PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET MAHASISWA S1 INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ELFI KUSUMAARDHIATI
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN INFORMASINYA Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.
Bogor, Maret 2011
Elfi Kusumaardhiati NIM I24051656
ABSTRACT Elfi Kusumaardhiati. Internet Usage Behavior of Strata-1 Students Bogor Agricultural Institute. Under the supervision: Ujang Sumarwan and MD Djamaludin. The research was conducted to analyze the internet usage behavior of Strata-1 Students Bogor Agriculture Institute. Data was collected in May 2010. The samples were 100 institute students. The objectives of study were analyzed the internet usage behavior of men and woman respondences; analyzed the correlation between demographics (gender, pocket money per month and semester) and internal factors (subscribe of internet and ownership of computer, laptop and cellular phone which connect to internet) with internet usage behavior (intensity and duration access) of men and woman respondences; and analyzed the influence of demographics (gender, pocket money per month and semester) and internal factors (subscribe of internet and ownership of computer, laptop and cellular phone which connect to internet) to internet usage behavior (intensity and duration access) of men and woman respondences.The data were analyzed by descriptive analysis method, crosstabs, chi-square correlation, multi linear regression and dummy variables regression test. The result showed that intensity of internet access per weeks had correlation with semester degree and subscribe of internet per month. It also influenced by pocket money per month, subscribe of internet and computer ownership. Duration internet access had correlation with gender and subscribe of internet. It also influenced by gender and semester. Intensity of web, personal website and email access had correlation with semester. It also influenced by semester and gender. Intensity of social network access had no correlation with and not influenced by gender, semester, pocket money per month, subscribe of internet and ownership of notebook and cellular phone which connect to internet. But it influenced by computer ownership. Intensity of agriculture sites, lecture substance through internet, government sites, corporate sites, foods sites, avocation sites and internet banking access had no correlation with gender, semester, pocket money per month, subscribe of internet, and ownership of notebook and cellular phone which connect to internet. But it was influenced by gender. Keywords: consumer behavior, motivation, lifestyle, internet usage, social web network, intensity of internet access, duration internet access
RINGKASAN ELFI KUSUMAARDHIATI. Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor. Di bawah bimbingan: UJANG SUMARWAN dan M. D. DJAMALUDIN. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mengindentifikasi faktor internal (kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan website pribadi, jumlah alamat e-mail, kepemilikan account situs jejaring sosial, berlangganan internet dan biaya akses internet) mahasiswa/i S1 IPB, (2) mengidentifikasi faktor eksternal (ketersediaan jaringan telepon di sekitar tempat tinggal, ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas internet di sekitar tempat tinggal dan permintaan pihak lain untuk menggunakan internet) pada mahasiwa/i S1 IPB, (3) mengidentifikasi perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet, durasi akses internet, tempat mengakses internet, motif penggunaan internet dan pengaksesan website) pada mahasiswa/i S1 IPB, (4) menganalisis hubungan antara karakteristik (jenis kelamin, uang saku dan semester) dan faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) dengan perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet) mahasiswa/i S1 IPB, serta (5) menganalisis pengaruh karakteristik (jenis kelamin, uang saku, dan semester) dan faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) terhadap perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet) mahasiswa/i S1 IPB. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Kampus IPB Dramaga pada Desember 2009 sampai dengan Januari 2011. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2010. Jumlah contoh sebanyak 100 orang dari seluruh fakultas. Adapun proporsi setiap fakultas adalah 13 orang contoh dari Fakultas Pertanian, lima orang contoh dari Fakultas Kedokteran Hewan, 12 orang contoh dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, tujuh orang contoh dari Fakultas Peternakan, sebelas orang contoh dari Fakultas Kehutanan, 12 orang contoh dari Fakultas Teknologi Pertanian, 20 orang contoh dari Fakultas Matematika dan IPA, 12 orang contoh dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen, serta delapan orang contoh dari Fakultas Ekologi Manusia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, Crosstabs, uji korelasi Chi-Square, analisis regresi linear berganda dan regresi variabel dummy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari dua per tiga contoh (68,0%) adalah perempuan. Hampir tiga per empat contoh (72,0%) berusia 20-21 tahun. Hampir seperempat contoh (20,0%) memiliki uang saku Rp 800.000,00 per bulan. Lebih dari separuh contoh (57,0%) telah menempuh perkuliahan hingga semester enam. Lebih dari sepertiga contoh (36,0%) berasal dari Provinsi Jawa Barat dan memiliki hobi membaca (40,0%). Seperempat contoh (25,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh (15,0%) laki-laki memiliki komputer/PC. Lebih dari separuh contoh (57,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh laki-laki (20,0%) memiliki laptop. Handphone yang dapat mengakses internet dimiliki oleh lebih separuh contoh (56,0%) perempuan dan lebih dari seperempat contoh (27,0%) laki-laki. Empat persen contoh perempuan dan lima persen contoh laki-laki memiliki website pribadi. Lebih dari sepertiga contoh (38,0%) perempuan dan
8 delapan persen contoh laki-laki memiliki dua alamat e-mail. Lebih dari dua pertiga contoh (68,0%) perempuan dan hampir sepertiga contoh (31,0%) laki-laki memiliki account di situs jejaring sosial. Hampir separuh contoh (42,0%) berjenis kelamin perempuan tidak berlangganan internet setiap bulannya. Speedy merupakan layanan yang digunakan hampir separuh contoh (42,9%) untuk berlangganan internet. Hampir dua pertiga contoh (65,7%) yang berjenis kelamin perempuan mengeluarkan biaya sekitar Rp 8.400,00 hingga Rp 172.267,00 per bulan. Seluruh contoh mengaku terdapat jaringan telepon di sekitar tempat tinggalnya. Hampir seluruh contoh (98,0%) mengaku bahwa terdapat jaringan internet di sekitar tempat tinggalnya. Lebih dari dua pertiga contoh (67,0%) berjenis kelamin perempuan dan hampir sepertiga contoh (30,0%) laki-laki mengaku terdapat fasilitas internet berupa warnet di sekitar tempat tinggalnya. Kepentingan tugas kuliah merupakan permintaan pihak lain untuk mengakses internet yang diungkapkan oleh hampir dua pertiga contoh (65,0%) perempuan dan lebih dari seperempat contoh (27,0%) laki-laki. Intensitas pada saat minggu perkuliahan hingga minggu tenang dan saat liburan lebih tinggi daripada intensitas pada saat ujian semester berlangsung. Hampir separuh contoh (45,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh (15,0%) laki-laki memakan waktu satu hingga dua jam dalam setiap akses internet. Hampir seperempat contoh (24,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh (14,0%) laki-laki yang umumnya mengakses internet di warnet. Sosial merupakan motif penggunaan internet yang dikemukakan oleh lebih dari sepertiga contoh (37,0%) perempuan dan kurang dari seperempat (15,0%) contoh laki-laki. Google sering diakses oleh sebanyak 33,0% contoh berjenis kelamin perempuan dan delapan persen contoh berjenis kelamin lakilaki. Hampir seluruh contoh (97,9%) mengaku telah memiliki account Facebook dimana jumlah contoh dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Berdasarkan uji korelasi Chi-Square, intensitas penggunaan internet dalam satu minggu berhubungan dengan semester (p=0,018) dan berlangganan internet setiap bulan (p=0,019). Durasi akses internet berhubungan dengan jenis kelamin (p=0,017) dan berlangganan internet setiap bulan (p=0,033). Intensitas akses website, website pribadi dan e-mail berhubungan dengan semester (p=0,030). Uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa uang saku berpengaruh nyata dan positif terhadap intensitas penggunaan internet pada satu minggu (p<0,05). Durasi akses internet serta intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail dipengaruhi secara nyata positif oleh jenis kelamin (p<0,01) dan semester (p<0,01). Intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking dipengaruhi secara nyata positif oleh jenis kelamin (p<0.05). Uji regresi variabel dummy menunjukkan bahwa intensitas penggunaan internet pada satu minggu dipengaruhi secara nyata dan positif oleh berlangganan internet setiap bulan (p<0,01) serta dipengaruhi secara negatif oleh kepemilikan komputer/PC (p<0,05). Intensitas akses situs jejaring sosial dipengaruhi secara nyata dan positif oleh berlangganan internet setiap bulan (p<0,05). Kata kunci: perilaku konsumen, motivasi, gaya hidup, penggunaan internet, situs jejaring sosial, intensitas akses internet, durasi akses internet
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2011 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET MAHASISWA S1 INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ELFI KUSUMAARDHIATI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
Judul
:
Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor
Nama
:
Elfi Kusumaardhiati
NIM
:
I24051656
Disetujui, Dosen Pembimbing
Ir. M. D. Djamaludin, M. Sc Pembimbing II
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Pembimbing I
Diketahui, Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Dr.Ir. Hartoyo, M.Sc.
Tanggal Ujian :16 Februari 2011
Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kalibata, Jakarta Selatan pada tanggal 26 Januari 1987 dari pasangan Marwan Kussumarwoto dan Sriyati. Penulis merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Penulis memulai pendidikan di TK Gembira pada tahun 1992, setelah itu melanjutkan pendidikan di SD Negeri Kemang Raya, Pondok Gede, Bekasi pada tahun 1993 dan lulus pada tahun 1999. Setelah penulis melanjutkan ke SMP Negeri 255 Jakarta Timur pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2002, penulis melanjutkan pendidikan ke SMU Negeri 71 Jakarta Timur sampai berhasil lulus pada tahun 2005. Setelah lulus SMU, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2005. Setelah mengikuti Tahap Persiapan Bersama (TPB) selama satu tahun, penulis diterima di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Penulis menjadi Koordinator Divisi Creative Design Creaker’s 2006-2007, Ketua English Club HIMAIKO 2007-2008, anggota Divisi PBOS BEM FEMA IPB 2007-2008. Selain itu penulis juga cukup aktif di berbagai kegiatan mahasiswa di IPB. Pada tahun 2007 penulis menjadi anggota Divisi PDD Cookies IPB dan anggota Divisi Acara FUTNAS 2007 yang diselenggarakan oleh BEM-KM IPB. Pada bulan Agustus 2007 penulis menjadi Koordinator PDD MENTARI 43. Kemudian di tahun 2008 penulis menjadi Koordinator Acara E’SPENT serta Koordinator PDD CRESO dan FAM NITE yang diselenggarakan oleh BEM FEMA IPB. Pada November 2008 penulis menjadi Koordinator PDD FAMILY AND CONSUMER EXPO 2008 yang diselenggarakan oleh HIMAIKO. Kemudian pada Februari
2009
penulis
menjadi
anggota
diselenggarakan oleh Departemen IKK.
Divisi
Acara
SEROJA
yang
PRAKATA Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor dengan limpahan kemudahan dan nikmat-Nya. Satu hal yang disadari penulis, bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan moril dan materiil berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan dan Ir. M. D. Djamaludin selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan perhatian, motivasi, dan bantuan selama menyelesaikan skripsi ini.
2.
Dr. Ir. Dwi Hastuti, M. Sc selaku pembimbing akademik yang telah memberikan perhatian, motivasi, dukungan, dan bantuan selama penulis menempuh pendidikan di IPB.
3.
Irni Rahmayani Johan, SP, MM selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran perbaikan skripsi.
4.
Tin Herawati, SP, M.Si selaku dosen pemandu dalam seminar hasil penelitian.
5.
Seluruh dosen, staf, dan karyawan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor atas kerjasama dan bantuannya selama melaksanakan penelitian dan menyusun skripsi.
6.
Seluruh mahasiswa Program Strara-1 IPB yang telah bersedia menjadi responden dan secara langsung maupun tidak langsung telah membantu menyelesaikan penelitian ini.
7.
Keluargaku tersayang (Ibu, Bapak, Mbak Een dan Mbak Ika), adik sepupuku Dian, tante-tanteku (Bulik Tin, Bulik Anik, Uwe Yuli, Bulik Anik dan almh Uwe Peni) atas doa, dukungan, motivasi, nasihat selama menyusun skripsi.
8.
Dede, Lusi, Nisa, Radut, Equ dan Mpit yang selalu setia mendengar segala cerita dan keluh-kesah selama ini. Feboy, Vina, Epoy, Dindut, Ary, dan Endah yang sudah membantu dalam penelitian. Asro, Rani dan Ticeu yang menjadi teman diskusi selama pengerjaan skripsi. Nisun dan Indri yang sudah bersedia datang di seminar hasil penelitian. Serta teman-teman IKK42 lainnya (Openk, T’Mpus, Ina, Dayat, Esti, WL, Ane, Sri, Wulan, Dini, Dina,
xviii Ana, Chiezt, Vivi, Riri, Suhe dan Nci) yang memberikan motivasi dan semangat selama penelitian. 9.
Teman-teman IKK angkatan 43-44 khususnya kepada Udin, Vivi, Suci dan Fetty atas bantuannya selama pengerjaan skripsi serta Panda dan Tira atas pemberian semangatnya.
10. Teman-teman asrama (Nodut, Mamsgit, Eka), The Soup (Ijup, Ditol, Iceu, Fatman, Fichu, Nda, Aditse, Pramsky, Bray, Fuad, Konde), kost Zulfa (Ticil, Okti, Tata, Iqi, Congki, Tata, Anind, Ipeh, Yuli, Gege, Mpeb, Euis, Rini, Wira, Mba Ari, dll), Gizi 42, KPM 42 serta angkatan 42 lainnya atas dukungan, semangat dan inspirasinya. 11. Teman-teman dekat lainnya (Ana, Siesie, Pi’e, Eno, Lita, Chacha) yang selalu mendukung pengerjaan skripsi ini. 12. Seluruh pihak yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi, namun tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga Allah Membalas kebaikan semuanya dengan hal yang lebih baik lagi. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga hasil karya ini bermanfaat luas bagi masyarakat, institusi pendidikan, dan dapat memberikan masukan kepada pemerintah. Amin.
Bogor, Maret 2011
Penulis
i
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii PENDAHULUAN Latar Belakang....................................................................................
1
Perumusan Masalah ............................................................................. 2 Tujuan Penelitian .................................................................................. 3 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4 TINJAUAN PUSTAKA Perilaku ................................................................................................. 7 Perilaku Konsumen .............................................................................. 7 Motivasi ................................................................................................ 8 Kebutuhan ............................................................................................ 8 Pola Penggunaan Internet .................................................................... 9 Motif Penggunaan Internet ......................................................... 6 Durasi ........................................................................................ 10 Frekuensi .................................................................................... 10 Internet ................................................................. ............................... 10 Penelitian Terdahulu Mengenai Penggunaan Internet ........................ 13 KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................................. 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu .............................................................. . 21 Cara Pengambilan Contoh ............................................................... .. 21 Jenis dan Cara Pengambilan Data ............................................. ........ 23 Pengolahan dan Analisis data ............................................................ 24 Definisi Operasional ........................................................................... 30 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh ........................................................................... 33 Faktor Internal Contoh ........................................................................ 36 Faktor Eksternal Contoh ..................................................................... 45 Perilaku Contoh dalam Penggunaan Internet .................................... 47 Hubungan Antara Karakteristik dan Faktor Internal dengan Perilaku Penggunaan Internet ......................................................................... 62
ii Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Internet Pada Contoh ............................................................................................... 67 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 81 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 85
iii DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Jumlah pengguna internet dunia tahun 2000 dan 2009 ....................... 11 2. Jumlah pengguna internet Asia tahun 2000 dan 2009 ......................... 12 3. Jumlah contoh yang akan diambil berdasarkan persentase setiap fakultas ................................................................................................. 21 4. Pengukuran penelitian .......................................................................... 23 5. Sebaran contoh berdasarkan usia ........................................................ 33 6. Sebaran contoh berdasarkan uang saku .............................................. 34 7. Sebaran contoh berdasarkan fakultas .................................................. 34 8. Sebaran contoh berdasarkan semester................................................ 35 9. Sebaran contoh berdasarkan asal daerah............................................ 35 10. Sebaran contoh berdasarkan hobi........................................................ 36 11. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan perangkat akses internet ... 38 12. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan website pribadi .................. 38 13. Sebaran contoh berdasarkan jumlah alamat e-mail ............................. 39 14. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan account situs jejaring sosial ..................................................................................................... 40 15. Sebaran contoh berdasarkan jumlah situs jejaring sosial yang diikuti... 40 16. Sebaran contoh berdasarkan perilaku berlangganan internet setiap bulan ........................................................................................................ 41 17. Sebaran contoh berdasarkan produk berlangganan internet ............... 41 18. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan internet .................. 42 19. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Fastnet .................. 43 20. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Telkom Speedy ..... 43 21. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan hotspot di kost....... 44 22. Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Flexi, IM2, Smart, Flash dan XL ........................................................................................ 44 23. Sebaran contoh berdasarkan biaya per akses (tidak berlangganan) ... 45 24. Sebaran contoh berdasarkan jaringan internet di sekitar tempat tinggal ................................................................................................... 46 25. Sebaran contoh berdasarkan fasilitas internet di sekitar tempat tinggalnya ............................................................................................... 46
iv 26. Sebaran
contoh
berdasarkan
permintaan
pihak
lain
untuk
menggunakan internet .......................................................................... 47 27. Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet dalam satu minggu .......................................................................................... 48 28. Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet ............... 49 29. Sebaran contoh berdasarkan durasi setiap mengakses internet .......... 50 30. Sebaran contoh berdasarkan tempat mengakses internet ................... 51 31. Sebaran contoh berdasarkan motif penggunaan internet ..................... 51 32. Sebaran contoh berdasarkan website yang paling sering diakses ....... 52 33. Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs google ............. 53 34. Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs facebook ......... 54 35. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses website pribadi ................................................................................................... 55 36. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses e-mail ........... 56 37. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs pertanian ............................................................................................... 56 38. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs pemerintah ............................................................................................ 57 39. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs perusahaan ........................................................................................... 57 40. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs yang berkaitan dengan makanan .................................................................. 58 41. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses internet banking ................................................................................................. 59 42. Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang diikutinya ........ 60 43. Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang paling sering diaksesnya ............................................................................................ 61 44. Sebaran contoh berdasarkan intensitas akses situs jejaring sosial ...... 61 45. Hubungan karakteristik dan faktor internal contoh dengan perilaku penggunaan internet ............................................................................. 63 46. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas penggunaan internet dalam satu minggu ............................................. 68 47. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap durasi akses internet .................................................................................................. 69
v 48. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail ....................... 70 49. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas akses situs jejaring sosial ..................................................................... 71 50. Analisis regresi pengaruh karakteristik contoh terhadap intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking ..................................................................... 72 51. Analisis
regresi
pengaruh
faktor
internal
terhadap
intensitas
mengakses internet dalam satu minggu ............................................... 74 52. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap durasi akses internet .................................................................................................. 75 53. Analisis
regresi
pengaruh
faktor
internal
terhadap
intensitas
mengakses website umum, website pribadi dan e-mail ....................... 76 54. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas akses situs jejaring sosial................................................................................. 77 55. Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas akses mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking ..................................................................... 78
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin berkembang dewasa ini. Dengan memanfaatkan IPTEK yang semakin maju, manusia mulai membuat inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi kehidupan. Umumnya inovasi-inovasi yang diciptakan manusia digunakan untuk membantu pekerjaan sehari-hari. Kepraktisan merupakan salah satu hal yang paling diinginkan masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang ingin melakukan suatu pekerjaan dengan praktis, cepat dan mudah. Internet merupakan salah satu bentuk inovasi yang diciptakan manusia. Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa rangkaian dan menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) sebagai protokol pertukaran paketnya. Pada sekitar tahun 1990-an internet mulai marak digunakan di berbagai penjuru dunia (www.id.wikipedia.org). Penggunaan internet di dunia mengalami peningkatan dari 153,5 juta pengguna pada bulan Februari 1999 menjadi 248,6 juta pengguna pada awal tahun 2000. Jumlah pengguna di Indonesia juga mengalami peningkatan dari satu juta pengguna pada tahun 1999 menjadi 1,45 juta pengguna di tahun 2000 (Febrian 2001). Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terdapat 27 juta pengguna internet di tahun 2007 (www.techno.okezone.com). Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) terbesar di Indonesia. Beberapa fasilitas yang terdapat di IPB telah menggunakan internet, antara lain adanya pustaka online yang menyediakan jurnal-jurnal penelitian dan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dengan sistem online yang dapat mempermudah mahasiswa untuk mengaksesnya. Selain itu IPB juga memiliki fasilitas yang menyediakan jasa layanan internet bagi mahasiswa, antara lain beberapa lokasi hotspot dengan penggunaan Wi-Fi dan beberapa ruangan khusus mengakses internet yang lebih dikenal dengan Cyber. Area hotspot tersebar di beberapa tempat di dalam kampus IPB Dramaga. Begitu pula dengan Cyber di dalam kampus IPB Dramaga. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat dengan mudah membantu mahasiswa untuk melakukan pembelajaran, antara lain mencari literatur terkait tugas kuliah ataupun penelitian, mengirim tugas kuliah kepada dosen ataupun asisten dosen serta mengakses materi perkuliahan.
2 Perumusan Masalah Internet menjadi suatu kebutuhan di era modern seperti saat ini. Pengguna dapat mencari berbagai informasi yang diinginkan dan dibutuhkan, misalnya informasi seputar karir, informasi terkait dengan pemerintahan, informasi perbankan, informasi mengenai kuliner, informasi terkait dengan hobi, informasi terbaru tentang ilmu pengetahuan dan lain-lain. Tidak hanya pencarian informasi, banyak hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan internet antara lain mengunduh gambar, video dan/atau lagu yang disukai, mengirimkan pesan dalam bentuk e-mail, mengobrol dengan teman yang berbeda lokasi, berbagi informasi dengan orang lain serta membuka peluang usaha. Dengan semakin meningkatnya IPTEK juga dapat menambah kegiatan yang dapat dilakukan di internet. Begitu pula dengan penggunaan internet di kalangan mahasiswa. Penggunaan internet yang dapat dilakukan mahasiswa tidak hanya untuk
kepentingan
akademik
tetapi
juga
untuk
bersosialisasi
ataupun
berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan tidak jarang mahasiswa menggunakan internet sebagai media hiburan, antara lain bermain games online serta mengunduh lagu ataupun film yang disukainya. Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) terbesar di Indonesia. Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, bahwa IPB memiliki fasilitas-fasilitas internet yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah. Adanya area hotspot dan Cyber yang tersebar di dalam kampus IPB Dramaga mempermudah mahasiswa dalam mengakses internet. Di luar kampus IPB Dramaga pun terdapat warung internet (warnet). Semakin menjamurnya warung internet (warnet) di lingkungan sekitar kampus IPB Dramaga
dapat mengindikasikan bahwa tidak sedikit mahasiswa yang
mengakses internet setiap harinya. Berikut perumusan beberapa permasalahan yang akan diteliti. 1) Bagaimana gambaran faktor internal contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan website pribadi, jumlah alamat e-mail, kepemilikan account situs jejaring sosial, berlangganan internet dan biaya akses internet)? 2) Bagaimana gambaran faktor eksternal contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (ketersediaan jaringan telepon di sekitar tempat tinggal, ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas internet di
3
sekitar tempat tinggal dan permintaan pihak lain untuk menggunakan internet)? 3) Bagaimana gambaran perilaku penggunaan internet oleh contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (intensitas akses internet, durasi akses internet, tempat mengakses internet, motif penggunaan internet dan pengaksesan website)? 4) Apakah karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) berhubungan dengan perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet)? 5) Apakah karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) berpengaruh terhadap perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet)?
