Pokok Bahasan V
KEMAMPUAN LAHAN
Deskripsi Singkat
Dalam Perencanaan P-DAS di Indonesia untuk mengarahkan penggunaan lahan yang baik dan benar selain dibuat peta Kiasifikasi Kesesuaian Lahan Anjuran, juga dilengkapi dengan peta Kiasifikasi Kemampuan Lahan. Dalam bab ini akan dibahas dan didiskusikan : (1) hubungan Klasifikasi Kemampuan Lahan dengan P-DAS dan Pola RLKT, (2) Peta Klasifikasi Kemampuan Lahan, (3) Klasifikasi Kemampuan Lahan menurut USDA, (4) Struktur Klasifikasi Kemampuan Lahan dan (5) Klasifikasi Kernampuan Lahan di Indonesia. Relevansi Bab ini Dengan Kegunaan Mahasiswa Bab ini merupakan salah satu aspek penting dalam perencanaan P-DAS di Indonesia.
Karena
mahasiswa
diharapkan
nantinya
mampu
melakukan
kegiatan
perencanaan P-DAS, maka dengan mempelajari contoh-contoh yang diberikan dalarn bab ini akan mendorong mahasiswa mengembangkan aspek ini dengan dukungan ilmu lain (Ilmu Tataguna Lahan) yang juga diajarkan di Fakultas Kehutanan, UGM.
Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami fungsi dan metode klasifikasi Kemampuan Lahan dalam P-DAS umumnya dan P-DAS di Indonesia usnya. Diharapkan nantinya rnahasiswa mampu melakukan kegiatan yang berkaitan dengan Klasifikasi Kemampuan Lahan. Klas VII
:
Tidak sesuai untuk agroforestry: crop dan tree, tetapi dapat sesuai untuk agroforesiry : rumput dan tree; pastoral, kehutanan.
Klas VIII :
Pembatas fisik : berat sehingga tidak sesuai untuk penanaman, pastoral atau produksi kehutanan. Hanya sesuai untuk perlindungan DAS.
Kunci penempatan tanah kedalarn LUC adalah sbb.: Klas I :
Lahan tidak memiliki pembatas yang bersifat fisik; sangat sesuai untuk setiap bentuk penanaman, pastoral, kehutanan. Klas ini : excellent multiple use land
kedalaman tanah> 90 cm
drainase baik
tidak dipengaruhi kekeringan Universitas Gadjah Mada
1
suplai nutrisi baik dan responsive terhadap pemupukan
kemiringan <4%
tidak ada pengaruh banjir dan erosi
Klas ini biasanya merupakan sawah beririgasi dengan panen 2 kali / tahun atau 5 kali / 2 tahun. Klas II: Lahan dengan pembatas fisik: ringan bila diusahakan tanpa teras. Praktek konservasi tanah, pengelolaannya yang diperlukan untuk mengatasi faktor pembatas mudah dilakukan. Klas ini : sawah beririgasi : 2 kali panen padi beririgasi / tahun, juga sesuai untuk pastoral, agroforestry, kehutanan. Pembatas-pembatas fisik berasal dari satu/ kombinasi faktor-faktor sebagai berikut:
Kerentanan terhadap sheet, riil, gully erosion : ringan bila penanaman dilakukan tanpa teras pada kemiringan 4-8%. Erosi dapat diabaikan pada keminingan sampai 15% bila dibuat teras datar atau teras bangku yang mengarah ke dalam.
Kerentanan terhadap erosi angin, erosi tebing sungai: ringan
Kebasahan (wetness): ringan; drainase tanah sedang. Profil tanah sebagian kecil basah. Pada horizon B sering ada gley - mottles.
Kadang-kadang ada overflow yang merusak selama 12 jam s/d 2 hari dengan frekuensi tidak lebih dan sekali / 2 tahun; tidak mempengaruhi survival tanaman, tetapi mempengaruhi hasil panen tanaman yang sensitive terhadap banjir.
Sifat-sifat fisik tanah yang kurang menguntungkan : struktur dan tekstur pada tanah geluh berpasir dan geluh berlempung.
Kedalaman tanah: 60-90 cm
Sifat iklim yang sedikit kurang menguntungkan: * 5 bulan kering berturut-turut dengan curah hujan < 100 mm/bulan * 7- 9 bulan basah dengan curah hujan > 200 mm/bulan
Pembatas fisik untuk pembangunan teras bangku dan pemeliharaannya pada kemiringan s/d 15% dapat diabaikan.
