PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG Resi Gusmawati1, Indriani Nisja2, Ninit Alfianika2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT This research is motivated by the following problems. First, students have difficulty in defining anecdotal text structures appropriately. Second, students have difficulty in determining the linguistic features contained in the anecdotal text. Third, the students find it difficult to come up with ideas to be written in anecdotal text. Fourthly, teachers only use inquiri model and mind mapping model, because the teacher is difficult to determine the exact model of anecdote writing lesson. This study aims to describe the ability to write anecdotal text without and by using the model of articulation learning on the ability to write anecdotal text of class X students of SMA N 11 Padang.Based on the results of data analysis on the ability to write anecdotal text without using the learning model of students of class X SMA N 11 Padang and by using the model of articulation learning of students of grade X SMA N 11 Padang can be summed up as follows. First, the level of writing ability of anecdotal text of grade X students of SMA N 11 Padang without using articulation learning model obtained an average score of 69.68 is at the level of mastery of 66-75% with qualification More than Enough (LDC). Second, anecdotes by using the articulation model of the students of grade X SMA Negeri 11 Padang get an average score of 80.95 is at the mastery level of 76-85% with more than good qualification. Third, based on the result of t-test it can be concluded that there is influence toward the use of articulation model of students of class X SMA N 11 Padang. because thitung> table (6,02> 1.67). Thus, it is concluded that the ability to write anecdotal text of SMA N 11 Padang students using an articulation learning model is better than without using the articulation learning model.
Keywords: Effect, Articulation, Ability, Anecdotal, Student
bentuk teks yang berupa tulisan adalah
PENDAHULUAN Pada pembelajaran kurikulum
dengan menulis. Menulis merupakan
2013, pembelajaran bahasa Indonesia
suatu rangkaian kegiatan memproduksi
mengunakan pendekatan pembelajaran
kembali informasi dan sebuah ide ke
berbasis teks. Teks merupakan sebagai
dalam sebuah tulisan. Menulis juga dapat
ungkapan pikiran manusia yang memiliki
dikatakan sebagai kegiatan merangkai
situasi dan konteks. Kurikulum 2013
huruf menjadi kata atau kalimat untuk
dikembangkan dengan menyempurnakan
disampaikan kepada orang lain.
pola belajar sendiri dan kelompok dengan tetap
memperhatikan
Pembelajaran bahasa Indonesia
pengembangan
dalam kurikulum 2013 salah satunya
potensi khusus yang dimiliki setiap
dalam keterampilan menulis terdapat
siswa.Salah satu cara mengungkapkan
berbagai jenis-jenis teks. Salah satu
jenisnya adalah teks anekdot. Teks
kompetensi dasar di atas, maka dapat
anekdot merupakan teks yang memiliki
diturunkan ke indikator yaitu menulis
unsur lelucon kemudian dibalik itu
teks anekdot dengan memperhatikan
terkandung pula unsur kritik dengan
struktur teks anekdot.
memberikan nasihat ataupun pelajaran,
Berdasarkan hasil wawancara
teks anekdot bertujuan untuk menghibur
yang telah dilakukan dengan salah
pembacanya. Dalam menulis sebuah
seorang guru bahasa Indonesia yang
teks anekdot penulis terlebih dahulu
bernama Yuliani, S.Pd secara informal
menemukan
pada
ide
sehingga
penulis
hari
Senin,
3
Mei
2017
dengan mudah menentukan tema yang
menyatakan ada beberapa masalah yang
tepat dalam menulis teks anekdot.
ditemukan oleh guru yaitu sebagai
Pada Kurikulum 2013 untuk jenjang
pendidikan
terdapat
struktur dalam menulis teks anekdot,
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
karena siswa kurang memahami struktur
Dasar
teks anekdot sehingga siswa sulit untuk
(KD)
SMA
berikut. Pertama, sulitnya menentukan
terkait
dengan
pembelajaran menulis teks anekdot.
menentukan
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
dengan tepat.
Dasar (KD) tersebut terdapat di SMA
dalam menentukan ciri kebahasaan yang
kelas X semester 1, Kompetensi Inti
terdapat didalam teks anekdot, karena
(KI.4) Mengolah, menalar, dan menyaji
siswa tidak begitu memahami tentang
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
ciri
terkait dengan pengembangan dari yang
Ketiga,siswa sulit mencari ide dan
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
mengembangkan ide karena masing-
dan
metoda
masing siswa mempunyai pemikiran
sesuai kaidah keilmuan dan Kompetensi
dan kemampuan yang berbeda sehingga
Dasar (KD) 4.2, yaitu memproduksi
dalam
teks anekdot, laporan hasil observasi,
mengembangkan ide ada yang cepat ada
prosedur kompleks, dan negosiasi yang
yang lambat. Keempat, guru hanya
koheren sesuai dengan karakteristik teks
memakai model inquiri dan model mind
yang akan dibuat baik secara lisan
mapping, karena guru sulit menentukan
mampu
maupun
menggunakan
tulisan.
