MENINGKATKAN IMTAQ SISWA MELALUI PEMBELAJARAN EKONOMI PADA MATERI PELAJARAN FAKTOR PRODUKSI ALAM
Oleh: Aserani, S.Pd NIP. 132091026 Diajukan untuk diikutsertakan
pada Lomba Karya Tulis Peningkatan IMTAQ Siswa bagi Guru SD/SLTP/SLTA tahun 2002
PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 TANJUNG 2002
ABSTRAK
Faktor produksi alam adalah semua sumber daya yang ada dan tersedia di alam raya, merupakan ciptaan Allah SWT. dan diperuntukkan bagi seluruh penghuni bumi, terutama manusia, seperti tanah, air, udara, iklim, musim, energi sinar matahari, tumbuhan, binatang serta semua yang ada di atas dan di dalam perut bumi, yang dipergunakan sebagai bahan, sarana, alat atau pendukung bagi terselenggaranya proses produksi.
Manusia sebagai khalifah Allah (wakil Allah di bumi), yang dipercayakan sepenuhnya untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam untuk kesejahteraan ummat manusia, hendaknya mampu mengelolanya dengan baik dan bertanggung jawab.
Tanah, air, udara, iklim dan musim, energi sinar matahari, tumbuhan dan binatang merupakan sumber daya alam yang pokok dan sangat diperlukan oleh seluruh makhluk hidup, terutama manusia, hendaknya perlu dioptimalkan dalam pemanfaatannya agar lebih efektif dan efesien.
1
KATA PENGANTAR
2 Alhamdulillah,
Puji dan Syukur
kami
panjatkan ke khadirat
Allah SWT. yang mana atas izin-Nya jualah sehingga dapatlah kami menyelesaikan tulisan ini walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana.
Tulisan ini kami beri judul “Upaya Meningkatkan IMTAQ Siswa
Melalui Pembelajaran Ekonomi Pada Materi Pelajaran Faktor Produksi Alam”, merupakan sebuah tulisan yang mencoba mengintegrasikan ilmu ekonomi ke dalam nilai-nilai ke Islaman dengan harapan dapat kiranya meningkatkan iman dan taqwa di kalangan siswa.
Harapan kami, kiranya tulisan ini dapat diterima menjadi bahan penilaian untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Peningkatan IMTAQ Siswa bagi Guru SLTA tahun 2002. Tanjung, 23 Agustus 2002 Penulis 2
DAFTAR ISI
HAL
ABSTRAK .....................................................................................
1
KATA PENGANTAR .......................................................................
2
DAFTAR ISI ..................................................................................
3
I. PENDAHULUAN .........................................................................
4
II. FAKTOR PRODUKSI ALAM .........................................................
9
1. Tanah ................................................................................... 10 2. Air ........................................................................................ 13 3. Udara ................................................................................... 19 4. Iklim dan Musim ..................................................................
23
5. Energi Sinar Matahari ........................................................... 27 6. Tumbuhan dan Binatang ...................................................... 31 III. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 35 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 38 IDENTITAS PESERTA LKT
3
I. PENDAHULUAN
Menurut pasal 4 UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa : “Pendidikan Nasional bertujuan mencer-
daskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Berdasarkan rumusan di atas, maka tugas pendidikan tidak saja menyangkut aspek jasmaniah, dalam hal ini faktor intelektual yang dikembangkan melalui IPTEK, tetapi juga harus memperhatikan faktor rohaniah, dalam hal ini faktor spritual, terutama penanaman mentalitas keagamaan yang dikenal dengan pembinaan Iman dan Taqwa (IMTAQ) terhadap anak didik.
Oleh karenanya, maka di dalam sistem pembelajaran di sekolah, penanaman dan pengembangan nilai-nilai agama kepada siswa, tidak hanya sebatas pada materi pendidikan agama, tetapi dapat pula
4
dilakukan melalui pengintegrasian materi pendidikan umum ke dalam pendidikan agama, dengan memberikan nilai-nilai spritual di dalamnya.