Klas III:
Lahan dengan pembatas fisik: sedang (moderate) bila diusahakan tanpa teras, sehingga dapat membatasi pilihan crop yang dapat diusahakan; perlu praktek konservasi tanah yang khusus; atau membatasi land use (penggunaan lahannya). Sawah beririgasi atau sawah tadah hujan 4 ketersediaan air dapat /
Universitas Gadjah Mada
2
memungkinkan panen 2 kali /tahun, juga sesuai untuk pastoral, agroforestry, kehutanan. Pembatas fisik dapat berasal dan satu! kombinasi hal-hal sebagai berikut:
Kerentanan terhadap sheet, riil, gully erosion 4 sedang bila penanaman dilakukan tanpa teras pada kemiringan 8-15%. Kerentanan terhadap erosi dapat diabaikan bila dibuat teras datar atau teras bangku ke arah dalarn pada kerniringan s/d 25%.
Kerentanan terhadap erosi angin, erosi tebing sungai dan endapan erosi: sedang
Kebasahan yang ada setelah drainase dan bersifat permanen termasuk: sedang. Profil tanah basah dalam jangka waktu tertentu, juga ada periode kering. Gley-mottle sering didapatkan pada horizon A bagian bawah atau di bawah horizon A.
Overflow dan anak sungai/ sumber air selama 1-2 han, rata-rata 1 kali! tahun. Selama 2-3 han, rata-rata 1 kali! 2 tahun yang dapat mernatikan tanaman/ crop dan menurunkan panen tanaman lainnya.
Sifat fisik tanah seperti struktur, tekstur yang tidak menguntungkan sifatnya sedang. Pembatas ini dijumpai pada tanah-tanah lempung.
Kedalaman tanah: edang-dangka1 (30-60 cm).
Kesuburan tanah rendah atau zat-zat toxic sukar diatasi/ mahal
Iklim yang tidak menguntungkan 4 sedang * 6 bulan berturut-turut kering: < 100 mm! bulan. * 5-6 bulan berturut-turut basah : > 200 mm! bulan
Pembatas fisik untuk pembangunan dan pemeliharaan teras bangku : ringan s/d kemiringan 25%. Pada tanah lempung montmorillonite: sedang s/d 15%.
Klas IV: Lahan dengan pembatas fisik : berat bila diusahakan tanpa teras, sehingga membatasi pilihan crop yang dapat diusahakan atau perlu praktek konservasi tanah yang intensif. Klas ini bersifat marginal untuk crop non teras dan pada tanah-tanah yang strukturnya stabil dapat ditanami sekali per 4-5 tahun. Klas ini dapat sesuai untuk crop yang diusahakan dengan teras datar atau teras bangku ke arah dalam dan pastoral, agroforestry, kehutanan. Klas ini meliputi sawah irigasi, tadah hujan, tanah dengan suplai air yang tenbatas pada musim kemarau, sehingga membatasi panen crop berinigasi 1 kali/ tahun. Pembatas fisik dapat berasal dari satu/ kombinasi hal-hal sebagai berikut:
Universitas Gadjah Mada
3
Kerentanan terhadap sheet, riil, gully erosion pada sistem cropping non-teras: berat pada kemiringan <25% atau khususnya 15-25%.
Kerentanan menjadi : ringan bila dilakukan dengan teras datar / teras bangku ke arah dalam s/d kemiringan 35%.
Kerentanan terhadap erosi angin, erosi tebing sungai dan endapan erosi: berat.
Kebasahan , genangan air: berat. Tanah tetap basah setelah drainase. Muka air dekat I pada permukaan tanah (tetapi tidak di atasnya) 3-8 bulan/tahun. Gley-mottle path horizon A.
Overflow dan air sungai 2-4 han, rata-rata 1 kaii/ tahun - ground dan tree crop berkurang produksinya.
Sifat fisik tanah: struktur dan tekstur tidak rnenguntungkan. Pembatas yang berat ini khususnya pada tanah lempung.
Kedalaman tanah: dangkal s!d sangat dangkal 15-30 cm.
Kesuburan alami tanah rendah dan zat-zat toxic sukar diatasi, sehingga pilihan crop terbatas.
Iklim sangat tidak menguntungkan: * 5 bulan berturut-turut kering dengan curah hujan < 100 mm/ bulan * 3-4 bulan berturut-turut basah dengan curah hujan > 200 mm/ bulan sering terjadi pada ketinggian> 750 dpi.
