e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
ISSN: 2303-1204 (online)
Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Nurfita Sari Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi.. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS). Data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data time series dari tahun 2000-2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga variabel yaitu pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan produktivitas tenaga kerja memilki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi. Secara parsial variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan pertumbuhan penduduk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi, dengan nilai R-squared sebesar 0.9853 angka ini menunjukkan sekitar 98% dari variasi penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi periode 2000-2013 dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja, sedangkan sisanya 2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model estimasi Kata Kunci : Penyerapan Tenaga Kerja, Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan Penduduk, dan Produktivitas Tenaga Kerja
PENDAHULUAN Pembangunan merupakan suatu upaya untuk mencapai pertumbuhan kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat (Arsyad, 2003). Oleh karena itu, pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia dan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Membangun kesejahteraan rakyat adalah meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang layak dan bermartabat dengan memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja. Pembangunan ekonomi suatu daerah atau suatu negara pada dasarnya merupakan interaksi dari berbagai kelompok variabel antara lain sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, teknologi dan lain-lain. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi tidak lepas dari peran manusia dalam mengelolanya. Dimana manusia merupakan tenaga kerja, input pembangunan, juga merupakan konsumen hasil 33
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
ISSN: 2303-1204 (online)
pembangunan itu sendiri. Secara teoritis pembanguanan mensyaratkan adanya sumber daya manusia yang berkualitas, sumber daya manusia dapat berperan sebagai suatu faktor produksi tenaga kerja yang dapat menguasai teknologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian, untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan pembentuk modal manusia (human capital). Sumber daya manusia mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Pengertian kedua dari sumber daya manusia (SDM) menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Kedua pengertian SDM tersebut mengandung aspek kuantitas dalam arti jumlah penduduk yang mampu bekerja dan aspek kualitas dalam arti jasa kerja yang tersedia dan diberikan untuk produksi. Indonesia sebagai sebuah negara dimana pembangunan nasional pada hakikatnya memiliki salah satu tujuan yaitu memajukan kesejahteraan umum. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat yaitu, pertama pertumbuhan penduduk di negara berkembang cenderung tinggi sehingga melebihi pertumbuhan kapital. Kedua, demografi profil lebih muda sehingga lebih banyak penduduk yang masuk lapangan kerja. Ketiga, struktur industri di negara berkembang cenderung mempunyai tingkat diversifikasi kegiatan ekonomi rendah serta tingkat keterampilan penduduk belum memadai membuat usaha penciptaan lapangan kerja menjadi semakin kompleks. Penduduk adalah sebagai subjek dan juga objek pembangunan. Sebagai subjek pembangunan, maka penduduk harus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak pembangunan. Demikian sebaliknya, pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh penduduk yang bersangkutan. Oleh karena itu, pembangunan suatu negara harus dikembangkan dan dilaksanakan dengan memperhitungkan kemampuan penduduknya sehingga seluruh penduduk dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika pembangunan tersebut. Maka pembangunan suatu negara dapat dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Keadaan atau kondisi kependudukan yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan dengan kualitas penduduk yang memadai, akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi pembangunan nasional. Pembangunan di Provinsi Jambi yang berlangsung secara menyeluruh dan berkesinambungan telah meningkatkan PDRB. Pencapaian hasil-hasil pembangunan yang sangat dirasakan masyarakat merupakan agregat pembangunan