Pokok Bahasan IV
EVALUASI LAHAN DAN KESESUAIAN LAHAN
Deskripsi Singkat
Salah satu komponen P-DAS adalah pengarahan penggunaan lahan yang baik dan benar. Untuk rnencapai tujuan ini metode/alat yang biasa digunakan adalah Evaluasi Lahan. Dalam Perencanaan P-DAS di Indonesia arahan penggunaan lahan yang baik dan benar tersebut dituangkan dalam bentuk peta Klasifikasi Kesesuaian Lahan Anjuran. Dalam bab ini akan dibahas dan didiskusikan : (1) hubungan Evaluasi Lahan dengan P-DAS dan Pola RLKT, (2) metode Evaluasi Lahan, (3) Satuan Pemetaan Lahan dan Kualitas Lahan, (4) Tipe Penggunaan Lahan dan Persyaratan-persyaratannya dan (5) Struktur Tingkat Kesesuaian Lahan.
Relevansi Bab Ini Dengan Kegunaan Mahasiswa
Bab ini merupakan salah satu aspek penting dalam perencanaan P-DAS di Karena mahasiswa diharapkan nantinya mampu melakukan kegiatan pencanaan P-DAS, maka dengan mempelajari contoh-contoh yang diberikan dalam bab akan mendorong mahasiswa mengembangkan aspek ini dengan dukungan ilmu lain (Ilmu Tataguna Lahan) yang juga diajarkan di Fakultas Kehutanan, UGM.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat mernahami fungsi dan metode Evaluasi Lahan untuk membuat Peta Klasifikasi Kesesuaian Lahan dalam P-DAS di Indonesia.
Universitas Gadjah Mada
1
Materi Pokok Bahasan IV
Hubungan Evaluasi Lahan dengan P-DAS dan Pola RLKT
Mengenal adanya perubahan tataguna lahan dalam DAS.
Pada saat ini diperkirakan bahwa persentase penutupan hutan untuk sebagian DASDAS di Indonesia adalah sbb. : persentase DAS-DAS di Kalimantan yang tup hutan tidak ebih dan 85%, di Irian Jaya tidak lebih dan 95%, di Sumatra tidak lebih dan 50%, di Pulau Jawa tidak Iebih dari 20%. Saat merdeka tahun 1945, penduduk Indonesia lebih kurang 70 juta jiwa, sekarang penduduk Indonesia lehih dan 21, 5 juta. Pertambahan penduduk ini akan meningkatkan pula kebutuhan lahan. Mereka membuka hutan untuk dipergunakan sebagai :
Lahan untuk pemukiman
Lahan pertanian
Lahan penggembalaan
Lahan perkebunan
Jalan, pertambangan, dll. Jadi, pertambahan penduduk penyebab perubahan penggunaan lahan.
1. Sekarang ada gejala. Lahan pertanian pemukiman Contoh : Di Yogyakarta 250 ha/PELITA Lahan Menjadi Langka 2. Di Pulau Jawa Hutan di lereng : bukit dibabat lahan pertanian Tidak sesuai erosi 3. Di luar Pulau Jawa Hutan Perkebunan Transmigrasi
Oleh pemerintah Skala : besar
HTI
Alasan mereka adalah untuk mendapatkan keuntungan atau income. Jadi penyebab perubahan penggunaan lahan adalah:
pertambahan penduduk
income : private / negara
Universitas Gadjah Mada
2
Dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Tidak semua lahan cocok untuk penggunaan tertentu, 2. Di beberapa tempat. lahan menjadi langka, 3. Perubahan mungkin akan menyebabkan masalah lingkungan : erosi, banjir, kekeringan. Maka diperlukan : Rencana Tataguna Lahan sebagai alat untuk mengarahkan dan mengendalikan peruhahan-perubahan tersebut. Alat untuk membuat Rencana Tataguna Lahan tersebut dikenal sebagai Evaluasi Lahan.
