dokter spesialis terhadap penduduk 1:5.844 jiwa, sedangkan standar Indonesia Sehat rasio dokter spesialis terhadap penduduk yaitu 1:16.600, maka kondisi ini menggambarkan bahwa kebutuhan tenaga dokter spesialis di Kabupaten Bintan juga sudah mencukupi. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan tenaga dokter umum di Puskesmas adalah rasio dokter Puskesmas per Puskesmas. Rasio dokter umum per Puskesmas di Kabupaten Bintan Tahun 2014 adalah rata-rata 3,2. Dapat diartikan bahwa di Kabupaten Bintan pada Tahun 2014 setiap Puskesmas memiliki tenaga dokter rata-rata 3 orang. Sedangkan rasio dokter gigi per Puskesmas Tahun 2014 sebesar 1,3 atau rata-rata Puskesmas di Kabupaten Bintan memiliki 1 orang dokter gigi.
Profil Kesehatan Tahun 2014 72
Situasi Sumber Daya Kesehatan
5.2.2.
Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan Pada Tahun 2014 Kabupaten Bintan telah memiliki 188 orang bidan yang
penempatannya tersebar di setiap pelayanan kesehatan yang ada di setiap kecamatan. Standar Indonesia Sehat untuk tenaga bidan adalah 1:1.000. Rasio bidan terhadap penduduk di Kabupaten Bintan pada Tahun 2014 sebesar 1:746 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Bintan tenaga bidan sudah mencukupi. Dalam rangka peningkatan upaya perawatan kesehatan masyarakat, tenaga perawat kesehatan memegang peranan yang sangat penting, karena pada umumnya tenaga perawat memberikan pelayanan langsung baik kuratif maupun preventif. Jumlah perawat per 100.000 penduduk menurut Kecamatan dapat menggambarkan tentang penyebaran perawat diseluruh Kabupaten. Di Kabupaten Bintan Tahun 2014 jumlah perawat sebanyak 279 orang artinya 1 orang perawat melayani 503 penduduk. Standar Indonesia untuk tenaga perawat yaitu 1:855, ini berarti di jumlah tenaga perawat di Kabupaten Bintan sudah terpenuhi. 5.2.3.
Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Sarana Kesehatan Pada Tahun 2014, jumlah apoteker dan sarjana farmasi sebanyak 2 orang
di Puskesmas, 5 orang di Rumah Sakit dan 3 orang di Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya. Dan jumlah D3 Farmasi dan Assisten Apoteker sebanyak 25 orang, terdiri dari 13 orang tenaga Puskesmas, 4 orang di Rumah Sakit, 8 orang tenaga di sarana kesehatan lainnya. Rasio terhadap penduduk 1:4.008 jiwa. 5.2.4.
Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi di Sarana Kesehatan Pada Tahun 2014, jumlah ahli gizi sebanyak 15 orang, tersebar di
Puskesmas sebanyak 10 orang, Rumah Sakit 5 orang. Rasio ahli gizi terhadap penduduk 1:9.351 jiwa. 5.2.5. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitarian di Sarana Kesehatan Pada Tahun 2014, jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 33 orang yang terdiri dari Sarjana Kesehatan Masyarakat (S1 dan S2) dan tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 17 orang. Profil Kesehatan Tahun 2014 73
Situasi Sumber Daya Kesehatan
5.2.6. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan Pada Tahun 2014, jumlah tenaga teknisi medis sebanyak 39 orang yang terdiri dari 3 orang fisioterapis di rumah sakit, 7 orang radiografer, 2 orang teknisi elektromedis, 19 orang analisis kesehatan, 7 orang rekam medis dan informasi kesehatan dan 1 orang teknisi transfusi darah.
5.3. Pembiayaan Kesehatan 5.3.1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Kabupaten Anggaran kesehatan cenderung naik dari Tahun 2013 sebesar Rp. 106.108.727.707 atau Rp. 661.810 perkapita, menjadi Rp. 144.935.041.316 atau Rp. 1.033.279 perkapita pada Tahun 2014. Anggaran tersebut adalah anggaran kesehatan yang dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan yang bersumber dari APBD Provinsi sebesar Rp. 593.022.000, APBN sebesar Rp. 3.448.897.000, pinjaman/hibah luar negeri sebesar Rp. 60.744.500 dan anggaran kesehatan dari APBD Kabupaten sebesar Rp. 140.832.377.816, atau sama dengan 14,6% dari Rp. 964.834.851.815 APBD Kabupaten Bintan. Pembiayaan kesehatan diutamakan untuk pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM), ketersediaan obat dan operasional Puskesmas dan jaringannya. Sebagai gambaran anggaran kesehatan Kabupaten Bintan yaitu dana yang disediakan untuk penyelenggaraan upaya kesehatan yang dialokasikan melalui APBD Kabupaten dapat dilihat pada grafik 13. Grafik 13.
: 160 140 120 100 80 60 40 20 0
Pembiayaan Kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014 (dalam milyar rupiah)
144,9 106,1 81,1
2012
2013
2014
dalam milyar rupiah Sumber : Sub Bagian Penyusunan Program, Tahun 2014
Profil Kesehatan Tahun 2014 74
Situasi Sumber Daya Kesehatan
5.3.2. Anggaran Kesehatan per Kapita Berdasarkan pagu dana anggaran kesehatan pemerintah, maka dapat dihitung alokasi anggaran kesehatan pemerintah perkapita pertahun di Kabupaten Bintan, dengan rumus jumlah alokasi anggaran kesehatan pemerintah dalam 1
tahun dibagi jumlah penduduk pada tahun yang sama, sebagai berikut :
Tahun 2012 = Rp. 81.129.462.818,- = Rp. 510.874,158.805 jiwa
Tahun 2013 = Rp. 106.108.727.707,- = Rp. 661.810,160.331 jiwa
Tahun 2014 = Rp. 144.935.041.316,- = Rp. 1.033.279,140.267 jiwa
Grafik 14.
:
Persentase Anggaran Kesehatan Menurut APBD Kabupaten Bintan Tahun 2012 s/d Tahun 2014
20,0 15,0
14,6
10,0 5,0
8,3
8,2
0,0 2012
2013
2014
dalam % Sumber : Sub Bagian Penyusunan Program, Tahun 2014
Profil Kesehatan Tahun 2014 75
Kesimpulan
BAB VI KESIMPULAN Profil kesehatan ini merupakan gambaran hasil program dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bintan Tahun 2014. Berikut dapat disajikan beberapa hal penting yang perlu disimak dan dicermati dari pelaksanaan program pembangunan kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2014 yang berkaitan dengan derajat kesehatan masyarakat, antara lain : 1. Umur Harapan Hidup Umur harapan hidup cenderung meningkat serta mencapai target nasional tahun 2015 hal ini disebabkan karena angka kematian bayi yang rendah. Angka harapan hidup Tahun 2014 sebesar 69,98 tahun, sedangkan umur harapan hidup secara nasional diharapkan mencapai 70,50 tahun pada tahun 2015. 2. Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi menurun menjadi 7,2 per 1.000 kelahiran hidup Tahun 2014. Angka ini juga masih dibawah target nasional yaitu 24 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. 3. Angka Kematian Ibu Kematian ibu di Kabupaten Bintan menjadi masalah utama walaupun telah terjadi penuruan menjadi 126 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target nasional yaitu menurunkan angka kematian ibu dari 228 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2010 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015.
Profil Kesehatan Tahun 2014 76
Kesimpulan
4. Prevalensi Gizi Buruk Tahun 2014 prevalensi gizi buruk (BB/TB) sebesar 0,21%, angka tersebut jauh dibawah angka nasional dan SPM Tahun 2014 yaitu dibawah 1%. 5. Persalinan yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan Trend cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan lima tahun terakhir cukup baik dan mengalami peningkatan, hal ini disebabkan adanya pemerataan tenaga kesehatan dipedesaan sehingga jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat sampai ke tingkat desa mulai merata. Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada Tahun 2014 sebesar 3.181 atau 98,5%. 6. Angka Kesakitan Angka kesakitan pada kasus-kasus tertentu cenderung menurun seperti kasus TB Paru BTA +, malaria, DBD, Diare, Kusta, Filariasis. Khususnya untuk penyakit filariasis telah dilakukan pengobatan dan direncanakan sampai lima tahun kedepan, disisi lain penyakit HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Semua kasus yang ditemukan telah dilakukan pengobatan sesuai standar pengobatan masing-masing kasus/penyakit. 7. Kunjungan Neonatus Kunjungan neonatus mengalami peningkatan menjadi 96,4% di Tahun 2014. Kasus BBLR mengalami penurunan menjadi 1,6% di Tahun 2014. 8. Pelayanan KB Aktif Pelayanan KB aktif mengalami penurunan menjadi 76,6% di Tahun 2014. 9. Akses Mutu Pelayanan Kesehatan Jumlah kunjungan rawat inap dan rawat jalan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan karena makin bertambahnya jumlah Puskesmas dan jaringannya sehingga memperluas aksesibilitas pelayanan kesehatan.
Profil Kesehatan Tahun 2014 77
Kesimpulan
10.
Persediaan Obat Essensial dan Generik
Persedian obat essensial dan generik memenuhi standar baik dari segi kuantitas maupun kualitas, anggaran obat perkapita mengalami peningkatan Rp. 15.791 pada Tahun 2014. 11.
Jumlah Posyandu
Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat Desa, dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat. Dari 153 Posyandu di Tahun 2013 menjadi 158 Posyandu di Tahun 2014. Dan seluruh Posyandu di Kabupaten Bintan aktif. 12.
Jumlah Sarana Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan cukup merata, hampir disetiap Kecamatan terdapat minimal 1 (satu) buah Puskesmas. Dan disetiap desa terdapat 1 (satu) buah Pustu dan/atau Polindes. Rasio Puskesmas dibandingkan dengan jumlah penduduk Tahun 2014 sebesar 1:10.019 jiwa. 13.
Jumlah Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga dokter Tahun 2014 sebanyak 132 orang terdiri dari 76 orang dokter umum, 32 orang dokter gigi dan 24 orang dokter spesialis baik di Puskesmas, Rumah Sakit dan balai pengobatan swasta untuk melayani 140.267 penduduk. Rasio dokter umum terhadap penduduk di Kabupaten Bintan 1:1.846 jiwa, sedangkan standar Indonesia Sehat rasio dokter terhadap penduduk 1:2.500 jiwa. Kondisi ini menggambarkan bahwa di Kabupaten Bintan Kebutuhan untuk tenaga dokter umum sudah mencukupi. Begitu juga dengan rasio dokter gigi terhadap penduduk adalah 1:4.383 jiwa. Sedangkan standar Indonesia Sehat untuk rasio dokter gigi terhadap penduduk 1:9.000, kondisi ini menggambarkan bahwa di Kabupaten Bintan kebutuhan dokter gigi sudah mencukupi. Untuk rasio dokter spesialis terhadap penduduk 1:5.844 jiwa, sedangkan standar Indonesia Sehat rasio dokter spesialis terhadap penduduk yaitu 1:16.600, maka kondisi ini menggambarkan bahwa kebutuhan tenaga dokter spesialis di Kabupaten Bintan juga sudah mencukupi. Profil Kesehatan Tahun 2014 78
Kesimpulan
14.
Pembiayaan Kesehatan
Anggaran kesehatan cenderung naik menjadi Rp. 144.935.041.316 atau Rp. 1.033.279 perkapita pada Tahun 2014. Anggaran kesehatan ini difokuskan untuk kegiatan pengetasan kemiskinan, penunjang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dan
Millenium
Development
Goals
(MDGs),
serta
kegiatan
pembangunan fisik Puskesmas, Pustu dan Polindes/Poskesdes.
