PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN BUDAYA RELIGIUS SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI DIWEK JOMBANG TAHUN AJARAN 2014/2015
M. LUQMAN HAKIM Dr. H. Ali Sukamtono, M.Si
Abstrak Keluarga merupakan pendidik utama bagi anak-anaknya termasuk tanggungjawabnya dalam mengajarkan agama Islam. Perlu adanya kerjasama antara orang tua dengan madrasah (guru) ketika terjadi masalah belajar terhadap anaknya, dari kekurangan-kekurangan itulah perlu kiranya madrasah membangun suatu program religiusitas madrasah bagi siswa sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman, senang, dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pendidikan Islam dalam keluarga, bagaimana budaya religius sekolah, seberapa besar pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap prestasi belajar, seberapa besar pengaruh budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar, dan seberapa besar pengaruh antara pendidikan Islam dalam keluarga dan budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang. Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa metode antara lain adalah metode angket, dan metode dokumentasi, kemudian menyebar angket dengan jumlah sampel 44 Siswa. Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling, dimana individu diambil secara acak semua siswa kelas VIII MTsN Diwek. Diantaranya remaja yang masih bersekolah di MTs Negeri Diwek Jombang, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII MTsN Diwek pendidikan Islam dalam keluarga baik, karena diketahui bahwa rata-rata hasil responden sebesar 3,91 yang masuk pada interval 3,41 - 4,20 dengan katagori baik. Sedangkan budaya religius sekolah dalam katagori baik pula, karena diketahui bahwa rata-rata hasil responden sebesar 3,83 yang masuk pada interval 3,41 - 4,20 dengan katagori baik. Berdasarkan perhitungan SPSS uji t secara parsial diketahui variabel Pendidikan Islam dalam Keluarga yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlaq siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang, hal ini sesuai dengan adanya t hitung > t tabel yakni 4,278 > 2,020 dan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. dan variabel budaya religius sekolah juga memiliki pengaruh hal ini sesuai dengan adanya t hitung > t tabel yakni 3,551 > 2,020 dan taraf signifikan sebesar 0,001 < 0,05. Sedangkan perhitungan SPSS uji f secara stimultan Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Budaya Religius Sekolah juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlaq hal ini sesuai dengan F hitung = 37,371 dan F tabel 3,22 sehingga F hitung > F tabel. Kata kunci : Pendidikan Islam, Budaya Religius, Prestasi Belajar. 49
Abstract The family is the primary educator of their children, including their responsibility in teaching the Islamic religion. The need for cooperation between parents and madrasah (teacher) when there is a problem learning to their children, of the shortcomings that we should bear madrasah build a program religiosity madrasah for students so that students can learn with a comfortable, happy, and ultimately improve learning results. The formulation of this research is how the Islamic education in the family, how the