PERBAIKAN STRUKTUR GAJI DASAR KARYAWAN BERDASARKAN HASIL ANALISA DAN EVALUASI JABATAN Ronald Sukwadi Program Studi Teknik Industri Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jalan Jenderal Sudirman 51 Jakarta 12930
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan memperbaiki struktur gaji dasar suatu perusahaan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi jabatan. Faktor-faktor maupun sub-sub faktor yang membangun suatu jabatan tertentu didapatkan dari hasil analisa jabatan. Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), bobot kepentingan dari masing-masing faktor maupun sub faktor dapat ditentukan. Metode Point System digunakan dalam evaluasi jabatan untuk menentukan nilai relatif jabatan dalam struktur gaji dasar. Sistem penggajian PT. GA digunakan sebagai obyek dalam penelitian ini. Kata kunci : analisa jabatan, evaluasi jabatan, Analytical Hierarchy Process, Point System, struktur gaji dasar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan yang baik antara karyawan dan pihak perusahaan dapat tercipta jika antara karyawan dan pihak perusahaan dapat saling memahami kebutuhannya masingmasing. Di salah satu pihak, perusahaan bertujuan memperoleh keuntungan sebesarbesarnya. Di lain pihak, karyawan mengharapkan imbalan yang sesuai dari perusahaan atas hasil kerja yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Siswanto, 1989; Noe et al., 1999; Dessler, 2005). Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang terjadi pada PT. GA. Dari hasil data yang didapatkan, tingkat turn over pada PT. GA cukup tinggi. Dari hasil wawancara dengan Manajer Personalia & GA, hal ini disebabkan oleh ketidakpuasan para karyawan mengenai gaji pokok yang diterima dan besarnya tanggung jawab terhadap pekerjaan yang harus dilakukan karyawan tersebut tidak sesuai. Hal ini didukung dengan hasil penyebaran kuesioner pendahuluan (Gambar 1).
Gambar 1. Hasil Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Dari grafik Gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan merasa tidak puas terhadap gaji pokok yang didapatkannya. Alasan terbanyak dari ketidakpuasan tersebut adalah tanggung jawab yang berat terhadap pekerjaan yang mereka emban, namun tidak disertai oleh gaji yang sesuai dengan tanggung jawab mereka. Atas dasar permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan. Selain itu, selama ini PT. GA sendiri belum pernah melakukan pengukuran untuk mencari berapa besar
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
1 – 112
ISSN : 1963-6590
nilai relatif jabatan yang ada dan mengukur seberapa besar tanggung jawab yang dipegang oleh masing-masing jabatan. Penentuan gaji dasar sekarang hanya berdasarkan kebijakan dari pimpinan perusahaan. Di samping itu, hal lain yang membuat para karyawan merasa tidak puas dengan gaji yang didapatkan selama ini antara lain adalah perbedaan gaji pokok antara karyawan lama dan yang lebih baru hanya sedikit atau bahkan antara tidak ada perbedaan sama sekali. Untuk membantu menyelesaikan masalah ini, maka akan dibuat kriteria-kriteria yang dapat membedakan gaji dasar masing-masing berdasarkan lama bekerja, sehingga nilai yang didapat untuk masing-masing karyawan juga akan berbeda. Oleh karena itu, dari hasil penelitian ini diharapkan perusahaan dapat menerapkan standar gaji dasar yang adil dan sesuai dengan nilai pekerjaannya, sehingga tercipta suasana kerja yang mendukung karyawan untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik. B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini, antara lain : 1. Melakukan analisa jabatan dan evaluasi jabatan dengan menggunakan metode Point System. 2. Menentukan bobot-bobot faktor dan sub-sub faktor jabatan pada evaluasi jabatan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). 