PERANAN GRANAT KOTA BOGOR DALAM MEMBANTU TUGAS KEPOLISIAN GUNA MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
sampai menghilangkan rasa nyeri dan
Oleh: ANDI MUHAMAD YASIR ARAFAT
pengobatan, pelayanan kesehatan, dan
menimbulkan ketergantungan kecanduan.1 Di satu sisi narkotika merupakan obat atau bahan
yang
bermanfaat
di
bidang
pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, di
ABSTRAK Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya dengan berbagai cara dan dampak lain yang ditimbulkannya, merupakan masalah besar yang harus dihadapi banyak negara di dunia ini. Oleh karena, kejahatan narkotika dan obatobatan terlarang pada masa sekarang telah bersifat transnasional yang dilakukan dengan modus operandi yang tinggi dan teknologi yang canggih, aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian, diharapkan mampu mencegah dan menanggulangi kejahatan tersebut guna meningkatkan moralitas dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya bagi generasi penerus bangsa, melakukan kerjasama dengan berbagai organisasi masyarakat, contohnya dengan Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat). Penelitian ini untuk mengetahui peran Granat dalam membantu bersama-sama dengan pemerintah termasuk pihak kepolisian membebaskan masyarakat dari bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
sisi
lain
dapat
menimbulkan
ketergantungan yang sangat merugikan apabila
dipergunakan
tanpa
adanya
pengendalian serta pengawasan yang ketat dan seksama. Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya dengan berbagai cara
dan
dampak
lain
yang
ditimbulkannya, merupakan masalah besar yang harus dihadapi banyak negara di dunia ini. Negara-negara di dunia saat ini benar-benar merasakan ancaman yang serius bagi umat manusia. penyalahgunaan
dan
Masalah
peredaran
gelap
narkotika dan bahan-bahan sejenisnya merupakan bahaya bagi umat manusia yang tidak dapat ditanggulangi secara sepenggal-penggal, tetapi harus merupakan gerakan umat manusia secara bersamasama untuk menghadapi umat manusia yang mulai sesat.
Latar Belakang
Penyebaran narkotika sudah tidak
Narkotika adalah zat atau obat, baik
lagi di kota besar, tetapi sudah masuk ke
yang berasal dari tanaman maupun bukan,
kota-kota
baik sintesis maupun semi sintesis, yang
kecamatan bahkan desa. Jika dilihat dari
dapat
menyebabkan
perubahan
kesadaran,
penurunan
atau
hilangnya
rasa,
kecil
dan
merambah
di
1 Indonesia, Undang-Undang tentang Narkotika, UU Nomor 35 Tahun 2009, Pasal 1 ayat (1).
kalangan pengguna, narkotika tidak hanya
melakukan
dinikmati kalangan tertentu saja, tetapi
perdagangan/peredaran gelap narkotika,
sudah memasuki berbagai profesi, seperti
psikotropika, dan zat adiktif.
halnya juga di Kota Bogor. Langkah-langkah penyalahgunaan
dan
tindak
Upaya
penanggulangan
pencegahan
yang
dimaksudkan adalah untuk menciptakan
gelap
kesadaran, kewaspadaan dan daya tangkal
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
terhadap bahaya-bahaya dan memiliki
lainnya
kemampuan
secara
internasional
peredaran
pidana
regional
telah
maupun
menolak
zat-zat
yang
berbahaya tersebut, untuk selanjutnya
dikoordinir oleh badan-badan PBB dengan
dapat menentukan rencana masa depannya
dukungan dana yang cukup besar untuk
dengan hidup sehat, produktif, kreatif dan
memperkecil kegiatan-kegiatan produksi
bermanfaat
gelap narkotika, psikotropika, dan zat
lingkungannya.
adiktif, dan untuk memutus mata rantai
internasional
peredaran gelap dari daerah produsen ke
penyalahgunaan
konsumen,
yang
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
diarahkan untuk penanganan terhadap
lainnya tetap mengacu pada piagam PBB
korban penyalahgunaan. Keseimbangan
dan prinsip-prinsip hukum internasional
pendekatan kesejahteraan dan aspek-aspek
yang ada.
