PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X MAN 3 KOTA PADANG Lopeli Susanti1,Ninit Alfianika 2, Sri Mulyani Rusli2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
1
ABSTRACT This research background of five problem such as. First, students don’t have spirit in writing lessons. Second, student don’t understand about text structure negotiation.Third, students hard in develop idea caused by limitation of vocabulary. Fourth, usaha do by teacher to improve skill writing text negotiation do with given inggredient or source about negotiation text. Fifth, hasil writing negotiation text not yet meet the judgment indicator can see from students exercise. Goal this research is to know indicator skill produce negotiation text used problem solving student grade X MAN 3 Padang. Kind this research is quantitative with quasi experiment method. Population in this research student grade X MAN 3 Padang registered in 2016/2017 number of students 298spread nine class. Class control anumbe students in experiment class 30 students. So sample in this research 60 students. Technique taken this sample used is random sampling simple. Variable in this research have 2 such as. First, variable free (x) problem solving. Second, variable terikat (y) is skill producetext negotiation. Instrument by used in this research like test workproduce hypotesis.Based hasil reserach, can we know skil produce negotiation text students class X MAN 3 Padang without used problem solving get radian 61,94 like in level of mastery 5665% bein qualification enough (C). Second, tingkat skill problem solving get radian 78,88 like in level of mastery 76-85 % in good qualification (B). Third, can conclude problem solving influential of skill produce negotiation text student class X MAN 3 Padang with t hitung>t tabel is 6,64>1,67. So, problem solving is good of used in produce negotiation text. Keywords : Problem solving, produce negositiation text
bentuk keterampilan menulis adalah
PENDAHULUAN Menulis
merupakan
suatu
kegiatan yang dapat mengungkapkan pikiran,
gagasan,
dan
pendapat
secara tertulis. Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dalam
proses
pembelajaran oleh siswa. Salah satu
keterampilan menulis teks negoisasi. Teks negosiasi adalah teks yang berisi interaksi sosial antara satu orang dengan lainnya yang berfungsi untuk
menetapkan
keputusan
diantara
pihak-pihak
yang
mempunyai
kepentingan
berbeda.
Kedua belah pihak dalam negosiasi
ini memiliki hak atas hasil akhir.
Berdasarkan
Hasil akhir dalam negosiasi ini
wawancara yang dilakukan dengan
memerlukan persetujuan kedua belah
salah seorang guru bahasa Indonesia
pihak sehingga terjadi proses saling
MAN 3 Kota Padang bernama Yulita
memberi
dan
sesuatu
Silvia Amri, S.Pd permasalahan yang
untuk
mencapai
kesepakatan
ditemukan dalam memproduksi teks
bersama. Dalam memproduksi teks
negosiasi adalah sebagai berikut.
negosiasi diharapkan siswa mampu
Pertama,
memproduksi teks negosiasi dengan
pembelajaran menulis masih kurang
strukturnya,
karena
menerima
orientasi,
pengajuan,
observasi
minat
beberapa
siswa
siswa
dan
dalam
kurang
penawaran, dan kesepakatan. Dengan
terampil dalam menulis, sehingga
memperhatikan struktur yang ada
untuk keterampilan menulis siswa
pada teks, maka teks negosiasi yang
kelas X MAN 3 Kota Padang
di tulis oleh siswa mudah dipahami
tergolong rendah. Semi (2007:14),
oleh
menyatakan
pembaca.
pembelajaran
bahwa
memproduksi teks negosiasi terdapat
merupakan
pada Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu
memindahkan gagasan ke dalam
mengolah, menalar dan menyaji
lambang-lambang
dalam ranah konkret dan ranah
dan gagasan-gagasan yang ada dalam
abstrak
pikiran penulis
akan
dalam
lambang-lambang
terkait
pengembangan
dengan
suatu
menulis
tulisan.
kreatif
Ide-ide
dituangkan
dari
yang
sekolah
secara
tulisan. Ide dan gagasan tersebut
mandiri, dan mampu menggunakan
merupakan hasil cipta kreatif dari
metoda
kaidah
penulis dan dikembangkan menjadi
keilmuan. Kompetensi dasar (KD)
suatu hal yang hendak disampaikan.