dari 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi yang tidak terlepas dari peran pemerintah dan masyarakat. Kota Jambi merupakan pusat perekonomian di Provinsi Jambi memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi hal ini dapat dilihat dalam 14 tahun terakhir yaitu selama periode 2000-2013 PDRB Kota Jambi mengalami peningkatan dimana pada tahun 2000 sebesar Rp 1.970.944,50 (miliar) dan pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp 4.232.247,70 (miliar) dengan tingkat rata-rata pertumbuhan sebesar 5,63 persen. PDRB terdiri dari sektor-sektor ekonomi menurut lapangan usaha. Pertumbuhan PDRB yang tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 7,76 persen dan pertumbuhan PDRB terendah terjadi pada tahun 2002 yaitu sebesar 3,68
34
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
ISSN: 2303-1204 (online)
persen. Selama periode tersebut ada 3 sektor yang paling banyak memberi sumbangan terbesar dibanding sektor lainnya terhadap PDRB yaitu sektor perdagangan, hotel, restoran ,industri pengolahan dan sektor pengakutan (transportasi). Pada tahun 2013 sektor perdagang, hotel, dan restoran menyumbang sebesar 26,75 persen. Sektor indutri menyumbang sebesar 17,61 persen dan sektor pengakutan 19,32 persen. Hal ini terjadi dikarenakan banyaknya investor yang menanamkan modalnya dan membangunan usaha di bidang perhotelan dan restoran serta banyaknya industri-industri baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jambi. Sehingga sumbangan yang diterima dari sektor ini dapat meningkatkan pertumbuhan PDRB Kota Jambi. Namun disisi lain berbagai kendala dalam memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan sumber modal masih dihadapi oleh penentu kebijakan di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota. Salah satu masalah yang perlu disikapi secara tegas dan bijak adalah masalah ketenagakerjaan, seperti perkembangan jumlah angkatan kerja yang pesat namun tidak diikuti tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup. Kendala lain yang merupakan kendala pokok di bidang ketenagakerjaan yaitu, penawaran tenaga kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau kualifikasi yang dituntut oleh pasar tenaga kerja, meskipun permintaan sangat tinggi, sehingga timbul angka pengangguran yang tinggi. Sejalan dengan pembangunan ekonomi nasional, maka adanya kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja dan kemauan berbagai sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja menjadi kesempatan kerja masih menjadi masalah utama di bidang perekonomian. (Kuncoro,2004) Penduduk merupakan bagian penting dalam pembangunan ekonomi. Jumlah penduduk Kota Jambi selama periode 2000-2013 menunjukkan peningkatan yang disebabkan faktor tingkat fertilitas yang tinggi dan penurunan angka mortalitas akibat dari tingkat kesehatan yang semakin membaik, serta adanya migrasi yang cukup tinggi yang diakibatkan karena pesatnya pertumbuhan perekonomian Kota Jambi yang ditandai dengan semakin meningkatnya investasi pada berbagai sektor perekonomian dan semakin berkembangnya infrastruktur. Banyaknya investasi yang tumbuh di Kota Jambi akan menarik minat penduduk daerah lain untuk melakukan perpindahan. Selain itu, adanya berbagai fasilitas seperti beragamnya lapangan pekerjaan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas hiburan, dan lainnya akan menarik orang untuk bermigrasi ke Kota Jambi. Hal ini dapat dilihat bahwa dalam 14 tahun terakhir ini jumlah penduduk Kota Jambi terus meningkat setiap tahunnya yaitu sebesar 379.168 jiwa pada tahun 2000 kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi 569.331 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 2,98 persen (BPS Kota Jambi, 2013). Produktivitas merupakan ukuran kemampuan faktor-faktor produksi dalam menghasilkan output dari setiap sumber daya yang digunakan. Tingkat produktivitas tenaga kerja digambarkan dari rasio PDRB suatu daerah terhadap jumlah perkerja pertahun. Tingkat produktivitas tenaga kerja di Kota Jambi masih mengalami peningkatan. Dimana selama periode 2000-2013 pertumbuhan rata-rata produktivitas tenaga kerja sebesar 0,34 persen. Dimana pada tahun 2000 – 2004 produktivitas tenaga kerja di Kota Jambi mengalami penurunan sebesar Rp 27.855.897 pada tahun 2000 dan pada tahun 2004 sebesar Rp 13.546.725. kemudian mengalami peningkatan ditahun 2005 yaitu sebesar 15.042.514. pertumbuhan produktivitas tenaga kerja tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 12,58 persen.
