ANALISIS VALIDITAS DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013
Oleh : Musthofa, S. Ag. NIM : 11.204.11023
TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
YOGYAKARTA 2014
ABSTRAK MUSTHOFA : Analisis Validitas dan Ketepatan Konstruksi Butir Tes Soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta Tahun 2012/2013. Tesis. Yogyakarta : Program Pascasarjana, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas isi, reliabilitas soal, dan ketepatan kostruksi butir soal UASBN PAI tahun 2012/2013 di SD Kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan hasil penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh soal UASBN PAI yang digunakan di SD Kota Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini adalah soal dengan kode A.11. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah validitas isi soal UASBN PAI SD/MI di Kota Yogyakarta tahun 2012/2013 dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 aspek. Pertama proporsi antara kurikulum dengan kisi-kisi soal menunjukkan bahwa seluruh materi sesuai dengan kurikulum. Kedua, proporsi antara kurikulum dengan butir soal menunjukkan bahwa kurikulum dan butir soal sudah sesuai, hanya proporsi jumlahnya tidak seimbang, yaitu pada materi Aqidah yang jumlah soalnya sebanyak 14 butir atau 28%, materi Tarikh sebanyak 8 butir soal atau 16%, dan materi Akhlak sebanyak 8 butir atau 16 %. Ketiga, kesesuaian antara kisi-kisi soal dengan butir soal dapat dikatakan bahwa tingkat kesesuaian butir soal dengan kisi-kisinya termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 82,56 %, dengan rincian kesesuaian pada materi Al Quran termasuk tinggi yaitu 80%, pada materi Aqidah termasuk tinggi yaitu 92, 8%, pada materi tarikh termasuk rendah yaitu 50%, pada materi akhlak termasuk tinggi yaitu sebesar 100%, dan pada materi Fiqih termasuk tinggi yaitu 90%. Ketepatan konstruksi pada seluruh butir tes UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat kesesuaian sebesar 97, 16 % dan dengan tingkat ketidaksesuaian yang sangat rendah yaitu sebesar 2,83%. Hal ini dapat dikatakan bahwa secara konstruksi soal-soal dalam UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 tepat. Kata kunci : validitas, ketepatan konstruksi soal
ABSTRACT This study aimed to describe the content validity, reliability problem, and constructs precision grain UASBN PAI year 2012/2013 in SD city of Yogyakarta. This research is a descriptive qualitative research is to describe the results. Data collection method used is the method of documentation. The population in this study were all UASBN PAI used in SD Yogyakarta school year 2012/2013. The sample in this study is about the code A.11. The conclusion of this research is content validity UASBN PAI SD / MI in the city of Yogyakarta in 2012/2013 in this study were divided into three aspects. First the proportion between the curriculum with the lattice about the show that the whole material according to curriculum. Second, the proportion of the curriculum with the grain problem shows that the curriculum is appropriate and the grain problem, only a proportion of the amount is not balanced, is the amount of material that creed because as many as 14 points, or 28 % , Tarikh matter as much as 8 points or about 16 % , and the material Morals as many as 8 points or 16 %. Third, the correspondence between the lattice problem with the grain problem can be said that the level of conformance items with the louvers are included in the category of high at 82.56 %, with details on the suitability of materials including high Koran is 80 % , the material including Aqidah high as 92 , 8 % , in the matter of dates including low at 50 % , the material character including high at 100 % , and the Fiqih materials including high at 90 % . Construction accuracy tests on whole grains UASBN PAI SD / MI in 2012/2013 are included in the category with a high degree of conformity of 97, 16 % , and the discrepancy rate very low at 2.83% . It can be said that in the construction of the questions in UASBN PAI SD / MI in 2012/2013 right. Keywords: validity, precision construction questions
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN1 Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543/b/U/1987, taggal 22 Januari 1988. Konsonan Tunggal Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
ا
alif
tidak dilambangkan
ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م
ba` ta` ṡa` jim ḥa` kha` dal żal ra` zai sin syin ṣad ḍaḍ ṭa` ẓa ‘ain gain fa` qaf kaf lam mim
b t ṡ j ḥ kh d ż r z s sy ṣ ḍ ṭ ẓ ‘ g f q k l m
Tidak dilambangkan Be Te Es (dengan titik di atas) Je Ha (dengan titik di bawah) Ka dan Ha De Zet (dengan titik di atas) Er Zet Es Es dan Ye Es (dengan titik di bawah) De (dengan titik di bawah) Te (dengan titik di bawah) Zet (dengan titik di bawah) Koma terbalik di atas Ge Ef Qi Ka El Em
1
Program Pascasarjana UIN Sunann Kalijaga, Pedoman Penulisan Tesis, (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2008), hlm. 21 – 24
vii
nun wawu ha` hamzah ya`
ن و ه ء ي
n w h ` y
En We Ha Apostrof Ye
Konsonan Rangkap karena syaddah ditulis rangkap
ﻋﺪّة
ditulis
‘iddah
Ta’ marbutah 1. Bila dimatikan ditulis h
ِھﺒﺔ
ditulis
hibah
ﺟﺰﯾﺔ
Ditulis
jizyah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila dikendaki lafal aslinya). Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
ﻛﺮاﻣﺔ اﻷوﻟﯿﺎء
Ditulis
Karāmah al-auliyā’
2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harkat fathah, kasrah, dan dammah ditulis t.
زﻛﺎة اﻟﻔﻄﺮ
Ditulis
Zakātul fiṭri
Vokal pendek ِ◌
kasrah
ditulis
i
َ◌
fathah
ditulis
a
ُ◌
dammah
ditulis
u
viii
Vokal panjag fathah + alif
ditulis
ā
ﺟﺎھﻠﯿﺔ
ditulis
jāhiliyyah
fathah + ya’ mati
ditulis
ā
ﯾﺴﻌﻰ
ditulis
yas‘ ā
ditulis
ī
ditulis
karīm
ditulis
ū
ditulis
furūḍ
fathah + ya’ mati
ditulis
ai
ﺑﯿﻨﻜﻢ
ditulis
bainakum
fathah + wawu mati
ditulis
au
ﻗﻮل
ditulis
qaulun
kasrah + ya’ mati
ﻛﺮﯾﻢ dammah + wawu mati
ﻓﺮوض
Vokal Rangkap
ix
KATA PENGATAR Tiada kata yang patut penulis ucapkan, selain kata yang penuh makna dalam kehidupan sebagai tanda terima kasih kepada yang maha Agung Allah SWT. atas segala anugerah, petunjuk dan kasih sayang-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tesis ini. Ṣalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada uswah hasanah kita Nabi Muhammad SAW, teriring pula pada keluarga, sahabat dan para pengikutnya, termasuk kita semua. Amiin. Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di SD Kota Yogyakarta dengan mengambil judul “Analisis Validitas dan Ketepatan Kontruksi Butir Tes Soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Pendidikan Agama Islam SD di Kota Yogyakarta Tahun 2012/2013”. Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam yang ditujukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selanjutnya, dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih dan pengahargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Prof. Dr. H. Musa Asy’ari selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Prof. Dr. H. Khoiruddin, M.A. selaku Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Prof. Dr. H. Maragustam Siregar, M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
x
4. Dr. H. Tasman Hamami, MA. selaku dosen pembimbing yang selalu memberi bimbingan, arahan dan motivasi sehingga penulis bisa meyelesaikan penulisan tesis ini. 5. Prof.Dr.H.Ki Supriyoko,M.Pd. dan Seluruh guru besar, dosen dan karyawan Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan wawasan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan tsis ini. 6. Kepala SDN Bumijo Dra.Rr.Pujilestari, Kepala SDN Sagan Endri Suwartini S.Pd., Kepala SDN Serayu Kopiyosari,S.Pd., Kepala SDN Bhayangkara Sofiatun,S.Pd. Yogyakarta yang telah memberikan izin dan membantu penelitian yang penulis lakukan sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian tesis ini. 7. Wulandari, istri tercinta dan mutiara hatiku Shafiya Asherifa Ozora Musthofa, Tarangga Muhibbinnabi Muhammad dan Najma Kasmira Falikha Musthofa yang senantiasa menjadi embun penyejuk dan sekaligus penyemangat penulis yang dengan setia menemani hari-hari penulis sehingga terselesaikannya penulisan tesis ini. 8. H.Saijan,S.Ag.M.S.I. dan H.Sofyan,S.Si.M.Pd. selaku Kepala Sekolah Keluarga besar SD Muhammadiyah Sapen (Nitikan,Papringan,Gowongan,dan Ngadiwinatan). 9. Keluarga besar di Jombang, Bapak Muh.Thosim (alm), Umi Musri’ah (alm), Doa, Mbak Maria Ulfah, Adik Mukminatin, Terima kasih atas motivasi dan dukungannya.
xi
10. Seluruh teman-teman PAI Mandiri angkatan tahun 2011. Nursalim, Syamsudin, Putut, Mbak Utami dan Syarifah. Thanks for all. Semoga tali silaturrahmi kita tetap terjalin. 11. Seluruh teman guru dan karyawan SD Muhammadiyah Sapen tempat penulis bekerja dan berbagi pengalaman, Drs. H.Sutrisno., Dra. Sri Zuwantini., Badriatul Aini, S.Ag, Drs.H.Suharto., Suwarjo M.Pd., Suhardi S.Pd. Mujiarta Eka SP.MM., Ilman Sholeh,S.S., Abdus Salam,S.Pd., Shaleh Santosa,S.Si., Nevianing NS.S.Ag., Widaryati,S.Pd.,M.Rais Shidqi,S.Pd, Muadin,S.Pd.,Sari Novianti,S.Pd,Sri Isnah Rimiyati,S.Pd.,Titin Hastari,S.Si., Imam Bayu Nugraha., yang selalu memberi doa dan suport kepada penulis. Terima kasih untuk semua. 12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis sehingga terselesaikannya penulisan tesis ini. Penulis ucapkan jazakumullahu khairal jaza’. Akhirnya, hanya kepada Allah penulis beristigfar atas segala kesalahan dan kehilafan penulis dalam penyusunan tesis ini. Harapan penulis, semoga tesis ini dapat memberi manfaat bagi siapapun yang membaca dan menjadi sumbangan serta masukan untuk pengembangan pendidikan Islam pada umumnya. Yogyakarta, 3 September 2014 Penulis,
Musthofa, S.Ag. NIM. 11.204.11023
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ PENGESAHAN DIREKTUR ........................................................................ PERSETUJUAN TIM PENGUJI ................................................................... NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... ABSTRAK ..................................................................................................... PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
i ii iii iv v vi vii x xiii xv xvi
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................ A. Latar Belakang Masalah ....................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... D. Kajian Pustaka ...................................................................... E. Kerangka Teori ..................................................................... F. Metode Penelitian ................................................................. G. Sistematika Pembahasan .......................................................