4.2
Kedua,
dipelajarinya
sesuai
yaitu
negosiasi
di
dengan
memproduksi yang
koheren
teks
bentuk
proses
banyak
kesulitan
yang
sesuai
dialami siswa dalam menulis teks
dengan karakteristik teks yang akan
negosiasi seperti, kesulitan dalam
dibuat baik secara lisan maupun tulis.
menuangkan ide, kurang memahami struktur teks negosiasi, penggunaan kosakata, dan penggunaan EYD.
Menurut
Kosasih
(2016:
182),
mengalami
kesulitan
negosiasi didefinisikan sebagai suatu
kosakata
bentuk
untuk
menentukan struktur teks negosiasi.
mengompromikan keinginan yang
Menurut Kosasih (2016:187), secara
berbeda atau bertentangan. Negosiasi
umum struktur teks negosiasi terdiri
juga dapat diartikan sebagai upaya
dari empat macam yaitu sebagai
untuk mencapai suatu kesepakatan
berikut.
melalui suatu bentuk diskusi atau
pengenalan topik/masalah negosiasi
percakapan. Ketiga¸ penyebab siswa
merupakan bagian dari teks yang
kesulitan
mengungkapkan permasalahan yang
interaksi
dalam
sosial
menulis
karena
yang
memilih
baik
Pertama,
dalam
orientasi
rendahnya minat dan motivasi siswa
akan
dalam
terampil
pengajuan berupa pernyataan dari
dalam menulis teks negosiasi dan
negosiator pertama untuk meminta,
kurangnya sumber belajar siswa.
mengajak, mendorong, negosiator
Keempat, usaha yang dilakukan guru
untuk
untuk meningkatkan keterampilan
dengan
menulis teks negosiasi dilakukan
penawaran
dengan
memberikan
atau
pernyataan dari kedua belah pihak;
sumber
tentang
negosiasi.
berisi penawaran dan penolakan
Kelima¸ hasil menulis teks negosiasi
(adutawar) tentang sesuatu yang
masih belum memenuhi indikator
diajukan.
penilaian bisa dilihat dari latihan
berupa keputusan antara kedua belah
siswa, karena dalam mengerjakan
pihak,
latihan
banyak
kesetujuan maupun ketidaksetujuan.
mengalami kesalahan dalam menulis.
Hal ini disebabkan kurangnya minat
Selanjutnya,
yang
siswa dalam membaca. Kedua, siswa
dilakukan dengan siswa kelas X
merasa bosan karena guru hanya
MAN 3 Kota Padang masalah yang
menggunakan metode ceramah. Hal
ditemukan siswa adalah sebagai
ini disebabkan kurang bervariasinya
beriku.
model yang digunakan oleh guru
belajar.
siswa
Kurang
bahan
teks
masih
wawancara
Pertama,
dalam
memproduksi teks negosiasi siswa
dinegosiasikan.
atau
melakukan
Kedua,
sesuatu
keinginannya. berupa
Keempat,
baik
itu
sesuai Ketiga,
pernyataan-
kesepakatan
yang
sehingga siswa menjadi bosan.
berupa
Guru perlu menerapkan suatu
berikut.
Pertama,
model pembelajaran yang bervariasi.
masalah,
yaitu
Salah
dapat
menentukan
masalah
yang
akan
digunakan untuk mengatasi masalah
dipecahkan.
Masalah
yang
akan
tersbut yaitu dengan menggunkan
dipecahkan disini adalah mengenai
model
jual beli sepatu. Kedua, menganalisis
satu
model
problem
mengambil
yang
solving.
model
Alasan
merumuskan
langkah
pembelajaran
masalah.
problem solving ini dapat melatih
hipotesis
dan membiasakan para peserta didik
merumuskan berbagai kemungkinan
untuk menghadapi dan memecahkan
pemecahan
masalah secara terampil, selainitu
pengetahuan
modelproblem
Keempat, Mengumpulkan data, yaitu
solving
mengembangkan
dapat
kemampuan
Ketiga,
siswa
yaitu,
langkah
siswa
dan
diperlukan
model
problem solving dalam pembelajaran
masalah.
memproduksi teks negosiasi juga
hipotesis,
dapat mengatasi permasalahan siswa
mengambil
dalam
kesimpulan
mengembangkan
ide
dan
siswa
dengan
yang
menggambarkan
Penggunaan
langkah
sesuai
berpikir peserta didik secara kritis kreatif.
