HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSA KATA DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KOTA SALATIGA
S
Dwi Rita Nurdiana1 Haris Mudjiman2 Nunuk Suryani3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 1
N
2
U
ABSTRACT
P
A
S
C
A
S
A
R
JA
N
A
The purpose of this study was to know the relationship between the vocabulary mastery and Indonesian learning achievement, reading comprehension ability and Indonesian learning achievement, and the vocabulary mastery, reading comprehension ability and vocabulary mastery of Grade 8 students in SMP Negeri 1 Kota Salatiga. It was a correlational research with the population of all students in Grade 8 of SMP Negeri 1 Kota Salatiga amounted to 240 students. The sample was taken by using a proportionate random sampling technique with a total of 142 students as the sample. There were two research instruments used in this research, test and non-test. Data analysis technique was done by a classical assumption test and multiple linear regression and hypothesis testing. The findings showed that (1) there was a significant relationship between the vocabulary mastery and Indonesian learning achievement of Grade 8 students in SMP Negeri 1 Kota Salatiga. This finding can be interpreted that the higher students’ mastery of vocabulary, the more Indonesian learning achievement increased, as well as vice versa. (2) There was a significant relationship between the reading comprehension ability and Indonesian learning achievement of Grade 8 students in SMP Negeri 1 Kota Salatiga. (3) There was a significant relationship between the vocabulary mastery, reading comprehension ability and Indonesian learning achievement of Grade 8 students in SMP Negeri 1 Kota Salatiga. Other research findings were obtained the determinant coefficient (R ²) of 0.200. By knowing the determinant coefficient (R ²), it was explained that 20% of the variation of Indonesian learning achievement (Y) can be explained by vocabulary (X1) and the ability of reading comprehension (X2), while the remaining 80% is explained by other variables outside this research model. Keywords: vocabulary mastery, Indonesian learning achievement, reading comprehension ability
PENDAHULUAN Perkembangan zaman
yang
semakin
modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya
[email protected]
manusia
merupakan
prasyarat
mutlak
untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah
pendidikan.
Pendidikan
adalah
101
memadai. Sebagai salah satu unsur bahasa,
potensi sumber daya manusia melalui
kosakata memegang peranan yang sangat
kegiatan pengajaran. UU Sistem Pendidikan
penting. Dengan perbendaharaan kata yang
Nasional No. 20 tahun 2003, menyatakan,
banyak, seseorang dapat mengungkapkan
bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
perasaan, keinginan, maupun gagasannya
mencerdaskan
dengan lancar dan baik. Kualitas berbahasa
manusia
dan
Indonesia
seseorang
sangat
seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa
kuantitas
terhadap
dikuasainya.
Tuhan
berbudi
Yang
pekerti
Maha
Esa
luhur,
dan
memiliki
dan
Banyak
bergantung
pada
N
mengembangkan
bangsa
kualitas
kosakata
yang
U
kehidupan
S
usaha sadar untuk menumbuhkembangkan
faktor
yang mempengaruhi
prestasi belajar bahasa Indonesia, baik
jasmani dan rohani, kepribadian
yang
faktor internal maupun faktor eksternal.
mantap dan mandiri serta tanggung jawab
Faktor internal antara lain: penguasaan
kemasyarakatan
diksi, penguasaan kosakata, penguasaan
kebangsaan
(UU
Sisdiknas: 2003).
JA
kalimat, minat baca, bakat, kemampuan
Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang
utama
N
dan
A
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
untuk
mengetahui
ke-
membaca, mental dan sebagainya. Faktor eksternal misalnya: metode pembelajaran, guru, kelengkapan
prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa
sekolah,
A
R
berhasilan belajar seseorang. Seorang yang
buku
yang ada di
lingkungan, kurikulum. Faktor
sosial budaya serta ekonomi keluarga juga
belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh
berpengaruh terhadap kegiatan membaca
mana anak terhadap materi yang diterima
siswa.