1 1 9 10 10 15 26 36
BAB II
LANDASAN TEORI …………………………………………. A. Teori Tentang Penulisan Butir Soal ..................................... B. Teori Pendidikan Agama Islam …………………………… C. Teori Tentang Belajar dan Pembelajaran PAI …………….
38 38 49 54
BAB III
METODE PENELITIAN ............................................................ A. Jenis Penelitian ………………………................................. B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………….. C. Subyek Penelitian ………………......................................... D. Instrumen Penelitian …………………………..................... E. Metode Pengumpulan Data ……………………………….. F. Data dan Sumber Data ……………………………………. G. Teknik Analisis Data ………………………………………
58 58 61 64 63 63 65 67
xiii
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... A. Hasil Penelitian ……………………………………………. 1. Skkd PAI Sd dan MI …………………………………… 2. Validitas Isi Soal UASBN PAI Tahun 2012/2013 …….. 3. Analisis Proporsi Kurikulum Dengan Kisi-Kisi ……….. B. PEMBAHASAN ................................................................. 1. Validitas Isi Soal UASBN PAI SD/MI Tahun 2012/2013 …………………………………………...... 2. Pembahasan Konstruksi Ketepatan Soal ………............
70 70 70 91 73 84
PENUTUP .................................................................................... A. Kesimpulan ........................................................................... B. Saran .....................................................................................
93 93 94
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS .....................................................
95 96 111
BAB IV
BAB V
xiv
84 89
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10
: Tabel 1 SK dan KD Mata Pelajaran PAI Kelas VI Semester 1, 70. : Tabel 2 SK dan KD Mata Pelajaran PAI Kelas VI Semester 2, 71. : Tabel 3 Analisis Proporsi Kurikulum Dengan Kisi-Kisi, 76. : Tabel 4 Proporsi Kurikulum Dengan Butir Soal, 77. : Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas butir Tes, 83. : Tabel 6 Proporsi Kurikulum Dengan Kisi-Kisi Soal, 84. : Tabel 7 proporsi Kesesuaian Materi kurikulum Dengan Butir soal, 85. : Tabel 8 Kesesuaian Kisi-Kisi dengan Butir Soal, 86. : Rangkuman Persentase Kesesuaian Kisi-Kisi dengan Butir Soal, 88. :Ketepatan Konstruksi Soal UASBN PAI SD/MI Tahun 2012/2013, 91.
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Surat Ijin Penelitian SDN BUMIJO Yogyakarta ,
Lampiran 2
: Surat Ijin Penelitian SDN UNGARAN 1 Yogyakarta,
Lampiran 3
: Surat Ijin Penelitian SDN SAGAN Yogyakarta,
Lampiran 4
: Surat Ijin Penelitian SDN SERAYU Yogyakarta,
Lampiran 5
: Surat Ijin Penelitian SDN BHAYANGKARA Yogyakarta,
Lampiran 6
: Kisi-Kisi Soal UASBN PAI SD/MI Tahun Pelajaran 2012/2013,
Lampiran 7
: Lembar Soal UASBN PAI Kode Paket Soal A11,
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Generasi muda adalah tulang punggung bangsa Indonesia. Hal ini sering kita dengar, kita baca, dan kita ucapkan. Di tangan generasi muda inilah masa depan bangsa dan negara Indonesia bergantung. Sehubungan dengan hal tersebut, tentunya dibutuhkan generasi yang cerdas, tangguh, bertaqwa, dan mampu menyelesaikan tanggung jawabnya. Generasi muda di satu sisi akan hidup sebagai makhluk individu, dan di lain sisi akan menjalani hidupnya di masyarakat sebagai makhluk sosial. Tentu saja dalam tugasnya sebagai makhluk sosial seorang anak akan berhadapan dan bersosialisasi dengan orang lain, yang tentu saja dalam hal ini membutuhkan sebuah sikap yang baik, akhlak yang mulia, serta kejujuran di dalam menjalankannya. Seiring perkembangan zaman yang selalu berubah, dunia pendidikan dihadapkan pada suatu permasalahan yang senantiasa muncul, yaitu pertanyaan publik tentang kualitas pendidikan. Hal ini ditandai dengan angka dan kualitas kelulusan yang menurun1.
____________________ 1
Darmiyati, Zuhdi, Humanisasi Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hlm 1.
1
Lembaga pendidikan mempunyai tugas mempersiapkan terbentuknya individu-individu yang cerdas dan berakhlak mulia (berakhlak baik). Sistem pendidikan yang bias mewujudkan itu adalah yang bersifat humanis, yang memposisikan subjek didik sebagai pribadi dan anggota masyarakat yang perlu dibantu, dan didorong pengetahuan, keterampilan, dan keinginan agar kualitas pendidikan dapat terwujud.1 Tentu saja hal tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus melalui proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya out put lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula. Hasil belajar pendidikan di negara Indonesia masih dipandang kurang memuaskan. Sebagian besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal atau optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran didukung oleh berbagai faktor , yaitu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, dan faktor dari luar siswa Faktor yang ada dalam diri siswa adalah faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, minat dan faktor pribadi.2
___________________
2
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991), hlm 102.
2
Sedangkan faktor di luar siswa adalah
faktor keluarga/keadaan rumah
tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan belajar, dan lain sebagainya. Memasuki era globalisasi, abad informasi dan teknologi, maka yang terbayang saat ini adalah aspek kesiapan bangsa ini untuk menapaki era-era tersebut secara mulus, benar, dan dalam kerangka kerja yang fairplay. Kegamangan demikian pantas untuk mengemuka karena dilihat dari sisi sumber daya manuais Indonesia, bangsa ini masih pantas untuk disebut memprihatinkan. Era globalisasi berkerangka tulang persaingan bebas, berdarah daging kekuatan sumber daya manusia, dan rohnya adalah mutu pada berbagai aspek tatanan. Taruhannya adalah sejauh mana SDM kita siap dan disiapkan untuk mengisi kerangka persaingan bebas antarnegara tersebut. Untuk menjawab itu semua, mutu SDM mutlak dikembangkan. Tanpa kekuatan mutu, kita akan kalah bersaing dalam semua bidang kehidupan.3 Akhir-akhir ini, memang tidak bisa disangkal bahwa tolok ukur sebuah pembelajaran adalah prestasi belajar yang tinggi, sehingga seringkali masyarakat awam melupakan bahwa prestasi tinggi juga harus diikuti dengan kepemilikan akhlak dan karakter baik. Karakter yang dimaksud adalah kejujuran.
_____________________ 3
Suyanto & Abbas, Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa (Yogyakarta : Adicita, 2001), hlm 25.
3
Nilai atau tingkat kejujuran mutlak ditanamkan kepada anak sejak dini, karena kejujuran inilah merupakan mata uang yang berlaku di mana-mana, sehingga apabila kelak anak memimpin bangsa ia akan terbiasa bersikap jujur di dalam mengemban tugas-tugasnya. Sebagai sebuah tolok ukur pencapaian prestasi oleh siswa semenjak tahun 2007 diberlakukan Ujian Nasional atau UN, baik dari ingkat SD sampai tingkat SMA. Dengan adanya UN maka tiap sekolah berlomba mencapai nilai prestasi yang tinggi guna membuktikan bahwa mereka punya kualitas yang tinggi. Tak jarang dalam usahanya mereka menggunakan cara-cara yang kurang terpuji dalam pelaksanaannya. Hal-hal tersebut di atas memang tak bisa dipungkiri seringkali terjadi kasus ketidakjujuran dalam pelaksanaan UN. Sebagaimana yang dituliskan dalam harian Kedaulatan Rakyat bahwa terdapat siswa yang tertangkap kamera CCTV sedang bekerjasama dengan temannya dalam mengerjakan UN sementara pengawas UN membiarkannya.4 Hal tersebut merupakan sebuah bukti nyata bahwa kejujuran siswa masih dipertanyakan dalam kaitannya dengan pelaksanaan UN di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan di sekolah menengah atas. Tentu saja hal ini merupa kan hal yang memprihatinkan bagi kita semua. Sebenarnya tingkat kejujuran bukan hal yang baru diberikan kepada siswa berkenaan dengan pendidikan karakter di sekolah. _____________________ 4
Kedaulatan Rakyat, “Dua Orang Siswa tertangkap CCTV saling contek saat UN”, Edisi April III. Hal.6
4
Sebagai bukti lain bahwa sering terjadi kecurangan di dalam pelaksanaan Ujian nasional adalah pengamatan Liputan 6 SCTV pada hari Rabu, 27 April 2011 tepatnya di kota Medan, Sumatera Utara mendapati seorang murid yang tangan kirinya menyelinap ke bawah meja. Selain itu sesekali matanya juga menatap ke bawah meja. Ia berpura-pura serius sambil terus memperhatikan gerak-gerik pengawas agar menyonteknya tidak ketahuan. Seorang murid lainnya juga jelas terlihat kedua tangannya sedang membolak-balik kertas. Tak hanya dilakukan oleh murid laki-laki. Murid perempuan juga melakukan hal serupa. Seperti di dalah satu SMP Negeri di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Selain menyontek mereka juga berbincang sesama murid ketika ujian. Apalagi kalau bukan tentang soal ujian. Aksi nekat para murid ini berlangsung di tengah ketatnya pengawasan. Namun, tak ada tindakan dari para pengawas.5 Hal-hal tersebut di atas banyak terjadi karena pendidikan di Indonesia lebih mengedepankan nilai akademik yang kurang diikuti dengan keseimbangan nilai karakternya, sehingga apapun sering dilakukan oleh pihak siswa dan murid guna memperoleh nilai akademik yang tinggi.