Merumuskan
dimilikinya.
mencari
dan
informasi
yang
untuk
pemecahan
Kelima,
Pengujian
yaitu
langkah
atau
siswa
merumuskan
sesuai
dengan
gagasannya dalam bentuk tulisan,
penerimaan dan penolakan hipotesis
problem
dapat
yang diajukan. Keenam, rumusan
untuk
hasil
solving
membantu mengembangkan
juga
siswa
pengujian
hipotesis
dan
pengetahuan
rumusan kesimpulan.Setelah menguji
barunya dan bertanggung jawab
hipotesis, siswa memproduksi teks
dalam pembelajaran yang mereka
ke dalam bentuk teks negosiasi.
lakukan. Dalam penelitian ini peneliti
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan berikut
tiga ini.
hal
yaitu
menerapkan langkah-langkah yang
sebagai
Pertama,
dikemukan oleh Wina (2014:217),
Mendeskripsikan
menyatakan tahapan-tahapan dalam
memproduksi teks negosiasi tanpa
pemecahan masalah adalah sebagai
menggunakan
kemampuan
model
problem
solving siswa kelass X MAN 3 Kota
dengan
Padang.
maching anggota kelompok. Kelas
Kedua,
kemampuan
Mendeskripsikan
memproduksi
negoisasi
dengan
teks
menggunakan
cara
eksperimen
menjodohkan
diberikan
atau
perlakuan
(treatment) dan kelas control tanpa
model problem solving siswa kelas X
perlakuan.
MAN
sampel pada penetian ini ada simple
3
Kota
Padang.
Mendeskripsikan
Ketiga,
bagaimana
Teknik
random sampling
pengambilan
dilakukan karena
pengaruh penerapan model problem
pengambilan anggota sampel dari
solving
populasi dilakukan secara acak tanpa
terhadap
kemampuan
memproduksi teks negosiasi siswa
memperhatikan
kelas X MAN 3 Kota padang.
populasi itu.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis
penelitian
digunakan
adalah
penelitian
kuantitatif
dengan
eksperimen.
Menurut
(2010:27),
yang
metode Arikunto
penelitian
kuantitatif
adalah penelitian yang menggunakan angka-angka
dimulai
dari
pengumpulan data, penafsiran data dan
terakhir
hasilnya.Metode
ditampilkan yang
digunakan
dalam penelitian ini metodequasi eksperimen. Menurut Sukmadinata (2010:316), eksperimen quasi (quasi eksperimental)
adalah
eksperimental
yang
penelitian penyamaan
kelompok control dengan kelompok eksperimen
hanya
dalam
satu
karakter saja, dan minimal dilakukan
yang
ada
dalam
Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 3 Kota Padang tahun ajaran 2016/2017. Jumlah siswa yang terdaftar pada tahun 2016/2017 berjumlah 298 yang tersebar
dalm
9
kelas.
Pada
penelitian ini, hanya dibutuhkan dua kelas sampel yaitu kelas kontrol berjumlah
30
siswa
dan
kelas
eksperimen 30 siswa. Total sampel pada penelitian ini adalah 60 siswa. Variabel pada penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel
bebas
dalam
penelitian ini adalah penggunaan model problem solving, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kemampuan
memproduksi
teks negosiasi. Teknik pengumpulan data
dikumpulkan
dengan
cara.
Pertama,
guru
membagikan
kemampauan
memproduksi
teks
instrumen penelitian. Kedua, guru
negosiasi tanpa menggunakan model
menjelaskan instrumen penelitian.
problem solving siswa kelas X MAN
Ketiga, siswa menulis teks negosiasi
3 Kota Padang untuk keseluruhan
berdasarkan
indkator sbesar 61,94, berada pada
tema
yang
telah
ditentukan “jual beli tentang harga
rentangan
sepatu”.
kualifikasi cukup (C). Klasifikasi
Keempat,
guru
mengumpulkan lembar jawaban. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di MAN 3 Kota Padang,, kemampuan memproduksi teks negosiasi tanpa menggunakan
model
problem
solving (kelas kontrol) dilakukan di kelas X IPA 3 dengan jumlah 30 orang
siswa.