Berdasarkan
struktur
teks
anekdot
Kedua, sulitnya siswa
kebahasaan
menemukan
teks
anekdot.
ide
dan
model yang tepat dalam pembelajaran menulis teks anekdot.
Apabila
dikaitkan
antara
permasalahan menulis teks anekdot di
Model pembelajaran artikulasi
SMA Negeri 11 Padang dengan model
adalah model yang prosesnya seperti
pembelajaran artikulasi, maka dapat
pesan berantai, artinya apa yang telah
disimpulkan
diberikan guru, seorang siswa wajib
penting untuk dilakukan. Model ini
meneruskan menjelaskannya pada siswa
diharapakan tepat dan bisa merangsang
lain (pasangan kelompoknya). Model
siswa dalam menulis teks anekdot.
ini
menuntut
siswa
aktif
bahwa
penelitian
ini
dalam
pembelajaran dimana siswa dibentuk
METODOLOGI PENELITIAN
menjadi kelompok kecil yang masing-
Jenis penelitian ini adalah
masing siswa dalam kelompok tersebut
kuantitatif
mempunyai tugas mewawancarai teman
eksperimen. Populasi dalam penelitian
kelompoknya tentang materi yang baru
ini adalah seluruh siswa kelas X SMA
dibahas.
N 11 Padang tahun ajaran 2016/2017.
Pemilihan lokasi penelitian ini di
dengan
analisis
metode
Jumlah siswa 137 orang tersebar pada 4
SMA Negeri 11 Padang dengan alasan
kelas.
sebagai
penelitian ini berjumlah 35 orang.
berikut ini. Pertama, setelah
dilakukan pengamatan langsung
Dengan
demikian
sampel
ke
Variabel dalam penelitian ini yaitu
yang
sebagai berikut. Pertama, variabel bebas
berkaitan dengan menulis teks anekdot.
“Model Pembelajaran Artikulasi”. Kedua,
Kedua, di sekolah tersebut belum
variabel terikat “Menulis Teks Anekdot”.
pernah
ada
Terkait dengan variabel penelitian, data
tentang
kemampuan
sekolah
ditemukan
masalah
penelitian
sebelumnya teks
dalam penelitian ini berjumlah dua yaitu
menggunakan
model
sebagai berikut. Pertama, skor dari hasil
artikulasi.
Ketiga,
tes kemampuan menulis teks anekdot
karena
tanpa menggunakan model pembelajaran
pelajaran menulis teks anekdot tersebut
artikulasi siswa kelas X SMA Negeri 11
terdapat dalam kurikulum yang sedang
Padang. Kedua, skor dari hasil tes
mereka pelajari.
kemampuan menulis teks anekdot dengan
anekdot pembelajaran dipilihnya
siswa
menulis
kelas
X
menggunakan
model
pembelajaran
artikulasi siswa kelas X SMA Negeri 11
Padang berkisar antara 50-83,33. Secara
Padang. Instrumen
digunakan
lengkap yaitu siswa yang memperoleh
dalam penelitian ini berupa tes unjuk
nilai 50 sebanyak 4 orang siswa
kerja.Tes unjuk kerja yang digunakan
11,43%, siswa yang memperoleh nilai
untuk mengukur kemampuan siswa
61,11 sebanyak 7 orang siswa 20%,
dalam menulis teks anekdot.
siswa yang memperoleh nilai 66,67
yang
Pengumpulan data yang akan
sebanyak 6 orang siswa 17,14%, siswa
dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan,
yang memperoleh nilai 72,22 sebanyak
dilakukan
7 orang siswa
melalui
langkah-langkah
20%, siswa
yang
berikut. Pertama, guru mengajar dan
memperoleh nilai 77,78 sebanyak 8
memberikan tes pada siswa dikelas kontrol
orang
menulis teks anekdot.
memperoleh nilai 83,33 sebanyak 3
Kedua,
mengajar dikelas eksperimen menggunaka
model
guru
dengan
siswa
22,86%,
siswa
yang
orang siswa 8,57%.
pembelajaran
Berdasarkan datadiperoleh rata-
artikulasi. Ketiga, siswa mengerjakan tes
rata hitung 73,49. Maka disimpulkan
menulis teks anekdot.
bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis
teks
menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
anekdot model
tanpa
pembelajaran
Teks
artikulasi siswa kelas X SMA Negeri 11
Anekdot Tanpa Menggunakan
Padang berada pada tingkat penguasaan
Model Pembelajaran Artikulasi
46-55% berkualifikasi Hampir Cukup
Siswa Kelas X SMA Negeri 11
(HC).Selanjutnya
Padang.
kemampuan menulis teks anekdot siswa
a. Kemampuan
Menulis
Diperoleh belajar menulis
siswa teks
menggunakan
gambaran
untuk
kemampuan
anekdot model
hasil
tanpa
pembelajaran
artikulasi siswa kelas X SMA Negeri 11
pengklasifikasian
kelas X SMA Negeri 11 Padang dengan menggunakan
model
pembelajaran
artikulasi berdasarkan skala 10.