3. Memberikan usulan struktur gaji dasar bagi masing-masing jabatan berdasarkan hasil analisa jabatan dan evaluasi jabatan. II. LANDASAN TEORI A. Sistem Penggajian Perusahaan Yang dimaksud dengan gaji adalah uang tunai yang dibayarkan periodik kepada karyawan perusahaan menurut daftar gaji. Dalam arti ini tidak termasuk benefit/manfaat seperti bonus, biaya kesehatan, tunjangan perumahan, kendaraan, tunjangan hari raya, dan lain sebagainya. Imbalan jasa istilah yang ditemui juga dalam penggajian, diartikan sebagai gaji tambahan tunjangan jangka pendek dan jangka panjang, berwujud maupun tidak berwujud (Purba, 1995 : 3). Sedangkan kompensasi karyawan merujuk kepada semua bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi dan muncul dari pekerjaan mereka, dan mempunyai dua komponen. Ada pembayaran keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus, dan ada pembayaran tidak langsung dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang liburan (Noe et al., 1999; Dessler, 2005). Sangat banyak bentuk-bentuk pembayaran upah, baik yang berupa uang (finansial) maupun yang bukan berupa uang (non finansial). Pembayaran upah biasanya dalam bentuk konsep pembayaran yang berarti luas daripada merupakan ide-ide gaji dan upah yang secara normal berupa keuangan tetapi tidak suatu dimensi yang non finansial (Mangkunegara, 2000 : 83). Dalam menetapkan kebijaksanaan berkenaan dengan masalah pemberian imbalan (penggajian) ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan, baik yang bersifat internal perusahaan maupun yang sifatnya eksternal (Pujangkoro, 2004 : 8). Faktor-faktor internal yang mempengaruhi antara lain adalah : 1. Kemampuan perusahaan untuk membayar 2. Eksistensi dari Serikat Pekerja 3. Karakteristik pekerja. 4. Karakteristik pekerjaan. Sedangkan faktor-faktor eksternalnya antara lain adalah: 1. Keadaan pasar tenaga kerja 2. Biaya hidup 3. Peraturan pemerintah
94
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
1 – 112
ISSN : 1963-6590
B. Analisa Jabatan Analisa jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan; dengan kata lain analisa jabatan akan mencoba mengupas suatu jabatan dengan menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana menjalankannya, mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan (Ranupandojo dan Husnan, 1996: 24). Proses analisa jabatan merupakan suatu pengumpulan data dengan menggunakan berbagai pendekatan, diantaranya kuesioner, menuliskan narasi singkat (written narative), pengamatan (observasi), dan wawancara. Hasil dari analisa jabatan adalah deskripsi jabatan (job description), dan spesifikasi jabatan (job specification) (Moekijat, 1992; Pujangkoro, 2004). Kegunaan informasi analisa jabatan antara lain, untuk pengadaan tenaga kerja, latihan, evaluasi jabatan, penilaian prestasi, promosi dan transfer, organisasi. Deskripsi jabatan merupakan suatu pernyataan yang teratur dari berbagai tugas dan kewajiban suatu jabatan tertentu. Penyusunan pernyataan tersebut dapat dilakukan dengan mengidentifikasi jabatan; membuat ringkasan jabatan; tugas yang dilaksanakan; pengawasan yang diberikan dan diterima; hubungan dengan jabatan-jabatan lain; bahan, mesin dan alat yang digunakan serta kondisi kerja (Ranupandojo dan Husnan, 1996 : 27). Sedangkan spesifikasi jabatan merupakan suatu statement dari kualitas minimum karyawan yang bisa diterima agar dapat menjalankan suatu jabatan dengan baik. Isi dari spesifikasi jabatan umumnya terdiri dari identifikasi jabatan (meliputi nama, kode, bagian) dan persyaratan kerja meliputi pendidikan, tingkat kecerdasan dan pengalaman yang diperlukan, pengetahuan dan keterampilan, persyaratan fisik, jenis kelamin, usia, status perkawinan, serta kewarganegaraan (Moekijat, 1992; Ranupandojo dan Husnan, 1996 : 29). C. Evaluasi Jabatan Evaluasi jabatan merupakan suatu praktek yang berusaha memberikan tingkat objektivitas dalam mengukur nilai perbandingan dari jabatan-jabatan dalam suatu organisasi dan di antara organisasi-organisasi yang sama (Elizur, 1991; Ranupandojo, 1985). Akan tetapi evaluasi jabatan tidak benar-benar memberikan harga jabatan. Evaluasi jabatan mengatakan bahwa dibandingkan dengan jabatan yang lain suatu jabatan memiliki nilai perbandingan tertentu. Dari pengertian tersebut maka terlihat yang dimaksud dengan evaluasi jabatan adalah penentuan nilai relatif atau harga dari suatu jabatan guna menyusun tingkatan di dalam penentuan upah (Ranupandojo, 1985). Berikut adalah gambaran dari langkah-langkah umum dari evaluasi jabatan:
95
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
1 – 112
ISSN : 1963-6590