Profil Kesehatan Tahun 2014 79
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 Bintan Timur 2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Gunung Kijang Teluk Sebong
7 Teluk Bintan 8 Seri Kuala Lobam 9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
PUSKESMAS
LUAS WILAYAH (km 2) 3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
81,0 58,0 132,0 190,0 126,1 377,0 109,3 192,0 107,0 120,0 124,5 59,5 100,3 169,4 1.946,1
JUMLAH DESA 4
0 0 4 4 3 3 2 3 2 3 4 1 1 8 38
Sumber: 1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bintan, Tahun 2015 2. Profil Puskesmas se Kabupaten Bintan, Tahun 2014
KELURAHAN
DESA + KELURAHAN
5
6
2 2 0 0 1 1 1 0 0 0 0 2 4 0 13
2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 8 51
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
7
8
29.095 11.589 7.845 4.186 10.386 11.517 8.649 6.071 2.793 4.869 6.001 12.191 20.933 4.142 140.267
8.114 3.169 2.162 1.212 2.899 3.165 2.317 1.775 808 1.430 1.674 3.369 5.817 1.186 39.097
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9
10
3,59 3,66 3,63 3,45 3,58 3,64 3,73 3,42 3,46 3,40 3,58 3,62 3,60 3,49 3,59
359,20 199,81 59,43 22,03 82,35 30,55 79,10 31,62 26,10 40,58 48,20 204,89 208,81 24,45 72,07
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH 2014
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
6.212 7.685 7.189 5.378 5.275 5.698 7.000 6.846 5.982 4.553 3.476 2.400 1.709 1.245 958 897
5.683 7.233 6.662 5.045 4.971 5.880 7.535 6.605 4.962 3.721 2.949 2.215 1.652 1.093 777 781
11.895 14.918 13.851 10.423 10.246 11.578 14.535 13.451 10.944 8.274 6.425 4.615 3.361 2.338 1.735 1.678
109,31 106,25 107,91 106,60 106,12 96,90 92,90 103,65 120,56 122,36 117,87 108,35 103,45 113,91 123,29 114,85
72.503
67.764
140.267
106,99
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: 1. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bintan, Tahun 2015 2. Profil Puskesmas se Kabupaten Bintan, Tahun 2014
49
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 JUMLAH NO
PERSENTASE
VARIABEL
1
2
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
58.606
54.848
113.454
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
51.500
47.730
99.230
87,87
87,02
87,46
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
13.665
12.630
26.295
23,32
23,03
23,18
b. SD/MI
11.849
11.384
23.233
20,22
20,76
20,48
c. SMP/ MTs
8.580
7.597
16.177
14,64
13,85
14,26
d. SMA/ MA
15.002
13.481
28.483
25,60
24,58
25,11
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
-
-
-
-
-
-
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
405
634
1.039
0,69
1,16
0,92
g. AKADEMI/DIPLOMA III
766
904
1.670
1,31
1,65
1,47
1.190
1.073
43
27
2.263 70
2,03 0,07
1,96 0,05
1,99 0,06
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bintan, Tahun 2015
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
1
1
NAMA PUSKESMAS
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kijang
340
2
342
331
1
332
671
3
674
Sei. Lekop
120
1
121
105
0
105
225
1
226
93
1
94
89
0
89
182
1
183
2
Bintan Timur
LAKI-LAKI
3
2
Bintan Pesisir
Kelong
3
Mantang
Mantang
55
0
55
45
0
45
100
0
100
4
Toapaya
Toapaya
119
4
123
108
1
109
227
5
232
5 6
Gunung Kijang Teluk Sebong
Kawal
136
0
136
123
1
124
259
1
260
Teluk Sebong
7 8
9
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014
115
1
116
85
1
86
200
2
202
Sri Bintan
56
0
56
59
1
60
115
1
116
Berakit
30
0
30
18
0
18
48
0
48
Teluk Bintan
59
2
61
57
0
57
116
2
118
Kuala Sempang
66
2
68
52
0
52
118
2
120
Teluk Sasah
155
1
156
164
1
165
319
2
321
Tanjung Uban
240
2
242
238
1
239
478
3
481
54
1
55
68
0
68
122
1
123
1.638
17
1.655
1.542
7
1.549
3.180
24
3.204
Tambelan
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
10,3
4,5
Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
7,5
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 JUMLAH KEMATIAN NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Gunung Kijang Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
LAKI - LAKI
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 8
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 0 1 5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 1 2 8
5
3
2
5
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
8
9
10
11
12
13
14
15
0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 2 1 1 8
0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 3
0 1 1 1 0 1 3 1 0 0 1 3 2 2 16
0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 2 0 1 7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 4
0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 3 2 2 11
NEONATAL
5
1
Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
1
2
5
2
1
3
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Bintan Timur
3
Bintan Pesisir
3
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
4
5
6
7
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
8
9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun 13
14
15
16
< 20 tahun 17
JUMLAH KEMATIAN IBU 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun 18
19
20
Kijang
671
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sei. Lekop
225
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kelong
182
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
2
0
2
Mantang
Mantang
100
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
4
Toapaya
Toapaya
227
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5 6
Gunung Kijang Teluk Sebong
Kawal
259
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Sebong
200
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sri Bintan
115
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
48
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Bintan
116
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kuala Sempang
118
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Sasah
319
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tanjung Uban
478
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tambelan
122
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
3.180
0
1
0
1
0
1
1
2
0
1
0
1
0
3
1
4
Berakit 7 8
9
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
126
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
Bintan Timur
3
Kijang
JUMLAH KASUS BARU BTA+
JUMLAH PENDUDUK
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L
L+P 11
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN L+P 16
JUMLAH
%
17
18
15.058
14.037
29.095
21
70,00
9
30,00
30
26
70,27
11
29,73
37
0
0,00
Sei. Lekop
5.944
5.645
11.589
10
90,91
1
9,09
11
11
78,57
3
21,43
14
0
0,00
7.845
0
0,00
1
100,00
1
2
66,67
1
33,33
3
0
0,00
2
Bintan Pesisir
Kelong
4.135
3.710
3
Mantang
Mantang
2.228
1.958
4.186
0
0,00
0
0,00
0
0
0,00
0
0,00
0
0
0,00
4
Toapaya
Toapaya
5.448
4.938
10.386
9
100,00
0
0,00
9
12
100,00
0
0,00
12
1
8,33
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal
6.087
5.430
11.517
6
40,00
9
60,00
15
8
40,00
12
60,00
20
0
0,00
Teluk Sebong
4.520
4.129
8.649
2
100,00
0
0,00
2
5
71,43
2
28,57
7
0
0,00
Sri Bintan
3.127
2.944
6.071
2
50,00
2
50,00
4
2
50,00
2
50,00
4
0
0,00
Berakit
1.471
1.322
2.793
1
50,00
1
50,00
2
1
50,00
1
50,00
2
0
0,00
Teluk Bintan
2.552
2.317
4.869
5
100,00
0
0,00
5
5
100,00
0
0,00
5
0
0,00
Kuala Sempang
3.126
2.875
6.001
1
100,00
0
0,00
1
4
100,00
0
0,00
4
0
0,00
Teluk Sasah
6.046
6.145
12.191
10
83,33
2
16,67
12
12
80,00
3
20,00
15
0
0,00
10.634
10.299
20.933
4
44,44
5
55,56
9
10
62,50
6
37,50
16
0
0,00
2.127
2.015
4.142
2
40,00
3
60,00
5
2
40,00
3
60,00
5
0
0,00
0
0
0
3
60,00
2
40,00
5
14
70,00
6
30,00
20
2
10,00
8
53,33
7
46,67
15
13
52,00
12
48,00
25
1
33,33
126
32,80
189
7 8 9
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam Bintan Utara
10 Tambelan
Tanjung Uban Tambelan
11 RSU Prov Kepri - Busung 12 RSUD Kab. Bintan JUMLAH 2014
0
0
0
72.503
67.764
140.267
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
84 59,89
66,67
42 29,94
127
67,20
62
89,83 90,54
44,20
134,74
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 140267
4,00 4
2,12
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
Kijang
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
L+P 12
176
112
288
21
9
30
11,93
8,04
10,42
Sei. Lekop
55
51
106
10
1
11
18,18
1,96
10,38
2
Bintan Pesisir
Kelong
12
16
28
0
1
1
0,00
6,25
3,57
3
Mantang
Mantang
9
7
16
0
0
0
0,00
0,00
0,00
4
Toapaya
Toapaya
55
40
95
9
0
9
16,36
0,00
9,47
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal
79
71
150
6
9
15
7,59
12,68
10,00
Teluk Sebong
48
53
101
2
0
2
4,17
0,00
1,98
Sri Bintan
33
25
58
2
2
4
6,06
8,00
6,90
Berakit
21
18
39
1
1
2
4,76
5,56
5,13
Teluk Bintan
62
32
94
5
0
5
8,06
0,00
5,32
Kuala Sempang
17
11
28
1
0
1
5,88
0,00
3,57
Teluk Sasah
115
123
238
10
2
12
8,70
1,63
5,04
Tanjung Uban
118
87
205
4
5
9
3,39
5,75
4,39
24
28
52
2
3
5
8,33
10,71
9,62
0
0
0
3
2
5
0,00
0,00
0,00
128
106
234
8
15
6,25
6,60
6,41
952
780
1.732
126
8,82
5,38
7,27
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9
Bintan Utara
10 Tambelan 11 RSU Prov Kepri - Busung 12 RSUD Kab. Bintan JUMLAH 2014
Tambelan
7 84
42
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
L L
P
4
5
L + P JUMLAH 6
Kijang 23 19 42 Sei. Lekop 0 0 0 2 Bintan Pesisir Kelong 1 0 1 3 Mantang Mantang 0 0 0 4 Toapaya Toapaya 1 4 5 5 Kawal Kawal 6 5 11 Teluk Sebong 6 3 9 6 Teluk Sebong Sri Bintan 0 0 0 Berakit 2 1 3 7 Teluk Bintan Teluk Bintan 4 2 6 Kuala Sempang 0 0 0 8 Seri Kuala Lobam Teluk Sasah 9 2 11 9 Bintan Utara Tanjung Uban 5 4 9 10 Tambelan Tambelan 4 4 8 11 RSU Prov Kepri - Busung 6 4 10 12 RSUD Kab. Bintan 19 4 23 JUMLAH 2014 86 52 138 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 1
Bintan Timur
7
22 0 1 0 1 6 5 0 1 3 0 8 5 4 4 9 69
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
95,65 0,00 100,00 0,00 100,00 100,00 83,33 0,00 50,00 75,00 0,00 88,89 100,00 100,00 66,67 47,37 80,23
19 0 0 0 4 5 3 0 1 2 0 1 4 4 2 2 47
100,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 50,00 100,00 100,00 50,00 50,00 90,38
41 0 1 0 5 11 8 0 2 5 0 9 9 8 6 11 116
97,62 0,00 100,00 0,00 100,00 100,00 88,89 0,00 66,67 83,33 0,00 81,82 100,00 100,00 60,00 47,83 84,06
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 21,05 4,65
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 17,39 2,90
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
95,65 0,00 100,00 0,00 100,00 100,00 83,33 0,00 50,00 75,00 0,00 88,89 100,00 100,00 66,67 68,42 84,88
100,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 50,00 100,00 100,00 50,00 50,00 90,38
97,62 0,00 100,00 0,00 100,00 100,00 88,89 0,00 66,67 83,33 0,00 81,82 100,00 100,00 60,00 65,22 86,96
0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 5 3,6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 5 3,6
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
Kijang
JUMLAH BALITA L
P
4
5
L+P 6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
9
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
15
1.094
1.068
2.162
109
107
216
6
5,5
0
0,0
6
2,8
Sei. Lekop
454
490
944
45
49
94
4
8,8
1
2,0
5
5,3
797
40
40
80
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
Bintan Pesisir
Kelong
397
400
3
Mantang
Mantang
216
206
422
22
21
42
0
0,0
0
0,0
0
0,0
4
Toapaya
Toapaya
686
606
1.292
69
61
129
3
4,4
0
0,0
3
2,3
5 6
Gunung Kijang Teluk Sebong
Kawal
585
567
1.152
59
57
115
0
0,0
0
0,0
0
0,0
Teluk Sebong
539
532
1.071
54
53
107
0
0,0
0
0,0
0
0,0
Sri Bintan
262
237
499
26
24
50
1
3,8
2
8,4
3
6,0
Berakit
118
114
232
12
11
23
0
0,0
0
0,0
0
0,0
Teluk Bintan
198
209
407
20
21
41
3
15,2
9
43,1
12
29,5
Kuala Sempang
283
295
578
28
30
58
1
3,5
0
0,0
1
1,7
Teluk Sasah
832
726
1.558
83
73
156
3
3,6
1
1,4
4
2,6
1.149
1.214
2.363
115
121
236
7
6,1
4
3,3
11
4,7
250
222
472
25
22
47
0
0,0
0
0,0
0
0,0
7.063
6.886
13.949
706
689
1.395
28
4,0
17
2,5
45
3,2
7 8 9
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014
Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA BINTAN TAHUN 2014 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
5
L
6
7
P
L+P
8
9
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
10
11
P
L+P 13
P
14
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L+P
2
≤ 4 TAHUN
1
0
1
2,94
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
2
5 - 14 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
3
15 - 19 TAHUN
0
1
1
2,94
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
4
20 - 24 TAHUN
2
7
9
26,47
0
2
2
8,33
0
3
3
0
0
0
0,00
5
25 - 49 TAHUN
5
16
21
61,76
14
5
19
79,17
3
4
7
3
1
4
100,00
6
≥ 50 TAHUN
1
1
2
5,88
0
3
3
12,50
2
0
2
0
0
0
0,00
9
25
34
14
10
24
5
7
12
3
1
4
26,47
73,53
58,33
41,67
41,67
58,33
75,00
25,00
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
12
L
1
PROPORSI JENIS KELAMIN
4
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
JUMLAH 2014
3
L+P
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
15
16
17
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
L
P
L+P
3
4
5
NIHIL JUMLAH 2014
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P L JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % %
JUMLAH PENDONOR
0
Sumber: 1. Seksi Usaha Kesehatan Sekolah Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
0
6
0 0 0 0 0 0 0
7
0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
8
9
0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
10
11
0 0 0 0 0 0 0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
12
POSITIF HIV % 13
0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
P JUMLAH 14
% 15
0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
L+P JUMLAH % 16
17
0 0 0 0 0 0 0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BINTAN TAHUN 2014 DIARE NO
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK
PUSKESMAS
L 1
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
4
15.058 5.944 4.135 2.228 5.448 6.087 4.520 3.127 1.471 2.552 3.126 6.046 10.634 2.127 72.503
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
P 5
14.037 5.645 3.710 1.958 4.938 5.430 4.129 2.944 1.322 2.317 2.875 6.145 10.299 2.015 67.764
JUMLAH TARGET PENEMUAN
DIARE DITANGANI P
L
L+P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
249 48 48 43 85 153 80 90 37 66 85 265 175 68 1.492
77 38 54 90 73 117 83 134 118 121 127 205 77 149 96,2
176 45 58 35 74 137 72 81 26 83 112 262 144 98 1.403
59 37 73 84 70 118 81 129 92 167 182 199 65 227 96,7
425 93 106 78 159 290 152 171 63 149 197 527 319 166 2.895
68 37 63 87 72 118 82 132 105 143 153 202 71 187 96,4
29.095 11.589 7.845 4.186 10.386 11.517 8.649 6.071 2.793 4.869 6.001 12.191 20.933 4.142 140.267
322 127 88 48 117 130 97 67 31 55 67 129 228 46 1.552
300 121 79 42 106 116 88 63 28 50 62 132 220 43 1.450
623 248 168 90 222 246 185 130 60 104 128 261 448 89 3.002 214
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Bintan Timur
2
Bintan Pesisir
3 4 5 6
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
Kijang
0
0
0
1
0
1
1
0
1
Sei. Lekop
0
0
0
0
1
1
0
1
1
Kelong
0
0
0
1
0
1
1
0
1
Mantang
Mantang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Toapaya
Toapaya
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kawal Teluk Sebong
Kawal
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Sebong
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sri Bintan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Berakit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Bintan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kuala Sempang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Sasah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tanjung Uban
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tambelan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
3
3
0,00
0,00
66,67
33,33
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9
Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014 PROPORSI JENIS KELAMIN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
2
1
66,67
33,33
1,43
0,71
2,14
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
7
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
CACAT TINGKAT 2
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH
%
9
10
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
Pausi Basiler/Kusta kering L
1
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Gunung Kijang Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
P
4
L+P
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Multi Basiler/Kusta Basah L
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
P
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
L+P
8
3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5
JUMLAH L
9
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
P
10
4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7
L+P
11
12
3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 7
0,4
0,1
0,5
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 KUSTA (PB) NO 1
KECAMATAN 2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
PUSKESMAS 3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
PENDERITA PB
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MB
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama X = tahun data.