religious culture of the school, how much influence Islamic education in the family to achievement learn, how much influence the religious culture of the school to the student achievement, and how much influence among Islamic education in families and religious culture school the learning achievement of subjects Aqeedah Morals eighth grade students at MTsN Diwek Jombang. To collect data, the author uses several methods include questionnaire method, and the method of documentation, then spread to the questionnaire until the number of 44 students. The sample in this research using random sampling techniques, in which individuals are randomly all eighth grade students MTsN Diwek. Include teenagers who are still in school at MTsN Diwek Jombang, male and female. Based on the results of this study concluded that MTsN Diwek eighth grade students of Islamic education in the family, because it is known that the average yield of 3.91 respondents who entered in the interval from 3.41 to 4.20 in either category. While the religious culture of the school in the category of good anyway, because it is known that the average yield of 3.83 respondents who entered in the interval from 3.41 to 4.20 with the good category. Based on the calculation of the calculation of SPSS t test partially unknown variables Islamic Education in the family who has a significant influence on learning achievement Aqeedah Akhlaq eighth grade students at MTs Diwek Jombang, this is in accordance with the t count> t table ie 4.278> 2.020 and the significant level of 0.000 <0.05. religious and cultural variables schools also have the effect of this is in accordance with the t count> t table ie 3.551> 2.020 and the significant level of 0.001 <0.05. While the calculation of SPSS calculations f simultaneous testing of Islamic Education in Family and Cultural Religious Schools also have a significant impact on learning achievement Aqeedah Akhlaq this case in accordance with the F count = 37.371 and F table 3,22 so that F count> F table.. Keyword : Islamic Education, Religious Culture, Learning Achievement “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”.1 Sebagian besar orangtua siswa tingkat pendidikannya rata-rata menengah atas (SLTA), SLTP dan SD, sehingga pengetahuan tentang mendidik agama masih banyak kekurangan dan kelemahan,
PENDAHULUAN Keluarga merupakan pendidik utama bagi anak-anaknya termasuk tanggungjawabnya dalam mengajarkan agama Islam. Tanggungjawab ini sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 yaitu :
ﱠﺬِﯾﻦَﻨ ُﻮا ْ ﻗ ُﻮٓ ا ْ أ َﻧﻔ ُﺴَﻜُﻢۡ وَ أ َھۡ ﻠ ِﯿﻜُﻢۡ ﻧ َٗﺎرا وَ ﻗ ُﻮ ُدھ َﺎ َٰ ٓﯾ َ ﺄ َ ﯾﱡﮭ َﺎ ٱﻟ ءَ اﻣ ﱠﻻٞظ ﺷِ ﺪَادٞ ﻏِﻼ َ ٌ ٱﻟﻨ ﱠﺎسُ وَ ٱ ۡ ﻟﺤِ ﺠَ ﺎرَ ة ُﻋَﻠ َﯿۡ ﮭ َﺎ ﻣَ ٰﻠٓ َ ﺌ ِﻜَﺔ ٦ َﯾ َۡﻌﺼُﻮنَ ٱ ﱠ َ ﻣَ ﺎ ٓ أ َﻣَﺮَ ھ ُﻢۡ وَ ﯾ َۡﻔﻌَﻠ ُﻮنَ ﻣَ ﺎ ﯾ ُۡﺆﻣَ ﺮُون
1
Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV. Asy-Syifa’, 1992., 561
50