Tujuan Tujuan Umum Mengetahui
perilaku
penggunaan
internet
mahasiswa
S1
Institut
Pertanian Bogor.
Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi faktor internal contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan website pribadi, jumlah alamat e-mail, kepemilikan account situs jejaring sosial, berlangganan internet dan biaya akses internet). 2. Mengidentifikasi faktor eksternal contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (ketersediaan jaringan telepon di sekitar tempat tinggal, ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas internet di sekitar tempat tinggal dan permintaan pihak lain untuk menggunakan internet). 3. Menganalisis perilaku penggunaan internet oleh contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki (intensitas akses internet, durasi akses internet,
4 tempat mengakses internet, motif penggunaan internet dan pengaksesan website). 4. Menganalisis hubungan antara karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet setiap
bulan,
kepemilikan
komputer/PC,
kepemilikan
laptop
dan
kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) dengan perilaku penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet). 5. Menganalisis pengaruh karakteristik contoh (jenis kelamin, uang saku dan semester) serta faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone
yang
dapat
mengakses
internet
terhadap
perilaku
penggunaan internet (intensitas akses internet dan durasi akses internet).
Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada beberapa pihak mengenai penggunaan internet. Informasi ini diharapkan dapat berguna antara lain bagi penulis, kelembagaan keilmuan, pemerintah, masyarakat dan kalangan masyarakat pebisnis. 1. Bagi penulis penelitian ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan berfikir logis dan sistematik, meningkatkan kemampuan menganalisa suatu permasalahan sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki penulis, selain itu dapat memperkaya akan wawasan dan studi kepustakaan mengenai internet. 2. Bagi kelembagaan keilmuan, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur di bidang ilmu konsumen yang khususnya terkait dengan analisis perilaku penggunaan internet dan dapat digunakan sebagai referensi literatur untuk penelitian selanjutnya. 3. Hasil
penelitian
ini
juga
diharapkan
dapat
menginformasikan
pada
pemerintah akan perkembangan IPTEK pada media elektronik khususnya penggunaan internet di Indonesia yang nantinya dapat juga membantu pemerintah dalam memperkenalkan dan mempublikasikan program-program yang akan maupun yang sedang dilaksanakan. 4. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan informasi akan pengguna internet pada mahasiswa IPB, Kampus IPB
5
Dramaga. Wawasan dan informasi tersebut diharapkan dapat dipergunakan dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. 5. Bagi kalangan pebisnis, hasil penelitian ini dapat memberi informasi mengenai pengguna internet dan dapat pula digunakan untuk memasarkan produk (baik barang maupun jasa) yang mereka tawarkan.
7
TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Perilaku menunjukkan tindakan atau reaksi sebuah objek atau organisme, biasanya dalam kaitannya dengan lingkungan. Perilaku bisa dilakukan secara sadar atau tidak sadar, secara jelas atau samar-samar, secara sukarela atau terpaksa (Hadi 2006). Tingkat penerimaan sebuah perilaku dievaluasi menurut norma sosial dan diatur melalui beberapa macam kontrol sosial. Menurut Davis & Newstorm (1996) diacu dalam Hadi (2006), perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan, yaitu perilaku seseorang umumnya dimotivasi oleh keinginan mendapatkan sesuatu. Satuan utama dari perilaku adalah aktivitas seseorang. Davis & Newstorm menjelaskan bahwa penyebab akan perilaku dapat berkaitan dengan kebutuhan seseorang dan/atau konsekuensi atas suatu tindakan. Dalam hal kebutuhan, individu tidak termotivasi oleh hal-hal yang dianggap orang lain sebagai hal yang harus ia miliki, tetapi ia termotivasi oleh hal-hal yang diinginkannya.
Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan kegiatan yang berhubungan dengan mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk (barang dan jasa), termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Perilaku konsumen memiliki beberapa kepentingan bagi mereka yang berkeinginan mempengaruhi atau mengubah suatu perilaku, termasuk kepentingan pemasaran, pendidikan dan perlindungan konsumen, serta peraturan mengenai konsumen (Engel, Blackwell dan Winiard 1994). Sumarwan (2004) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai keseluruhan tindakan atau kegiatan konsumen ketika sebelum membeli, saat membeli, menggunakan produk, menghabiskan produk (barang dan jasa) dan mengevaluasi produk. Perilaku konsumen ini penting untuk dipelajari untuk kepentingan kepentingan antara lain kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen (perusahaan), pendidikan dan perlindungan bagi konsumen, serta bagi pembentukan akan peraturan dan UU perlindungan konsumen. Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta menempatkan produk dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan mereka.
8 Sedangkan
Kotler
(2003)
menyebutkan
perilaku
pembelian
konsumen
dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, personal dan psikologi.
Motivasi Motivasi merupakan bentuk perilaku yang diarahkan pada tujuan pokok tertentu. Motivasi dapat diukur berdasarkan perbedaan perilaku dan kepentingan seseorang (Bernard, Mills, Swenson & Walsh 2006). Menurut Widjaja (2009) motivasi adalah dorongan individu dalam berperilaku dan berbelanja jasa untuk pemenuhan kebutuhan termasuk kebutuhan psikologisnya. Menurut Robbin & Judge (2007) motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dengan situasi dimana tingkat motivasi berbeda-beda antara setiap individu serta antara individu dengan situasi. Tiga elemen utama definisi motivasi menurut Robin & Judge adalah arah (upaya yang diarahkan ke suatu kondisi yang menguntungkan organisasi), intensitas (seberapa giat seseorang berusaha) dan ketekunan (seberapa lama seseorang bisa mempertahankan usahanya). Sedangkan menurut Simamora (2008) motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan. Dalam bukunya Simamora memaparkan dua teori motivasi Freud dan Maslow. Sigmund Freud menyatakan bahwa motivasi merupakan kekuatan psikologis nyata yang membentuk perilaku dan seseorang tidak dapat memahami motivasi tersebut secara pasti. Sedangkan Abraham Maslow menyatakan bahwa motivasi seseorang dapat dihubungkan dengan kebutuhannya (Simamora 2008).
Kebutuhan Kebutuhan tidak terlepas dari motivasi. Motivasi diperlukan untuk mendorong seseorang mencapai kebutuhannya. Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang dimana kebutuhan yang paling penting dipenuhi terlebih dahulu baru kemudian kebutuhan berikutnya (Simamora 2009). Berdasarkan urutan kepentingannya, jenjang kebutuhan Maslow adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri (Simamora 2009). Teori kebutuhan McClelland berfokus pada kebutuhan akan pencapaian, kekuatan dan hubungan (Robin & Judge 2007). Kebutuhan pencapaian (need for achievement) terkait dengan dorongan untuk melebihi dan mencapai standarstandar dalam hidup serta berusaha untuk berhasil dan sukses. Seseorang yang
9
memiliki kebutuhan ini akan senang menentukan tujuan-tujuan tertentu yang mengharuskannya berjuang untuk berhasil mencapai tujuan tersebut. Kebutuhan kekuatan (need for power) merupakan kebutuhan untuk memiliki pengaruh dan mengendalikan orang lain dalam berperilaku. Seseorang dengan tingkat kebutuhan kekuatan yang tinggi akan berusaha untuk mempengaruhi orang lain. Sedangkan kebutuhan hubungan (need for affiliation) merupakan kebutuhan untuk menjalin hubungan yang ramah dan akrab dengan orang lain dimana seseorang lebih menyukai situasi kooperatif daripada situasi kompetitif.
Pola Penggunaan Internet Perilaku dalam menggunakan internet dapat ditunjukkan dari aspek yang mendukungnya. Djohari membagi aspek-aspek tersebut menjadi tiga, yaitu motif yang menjadi latar belakang penggunaan, durasi penggunaan dan frekuensi penggunaan (Andina 2006).
Motif Penggunaan Internet Motif seseorang dalam menggunakan internet dibagi menjadi tiga yaitu motif
hiburan,
sosial
dan
pengetahuan
(Andina
2006).
Motif
hiburan
memungkinkan pengguna untuk mencari kesenangannya di dunia maya misalnya mendengarkan musik dan melihat cuplikan (trailer) film layar lebar. Motif sosial mengacu pada hubungan sosial. Pengguna dapat mengembangkan pergaulannya tidak hanya dalam satu negara, bahkan di seluruh dunia dengan menggunakan fasilitas e-mail dan chatting di internet. Menurut Hall & Parsons (2001), individu menjadi kecanduan internet lebih kepada alasan sosial daripada intelektual. Sedangkan motif pengetahuan mengacu pada kegiatan mencari informasi
untuk
mendapatkan
informasi
atau
pengetahuan
yang
diinginkan/dibutuhkan pengguna. Menurut Febrian (2001) dengan adanya search engine (alat pencari halaman web) pengguna dapat mencari berbagai informasi di halaman web manapun. Internet digunakan tidak hanya sekedar mencari informasi dan ilmu pengetahuan. Seseorang dapat menggunakan internet untuk mengkonsumsi produk barang atau jasa maupun untuk kepentingan sosial. Cheung & Lee (2005) mengatakan bahwa internet telah menguasai konsumen dalam berperilaku. Konsumen dapat mencari suatu merek ataupun produk baru dengan cepat melalui internet. Bahkan Cheung & Lee menyebutkan bahwa konsumen
10 yang sangat puas dalam berbelanja online, 80 persen di antaranya akan berbelanja kembali dalam dua bulan dan 90 persen di antaranya akan merekomendasikan penjual online tersebut pada orang lain. Teknologi informasi baru, khususnya web, telah membantu konsumen mengurangi waktu dan biaya dalam pencarian informasi, produk atau jasa (Guest 2002).
Durasi Miyazaki and Fernandez (2001) menggunakan salah satu experiential elements ini untuk mengevaluasi perilaku berbelanja online pada penelitiannya di Amerika. Durasi penggunaan internet mengacu pada lamanya seseorang menggunakan internet. Durasi diduga juga dipengaruhi oleh motif seseorang dalam menggunakan internet, jaringan hubungan internet (internet network), dan biaya penggunaan internet. Motif mengacu pada tujuan mengakses internet. Apabila motif terpenuhi, maka durasi penggunaan internet pun akan lebih lama. Jaringan internet mengacu pada lamanya proses pada internet untuk mengakses informasi yang diinginkan/dibutuhkan pengguna. Dalam hal biaya, penggunaan internet di rumah atau di warung internet (warnet) memerlukan biaya yang tidak sedikit. Semakin besar durasi penggunaan, maka semakin besar pula biaya penggunaan internet (Andina 2006).
Frekuensi Salah satu variabel yang mempengaruhi akses internet adalah frekuensi (Stylianou & Jackson 2007). Frekuensi mengacu pada pengertian seberapa sering atau berapa kali seseorang menggunakan internet. Frekuensi terkait dengan penggunaan internet dalam suatu periode tertentu. Tidak begitu berbeda dengan durasi, frekuensi pun juga diduga dipengaruhi oleh motif menggunakan internet, jaringan hubungan internet dan biaya penggunaan internet. Seperti halnya
durasi,
frekuensi
juga
merupakan
experiental
elements
dalam
penggunaan internet (Miyazaki and Fernandez 2001).
Internet Secara harfiah, kata ‘internet’ adalah kependekan dari ‘interconnectednetworking’ yang berarti rangkaian komputer yang terhubung dalam beberapa rangkaian dan menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) sebagai protokol pertukaran paketnya. Protokol lain yang sering
11
digunakan adalah UDP (User Datagram Protocol), DNS (Domain Name System), PPP (Point-to-Point Protocol), ICMP (Internet Control Message Protocol), POP3 (Post Office Protocol version 3), IMAP (Internet Message Access Protocol), SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), HTTPS (Hypertext Transfer Protocol – Save version), SSH (Secure Shell), Telnet (Telecommunication network), FTP (File Transfer Protocol), LDAP (Lightweight Directory Access Protocol), SSL (Secure Socket Layer) dan SLIP. Beberapa layanan yang menggunakan protokol-protokol tersebut adalah e-mail (surat elektronik), Usenet, Newsgroup, File Sharing, WWW, Ghoper, Session Access, WAIS, finger, IRC (Internet Relay Chat), MUD dan MUSH. E-mail dan WWW merupakan layanan yang paling sering digunakan (www.id.wikipedia.org). Bentuk akses internet yang umumnya digunakan adalah dial-up dan Broadband. Dial-up merupakan cara mengakses internet dengan menggunakan jalur
telepon.
Broadband
merupakan
cara
mengakses
internet
dengan
menggunakan transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua macam Broadband, yaitu DLS (Digital Subscriber Line) dan kabel modem. DLS adalah satu set perangkat yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel dari jaringan telepon setempat dan memiliki kecepatan download dari 128 kbit/d sampai 24000kbit/d. Sedangkan kabel modem mampu mentransfer 512 kbps (www.id.wikipedia.org). Pengguna internet sudah meluas di dunia. Tak sedikit orang telah menggunakan internet untuk berbagai keperluan seperti mencari informasi, memasang iklan, atau pun bisnis online yang marak belakangan ini. Berdasarkan data NUA Survey, jumlah pengguna internet dunia pada bulan Februari 1999 mencapai 153.500.000 orang dan pada awal tahun 2000 mencapai 248.600.000 pengguna (Febrian 2001). Tabel 1 Jumlah pengguna internet dunia tahun 2000 dan 2009 Wilayah
Desember 2000 (orang)
September 2009 (orang)
Australia 7.620.480 20.970.490 Afrika 4.514.400 67.371.700 Asia 114.304.000 738.257.230 Eropa 105.096.093 418.029.796 Timur Tengah 3.284.800 57.425.046 Amerika Utara 108.096.800 252.908.000 Amerika Latin 18.068.919 179.031.479 Seluruh Dunia 360.985.492 1.733.993.741 Sumber : //www.internetworldstats.com/stats.htm
Peningkatan (%) 175,2 1.392,4 545,9 297,8 1.648,2 134,0 890,8 380,3
12 Penduduk Asia juga banyak yang menggunakan internet. Negara-negara seperti Korea, Jepang, Taiwan, Malaysia dan Brunei Darrusalam telah mencapai 40 pengguna internet per 100 penduduk (www.tikometer.co.id). Pada tahun 2007, sebanyak 155 juta pengguna internet di Cina mengandalkan web untuk membaca berita (www.bbc.co.uk). Pengguna internet terbesar di Asia berada di negara Cina dan pertumbuhan yang paling besar ditempati oleh negara Afganistan. Indonesia sendiri masih berada di bawah Korea Selatan, India dan Jepang (www.internetworldstats.com). Jumlah pengguna internet di beberapa negara di Asia dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah pengguna internet Asia tahun 2000 dan 2009 Wilayah
Desember 2000 (orang)
September 2009 (orang)
Afganistan 1.000 500.000 Cina 22.500.000 360.000.000 Hongkong 2.283.000 4.878.713 India 5.000.000 81.000.000 Indonesia 2.000.000 30.000.000 Jepang 47.080.000 95.979.000 Korea Selatan 19.040.000 37.475.800 Malaysia 3.700.000 16.902.600 Filipina 2.000.000 24.000.000 Singapura 1.200.000 3.370.000 Taiwan 6.260.000 15.143.000 Thailand 2.300.000 16.100.000 Vietnam 200.000 21.963.117 Seluruh Asia 114.304.000 738.257.230 Sumber : //www.internetworldstats.com/stats.htm
Peningkatan (%) 49.900,0 1.500,0 113,7 1.520,0 1.150,0 103,9 96,8 356,8 1.100,0 180,8 141,9 600,0 10.881,6 545,9
Adapun jumlah pengguna internet di Indonesia berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJIII) sebanyak 1.450.000 orang (Febrian 2001). Shoulen (1999) diacu dalam Hadi (2006) membagi pengguna internet di Indonesia menjadi empat kelompok, yaitu : 1. Sebagian besar pengguna internet berusia antara 25-40 tahun; 2. Sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria; 3. Sebagian besar pengguna internet berpendidikan tinggi, minimal menempuh program Strata-1; 4. Pendapatan rata-rata per tahun dari pengguna internet cukup tinggi. Sebagian besar golongan menengah ke atas yang mendominasi penggunaan internet di Indonesia.
13
Dalam penggunaannya, internet menggunakan bahasa Inggris sebagai keterangan petunjuk. Bahasa Inggris pada internet acap kali berbeda dengan bahasa percakapan sehari-hari. Febrian (2001) mengartikan beberapa istilah pada internet. Istilah-istilah tersebut antara lain: a. Online = terhubung atau terkoneksi. Aktif dan siap untuk melakukan operasi; dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer b. E-mail = singkatan dari Electronic Mail. Pesan, berupa teks atau gambar yang dikirimkan ke satu alamat ke alamat lain pada jaringan internet c. Homepage = halaman depan dari sebuah situs web; halaman yang diatur untuk sebuah browser d. Hosting = layanan untuk penempatan beberapa informasi baik untuk halaman-halaman web, penyimpanan e-mail, database dan lain-lain agar selalu online e. Browser = perangkat lunak agar dapat mengakses ke berbagai situs web f.
Web = sistem di internet yang memungkinkan pengguna untuk menyediakan berbagai informasi. Informasi tersebut dapat diakses selama 24 jam dan dikelola oleh mesin
g. Surfing = ‘berselancar’ di dunia maya melalui halaman-halaman web dengan menggunakan browser h. E-commerce = perdagangan di internet; proses perdagangan dan transaksi bisnis di internet i.
Network = jaringan antar komputer yang dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya
j.
Account = identifikasi yang didaftarkan ke penyelenggara penyedia jasa akses, atau yang sering dikenal dengan ISP (Internet Service Provider). Dengan begitu maka pendaftar mendapatkan identitas untuk mengakses internet melalui server yang disediakan.
Penelitian Terdahulu Mengenai Penggunaan Internet Penelitian yang dilakukan oleh Hadi (2006) dengan judul Perilaku Penggunaan Internet Sebagai Sumber Informasi Peternakan (Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor) bertujuan untuk mengetahui keterdedahan mahasiswa terhadap internet, mengetahui hubungan karakteristik dan lingkungan komunikasi mahasiswa dengan keterdedahannya terhadap internet serta mengetahui hubungan keterdedahan mahasiswa
14 terhadap internet dengan perilaku penggunaannya sebagai sebagai informasi peternakan. Responden dari penelitian ini adalah 89 mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan korelasi untuk mengolah data. Uji Chi Square dan Uji Rank Spearman digunakan untuk melihat korelasi antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut : 1. Lebih dari separuh (52,8%) responden menghabiskan 2,5 hingga tiga jam setiap akses internet. 2. Lebih dari tiga per empat (87,6%) responden memiliki sikap positif terhadap internet. 3. Adanya hubungan yang nyata antara keterdedahan terhadap internet dengan variabel-variabel seperti lama studi, partisipasi dalam organisasi, pengalaman penggunaan internet dan lingkungan komunikasi. 4. Adanya hubungan yang nyata antara keterdedahan terhadap internet dengan perilaku penggunaan internet sebagai sumber informasi peternakan. Penelitian yang dilakukan oleh Andina (2006) dengan judul Pola Penggunaan Internet dan Dampaknya Terhadap Remaja (Kasus SMU Negeri 48, Pinang Ranti, Jakarta Timur, DKI Jakarta) bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan internet oleh remaja, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi remaja dalam menggunakan internet dan dampak penggunaan internet pada diri remaja. Responden dari penelitian ini adalah 60 siswa kelas II (30 siswa IPA dan 30 siswa IPS) SMU 48 Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut : 1. Hampir tiga per empat (71,9%) responden menghabiskan satu hingga dua jam dalam mengakses internet. 2. Hampir dua per tiga (62,5%) responden menggunakan internet satu hingga tiga kali dalam sebulan. 3. Hampir dua per tiga (60,9%) responden menggunakan internet dengan motif untuk mendapatkan pengetahuan. 4. Variabel-variabel seperti penghasilan ayah, jarak ke internet, koneksi internet, biaya mengakses internet, dan media masa lain memiliki hubungan nyata dengan durasi (lamanya akses internet). 5. Variabel
jenis
kelamin
memiliki
hubungan
nyata
(banyaknya penggunaan internet dalam satu bulan).
dengan
frekuensi
15
6. Variabel fasilitas warung internet (warnet) memiliki hubungan yang nyata dengan durasi dan frekuensi. Penelitian yang dilakukan oleh Sarita (2008) dengan judul Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus pada Mahasiswa Strata-1 Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor) bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan internet oleh mahasiswa, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam menggunakan internet, dan dampak penggunaan internet pada diri mahasiswa. Responden dari penelitian ini adalah 120 mahasiswa S1 Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian antara lain : 1. Lebih dari dua per tiga (68,3%) responden menggunakan internet dengan motif untuk mencari informasi akademik. 2. Lebih dari separuh (57,0%) responden mendapat dorongan menggunakan internet dari teman. 3. Hampir seluruh (95,0%) responden mendapat dorongan menggunakan internet dari dosen/asisten dosen. 4. Lebih dari separuh (52,5%) responden mengakses internet hanya satu atau dua kali seminggu saat awal semester. 5. Hampir dua per tiga (65,8%) responden tidak mengakses internet saat menghadapi ujian. 6. Hampir separuh (43,3%) responden mengakses internet hanya satu atau dua kali seminggu saat liburan. 7. Lebih dari separuh (59,2%) responden menggunakan warung internet (warnet). Ketiga penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuisioner oleh responden dan data sekunder yang diperoleh dari beberapa literatur terkait dengan topik penelitian.