Kemampuan
memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan
model
problem
solving (kelas eksperimen) dilakukan di kelas X IPA 2. Hasil dan pembhasan
dapat
dilihat
sebgai
berikut ini. 1. Kemampuan Teks
Memproduksi
Negosiasi
Tanpa
Menggunakan Model Problem Solving Siswa Kelas X MAN 3 Kota Padang (Kelas Kontrol) Berdasarkan
hasil
analisis
data, diperoleh nilai rata-rata hitung
56%-65%
kemampuan
dengan
memproduksi
teks
negosasi tanpa menggunakan model problem solving siswa kelas X MAN 3 Kota Padang adalah sebagai berikut.
Pertama,
siswa
yang
memperoleh skor 10 diperoleh oleh 5 orang
siswa dengan memperoleh
persentase
16,66%.Kedua,
siswa
yang memperoleh skor 9 diperoleh oleh
4
orang
memperoleh
siswa
dengan
persentase
13,33%.
Ketiga, siswa yang memperoleh skor 8 diperoleh oleh 6 orang siswa dengan memperoleh persentase 20%. Keempat, siwa yang memperoleh skor 7 diperoleh oleh 5 orang siswa dengan
persentase
16,66%.
Kelima,siswa yang memperoleh skor 6 diperoleh 6 orang siswa dengan memperoleh
persentase
20%.
Keenam, siswa yang memperoleh skor 5 diperoleh 2 orang siswa dengan
memperoleh
persentase
6,66%. Ketujuh, skor 4 diperoleh 2
orang siswa dengan memperoleh
hitung 41,66 berada pada rentangan
pesentase
56-65% dengan kualifikasi lebih dari
6,66%.
Kemampuan
memproduksi untuk masing-masing
cukup.
indikator adalah sebagai berikut.
memprooduksi teks negosiasi tanpa
Pertama untuk indikator 1
Klasifikasi
menggunakan
kemampuan
model
problem
(Orientasi) diperoleh nilai rata-rata
solving siswa kelas X MAN 3 Kota
hitung 66,66 berada pada rentang 46-
Padang sebagai berikut ini. Pertama,
56%
hampir
siswa yang memperoleh nilai 33,33
kemampuan
diperoleh 23 orang siswa. Dengan
dengan
cukup.
kualifikasi
Klasifikasi
memprooduksi teks negosiasi tanpa
memperoleh
menggunakan
problem
Siswa yang memperoleh nilai 66,66
solving siswa kelas X MAN 3 Kota
diperoleh 6 orang siswa. Dengan
Padang sebagai berikut ini. Pertama,
memperoleh
siswa yang memperoleh nilai 33,33
dansiswa yang memperoleh nilai
diperoleh oleh
58,33 diperoleh oleh 1 orang siswa.
model
6 orang siswa,
berkualifikasi kurang sekali. Dengan
Dengan
memperoleh 20%. Kedua, siswa
3,34%.
yang
memperoleh
diperoleh
oleh
6
nilai
66,66
orang
siswa,
berkualifikasi hampir cukup. Dengan memperoleh persentase 20%. Siswa yang
memperoleh
diperoleh
oleh
berkualifikasi memperoleh
5
nilai
58,33
orang
siswa,
cukup. persentase
Dengan 16,66%.
Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 83,33 diperoleh oleh 12 orang siswa, berkualifikasi
baik.
Dengan
memperoleh persentase 40%. Kedua
untuk
indikator
2
(Pengajuan) diperoleh nilai rata-rata
persentase
persentase
memperoleh
Ketiga
76,66%.
20%,
persentase
untuk
indikator
3
(Penawaran) diperoleh nilai rata-rata hitung 72,04 berada pada rentangan 66%-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup. Klasifikasi kemampuan memprooduksi teks negosiasi tanpa menggunakan
model
problem
solving siswa kelas X MAN 3 Kota Padang sebagai berikut ini. Pertama, siswa
memperoleh
diperoleh
oleh
5
nilai
33,33
orang
siswa,
berkualifikasi kurang sekali 16,66%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai
66,66 diperoleh oleh 1 orang siswa,
2. Kemampuan
Memproduksi
berkualifikasi kurang sekali. Dengan
Teks
memperoleh persentase 3,34%, dan
Menggunakan Model Problem
ketiga,
Solving Siswa Kelas X MAN 3
siswa
yang
memperoleh
Negosiasi
58,33 diperoleh oleh 24 orang siswa
Kota
berkualifikasi
Eksperimen)
baik.