100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0
2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 4
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
3 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 6
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 50,0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 50,0
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3
33,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 50,0
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
3
4
5
1
Bintan Timur
3 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Gunung Kijang Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014 AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
7.721 3.421 2.482 1.288 2.842 3.291 2.744 1.611 778 1.387 1.734 4.207 5.967 1.191 40.664
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 40.664
1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4,92
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
DIFTERI
PUSKESMAS
JUMLAH KASUS L
1
2
1
Bintan Timur
2
Bintan Pesisir
3 4 5 6
7 8 9
3
P
4
MENINGGAL
L+P
5
PERTUSIS
6
7
L
P
8
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS L+P
9
L
10
P
11
MENINGGAL
L+P
12
TETANUS NEONATORUM
13
14
JUMLAH KASUS L
P
15
MENINGGAL
L+P
16
17
18
Kijang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sei. Lekop
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kelong
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mantang
Mantang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Toapaya
Toapaya
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kawal Teluk Sebong
Kawal
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Sebong
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sri Bintan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Berakit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Bintan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kuala Sempang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Sasah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tanjung Uban
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tambelan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014 CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
0,00
0,00
0,00
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
1
2
Bintan Timur
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
Kijang
4
8
12
0
0
0
0
0
0
0
Sei. Lekop
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
2
Bintan Pesisir
Kelong
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Mantang
Mantang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Toapaya
Toapaya
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Sebong
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sri Bintan
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
Berakit
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Bintan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kuala Sempang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Teluk Sasah
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
Tanjung Uban
6
6
12
0
0
0
0
0
0
0
Tambelan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
20
35
0
0
0
0
0
0
0
7 8 9
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014 CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
0,0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO 1
KECAMATAN 2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
PUSKESMAS 3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014 INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
83 40 14 9 29 9 15 12 2 5 6 6 20 7 257 183,2
95 23 29 15 28 10 4 8 1 3 4 9 22 4 255 181,8
178 63 43 24 57 19 19 20 3 8 10 15 42 11 512 365,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 16,7 0,0 0,0 16,7
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
1,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,1
0,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,7 0,0 0,0 7,2
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1
2
Bintan Timur
SUSPEK
PUSKESMAS
3
Kijang
L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
MENINGGAL
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
L+P 21
223
239
462
223
259
482
14
6,28
7
2,70
21
4,36
0
0
0
0
0
0
Sei. Lekop
30
43
73
30
43
73
7
23,33
6
13,95
13
17,81
0
0
0
0,00
0,00
0,00
2
Bintan Pesisir
Kelong
98
81
179
98
84
182
11
11,22
4
4,76
15
8,24
0
0
0
0,00
0,00
0,00
3
Mantang
Mantang
75
70
145
75
70
145
36
48,00
30
42,86
66
45,52
0
0
0
0,00
0,00
0,00
4
Toapaya
Toapaya
50
43
93
50
61
111
4
8,00
1
1,64
5
4,50
0
0
0
0,00
0,00
0,00
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal
161
238
399
161
238
399
2
1,24
2
0,84
4
1,00
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Teluk Sebong
41
54
95
41
56
97
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Sri Bintan
37
82
119
37
127
164
0
0,00
1
0,79
1
0,61
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Berakit
16
5
21
16
12
28
2
12,50
2
16,67
4
14,29
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Teluk Bintan
92
68
160
92
88
180
1
1,09
2
2,27
3
1,67
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Kuala Sempang
56
139
195
56
154
210
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Teluk Sasah
44
28
72
44
28
72
3
6,82
3
10,71
6
8,33
0
0
0
0,00
0,00
0,00
227
181
408
227
181
408
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0
2
2
0
120
120
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0
0
0,00
0,00
0,00
1.150
1.273
2.423
1.150
1.521
2.671
80
6,96
58
3,81
138
5,17
0
0
0
0,00
0,00
0,00
7 8 9
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam Bintan Utara
10 Tambelan
Tanjung Uban Tambelan
JUMLAH 2014 JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO
140.267 0,57
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0,41
0,98
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
Kijang
0
0
0
0
0
0
Sei. Lekop
0
0
0
0
0
0
2
Bintan Pesisir
Kelong
0
0
0
0
0
0
3
Mantang
Mantang
0
0
0
0
0
0
4
Toapaya
Toapaya
0
0
0
0
0
0
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal
0
0
0
0
0
0
Teluk Sebong
0
0
0
0
0
0
Sri Bintan
0
0
0
24
5
29
Berakit
0
0
0
0
0
0
Teluk Bintan
0
0
0
14
14
28
Kuala Sempang
0
0
0
7
2
9
Teluk Sasah
0
0
0
0
0
0
Tanjung Uban
0
0
0
0
0
0
Tambelan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
45
21
66
32
15
47
7 8 9
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BINTAN TAHUN 2014 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
KECAMATAN
1
1
2
Bintan Timur
LAKI-LAKI
PUSKESMAS
3
Kijang
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
10.997
10.377
21.374
7.070
64,29
7.874
75,88
14.944
69,92
517
7,31
580
7,37
1097
7,34
Sei. Lekop
4.209
3.893
8.102
805
19,13
708
18,19
1.513
18,67
160
19,88
146
20,62
306
20,22
2
Bintan Pesisir
Kelong
2.877
2.486
5.363
1.349
46,89
1.633
65,69
2.982
55,60
254
18,83
215
13,17
469
15,73
3
Mantang
Mantang
1.535
1.363
2.898
309
20,13
374
27,44
683
23,57
27
8,74
45
12,03
72
10,54
4
Toapaya
Toapaya
875
788
1.663
117
13,37
163
20,69
280
16,84
33
28,21
34
20,86
67
23,93
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal
4.364
3.862
8.226
2.349
53,83
2.318
60,02
4.667
56,73
115
4,90
219
9,45
334
7,16
Teluk Sebong
3.097
2.441
5.538
1.648
53,21
2.296
94,06
3.944
71,22
102
6,19
70
3,05
172
4,36
Sri Bintan
2.330
2.130
4.460
1.118
47,98
1.096
51,46
2.214
49,64
112
10,02
90
8,21
202
9,12
Berakit
1.064
949
2.013
455
42,76
521
54,90
976
48,48
89
19,56
76
14,59
165
16,91
Teluk Bintan
1.767
1.645
3.412
1.260
71,31
1.255
76,29
2.515
73,71
119
9,44
83
6,61
202
8,03
457
423
880
1.244
272,21
2.773
655,56
4.017
456,48
328
26,37
626
22,57
954
23,75
Teluk Sasah
3.890
4.094
7.984
2.617
67,28
3.266
79,78
5.883
73,68
101
3,86
172
5,27
273
4,64
Tanjung Uban
7.517
7.449
14.966
2.693
35,83
3.408
45,75
6.101
40,77
151
5,61
243
7,13
394
6,46
Tambelan
1.470
1.459
2.929
271
18,44
306
20,97
577
19,70
166
61,25
184
60,13
350
60,66
46.449
43.359
89.808
23.305
50,17
27.991
64,56
51.296
57,12
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9
Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014
Kuala Sempang
Sumber: 1. Seksi Penanggulangan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
2.274
9,76
2.783
9,94
5.057
9,86
TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
LAKI-LAKI 1
2
1
Bintan Timur
2
Bintan Pesisir
3
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
3
4
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
5
6
7
PEREMPUAN %
JUMLAH
8
LAKI-LAKI + PEREMPUAN %
9
JUMLAH
10
%
11
12
Kijang
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Sei. Lekop
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Kelong
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Mantang
Mantang
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
4
Toapaya
Toapaya
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Teluk Sebong
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Sri Bintan
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Berakit
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Teluk Bintan
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Kuala Sempang
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Teluk Sasah
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Tanjung Uban
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Tambelan
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9
Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014
Sumber: 1. Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN
1
2
3
4
1
Bintan Timur
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
Kijang
4.569
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Sei. Lekop
1.916
0
0,00
0
0,00
0
0,00
2
Bintan Pesisir
Kelong
1.131
0
0,00
0
0,00
0
0,00
3
Mantang
Mantang
600
0
0,00
0
0,00
0
0,00
4
Toapaya
Toapaya
1.629
0
0,00
0
0,00
0
0,00
5 6
Gunung Kijang Teluk Sebong
Kawal
1.753
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9
Bintan Utara
10 Tambelan
1.527
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Sri Bintan
949
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Berakit
280
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Teluk Bintan
644
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Kuala Sempang
1.955
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Teluk Sasah
2.458
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Tanjung Uban
3.668
220
6,00
6
2,73
0
0,00
520
0
0,00
0
0,00
0
0,00
23.599
220
0,93
6
2,73
0
0,00
Tambelan
JUMLAH 2014 Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 YANG TERSERANG NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
1
2
DBD
JUMLAH JUMLAH KEC DESA/KEL 3
4
5
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAHUI 5
DITANGGULANGI 6
KELOMPOK UMUR PENDERITA
AKHIR
L
P
L+P
0-7 HARI
7
8
9
10
11
8 01/06/2014 01/06/2014 21/12/2014
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
JUMLAH PENDERITA
105
97
202
0
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
12
13
14
15
16
17
18
39
57
52
20
22
0
8
JUMLAH KEMATIAN
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN
19
3
20
0
21
1
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
0,14
0,14
0,14
0,95
1,03
0,99
0
1
1
2
72.503
67.764
140.267
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8
1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 8
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00 100,00
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
K1
JUMLAH 4
699 255 186 109 261 266 211 142 61 122 131 376 509 150 3.478
Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
699 247 186 109 261 266 211 142 57 122 131 376 509 150 3.466
100,0 96,9 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 93,4 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 99,7
686 226 182 96 249 259 204 127 48 115 124 358 496 142 3.312
98,1 88,6 97,8 88,1 95,4 97,4 96,7 89,4 78,7 94,3 94,7 95,2 97,4 94,7 95,2
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 9
665 243 183 99 232 254 200 127 59 114 126 322 481 123 3.228
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH %
10
11
12
13
14
665 226 183 99 232 254 200 116 48 114 118 322 481 123 3.181
100,0 93,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 91,3 81,4 100,0 93,7 100,0 100,0 100,0 98,5
665 226 179 98 232 254 200 116 48 114 120 322 481 123 3.178
100,0 93,0 97,8 99,0 100,0 100,0 100,0 91,3 81,4 100,0 95,2 100,0 100,0 100,0 98,5
