PENGUKURAN PENGARUH VARIABEL MOTIVASI MASLOW TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG DI PT SMII Gunawarman Hartono1; Ratih Novalistya R2
ABSTRACT The article purposes is to know the influence of motivation variable that consist of physiology need, safety and secure working need, social need, reward need, and actualisation need on employee productivity of home industry in Sidoarjo. Beside that, also want to know which variable has the strong influence or dominant on employee productivity. From partial or simultant test, physiology need has the strongest influence among others. That is suitable with the income level of the worker that it is only able to use for primary need. Keywords: motivation, maslow, work-force productivity.
ABSTRAK Artikel membahas pengaruh variabel motivasi yang terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, serta kebutuhan aktualisasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan pada industri rumah tangga di Kabupaten Sidoarjo. Di samping itu, juga ingin diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh yang kuat atau dominan terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan. Dari hasil pengujian secara parsial maupun simultan, diketahui kebutuhan fisiologis mempunyai pengaruh yang paling kuat diantara variabel lainnya. Hal itu sesuai dengan tingkat penghasilan tenaga kerja langsung yang hanya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Kata kunci: motivasi, maslow, work-force productivity.
1 2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta Sarjana Teknik, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, UBiNus, Jakarta
Pengukuran Pengaruh Variabel... (Gunawarman Hartono; Ratih Novalistya R)
59
PENDAHULUAN Pada umumnya, setiap perusahaan industri memiliki kebijakan sistem kerja yang berbeda-beda, terutama pada departemen produksinya. Kebijakan yang beragam diciptakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi perusahaan itu sendiri. Selain itu, tenaga kerja juga menjadi salah satu bagian penting yang mendukung suatu kegiatan produksi dalam perusahaan. Produktivitas kerja seorang karyawan biasanya terwujud sebagai prestasi karyawan tersebut di lingkungan kerjanya. Seorang karyawan ingin mencapai prestasi yang setinggi-tingginya sesuai dengan prestasinya karena dengan imbalan yang besar itu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Tinggi rendahnya produktivitas tenaga kerja ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kemauan kerja, kemampuan kerja, dan tersedianya fasilitas teknologi, serta bahan baku yang digunakan. Guna lebih meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dapat diusahakan melalui pemberian motivasi dengan melihat kebutuhan yang dominan dari para pekerja, baik kebutuhan fisiologis ataupun kebutuhan lain, seperti kebutuhan keselamatan dan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, serta kebutuhan aktualitasasi diri. Makin tepat usaha pemberian motivasi, produktivitas tenaga kerja makin tinggi sehingga akan menguntungkan kedua belah pihak, baik pihak perusahaan maupun pekerja. Perbaikan sistem kerja juga mungkin dapat meningkatkan produktivitas. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas, diantaranya motivasi tenaga kerja. Dengan penelitian ini diharapkan dapat diketahui sejauh mana pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan pada kegiatan produksi di PT SMII. Di samping itu, juga ingin diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh yang kuat atau dominan terhadap produktivitas tenaga kerja langsung yang terdapat pada lantai produksi. Bertitik tolak dari latar belakang tersebut maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Apakah variabel motivasi, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan aktualisasi diri mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap produktivitas tenaga kerja langsung pada PT SMII? 2. Variabel motivasi mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap produktivitas tenaga kerja pada karyawan tenaga kerja langsung PT SMII?
60
INASEA, Vol. 7 No. 1, April 2006: 59-67
Tujuan penelitian sebagai berikut. 1. Membahas pengertian produktivitas. 2. Menganalisis pengaruh faktor kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan aktualisasi diri yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja. 3. Melakukan analisis regresi akan faktor kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan aktualisasi diri, terhadap produktivitas. 4. Mengetahui apakah variabel motivasi yang mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap produktivitas tenaga kerja langsung 5. Mengetahui variabel motivasi yang paling berpengaruh pada tenaga kerja langsung.
1.
2.
Manfaat penelitian sebagai berikut. Bagi perusahaan industri, sebagai masukan yang berupa informasi tentang pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja karyawan yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan untuk memotivasi pekerjanya. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
Hipotesis H1 : Semakin terpenuhi kebutuhan fisiologisnya, maka produktivitas kerja akan meningkat. H2 : Semakin terpenuhi kebutuhan akan adanya jaminan keselamatan dan keamanan kerja, maka produktivitas kerja akan meningkat. H3 : Semakin terpenuhi kebutuhan sosial, maka produktivitas kerja akan meningkat. H4 : Semakin terpenuhi kebutuhan akan penghargaan diri, maka produktivitas kerja akan meningkat. H5 : Semakin terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri, maka produktivitas kerja akan meningkat.