Dengan
memperoleh persentase 80%.
(Kesepakatan) diperoeh nilai ratarata
hitung
rentangan
52,21
berada
46%-56%
pada dengan
kualifikasi hampir cukup. Klasifikasi kemampuan
memprooduksi
teks
negosiasi tanpa menggunakan model problem solving siswa kelas X MAN 3 Kota Padang sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai 83,33 diperoleh oleh 2 orang siswa, berkualifikasi baik. Dengan memperoleh persentase 6%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,66 diperoleh oleh 14 orang siswa, berkualifikasi Dengan 47%.
lebih
dari
memperoleh Ketiga,
cukup.
persentase
siswa
yang
memperoleh nilai 33.33 diperoleh oleh 14 orang siswa, berkualifikasi kurang sekali. Dengan memperoleh persentase 47%.
Padang
Berdasarkan
Keempat untuk indikator 4
Dengan
(Kelas
hasil
analisis
data, diperoleh nilai rata-rata hitung kemampauan negosiasi
memproduksi
dengan
teks
menggunakan
model problem solving siswa kelas X MAN
3
Kota
Padang
untuk
keseluruhan indkator sbesar 78,88 berada
pada
kualifikasi
Baik
kemampuan negosasi
rentang (B).
76%-85% Klasifikasi
memproduksi dengan
teks
menggunakan
model problem solving siswa kelas X MAN 3 Kota Padang adalah sebagai berikut.
Pertama,
siswa
yang
memperoleh nilai 58,33 diperoleh oleh 5 orang siswa, berkualifikasi cukup dengan persentase 16,66%. Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,66 diperoleh oleh 4 orang siswa, berkualifikasi
lebih
dari
cukup
dengan persentase 13,34%. Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 75 diperoleh
oleh
berkualifikasi
5
orang
siswa,
lebih
dari
cukup
dengan persentase 16,66%. Keempat,
siswa yang memproleh nilai 83,33
memperoleh nilai 33.33 diperoleh
diperoleh
siswa,
oleh 14 orang siswa, berkualifikasi
berkualifikasi baik dengan persentase
kurang sekali. Dengan memperoleh
23,34%.
persentase 47%.
oleh
7
orang
Kelima,
siswa
yang
memperoleh nilai 91,66 diperoleh
Kedua untuk indikator
2
oleh 6 orang siswa, berkualifikasi
(Pengajuan) diperoleh niai rata-rata
baik sekali dengan persentase 20%
hitung yaitu 75,35. berada pada
dan keenam, siswa yang memperoleh
rentangan 66-75% dengan kualifikasi
nilai 100 diperoleh oleh 3 orang
lebih
siswa
kemampuan
berkualifikasi
sempurna
dari
cukup.
Klasifikasi
memprooduksi
dengan persentase 10%. Kemampuan
negosiasi
memproduksi untuk masing-masing
model problem solving siswa kelas X
indikator adalah sebagai berikut.
MAN 3 Kota Padang sebagai berikut
Pertama untuk indikator 1
ini.
dengan
teks
Pertama,
menggunakan
siswa
yang
(Orientasi) diperoleh nilai rata-rata
memperoleh nilai 58,33 diperoleh
hitung 66,66 berada pada rentang 46-
oleh 5 orang siswa, berkualifikasi
56%
hampir
cukup dengan persentase 16,66%.
kemampuan
Kedua, siswa yang memperoleh nilai
memprooduksi teks negosiasi dengan
66,66 diperoleh oleh 4 orang siswa,
menggunakan
berkualifikasi
dengan
cukup.
kualifikasi
Klasifikasi
model
problem
lebih
dari
cukup
solving siswa kelas X MAN 3 Kota
dengan persentase 13,34%. Ketiga,
Padang sebagai berikut ini.Pertama,
siswa yang memperoleh nilai 75
siswa yang memperoleh nilai 83,33
diperoleh
diperoleh
berkualifikasi
oleh
2
berkualifikasi
orang
5
orang
siswa,
lebih
dari
cukup
Dengan
dengan persentase 16,66%. Keempat,
memperoleh persentase 6%. Kedua,
siswa yang memproleh nilai 83,33
siswa yang memperoleh nilai 66,66
diperoleh
diperoleh oleh 14 orang siswa,
berkualifikasi baik dengan persentase
berkualifikasi
23,34%.