17
KERANGKA PEMIKIRAN Perguruan tinggi merupakan salah satu tempat untuk menempuh pendidikan. Tempat ini terdiri dari orang-orang intelektual dalam barbagai aktivitas akademiknya. Mahasiswa adalah salah satu contoh orang-orang intelektual di perguruan tinggi. Mahasiswa sudah tentu haus akan ilmu pengetahuan dan informasi. Dengan jiwa muda yang dimiliki, mahasiswa akan mencari segala informasi dan pengetahuan mengenai sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Sejalan dengan meningkatnya peranan informasi dalam pengetahuan dan teknologi, akses terhadap sumber dan jaringan informasi menjadi semakin penting bagi para mahasiswa. Salah satu media untuk mendapatkan informasi adalah internet. Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia. Internet sudah tidak asing lagi di kalangan civitas akademik khususnya mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa yang menggunakan internet sebagai media informasi tanpa batas ini. Berdasarkan penelitian Shoule, Shell & Kleen (2003), dari sekelompok orang yang menghabiskan waktu lebih dari 40 jam per minggu untuk mengakses internet 51,0 persen merupakan mahasiswa. Motif dari diri sendiri dan adanya permintaan dari pihak lain untuk mengakses internet dapat menjadi alasan menggunakan internet. Untuk mengakses informasi yang tersedia di internet, seseorang harus memiliki komputer atau laptop, modem (alat untuk mengubah sinyal digital dari komputer menjadi sinyal analog untuk ditransmisikan ke jaringan telepon) dan saluran telepon. Akses untuk menggunakan internet bagi mahasiswa tidaklah sulit. Mahasiswa dapat menggunakan ponsel yang didukung oleh layanan GPRS (General Packet Radio Service), menggunakan fasilitas umum seperti warung internet (warnet) yang banyak terdapat di lingkungan sekitar kampus, menggunakan fasilitas Wi-fi di beberapa titik area dalam kampus (umumnya lebih dikenal dengan istilah hotspot), ataupun menggunakan modem baik nirkabel ataupun wireless yang tersambung di komputer atau laptop yang dimiliki. Beberapa provider telepon selular di Indonesia pun telah menyediakan layanan internet bagi konsumennya, antara lain GPRS dan modem wireless (umumnya berbentuk USB). Beberapa contoh modem wireless dari provider telepon selular antara lain Smart (dari perusahaan provider kartu GSM Smart), IM2 (dari perusahaan Indosat) dan Flash (dari perusahaan Telkomsel). Layanan akses
18 internet menggunakan modem nirkabel juga telah disediakan oleh beberapa perusahaan antara lain yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Speedy dan TelkomNet) serta PT First Media (FastNet). Dalam penelitian ini, jaringan telepon, jaringan internet, fasilitas internet di sekitar tempat tinggal dan adanya permintaan pihak lain untuk menggunakan internet yang dikategorikan sebagai faktor eksternal yang akan mempengaruhi perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa. Sedangkan untuk faktor internal terdiri dari kepemilikan alat untuk mengakses internet, berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan web pribadi, jumlah alamat e-mail yang dimiliki dan kepemilikan account situs jejaring sosial. Karakteristik individu terdiri dari usia, jenis kelamin, uang saku, fakultas/departemen, semester, asal daerah dan hobi. Perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa diduga akan dipengaruhi juga oleh faktor-faktor internal tersebut. Dengan adanya variabel-variabel yang telah ditulis sebelumnya, maka faktor eksternal dan internal akan berhubungan dengan perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa. Secara umum, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku penggunaan internet oleh mahasiswa Program S-1 Institut Pertanian Bogor serta mengetahui hal-hal yang mempengaruhi perilaku penggunaan internet tersebut. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
19
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Karakteristik: Jenis kelamin Usia Uang saku Fakultas Semester Asal daerah Hobi
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Faktor internal: Kepemilikan alat untuk mengakses internet Kepemilikan web pribadi Jumlah e-mail yang dimiliki Kepemilikan account situs jejaring sosial Berlangganan internet setiap bulan
Faktor eksternal: 1. Jaringan telepon di sekitar tempat tinggal 2. Jaringan internet di sekitar tempat tinggal 3. Fasilitas internet di sekitar tempat tinggal 4. Permintaan pihak lain untuk menggunakan internet
Perilaku penggunaan internet : Intensitas akses internet dalam satu minggu Durasi akses internet Tempat mengakses internet Motif penggunaan internet Intensitas akses website umum Intensitas akses website pribadi Intensitas akses e-mail Intensitas akses situs jejaring sosial Intensitas akses internet untuk mendapatkan bahan kuliah Intensitas akses situs yang berkaitan dengan pertanian Intensitas akses situs pemerintah Intensitas akses situs perusahaan Intensitas akses situs yang berkaitan dengan makanan Intensitas akses situs yang berkaitan dengan hobi Intensitas akses internet banking
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Perilaku Penggunaan Internet Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor
21
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Kampus IPB Dramaga. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja, berdasarkan pertimbangan akan keterbatasan biaya penelitian, jarak peneliti dengan tempat penelitian dan kemudahan peneliti dalam menjangkau contoh. Selain itu Insitut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia dengan jumlah mahasiswa yang tidak sedikit yaitu 14.338 orang. Mahasiswa Intitut Pertanian Bogor banyak menggunakan internet untuk mencari informasi sebagai bahan pengerjaan tugas akademik. Terdapat beberapa tempat yang menyediakan fasilitas internet di dalam dan sekitar kampus. Di dalam kampus terdapat hotspot di beberapa lokasi yang menyediakan Wi-Fi (wireless fidelity) dengan menggunakan proxy tertentu dan warnet resmi kampus (lebih dikenal dengan sebutan cyber) yang juga tersebar di dalam kampus IPB. Di sekitar kampus banyak terdapat warnet. Selain itu kost/kontrakan di sekitar kampus juga telah memiliki fasilitas internet. Waktu penelitian termasuk persiapan, pencarian data sekunder, pengumpulan data primer, pengolahan dan analisis data serta penulisan laporan dilaksanakan dari bulan Desember 2009 hingga Januari 2011. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2010.
Cara Pengambilan Contoh Contoh adalah mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor yang masih aktif baik tingkat I, II, III dan IV dari seluruh fakultas yang ada pada saat penelitian berlangsung, yang terdiri dari Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokeran Hewan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Matematika dan IPA, Fakultas Ekonomi dan Manajemen serta Fakultas Ekologi Manusia. Populasi penelitian berjumlah 14.338 orang. Data tersebut diperoleh berdasarkan data Akademik dan Jaminan Mutu (AJMP) IPB. Jumlah contoh yang diambil untuk penelitian adalah 100 orang. Jumlah ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Pengambilan contoh disesuaikan dengan proporsi dari masing-masing fakultas. Jumlah contoh dibagi menjadi sembilan kelompok sesuai dengan jumlah contoh mahasiswa tiap fakultas. Berikut adalah rumus
22 Slovin (Umar 2003) yang digunakan untuk menentukan jumlah contoh. Sedangkan jumlah contoh yang akan diambil dari masing-masing fakultas dapat dilihat pada Tabel 3.
N 1 Ne²
n
Keterangan : n = Jumlah contoh yang diambil N = Jumlah populasi e = Taraf nyata 0,1
Perhitungan jumlah sampel dalam penelitian sebagai berkut: n
1
14.338 14.338 0,1
n
14.338 14,39
n
99,99303
n
100
Tabel 3 Jumlah contoh yang diambil berdasarkan persentase setiap fakultas No.
Fakultas
1 2 3 4 5 6 7
Pertanian Kedokteran Hewan Perikanan dan Ilmu Kelautan Peternakan Kehutanan Teknologi Pertanian Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ekonomi dan Manajemen Ekologi Manusia
8 9
Total
Jumlah Mahasiswa (orang) 1.888 677 1.637 975 1.632 1.756 2.864
13,2 4,7 11,4 6,8 11,4 12,2 20,0
Jumlah Contoh (orang) 13 5 12 7 11 12 20
1.768 1.141
12,3 8,0
12 8
14.338
100,0
100
Persentase (%)
Metode pengambilan contoh dilakukan dengan non-probability sampling berupa convenience sampling, yaitu dengan cara memilih responden yang ditemui dan menanyakan kesediaannya untuk mengisi kuisioner. Responden yang dijadikan contoh pada penelitian ini ditemui di beberapa lokasi dalam lingkungan kampus IPB Dramaga, antara lain kantin GMSK, kantin Sapta, kantin Blue Corner dan Gymnasium IPB. Selain itu responden juga ditemui di lokasi kost sekitar kampus IPB Dramaga, antara lain Babakan Raya, Babakan Tengah, Babakan Lebak dan Perwira.
23
Jenis dan Cara Pengambilan Data Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa kuisioner. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada contoh yang merupakan mahasiswa Program S1 IPB yang jumlahnya ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Secara rinci peubah, skala, contoh, alat dan cara pengukuran penelitian disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Pengukuran penelitian No 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Variabel Demografi contoh - Jenis kelamin - Usia - Uang saku (Rp/bulan) - Fakultas - Semester - Asal daerah - Hobi Kepemilikan alat untuk akses internet Berlangganan internet setiap bulan Kepemilikan web pribadi Jumlah e-mail yang dimiliki Kepemilikan account situs jejaring sosial Biaya akses internet Jaringan telepon di sekitar tempat tinggal Jaringan internet di sekitar tempat tinggal Fasilitas internet di sekitar tempat tinggal Permintaan pihak lain untuk menggunakan internet Intensitas mengakses internet dalam satu minggu Durasi akses Tempat mengakses internet Motif penggunaan internet Intensitas akses website umum Intensitas akses website pribadi Intensitas akses e-mail Intensitas akses situs jejaring sosial Intensitas akses internet untuk mendapatkan bahan kuliah Intensitas akses situs yang berkaitan dengan pertanian Intensitas akses situs pemerintah Intensitas akses situs perusahaan Intensitas akses situs yang berkaitan dengan makanan Intensitas akses situs yang berkaitan dengan hobi Intensitas akses internet banking
Skala
Alat dan Cara Pengukuran
Nominal Rasio Rasio Nominal Rasio Nominal Nominal Rasio Nominal Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio
Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara
Interval
Kuisioner/wawancara
Rasio Nominal Nominal Interval Interval Interval Interval Interval
Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara
Interval
Kuisioner/wawancara
Interval Interval Interval
Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara Kuisioner/wawancara
Interval
Kuisioner/wawancara
Interval
Kuisioner/wawancara
24 Data primer digunakan untuk mengetahui beberapa informasi antara lain demografi contoh, fasilitas internet di sekitar tempat tinggal contoh, kepemilikan perangkat akses internet, kepemilikan account di beberapa situs web, serta perilaku
pengaksesan
internet
oleh
contoh.
Sedangkan
data
sekunder
merupakan pelengkap dari data primer yang diperoleh melalui artikel-artikel dan jurnal-jurnal publikasi internet, serta studi pustaka dari berbagai literatur lain yang terkait dengan penelitian ini. Pengumpulan data sekunder ini bertujuan untuk lebih memahami permasalahan yang diteliti lebih mendalam.
Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh akan dilakukan editing terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan pemindahan dari daftar pertanyaan ke dalam lembar tabulasi. Pengolahan data meliputi editing, coding, scoring, entrying, cleaning, serta analyzing dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel dan SPSS for Windows 16. Data variabel usia dan biaya pengeluaran akses internet memiliki beberapa kategori dimana setiap kategori diperoleh dari perhitungan rentang skala. Berikut rumus perhitungan rentang skala:
Kelas interval =
skor tertinggi – skor terendah banyak kelas
Untuk menganalisis data dalam peneltian ini akan digunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut: 1. Deskriptif Tujuan menggunakan analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir 2003). Informasi yang didapat kemudian dikelompokkan lalu diproses untuk melihat nilai rata-rata, nilai terbesar dan nilai terkecilnya. Metode ini digunakan untuk melihat sejumlah informasi mengenai demografi contoh, faktor internal, faktor eksternal, dan perilaku penggunaan internet oleh contoh. Demografi contoh berupa jenis kelamin, usia, uang saku, fakultas, semester, asal daerah dan hobi. Faktor internal berupa kepemilikan alat untuk mengakses internet, berlangganan internet setiap bulan, biaya akses internet, kepemilikan web pribadi, jumlah alamat e-mail yang dimiliki dan kepemilikan account situs jejaring sosial. Faktor
25
eksternal berupa jaringan ketersediaan jaringan telepon dan internet di sekitar tempat tinggal, fasilitas akses internet di sekitar tempat tinggal serta permintaan pihak
lain
untuk
menggunakan
internet.
Sedangkan
informasi
perilaku
penggunaan internet berupa intensitas akses, durasi akses, tempat mengakses, motif penggunaan, serta perilaku menggunakan/mengakses web pribadi, e-mail, account situs jejaring sosial, situs pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan pengaksesan internet banking. 2. Crosstabs Crosstabs digunakan untuk menyajikan deskripsi data dalam bentuk tabel silang (crosstab) yang terdiri atas baris dan kolom. Crosstab dapat menampilkan hubungan antara dua atau lebih variabel serta menghitung ada-tidaknya hubungan antara sebuah variabel dalam baris dengan sebuah variabel lain dalam kolom. Ciri penggunaan crosstab adalah data input yang berupa nominal dan ordinal (Santoso 2008). Variabel yang dianalisis hubungannya menggunakan crosstabs adalah karakteristik
(jenis kelamin, semester dan uang saku) dan
faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet) dengan perilaku penggunaan internet. Variabel yang diletakkan pada kolom crosstab adalah (
, ,
, ,
Pada
,
, dan
dan
(variabel terikat). Setiap variabel terikat
) dihubungkan dengan seluruh variabel bebas (
,
,
,
).
terdapat empat sub-variabel yaitu saat minggu perkuliahan, saat
minggu Ujian Tengah Semester, saat minggu Ujian Akhir Semester dan saat liburan. Jawaban “tidak mengakses” diberi skor nol (0), “satu sampai dua kali” diberi skor satu (1), “tiga sampai empat kali” diberi skor dua (2) dan “lebih dari empat kali” diberi skor tiga (3). Dengan demikian skor terendah pada
adalah
nol (0), sedangkan skor tertinggi adalah 12. Pada
(durasi) tidak terdapat sub-variabel. Jawaban “kurang dari satu jam”
diberi skor satu (1), “satu sampai dua jam” diberi skor dua (2) dan “lebih dari dua jam” diberi skor tiga (3). Sehingga skor terendah pada
adalah satu (1) dan
skor tertinggi adalah tiga (3). Pada
terdapat tiga sub-variabel yaitu mengakses website umum,
mengakses website pribadi dan mengakses e-mail. Jawaban “tidak pernah”
26 diberi skor nol (0), “jarang” diberi skor satu (1), “kadang-kadang” diberi skor dua (2), “sering” diberi skor tiga (3) dan “selalu” diberi skor empat (4). Dengan demikian nilai terendah pada Nama sub-variabel pada
adalah nol (0) dan nilai tertinggi adalah 12. adalah nama dari situs jejaring sosial yang diikuti
contoh. Peneliti hanya melihat jumlah sub-variabel saja tidak melihat nama subvariabel. Hal ini dikarenakan jawaban akan nama situs jejaring sosial yang diikuti setiap contoh tidak selalu sama. Jumlah sub-variabel yang didapat dari hasil penelitian adalah tiga. Jawaban akan intensitas mengakses situs jejaring sosial sama seperti
, yaitu “tidak pernah” (skor nol), “jarang” (skor satu), “kadang-
kadang” (skor dua), “sering” (skor tiga) dan “selalu” (skor empat). Dengan demikian, nilai terendah pada Adapun pada
adalah nol (0) dan nilai tertinggi adalah 12.
terdapat tujuh (7) sub-variabel, yaitu mengakses internet
untuk mendapatkan bahan kuliah, mengakses situs yang berkaitan dengan pertanian,
mengakses
situs
pemerintah,
mengakses
situs
perusahaan,
mengakses situs yang berhubungan dengan makanan, mengakses situs yang berkaitan dengan hobi dan mengakses internet banking. Jawaban pada sama seperti
pun
, yaitu “tidak pernah” (skor nol), “jarang” (skor satu), “kadang-
kadang” (skor dua), “sering” (skor tiga) dan “selalu” (skor empat). Dengan demikian, nilai terendah adalah nol (0) dan nilai tertinggi adalah 28.
3. Chi-Square Uji korelasi Chi-Square dipergunakan untuk mengukur asosiasi antar tabel dan kolom pada Crosstabs (Santoso 2008). Rumus untuk menghitung besarnya nilai Chi-Square adalah sebagai berikut (Santosa & Hamdani 2007).
Keterangan: = nilai Chi-Square = frekuensi sesungguhnya pada kolom dan baris tertentu = frekuensi yang diharapkan pada kolom dan tertentu
27
4. Regresi Linear Berganda Regresi linear mengukur pengaruh satu variabel terhadap satu variabel lainnya. Menurut Sarwono (2006), regresi linear memperkirakan besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan linear, yang melibatkan satu variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel tergantung. Sarwono juga menyatakan bahwa syarat variabel bebas dan variabel tergantung harus berskala interval. Analisis regresi ini akan digunakan untuk melihat variabel-variabel karakteristik yang berpengaruh terhadap perilaku penggunaan internet. Berikut adalah persamaan regresi linear berganda (Siregar 2004). (regresi Y atas X)
. Keterangan:
a, b = koefisien regresi yang nilainya ditentukan dari data Persamaan regresi ditentukan berdasarkan nilai optimal dari varian regresi yang terjadi. Berdasarkan matematika, nilai ini dicapai apabila turunan pertama varian regresi teradap parameter yang ditaksir adalah nol (0). Varian regresi didefinisikan dalam rumus berikut (Siregar 2004). ∑ ∑
² 2 ,
.
2
²
Keterangan: = variabel terikat = intensitas akses internet selama satu minggu = durasi akses internet = intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail = intensitas akses account situs jejaring sosial = intensitas akses internet untuk mendapat bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking = variabel bebas
28 = jenis kelamin = semester = uang saku setiap bulan a, b = koefisien regresi yang nilainya ditentukan dari data = jumlah sampel Turunan
terhadap parameter a, adalah (Siregar 2004): 2∑
.
1
2
Pertanyaan mengenai frekuensi akses internet dalam satu minggu selama minggu perkuliahan sampai dengan minggu tenang memiliki empat pilihan jawaban, yaitu lebih dari empat kali (diberi skor 3), tiga sampai empat kali (diberi skor 2), satu sampai dua kali (diberi skor 1) dan tidak mengakses (diberi skor 0). Begitu pula dengan pertanyaan mengenai frekuensi akses internet dalam satu minggu selama Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan liburan. Skor dari keempat pertanyaan tersebut dijumlahkan sehingga diperoleh nilai variabel
dengan ukuran skala interval. Variabel
diperoleh dari skor jawaban
pertanyaan mengenai durasi mengakses internet. Pertanyaan tersebut memiliki tiga pilihan jawaban yaitu lebih dari dua jam (diberi skor 3), satu sampai dua jam (diberi skor 2) dan kurang dari satu jam (diberi skor 1). Pertanyaan mengenai frekuensi mengakses website umum memiliki lima pilihan jawaban yaitu tidak pernah (diberi skor 0), jarang (diberi skor 1), kadangkadang (diberi skor 2), sering (diberi skor 3) dan selalu (diberi skor 4). Begitu pula dengan pertanyaan mengenai frekuensi mengakses website pribadi, e-mail, situs jejaring sosial, bahan kuliah melalui internet, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking. Untuk variabel , skor dari pertanyaan mengenai frekuensi mengakses website umum, website pribadi dan e-mail dijumlahkan sehingga diperoleh ukuran skala interval. Untuk variabel
, skor jawaban dari masing-masing nama situs jejaring sosial yang
diungkapkan contoh kemudian dijumlahkan. Jenis pertanyaan nama situs jejaring sosial yang diikuti contoh adalah pertanyaan terbuka dimana contoh dapat menulis lebih dari satu nama situs jejaring sosial. Sedangkan variabel
sama
29
seperti variabel
. Skor dari pertanyaan mengenai frekuensi mengakses bahan
kuliah melalui internet, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking dijumlahkan sehingga diperoleh nilai variabel dengan ukuran skala interval.
5. Regresi Variabel Dummy Menurut Santoso (2006), dummy variabel adalah variabel adalah yang digunakan untuk membuat kategori data yang bersifat kuantitatif (nominal). Regresi variabel dummy menggunakan variabel bebas yang mempunyai skala nominal dan digunakan untuk memprediksi variabel tergantung yang mempunyai skala interval (Sarwono 2006). Analisis regresi variabel dummy ini akan digunakan untuk melihat variabel-variabel faktor internal yang berpengaruh terhadap perilaku penggunaan internet. Persamaan regresi variabel dummy pada prinsipnya hanya menambah variabel dalam regresi linear (Asnawi & Wijaya 2005), yaitu :
á
â
ì
(regresi
atas
)
= variabel terikat = intensitas akses internet selama satu minggu = durasi akses internet = intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail = intensitas akses account situs jejaring sosial = intensitas akses internet untuk mendapat bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking = variabel bebas = berlangganan internet setiap bulan = kepemilikan komputer/PC = kepemilikan laptop = kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet
30 Definisi Operasional Contoh adalah mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor semester ganjil tahun ajaran 2009/2010. Jenis kelamin adalah ciri biologis dari contoh yang dikategorikan menjadi lakilaki dan perempuan. Usia adalah jumlah tahun yang sudah dilewati contoh dalam hidupnya. Uang saku adalah jumlah nilai uang dalam satuan rupiah yang diterima contoh per bulan yang bersumber dari orangtua, saudara, beasiswa dan/atau bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai mahasiswa. Semester adalah tingkat pendidikan yang sedang ditempuh contoh selama penelitian ini berlangsung yang dihitung dari pertama kali contoh masuk IPB. Asal daerah adalah wilayah yang menjadi tempat tinggal tetap contoh. Motif penggunaan adalah alasan dari diri sendiri yang mendorong contoh untuk menggunakan internet. Kepemilikan alat untuk mengakses internet adalah ketersediaan alat yang dimiliki oleh contoh dalam menggunakan internet, dimana alat tersebut terdiri dari komputer, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet. Jaringan internet adalah ketersediaan jaringan internet di tempat tinggal contoh. Jaringan telepon adalah ketersediaan jaringan telepon di tempat tinggal contoh. Keberadaan warnet/hotspot adalah kemudahan jarak dan biaya pada contoh dalam menjangkau warung internet ataupun hotspot di sekitar kampus dan tempat tinggal contoh. Permintaan pihak lain untuk menggunakan internet adalah adanya faktor bukan dari diri contoh, yang menyebabkan contoh menggunakan internet. Intensitas akses dalam waktu satu minggu adalah banyaknya jumlah penggunaan internet oleh contoh dalam kurun waktu tujuh hari. Intensitas dikategorikan menjadi empat yaitu tidak pernah, satu sampai dua kali, tiga sampai empat kali dan lebih dari empat kali. Intensitas akses internet adalah banyaknya jumlah penggunaan internet oleh contoh untuk mengakses beberapa macam situs/web. Intensitas akses internet ini dikategorikan menjadi lima yaitu tidak pernah, jarang, kadangkadang, sering dan selalu.