Mata pelajaran Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran program adaptif di SMK Bisnis dan Manajemen, yang disajikan pada semester I hingga semester VI, merupakan mata pelajaran dasar kejuruan yang membahas konsep-konsep ekonomi, dalam penyajiannya dapat dikaitkan dengan konsep Islam sebagai upaya menumbuhkembangkan pemahaman dan peningkatan wawasan keIslaman dalam rangka meningkatkan iman dan taqwa.
Dalam kaitan ini, kami mencoba menyajikan satu materi pelajaran tentang “Faktor Produksi Alam” sebagai salah satu faktor produksi yang sangat mendasar dan dominan didalam kegiatan produksi barang dan jasa, dalam arti ketiadaan faktor ini merupakan hal yang fatal, atau suatu proses produksi tidak akan bisa berlangsung tanpa keterlibatan faktor produksi alam.
Dalam
kenyataannya, faktor produksi alam adalah faktor
5
produksi yang telah ada dan disediakan oleh Allah SWT. sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta, yang diperuntukkan bagi kemaslahatan dan kesejahteraan manusia, melalui pengelolaan dan pemanfaatannya secara optimal yang dilakukan oleh manusia itu sendiri yang telah dinobatkan oleh Allah sebagai khalifatul ardhi. Firman Allah SWT. : ....
\À°jŠy×[ÅŸ\¯°¨«¥¬r¾x«[½·
“Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu .... “ (QS. Al-Baqarah ayat 29).
» À¬rŠy×[ÅŸ−—\jÁ³[d¨Ï¬°¬«©^yª\£w[¼ “ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi” (QS. Al-Baqarah ayat 30).
Sebagai pengelola di bumi, atau sebagai makhluk yang dipercayakan Allah untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam, tentu bukan berarti dengan seenaknya saja berbuat dan berkehendak sesuka hati. Kepada manusia, Allah sudah memberikan rambu-rambu
6
yang jelas dan tegas, yang apabila dipatuhi akan mendatangkan manfaat yang besar terhadap kemaslahatan dan kesejahteraan kehidupan manusia di bumi, namun apabila tidak dipatuhi akan mendatangkan kemudharatan yang besar dan dapat mengancam bagi kelangsungan hidup manusia. Firman Allah SWT. :
µ¿v °«[`o¿×ã[²É Šy×[ÅŸu\ «[_b×¼ “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS. AlQashash ayat 77).
}\´«[Âv¿[d_§\°^zo_«[¼z_«[ÅŸu\ «[z¸“ ²½˜jz¿°¸¬˜«[½¬°—¾x«[˜^°¸¤¿xÀ« “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. Ar-Ruum ayat 41).
7
Berdasarkan ayat di atas, maka faktor produksi alam yang berupa, tanah, air, udara, iklim, musim, energi sinar matahari, tumbuhan, binatang serta semua yang ada di atas dan di dalam perut bumi yang sudah ada dan tersedia, merupakan karunia Allah yang tiada taranya dan kepada kita manusia dipersilakan untuk mengelola dan memanfaatkannya baik secara langsung maupun melalui kegiatan proses produksi, dengan catatan harus dikelola secara baik dan jangan sampai merusak habitat dan kelestariannya.
8
II. FAKTOR PRODUKSI ALAM
Faktor produksi alam adalah semua sumber daya yang ada dan tersedia di alam raya, seperti tanah, air, udara, iklim, musim, energi sinar matahari, tumbuhan, binatang serta semua yang ada di atas dan di dalam perut bumi, yang dipergunakan sebagai bahan, sarana, alat atau pendukung bagi terselenggaranya proses produksi.
Faktor produksi alam merupakan sumber daya yang potensial dan mutlak adanya, karena ketiadaan faktor ini menyebabkan proses produksi tidak bisa dijalankan.
Kendatipun faktor produksi alam persediaannya cukup melimpah, namun penyebarannya tidak merata dan pada umumnya rawan bencana. Oleh karenanya, maka pemanfaatan faktor produksi alam hendaknya dilakukan seoptimal mungkin dengan selalu memperhatikan pelestariannya sehingga dampak lingkungan yang kurang menguntungkan dapat dihindari.