35
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
ISSN: 2303-1204 (online)
Angkatan kerja menunjukkan besarnya jumlah penduduk yang diikutsertakan dalam proses pembagunan di Kota Jambi . Banyaknya tenaga kerja yang terserap oleh suatu sektor perekonomian dapat digunakan untuk menggambarkan daya serap sektor perekonomian tersebut terhadap penyerapan tenaga kerja yang bekerja. Berdasarkan data SAKERNAS Kota Jambi penduduk yang bekerja pada tahun 2000 sebesar 70.755 jiwa dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar 230.243 jiwa. Pertumbuhan rata-rata penduduk yang berkerja di Kota Jambi selama periode 2000-2013 sebesar 4,92 . Pada tahun 2013 menurut klasifikasi lapangan usaha penyerapan tenaga kerja terbesar berada pada sektor perdagangan, hotel, restoran sebesar 32,33 persen, dan jasa kemasyarakatan sebesar 33,23 persen. Peningkatan produktivitas tenaga kerja tidak terlepas dari upaya peningkatan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan dan latihan. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia, maka produktivitas tenaga kerja tidak dapat ditingkatkan dan hal ini akan mempengaruhi jumlah penyerapan tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time series dari tahun 2000-2014 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, mencakup jumlah penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, d a n tingkat produktivitas tenaga kerja. Dalam penelitian ini data dianalisis secara deskriftif kuantitatif. Metode analisis diskriptif ini dilakukan untuk melihat perkembangan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, produktivitas tenaga kerja dan penyerapan tenaga kerja di kota Jambi. Sedangkan analisis kuantitatif merupakan analisis yang menggunakan alat analisis berupa model matematika, statistik dan ekonometrika. Hasil analisis kuantitatif disajikan dalam bentuk angka kemudian di jelaskan dalam uraian (Nazir, 2011). Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (independen ) terhadap variabel terikat (dependen) baik secara simultan maupun parsial serta melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan. Metode kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis tujuan kedua yakni mengtahui besarnya pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi. Model penyerapan tenaga kerja yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Dimana : Y = Penyerapan Tenaga Kerja β0 = Konstanta
36
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
β1 β2 β1 X1 X2 X3 µ it t
ISSN: 2303-1204 (online)
= Keoefisien regresi variabel X1,X2,X3 = Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) = Pertumbuhan Penduduk = Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja = Faktor gangguan = Waktu.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi ditunjukkan oleh indikator PDRB. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan laju pertumbuhan ekonomi yang dibentuk dari 9 sektor ekonomi. Secara keseluruhan PDRB Kota Jambi selama tahun 2000-2013 mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 jumlah PDRB Kota Jambi sebesar Rp 1.970.944,50 terjadi peningkatan pada tahun 2013 sebesar 4.232.247,70 dengan tingkat rata-rata perkembangan sebesar 5,62 persen. Selama periode tersebut ada 3 sektor yang paling banyak memberi sumbangan terbesar dibanding sektor lainnya terhadap PDRB yaitu sektor perdagangan, hotel, restoran ,industri pengolahan dan sektor pengakutan (transportasi). Hal ini terjadi dikarenakan banyaknya investor yang menanamkan modalnya dan membangunan usaha di bidang perhotelan dan restoran serta banyaknya industri- industri baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jambi. Pertumbuhan penduduk Dinamika pertambahan penduduk merupakan suatu keadaan yang biasa terjadi disetiap daerah. Bertambahnya jumlah penduduk suatu wilayah tentu saja harus diikuti dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah-masalah kependudukan seperti masalah sosial, ekonomi, keamanan, dan lingkungan. Dalam pembangunan ekonomi penduduk merupakan salah satu faktor yang sangat penting, sebab penduduk merupakan tenaga kerja yang potensial untuk melakukan pembangunan tersebut apabila digunakan semaksimal mungkin. Disamping itu jumlah penduduk yang cukup besar dari satu sisi dapat menjadi modal dasar pembangunan dan jumlah penduduk juga dapat menghambat pembangunan ekonomi apabila komposisi penduduk usia kerja lebih kecil bila dibandingkan penduduk diluar usia kerja dan tingginya tingkat pengangguran. Jumlah penduduk di Kota Jambi periode 2000-2013 menunjukkan peningkatan. Perkembangan jumlah penduduk Kota Jambi selama periode 2000-2013 mengalami peningkatan dengan rata-rata perkembangan sebesar 2,98 persen. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Kota Jambi sebesar 377.913 jiwa, pada tahun 2001 jumlah penduduk meningkat menjadi 382,158 dengan tingkat perkembangan sebesar 0,99 persen dari tahun sebelumnya dan terus mengalami peningkatan ditahun 2013 sebesar 569.331 jiwa dengan tingkat perkembangan sebesar 1,62 persen. Peningkatan jumlah penduduk tertinggi terjadi ditahun 2008 yaitu sebesar 532.572 dengan tingkat perkembangan sebesar 11,18. Tingginya angka perkembangan penduduk Kota Jambi pada tahun 2008 terjadi karena faktor tingkat fertilitas yang tinggi dan penurunan tingkat mortilitas akibat dari kesehatan yang semakin membaik, serta adanya migrasi 37