Gambar 2. Proses Evaluasi Jabatan D. Metode Point System Dalam Evaluasi Jabatan Metode evaluasi jabatan yang paling banyak digunakan adalah metode Point System. Metode ini terdiri dari pemberian nilai angka untuk faktor-faktor yang bisa dikompensasi dan ditentukan sebelumnya, kemudian dijumlahkan sampai muncul nilai keseluruhan suatu jabatan (Purba, 1995). Faktor-faktor tersebut diadaptasi dari rencana evaluasi angka yang ada, atau mungkin dirancang untuk mencerminkan nilai-nilai unik suatu organisasi. Tanpa memandang bagaimana nilai itu muncul, faktor-faktor tersebut harus diberi bobot seiring dengan tingkat kepentingannya (Ranupandojo, 1985 : 65). Keuntungan dari metode ini adalah adanya penggunaan faktor – faktor tertentu yang telah ditentukan dan dirumuskan terlebih dahulu memaksa para penilai untuk mempertimbangkan unsur jabatan yang sama apabila menilai jabatan. Pemberian nilai angka tidak hanya menunjukkan jabatan nama yang lebih tinggi nilainya, tetapi juga menunjukkan berapa banyak lebih tinggi nilainya itu. Catatan yang jelas tentang putusan penilai nantinya adalah berguna untuk menjelaskan hasil penilaian kepada para pengawas dan karyawan. Sistem ini cenderung memudahkan prosedur penilaiaan dan memberikan standar yang sama untuk semua penilai. Penilai mempertimbangkan faktor tertentu yang lebih baik dari pada mempertimbangkan jabatan sebagai suatu keseluruhan (Purba, 1995). Metode point system juga merupakan metode yang memiliki teknik evaluasi paling luwes di antara teknik lain. Keluwesan metode ini adalah evaluasi jabatan tidak tidak dilakukan dengan membandingkan pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya, melainkan setiap pekerjaan diberikan bobot langsung atas dasar standar penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Melalui cara ini, perbandingan tidak perlu lagi dilakukan berkali-kali seperti halnya metode peringkat dan metode klasifikasi, melainkan penilaiannya hanya dilakukan sebanyak jumlah jabatan yang dinilai (Ranupandojo, 1985 : 65).
96
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
1 – 112
ISSN : 1963-6590
Secara singkat evaluasi jabatan dengan metode ini memiliki proses sebagai berikut: 1. Memilih dan menentukan faktor jabatan yang akan dinilai. 2. Menentukan degree (tingkatan) dari bobot tiap faktor jabatan dan definisinya. 3. Menentukan nilai poin untuk tiap tingkat dari tiap faktor hingga dapat dihitung berapa jumlah poin untuk suatu jabatan tertentu. III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan mengikuti alur metodologi penelitian sebagai berikut : Analisa Kondisi Awal Struktur Gaji Dasar Karyawan
Penentuan Karakteristik Jabatan Tahap 1: Analisa Jabatan Tahap 2: Evaluasi Jabatan dengan metode Point System Tahap 3: Penentuan Garis Gaji Dasar Perusahaan
Usulan Gaji Dasar Karyawan
Gambar 3. Alur Metodologi Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Jabatan Dengan melakukan penilaian dan analisis jabatan, maka diperlukan adanya bantuan dari pihak perusahaan untuk menilai apakah pernyataan – pernyataan dalam kuesioner sudah mewakili faktor-faktor yang diperlukan dalam penelitian di PT. GA ini. Oleh karena itu, dibentuklah komite penilai yang dapat memberikan gambaran mengenai perusahaan dan jabatan-jabatan yang akan diteliti. Dalam penentuan faktorfaktor yang diteliti, dibutuhkan informasi sebagai berikut: 1. Identifikasi jabatan, yang berisi informasi tentang nama jabatan, bagian dan nomor kode jabatan dalam suatu perusahaan. 2. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Bagian ini adalah merupakan inti dari Uraian Jahatan dan merupakan bagian yang paling sulit untuk dituliskan secara tepat. Untuk itu, bisa dimulai menyusunnya dengan mencoba menjawab pertanyaanpertanyaan tentang apa dan mengapa suatu pekerjaan dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya. 3. Pengawasan yang harus dilakukan dan yang diterima. Bagian ini menjelaskan nama-nama jabatan yang ada diatas dan di bawah jabatan ini, dan tingkat pengawasan yang terlibat. 4. Hubungan dengan jabatan lain. Bagian ini menjelaskan hubungan vertikal dan horizontal jabatan ini dengan jabatan-jabatan lainnya dalam hubungannya dengan jalur promosi, aliran serta prosedur kerja. 5. Pendidikan dan pengalaman kerja. Bagian ini menjelaskan pengalaman dan pendidikan apa saja yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan tersebut.