serta
dilakukan,
untuk
upaya-upaya
keamanan harus dijadikan landasan bagi penyelenggaraan
upaya-upaya
penanggulangan.2
bagi
dirinya
dan
Kebijaksanaan dalam
Indonesia penyalahgunaan
dan
dalam dan
menanggulangi peredaran
gelap
menanggulangi peredaran
gelap,
psikotropika, dan zat adiktif lain, pada
Upaya pencegahan dilakukan secara
dasarnya
mengikuti
langkah-langkah
integral dan dinamis antara unsur-unsur
sebagai berikut:
aparat dan potensi masyarakat, merupakan
1. Langkah pencegahan untuk mengurangi
upaya
yang
terus
menerus
dan
jumlah permintaan;
berkesinambungan, untuk merubah sikap
2. Langkah pengendalian dan pengawasan
perilaku, cara berpikir dari kelompok
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
masyarakat
lainnya
yang
sudah
mempunyai
kecenderungan menyalahgunakan, serta
yang
dimanfaatkan
untuk
pengobatan dan atau bagi kepentingan ilmu pengetahuan;
2
Jefri Hutagalung, “Upaya-upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika”, http://jefrihutagalung.wordpress.com/2009/07/05/upayaupaya-penanggulangan-penyalahgunaan-narkotika-danpsikotropika-part-1/, diakses 2 Agustus 2012.
3. Langkah represif pemberantasan jalur perdagangan gelap;
4. Melakukan upaya penyembuhan/terapi
Gerakan
dan rehabilitasi terhadap korban-korban
(Granat).
penyalahgunaan;
Nasional
Anti
Narkotika
Gerakan Nasonal Anti Narkotika
5. Langkah-langkah
lain
yang
mendukung.
(Granat) Kota Bogor, salah satu wadah baru generasi muda di Kota Bogor, dapat
Upaya pencegahan penanggulangan
berbuat banyak, baik dalam kontribusinya
dan peredaran zat-zat berbahaya tersebut
dalam memberikan saran dan masukan
dapat dilakukan melalui berbagai jalur:
terhadap
1. Jalur keluarga;
penanggulangan
2. Jalur pendidikan, formal dan informal;
maupun dalam penciptaan peranannya
3. Jalur lembaga-lembaga sosial swadaya
yang semakin nyata bagi peningkatan
masyarakat;
upaya
pencegahan bahaya
dan
narkotika,
kualitas generasi muda.
4. Jalur lembaga-lembaga keagamaan;
Tujuan dibentuknya Granat Kota Bogor ini
5. Jalur
adalah menjadi salah satu wadah informasi
kelompok
teman
bermain
remaja/pemuda: club, seni, olah raga,
masyarakat
keterampilan-keterampilan lain;
narkotika,
6. Jalur organisasi kewilayahan, dipimpin oleh aparat RT, RW;
akan pengetahuan bahaya menekan
pertumbuhan
peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia, khususnya Kota Bogor,
7. Melalui media massa, cetak, elektronik, film, maupun seni pentas tradisional. Oleh karena, kejahatan narkotika dan
menuntun
masyarakat
agar
menjauhi
bahaya narkotika khususnya bagi para remaja. Peran Granat ini untuk membantu
obat-obatan terlarang pada masa sekarang
bersama-sama
telah bersifat transnasional yang dilakukan
termasuk pihak kepolisian membebaskan
dengan modus operandi yang tinggi dan
masyarakat dari bahaya peredaran dan
teknologi yang canggih, aparat penegak
penyalahgunaan narkotika.
hukum
dalam
diharapkan
hal
mampu
ini
dan
menanggulangi kejahatan tersebut guna moralitas
sumber
manusia
daya
pemerintah
kepolisian,
mencegah
meningkatkan
dengan
dan di
kualitas Indonesia,
khususnya bagi generasi penerus bangsa, melakukan kerjasama dengan berbagai organisasi masyarakat, contohnya dengan
Identifikasi Masalah Yang menjadi permasalahan dalam penulisan hukum ini adalah: 1. Apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan narkotika? 2. Bagaimana peran Granat Kota Bogor dalam
membantu
kepolisian
guna
menanggulangi
penyalahgunaan
narkotika?
optimal,
belum
menyeluruh
terpadu
(holistik)
dan serta
belum belum
3. Apa yang menjadi kendala Granat Kota
mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini
Bogor dalam membantu kepolisian
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
guna menanggulangi penyalahgunaan
internal maupun eksternal sebagai dampak
narkotika serta bagaimana upaya jalan
dari pembangunan secara umum dan
keluarnya?
dinamika politik, ekonomi, sosial-budaya maupun keamanan. Upaya
Analisi dan Pembahasan Penyalahgunaan
narkotika
penanggulangan
penyalahgunaan
narkotika
secara
merupakan bahaya yang amat merugikan
komprehensif adalah melalui pendekatan
suatu negara. Hal ini disebabkan tindak
Harm Minimisation, yang secara garis
pidana narkotika oleh generasi muda
besar
memberikan dampak buruk, baik jasmani
kegiatan utama, yaitu supply control,
atau rohani dari generasi muda, sehingga
demand reduction dan harm reduction.
memberikan kerugian yang amat besar
Yang dilakukan secara terpadu antar
bagi negara.