Identifikasi Variabel Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja langsung PT SMII. Sebagai variabel tidak bebas adalah produktivitas tenaga kerja langsung PT SMII ysng diberi simbol Y. Variabel bebas (X) adalah variabel motivasi yang meliputi kebutuhan psikologis (X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja (X2), Kebutuhan sosial(X3) kebutuhan penghargaan (X4), dan kebutuhan aktualisasi diri(X5).
Objek Penelitian Dalam penelitian ini, objek yang dipilih adalah tenaga kerja langsung pada departemen manufacturing PT SMII.
Pengukuran Pengaruh Variabel... (Gunawarman Hartono; Ratih Novalistya R)
61
Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner pada responden, yakni tenaga kerja langsung PT SMII. Kuisioner yang telah diisi kemudian diperiksa yang memenuhi syarat dan mana yang tidak memenuhi syarat dalam pengisiannya. Setelah itu, diuji ke-validan-nya dan diuji raliabilitasnya.
Teknik Analisis Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah bentuk regresi linier berganda dan tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya. Dari hasil pengolahan data, dilakukan pengujian hipotesis dengan uji statistik, yaitu uji F dan uji t. Setelah itu, dilakukan uji multikolinearitas untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antarvariabel bebasnya.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda menggunakan software SPSS dengan metode regresi yang digunakan adalah stepwise, diperoleh persamaan regresi berikut.
Keterangan:
Y = 0.593 + 0.446 X1 + 0.271 X2 + 0.163 X4 Y : Faktor Produktivitas. X1 : Faktor Kebutuhan Fisiologi. X2 : Faktor Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan Kerja. X4 : Faktor Kebutuhan Sosial
Dari pegujian regresi diketahui bahwa ketiga variabel independen yang masuk ke dalam persamaan regresi adalah merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap variabel dependennya. Didapatkan sebesar 81.5% produktivitas dapat dijelaskan dari ketiga faktor itu. Faktor lainnya memberi sebesar 18.5%. Tanda koefisien regresi masing-masing variabel sesuai dengan harapan teoritis. Artinya, makin semakin terpenuhinya kebutuhan fisiologisnya, adanya jaminan keselamatan dan keamanan kerja, makin akrabnya hubungan kerja antara teman maupun dengan pemilik perusahaan maka produktivitas kerja akan meningkat. Berdasarkan perhitungan uji t dan uji F yang telah dilakukan, dapat diperoleh ringkasan sebagai berikut.
62
INASEA, Vol. 7 No. 1, April 2006: 59-67
Tabel 1 Hasil Perhitungan Uji t no 1 2 3
Keterangan Fisiologi Keamanan dan Keselamatan Kerja Sosial
Nilai t hitung 9.449 4.231 2.896
Nilai t tabel 2.387 2.387 2.387
Tabel 2 Hasil Perhitungan Uji F nilai F hitung 96.942
Nilai F tabel 3.18
Dari tabel tersebut dan koefisien persamaan regresi, dapat dijelaskan bahwa kebutuhan fisiologi mempunyai pengaruh yang paling kuat diantara variabel lainnya dalam produktivitas kerja tenaga kerja langsung lantai produksi PT SMII. Keadaan itu sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Maslow mengenai hierarki kebutuhan manusia. Memang kebutuhan fisiologis itu merupakan kebutuhan yang pertama dan pokok bagi setiap manusia. Lebih-lebih bagi karyawan pada lantai produksi yang rata-rata pendapatannya masih rendah sehingga sebagian besar upah yang didapat hanya untuk memenuhi kebutuhan fisiologis itu. Kondisi itu berpengaruh terhadap pendapatan karyawan yang rata-rata mempunyai pendapatan subsistem, artinya sebagian besar dan bahkan seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi barang kebutuhan pokok. Oleh karena itu, teori Maslow memang terbukti kebenarannya. Untuk kebutuhan yang juga berpengaruh terhadap produktivitas kerja setelah kebutuhan fisiologi adalah keamanan dan keselamatan kerja. Hal itu sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Maslow mengenai hierarki kebutuhan manusia, memang kebutuhan akan keamanan dan keselamatan kerja itu merupakan kebutuhan yang kedua setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi. Hal itu juga berpengaruh karena pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja langsung pada PT SMII ini berhubungan dengan lay out lantai produksi yang licin dan banyak memiliki tanki yang tinggi juga bertekanan tinggi. Untuk ini, para pekerja merasa keamanan dan keselamatan kerja mereka perlu