Rabu, 3 Juli 201 3 Aula Gedung Pascasarjana UNS
Diselenggarakan oleh: Program studi Magister pendidikan Matematika Program Pascasarjana universitas sebelas Maret Surakarta
/
Magister Pendidikan Matematika UNS, 3 Juli 2013
Seminar Nasional Maternatika dan Pendidikan Matematika 2013
SQIIG (STUDENT.QUESTION.HAVE GAME) SEBAGAI TIPE MODEL PEMBELAJARAN KO OPERAT IF UNTU K MEN IN GKAT KAN KEAKT IFAN MAIIASISWA DALAM PEMBELAJARAN BudiMulyono
v--'
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsri Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM 32 Indralaya ogan Ilir 30662 E-mail:
[email protected]
Abstrak SQHG merupakan tipe pembelajaran hasil dari penelitian pengembangan model pembelajaran
koiperatif. Pe.-asaluhan yang melatar belakangi penelitian ini adalah kenyataan kurang aktifuya pendidikan mahasiswa dalam proses- belajar pada mata kuliah Kalkulus II di program studi tipe model suatu menghasilkan adalah ini matematika FKIp Unsri. Adapun tujuan dari penelitian dalam aktif lebih agar mahasiswa menstimulasi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk -ptot"t ini penelitian dalam yang digunakan Metode perkuliahan. di belajar f"rint"*t ti puau SQHG bahwa menunjukan ini penelitian dari Hasil p"ttge*bangan. penelitian adalah metode dapat dijadikan salah rutu tip" pembelajaran kooperatif dalam upaya meningkatkan aktifitas mahasiswa dalam proses belajar diperkuliahan.
Keywords: Pembelajaran Kooperatif, SQHG (Student- Question-Have Game)
PENDAHTILUAI\ i
000il'
'' ''
'i i:'i'\'
ini berlatar belakang keprihatinan peneliti terhadap kondisi kurang interaktifrrya Kalkulus II. Peneliti yang dalam hal ini juga bertindak sebagai dosen pengampu mata
penelitian perkuliahan
melihat penyebab dari kondisi tersebut adalah kurang aktifirya rnahasiswa mengungkapkan ide serta permasalahan yang mereka hadapi dalam perkuliahan Kaliculus II. Peneliti sebelurnnya telah mencoba untuk membuat kondisi kelas agar lebih dinamis dan interaktif dimana
kuliah Kalkulus
II
mahasiswa diminta secara individual untuk mengajukan pertanyaan kemudian pertanyaan tersebut dibahas dan didiskusikan secara bersama-sama. Namun hal tersebut tidak berjalan seperti apa yang
diharapkan oleh peneliti sebagai dosen pengampu mata kuliah Kalkulus II. Mahasiswa lebih cenderung takut untuk bertanya dan juga tidak percaya diri dalam menjawab soal yang sedang didiskusikan. Sehingga kondisi atau suasana belajar yang terjadi lebih cenderung satu arah dan terpusat pada dosen pengajar (teacher center).
Kondisi perkuliahan Kalkulus II yang kurang interaktif tersebut membuat peneliti merasa perlu membuat suatu desain pernbelajaran yang dapat menstimulasi mahasiswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar dalam perkuliahan, kfiususnya pada mata kuliah Kalkulus
pembelajaran
II. Adapun desain
yang akan dibuat oleh peneliti untuk mengatasi permasalahan tersebut
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. model pembelajaran yang digunakan dapat menrbuat yang mahasiswa lebih berani dan bebas untuk bertukar pikiran antara mereka; 2. pendekatan digunakan dapat membuat menciptakan penrbelajarannya berpusat
di
mahasiswa;
3'
pernbelajaran
harus lebih menekankan pada aktifitas diskusi kelas yang pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa sendiri; 4. suasana penrbelajaran dapat memunculkan kompetisi yang positip pada diri mahasiswa' Sehingga peneliti dituntut untuk mendesain suatu pernbelajaran yang mengakomodasi hal-hal tersebut
130
Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 2
I r,,lagister Pendidikan Matematika
uNS,3 Juli 2013