sedangkan budaya sekolah yang Islami sudah dengan adanya kegiatan-kegiatan Islami yang telah tercantum dalam program tahunan madrasah. Demikian juga dilihat dari mata pencahariannya orangtua, banyak yang menjadi buruh, petani dan wiraswasta yang tidak memiliki penghasilan tetap seperti halnya pegawai. Tentunya mereka lebih mengutamakan kebutuhan hidup yang mendesak dibandingkan dengan melakukan banyak bimbingan agama, karena urusan mendidik agama mereka telah menyerahkan sepenuhnya kepada madrasah. Faktorfaktor lain yang ditemukan adalah kurang kerjasama antara orangtua dengan madrasah (guru) ketika terjadi masalah belajar terhadap anaknya, dari kekurangankekurangan itulah perlu kiranya madrasah membangun suatu program religiusitas madrasah bagi siswa sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman, senang, dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya. Dengan latar belakang pada uraian diatas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian secara ilmiah untuk mengungkap pengaruh pendidikan islam dalam keluarga dan budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa kelas VIII di MTS negeri diwek jombang tahun ajaran 2014/2015. Permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut : Bagaimana pendidikan Islam dalam keluarga di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015? Bagaimana budaya religius sekolah di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015 ? Seberapa besar pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun
ajaran 2014/2015? Seberapa besar pengaruh budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015 ? Seberapa besar pengaruh antara pendidikan Islam dalam keluarga dan budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015 ? Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bagaimana pendidikan Islam dalam keluarga di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015. Untuk mengetahui bagaimana budaya religius sekolah di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara pendidikan Islam dalam keluarga dan budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015. Tinjauan tentang Pendidikan Islam dalam Keluarga Pendidikan Islam ialah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Singkatnya bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi muslim semaksimal 51
mungkin. Sedangkan keluarga adalah unit pertama dan institusi dalam masyarakat, dimana hubungan yang terdapat didalamnya, sebagian besar sifatnya hubungan-hubungan langsung.2 Dasar pendidikan Islam dalam keluarga tercantum dalam Al Qur’an surat At Tahrim ayat 6, yaitu :
(Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.6 Tinjauan tentang Budaya Religius Sekolah Budaya religius sekolah merupakan cara berfikir dan cara bertindak warga sekolah yang didasarkan atas nilai-nilai religius (keberagamaan). Seperti firman Allah swt dalam QS Al Baqarah ayat 208 dan QS. An Nisa’ ayat 58:
ﱠﺬِﯾﻦَﻨ ُﻮا ْ ﻗ ُﻮٓ ا ْ أ َﻧﻔ ُﺴَﻜُﻢۡ وَ أ َھۡ ﻠ ِﯿﻜُﻢۡ ﻧ َٗﺎرا وَ ﻗ ُﻮ ُدھ َﺎ َٰ ٓﯾ َ ﺄ َ ﯾﱡﮭ َﺎ ٱﻟ ءَ اﻣ ﱠﻻٞظ ﺷِ ﺪَادٞ ﻏِﻼ َ ٌ ٱﻟﻨ ﱠﺎسُ وَ ٱ ۡ ﻟﺤِ ﺠَ ﺎرَ ة ُﻋَﻠ َﯿۡ ﮭ َﺎ ﻣَ ٰﻠٓ َ ﺌ ِﻜَﺔ ٦ َﯾ َۡﻌﺼُﻮنَ ٱ ﱠ َ ﻣَ ﺎ ٓ أ َﻣَﺮَ ھ ُﻢۡ وَ ﯾ َۡﻔﻌَﻠ ُﻮنَ ﻣَ ﺎ ﯾ ُۡﺆﻣَ ﺮُون
ْ ٰ ٓﯾ َ ﺄ َ ﯾﱡﮭ َﺎ ٱﻟ ﱠﺬِﯾﻦَ ءَ اﻣَ ﻨ ُﻮا ْ ۡد ٱﺧُ ﻠ ُﻮا ْ ﻓ ِﻲ ٱ ﻟ ۡﺴﻛﱢﻠﻢَِﺎ ٓﻓ ٗﱠﺔ وَ َﻻ ﺗ َﺘ ﱠﺒ ِ ﻌُﻮا ٢٠٨ ِﯿﻦ ٞ ُوّ ﻣﱡﺒٞ ﻄ َ ِإﻦِﻧ ﱠﮫۥُ ﻟ َﻜُﻢۡ َﻋﺪ ۚ ٰ ۡﺧُﻄ ُٰﻮَتِ ٱ ﻟﺸﱠﯿ
”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”.3 Tujuan pendidikan Islam dalam keluarga tercantum dalam Al Qur’an surat Adz-Dzariyah ayat 56, yaitu:
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.7
َﻰ أ َھۡ ﻠ ِﮭ َﺎ وَ إ ِذَا ٓ ٰ ۞إ ِنﱠ ٱ ﱠ َ ۡﯾ َﺄﻣُ ﺮُﻛُﻢۡ أ َن ﺗ ُﺆَ دﱡوا ْ ٱ ۡ ٰﻷ َٰﻣَﻨ َإﺖِِﻟ ﱠﺎسَن ﺗ َۡﺤﻜُﻤُﻮا ْ ﺑ ِ ﭑ ۡ ﻟ ۡﻌَﺪۚلِ إ ِنﱠ ٱ ﱠ َ ﻧ ِﻌِ ﻤﱠﺎ ﺣَ ﻜَﻤۡ ﺘ ُﻢ ﺑ َﯿۡ ﻦَ ٱﻟﻨ ِأ ٥٨ ﯿﺮا ٗ َِﻤِﯿﻌَﺎ ﺑ َﺼ ۢ ﯾ َﻌِﻈ ُﻜُﻢ ﺑ ِۗﮫِ ٓۦإ ِنﱠ ٱ ﱠ َ ﻛَﺎنَ ﺳ
٥٦ ُون ِ وَ ﻣَ ﺎ ﺧَ ﻠ َۡﻘﺖُ ٱ ۡ ﻟﺠِ ﻦﱠ وَ ۡٱﻹ ِ ﻧﺲَ إ ﱠِﻻ ﻟ ِﯿ َۡﻌﺒُﺪ “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” .4 Metode pendidikan Islam dalam keluarga tercantum dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 21, dan surat Luqman ayat 13, yaitu:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. 8
ََﺔ ﻟ ﱢﻤَ ﻦ ﻛَﺎنٞ ﻟ ﱠ ﻘ َۡﺪ ﻛَﺎنَ ﻟ َﻜُﻢۡ ﻓ ِﻲ رَ ﺳُﻮلِ ٱ ﱠ ِ أ ُﺳۡ ﻮَ ة ٌ ﺣَ َﺴﻨ ٢١ ِﯿﺮا ٗ ﯾ َۡﺮﺟُﻮا ْ ٱ ﱠ َ وَ ۡٱﻟﯿ َۡﻮمَ ٱ ۡﻷٓﺧِ ﺮَ وَ ذَ ﻛَﺮَ ٱ ﱠ َ ﻛَﺜ "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik …”.5
ِۖ وَ إ ِۡذ ﻗ َﺎلَ ﻟ ۡ ُٰﻘﻤَﻦُ ﺑۡ ِﻨ ِﮫ ِۦ وَ ھ ُﻮَ ﯾ َﻌِﻈ ُ ﮫۥُ ٰﯾ َﺒُﻨ َﻲﱠ َﻻ ﺗ ُۡﺸﺮ ِۡك ﺑ ِ ﭑ ﱠ ١٣ َﻈِﯿﻢ ٞ ﻟﺸﱢﺮكَ ﻟ َﻈ ۡ ُﻠ ٌﻢ ﻋ ۡ إ ِنﱠ ٱ
Tinjauan tentang Prestasi Belajar Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu ”Prestasi” dan ”belajar”. Untuk memahami pengertian prestasi belajar, maka perlu diketahui terlebih dahulu apa yang di maksud dengan ”prestasi” dan apa yang di maksud dengan ”belajar”.
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepada anaknya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan 2
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, 32 3 Departemen Agama RI, Op.Cit., 561 4 Ibid, 524 5 Ibid, 421
6
Ibid, 413 Ibid, 33 8 Ibid, 88 7
52
Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu ”Presesatie” yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”Prestasi” yang berarti hasil usaha.9 Mas’ud Hasan Abdul Qohar berpendapat Prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.10 Sementara itu Widodo dalam kamus ilmiah populer berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai.11 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa secara umum pengertian prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengadakan perubahan tingkah laku berkat pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya, atau lebih ringkasnya adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai seseorang dalam kegiatan belajarnya.
Bertolak pada rumusan masalah diatas, maka hipotesa yang akan dijawab dan dibuktikan dalam penelitian ini adalah: Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan pendidikan Islam dalam keluarga terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015. Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015. Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan Islam dalam keluarga dan budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015.Y.13 Dengan demikian hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah:ada pengaruh yang signifikan antara keharmonisan keluarga dengan tingkat prestasi siswa MTs Ar-Roudloh.
Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis penelitian adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti kebenarannya melalui data yang terkumpul.12 Penolakan dan penerimaan hipotesis dengan demikian sangat bergantung kepada hasil-hasil penelitian atau penyelidikan terhadap fakta-fakta yang terkumpul.