A
S
ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi
Salah satu faktor dari dalam diri siswa
adalah hasil belajar yang dicapai siswa
yang menentukan berhasil tidaknya siswa
ketika mengikuti dan mengerjakan tugas
dalam proses belajar mengajar adalah
dan kegiatan pembelajaran di sekolah
penguasaan kosakata. Penguasaan kosa-
(Tu’u, 2004: 75).
kata
A
S
C
(Slameto, 1993: 17). Prestasi belajar siswa
seseorang
sangat
berpengaruh terhadap kemampuan me-
merupakan upaya untuk memberi bekal
mahami sesuatu. Kosakata yang dimiliki
kepada
siswa
bahasa
dimiliki
Indonesia
P
Pembelajaran
yang
terutama
terampilan
berbahasa,
terampilan
membaca.
sarana
yang
sangat
mengenai
ke-
semakin lama semakin bertambah sesuai
khususnya
ke-
dengan pengetahuan atau pun pendidikan-
sebagai
nya, sesuai dengan tingkat intelektualnya.
Bahasa penting
dalam
Penguasaan
kosakata
seseorang
sangat
berkomunikasi. Komunikasi akan lancar
dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya,
apabila perbendaharaan katanya cukup
semakin
tinggi
tingkat
pendidikannya 102
seseorang
semakin
keterampilan
belajar-mengajar di sekolah. Siswa harus
berbahasanya. Pendidikan semakin tinggi,
dapat memahami bacaan dengan baik,
materi
semakin
bendaharaan
baik
luas,
katanya
otomatis
per-
karena siswa yang tidak dapat memahami
semakin
luas
bacaan
dengan
baik
pasti
mengalami
kegiatan
belajarnya.
sehingga prestasi belajar bahasa Indonesia
kesulitan
juga semakin meningkat
Akibatnya akan lamban dalam menerima
S
Rendahnya minat baca siswa, boleh
Menurut Burns (dalam Rahim, 2007: 1) ke-
jadi, disebabkan kurang menariknya cara
mampuan membaca merupakan sesuatu
pengajaran/metode
yang
budicrue.multiply. com/ journal/item/79).
dalam
suatu
masyarakat
U
pemahaman.
vital
membaca
membaca
A
kemampuan
pelajaran.
N
Faktor lain yang mempengaruhi adalah
dalam
(http://
terpelajar. Bahkan tidak hanya pelajar,
Pengajaran
masyarakat
umum
dilakukan sekadar menjawab pertanyaan,
melakukan
kegiatan
harus
gemar
membaca
untuk
hanya
mencari kata-kata sulit, atau menentukan
ide pokok. Padahal dengan membaca dapat
JA
meningkatkan diri. Membaca sebagai suatu
seringkali
N
pun
membaca
kita
dan informasi sangat penting untuk semua
menanggapi bacaan, atau bahkan sebagai
orang, apalagi pelajar.
acuan dalam kegiatan keterampilan yang
informasi/ilmu/berita
yang
A
Banyak
R
aktifitas dalam memperoleh pengetahuan
lain,
lakukan
seperti
dengan
menulis
diskusi/debat,
atau
berbicara.
hanya disampaikan oleh media cetak, dan
Pembelajaran membaca merupakan bagian
harus
yang sangat esensial dalam pembelajaran
membaca
untuk
S
dengan
men-
A
dapatkannya. Selain itu membaca juga
bahasa
Indonesia,
namun
dalam
ke-
nyataannya pembelajaran membaca kurang
bisa menelusuri wilayah mana saja yang
mendapat
kita inginkan. Membaca adalah jendela
Sebagian guru lebih menfokuskan materi
dunia.
bacaan
teoritik yang mengarah keberhasilan siswa
diperlukan pemahaman, baik yang tersurat
dalam pencapaian nilai Ujian Nasional. Hal
Untuk
mengetahui
maupun
tersirat.
A
S
C
kegiatan yang menyenangkan, karena kita
yang
isi
Namun
untuk
P
memahami suatu bacaan tidaklah mudah, sehingga rata-rata anak sekolah khususnya
perhatian
yang
sewajarnya.
ini membuat keterampilan membaca siswa kurang memadai. Kurangnya
perhatian
dalam
pem-
siswa SMP pemahaman bacaannya sangat
belajaran membaca inilah, yang menjadi
rendah.