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
ISSN: 2303-1204 (online)
yang cukup tinggi yang diakibatkan karena pesatnya pertumbuhan perekonomian Kota Jambi yang ditandai dengan semakin meningkatnya investasi pada berbagai sektor perekonomian dan semakin berkembangnya infrastruktur. Banyaknya investasi yang tumbuh di Kota Jambi akan menarik minat penduduk daerah lain untuk melakukan perpindahan. Selain itu, adanya berbagai fasilitas seperti beragamnya lapangan pekerjaan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas hiburan, dan lainnya akan menarik orang untuk bermigrasi ke Kota Jambi. Produktivitas tenaga kerja Secara umum produktivitas tenaga kerja merupakan ukuran kemampuan suatu faktor produksi (input) dalam menghasilkan output. Dengan demikian produktivitas merupakan gambaran kemampuan pekerja dalam menghasilkan output. Hal ini karena produktivitas pekerja merupakan hasil yang diperoleh oleh suatu unit produksi dengan jumlah tenaga kerja yang dimiliki, dengan produktivitas kerja yang tinggi menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja juga tinggi. Produktivitas Tenaga kerja di Kota Jambi selama periode 2000-2013 cenderung mengalami peningkatan dan penuruanan. Perkembangan produktivitas tenaga kerja selama periode 2000-2013 sangat mengalami peningkatan dan penurunan hal ini dapat dilihat dari rata-rata perkembangan yang terjadi selam tahun 2000-2013 sebesar 0,34 persen dimana pada tahun 2000 produktivitas tenaga kerja di Kota Jambi sebesar Rp 27.855.897, kemudian mengalami penurun pada tahun 2001 sebesar Rp 21.426.292 dengan tingkat perkembangan sebesar -3,43 persen. Produktivitas tenaga kerja tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp 17.331.119 dengan tingkat perkembangan sebesar 12,58 persen. Penyerapan tenaga kerja Penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya lapangan kerja yang sudah terisi yang tercermin dari banyaknya jumlah penduduk bekerja. Penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor perekonomian. Terserapnya penduduk bekerja disebabkan oleh adanya permintaan akan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi dalam periode 2000-2013 mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun. Rata-rata perkembangan penyerapan tenaga kerja yang terjadi selama periode tersebut sebesar 4,92 persen. Dimana pada tahun 2000 penyerapan tenaga kerja sebesar 70.755 jiwa yang terserap diberbagai sektor perekonomian. Pada tahun 2001 dan 2002 penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 96.842 jiwa dan pada tahun 2002 sebesar 122.929 jiwa. Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi Hasil estimasi model pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi diberikan sebagai berikut :
38
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
ISSN: 2303-1204 (online)
Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat maka digunakan uji F, besarnya F hitung adalah 224,387 sedangkan nilai tabel F 0,05 (10,3) adalah 3,708. Dengan demikian nilai F statistik (224,387) < F tabel (3,708). Maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama Pertumbuhan ekonomi, Pertumbuhan Penduduk dan Produktivitas Tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap Penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi selama periode 2000-2013. Untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel bebas berpengaruh , maka dapat digunakan koofesien determinasi (R2). Dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2 adalah sebesar 0.9853 angka ini menunjukkan sekitar 98% dari variasi penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi periode 2000-2013 dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja sedangkan 2% dipengaruhi variabel lainnya yang tidak diteliti. Untuk mengetahui signifikannya pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan tingkat produktivitas tenaga kerja secara parsial terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi digunakan uji t yaitu, dengan membandingkan probabilita t hitung pada α=5%. Variabel pertumbuhan ekonomi memiliki p-value atau Prob (t-Statistic) lebih kecil dibandingkan α = 5% (0.0149 < 0.05), artinya variabel pertumbuhan ekonomi signifikan mempengaruhi penyerapan tenaga kera di Kota Jambi. Signifikannya variabel pertumbuhan ekonomi mencerminkan bahwa naik-turunnya jumlah penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi tergantung pada pertumbuhan ekonomi kota tersebut. Kondisi ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tambunsari (2012) yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap jumlah penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi. Variabel pertumbuhan penduduk memiliki p-value atau Prob(t-Statistic) lebih besar dibandingkan α = 5% (0,1348 > 0,05), artinya variabel pertumbuhan penduduk tidak signifikan mempengaruhi penyerapan tenaga kejra di Kota Jambi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan dan hasil penelitian terdahulu dilakukan oleh Ostinasia. T. (2011) yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Tidak signifikannya variabel pertumbuhan penduduk terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk tidak selalu menjadi faktor utama yang dapat mempengaruhi penyerapan tenaga kerja.