______________________ 5
Liputan 6 SCTV, “Aksi Contek pada Saat UN masih ditemukan ”, Rabu, 27 April 2011
5
Ujian sekolah berstandar nasional adalah ujian yang dilakukan secara nasional pada jenjang SD, SMP, SMA dan sederajat untuk mengukur dan menilai kompetensi setiap peserta didik yang telah mengikuti proses pembelajaran selama tiga tahun pada masing-masing jenjangnya, Potret standarisasi mutu pendidikan nasional masih berkisar 40,31% di bawah standar minimal, 48,89% pada posisi standar minimal dan hanya 10,80% yang telah memenuhi standar minimal.6 Pemerintah menggunakan Ujian Nasional sebagi tolok ukur untuk mengetahui mutu pendidikan di Indonesia. Sebelum mengemukakan dan mewacanakan tentang pelaksanaan UN dan UASBN, yang harus ditinjau terlebih dahulu adalah instrumen UASBN yaitu butir soal yang diujikan, apakah soal yang diberikan kepada peserta USBN tersebut sudah sesuai dengan standar kompetensi lulusan atau masih ada yan tidak sesuai. Sejauh ini, baik dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Nasional Pendidikan (BSNP), dan Departemen Agama yang langsung menangani tentang pelaksanaan UASBN Pendidikan Agama Islam, sepengetahuan peneliti belum ada satu pun yang secara kongkret mempublikasikan hasil penelitian yang khusus membahas tentang validitas isi dan konstruksi soal UASBN Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu perlu adanya suatu penelitian yang dilakukan untuk membahas tentang soal ujian tersebut.
______________________ 6
Abbas, Hafid. 2011. Contek Masaal vs Eksistensi BSNP. Online. (http://edukasi.kompas.com.)
6
Khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam yang selama ini dianggap sebagai salah satu mata pelajaran pokok dan penting. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 3 tahun 2012 bahwa dalam rangka memenuhi syarat standar kelulusan , maka setiap siswa harus memenuhi syarat yaitu lulus ujian di semua mata pelajaran, yang di dalamnya memuat mata pelajaran Pendidikan agama Islam. Demikian pula di tingkat sekolah dasar. Selanjutnya, setiap satuan pendidikan menyusun naskah soal ujian berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan penyelenggara tingkat pusat menyusun naskah soal UN berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam standar isi sesuai dengan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006.7 Selain itu, kisi-kisi soal UASBN PAI disusun berdasarkan Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam KTSP, dan kisi-kisi soal UASBN disusun berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagaimana tercantum dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006.8Sehubungan dengan penanaman karakter yang diharapkan mampu untuk membina karakter siswa adalah mata pelajaran agama. Maka selanjutnya, pada mata pelajaran agama dilaksanakan ujian nasional sejak tahun 2012.
______________________ 7 8
Permendiknas Nomor 3 tahun 2012 pasal 24 Ibid. Nomor 3 tahun 2012 pasal 25
Pelaksanaan UASBN Pendidikan Agama Islam di tingkat sekolah dasar,
7
perlu dilakukan analisis validitas dan ketepatan konstruksi butir soal UASBN tersebut. Berdasarkan informasi dari Kemenag RI, tentang pedoman pelaksanaan UASBN PAI, yang telah diujicobakan pada tahun 2008 hingga 2011, maka telah menghasilkan pemetaan berupa peningkatan kuantitas partisipasi juga peningkatan mutu pembelajaran PAI diberbagai kabupaten dan kota seluruh propinsi 9. Akan tetapi, mengingat penggunaan KTSP di tiap sekolah tidak sama, maka perlu dilakukan analisis teoritik mengenai materi soal UASBN PAI sekolah dasar. Pada PPRI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional (pasal 28 ayat 3) menyatakan bahwa guru diharapkan memiliki 4 kompetensi pertama, kompetensi paedagogik yaitu kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi. Kedua, kompetensi kepribadian, yaitu kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Ketiga, kompetensi professional, yaitu kemampuan penguasaaan materi pembelajaran secara meluas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.10
______________________ 9
Permenag Nomor 3. 2012 tentang pelaksanaan UASBN PAI PPRI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
10
Keempat kompetensi sosial yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari
8
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali dan masyarakat umum. Pada pemaparan kompetensi pedagogik, sangat jelas bahwa kemampuan guru mengadakan evaluasi hasil belajar. Artinya mengandung pengertian bahwa guru harus mengadakan evaluasi yang merupakan suatu proses untuk menentukan nilai hasil belajar. Kompetensi
adalah kemampuan
yang mencakup
sikap, pengetahuan,
dan
keterampilan. Dalam mengukur kompetensi dapat dilakukan dengan cara mengukur tiga kompetensi yaitu : 1) aspek kognitif; 2) afektif; dan 3) psikomotor. Apabila diperhatikan dengan cermat, maka antara butir soal dengan tes hasil belajar sebagai suatu totalitas, kiranya dapat dipahami bahwa semakin banyak butir-butir soal yang dapat dijawab dengan betul oleh peserta tes, maka skor-skor total hasil tes tersebut semakin tinggi. Sebaliknya semakin sedikit butir-butir soal yang dapat dijawab dengan betul oleh peserta tes maka skor total hasil tes semakin rendah atau semakin menurun. Berdasarkan hal-hal di atas maka peneliti bermaksud menganalisis materi soal UASBN PAI sekolah dasar tahun 2013 baik dari sisi vaditas maupun konstruksi butir soalnya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah validitas isi soal UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI Kota Yogyakarta tahun 2012/2013?
9
2. Bagaimanakah reliabilitas butir soal UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI Kota Yogyakarta tahun 2012/2013? 3. Bagaimanakah konstruksi butir tes UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI Kota Yogyakarta tahun 2012/2013? C. Tujuan dan Kegunaan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dirumuskan tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan validitas isi soal UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI Kota Yogyakarta tahun 2012/2013. 2. Untuk mendeskripsikan reliabilitas butir soal UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI Kota Yogyakarta tahun 2012/2013. 3. Untuk mendeskripsikan konstruksi butir soal UASBN Pendidikan Agama Islam SD/MI Kota Yogyakarta tahun 2012/2013.
D. Kajian Pustaka Penelitian dan tulisan tentang analisis validitas soal dan ketepatan konstruksi butir tes soal, sepanjang penulis ketahui sudah banyak dilakukan, akan tetapi penelitian yang mendekati dan relevan dengan penelitian ini, sepanjang penelusuran penulis belum ada yang melakukan. Penelitian tentang validitas dan ketepatan konstruksi butir tes ini dilakukan karena dorongan untuk memberikan kontribusi dalam mengembangkan kemampuan guru di dalam mengevaluasi hasil
10
belajar siswa serta instrument yang digunakan dalam evaluasi tersebut, khususnya dalam mata pelajaran Agama Islam yang tersaji dalam soal UASBN. Banyak penelitian tentang validitas soal dan konstruksi ketepatan butir soal telah dilakukan para peneliti dari berbagai perspektif yang berbeda. Masrifatul Khairiyah, heri suwignyo, dan Imam Agus Basuki melakukan penelitian dengan judul Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi butir Tes Soal ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajran 2011/2012.11 Hasil penelitian para dosen di Universitas Negeri Malang tersebut menyimpulkan bahwa analisis validitas isi memperoleh 34% soal dengan tingkat kesesuaian tinggi, 40% soal dengan tingkat kesesuaian sedang, dan 26% soal dengan tingkat kesesuaian rendah. Adapun ketepatan konstruksi penyusunan soal mencapai 93,5% sedang ketidaktepatan mencapai 6,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian tentang validitas soal telah pernah dilakukan, akan tetapi penelitian yang dilakukan tersebut membahas mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan bukan membahas tentang Pendidikan Agama Islam.
______________________ 11
Masrifatul Khairiyyah, Heri Suwignyo, & Imam Agus Basuki. Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi butir Tes Soal ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian Dosen Muda. Universitas Negeri Malang. 2012
11
Selain itu penelitian tersebut hanya membahas validitas isi dan ketepatan konstruksi butir tes saja dan tidak menganalisis secara lengkap dengan validitas butir tesnya. Hal inilah yang membedakan penelirian ini dengan yang dilakukan penulis. Selanjutnya, Dewi Juliah Ratnaningsih, dkk. Melakukan tugasnya sebagai dosen di UT dengan melakukan penelitian yang berhubungan dengan analisis soal. Adpun judul yang diambil adalah Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ujian Akhir Semester
Mahasiswa di Universitas Terbuka dengan Pendekatan Teori Tes
Klasik.12Kesimpulan penelitian tersebut adalah terdapat soal-soal dengan butir pengecoh yang terlalu sedikit, dan soal yang tidak tepat konstruksinya sebesar 8,4%. Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian di lingkup UT yang objek sasarannya adalah soal ujian semester yang ditujukan untuk mahasiswa. Hal ini membedakan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu objek sasarannya adalah soal UASBN PAI untuk sekolah dasar. Selain itu soal ujian semester untuk mahasiswa biasanya dibuat oleh dosen sendiri, sedangkan soal UASBN PAI dibuat oleh Tim Penyusun Soal dari Departemen Agama RI. Pembeda yang lain dalam penelitianini, adalah digunakannnya pendekatan teori tes klasik. Sedangkan pada penelitian penulis digunakan pendekatan teori tes yang modern dan lebih lengkap yaitu dari validitas isi, dan konstruksi soalnya.