Dendidikan Matematika 2013 seminar Nasional Matematika dan
yang terjadi pada yang dapat diberikan untuk permasalahan agar dapat menjadi alternatif solusi khususnya' perkuliahan di mata kuliah Kalkulus II pada
satu model pembelajaran yang Model pembelajaran kooperatif merupakan salah
dapat
bertukar dan kebebasan pada mahasiswa untuk saling diterapkan untuk memberikan kesempatan besar (Rusman: 2010)' Sehingga aktifitas
pikiran dalam kelompoknya terutama untuk kelas berpusat di pada pendekatan proses pembelajaran yang pembelajaran yang terjadi dapat diarahkan para peserta (SCL)' Karena secara operasional di dalam SCL mahasiswa atau student center learning rasa)' segenap potensinya (cipta' karsa' dan didik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan pengetahuan secara bertanggung jawab' membangun mengeksplorasi bidang/ilmu yang diminatinya kolaboratii melarui proses pembelajaran aktii interaktif, serta kemudian mencapai kompetensinya
putih SCL-STAR.: 2010) . Dengan mengoptimalkan kooperatif, kontekstual dan mandiri (Buku yang mereka mahasiswa memulai pelajaran dari apa pendekatan SCL akan memberikan kesempatan serta lebih menekankan pada aspek eksplorasi ketahui dan apa yang belum mereka pahami pembelajaran dapat dimulai dengan pertanyaanpengetahuan mahasiswa secara mandiri. Sehingga have)' Selanjutnya dengan strategi mendesain pertanyaan dari mahasiswa (student question interaltif s\a1t garne akan membuat pembelajaran lebih pertanyaan-pertanyaan mahasiswa menjadi dan menantang bagi mahasiswa'
suatu serta kegunaan dari penelitian mendesain Uraian di atas menjelaskan alasan dasar, tujuan perkuliahan Kalkulus II Game (seHG) yang diterapkan pada
pembelajara
n student-euestion-Hate
FKIP Unsri pada semester genap 201212013' pada program studi pendidikan matematika
}IETODE PENELITIAI\ Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
Waktu dan TemPat Penelitian pendidikan matematika FKIP penelitian ini dilakukan dalam lingkungan program studi pada semester genap tahun akademik 201212013' universitas sriwijaya dan waktu penelitian
TargeUsubjek Penelitian
Unsri program shrdi pendidikan maternatika FKIP subjek penelitian ini adalah mahasiswa Ada dua pada semester genap tahun akademik 2ol2l20l3' yang mengambil mata kuliah Kalkulus II Indaralaya (30 orang zorzrzor3yaitu kelas Kal*ulus II kampus kelas Kalkurus II pada sernester genap penelitian ini Palembang (21 orang mahasiswa)' Dalam mahasiswa) dan kelas Kalkulus II kampus umpan balik yang penelitian dengan tujuan agar mendapatkan kedua kelas tersebut dijadikan subjek Kelas Palembang di terhadap desain pembelajaran yang dibuat' banyak dan bervariasi dari mahasiswa Indralaya dibagi menjadi 5 kelompok' bagi menjadi 4 kelompok sedangkan kelas
131
2 Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika
Magister Pendidikan
pendidikan Matematika 2013 seminar Nasionar Matematika dan
Mtt'
Prosedur
Langkah.langkahpenelitiandanpengembanganyangdigunakandalampenelitianini karena produk dalam pada tahap produksi masal ' pada Gambar 1. Namun tidak sampai
ditunjukkan
penelitianiniberupadesainpembelajaranyangtidakmemerlukanproduksimasal. rt$t'$l s+'::ttst'1:\
$:$t\*"rtthlx*N's
ryp o
$DESA,NPR.D,K
\ W\
Xt'JBt''l
$ut*o***t*****t*o*sr$.*'rv't1:'*ti
{'at.**^*.rr*.ooo'o**tt""to******o**tooo"*i
W UJlcoBA
UJICOBA
::
PEMAIGIAN
i
i)
.:
11Rl$.v..li,i!g.5ril:'r').tP.:ati1-v']ilt!:t'' rTri:t'1'q::if; lifi:71':'r'4]
iiiii::.,.iiil:Y.:::i.|!
REVISI PRODUK
1
PRODUK 1*l
rii".Fi'r.'r'::Tiif f; :'4!?i1l1fi{i
:.ffi. "ffi#oo '':!&r: +..]-ffi,ff*.+-
I
PRODUKSI
RWlsI PRODUK
MASAL 'i '1i,.,...,..a..1111i1air'!1i:1
"
il'
'1"
"jr"
!