Dalam perencanaan P-DAS di Indonesia, Rencana Tataguna Lahan tersebut dituangkan dalam bentuk Peta Kesesuaian Lahan Anjuran dan Peta Kemampuan Lahan.
POLA-RLKT, peta-peta tersebut juga digunakan sebagai alat untuk mendeteksi adanya masalah yang berkaitan dengan penggunaan lahan, seperti 4 untuk menentukan teknik RLKTnya.
Metode Evaluasi Lahan
Berikut ini akan dipaparkan metode Evaluasi Lahan dengan disertai contoh untuk memudahkan pemahaman langkah – langkahnya.
Universitas Gadjah Mada
3
SKEMA KEGIATAN EVALUASI LAHAN
Universitas Gadjah Mada
4
Contoh berikut ini untuk menjelaskan Skema Kegiatan Evaluasi Lahan
Contoh : 1. IDENTIFIKASI MASALAH Masalah : Lahan kritis : vegetasi alang-alang dan semak Status : hutan lindung Kehutuhan masyarakat : - kayu pertukangan - kayu bakar - lapangan kerja
2. OBJECTIVES (TUJUAN) Main objective : Reforestation Other objectives :
memproduksi kayu pertukangan
memproduksi kayu bakar
membuka lapangan kerja
perlindungan DAS
3. EVALUASI LAHAN References Major objective : Fungsi hutan :
mengendalikan erosi
meningkatkan infiltrasi
meningkatkan kualitas air
mengatur aliran air sungai
penghasil berbagai produk
menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya
habitat berbagai satwa
Berbagai Tataguna Lahan atau Tipe Penggunaan Lahan yang Relevan : 1. Hutan lindung 2. Hutan tanaman kayu pertukangan 3. Hutan tanarnan kayu bakar 4. Hutan wisata 5. Agroforestry
Universitas Gadjah Mada
5
Deskripsi masing-masing LUT : LUT =
Land Utilization Types Tipe Penggunaan Lahan
-
Tujuan
-
Produk
-
Persyaratan/ unsur-unsur pembentuk a. Non-fisik -
input teknologi
-
input tenaga kerja
-
investasi / kapital
-
kegiatan manajemen
b. Fisik -
iklim
-
vegetasi (alam, buatan)
-
tanah
-
kondisi hidrologi
-
topografi (slope)
-
aksesibilitas
Dalam contoh ini dan tahap konsultasi, nantinya akan dilakukan pemilihan spesies dapat turnbuh dengan baik di area yang dimaksud; sehingga unsur tanah tidak relevan untuk diambil datanya dan untuk mendiskripsi setiap LUT. DELINIASI SATUAN – SATUAN PETA LAHAN
Universitas Gadjah Mada
6
KUALITAS LAHAN YANG RELEVAN Kualitas Lahan LMU A
Slope
Aksesibilitas
> 25%
Sukar
Sukar
B
> 45%
Sukar
Sukar
C
25 – 45%
Moderat
Sukar
D
< 25%
Moderat
Sukar
E
< 25%
Mudah
Mudah
F
25-45%
G
>45%
H
<25%
By foot
By car
TABEL KONVERSI Membandingkan : kualitas lahan dengan persyaratan – persyaratan LUT Slope
Aksesibilitas By foot
By car
LUT I N.R
Bad
n.R
LUT II 0 - 45%
Good
Good
LUT III 0-45%
Good
Good
LUT IV 0-25%
Good
Medium
LUT V n.R
Good
Good
TABEL TINGKAT KESESUAIAN LAHAN LMU
LUT I
LUT II
LUT III
LUT IV
LUT V
A
S1
S3
S3
S3
S3
B
S1
S3
S3
S3
S3
C
S2
S2 by foot
S2 by foot
S3
S2 by foot
S3 by car
S3 by car
S3 by foot
S3 by foot
S2 by foot
S2 by foot
S3 by car
S3 by car
S3 by car
S3 by car
D
S3