______________________ 12
Dewi Juliah Ratnaningsih. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda ujian Akhir Semester Mahasiswa di UT dengan Pendekatan Teori Tes Klasik. Penelitian Dosen. UT Jakarta, 2010.
12
Alifah Asih Rohmah dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Pembelajaran PAI Pasca Pelaksanaan UASBN PAI (Studi Kasus di SMP Negeri 30 PurworejoTahun 2011/2012)13menyimpulkan bahwa Karakteristik soal UASBN PAI tahun pelajaran 2011/2012 dapat dikategorikan: a) tingkat pemenuhan ranah soal kurang merata antara kognitif, afektif dan psikomotrik karena soal kognitif lebih dominan. b) telah sesuai dengan silabus yang digunakan oleh SMP Negeri 30 Purworejo dan indikator yang dipakai dalam soal kurang merata. c) telah sesuai dengan kisi-kisi soal. d) tergolong soal mudah versi 20 siswa di SMP Negeri 30 Purworejo. 2) Upaya guru PAI dalam meningkatkan pembelajaran pasca pelaksanaan UASBN PAI antara lain ditempuh melalui: a) profesionalisme guru yaitu dengan selalu berusaha melaksanakan tugas serta tanggungjawabnya dengan baik, menggunakan strategi PAIKEM dan hafalan surat pendek dalam pembelajaran, pemantapan ingatan dan keterampilan siswa, mengikuti kegiatan workshop, meningkatkan penggunaan media pembelajaran. b) pengembangan dan pembinaan kurikulum yaitu dengan penertiban administrasi kurikulum PAI, peningkatan perolehan nilai siswa, lebih disiplin dalam penggunaan waktu pembelajaran, pengadaan kegiatan shalat dhuha dan tadarus. c) peningkatan fasilitas sumber belajar dan lingkungan yang digunakan yaitu dengan mengadakan perbaikan ruang kelas, menambah koleksi buku-buku perpustakaan _____________________ 13
Alifah Asih Rohmah. Peningkatan Pembelajaran PAI Pasca Pelaksanaan UASBN PAI (Studi Kasus di SMP Negeri 30 PurworejoTahun 2011/2012). Tesis. UIN Sunan Kalijaga, 2012.
13
dan perlengkapan beribadah, serta menciptakan suasana belajar dan iklim yang menyenangkan. Penelitian tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam kaitannya membahas tentang UASBN PAI. Akan tetapi bahan kajian yang diteliti berbeda yaitu jika dalam penelitian tersebut yang dikaji adalah tentang karakteristik soal, dan peningkatan pembelajtannya pasca pelaksanaan UASBN PAI, sedangkan dalam penelitian ini yang dikaji adalah tentang validitas dan ketepatn konstruksi soal UASBN PAI tersebut. Selain itu objek kajian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah soal UASBN pada siswa sekolah dasar, dan bukan pada Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari
berbagai
kajian
tentang
analisis
soal
UASBN
sebagaimana
diungkapkan di atas, walaupun fokus penelitiannya sama yaitu tentang soal UASBN dan pelaksanaannya, tetapi penekanan dalam penelitian yang berlainan semakin memperkaya khasanah penelitian tentang UASBN. Atas dasar itu, kajian penelitian Analisis Validitas dan Ketepatan Konstruksi Soal UASBN PAI SD di Kota Yogyakarta tahun 2012/2013 menjadi sangat menarik untuk diteliti. Adapun alasan lain yang diambil adalah belum adanya yang meneliti tentang analisis validitas dan ketepatan konstruksi soal UASBN Pendidikan Agama Islam. Hal tersebut yang lantas membuat penulis ingin melaksanakan penelitian ini.
14
E. Kerangka Teori 1. Teori tentang Penulisan Butir Soal Berkaitan dengan pencapaian tujuan yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, tentu saja dalam mata pelajaran Pendidikan Agam Islam juga dibutuhkan penilaian atau evaluasi guna memahami dan mengrti seberapa jauh tingkat keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah ditempuh oleh siswa. Sehubungan dengan itu, maka pada awal tahun 2008 dilaksanakan UASBN Pendidikan Agama Islam. UASBN ini merupakan alat evaluasi bagi pelaksanaan pembelajaran Agama Islam. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Objek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respon peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan mengambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi. Dalam pengertian tersebut jelas bahwa tes merupakan bagian kecil dari evaluasi.14 Selain itu tes dapat juga diartikan sebagai sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. ______________ 14
Ibid.2011. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pusataka pelajar. Hlm.2
15
Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan maupun pernyataan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar
yang bersifat hard skills.
Selanjutnya, tes ditinjau dari bentuk
pelaksanaannya, tes dapat dibagi dalam tiga jenis yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Dalam tes tertulis soal-soal maupun jawabannya disampaikan secara tertulis, sedangkan pada tes lisan soal-soal maupun jawabannya disampaikan secara lisan. Dalam tes perbuatan pertanyaan biasanya disampaikan dalam bentuk tugastugas. Penilaiannya dilakukan baik terhadap proses pelaksanaan tugas-tugas tersebut maupun terhadap hasil yang dicapai. Aspek-aspek kemampuan yang bersifat kognitif (ingatan, pemahaman, analisis dsb) biasanya dinilai melalui tes tertulis, sedangkan tes perbuatan lazimnya digunakan untuk menilai aspek kemampuan yang bersifat psikomotor atau keterampilan.15 Penyusunan butir soal tentu tak lepas dari prinsip-prinsip dan tahapantahapan yang harus dilaksanakan. Tahapan pelaksanaan penilaian adalah penemuan tujuan,
menntukan
desain
tes,
pengembangan
instrumen,
informasi/data, analisis dan interpretasi serta tindak lanjut.
______________ 15 Sunarti, 2011. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta : UPY. Hlm.10
16
pengumpulan
a. Menentukan Tujuan Tujuan penilaian hasil belajar yaitu utnuk mengetahui capaian, penguasaan kompetensi, oleh setiap peserta didik sesuai rencana pembelajaran. Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik mencakup kognitif, psikomotorik, dan afektif. b. Menentukan Rencana Penilaian Rencana penilaian hasil belajar berwujud kisi-kisi yaitu matriks yang menjadi sasaran pembelajaran dan course content (materi sajian yang dipelajari untuk mencapai kompetensi) serta teknik penilaian yang akan digunakan dalam menilai keberhasilan penguasaan kompetensi. c. Penyusunan Instrumen Penilaian Instrumen penilaian hasil belajar untuk memperoleh informasi deskriptif dan atau informasi judgemental dapat berwujud tes maupun non-tes. Tes dapat berbentuk objektif atau uraian. Sedang non tes dapat berbentuk lembar pengamatan atau kuesioner. Tes objektif dapat berbentuk jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda dengan berbagai variasi : biasa, hubungan antar hal, kompleks, analisis kasus, grafik, dan gambar tabel. Untuk tes uraian, yang juga disebut dengan tes subjektif dapat berbentuk tes uraian bebas, bebas terbatas, dan terstruktur. Selanjutnya untuk penyusunan instrumen tes atau non tes guru harus mengacu pada pedoman penyusunan masing-masing jenis dan bentuk tes atau non tes agar instrumen yang disusun memenuhi syarat instrumen yang baik
17
minimal syarat pokok instrumen yang baik yaitu valid (sah), dan reliabel (dapat dipercaya). d. Pengumpulan Data Informasi Pengumpulan data atau informasi dalam bentuknya adalah pelaksanaan testing/penggunaan instrumen penilaian harus dilaksanakan secaraa objektif dan terbuka, agar diperoleh informasi yang sahih dan dapat dipercaya sehingga bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran. Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran untuk materi sajian berkenaan dengan satu kompetensi dasar dengan maksud untuk memperoleh
gambaran
menyeluruh
dan
kebulatan
tentang
pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk pencapaian penguasaan satu kompetensi dasar. e. Analisis dan Interpretasi Analisis dan interpretasi hendaknya dilaksanakan segera setelah data atau informasi terkumpul. Analisis berwujud deskripsi hasil penilaian berkenaan dengan hasil belajar siswa, yaitu penguasaan kompetensi, sedang interpretasi merupakan penafsiran terhadap deskripsi hasil analisis hasil belajar siswa. Analisis dan interpretasi didahului dengan langkah scoring sebagai tahapan penentuan capaian penguasaan kompetensi oelh setiap siswa. Pemberian scoring terhadap tugas dan atau pekerjaan siswa harus dilaksanakan segera setelah pelaksanaan pengumpulan data atau informasi serta dilaksanakan secara objektif.
18
Untuk menjamin keobjektifan scoring guru harus mengikuti pedoman skoring sesuai dengan jenis dan bentuk tes/instrument penilaian yang digunakan. f.