Pembatas fisik untuk pembangunan dan pemeliharaan teras bangku: sedang s/d kemiringan 35% atau lebih. Untuk tanah lempung montmorillonitc s/d kemiringan 25%. Pembangunan teras dengan riser dan batu-batuan dan pembuangan air merupakan faktor pembatas klas ini.
Klas V:
Lahan dengan bahaya erosi ringan ---- dapat diabaikan di bawah vegetasi yang bersifat permanen. Apabiia teras datar atau teras bangku dapat dibangun dan dpertahankan. lahan ini dapat juga untuk crops. Lahan di dalarn klas V tidak sesuai untuk crop tanpa teras. Klas V ini meliputi lahan yang tidak sesuai untuk pembaangunan teras dan memiliki bahaya erosi ringan —— dapat diabaikan di bawab vegetasi tetap, atau lahan yang merniliki kedalaman tanah yang cukup untuk memungkinkan pembarunan teras datar atau teras bangku yang miring kearah dalam pada kemiringan sampai 65% dengan catatan pengelolaan teras harus baik,: pengendalian Run off yang baik dan penanaman rumput pada riser untuk mencegah erosi.
Universitas Gadjah Mada
4
Sebagian besar klas ini digunakan untuk sawah. Tanah dalam klas ini memiliki kesuburan tinggi atau sifat-sifat fisik yang baik untuk penanaman dan respon terhadap pemupukan. Pembatas fisiknya dapat berasal dan satu! kombinasi dan hal-hal sebagai berikut:
Kerentanan terhadap erosi : ringan dapat diabaikan di bawah vegetasi tahunan atau penanaman dengan teras datar atau teras bangku yang miring ke dalam s/d kemiringan 65% khususnva. 35-45%.
Setelah mengatus (drainase) tanah tetap basah (tanah tetap tidak rnengatus). Permukaan air tanah dekat dengan permukaan tanah selama lebih dari 8 bulan. Pada horizon A terdapat mottle atau gley-mottie.
Rata-rata terjadi sekali per tahun banjir (overflow) dan sungai (sumber air) selama 4-8 han yang dapat rnembunuh ground-crops dan mengurangi hasil tree-crops. Pasture yang sensitif terhadap hanjir akan sedikit terpengaruh.
Tanah sangat dangkal (< 15 cm) dan atau adanya hatu-batuan pada profil tanah.
Pembalas iklim yang sifatnya ringan untuk pastoral dan forestry dengan bulanbulan kering 6-7 bulan berturut-turut dengan curah hujan < 100 mm/ bulan dan 3-5 bulan berturut-turut dengan curah hujan > 200 mm! bulan. * Pembatas - pembatas fisik yang sifatnya berat untuk pembangunan dan perneliharaan teras bangku pada kemiringan sampai dengan 65%.
Klas VI:
Lahan dalam klas ini memiiki pembatas.-pembatas fisik yang sifatnya sedang (moderate) di bawah vegetasi tahunan. Klas ini paling sesuai untuk agro forestry, kehutanan atau penggembalaan dengan padang rumput yang dikelola dengan baik. Klas ini meliputi lahan dengan kemiringan sampai dengan 65%; kedaaman tanah dan kemniringan tanah saling menentukan untuk pembangunan teras barigku yang akan memungkinkan (marginally suitable). Klas ini untuk dryland-crops sebagai bagian dan sistem agmfhrestry. Agroforestry system may include: -
Intercropping in rows
-
mixed gardens
-
homestead gardens
-
orchards
-
forest gardens
Maintenance of a complete vegetative coer is required, including on the terrace risers. Pembatas fisik dapat berasal dari satu/ kombinasi hal-hal sebagai berikut:
Universitas Gadjah Mada
5
Kerentanan terhadap erosi: sedang di bawah vegetasi tahunan (partikel atau mass-movement).
Kerentanan terhadap erosi : ringan ---- dapat diabaikan apabila crops diusahakan dengan sistem agrotbrestry dengan teras datar atau teras bangku ke arah dalam pada kemiringan sampai dengan 65% khususnya 45-65%.
Kemiringan curam- sangat curam 35-65%.
Kebasahan berlebih dari genangan air berlanjut setelah pengatusan (drainase sangat jelek). Muka air tanah terletak pada perrnukaan tanah atau di atasnya selama 5-8 bulani tahun. Ada horizon mereduksi atau gley dekat permukaan.
