PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP)
PENYIAPAN BENIH KEDELAI
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015
10
PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI A. DEFINISI
Benih adalah hasil perkembangbiakan tanaman secara generatif yang digunakan untuk perbanyakan selanjutnya B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah berlatih peserta diharapkan dapat : 1. 2. 3.
Melakukan pemilihan varietas spesifik lokasi Melakukan seleksi benih Melakukan perlakuan benih
C. METODA 1. 2. 3. 4.
Ceramah Tanya jawab Ungkapan pengalaman Praktek
D. ALAT DAN BAHAN 1.
Alat a. b. c.
2.
ATK Komputer OHT
Bahan a. b. c. d. e. f.
Kertas HVS Kertas koran Whiteboard Spidol Berbagai varietas benih kedelai dari beberapa kelas benih Inokulum
E. TEMPAT Lokasi di Tempat Pembelajaran P4S F.
WAKTU 3 jam pelajaran @ 45 menit/jam pelajaran (1 jam teori dan 2 jam praktek)
11
G. LANGKAH KERJA No 1
Tahapan Memilih varietas spesifik lokasi
Uraian Kegiatan 1.
Alat Bantu
Lihat deskripsi varietas
kedelai
unggul 2.
Pilih varietas unggul sesuai dengan kondisi lahan yang akan ditanami kedelai dan kesukaan konsumen yang dituju
3.
Dapat menggunakan rekomendasi
Lihat di informasi
varietas dari Katam dengan cara : Mengetik di telepon seluler (HP) : INFO VARIETAS KEDELAI spasi nama Kecamatan contoh : INFO
VARIETAS
KEDELAI
MALANGBONG Kirim ke no 083 123 456 500 atau 081 235 651 111 2
Melakukan seleksi Benih
Seleksi
benih
persyaratan
dengan
benih
melihat
Benih
bermutu sebagai
berikut : 1. Murni
dan
diketahui
nama
varietasnya 2. Berdaya kecambah tinggi, >80% 3. Vigor
baik,
pertumbuhan
benih
serentak, cepat dan sehat 4. Benih sehat, bernas, tidak keriput atau luka bekas gigitan serangga (hama), bebas penyakit 5. Bersih tanpa campuran benih lain 6. Benih masih baru (< 6 bln) 7. Kadar air 12 % - 13 % 3
Melaksanakan 1. Inokulasi Rhizobium Perlakuan a. Untuk lahan yang sama sekali Benih belum dilakukan penanaman kedelai
Benih dan ino kulum atau tanah bekas pertanaman kedelai
Legin 30 gram/10 kg benih,
12
Rhizogin 37,5 gram/10 kg benih atau menggunakan Rhizoplus 20 gr/kg benih b.
Basahi benih dengan air bersih sebelum
Inokulan
dicampur
dengan benih Pencampuran benih dilakukan secara bertahap agar
benih
yang telah diinokulasi segera habis tertanam c.
Benih dikering anginkan dan hindari sinar matahari langsung
d.
Benih harus tertanam jangan melebih dari 6 jam
2. Inokulasi
dengan Tanah bekas
penanaman kedelai a.
Untuk lahan yang sama sekali belum
dilakukan penanaman
kedelai 1 – 3 kg tanah/10 kg benih kedelai b.
Basahi benih dengan air bersih sebelum
Inokulan
dicampur
dengan benih c.
Pencampuran benih dilakukan secara bertahap agar
benih
yang telah diinokulasi segera habis tertanam
H.
HASIL Simpulkan hasil penyiapan benih yang Saudara lakukan ........................................................................................................................ ................ ........................................................................................................................ ............. ........................................................................................................................ .............
13
........................................................................................................................ ............. ........................................................................................................................ ................ ........................................................................................................................ ............. ........................................................................................................................ ............. ........................................................................................................................ ............. I.
EVALUASI DIRI Dalam penerapan penyiapan benih, apakah Saudara mengalami kesulitan ? Beri tanda ( √ ) pada gambar berikut !!!
…….
……..