Tindak Lanjut Tindak lanjut merupakan kegiatan menindak lanjuti hasil analisis dan interpretasi. Sebagai rangkaian pelaksanaan penilaian hasil belajar. Tindak lanjut pada dasarnya berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya berdasarkan hasil penilaian pembelajaran itu sendiri. Tindak lanjut pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya merupakan pelaksanaan keputusan tentang usaha perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran.16 Sesuai dengan pendapat di atas, sebuah instrumen tes dikatakan bagus
apabila sahih dan reliabel, maka sebagai alat ukur kemampuan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, maka soal UASBN PAI pun harus memenuhi kedua hal tersebut. Keberhasilan mengungkapkan hasil dan proses belajar siswa sebagaimana adanya (objektivitas hasil penilaian) sangat bergantung pada kualitas alat penilaiannya di samping pada cara pelaksanaannya. Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apanila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal yakni ketepatannya atau validitasnya dan ketetapannya atau keajegannya atau reliabilitasnya.17 _____________ 16
Sunarti, 2011. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta : UPY. Hlm.36 Nana Sudjana, 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hlm.12 17
19
a. Validitas Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Sebagai contoh menilai kemampuan siswa dalam Pendidikan Agama Islam. Misalnya diberikan soal dengan kalimat yang panjang dan berbelit-belit untuk anak SD sehingga sukar ditangkap maknanya. Akhirnya siswa tidak dapat menjawab karena tidak memahami pertanyaannya. Contoh lain adalah menilai kemampuan berbicara, tetapi ditanyakan mengenai tata bahasa atau kesastraan seperti puisi dan sajak. Penilaian tersebut tidak tepat atau valid. Validitas tidak berlaku universal sebab bergantung pada situasi dan tujuan penilaian. Alat penilaian yang telah valid untuk suatu tujuan tertentu belum otomatis akan valid untuk tujuan lain. Ada empat jenis validitas yang sering digunakan yaitu validitas isi, validitas bangun pengertian, validitas ramalan dan validitas kesamaan. 18 1)
Validitas Isi Validitas yang berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.
________________ 18
Ibid., 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hlm.56
Validitas isi dapat pula dikatakan sebagai validitas yang dilihat dari segi isi sebagai
20
alat pengukur hasil belajar. Validitas isi sering pula dinamakan dengan validitas kurikulum yang berarti bahwa suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang akan diukur. Validitas isi menuntut adanya kesesuaian isi antara kemampuan yang ingin diukur dan tes yang digunakan untuk mengukurnya. Cara untuk mengkaji validitas isi adalah dengan pendekatan rasional, yaitu membandingkan antara soal dengan kisi-kisi soal atau kurikulum yang telah diajarkan. Adapun langkah-langkah untuk mengetahui validitas isi adalah dengan membandingkan proporsi kurikulum dengan soal, membandingkan kesesuaian isi butir soal dengan kurikulum, dan membandingkan cakupan materi tes dan cakupan kurikulum. Misalnya tes hasil belajar bidang studi PAI harus bisa mengungkapkan isi bidang studi tersebut. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber dari kurikulum bidang studi yang hendak diukur. Di samping kurikulum dapat juga diperkaya dengan melihat atau mengkaji buku sumber. Sungguhpun demikian tes hasil belajar tidak mungkin dapat mengungkapkan semua materi yang ada dalam bidang studi tertentu sekalipun hanya untuk satu semester. Oleh sebab itu harus diambil sebagian dari materi dalam bentuk sampel tes. Sampel harus dapat mencerminkan materi yang terkandung dalam seluruh materi bidang studi. Cara yang ditempuh dalam menetapkan sampel tes adalah memilih konsep-konsep materi yang esensial.
21
2) Validitas Konstruk Validitas bangun atau konstruk berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengertian-pengertian yang terkandung dalam konsep kemampuan, minat, sikap dalam berbagai bidang kajian harus jelas apa yang hendak diukurnya. Konsepkonsep tersebut masih abstrak, memerlukan penjabaran yang lebih spesifik sehingga mudah diukur. 3) Validitas Ramalan Dalam validitas ini yang diutamakan bukan isi tes, melainkan kriterianya, apakah alat penilaian tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri, perilaku tertentu, atau kriteria tertentu yang diinginkan. 4) Validitas Kesamaan Validitas kesamaan suatu tes artinya membuat tes yang memiliki persamaan dengan tes sejenis yang telah ada atau telah dibakukan. Kesamaan tes terlingkupnya abilitas yang diukurnya, sasaran, atau objek yang diukurnya, serta waktu yang diperlukan. b. Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil relatif sama. Tes hasil belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat yang berlainan waktunya
22
terhadap siswa yang sama. c. Ketepatan Konstruksi Butir Soal Ketepatan konstruksi penyusunan soal pilihan ganda menuntut kesesuaian konstruksi soal dengan konstruksi butir tes. Ada 13 konstruk soal pilihan ganda yang harus ada pasa setiap butir soal. Tiga belas konstruk tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pokok permasalahan ada pada pokok soal 2) Tidak terdapat pengulangan kata dalam dalam pilihan 3) Soal berupa satu rumusan masalah 4) Soal yang berupa pernyataan belum lengkap, maka yang dilengkapi di ujung pernyataan, bukan di tengah pernyataan 5) Susunan alternative jawaban teratur 6) Menggunakan bahasa yang lazim dipakai 7) Alternatif jawaban homogen dan mengecoh 8) Menghindari penggunaan akternatif jawaban dengan kalimat yang lebih panjang dari alternatif pengecoh 9) Tidak menampakkan petunjuk jawaban pada alternatif jawaban 10) Tidak menggunakan pilihan jawaban yang berbunyi “semua di pilihan di bawah benar” atau “tidak satupun pilihan di bawah benar” 11) Menggunakan tiga atau lebih alternatif jawaban 12) Soal dan alternatif jawaban menggunakan kalimat yang pasti dan tidak memunculkan makna ganda/tidak tentu
23
13) Pokok soal menggunakan kalimat positif. Dari ketiga belas konstruk tersebut yang digunakan dalam penelitian ini hanya 12 konstruk, karena konstruk pada poin 8 dianggap sama dengan konstruk poin 9. 2. Teori tentang UASBN Pendidikan Agama Islam Sejak awal berdirinya negara Indonesia ini telah dilakukan dengan dengan dasar agama yaitu kita meyakini bahwa kemerdekaan yang kita miliki ini adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, maka tidak mengherankan bahwa negara kita merupakan negara yang menjunjung tinggi pemeluk agama, yang juga tersurat dalam pembukaan UUD 1945, Pancasila, dan GBHN. Salah satu butir dari GBHN yang secara khusus mengarahkan pembangunan agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah diupayakan secara terus menerus bertambah sarana yang diperlukan bagi kepentingan kehidupan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap Pendidikan Agama Islam yang dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Perhatian pemerintah sebagaimana tertuang dalam GBHN terhadap Pendidikan Agama Islam adalah dengan tujuan untuk : a. Agar bangsa Indonesia tidak goyah dan terombang ambing dalam menghadapi berbagai ujian dan tugas sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dampak negatif dari modernisasi/pembangunan. b. Pengertian dan pemahaman umat beragama tentang agama yang dipeluknya terus meningkat dan mendalam sehingga diharapkan dapat lebih berperan sebagai
24
motivator dan dinamisator bagi sebuah kemajuan. Sejalan dengan hal itu, agama berperan pula sebagai pengarah pembangunan dikaitkan dengan upaya mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang memiliki keseimbangan antara perkembangan dan kemajuan lahir serta kesejahteraan batin. 19 c. Hal tersebut juga bermanfaaat pada hubungan intern umat beragama, hubungan antara umat beragama, serta hubungan antara umat beragama dengan pemerintah dirasakan semakin baik, sehingga dalam menghadapi masalah nasional semua komponen dapat berpikiran dan bertindak sebagai satu kesatuan yang utuh serta dengan niat yang sama untuk mensukseskan pembangunan nasional.
