BPS PROVINSI SULAWESI BARAT No. 47/08/76/Th. IX, 3 Agustus 2015
PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 1.277 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 2.287 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 542 TON A. CABAI BESAR Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 1.277 ton dengan luas panen cabai besar tahun 2014 sebesar 359 hektar, dan rata-rata produktivitas 3,6 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebesar 76 ton (-5,6 persen). Penurunan ini disebabkan turunnya luas panen sebesar 46 hektar (-11,36 persen) disisi lain produktivitas meningkat sebesar 0,22 ton per hektar (6,50 persen) dibandingkan tahun 2013. B. CABAI RAWIT
Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 2.287 ton dengan luas panen cabai rawit tahun 2014 sebesar 769 hektar, dan rata-rata produktivitas 2,97 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, terjadi peningkatan produksi sebesar 313 ton (15,87 persen). Peningkatan ini disebabkan naiknya luas panen sebesar 123 hektar (19,04 persen) sedangkan produktivitas mengalami penurunan sebesar 0,08 ton per hektar (-2,66 persen) dibandingkan tahun 2013.
C. BAWANG MERAH
1.
Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2014 sebesar 541 ton, dengan luas panen sebesar 99 hektar, dan rata-rata produktivitas sebesar 5,47 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, produksi naik signifikan sebesar 407 ton (303,35 persen). Peningkatan ini terjadi disebabkan oleh naiknya luas panen dan produktivitas masing-masing sebesar 33 hektar (50 persen) dan 3,44 ton per hektar (168,90persen) dibandingkan tahun 2013.
PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 2014.
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 47/08/76/Th. IX, 3 Agustus 2015 Agustus 2012
1
2.
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA
Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Daftar nama kecamatan yang digunakan keadaan pada bulan Desember 2014 dengan jumlah kecamatan sebanyak 69 kecamatan di Sulawesi Barat tanpa kecamatan Balabalakang karena dianggap tidak potensi untuk tanaman hortikultura. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional. 3.
PRODUKSI CABAI BESAR Produksi cabai besar Sulawesi Barat tahun 2014 sebesar 1.277 ton, mengalami penurunan
sebesar 76 ton (-5,60 persen) dibandingkan tahun 2013. Penurunan produksi cabai besar tahun 2014 tersebut disebabkan oleh adanya penurunan produksi yang signifikan di kabupaten Majene dan Mamasa yakni masing-masing sebesar -21,62 persen dan -25,78 persen. Penurunan produksi tersebut sebagai dampak dari menurunnya luas panen tanaman cabai besar pada tahun 2014 jka dibandingkan tahun 2013. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada umumnya kegitan pertanian tanaman hortikultura di Sulawesi Barat masih merupakan yang sifatnya sementara, selingan dari kegiatan tanaman padi. Sehingga produksinya sangat terpengaruh oleh kondisi iklim, jika iklim cocok untuk menanam padi maka petani lebih memrioritaskan tanaman padi daripada tanaman palawija maupun hortikultura sehingga dapat difahami bahwa jika tanaman hortikultura atau palawija turun produksi atau luas panennnya hampir dapat dipastikan bahwa produksi padi meningkat. Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 1. Pada periode tahun 2012-2014 nampak bahwa ada penurunan yang signifikan pada periode 2013-2014 yang terjadi di triwulan I dan triwulan 2. Pada periode 2013-2014 jumlah produksi total kembali menurun namun ada peralihan pada periode tersebut triwulan 3 dan triwulan 4 mengalami penurunan yang paling besar yaitu 117 ton (-32,16 persen), triwulan 3 masih turun dengan jumlah penurunan yang lebih sedikit yakni 7 ton (-2,11), dan triwulan I dan II produksi mulai kembali pulih dengan jumlah masing-masing 49 ton (16,87 persen) dan 0,1 ton (0,03 persen).