665 226 182 98 232 251 200 116 48 114 120 322 481 122 3.177
15
100,0 93,0 99,5 99,0 100,0 98,8 100,0 91,3 81,4 100,0 95,2 100,0 100,0 99,2 98,4
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
699 255 186 109 261 266 211 142 61 122 131 376 509 150
29 22 5 14 40 13 8 12 3 2 18 46 1 21
4,1 8,6 2,7 12,8 15,3 4,9 3,8 8,5 4,9 1,6 13,7 12,2 0,2 14,0
129 64 5 19 47 51 33 30 12 6 41 60 30 25
18,5 25,1 2,7 17,4 18,0 19,2 15,6 21,1 19,7 4,9 31,3 16,0 5,9 16,7
123 65 40 28 39 62 63 35 11 45 32 47 110 33
17,6 25,5 21,5 25,7 14,9 23,3 29,9 24,6 18,0 36,9 24,4 12,5 21,6 22,0
142 69 31 13 69 64 62 45 11 47 25 60 132 31
20,3 27,1 16,7 11,9 26,4 24,1 29,4 31,7 18,0 38,5 19,1 16,0 25,9 20,7
122 69 78 32 78 52 67 31 11 18 26 78 198 37
17,5 27,1 41,9 29,4 29,9 19,5 31,8 21,8 18,0 14,8 19,8 20,7 38,9 24,7
516 267 154 92 233 229 225 141 45 116 124 245 470 126
73,8 104,7 82,8 84,4 89,3 86,1 106,6 99,3 73,8 95,1 94,7 65,2 92,3 84,0
3.478
234
6,7
552
15,9
733
21,1
801
23,0
897
25,8
2.983
85,8
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
1
2
3
4
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
7.857 3.267 2.034 1.087 2.795 3.101 2.425 1.644 722 1.242 1.575 3.880 5.978 1.112
13 32 2 2 39 10 2 14 8 0 35 37 4 0
0,2 1,0 0,1 0,2 1,4 0,3 0,1 0,9 1,1 2,2 1,0 0,1 -
31 80 4 11 47 17 6 9 10 4 16 48 15 26
0,4 2,4 0,2 1,0 1,7 0,5 0,2 0,5 1,4 0,3 1,0 1,2 0,3 2,3
89 77 1 23 44 27 12 11 15 9 8 51 49 28
1,1 2,4 0,0 2,1 1,6 0,9 0,5 0,7 2,1 0,7 0,5 1,3 0,8 2,5
68 81 0 3 50 7 8 10 17 13 5 53 5 13
0,9 2,5 0,0 0,3 1,8 0,2 0,3 0,6 2,4 1,0 0,3 1,4 0,1 1,2
44 62 2,0 1,0 39,0 5,0 0,0 4,0 10,0 0,0 0,0 64,0 6,0 0,0
0,6 1,9 0,1 0,1 1,4 0,2 0,0 0,2 1,4 0,0 0,0 1,6 0,1 0,0
38.719
198
0,5
324
0,8
444
1,1
333
0,9
237
0,6
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
699 255 186 109 261 266 211 142 61 122 131 376 509 150 3.478
671 247 167 109 204 266 204 123 61 122 131 376 509 150 3.340
95,99 96,86 89,78 100,00 78,16 100,00 96,68 86,62 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 96,03
647 226 182 96 227 259 186 117 48 115 124 358 496 142 3.223
92,56 88,63 97,85 88,07 86,97 97,37 88,15 82,39 78,69 94,26 94,66 95,21 97,45 94,67 92,67
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
PERKIRAAN BUMIL JUMLAH DENGAN IBU HAMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN 4
699 255 186 109 261 266 211 142 61 122 131 376 509 150 3.478
Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
5
140 51 37 27 52 53 56 28 12 24 28 75 111 30 726
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
JUMLAH BAYI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
340 120 93 55 119 136 115 56 30 59 66 155 240 54 1.638
331 105 89 45 108 123 85 59 18 57 52 164 238 68 1.542
671 225 182 100 227 259 200 115 48 116 118 319 478 122 3.180
124 0 30 27 17 51 56 22 3 0 28 34 111 18 521
88,70 0,00 80,65 100,00 32,57 95,86 100,00 77,46 24,59 0,00 100,00 45,21 100,00 60,00 71,80
51 18 14 8 18 20 17 8 5 9 10 23 36 8 246
50 16 13 7 16 18 13 9 3 9 8 25 36 10 231
101 34 27 15 34 39 30 17 7 17 18 48 72 18 477
24 5 0 7 7 16 9 7 1 0 1 7 29 2 115
47,1 27,8 0,0 84,8 39,2 78,4 52,2 83,3 22,2 0,0 10,1 30,1 80,6 24,7 46,8
27 2 0 2 6 9 11 8 0 0 0 3 33 8 109
54,4 12,7 0,0 29,6 37,0 48,8 86,3 90,4 0,0 0,0 0,0 12,2 92,4 78,4 47,1
51 7 0 9 13 25 20 15 1 0 1 10 62 10 224
50,7 20,7 0,0 60,0 38,2 64,4 66,7 87,0 13,9 0,0 5,6 20,9 86,5 54,6 47,0
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF NO
1
KECAMATAN
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
4
5
6
7
8
9
10
304 21 10 34 57 64 37 10 3 3 26 54 117 27 767
Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
8,1 2,1 0,7 4,7 3,9 3,8 3,7 1,2 0,8 0,5 3,5 5,3 3,3 3,0 4,0
1 1 0 0 0 19 3 0 0 0 4 0 5 0 33
0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 1,1 0,3 0,0 0,0 0,0 0,5 0,0 0,1 0,0 0,2
63 8 12 9 52 48 39 11 7 4 19 80 47 12 411
1,7 282 0,8 88 0,9 89 1,2 141 3,6 115 2,8 195 3,9 116 1,3 81 1,8 45 0,6 67 2,5 78 7,9 86 1,3 140 1,3 67 2,2 1.590
%
JUMLAH
11
12
7,5 8,9 6,3 19,3 7,9 11,5 11,5 9,5 11,6 10,8 10,4 8,5 4,0 7,5 8,3
650 118 111 184 224 326 195 102 55 74 127 220 309 106 2.801
%
KON DOM
%
13
14
15
17,3 12,0 7,9 25,2 15,4 19,2 19,3 12,0 14,1 11,9 16,9 21,7 8,8 11,9 14,7
82 49 5 7 40 53 30 30 1 6 10 24 72 20 429
2,2 5,0 0,4 1,0 2,8 3,1 3,0 3,5 0,3 1,0 1,3 2,4 2,1 2,2 2,2
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
16
17
18
19
20
2.731 513 1.002 475 865 806 466 538 270 327 387 560 1.623 487 11.050
72,6 301 52,1 305 71,1 291 65,1 64 59,7 321 47,5 513 46,1 320 63,4 179 69,4 63 52,7 213 51,5 228 55,3 209 46,3 1.502 54,6 279 58,0 4.788
8,0 31,0 20,7 8,8 22,1 30,2 31,7 21,1 16,2 34,4 30,3 20,6 42,8 31,3 25,1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
21
22
23
24
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 3.114 0,0 867 0,0 1.298 0,0 546 0,0 1.226 0,0 1.372 0,0 816 0,0 747 0,0 334 0,0 546 0,0 625 0,0 793 0,0 3.197 0,0 786 0,0 16.267
%
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
25
26
27
82,7 3.764 88,0 985 92,1 1.409 74,8 730 84,6 1.450 80,8 1.698 80,7 1.011 88,0 849 85,9 389 88,1 620 83,1 752 78,3 1.013 91,2 3.506 88,1 892 85,3 19.068
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 PESERTA KB BARU NO
1
KECAMATAN
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
32 1 0 0 4 1 3 6 0 0 0 0 12 1 60
Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
9,7 2,9 0,0 0,0 2,6 0,3 2,4 1,3 0,0 0,0 0,0 0,0 2,5 0,9 2,5
0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 11
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,5
9 0 0 0 9 5 8 7 0 2 1 8 24 0 73
2,7 0,0 0,0 0,0 5,9 1,7 6,3 1,5 0,0 5,9 1,4 10,1 5,0 0,0 3,1
14 5 11 5 12 6 5 36 3 2 0 9 12 4 124
4,2 14,7 13,6 5,1 7,8 2,1 3,9 7,8 10,0 5,9 0,0 11,4 2,5 3,5 5,2
55 6 11 5 25 23 16 49 3 4 1 17 48 5 268
16,6 17,6 13,6 5,1 16,3 8,0 12,6 10,6 10,0 11,8 1,4 21,5 9,9 4,3 11,2
5 13 0 0 4 8 3 19 0 0 1 0 30 0 83
1,5 38,2 0,0 0,0 2,6 2,8 2,4 4,1 0,0 0,0 1,4 0,0 6,2 0,0 3,5
255 12 53 93 91 157 68 243 26 23 59 53 224 88 1.445
77,0 35,3 65,4 94,9 59,5 54,5 53,5 52,6 86,7 67,6 84,3 67,1 46,4 76,5 60,6
16 3 17 0 33 100 40 151 1 7 9 9 181 22 589
4,8 8,8 21,0 0,0 21,6 34,7 31,5 32,7 3,3 20,6 12,9 11,4 37,5 19,1 24,7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
276 28 70 93 128 265 111 413 27 30 69 62 435 110 2.117
83,4 82,4 86,4 94,9 83,7 92,0 87,4 89,4 90,0 88,2 98,6 78,5 90,1 95,7 88,8
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP 26
331 34 81 98 153 288 127 462 30 34 70 79 483 115 2.385
27
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014
4.317 1.961 1.561 834 2.019 2.193 1.720 1.145 526 872 1.009 2.104 3.605 1.019 24.885
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
331 34 81 98 153 288 127 462 30 34 70 79 483 115 2.385
7,7 1,7 5,2 11,8 7,6 13,1 7,4 40,3 5,7 3,9 6,9 3,8 13,4 11,3 9,6
3.764 985 1.409 730 1.450 1.698 1.011 849 389 620 752 1.013 3.506 892 19.068
87,2 50,2 90,3 87,5 71,8 77,4 58,8 74,1 74,0 71,1 74,5 48,1 97,3 87,5 76,6
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
2
Bintan Timur
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
BBLR P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kijang
340
331
671
340
100,0
331
100,0
671
100,0
10
12
3,6
22
3,3
Sei. Lekop
120
105
225
120
100,0
105
100,0
225
100,0
0
0,0
2,9
0
0,0
0
0,0
2
Bintan Pesisir
Kelong
93
89
182
93
100,0
89
100,0
182
100,0
0
0,0
2
2,2
2
1,1
3
Mantang
Mantang
55
45
100
55
100,0
45
100,0
100
100,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
4
Toapaya
Toapaya
119
108
227
119
100,0
108
100,0
227
100,0
2
1,7
3
2,8
5
2,2
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal
136
123
259
136
100,0
123
100,0
259
100,0
2
1,5
2
1,6
4
1,5
Teluk Sebong
7 8
9
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014
115
85
200
115
100,0
85
100,0
200
100,0
0
0,0
1
1,2
1
0,5
Sri Bintan
56
59
115
56
100,0
59
100,0
115
100,0
0
0,0
1
1,7
1
0,9
Berakit
30
18
48
30
100,0
18
100,0
48
100,0
0
0,0
1
5,6
1
2,1
Teluk Bintan
59
57
116
59
100,0
57
100,0
116
100,0
1
1,7
0
0,0
1
0,9
Kuala Sempang
66
52
118
66
100,0
52
100,0
118
100,0
2
3,0
0
0,0
2
1,7
Teluk Sasah
155
164
319
155
100,0
164
100,0
319
100,0
1
0,6
1
0,6
2
0,6
Tanjung Uban
240
238
478
240
100,0
238
100,0
478
100,0
1
0,4
2
0,8
3
0,6
54
68
122
54
100,0
68
100,0
122
100,0
1
1,9
5
7,4
6
4,9
1.638
1.542
3.180
100,0
3.180
100,0
20
1,2
30
1,9
50
1,6
Tambelan
Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014
1.638
100,0
1.542
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2
Bintan Pesisir
Kelong
3
Mantang
4 5 6
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kijang
340
331
671
340
100,0
331
100,0
671
100,0
340
Sei. Lekop
120
105
225
120
100,0
105
100,0
225
100,0
93
89
182
93
100,0
89
100,0
182
100,0
Mantang
55
45
100
55
100,0
45
100,0
100
Toapaya
Toapaya
119
108
227
119
100,0
108
100,0
Kawal Teluk Sebong
Kawal
136
123
259
136
100,0
123
100,0
Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9
Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014
100,0
331
100,0
671
100,0
102
85,0
105
100,0
207
92,0
93
100,0
89
100,0
182
100,0
100,0
54
98,2
45
100,0
99
99,0
227
100,0
117
98,3
104
96,3
221
97,4
259
100,0
135
99,3
123
100,0
258
99,6
115
85
200
115
100,0
85
100,0
200
100,0
106
92,2
80
94,1
186
93,0
Sri Bintan
56
59
115
56
100,0
59
100,0
115
100,0
56
100,0
58
98,3
114
99,1
Berakit
30
18
48
30
100,0
18
100,0
48
100,0
30
100,0
16
88,9
46
95,8
Teluk Bintan
59
57
116
59
100,0
57
100,0
116
100,0
59
100,0
57
100,0
116
100,0
Kuala Sempang
66
52
118
66
100,0
52
100,0
118
100,0
62
93,9
50
96,2
112
94,9
Teluk Sasah
155
164
319
155
100,0
164
100,0
319
100,0
144
92,9
150
91,5
294
92,2
Tanjung Uban
240
238
478
240
100,0
238
100,0
478
100,0
225
93,8
223
93,7
448
93,7
54
68
122
54
100,0
68
100,0
122
100,0
49
90,7
62
91,2
111
91,0
1.638
1.542
3.180
100,0
3.180
100,0
96,8
3.065
96,4
Tambelan
Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
1.638
100,0
1.542
1.572
96,0
1.493
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
265 67 112 45 96 130 48 54 36 25 37 80 172 87 1.254
227 75 88 32 84 119 50 48 41 16 40 73 215 109 1.217
Sumber: 1. Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Ket : Jumlah sasaran adalah bayi (0-6 bulan) yang tercatat di register
492 142 200 77 180 249 98 102 77 41 77 153 387 196 2.471
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7
8
153 52 90 12 26 33 32 42 24 5 24 52 64 46 655
9
57,7 77,6 80,4 26,7 27,1 25,4 66,7 77,8 66,7 20,0 64,9 65,0 37,2 52,9 52,2
10
138 69 72 9 22 32 32 33 28 5 27 55 86 49 657
60,8 92,0 81,8 28,1 26,2 26,9 64,0 68,8 68,3 31,3 67,5 75,3 40,0 45,0 54,0
11
291 121 162 21 48 65 64 75 52 10 51 107 150 95 1.312
12
59,1 85,2 81,0 27,3 26,7 26,1 65,3 73,5 67,5 24,4 66,2 69,9 38,8 48,5 53,1
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
3
1
Bintan Timur
2
Bintan Pesisir
Kelong
3
Mantang
Mantang
4
Toapaya
Toapaya
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9
Bintan Utara
10 Tambelan
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kijang
340
331
671
292
85,9
274
82,8
566
84,4
Sei. Lekop
120
105
225
109
90,8
92
87,6
201
89,3
93
89
182
79
84,9
82
92,1
161
88,5
55
45
100
46
83,6
37
82,2
83
83,0
119
108
227
88
73,9
106
98,1
194
85,5
136
123
259
111
81,6
121
98,4
232
89,6
115
85
200
70
60,9
80
94,1
150
75,0
Sri Bintan
56
59
115
56
100,0
39
66,1
95
82,6
Berakit
30
18
48
27
90,0
16
88,9
43
89,6
Teluk Bintan
59
57
116
35
59,3
36
63,2
71
61,2
Kuala Sempang
66
52
118
42
63,6
33
63,5
75
63,6
Teluk Sasah
155
164
319
117
75,5
99
60,4
216
67,7
Tanjung Uban
240
238
478
187
77,9
180
75,6
367
76,8
Tambelan
JUMLAH 2014 Sumber: 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
54
68
122
49
90,7
51
75,0
100
82,0
1.638
1.542
3.180
1.308
79,9
1.246
81
2.554
80,3
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 8 51
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 8 51
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BINTAN TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
1
KECAMATAN
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
PUSKESMAS
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
JUMLAH LAHIR HIDUP
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
340 120 93 55 119 136 115 56 30 59 66 155 240 54 1.638
331 105 89 45 108 123 85 59 18 57 52 164 238 68 1.542
671 225 182 100 227 259 200 115 48 116 118 319 478 122 3.180