METODE Dalam penelitian ini menggunakan Pendekatan Kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi. Penelitian kuantitatif Menurut Sugiyono yaitu data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.14 Sedangkan regresi menurut Sukardi adalah pendekatan yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih.15 Variabel Penelitian ini adalah sebagai berikut : keluarga sebagai variabel
9
Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur,Bandung: Remaja Rosdakarya,, 1991. 2-3 10 Mas’ud Hasan Abdul Qohar, Kamus Ilmu Populer, Jakarta:Bintang Pelajar,1983. 56 11 Widodo, (2000), Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Absolut. 594 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hal. 67.
13
Ibid.,70. Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. 7 15 Sukardi, (2004), Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya, Jakarta: PT. Bumi Aksara. 166 14
53
independen pertama (X1), Budaya religius Sekolah sebagai variabel independen kedua (X2) dan prestasi belajar sebagai variabel dependen (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII MTs Negeri Diwek Jombang, yang berjumlah 192 siswa. Dalam sample ini peneliti mengambil sample 15% dari populasi yang ada dengan jumlah 192 siswa. Rumus yang digunakan dalam pengambilan sample penelitian ini adalah:
peneliti hanya menggunakan variabel independen, masing-masing variabel sebanyak 25 item dengan dilengkapi 2 model pilihan jawaban yang berbeda. Metode ini digunakan untuk memperoleh data pendidikan Iislam dalam keluarga, budaya religius sekolah, sehingga sesuai dengan subtansi yang diinginkan. Metode pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa nilai daftar nilai, baik meliputi nilai ulangan harian, nilai UTS, nilai UAS, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data nama peserta didik yang termasuk dalam sampel penelitian dan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik sebelum penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik inferensia untuk menjelaskan hubungan antar variable dalam penelitian, utnuk model yang digunakan adalah regresi berganda dengan mengguakan bantuan program komputer SPSS versi 17 dengan rumus :
n=N/n+1(e)² = 192 / 192 + 1 ( 0,15 ) ² = 192 / 193 x 0,0225 = 192 : 4,3425 = 44,214162 ( dibulatkan menjadi 44 ) Dimana: n = Sampel N = Populasi E = Prosentase Maka dapat dipastikan bahwa sampel yang akan digunakan peneliti adalah 44 siswa dari 5 kelas yang dipilih secara acak. Pada penelitian ini tehnik yang digunakan adalah teknik simple random sampling (pengambilan sampel acak sederhana). Tehnik simple random sampling adalah pengambilan sampel dimana seluruh individu yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sampel. 16 (Sugiyono, 2013: 120). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah metode angket dan metode dokumentasi. Angket ini merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumbersumber data. Angket yang disebarkan untuk setiap variabel, dalam hal ini metode 16
Y = α + β1X1 + β2X2 Keterangan : Y = Prestasi Belajar α = Konstanta β1 = koefisien regresi dari Pendidikan Islam dalam keluarga β2 = koefisien regresi dari Budaya Religius Sekolah X1 = Pendidikan Islam dalam keluarga X2 = Budaya Religius Sekolah HASIL Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian dengan Uji t, digunakan untuk mengetahui signifikansi nilai koefisien regresi, yakni apakah variabel independen pendidikan Islam dalam berpengaruh secara signifikan terhadap
Ibid, 120
54
variabel dependen prestasi belajar aqidah akhlaq. Dalam hal ini terdapat satu variabel independen pendidikan Islam dalam keluarga dan satu variabel dependen prestasi belajar Aqidah Akhlak. Kedua variabel itulah yang akan diukur nilai hubungan kausal (koefisien regresi) nya. Dari hasil perhitungan SPSS diketahui bahwa nilai t hitung Variabel Pendidikan Islam Dalam Keluarga memiliki thitung > ttabel yakni 4,278 > 2,020 dan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha di terima sehingga menyatakan ada pengaruh variabel Pendidikan Islam dalam Keluarga terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dinyatakan diterima.