31
Durasi adalah lamanya contoh menggunakan internet per tiap akses dan dibedakan menjadi tiga ketegori, yaitu kurang dari satu jam, satu sampai dua jam dan lebih dari dua jam. Tempat mengakses adalah lokasi yang biasanya digunakan contoh untuk menggunakan internet, antara lain di kampus dengan menggunakan wi-fi, di cyber kampus, di warnet dan di rumah/kost. Web adalah halaman pada internet yang pernah diakses ataupun dimiliki oleh contoh. E-mail adalah salah satu layanan internet yang dimiliki contoh serta memungkinkan untuk mengirimkan dan/atau menerima pesan dari/ke pemilik e-mail lain berupa tulisan, gambar dan/atau video. Situs jejaring sosial adalah sebuah layanan di internet yang diikuti oleh contoh yang dapat memperluas pergaulan. Situs pertanian adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan pertanian dan/atau produk pertanian. Situs pemerintah adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah daerah ataupun badan-badan yang dibentuk oleh pemerintah. Situs perusahaan adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan perusahaan-perusahaan komersil baik perusahaan dalam negeri ataupun perusahaan luar negeri. Situs makanan adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan kuliner dalam negeri maupun luar negeri. Informasi yang tersampaikan antara lain proses pembuatan makanan, bahan pembuat makanan, makanan olahan, asal wilayah dari suatu makanan dan variasi makanan terbaru. Situs yang berkaitan dengan hobi adalah sebuah layanan pada internet yang berisi tentang berbagai informasi yang berkaitan dengan kegemaran responden.
33
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Jenis Kelamin Manusia dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis kelamin (seksual) yaitu laki-laki dan perempuan. Jumlah contoh dengan jenis kelamin perempuan dalam penelitian ini adalah 68 orang (68,0%) mahasiswi. Sedangkan selebihnya (32,0%) berjenis kelamin laki-laki.
Usia Penelitian ini menunjukkan bahwa hampir tiga per empat contoh (72,0%) berusia antara 20 hingga 21 tahun. Sebaran contoh berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 5. Rentang usia contoh dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu 1) 18 sampai 19 tahun; 2) 20 sampai 21 tahun; dan 3) 22 sampai dengan 23 tahun. Kategori diperoleh dari perhitungan rentang skala. Skor umur terendah adalah 18 tahun dan skor umur tertinggi adalah 23 tahun. Tabel 5 Sebaran contoh berdasarkan usia No
Kategori
1 2 3
18 – 19 tahun 20 – 21 tahun 22 – 23 tahun Total
Jumlah contoh n 16 72 12 100
% 16,0 72,0 12,0 100,0
Uang saku Uang saku contoh pada penelitian ini merupakan jumlah uang setiap bulan yang diterima contoh baik dari orangtua, saudara, beasiswa maupun keuntungan dalam berbisnis. Uang saku terkecil adalah Rp 235.000,00 (satu persen) dan uang saku terbesar adalah Rp 1.800.000,00 (satu persen). Uang saku Rp 800.000,00 merupakan uang saku yang paling banyak dimiliki contoh (20,0%). Sebaran contoh berdasarkan uang saku ini dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
34 Tabel 6 Sebaran contoh berdasarkan uang saku No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Uang saku per bulan Rp 235.000,00 Rp 250.000,00 Rp 300.000,00 Rp 400.000,00 Rp 500.000,00 Rp 600.000,00 Rp 675.000,00 Rp 690.000,00 Rp 700.000,00 Rp 750.000,00 Rp 800.000,00 Rp 850.000,00 Rp 900.000,00 Rp 950.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.110.000,00 Rp 1.150.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 1.250.000,00 Rp 1.260.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.800.000,00 Total
Jumlah contoh n 1 1 3 4 14 12 1 1 9 2 20 1 6 3 14 1 1 1 1 1 2 1 100
% 1,0 1,0 3,0 4,0 14,0 12,0 1,0 1,0 9,0 2,0 20,0 1,0 6,0 3,0 14,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 2,0 1,0 100.0
Fakultas Jumlah contoh yang diambil untuk penelitian ini adalah 100 orang. Perhitungan akan jumlah contoh menggunakan Rumus Slovin. Pengambilan contoh disesuaikan dengan proporsi dari masing-masing fakultas. Institut Pertanian Bogor memiliki sembilan fakultas. Jumlah contoh dibagi menjadi sembilan kelompok sesuai dengan jumlah contoh mahasiswa tiap fakultas. Sebaran contoh berdasarkan fakultas dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Sebaran contoh berdasarkan fakultas No.
Fakultas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pertanian Kedokteran Hewan Perikanan dan Ilmu Kelautan Peternakan Kehutanan Teknologi Pertanian Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ekonomi dan Manajemen Ekologi Manusia Total
Jumlah contoh n % 13 13,0 5 5,0 12 12,0 7 7,0 11 11,0 12 12,0 20 20,0 12 12,0 8 8,0 100 100,0
35
Semester Pengambilan data dilakukan pada saat semester genap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh contoh (57,0%) telah menempuh pendidikan perkuliahan hingga semester enam. Contoh yang telah menempuh perkuliahan hingga semester sepuluh hanya berjumlah tiga orang. Sebaran contoh berdasarkan tingkat semester dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan semester No
Keterangan
1. 2. 3. 4. 5.
Semester 2 Semester 4 Semester 6 Semester 8 Semester 10 Total
Jumlah contoh n 7 17 57 16 3 100
% 7,0 17,0 57,0 16,0 3,0 100,0
Asal daerah Contoh pada penelitian ini adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan terbesar di Indonesia dan memiliki mahasiswa dengan latar belakang yang beragam. Salah satunya latar belakang akan daerah asal mahasiswa. Sebaran contoh berdasarkan asal daerah dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini. Tabel 9 Sebaran contoh berdasarkan asal daerah No
Wilayah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nangroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Jambi Papua Kalimantan Barat Malaysia Total
Jumlah contoh n 5 12 7 1 1 12 5 36 9 4 1 2 2 1 1 1 100
% 5,0 12,0 7,0 1,0 1,0 12,0 5,0 36,0 9,0 4,0 1,0 2,0 2,0 1,0 1,0 1,0 100,0
36 Pada penelitian ini, lebih dari sepertiga contoh (36,0%) berasal dari Provinsi Jawa Barat. Asal daerah contoh yang termasuk Provinsi Jawa Barat adalah Bandung, Bogor, Depok, Subang, Sukabumi, dan Tasikmalaya. Walaupun hampir seluruh contoh (99,0%) berasal dari dalam negeri, tetapi ada pula yang berasal dari luar negeri yaitu Malaysia. Tetapi hanya satu persen yang berasal dari negara Malaysia.
Hobi Salah satu keberagaman mahasiswa Institut Pertanian Bogor adalah hobi mahasiswa. Penelitian ini menunjukkan terdapat 21 macam hobi mahasiswa. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa membaca adalah hobi yang paling banyak digemari contoh. Sebanyak 40 contoh memiliki hobi baca. Hobi lain beserta jumlah contohnya telah dijabarkan pada Tabel 10 berikut. Tabel 10 Sebaran contoh berdasarkan hobi No
Hobi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Bisnis Merancang busana Berdiskusi Belajar Hangout Menggambar Menulis Mengakses internet Mendengarkan musik Nonton Olahraga Membaca Jalan-jalan Kuliner Bemusik Berbelanja Main games Mengaji Merenung Beroraganisasi
Jumlah contoh n 1 1 1 3 4 7 9 14 18 21 29 40 26 15 13 7 3 1 1 1
% 1,0 1,0 1,0 3,0 4,0 7,0 9,0 14,0 18,0 21,0 29,0 40,0 26,0 15,0 13,0 7,0 3,0 1,0 1,0 1,0
Faktor Internal Contoh Kepemilikan Perangkat Akses Internet Komputer biasa digunakan untuk mengotomatiskan kumpulan data dan mengerjakan tugas yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia, misalnya memeliharan dan memperbaharui rekening. Komputer pun menjadi populer untuk melakukan banyak tugas termasuk menyimpan buku, menulis dan mencetak
37
dokumen
serta
mengakses
internet
dengan
bantuan
modem
nirkabel.
Departemen Pendidikan Nasional mencatat pengguna komputer di Indonesia hingga 2009 mencapai 40 juta pengguna dan lebih dari separuhnya telah terhubung dengan internet (Nawala 2009). Seiring dengan meningkatnya teknologi, perangkat komputer yang cukup besar dimodifikasi menjadi komputer jinjing yang bisa dibawa kemana pun. Komputer jinjing atau yang lebih dikenal dengan laptop ini memiliki komponen pendukung yang dirancang khusus untuk mengakomodasi sifat komputer jinjing yang nirkabel. Laptop diperkenalkan pertama kali di pasaran pada tahun 1981 (Hermawan 2009). Laptop sudah muncul di awal tahun 2000-an di Indonesia (Stephani 2010). Salah satu fungsi laptop adalah untuk mengakses internet antara lain dengan menggunakan Wi-Fi (dengan mengaktifkan Wireless Network Connection pada laptop), sambungan modem eksternal, jaringan telepon, serta modem nirkabel (dengan menyambungkan ke port USB – Universal Serial Bus) seperti IM2, Flash, IVIO dan AHA. Pengaksesan internet tidak hanya bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer atau laptop. Telepon selular pun bisa digunakan sebagai media untuk mengakses internet. Salah satu fitur layanan internet adalah GPRS (General Packet Radio Service). Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data yang berkaitan dengan e-mail, data gambar atau MMS (Multimedia Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol), dan WWW (World Wide Web). Selain GPRS (2.5G), fitur layanan internet yang baru dan popular adalah 3G. 3G (third-Generation technology) memiliki akses yang lebih cepat dengan bandwidth sampai 384 kilobit per detik dibandingkan dengan GPRS yang hanya 160 kilobit per detik. Kedua fitur tersebut dapat digunakan untuk mengakses internet kapan pun dan dimana pun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya 40,0 persen contoh yang memiliki komputer/PC. Dimana seperempat contoh (25,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh (15,0%) laki-laki memiliki komputer/PC. Lebih dari separuh contoh (57,0%) perempuan dan kurang dari seperempat contoh laki-laki (20,0%) memiliki laptop. Sedangkan handphone yang dapat mengakses internet dimiliki oleh lebih separuh contoh (56,0%) perempuan dan lebih dari seperempat contoh (27,0%) laki-laki. Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan perangkat akses internet ini dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.
38 Tabel 11 Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan perangkat akses internet Perangkat akses internet Komputer
Laptop Handphone yang dapat mengakses internet
Tidak memiliki Memiliki Total Tidak memiliki Memiliki Total Tidak memiliki Memiliki Total
Perempuan n % 43 43,0 25 25,0 68 68,0 11 11,0 57 57,0 68 68,0 12 12,0 56 56,0 68 68,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 17 17,0 15 15,0 32 32,0 12 12,0 20 20,0 32 32,0 5 5,0 27 27,0 32 32,0
Total n % 60 60,0 40 40,0 100 100,0 23 23,0 77 77,0 100 100,0 17 17,0 83 83,0 100 100
Kepemilikan Website Pribadi Website merupakan kumpulan halaman situs yang memuat berbagai informasi dan terangkum dalam sebuah domain atau sub-domain. Contoh nama domain
adalah
“wikipedia.org”
dan
contoh
nama
sub-domain
adalah
“id.wikipedia.org”. Setiap individu dapat membuat website sendiri. Informasi cara membuat website dapat diperoleh di internet. Beberapa situs telah memberi informasi tentang panduan membuat website. Hal mendasar dalam pembuatan website adalah adanya kebutuhan akan hosting atau website hosting. Website hosting ini digunakan untuk membeli domain. Ada beberapa website hosting yang tidak dikenakan biaya atau lebih dikenal dengan free web hosting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya empat persen contoh perempuan dan lima persen contoh laki-laki yang memiliki website pribadi. Belum adanya keperluan akan website pribadi diduga menjadi alasan mengapa sangat sedikit jumlah mahasiswa
yang
memiliki
website
pribadi.
Sebaran
contoh
mengenai
kepemilikan website pribadi berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 12 berikut. Tabel 12 Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan website pribadi No 1
2
Keterangan
Memiliki website pribadi Tidak memiliki website pribadi Total
Perempuan n %
Jenis kelamin Laki-laki n %
n
Total %
4 64
4,0 64,0
5 27
5,0 27,0
9 91
9,0 91,0
68
68,0
32
32,0
100
100,0
39
Kepemilikan E-mail Pada penelitian ini contoh hanya dilihat jumlah alamat e-mail. Sedangkan nama domain alamat e-mail contoh tidak ditanyakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh contoh memiliki alamat e-mail dan 46,0 persen di antaranya memiliki dua alamat e-mail. Hanya enam persen contoh perempuan dan delapan persen contoh laki-laki yang memiliki tiga alamat e-mail. Jumlah alamat e-mail yang dimiliki contoh dapat dilihat pada Tabel 13 berikut. Domain alamat e-mail yang paling banyak digunakan di seluruh dunia pada tahun 2006 antara lain “yahoo.com” dan “gmail.com” (Kulzer 2007). Tabel 13 Sebaran contoh berdasarkan jumlah alamat e-mail No 1 2 3
Keterangan Satu alamat e-mail Dua alamat e-mail Tiga alamat e-mail Total
Perempuan n % 24 24,0 38 38,0 6 6,0 68 68,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 16 16,0 8 8,0 8 8,0 32 32,0
Total n % 40 40,0 46 46,0 14 14,0 100 100,0
E-mail (electronic mail) atau surat elektronik pertama kali digunakan pada tahun 1960-an. Lalu pada tahun 1980-an e-mail berkembang sehingga sebuah pesan dapat dikirim ke komputer lain. Pada saat itu pula e-mail diperkenalkan pada khalayak umum (www.id.wikipedia.org). Pengguna e-mail pada 2008 berjumlah 1,3 miliyar di seluruh dunia (www.royal.pingdom.com).
Kepemilikan Account Situs Jejaring Sosial Menurut Boyd & Ellison (2007) “Sixdegree.com” merupakan situs sosial pertama pada tahun 1997. Lalu berkembang situs jejaring sosial lainnya, antara lain Friendster, Facebook dan Twitter. Berdasarkan data situs statistik tentang Facebook Allfacebook.com pengguna Facebook di Indonesia tercatat sebanyak 1.048.334 orang hingga 2 Februari 2009. Lebih dari dua pertiga contoh (68,0%) perempuan dan hampir sepertiga contoh (31,0%) laki-laki memiliki account di situs jejaring sosial. Penelitian ini membuktikan bahwa situs jejaring sosial sangat diminati oleh contoh. Sebaran contoh mengenai kepemilikan account situs jejaring sosial berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 14 berikut.
40 Tabel 14 Sebaran contoh berdasarkan kepemilikan account situs jejaring sosial No 1
Keterangan Memiliki account situs jejaring sosial Tidak memiliki account situs jejaring sosial Total
2
Perempuan n % 68 68,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 31 31,0
n 99
Total % 99,0
0
0,0
1
1,0
1
1,0
68
68,0
32
32,0
100
100,0
Hampir separuh contoh (43,0%) berjenis kelamin perempuan memiliki satu sampai dua account situs jejaring sosial. Hanya sembilan persen contoh berjenis kelamin laki-laki yang memiliki tiga sampai empat account. Jumlah account yang dimiliki contoh dapat dilihat pada Tabel 15. Situs jejaring sosial merupakan situs dimana pengguna dapat menambah atau menerima orang lain sebagai teman di situs tersebut. Pengguna pun dapat mengubah-ubah foto profil, tampilan halaman profil dan lain sebagainya tergantung aplikasi yang disediakan domain situs tersebut. Tabel 15 Sebaran contoh berdasarkan jumlah situs jejaring sosial yang diikuti No 1 2 3
Jumlah Situs
Perempuan n % 43 43,0 23 23,0 2 2,0 68 68,0
1 – 2 situs 3 – 4 situs ≥ 5 situs Total
Jenis kelamin Laki-laki n % 22 22,0 9 9,0 0 0,0 32 32,0
Total n 65 32 2 99
% 65,0 32,0 2,0 100,0
Berlangganan Internet Menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) jumlah pengguna internet lebih besar daripada jumlah pelanggan internet. Berdasarkan data APJII jumlah pengguna internet di tahun 2007 sebesar 25 juta pengguna, sedangkan
jumlah
pelanggan
internet
hanya
dua
juta
pelanggan
(www.apjii.or.id). Berdasarkan penelitian ini, hanya sembilan persen contoh berjenis kelamin laki-laki yang berlangganan internet setiap bulan. Sedangkan hampir separuh contoh (42,0%) berjenis kelamin perempuan tidak berlangganan internet setiap bulannya. Sebaran contoh mengenai perilaku berlangganan internet setiap bulan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 16 berikut.
41
Tabel 16 Sebaran contoh berdasarkan perilaku berlangganan internet setiap bulan No 1 2
Keterangan Berlangganan internet Tidak berlangganan internet Total
Perempuan n % 26 26,0 42 42,0 68 68,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 9 9,0 23 23,0 32 32,0
Total n % 35 35,0 65 65,0 100 100,0
Layanan yang digunakan contoh untuk berlangganan internet dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini. Para pengguna internet dapat berlangganan menggunakan beragam layanan penyedia internet. Penyedia jasa internet lebih dikenal dengan sebutan ISP (Internet Service Provider). PT. Telekomunikasi Indonesia dan PT. First Media merupakan perusahaan ISP langganan contoh dalam mengakses internet. Speedy dan TelkomNet merupakan produk layanan internet dari PT. Telekomunikasi Indonesia. Sedangkan produk layanan internet dari PT. First Media adalah FastNet. Beberapa perusahaan provider kartu telepon selular juga mengeluarkan produk layanan internet. Modem wireless dari perusahaan kartu telepon selular yang digunakan contoh pada penelitian ini adalah IVIO, IM2, Smart dan Flash. Sedangkan XL adalah jenis kartu telepon selular yang memiliki layanan khusus untuk berlangganan internet. Dengan adanya layanan tersebut pengguna dapat memilih jenis pulsa khusus untuk mengakses internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Speedy merupakan layanan yang digunakan hampir separuh contoh (42,9%) untuk berlangganan internet. Dimana seluruh pengguna Speedy berjenis kelamin perempuan. Selain itu pengguna hotspot di kampus IPB Dramaga juga tidak ada yang berjenis kelamin laki-laki. Sebaran contoh mengenai produk layanan berlangganan internet berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 17 di bawah ini. Tabel 17 Sebaran contoh berdasarkan produk berlangganan internet No 1 2 3 4 5 6
Produk FastNet Speedy TelkomNet Wi-fi IPB Hotspot (kost) IVIO, IM2, Smart, Flash, XL Total
Perempuan n % 1 2,9 13 37,1 0 0,0 1 2,9 2 5,7 9 25,7 26 74,3
Jenis kelamin Laki-laki n % 1 2,9 0 0,0 1 2,9 0 0,0 2 5,7 5 14,3 9 25,7
Total n 2 15 1 1 4 12 35
% 5,7 42,9 2,9 2,9 11,3 34,3 100,0
42 Biaya yang dikeluarkan setiap bulan dalam berlangganan internet pada masing-masing contoh tidak selalu sama. Biaya berlangganan internet setiap bulannya dibagi menjadi tiga macam kategori. Ketiga kategori ini diperoleh dari perhitungan kelas interval dimana biaya berlangganan terbesar dikurangi biaya berlangganan terkecil kemudian dibagi banyak kelas. Pada Tabel 18 dapat dilihat bahwa dari keseluruhan contoh yang berlangganan internet hampir dua pertiganya (65,7%) yang berjenis kelamin perempuan mengeluarkan biaya sekitar Rp 8.400,00 hingga Rp 172.267,00 per bulan. Contoh yang berlangganan internet menggunakan layanan hotspot di kampus IPB Dramaga mengeluarkan biaya Rp 50.000,00 per semester. Biaya tersebut jika dikalkulasikan maka contoh mengeluarkan biaya sekitar Rp 8.400,00 per bulannya. Tabel 18 Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan internet No 1 2 3
Range biaya Rp 8.400,00 - Rp 172.267,00 Rp 172.268,00 - Rp 336.134,00 Rp 336.135,00 - Rp 500.002,00 Total
Perempuan n % 23 65,7 3 8,6 0 0,0 26 74,3
Jenis kelamin Laki-laki n % 7 20,0 1 2,9 1 2,9 9 25,7
Total n 30 4 1 35
% 85,7 11,4 2,9 100,0
PT. First Media juga merupakan salah satu penyedia jasa layanan internet di Indonesia. PT. FirstMedia didirikan pada tahun 1994 dengan nama PT. Broadband Multimedia Tbk. Baru pada bulan Juni 2007, perusahaan ini mengganti namanya menjadi PT. First Media. Salah satu produk PT. First Media adalah
jasa
akses
internet
yang
lebih
dikenal
dengan
FastNet
(www.id.wikipedia.org). Biaya berlangganan FastNet setiap bulannya juga dibagi menjadi tiga macam kategori. Ketiga kategori ini diperoleh dari perhitungan kelas interval dimana biaya berlangganan terbesar dikurangi biaya berlangganan terkecil kemudian dibagi banyak kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh contoh yang berlangganan FastNet mengeluarkan Rp 150.000,00 sampai Rp 200.000,00 per bulannya. Dimana separuh contoh yang berlangganan FastNet berjenis kelamin perempuan dan separuhnya lagi berjenis kelamin laki-laki. Biaya berlangganan internet setiap bulan menggunakan produk FastNet dapat dilihat pada Tabel 19 berikut.
43
Tabel 19 Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Fastnet No 1 2 3
Range biaya Rp 150.000,00 - Rp 166.667,00 Rp 166.668,00 - Rp 183.334,00 Rp 183.335,00 - Rp 200.002,00 Total
Perempuan n % 1 50,0 0 0,0 0 0,0 1 50,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 0 0,0 0 0,0 1 50,0 1 50,0
n 1 0 1 2
Total % 50,0 0,0 50,0 100,0
Speedy dan TelkomNet merupakan produk layanan internet yang dikeluarkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia. Biaya yang dikeluarkan contoh dalam berlangganan TelkomNet adalah Rp 500.000,00 per bulan. Sedangkan untuk produk Speedy, biaya
berlangganan yang dikeluarkan contoh tiap
bulannya dapat dilihat pada Tabel 20. Biaya berlangganan Speedy setiap bulannya juga dibagi menjadi tiga macam kategori. Ketiga kategori ini diperoleh dari perhitungan kelas interval dimana biaya berlangganan terbesar dikurangi biaya berlangganan terkecil kemudian dibagi banyak kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak dua per tiga contoh pelanggan Speedy (66,7%) mengeluarkan biaya Rp 92.668,00 hingga Rp 171.334,00 tiap bulan. Tidak ada pengguna Speedy berjenis kelamin laki-laki yang mengeluarkan biaya per bulan sekitar Rp 171.335,00 sampai dengan Rp 200.002,00. Tabel 20 sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Telkom Speedy No 1 2 3
Range biaya Rp 14.000,00 - Rp 92.667,00 Rp 92.668,00 - Rp 171.334,00 Rp 171.335,00 - Rp 200.002,00 Total
Perempuan n % 2 13,3 9 60,0 2 13,3 13 86,7
Jenis kelamin Laki-laki n % 1 6,7 1 6,7 0 0,0 2 13,3
n 3 10 2 15
Total % 20,0 66,7 13,3 100,0
Tidak berbeda dengan biaya berlangganan FastNet dan Speedy, biaya berlangganan hotspot di kost setiap bulannya juga dibagi menjadi tiga macam kategori. Ketiga kategori ini diperoleh dari perhitungan kelas interval dimana biaya berlangganan terbesar dikurangi biaya berlangganan terkecil kemudian dibagi banyak kelas. Dalam menggunakan layanan hotspot di kost, separuh contoh (50,0%) mengeluarkan Rp 70.002,00 hingga Rp 90.002,00 per bulan. Hanya seperempat contoh (25,0%) yang mengeluarkan Rp 30.000,00 sampai dengan Rp 50.000,00 tiap bulannya dimana tidak ada contoh yang berjenis kelamin perempuan. Biaya per bulan dari penggunaan hotspot ini dapat dilihat pada Tabel 21.