347 121 93 54 119 134 91 55 24 56 69 156 230 54 1.603
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
102,06 100,83 100,00 98,18 100,00 98,53 79,13 98,21 80,00 94,92 104,55 100,65 95,83 100,00 97,86
321 105 89 42 108 136 113 62 15 56 48 162 231 66 1.554
96,98 100,00 100,00 93,33 100,00 110,57 132,94 105,08 83,33 98,25 92,31 98,78 97,06 97,06 100,78
668 226 182 96 227 270 204 117 39 112 117 318 461 120 3.157
99,55 100,44 100,00 96,00 100,00 104,25 102,00 101,74 81,25 96,55 99,15 99,69 96,44 98,36 99,28
344 118 82 54 101 132 92 59 25 56 69 149 211 54 1.546
101,18 98,33 88,17 98,18 84,87 97,06 80,00 105,36 83,33 94,92 104,55 96,13 87,92 100,00 94,38
281 107 89 42 95 116 108 58 23 56 52 139 225 66 1.457
84,89 101,90 100,00 93,33 87,96 94,31 127,06 98,31 127,78 98,25 100,00 84,76 94,54 97,06 94,49
625 225 171 96 196 248 200 117 48 112 121 288 436 120 3.003
93,14 100,00 93,96 96,00 86,34 95,75 100,00 101,74 100,00 96,55 102,54 90,28 91,21 98,36 94,43
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BINTAN TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
1
PUSKESMAS
POLIO 4a P
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 L
P
L+P
L
CAMPAK L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kijang
340
331
671
316
92,9
285
86,1
601
89,6
316
92,9
285
86,1
601
89,6
311
91,5
301
90,9
612
91,2
311
91,5
296
89,4
607
90,5
Sei. Lekop
120
105
225
119
99,2
108
102,9
227
100,9
119
99,2
108
102,9
227
100,9
105
87,5
123
117,1
228
101,3
105
87,5
123
117,1
228
101,3
2
Bintan Timur
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
3
2
Bintan Pesisir
Kelong
93
89
182
82
88,2
88
98,9
170
93,4
82
88,2
86
96,6
168
92,3
80
86,0
84
94,4
164
90,1
80
86,0
84
94,4
164
90,1
3
Mantang
Mantang
55
45
100
54
98,2
45
100,0
99
99,0
54
98,2
45
100,0
99
99,0
55
100,0
45
100,0
100
100,0
55
100,0
45
100,0
100
100,0
4
Toapaya
Toapaya
119
108
227
107
89,9
94
87,0
201
88,5
107
89,9
94
87,0
201
88,5
99
83,2
111
102,8
210
92,5
99
83,2
111
102,8
210
92,5
5 6
Kawal Teluk Sebong
Kawal
136
123
259
135
99,3
117
95,1
252
97,3
135
99,3
117
95,1
252
97,3
128
94,1
121
98,4
249
96,1
128
94,1
121
98,4
249
96,1
Teluk Sebong
115
85
200
84
73,0
100
117,6
184
92,0
84
73,0
100
117,6
184
92,0
83
72,2
93
109,4
176
88,0
83
72,2
93
109,4
176
88,0
Sri Bintan
56
59
115
60
107,1
56
94,9
116
100,9
60
107,1
56
94,9
116
100,9
65
116,1
48
81,4
113
98,3
65
116,1
48
81,4
113
98,3
Berakit
30
18
48
26
86,7
22
122,2
48
100,0
26
86,7
22
122,2
48
100,0
24
80,0
24
133,3
48
100,0
24
80,0
24
133,3
48
100,0
Teluk Bintan
59
57
116
58
98,3
51
89,5
109
94,0
58
98,3
51
89,5
109
94,0
51
86,4
52
91,2
103
88,8
51
86,4
52
91,2
103
88,8
Kuala Sempang
66
52
118
63
95,5
52
100,0
115
97,5
63
95,5
52
100,0
115
97,5
53
80,3
63
121,2
116
98,3
50
75,8
60
115,4
110
93,2
Teluk Sasah
155
164
319
151
97,4
123
75,0
274
85,9
151
97,4
123
75,0
274
85,9
169
109,0
124
75,6
293
91,8
169
109,0
124
75,6
293
91,8
Tanjung Uban
240
238
478
201
83,8
226
95,0
427
89,3
201
83,8
226
95,0
427
89,3
217
90,4
215
90,3
432
90,4
217
90,4
214
89,9
431
90,2
54
68
122
54
100,0
64
94,1
118
96,7
54
100,0
64
94,1
118
96,7
54
100,0
64
94,1
118
96,7
54
100,0
64
94,1
118
96,7
1.638
1.542
3.180
1.510
92,2
1.431
92,8
2.941
92,5
1.510
92,2
1.429
92,7
2.939
92,4
1.494
91,2
1.468
95,2
2.962
93,1
1.491
91,0
1.459
94,6
2.950
92,8
7 8 9
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam Bintan Utara
10 Tambelan JUMLAH 2014
Tambelan
Sumber: 1. Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
2
PUSKESMAS
3
Kijang Sei. Lekop 2 Bintan Pesisir Kelong 3 Mantang Mantang 4 Toapaya Toapaya 5 Kawal Kawal Teluk Sebong 6 Teluk Sebong Sri Bintan Berakit 7 Teluk Bintan Teluk Bintan 8 Seri Kuala Lobam Kuala Sempang Teluk Sasah 9 Bintan Utara Tanjung Uban 10 Tambelan Tambelan JUMLAH 2014 1
Bintan Timur
JUMLAH BAYI
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % SƷ S
L
P
L+P
4
5
6
7
340 120 93 55 119 136 115 56 30 59 66 155 240 54 1.638
331 105 89 45 108 123 85 59 18 57 52 164 238 68 1.542
671 225 182 100 227 259 200 115 48 116 118 319 478 122 3.180
312 95 93 50 106 129 81 55 30 47 58 155 240 49 1.500
Sumber: 1. Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
8
9
91,76 283 79,17 93 100,00 83 90,91 42 89,08 96 94,85 120 70,43 85 98,21 41 100,00 18 79,66 37 87,88 48 100,00 164 100,00 238 90,74 39 91,58 1.387
10
JUMLAH
L+P
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S
S
%
L
P
11
12
13
14
15
16
737 385 311 161 498 444 447 178 96 152 243 562 976 154 5.344
1.491 719 615 322 1.065 893 871 384 184 291 460 1.239 1.885 350 10.769
737 313 304 161 528 412 397 206 88 139 217 605 864 193 5.164
85,50 595 88,57 188 93,26 176 93,33 92 88,89 202 97,56 249 100,00 166 69,49 96 100,00 48 64,91 84 92,31 106 100,00 319 100,00 478 57,35 88 89,95 2.887
88,67 754 83,56 334 96,70 304 92,00 161 88,99 567 96,14 449 83,00 424 83,48 206 100,00 88 72,41 139 89,83 217 100,00 677 100,00 909 72,13 196 90,79 5.425
17
18
97,75 724 93,71 322 100,00 292 100,00 149 93,12 475 91,76 444 93,63 379 100,00 178 100,00 96 100,00 152 100,00 243 89,36 495 95,05 861 98,47 154 95,19 4.964
JUMLAH
L+P
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S
S
%
L
P
L+P
19
20
21
22
23
24
25
98,24 83,64 93,89 92,55 95,38 100,00 84,79 100,00 100,00 100,00 100,00 88,08 88,22 100,00 92,89
1.461 635 596 310 1.003 856 776 384 184 291 460 1.100 1.725 347 10.128
1.068 490 400 206 606 567 532 237 114 209 295 726 1.214 222 6.886
2.162 944 797 422 1.292 1.152 1.071 499 232 407 578 1.558 2.363 472 13.949
1.049 408 397 211 634 541 478 261 118 186 275 760 1.104 242 6.664
97,99 1.094 88,32 454 96,91 397 96,27 216 94,18 686 95,86 585 89,09 539 100,00 262 100,00 118 100,00 198 100,00 283 88,78 832 91,51 1.149 99,14 250 94,05 7.063
26
27
95,89 1.007 89,87 415 100,00 375 97,69 191 92,42 571 92,48 564 88,68 464 99,62 219 100,00 114 93,94 189 97,17 291 91,35 659 96,08 1.099 96,80 193 94,35 6.351
L+P S
%
28
29
30
94,29 84,69 93,75 92,72 94,22 99,47 87,22 92,41 100,00 90,43 98,64 90,77 90,53 86,94 92,23
2.056 823 772 402 1.205 1.105 942 480 232 375 566 1.419 2.203 435 13.015
95,10 87,18 96,86 95,26 93,27 95,92 87,96 96,19 100,00 92,14 97,92 91,08 93,23 92,16 93,30
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG JUMLAH (D) % (D/S)
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
646 230 190 93 387 338 261 122 53 122 123 320 578 96 3.559
Sumber: 1. Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
BGM P
L
633 241 182 96 345 314 240 108 46 115 116 273 600 105 3.414
1.279 471 372 189 732 652 501 230 99 237 239 593 1.178 201 6.973
572 196 157 79 348 298 214 117 53 99 117 247 466 87 3.050
540 224 147 72 303 274 208 89 46 98 103 214 493 81 2.892
1.112 420 304 151 651 572 422 206 99 197 220 461 959 168 5.942
88,5 85,2 82,6 84,9 89,9 88,2 82,0 95,9 100,0 81,1 95,1 77,2 80,6 90,6 85,7
85,3 93 81 75 88 87 87 82 100 85 89 78 82 77 85
86,9 89,2 81,7 79,9 88,9 87,7 84,2 89,6 100,0 83,1 92,1 77,7 81,4 83,6 85,2
1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 2 4 2 3 16
0,2 0,0 0,0 0,0 0,3 0,3 0,5 0,0 1,9 0,0 1,7 1,6 0,4 3,4 0,5
0 0 0 0 1 0 0 1 2 0 0 1 0 0 5
0,0 0,0 0,0 0,0 0,3 0,0 0,0 1,1 4,3 0,0 0,0 0,5 0,0 0,0 0,2
1 0 0 0 2 1 1 1 3 0 2 5 2 3 21
0,1 0,0 0,0 0,0 0,3 0,2 0,2 0,5 3,0 0,0 0,9 1,1 0,2 1,8 0,4
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
1
KECAMATAN
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
PUSKESMAS
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
754 334 304 161 567 449 424 206 88 139 217 677 909 196 5.425
737 385 311 161 498 444 447 178 96 152 243 562 976 154 5.344
1.491 719 615 322 1.065 893 871 384 184 291 460 1.239 1.885 350 10.769
628 275 182 115 406 363 354 159 70 107 199 483 590 186 4.117
83,3 82,3 59,9 71,4 71,6 80,8 83,5 77,2 79,5 77,0 91,7 71,3 64,9 94,9 75,9
603 231 133 100 347 295 293 128 76 99 163 377 507 114 3.466
81,8 60,0 42,8 62,1 69,7 66,4 65,5 71,9 79,2 65,1 67,1 67,1 51,9 74,0 64,9
1.231 506 315 215 753 658 647 287 146 206 362 860 1.097 300 7.583
82,6 70,4 51,2 66,8 70,7 73,7 74,3 74,7 79,3 70,8 78,7 69,4 58,2 85,7 70,4
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 BALITA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
90,2 89,2 85,1 76,4 86,3 86,8 90,4 96,2 94,9 87,9 89,8 68,9 81,1 94,4 85,2
86,8 88,2 83,3 77,7 87,6 86,6 88,7 98,3 91,2 93,3 85,1 71,8 82,0 90,1 84,9
88,5 88,7 84,2 77,0 86,9 86,7 89,5 97,2 93,1 90,7 87,4 70,2 81,5 92,4 85,0
1.094 454 397 216 686 585 539 262 118 198 283 832 1.149 250 7.063
Sumber: 1. Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
BGM P
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
1.068 490 400 206 606 567 532 237 114 209 295 726 1.214 222 6.886
2.162 944 797 422 1.292 1.152 1.071 499 232 407 578 1.558 2.363 472 13.949
987 405 338 165 592 508 487 252 112 174 254 573 932 236 6.015
927 432 333 160 531 491 472 233 104 195 251 521 995 200 5.845
1.914 837 671 325 1.123 999 959 485 216 369 505 1.094 1.927 436 11.860
1 1 3 1 1 1 3 0 3 1 4 11 3 6 39
0,1 0,2 0,9 0,6 0,2 0,2 0,6 0,0 2,7 0,6 1,6 1,9 0,3 2,5 0,6
0 1 0 0 1 0 0 1 2 0 2 4 2 1 14
0,0 0,2 0,0 0,0 0,2 0,0 0,0 0,4 1,9 0,0 0,8 0,8 0,2 0,5 0,2
1 2 3 1 2 1 3 1 5 1 6 15 5 7 53
0,1 0,2 0,4 0,3 0,2 0,1 0,3 0,2 2,3 0,3 1,2 1,4 0,3 1,6 0,4
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DITEMUKAN L
1
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
P
4
5
0 0 3 0 0 0 0 0 1 0 1 7 0 2 14
0 2 1 0 2 0 0 0 0 0 1 5 1 0 12
L+P
S
6
7
0 2 4 0 2 0 0 0 1 0 2 12 1 2 26
0 0 3 0 0 0 0 0 1 0 1 7 0 2 14
%
S
8
9
0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 100,0 100,0 0,0 100,0 100,0
0 2 1 0 2 0 0 0 0 0 1 5 1 0 12
L+P
%
S
10
11
0,0 100,0 100,0 0,0 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 100,0 100,0 0,0 100,0
% 12
0 2 4 0 2 0 0 0 1 0 2 12 1 2 26
0,0 100,0 100,0 0,0 100,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
JUMLAH
PUSKESMAS
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L
P
SD DAN SETINGKAT
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
377 180 104 66 118 149 119 62 45 57 98 186 279 69 1.909
336 169 111 42 101 180 105 64 46 39 73 168 243 89 1.766
713 349 215 108 219 329 224 126 91 96 171 354 522 158 3.675
377 180 104 66 118 149 119 62 45 57 98 186 279 69 1.909
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
336 169 111 42 101 180 105 64 46 39 73 168 243 89 1.766
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: 1. Seksi Usaha Kesehatan Sekolah Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
100,0
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
713 349 215 108 219 329 224 126 91 96 171 354 522 158 3.675
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
16 6 7 8 6 9 4 7 3 6 9 4 10 8 103
16 6 7 8 6 9 4 7 3 6 9 4 10 8 103
32 12 14 16 12 18 8 14 6 12 18 8 20 16 206
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN 4
5
19 11 8 18 0 0 0 1 0 80 0 33 334 114 618
Sumber: 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
6
1.032 101 27 42 310 238 200 68 23 150 101 32 464 301 3.089
0,0 0,1 0,3 0,4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,5 0,0 1,0 0,7 0,4 0,2
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MASSAL 1
2
3
Kijang Sei. Lekop 2 Bintan Pesisir Kelong 3 Mantang Mantang 4 Toapaya Toapaya 5 Kawal Kawal Teluk Sebong 6 Teluk Sebong Sri Bintan Berakit 7 Teluk Bintan Teluk Bintan 8 Seri Kuala Lobam Kuala Sempang Teluk Sasah 9 Bintan Utara Tanjung Uban 10 Tambelan Tambelan JUMLAH 2014 1
Bintan Timur
4
16 6 7 8 6 9 4 7 3 6 9 4 10 8 103
Sumber: 1. Seksi Usaha Kesehatan Sekolah Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
5
5 0 0 8 1 0 0 0 3 6 9 4 10 4 50
31,3 0,0 0,0 100,0 16,7 0,0 0,0 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 50,0 48,5
16 6 7 8 6 9 4 7 3 6 9 4 10 8 103
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
3.693 1.765 1.124 556 1.324 1.576 1.222 651 367 525 816 1.536 2.960 809 18.924
1.902 911 581 305 576 770 628 272 177 257 434 661 1.558 397 9.429
1.915 911 581 310 707 796 628 330 183 292 452 759 1.558 417 9.839
1.778 854 543 246 617 780 594 321 184 233 364 777 1.402 392 9.085
99,3 100,0 100,0 98,4 81,5 96,7 100,0 82,4 96,7 88,0 96,0 87,1 100,0 95,2 95,8
1.726 847 540 244 542 749 594 290 177 226 350 655 1.402 387 8.729
97,1 99,2 99,4 99,2 87,8 96,0 100,0 90,3 96,2 97,0 96,2 84,3 100,0 98,7 96,1
3.628 1.758 1.121 549 1.118 1.519 1.222 562 354 483 784 1.316 2.960 784 18.158