Tabel ANOVA dari output program SPSS menunjukkan nilai koefisien regresi ) sebesar 37,124 dengan Sig. 0,000. Dengan df 2 dan 41 ditemukan sebesar 4,08. Karena besarnya (37,124) > (3,22) dan Sig (0,000) < 0,05, ditolak dan diterima. Artinya, koefisien regresi signifikan secara statistic (model regresi dapat dipakai untuk memprediksi perubahan variabel dependen). Angka 4,110 adalah kuadrad varians yang dihasilkan oleh model regresi, sedangkan angka 2,269 adalah kuadrad varians yang tidak dihasilkan olehnya. Keduanya memiliki total sebesar 6,379. Output residual analisis kesalahan regresi dalam memprediksi peringkat skor variabel independen dan variabel dependen. Residual berasal dari perbedaan nilai peringkat variabel independen sebenarnya dengan nilai peringkat variabel independen hasil prediksi. Dalam tabel tampak nilai maksimum residual (0,55829). Nilai tersebut berada dibawah nilai prediktif (4,6895). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil analisis regresi yang telah diperoleh tersebut tidak berkemungkinan digunakan sebagai alat prediksi perubahan variabel dependen. Artinya, perubahan pada variabel dependen (prestasi belajar Aqidah Akhlak) lebih sedikit ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk variabel independen, sebagaimana ditunjukkan oleh R Square pada analisis model Summary.
Pengujian Hipotesis Kedua Uji hipotesis kedua digunakan untuk mengetahui signifikansi nilai koefisien regresi, yakni apakah variabel independen budaya religius di madrasah berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen prestasi belajar aqidah akhlaq. Dalam hal ini terdapat satu variabel independen budaya religius dan satu variabel dependen prestasi belajar Aqidah Akhlak. Kedua variabel itulah yang akan diukur nilai hubungan kausal (koefisien regresi) nya. Dari hasil perhitungan SPSS dilihat bahwa nilai t hitung Variabel Budaya Religius Sekolah memiliki thitung > ttabel yakni 3,551 > 2,020 dan taraf signifikan sebesar 0,001 < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha di terima sehingga menyatakan ada pengaruh variabel Budaya Religius Sekolah terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dinyatakan diterima.
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini didapatkan hasil yang cukup memuaskan pada analisis deskriptif. Ketiga variabel mendapatkan tanggapan kesetujuan yang tinggi dari responden atau bisa dikatakan bahwa responden memberikan penilaian yang baik
Uji Hipotesis Ketiga 55
terhadap Pendidikan Islam dalam Keluarga, Budaya Religius Sekolah dan Prestasi Belajarnya pada Aqidah Akhlak. Pada variabel Pendidikan Islam dalam Keluarga mendapatkan nilai rata-rata yang tinggi yakni sebesar 3,91. Ini berarti responden mempunyai penilaian yang baik tentang Pendidikan Islam dalam Keluarga, pada variabel Budaya Religius Sekolah mendapatkan nilai rata-rata yang tinggi yaitu 3,83. Ini berarti MTs Negeri Diwek memiliki Budaya Religius Sekolah yang baik dari para responden. dan variabel dependen sebagian besar responden mendapatkan nilai rata-rata Prestasi Belajar Aqidah Akhlak yaitu 4,1045. Hal ini berarti responden memiliki hasil belajar yang baik. 1. Pengaruh pendidikan Islam dalam keluarga terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015 Hasil regresi menunjukkan hal yang sama. Meskipun responden memberikan penilaian yang baik mengenai dua variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel Pendidikan Islam dalam Keluarga yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak hal ini sesuai dengan adanya thitung > ttabel yakni 4,278 > 2,020 dan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh variabel Pendidikan Islam dalam Keluarga terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dinyatakan diterima Pendidikan Islam yang di lakukan orangtua siswa MTs Negeri Diwek Jombang atas dasar cinta kasih seseorang terhadap darah dagingnya