…….
dapat menerapkan penyiapan benih tanpa bimbingan dapat menerapkan penyiapan benih dengan bimbingan belum dapat menerapkan penyiapan benih
14
J. INFORMASI PERSIAPAN BENIH
1. Deskripsi Varietas Unggul Kedelai
Varietas
Umur Hari
Kisaran Hasil (ton/ha)
Kesesuaian Lahan MK I
MK II
Tegalan
Orba ('74) **
85
1,1-2,0
+
+
+
Galunggung ('81)
85
1,1-2,0
+
+
+
Lakon ('82)
76
1,5-2,5
-
-
+
Guntur ('82)
78
1,5-2,5
+
-
+
Wilis ('83)
88
1,5-2,5
+
-
+
Dempo ('84)
90
1,5-2,5
+
-
+
Kerinci ('85)
87
1,5-2,5
+
-
+
Merbabu ('86)
90
1,5-2,5
+
-
+
Raung ('86)
85
1,5-2,5
+
-
+
Tidar ('87)
75
1,4-2,0
+
+
+
Rinjani ('89)
88
1,5-2,5
+
-
+
Petek ('89)
80
1,0-1,5
+
-
+
Tambora ('89)
85
1,5-2,0
+
-
+
Lompobatang ('89)
86
1,5-2,0
+
-
+
Lumajang Bewok ('89)
78
1,0-1,5
+
+
+
Lawu ('91)
74
1,2-2,0
+
+
+
Cikurai ('92)
85
1,4-2,2
+
-
+
Malabar (‘92)
70
1,3-2,0
+
+
+
Argomulyo ('98)
82
1,5-2,0
+
-
+
Anjasmoro (2001)
88
2,25
+
+
+
15
2. Benih Bermutu Benih bermutu adalah Benih yang mampu berkecambah dalam kondisi yang cukup baik. Benih yang bermutu juga harus mampu menghasilkan bibit yang berkualitas tinggi, yaitu dapat tumbuh dengan baik serta tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Faktor yang mempengaruhi mutu suatu benih: a. Faktor Genetis (kemurnian varietas) Faktor fisiologi dan fisik benih: 1)
Tingkat kematangan benih
2)
Benih harus dipanen dari tanaman yang sudah matang benar
3)
Tingkat kerusakan mekanis benih
4)
Tingkat keusangan benih, yaitu hubungan antara vigor awal benih dengan lamanya benih yang disimpan.
5)
Ukuran dan berat jenis benih
b. Faktor lingkungan: 1)
Musim tanam
2)
Kultur teknik
3)
Waktu panen
4)
Cara tanam
c. Faktor perlakuan pascapanen: 1)
Cara
penimbunan
serta
lamanya
penimbunan
brangkasan
sebelum pengeringan dan pembijian 2)
Cara pengeringan
3)
Keseragaman dan kesehatan benih sebelum disimpan
4)
Cara pengepakan, khususnya volume dan jenis kemasan
5)
Suhu dan kelembaban tempat penyimpanan
6)
Lama, cara, dan proses pengangkutan benih pascapanen
3. Seleksi Benih a.Seleksi Vegetatif 1)
Waktu: 7-15 HST
2)
Cara
: membuang tanaman yang berbeda warna hipokotil
(pangkal batang) warna hipokotil pada kedelai : hijau dan ungu
16
b. Seleksi Generatif 1)
Seleksi warna bunga
Waktu: setiap hari (dari mulai keluar bunga sampai berbunga penuh 100%). Sisa antara 4-10 hari tergantung kepada varietasnya
Cara: buang tanaman yang berbeda warna varietasnya warna bunga pada kedelai: putih, ungu muda dan ungu tua
2)
Seleksi bulu
Waktu: 1-3 hari pada saat warna bulu sudah jelas benar (matang 90% menjelang panen)
Cara: buang tanaman yang berbeda warna dan tipe bulunya Bulu pada kedelai: berbulu dan tidak berbulu Kelebatan bulu pada kedelai: jarang, agak jarang, normal dan lebat Warna bulu: putih/abu, agak coklat dan coklat Tipe bulu: tegak, agak tegak, rebah/miring, keriting, rebah ke belakang
3)
Seleksi bentuk daun
Waktu: Sembarang waktu selama pertumbuhan tanaman kedelai
Cara:
buang
tanaman
yang
berbeda
warna,
maupun
bentukdaunnya Bentuk daun pada kedelai: runcing (narrow/lanceolate), agak runcing dan bulat(broad/ovate) 4)