untuk dijamin oleh perusahaan. Keamanan dan keselamatan kerja itu juga mencakup jangka panjang berupa jaminan sosial, pendidikan, kesehatan, dan tunjangan lainnya. Hal itu juga dirasa butuh oleh pekerja karena penghasilan mereka yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan risiko pekerjaannya yang juga tidak dapat dianggap sepele. Untuk kebutuhan yang juga berpengaruh terhadap produktivitas kerja setelah kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja adalah kebutuhan sosial. Hal itu sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Maslow mengenai hierarki kebutuhan manusia, memang kebutuhan sosial ini merupakan kebutuhan yang ketiga setelah kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja terpenuhi. Hal itu juga berpengaruh karena pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja langsung pada PT SMII ini dilakukan selama 24 jam,
Pengukuran Pengaruh Variabel... (Gunawarman Hartono; Ratih Novalistya R)
63
yang terbagi dalam 3 shift kerja. Kebutuhan sosial ini diperlukan pekerja karena dengan jam kerja yang demikian sangat dibutuhkan lingkungan kerja yang mendukung untuk dapat bekerja secara maksimal. Apalagi untuk shift kerja pada malam hari, sangat dibutuhkan lingkungan kerja yang sangat mendukung. Hal itu mencakup hubungan sosial antarpekerja. Selain hubungan antarpekerja, para pekerja juga merasa dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan dalam meningkatkan performance kerja di tempat kerjanya. Hal itu dapat dilihat dari tingkat kehidupan sosial yang memiliki tingkat kekerabatan yang kental. Dari semua hasil perhitungan, variabel kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri didapatkan tidak berpengaruh sama sekali terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal itu terbukti dengan didapatkannya nilai koefisien regresi dan nilai t hitungnya yang rendah. Sesuai dengan teori, bahwa kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang akhir terpenuhi. Kondisi itu didukung oleh rendahnya tingkat pendidikan para pekerja yang tercermin dari hasil pengumpulan data melalui kuesioner. Menurut teori Hierarki kebutuhan Maslow, tingkat kebutuhan tidak akan naik ke hierarki atasnya sebelum kebutuhan pada hierarki tingkat bawahnya terpenuhi. Namun, dalam penelitian ini kebutuhan yang muncul ada tiga, yaitu fisiologi, keamanan dan keselamatan kerja, dan sosial. Dengan urutan hubungan yang paling kuat adalah sesuai dengan hierarki Kebutuhan Maslow. Hal itu dapat disebabkan karena standar dari kebutuhan responden berbeda-beda sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan tersebut dapat naik ke kebutuhan pada hierarki di atasnya karena kebutuhan tersebut tidak lagi mutlak tidak terpenuhi. Dalam arti, kebutuhan tersebut cukup terpenuhi namun masih perlu diperhatikan.
64
INASEA, Vol. 7 No. 1, April 2006: 59-67
PENUTUP Simpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian sebagai berikut. 1. Bahwa variabel motivasi Maslow secara nyata berpengaruh terhadap produktivitas kerja pada tenaga kerja langsung lantai produksi PT SMII. 2. Didapatkan variabel yang paling berpengaruh adalah fisiologi terbukti dengan nilai t maupun F yang sangat signifikan. Hal itu karena karyawan pada lantai produksi yang rata-rata pendapatannya masih rendah sehingga sebagian besar upah yang didapat hanya untuk memenuhi kebutuhan fisiologis ini. 3. Kebutuhan akan penghargaan, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal itu dikarenakan tingkat pendidikan tenaga kerja langsung yang rata-rata masih rendah. Dan kebutuhan aktualisasi diri, juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal itu dikarenakan kebutuhan sebelumnya belum terpenuhi, karena menurut hierarki Maslow, kebutuhan akan meningkat bila kebutuhan pada hierarki sebelumnya terpenuhi. 4. Berdasarkan pengolahan data maka teori Maslow memang terbukti kebenarannya, bahwa kebutuhan yang sangat berpengaruh adalah kebutuhan yang berada pada tingkat terbawah dari hierarki Kebutuhan Maslow, dan kebutuhan berikutnya mengikuti sesuai dengan hierarka Kebutuhan Maslow. 5. Perusahaan memerlukan tiga faktor yang harus diperhatikan untuk mendukung produktivitas kerja tenaga kerja langsung dalam departemen manufaktur, yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja, dan kebutuhan sosial.
