BADAN PUSAT STATISTIK No. 31/05/Th. XIV, 5 Mei 2011
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011 TUMBUH 6,5 PERSEN
;
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran PDB atas dasar harga berlaku pada Triwulan I-2011 mencapai Rp1.732,3 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp594,0 triliun.
;
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2011 dibandingkan Triwulan IV-2010, yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat sebesar 1,5 persen (q-to-q). Pertumbuhan ini didukung oleh Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan dan Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan sebesar 18,1 persen, karena adanya musim panen tanaman padi pada Triwulan I-2011.
;
PDB Indonesia pada Triwulan I-2011 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2010 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,5 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh semua sektor, dimana pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 13,8 persen.
;
Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2011 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2010 didukung oleh kenaikan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,5 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 7,3 persen, Komponen Ekspor naik sebesar 12,3 persen. Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami peningkatan sebesar 3,0 persen, sedangkan komponen Impor naik 15,6 persen.
;
Pada Triwulan I-2011 dibandingkan dengan Triwulan IV-2010, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga secara riil meningkat sebesar 0,9 persen, sedangkan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah turun sebesar 46,6 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto turun 3,4 persen. Ekspor Barang dan Jasa juga turun sebesar 7,0 persen dan Impor Barang dan Jasa turun sebesar 3,4 persen.
;
Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Triwulan I-2011 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 57,9 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,5 persen, Pulau Kalimantan 9,2 persen, Pulau Sulawesi 4,6 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,5 persen dan sisanya (Maluku dan Papua) 2,3 persen.
Berita Resmi Statistik No. 31/05/Th. XIV, 5 Mei 2011
1
I.
Nilai PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2010, Triwulan IV-2010, dan Triwulan I-2011
PDB atas dasar harga berlaku pada Triwulan I-2010 mencapai Rp1.501,1 triliun, kemudian pada Triwulan IV-2010 meningkat menjadi Rp1.670,5 triliun dan pada Triwulan I-2011 meningkat lagi menjadi Rp1.732,3 triliun. Demikian pula PDB atas harga konstan 2000 Triwulan I-2010 adalah sebesar Rp558,0 triliun kemudian meningkat menjadi Rp585,1 triliun pada Triwulan IV-2010 dan pada Triwulan I-2011 meningkat lagi menjadi Rp594,0 triliun. Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada Triwulan I-2011 adalah Sektor Industri Pengolahan sebesar Rp417,6 triliun, kemudian Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan sebesar Rp270,4 triliun, disusul oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar Rp236,7 triliun, Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp203,5 triliun, Sektor Jasa-jasa sebesar Rp174,6 triliun, Sektor Konstruksi sebesar Rp173,5 triliun, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan sebesar Rp128,3 triliun, dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar Rp114,5 triliun, serta terakhir Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar Rp13,2 triliun. Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, kesembilan sektor di atas memberikan nilai tambah bruto berturut-turut yaitu Sektor Industri Pengolahan sebesar Rp151,3 triliun, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Rp103,2 triliun, Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan Rp78,6 triliun, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Rp57,9 triliun, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp57,7 triliun, Sektor Jasa-jasa Rp56,0 triliun, Sektor Pertambangan dan Penggalian Rp47,0 triliun, Sektor Konstruksi Rp37,8 triliun dan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Rp4,5 triliun. Tabel 1 PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (triliun rupiah) Lapangan Usaha
Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Triw I-2010 Triw IV-2010 Triw I-2011
Triw I-2010 Triw IV-2010 Triw I-2011
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa
239,5
224,3
270,4
76,0
66,5
78,6
166,3 382,1 11,8 150,6 207,4 94,5 108,5
189,9 414,6 13,1 177,3 232,2 114,4 123,0
203,5 417,6 13,2 173,5 236,7 114,5 128,3
44,9 144,1 4,4 35,9 95,7 50,7 53,9
47,9 153,1 4,6 39,2 103,4 57,8 56,4
47,0 151,3 4,5 37,8 103,2 57,7 57,9
140,4
181,7
174,6
52,4
56,2
56,0
1 501,1 1 378,7
1 670,5 1 546,8
1 732,3 1 593,3
558,0 523,2
585,1 549,7
594,0 559,3
PDB PDB TANPA MIGAS
2
Berita Resmi Statistik No. 31/05/Th. XIV, 5 Mei 2011
II.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2011