instansi terkait dan lembaga swadaya
dikelompokkan
menjadi
tiga
Trend perkembangan kejahatan atau
masyarakat lainnya, mulai dari upaya
penyalahgunaan narkotika dari waktu ke
preventif, represif, kuratif dan rehabilitatif
waktu menunjukkan kecenderungan yang
serta
semakin meningkat, bahkan kasus-kasus
Sedangkan putusan hakim yang memberi
yang terungkap oleh jajaran Kepolisian
efek jera kepada si pelaku tindak pidana
hanyalah merupakan fenomena gunung es,
narkotika
yang hanya sebagian kecil saja yang
menurunkan tingkat kriminal.
tampak
sedangkan
itulah peranan hukum diperlukan sebagai a
kedalamannya tidak terukur. Peningkatan
tool of social engineering seperti yang
ini terjadi karena pengaruh kemajuan
dikemukakan oleh Roscoe Pound. Untuk
teknologi, globalisasi dan derasnya arus
dapat memahami lebih dalam mengenai
informasi. Yang tidak kalah pentingnya
bagaimana
karena keterbatasan yang dimiliki aparat
masyarakat perlu diperhatikan pendapat
penegak
di
permukaan
hukum
dalam
berkesinambungan.3
dimungkinkan
hukum
berfungsi
dapat Untuk
dalam
melakukan
pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Penanggulangan
secara
penyalahgunaan
narkotika di Indonesia saat ini belum
3
Anonim, “Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba”, http://dimaslova.wordpress.com/2008/12/01/upayapenanggulangan-penyalahgunaan-narkoba/, diakses 2 Agustus 2012.
Rudolf Von Jhering yang menyatakan:
Penyalahgunaan
narkotika,
.Law were only way to achive the end
psikotropika dan minuman keras pada
namely social control”.4
umumnya
Penyalahgunaan dalam penggunaan
disebabkan
karena
zat-zat
tersebut menjanjikan sesuatu yang dapat
narkotika adalah pemakaian obat-obatan
memberikan
atau zat-zat berbahaya dengan tujuan
kenyamanan, kesenangan dan ketenangan,
bukan untuk pengobatan dan penelitian
walaupun
serta digunakan tanpa mengikuti aturan
dirasakan secara semu.
serta dosis yang benar.
Dalam kondisi
rasa
hal
itu
kenikmatan,
sebenarnya
Penyalahgunaan
hanya
zat-zat
ini
yang cukup, wajar atau sesuai dosis yang
disebabkan beberapa faktor, antara lain :
dianjurkan dalam dunia kedokteran saja
1. Lingkungan sosial
maka pengguna narkotika secara terus-
a. Motif ingin tahu
menerus
akan
5
mengakibatkan
Di masa remaja, seseorang lazim
ketergantungan, depedensi, adiksi, atau
mempunyai sifat selalu ingin tahu
kecanduan.
segala sesuatu dan ingin mencoba
Penyalahgunaan
narkotika
juga
sesuatu
yang
belum
atau
kurang
berpengaruh pada tubuh dan mental-
diketahui dampak negatifnya. Bentuk
emosional para pemakainya. Jika semakin
rasa ingin tahu dan ingin mencoba itu
sering dikonsumsi, apalagi dalam jumlah
misalnya dengan mengenal narkotika,
yang berlebihan maka akan merusak
psikotropika maupun minuman keras
kesehatan tubuh, kejiwaan, dan fungsi
atau bahan berbahaya lainnya
soisal di dalam masyarakat.
Pengaruh
b. Kesempatan
narkotika pada remaja bahkan dapat
Kesibukan kedua orang tua maupun
berakibat
menghambat
keluarga dengan kegiatannya masing-
perkembangan kepribadiannya. Narkotika
masing, atau dampak perpecahan rumah
bahkan dapat merusak potensi diri, sebab
tangga akibat broken home, serta
dianggap sebagai cara yang wajar bagi
kurangnya kasih sayang merupakan
seseorang
dan
celah kesempatan para remaja mencari
menyelesaikan permasalahan hidup sehari-
pelarian dengan cara menyalahgunakan
fatal,
dalam
karena
menghadapi
hari.
4
Ronny H. Soemitro, Masalah-masalah Sosiologi Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984), hal. 60.
