Perilaku Merokok Penerima Jamkesmas/Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI BPJS) Dr. H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM., M.Kes (Ketua Stikes Surya Mitra Husada Kediri Jawa Timur)
Latar Belakang
1998
49,5 juta 24,5% penduduk 1997 KRISIS MONETER Penduduk Miskin
Latar Belakang Upaya Pemerintah JPS-BKJPKMM
Askeskin
Pemerintah Menjamin Biaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kurang Mampu.
Studi pendahuluan, banyak ditemukan kriteria penerima Jamkesmas tidak sesuai kriteria BPS, banyak yang merokok. Benarkah ??
PBI BPJS
Perumusan Masalah •
•
Bagaimanakah karakteristik penerima Jamkesmas/PBI BPJS yang meliputi umur, besar keluarga, keluarga inti, status rumah, pendidikan, pekerjaan, interaksi sosial, nilai yang berhubungan dengan kesehatan ? Bagaimanakah Perilaku Merokok penerima Jamkesmas/PBI BPJS ?
•
Bagaimanakah pola pengeluaran penerima jamkesmas/PBI BPJS?
Tujuan
Mengidentifikasi perilaku merokok penerima Jamkesmas/PBI BPJS
Tujuan
Mengidentifikasi pola pengeluaran keluarga penerima Jamkesmas/ PBI Jamkesmas
Tinjauan Pustaka A. Konsep Kemiskinan B. Konsep Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) C. Konsep Penerima Bantuan Iuran BPJS
C. Konsesp Perilaku D> Konsep Rokok
KRITERIA KEMISKINAN (Bappenas, 2006)
•Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, •Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan, •Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan, •Terbatasnya akses terhadap air bersih, •Lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah, •Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam, •Lemahnya jaminan rasa aman, •Lemahnya partisipasi, •Dan besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga dan adanya tekanan hidup yang mendorong terjadinya migrasi.
KEMISKINAN (sayogyo)
•
Daerah pedesaan: – Kurang mampu: bila pengeluaran keluarga lebih kecil daripada 320 kg nilai tukar beras per orang per tahun. – Kurang mampu sekali: bila pengeluaran keluarga lebih kecil daripada 240 kg nilai tukar beras per orang per tahun. – Paling kurang mampu: bila pengeluaran keluarga lebih kecil daripada 180 kg nilai tukar beras per orang per tahun. Daerah perkotaan: – Kurang mampu: bila pengeluaran keluarga lebih kecil daripada 480 kg nilai tukar beras per orang per tahun. – Kurang mampu sekali: bila pengeluaran keluarga lebih kecil daripada 380 kg nilai tukar beras per orang per tahun. – Paling kurang mampu: bila pengeluaran keluarga lebih kecil daripada 270 kg nilai tukar beras per orang per tahun.
KEMISKINAN (BKKBN)
•
•
Kriteria Keluarga Pra KS yaitu keluarga yang tidak mempunyai kemampuan untuk menjalankan perintah agama dengan baik, minimum makan dua kali sehari, membeli lebih dari satu stel pakaian per orang per tahun, lantai rumah bersemen lebih dari 80%, dan berobat ke Puskesmas bila sakit. Kriteria Keluarga Sejahtera 1 (KS 1) yaitu keluarga yang tidak berkemampuan untuk melaksanakan perintah agama dengan baik, minimal satu kali per minggu makan daging/telor/ikan, membeli pakaian satu stel per tahun, rata-rata luas lantai rumah 8 m2 per anggota keluarga, tidak ada anggota keluarga umur 10 sampai 60 tahun yang buta huruf, semua anak berumur antara 5 sampai 15 tahun bersekolah, satu dari anggota keluarga mempunyai penghasilan rutin atau tetap, dan tidak ada yang sakit selama tiga bulan.
