PEMBUATAN IKLAN RED CAFE SEBAGAI MEDIA PROMOSI BERBASIS MULTIMEDIA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Mika Wati 10.02.7890
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
RED CAFE AD CREATION AS A MEDIA CAMPAIGN BASED MULTIMEDIA PEMBUATAN IKLAN RED CAFESEBAGAI MEDIA PROMOSI BERBASIS MULTIMEDIA Mika Wati Mei P Kurniawan Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Currently, the media campaign that has been combined with the technology has touched the lives of radio, television, cinema, internet, mobile phone and so even today people are able to access the advertising world without leaving home. Means of television advertising so effective media campaign was quickly recognized by the public. Thus, this research will positively impact the "Kampoeng Jogja Food Station" that is still lacking in the marketing. Ad creation is done using the medium of television advertising strategies that are the result of the fusion process of editing images, sound and text via multimedia applications. From the results of analyzes obtained that by marketing through ads to "Kampoeng Jogja Food Station" will be more effective and efficient, but it also results obtained more leverage and can increase sales " Kampoeng Jogja Food Station". Keywords: Technology, Multimedia, Editing, Advertising, Television
1.
Pendahuluan Iklan merupakan teknologi informasi dan komunikasi yang memberikan
tantangan dan kemudahan untuk menghasilkan iklan-iklan yang kreatif. Salah satu tujuan wacana iklan dapat tercapai, yaitu membujuk dan mengajak masyarakat untuk menstimulasi
keinginan
(membeli,
memiliki,
melakukan)
dari
masyarakat.
Kepersuasifan tersebut sangat menonjol dalam iklan komersial bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa materi. Dalam hal ini, pembuatan iklan tidak sedikit menggunakan unsur verbal dan nonverbal yang kurang sesuai denga kaidah-kaidah linguistik. Banyak perusahaan atau perorangan menggunakan media televisi untuk melakukan promosi, karena media iklan televisi mempunyai kemampuan yang unik, tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Iklan televisi sebagai sarana komunikasi yang kini tidak asing lagi bagi masyarakat luas, merupakan sarana yang efektif untuk mempromosikan dan mengenalkan kepada masyarakat “Red Cafe”. Dengan media promosi ini diharapkan masyarakat mengetahui tempat nongkrong yang asik makanan yang tersaji dengan berbagai menu makanan lezat, sehat, dan harga yang kompetitif menjadi tempat tujuan keluarga, mahasiswa, dan semua khalayak masyarakat yang mempunyai kesenangan dalam kuliner. Red Cafe merupakan salah satu cafe yang terdapat di Yogyakarta yang mayoritas pengunjungnya mahasiswa , dengan harga yang logika sesuai dengan menu yang disajikan. Berdasarkan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, untuk memudahkan promosi, Red Cafe perlu membuat sebuah iklan sehingga lebih mudah disampaikan kepada masyarakat luas. 2.
Landasan Teori
2.1
Pengertian Iklan Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai “any paid form of
nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an
1
identified sponsor”
1
(setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu
organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui). Adapun maksud ‘dibayar’ pada definisi tersebut menunjukan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata ‘nonpersonal’ berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. 2.2
Promosi Michael Ray, mendefinisikan promosi sebagai “the coordination of all seller-
iniated efforts to setup channels of information and persuasion to sell goods and services or promote an idea” (koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. 2.3
Definisi Multimedia Istilah “multimedia” bisa mempunyai makna bagi orang lain. Bagi sejumlah
orang, multimedia berarti seseorang duduk diterminal komputer dan presentasi yang terdiri atas; teks on screen, grafik atau animasi on screen, dan suara yang datang 2
dari speaker komputer, misalnya: saat membuka ensiklopedia multimedia on-line.