Berbicara tentang Pendidikan Agama Islam tentu tak lepas penulis menelaah Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang memuat tentang Pendidikan Agama Islam, khususnya untuk kelas VI sekolah dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI). Di sini disebutkan bahwa Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai, dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat bermartabat. Selanjutnya semenjak tahun 2008 Kementrian Agama mengeluarkan Permenag No.2 tahun 2008 guna pelaksanaan UASBN Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar. Hal tersebut membutukan begitu banyak perhatian dari guru, siswa, ataupun orang tua siswa guna melakukan pendambingan belajar siwa agar tercapai
25
hasil yang maksimal. Sampai dengan saat ini, nilai kognitif masih menjadi sebuah tolok ukur dari keberhasilan pembelajaran, termasuk di dalamnya pembelajaran agama Islam. Adapun aspek-aspek yang diukur dalam UASBN Pendidikan Agama Islam adalah ilmu Aqidah, Al-Qur’an, Akhlak, dan Sejarah Islam. manusia, maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
______________________ 19
Tim Dep. Agama FISIP UT. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Universitas Terbuka hlm. 1
bermartabat. Selanjutnya semenjak tahun 2008 Kementrian Agama mengeluarkan Permenag No.2 tahun 2008 guna pelaksanaan UASBN Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar. Hal tersebut membutukan begitu banyak perhatian dari guru, siswa, ataupun orang tua siswa guna melakukan pendambingan belajar siwa agar tercapai hasil yang maksimal. Sampai dengan saat ini, nilai kognitif masih menjadi sebuah tolok ukur dari keberhasilan pembelajaran, termasuk di dalamnya pembelajaran agama Islam. Adapun aspek-aspek yang diukur dalam UASBN Pendidikan Agama Islam adalah ilmu Aqidah, Al-Qur’an, Akhlak, dan Sejarah Islam. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistematik
26
dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah serta aturanaturan yang berlaku. Setiap penelitian pada dasarnya memiliki cara untuk mendapatkan data mengenai subjek atau objek penelitian. Agar cara yang diambil dapat terlaksana dengan baik dibutuhkan pendekatan dan setting penelitian yang jelas dan selanjutnya dapat digunakan untuk merencanakan penelitian yang akan dilaksanakan. Pendekatan Penelitian adalah seperangkat asumsi yang saling berkorelasi satu dengan yang lain mengenai fenomena yang ada di alam semesta. Ada 3 (tiga) pendekatan penelitian yang selama ini digunakan dalam penelitian ilmiah yaitu Penelitian Kualitatif, Penelitian Kuantitatif, dan Penelitian Trianggulasi yang merupakan penggabungan dari Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena metode penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada. Penelitian bersifat mengkonfirmasi antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah dalam bentuk angka atau numerik, sehingga Penelitian Kuantitatif diidentikkan dengan Penelitian numerik. Penarikan kesimpulan pada penelitian kuantitatif bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan dari sesuatu yang bersifat umum ke sesuatu yang bersifat khusus. Hal ini berangkat dari teori-teori yang membangunnya. Sedangkan Penelitian Kualitatif bersifat eksploratoris karena berusaha
27
mengeksplorasi terhadap suatu permasalahan walaupun dengan sedikit informan. Cara yang paling praktis dilakukan adalah dengan melakukan in-depth interview maupun dengan proses Focus Group Discussion (FGD). Logika dalam penarikan kesimpulan penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan logika induktif yaitu berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menuju ke hal-hal yang bersifat umum berdasarkan informasi-informasi yang membangunnya kemudian dikelaskan ke dalam suatu konsep. Penelitian ini sifatnya Applied Reseach (Penelitian Terapan), yaitu penelitian yang berdasar atas alasan praktis, keinginan untuk mengetahui, dan bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, dan efisien. Argumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa validitas butir soal dan ketepatan konstruksi butir tes soal UASBN PAI sangat penting diketahui oleh guru, karena soal tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dari sisi pengetahuan kognitifnya di bidang Pendidikan Agama Islam, sekaligus sebagai penentuan kelulusan siswa di tingkat sekolah dasar. Hal tersebut diperlukan sebab jika tidak diketahui vaditas dan ketepatan konstruksi soalnya, maka hasil yang dicapai oleh siswa pun bias meragukan. Hal ini juga digunakan oleh guru sebagai rambu-rambu dalam menyampaikan pembelajaran PAI di tahapan selanjutnya. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran tentang validitas dan ketepatan konstruksi soal UASBN PAI SD/MI di kota Yogyakarta. Sehingga, temuan-temuan dalam penelitian ini bisa diterapkan
28
atau menjadi solusi pada program yang sama di sekolah lain. Selain itu, hasil temuan penelitian ini juga menjadi bahan referensi, evaluasi dan perbaikan pembelajaran PAI di lembaga tersebut. Adapun jenis penelitian ini adalah Field Research (Penelitian Lapangan) di bidang pendidikan, yaitu difokuskan pada suatu batasan penelaahan, penelusuran, penggalian, dan analisis data tentang soal UASBN PAI Tahun pelajaran 2012/2013 yang memakai sumber penelitian langsung di lapangan. Peneliti dalam penelitian ini terjun secara langsung ke tempat penelitian yaitu beberapa SD negeri di Yogyakarta yang melaksanakan UASBN PAI
untuk
memperoleh informasi baik yang berasal dari hasil observasi langsung atau dokumen sekolah. Dalam hal ini, bentuk observasinya adalah observasi terlibat atau yang disebut dengan Live in, yakni peneliti terlibat langsung dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan atau bergaul bersama subjek yang diteliti. Peneliti melakukan penggalian, penelusuran, pencarian, dan pengumpulam data dan informasi dalam kondisi wajar dan sealamiah mungkin. Peneliti tidak mengubah ataupun memengaruhi perspektif subjek penelitian atau informan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata atau bersifat deskriptif, dan sajian data hasil dokumentasi dalam bentuk angka prestasi belajar PAI siswa yang digunakan untuk menganalisis butir soal UASBN. Selain itu, jenis penelitian ini juga merupakan bentuk Library Research (Penelitian Kepustakaan)
29
karena juga menggunakan literatur (kepustakaan) yang berkaitan dengan tema penelitian. Sumber kepustakaan ini untuk melengkapi data dan mempertajam analisis data yang terkumpul sehingga dapat membahas secara tajam dan meyeluruh serta memeroleh kesimpulan yang utuh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang memaparkan hasil validitas isi dan konstruksi butir tes pada soal UASBN PAI SD/MI Tahun Pelajaran 2012/2013. Deskriptif kualitatif karena penelitian ini harus menjabarkan hasil ke dalam bentuk kata, dan kuantitatif, karena penelitian ini juga menggunakan hitungan angka di dalam menyelesaikan permasalahan yang diajukan. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada kurun waktu tahun ajaran 2012/2013. Pendekatan tersebut dipakai dalam penelitian ini karena untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem penilaian, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang yang sifatnya konfirmatif dan eksploratif. Tujuannya yaitu membuat deskriptif gambaran atau lukisan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Jadi penelitian ini untuk memperoleh informasiinformasi yang dieksplorasi secra mendalam guna mendapat gambaran yang bersifat deskriptif tentang vaditas dan ketepatan konstruksi penulisan soal UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 di Kota Yogyakarta. 2. Tempat dan Waktu Penelitian
30
a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kota Yogyakarta Guna memudahkan dalam menyusun tesis ini penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menetapkan kerangka penelitian dengan segenap permasalahannya. 2) Mengumpulkan data-data penelitian dan melakukan observasi di tempat penelitian. 3) Melakukan analisis data penelitian. 4) Mendiskusikan dengan dosen pembimbing. 5) Menyusun laporan penelitian. b. Waktu Penelitian Adapun waktu untuk menyusun dan melakukan penelitian ini kurang lebih 4 bulan yaitu pada tahun ajaran 2012/2013, dan selanjutnya melakukan analisis data dan melaporkannya dalam bentuk karya tulis tesis. 3. Subjek Penelitian a. Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian yang digunakan sebagai objek penelitian. Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
31
seluruh soal UASBN PAI SD/MI yang didistribusikan di Kota Yogyakarta pada Tahun Pelajaran 2012/2013. b. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (2006) sampel adalah sejumlah subjek yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel juga harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah soal UASBN PAI SD/MI pada tahun pelajaran 2012/2013 yang diambil secara acak yaitu soal dengan Kode A 11. 4. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa empat tabel analisis. Empat tabel tersebut adalah sebagai berikut : a. Tabel analisis perbandingan proporsi kurikulum dengan kisi-kisi soal UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013. b. Tabel analisis perbandingan proporsi kurikulum dengan butir soal UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013. c. Tabel analisis kesesuaian antara kurikulum dengan butir soal UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013. d. Tabel analisis ketepatan konstruksi penyusunan soal pilihan ganda pada soal UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 5. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan untuk mengetahui segala sesuatu yang
32
berhubungan
dengan
objek
penelitian.
Metode
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Metode dokumentasi adalah melakukan studi atau mempelajari dokumen-dokumen yang terkait dengan soal soal UASBN dan pelaksanaannya di Kota Yogyakarta. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum sekolah dan segenap komponen yang ada di dalamnya yang telah terdokumentasikan. Misalnya soal-soal UASBN PAI yang digunakan terdiri dari berapa paket, hasil pelaksanaan UASBN PAI di tiap sekolah yang dijadikan sampel, naskah soal UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013, kisi-kisinya, dan segala sesuatu yang ada relevansinya dengan penelitian ini. Metode ini akan berkonstribusi positif terhadap penyempurnaan data penelitian yang dilaksanakan. Dalam konteks yang lebih luas, metode dokumenter dapat dipahami sebagai sebuah metode pengumpulan data yang banyak digunakan untuk menelusuri data-data historis. Hal ini disebabkan oleh sejumlah fakta dan data sosial bahwa informasi itu tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.29 Peran penting dari metode dokumentasi kaitannya dengan penelitian ini adalah fungsinya sebagai media pengakses data yang dibutuhkan, baik sifatnya utama maupun hanya sebagai data pendukung atau komplementer. Data ini akan memberikan konstribusi positif terhadap kelengkapan dan kekuatan data utama. Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini disesuaikan dengan fungsinya, yaitu sebagai sebuah metode pengumpulan data penelitian yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada. Selebihnya, dokumen-
33
dokumen tersebut juga dinilai ada hubungannya dengan tujuan penelitian yang sedang dilaksanakan.20
________________ 20
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2008), 69
Metode ini dalam operasionalnya akan dipergunakan sesuai proporsinya, yaitu untuk mendokumentasikan Pada penelitian ini data dokumen yang digunakan sebagai sumber data adalah dokumen soal tes UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013. Dokumentasi akan mencatat data nyata tentang masalah yang ada hubungannya dengan proyek yang akan diteliti. 6. Data dan Sumber Data a. Data Berdasarkan sumber pengambilannya, maka data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti. Data primer ini dapat juga disebut sebagai data asli atau data baru. Data primer yang dikumpulkan oleh
34
peneliti adalah seluruh naskah soal UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 yang diperoleh dari hasil observasi di lokasi penelitian yaitu SD negeri di Kota Yogyakarta yang dalam hal ini diwakili oleh SDN Serayu, SDN Sagan, SDN Ungaran, SDN Langensari, dan SDN Bumijo. Data primer yang berusaha didapatkan oleh peneliti tentu saja yang berkaitan erat dengan fokus penelitian. Selanjutnya peneliti juga akan mengumpulkan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari sumber-sumber yang telah ada berupa dokumen-dokumen resmi, catatan, atau pun memo. Kemudian data tertier, yakni data pelengkap yang berupa tulisan, referensi buku, dan hal lain yang berkaitan dengan fokus penelitian guna memperoleh analisis yang tajam, menyeluruh, dan utuh. b. Sumber Data Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sebab itu kata-kata serta tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Untuk memperoleh data tentang penyelenggaraan UASBN PAI di Kota Yogyakarta peneliti menetapkan tiga informan kunci yaitu: 1) Guru Pendidikan Agama Islam di sekolah-sekolah yang dijadilkan sampel penelitian 2) Bagian tata usaha Departemen Agama Kota Yogyakarta 3) Kelompok Kegiatan Guru Pendidikan Agama Islam di Kota Yogyakarta
35
Informan kunci tersebut dipilih karena merupakan orang yang dikategorikan peneliti sebagai orang yang paling banyak mengetahui dan menguasai informasi seluk beluk pelaksanaan UASBN PAI SD/MI di kota Yogyakarta Tahun 2012/2013. Adapun sumber data dari dokumentasi, peneliti akan mendapatkan informasi tentang kegiatan dan pelaksanaan UASBN PAI di tingkat SD/MI Kota Yogyakarta tahun2012/2013, soal-soal yang digunakan, soalsoal yang didistribusikan, jumlah soal, kisi-kisi soal, dan sebagainya. Dokumentasi diperlukan sebagai data penunjang observasi. Dokumentasi juga membantu peneliti untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi atau data yang tidak mungkin dijangkau oleh peneliti secara langsung pada saat penelitian dilakukan, seperti data tentang kegiatan-kegiatan UASBN dan lain sebagainya.
7. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis validitas isi yaitu dengan caramelihat proporsi kurikulum, kisi-kisi dan butir soal serta melihat kesesuaian antara kurukulum dan butir soalnya. Sedangkan analisis ketepatan konstruksi dilakukan dengan cara mendeskripsikan keadaan soal dibandingkan dengan konstruksi penyusunan soal pilihan ganda. Selanjutnya reliabilitas butir soal dilakukan dengan jalan mengukurnya dengan rumus KR 20 dan 21. Adapun data yang diukur diambil dari hasil perolehan ujian pada 20 siswa dengan tipikal yang sama.
36
8. Sistematika Pembahasan Laporan hasil penelitian ini meliputi lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang mengeksplorasi tentang urgensi penelitian ini. Yang pertama adalah latar belakang diangkatnya permasalahan dalam penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan pokok masalah agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini menjadi lebih terfokus. Selain itu, adalah paparan tujuan dan kegunaan penelitian ditinjau dari segi prinsip tujuan dan manfaatnya secara teoretis dan praktis. Selanjutnya adalah telaah pustaka sebagai hasil penelusuran terhadap tema yang diteliti. Apakah tema penelitian ini sudah ada yang pernah melakukan ataukah belum. Hasil penulusuran ternyata belum ada sehingga penelitian ini bisa dilanjutkan. Setelah itu landasan teoretis sebagai pisau analisa dalam penelitian ini, kemudian metode dan sistematika laporan hasil penelitian. Bab kedua mengeksplorasi dan menjelaskan tentangan landasan teori yang mencakup kerangka konsep validitas isi dan ketepatan konstruksi butir tes, teori belajar, dan tinjauan tentang proses belajar. Hal ini penting guna memberi penjelasan konseptual dan batas-batas teoretis dalam penelitian ini. Sehingga, penelitian ini tidak meluas atau keluar dari batasan dan teori yang ada. Kerangka konseptual dan batasan teoretis ini nantinya menjadi pijakan dalam penelitian dan hasilnya dianalisis dengan kerangka teori Pendidikan Agama Islam guna menjawab pokok permasalahan. Bab ketiga adalah metodologi penelitian. Bagian ini merupakan hal
37
fundamental dalam penelitian. Karena, penelitian ini bisa dilakukan dengan baik dan sistematis berdasar metode yang ada. Metode ini mengarahkan, memfokuskan, dan mengoperasionalisasikan pelaksanaan penelitian guna memperoleh data yang dibutuhkan, pembahasan secara menyeluruh dan kesimpulan yang utuh sesuai dengan pokok masalah yang diajukan. Bagian ini meliputi sifat, jenis dan pendekatan penelitian, metode penentuan subyek penelitian, metode pengumpulan data, kisi-kisi pengumpulan data, analisis data. Bab keempat merupakan penyuguhan, pembahasan, dam analisis data yang terkumpul. Penyuguhan data ini telah melalui prosedur penelitian yang disesuaikan dengan tema pokok permasalahan dan tujuan. Kemudian data tersebut dieksplorasi dan dibahas dengan pendekatan kualitatif sesuai kerangka konsep dan batasan teoritis yang ada, dan dianalisa dengan kerangka teori pendidikan agama Islam yang diuraikan dalam pendahuluan ini. Hal ini untuk memperoleh kesimpulan sesuai pokok masalah dan tujuan penelitian ini. Bab kelima adalah penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini merupakan penemuan penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah. Kesimpulan tersebut meliputi validitas isi soal, validitas butir soal, dan ketepatan konstruksi butir tes soal UASBN PAI SD/MI tahun pelajaran 2012/2013. Selain itu, juga perlu saran-saran bagi internal sekolah maupun bagi yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama setelah ada hasil penelitian ini. Rangkaian isi tesis ini untuk selanjutnya disempurnakan dengan bagian akhir
38
tesis yang memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran yang terkait dengan data-data penelitian terkait, dan juga daftar riwayat hidup peneliti yang menjadi lembaran terakhir dari keseluruhan muatan tesis ini.
.
39
93
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Validitas isi soal UASBN PAI SD/MI di Kota Yogyakarta tahun 2012/2013 dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 aspek. Pertama proporsi antara kurikulum dengan kisi-kisi soal menunjukkan bahwa seluruh materi sesuai dengan kurikulum. Kedua, proporsi antara kurikulum dengan butir soal menunjukkan bahwa kurikulum dan butir soal sudah sesuai, hanya proporsi jumlahnya tidak seimbang, yaitu pada materi Aqidah yang jumlah soalnya sebanyak 14 butir atau 28%, materi Tarikh sebanyak 8 butir soal atau 16%, dan materi Akhlak sebanyak 8 butir atau 16 %. Ketiga, kesesuaian antara kisi-kisi soal dengan butir soal dapat dikatakan bahwa tingkat kesesuaian butir soal dengan kisi-kisinya termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 82,56 %, dengan rincian kesesuaian pada materi Al Quran termasuk tinggi yaitu 80%, pada materi Aqidah termasuk tinggi yaitu 92, 8%, pada materi tarikh termasuk rendah yaitu 50%, pada materi akhlak termasuk tinggi yaitu sebesar 100%, dan pada materi Fiqih termasuk tinggi yaitu 90%. Ketepatan konstruksi pada seluruh butir tes UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 termasuk dalam kategori tinggi dengan tingkat kesesuaian sebesar 97, 16 % dan dengan tingkat ketidaksesuaian yang sangat rendah yaitu sebesar 2,83%. Hal ini dapat dikatakan bahwa secara konstruksi soal-soal dalam UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 tepat.
93
94
Hal ini dapat dikatakan bahwa secara konstruksi soal-soal dalam UASBN PAI SD/MI tahun 2012/2013 tepat. B. Saran-saran Berdasarkan perolehan hasil penelitian di atas, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut : 1. Kepada Guru PAI Setelah ada penelitian tentang validitas isi dan ketepatan konstruksi soal ini, maka hendaknya dalam mengevaluasi pembelajaran PAI terlebih dahulu harus menguji validitas isi dan ketepatan konstruksinya agar soal yang dihasilkan benar-benar memenuhi standar pengukuran. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Selain validitas isi dan ketepatan konstruksi soal, maka dapat pula diteliti tingkat kesukaran dan indeks daya beda soal-soal yang diujikan, juga hubungan antar aspek soal tersebut yaitu seperti validitas dan reliabilitasnya.
94
DAFTAR PUSTAKA
Abbas,Hafid, Contek Massal vs (http://edukasi.kompas.com.), 2012.
Eksistensi
BSNP,
Online.
Alifah Asih Rohmah, Peningkatan Pembelajaran PAI Pasca Pelaksanaan UASBN PAI (Studi Kasus di SMP Negeri 30 PurworejoTahun 2011/2012). Tesis. UIN Sunan Kalijaga, 2012. Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan,Jakarta: Rajawali Press, 1991. Arief Achmad, Membangun Motivasi Belajar Siswa. Artikel. Yang diakses dalam situs internet http://kabar-pendidikan.blogspot.com pada 3 Agustus 2013 pukul 20.00 WIB, 2012. Azwar, S. Tes Prestasi. Yogyakarta ; Pustaka Pelajar, 1996. Burhan , Bungin, Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Group, 2008. Depdiknas, Permendiknas Nomor 3 tahun 2012 pasal 24, Jakarta : Depdiknas, 2012 ________ , Permendiknas Nomor 3 tahun 2012 pasal 25, Jakarta : Depdiknas, 2012. ________ , PPRI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, Jakarta : Depdiknas, 2005. ________ , Permendiknas No 22. Jakarta : Depdiknas, 2006. Depag, Permenag Nomor 3. 2012 tentang pelaksanaan UASBN PAI, Jakarta : Depag, 2012. Dewi Juliah Ratnaningsih, Analisis Butir Soal Pilihan Ganda ujian Akhir Semester Mahasiswa di UT dengan Pendekatan Teori Tes Klasik, Penelitian Dosen. UT Jakarta, 2010. Eko Putro W, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta : Pusataka Pelajar, 2011. Gredler, M, Learning and Instruction, Theory into Practice, New York : Macmillan Publishing Company, 1986.