penyebab
salah
satu
dari
rendahnya
Keterampilan membaca harus dikuasai
prestasi belajar siswa. Padahal prestasi
oleh siswa SMP, keterampilan ini sangat
belajar merupakan persoalan yang penting
berkaitan dengan seluruh proses kegiatan
dalam dunia pendidikan. Begitu pentingnya 103
prestasi belajar bahasa Indonesia maka
penelitian ini adalah merupakan penelitian
sebagai pendidik haruslah dapat memberi-
yang bersifat korelasional, yakni penelitian
kan contoh dan memberikan dukungan
yang dilakukan untuk mencari hubungan
kepada
antara penguasaan kosakata dan prestasi
siswa
untuk
sering-sering
membaca. Dengan membaca selain segala
belajar
informasi bisa didapatkan juga terbuka
mampuan
cakrawala pandangan serta pemikiran. Hal
kelas VIII di SMP Negeri 1 Salatiga, baik
yang paling mudah kita lakukan untuk
secara
mengembangkan
bersama-sama secara teoritis dan empiris.
pemahaman
kesiswa
S
membaca
dengan
sendiri-sendiri
N
dalam
indonesia
maupun
secara
U
keterampilan
bahasa
Teknik pengumpulan data yang akan
Meluangkan waktu sedikitnya satu jam
digunakan, maka dalam penelitian ini ada
sehari untuk membaca buku merupakan
tiga jenis data yang dikumpulkan, yakni (1)
kebiasaan yang baik bagi kita untuk mulai
data kemampuan penguasaan kosakata,
mengembangkan diri kita.
(2), daya kemampuan mem baca pemahan
N
dan
(3)
data
JA
Berdasarkan latar belakang masalah
A
belajar adalah dengan banyak membaca.
prestasi
belajar
bahasa
diatas, maka dapat dirumuskan masalah
Indonesia. Pengumpulan data penelitian ini
penelitian sebagai berikut:
terutama
hubungan
antara
mampuan
R
ada
berkenaan
membaca
dengan
pemahaman
kedan
kemampuan penguasaan kosakata dilaku-
belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII
kan dengan teknik tes. Sedangkan untuk
di SMP Negeri 1 Kota Salatiga?
data prestasi belajar diambil dari data nilai
ada
kemampuan
membaca
antara
tes tengah semester siswa.
pemahaman
Instrumen penelitian yang digunakan
bahasa
dalam penelitian ini ada dua macam yaitu
Indonesia siswa kelas VIII di SMP Negeri
tes dan nontes. Instrumen tes digunakan
1 Kota Salatiga?
untuk kemampuan penguasaan kosakata
ada
hubungan
antara
dan kemampuan membaca pemahaman.
penguasaan kosakata dan kemampuan
Instrumen nontes digunakan untuk data
membaca pemahaman dengan prestasi
nilai prestasi bahasa Indonesia.
P
A
3. Apakah
belajar
C
prestasi
S
dengan
hubungan
A
2. Apakah
S
penguasaan kosakata dengan prestasi
A
1. Apakah
yang
belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII
Validitas
soal
dalam
metode
ini
ditentukan dengan menggunakan korelasi
di SMP Negeri 1 Kota Salatiga?
product
moment
Validitas
soal
dalam
METODE PENELITIAN
metode ini ditentukan dengan mengguna-
Lokasi penelitian ini di SMP Negeri 1
kan
Salatiga
Analisis Data menggunakan Uji Normalitas, 104
dengan
menggunakan
Jenis
korelasi
product
moment.
Teknis
Uji linieritas ,Uji heterokedastisitas, Uji
analisis
kolmogorof
heterokedastisitas,Uji Multikolinieritas dan
data
Analisis Regresi Linear Berganda
signifikansi kolmogorof smirnov > 0,05.
adalah
Hasil
smirnov.
normal
perhitungan
Distribusi
apabila
kolmogorof
nilai
smirnov
diperoleh nilai signifikansi 0,767 lebih
A. Deskripsi Data
besar dari 0,05 maka distribusi residual
Penelitian bertempat di SMP Negeri 1 Kota
model
Salatiga sebesar 79,53. Nilai tertinggi (Max)
Berdasarkan grafik P-Plot terlihat bahwa
yang dicapai siswa adalah 88 dan nilai
sebaran data membentuk satu garis lurus.
terendah 68. Dari 142 siswa yang diambil
Berikut ini gambar sebaran data penelitian.
sebagai sampel terdapat 3 siswa yang tidak
b. Uji Linieritas
tuntas
karena
nilai
Indonesia telah mencapai KKM. a. Penguasaan Kosakata (X1)
bahasa
N
normal.