97
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
1 – 112
ISSN : 1963-6590
Metode pengumpulan untuk analisa jabatan yang akan digunakan adalah dengan memberikan kuesioner analisa jabatan, di mana daftar pertanyaan yang ada dibagikan kepada para karyawan pelaksana (pemegang jabatan). Pemilihan metode pengumpulan data dengan kuesioner digunakan agar seluruh karyawan dapat dengan lebih leluasa dalam mengisi kolom-kolom tanggung jawab, tugas, dan wewenang yang ada serta lebih memiliki waktu yang lebih banyak sewaktu menjawab pertanyaan yang dibutuhkan yang terdapat pada kuesioner analisa jabatan tersebut B. Evaluasi Jabatan Dengan Menggunakan Metode Point System Setelah menentukan faktor-faktor dan sub faktor yang akan digunakan dalam penilaian jabatan, maka selanjutnya kita akan menentukan definisi faktor dan sub-sub faktor jabatan sehingga dapat dimengerti oleh para pemegang jabatan dan diperoleh pandangan dan pengertian yang sama. Dan berikut adalah gambaran hasil penentuan faktor dan sub-sub faktor jabatan: Karakteristik Jabatan
Pengetahuan & Keterampilan
Usaha
Tanggung Jawab
Kondisi Kerja
Keterampilan Komunikasi
Fisik
Peralatan Kerja
Lingkungan Tempat Kerja
Mental
Keselamatan Kerja orang lain
Resiko Bahaya/ Kecelakaan
Keterampilan Pengambilan Keputuasan
Keterampilan melakukan koordinasi tugas Pekerjaan Orang Lain Keterampilan menggunakan peralatan kerja Keuangan Keterampilan Berhitung
Mutu Barang
Pendidikan Formal
Pelatihan
Pengalaman
Lama Bekerja
Gambar 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Karakteristik Jabatan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Saaty, 1993) digunakan dalam penentuan bobot dari masing-masing faktor maupun sub faktor. Dalam penilaian bobot jabatan ini akan dilakukan juga pengkategorian, di mana kategori ini terdiri dari manajerial bagian bawah, tengah, dan atas.
98
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
1 – 112
ISSN : 1963-6590
Tabel 1. Hasil Pembobotan Faktor-faktor Jabatan Manajerial Atas Faktor Pengetahuan & Keterampilan Usaha Tanggung Jawab Kondisi Kerja
Bobot 0.3337 0.1983 0.3341 0.1339
Tabel 2. Hasil Pembobotan Faktor-faktor Jabatan Manajerial Tengah Faktor Pengetahuan & Keterampilan Usaha Tanggung Jawab Kondisi Kerja
Bobot 0.3193 0.2259 0.2674 0.1874
Tabel 3. Hasil Pembobotan Faktor-faktor Jabatan Manajerial Bawah Faktor Pengetahuan & Keterampilan Usaha Tanggung Jawab Kondisi Kerja
Bobot 0.1875 0.2770 0.3839 0.1516
Berikut ini merupakan hasil penilaian derajat faktor dan sub-sub faktor jabatan : No.