98,2 99,6 99,7 98,7 84,4 96,4 100,0 86,3 96,5 92,0 96,1 85,7 100,0 96,9 96,0
167 421 495 8 52 724 600 124 166 421 1.022 4.200
161 373 471 4 68 707 500 133 150 350 982 3.899
328 794 966 12 120 1.431 1.100 257 316 771 2.004 8.099
40 8 39 166 129 382
0,0 9,5 0,0 100,0 75,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 12,6 0,0 9,1
30 4 63 150 229 476
0,0 8,0 0,0 100,0 92,6 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 23,3 0,0 12,2
70 12 102 316 358 858
0,0 8,8 0,0 100,0 85,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 0,0 17,9 0,0 10,6
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Remaja dan Usila Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
730 228 206 86 290 385 275 142 112 238 165 150 621 130 3.758
78,75 61,62 74,91 72,88 81,46 66,04 75,55 66,98 61,54 61,82 49,25 30,55 72,72 65,00 66,49
429 230 187 53 107 231 169 112 95 203 163 238 361 96 2.674
498 140 88 65 249 352 195 100 87 182 172 253 493 104 2.978
927 370 275 118 356 583 364 212 182 385 335 491 854 200 5.652
325 88 118 37 92 135 130 46 49 74 79 48 290 57 1.568
75,76 38,26 63,10 69,81 85,98 58,44 76,92 41,07 51,58 36,45 48,47 20,17 80,33 59,38 58,64
405 140 88 49 198 250 145 96 63 164 86 102 331 73 2.190
81,33 100,00 100,00 75,38 79,52 71,02 74,36 96,00 72,41 90,11 50,00 40,32 67,14 70,19 73,54
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P
JENIS JAMINAN KESEHATAN L
1
1
2
3
Jaminan Kesehatan Nasional
4
5
6
L+P
7
8
0
0
0
0,00
0,00
0,00
11.959
14.618
26.577
16,49
21,57
18,95
1.2 PBI APBD
0
0
0
0,00
0,00
0,00
1.3 Pekerja penerima upah (PPU)
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0
0
0
0,00
0,00
0,00
16.871
13.805
30.676
23,27
20,37
21,87
0
0
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
57.253
39,76
41,94
40,82
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
1.4
1.5 Bukan pekerja (BP) 2
Jamkesda
3
Asuransi Swasta
0
4
Asuransi Perusahaan
0
JUMLAH 2014
28.830
Sumber: 1. Seksi JPKM Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
28.423
KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Puskesmas Kijang 2 Puskesmas Sei. Lekop 3 Puskesmas Kelong 4 Puskesmas Mantang 5 Puskesmas Toapaya 6 Puskesmas Kawal 7 Puskesmas Teluk Sebong 8 Puskesmas Sri Bintan 9 Puskesmas Berakit 10 Puskesmas Teluk Bintan 11 Puskesmas Kuala Sempang 12 Puskesmas Teluk Sasah 13 Puskesmas Tanjung Uban 14 Puskesmas Tambelan SUB JUMLAH I 1 RSUD Bintan 2 RSUP Kepri - Busung SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) SUB JUMLAH III JUMLAH 2014
11.156 792 2.470 1.183 1.804 2.707 4.605 1.523 1.061 1.183 2.101 5.057 7.811 268 43.721 0 4.325 4.325 0 0 48.046
9.046 1.078 2.022 2.199 2.457 2.752 5.149 1.639 797 2.199 2.358 7.231 10.514 215 49.656 0 4.614 4.614 0 0 54.270
20.202 1.870 4.492 3.382 4.261 5.459 9.754 3.162 1.858 3.382 4.459 12.288 18.325 483 93.377 0 8.939 8.939 0 0 102.316
741 0 0 1.138
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
72.503
67.764
140.267
66,3
80,1
72,9
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
Sumber: Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
7 18
9 21
16 39
198 0
227 0
425 0
0 18
0 21
0 39
128 28 397 741
210 39 527 1.119 1.119 0 0 1.646
338 67 924 1.860 0 1.860 0 0 2.784
72.503
67.764
140.267
1,6
2,4
2,0
48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 51
36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 36
16 16 0 0 67
12 12 0 0 48
84 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 87 0 28 28 0 0 115
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO NAMA RUMAH SAKITa 1
2
JUMLAH TEMPAT TIDUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
1 RSUD Bintan
35
777
949
2 RSUP Kepri - Busung
60
-
-
95
777
949
KABUPATEN/KOTA
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
1.726
20
11
31
6
8
14
-
20
21
41
10
7
17
-
-
1.726
40
32
72
16
15
31
5,1
3,4
Sumber: 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Tahun 2014 2. RSUD Kab. Bintan 3. RSUP Kepri-Busung Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
25,7
11,6
NDR
18,0
7,7
8,4
8,1
-
-
-
-
4,2
2,1
1,6
1,8
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO NAMA RUMAH SAKITa 1
2
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
3
4
5
6
7
8
9
10
1 RSUD Bintan
35
1.726
6.333
4.840
49,6
49,3
3,7
2,8
2 RSUP Kepri - Busung
60
-
6.666
6.669
30,4
0
0,0
0,0
37,5
18,2
12,6
0,0
KABUPATEN/KOTA
95
1726
12.999
Sumber: 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Tahun 2014 2. RSUD Kab. Bintan 3. RSUP Kepri-Busung a Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
PUSKESMAS 3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: Sumber: 1. Seksi 1. Seksi Promosi Promosi Kesehatan Kesehatan TahunTahun 2014 2013 2. Profil 2. Kesehatan Profil Kesehatan Puskesmas Puskesmas TahunTahun 2014 2013
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
8.114 3.169 2.162 1.212 2.899 3.165 2.317 1.775 808 1.430 1.674 3.369 5.817 1.186 39.097
5.280 2.800 1.818 1.079 2.001 2.398 2.041 1.335 579 678 681 2.385 3.858 1.126 28.059
65,1 88,4 84,1 89,0 69,0 75,8 88,1 75,2 71,7 47,4 40,7 70,8 66,3 94,9 71,8
3.379 1.706 880 94 1.495 996 1.699 1.270 169 355 420 1.796 2.648 315 17.222
64,0 60,9 48,4 8,7 74,7 41,5 83,2 95,1 29,2 52,4 61,7 75,3 68,6 28,0 61,4
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH RUMAH
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
2013 JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT RUMAH YANG (RUMAH SEHAT) BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT
4
5
7.768 3.010 2.031 1.111 2.899 2.788 2.002 1.433 872 1.218 1.117 2.831 6.387 1.555 37.022
4.783 2.274 992 401 2.085 916 100 1.265 335 676 81 2.323 6.194 1.183 23.608
6
7
61,57 75,55 48,84 36,09 71,92 32,86 5,00 88,28 38,42 55,50 7,25 82,06 96,98 76,08 63,77
2.985 736 1.039 710 814 1.872 1.902 168 537 542 1.036 508 193 372 13.414
2014 RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
900 673 965 710 178 1.780 1.902 1.433 537 37 985 300 193 372 10.965
30,15 91,44 92,88 100,00 21,87 95,09 100,00 852,98 100,00 6,83 95,08 59,06 100,00 100,00 81,74
820 628 657 133 162 1.427 1.526 1.265 337 11 685 300 160 245 8356
91,11 93,31 68,08 18,73 91,01 80,17 80,23 88,28 62,76 29,73 69,54 100,00 82,90 65,86 76,21
5.603 2.902 1.649 534 2.247 2.343 1.626 2.530 672 687 766 2.623 6.354 1.428 31.964
72,13 96,41 81,19 48,06 77,51 84,04 81,22 176,55 77,06 56,40 68,58 92,65 99,48 91,83 86,34
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
Sumber: 1. Seksi Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
0 96 1.772 0 65 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.933
0 147 0 0 0 67 61 0 0 0 0 0 3 0 278
0 0 0 1.995 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.995
0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
0 0 0 0 0 0 0 198 0 0 0 0 0 222 420
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30
31
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32
2 2.520 2 4.506 8 2.607 0 0 2 2.413 2 3.682 2 4.684 1 224 1 0 2 159 1 552 0 0 5 4.867 0 0 28 26.214
33
34
1 1 8 0 2 2 2 1 0 0 1 0 5 0 23
%
29
0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
JUMLAH
28
0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
27
0 0 0 0 0 0 0 198 0 0 0 0 0 0 198
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
26
0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 82 84
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
25
JUMLAH SARANA
24
0 0 0 6 0 0 0 2 0 0 0 0 0 82 90
JUMLAH SARANA
23
0 0 0 1.995 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.995
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
22
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
21
JUMLAH SARANA
20
0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
0 151 0 0 0 46 52 0 0 0 0 0 3 0 252
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
18
0 28 0 0 0 12 13 0 0 0 0 0 3 0 56
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
17
JUMLAH SARANA
16
0 34 0 0 0 15 14 0 0 0 0 0 3 0 66
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
0 82 1.772 0 58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.912
MATA AIR TERLINDUNG
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
14
0 20 206 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 243
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
JUMLAH SARANA
11
0 24 206 0 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 251
TERMINAL AIR
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
9
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
JUMLAH SARANA
6
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
5.416 19.418 3.863 22.672 1.348 8.392 1.274 7.196 868 3.466 868 3.466 64 3.670 59 3.670 1.893 7.572 1.547 7.284 1.822 7.288 1.512 6.844 495 2.280 438 1.989 933 4.665 933 4.665 771 2.793 652 2.422 223 1.393 201 1.302 1.147 428 994 4.182 1.426 12.191 6.395 12.191 1.287 1.287 1.268 1.268 1.405 3.920 1.405 3.920 19.098 78.763 21.409 83.071
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
4
29.095 11.589 7.845 4.186 10.386 11.517 8.649 6.071 2.793 4.869 6.001 12.191 20.933 4.142 140.267
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3
Bintan Timur
JUMLAH SARANA
2
Kijang Sei. Lekop 2 Bintan Pesisir Kelong 3 Mantang Mantang 4 Toapaya Toapaya 5 Kawal Kawal Teluk Sebong 6 Teluk Sebong Sri Bintan Berakit 7 Teluk Bintan Teluk Bintan 8 Seri Kuala Lobam Kuala Sempang Teluk Sasah 9 Bintan Utara Tanjung Uban 10 Tambelan Tambelan JUMLAH 2014 1
PENDUDUK
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PUSKESMAS
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
1
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
35
36
1.764 24.436 83,99 3.921 11.350 97,94 2.607 7.845 100,00 0 5.665 135,33 2.154 9.496 91,43 3.595 10.485 91,04 4.566 6.607 76,39 224 5.087 83,79 0 2.422 86,72 0 1.302 26,74 513 4.695 78,24 0 12.191 100,00 4.867 6.138 29,32 0 3.920 94,64 24.211 111.639 79,59
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
3
4
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Gunung Kijang Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
2 5 2 3 2 4 0 3 0 0 0 13 1 3 38
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1 0 2 3 1 2 0 3 0 0 0 5 1 3 21
50,00 0,00 100,00 100,00 50,00 50,00 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 38,46 100,00 100,00 55,26
1 0 2 3 1 2 0 3 0 0 0 5 1 3 21
100,00 0,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 100,00 100,00
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 JENIS SARANA JAMBAN
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: 1. Seksi Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100,0 0,0 84,2 0,0 100,0 0,0 85,6
16
3.545 2.716 0 0 1.990 2.920 1.452 0 569 0 624 0 0 0 13.816
17
689 621 0 0 452 645 303 0 226 0 0 0 0 0 2.936
18
19
20
21
2.477 2.403 0 0 1.778 2.780 1.269 0 523 0 0 0 0 0 11.230
69,9 88,5 0,0 0,0 89,3 95,2 87,4 0,0 91,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 81,3
0 0 1.017 711 0 159 330 15 240 0 0 0 86 321 2.879
0 0 4.342 3.555 0 636 1.242 69 960 0 0 0 344 963 12.111
22
0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 86 101
% PENDUDUK PENGGUNA
880 679 0 0 478 705 338 0 240 0 156 0 0 0 3.476
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
90,8 97,7 96,3 100,0 97,8 95,0 95,8 100,0 94,5 94,2 69,9 0,0 100,0 100,0 95,0
JUMLAH SARANA
14
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
22.837 9.173 3.374 1.595 8.214 7.408 5.624 6.552 1.194 3.058 1.108 0 7.193 2.676 80.006
JUMLAH SARANA
12
6.273 2.511 831 319 2.496 1.802 1.696 1.423 358 757 302 2.692 6.469 992 28.921
% PENDUDUK PENGGUNA
11
25.154 9.388 3.503 1.595 8.396 7.796 5.872 6.552 1.264 3.247 1.584 0 7.193 2.676 84.220
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
6.840 2.597 849 319 2.549 1.924 1.848 1.423 391 798 339 2.692 6.469 992 30.030
JUMLAH SARANA
9
0 0 0 0 0 0 0 0 206 0 3.347 0 156 0 3.709
CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
0 0 0 0 0 0 0 0 60 0 864 0 39 0 963
JUMLAH SARANA
7
0 0 0 0 0 0 0 0 206 0 3.973 0 156 0 4.335
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
% PENDUDUK PENGGUNA
6
0 0 0 0 0 0 0 0 60 0 998 0 39 0 1.097
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
JUMLAH SARANA
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
4
29.095 11.589 7.845 4.186 10.386 11.517 8.649 6.071 2.793 4.869 6.001 12.191 20.933 4.142 140.267