5 Anonim, (Online), “Faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkotika, Psykotropika Dan Bahan Berbahaya (Minuman Keras)”, tersedia di http://alhasyi.blogspot.com/2011/10/vbehaviorurldefaultvmlo.html, diakses tanggal 28 September 2012.
narkotika,
psikotropika
minuman
keras
atau
maupun bahan/obat
berbahaya.
masa ini biasanya mereka ingin lepas dari
ikatan
diperlakukan
c. Sarana dan prasana
Padahal
aturan-aturan oleh
di
sisi
orang lain
tuanya.
masih
ada
hal
itu
Ungkapan rasa kasih sayang orang tua
ketergantungan
terhadap
seperti
berakibat timbulnya konflik pribadi.
memberikan fasilitas dan uang yang
Dalam upaya terlepas dari konflik
berlebihan,
pemicu
pribadi itu, mereka mencari pelarian
untuk
dengan menyalahgunakan narkotika,
membeli narkotika untuk memuaskan
psikotropika maupun minuman keras
segala
dirinya.
atau obat berbahaya dengan tujuan
Biasanya, para remaja mengawalinya
berusaha untuk mengurangi ketegangan
dengan merasakan minuman keras, baru
atau agar lebih berani menentang
kemudian mencoba-coba narkotika dan
kehendak dan aturan yang diberikan
obat terlarang psikotropika.
oleh orang tuanya.
putra-putrinya
bisa
penyalahgunaan
jadi
uang
saku
keingintahuan
2. Kepribadian
sehingga
yang
c. Mental
a. Rendah diri
Lemahnya
mental
seseorang
akan
Perasaan rendah diri di dalam pergaulan
mudah untuk dipengaruhi perbuatan
bermasyarakat, seperti di lingkungan
dan tindakan atau hal-hal yang negatif
sekolah, tempat kerja, dan sebagainya
oleh lingkungan sekitarnya. Sehingga
sehingga
semua
tidak
dapat
mengatasi
pengaruh
negatif
ini
pada
perasaan itu, remaja berusaha untuk
gilirannya menjurus kepada aktifitas
menutupi kekurangannya agar dapat
penyalahgunaan narkotika, psikotropika
menunjukkan
dirinya,
maupun minuman keras atau obat
cara
berbahaya tidak dapat mengimbangi
melakukannya menyalahgunakan
eksistensi dengan
narkotika,
perilaku
dalam
lingkunganya
dan
psikotropika maupun minuman keras,
dirinya merasa diasingkan.
sehingga dapat merasakan memperoleh
Jadi narkotika merupakan suatu zat atau
apa yang diangan-angankan antara lain
substansi yang dapat menimbulkan
lebih aktif, lebih berani dan sebagainya.
ketagihan dan ketergantungan bagi
b. Emosional
pemakainya.
Kelabilan emosi remaja pada masa pubertas
dapat
mendorong
remaja
melakukan kesalahan fatal. Pada masa-
Proses
terjadinya
ketergantungan dapat secara bertahap
yang
pada
garis
besarnya
dapat
dijelaskan sebagai berikut:6
akan berlanjut menjadi ketergantungan.
1. Tahap pengenalan awal Pada
tahap
ini
yang coba-coba, sembilan orang (90%)
3. Tahap habitual/kebiasaan konsumsi
Para pengguna sudah mengkonsumsi
narkotika untuk pertama kalinya oleh
narkotika secara teratur, misalnya tiap
seseorang baik secara sengaja karena
minggu atau dua hari sekali.
alasan
tahap ini telah terjadi toleransi, yaitu
medis
atau
ketidaktahuan/secara mengkonsumsi
terjadi
tidak
narkotika,
karena sengaja
mereka
harus
meningkatkan
Pada
dosis
misalkan
pemakaian guna menghasilkan efek
minumannya dicampur narkotika oleh
atau reaksi yang diharapkan. Konsumsi
orang lain.
Pada umumnya orang
narkotika sudah menjadi kebiasaan dan
tersebut belum merasakan ”reaksi enak”
95% sampai 99% orang yang telah
(halusinasi dan eforia) dari narkotika
memasuki tahap ini akan berlanjut
karena memang tidak ada niat/maksud
menjadi ketergantungan.
untuk mendapatkan atau mengetahui
belum
reaksi dari narkotika yang terkonsumsi
sehingga masih mampu melakukan
tadi.
pekerjaan atau aktifitas rutin, seperti
2. Tahap rekreasional
terganggu
Orang ini
fungsi
sosialnya
sekolah, bekerja, dan lain-lain.
Pada tahap ini seseorang telah dengan
4. Tahap adiksi/ketagihan
sengaja untuk coba-coba atau iseng
Pada tahap ini dapat dipastikan 100%
ingin mengetahui reaksi dari narkotika.
akan
Biasanya
merasakan
secara fisik, psikologis dan sosial.
reaksi halusinasi dan eforia sesuai yang
Penggunaan narkotika akan dilakukan
diharapkan, sehingga secara psikologis
setiap
dan efek farmakologis akan mendorong
menggunakan, maka semua aktifitas
orang tersebut mengulanginya lagi,
atau pekerjaan rutin menjadi terganggu.
misalkan
Mereka merasa sudah tidak bisa hidup
mereka
akan
mengkonsumsi
narkotika
setiap ada pesta atau pada acara-acara tertentu atau setiap bulan sekali dan seterusnya.