Faktor/Sub Faktor Jabatan
1
Pengetahuan dan Keterampilan Keterampilan komunikasi Keterampilan pengambilan keputusan Keterampilan melakukan koordinasi tugas Keterampilan menggunakan peralatan kerja Keterampilan berhitung Pendidikan formal Pelatihan Pengalaman Lama bekerja Usaha Usaha fisik Usaha mental Tanggung Jawab Tanggung jawab atas peralatan kerja Tanggung jawab atas keselamatan kerja orang lain Tanggung jawab atas pekerjaan orang lain Tanggung jawab atas keuangan Tanggung jawab atas mutu barang Kondisi Kerja Lingkungan tempat kerja Resiko bahaya atau kecelakaan
2
3
4
Nilai Derajat Faktor dan Sub Faktor 3 4 5 6
1
2
30.00 124.00
60.00 248.00
90.00 372.00
120.00 496.00
61.25
122.50
183.75
245.00
39.25 29.75 109.25 60.00 189.50 100.71
78.50 59.50 218.50 120.00 379.00 201.43
117.75 89.25 327.75 180.00 568.50 302.14
157.00 119.00 437.00 240.00 758.00 402.86
69.25 426.75
138.50 853.50
207.75 1280.25
277.00 1707.00
66.50
133.00
199.50
266.00
47.50
95.00
142.50
190.00
449.25 112.00 127.80
898.50 224.00 255.60
1347.75 336.00 383.40
1797.00 448.00 511.20
284.50 50.25
569.00 100.50
853.50 150.75
1138.00 201.00
7
300.00 503.57
604.29
705.00
639.00
Tabel 5. Hasil Penilaian Derajat Faktor dan Sub-Sub Faktor Jabatan Tengah No.
Faktor/Sub Faktor Jabatan
1
Pengetahuan dan Keterampilan Keterampilan komunikasi Keterampilan pengambilan keputusan Keterampilan melakukan koordinasi tugas Keterampilan menggunakan peralatan kerja
Nilai Derajat Faktor dan Sub Faktor 3 4 5 6
1
2
34.00 51.50
68.00 103.00
102.00 154.50
136.00 206.00
63.50
127.00
190.50
254.00
48.00
96.00
144.00
192.00
99
7
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
2
3
4
Keterampilan berhitung Pendidikan formal Pelatihan Pengalaman Lama bekerja Usaha Usaha fisik Usaha mental Tanggung Jawab Tanggung jawab atas peralatan kerja Tanggung jawab atas keselamatan kerja orang lain Tanggung jawab atas pekerjaan orang lain Tanggung jawab atas keuangan Tanggung jawab atas mutu barang Kondisi Kerja Lingkungan tempat kerja Resiko bahaya atau kecelakaan
1 – 112
ISSN : 1963-6590
43.75 129.25 78.40 160.00 97.43
87.50 258.50 156.80 320.00 194.86
131.25 387.75 235.20 480.00 292.29
175.00 517.00 313.60 640.00 389.71
116.00 448.75
232.00 897.50
348.00 1346.25
464.00 1795.00
134.75
269.50
404.25
539.00
64.75
129.50
194.25
259.00
209.75 97.50 129.00
419.50 195.00 258.00
629.25 292.50 387.00
839.00 390.00 516.00
210.00 210.00
420.00 420.00
630.00 630.00
840.00 840.00
392.00 487.14
584.57
682.00
645.00
Tabel 6. Hasil Penilaian Derajat Faktor dan Sub-Sub Faktor Jabatan Bawah No.