39
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
ISSN: 2303-1204 (online)
Variabel produktivitas tenaga kerja memiliki p-value atau Prob(t-Statistic) lebih kecil dibandingkan α = 5% (0.000 < 0.05), artinya variabel produktivitas tenaga kerja signifikan mempengaruhi penyerapan tenaga kera di Kota Jambi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa produktivitas tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan. Produktivitas dapat mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. Peningkatan produktivitas kerja akan menurunkan biaya produksi per unit barang. Dengan turunnnya biaya produksi per unit, pengusaha dapat menurunkan harga jual barang, oleh sebab itu permintaan masyarakat akan barang tersebut bertambah. Pertambahan permintaan akan barang mendorong pertambahan produksi, dan selanjutnya menambah permintaaan akan tenaga kerja. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi mengalami peningkatan dan penurunan, dengan tingkat rata-rata penyerapan tenaga kerja yang terjadi sebesar 4,92 persen. 2. Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) di Kota Jambi periode tahun 2000-2013 secara keseluruhan mengalami peningkatan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata pertahunnya sebesar 5,62 persen. 3. Jumlah penduduk Kota Jambi selama periode 2000-2013 mengalami peningkatan pertahunnya dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,98 persen. 4. Perkembangan produktivitas tenaga kerja selama periode 2000-2013 mengalami peningkatan dan penurunan dengan rata-rata pertumbuhanya dari tahun 2000 hingga 2013 sebesar 0,34 persen . 5. Secara bersamaan ketiga variabel bebas yaitu pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan produktivitas tenaga kerja memilki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi. Secara individual variabel pertumbuhan ekonomi dan produktivitas tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel penyerapan tenaga kerja, sedangkan pertumbuhan penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi. Saran 1. Berkaitan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pemerintah diharapkan lebih meningkatkan output sektor dan sub sektor supaya penyerapan tenaga kerja meningkat terus dari tahun ke tahun. Pembangunan ekonomi di Kota Jambi dengan memperhatikan sektor dan sub sektor unggulan untuk selalu dikembangkan, selain itu sektor dan sub sektor yang kurang mendominasi untuk lebih ditingkatkan supaya terjadi perputaran ekonomi antar sektor primer, sekunder maupun tersier. Dan pada akhirnya akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. 2. Jumlah penduduk usia produktif yang semakin meningkat setiap tahunnya sehingga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang semakin membaik setiap tahunnya. Maka pemerintah diharapkan dapat menjaga agar penduduk Kota Jambi yang produktif tetap bekerja diwilayahnya sendiri dengan cara menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dan memadai. 3. Produktivitas tenaga kerja berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi. Maka diperlukan kebijakan pemerintah dalam memperbaiki serta meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan kerja yang ada sehingga diharapkan
40
e-Jurnal Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Vol. 5. No.1, Januari – April 2016
ISSN: 2303-1204 (online)
akan semakin membaiknya kualitas pekerja dan produktivitas tenaga kerja akan meningkat. 4. Diharapkan bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti dengan tema yang sama untuk menambah jangka waktu (periode) penelitian dan menggunakan variabel–variabel yang lain sehingga hasil berikutnya lebih berkembang dan lebih bermanfaat DAFTAR PUSTAKA REFERENCES Amir Amri, Junaidi, Yulmardi.(2009). Metode Penelitian dan Penerapannya. Bogor: IPB Press. Arsyad, lincolin. (2004). Pengantar Perencanaan Pembangunan. Media Widya Mandala. Yogyakarta. Junaidi,J; Hardiani,H. (2009). Dasar-dasar teori ekonomi kependudukan. Jakarta. Hamada Prima Nasir,M. (2011). Metode Penelitian Edisi Ketujuh. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor. Sukirno, Sadono. 2004. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah Dasar Kebijakan Pembangunan. Simanjuntak, Payaman J, 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, BPFE UI, Jakarta. Todaro, P. Michael, 2006. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga, Edisi Ke delapan, Erlangga. Jakarta. Yusral,Y.; Junaidi,J.;Adi Bhakti.(2015). Klasifikasi Pertumbuhan, Sektor Basis dan Kompetitif Kota Jambi Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, 2(4), 209-216
41