Pokok Bahasan I
KONSEP PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
Deskripsi Singkat
Pemahaman tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (P-DAS) dimulai dengan pemahaman tentang Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pengertian Pengelolaan secara umum. Perbedaan dan persamaan antara daerah administratif dan daerah aliran sungai diskusikan dengan mengemukakan contoh-contoh di lapangan. Dalam bab ini digali didiskusikan masalah-masalah (problem) yang biasa dijumpai dalam daerah aliran gai. Alternatif-altematif pemecahan masalêh tersebut digali dan berbagai sumber baik nasional atau global dan didiskusikan. Alternatif yang biasa dilihat di lapangan / di kita didiskusikan cara pengembangannya Dalam bab ini dikemukakan definisi tentang DAS dan P-DAS yang dirumuskan para ahli. Para mahasiswa diharap dapat membuat definisi DAS dan P-DAS menurut pemahaman mereka. Para mahasiswa diberi kesempatan untuk mengemukakan kegiatan(proyek) P-DAS di daerah masing-masing. Relevansi Bab ini Dengan Kegunaan Mahasiswa
Bab ini merupakan dasar kuliah-kuliah berikutnya. Dengan menguasai bab ini mahasiswa akan dapat membatasi atau mengetahui ruang lingkup P-DAS. Mahasiswa melihat tantangan/ masalah yang dihadapi dalam P-DAS baik secara lokal, maupun nasional. Selain itu mahasiswa juga akan menyadari bahwa P-DAS memerlukan dukungan ilmu-ilmu lain. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini mahasiswa akan dapat menjelaskan arti DAS dan PDAS; memahami persamaan dan perbedaan antara daerah administratif dan daerah aliran sungai; mengetahui ujudl praktek P-DAS di lapangan. Bab ini merupakan dasar kuliah-kuliah berikutnya. Dengan menguasai bab ini mahasiswa akan dapat membatasi atau mengetahui ruang lingkup P-DAS. Mahasiswa dapat melihat tantangan/ masalah yang dihadapi dalam P-DAS baik secara lokal, regional, nasional maupun global. Selain itu mahasiswa juga akan menyadari bahwa PDAS memerlukan dukungan ilmu-ilmu lain.
Universitas Gadjah Mada
1
Materi Pokok Bahasan I
Definisi Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dengan semakin meningkatnya jumlah manusia, maka semakin meningkat pula luas dan bentuk/ragam penggunaan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kita kenal bentuk-bentuk penggunaan lahan di sekitar kita, seperti hutan alam, hutan tanaman, agroforestri, tegal, sawah, ladang, badan air, daerah pemukiman, areal pertambangan, dll. Bentuk-bentuk penggunaan lahan ini dikenal sebagai tata-guna lahan. Tata-guna lahan penyusun daerah administratif dan daerah aliran sugai (DAS) itu sama. Mereka menempati ruang atau bentang lahan (landscape) yang sama. Artinya daerah administratif dan daerah aliran sugai (DAS) itu sama. Apakah yang membedakan antara keduanya? Yang membedakan antara keduanya adalah bentuk batas daerahnya. Kita kenal struktur daerah administratif seperti negara, propinsi, kabupaten, kecamatan dan desa. Daerah aliran sugai (DAS) juga terbagi kedalam DAS, sub-DAS, sub-sub-DAS, dst. Batas daerah administratif ditentukan atau dibuat oleh manusia; bentuk atau wujudnya biasanya adalah sungai, jalan, atau pal batas. Sementara batas DAS sifatnya alami, yaitu berujud punggung bukit atau gunung. Berikut ini dicontohkan beberapa definisi DAS yang dikemukakan oleh para ahli. Linsley (1949) : DAS adalah keseluruhan daerah yang diatus oleh sistem sungai sehingga seluruh aliran dan daerah tersebut dikeluarkan melalui outlet tunggal. Brooks dkk. (1991) DAS (watershed) merupakan suatu areal atau daerah yang dibatasi oleh bentuk topografi yang didrainasi oleh suatu sistem aliran yang membentuk suatu sungai yang melewati titik out-let dan total area di atasnya. River basin adalah serupa dengan watershed tetapi mencakup sekala yang luas sebagai contoh : Amazona River Basin, the Misisipi River Basin. Pedoman Penyusunan Pola-RLKT (1994) : DAS adalah suatu daerah tetentu yang bentuk dan sifat alamnya sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya yang melalui daerah tersebut dalam fungsinya untuk menampung air yang berasal dan curah hujandan sumber air lainnya, penyimpanannya serta pengalirannya
dihimpun
dan
ditata
berdasarkan
hukum
alam
sekelilingnya
demi
kesinambungan daerah tersebut. Esensinya, DAS adalah salah satu wilayah daratan yang menerima air hujan, menampung dan mengalirkannya melalui sungai utama ke laut/ danau. Satu DAS dipisahkan dan wilayah lain disekitamya (DAS-DAS lain) oleh pemisah alam topografi, seperti punggung bukit dan gunung.