44 Tabel 21 Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan hotspot di kost No 1 2 3
Range biaya Rp 30.000,00 - Rp 50.000,00 Rp 50.001,00 - Rp 70.001,00 Rp 70.002,00 - Rp 90.002,00 Total
Perempuan n % 0 0,0 1 25,0 1 25,0 2 50,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 1 25,0 0 0,0 1 25,0 2 50,0
n 1 1 2 4
Total % 25,0 25,0 50,0 100,0
Adapun untuk produk lainnya berupa modem wireless dan kartu telepon selular, separuh contoh (50,0%) mengeluarkan Rp 20.000,00 hingga Rp 80.000,00. Biaya berlangganan sekitar Rp 140.002,00 hingga Rp 200.002,00 per bulannya dikeluarkan oleh 16,7 persen contoh dimana semuanya berjenis kelamin perempuan. Besarnya harga bulanan dari modem ini pun bervariasi sesuai dengan biaya dari operator telepon selular yang digunakan. Biaya ini juga dibagi menjadi tiga macam kategori. Ketiga kategori ini diperoleh dari perhitungan kelas interval dimana biaya berlangganan terbesar dikurangi biaya berlangganan terkecil kemudian dibagi banyak kelas. Rp 20.000 merupakan biaya yang dikeluarkan pengguna kartu telepon selular XL untuk mengakses internet selama satu bulan. Biaya yang dikeluarkan contoh dalam penggunaan modem wireless dan kartu telepon selular dapat dilihat pada Tabel 22 berikut. Tabel 22 Sebaran contoh berdasarkan biaya berlangganan Flexi, IM2, Smart, Flash, XL No 1 2 3
Range biaya Rp 20.000,00 - Rp 80.000,00 Rp 80.001,00 - Rp 140.001,00 Rp 140.002,00 - Rp 200.002,00 Total
Perempuan n % 3 25,0 4 13,3 2 16,7 9 75,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 3 2,5 0 0,0 0 0,0 3 25,0
n 6 4 2 12
Total % 50,0 33,3 16,7 100,0
Tidak seluruh contoh berlangganan internet tiap bulannya. Biaya paling mahal yang dikeluarkan adalah Rp 9.000,00 untuk satu kali akses internet. Contoh yang tidak mengeluarkan biaya akses merupakan pengguna fasilitas hotspot di dalam lingkungan kampus IPB Dramaga yang menggunakan ID dan password pengguna hotspot lainnya. Lebih dari sepertiga contoh (36,9%) yang tidak berlangganan internet mengeluarkan biaya sekitar Rp 3.602,00 hingga Rp 5.402,00 untuk satu kali akses. Tidak ada contoh berjenis kelamin perempuan yang mengeluarkan biaya sekitar Rp 7.204,00 sampai dengan Rp 9.004,00 setiap akses internet. Hasil penelitian mengenai biaya yang dikeluarkan dalam satu akses dapat dilihat pada Tabel 23 berikut ini.
45
Tabel 23 Sebaran contoh berdasarkan biaya per akses (tidak berlangganan) No 1 2 3 4 5
Range biaya Rp 0,00 - Rp 1.800,00 Rp 1.801,00 - Rp 3.601,00 Rp 3.602,00 - Rp 5.402,00 Rp 5.403,00 - Rp 7.203,00 Rp 7.204,00 - Rp 9.004,00 Total
Perempuan n % 9 13,9 14 21,5 15 23,1 4 6,1 0 0,0 42 64,6
Jenis kelamin Laki-laki n % 6 9,2 4 6,1 9 13,9 3 4,6 1 1,5 23 35,4
n 15 18 24 7 1 65
Total % 23,1 27,8 36,9 10,7 1,5 100,0
Faktor Eksternal Contoh Jaringan Telepon Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh contoh mengaku terdapat jaringan telepon di sekitar tempat tinggal. Bukti adanya jaringan telepon adalah terdapat telepon di rumah/kost dan wartel (warung telepon) di dekat tempat tinggal contoh. Jaringan telepon pada dasarnya terbagi menjadi dua macam yaitu jaringan tetap dan jaringan bergerak. Jaringan tetap menggunakan kabel telepon yang umum digunakan di rumah/kost, kantor dan tempat lain. Sedangkan jaringan bergerak tidak menggunakan kabel, contohnya telepon selular. Jaringan telepon yang dimaksud pada faktor eksternal ini adalah jaringan telepon tetap.
Jaringan Internet Internet terdiri dari sekumpulan host (identitas komputer dalam satu jaringan) yang terhubung antara jaringan link dan routers (Gao 2001). Link merupakan acuan dalam dokumen ke dokumen lain pada halaman web yang dibantu oleh adanya jaringan data serta sesuai dengan protokol akses internet (www.id.wikipedia.org). Sedangkan routers merupakan alat pengirim paket data melalui sebuah jaringan atau internet ke tujuan tertentu (www.id.wikipedia.org). Penjelasan mengenai indikator internet sangat luas dan tidak sekedar adanya infrastruktur yang menyokong jaringan internet (Paltridge 1998). Menurut Paltridge (1998), indikator dari infrastruktur internet antara lain internet host, server, alamat IP (Internet Protocol) dan kemampuan jaringan. Berdasarkan hasil penelitian, hampir seluruh contoh (98,0%) mengaku bahwa terdapat jaringan internet di sekitar tempat tinggalnya. Kesulitan untuk menemukan fasilitas akses internet sebagai indikator ketersediaan jaringan internet dikemukakan oleh dua persen contoh dimana separuhnya berjenis kelamin perempuan. Sebaran contoh mengenai ketersediaan jaringan internet di sekitar tempat tinggal dapat dilihat pada Tabel 24 berikut.
46 Tabel 24 Sebaran contoh berdasarkan jaringan internet di sekitar tempat tinggal No 1 2
Keterangan
Perempuan n % 67 67,0 1 1,0 68 68,0
Tersedia Tidak tersedia Total
Jenis kelamin Laki-laki n % 31 31,0 1 1,0 32 32,0
Total n % 98 98,0 1 2,0 100 100,0
Indikasi tersedianya internet pada penelitian ini antara lain tersedianya warnet (warung internet), hotspot atau Wi-Fi atau pun provider jasa penyedia internet di sekitar tempat tinggal contoh. FastNet merupakan produk dari PT. First Media. Sedangkan Speedy dan Telkomnet merupakan produk dari perusahaan penyedia internet PT Telekomunikasi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari dua pertiga contoh (67,0%) berjenis kelamin perempuan dan hampir sepertiga contoh (30,0%) laki-laki mengaku terdapat fasilitas internet berupa warnet di sekitar tempat tinggalnya. Tabel 25 Sebaran contoh berdasarkan fasilitas internet di sekitar tempat tinggalnya No 1 2 3 4 5
Sarana Warnet Hotspot FirstMedia Speedy Telkomnet
Perempuan n % 67 67,0 16 16,0 1 1,0 31 31,0 2 2,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 30 30,0 31 31,0 0 0,0 42 42,0 4 4,0
n 97 31 1 42 4
Total % 97,0 31,0 1,0 42,0 4,0
Permintaan Pihak Lain untuk Menggunakan Internet Dorongan untuk mengakses internet tidak hanya dari diri sendiri, tetapi dari pihak lain. Sarita (2008) membagi dorongan menggunakan internet menjadi tiga, yaitu dorongan teman, kerabat, dan sendiri. Dosen atau asisten dosen juga menjadi pihak yang mendorong seseorang dalam menggunakan internet. Berdasarkan penelitian ini bentuk permintaan pihak lain untuk menggunakan internet yang dikemukakan oleh hampir seluruh contoh (92,0%) adalah kepentingan tugas kuliah. Namun, ada satu orang contoh laki-laki yang mengaku tidak pernah mengakses internet karena adanya permintaan pihak lain. Tidak ada contoh berjenis kelamin perempuan yang mengakses internet karena ada permintaan pihak lain berupa pencarian informasi beasiswa dan pencarian tugas dari perlombaan yang tengah diikuti. Permintaan pihak lain yang dikemukakan oleh contoh dapat dilihat pada Tabel 26.
47
Tabel 26 Sebaran contoh berdasarkan permintaan pihak lain untuk menggunakan internet No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Alasan Kepentingan tugas kuliah Kepentingan penelitian Mendapatkan bahan kuliah Cari informasi beasiswa Cari tugas lomba Cari lowongan kerja Lihat pengumuman PKM Tugas organisasi Tidak ada
Perempuan n % 65 65,0 4 4,0 11 11,0 0 0,0 0 0,0 3 3,0 1 1,0 3 3,0 0 0,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 27 27,0 1 1,0 6 6,0 1 1,0 1 1,0 0 0,0 0 0,0 3 3,0 1 1,0
Total n 92 5 16 1 1 3 1 6 1
% 92,0 5,0 16,0 1,0 1,0 3,0 1,0 6,0 1,0
Perilaku Contoh dalam Penggunaan Internet Intensitas Mengakses Internet dalam Satu Minggu Intensitas
penggunaan
lebih
umum
dikenal
dengan
frekuensi
penggunaan. Frekuensi mengacu pada pengertian seberapa sering atau berapa kali seseorang menggunakan internet (Andina 2006). Sedangkan menurut Sarita (2008), frekuensi penggunaan internet adalah periode mengakses internet yang dihitung berdasarkan jumlah mengakses internet per minggu. Intensitas ini dihitung hanya berdasarkan jumlah akses internet per minggu, tidak termasuk situs yang dikunjungi oleh contoh. Intensitas dibagi menjadi empat kategori waktu, yaitu saat minggu perkuliahan sampai dengan minggu tenang, saat Ujian Tengah Semester, saat Ujian Akhir Semester, dan saat liburan. Pada Tabel 27 juga diketahui bahwa intensitas pada saat minggu perkuliahan hingga minggu tenang dan saat liburan lebih tinggi daripada intensitas pada saat ujian semester berlangsung. Pada saat minggu perkuliahan hingga minggu tenang tidak ada contoh perempuan dan hanya satu persen contoh laki-laki yang tidak mengakses internet selama satu minggu. Saat liburan separuh contoh (50,0%) perempuan dan hampir seperempat contoh (20,0%) lakilaki mengakses internet lebih dari empat kali selama satu minggu. Saat Ujian Tengah Semester berlangsung lebih dari sepertiga contoh (41,0%) mengakses internet sebanyak satu hingga dua kali dalam satu minggu. Saat Ujian Akhir Semester hanya sembilan persen contoh laki-laki dan lebih dari seperempat contoh perempuan mengakses internet sebanyak satu sampai dua kali dalam satu minggu. Sebaran intensitas contoh dalam mengakses internet dapat dilihat pada Tabel 27 berikut ini.
48 Tabel 27 Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet dalam satu minggu
Keterangan Tidak mengakses 1 – 2 kali
3 – 4 kali
>4 kali
Perempuan Laki-laki Total Perempuan Laki-laki Total Perempuan Laki-laki Total Perempuan Laki-laki Total
Total
Saat minggu perkuliahan sampai dengan minggu tenang 0,0 1,0 1,0 10,0 8,0 18,0 18,0 6,0 24,0 40,0 17,0 57,0 100,0
Saat UTS berlangsung
Saat UAS berlangsung
Saat liburan
10,0 10,0 20,0 32,0 9,0 41,0 5,0 7,0 7,0 21,0 11,0 32,0 100,0
13,0 14,0 24,0 29,0 9,0 38,0 6,0 3,0 9,0 20,0 9,0 29,0 100,0
4,0 1,0 5,0 7,0 6,0 13,0 7,0 5,0 12,0 50,0 20,0 70,0 100,0
Intensitas Mengakses Internet Intensitas ini mengacu pada seberapa sering kegiatan mengakses beberapa situs internet yang dilakukan oleh contoh, seberapa sering mengakses internet untuk mendapat bahan kuliah, serta seberapa sering mengakses karena adanya permintaan pihak lain. Pada Tabel 28 dapat dilihat bahwa website pribadi tidak pernah diakses oleh hampir seluruh contoh (91,0%). Hanya satu persen contoh laki-laki yang sering mengakses website pribadinya. Internet banking tidak pernah diakses oleh lebih dari tiga per empat contoh (87,0%). Hanya dua persen contoh perempuan dan satu contoh laki-laki yang sering mengaksesnya. Website umum sering diakses oleh lebih dari separuh contoh (57,0%). Dimana tidak ada contoh perempuan maupun laki-laki yang tidak pernah mengaksesnya. Dari seluruh contoh diketahui bahwa hanya tiga persen yang selalu mengaksesnya dan tiga persen contoh tersebut berjenis kelamin laki-laki. Situs pemerintah tidak pernah diakses oleh hampir separuh contoh (24,0%) perempuan dan hanya sepuluh persen laki-laki. Situs perusahaan pernah diakses oleh hampir dua pertiga contoh (61,0%). Hanya tiga persen contoh perempuan dan tiga persen contoh laki-laki yang sering mengaksesnya. Situs yang berkaitan dengan makanan tidak pernah diakses oleh hampir separuh contoh (46,0%). Situs yang berkaitan dengan hobi sering diakses oleh lebih dari sepertiga contoh (37,0%). Hampir separuh contoh mendapatkan bahan kuliah melalui internet (48,0%) dan mengakses internet karena permintaan pihak lain (47,0%). Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet ini dapat dilihat pada Tabel 28.
49
Tabel 28 Sebaran contoh berdasarkan intensitas mengakses internet No
Keterangan
1
Website umum Perempuan Laki-laki Total E-mail Perempuan Laki-laki Total Website pribadi Perempuan Laki-laki Total Mendapatkan bahan kuliah Perempuan Laki-laki Total Situs yang berkaitan dengan pertanian Perempuan Laki-laki Total Situs pemerintah Perempuan Laki-laki Total Situs perusahaan Perempuan Laki-laki Total Situs yang berkaitan dengan makanan Perempuan Laki-laki Total Situs yang berkaitan dengan hobi Perempuan Laki-laki Total Internet banking Perempuan Laki-laki Total Mengakses karena permintaan pihak lain Perempuan Laki-laki Total
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Tidak pernah
Jumlah contoh (%) KadangJarang Sering kadang
Selalu
Total
0,0 0,0 0,0
7,0 2,0 9,0
17,0 6,0 23,0
38,0 19,0 57,0
6,0 5,0 11,0
68,0 32,0 100,0
2,0 0,0 2,0
15,0 6,0 21,0
16,0 8,0 24,0
29,0 15,0 44,0
6,0 3,0 9,0
68,0 32,0 100,0
64,0 27,0 91,0
1,0 2,0 3,0
3,0 2,0 5,0
0,0 1,0 0,0
0,0 0,0 0,0
68,0 32,0 100,0
2,0 0,0 2,0
8,0 0,0 8,0
18,0 11,0 29,0
35,0 13,0 48,0
5,0 8,0 13,0
68,0 32,0 100,0
15,0 9,0 24,0
19,0 6,0 25,0
19,0 10,0 29,0
15,0 7,0 22,0
0,0 0,0 0,0
68,0 32,0 100,0
24,0 10,0 34,0
26,0 7,0 33,0
14,0 12,0 26,0
4,0 3,0 7,0
0,0 0,0 0,0
68,0 32,0 100,0
27,0 12,0 39,0
18,0 7,0 25,0
20,0 10,0 30,0
3,0 3,0 6,0
0,0 0,0 0,0
68,0 32,0 100,0
27,0 19,0 46,0
21,0 3,0 24,0
16,0 9,0 25,0
4,0 1,0 5,0
0,0 0,0 0,0
68,0 32,0 100,0
16,0 5,0 21,0
12,0 1,0 13,0
17,0 9,0 26,0
22,0 15,0 37,0
1,0 2,0 3,0
68,0 32,0 100,0
62,0 25,0 87,0
2,0 5,0 7,0
2,0 1,0 3,0
2,0 1,0 3,0
0,0 0,0 0,0
68,0 32,0 100,0
0,0 1,0 1,0
5,0 3,0 8,0
23,0 10,0 33,0
33,0 14,0 47,0
7,0 4,0 11,0
68,0 32,0 100,0
50 Perhitungan intensitas ini menggunakan skala Likert dimana “tidak pernah” adalah skor terendah (0) dan “selalu” adalah skor tertinggi (4). Jenis situs yang diakses adalah website umum, e-mail, website pribadi, situs yang berkaitan dengan pertanian atau produk pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan situs bank (kegiatan internet banking). Selain itu pada penelitian ini juga dilihat intensitas mengakses internet karena permintaan pihak lain. Akan tetapi pada penelitian ini tidak dapat teridentifikasi alamat-alamat situs tersebut dikarenakan hampir seluruh contoh tidak mengingatnya. Contoh mendapatkan situs-situs tersebut dengan menggunakan search engine di internet.
Durasi Mengakses Internet Durasi pemakaian internet mengacu pada lamanya waktu seseorang dalam mengakses internet (Andina 2006). Perhitungan durasi pada penelitian ini berdasarkan jumlah waktu yang digunakan setiap mengakses internet. Durasi internet dibagi menjadi tiga kategori waktu, yaitu kurang dari satu jam, satu hingga dua jam, dan lebih dari dua jam. Pada penelitian ini, contoh tidak diberi pertanyaan akan hal-hal yang dilakukan ataupun situs-situs yang diakses selama tiga kategori waktu tersebut. Contoh hanya memilih satu dari ketiga kategori durasi waktu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir dua per tiga contoh (60,0%) memakan waktu satu hingga dua jam dalam setiap akses internet. Tidak ada contoh laki-laki yang mengakses internet kurang dari satu jam. Durasi penggunaan internet oleh contoh dapat dilihat pada Tabel 29 berikut ini.
Tabel 29 Sebaran contoh berdasarkan durasi setiap mengakses internet No 1 2 3
Durasi < 1 jam 1 – 2 jam > 2 jam Total
Perempuan n % 5 5,0 45 45,0 18 18,0 68 68,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 0 0,0 15 15,0 17 17,0 32,0 32,0
Total n % 5 5,0 60 60,0 35 35,0 100 100,0
Tempat Mengakses Internet Pada penelitian ini tempat akses internet yaitu warung internet, Cyber IPB Dramaga, rumah/kos dan area hotspot di kampus IPB Dramaga. Setiap contoh hanya memilih satu dari keempat tempat akses tersebut. Tempat akses yang
51
dipilih contoh bukan semua tempat yang pernah digunakan melainkan tempat yang umumnya digunakan contoh untuk mengakses internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga contoh (38,0%) biasa mengakses internet di warnet (warung internet). Hanya satu persen contoh perempuan yang umumnya mengakses di Cyber IPB. Lokasi yang biasa digunakan contoh dalam mengakses internet dapat dilihat pada Tabel 30 berikut. Tabel 30 Sebaran contoh berdasarkan tempat mengakses internet No 1 2 3 4
Tempat Warnet Cyber IPB Rumah/kost Hotspot di kampus Total
Perempuan n % 24 24,0 1 1,0 29 29,0 14 14,0 68 68,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 14 14,0 3 3,0 5 5,0 10 10,0 32,0 32,0
Total n 38 4 34 24 100
% 38,0 4,0 34,0 24,0 100,0
Motif Penggunaan Internet Motif mengacu pada tujuan mengakses internet (Andina 2006). Motif menggunakan internet adalah alasan yang berasal dari dalam diri responden untuk menggunakan internet (Sarita 2008). Pada penelitian ini motif penggunaan internet dibagi menjadi enam, yaitu hiburan, akademik, mengisi waktu, hobi, menambah wawasan dan sosial. Pembagian motif ini berdasarkan hasil yang didapat dari penyebaran kuisioner pada contoh. Menambah pengetahuan adalah motif yang paling banyak digunakan contoh dalam mengakses internet. Sosial merupakan motif penggunaan internet yang dikemukakan oleh lebih dari sepertiga contoh (37,0%) perempuan dan kurang dari seperempat (15,0%) contoh laki-laki. Motif yang termasuk ke dalam kategori sosial antara lain menjalin pertemanan, berkomunikasi dengan teman dan berorganisasi. Sebaran contoh berdasarkan motif penggunaan internet dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31 Sebaran contoh berdasarkan motif penggunaan internet No 1 2 3 4 5 6
Motif Hiburan Akademik Mengisi waktu Hobi Menambah wawasan Sosial
Perempuan n % 34 34,0 50 50,0 7 7,0 13 13,0 41 41,0 37 37,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 14 14,0 15 15,0 5 5,0 5 5,0 25 25,0 15 15,0
Total n 48 65 12 18 66 52
% 48,0 65,0 12,0 18,0 66,0 52,0
52 Website yang Paling Sering Dikunjungi Contoh Website merupakan kumpulan halaman situs yang memuat berbagai informasi dan terangkum dalam sebuah domain (misalnya wikipedia.org) atau sub-domain (misalnya id.wikipedia.org). Dengan banyaknya pengguna internet di dunia, tak jarang bermunculan alamat-alamat website baru setiap tahunnya. Nama alamat website pada Tabel 32 merupakan alamat website yang paling sering diakses contoh dalam kurun waktu maksimal tiga bulan dari saat penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alamat website yang paling banyak diakses oleh contoh adalah “google.com” (41,0%). Dimana Google sering diakses oleh sebanyak 33,0% contoh berjenis kelamin perempuan dan delapan persen contoh berjenis kelamin laki-laki. Situs jejaring sosial “facebook.com” diakses oleh seperempat contoh (25,0%). Sedangkan website resmi IPB “ipb.ac.id” hanya sering diakses oleh sebagian kecil contoh (5,0%) dimana tidak ada contoh laki-laki yang sering mengaksesnya. Sebaran contoh berdasarkan alamat website yang sering diakses dapat dilihat pada Tabel 32 berikut. Tabel 32 Sebaran contoh berdasarkan website yang paling sering diakses No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Website 4shared.com beasiswa.com bps.go.id cinema3satu.com detik.com dikti.go.id facebook.com friendster.com gemscool.com google.com gudanglagu.com wikipedia.com ipb.ac.id kapanlagi.com kaskus.us kompas.com mangafox.com matchhighlight.com mysoju.com okezone.com tvone.com ultrajaya.com yahoomail.com youtube.com Total
Perempuan n % 2 2,0 0 0,0 1 1,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 15 15,0 0 0,0 0 0,0 33 33,0 0 0,0 2 2,0 5 5,0 1 1,0 2 2,0 1 1,0 1 1,0 0 0,0 1 1,0 1 1,0 1 1,0 1 1,0 1 1,0 0 0,0 68 68,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 0 0,0 1 1,0 0 0,0 1 1,0 1 1,0 1 1,0 8 8,0 1 1,0 1 1,0 8 8,0 1 1,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 4 4,0 0 0,0 0 0,0 1 1,0 0 0,0 1 1,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 1 1,0 32 32,0
Total n 2 1 1 1 1 1 25 1 1 41 1 2 5 1 6 1 1 1 1 2 1 1 1 0 100
% 2,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 25,0 1,0 1,0 41,0 1,0 2,0 5,0 1,0 6,0 1,0 1,0 1,0 1,0 2,0 1,0 1,0 1,0 0,0 100,0
53
Setiap pengguna memiliki tujuan dalam mengakses internet yang tidak selalu sama. Menurut Hasugian (2005) perbedaan tujuan dalam mengakses internet dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kebutuhan informasi dan komunikasi.