Dari
hasil
menjadi
hari
ketergantungan
dan
kalau
baik
tidak
tanpa narkotika. 5. Tahap dependensi/ketergantungan
penelitian
Sama dengan tahap adiksi, yaitu telah
dinyatakan bahwa dari sepuluh orang
terjadi ketergantungan baik secara fisik, psikologis dan sosial, bedanya mereka yang telah memasuki tahap ini sudah
6
Ibid.
tidak merasakan lagi nikmat atau
”reaksi enak” dari narkotika, sedangkan
sebagai jalur lalu lintas gelap peredaran
pada tahap adiksi mereka masih dapat
narkotika.
menikmati
”reaksi
enak”
seperti
2. Secara rutin melakukan pengawasan di
halusinasi, eforia dan lain-lain. Mereka yang
masuk
dalam
mengkonsumsi
tahap
narkotika
ini
tempat hiburan malam. 3. Bekerjasama dengan pendidik untuk
bertujuan
melakukan
pengawasan
hanya untuk menghilangkan rasa sakit
sekolah
yang berlebihan dan supaya tidak
penyalahgunaan
dianggap
gila.
siswanya.
Penggunaan narkotika menjadi sangat
4. Meminta
sebagai
orang
yang
terhadap
diduga
kepada
terjadi
narkotika
oleh
instansi
yang
intensif beberapa kali sehari, karena
mempunyai wewenang izin sebagai
begitu reaksi obat/narkotika sudah habis
penerbit tempat hiburan malam untuk
akan terjadi gejala putus obat (sakau)
selalu
seperti rasa sakit yang amat sangat dan
pendirian
tidak tertahankan serta tidak bisa diatasi
barangkali akan dijadikan media untuk
dengan apa saja kecuali mengkon-sumsi
memperlancar
narkotika lagi.
narkotika.
Dengan demikian,
mereka sudah tidak mungkin lagi bersosialisasi
di
tengah-tengah
Jadi
menindaklanjuti tempat
surat
hiburan
jalur
peranan
penanggulangan
izin malam
peredaran
Granat
dalam
penyalahgunaan
masyarakat apalagi melakukan aktifitas
narkotika hanya sekedar preventif saja,
sehari-hari.
yaitu memberikan pengarahan-pengarahan.
Jadi peran yang dilakukan oleh
Hal ini merupakan komitmen untuk terus
Granat tidaklah sebesar yang dilakukan
memerangi narkotika. Selain menjalin
oleh
koordinasi, juga menggencarkan sosialisasi
pemerintah
dalam
mencegah
terjadinya penyalahgunaan narkotika dan
di
sejenisnya.
Melalui pengendalian dan
masyarakat
pengawasan
langsung
jalur
menginformasikan
agar
peredaran narkotika.7 Karena sindikat
berkembang
narkotika lebih banyak mengincar para
menjadi ancaman faktual. Langkah yang
pelajar dan mahasiswa untuk dijadikan
ditempuh antara lain dengan tindakan,
konsumen
peredaran potensi
gelap
terhadap
dengan
kejahatan
tujuan
tidak
sekolah-sekolah
dan
untuk
narkotika,
di
tengah
berpartisipasi adanya
jadi
indikasi
dibutuhkan
sebagai berikut : 1. Melakukan tempat-tempat
pengawasan yang
terhadap
diduga
keras
7
Ratu Laila, Wawancara, Ketua Granat Kota Bogor, Rabu, 3 Oktober 2012.
penanganan
yang
sistematis
untuk
Jadi, agar upaya penanggulangan
pencegahan
dan
mengatasi
kasus
penyalahgunaan narkotika yang dilakukan
narkotika.
tersebut dapat mencapai sasaran yang
Kontribusi
Granat
secara
nyata
diharapkan, maka perlu dilakukan, antara
dalam memberikan saran dan masukan
lain : 8
terhadap
1. Perlunya peningkatan kualitas penyidik
upaya
pencegahan
penanggulangan
bahaya
dan
narkotika,
Polri
khususnya
pada
Direktorat
peningkatan
anggaran
maupun dalam penciptaan peranannya
narkotika,
yang semakin nyata bagi peningkatan
penyelidikan dan penyidikan kasus
kualitas generasi muda. Sehingga, Granat
narkotika,
peningkatan
sarana
Kota Bogor merupakan salah satu wadah
prasarana
pendukung,
guna
informasi masyarakat akan pengetahuan
memberdayakan
bahaya narkotika, menekan pertumbuhan
mengungkapkan kasus penyalahgunaan
peredaran dan penyalahgunaan narkotika
narkotika.
di Indonesia, khususnya Kota Bogor, menuntun
masyarakat
agar
Polri
dan lebih dalam
2. Melengkapi sarana deteksi narkotika
menjauhi
yang akan digunakan oleh aparat Bea
bahaya narkotika khususnya bagi para
dan Cukai di pintu masuk wilayah
remaja Kota Bogor.