U
linieritas
mengetahui
dimaksudkan
apakah
untuk
masing-masing
variabel yang dijadikan prediktor mempunyai hubungan yang linier atau tidak terhadap variabel terikatnya. Berikut ini hasil analisis linieritas.
R
Dari perhitungan didapatkan mean hitung
Tabel 7. Hasil Uji Linieritas
(M) sebesar 15,81 dan standar deviasi (SD)
A
Variabel
sebesar 1,163. Skor tertinggi (Max) yang
S
dicapai siswa adalah 17 dan skor terendah (Min) yang dicapai siswa adalah 12.
T hitung
Sig
Ln_X1
0.773
0.441
Ln_X2
-0.376
0.707
A
Berdasarkan
b. Kemampuan membaca pemahaman
hasil
analisis
di
atas
diketahui besarnya signifikasi dari masingmasing lebih besar dari 0,05 sehingga data
C
(X2)
adalah
JA
dikatakan
Uji
N
adalah 72. Sedangkan 139 siswa lainnya
ini
A
tuntas dalam belajar Bahasa Indonesia dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah
regresi
S
HASIL PENELITIAN
terse3but bersifat linier.
(M) sebesar 16,97 dan standar deviasi (SD)
c. Uji Multikolinearitas
sebesar 1,243. Skor tertinggi (Max) yang
Uji
dicapai siswa adalah 19 dan skor terendah
mengetahui
(Min) yang dicapai siswa adalah 13.
multikolinieritas di antara dua variabel
P
A
S
Dari perhitungan didapatkan mean hitung
untuk
tidaknya
gejala
nilai tolerance lebih kecil dari 0,1, maka
a. Uji normalitas digunakan
ada
digunakan
bebas. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan
B. Uji Pasyarat Uji
Multikolinearitas
untuk
menguji
normal
tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Untuk menguji normalitas data digunakan
variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
105
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia
a. Uji Hipotesis Pertama
(Y) sebesar 0,313 atau (rX2Yhitung= 0,313 )
Berdasarkan penghitungan data yang telah
dan harga p = 0.000 untuk taraf signifikasi
dilakukan
harga
5%. Ini berarti bahwa hipotesis nihil (Ho)
koefisien korelasi product moment untuk
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang
penguasaan kosakata (X1) dengan prestasi
berbunyi terdapat hubungan yang signify-
belajar bahasa Indonesia (Y) sebesar 0,384
kan
atau ( rX1Yhitung = 0,384) > harga r table =
pemahaman
0,159 dan harga p = 0.000 untuk taraf
bahasa Indonesia siswa kelas VIII di SMP
signifikasi 5%. Ini berarti bahwa hipotesis
Negeri 1 Kota Salatiga.
nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif
murni
yang
pemahaman
penguasaan
antara
prestasi
Kemampuan
dengan
N
antara
dengan
membaca belajar
Selanjutnya untuk mencari hubungan
(Ha) yang berbunyi terdapat hubungan signifikan
Kemampuan
N
antara
U
diperoleh
A
peneliti
S
C. Pengujian Hipotesis
prestasi
membaca belajar
bahasa Indonesia siswa perlu dilakukan uji
Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1
harga t, dengan ketentuan bila t hitung > t
Salatiga.
tabel atau p hitung < p tabel maka terdapat hubungan yang signifikan. Penghitungan
murni antara penguasaan kosakata dengan
uji harga t, diperoleh harga t hitung
prestasi belajar bahasa Indonesia siswa
sebesar 3.022 dengan harga p= 0.003
dengan
dengan demikian 0.003 < 0.05 artinya
ketentuan bila t hitung > t tabel atau p
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
hitung < p tabel maka terdapat hubungan
antara Kemampuan membaca pemahaman
R
Selanjutnya untuk mencari hubungan
A
JA
kosakata dengan prestasi belajar bahasa
dilakukan
uji
harga
t,
A
S
perlu
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia
diperoleh harga t hitung sebesar 4,217
siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kota
dengan harga p = 0.000 dengan demikian
Salatiga.
0.000
c. Uji Hipotesis Ketiga
0.05
artinya
bahwa
terdapat
signifikan
antara
Uji hipotesis ketiga ini dimaksudkan untuk
prestasi
mengetahui atau memprediksikan hubung-
belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII
an antara penguasaan kosakata (X1) dan
SMP Negeri 1 Salatiga.