Pada
penelitian
ini,
tujuan
mengakses
internet
dibedakan
berdasarkan alamat website atau situs yang sering dikunjungi oleh contoh. Situs Google merupakan situs paling populer kedua di Indonesia dan keempat di dunia (Agus 2010). Sedangkan pada Tabel 32 sebelumnya, diketahui bahwa hampir separuh contoh (41,0%) sering mengakses “google.com” yang berfungsi sebagai search engine. Search engine ini digunakan untuk mencari berbagai macam informasi yang dibutuhkan dengan menggunakan keyword sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pada Tabel 33 diketahui bahwa akademik adalah tujuan yang dikemukakan oleh hampir dua per tiga contoh yang sering mengakses Google (65,8%). Tujuan akademik ini antara lain mencari bahan tugas kuliah dan mencari literatur penelitian. Tidak ada contoh perempuan yang mengakses Google dengan tujuan aksesnya hiburan. Selain sebagai search engine, Google juga menyediakan fasilitas e-mail yang bernama “Gmail”. Tabel 33 Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs google No 1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan Akademik Cek e-mail Hiburan Mencari inspirasi Mencari gambar Mencari lirik lagu Mengetahui informasi terbaru Mengunduh file
Perempuan n % 21 51,2 1 2,4 0 0,0 1 2,4 1 2,4 1 2,4 17 41,5 1 2,4
Jenis kelamin Laki-laki n % 6 14,6 0 0,0 1 2,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5 12,2 0 0,0
Total n 27 1 1 1 1 1 22 1
% 65,8 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 53,6 2,4
Facebook mendapat peringkat pertama dalam jajaran situs popular di Indonesia dan keenam di dunia (Agus 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa situs jejaring sosial Facebook menduduki peringkat kedua (Tabel 32). Tujuan akses yang paling banyak diungkapkan oleh contoh berjenis kelamin perempuan adalah berinteraksi dengan teman. Salah satu kegiatan yang termasuk berinteraksi dengan teman adalah chatting. Sedangkan tujuan akses Facebook yang paling banyak diungkapkan oleh contoh berjenis kelamin laki-laki adalah memperluas pertemanan. Beberapa tujuan contoh dalam mengakses Facebook dapat dilihat pada Tabel 34 berikut.
54 Tabel 34 Sebaran contoh berdasarkan tujuan mengakses situs facebook No 1 2 3 4 5 6
Keterangan Memperluas pertemanan Berinteraksi dengan teman Hiburan Kepentingan organisasi Mengetahui informasi terbaru Tukar info dengan teman
Perempuan n % 0 0,0 8 32,0 4 16,0 1 4,0 2 8,0 0 0,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 4 16,0 3 12,0 3 12,0 1 4,0 1 4,0 1 4,0
Total n 4 11 7 2 3 1
% 16,0 44,0 28,0 8,0 12,0 4,0
Alamat website lain yang sering dikunjungi oleh contoh dapat dilihat pada Tabel 32. Dari keseluruhan contoh yang mengakses Kaskus 83,3 persen di antaranya mencari informasi terbaru. Untuk website resmi Institut Pertanian Bogor sebanyak 60,0 persen contoh mengakses untuk mengetahui informasi terbaru mengenai IPB. Contoh yang sering mengakses Wikipedia hanya dua orang (dua persen). Masing-masing memiliki tujuan yang tidak sama, yaitu mencari informasi dan mencari bahan kuliah. Seluruh contoh yang sering mengakses “4shared.com” memiliki tujuan akses yang sama, yaitu untuk mengunduh (download) lagu. Tidak begitu berbeda dengan “4shared.com”, website Okezone (okezone.com), keseluruhan contoh juga memiliki tujuan akses yang sama yaitu untuk melihat informasi terbaru. Website lain hanya sering diakses oleh satu orang contoh (Tabel 32). Untuk “beasiswa.com” tujuan aksesnya adalah untuk mencari informasi beasiswa. Tujuan contoh mengakses “bps.go.id” adalah untuk mencari data terkait dengan penelitian. Tujuan mengakses “cinema2satu.com” adalah untuk mengetahui film baru. Salah satu tujuan akses contoh yang sering mengakses “dikti.go.id” adalah untuk mencari informasi. Tujuan mengakses situs jejaring sosial Friendster oleh satu orang contoh adalah untuk melihat foto teman. Tujuan yang diungkap oleh contoh yang sering mengakses “gemscool.com” adalah untuk bermain games online. Pada alamat website “gudanglagu.com”, tujuan akses
contoh
adalah
menunduh
(download)
lagu.
Tujuan
mengakses
“kapanlagi.com’ oleh contoh adalah untuk mencari informasi dan kabar seputar dunia hiburan. Untuk “kompas.com” tujuan contoh mengaksesnya adalah untuk mendapat
peristiwa
terkini.
Tujuan
contoh
yang
sering
mengakses
“mangafox.com” adalah untuk membaca komik secara online. Alamat website “matchhighlight.com”, “detik.com” dan “okezone.com” sering diakses dengan tujuan untuk mencari informasi terbaru. Tujuan contoh mengakses “mysoju.com” adalah untuk menyaksikan film Asia secara online. Tujuan contoh mengakses
55
“tvone.com”
adalah
untuk
melihat
berita.
Tujuan
contoh
mengakses
“yahoomail.com” adalah untuk cek e-mail. Tujuan mengakses Youtube adalah untuk menonton video tertentu. Sedangkan “ultrajaya.com” sering diakses contoh untuk mencari info seputar perusahaan tersebut.
Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Website Pribadi Penggunaan website bisa beraneka kegiatan tergantung kebutuhan dan keinginan pengguna. Begitu pula dengan kegiatan mengakses website pribadi. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa hanya sembilan persen yang memiliki website pribadi. Dari seluruh contoh yang memiliki website pribadi lebih dari tiga per empatnya (77,8%) melakukan pemeliharaan web selama mengakses website pribadinya. Kegiatan yang termasuk pemeliharaan web antara lain mengubah tampilan website, menambah konten dan memperbaharui profil website. Sedangkan penerbitan informasi hanya dilakukan oleh satu orang contoh berjenis kelamin perempuan (11,1%) dan sepertiga contoh berjenis kelamin laki-laki (33,3%) yang memiliki website pribadi. Kegiatan yang termasuk penerbitan informasi antara lain menulis kegiatan harian dan posting informasi terbaru. Tabel 35 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses website pribadi No 1 2
Keterangan Pemeliharaan web Penerbitan informasi
Perempuan n % 4 44,4 1 11,1
Jenis kelamin Laki-laki n % 3 33,3 3 33,3
Total n % 7 77,8 4 44,4
Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses E-mail Seluruh contoh dalam penelitian ini memiliki alamat e-mail. Akan tetapi contoh tidak diberi pertanyaan akan nama domain e-mail mereka sehingga tidak diketahui domain e-mail yang paling banyak digunakan contoh. Lebih dari tiga per empat contoh (86,0%) melihat e-mail baru yang masuk selama mengakses, walaupun tidak semua e-mail yang masuk dibuka dan dibaca secara lengkap. Para pengguna e-mail, tidak sekadar membuka dan mengirim e-mail, tetapi juga bisa melakukan chatting antar pengguna lain dalam satu domain dan memperbaharui status profil e-mail miliknya. Tidak ada contoh laki-laki yang berkomunikasi dengan teman dan memperbaharui status profil saat mengakses e-mail. Tidak ada contoh dengan jenis kelamin perempuan yang melihat info
56 milis/grup dan mengubah gambar profil (lebih dikenal dengan nama “avatar”) ketika mengakses e-mail. Kegiatan saat mengakses e-mail yang dilakukan contoh dapat dilihat pada Tabel 36 berikut ini. Tabel 36 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses e-mail No 1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan Berkomunikasi dengan teman Lihat e-mail masuk Melihat info milis/group Menghapus e-mail tak penting Mengirim e-mail Mengubah-ubah avatar Mengunduh lampiran file Update status profil
Perempuan n % 2 2,0 61 61,0 0 0,0 6 6,0 55 55,0 0 0,0 11 11,0 1 1,0
Jenis kelamin Laki-laki n % 0 0,0 26 26,0 2 2,0 1 1,0 21 21,0 1 1,0 4 4,0 0 0,0
Total n 2 87 2 7 76 1 14 1
% 2,0 87,0 2,0 7,0 76,0 1,0 14,0 1,0
Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Situs yang Berkaitan Dengan Pertanian Dengan status contoh sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor, situs yang berhubungan dengan pertanian dianggap cukup sering diakses. Walaupun pada kenyataannya, hanya 22,0 persen contoh yang sering mengakses situs tersebut (Tabel 28). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya (Tabel 28) sebanyak 24,0 persen contoh tidak pernah mengakses situs yang berkaitan dengan pertanian dan sisanya sebanyak 76,0 persen pernah mengakses. Pencarian informasi dilakukan oleh lebih dari separuh contoh yang pernah mengakses situs pertanian (55,3%). Pencarian bahan tugas-penelitian dan penyimpanan info yang dibutuhkan hanya dilakukan oleh tiga persen contoh yang berjenis kelamin laki-laki. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan selama mengakses situs pertanian dapat dilihat pada Tabel 32 berikut ini. Tabel 32 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs pertanian No 1 2 3 4
Keterangan Mencari informasi Mencari bahan tugas-penelitian Membaca artikel/berita Menyimpan info yang dibutuhkan
Perempuan n % 29 38,2 19 25,0 19 25,0 8 10,5
Jenis kelamin Laki-laki n % 15 19,7 3 3,9 10 13,2 3 3,9
Total n 44 22 29 11
% 57,9 28,9 38,2 14,5
Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Situs Pemerintah Seiring dengan teknologi yang semakin berkembang, pemerintah pun membuat situs resmi terkait dengan pemerintahan agar masyarakat mudah
57
mengakses berbagai informasi mengenai pemerintahan. Tidak hanya pemerintah pusat yang membuat situs resmi, tetapi pemerintah daerah pun melakukan hal yang sama. Sebanyak 66,0 persen contoh mengaku pernah mengakses situs pemerintah. Dimana hampir separuhnya (46,9%) melakukan pencarian informasi selama mengakses situs pemerintah. Tidak ada contoh berjenis kelamin perempuan yang memberi masukan pada pemerintah ketika mengakses situs tersebut. Beberapa kegiatan lain yang dilakukan contoh selama mengakses situs pemerintah dapat dilihat pada Tabel 38 berikut ini. Tabel 38 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs pemerintah No 1 2 3 4 5
Keterangan Mencari informasi Mencari bahan tugas-penelitian Membaca artikel/berita Menyimpan info yang dibutuhkan Memberi masukan pada pemerintah
Perempuan n % 20 30,3 12 18,2 19 28,8 3 4,5 0 0,0
Jenis kelamin Laki-laki Total n % n % 11 16,7 31 46,9 3 4,5 14 21,2 4 6,1 23 34,8 1 1,5 4 6,1 2 3,0 2 3,0
Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Situs Perusahaan Sebanyak 61,0 persen contoh pernah mengakses situs perusahaan. Masing-masing contoh menyebutkan satu sampai dengan tiga kegiatan sebagai jawabannya. Seluruh jawaban kegiatan tersebut kemudian dikelompokkan menjadi delapan kategori. Delapan kategori beserta jumlah contoh dapat dilihat pada Tabel 39. Tabel 39 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs perusahaan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan Mencari alamat & nomor kontak Mencari keperluan akademik Melihat info kegiatan Melihat info lowongan kerja Melihat info managemen Melihat profil perusahaan Melihat info produk Sekedar melihat info terbaru
Perempuan n % 9 14,7 3 4,9 5 8,2 6 9,8 6 9,8 17 27,9 7 11,5 12 19,7
Jenis kelamin Laki-laki n % 2 3,3 0 0,0 2 3,3 6 9,8 4 6,6 4 6,6 2 3,3 5 8,2
n 11 3 7 12 10 21 9 17
Total % 18,0 4,9 11,5 19,7 16,4 34,4 14,7 27,9
Kegiatan yang paling banyak dilakukan contoh adalah melihat profil perusahaan. Lebih dari seperempat contoh dengan jenis kelamin perempuan melakukannya. perusahaan
Kegiatan-kegiatan
antara
lain
melihat
yang
termasuk
strukstur
dalam
perusahaan,
melihat
melihat
profil
visi-misi
58 perusahaan dan mencari informasi dasar seputar perusahaan. Tidak ada contoh dengan jenis kelamin laki-laki yang mencari keperluan akademik selama mengakses situs perusahaan tersebut. Sebaran contoh mengenai situs perusahaan dapat dilihat pada Tabel 39.
Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Situs yang Berkaitan Dengan Makanan Dari 54 contoh, sebanyak 33,3 persen di antaranya mencari info terbaru selama mengakses situs yang berkaitan dengan makanan. Sedikit berbeda dengan sekedar mencari info terbaru, kegiatan mencari resep makanan dilakukan oleh 31,5 persen contoh yang pernah mengakses situs makanan dimana jumlah contoh yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak melakukannya daripada laki-laki. Kegiatan yang paling sedikit dilakukan oleh contoh adalah mencari gambar makanan dimana tidak ada contoh berjenis kelamin laki-laki yang melakukannya. Kegiatan contoh selama mengakses situs yang berkaitan dengan makanan dapat dilihat pada Tabel 40 berikut ini. Tabel 40 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses situs yang berkaitan dengan makanan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan Sekedar mencari info terbaru Mencari resep makanan Melihat info perusahaan/produsen makanan Mencari keperluan akademik Melihat produk makanan Mengetahui kandungan makanan Mencari gambar makanan Mencari info tempat makan
Perempuan n % 12 22,2 15 27,8 6 11,1
Jenis kelamin Laki-laki Total n % n % 6 11,1 18 33,3 2 3,7 17 31,5 0 0,0 6 11,1
8 7 6
14,8 12,9 11,1
2 1 0
3,7 1,8 0,0
10 8 6
18,5 14,8 11,1
3 3
5,6 5,6
0 5
0,0 9,3
3 8
5,6 14,8
Hal-hal yang Dilakukan Selama Mengakses Internet Banking Pada tahun 2001 Bank Indonesia melaporkan hanya enam bank besar yang telah menerapkan internet banking (Harmadi & Hermana 2005). Pengguna internet banking masih sedikit. Hal ini pun telah dijelaskan sebelumnya bahwa hanya 13,0 persen contoh yang pernah menggunakan internet banking. Transfer merupakan kegiatan yang dilakukan 76,9 persen di antaranya. Mengisi data yang diperlukan merupakan jawaban dari contoh yang baru satu kali mengakses internet banking selama pengambilan data penelitian berlangsung. Kegiatan
59
tersebut dilakukan oleh contoh berjenis kelamin perempuan. Sedangkan kegiatan melihat perkembangan perbankan yang dimaksud oleh contoh adalah melihat naik-turunnya kurs mata uang. Contoh yang melihat perkembangan perbankan adalah laki-laki. Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses internet banking dapat dilihat pada Tabel 41 berikut. Tabel 41 Sebaran contoh berdasarkan kegiatan saat mengakses internet banking No 1 2 3 4 5
Keterangan Cek saldo Isi data yang dibutuhkan Lihat perkembangan perbankan Transfer Melakukan pembayaran
Perempuan n % 3 23,1 1 7,7 0 0,0 5 38,5 3 23,1
Jenis kelamin Laki-laki n % 1 7,7 0 0,0 1 7,7 5 38,5 0 0,0
n 4 1 1 10 3
Total % 30,8 7,7 7,7 76,9 23,1
Situs Jejaring Sosial yang Diikuti Contoh Pada penelitian ini, contoh diminta untuk mengungkapkan tentang situs jejaring sosial, yaitu kepemilikan account, jumlah account (dua hal ini telah dibahas sebelumnya), situs jejaring sosial apa saja yang diikuti, situs jejaring sosial yang paling sering diakses, dan intensitas mengakses tiap situs jejaring sosial yang diikuti. Contoh dapat menyebutkan lebih dari satu situs untuk pertanyaan situs jejaring sosial yang diikuti. Sedangkan untuk situs jejaring sosial yang paling sering diakses, contoh hanya menyebutkan satu situs saja. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa hampir seluruh contoh (99,0%) memiliki account di situs jejaring sosial. Facebook merupakan situs jejaring sosial yang paling banyak diikuti oleh contoh. Hampir seluruh contoh (97,9%) mengaku telah memiliki account Facebook dimana jumlah contoh dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Twitter merupakan situs jejaring sosial kedua yang banyak diikuti contoh. Hampir separuh contoh (43,4%) memiliki account di situs ini. Tidak berbeda dengan Facebook, jumlah contoh pengguna Twitter dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Sedangkan Friendster yang sempat menjadi situs jejaring sosial dengan jumlah account terbanyak di dunia sebelum kemunculan Facebook, hanya menduduki peringkat ketiga setelah Twitter. Gemscool, Sealindo dan VK merupakan situs jejaring sosial yang tidak diakses oleh contoh dengan jenis kelamin laki-laki. Gemscool dan Sealindo merupakan situs game online berbasis jejaring sosial dimana pengguna dapat mecari dan menambah
60 teman. Sedangkan VK merupakan situs jejaring sosial dimana tidak semua orang dapat mengaksesnya kecuali mendapat undangan dari pengguna VK. Sejumlah situs jejaring sosial yang diikuti oleh contoh dapat dilihat pada Tabel 42 di bawah ini. Tabel 42 Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang diikutinya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Situs Deviantart Facebook Fanbox Friendster Flixter Gemscool Hi5 Kaskus Multiply Myspace Plurk Sealindo Twitter VK Wayn Youtube
Perempuan n % 1 1,0 68 68,7 1 1,0 27 27,3 2 2,0 0 0,0 2 2,0 1 1,0 2 2,0 1 1,0 1 1,0 0 0,0 34 34,3 0 0,0 1 1,0 11 11,1
Jenis kelamin Laki-laki n % 0 0,0 29 29,3 0 0,0 9 9,1 0 0,0 1 1,0 1 1,0 2 2,0 0 0,0 1 1,0 3 3,0 1 1,0 9 9,1 1 1,0 0 0,0 3 3,0
Total n 1 97 1 36 2 1 3 3 2 2 4 1 43 1 1 14
% 1,0 97,8 1,0 36,4 2,0 1,0 3,0 3,0 2,0 2,0 4,0 1,0 43,4 1,0 1,0 14,1
Situs Jejaring Sosial yang Paling Sering Diakses Contoh Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa hampir seluruh contoh (99,0%) memiliki account di situs jejaring sosial. Contoh pada penelitian ini diberi pertanyaan akan situs jejaring sosial yang paling sering diakses. Pilihan jawaban merupakan nama dari situs jejaring sosial, yaitu Facebook, MySpace, YouTube, dan Twitter. Empat situs yang dijadikan pilihan jawaban pertanyaan tersebut diperoleh dari daftar 20 Situs Jejaring Sosial Terpopuler menurut Hitwise.com. Facebook merupakan situs yang paling sering diakses daripada situs jejaring sosial lain yang diikuti oleh contoh. Tiga persen contoh memilih situs lain sebagai situs jejaring sosial yang sering diakses. Situs lainnya adalah Friendster (dua persen) dan Plurk (satu persen). Tabel 43 berikut menggambarkan situs jejaring sosial yang paling sering diakses contoh.
61
Tabel 43 Sebaran contoh berdasarkan situs jejaring sosial yang paling sering diaksesnya No 1 2 3 4 5
Nama Situs
Perempuan n % 67 67,7 0 0,0 0 0,0 1 1,0 0 0,0 68 68,7
Facebook MySpace YouTube Twitter Lainnya Total
Jenis kelamin Laki-laki n % 26 26,3 0 0,0 1 1,0 1 1,0 3 3,0 31 31,3
Total n % 93 93,9 0 0,0 1 1,0 2 2,0 3 3,0 99,0 100
Intensitas Mengakses Situs Jejaring Sosial Tidak semua situs jejaring sosial yang diikuti oleh contoh yang digambarkan frekuensi aksesnya pada Tabel 44 berikut. Keempat situs dipilih berdasarkan jumlah contoh yang mengikuti situs jejaring sosial tersebut lebih banyak daripada situs jejaring sosial lainnya. Dari keseluruhan contoh pengguna Facebook lebih dari separuhnya (55,7%) mengaku sering mengakses situs tersebut. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa pengguna yang selalu mengakses Facebook jumlah contoh perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Sedangkan dari seluruh contoh pengguna Twitter, hanya sebagian kecil (18,6%) yang sering mengakses situs tersebut. Dimana tidak ada contoh laki-laki yang sering mengaksesnya. Hampir tiga per empat contoh (72,2%) pengguna Friendster jarang mengakses situs jejaring sosial tersebut. Tabel 44 Sebaran contoh berdasarkan intensitas akses situs jejaring sosial
No
Keterangan
1
Facebook Perempuan Laki-laki Total Twitter Perempuan Laki-laki Total Friendster Perempuan Laki-laki Total Youtube Perempuan Laki-laki Total
2
3
4
%
Jumlah contoh KadangSering kadang n % n %
n
%
n
%
2 0 2
2,1 0,0 2,1
11 9 20
11,3 9,3 20,6
41 13 54
42,3 13,4 55,7
14 7 21
14,4 7,2 21,6
68 29 97
70,1 29,9 100,0
0,0 0,0 0,0
13 5 18
30,2 11,6 41,9
12 3 15
27,9 7,0 34,9
8 0 8
18,6 0,0 18,6
1 1 2
2,3 2,3 5,6
34 9 43
79,1 20,9 100,0
0 0 0
0,0 0,0 0,0
21 5 26
58,3 13,9 72,2
6 2 8
16,7 5,6 22,2
0 2 2
0,0 5,6 5,6
0 0 0
0,0 0,0 0,0
27 9 36
75,0 25,0 100,0
0 0 0
0,0 0,0 0,0
1 1 2
7,1 7,1 14,2
5 1 6
35,7 7,1 42,9
5 1 6
35,7 7,1 42,9
0 0 0
0,0 0,0 0,0
11 3 14
78,6 21,4 100,00
Tidak pernah n %
n
0 0 0
0,0 0,0 0,0
0 0 0
Jarang
Selalu
Total
62 Hubungan Antara Karakteristik dan Faktor Internal dengan Perilaku Penggunaan Internet Pada penelitian ini juga dianalisis hubungan antara karakteristik dan faktor
internal
contoh
dengan
perilaku
penggunaan
internet.