Bagi sekalangan orang duduk dalam suatu ruangan sambil memandang gambargambar yang disajikan dalam satu atau lebih layar lebar dan mendengar musik atau suara lain yang disampaikan oleh pembicara. 2.4
Software Yang Digunakan
2.4.1
Adobe Premier Pro CS6 Software ini merupakan software editing video, akan tetapi didalamnya
dimungkinkan juga membuat animasi seperti layaknya animasi standar di Adobe After Effect. Dibandingkan dengan versi sebelumnya, Adobe Premier Pro boleh dibilang versi yang cukup revolusioner karena adanya perubahan tampilan yang mendasar dan tambahan fitur yang sangat berarti. Adobe Premiere Pro CS6
1
Morissan, M.A. 2012. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu : Kencana Prenada Media Group. Hal.17. 2 Richard E. Mayer . 2009. Multimedia Learning Prinsip-prinsip dan Aplikasi : Pustaka Belajar. Hal.2.
2
mencakup lebih dari 50 fitur baru yang dirancang untuk melakukan transisi dari Final Cut Pro dan Avid lebih mudah dari sebelumnya 2.4.2
Adobe Affer Effects CS6 After Effects adalah sebuah software yang sangat profesional untuk
kebutuhan Motion Graphic Design. Dengan perpaduan dari bermacam – macam Software Design yang telah ada, After Effects menjadi salah satu software Design yang handal. Standart Effects yang mencapai sekitar 50 macam lebih, yang sangat bisa untuk merubah dan menganimasikan obyek. After Effects lebih lengkap fasilitasnya bila kita bandingkan dengan software Video Editing lain. Pada After Effects, terdapat beberapa fasilitas yang dimiliki oleh beberapa software lain. 3.
Tinjauan Umum
3.1
Sejarah dan Perkembangan Red Cafe memulai usahanya pada 15 Oktober 2012. Pada awalnya tempat
usaha tersebut adalah sebuah studio photograpy dengan nama Amigos Studio. Ruko 2
2 lantai dengan luas total 140m tersebut terbagi menjadi 2 lantai dimana pada awalnya lantai 1 menjadi ruang receptionist studio photo dan lantai 2 adalah ruang studio indoor. Dalam perkembangannya pemilik tempat mengajak beberapa relasi untuk mengembangkan usaha yang mendukung kegiatan photography dan modeling dan dibuatlah konsep tempat nongkrong model dan customer photo studio dengan concept simple cafe. Cafe ini merupakan gabungan beberapa teman yang bekerjasama dengan sistem berbagi hasil dan saling mendukung satu sama lain. Muncul nama Red Cafe beroperasi di lantai 1 dan photo studio di lantai 2 dengan perubahan personil dan konsep menjadi Amigo Studio. 3.2
Red Cafe Red Cafe adalah sebuah cafe yang terletak di Jl.Ringin Raya No. 10A
Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Lokasi di jalan utama terkoneksi dengan akses beberapa kampus swasta ternama di Yogyakarta diantaranya Fakultas Ekonomi UII, Amikom, Stiekes Guna Bangsa, dan beberapa kompleks perumahan, Guest House dan area kos mahasiswa. Secara bisnis kawasan jalan Ringin Raya cukup menjanjikan dengan akses yang mudah, terjangkau dan
3
merupakan area bisnis favorit mulai dari kuliner, swalayan, stasionery, area kos dan kebutuhan pendukungnya. 3.3
Analisis Masalah Menganalisis masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam
tahap analisis. Masalah merupakan suatu pernyataan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah ini yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. 3.4
Permasalah yang Timbul Dari sistem pemasaran yang berjalan berpotensi menimbulkan masalah-
masalah berikut : 1. Terjadinya strategi pemasaran yang tidak merata atau jangkauan tidak luas. 3.5
Analisis Penyebab Masalah
Penyebab dari masalah yang timbul sebagaimana tersebut diatas antara lain: 1. Tidak ada media yang mengatasi promosi yang paling efektif dan efisien. 2. Informasi mengenai makanan dan minuman yang masih manual dari mulutkemulut, keluarga ataupun sahabat memakan waktu yang lama. 4
Pembahasan
4.1
Proses Pembuatan Iklan Red Cafe sebagai Media Promosi Berbasis Multimedia “Tabel 4.1. Tahapan Pekerjaan”
PRA PRODUKSI
PRODUKSI
PASCA PRODUKSI
MEDIA PLACEMENT
1. Brefing 2. Konsep Komunikasi 3. Casting 4. Hunting Location
Pengambilan seluruh adegan yang dicatat dalam storyboard
1. Negative
Ex : RBTV,JOGJA TV,TUGUTV dll
Procesing 2. Audio recordingand mixing
4
4.2
Pasca Produksi
4.2.1
Editing Tahap ini kurang lebih 80% digunakan untuk memilih, melengkapi, dan
memasang bidikan-bidikan kamera terbaik ke dalam adegan. Sisanya 20% digunakan untuk menambah musik, judul, efek-efek, dan soundtrack.