PBI BPJS (PP 101 thn 2012) •
•
•
PP N0 101 TAHUN 2012, PBI Untuk fakir miskin dan orang tidak mampu. Fakir miskin : org yg sama sekali tidak mempunyai mata pencaharian atau mempunyai mata pencaharian tapi tidak cukup utk memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi dirinya dan keluarga. Org tidak mampu : org yg mempunyai mata pencaharian, gaji atau upa, yang hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar yg layak namun tak mampu membayar iuran bagi dirinya atau keluarganya
Kemiskinan menurut BPS (Basic need aproach)
• Penduduk Miskin : pdd yg memiliki ratarata pengeluaran per kapita/bulan dibawah Garis kemiskinan (GK = penjumlahan dari garis Kemiskinan makana (GKM) dan non kemiskinan)) • GKM : nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yg disetarakan 2100 kolokalori per kapita per hari • GK non makanan : kebutuhan minimum utk perumahan,sandang, perumahan dan kesehatan, dll. (51 perkotaan, 47 dipedesaan)
14 kriteria Miskin/PBI • • • • • • • • • • • •
• •
Luas lantai bangunan TT kurang dari 8 m2/orang Jenis lantai dari tanah/bambu/kayu murahan Jenis dinding terbuta dari tanah/bambu/rumbia/kayu murahan/tembok tanpa diplester. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama dengan RT lain. Sumber penerangan RT tidak menggunakan listrik Sumber Air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindungi/sungai/air hujanni, Bahan bakar utk memasak adalah kayubakar/arang/minyak tanah Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/klinik Sumber penghasilan Kepala RT (petani,buruh tani, buruh nelayan, perkebunan, atau lainn denan pendapatan di bawah 600.000) Pendidikan tertinggi KK adalah SD/tidak tamat SD, tidak sekolah Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai 500.000
•
(Jika 9 dari 14 terpenuhi : PBI) : Rp. 19.225/jiwa))
Metodologi Penelitian Two Stage Cluster Random Sampling Rancangan Penelitian
Menggunakan Metode Penelitian Descriptif - Cross sectional-Kuantitatif Instrumen Penelitian
270 Responden KRT Penerima Jamkesmas/PBI BPJS Dari 27 RT di 3 Kec. Kota kediri
Instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuesioner
Kerangka Konsep Penelitian Penerima Jamkesmas / Penerima Bantuan Iuran BPJS
Kriteria masyarakat Miskin/Penerima Bantuan Iuran BPJS berdasarkan versi BPS, BKKBN, Bappenas, PP 101 thn 2012
Umur Besar Keluarga Keluarga Inti Status Rumah Pendidikan Pekerjaan Interaksi social Nilai Pengeluaran PERILAKU MEROKOK
HIPOTHESIS
1
50 % KK penerima jamkesmas/PBI BPJS adalah perokok 50% total pengeluaran keluarga penerima jamkesmas/PBI BPJS digunakan untuk membeli rokok/tembakau.
Analisis Data Deskriptif
Analisis Data
CrossTab
deskriptif
Hasil Penelitian Karakteristik Sosiodemografik dan perilaku merokok
l rata–rata umur kepala keluarga adalah 49,5 tahun, sebagian besar keluarga inti dengan jumlah anggota lebih dari/sama dengan punya rumah sendiri Pengeluaran (122.331) > UMR
mayoritas bekerja sebagai buruh tani dan buruh bangunan, berpendidikan SMP dan SMA sederajat, serta aktif mengikuti kegiatan RT di lingkungan tempat tinggalnya.
menempatkan pentingnya nilai kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, Sebagian besar Merokok, dengan pengeluaran rata2 268.948
Karakteristik Umur Status dalam Rumah Tangga
Minimum
Maksimum
24
84
Kepala Keluarga
49,5 22
Istri
Rata-rata Umur
79
44
Besar Keluarga Penerima Jamkesmas di Kota Kediri
Besar Keluarga
n
%
Rangking
2
41
15,1
IV
3
69
25,6
II
4
83
30,7
I
5
II
58
21,5
6
11
4,1
I V
7
6
2,2
VI
8
1
0,4
VII
9
1
0,4
VII
Total
270
100
Status Keluarga Penerima Jamkesmas/PBI BPJS di Kota Kediri
Status Keluarga
n
%
227
84,1
43
15,9
270
100
Keluarga Inti (core family)
Keluarga besar (extended family)
Total
Pendidikan Kepala Keluarga Penerima Jamkesmas/PBI BPJS di Kota Kediri Tingkat Pendidikan
Tidak Tamat SD
n
%
% Kumulatif
Rangking
24
8,9
8,9
IV
118
43,7
52,6
I
SMP / Sederajat
68
25,2
77,8
II
SMA / Sederajat
58
21,5
97,3
III
2
0,7
100
V
270
100,0
SD/ Sederajat
Sarjana Total
