PUTUSAN Nomor :XX/Pdt.G/2012/PA.Ktb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara :
Penggugat, umur 21 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; MELAWAN Tergugat, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Turut Orang Tua, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama Tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat, keterangan saksi-saksi serta memeriksa bukti-bukti yang dikemukakan di persidangan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 15 Februari 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor : XX/Pdt.G/2012/PA.Ktb, tanggal 15 Februari 2012 telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat dengan alasan-alasan sebagai berikut :
1.
Bahwa, Pada tanggal 13 Desember 2011 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan
di rumah orang tua
Penggugat di Kabupaten
Lampung Utara yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama
hal. 1 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb
Kecamatan Sungkai Barat dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 152/14/XII/2011 tanggal 15 Desember 2011 dan setelah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat ta'lik talak; 2.
Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di di rumah orangtua Penggugat di Kabupaten Lampung Utara selama lebih kurang 2 bulan, kemudian berpisah tempat tinggal Penggugat tetap tinggal dirumah orang tua Penggugat sedangkan Tergugat pulang kerumah orang tua Penggugat di Kabupaten Lampung Utara sudah berjalan selama 3 hari sampai dengan saat ini;
3.
Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan belum dikaruniai anak;
4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Tergugat menjelek-jelekkan Penggugat dengan orang lain; b. Tergugat pernah mengancam mau membunuh Penggugat; 5. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Februari tahun 2012 disebabkan Tergugat diusir oleh orang tua Penggugat dikarenakan Tergugat mengatakan Penggugat Jablay, kemudian Tergugat pun mengatakan ingin bercerai dengan Penggugat sambil memukul meja dan marah-marah
yang
akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan pulang ke rumah orang tua Tergugat dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;
hal. 2 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb
7. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan waktu sidang yang telah ditentukan untuk
pemeriksaan perkara tersebut, Penggugat hadir sendiri di persidangan sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakilnya, meskipun telah dipanggil dengan , sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim dalam persidangan telah berusaha menasehati Penggugat untuk bersabar menunggu kedatangan Tergugat dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya, namun tidak berhasil maka dibacakan surat gugatan Penggugat dimana Penggugat menyatakan tetap pada surat gugatannya; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa : 1. Fotocopy Surat Keterangan domisili Nomor : 140/53/TJ/SB/2012 atas nama Penggugat tertanggal 26 Februari yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Kabupaten Lampung Utara yang telah bermaterai cukup dan dicap pos (P-1);
hal. 3 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb
2. Fotocopy Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Nomor : 152/14/XII/2011 Tanggal 15 Desember 2011 yang telah bermaterai cukup dan dicap pos (P-2); Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti-bukti tertulis, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi keluarga sebagai berikut : 1. SAKSI 1, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri sah; Bahwa, saksi sebagai ayah kandung Penggugat; Bahwa, saksi hadir sebagai wali pada saat dilangsungkannya pernikahan antara Penggugat dan Tergugat yang menikah pada 13 Desember 2011 di Kabupaten Lampung Utara di rumah saksi; Bahwa, selama Penggugat dan Tergugat menikah belum dikaruniai anak; Bahwa, saksi mengetahui Penggugat mau bercerai dengan Tergugat di Pengadilan karena rumah tangganya sudah tidak harmonis lagi sejak awal pernikahan; Bahwa, Penyebabnya karena Penggugat tidak suka dengan Tergugat sebab pernikahan Penggugat dan Tergugat atas dasar paksaan dari pihak Tergugat; Bahwa, Tergugat tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari; Bahwa, saksi melihat dan mendengar sendiri Penggugat dan Tergugat suka cekcok mulut mengenai itu, selain itu Penggugat juga pernah bercerita kepada saksi mengenai hal tersebut, bahkan pada pertengkaran yang terakhir kali Tergugat sempat memukul meja dengan keras sehingga tindakan Tergugat tersebut menyebabkan saksi tersinggung dan terjadi pertengkaran dengan saksi juga;
hal. 4 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb
Bahwa, saksi sering kali melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar; Penggugat dan Tergugat sekarang sudah pisah rumah sejak bulan Februari tahun
2012 karena Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dari rumah
kediaman bersama dan tingggal di rumah orang tuanya masing-masing; Bahwa, saksi pernah berusaha menasehati Penggugat agar rukun kembali bahkan pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil; Bahwa, saksi sudah tidak sanggup lagi untuk mendamaikan keduanya;
2. SAKSI 2, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat sebagai suami isteri yang sah; Bahwa, hubungan saksi dengan Penggugat sebagai tetangga dekat sekaligus teman dekat dari ayah kandung Penggugat; Bahwa, saksi hadir pada saat dilangsungkannya pernikahan antara Penggugat dan Tergugat yang menikah pada 13 Desember 2011 di Kabupaten Lampung Utara di rumah orang tua Penggugat; Bahwa, selama Penggugat dan Tergugat menikah belum dikaruniai anak; Bahwa, saksi mengetahui Penggugat mau bercerai dengan Tergugat di Pengadilan karena rumah tangganya sudah tidak harmonis lagi; Bahwa, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi sejak awal pernikahan disebabkan Penggugat tidak suka dengan Tergugat, sebab pernikahan Penggugat dan Tergugat atas dasar paksaan dari pihak Tergugat, Tergugat mengancam akan membunuh Penggugat bila tidak bersedia menikah dengan Tergugat; Bahwa, Tergugat tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari;
hal. 5 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb
Bahwa, saksi pernah melihat 1 kali Penggugat dan Tergugat bertengkar, juga Penggugat pernah bercerita kepada saksi mengenai pertengkaran tersebut sebanyak dua kali, bahkan pada pertengkaran yang terakhir kali tepatnya bulan Februari 2012 Tergugat sempat memukul meja dengan keras; Bahwa, Penggugat dan Tergugat sekarang sudah pisah rumah sejak bulan Februari tahun 2012, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dari rumah kediaman bersama dan tingggal di rumah orang tuanya masing-masing; Bahwa, saksi seringkali menasehati Penggugat agar rukun kembali bahkan pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil; Bahwa, saksi sudah tidak sanggup lagi untuk mendamaikan keduanya;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Penggugat menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya serta tidak mengajukan sesuatu apapun lagi dan selanjutnya mohon putusan ; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dianggap termuat dalam putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas ; Menimbang, bahwa Tergugat yang telah dipanggil dengan resmi dan patut tidak pernah hadir dipersidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir dan ketidak hadirannya tanpa alasan hukum yang sah, maka sesuai ketentuan pasal 149 ayat (1) RBg. gugatan Penggugat dapat diperiksa tanpa hadirnya Tergugat;
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
hal. 6 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb
Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat agar bersabar dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya tetapi tidak berhasil, sedangkan upaya mediasi tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak hadir; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1 dan P-2, terbukti bahwa Penggugat bertempat tinggal di Wilayah Hukum Kabupaten Lampung Utara dan antara Penggugat dan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah dan sesuai dengan pengakuan Penggugat antara Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak; Menimbang, pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak awal pernikahan sudah tidak rukun, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2, jika dihubungkan satu dengan lainnya maka terbukti adanya fakta bahwa sejak awal menikah antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis disebabkan pernikahan Penggugat dan Tergugat karena terpaksa yang menyebabkan tidak ada perasaan suka sama suka diantara keduanya dan sejak bulan Februari 2012 sampai dengan sekarang Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal; Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat dipersidangan tanpa alasan yang sah, maka dianggap bahwa Tergugat tidak membantah dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat dan jika dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi sebagaimana terurai di atas yang pada pokoknya telah memperkuat dalil-dalil gugatan Penggugat bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
hal. 7 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb
Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat Imam Malik sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh Sunnah Jilid II sebagai berikut : وﻛﺎن اﻻﯾﺬاء ﻣﻤﺎ ﻻ ﯾﻄﺎق ﻣﻌﮫ دوام اﻟﻌﺸﺮة، أو اﻋﺘﺮاف اﻟﺰوج، ﻓﺈذا ﺛﺒﺘﺖ دﻋﻮاھﺎ ﻟﺪى اﻟﻘﺎﺿﻲ ﺑﺒﯿﻨﺔ اﻟﺰوﺟﺔ ﺑﯿﻦ أﻣﺜﺎﻟﮭﻤﺎ وﻋﺠﺰ اﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻦ اﻻﺻﻼح ﺑﯿﻨﮭﻤﺎ ﻃﻠﻘﮭﺎ ﻃﻠﻘﺔ ﺑﺎﺋﻨﺔ Artinya : Jika gugatan isteri menurut hakim telah kuat dengan bukti atau dengan pengakuan suami, sementara perbuatan menyakiti termasuk penyebab tidak langgengnya berumah tangga antara keduanya di samping itu hakim juga sudah tidak bisa lagi mendamaikan keduanya maka hakim memutuskan ikatan perkawinan keduanya dengan talak satu bain (bain suhra). Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, dan pada akhirnya tanpa mempersoalkan siapa yang menjadi penyebab terjadinya peselisihan dan pertengkaran, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat telah pecah dan sudah tidak sesuai dengan tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa atau ketentuan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yaitu membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah ; Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Penggugat tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f)
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f)
Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian gugatan cerai Penggugat patut untuk dikabulkan;
hal. 8 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, dan sesuai Pasal 119 angka (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islam, maka Majelis Hakim menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat kepada Penggugat; Menimbang, bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut namun tidak hadir, maka Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan pasal 149 ayat (1) RBg. gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan Verstek ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat ; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu Ba'in Sughro Tergugat terhadap Penggugat; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 346.000,- (Tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Rabu tanggal 07 Maret 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 14 Rabi’ul Akhir 1433 Hijriyah, oleh kami Drs. AMINUDDIN sebagai Ketua Majelis, ISEP RIJAL MUHAROM, S. Ag. M.H. dan ASEP IRPAN HELMI, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan AGUSTINA
hal. 9 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb
SUSILAWATI, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat; Ketua Majelis,
Drs. AMINUDDIN
Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
ISEP RIJAL MUHAROM, S. Ag. M.H.
ASEP IRPAN HELMI, S.H.
Panitera Pengganti,
AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag.
Perincian biaya : 1. Biaya Pendaftaran
RP
30.000,-
2. Biaya ATK Perkara Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 255.000,-
4. Biaya Redaksi
RP.
5.000,-
5. Materai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp. 346.000,-
(tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah)
hal. 10 dari 11 Putusan No.63/Pdt.G/2012/PA.Ktb