Faktor/Sub Faktor Jabatan
1
Pengetahuan dan Keterampilan Keterampilan komunikasi Keterampilan pengambilan keputusan Keterampilan melakukan koordinasi tugas Keterampilan menggunakan peralatan kerja Keterampilan berhitung Pendidikan formal Pelatihan Pengalaman Lama bekerja Usaha Usaha fisik Usaha mental Tanggung Jawab Tanggung jawab atas peralatan kerja Tanggung jawab atas keselamatan kerja orang lain Tanggung jawab atas pekerjaan orang lain Tanggung jawab atas keuangan Tanggung jawab atas mutu barang Kondisi Kerja Lingkungan tempat kerja Resiko bahaya atau kecelakaan
2
3
4
Nilai Derajat Faktor dan Sub Faktor 3 4 5 6
1
2
14.00 33.00
28.00 66.00
42.00 99.00
56.00 132.00
40.75
81.50
122.25
163.00
49.75 23.00 38.75 47.20 114.25 55.00
99.50 46.00 77.50 94.40 228.50 110.00
149.25 69.00 116.25 141.60 342.75 165.00
199.00 92.00 155.00 188.80 457.00 220.00
403.25 289.25
806.50 578.50
1209.75 867.75
1613.00 1157.00
245.00
490.00
735.00
980.00
157.75
315.50
473.25
631.00
161.00 100.50 236.40
322.00 201.00 472.80
483.00 301.50 709.20
644.00 402.00 945.60
210.00 169.00
420.00 338.00
630.00 507.00
840.00 676.00
7
236.00 275.00
330.00
385.00
1182.00
Pemilihan usulan struktur gaji pokok dilakukan berdasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu : 1. Besarnya persentase kenaikan jumlah usulan struktur gaji pokok harus sesuai dengan kemampuan perusahaan, yaitu maksimal 15%. 2. Standar deviasi, berguna untuk menunjukkan penyimpangan yang terjadi antara gaji dasar awal dan gaji dasar usulan. Dari beberapa alternatif yang ada diusahakan untuk diambil usulan struktur gaji dasar yang memiliki standar deviasi terkecil dengan maksud untuk memudahkan perusahaan menerapkan usulan tersebut. Berikut ini adalah tabel untuk membantu pemilihan usulan struktur gaji dasar berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas :
100
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
1 – 112
ISSN : 1963-6590
Tabel 7. Pemilihan Struktur Gaji Dasar Hasil Penyusunan Struktur Gaji Usulan
Jumlah Gaji Dasar Awal (Rp)
Jumlah Gaji Dasar Usulan (Rp)
Persentase kenaikan (%)
Standar Deviasi
Usulan Berdasarkan NRJ Usulan 1 : 2 Usulan 1 : 3 Usulan 1 : 4 Usulan 1 : 5 Usulan 1 : 6
95.458.500 95.458.500 95.458.500 95.458.500 95.458.500 95.458.500
100.892.282 99.454.,323 109.124.256 122.090.352 137.072.173 154.903.747
5.69% 4.19% 14.32% 27.90% 43.59% 62.27%
1.033.103,17 1.041.429,03 1.009.529,39 1.037.149,97 1.160.007,50 1.405.826,25
Sebelum dilakukan perhitungan regresi linier, maka data hasil perhitungan gaji terpilih berdasarkan interpolasi linier 1 : 3 dan nilai relatif jabatan haruslah diuji terlebih dahulu. Beberapa pengujian yang harus terpenuhi sebelum dilakukannya uji regresi liner antara lain adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedatisitas. Berikut ini merupakan data yang akan kita uji : Tabel 8. Gaji Terpilih Pada Jabatan Manajerial Atas No
Nama Jabatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Gaji Terpilih (Rp) = Y
Point = X
5,000,000 4,000,000 3,000,000 4,000,000 3,000,000 5,000,000 4,000,000 5,000,000 33,000,000 4,125,000
7013.62 6994.91 7543.51 7496.86 7210.41 7553.71 7543.39 7710.61 59,067 7,383
Manager Exim/Perijinan & Marketing Manager Personalia & GA Manager Maintenance & Engineering Manager Pembelian & Pengadaan Manager Gudang & Stock Manager Produksi Manager Control/Development Manager Lab/QA Total Rata-rata
Tabel 9. Gaji Terpilih Pada Jabatan Tengah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Jabatan Supervisor Maintenance Supervisor Treatment Line 1 Supervisor DMB line 1 Supervisor Line 2 R&D Inovasi Produk Staff Administrasi R&D Staff Lapangan Exim & Marketing Staff Personalia Staff Purchasing Staff Administrasi Lapangan Control Staff Lapangan Accounting Staff Data Entry Staff Stockist Total Rata-rata