Saran penelitian sebagai berikut. 1. Untuk dapat meningkatkan usaha pemenuhan kebutuhan fisiologi tenaga kerja langsung, PT SMII telah melakukan beberapa hal yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, juga disarankan untuk memberikan gaji ke-13 bagi tenaga kerja langsung yang diberikan pada tengah tahun ketika sekolah memulai tahun ajaran baru sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi karyawan yang hendak menyekolahkan anaknya. 2. Untuk dapat menungkatkan usaha pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja tenaga kerja langsung, PT SMII telah melakukan beberapa hal yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, juga disarankan untuk melakukan pemberian tanda peringatan pada mesin atau daerah pada lantai produksi yang dianggap berbahaya agar para pekerja dapat lebih awas. Dalam bentuk kelangsungan kerja, dapat dilakukan pemberian jaminan kesehatan bagi anggota keluarga karyawan yang terdaftar, serta pemberian beasiswa bagi anak karyawan yang memiliki prestasi menonjol di sekolahnya. 3. Untuk dapat menungkatkan usaha pemenuhan kebutuhan sosial kerja tenaga kerja langsung, PT SMII telah melakukan beberapa hal yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengadakan family
Pengukuran Pengaruh Variabel... (Gunawarman Hartono; Ratih Novalistya R)
65
gathering dan perayaan hari besar bersama tenaga kerja dan keluarga masing-masing. Diharapkan keluarga memahami lingkungan kerja karyawan tersebut dan memberi dukungan mengenai pekerjaan yang dilakukan kerabatnya yang bekerja pada perusahaan sehingga mereka dapat termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi karena selama ini perusahaan hanya mengadakannya bagi tenaga kerjanya saja. 4. Pihak pimpinan perusahaan harus dapat menjaga agar para karyawan tetap bergairah dalam bekerja dan selalu mempunyai perilaku positif dalam melaksanakan tugasnya sehingga produktivitas kerjanya dapat selalu terjaga. 5. Pimpinan langsung departemen manufaktur disarankan untuk selalu membina hubungan baik dengan karyawannya sehingga secara tidak langsung dapat memantau kinerja karyawan dan dapat mengetahui jenis motivasi yang baik untuk meningkatkan produktivitas kerja. 6. Para karyawan sebaiknya diarahkan dan diberi dorongan sehingga potensi yang ada dalam dirinya dapat diubah menjadi prestasi kerja yang menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1999. “Produktivitas Tenaga Kerja Karyawan pada Industri Rumah Tangga di Kabupaten Sidoarjo.” Diakses 17 January 2005 dari http://puslit.petra.ac.id/journals/management/ Buffa, Elwoods. 1994. Manajemen Produksi/Operasi. Jilid 2. Edisi 6. Jakarta: Erlangga. Dajan, Anton. 1995. Pengantar Metode Statistik. Jakarta: LP3ES. Gulo, W. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. Hair, F. Joseph, et. Al. 1998. Multivariate Data Analysis. New Jersey: Prentice Hall. Hair, Tatham. 1998. Multi Variate Data Analysis. 5th Edition. New Jersey: Prentice Hall. Handoko, Hani. 1986. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Maslow, Abraham, H. 1994. Motivasi dan Kepribadian: Teori Motivasi dengan Pendekatan Hierarki Kebutuhan Manusia. Jakarta: LPPM. Render, Barry. 1997. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks. Santoso, S. dan F. Tjiptono. 2002. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT Elex Media Computindo.
66
INASEA, Vol. 7 No. 1, April 2006: 59-67
Santoso, Singgih. 2004. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elexmedia Komputindo. Siregar, Syarifuddin. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian. Jakarta: Grasindo. Suandi, Turiman. 1999. Statistic for Social Research with Computer Application. Malaysia: Universitas Putra. Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alphabeta. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alphabeta. _______. 2004. Statistika untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Bandung: Alphabeta. Sulaiman, wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya. Yogyakarta: ANDI.
Pengukuran Pengaruh Variabel... (Gunawarman Hartono; Ratih Novalistya R)
67