Perekonomian Indonesia pada Triwulan I-2011 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDB atas dasar harga konstan 2000, mengalami peningkatan sebesar 1,5 persen. Peningkatan tersebut terjadi pada Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (18,1 persen) dan Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan (2,7 persen). Sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Konstruksi (minus 3,6 persen), Sektor Pertambangan dan Penggalian (minus 2,0 persen), Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih (minus 1,9 persen), Sektor Industri Pengolahan (minus 1,2 persen), Sektor Jasa-jasa (minus 0,4 persen), Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (minus 0,2 persen), dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (minus 0,1 persen). Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan pada Triwulan I-2011 meningkat tajam 18,1 persen terhadap Triwulan IV-2010, sebagai refleksi dari mulai adanya musim panen tanaman padi, dengan kenaikan Subsektor Tanaman Bahan Makanan sebesar 53,6 persen. Subsektor Pertanian lainnya mengalami penurunan masing-masing sebesar minus 19,9 persen untuk Subsektor Tanaman Perkebunan, minus 17,7 persen untuk Subsektor Kehutanan, minus 3,0 persen Subsektor Peternakan dan Hasilhasilnya, dan minus 1,3 persen untuk Subsektor Perikanan. Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan (q-to-q) tumbuh sebesar 2,7 persen. Peningkatan di Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tersebut terutama ditunjang oleh Subsektor Bank yang tumbuh sebesar 4,6 persen. Tabel 2 Laju Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha (persen)
Lapangan Usaha
Triwulan I-2011 Terhadap Triwulan IV-2010 (q-to-q)
Triwulan I-2011 Terhadap Triwulan I-2010 (y-on-y)
Sumber Pertumbuhan Triwulan I-2011 (y-on-y)
(1)
(2)
(3)
(4)
18,1 -2,0 -1,2 -1,9 -3,6 -0,2 -0,1 2,7 -0,4
3,4 4,6 5,0 4,2 5,3 7,9 13,8 7,3 7,0
0,5 0,4 1,3 0,0 0,3 1,3 1,3 0,7 0,7
1,5 1,7
6,5 6,9
6,5
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDB PDB TANPA MIGAS
PDB Triwulan I bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya mencerminkan pertumbuhan PDB selama satu tahun pada Triwulan I (y-on-y). PDB triwulan I-2011 dibandingkan dengan Triwulan I-2010 meningkat sebesar 6,5 persen, terjadi pada semua sektor. Peringkat terbesar adalah Sektor Pengangkutan dan Komunikasi meningkat sebesar 13,8 persen, diikuti Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 7,9 persen, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 7,3 persen, Sektor Jasajasa 7,0 persen, Sektor Industri Pengolahan 5,0 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 4,6 persen, Sektor Konstruksi 5,3 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 4,2 persen, dan Sektor Pertanian, Berita Resmi Statistik No. 31/05/Th. XIV, 5 Mei 2011
3
Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 3,4 persen. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tumbuh sebesar 7,9 persen merupakan sektor yang memberikan sumber pertumbuhan terbesar (y-on-y) pada perekonomian Indonesia Triwulan I-2011 yaitu sebesar 1,3 persen. PDB Tanpa Migas secara berantai (q-to-q) Triwulan I-2011 dibandingkan Triwulan IV-2010 tumbuh sebesar 1,7 persen. Sementara bila Triwulan I-2011 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) tumbuh sebesar 6,9 persen.
III.
Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2011
Pada Triwulan I-2011, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar adalah Sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 24,1 persen, diikuti oleh Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan sebesar 15,6 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 13,7 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 11,7 persen, dan Sektor Jasa-jasa sebesar 10,1 persen, serta Sektor Konstruksi sebesar 10,0 persen. Secara keseluruhan ke enam sektor tersebut mempunyai andil peranan sebesar 85,2 persen dalam PDB. Sedangkan tiga sektor lainnya mempunyai andil masing-masing kurang dari 10 persen. Sementara itu peranan seluruh sektor ekonomi tanpa migas pada Triwulan I-2011 sebesar 92,0 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan, dan Sektor Jasa-jasa mengalami kenaikan peranan pada Triwulan I-2011 dibanding Triwulan I-2010, sedangkan Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mengalami penurunan. Bila dibandingkan dengan Triwulan IV-2010 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Sektor Pertambangan dan Penggalian, dan Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan mengalami peningkatan sedang sektor-sektor lainnya relatif turun. Dengan demikian, khusus peranan Sektor Pertambangan dan Penggalian pada Triwulan I-2011 mengalami peningkatan baik dibanding Triwulan I2010 ataupun Triwulan IV-2010 (lihat tabel 3). Tabel 3 Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2010, Triwulan I-2010, Triwulan IV-2010 dan Triwulan I-2011 (persen) 2009
2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
15,3 10,6 26,4 0,8 9,9 13,3 6,30 7,2 10,2
15,3 11,2 24,8 0,8 10,3 13,7 6,5 7,2 10,2
16,0 11,1 25,5 0,8 10,0 13,8 6,3 7,2 9,3
13,4 11,4 24,8 0,8 10,6 13,9 6,8 7,4 10,9
15,6 11,7 24,1 0,8 10,0 13,7 6,6 7,4 10,1
100,0 91,7
100,0 92,2
100,0 91,8
100,0 92,6
100,0 92,0
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDB PDB TANPA MIGAS
IV.