MEMENUHI SYARAT % PENDUDUK PENGGUNA
2 3 4 5 6
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
PLENGSENGAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
Bintan Timur
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
2
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
KECAMATAN
LEHER ANGSA
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
23
24
0 0 0 0 0 0 0 69 0 0 0 0 344 413
0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 0 0 100 0 3,41012
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
JUMLAH
%
25
26
25.314 11.576 3.374 1.595 9.992 10.188 6.893 6.621 1.923 3.058 4.455 0 7.693 2.676 95.358
87,0 99,9 43,0 38,1 96,2 88,5 79,7 109,1 68,9 62,8 74,2 0,0 36,8 64,6 68,0
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA
1
2
3
4
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 8 51
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 8 51
100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 0,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0 2 0 0 4 1 1 3 0 0 0 0 2 0 13
0,00 100,00 0,00 0,00 100,00 25,00 33,33 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 25,49
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG ADA
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Sumber: 1. Seksi Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
1 15 1 4 21
22 13 12 12 12 31 14 11 5 10 14 8 24 11 199
16 5 7 7 6 9 4 7 3 4 8 4 10 8 98
3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 2 3 1 30
18
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 16,7 100,0 70,0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
19
20
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
1 1 2
JUMLAH
17
3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 14
%
16
JUMLAH
15
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 50,0 100,0 100,0 100,0 100,0 96,8
%
JUMLAH
14
%
13
100,0 83,3 100,0 87,5 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 66,7 88,9 100,0 100,0 100,0 95,1
JUMLAH
12
%
11
JUMLAH
10
2 6 8
%
9
1 1 2
JUMLAH
BINTANG
8
NON BINTANG
RUMAH SAKIT UMUM
PUSKESMAS 7
1 3 1 1 2 1 1 1 2 6 1 20
BINTANG
21
22
100,0 100,0 100,0
0 0 0 0 0 2 6 0 0 0 0 0 0 8
NON BINTANG
TEMPAT-TEMPAT UMUM
%
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
6
3 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 3 1 31
PUSKESMAS
JUMLAH
7 8
5
16 6 7 8 6 9 4 7 3 6 9 4 10 8 103
SLTA
%
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
4
SLTP
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
JUMLAH
2 3 4 5 6
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
SLTA
2
Bintan Timur
SD
SARANA KESEHATAN
%
1
HOTEL
PUSKESMAS
SLTP
1
KECAMATAN
SD
NO
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN
JUMLAH TTU
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
23
24
25
26
27
100,0 100,0 100,0
-
100,0 66,7 100,0 57,1
1 10 1 12
21 12 12 11 12 26 14 11 5 7 13 8 15 11 178
95,5 92,3 100,0 91,7 100,0 83,9 100,0 100,0 100,0 70,0 92,9 100,0 62,5 100,0 89,4
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO 1
KECAMATAN 2
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Gunung Kijang Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
PUSKESMAS
JUMLAH TPM
3
4
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 5
138 44 16 50 98 88 57 37 2 27 14 37 81 71 760
6
11 2 0 15 3 6 3 4 0 0 0 14 3 0 61
7
33 6 2 0 13 15 17 13 2 1 5 0 19 3 129
15 4 2 3 2 4 5 3 0 2 0 9 31 3 83
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
8
9
10
11
38 23 12 32 54 40 17 20 0 0 7 0 0 54 297
97 35 16 50 72 65 42 40 2 3 12 23 53 60 570
70,29 79,55 100,00 100,00 73,47 73,86 73,68 108,11 100,00 11,11 85,71 62,16 65,43 84,51 75,00
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 12
3 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 4 0 0 10
13
9 2 0 0 5 4 3 0 0 2 0 0 0 0 25
2 2 0 0 2 2 1 0 0 0 0 4 0 0 13
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
14
15
16
17 5 4 0 18 16 12 0 0 22 2 9 0 0 105
31 9 4 0 26 23 17 0 0 24 2 17 0 0 153
22,46 20,45 25,00 0,00 26,53 26,14 29,82 0,00 0,00 88,89 14,29 45,95 0,00 0,00 20,13
TABEL 65
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Gunung Kijang Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Sumber: 1. Seksi Penyehatan Lingkungan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
3 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 18 0 0 24
25 9 4 0 19 13 14 0 0 24 2 40 0 3 153
97 35 16 50 72 65 42 40 2 3 12 23 53 60 570
12
13
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15
0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
TOTAL
11
MAKANAN JAJANAN
10
80,65 100,00 100,00 0,00 73,08 56,52 82,35 0,00 0,00 100,00 100,00 235,29 0,00 0,00 100,00
DEPOT AIR MINUM (DAM)
9
11 5 4 0 12 8 6 0 0 22 2 9 0 0 79
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
8
2 2 0 0 2 2 3 0 0 0 0 13 0 3 27
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
7
9 2 0 0 4 2 4 0 0 2 0 0 0 0 23
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
6
PERSENTASE TPM DIBINA
5
31 9 4 0 26 23 17 0 0 24 2 17 0 0 153
TOTAL
4
MAKANAN JAJANAN
3
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
DEPOT AIR MINUM (DAM)
2
1
PUSKESMAS
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
1
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
16
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17
0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3,08 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,35
TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO 1
NAMA OBAT 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
5
27.720 24.300 65.448 454.320 15.822 57.600 432 241.380
18.240 13.100 21.816 223.840 9.850 42.100 204 298.860
19.300 9.300 30 130.000 8.896 38.300 188.500
tube
1.125
886
supp
1.620
7
8
37.540 22.400 30 21.816 353.840 18.746 80.400 204 487.360
135,43 92,18 #DIV/0! #DIV/0! 33,33 77,88 118,48 139,58 47,22 201,91
9.568
10.454
929,24
1.580
1.390
2.970
183,33
259
134
-
134
51,74
tablet tablet
13.500 -
6.100 -
17.400 -
23.500
174,07 #DIV/0!
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet
1.314 189.000 4.500 4.635 5.400 280.800 756 40.680 9.000 2.214 4.860 59.400 594 558 594 19.260 994 756 10.980 21.960
828 223.700 4.700 3.748 3.600 200.800 702 17.460 6.200 1.608 3.320 36.050 318 313 588 7.850 644 612 3.960 14.320
1.280 177.100 1.900 3.459 402.100 360 1.500 800 2.190 3.800 54.500 450 502 3.510 5.730 325 6.400
2.108 400.800 6.600
160,43 212,06 146,67 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 155,49 66,67 214,71 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 140,48 46,61 77,78 171,54 146,50 152,44 #DIV/0! 129,29 146,06 #DIV/0! 689,90 70,51 #DIV/0! #DIV/0! 97,48 80,95 36,07 94,35
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
pot
6
7.207 3.600 602.900
1.062 18.960 7.000 3.798 7.120 90.550 768 815 4.098 13.580
969 612 3.960 20.720
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN 4
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
1
2
3
47 48
Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg Kuinin (kina) tablet 200 mg Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml Magnesium Sulfat serbuk 30 gram Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml Mebendazol tablet 100 mg Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml Metronidazol tablet 250 mg Natrium Bikarbonat tablet 500 mg Natrium Fluoresein tetes mata 2 % Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % Nistatin tablet salut 500.000 IU/g
botol sach
28.620
22.740
11.800
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet tablet tablet tablet tablet tablet vial kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
990 33.300 174.600 1.746 108 5.220 25.200 4.101 33.840 96.480 3.780 117.720 129.780 160.020 5.184 1.134 381.600 -
547 23.100 69.200 1.034 67 2 5.840 9.400 2.904 17.380 59.760 4.560 59.740 75.260 93.840 3.228 378 307.500 -
26.400 2.095 179 363 500 2.000 3.240 37.600 94.200 5.100 76.700 203.000 178.400 6.800 201.100 -
botol
6.984
4.189
6.819
11.008
157,62
tablet
62.280
35.560
36.600
72.160
115,86
tablet
540
380
380
70,37
tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet
4.320 12.150 11.520
1.800 810 6.690 15 4.740
12.360 9.850 1.130 16.900
14.160 810 16.540
327,78 #DIV/0! 136,13 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 187,85
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet
378 13.320 1.080 2.196 1.260
186 7.040 8.400 1.333 420
240 23.200 1.000 995 -
426 30.240 9.400
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97
5
6
-
7
8
34.540
#DIV/0! 120,68
547 49.500 69.200 3.129 246 365 6.340
11.400 6.144 54.980 153.960 9.660 136.440 278.260 272.240
10.028 378 508.600
1.145
21.640
2.328 420
55,25 148,65 39,63 #DIV/0! 179,21 227,78 #DIV/0! 121,46 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 45,24 149,82 162,47 159,58 255,56 115,90 214,41 170,13 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 193,44 33,33 133,28 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
112,70 227,03 870,37 #DIV/0! 106,01 #DIV/0! 33,33
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
1
2
98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118
Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Paracetamol tablet 100 mg Paracetamol tablet 500 mg Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) Pirantel tab. Score (base) 125 mg Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) Povidon Iodida larutan 10 % Povidon Iodida larutan 10 % Prednison tablet 5 mg Primakuin tablet 15 mg Propillitiourasil tablet 100 mg Propanol tablet 40 mg (HCL) Reserpin tablet 0,10 mg Reserpin tablet 0,25 mg Ringer Laktat larutan infus Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 119 Salisil bedak 2% 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis Sumber: Seksi Farmamin, Tahun 2014
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
4
5
7
8
tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube
3.600 4.914 315 54 432 21.384 62.820 412.200 864 135.000 900 522 144.000 1.800 21.096 562
2.100 1.904 706 28 144 13.456 29.040 367.200 688 76.000 594 225 48.000 1.000 7.000 300 9.612 212
500 905 19.971 45.900 979.200 5.700 46.000 475 182 122.000 14.000 3.100 21.117 4.032
2.600 1.904 1.611 28 144 33.427 74.940 1.346.400
72,22 38,75 511,43 51,85 33,33 156,32 119,29 326,64 #DIV/0! 739,35 90,37 118,78 77,97 118,06 #DIV/0! 388,89 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 145,66 755,16
kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
2.988 72 36 18 3.060 6.480 432 97.200 284.400
1.538 28 21 6 10.720 7.060 344 60.800 183.300
12 7 10 71.000 6.800 98.900 104.000
1.538 40
1.818 1.563 440 1.576 3.723 3.911 3.122 -
1.092 632 367 1.322 2.261 2.425 1.862 -
75 85 15 430 72 160 400 -
vial vial vial vial vial vial vial vial vial
6
6.388 122.000 1.069 407 170.000 15.000 7.000 3.400
30.729 4.244
28 16 81.720
13.860 344 159.700
287.300 1.167 717 382 1.752 2.333 2.585 2.262
51,47 55,56 #DIV/0! #DIV/0! 77,78 88,89 2670,59 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 213,89 79,63 164,30 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 101,02 64,19 45,87 86,82 111,17 62,66 66,10 72,45 #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
1
1
2 -
7 63 7 26
16
2
11 47
16 13 47 -
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO 1
SARANA KESEHATAN 2
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH SARANA 3
JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
2
2
100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
0,00
2
2
100,00
JUMLAH 2014 Sumber: 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
PRATAMA JUMLAH %
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014 RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
Sumber: 1. Seksi Gizi Masyarakat Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
4
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MADYA JUMLAH % 6
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
STRATA POSYANDU PURNAMA JUMLAH %
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9
21 12 8 2 13 9 6 15 4 7 10 9 16 10 142
95,45 100,00 100,00 50,00 92,86 64,29 75,00 100,00 80,00 140,00 200,00 180,00 320,00 200,00 89,87
MANDIRI JUMLAH % 10
11
1 0 0 2 1 5 2 0 1 2 0 0 2 0 16
4,55 0,00 0,00 50,00 7,14 35,71 25,00 0,00 20,00 40,00 0,00 0,00 40,00 0,00 10,13
POSYANDU AKTIF JUMLAH 12