Gaji Terpilih (Rp) = Y
Point = X
1,964,128 2,009,805 2,009,805 1,918,983 2,489,003 1,608,365 1,739,737 1,460,663 2,048,874 1,814,695 2,147,253 1,689,232 1,689,232 24,589,775 1,891,521
5613.66 5711.66 5711.66 5516.81 6739.78 4850.38 5132.24 4533.49 5795.49 5293.06 6006.56 5023.88 5023.88 70,953 5,458
Tabel 10. Gaji Terpilih Pada Jabatan Bawah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Jabatan
Gaji Terpilih (Rp) = Y
Point = X
1,096,907 1,285,675 1,285,675 1,285,675 1,285,675 1,234,405 1,101,451 1,152,722 1,101,451 1,101,451 1,371,226 1,371,226 1,371,226 1,345,591
3753.05 4158.05 4158.05 4158.05 4158.05 4048.05 3762.8 3872.8 3762.8 3762.8 4341.6 4341.6 4341.6 4286.6
Operator Forklift L1
Operator Maintenance
Stockist Chips Operator Gudang
Operator Treatment
101
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
1 – 112
1,345,591 1,319,956 1,319,956 1,345,591 1,319,956 1,319,956 1,371,226 1,319,956 1,319,956 1,319,956 1,319,956 1,071,272 1,659,925 1,634,290 1,245,451 1,447,736 1,126,504 1,100,869 1,075,234 1,075,234 1,075,234 1,075,234 980,500 1,006,135 980,500 1,496,792 1,471,157 51,526,340 1,256,740
Operator Milling Operator Dryer
Operator Produksi
Operator Forklift L2 Operator Lab Control Operator Lab QA Umum/GA
Sekuriti
Kebersihan/Umum Kepala Regu Treatment Kepala Regu DMB Total Rata-rata
ISSN : 1963-6590
4286.6 4231.6 4231.6 4286.6 4231.6 4231.6 4341.6 4231.6 4231.6 4231.6 4231.6 3698.05 4961.00 4906 4071.75 4505.75 3816.55 3761.55 3706.55 3706.55 3706.55 3706.55 3503.3 3558.3 3503.3 4611 4556 168,099 4,100
Dari nilai yang didapat berdasarkan interpolasi 1 : 3 didapatkan hasil bahwa ada 8 orang yang mengalami penurunan gaji pokok. Sehingga jika dari hasil perhitungan ternyata gaji usulan lebih rendah dari gaji pokok saat ini, maka yang digunakan adalah gaji pokok saat ini, karena tidak mungkin untuk menurunkan gaji seorang karyawan. Dan total gaji yang harus dikeluarkan kepada seluruh karyawannya berdasarkan interpolasi 1 : 3 ini adalah sebesar Rp 109.124.256 dan hasil ini masih di bawah kemampuan perusahaan untuk menaikkan gaji para karyawannya yaitu maksimum sebesar Rp 109.777.275, akan tetapi masih banyak yang perlu untuk dipertimbangkan manakah gaji usulan terbaik menurut perhitungan. Usulan gaji pokok terbaik terdapat pada usulan gaji pokok berdasarkan interpolasi 1 : 3, karena kenaikan total gaji pokok adalah 14,32% yang tidak melebihi kemampuan perusahaan untuk menaikkan gaji saat ini yaitu 15%. Dan pada usulan 1 : 3 memiliki nilai standar deviasi yang terkecil sehingga dapat dikatakan bahwa penyimpangan yang terjadi pada usulan 1 : 3 antara gaji pokok atau dasar saat ini dengan gaji pokok usulan adalah yang terkecil dibandingkan dengan gaji usulan yang lain. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka diberikan beberapa hal yang menjadi kesimpulan, yaitu : 1. Struktur gaji pokok saat ini masih belum baik, karena penyususunan struktur gaji pokok saat ini hanya dibuat berdasarkan subyektifitas dari pimpinan, dan tidak ada perhitungan khusus (secara kuantitatif) mengenai seberapa besar tanggung jawab, usaha, dan kondisi yang diperlukan untuk suatu jabatan tertentu. Sehingga di PT. GA terjadi turn over yang cukup tinggi yang disebabkan oleh ketidakpuasan para karyawan mengenai gaji pokok yang diterima. Untuk itu perlu dilakukannya perbaikan pada struktur gaji pokok, perbaikan ini dilakukan dengan melakukan evaluasi jabatan menggunakan metode point system.