95
__________ , Belajar dan Membelajarkan. Jakarta : Rajagrafindo Persada,1994. Kedaulatan Rakyat, “Dua Orang Siswa tertangkap CCTV Saling Contek Saat UN”, Edisi April III, 2012 Khairiyyah,M. Suwignyo, H & Imam Agus Basuki, Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi butir Tes Soal ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012, Penelitian Dosen Muda, Universitas Negeri Malang. 2012. Liputan 6 SCTV, “Aksi Contek pada Saat UN masih ditemukan ”, Rabu, 27 April 2011. Moore, A, Teaching and Learning. London & New York : Ronledge Falmer,2000. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2006. Sumiati & Asra, Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima, 2009. Sunarti, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : UPY, 2012. Suyanto & Abbas, Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa ,Yogyakarta : Adicita, 2001 Tim Dep. Agama FISIP UT, Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Universitas Terbuka, 2006. Zuhdi, Darmiyati, Humanisasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2008
KISI-KISI SOAL UASBN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD/MI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NO
STANDAR KOMPETENSI
1.
Membaca QS pendek pilihan
2.
3. 4 5 6 7 8
Mengartikan pilihan
Menceritakan Ismail Mengenal Sholat Menyebutkan malaikat Membiasakan sholat Mengenal Allah Menyebutkan puasa
KEMAMPUAN YANG DIUJI
INDIKATOR SOAL
Surat Membaca QS Al Fatihah dengan Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat benar menyebutkan hukum bacaan. Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat Membaca QS Al Kafiruun menunjukkan isinya Ditampilkan salah satu ayat QS Al Lahab siswa Mengartikan QS Al Lahab dapat menunjukkan artinya Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat Membaca QS Al Fiil dengan benar menunjukkan hokum bacaan yang bergaris bawah. Mengartikan QS Al ‘Alaq 1-5 Ditampilkan salah satu arti siswa dapat menentukan ayatnya. Membaca QS Al Qodar dengan benar Ditampilkan salah satu ayat siswa dapat menunjukkan hokum bacaan yang bergaris bawah ayat-ayat Mengartikan QS Al Maidah ayat 3 Disajikan arti yang belum sempurnasiswa dapat menyempurnakannya Mengartikan QS Al Hujurat ayat 13 Disajikan potongan QS Al Hujurat siswa dapat dengan benar mengartikan
1 4 3 -
7 6,8
9 10
kisah nabi Meneladani kisah Nabi Ismail
26
Ketentuan
31,32, 33, 34, 38, 39 12
tugas doa setelah kitab-kitab ketentuan
Disajikan narasi kisah Nabi ismail siswa dapat meneladani sifat terpujinya Menyebutkan syarat sahnya sholat Ditampilkan beberapa ketentuan sholat, siswa dapat mengdentifikasi syarat sahnya sholat Menyebutkan tugas malaikat Ditampilkan beberapa nama malaikat siswa dapat menyebutkan tugasnya Membaca doa sesudah sholat Ditampilkan salah satu lafal dia siswa dapat menyebutkannya Menyebutkan nama-nama rosul yang Siswa dapat menyebutkan kitab-kitab Allah menerima kitab dan nama rasul yang menerimanya. Menyebutkan rukun puasa Ditampilkan bebrapa ketentuan puasa siswa dapat mengidentifikasi rukun puasa
NO SOAL
13 35,36,37
9
10 11 12
13 14
Mengenal rasul-rasul Allah Menyebutkan nama rasul dalam ULUL AZMI Menyebutkan perbedaan nabi dan rasul Meyakini adanya hari Menyebutkan nama-nama hari akhir akhir Mayakini adanya Qadha Menunjukkan contoh Qadha dan dan Qadhar Qadhar Menghindari perilaku Menghindari perilaku dengki Abu tercela Lahab dan Abu Jahal Menghindari perilaku bohong seperti Musailamah Al Kadzab Mengetahui kewajiban Menyebutkan ketentuan zakat zakat Menceritakan kisah kaum Meneladani kaum muhajirin Muhajirin dan Anshor anshor
Disajikan beberapa nama rasul siswa dapat mengidentifikasi rasul ULUL AZMI Siswa dapat menjelaskanperbedaan nabi dan rasul Ditampilkan beberapa nama hari akhir dan siswa dapat menyebutkan artinya Disajikan narasi tentang kehidupan sehari-hari sisiwa dapat menunjukkan qadha dan qadhar Siawa dapat menghindari perilaku iri dan dengki
15,16,23,42,43 21,22,44 17,18 19,20 47 48
Siswa dapat menyebutkan cara menghindari perilaku bohong Siswa dapat menentukan macam-macam 40 zakat dan Siswa dapat menyebutkan keteladanan kaum 27,28,29,30, muhajirin 46, 49, 50
KISI-KISI SOAL UASBN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD/MI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NO STANDAR KOMPETENSI 1.
2.
KEMAMPUAN DIUJI
YANG INDIKATOR SOAL
Membaca QS Surat Membaca QS Al Fatihah Ditampilkan salah satu ayat siswa pendek pilihan dengan benar dapat menyebutkan hukum bacaan. Ditampilkan salah satu ayat siswa Membaca QS Al Kafiruun dapat menunjukkan isinya Ditampilkan salah satu ayat QS Al Mengartikan QS Al Lahab Lahab siswa dapat menunjukkan artinya Membaca QS Al Fiil dengan Ditampilkan salah satu ayat siswa benar dapat menunjukkan hokum bacaan yang bergaris bawah. Mengartikan QS Al ‘Alaq 1-5 Ditampilkan salah satu arti siswa dapat menentukan ayatnya. Membaca QS Al Qodar Ditampilkan salah satu ayat siswa dengan benar dapat menunjukkan hokum bacaan yang bergaris bawah Mengartikan ayat- Mengartikan QS Al Maidah Disajikan arti yang belum ayat pilihan ayat 3 sempurnasiswa dapat menyempurnakannya Mengartikan QS Al Hujurat Disajikan potongan QS Al Hujurat
NO SOAL 1 4 3 -
7 6,8
9 10
ayat 13 dengan benar 3.
Menceritakan nabi Ismail
4
Mengenal Ketentuan Sholat
5
Menyebutkan tugas malaikat
6
Membiasakan doa setelah sholat Mengenal kitab-kitab Allah
7
kisah Meneladani Ismail
8
Menyebutkan ketentuan puasa
9
Mengenal rasul-rasul Allah
10
Meyakini adanya hari akhir
kisah
siswa dapat mengartikan
Nabi Disajikan narasi kisah Nabi ismail siswa dapat meneladani sifat terpujinya Menyebutkan syarat sahnya Ditampilkan beberapa ketentuan sholat sholat, siswa dapat mengdentifikasi syarat sahnya sholat Menyebutkan tugas Ditampilkan beberapa nama malaikat malaikat siswa dapat menyebutkan tugasnya Membaca doa sesudah Ditampilkan salah satu lafal dia sholat siswa dapat menyebutkannya Menyebutkan nama-nama Siswa dapat menyebutkan kitabrosul yang menerima kitab kitab Allah dan nama rasul yang menerimanya. Menyebutkan rukun puasa Ditampilkan bebrapa ketentuan puasa siswa dapat mengidentifikasi rukun puasa Menyebutkan nama rasul Disajikan beberapa nama rasul dalam ULUL AZMI siswa dapat mengidentifikasi rasul Menyebutkan perbedaan ULUL AZMI nabi dan rasul Siswa dapat menjelaskanperbedaan nabi dan rasul Menyebutkan nama-nama Ditampilkan beberapa nama hari hari akhir akhir dan siswa dapat menyebutkan artinya
26
31,32, 33, 34, 38, 39 12
13
35,36,37
15,16,23,42,43 21,22,44
17,18
11
12
13 14
Mayakini adanya Menunjukkan contoh Disajikan narasi tentang kehidupan Qadha dan Qadhar Qadha dan Qadhar sehari-hari sisiwa dapat menunjukkan qadha dan qadhar Menghindari perilaku Menghindari perilaku Siawa dapat menghindari perilaku tercela dengki Abu Lahab dan Abu iri dan dengki Jahal Menghindari perilaku Siswa dapat menyebutkan cara bohong seperti Musailamah menghindari perilaku bohong Al Kadzab Mengetahui Menyebutkan ketentuan Siswa dapat menentukan macamkewajiban zakat zakat macam zakat Menceritakan kisah Meneladani kaum muhajirin Siswa dapat menyebutkan kaum Muhajirin dan dan anshor keteladanan kaum muhajirin Anshor
19,20
47 48
40 27,28,29,30, 46, 49, 50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas diri Nama Tempat/tgl lahir Alamat Rumah Alamat Kantor Nama Ayah Nama Ibu Nama Istri Nama Anak
: Musthofa, S.Ag : Jombang, 15 Juni 1974 : Ledok Gowok Rt.14 Rw.06 Desa Caturtunggal Kec Depok Kab. Sleman Kab. Sleman Yogyakarta. : SD Muhammadiyah Sapen Jl. Bomokurdo No 33 Sapen - Demangan – Gondokuseman-Yogyakarta : Muh. Thosim : Musri’ah : Wulandari : 1. Shafiyya Asherifa Ozora Musthofa 2. Tarangga Muhibbinnabi Muhammad 3. Najma Kasmira Falikha Musthofa
B. Riwayat Pendidikan 1. MI Al Hikmah, lulus tahun 1988 2. MTs Mambaul ‘Ulum Janti Jogoroto Jombang, lulus tahun 1991 3. MAPK Darul ‘Ulum Rejoso Peterongan Jombang, lulus tahun1994 4. S1 IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lulus tahun 1999