"r'r'1:11j1l:r'j'?i-
":11:iiri'if
Pengembangan Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian 2009:409) (SugiYono'
o
Potensi dan Masalah
Kalkulustrmerupakansalatrsatumata}uliahwajibbagimahasiswaprogramstudipendidikan rebih dominan menggunakan perkuriahan mata kuliah Kalkurus II selama ini Unsri. FKIp matematika peneliti sebagai dosen pengampu namun berdasarkan pengamatan metode ceramah dan tanya-jawab, sehingga suasana mahasiswa aktif daram perkuliahan membuat tidak tersebut metode ternyata kedua digunakan pada pembelajaran kooperatif pun pernah Model interaktif. kurang pembelajaran mahasiswa kurang dapat sebagai dosen pengampu menilai perkuliahan Kalkulus II namun peneliti yang mahasiswa hanya menjawab soal-soal karena mereka, pada ada yang mengeksplorasi potensi tidak sesuai dengan soar-soar yang diberikan terkadang dimana pengampu, dosen diberikan oleh pengampu yang memaham: Potensi perreliti sebagai dosen mahasiswa. oleh dimiliki yang kemampuan II merupakan hal yang baik dan positip ada pada perkuliahan Kalkutus yang permasalahan dan kondisi tersebut' yang dapat menjadi solusi dari permasalalran untuk mendesain pembelajaran SQHG
PengumPulan Data
Pengumpulandatadalamhalinimerupakanpenelusuransertapengkajianbahanpustakayang dikaji dan dijadikan acua: seHG. Adapun bahan pustaka yang mendukung desain pembelajaran pendekatan studerz: tentang model pembelajaran kooperatif, kajian adalah SQHG untuk mendesain MakalahPendamping:PendidikanMatematika132
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2013
Magister Pendidikan Matematika UNS, 3 Juli 2013
center learning (SCL), pembelajaran berbasis permainan (game), serta kajian tentang penelitian pengembangan di bidang pendidikan. Dari kajian-kajian pustaka tersebut dibuat draft desain SQHG.
Desain Produk Pendesainan pembelajaran SQHG khususnya pada mata kuliah Kalkulus
II ini disesuaikan
dengan kebutuhan mahasiswa pendidikan matematika, dimana mahasiswa dituntut tidak hanya mampu
menguasai dan memahami konsep-konsep dasar Kalkulus kemampuan serta potensi yang ada dalam
II,
namun juga mampu mengekplorasi
diri agar lebih percaya diri dalam berpendapat
dan
berargumentasi, yang nantinya diharapkan menjadi bekal mereka untuk meningkatkan profesionalitas dan mampu bersaing secara global di dunia pendidikan.
Validasi Produk Desain pembelajaran
ini divalidasi oleh Hapizah,
S.Pd., M.T., kandidat Doktor Pendidikan
Matematika dari program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, yang juga ahli di bidang
Kalkulus
II
dan merupakan dosen pengampu mata kuliah Kalkulus
[I di program
studi pandidikan
matematika FKIP Unsri.
Revisi Produk Berdasarkan
Kalkulus
Il
kritik dan saran dari Hapizah,
S.Pd., M.T., desain pembelajaran pada mata kuliah
direvisi yang selanjutnya diujicobakan pada perkuliahan Kalkulus II.
Uji Coba Produk Desain pernbelajaran SQHG hasil revisi berdasarkan masukan Hapizab" S.Pd., M.T., diujicobakan pada perkuliahan Kalkulus
II-
Selanjutnya umpan
balik ujicoba dari hasil ujicoba
dijadikan masukan untuk perbaikan desain SQHG untuk menjadi lebih baik.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam pendesainan pernbelajaran SQHG ini, metode Walk-Trough digunakan sebagai cara pengumpulan data. Dimana dengan metode seorang ahli diminta untuk memberikan masukan serta saran terhadap desain pembelajaran SQHG yang dibuat dari aspek orisinilatis dan aspek kepraktisan..
Selain itu penelitian
ini menggunakan data yang didapat dari umpan balik
coba penggunaan SQHG pada perkuliahan Kalkulus
II,
mahasiswa terhadap
untuk melakukan perbaikan
uji
desain
pembelajaran SQHG. Adapun teknik pengumpulan data dari mahasiswa adalah berupa angket terbuka
dimana peneliti merninta mahasiswa mengirimkan umpan balik melalui e-mail berupa komentar mengenai
kelebihan,
, serta saran untuk SQHG yang telah diujicobakan pada perkuliahan
Kalkulus II yang mereka ikuti.
Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 2
133
/
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2013
Magister Pendidikan Matematika UNS, 3 Juli 2013
Teknik Analisis Data Data berupa masukan dan saran yang didapat dari ahli tersebut dan juga umpan balik dari mahasiswa dikaji secara kualitatif untuk dijadikan bahan perbaikan desain pembelajaran SQHG.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian
ini
berupa desain pembelajaran SQHG, adapun deskripsi dari desain
pembelajaran SQHG sebagai berikut: Tahap Persiapan Awal SQHG
./
Dosen pengampu menginformasikan dan menugaskan mahasiswa untuk mempelajari secara mandiri topik perkuliahan untuk pertemuan yang menerapkan SQHG.
/ '/ ,/
Dosen pengampu menjelaskan aturan-aturan SQHG yang berlaku pada mahasiswa. Dosen pengampu membagi mahasiswa dalam beberapa kelompok.
Dosen harus mempersiapkan kumpulan soal-soal tentang topik yang akan dibahas dan dipelajari dimana terurut secara hirarki tingkat kesulitannya dari mudah ke sulit.
Tahap Pelaksanaan SQHG
,/ ,/ ./
Mahasiswa diharuskan sudah duduk dan berkumpul dalam kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok ditugaskan untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan aturan SQHG.
Setiap kelompok diwajibkan menjawab soal yang menjadi tugasnya berdasarkan aturan SQHG dan mempresentasikannya ke depan kelas.
t
Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk memberikan koreksi terhadap hasil presentasi dari
kelompok lain sesuai dengan aturan SQHG.
/
Dosen pengampu memberikan rewards alaupunishmentlerlndap hasil presentasi suatu kelompok dan koreksi dari kelompok lain.
/
Dosen pengampu wajib memberikan penjelasan, penegasan serta koreksi terhadap hasil presentasi
suatu kelompok berdasarkan aturan SQHG sebelum kelompok lainnya mempresentasikan hasilnya.
/
Dosen pengampu harus menjaga suasana diskusi kelas agar tidak keluar dari topik yang sedang dibahas dan dipelajari.
Aturan-Aturan SQHG
/
Setiap kelompok diwajibkan mengajukan sebuah pertanyaan dengan cara memilih satu soal dari
kumpulan soal yang diberikan oleh dosen pengampu.
/
Soal yang diajukan sebagai pertanyaan haruslah soal yang benar-benar mereka belum dapat selesaikan.
/
Hirarki nomor soal yang dipilih suatu kelompok memiliki asumsi bahwa soal-soal di bawah nomor yang dipilih sudah dapat diselesaikan dan dipahami oleh kelompok tersebut.
134
Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika 2
l
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2013
Magister Pendidikan Matematika UNS, 3 Juli 2013
,/
Suatu kelompok wajib menjawab satu soal yang ditanyakan oleh kelompok lain dimana nomor
soal yang dijawab harus lebih rendah dan terdekat dengan nomor soal yang kelompoknya tanyakan.
,/
Reward (penghargaan) dengan poin
4
diberikan kepada kelompok yang mampu menjawab
dengan benar soal yang nomor soalnya lebih rendah dari nomor soal yang kelompoknya tanyakan.
,/ Re**ard
(penghargaan) dengan
poin 6 diberikan kepada kelompok yang mampu
menjawab
dengan benar soal yang nomor soalnya lebih tinggi dari nomor soal yang kelompoknya tanyakan.
Punishment (hukuman) dengan poin -2 diberikan kepada kelompok yang salah dalam menjawab soal yang nomor soalnya lebih rendah dari nomor soal yang kelompoknya tanyakan.
,/
No-Punishment (tidakada hukuman) dengan poin 0 diberikan kepada kelompok yang salah dalam menjawab soal yang nomor soalnya lebih tinggi dari nomor soal yang kelompoknya tanyakan.
Reward (penghargaan) dengan poin 2 diberikan kepada kelompok yang mampu memberikan argumentasi koreksi yang tepat terhadap kesalahan dari presentasi kelompok lain.
No-Punishment (tidak ada hukuman) dengan poin
0
diberikan kepada kelompok yang
argumentasi koreksinya terhadap hasil presentasi kelompok lain ternyata tidak diterima dengan kata lain hasil presentasi kelompok lain tersebut benar.