9
Manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi, bertugas mengelola dan memanfaatkan semua sumber daya alam sebagai anugerah sekaligus ni’mat yang diberikan oleh Allah SWT. yang tentunya patut kita syukuri dengan cara memelihara ni’mat tersebut dengan sebaik-baiknya sebagai pencerminan rasa tanggung jawab kita terhadap pelestarian lingkungan.
1. Tanah
Tanah sangat penting bagi kehidupan manusia. Disamping sebagai areal tempat tinggal, tanah juga sangat potensial bagi kelangsungan penghidupan manusia, baik sebagai lahan pertanian, perkebunan juga tempat tumbuhnya berbagai hasil hutan. Disamping itu, di dalam tanah juga mengandung berjuta-juta potensi, seperti minyak, batubara, emas, perak, timah dan sebagainya, yang apabila digali dan dimanfaatkan akan mendatangkan keuntungan yang besar.
Dengan sengaja Allah SWT. telah menetapkan bumi (tanah) sebagai tempat hidup manusia, karenanya apa saja yang ada di bumi,
10
semuanya diperuntukkan buat manusia. Firman Allah dalam Al-Qur’an
......
\\^Šy×[°¨«−˜jã[¼
“Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan ......” (QS. Nuh ayat 19).
......
[y[z£Šy×[°¨«−˜j¾x«[ã[
“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap ......” (QS. Al-Mu’min ayat 64).
......
\À°jŠy×[ÅŸ\¯°¨«¥¬r¾x«[½·
“Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu ......“ (QS. Al-Baqarah ayat 29).
......
…¿\˜¯\¸ÀŸ°¨«\´¬˜j¼
“Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup ......” (QS. Al-Hijr ayat 20).
11
Sebagai faktor produksi, tanah merupakan aktiva tetap yang seyogyanya harus dimiliki oleh perusahaan. Tanpa kepemilikan tanah, maka proses produksi barang dan jasa agak sulit dilaksanakan.
Dengan adanya tanah, dapatlah dibangun pabrik, dapatlah di tanam berbagai tetumbuhan yang merupakan bahan baku produksi. Dibukalah areal perkebunan karet sebagai bahan baku produksi sepatu, sandal, ban dan sebagainya. Dibukalah areal perkebunan tebu untuk bahan baku produksi gula, di tanamlah kelapa sawit untuk keperluan produksi minyak goreng, dan sebagainya.
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, kepemilikan tanah sebagai lahan tambang adalah suatu keharusan.
Tak dapat diragukan lagi, tanah merupakan anugerah Allah yang sangat besar bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Kita sebagai makhluk-Nya yang diberikan kepercayaan untuk mengelola dan memanfaatkannya, hendaknya jangan bersikap sombong, angkuh dan serakah. Kelolalah potensi tanah dengan sebaik-baiknya. Pergunakanlah untuk keperluan produksi, namun tetap memperhatikan
12
segi-segi pelestariannya, sehingga tidak menimbulkan dampak-dampak negatif yang dapat mengganggu kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
2. Air
Air adalah kekayaan alam yang dikaruniakan Allah sebagai sarana hidup dan kehidupan yang amat penting, dan menyangkut hajat banyak makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Kehidupan di alam ini sangat berhajat terhadap air. Karenanya tidak heran kalau bumi yang kita tempati ini dua pertiganya adalah air. Firman Allah SWT. :
ÅnÆŃ−§Æ\°«[µ¯\´¬˜j¼ “Dan air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup......” (QS. Al-Anbiya ayat 30).
zkƒ¹´¯¼ ][zƒ¹´¯°¨«ÆÔ¯ÆÔ°«[µ¯ª|³Ç¾x«[½· 13
²½°Àb¹ÀŸ “Dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu” (QS. An-Nahl ayat 10).