Pekerjaan Kepala Keluarga Penerima Jamkesmas/PBI BPJS di Kota Kediri
Pekerjaan
n
%
Tidak tetap 132
48,9
69
25,6
69
25,6
270
100
Buruh Tani
Buruh Bangunan
Total
Status Rumah Tempat Tinggal Keluarga Penerima Jamkesmas/PBI di Kota Kediri Status Tempat Tinggal
Rumah Sendiri
n
%
254
94,1
Kontrak
8
3,0
Kos
8
3,0
270
100
Total
Interaksi Sosial Keluarga Penerima Jamkesmas/PBI BPJS di Kota Kediri
Keikutsertaan RT
n
%
Tidak Ikut
87
32,2
Ikut
183
67,8
Total
270
100,0
Nilai Kesehatan menurut keluarga penerima jamkesmas/PBI BPJS
Nilai Tidak Penting Biasa
Penting Sangat penting Total
TOTAL
5 56
1 66 270 100%
T
Perilaku merokok keluarga penerima jamkesmas/PBI BPJS di Kota Kediri
Perilaku Merokok
n
%
106
37
164
63
270
100
Tidak Merokok
Merokok Total
Rata – rata Pengeluaran Keluarga Penerima Jamkesmas/PBI BPJS di Kota kediri
JENIS PENGELUARAN
RATA-RATA
PERINGKAT
Makan
615,000
1
Rumah
156.000
3
Arisan
16,441
6
Tembakau/Rokok
268,948
2
Komunikasi
17,522
5
Lain -lain (Uang saku, Sekolah, Buku)
149.500
4
Jumlah Total
1.223.441
Pengeluaran kepala keluarga penerima Jamkesmas di Kota Kediri, ternyata didapatkan nilai yang melebihi Upah Minimum Regional Kota Kediri (Rp. 850.000,- 2012, dan utk tahun 2013 :1040.000). Pengeluaran terbesar keluarga dikeluarkan untuk keperluan makan, kemudian disusul untuk keperluan tembakau atau rokok. Baru kemudian digunakan untuk pengeluaran rumah lainnya seperti untuk biaya sekolah anak, bayar listrik, keperluan komunikasi, untuk arisan dll
CrossTab penerima Jamkesmas yang merokok, mayoritas berpendidikan dasar dan menengah (SD - SMU), meskipun ada juga yang berpendidikan sarjana (1 orang)
Pendidikan Tidak Tamat Sekolah Dasar
SD/Sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat Sarjana
Total
perilaku Merokok Tidak Merokok
Merokok 4 16,7% 75 63,6% 54 79,4% 36 62,1% 1 50% 170 63,0%
20 83,3% 43 36,4% 14 20,6% 22 37,9% 1 50% 100 37,0%
Total 24 100% 118 100% 68 100% 58 100% 2 100% 270 100%
CrossTab perilaku Merokok
Nilai tentang Kesehatan
Tidak penting
Tak Merokok merokok
2
3
5
40,0%
60,0%
100%
34
22
56
60,7%
39,3%
100%
95
48
143
66,4%
33,6%
100%
Sangat
39
27
66
penting
59,1%
40,9%
100%
170
100
270
63,0%
37,0%
100%
Biasa saja
Penting
Total
penerima Jamkesmas yang merokok tetap beranggapan akan pentingnya nilai kesehatan dalam kehidupan sehari-hari
Total
mayoritas kepala keluarga penerima Jamkesmas baik yang merokok maupun tidak adalah mereka yang tidak bekerja atau menjadi pengangguran
Pekerjaan Kepala
Keluarga Tidak Bekerja
Buruh Tani
Buruh Bangunan
Total
Perilaku Merokok
Merokok
Tidak Merokok
Total
72
60
132
54,5%
45,5%
100%
54
15
69
78,3%
21,7%
100%
44
25
69
63,8%
33,6%
100%
170
100
270
63,0%
37,0%
100%
KESIMPULAN DAN SARAN • Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden penerima jamkesmas/PBI diragukan untuk masuk kriteria maskin/PBI, diantaranya karena memiliki pengeluaran (pendapatan diatas UMR), kemampuan belanja tembakau rata2 rp. 268.948, 21,7 % berpendidikan SMU/sederajat, 94,1 memiliki rumah sendiri. • Sebagian besar (63 %) penerima Jamkesmas/PBI BPJS adalah perokok • Pengeluaran untuk Tembakau menempati urutan ke 2 terbesar dalam pengeluaran keluarga penerima jamkesmas/PBI BPJS setelah “pengeluaran utk kebutuhan makan” www.themegallery.com
SARAN •
•
•
• •
Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk membuat dan menetapkan model / kriteria yang baku dan operasional bagi penerima bantuan tunai BPJS. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengevaluasi validitas penerima bantuan iuran BPJS berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi jenis, harga, jumlah batnag rokok yang dikonsumsi, lama, serta faktorfaktor yang menjadi pemicu dan pemacu perilaku merokok pada penerima bantuan iuran BPJS. Perilaku Tidak Merokok agar dimasukkan dalam salah satu kriteria penerima Bantuan Tunai BPJS, atau Perlu adanya identitas khusus yang berbeda dan menimbulkan dampak psikologis bagi PBI BPJS yang merokok
www.themegallery.com