Memrut pendapat Hapizah, S.Pd., M.T., sebagai ahli yang diminta kritik dan sarannya, desain SQHG memiliki aspek orisinalitas yang baik dalam artian meskipun model pembelajaran kooperatif
dan pendekatan SCL bukanlah hal baru, namun kombinasi model dan pendekatan pembelajaran tersebut yang dituangkan dalam sistematika desain serta aturan SQHG dapat dikategorikan sebagai suatu karya kreatif dan inovatif dari seorang tenaga pengajar yang berusaha untuk berkontribusi dalam
dunia pendidikan. Sedangkan ditinjau dari aspek kepraktisan, SQHG dinilai sangat mungkin untuk diterapkan dengan catatan bahwa dosen pengampu harus mampu memperhitungkan dengan baik alokasi waktu unhrk setiap pengkajian setiap soal yang diajukan oleh mahasiswa.
Kritik dan saran dari Hapizah, S.Pd.,M.T., dijadikan rujukan peneliti untuk
menambahkan
aturan dalam alokasi waktu. Adapun aturan alokasi waktunya sebagai berikut:
./
Dosen pengampu memberikan waktu +-5 menit (secara serentak) kepada setiap kelompok untuk
mengkaji kumpulan soal sebelum menentukan nomor soal yang akan diajukan sebagai pertanyaan kelompok.
./
Setiap kelompok diberikan waktu +-2 menit (secara serentak) untuk menjawab soal yang ditugaskan untuk kelompoknya.
./ ./
Setiap kelompok diberikan +-2 menit untuk mempresentasikan jawaban yang mereka buat.
Dosen pengampu memberikan waktu +-1 menit (secara serentak) kelompok lainnya untuk mengkaji jawaban dari kelompok yang presentasi. Jika dalam rentang waktu tersebut tidak ada
kelompok yang memberikan sanggahan ataupun koreksi, maka dosen pengampu (selama +- 2
It/akalah Pendamping: Pendidikan Matematika 2
135
/
a
Magister Pendidikan Mate
pendidikan Matematika 2013 seminar Nasionar Matematika dan
menit)langsungmemberikanpenjelasan,penegasan,serlarewardsalaupunislltnentlerhagz: hasil kerja kelompok yang presentasi'
UjicobapenerapanSQHGpadaperkuliahanKalkulusllterlaksanasebanyakTkaligan.. has-' di kelas kampus parembang. Dari kali 4 dan Indralaya kampus dengan rincian 3 kari di kelas Pada gar--= menjadi masukan u'tuk perbaikan dan muncul yang har 'QHG' ujicoba tersebut banyak purcell, saibuku Kalkulus palembang saat mengkaji soal-soal bagian 6.i keempat di keras kampus
sehingga pada saat itu pene-- 1 sebagai pertanyaan kelompok, nomor soal mengajukan satu kelompok r tersebut' un:*' lebih rendah dari soal nomor kesulitannya tingkat yang soar terpaksa harus membuat bahwa pe:'-
ini menunjukan oleh kelompok tersebut' Hal dijadikan soal yang harus dikerjakan dari soal nomor 1 payang tingkat kesulitanya lebih rendah cadangan soal-soal dipersiapkan penerap:: satu hasil dari rekapitulasi pada mahasiswa' Berikut salah diberikan yang soal kumpulan da perkuliahan Kalkulus II: SQHG Pada Per KelomPok
DitanYa
No. Soal Yang Diiawab
9
8
3
2
No. Soal Yang
Rena
Tirrldi RizkY
6
Rina
8
6
6
Skor
Skor
Total
Meniawab
Menskoreksi
Skor
I
2
q
4+6
2
4
4
T2
4
4
Penghargaa -
-ff
Juara ll Juara J
ua
l
ra lll
Mahasiswajugamemberikanumpanbalikberupaszrranuntuknomorsoaltertinggi).a:.; kelomS penanya soal tersebut' namun
'-
bagi kelompok yang bukan ditanyakan, dijadikan soal rebutan mampu menjawabnl " bila tidak ada kelompok iain yang penanya diberikan kesempatan menjawab sc':mana yang harus menjawab nomor kelompok mengatur tidak SQHG Karena sebelumnya aturan game, dimana salyang hampir terjadi pada setiap Seperti kelompok. suatu tertinggi yang ditanyakan Purcell, ada sa:soal-soal bagian 5.8 bulo, Kalh'rlus merrgtaji saat Indralaya kampus kelas satunya di
kelompokyangmengjukanpertanyaandengannomorsoal3Tternyatam4mpumenjawabsoaldr.cr' tingkat kesulitannya 3g yang secara hirarki lebih tingg kerompok lain yang nomor soal perkuliahan Kalkulus I bahwa penerapan SQHG pada melihat Peneliti pertanyaan kelompoknya. pertanyaan tia:' yang interaktif dimana diawali dengan pembelajaran proses mencipakan mampu mahasiswa,dikerjakanolehmahasiswa,dandipresentasikanuntukmatrasiswa. lewat e-rr'::dari mahasiswa yang dikirimkan saran dan kritik berupa Banyak komentar tersebut dijadikdengan seHG, dan semua komentar tr Kalkulus perkuliahan setelah pelaksanaan selanjutnya' Sdr. penerapan SQHG pada perkuliahan memperbaiki untuk peneliti bagi bahan refleksi
satucontohkomentardarimahasiswatersebutadalatrsebagaiberilatt: Kelebihan:
tercipta' pernbel apran student center lebih
l. Lebih membuat suasana belajar lebih hidup dan merasa tertantang untuk beke; ' mahasiswa lebih kompak dan membuat lan$sung tidak 2. Secara sama mengerjakan soal'
136
.,zjister Pendidikan Matematika uNs,3 Juli 2013
3.