Kemampuan membaca pemahaman (X2)
b. Uji Hipotesis Kedua
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia
Berdasarkan penghitungan data yang telah
siswa (Y). Penghitungannya menggunakan
dilakukan
harga
bantuan komputer program SPSS (Statistik
koefisien korelasi product moment untuk
Program for Social Scientific) 12.0 for
Kemampuan membaca pemahaman \(X2)
Windows dengan teknik analisis regresi 106
S
<
C
yang signifikan. Penghitungan uji harga t,
yang
A
hubungan
kosakata
dengan
P
penguasaan
peneliti
diperoleh
ganda. Dari hasil penghitungan diperoleh
17,313 dengan nilai probabilitas 0,000
harga r y2-1 sebesar 0,447, hasil ini
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian,
kemudian dikonsultasikan dengan harga
penguasaan
koefisien korelasi product moment pada
membaca
tabel. Koefisien korelasi (r tabel) untuk N =
mempunyai
142 dengan taraf signifikasi 5% menunjuk
belajar bahasa Indonesia siswa.
pada
Y = 44,839 + 1,307 X1 + 0,876 X2
Ini
berarti
bahwa
pemahaman hubungan
Kemampuan
secara
simultan
dengan
prestasi
S
0,159.
dan
N
angka
kosakata
korelasi atau hubungan antara prestasi
Y = 44,839 artinya apabila tanpa adanya
belajar
penguasaan
Indonesia
(Y)
dengan
kosakata
dan
U
bahasa
Kemampuan
penguasaan kosakata (X1) dan Kemampuan
membaca
membaca
belajar bahasa Indonesia mempunyai nilai
(X2),
terjadi
hubungan yang kuat, karena r hitung > r
sebesar 44,839 satuan.
tabel atau 0,447 > 0,159.
X1=
penghitungan
juga
diperoleh
0,200.
Dengan
artinya
diketahuinya
koefisien
X2 = 0,876 artinya
bahasa Indonesia (Y) dapat diterangkan
peningkatan
A
R
bahwa 20% variasi dari prestasi belajar
apabila
Kemampuan
terjadi membaca
(X1)
dan
pemahaman sebesar satu satuan maka
Kemampuan membaca pemahaman
(X2)
prestasi belajar bahasa Indonesia akan
S
kosakata
terjadi
Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar 1,307 satuan.
penguasaan
apabila
satu satuan maka prestasi belajar bahasa
determinan (R²) maka dapat dijelaskan
oleh
prestasi
peningkatan penguasaan kosakata sebesar
JA
harga koefisien determinan (R²) sebesar
1,307
N
Hasil
maka
A
pemahaman
pemahaman
A
sedangkan sisanya sebesar 80% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian
C
ini seperti kemampuan mengajar guru,
mengalami
peningkatan
sebesar
0,876
tersebut
dapat
satuan. Berdasarkan
data
disimpulkan bahwa hipotesis nihil (Ho)
aktivitas dalam proses pembelajaran dan
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang
lainnya.
berbunyi
A
S
media pembelajaran, motivasi belajar dan
Selain itu berdasarkan hasil uji F-tes, F
P
didapatkan
hitung
sebesar
17,313
terdapat
hubungan
yang
signifikan antara penguasaan kosakata dan Kemampuan
membaca
pemahaman
dengan tingkat signifikasi 0,000, maka
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia
model
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salatiga
regresi
memprediksi bahasa
dapat
variabel
Indonesia
dipakai
untuk
prestasi
belajar
siswa
karena
diterima
probabilitasnya 0.000 jauh lebih kecil dari 0.05. Dengan kata lan nilai Fhitung sebesar
107
bahasa
penguasaan
SMP
Negeri
kosakata
1
Salatiga
menujukkan penguasaan kosakata yang baik, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata siswa berada pada kategori sedang dan masing-masing
64
siswa
dengan
kategori 45,07 sehingga dapat disimpulkan
0,159 dan harga p = 0.000 untuk taraf
signifikasi 5%. Ini berarti bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) yang berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kosa kata
dengan
Negeri 1 Kota Salatiga sudah baik.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa
belajar
bahasa
Salatiga.