Air selain merupakan habitat bagi makhluk hidup, juga
me-
rupakan sumber daya yang banyak sekali manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Di bumi ini, air dapat kita temukan di mana-mana, baik di sumur, sungai, danau, laut maupun di dalam tanah. Dengan jumlah air yang melimpah ini, seolah-olah air tidak bakalan habis. Boleh jadi begitu, namun masalahnya adalah apakah seluruh air yang ada di bumi ini dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Sekarang ini memang dirasa cukup sulit untuk mendapatkan air yang benar-benar bersih. Di daerah aliran sungai yang airnya berasal dari gunung yang semula diperkirakan paling bersih, sekarang inipun sering tercemar mineral, gas dan zat organik yang berasal dari
14
tumbuhan dan atau binatang yang hidup di dekat aliran sungai tersebut. Selain itu, aktivitas manusia merupakan salah satu hal yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah pencemaran air, seperti membuang sampah ke sungai, pembuangan limbah industri ke sungai, pengaruh akibat pestisida dan deterjen yang larut ke sungai, pembuangan kotoran manusia ke sungai, dan sebagainya. Di samping itu kegiatan penambangan batubara yang belakangan ini mulai marak, seperti di Kalimantan, terutama akibat penambangan yang tidak teratur, dapat menghasilkan endapan lumpur dalam jumlah yang cukup besar, dan kalau terjadi hujan maka endapan lumpur ini bisa terbawa air hujan dan mengalir sampai ke sungai, akibatnya sungai menjadi keruh.
Sebagaimana kita ketahui, sejak nenek moyang dulu hingga hari ini, manusia telah dan selalu menggunakan air untuk keperluan hidupnya. Sejalan dengan pertambahan penduduk, diiringi dengan perluasan areal pertanian, peningkatan di bidang industri dan kemajuan teknologi lainnya, keperluan akan air nampaknya cenderung meningkat. Belum lagi ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, yang mengakibatkan tercemarnya air. Di sinilah letak permasalahannya,
15
sehingga persediaan akan air bersih semakin menipis. Oleh karenanya marilah kita pergunakan air sehemat mungkin. Gunakanlah air seperlunya saja. Jangan boros apalagi jika terbuang percuma. Allah tidak suka kepada hamba-Nya yang suka boros/berlebih-lebihan, dan ketahuilah orang yang suka boros adalah saudaranya Syetan. Firman Allah SWT. :
......
µÀŸz°«[`o¿×¹³[ [½Ÿzb×¼
“Dan janganlah kamu boros/ berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang boros/ berlebih-lebihan......” (QS. AlAn’am ayat 141).
µÀÀ„«[²[½r[[½³\§µ¿yx_°«[²É [z¿x_byx_b×¼ “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros/berlebih-lebihan. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara Syetan” (QS. Al-Isra’ ayat 26-27).
Tutuplah keran bila air tidak sedang dipakai, perbaikilah bocoran-bocoran bak air/ penampungan air. Peliharalah selalu air agar
16
tidak tercemari oleh hal-hal yang dapat mencemari kemurniannya. Lakukanlah usaha-usaha pencegahan sedini mungkin, sehingga air tetap bersih, suci dan menyucikan. Ingatlah, bahwa Allah menurunkan air dari langit adalah air yang suci dan menyucikan, karenanya janganlah kita mengotorinya. Firman Allah SWT. :
......
[y½¸Æ\¯Æ\°«[µ¯\´«|³Ç¼
“Dan Kami turunkan dari langit air yang suci lagi menyucikan......” (QS. Al-Furqan ayat 48).
Air sebagai faktor produksi, sangat diperlukan bagi usaha-usaha di bidang pertanian, industri dan usaha jasa. Untuk itu maka didirikanlah bendungan-bendungan air untuk keperluan irigasi, disamping tempat pemeliharaan ikan, juga dapat digunakan sebagai obyek wisata yang tentunya dapat menambah pendapatan daerah setempat.
Disamping itu, air dapat pula dimanfaatkan oleh manusia sebagai Pusat Pembangkit Listerik Tenaga Air (PLTA). Dengan berdirinya PLTA, maka keperluan penerangan, kegiatan industri dan sebagainya
17
semakin dapat terpenuhi.