(anak) antara lain suritauladan, nasehat, pengawasan, dan perhatian atas dasar dorongan sosial dan atas dasar dorongan moral. Akan tetapi dorongan yang lebih mendasar lagi tentang pendidikan Islam dalam keluarga ini bagi umat Islam khususnya adalah karena dorongan syara’ (ajaran Islam) yang mewajibkan bagi orangtua untuk mendidik anak-anak mereka. Pendidikan Islam dalam keluarga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, terutama pada mata pelajaran aqidah akhlak, sebagaimana karakteristik Aqidah akhlak adalah penerapan spiritual dan sosial secara langsung, sehingga antara pola asuh orangtua dalam memberikan Pendidikan Islam berpengaruh pada prestasi hasil belajar Aqidah Akhlak. 2. Pengaruh budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015 Pada Hipotesis ke dua variabel Budaya Religius Sekolah juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak hal ini dibuktikan dengan adanya thitung > ttabel yakni 3,551 > 2,020 dan taraf signifikan sebesar 0,001 < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh variabel Budaya Religius Sekolah terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak dinyatakan diterima. Dalam budaya religius sekolah terdapat beberapa bentuk kegiatan yang setiap hari dijalankan oleh siswa di MTs Negeri Diwek Jombang. Diantaranya membaca Al Qur’an, hafalan surat yasin, shalat dhuha berjama’ah, shalat dhuhur berjamaah, berkata jujur, patuh terhadap 56
guru, menggelar do’a atau istighotsah rutin, dan lain-lain. Penerapan budaya religius sekolah disebut diatas pada mulanya harus dipaksakan, yang akhirnya menjadi terbiasa. Membentuk akhlak siswa jauh lebih susah dari pada memberi nilai. Tapi bila akhlak tersebut terbentuk terlebih dulu, untuk meningkatkan prestasi siswapun menjadi lebih mudah. Karena siswa akan patuh pada seluruh perintah guru tanpa ada yang membantah. Sehingga bisa ditarik benang merah bahwa ada pengaruh yakni hubungan antara disiplin berbudaya religius terhadap prestasi belajar siswa yang sangat signifikan. 3. Pengaruh antara pendidikan Islam dalam keluarga dan budaya religius sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015 Hipotesis ketiga jika variable independen Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Budaya Religius Sekolah dilakukan secara bersama-sama, juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak hal ini sesuai dengan Fhitung = 37,371 dan Ftabel 3,22 sehingga Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Budaya Religius Sekolah terhadap Prestasi Belajar diterima. Pendidikan Islam dalam keluarga juga tidak lepas dari tujuan yang diharapkan. Di mana tujuan Pendidikan Islam dalam keluarga sama dengan tujuan hidup manusia, yaitu dengan cara mengabdikan diri kepada Allah swt. Mengabdi disini dilakukan dengan cara beribadah baik berhubungan langsung dengan Allah (hablumminallaah)
maupun ibadah yang berhubungan dengan sesama manusia (hablumminannas). Menurut Al-Ghazali dalam Muhaimin (2002: 160), mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam dalam keluarga tercermin dalam dua segi, yaitu: 1) Insan purna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah swt. 2) Insan purna yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Selain Pendidikan Islam yang dilakukan orang tua, budaya religius yang dilakukan di MTsN Diwek juga dilakukan secara kontineu yang merujuk pada suatu sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang dapat diterima secara bersama. Serta dilakukan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku Islami yang dibentuk oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh unsur dan personil sekolah baik kepala sekolah, guru, staf, siswa dan komite yang memiliki manfaat a. Menjamin kualitas kerja yang baik. b. Membuka jaringan komunikasi dari segala jenis dan level komunikasi. c. Meningkatkan solidaritas. d. Meningkatkan kedisiplinan. e. Muncul keinginan untuk belajar dan berprestasi dengan baik. Penerapan Pendidikan Islam yang dilakukan orangtua dan disertai dengan Budaya religius di MTsN Diwek secara tidak langsung akan membelajarkan anak tentang tata karma, sopan santun, kedisiplinan, dan akhirnya akan memacu anak untuk belajar dan berprestasi dengan baik, sehingga Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Budaya Religius Sekolah jika dilakukan secara bersamasama memiliki pengaruh yang signifikan 57
terhadap Akhlak.