Selain itu, dilihat dari nilai t
hitung
= 4,217
dan p = 0,000 < 0,05, sehingga Ho ditolak. Hal
ini
berarti
penguasaan
terdapat
kosakata
hubungan
dengan
prestasi
belajar bahasa Indonesia. Maka dalam hal
R
sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri
prestasi
Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1
JA
bahwa lebih dari 90% siswa kelas VIII SMP
atau ( rX1Yhitung = 0,384) > harga r table =
S
umum
belajar bahasa Indonesia (Y) sebesar 0,384
N
SMP Negeri 1 Kota Salatiga
penguasaan kosa kata (X1) dengan prestasi
U
bahasa Indonesia siswa kelas VIII di
baik
nilai
A
an kosakata dengan prestasi belajar
VIII
diperoleh
N
1. Terdapat hubungan antara penguasa-
kelas
(Y)
koefisien korelasi product moment untuk
PEMBAHASAN
Secara
Indonesia
1 Salatiga telah mampu menunjukkan
A
penguasaan kosakata yang tinggi dilihat soal
tentang
S
dari kemampuannya menyelesaikan soalpenguasaan
kosakata.
A
Berdasarkan hasil koefisien determinasi sebesar 0,200 berarti penguasaan kosakata
C
dan Kemampuan membaca pemahaman
S
mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar
bahasa
Indonesia
sebesar
20%
A
sedangkan sisanya sebesar 80% dijelaskan
P
oleh variabel lain di luar model penelitian ini seperti kemampuan mengajar guru, media pembelajaran, motivasi belajar dan aktivitas dalam proses pembelajaran dan lainnya. Uji kosakata
hubungan (X1)
variabel
dengan
penguasaan
prestasi
belajar
ini dapat diasumsikan bahwa hubungan antara
penguasaan
kosakata
dengan
prestasi belajar bahasa indonesia sangat erat,
karena
penguasaan
siswa kosakata
yang
mempunyai
tinggi
sehingga
cenderung prestasi belajarnya akan baik. Sebaliknya siswa yang tidak mempunyai penguasaan kosakata ia akan nampak tidak senang,
tidak
menampakkan pelajaran,
tertarik sikap
akibatnya
dan
positif siswa
kurang terhadap
cenderung
menghadapi kesulitan dalam belajarnya. Oleh
karena
itu
penguasaan
kosakata
sangat penting dimiliki siswa di dalam belajarnya. Untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa maka guru senantiasa memberikan pembelajaran yang 108
sehingga
tertarik
siswa
penguasaan akan
dalam mengikuti
merasa
pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. 2. Terdapat dengan
membaca
prestasi
baik
dilihat
antara pemahaman
belajar
bahasa
Indonesia siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Kota Salatiga. Hasil uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar
an. Dengan demikian Kemampuan membaca pemahaman siswa akan tinggi, yang diindikasikan dengan meningkatnya kemampuan
siswa
berpengaruh bahasa
terhadap
Indonesia.
secara
simultan
prestasi Secara
N
pemahaman
dengan
kosakata
membaca
prestasi
dan
pemahaman
belajar
bahasa
Indonesia siswa kelas VIII di SMP
JA
membaca
penguasaan
A
Kemampuan
Kemampuan
menyelesaikan
3. Terdapat hubungan yang signifikan
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dan
dalam
tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
antara
kosakata
kemampuannya
menyelesaikan soal-soal yang berkaitan
17,393 dengan nilai probabilitas 0,000 penguasaan
dari
dengan kemampuan membaca pemaham-
hubungan
kemampuan
Kemampuan membaca pemahaman yang
S
kosakata
tentang
N
menarik
U
lebih
belajar
Negeri 1 Kota Salatiga.
umum
Dari
hasil
penghitungan
diperoleh
harga r y2-1 sebesar 0,447, hasil ini
kelas
Salatiga
kemudian dikonsultasikan dengan harga
membaca
koefisien korelasi product moment pada
pemahaman yang baik, hal ini ditunjukkan
tabel. Koefisien korelasi (r tabel) untuk N
SMP
1
Kemampuan
=
yang berada di atas skor rata-rata ideal.
menunjuk pada angka 0,159. Ini berarti
Sementara itu bila ditinjau dari distribusi
bahwa
frekuensi siswa dengan pengkategorian
prestasi
tingkat Kemampuan membaca pemahaman
dengan penguasaan kosa kata (X1) dan Kemampuan membaca pemahaman
C
A
dengan perolehan skor rata-rata hitung
S
S
menujukkan
Negeri
A
VIII
R
Kemampuan membaca pemahaman siswa
siswa
tinggi,
sedang,
dan
rendah
142
dengan korelasi belajar
taraf atau
signifikasi
hubungan
bahasa
5%
antara
Indonesia
(Y) (X2),
terjadi hubungan yang kuat, karena r
sebanyak 86 orang (60,56%), kemudian
hitung > r tabel atau 0,447 > 0,159.