Universitas Gadjah Mada
2
Dari pengertian tersebut boleh jadi suatu DAS akan melingkupi dua, tiga atau lebih daerah administratif. Dan dan pemahaman tersebut mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat definisi DAS sendiri dan mengemukakannya di kias untuk didiskusikan. Definisi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (P-DAS).
Kata pengelolaan banyak digunakan dalam berbagai bidang keilmuan. Kita juga mengenal pengelolaan yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan atau tata-guna lahan seperti pengelolaan hutan produksi, pengelolaan bidang pertanian, pengelolaan hutan lindung, pengelolaan DAS, dll. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi P-DAS yang dirumuskan oleh para ahli. Brooks dkk. (1991) : P-DAS (=Watershed Management) merupakan proses pengarahan dan pengorganisasian penggunaan lahan dan sumberdaya lainnya pada suatu DAS untuk menyediakan barang-barang dan jasa yang diinginkan tanpa merusakan sumberdaya tanah dan air. Termaktup dalam konsep tersebut adalah adanya pengenalan dalam keterkaitan antara tataguna lahan, tanah dan air; hubungan antara daerah hulu dan hilir. Rumusan dan Comprehensive Course on Formulation of Watershed Management Project (CCF WSM Project) di Cina (1990) : P-DAS didefinisikan sebagai proses perumusan dan pelaksanaan serangkaian tindakan yang melibatkan manipulasi dan sistem alam dan suatu
DAS
untuk
mencapai
tujuan-tujuan tertentu ke
arah
pembangunan
yang
berkesinambungan (lestari). Suyono (1996) : P-DAS terpadu adalah serangkaian kegiatan dengan berbagai eara yang saling terkait dengan penuh pertimbangan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun tujuan P-DAS adalah untuk mencapai kelestarian DAS agar dapat memberikan manfaat yang maksimal dan berkesinambungan bagi kesejahteraan manusia. Dari beberapa definisi tersebut tampak bahwa tekanan P-DAS adalah pada usaha pelestarian sumberdaya alam yang harus diperhatikan/ dilakukan dengan sungguh-sungguh. Hal inilah yang membedakan dengan bentuk-bentuk pengelolaan lahan lainnya. Dan dan pemahaman tersebut mahasiswa diberi kesempatan untuk membuat definisi PDAS sendiri dan mengemukakannya di klas untuk didiskusikan.
Proyek F- DAS. Lemckert (1990) Proyek dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang terkecil, paling rinci yang dapat dilaksanakan secara terpisah dan proyek lainnya. Contoh : dari rencana PDAS yang salah satu tujuannya adalah menekan perlumpuran sungai. Untuk mengatasinya, lahan hutan seharusnya dihutankan kembali dan lahan-lahan yang seharusnya diteras. Disini Universitas Gadjah Mada
3
tujuan akhirnya sama, tetapi ada dua (2) macam giatan dapat dilakukan secara terpisah yaitu penghutanan kembali dan terasering. hkan yang satu dapat dilaksanakan walaupun yang lainnya tidak dikerjakan. Dalam adalah ini ada (2) proyek yang jelas berbeda yaitu proyek penghutanan kembali dan yek terasering. Proyek memberikan bentuk yang konkrit dan sebuah perencanaan atau elolaan, memberikan informasi yang rinci (detail) tentang waktu pelaksanaan, ukura, lokasi, biaya dan keuntungan (cost and benefits). Tanpa proyek, sebuah rencana kosong, karena tidak ada alat untuk mencapai tujuannya. Perlu diperhatikan bahwa seringkali (dalam praktek P-DAS) istilah proyek akan untuk menarnai kumpulan beberapa kegiatan (kegiatan yang sebenarnya bisa definisikan sebagai proyek) dalam satu DAS (DAS sebagai satu unit pengelolaan). Dan dari pernahaman tersebut mahasiswa diberi kesempatan untuk menyebutkan proyek - proyek P-DAS sendiri dan mengemukakannya di klas untuk didiskusikan.