Perilaku
penggunaan internet ini selanjutnya disebut dengan variabel terikat ( ). Variabel terikat yang digunakan kemudian dibedakan menjadi lima, yaitu
(intensitas
akses internet selama satu minggu saat perkuliahan, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan liburan),
(durasi akses internet),
akses website umum, website pribadi dan e-mail), situs jejaring sosial yang dimiliki contoh) dan
(intensitas
(intensitas akses account
(intensitas akses internet untuk
mendapat bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan hobi dan internet banking). Karakteristik dan faktor internal contoh disebut dengan variabel bebas yang kemudian diberi simbol menjadi tujuh yaitu bulan),
(jenis kelamin),
(semester),
(berlangganan internet setiap bulan),
(kepemilikan laptop) dan
. Variabel bebas ini dibagi (uang saku setiap
(kepemilikan komputer/PC),
(kepemilikan handphone yang dapat mengakses
internet). Besarnya hubungan antara karakteristik dan faktor internal dengan perilaku penggunaan internet dapat dilihat pada Tabel 45. Berdasarkan uji korelasi untuk faktor karakteristik contoh, terlihat bahwa (intensitas akses internet selama satu minggu) hanya memiliki hubungan dengan
(semester). Nilai korelasi antara
dengan
dapat dilihat pada
Tabel 45. Semakin tinggi tingkat semester yang ditempuh contoh maka semakin tinggi pula intensitas mengakses internet dalam satu minggu. Padahal menurut Andina (2006), banyaknya penggunaan internet memiliki hubungan nyata dengan jenis kelamin. Peneliti menduga perbedaan ini juga dipengaruhi oleh karakteristik responden dan jangka waktu penggunaan internet yang diteliti. Berbeda dengan penelitian ini, penelitian yang dilakukan oleh Andina (2006) menggunakan remaja sebagai respondennya dan menghitung banyaknya penggunaan internet dalam satu bulan. Perbedaan inilah yang diduga menyebabkan perbedaan hasil korelasi antara karakteristik dan intensitas mengakses internet. Hasil tabulasi silang pun menunjukkan
bahwa
hampir
seperempat
contoh
laki-laki
(21,9%)
dan
63
seperempat contoh perempuan (25,0%) berada pada nilai tertinggi
yang
berarti intensitas kedua jenis kelamin tersebut sama tingginya. Tabel 45 Hubungan antara karakteristik dan faktor internal dengan perilaku penggunaan internet Variabel Karakteristik Jenis kelamin 0,282 0,017* 0,638 0,223 0,534 Semester 0,018* 0,151 0,030* 0,866 0,657 Uang saku 0,657 0,073 0,749 0,993 0,771 Faktor internal Berlangganan internet tiap 0,468 0,171 0,566 0,019* 0,033* bulan Kepemilikan komputer/PC 0,302 0,336 0,867 0,130 0,659 Kepemilikan laptop 0,180 0,844 0,770 0,116 0,938 Kepemilikan handphone yang 0,404 0,553 0,268 0,355 1,000 dapat mengakses internet Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01 = intensitas akses internet selama satu minggu saat perkuliahan, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan liburan = durasi akses internet = intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail = intensitas akses account situs jejaring sosial yang dimiliki contoh = intensitas akses internet untuk mendapat bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan hobi, dan internet banking
Pada Tabel 45 pun terlihat adanya hubungan antara intensitas akses internet selama satu minggu dengan faktor internal yaitu berlangganan internet setiap bulan ( ). Contoh yang berlangganan internet tiap bulannya memiliki intensitas akses internet yang lebih tinggi daripada yang tidak berlangganan. Peneliti menduga bahwa dengan berlangganan internet setiap bulan contoh dapat dengan mudah mengakses internet sehingga intensitas akses selama satu minggu juga lebih tinggi daripada tidak berlangganan internet. Faktor internal lainnya yaitu kepemilikan komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet tidak memiliki hubungan dengan intensitas akses internet selama satu minggu. Peneliti menduga kondisi ini terkait juga dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal. Jika seseorang ingin mengakses internet cukup sering setiap minggunya tidak perlu memiliki komputer/PC, laptop maupun handphone yang dapat mengakses internet.
64 Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
(durasi akses internet)
memiliki hubungan dengan karakteristik contoh yaitu
(jenis kelamin).
Perempuan memiliki durasi akses yang lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini terlihat dari tidak adanya contoh berjenis kelamin laki-laki yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam setiap mengakses internet. Peneliti menduga bahwa laki-laki lebih menyukai hal yang berkaitan dengan teknologi sehingga dapat menghabiskan waktu lama untuk mengakses internet. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Andina pada tahun 2006. Menurut Andina (2006), durasi akses internet tidak memiliki hubungan yang nyata dengan jenis kelamin. Peneliti menduga bahwa ketidaksesuaian tersebut berkaitan dengan perbedaan umur respondennya. Responden siswa SMA, baik laki-laki maupun perempuan cenderung mengikuti trend yang sedang berkembang. Salah satunya adalah trend dalam menggunakan internet sebagai media pergaulan. Hasil tabulasi silang pun menunjukkan tidak adanya hubungan antara
dengan
tingkat semester dan besarnya uang saku per bulan. Contoh dengan tingkat pendidikan pada semester dua, empat, enam, delapan dan sepuluh memiliki waktu durasi akses yang sama. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa durasi akses internet (
)
memiliki hubungan dengan faktor internal contoh yaitu berlangganan internet setiap bulannya. Contoh yang berlangganan internet tiap bulannya memiliki durasi akses lebih tinggi daripada yang tidak berlangganan. Hasil tabulasi silang pun menunjukkan bahwa contoh yang berlangganan internet paling banyak menghabiskan waktu lebih dari dua jam setiap akses internet. Sedangkan contoh yang tidak berlangganan paling banyak menghabiskan waktu kurang dari satu jam setiap akses internet. Faktor internal lainnya yaitu kepemilikan komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet tidak berhubungan dengan durasi akses internet. Tidak berbeda dengan intensitas akses selama satu minggu, peneliti pun menduga kondisi ini terkait dengan adanya fasilitas internet di sekitar tempat tinggal contoh. Untuk memakan waktu yang lama selama mengakses internet di warnet, seseorang tidak perlu memiliki komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet. Uji korelasi menunjukkan bahwa
(intensitas akses website umum,
website pribadi dan e-mail) berhubungan dengan karakteristik contoh yaitu (semester). Besarnya nilai korelasi pada keduanya dapat dilihat pada Tabel 45.
65
Tabulasi silang antara
dan karakteristik (
,
dan
) pun menunjukkan
semakin tinggi tingkat semester yang dijalani contoh maka semakin tinggi pula intensitas mengakses website umum, website pribadi (bagi contoh yang memiliki website pribadi) dan e-mail. Peneliti menduga bahwa semakin tinggi tingkat semester, maka semakin tinggi pula tingkat kebutuhan akan informasi. Dugaan akan meningkatnya kebutuhan informasi itulah yang menyebabkan contoh semester tinggi lebih sering mengakses website dan e-mail. Dalam beberapa hal, contoh dapat berlangganan suatu informasi tertentu seperti lowongan kerja terbaru yang langsung terkirim ke alamat e-mail miliknya. Untuk akses website pribadi, contoh dengan tingkat semester atas lebih sering mengakses daripada semester bawah. Peneliti menduga bahwa contoh pada semester atas lebih paham dan mengerti akan teknologi, khususnya internet sehingga timbul dorongan untuk meningkatkan kualitas website pribadinya. Dorongan inilah yang akan menyebabkan contoh semester atas lebih sering mengakses daripada contoh semester bawah. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail ( internal
(berlangganan
internet
setiap
bulan,
kepemilikan
) dengan faktor komputer/PC,
kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet). Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa contoh yang berlangganan dan tidak berlangganan internet tiap bulannya paling banyak memiliki nilai intensitas yang sama yaitu empat sampai enam. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab Metode Penelitian, intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail memiliki nilai yang berkisar dari nol (0) sampai dengan duabelas (12). Begitu pula dengan contoh yang memiliki maupun yang tidak memiliki komputer/PC, laptop dan handphone berfasilitas internet. Peneliti menduga tidak adanya hubungan ini terkait juga dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Untuk mengakses website umum, website pribadi dan email dengan intensitas tinggi di warnet, seseorang tidak perlu berlangganan internet setiap bulannya serta memiliki komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet. Hasil karakteristik (
uji
korelasi
,
dan
menunjukkan ) dengan
tidak
adanya
hubungan
antara
(intensitas akses situs jejaring sosial).
Pada contoh berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, tidak terdapat perbedaan besar dalam intensitas mengaksesnya. Intensitas akses situs jejaring sosial yang dilakukan contoh semester dua lebih rendah daripada contoh semester tiga
66 sekaligus lebih tinggi dari contoh semester sepuluh. Contoh dengan uang saku sedang memiliki intensitas yang lebih rendah dari contoh dengan uang saku tinggi dan rendah. Situs jejaring sosial sedang menjadi trend saat ini dimana setiap orang perlu bersosialisasi dengan orang lain. Persamaan akan kebutuhan bersosialisasi pada contoh berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki, tingkat semester tinggi ataupun rendah, serta uang saku tinggi ataupun rendah diduga menjadi alasan tidak adanya hubungan antara intensitas akses situs jejaring sosial dengan jenis kelamin, semester, dan uang saku. Hasil korelasi pun menunjukkan tidak adanya hubungan antara intensitas akses situs jejaring sosial (
) dengan faktor internal. Hasil tabulasi silang
menunjukkan bahwa contoh yang berlangganan dan tidak berlangganan internet tiap bulannya paling banyak memiliki nilai intensitas yang sama yaitu tiga sampai enam. Mayoritas contoh yang mempunyai (62,5%) maupun tidak mempunyai komputer/PC (66,7%) juga memiliki nilai intensitas yang sama yaitu dua sampai enam. Paling banyak contoh yang mempunyai maupun tidak mempunyai laptop pun memiliki intensitas yang sama. Contoh yang mempunyai maupun tidak mempunyai handphone yang dapat mengakses internet paling banyak memiliki nilai intensitas situs jejaring sosial yang sama yaitu tiga sampai lima. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab Metode Penelitian, intensitas situs jejaring sosial memiliki nilai yang berkisar dari nol (0) sampai dengan duabelas (12). Peneliti menduga tidak adanya hubungan ini terkait juga dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Untuk mengakses situs jejaring sosial dengan intensitas tinggi di warnet, seseorang tidak perlu berlangganan internet setiap bulannya serta memiliki komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet. Tidak adanya hubungan juga ditemukan antara karakteristik ( ) dengan
,
, dan
(intensitas mengakses situs pertanian, situs pemerintah, situs
perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi, dan internet banking) . Pada contoh berjenis kelamin perempuan dan lakilaki, tidak terdapat perbedaan besar dalam intensitas mengaksesnya. Contoh semester dua pun memiliki intensitas yang lebih rendah daripada contoh semester empat sekaligus lebih tinggi dari contoh semester delapan. Sedangkan contoh dengan uang saku tinggi memiliki intensitas akses lebih rendah dari contoh dengan uang saku rendah sekaligus lebih tinggi daripada contoh dengan uang saku sedang. Peneliti menduga bahwa intensitas mengakses situs
67
pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi, dan internet banking lebih berdasarkan kebutuhan contoh akan situs-situs tersebut, bukan pada jenis kelamin, semester serta uang saku contoh. Hasil korelasi pun menunjukkan tidak ada hubungan antara
dengan
faktor internal. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa contoh yang berlangganan dan tidak berlangganan internet tiap bulannya paling banyak memiliki nilai intensitas yang sama yaitu sepuluh (10). Contoh yang mempunyai dan tidak mempunyai komputer/PC paling banyak memiliki nilai intensitas yang sama yaitu sepuluh (10). Contoh yang mempunyai dan tidak mempunyai laptop paling banyak memiliki nilai intensitas yang sama yaitu delapan sampai sepuluh. Mayoritas
contoh
yang
mempunyai
(57,7%)
maupun
tidak
mempunyai
handphone yang dapat mengakses internet (69,9%) juga memiliki nilai intensitas yang sama yaitu lima sampai sepuluh. Seperti yang telah dijelaskan pada Bab Metode Penelitian, intensitas situs jejaring sosial memiliki nilai yang berkisar dari nol (0) sampai dengan duabelas (12). Peneliti menduga tidak adanya hubungan ini terkait juga dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Untuk mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi, serta internet banking dengan intensitas tinggi di warnet, seseorang tidak perlu berlangganan internet setiap bulannya serta memiliki komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Internet pada Contoh Pengaruh Karakteristik Terhadap Intensitas Penggunaan Internet dalam Satu Minggu Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 46 ialah sebesar 0,107. Hal ini berarti sebesar 10,7 persen variabilitas
(intensitas penggunaan internet dalam satu minggu) dapat
dijelaskan dengan menggunakan variabel jenis kelamin, semester, dan uang saku. Adapun sisanya yaitu 89,3 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Variabel yang signifikan terhadap
(intensitas penggunaan internet
dalam satu minggu) adalah uang saku. Uang saku juga memiliki nilai Beta paling
68 besar yaitu 0,282. Nilai ini memperlihatkan bahwa variabel yang paling berperan adalah uang saku. Tabel 46 Analisis regresi pengaruh karakteristik terhadap intensitas penggunaan internet dalam satu minggu Unstandardized coefficients B 4,419 0,087 0,475 0,195
Model
(Constant) Jenis kelamin Semester Uang saku R² Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01
Standardized coefficients Beta 0,013 0,125 0,282 0,107
Sig. 0,003 0,907 0,249 0,005*
Uang saku memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Koefisien regresi variabel uang saku bernilai 0,195 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap maka intensitas penggunaan internet dalam satu minggu akan mengalami kenaikan sebesar 0,195. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara uang saku dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Semakin besar uang saku maka semakin tinggi intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Kondisi ini diduga karena semakin besar uang saku tiap bulan maka semakin besar pula pembelian pulsa telepon selular sehingga dapat mengakses internet sesering mungkin melalui handphone. Besarnya pengaruh variabel karakteristik terhadap intensitas penggunaan internet dalam satu minggu (
) dapat dilihat
pada Tabel 46.
Pengaruh Karakteristik Terhadap Durasi Akses Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 47 ialah sebesar 0,164. Hal ini berarti sebesar 16,4 persen variabilitas
(durasi akses internet) dapat dijelaskan dengan menggunakan
variabel jenis kelamin, semester dan uang saku. Adapun sisanya yaitu 83,6 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Variabel yang signifikan terhadap
(durasi akses internet) adalah jenis kelamin dan semester. Jenis
kelamin juga memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,427. Nilai ini memperlihatkan bahwa variabel yang paling berperan adalah jenis kelamin.
69
Jenis kelamin memiliki pengaruh positif nyata dengan durasi akses internet. Koefisien regresi variabel jenis kelamin bernilai 0,509 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap maka durasi akses internet akan mengalami kenaikan sebesar 0,509. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara jenis kelamin dengan durasi akses internet. Contoh dengan jenis kelamin perempuan memiliki durasi akses yang lebih rendah daripada laki-laki. Kondisi ini diduga karena laki-laki lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan teknologi daripada perempuan, sehingga laki-laki dapat menghabiskan waktu lebih lama saat mengakses internet daripada perempuan. Semester memiliki pengaruh positif nyata dengan durasi akses internet. Koefisien regresi variabel semester bernilai 0,186 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap durasi akses internet akan mengalami kenaikan sebesar 0,186. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara semester dengan durasi akses internet. Semakin tinggi jenjang semester maka semakin lama durasi akses internet. Kondisi ini diduga karena semakin tinggi jenjang semester maka semakin besar kebutuhan mengakses internetnya sehingga memakan durasi yang lebih lama daripada semester rendah. Besarnya pengaruh variabel karakteristik terhadap durasi akses internet (
) dapat dilihat pada Tabel 47 berikut.
Tabel 47 Analisis regresi pengaruh karakteristik terhadap durasi akses internet Unstandardized coefficients B 1,471 0,509 0,186 0,012
Model
(Constant) Jenis kelamin Semester Uang saku R² Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01
Standardized coefficients Beta 0,427 0,284 0,104 0,164
Sig. 0,000 0,000** 0,008** 0,282
Pengaruh Karakteristik Terhadap Intensitas Mengakses Website, Website Pribadi, dan E-mail Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 48 ialah sebesar 0,202. Hal ini berarti sebesar 20,2 persen variabilitas
(intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail)
dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel jenis kelamin, semester dan uang saku. Adapun sisanya yaitu 79,8 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor
70 lainnya. Variabel yang signifikan terhadap adalah jenis kelamin dan semester. Semester juga memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,458. Nilai ini memperlihatkan bahwa variabel yang paling berperan adalah semester. Jenis kelamin memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Koefisien regresi variabel jenis kelamin bernilai 1,108 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap maka intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail akan mengalami kenaikan sebesar 1,108. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara jenis kelamin dengan intensitas mengakses website, website pribadi, dan e-mail. Contoh dengan jenis kelamin laki-laki memiliki intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail yang lebih tinggi daripada perempuan. Kondisi ini diduga karena laki-laki lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan teknologi daripada perempuan, sehingga laki-laki lebih sering mengakses internet daripada perempuan. Semester memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Koefisien regresi variabel semester bernilai 0,845 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap maka intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail akan mengalami kenaikan sebesar 0,845. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara semester dengan intensitas mengakses website, website pribadi, dan e-mail. Semakin tinggi jenjang semester maka semakin lama intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Kondisi ini diduga karena semakin tinggi jenjang semester maka semakin besar kebutuhan akan informasi dan ilmu pengetahuan terbaru sehingga mengakses internetnya lebih sering daripada semester rendah. Tabel 48 Pengaruh karakteristik terhadap intensitas mengakses website, website pribadi, dan e-mail Model
Unstandardized coefficients B 2,923 1,108 0,845 -0,050
(Constant) Jenis kelamin Semester Uang saku R² Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01
Standardized coefficients Beta 0,330 0,458 -0,151 0,202
Sig. 0,000 0,002** 0,000** 0,111
71
Pengaruh Karakteristik Terhadap Intensitas Mengakses Situs Jejaring Sosial Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 49 ialah sebesar 0,036. Hal ini berarti sebesar 3,6 persen variabilitas (intensitas akses situs jejaring sosial) dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel jenis kelamin, semester dan uang saku. Adapun sisanya yaitu 96,4 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Tidak ada variabel yang signifikan terhadap intensitas akses situs jejaring sosial. Kondisi ini diduga karena tinggi atau rendahnya intensitas aksesnya lebih dipengaruhi oleh keinginan dan kebutuhan pengguna untuk berkomunikasi serta bersosialisasi dengan orang lain. Tabel 49 Analisis regresi pengaruh karakteristik terhadap intensitas akses situs jejaring sosial Model
Unstandardized coefficients B 4,343 -0,518 -0,029 0,078
(Constant) Jenis kelamin Semester Uang saku R² Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01
Standardized coefficients Beta -0,099 -0,010 0,149 0,036
Sig. 0,003 0,377 0,928 0,150
Pengaruh Karakteristik Terhadap Intensitas Mengakses Internet untuk Mendapatkan Bahan Kuliah, Situs yang Berkaitan dengan Pertanian, Situs Pemerintah, Situs Perusahaan, Situs yang Berkaitan dengan Makanan, Situs yang Berkaitan dengan Hobi dan Internet Banking Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 50 ialah sebesar 0,071. Hal ini berarti sebesar 7,1 persen variabilitas (intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking) dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel jenis kelamin, semester, dan uang saku. Adapun sisanya yaitu 92,9 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Variabel yang signifikan terhadap
adalah jenis
kelamin. Jenis kelamin juga memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,275. Nilai ini memperlihatkan bahwa variabel yang paling berperan adalah jenis kelamin. Jenis kelamin memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan
72 dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking. Koefisien regresi variabel jenis kelamin bernilai 2,007 yang berarti jika variabel independen
lainnya
tetap
maka
intensitas
mengakses
internet
untuk
mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking akan mengalami kenaikan sebesar 2,007. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara jenis kelamin dengan intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi, dan internet banking. Contoh dengan jenis kelamin laki-laki memiliki intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking yang lebih tinggi daripada perempuan. Peneliti menduga hal ini terjadi karena laki-laki lebih menyukai teknologi daripada perempuan, sehingga intensitas mengakses pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Tabel 50 Analisis regresi pengaruh karakteristik terhadap intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking Unstandardized coefficients B 5,783 2,007 0,859 0,026
Model
(Constant) Jenis kelamin Semester Uang saku R² Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01
Standardized coefficients Beta 0,275 0,214 0,036 0,071
Sig. 0,000 0,014* 0,055 0,719
Pengaruh Faktor Internal Terhadap Intensitas Penggunaan Internet dalam Satu Minggu Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 51 ialah sebesar 0,184. Hal ini berarti sebesar 18,4 persen variabilitas
(intensitas penggunaan internet dalam satu minggu) dapat
dijelaskan dengan menggunakan variabel berlangganan internet setiap bulan,
73
kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet. Adapun sisanya yaitu 81,6 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Variabel yang signifikan terhadap
(intensitas
penggunaan internet dalam satu minggu) adalah berlangganan internet setiap bulan dan kepemilikan komputer/PC. Berlangganan internet setiap bulan juga memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,317. Nilai ini memperlihatkan bahwa variabel yang paling berperan adalah berlangganan internet setiap bulan. Berlangganan internet setiap bulan memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Koefisien regresi variabel berlangganan internet setiap bulan bernilai 2,147 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap maka intensitas penggunaan internet dalam satu minggu akan mengalami kenaikan sebesar 2,147. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara berlangganan internet setiap bulan dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Contoh yang berlangganan internet setiap bulannya memiliki intensitas penggunaan internet dalam satu minggu yang lebih tinggi daripada yang tidak berlangganan. Kondisi ini diduga karena dengan adanya fasilitas internet setiap bulannya dapat mempermudah pengaksesan internet sehingga intensitas mengaksesnya pun semakin tinggi. Kepemilikan komputer/PC memiliki pengaruh negatif nyata dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Koefisien regresi variabel berlangganan internet setiap bulan bernilai -1,372 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap maka intensitas penggunaan internet dalam satu minggu akan mengalami penurunan sebesar -1,372. Koefisien regresi bernilai negatif artinya terdapat pengaruh yang negatif antara kepemilikan komputer/PC dengan intensitas penggunaan internet dalam satu minggu. Contoh yang mempunyai komputer/PC memiliki intensitas penggunaan internet dalam satu minggu yang lebih rendah daripada yang tidak mempunyai komputer/PC. Kondisi ini diduga ada kaitannya dengan fakta bahwa lebih dari sepertiga contoh mengakses internet di warnet. Sebaran contoh berdasarkan tempat akses internet dapat dilihat pada Tabel 26 di sub-bab Karakteristik Contoh sebelumnya. Besarnya pengaruh variabel faktor internal terhadap intensitas penggunaan internet dalam satu minggu (
) dapat dilihat pada Tabel 51 berikut.