P
A
ditemukan bahwa pada kategori sedang secara
berturut-turut
kategori
tinggi
Hasil
penghitungan
juga
diperoleh
sebanyak 52 orang (36,62%), dan kategori
harga koefisien determinan (R²) sebesar
rendah sebanyak 4 orang (2,82%).
0,200.
Dengan
diketahuinya
koefisien
Temuan tersebut menunjukkan bahwa
determinan (R²) maka dapat dijelaskan
sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri
bahwa 20% variasi dari prestasi belajar
1 Salatiga telah mampu menunjukkan
bahasa Indonesia (Y) dapat diterangkan
109
oleh
penguasaan
kosakata
(X1)
dan
mahaman
Kemampuan membaca pemahaman
(X2)
prestasi belajar bahasa Indonesia akan
sedangkan sisanya sebesar 80% dijelaskan
mengalami
oleh variabel lain di luar model penelitian
satuan.
ini seperti kemampuan mengajar guru,
sebesar
satu
peningkatan
Berdasarkan
data
satuan
maka
sebesar
0,876
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa hipotesis nihil (Ho)
aktivitas dalam proses pembelajaran dan
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang
lainnya.
berbunyi
didapatkan
F
hitung
sebesar
17,313
N
F-tes,
terdapat
hubungan
yang
signifikan antara penguasaan kosakata dan
U
Selain itu berdasarkan hasil uji
S
media pembelajaran, motivasi belajar dan
Kemampuan
membaca
pemahaman
dengan prestasi belajar bahasa Indonesia
model
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salatiga
memprediksi bahasa
dapat
variabel
Indonesia
dipakai
untuk
prestasi
belajar
siswa
karena
diterima.
N
regresi
A
dengan tingkat signifikasi 0,000, maka
KESIMPULAN
0.05. Dengan kata lan nilai Fhitung sebesar
Berdasarkan
17,393 dengan nilai probabilitas 0,000
pembahasan
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian,
disimpulkan sebagai berikut.
penguasaan
1.
JA
probabilitasnya 0.000 jauh lebih kecil dari
hubungan
maka
dapat
R
mempunyai
atas,
dan
secara
simultan
antara penguasaan kosakata dengan
dengan
prestasi
Kemampuan
A
pemahaman
di
penelitian
Terdapat hubungan yang signifikan
dan
prestasi
S
membaca
kosakata
hasil
belajar bahasa Indonesia siswa.
belajar
bahasa
Indonesia
dengan rX1Yhitung > rX1Ytabel atau
Y = 44,839 artinya apabila tanpa adanya
0,384 > 0,159. Temuan ini dapat
penguasaan kosa kata dan Kemampuan
diartikan
membaca
prestasi
penguasaan kosakata anak maka akan
belajar bahasa Indonesia mempunyai nilai
diikuti naiknya prestasi belajar bahasa
sebesar 44,839satuan. X1 = 1,307 artinya
Indonesia,
apabila terjadi peningkatan penguasaan
sebaliknya.
C
Y = 44,839 + 1,307 X1 + 0,876 X2
A
A
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salatiga,
maka
P
S
pemahaman
kosa
kata
sebesar
satu
satuan
maka
2.
bahwa
begitu
semakin
juga
tinggi
dengan
Terdapat hubungan yang signifikan
prestasi belajar bahasa Indonesia akan
antara
mengalami
pemahaman dengan prestasi belajar
peningkatan
sebesar
1,307
satuan. X2
=
Kemampuan
membaca
bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII 0,876
artinya
peningkatan.Kemampuan
apabila
terjadi
membaca
pe-
SMP
Negeri
1
Salatiga,
dengan
rX2Yhitung > rX2Y tabel atau 0,313 > 110
0,159 ini menunjukkan bahwa kadar hubungan antarvariabel tersebut kuat. Temuan ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat Kemampuan membaca
maka
akan
Menengah
Pertama
(SMP)
perlu
diikuti dengan naiknya prestasi belajar
meningkatkan
bahasa Indonesia, begitu juga dengan
menumbuhkan penguasaan kosakata
sebaliknya.
dengan
Terdapat hubungan yang signifikan
yang menarik.