S3 by car
E
S3
S1
S1
S1
S1
F
S3
S1
S1
S3
S1
G
S1
S3
S3
S3
S3
H
S1
S3
S3
S3
S3
S1 : sangat sesuai S2 : Sesuai S3 : Tidak sesuai (NS) Universitas Gadjah Mada
7
Struktur Klasifikasi Kesesuaian Lahan Kerangka Sistem Klasifikasi Kesesuaian Lahan atau Tingkat Kesesuaian Lahan
1. Order: Menunjukkan macam kesesuaian 2. Kelas : Menunjukkan derajat kesesuaian di dalam order 3. Sub-kelas : Menunjukkan macam pembatas atau macam tindakan perbaikan yang diperlukan di dalam kelas 4. Unit : Menunjukkan perbedaan-perbedaan tambahan yang berpengaruh dalam pengelolaan dan suatu sub-kelas (jarang digunakan)
Tabel : Tingkat kesesuaian satu satuan Peta Lahan (LMU) untuk 5 macam Tipe Penggunaan Lahan (LUT) berdasarkan pada 7 kualitas lahan. LUT
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Final
1
S1
S1
S2
S1
S2
S1
S1
S2
2
n.R.
S1
S2
n.R
51
S3
S2
S3
3
NS
S1
S2
NS
S3
S1
S1
NS
4
n.R
NS
n.R
S1
S3
S1
S2
NS
5
n.R
S1
n.R
S1
S1
S1
S1
S1
Kesimpulan-kesimpulan: A LUT I B LUT I C LUT I,II,III,V D LUT II,III,IV,V E LUT II,III,IV,V F LUT II, III, V Universitas Gadjah Mada
8
G LUT I H LUT I
Seleksi E LUT IV F LUT V C LUT II D LUT IIII
Plan I A : LUT I
E : IV
B : LUT I
F:V
C : LUT II
G:I
D : LUT III
H:I
Plan II: Memaksimalkan Tenaga Kerja C : LUTV D : LUT IV E: LUT IV F : LUT V A, B, G, H : LUT I
Plan III: Memaksimalkan Produk Kayu Bakar C : LUT II D : LUT II E : LUT II F : LUT II A, B, G, H : LUT I
Plan IV : Memaksimalkan Kayu Pertukangan C : LUT III D : LUT III E : LUT Ill F : LUT III A, B, G, H : LUT I
Universitas Gadjah Mada
9
Latihan Soal-Soal
1. a. Jelaskan penggunaan evaluasi lahan dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. b. Apakah yang dirnaksud dengan lahan, sifat-sifat/karakteristik lahan, kualitas lahan, satuan peta lahan dan evaluasi lahan. 2. Jelaskan dengan flow-chart prosedur dan langkah-langkah dalam evaluasi lahan untuk membuat pëta kesesuaian lahan 3. Pemerintah beniiaksud menghutankan kembali suatu area! yang statusnya hutan lindung tetapi kenyataannya sudah berupa lahan kritis yang tertutup oleh alang-alang. Masalah yang juga dijumpai ialah kebutuhan masyarakat sekitar hutan akan kesempatan kerja, kayu bakar dan pakan ternak. Buatlah deskripsi tata-guna lahan (ambil 2 LUT saja) yang saudara
anggap
dapat
menjawab
masalah
yang
ada
beserta
persyaratan-
persyaratannya (requirements). Referensi Hadipurnomo. 1991. Present Watershed Planning. School of Watershed Management, Bogor, Indonesia. Thalen. 1991. Land Evaluation. School of Watershed Management, Republic of Indonesia, Ministry of Forestry, Center for Forestry Education and Trainning. Bogor. ---------. 1994. Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Kpts. Dirjen RRL No. 073/Kpts/V/1994. Departemen Kehutanan, Jakarta.
Universitas Gadjah Mada
10