TingkatNo PenguasaanKualifikasi Frekuensi Persentase b. Kemampuan
1 96-100% Sempurna (S) 2
86-95% Baik sekali (B)
3
76-85%
Menulis
Teks
Anekdot Dengan Menggunakan
Baik (B)
1131,14%
4Lebih 66-75% dari cukup (Ldc)
1337,14%
5
56-65% Cukup (C)
7
20%
6
Hampir 46-55% cukup (Hc)
411,43%
7
36-45%Kurang (K)
8
26-35% Kurang sekali (Ks)
9
16-25% Buruk (B)
10
Sangat 0-15% buruk (Sb)
Model
Pembelajaran Artikulasi
Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Diperoleh belajar
siswa
menulis
teks
menggunakan
gambaran untuk
kemampuan
anekdot model
hasil
dengan
pembelajaran
artikulasi siswa kelas X SMA Negeri 11
Jumlah
35 100%
Padang berkisar antara 66,67-94,44. Secara
lengkap
yaitu
siswa
yang
memperoleh nilai 66,67 sebanyak 6 Histogram Kemampuan Menulis Teks Anekdot Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Artikulasi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang
orang siswa (17,14%), siswa yang memperoleh nilai 72,22 sebanyak 5 orang siswa (14,29%), siswa yang memperoleh nilai 77,78 sebanyak 8 orang siswa (22,85%), siswa yang
Frekuensi
memperoleh nilai 83,33 sebanyak 5 35 30 25 20 15 10 5 0
orang siswa (14,29%), siswa yang memperoleh nilai 88,89 sebanyak 6 13 4
7
11
orang siswa (17,14%), siswa yang memperoleh nilai 94,44 sebanyak 5 orang siswa (14,29%). Berdasarkan data diperoleh ratarata hitung 80,15. Maka disimpulkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan
Kualifikasi
menulis
teks
menggunakan
anekdot model
dengan
pembelajaran
artikulasi siswa kelas X SMA Negeri 11
Histogram Kemampuan Menulis Teks
Padang berada pada tingkat penguasaan
Anekdot Dengan Menggunakan Model
76-85%.Selanjutnya
Pembelajaran Artikulasi Siswa Kelas X
pengklasifikasian
kemampuan menulis teks anekdot siswa
SMA Negeri 11 Padang.
kelas X SMA Negeri 11 Padang setelah model
pembelajaran
artikulasi berdasarkan skala 10. Tingkat No PenguasaanKualifikasi Frekuensi Persentase 1 96-100% Sempurna (S)
0
Frekuensi
menggunakan
0
2 86-95% Baik Sekali (BS)
1131,43%
3 76-85% Baik (B)
1337,14%
4 66-75% Lebih Dari Cukup
1131,14%
35 30 25 20 15 10 5 0
11 13 11
Kualifikasi
(LDC) 5 56-65% Cukup (C) 6Hampir 46-55% Cukup (HC)
c. Pengaruh
Penggunaan
Model
7 36-45%Kurang (K)
Pembelajaran Artikulasi Terhadap
8 Kurang 26-35%Sekali (KS)
Kemampuan
9 16-25% Buruk (B)
Anekdot Siswa Kelas X SMA
10 Buruk 0-15%Sekali (BS)
Menulis
Teks
Negeri 11 Padang. Berdasarkan nilai kemampuan menulis
teks
menggunakan
anekdot model
setelah
pembelajaran
artikulasi dalam pembelajaran menulis teks anekdot siswa sangat baik. Hal ini terbukti dari hasil menulis teks anekdot dengan
mendapatkan
penggunaan artikulasi dengan
model lebih
tanpa
baik
perlakuan pembelajaran dibandingkan
menggunakan
model
pembelajaran artikulasi yang hanya
Padang dengan menggunakan model
menggunakan metode ceramah.
pembelajaran artikulasi lebih baik dari DAFTAR PUSTAKA Atmazaki. 2007. Kiat-Kiat Mengarang dan
KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan model
pembelajaran
artikulasisiswa
kelas X SMA Negeri 11 Padang karena thitung>
tabel
disimpulkan
(6,02>1,67). bahwa
Jadi,
kemampuan
menulis teks anekdot SMA Negeri 11
Menyunting. UNP Press. Kosasih, Engkos.2016. Jenis-jenis Teks. Bandung: Yrama Widya Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menulis Sebagai
Suatu
Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.