Kemampuan dengan
kosakata
membaca
prestasi
dan
pemahaman
belajar
bahasa
Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salatiga, dengan r y2-1 hitung > r y2tabel
atau
0,447
>
0,159
ini
N
S
serta
pembelajaran
guru
dapat
menggunakan
metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga mengurangi tingkat kebosanan
dan
meningkatkan
kedisiplinan
siswa dalam mengikuti pelajaran. Pihak keluarga hendaknya meningkat-
JA
1
2. Pihak
menerapkan
U
penguasaan
kompetensinya
A
antara
kan kualitas cara mendidik anak dengan
antarvariabel tersebut kuat. Temuan
memperhatikan keteraturan siswa belajar
penelitian lainnya adalah diperolehnya
di rumah. Membina relasi antar anggota
harga
(R²)
keluarga yang baik dengan memberikan
sebesar 0,200. Dengan diketahuinya
perhatian terhadap belajar siswa. Dan
koefisien determinan (R²) maka dapat
menyediakan
dijelaskan bahwa 20% variasi dari
memadai berupa ruang belajar. Diharapkan
R
menunjukkan bahwa kadar hubungan
determinan
A
S
A
koefisien
fasilitas
belajar
yang
dengan ini semua siswa lebih bersemangat
dapat diterangkan oleh penguasaan
dalam belajar dan merasa diperhatikan
kosakata(X1)
oleh
C
prestasi belajar bahasa Indonesia (Y) dan
Kemampuan
orang
tuanya
sehingga
akan
meningkatkan disiplin belajarnya, yang
sisanya sebesar 80% dijelaskan oleh
akhirnya
A
S
membaca pemahaman (X2) sedangkan variabel lain di luar model penelitian
P
1. Guru Bahasa Indonesia di Sekolah
N
3.
pemahaman
SARAN - SARAN
akan
meningkatkan
prestasi
belajarnya.
ini. Berdasarkan data empiris tersebut dapat
diterangkan
tinggi
bahwa
penguasaan
semakin
kosakata
dan
Kemampuan
membaca
pemahaman
maka
semakin
tinggi
prestasi
akan
belajar
bahasa
pula
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA Arikunto S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Ed Revisi VI. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta. BSNP. 2006. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
siswa begitu juga dengan sebaliknya.
111
N
S
Soedarso. 2006. Speed Reading, Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia. Sudjana, Nana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tarigan. Henry Guntur 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
U
Prasetya. Tips Membaca. http://budicrue.multiply.com/journ al/item/83, Diunduh,17 Nonember 2008 Budi Prasetya. Cara Menguasai Isi Buku. http://budicrue.multiply. com/ journal/ item/ 82 Darmiyati Zuchdi. 2007. Stategi Membaca Meningkatkan Kemampuan Membaca. Yogyakarta: Uny Press. Kuncoro Haryo,. 2007. Statistika Deskriptif Untuk Manager. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Leo Idra Ardana. dkk. 2002. Semantik Bahasa Indonesia. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Pelajaran Bahasa Indonesia. Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. M.E. Suhendar dan Pien Supinah. 1992. Pengajaran dan Ujian Keterampilan Membaca danKeterampilan Menulis. Bandung: CV. Pionir Jaya Nurgiyantoro, Burhan.2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogjakarta: BPFE. Nurhadi. 1987. Kapita Selekta Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Malang: IKIP Malang. Rahim. Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Sabariyanto, Dirgo. 2001. Mengapa Disebut Bentuk Baku dan Tidak Baku. Yogyakarta: Mitra Gama Widya. Salim, Peter, et.all. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English, Setiaji, Bambang. 2004. Panduan Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta: Program Pascasarjana UMS.
P
A
S
C
A
S
A
R
JA
Budi
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2007. Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta.
A
Prasetya. Membaca Pemahaman. http://budicrue.multiply.com/journ a l/item/79membacapemahaman, Diunduh 16 November 2008.
N
Budi
112