Problematika dalam DAS
Brooks dkk.(1991) membagi berbagai jenis masalah yang umumnya dijumpai DAS kedalam kategori sebagaimana dalam Tabel 1. Dalam tabel tersebut ukakan juga bahwa dimungkinkan adanya beberapa solusi yang dapat diajukan mengatasi satu rnasalah yang mungkin muncul di lapangan. Sebagai contoh, gan suplai air dapat diatasi dengan mengembangkan proyek reservoir atau LgKutan air dari daerah lain.
Tabel-1. Peranan P-DAS di dalam mengembangkan pemecahan masalah sumberdaya alam. Masalah
Alternatif Pemecahan
Tujuan PDAS terkait
Kekurangan
reservoir storage dan
menekan pengangkutan sedimen ke -
suplai air
pengangkutan air
reservoir; mempertahankan penutupan vegetasi di weal DAS
water harvesting
mengembangkan fasilitas-fasilitas penyimpanan/penampungan air
manipulasi vegetasi dan
penggantian jenis vegetasi dan spp.
pengurangan evapotranspirasi
berakar dalam ke spp. Berakar dangkal
desalinisasi air laut
tidak termasuk
Universitas Gadjah Mada
4
pemompaan groundwater dan
pengelolaan daerah resapan (recharge)
irigasi Banjir
reservoir penyimpan
menekan angkutan sedimen mempertahankan penutupan vegetasi
pembangunan tanggul sungai,
menekan angkutan sedimen
dan saluran
pengelolaan dataran banjir
zonasi kawasan untuk menekan kegiatan manusia di tempat bahaya. menekan angkutan sedimen
penanaman kembali pada
penanaman dan pengelolaan
daerah-daerah yang rusak dan
penutupan vegetasi yang cocok/sesuai
gundul Kekurangan
penggunaan kayu untuk
penanaman fast-growing spp.
energi
bahan-bakar
mempertahankan produktivitas lahan menekan erosi
mengembangkan pusat listrik-
menekan angkutan sedimen ke sungai
tenaga air
tenaga dan reservoir mempertahankan water-yield
Kekurangan
pengembangan agroforestry
makanan
mempertahankan produktivitas lahan menekan erosi mengenalkan species yang sesuai dengan kondisi setempat
meningkatkan budidaya –
penerapan konservasi tanah di daerah
tanaman
tanaman daerah miring
meningkatkan peternakan
mengembangkan sistim peternakan kelompok dan daerah penghasil makanan temak yang produktif dan lestari
Universitas Gadjah Mada
5
mengimport makanan dari -
mengembangkan sumberdaya hutan
daerah lain
untuk pulp, kayu, wildlife, dil. untuk pengembangan dasar-dasan ekonomi
Erosi / -
bangunan pengendali erosi
sedimentasi
mempertahankan umur bangunan dengan KTA di daerah hulu
pengembangan tataguna
penerapan tataguna lahan institusional
lahan
penanaman kembali daerah-
penanaman dan pengelolaan vegetasi
yang terbuka
daerah sampai pulih kembali
Kualitas air-
mengembangkan air sumur
melindungi groundwater dari -
minum
dan mata air
pencemaran menyaring air dengan penetapan hutan di daerah hulu
Pencemaran -
pengendalian polutan yang -
pengembangan buffer-strip sepanjang
air sungai &
memasuki sungai
sungai; mempertahankan penutupan
produksi ikan
vegetasi; pengaturan kawasan riparian.
berkurang perlakuan Iimbah
penggunaan hutan untuk perlakuan limbah
Latihan Soal – Soal
1. Apakah yang saudara ketahui tentang Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Sub-DAS, Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (P-DAS dan proyek P-DAS. 2. Sebutkan beberapa problem atau masalah (minimal 4) yang biasa dijumpai di dalam DAS yang ada kaitannya dengan sumberdaya alam, dan sebutkan juga alternatifalternatif pemecahannya Referensi
Brooks, K.N., P.F. Ffolliott, H.M. Gregersen, dan J.L. Thames, 1992. Hydrology and the Management of Watersheds. Iowa State University Press, Ames, Iowa, USA.
Universitas Gadjah Mada
6
Suyono. 1996. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dalam Konteks Hidrologi Dan Kaitannya Dengan Pembangunan Berkelanjutan: Pidato Pengukuhan Jabatan Lektor Kepala Madya pada Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.
--------. 1994. Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Daerah Lahan dan Konservasi Tanah Aliran Sungai. Kpts. Dirjen RRL No. 073/Kpts/V/1994 Departemen Kehutanan, Jakarta.
Universitas Gadjah Mada
7