Dengan 47%.
baik.
siswa,
oleh
lebih
dari
memperoleh Ketiga,
cukup.
persentase
siswa
yang
oleh
7
Kelima,
orang
siswa
siswa,
yang
memperoleh nilai 91,66 diperoleh oleh 6 orang siswa, berkualifikasi
baik sekali dengan persentase 20%
rentangan 86-95% dengan kualifikasi
dan keenam, siswa yang memperoleh
baik.
nilai 100 diperoleh oleh 3 orang
memprooduksi teks negosiasi dengan
siswa
menggunakan
berkualifikasi
sempurna
dengan persentase 10%. Ketiga
Klasifikasi
kemampuan
model
problem
solving siswa kelas X MAN 3 Kota
untuk
indikator
3
Padang sebagai berikut ini. Pertama,
(Penawaran) diperoleh nilai rata-rata
siswa yang memperoleh nilai 58,33
hitung yaitu 93,61 berada pada
diperoleh
rentangan 86-95% dengan kualifikasi
berkualifikasi
baik.
Dengan
baik sekali. Klasifikasi kemampuan
memperoleh
persentase
3,34%,.
memprooduksi teks negosiasi dengan
Kedua, siswa yang memperoleh nilai
menggunakan
66,66 diperoleh oleh 18 orang siswa,
model
problem
oleh
1
orang
solving siswa kelas X MAN 3 Kota
berkualifikasi
Padang sebagai berikut ini. Pertama,
Dengan
siswa yang memperoleh nilai 58,33
60%.
diperoleh
memperoleh nilai 100 diperoleh oleh
oleh
berkualifikasi
3
orang
sempurna.
siswa, Dengan
11
lebih
siswa,
memperoleh Ketiga,
orang
Dengan
memperoleh
persentase 36,66%.
berkualifikasi
orang
siswa,
dari
cukup.
lebih
Dengan
memperoleh
6,66%,
Ketiga,
persentase
siswa
yang
memperoleh nilai 100 diperoleh oleh 25
orang
sempurna.
siswa,
berkualifikasi
Dengan
memperoleh
persentase 83,34%.
yang
berkualifikasi
siswa yang memperoleh nilai 66,66 2
persentase
siswa,
sempurna.
oleh
cukup.
siswa
memperoleh persentase 10%. Kedua,
diperoleh
dari
KESIMPULAN Kemampuan
memproduksi
teks negosiasi tanpa menggunakan model
Problem
menggunakan
Solving
model
dan
Problem
Solving siswa kelas X MAN 3 Kota Padang dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, kemampuan
Keempat untuk indikator 4
memproduksi teks negosiasi siswa
(Kesepakatan) diperoleh nilai rata-
kelas X MAN 3 Kota Padang tanpa
rata hitung yaitu 78,60 berada pada
menggunakan
model
Problem
Solving memperoleh nilai rata-rata
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
61,94 yaitu berada pada tingkat
Penelitian
penguasaan 56-65% yaitu berada
Pendekatan
pada kualifikasi Cukup (C) Kedua,
Jakarta: Rineka Cipta.
kemampuan negosiasi
memproduksi dengan
teks
menggunakan
model Problem Solving di kelas eksperimen siswa kelas X MAN 3 Kota Padang memperoleh nilai ratarata 78,88 yaitu berada pada tingkat penguasaan
76-85%
kualifikasi
Baik
yaitu
pada
(B).Ketiga,
berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan model Problem Solving siswa kelas X MAN 3 Kota Padang karena Jadi,
> dapat
kemampuan
(6,29>1,67).
disimpulkan
bahwa
memproduksi
teks
negosiasi siswa kelas X MAN 3 Kota Padang dengan menggunakan model Problem Solving lebih baik tanpa menggunakan
model
Problem
Solving.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman dan Elya Ratna. 2003, ”Evaluasi Bahasa Indonesia”.
Pembelajaran dan Buku
Padang: FBSS:UNP.
Sastra Ajar,
Engkos,
Kosasih.
Suatu Praktik.
2016.
Cerdas
Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Bandung: Angkasa.
Menulis.