Banjir (overflow) dari sungai 6 sampal 15 hari rata-rata 1 kali/ tahun atau 4-8 hari rata-rata 3-4 kali / tahun, Hasil pasture berkurang tetapi tidak mati. Beberapa seperti pohon mati. Tanah sangat dangkal (10-15 cm) pada kemiringan yang datar s/d gently,, banyak bebatuan pada permukaan dan profil tanah; batu-batuan yang muncul menguasai 10 - 20% permukaan tanah.
Kesuburan alami rendah dari zat toxic dapat diatasi.
Pembatas iklim : sedang yang membatasi sawah tadah hujan; tanaman tahunan masih tumbuh. Sampai 3 bulan berturut-turut kening dengan curah hujan < 100 mm/ bulan dan 2 bulan basah berturut-turut dengan curah hujan > 200 mm! bulan.
Pembatas-pembatas fisik sangat berat untuk pembangunan dan pemeliharaan teras bangku sampai kemiringan 65%.
Klas VII: Lahan dalam klas ini tidak sesuai untuk pengerjaan tanah atau untuk crop/ tree agroforestry. Untuk pastoral pembatasnya juga berat. Lahan ini lebih sesuai untuk kehutanan
daripada
pastoral-farming.
Untuk
tree/
pasture
agroforestrv.
pembatasnya juga berat. Pembatas fisik dapat berasal dan satu atau kombinasi hal-hal sebagai berikut:
Kerentanan terhadap erosi dan mass movement di bawah vegetasi tetap: berat. Atau akibat erosi masa lalu : berat
Kemiringan sangat curam atau sangat curam sekali (extremelly) 45-85%; khususnya 65-85%. Kadang-kadang kemiringan 35-45% dengan lereng yang sangat panjang dimasukkan ke dalam klas ini karena sheets rill dan gully erosion yang besar,
Drainase sangat jelek sekali. Muka air tanah pada / di atas permukaan> 8 bulan/ tahun. Horizon pada permukaan tereduksi/ gleyed horizon. Drainase is not feasible.
Universitas Gadjah Mada
6
Banjir (overflow) s/d 15 (720) hari terjadi rata-rata 1 kali/ tahun atau 8-15 hari terjadi rata-rata 1 kali/ tahun sehingga merusak pasture pastoral-farming: marginal.
Kesuburan alami sangat rendah dan zat toxic tidak dapat dikoreksi, Pembatas iklim: berat untuk pastoral dan forestry production dengan 4-7 bulan kering berturut-turut dengan curah hujan < 100 mm/ bulan dan 8 sampai 2 bulan basah dengan curah hujan 200 mm/ bulan.
Klas VIII: Lahan dalam klas ini memiliki sifat-sifat yang tidak menguntungkan untuk pastoral, crops, forestry dan seharusnya untuk perlindungan DAS. Klas ini sesuai untuk vegetasi asli, hutan lindung dan untuk rekreasi pasif. Klas ini biasanya bergunung-gunung dengan erosi dan kemiringan yang ekstrim (> 85%) tanah sangat miskin sekali (sangat dangkal atau bebatuan menutupi permukaan> 60%), banjir sering terjadi dan merusak, drainase sangat jelek sehingga tidak sesuai untuk pasture. Pada suatu ketinggian endapan abu yang sering terjadi -> menghalangi tumbuhnya vegetasi. Klas VIII ini mencakup juga unstable, mobile dunes steep cliff faces at low altitudes. Latihan Soal-Soal 1. Apakah yang dirnaksud dengan Klasifikasi Kemampuan Lahan 2. Sebutkan tingkat-tingkat (struktur) Klasifikasi Kemampuan Lahan dan jelaskan dengan singkat. 3. Ada berapa macam faktor pembatas utama yang digunakan dalam Klasifikasi Kemampuan Lahan (LUC) yang dikembangkan oleh Flectcher dkk. untuk daerah humid tropical environment, sebutkan dan jelaskan. Referensi Fletcher, J.R. dan R.G. Gibb. 1990. Land Resource Survey Handbook for Soil Conservation Planning in Indonesia. Ministry of Forestry, Directorate General Reforestation and Land Rehabilitation, Indonesia and the Department of Scientific and Industrial Research DSIR Land Resources Palmerstone North, New Zealand. ---------. 1994. Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Kpts. Dirjen RRL No. 073/Kpts/V/1994. Departemen Kehutanan, Jakarta.
Universitas Gadjah Mada
7