pendidikan Matematika 2013 Seminar Nasional Matematika dan
teliti, dan cerdas dalam menyelesaikan soal Membentuk mahasiswa lebih berani, kreatif, segala aturan jawaban dan membentuk karaller sportif dalam mengikuti maupun mengkoreksi dalam games.
lekurangan:
1. 2.
didiskusikan kareua terbatas oleh waktu' Beberapa soal pada tiap latihan tidak semuanya yang maju atau menonjol dan bisa saja Terkadang terlihat hanya beberapa mahasiswa lain yang dirasa lebih jago' sifat ketergantungan anggota kepada anggota menimbulkan
Saran:
i.Adabaiknyajikasetelahgameskelompok,masing-masingindividuatautiap-tiapkelompok di dish'rsikan dalam diskusi dan hasil pekerlan yang belum senlpat juga mengumpulkan hasil
bentuktulisanjadihasilpekerjaanyangbelumsempatdidiskusikanbisadikoreksimelalui tulisan tersebut.
2.Modelgameskelompokharuslebihdwanasikandantidaksekedatmenyelesaikansoaldalam oleh masing-masing kelompok atau soal buku tetapi bisa dengan pembuatan soal sendiri yang lebih menarik contohnya dari dosen dan juga disertai dengan permainan tambahan
sePerti Permainan adu cePat'
games, anggota kelompok untuk di acak lagi Mungkin dirasa perlu jika setelah beberapa kali lain' agar lebih akrab dengan teman-teman yang membuat peneliti harus lebih cermat dalam Komentar dari salah satu mahasiswa tersebut aspek yang SQHG serta juga perlu memperhatikan beberapa mengalokasikan waktu dalam penerapan
3.
belum terkaji dalam penelitian
ini'
SIMPULAI\ DAN SARAI\ PerrelitimenyimpulkanbahwasecararrmumdesainpembelajaranSQHGdapatdijadikansalah Satualtematiftenagapengajarrrntukmenstimulasidanmembuatpelajarlebihaktifdanmandiridalam
belajar,meskipunmasihbanyakaspekyangperludiperhatikans@arakhusus'Dalampenrlitianini ini dapat diinvestigasi secara khusus, sehingga hal efek potensial dari penerapan seHG belum dij adikan penelitian-penelitian lanjutan'
DAFTAR PUSTAKA BularPutihSCL-STAR.(2010).StudentCenteredLearning(SCL)dan-studentTeacherAesthethic Pendidikan uGM. Role-shaingTirenl. v "gyakarta:pusat Pengembangan GeorgeD.C.&KarenC.(1999).Transformation:FromTeacher-CenteredtoStudent-Centered Education' Elrgrneering Education' Jiurnal of Engineering I Nyoman Susila)' Jakarta Geometri Analitis Edisi Kelima' (Terjemahan Purcell. (2002). Kalkulus dan : Erlangga'
Mengembangkan Profesionalisme Guru' Jakarta: Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers. 137
2 Makalah Pendamping: Pendidikan Matematika
7 Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2013
Magister Pendidikan Matematika UNS 3 - -,
Syaefudin, U.S. (20 1 0) . Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfa Beta. Unsri, FKIP. (2009). Buku Pedoman FKIP Unsri. Palembang: Unsri
Makalah Pendamping: Pendidikan Matematra
138
,'.'','
-