Indonesia, berupa detector canggih (x
Penyalahgunaan
narkotika
ray, scanning, dan lain-lain), dog
merupakan suatu pola penggunaan yang
detector dan lain-lain sehingga dapat
bersifat fatologik dan harus menjadi
menggagalkan masuknya narkotika ke
perhatian segenap pihak atau elemen
Indonesia.
masyarakat. Meskipun sudah terdapat banyak
informasi
yang
3. Perlu
membuat
lembaga
menyatakan
pemasyarakatan khusus narkotika pada
dampak negatif yang ditimbulkan oleh
beberapa kota besar di Indonesia, jika
penyalahgunaan
hal ini sulit tercapai maka perlu
dalam
mengkonsumsi
narkotika, tapi hal ini belum memberi
dilakukan
angka
narapidana narkotika dan narapidana
yang
mengurangi
cukup tingkat
signifikan
dalam
penyalahgunaan
narkotika. Oleh karena itu, Granat Kota
pemisahan
sel
antara
bukan narkotika. 4. Dilakukan revisi perundang-undangan
Bogor secara terus menerus siap bersama-
yang
sama pemerintah membantu masyarakat
kepada pengguna narkotika khususnya
membebaskan diri dari bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
8
Ibid.
mengatur
pemberian
sanksi
bagi
mereka
yang
Bogor
kepada
menggunakan, bukan diberikan pidana
mahasiswa/mahasiswi
khususnya
kurungan
mahasiswa
tetapi
pertama
berupa
kali
peringatan
Kota
baru
Fakultas
Hukum
keras, pembinaan sosial seperti kerja
Universitas Pakuan.
sosial dan sebagainya
mahasiswa/mahasiswi Fakultas Hukum
Kegiatan Granat Kota Bogor, satu
Dan mengajak
untuk bersama-sama ikut memerangi
tahun terakhir ini, adalah :9
penyebaran narkotika, dengan cara
1. Pada tanggal 20 Januari 2012, ikut serta
setidak-tidaknya
tidak
ikut
melakukan demonstrasi yang dipimpin
mempergunakan
narkotika
tersebut,
oleh Pimpinan Umum Granat Henry
mengajak mahasiswa/mahasiswi agar
Yosodiningrat mendatangi Kejaksaan
meningkatkan prestasinya, melakukan
Agung,
mendesak
hal-hal yang bermanfaat dan tidak
Kejaksaan Agung segera mengeksekusi
menyakiti diri sendiri dengan cara
terpidana mati kasus narkotika.
mengkonsumsi narkotika. Karena saat
yang
tujuannya
2. Merekrut relawan anti narkotika di Kota Bogor.
ini yang paling banyak korban adalah generasi muda.
Salah satunya dengan membentuk Duta Anti
Narkotika
langsung.
antara Granat khususnya Granat Kota
seminar-seminar,
Bogor dengan Kepolisian, tidak secara
masyarakat sudah terlalu jenuh, akan
khusus melakukan kerjasamanya, dan
tetapi melalui seminar-seminar juga
biasanya hanya sekedar diikutsertakan
masih tetap dilakukan oleh Granat Kota
dalam
Bogor, yaitu dengan cara mengunjungi
dalam hal penyuluhan, atau dalam hal ikut
langsung sekolah-sekolah yang ada di
serta menyaksikan pemusnahan barang-
sekitar Kota Bogor. Sehingga, sekarang
barang bukti kejahatan narkotika tersebut,
ini Granat Kota Bogor mengajak secara
Granat diundang sekedar LSM untuk
ikhlas untuk menjadi duta. Semakin
menyaksikan pemusnahan barang bukti
banyak duta, akan semakin kokoh
tersebut.10
Kerena
melalui
secara
Jadi, sampai saat ini, kerjasama
pertahanan untuk menangkal narkotika. 3. Dan
kegiatan
September
2012
memperkenalkan 9
terakhir
tanggal
kemarin,
event-event
tertentu,
misalnya
Sedangkan di lingkungan internal
15
Polri sendiri, kegiatan antar fungsi masih
Granat
belum terpadu dan belum terencana secara
keberadaannya
di
baik.