PDB Menurut Penggunaan Triwulan I-2011
4
2010 Triw I Triw IV
Lapangan Usaha
Berita Resmi Statistik No. 31/05/Th. XIV, 5 Mei 2011
Triw I-2011
Ditinjau dari sisi penggunaan atau permintaan, PDB Indonesia dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan, yaitu Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, investasi fisik (PMTB dan Perubahan Inventori) dan Ekspor-Impor. Tabel 4 PDB Menurut Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (triliun rupiah) Jenis Penggunaan (1)
Harga Berlaku Triw I-2010 (2)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. a. Perubahan Inventori
Harga Konstan 2000
Triw IV-2010 Triw I-2011 Triw I-2010 Triw IV-2010 Triw I-2011 (3)
(4)
(5)
(6)
(7)
865,6
949,3
964,4
320,3
331,6
334,6
99,6
200,3
118,3
35,3
68,1
36,3
469,0
555,7
543,0
130,9
145,4
140,5
9,0
-11,9
15,3
3,0
-4,8
5,7
b. Diskrepansi Statistik
25,4
-71,3
65,7
10,9
-26,8
18,6
5. Ekspor Barang dan Jasa
362,2
460,8
440,6
248,8
300,5
279,3
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
329,7
412,4
415,0
191,2
228,9
221,0
1 501,1
1 670,5
1 732,3
558,0
585,1
594,0
PDB
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga atas dasar harga berlaku naik dari Rp949,3 triliun pada triwulan IV-2010 menjadi Rp964,4 triliun pada Triwulan I-2011. Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga secara riil (atas dasar harga konstan 2000) sebesar 0,9 persen, dimana nilai pada Triwulan I-2011 sebesar Rp334,6 triliun dan pada Triwulan IV-2010 sebesar Rp331,6 triliun. Sedangkan bila Triwulan I-2011 dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 4,5 persen. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah atas dasar harga berlaku turun dari Rp200,3 triliun pada Triwulan IV-2010 menjadi Rp118,3 triliun pada Triwulan I-2011. Pada kurun waktu yang sama, laju pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah atas dasar harga konstan 2000 turun sebesar 46,6 persen. Sebaliknya, bila Triwulan I-2011 dibanding Triwulan I-2010 (y-on-y), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami peningkatan sebesar 3,0 persen. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku mengalami penurunan dari Rp555,7 triliun pada Triwulan IV-2010 menjadi Rp543,0 triliun pada Triwulan I-2011. Demikian pula halnya dengan PMTB atas dasar harga konstan 2000 yang turun sebesar 3,4 persen. Namun secara y-ony, PMTB naik 7,3 persen. Nilai ekspor atas dasar harga berlaku turun dari Rp460,8 triliun pada Triwulan IV-2010 menjadi Rp440,6 triliun pada Triwulan I-2011. Nilai ekspor pada Triwulan I-2011 berdasarkan harga konstan 2000 menurun sebesar 7,0 persen dibanding Triwulan IV-2010, yaitu dari Rp300,5 triliun menjadi Rp279,3 triliun. Apabila dibandingkan dengan Triwulan yang sama pada tahun 2010, nilai ekspor atas dasar harga konstan 2000 Triwulan I-2011 naik sebesar 12,3 persen.