2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 47/08/76/Th. IX, 3 Agustus 2015Berita k No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2
Tabel 1 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
2012−2013 Absolut % (5) (6)
2013−2014 Absolut % (7) (8)
Produksi (kwintal) Triwulan I
7.653
2.929
3.423
-4.724
-61,73
494
16,87
Triwulan II
4.470
3.244
3.245
-1.226
-27,43
1
0,03
Triwulan III
3.024
3.703
3.625
679
22,45
-78
-2,11
Triwulan IV
3.366
3.650
2.476
284
8,44
-1.174
-32,16
Triwulan I
329
171
150
-158
-48,02
-21
-12,28
Triwulan II
233
128
143
-105
-45,06
15
11,72
Triwulan III
188
154
143
-34
-18,09
-11
-7,14
Triwulan IV
172
160
134
-12
-6,98
-26
-16,25
Triwulan I
23,26
17,13
22,82
-6,13
-26,35
5,69
33,22
Triwulan II
19,18
25,34
22,69
6,16
32,12
-2,65
-10,45
Triwulan III
16,09
24,05
25,35
7,96
49,47
1,30
5,4
Triwulan IV
19,57
22,81
18,48
3,24
16,56
-4,33
-18,99
Luas Panen (ha)
Produktivitas (kwintal/ha)
Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai - Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar, cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting
Perkembangan luas panen cabai besar pada 2014 (Gambar 1) menunjukkan pola yang menurun dari setiap triwulan ke triwulan berikutnya. Hal ini berbeda dengan pola luas panen pada tahun 2013 yang menunjukkan peningkatan mulai triwulan II dan triwulan selanjutnya. Gambar 1. Pola Luas Panen Cabai Besar, 2012–2014 350
Luas Panen (hektar)
300 250 200 150 100 50 0
1
2
3
4
2012
329
233
188
172
2013
171
128
154
160
2014
150
143
143
134
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 47/08/76/Th. IX, 3 Agustus 2015 Agustus 2012
3
4.
PRODUKSI CABAI RAWIT Produksi cabai rawit tahun 2014 sebesar 2.287 ton, mengalami peningkatan sebanyak
313,2 ton (15,87 persen) dibandingkan tahun 2013. Peningkatan signifikan terjadi di kabupaten Majene sekitar 350 ton (38,22 persen) dan Polewali Mandar 16 ton (15,66 persen). Kabupaten lainnya mengalami kenaikan namun tidak sebesar kedua kabupaten tersebut. Tabel 2 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014 Perkembangan Uraian
(1)
2012
(2)
2013
(3)
2014
2012−2013
2013−2014
Absolut
%
Absolut
%
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-3.903
Produksi (kwintal) Triwulan I
8.282
4.379
8.428
-47,13
4.049
92,46
Triwulan II
4.738
4.680
5.530
-58
-1,22
850
18,16
Triwulan III
3.161
5.620
5.017
2.459
77,79
-603
-10,73
Triwulan IV
4.295
5.057
3.893
762
17,74
-1.164
-23,02
Triwulan I
326
216
353
-110
-33,74
137
63,43
Triwulan II
245
218
252
-27
-11,02
34
15,6
Triwulan III
229
307
306
78
34,06
-1
-0,33
Triwulan IV
235
320
285
85
36,17
-35
-10,94
Triwulan I
25,4
20,27
23,88
-5,13
-20,2
3,61
17,79
Triwulan II
19,34
21,47
21,94
2,13
11,01
0,47
2,21
Triwulan III
13,8
18,31
16,40
4,51
32,68
-1,91
-10,46
Triwulan IV
18,28
15,8
13,66
-2,48
-13,57
-2,14
-13,55
Luas Panen (ha)
Produktivitas (kwintal/ha)
Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau
Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 2. Pada periode tahun 2013-2014, peningkatan terjadi pada triwulan I sebesar 404 ton (92,46 persen) dan pada triwulan II naik sebesar 85 ton (18,16 persen). Akan tetapi, pada triwulan III dan IV mengalami penurunan masing-masing sebesar 60 ton (-10,73 persen) dan 116 ton (-23,02 persen). Gambar 2 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 2012 dengan 2014 memiliki pola yang cenderung sama, yaitu terjadi peningkatan luas panen hingga triwulan III dan penurunan pada triwulan IV. Pada tahun 2014 triwulan II terjadi perbedaan pola dengan dengan tahun 2013. Pada triwulan II 2014 mengalami penurunan disebabkan oleh adanya pergeseran pola tanam cabai rawit ditahun sebelumnya sehingga panen raya terjadi pada triwulan I 2014. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 47/08/76/Th. IX, 3 Agustus 2015Berita k No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2
Gambar 2. Pola Luas Panen Cabai Rawit, 2012–2014 400
Luas Panen (hektar)
350 300 250 200 150 100 50 0 2012 2013 2014
5.