102
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
1 – 112
ISSN : 1963-6590
2. Alasan dilakukannya analisa jabatan adalah karena terakhir kali perusahaan membuat analisa jabatan (membuat job description) untuk seluruh jabatan yang ada pada PT. GA adalah pada tahun 1999 dan pada saat itu ada beberapa jabatan yang masih belum ada seperti pada bagian R&D, Laboratorium, Marketing, dan QA. Serta tidak adanya persyaratan jabatan yang jelas dan disetujui bersama oleh pihak pemimpin perusahaan. Untuk itulah maka dalam penelitian ini dilakukan kembali proses analisa jabatan untuk mengetahui tugas, tanggung jawab, serta wewenang untuk tiap-tiap jabatan yang ada. 3. Dari hasil perhitungan evaluasi jabatan didapatkan hasil usulan gaji pokok terbaik terdapat pada usulan gaji pokok berdasarkan interpolasi 1 : 3, karena kenaikan total gaji pokok adalah 14,32% yang tidak melebihi kemampuan perusahaan untuk menaikkan gaji saat ini yaitu 15%. Dan pada usulan 1 : 3 memiliki nilai standar deviasi yang terkecil yaitu sebesar 1.009.529,39 sehingga dapat dikatakan bahwa penyimpangan yang terjadi pada usulan 1 : 3 antara gaji pokok atau dasar saat ini dengan gaji pokok usulan adalah yang terkecil dibandingkan dengan gaji usulan yang lain. B. Saran Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka diberikan beberapa hal yang menjadi saran untuk perusahaan dan penelitian yang akan datang, yaitu : 1. Perusahaan dapat menginformasikan kepada karyawan mengenai perincian perhitungan nilai poin atau nilai relatif jabatan yang dihasilkan, sehingga para karyawan akan mengetahui nilai gaji dasar yang didapat adalah sudah sesuai dengan tanggung jawab, usahan, dan keterampilan yang dibutuhkan. Dan juga telah mempertimbangkan faktor lama bekerja kedalamnya. 2. Apabila terjadi perubahan beban kerja dan tanggung jawab pada suatu jabatan serta spesifikasi pekerjaan suatu jabatan, maka perlu dilakukan peninjauan ulang kembali karena nilai relatif jabatan yang didapat adalah sesuai dengan kondisi pada saat penelitian ini dilakukan dan sudah disetujui oleh para komite penilai yang telah mengetahui kondisi perusahaan saat itu, sehingga jika ada perubahanpun akan terjadi pada jangka waktu yang cukup lama. 3. Pihak perusahaan dapat menerapkan program aplikasi penggajian dengan bantuan komputer berdasarkan perhitungan yang diusulkan. Hal ini dapat membantu pihak perusahaan terutama untuk staf yang bertugas untuk menghitung gaji karyawan agar lebih cepat dalam perhitungan jika terdapat perubahan struktur gaji dasar. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Dessler, G., 2005, Human Resources Management, Second edition, Prentice-Hall, New Jersey. [2] Elizur, D., 1991, Job Evaluation a Systematic Approach, Gower Publishing Company Limited, London. [3] Mangkunegara, A.P., 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, Remaja Rosdakarya, Bandung. [4] Moekijat, 1992, Analisa Jabatan, Mandar Maju, Bandung. [5] Noe, R., Mondy, W., and Premeaux, S., 1999, Human Resources Management, International edition, Seventh edition, Prentice-Hall, New Jersey. [6] Obadja, M., 2008, Usulan Perbaikan Sistem Penggajian Bulanan Karyawan Berdasarkan Hasil Evaluasi Jabatan dengan Menggunakan Metode Point System, Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Unika Atma Jaya Jakarta. [7] Pujangkoro, S.A., 2004, Analisis Jabatan (Job Analysis), Penerbit USU, Medan. [8] Purba, A., 1995, Sistem Pengupahan Imbalan Jasa: Uraian Perencanaan Skala Gaji & Implementasi, PT. Grasindo, Jakarta.
103
Spektrum Industri, 2014, Vol. 12, No. 1,
[9] [10] [11]
[12] [13]
1 – 112
ISSN : 1963-6590
Ranupandojo, H., dan Husnan, S., 1996, Manajemen Personalia, Edisi ke-4, BPFE UGM, Yogyakarta. Ranupandojo, H., 1985, Evaluasi Pekerjaan, BPFE UGM, Yogyakarta. Saaty, T. L.,1993, Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin: Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Yang Kompleks, Pustaka Binaman Presindo, Jakarta. Santoso, R.D., 2004, Analisis Regresi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Siswanto, B., 1989, Manajemen Tenaga Kerja, Sinar Baru, Bandung.
104