Seleksi tipe tanaman
Waktu: Sembarang waktu selama pertumbuhan tanaman. Diutamakan menjelang matang fisiologis 90%,(tipe tanaman jelas terlihat pada saat mulai masa Pengisian biji sampai menjelang matang fisiologi)
Cara:buang tanaman yang berbeda tipenya Tipe tanaman pada kedelai: diterminit, semi diterminit dan inditerminit
17
5)
Seleksi warna polong
Waktu: Pada saat tanaman menjelang panen (sudah kering panen)
Cara:
buang
tanaman
yang
berbeda
warna
polong
matangnya. Warna polong matang dibedakan: kuning jerami, coklat, dan hitam 6)
Seleksi biji
Waktu: Pada saat sortasi biji
Cara: buang biji-biji yang menyimpang (berbeda) Warna biji: kuning muda (keputih-putihan), kuning, hijau, kuning tua, coklat kemerahan, abu-abu, hitam kekeringan dan hitam Warna hilum: kuning, kuning tua, coklat, hijau, abu-abu, hitam kekuning-kuningan dan hitam Permukaan biji: licin terang, terang, buram/kusam dan kusam sekali
4. Perlakuan Benih Benih untuk setiap hektarnya diperlukan 40 kg. sebelum ditanam perlu dilakukan perlakuan benih (seed treatment) dengan menggunakan insektisida Marshal 25 ST dengan takaran 10 g/kg benih, agar terhindar dari serangan lalat kacang (Agromyza). 5. Kelas Benih Untuk mengetahui kelas-kelas benih supaya dapat memilih benih dengan tepat sesuai dengan tujuan menanam kedelai, apakah untuk tujuan konsumsi atau produksi benih, maka berdasarkan mutu genetik, benih kedelai dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelas benih kedelai, yaitu a.
Benih Dasar (BD) atau Foundation Seed (FS) adalah benih yang berasal dari Benih Penjenis atau Benih Dasar, yang diproduksi di bawah bimbingan yang intensif dan pengawasan yang ketat hingga kemurnian varietas terpelihara. Benih dasar diproduksi oleh produsen benih, seperti Balai Benih Induk (BBI), Balai Benih Utama (BBU), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), perusahaan benih BUMN, swasta atau penangkar
18
profesional, dan pengendalian mutunya melalui sertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) atau Sistem Manajemen Mutu Benih. Benih dasar digunakan untuk perbanyakan benih pokok. Label berwarna Putih
b.
Benih Pokok (BP) atau Stock Seed (SS) Adalah benih yang berasal dari keturunan Benih Penjenis atau Benih dasar yang diproduksi lebih banyak dengan pengawasan yang teliti sehingga mutu dan kemurniannya terpelihara.
Benih pokok
diproduksi oleh produsen atau penangkar benih dan pengendalian mutunya melalui sertifikasi oleh BPSB atau Sistem Manajemen Mutu Benih. Dibandingkan dengan benih padi dan jagung, harga benih kedelai relatif murah dan proses produksinya relatif lebih sulit. Hal ini menjadi salah satu penyebab tidak atau belum berkembangnya sistem penangkaran benih kedelai. Label berwarna Merah
c.
Benih Sebar (BS) atau Extension Seed (ES) adalah keturunan benih penjenis, benih dasar atau benih pokok yang diproduksi secara baik dalam jumlah yang banyak sehingga identitas dan tingkat kemurnian varietasnya terpelihara. Benih Sebar adalah
19
benih yang siap untuk ditanam oleh petani produsen. Label berwarna Biru
20