Triwulan I 326 216 353
Triwulan II 245 218 252
Triwulan III 229 307 306
Triwulan IV 235 320 285
PRODUKSI BAWANG MERAH Produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 542 ton, mengalami peningkatan yang sangat
signifikan yaitu sebanyak 407 ton (303,35 persen) dibandingkan pada tahun 2013. Peningkatan produksi tersebut disebabkan naiknya luas panen sebanyak 33 hektar (50 persen) selain itu produktivitas bawang merah juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan 3,4 ton/hektar (168,90 persen) dibandingkan tahun 2013. Peningkatan produksi ini disebabkan oleh iklim yang cocok untuk menanan bawang merah pada tahun 2014 dan animo petani menanam bawah merah cukup tinggi karena harga yang cukup tinggi. Perkembangan produksi bawang merah per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 ditunjukkan pada Tabel 6. Pada periode 2013-2014, nampak adanya peningkatan
yang
signifikan terjadi di triwulan I, produksi pada triwulan I naik sebesar 335 ton (6450 persen), triwulan II mengalami penurunan sebesar 26 ton (-26,49 persen), triwulan III naik sebesar 78 ton (387,62 persen), dan triwulan IV naik sebesar 20 ton (251,82 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 47/08/76/Th. IX, 3 Agustus 2015 Agustus 2012
5
Tabel 3 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, Tahun 2012–2014 Perkembangan Uraian
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
2012−2013
2013−2014
Absolut
%
Absolut
%
(5)
(6)
(7)
(8)
Produksi (kwintal) Triwulan I
1.533
52
3.406
-1.481
-96,61
3.354
6450
Triwulan II
1.472
1.008
741
-464
-31,52
-267
-26,49
Triwulan III
737
202
985
-535
-72,59
783
387,62
Triwulan IV
91
81
285
-10
-10,99
204
251,85
Triwulan I
35
6
36
-29
-82,86
30
500
Triwulan II
32
49
17
17
53,13
-32
-65,31
Triwulan III
16
10
32
-6
-37,5
22
220
Triwulan IV
3
4
14
1
33,33
10
250
Triwulan I
43,8
8,67
94,61
-35,13
-80,21
85,94
991,25
Triwulan II
46
20,57
43,59
-25,43
-55,28
23,02
111,9
Triwulan III
46,06
20,2
30,78
-25,86
-56,14
10,58
52,38
Triwulan IV
30,33
20,25
20,36
-10,08
-33,23
0,11
0,53
Luas Panen (ha)
Produktivitas (kuintal/ha)
Keterangan: Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun
Perkembangan luas panen bawang merah sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan peningkatan pada triwulan III dan mengalami penurunan pada triwulan IV. Pada tahun 2014 nampak adanya perbedaan, pola luas panen bawang merah mengalami peningkatan dari triwulan I kemudian menurun di triwulan II. Pada triwulan III mengalami peningkatan kemudian mengalami penurunan kembali pada triwulan ke IV (Gambar 3) hal ini menunjukkan adanya perubahan pola periode tanam yang dilakukan petani.
6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 47/08/76/Th. IX, 3 Agustus 2015Berita k No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2
Gambar 3 Pola Luas Panen Bawang Merah, Tahun 2012–2014 60
Luas Panen (hektar)
50 40 30 20 10 -
Triwulan I 35 6 36
2012 2013 2014
Triwulan II 32 49 17
Triwulan III 16 10 32
Triwulan IV 3 4 14
Tabel 4 Perkembangan Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, dan Bawang Merah Menurut Kabupaten Tahun 2013-2014 (kwintal) Cabai Besar Kabupaten
Cabai Rawit
2013-2014 2013
2014
2013-2014 2013
absolut
Bawang Merah 2013-2014
2014
%
2013 absolut
2014
%
absolut
%
Majene
2.873
2.252
-621
-21,62
9.157
12.657
3.500
38,22
477
4.207
3.730
781,97
Polewali Mandar
2.438
2.400
-38
-1,56
1.022
1.182
160
15,66
666
1.071
405
60,81
Mamasa
353
262
-91
-25,78
1.081
588
-493
-45,61
158
27
-131
-82,91
Mamuju
6.606
2.421
-4.185
-63,35
5.910
3.009
-2.901
-49,09
2
76
74
3700
Mamuju Utara
1.256
1.490
234
18,63
2.566
2.637
71
2,77
40
32
-8
-20
3.944
3.944
#DIV/0!
2.795
2.795
#DIV/0!
4
4
#DIV/0!
12.769
-757
-5,6
22.868
3.132
15,87
5.417
4.074
303,35
Mamuju Tengah* Total
13.526
19.736
1.343
Catatan*: Data tahun 2013 Kabupaten Mamuju Tengah masih bergabung dengan Kabupaten Mamuju sehingga tidak bisa dibandingkan antar rahun Keterangan: Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai Bentuk hasil produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai Bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun
Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 47/08/76/Th. IX, 3 Agustus 2015 Agustus 2012
7
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI BARAT Informasi lebih lanjut hubungi: Wisman Nainggolan, M.Si Kepala Bidang Statistik Produksi Telepon: 081342612692
8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 47/08/76/Th. IX, 3 Agustus 2015Berita k No. 53/08/Th. XV, 1 Agustus 2