Prestasi
Belajar
Aqidah
H0 ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh Signifikan. 5. Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Budaya Religius Sekolah juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak hal ini sesuai dengan Fhitung = 37,371 dan Ftabel 3,22 sehingga Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh signifikan Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Budaya Religius Sekolah terhadap Prestasi Belajar kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Setelah penulis mempelajari, membahas dan mengkaji serta menganalisa hasil penelitian diatas, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pendidikan Islam dalam Keluarga yang dilakukan wali murid siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015 tergolong baik, hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil responden sebesar 3,91 yang masuk pada interval 3,41 - 4,20 dengan katagori baik. 2. Budaya Religius Sekolah yang dilakukan siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang tahun ajaran 2014/2015 tergolong baik, hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil responden sebesar 3,83 yang masuk pada interval 3,41 - 4,20 dengan katagori baik. 3. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel Pendidikan Islam dalam Keluarga yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang, hal ini sesuai dengan adanya thitung > ttabel yakni 4,278 > 2,020 dan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh Signifikan. 4. Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel Budaya Religius Sekolah yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Negeri Diwek Jombang, hal ini sesuai dengan adanya thitung > ttabel yakni 3,551 > 2,020 dan taraf signifikan sebesar 0,001 < 0,05. Dengan demikian
Saran Sehubungan dengan hasil penelitian ini, penulis memandang perlu untuk menyampaikan saran guna peningkatan pembinaan siswa kelas VIII MTs Negeri Diwek Jombang pada khususnya, antara lain: 1. Bagi siswa, prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan bukti ketercapaikan dan kemampun seorang siswa setelah mengikuti proses belajar. Oleh karena prestasi belajar yang diperoleh ditentukan sejauhmana minat, bakat, dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran. 2. Bagi guru, prestasi belajar Aqidah Akhkak yang baik belum tentu menjamin bahwa Aqidah Akhlak siswa ikut baik, namun yang lebih penting adalah bagaimana agar siswa mampu menerapkan pengetahuannya itu ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. 3. Bagi orangtua, bahwa orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak, maka keduanya sama-sama memiliki tanggungjawab menjadikan putra-putrinya memiliki Aqidah Akhlak yang benar dan lurus. Bagi anaknya yang memperoleh prestasi belajar yang baik maka harus berupaya untuk 58
ditingkatkan, bagi anaknya yang lemah perlu mendapat perhatian yang lebih.
Musthafa Muhammad ‘Umar, Sohehul Bukhari, Jerman: Al Haromain Jaya Indonesia, 2007
DAFTAR PUSTAKA Agung, Bhuono Nugroho. 2005. Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS. Yoyakarta: CV. Andi Offset
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1991 Soenarjo., Al Qur’an dan terjemahnya, Jakarta: Departemen RI, 1979.
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.
Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius Di Sekolah Upaya Mengembangkan PAI Dari Teori Ke Aksi, Malang: UIN Maliki Press, 2010.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Sebuah Pendekatan Praktik, Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002. Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur,Bandung: Remaja Rosdakarya,, 1991.
Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV. AsySyifa’, 1992. Dr.
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Rineka cipta, Jakarta, 1998.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19. Edisi V. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro. Heri Jauhari, Fiqh Pendidikan, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2005. Kementrian Agama Mushaf AL Qur’an Terjemah, Tangerang: Sygma APP,2007. Mantep Miharso, Pendidikan Keluarga Qur’ani, Yogyakarta: Saiiria Insania Press, 2004. Mas’ud Hasan Abdul Qohar, Kamus Ilmu Populer, Jakarta:Bintang Pelajar,1983. Muhammadadhaydar, Sekilas Tafsir At Tahrim ayat 6, http://muhammadhaydar.wordpress.c om, online, diakses tanggal 10/01/2015 59