Tabel 5 Laju Pertumbuhan Komponen-Komponen PDB Penggunaan Berita Resmi Statistik No. 31/05/Th. XIV, 5 Mei 2011
5
(persen)
Jenis Penggunaan (1)
(2)
(3)
(4)
0,9 -46,6 -3,4 -7,0 -3,4
4,5 3,0 7,3 12,3 15,6
2,6 0,2 1,7 5,5 5,3
1,5
6,5
6,5
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. Ekspor Barang dan Jasa 5. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDB
Triwulan I-2011 Terhadap Triwulan I-2010
Sumber Pertumbuhan Triwulan I-2011 (y-on-y)
Triwulan I-2011 Terhadap Triwulan IV-2010
Nilai impor Indonesia atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan dari Rp412,4 triliun pada Triwulan IV-2010 menjadi Rp415,0 triliun pada triwulan I-2011. Sementara itu nilai impor Indonesia atas dasar harga konstan 2000 mengalami penurunan sebesar 3,4 persen, dari Rp228,9 triliun pada Triwulan IV-2010 menjadi Rp221,0 triliun pada Triwulan I-2011. Sedangkan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2010, nilai impor atas dasar harga konstan 2000 Triwulan I-2011 naik sebesar 15,6 persen. Tabel 6 Struktur PDB Menurut Penggunaan Tahun 2009-2010, Triwulan I-2010, Triwulan IV-2010 dan Triwulan I-2011 (persen) Jenis Penggunaan
2009
2010
(1)
(2)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. a. Perubahan Inventori b. Diskrepansi Statistik 5. Ekspor Barang dan Jasa 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDB
2010
Triw I 2011
Triw I
Triw IV
(3)
(4)
(5)
(6)
58,7 9,6 31,1 -0,1 -2,1 24,2 21,4
56,7 9,1 32,2 0,3 0,1 24,6 23,0
57,7 6,6 31,2 0,6 1,7 24,1 21,9
56,8 12,0 33,3 -0,7 -4,3 27,6 24,7
55,7 6,8 31,3 0,9 3,8 25,4 23,9
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga atas dasar harga berlaku yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap PDB, yaitu 55,7 persen (Triwulan I-2011), sedikit mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (56,8 persen). Sementara kontribusi Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), pada Triwulan I-2011 masing-masing sebesar 6,8 persen dan 31,3 persen. Sedangkan kontribusi Ekspor sebesar 25,4 persen dan Impor 23,9 persen. Peranan ekspor dan impor mengalami penurunan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, namun nilai nominal ekspor neto (ekspor-impor) masih positif.
V.
Profil Spasial Perekonomian Indonesia Menurut Kelompok Provinsi Triwulan I-2011
6
Berita Resmi Statistik No. 31/05/Th. XIV, 5 Mei 2011
Pada Triwulan I-2011, struktur perekonomian Indonesia secara spasial masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 57,9 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,5 persen, Pulau Kalimantan 9,2 persen, Pulau Sulawesi 4,6 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,5 persen dan sisanya (Maluku dan Papua) 2,3 persen. Di Pulau Jawa, provinsi-provinsi yang memberikan sumbangan terbesar adalah DKI Jakarta (16,4 persen), Jawa Timur (14,7 persen), Jawa Barat (14,3 persen) dan Jawa Tengah (8,5 persen). Pada Pulau Sumatera, tiga provinsi penyumbang terbesar adalah Riau (6,6 persen), Sumatera Utara (5,4 persen) dan Sumatera Selatan (3,0 persen). Provinsi penyumbang terbesar di Pulau Kalimantan adalah Kalimatan Timur sebesar 6,2 persen, sedangkan provinsi penyumbang terbesar di Pulau Sulawesi adalah Sulawesi Selatan sebesar 2,3 persen. Tabel 7 Peranan Wilayah/Pulau dalam Pembentukan PDB Nasional (persen) Wilayah/Pulau
2009
2010
(1)
(2)
(3)
1. Sumatera 2. Jawa 3. Bali dan Nusa Tenggara 4. Kalimantan 5. Sulawesi 6. Maluku dan Papua Total
2010 Triw I (4)
Triw IV (5)
Triw I-2011 (6)
22,6 58,6 2,7 9,2 4,6 2,3
23,1 58,0 2,7 9,2 4,6 2,4
23,0 58,2 2,7 9,3 4,5 2,3
23,2 57,8 2,7 9,1 4,7 2,5
23,5 57,9 2,5 9,2 4,6 2,3
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Berita Resmi Statistik No. 31/05/Th. XIV, 5 Mei 2011
7