22 12 8 4 14 14 8 15 5 9 10 9 18 10 158 1,33
JUMLAH
%
14
15
22 12 8 4 14 14 8 15 5 9 10 9 18 10 158
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
1
2
3
6
7
8
9
1
Bintan Timur
2 3 4 5 6
Bintan Pesisir Mantang Toapaya Gunung Kijang Teluk Sebong
7 8
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi UKBM Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 8 51
1 1 1 3
1 2 4 7 4 3 2 4 2 5 6 3 4 7 54
POSMALDES POS TB DESA 10
-
11
0
0
POS UKK 12
-
4 2 4 2 1 3 16
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6
7 8
Bintan Timur Bintan Pesisir Mantang Toapaya Gunung Kijang Teluk Sebong
Teluk Bintan Seri Kuala Lobam
9 Bintan Utara 10 Tambelan JUMLAH 2014
Kijang Sei. Lekop Kelong Mantang Toapaya Kawal Teluk Sebong Sri Bintan Berakit Teluk Bintan Kuala Sempang Teluk Sasah Tanjung Uban Tambelan
Sumber: 1. Seksi UKBM Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 8 51
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
-
2 -
2 2 1 1 1
1 1 2 1
-
1
-
-
1
-
0
-
2 3 13
1 1 1 3 14
2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 24
2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 5 8 51
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
1 Puskesmas Kijang 2 Puskesmas Sei. Lekop 3 Puskesmas Kelong 4 Puskesmas Mantang 5 Puskesmas Toapaya 6 Puskesmas Kawal 7 Puskesmas Teluk Sebong 8 Puskesmas Sri Bintan 9 Puskesmas Berakit 10 Puskesmas Teluk Bintan 11 Puskesmas Kuala Sempang 12 Puskesmas Teluk Sasah 13 Puskesmas Tanjung Uban 14 Puskesmas Tambelan SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Bintan 2 RSUP Kepri - Busung SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
DR SPESIALIS a
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
-
-
-
1 1 1 3 4 5 9 9
1 1 2
3 5 6 11
3 21 2 3 5
24 1 12 13
3 3 3 2 4 6 6 4 2 1 2 2 4 3 45 3 15 18
2 2 2 2
1 1 1
1
10
7
6
13
-
1
-
3 3 1 2 1
1 1 -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH 2014 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TOTAL
DOKTER UMUM
-
4 3 3 3 1 1 2 4
21
3
Sumber: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 a Keterangan : termasuk S3
24 17,11
33
43
76 54,182
2 2 2 2
1 1 1
1 1 1 3 24 6 8 14
24 2 13 15
3 3 3 2 4 7 6 4 2 1 2 3 5 3 48 8 21 29
16
7
23
-
4 3 1 2
4 3 3 3 -
-
1 1 2 4
-
-
54
46
2
-
-
1 1 1 3 1 1 1
1 -
2 1 1 1 3 1 2 1
-
1 1 1 2
1 4 1 2 3
14 1 1
1 1 1 2 1 18 1 3 4
2
8
10
DOKTER SPESIALIS GIGI L P L+P
L
P
L+P
15
16
17
18
19
20
-
-
-
-
-
-
TOTAL
2
-
1 -
-
1 1 1 2
1 4 1 2 3
14 1 1
1 1 1 2 1 18 1 3 4
2
8
10
-
-
-
-
-
100 71,293
32 22,814
-
-
23
9
23
-
-
9 0
2 1 1 1 3 1 2 1
1 1 1 3 1 1 1
32 22,814
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 Puskesmas Kijang 2 Puskesmas Sei. Lekop 3 Puskesmas Kelong 4 Puskesmas Mantang 5 Puskesmas Toapaya 6 Puskesmas Kawal 7 Puskesmas Teluk Sebong 8 Puskesmas Sri Bintan 9 Puskesmas Berakit 10 Puskesmas Tembeling 11 Puskesmas Kuala Sempang 12 Puskesmas Teluk Sasah 13 Puskesmas Tanjung Uban 14 Puskesmas Tambelan SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Bintan 2 RSUP Kepri - Busung SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
L
PERAWATa P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
PERAWAT GIGI L+P 9
11 8 11 13 11 15 10 9 6 11 12 9 7 8 141 19 16 35
2 1 0 5 1 4 7 1 2 0 1 4 3 4 35 24 16 40
7 6 9 3 14 11 4 8 3 10 6 6 14 5 106 29 49 78
9 7 9 8 15 15 11 9 5 10 7 10 17 9 141 53 65 118
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7 0 0 0
0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 8 0 1 1
12
8
12
20
1
0
1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
JUMLAH 2014 RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
188 277,43
Sumber: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
83
196
279 198,91
3
7
10 7,13
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS a KEFARMASIAN L P L+P
L
P
L+P
L
P
3
6
7
8
12
13
4
5
1
Puskesmas Kijang
-
2
Puskesmas Sei. Lekop
-
3
Puskesmas Kelong
-
1
1
4
Puskesmas Mantang
-
1
5
Puskesmas Toapaya
-
6
Puskesmas Kawal
-
7
Puskesmas Teluk Sebong
8
Puskesmas Sri Bintan
9
14
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1
-
-
-
-
1
1
1
1
-
-
-
1
1
1
1
-
-
2
2
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
1
1
-
-
-
-
1
1
Puskesmas Berakit
-
1
1
-
-
-
-
1
1
10 Puskesmas Tembeling
-
1
1
-
-
-
-
1
1
11 Puskesmas Kuala Sempang
-
1
1
-
-
-
-
1
1
12 Puskesmas Teluk Sasah
-
1
1
-
-
-
-
1
1
13 Puskesmas Tanjung Uban
-
2
-
14 Puskesmas Tambelan
-
RSUD Bintan
2
RSUP Kepri - Busung
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
2 -
-
1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
1
L+P
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
TOTAL
APOTEKER
-
13
13
2
1
1
-
-
1
-
-
1 -
2 1
-
3 -
-
15
1
1
3 15
-
1
4
1
3
4
1
7
4
4
2
3
5
2
7
9
6
8
2
1
3
4
7
11
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
2
-
1
4
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT JUMLAH 2014
-
2
-
1
23
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
25
4
6
10
8
6
29
35 24,95241
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
1
2
KESEHATAN MASYARAKAT L P L+P 3
4
1 Puskesmas Kijang 2 Puskesmas Sei. Lekop 3 Puskesmas Kelong 4 Puskesmas Mantang 5 Puskesmas Toapaya 6 Puskesmas Kawal 7 Puskesmas Teluk Sebong 8 Puskesmas Sri Bintan 9 Puskesmas Berakit 10 Puskesmas Tembeling 11 Puskesmas Kuala Sempang 12 Puskesmas Teluk Sasah 13 Puskesmas Tanjung Uban 14 Puskesmas Tambelan SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Bintan 2 RSUP Kepri - Busung SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
KESEHATAN LINGKUNGAN L P L+P
5
-
6
1
1
1
1 2 1
-
1
2 2 1 1 1 1
1 1 10
1 1 1
-
2
-
-
12
1 1
-
-
16 16 -
1 2
1 -
7
9
5 5
1 1 1 1 2 1 2 1 2 1
1 1 1
3 -
8
1 1 1 1 1
-
3
2
7
-
16 -
21 21 -
-
1 1
-
-
1 1 -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH 2014
7
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
26
33 23,52656006
7
10
17 12,11974306
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Puskesmas Kijang
-
1
1
-
-
-
-
1
1
2
Puskesmas Sei. Lekop
-
1
1
-
-
-
-
1
1
3
Puskesmas Kelong
-
-
-
-
-
4
Puskesmas Mantang
-
1
1
-
-
-
-
1
1
5
Puskesmas Toapaya
-
1
1
-
-
-
-
1
1
6
Puskesmas Kawal
-
1
1
-
-
-
-
1
1
7
Puskesmas Teluk Sebong
-
1
1
-
-
-
-
1
1
8
Puskesmas Sri Bintan
-
1
1
-
-
-
-
1
1
9
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Puskesmas Berakit
-
10 Puskesmas Tembeling
-
-
11 Puskesmas Kuala Sempang
-
-
-
-
-
-
12 Puskesmas Teluk Sasah
-
1
1
-
-
-
-
1
1
13 Puskesmas Tanjung Uban
-
1
1
-
-
-
-
1
1
14 Puskesmas Tambelan
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1
RSUD Bintan
2
RSUP Kepri - Busung
-
-
-
-
-
-
-
10
10
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
3
4
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
-
1 -
-
4 -
-
1 -
-
-
10
10
1
1
3
4
1 1 -
1 -
4 -
5 -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH 2014
1
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
14
15 10,69
-
-
0,00
1
14
15 10,69
TABEL 77 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
FISIOTERAPI L P L+P
TENAGA TEKNISI MEDIS TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA L P L+P L P L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1 Puskesmas Kijang 2 Puskesmas Sei. Lekop 3 Puskesmas Kelong 4 Puskesmas Mantang 5 Puskesmas Toapaya 6 Puskesmas Kawal 7 Puskesmas Teluk Sebong 8 Puskesmas Sri Bintan 9 Puskesmas Berakit 10 Puskesmas Tembeling 11 Puskesmas Kuala Sempang 12 Puskesmas Teluk Sasah 13 Puskesmas Tanjung Uban 14 Puskesmas Tambelan SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Bintan 2 RSUP Kepri - Busung SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3
1 2 3 -
AKUPUNKTUR L P L+P
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH 2014
-
3
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
3 2,14
-
-
0,00
-
-
0,00
-
-
0,00
TOTAL
-
1 2 3
1 2 3
3
3 2,14
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
RADIOTERAPIS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1 Puskesmas Kijang 2 Puskesmas Sei. Lekop 3 Puskesmas Kelong 4 Puskesmas Mantang 5 Puskesmas Toapaya 6 Puskesmas Kawal 7 Puskesmas Teluk Sebong 8 Puskesmas Sri Bintan 9 Puskesmas Berakit 10 Puskesmas Tembeling 11 Puskesmas Kuala Sempang 12 Puskesmas Teluk Sasah 13 Puskesmas Tanjung Uban 14 Puskesmas Tambelan SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Bintan 2 RSUP Kepri - Busung SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
2
1 1 2 2
1 1 2 3
1 1 4 5
1
1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH 2014
4
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014 Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
1 1 -
-
-
-
2 2 -
7
TEKNISI GIGI
-
-
3
1 1
1
-
-
-
-
1 1 1 -
1 1 1 1 -
1 1 1 1 -
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 -
11 2 4 6
11 3 4 7
1
1 -
2
REFRAKSIONIS OPTISIEN
1 1 1
-
1
ANALISIS KESEHATAN
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN L P L+P
RADIOGRAFER
TEKNISI ELEKTROMEDIS
-
1
18
ORTETIK PROSTETIK
-
-
-
26
1
1 -
-
1
1 1 1 3 4
1 1 -
-
-
2 1 4 5 -
5
L+P
L
P
L+P
L
P
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 -
-
1 -
-
7
JUMLAH
P
2
TEKNISI KARDIOVASKULER
L
-
-
1 -
-
19
25
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
-
1
1
-
-
-
L+P 35
2 1 1 -
1 1 1 1
1 -
-
1 1 1 2 -
1 1 1 1
1 -
2 1 1
2 1 4 5
1 1 1 2 -
12 5 10 15
14 6 14 20
2 7
2 -
29
36 25,67
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
1 Puskesmas Kijang 2 Puskesmas Sei. Lekop 3 Puskesmas Kelong 4 Puskesmas Mantang 5 Puskesmas Toapaya 6 Puskesmas Kawal 7 Puskesmas Teluk Sebong 8 Puskesmas Sri Bintan 9 Puskesmas Berakit 10 Puskesmas Tembeling 11 Puskesmas Kuala Sempang 12 Puskesmas Teluk Sasah 13 Puskesmas Tanjung Uban 14 Puskesmas Tambelan SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Bintan 2 RSUP Kepri - Busung SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
-
1
-
1 -
-
1 -
1 -
2 2 -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
2 2 -
-
-
-
-
2 2
2 2 -
-
L+P 11
-
-
-
-
1
-
1 -
1 -
1 -
4 4
-
4 4 -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
15
18
33
3
1
4
18
19
37
JUMLAH 2014
15
21
36
3
3
6
18
24
42
Sumber: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
TABEL 80 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014 TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 Puskesmas Kijang 2 Puskesmas Sei. Lekop 3 Puskesmas Kelong 4 Puskesmas Mantang 5 Puskesmas Toapaya 6 Puskesmas Kawal 7 Puskesmas Teluk Sebong 8 Puskesmas Sri Bintan 9 Puskesmas Berakit 10 Puskesmas Tembeling 11 Puskesmas Kuala Sempang 12 Puskesmas Teluk Sasah 13 Puskesmas Tanjung Uban 14 Puskesmas Tambelan SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Bintan 2 RSUP Kepri - Busung SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
TOTAL
JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
-
-
-
-
-
5 5
-
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28
2 2 2 2 1 2 2 2
1 -
-
2 1 1 1 1 9
1 1 1 1 19 -
-
-
-
10 10
-
3 -
1 2 2 1 3 -
7 2 1 -
3 -
4 -
1
3 2 6 3
5 -
16 -
10 10 -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
4 2 1
12
-
28 -
1 1
4 4
2
1
-
-
1 1 -
12
11
23
12
12
24
JUMLAH 2014
31
30
61
31
29
60
-
-
-
-
3 3 -
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
Sumber: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2014 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2014
2 2
-
2
1
-
-
-
1 3 2 3 1 1 1 4 17
-
1
1 3 2 3 1 -
-
-
1 1 5 18
1 1
-
-
-
-
-
-
-
1
4 3 1 6 1 2 22 15 15
2
18
10 4 3 3 2 9 4 2 5 6 4 9 6 7 74
-
-
-
17
26
3 2
3 3
-
-
7 2 3 3 2 5 4 2 5 3 3 3 5 5 52
-
-
3
1
L+P
18 18
1 -
3 -
24
23
47
81
61
142
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN BINTAN TAHUN 2014
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
140.832.377.816
a. Belanja Langsung
52.950.230.908
b. Belanja Tidak Langsung
87.882.146.908
2 APBD PROVINSI 3 APBN : - TP (PAM-STBM)
97,17
593.022.000
0,41
3.448.897.000
2,38
631.420.000
- TP (Alkes)
1.752.477.000
- BOK
1.065.000.000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
60.744.500
- Global Fund (Malaria)
39.060.000
- Global Fund (TB)
21.684.500
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
0,04
0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
144.935.041.316
TOTAL APBD KAB/KOTA
964.834.851.815
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: 1. Subbag. Penyusunan Program, Tahun 2014 2. Subbag. Keuangan, Tahun 2014
100,0
14,60
1.033.279,68