74 Tabel 51 Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas mengakses internet dalam satu minggu Model (Constant) Berlangganan internet setiap bulan Kepemilikan komputer Kepemilikan laptop Kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet R² Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01
Unstandardized coefficients B 6,084 2,147 -1,372 0,352 1,473
Standardized coefficients Beta
Sig. 0,000 0,001** 0,042* 0,652 0,070
0,317 -0,208 0,046 0,172 0,184
Pengaruh Faktor Internal Terhadap Durasi Akses Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 52 ialah sebesar 0,070. Hal ini berarti sebesar 7,0 persen variabilitas (durasi akses internet) dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop, dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet. Adapun sisanya yaitu 93,0 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Tidak ada variabel faktor internal yang signifikan terhadap durasi akses internet. Berlangganan internet setiap bulan tidak mempengaruhi durasi. Diduga tanpa berlangganan pun tetap dapat mengakses internet dengan durasi yang tidak sebentar. Kondisi ini diduga juga terkait perilaku contoh yang dapat mengakses internet tanpa mengeluarkan biaya (Tabel 20). Kepemilikan komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet juga tidak mempengaruhi durasi akses internet. Kondisi ini dapat mengindikasikan bahwa tanpa memiliki ketiga fasilitas tersebut, contoh dapat mengakses internet dengan waktu yang tidak sebentar. Peneliti menduga bahwa kondisi tersebut berkaitan dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Warnet di sekitar tempat tinggal dapat mempermudah dalam mengakses internet bagi penggunanya yang tidak memiliki komputer/PC, laptop dan handphone berfasilitas internet. Besarnya pengaruh variabel faktor internal terhadap durasi akses internet ( pada Tabel 52 berikut.
) dapat dilihat
75
Tabel 52 Pengaruh faktor internal terhadap durasi akses internet Model (Constant) Berlangganan internet setiap bulan Kepemilikan komputer Kepemilikan laptop Kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet R² Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01
Unstandardized coefficients B 1,995 0,208 0,178 0,099 0,102
Standardized coefficients Beta 0,179 0,157 0,075 0,069
Sig. 0,000 0,080 0,151 0,493 0,491
0,070
Pengaruh Faktor Internal Terhadap Intensitas Mengakses Website, Website Pribadi, dan E-mail Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 53 ialah sebesar 0,053. Hal ini berarti sebesar 5,3 persen variabilitas (intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail) dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet. Adapun sisanya yaitu 94,7 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Tidak ada variabel faktor internal yang signifikan terhadap intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Berlangganan internet setiap bulan tidak mempengaruhi intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Peneliti menduga tanpa berlangganan pun tetap dapat mengakses website umum, website pribadi dan email. Kondisi ini diduga juga terkait perilaku contoh yang dapat mengakses internet tanpa mengeluarkan biaya (Tabel 20). Kepemilikan komputer/PC, laptop, dan handphone yang dapat mengakses internet juga tidak mempengaruhi intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Kondisi ini juga dapat mengindikasikan bahwa tanpa memiliki ketiga fasilitas tersebut, contoh dapat mengakses website umum, website pribadi dan e-mail. Peneliti menduga bahwa kondisi tersebut berkaitan dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Warnet di sekitar tempat tinggal dapat mempermudah dalam mengakses internet bagi penggunanya yang tidak memiliki komputer/PC, laptop dan handphone berfasilitas internet. Besarnya pengaruh variabel faktor internal terhadap intensitas mengakses website, website pribadi, dan e-mail ( dilihat pada Tabel 53 berikut.
) dapat
76 Tabel 53 Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas mengakses website umum, website pribadi dan e-mail Model (Constant) Berlangganan internet setiap bulan Kepemilikan komputer Kepemilikan laptop Kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet R² Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01
Unstandardized coefficients B 5,335 0,598 0,035 0,226 -0,605
Standardized coefficients Beta
Sig. 0,000 0,077 0,919 0,581 0,154
0,182 0,011 0,061 -0,145 0,053
Pengaruh Faktor Internal Terhadap Intensitas Mengakses Situs Jejaring Sosial Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 54 ialah sebesar 0,091. Hal ini berarti sebesar 9,1 persen variabilitas (intensitas akses situs jejaring sosial) dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel
berlangganan
internet
setiap
bulan,
kepemilikan
komputer/PC,
kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet. Adapun sisanya yaitu 90,9 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Variabel yang signifikan terhadap
(intensitas akses situs jejaring sosial) adalah
berlangganan internet setiap bulan. Berlangganan internet setiap bulan juga memiliki nilai Beta paling besar yaitu 0,259. Nilai ini memperlihatkan bahwa variabel yang paling berperan adalah berlangganan internet setiap bulan. Berlangganan internet setiap bulan memiliki pengaruh positif nyata dengan intensitas akses situs jejaring sosial. Koefisien regresi variabel berlangganan internet setiap bulan bernilai 1,318 yang berarti jika variabel independen lainnya tetap maka intensitas penggunaan internet dalam satu minggu akan mengalami kenaikan sebesar 1,318. Koefisien regresi bernilai positif artinya terdapat pengaruh yang positif antara berlangganan internet setiap bulan dengan intensitas akses situs jejaring sosial. Contoh yang berlangganan internet setiap bulannya memiliki intensitas akses situs jejaring sosial yang lebih tinggi daripada yang tidak berlangganan. Kondisi ini diduga karena dengan adanya fasilitas internet setiap bulannya dapat mempermudah pengaksesan internet sehingga intensitas mengaksesnya pun semakin tinggi. Besarnya pengaruh variabel faktor internal terhadap intensitas akses situs jejaring sosial dapat dilihat pada Tabel 54 berikut.
77
Tabel 54 Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas akses situs jejaring sosial Model (Constant) Berlangganan internet setiap bulan Kepemilikan komputer Kepemilikan laptop Kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet R² Keterangan : *) nyata pada p<0.05 **) nyata pada p<0.01
Unstandardized coefficients B 3,908 1,318 0,405 -0,178 0,573
Standardized coefficients Beta 0,259 0,082 -0,031 0,089
Sig. 0,000 0,011* 0,447 0,774 0,372
0,091
Pengaruh Faktor Internal Terhadap Intensitas Mengakses Internet untuk Mendapatkan Bahan Kuliah, Situs yang Berkaitan dengan Pertanian, Situs Pemerintah, Situs Perusahaan, Situs yang Berkaitan dengan Makanan, Situs yang Berkaitan dengan Hobi dan Internet Banking Besarnya angka Koefisien Diterminasi dalam perhitungan regresi linear pada Tabel 55 ialah sebesar 0,017. Hal ini berarti sebesar 1,7 persen variabilitas (intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking) dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet. Adapun sisanya yaitu 98,3 persen harus dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Tidak ada variabel faktor internal yang signifikan terhadap intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking. Berlangganan internet setiap bulan tidak mempengaruhi intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking. Peneliti menduga tanpa berlangganan pun tetap dapat mengakses situs-situs tersebut. Kondisi ini diduga juga terkait perilaku contoh yang dapat mengakses internet tanpa mengeluarkan biaya (Tabel 20). Kepemilikan komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet juga tidak mempengaruhi intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang
78 berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking. Kondisi ini juga dapat mengindikasikan bahwa tanpa memiliki komputer/PC, laptop dan handphone yang dapat mengakses internet, contoh dapat mengakses situs-situs tersebut. Peneliti menduga bahwa kondisi tersebut berkaitan dengan adanya warnet di sekitar tempat tinggal contoh. Warnet di sekitar tempat tinggal dapat mempermudah dalam mengakses internet bagi penggunanya yang tidak memiliki komputer/PC, laptop dan handphone berfasilitas internet. Besarnya pengaruh variabel faktor internal terhadap intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking (
) dapat dilihat pada Tabel 55 berikut.
Tabel 55 Analisis regresi pengaruh faktor internal terhadap intensitas mengakses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking Model (Constant) Berlangganan internet setiap bulan Kepemilikan komputer Kepemilikan laptop Kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet R²
Unstandardized coefficients B 8,157 -0,449 0,499 1,011 0,255
Standardized coefficients Beta
Sig. 0,000 0,546 0,520 0,265 0,785
-0,063 0,072 0,125 0,028 0,017
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu pada variabel asal daerah, variabel fakultas, tujuan umum penelitian, contoh penelitian dan pertanyaan yang diajukan pada contoh. Variabel asal daerah pada penelitian ini hanya dikelompokkan berdasarkan provinsi sehingga tidak dapat dikaji lebih mendalam. Dengan perubahan coding, variabel asal daerah dapat dikaji lebih dalam. Misalnya asal daerah dirutkan dari yang paling dekat sampai paling jauh dengan
ibukota
Negara.
Variabel
fakultas
pada
penelitian
ini
hanya
dikelompokkan berdasarkan nama fakultas yang terdapat pada lokasi penelitian. Sama halnya dengan variabel asal daerah, dengan adanya perubahan coding variabel ini dapat dikaji lebih dalam. Misalnya dikelompokkan menjadi fakultas bidang pertanian dan non-pertanian sehingga variabel independent yang
79
dianalisis dapat bertambah. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku penggunaan internet. Perilaku penggunaan pada penelitian ini merujuk pada akses website umum, website pribadi, e-mail, situs jejaring sosial, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking. Tujuan penelitian ini bisa lebih dipersempit agar pembahasan bisa lebih mendalam. Contoh pada penelitian ini adalah mahasiswa program Strata-1 dengan umur antara 19 sampai 24 tahun. Rentang kelas pada umur contoh tidak begitu berbeda jauh sehingga kurang relevan untuk dianalisis lebih mendalam. Jika contoh diperluas hingga jenjang program Pasca Sarjana (S-2) bisa diperoleh umur contoh dengan rentang kelas yang lebih jauh berbeda sehingga variabel umur dapat dikaji lebih lanjut. Sedangkan untuk pertanyaan yang diajukan pada contoh, pertanyaan mengenai e-mail contoh adalah punyatidaknya e-mail, jumlah alamat e-mail yang dimiliki, frekuensi akses dan hal-hal yang dilakukan selama mengaksesnya. Akan tetapi tidak ada pertanyaan mengenai nama domain alamat e-mail contoh sehingga tidak diperoleh gambaran nama domain e-mail yang paling banyak digunakan contoh.
81
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Intensitas penggunaan internet dalam satu minggu berkorelasi dengan karakteristik contoh (semester) dan faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan). Intensitas penggunaan internet dipengaruhi secara signifikan oleh uang saku per bulan (positif), berlangganan internet setiap bulan (positif) dan kepemilikan komputer/PC (negatif). Semakin tinggi uang saku per bulan maka semakin tinggi intensitas akses internet selama satu minggu. Contoh yang tidak berlangganan internet setiap bulan dan mempunyai komputer/PC memiliki intensitas akses internet yang lebih rendah selama satu minggu daripada contoh yang berlangganan dan tidak memiliki komputer/PC. Durasi akses internet berkorelasi dengan karakteristik contoh (jenis kelamin) dan faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan). Durasi akses dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh jenis kelamin dan semester. Jenis kelamin perempuan memiliki durasi akses yang lebih rendah daripada lakilaki. Semakin tinggi tingkat semester yang ditempuh maka semakin lama durasi akses internetnya. Intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail hanya berkorelasi dengan karakteristik contoh (semester). Intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail dipengaruhi secara nyata dan positif oleh jenis kelamin dan semester. Jenis kelamin perempuan memiliki intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail yang lebih rendah daripada laki-laki. Semakin tinggi tingkat semester yang ditempuh maka semakin tinggi Intensitas akses website umum, website pribadi dan e-mail. Intensitas akses situs jejaring sosial tidak berkorelasi dengan karakteristik contoh (jenis kelamin, semester dan uang saku) serta faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet). Akan tetapi intensitas akses situs jejaring sosial dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh kepemilikan komputer/PC. Contoh yang mempunyai komputer/PC memiliki intensitas akses situs jejaring sosial lebih tinggi daripada contoh yang tidak mempunyai komputer/PC. Intensitas akses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet
82 banking tidak berkorelasi dengan karakteristik contoh (jenis kelamin, semester dan uang saku) serta faktor internal contoh (berlangganan internet setiap bulan, kepemilikan komputer/PC, kepemilikan laptop dan kepemilikan handphone yang dapat mengakses internet). Intensitas akses internet untuk mendapatkan bahan kuliah, situs yang berkaitan dengan pertanian, situs pemerintah, situs perusahaan, situs yang berkaitan dengan makanan, situs yang berkaitan dengan hobi dan internet banking dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh jenis kelamin. Jenis kelamin laki-laki memiliki intensitas yang lebih tinggi daripada perempuan.
Saran Hasil penelitian menunjukkan masih sangat sedikit pengguna internet yang memiliki website pribadi. Keterbatasan informasi dan perlunya biaya dalam pembuatan website diduga menjadi penyebabnya. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pemerintah dan lembaga masyarakat yang bergerak di bidang teknologi informasi dapat memberikan informasi panduan dalam membuat website. Selain itu pemerintah dan lembaga masyarakat yang bergerak di bidang teknologi informasi juga dapat membantu dalam menyediakan domain dengan harga yang terjangkau. Hal ini dilakukan agar semakin banyak warga yang membuat website sehingga hasil karya Indonesia dapat diperkenalkan ke seluruh dunia. Hasil penelitian menunjukkan banyaknya pengguna situs jejaring sosial. Hampir seluruh contoh memiliki account situs jejaring sosial. Disarankan kepada orangtua agar lebih mengawasi pengaksesan situs jejaring sosial supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu disarankan juga kepada pemerintah untuk mengatur situs-situs jejaring sosial apa saja yang dapat diakses oleh warga Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan masih sedikitnya mahasiswa yang sering mengakses situs resmi IPB. Hanya lima persen contoh yang mengatakan bahwa ipb.ac.id merupakan situs yang paling sering diakses. Kurang berminatnya mahasiswa untuk sering mengakses menjadi penyebabnya. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pihak IPB khususnya Direktorat Komunikasi dan Sistem Informasi agar membuat tampilan situs IPB yang lebih atraktif sehingga pengunjung situs bertambah khususnya mahasiswa IPB. Selain itu diperlukan
83
content akan informasi yang menarik sehingga motivasi untuk mengakses situs IPB juga meningkat. Penelitian-penelitian lanjutan mengenai perilaku penggunaan internet juga dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk melihat variabel-variabel lain yang berpengaruh dan berhubungan dengan penggunaan internet. Mengingat penggunaan internet sangat luas, disarankan agar penelitian selanjutnya lebih membahas hal-hal yang lebih spesifik.
85
DAFTAR PUSTAKA Agus M. 2010. 2500 Situs Paling Populer di Indonesia dan Dunia. Jakarta: Dunia Komputer. Andina HP. 2006. Pola Penggunaan Internet dan Dampaknya Terhadap Remaja [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Anonimous. 2007. Statistik APJII. Updates Desember 2007 [terhubung berkala]. http://www.apjii.or.id/dokumentasi/statistik.php [24 Agustus 2010]. _________. 2008a. Apa dan Bagaimana Sejarah Blog. [terhubung berkala]. http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Apa%20dan%20Bagaimana %20Sejarah%20Blog&&nomorurut_artikel=145 [23 Agustus 2010]. _________. 2008b. Densitas Pengguna Internet Asia Pasifik. [terhubung berkala]. http://tikometer.or.id/index.php?option=com_content&task=category§io nid=1&id=13&Itemed=46 [22 Desember 2009]. _________.
2009a.
Active
Users.
[terhubung
berkala].
http://statistics.allfacebook.com/page [13 November 2009]. _________. 2009b. Asia Internet Usage and Population. [terhubung berkala]. http://www.internetworldstats.com/stats3.htm#asia [22 Desember 2009]. _________.
2009c.
[terhubung
FirstMedia.
berkala].
http://id.wikipedia.org/wiki/First_Media [Desember 2010]. _________. 2009d. Global Audience: 316,406,480. [terhubung berkala]. www.checkfacebook.com 23 November 2009]. _________. 2009e. InGO! Bidik 25 Juta Pengguna Internet Indonesia. [terhubung berkala].
http://techno.okezone.com/ingo-bidik-25-juta-pengguna-internet-
indonesia.htm [12 November 2009]. _________.
2009f.
Internet.
[terhubung
berkala].
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet [12 November 2009]. _________.
2009g.
Internet
2008
in
Numbers.
[terhubung
berkala].
http://royal.pingdom.com/2009/01/22/internet-2008-in-numbers/ [23 Agustus 2010]. _________.
2009h.
Jalurlebar.
[terhubung
http://id.wikipedia.org/wiki/Jalurlebar [12 November 2009].
berkala].
86 _________.
2009i.
Sejarah
Internet/Pengertian
Internet/Manfaat
Internet.
[terhubung berkala]. http://www.sejarah-internet.com/htm [12 November 2009]. 2009j.
_________.
Surat
Elektronik.
[terhubung
berkala].
http://id.wikipedia.org/wiki/E-mail [02 Januari 2011]. _________. 2009k. Surge of Internet Users in China. [terhubung berkala]. http://news.bbc.co.uk/page [22 Desember 2009]. _________.
2009l.
Top
20
Sites
and
Engines.
[terhubung
berkala].
http://www.hitwise.com/us/datacenter/main/dashboard-10133.html
[25
November 2009]. Asnawi SK, Wijaya C. 2005. Riset Keuangan: Pengujian-pengujian Empiris. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bernard LC, Mills M, Swenson L, Walsh RP. 2006. An evolutionary theory of human motivation. Genetic, Social and General Psychology Monograf. 131(2): 129-184. Boyd DM, Ellison NB. Social network sites: Definition, history, and scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication. 13(1). Cheung C.M.K., Lee M.K.O. 2005. Research Framework for Consumer Satisfaction with Internet Shopping. City University of Hong Kong: China . Sprouts:Working Papers on Information Systems, 5(26). Febrian J. 2001. Menggunakan Internet: Dilengkapi Situs yang Menarik untuk Dikunjungi. Bandung: Informatika Bandung. Firman M, Adiati HF . 2009. 58% Pengguna Jejaring Sosial Pilih Facebook. [terhubung
berkala].
http://teknologi.vivanews.com/read/97112-
58__pengguna_jejaring_sosial_pilih_facebook.htm [23 November 2009]. Gao L. 2001. On inferring autonomous system relationships in the internet. IEEE/ACM Transactions on Networking, 9(6):733. Guest J. 2002. Consumers and consumerism in America today. Journal of Consumer Affairs. 36:139-149. Hadi S. 2006. Perilaku Penggunaan Internet Sebagai Sumber Informasi Peternakan (Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor) [skripsi]. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Hall AS, Parsons J. 2001. Internet addiction: college student case study using best practices in cognitive behaviour therapy. Journal of Mental Health Counselling 23(4):312-327.
87
Harmadi A, Hermana B. 2005. Analisis Karakteristik Individu dan Perilaku Pengguana
Internet
Banking:
Reliabilitas
dan
Validitas
Instrumen
Pengukuran. Magister Manajemen, Universitas Gunadarma. Hasugian J. 2005. Pola pemanfaatan internet. Studi kasus tentang pola, manfaat dan tujuan penggunaan internet oleh mahasiswa pada perpustakaan universitas sumatera utara. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. 1(1):15. Hermawan
L.
2009.
Sejarah
Laptop
Komputer.
[terhubung
berkala].
http://gugling.com/sejarah-laptop-komputer.html [23 Agustus 2010] Indra D. 2009. Mbah Surip Mangkat, Trafik Twitter Meningkat. [terhubung berkala].
http://teknologi.vivanews.com/news/read/80314-
mbah_surip_mangkat__trafik_twitter_meningkat [23 November 2009]. Kotler P. 2003. Marketing Management. Analysis, Planning, Implementation, and Control. 11th Edition. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Kulzer T. 2007. 10 Ten Email Domains of 2006. [terhubung berkala] http://www.aweber.com/blog/email-deliverability/top-10-email-domains-of2006.htm [23 Agustus 2010] Miyazaki AD, Fernandez A. 2001. Consumer perceptions of privacy and security risks for online shopping. The Journal of Consumer Affairs 35(1):1-7. Nawala. 2009. Kutipan Taksiran Jumlah Pengguna PC dan Pengguna yang Terhubung
ke
Internet
di
Indonesia.
[terhubung
berkala].
http://osdir.com/ml/kpli-bogor/2009-11/msg00178.html [20 Oktober 2010]. Robin SP, Judge TA. 2007. Organizational Behavior. 12th Ed. New Jersey: Pearson Education Inc. Santoso S. 2006. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Santoso S. 2008. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Santosa PB, Hamdani M. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Surabaya : Penerbit Erlangga. Sarita S. 2008. Pola Penggunaan dan Dampak Internet Di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekologi Manusia) [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Sarwono J. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
88 Schiffman L.G, Kanuk LL. 1994. Consumer Behaviour. Ed ke-5. New Jersey: Prentice Hall. Sifry D. 2006. State of the Blogosphere, April 2006 Part 1: On Blogosphere Growth. http://www.sifry.com/alerts/archives/000432.html [23 Agustus 2010] Simamora B. 2000. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Siregar S. 2004. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Soule LC, Shell LW, Kleen BA. 2003. Exploring internet addiction: demographic characteristics and stereotypes of heavy internet users. Journal of Computer Information Systems. 44(1):64-73. Stephani N. 2010. Karakteristik Pengguna Laptop sebagai Aplikasi Teknologi Komunikasi Modern. http://www.waena.org [23 Agustus 2010] Stylianou AC, Jackson PJ. 2007. A comparative examination of individual differences and beliefs on technology usage: gauging the role of it. Journal of Computer Information Systems. 47(4):11-18. Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Widjaja BT. 2009. Lifestyle Marketing. Servlist: Paradigma Baru Pemasaran Bisnis Jasa dan Lifestyle. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.