“Gambar 4.2 Tiga Pilihan pada Tampilan Awal Premiere Pro” 4.2.2
Membuat Proyek Baru Buka software Adobe Premiere Pro 3 dengan memilih Start >Program
>Adobe CS6 >Adobe Premiere Pro CS6. Pada awalnya akan muncul 3 pilihan pada tampilan awal Premiere Pro, yaitu New Project, Open Project dan Help Setelah itu akan muncul tampilan New Project. Pada pilihan Available Presents, pilih >Dvcprohdproject ini menggunakan standar boradcasting ATSC, yaitu dengan ukuran frame 1920 X 1080, frame rate 25 fps.
“Gambar 4.3 Tampilan Form New Project”
5
Tekan browse untuk menempatkan di mana proyek ini akan disimpan. Setelah itu beri nama file proyek tersebut dan klik OK, proyek siap dikerjakan. Mengimpor File yang sudah dipersiapkan tadi dengan memilih File > Import, blok semua file yang diperlukan dan kemudian Open.
“Gambar 4.4 Mendrag File Opening Jpg dari Jendela Project ke Timeline”
“Gambar 4.5 Menjalankan video” Kemudian tempatkan video tersebut mulai dari detik 0. Jika belum, drag persegi panjang-panjangnya (videonya) ke arah kiri. Contoh seperti gambar 4.4. Coba jalankan gabungan video tersebut dengan menekan tombol Play yang ada di bawah monitor.
“Gambar 4.6 Menjalankan Gabungan Video” 4.3
Rendering Sebelum merender pastikan work area bar berakhir pada posisi paling belakang di video dan pastikan semua video sudah benar-benar siap di render
6
“Gambar 4.28 Export Settings” 5. 1.
Kesimpulan Proses produksi iklan Ref Cafe sebagai Media Promosi Berbasis Multimdia melalui 2 tahap, yaitu a.
Pra produksi, segala pekerjaan dan aktivitas yang terjadi sebelum tahap pengambilan gambar iklan.
b.
Produksi, yaitu periode pengambilan gambar.
c.
Pasca produksi, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan setelahpengambilan gambar.
2.
Peran editor tahap pasca produksi sangat menentukan hasil akhir produksi.
3.
Pematangan tahap pra produksi sangat menunjang kelancaran proses produksi.
4.
Alat broadcast yang digunakan dalam proses produksi masih kurang maksimal
5.
Hasil render atau durasi sudah sesuai dengan permintaan pemesan.
6.
Pembuatan dan hasil akhir tidak bertentangan dengan Undangudangan penyiaran dan memahami kultur budaya Indonesia.
7.
Pembuatan iklan Red Cafe ini untuk ditayangkan di televisi.
7
5.1
Saran Dalam proses produksi seorang editor harus mempunyai referensi yang
bagus di dunia broadcast agar mendapatkan hasil karya yang baik. Dan untuk seluruh team produksi harus selalu siap dan bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing. Pematangan pra produksi sangat disarankan agar proses produksi dapat berjalan lancar sehingga meningkatkan efektivitas waktu.
8
Daftar Pustaka M.A, Morissan, 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Mayer,Richard. E. 2009. Multimedia Learning Prinsip-Prinsip dan Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Aplikasi.
Suyanto, M. 2004 . Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset. A Little Chronology. 2013 free music. http://freeplaymusic.com/. Diakses tanggal 01 Mei 2013
9