Yang terkesan hanya kegiatan
Ibid. 10
Ibid.
represif saja oleh fungsi Reserse. Fungsi
5. Banyak berdiri tempat-tempat hiburan
Binamitra, Intelijen dan Samapta kurang
malam ilegal yang diduga menjadi
proaktif
peredaran gelap narkotika;
dalam
preventif,
melakukan
upaya
contoh
bahwa
sebagai
6. Peredaran
narkotika
masih
sulit
penyuluhan atau komunikasi, informasi
diberantas karena produk hukum yang
dan edukasi kepada masyarakat lebih
ada kurang bisa menjerat bandar-bandar
banyak menunggu jika ada permintaan dari
narkotika.
pihak lain (kelompok masyarakat). Oleh
akan
penggunaan narkotika masih kurang
mendesak pemerintah, aparat penegak
bisa menggapai ke seluruh pelosok
hukum, maupun departemen kesehatan
nusantara karena kurangnya dana.
untuk
karena
itu,
Granat
7. Kampanye untuk menunjukkan bahaya
bersungguh-sungguh
memerangi
Sedangkan upaya penyelesaiannya
narkotika ini baik pada penyelidikan
adalah:
maupun penindakan.
1. Mengadakan
Kendala yang dihadapi, dalam hal penanggulangan
penyalahgunaan
narkotika, antara lain:
dengan masyarakat dalam mengungkap sindikat narkotika ; yang
narkotika
apa yang melatarbelakanginya.
makin
pengedar
bervariasi
dan
terorganisir sehingga aparat mengalami
tempat
hiburan
malam yang telah diduga menjadi sarang peredaran narkotika; 3. Menindak
dijalankan
secara
mendalam pada setiap kasus narkotika
2. Menutup/menyegel
1. Kurangnya kerjasama antara aparat
2. Modus
pendidikan
tegas
penyalahgunaan
setiap
pelaku
narkotika
dengan
hukuman yang berat agar mereka jera; 4. Pemerintah harus memperhatikan betul
hambatan dalam pengungkapannya;
aparat-aparat penegak hukum seperti
3. Ketidaktegasan sanksi yang diberikan
polisi, jaksa, hakim dan lain-lain agar
pemerintah
kepada
pelaku
penyalahgunaan narkotika; 4. Ketidaktahuan
masyarakat
dengan memberi hukuman yang ringan tentang
bahaya mengkonsumsi narkotika jika mereka sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya
mengapa
masih juga memakainya;
tidak mempermainkan kasus narkotika
mereka
pada bandar-bandar narkotika yang tertangkap. 5. Dana
yang
dialokasikan
untuk
kampanye penanggulangan narkotika agar
diperbesar
maupun APBD.
baik
dari
APBN
Sedangkan kendala yang dihadapi
ada penjara yang menerapkan ketentuan
Granat, khususnya Granat Kota Bogor saat
tersebut sehingga masih sulit untuk
ini, adalah:11
memberantas pengendalian narkotika di
1. Granat hanya mempunyai kewenangan
penjara, karena mereka menggunakan
sekedar
proaktif
upaya
dalam
preventif,
melakukan
padahal
banyak
telpon genggam dan internet, dan sebagian besar tahanan menggunakan
permasalahan yang terjadi pada saat
beragam alat telekomunikasi.
melakukan
pelaku-
kalau belum bisa dilaksanakan kawasan
pelaku pengedar narkotika. Contohnya,
"blank spot area" dapat dipastikan
rumah tahanan atau penjara sepertinya
bisnis
masih menjadi salah satu tempat yang
dikendalikan dari dalam jeruji tahanan.
dinilai
Oleh
hukum
paling
kepada
aman
untuk
narkotika
karenanya
yang
bisa
paling bisa
mengendalikan bisnis narkotika, sampai
dilakukan
kini penjara tetap menjadi lokasi aman
Granat Kota Bogor adalah melakukan
bagi pebisnis narkotika. Penjara kerap
edukasi sejak dini tentang bahaya
dijadikan tempat mengendalikan bisnis
narkotika kepada anak-anak menjadi
narkotikar,
salah satu upaya untuk menghindari
karena
narapidana
di
masih
lokasi
itu
dibolehkan
oleh
masih
Jadi
Granat,
khususnya
penyalahgunaan
obat-obat
menggunakan telpon genggam (hp) dan
Dan
reguler
mengakses internet.
pencerahan
Selain itu, penghuni penjara kasus
khususnya usia sekolah untuk menjauhi
narkotika sampai kini masih sering
narkotika.
menjadi tahanan ekslusif yang memiliki keistimewaan
dibandingkan
secara
kepada
terlarang. melakukan
generasi
muda
2. Secara internal Granat Kota Bogor juga
dengan
mengalami permasalahan, yaitu dimana
narapidana lainnya. Jadi, kunci untuk
hanya sebagian pengurus yang mau
menyelesaikan
narkotika
terlibat secara eksis, untuk melakukan
tersebut adalah dengan menjadikan
edukasi ke masyarakat, yaitu dengan
penjara "blank spot area" atau kawasan
melakukan
tidak
juga
masyarakat, khususnya generasi muda,
Melalaui pengamatan yang
yang dapat dilakukan melalui sekolah-
terdapat
internet. dilakukan
oleh
masalah
signal
Granat,
telpon
khususnya
Granat Kota Bogor, sampai kini belum
pencerahan
sekolah, ataupun kampus.
kepada
Hal ini
mengakibatkan, masih banyak sekolahsekolah yang belum dijangkau Granat
11
Ratu Laila, Loc. Cit.
Kota Bogor.
3. Disamping itu juga, Granat Kota Bogor
menjalankan visi, misi serta tujuannya,
adalah organisasi yang berdiri sendiri
mempunyai loyalitas, kapasitas serta
dan dibiayai dari iuran masing-masing
kapabilitas
anggota
masalah
perannya sebagai kader anti narkoba
merupakan
Granat Kota Bogor, demi mencapai
kendala, yang sampai saat ini belum
visi, misi serta tujuan Granat secara
bisa teratasi.
keseluruhan.
Granat,
pendanaan
juga
sehingga masih
Hal ini mengakibatkan
dalam
menjalankan
Granat Kota Bogor, hanya meminta partisipasi masyarakat secara sukarela
Penutup Upaya
untuk bersama-sama dengan Granat melakukan
pencerahan
kepada
masyarakat khususnya generasi muda. 4. Mengingat sebagian besar pengurus DPC Granat Kota Bogor mempunyai kesibukan yang cukup tinggi, sementara apabila
melihat
tugas
yang harus
diemban dalam mencapai visi, misi serta
tujuan
Granat
juga
membutuhkan
waktu,
tenaga
sangat serta
pikiran yang tidak sedikit, maka harus ada yang membantu dalam menjalankan kegiatan
organisasi.
Untuk
itulah
penanggulangan
penyalahgunaan
narkotika
secara
komprehensif adalah melalui pendekatan Harm Minimisation, yang secara garis besar
dikelompokkan
menjadi
tiga
kegiatan utama yaitu Supply control, Demand reduction dan Harm reduction. Yang dilakukan secara terpadu antar instansi terkait dan lembaga swadaya masyarakat lainnya, menyeluruh mulai dari upaya pre-emtif, preventif, represif, kuratif
dan
rehabilitatif
serta
secara
berkesinambungan.12
Granat Kota Bogor merekrut kader anti narkotika Granat,
yang merupakan
pemuda/pemudi yang dididik untuk menjadi ujung tombak kegiatan Granat Kota Bogor, bukan hanya terlibat dalam roda organisasi tetapi juga kader anti narkoba Granat inilah yang menjadi ujung tombak seluruh kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Granat. Kader anti narkotika Granat ini harus mempunyai perhatian dan tekad yang besar
untuk
membantu
organisasi
12 Anonim, (Online), tersedia di http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/penyala hgunaan-narkotika.html, diakses tanggal 2 Oktober 2012.
Daftar Pustaka
Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kencana, 2002. Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Rajawali Pers, 2006. Atmasasmita, Romli. Tindak Pidana Narkotika Transnasional dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia. Bandung : Citra Aditya Bakti, 1977. Catio, Muchlis. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Pendidikan. Jakarta: Badan Narkotika Nasional, 2006. Kaligis, O.C. & Associates. Narkoba dan Peradilannya di Indonesia, Reformasi Hukum Pidana Melalui Perundangan dan Peradilan. Bandung, 2002. Makarao, Taufik. Tindak Narkotika. Jakarta : Indonesia, 2003.
Pidana Ghalia
Moeljatno. Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Dalam Hukum Pidana. Yogyakarta : Bina Aksara, 1983. Muladi, Lembaga Pidana Bersyarat. Bandung: Alumni, 1992. Muladi dan Barda Nawawi Arief. Teoriteori dan Kebijakan Pidana. Bandung: Alumni, 1998. Prakoso, Djoko. Kejahatan-kejahatan yang Merugikan dan Membahayakan Negara. Jakarta : Bina Aksara, 1987.
Sasangka, Hari. Narkotika dan Psikotropika Dalam Hukum Pidana. Bandung : Mandar Maju, 2003. Soedjono D. Hukum Narkotika Indonesia. Bandung : Alumni, 1987. .Kriminologi Bunga Bandung : Alumni, 1985.
Rampai.
.Kejahatan dan Penegakan Hukum di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Soemitro, Ronny H. Masalah-masalah Sosiologi Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984. Sudarsono. Kamus Hukum. Rineka Cipta, 2007. Sudarto. Kapita Selekta Bandung: Alumni, 1986.
Jakarta :
Pidana.