Dari segi komunikasi dan transportasi, sarana air (sungai dan laut), merupakan sarana lalu lintas yang cukup efektif untuk menghubungkan daerah yang satu dengan daerah yang lain, pulau yang satu dengan pulau lainnya, negara yang satu dengan negara lainnya. Transportasi sungai dan laut merupakan sarana angkutan yang paling mudah dan murah. Allah menciptakan air sungai dan laut memang tidak hanya untuk minum dan keperluan sehari-hari lainnya, tetapi juga dapat dipergunakan sebagai sarana transportasi manusia. Firman Allah SWT. :
½jzscb¼\¿z\°o«¹´¯[½¬§\c«zo_«[zs~¾x«[½·¼ [½œc_c«¼¹ÀŸzr[½¯©¬ «[Âzb¼ \¸³½_¬b»À¬n¹´¯ ²¼z¨„b°¨¬˜«¼ ¹¬ŒŸµ¯ “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan dari padanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu
18
melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur” (QS. AnNahl ayat 14).
3. Udara
Sebagaimana halnya air, udara juga merupakan kebutuhan makhluk hidup yang paling pokok. Semua makhluk hidup memerlukan udara untuk kehidupan dan kesehatan. Tanpa adanya udara tidak mungkin kita dapat hidup di permukaan bumi ini. Setiap kali menghirup udara, kita diingatkan bahwa tidak mungkin kita dapat hidup tanpa udara.
Udara yang ada di permukaan bumi mengandung zat asam, zat lemas, zat argon, neon, xenon dan krypton. Zat lemas terdapat sebanyak lebih kurang 78% dari udara, zat asam sebanyak 21%, zat asam arang kira-kira 0,04% dan selebihnya terdiri dari zat-zat lainnya. Bila susunan udara yang demikian ini berubah, maka makhluk hidup termasuk kita
manusia yang
hidup di permukaan bumi akan
19
mengalami kesulitan bernapas, yang pada gilirannya dapat mengganggu kesehatan.
Andai kata zat asam ini tidak 21%, melainkan 50% lebih, maka sekali kitat/petir menyambar, akan terbakarlah seluruh hutan yang ada di sekitarnya. Sebaliknya, jika zat asam kurang dari 21%, misalnya hanya 10%, maka api tak akan dapat dinyalakan. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau di bumi ini tidak ada api.
Kita tahu bahwa segala macam tumbuh-tumbuhan mempunyai fungsi melepaskan zat asam dan menahan zat asam arang. Sedangkan manusia dan binatang dalam setiap kali bernapas, menarik zat asam dan mengeluarkan zat asam arang. Dalam prosesnya yang sangat ajaib dan serba automatis serta menakjubkan, susunan atau perimbangan udara ternyata setiap saat dapat stabil dan dapat dipertahankan secara konstan, sehingga seluruh makhluk hidup yang ada di permukaan bumi ini dapat hidup dan melangsungkan kehidupannya.
“Subhanallah” Maha Suci Allah, “Alhamdulillah” Segala Puji bagi Allah, “Allahu Akbar” Allah Maha Besar, inilah ucapan yang pantas kita persembahkan ke khadirat Allahu Rabbi, sebagai Pencipta dan Pemelihara
20
alam semesta. Firman Allah SWT. :
µÀ°¬˜«[]yã[¦z_b “Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam” (QS. Al-A’raaf ayat 54).
µÀ¤«\s«[µn[ã[¦y\_cŸ “Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS. AlMu’minuun ayat 14).
Keberadaan udara sangat dibutuhkan oleh hampir seluruh proses produksi. Dengan adanya udara yang bersih dan sehat, maka para pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Dengan terjadinya udara yang bergerak (angin), maka turunlah hujan menyirami lahanlahan pertanian dan perkebunan, mengaliri sungai, tambak dan kolam-kolam ikan. Dengan hembusan angin, maka terjadilah penyerbukan buah-buahan. Dengan bertiupnya angin, maka berputarlah kincir-kincir angin sehingga keluarlah air dari dalam tanah untuk berbagai keperluan. Dengan tiupan angin pula, berlayarlah para nelayan ke tengah laut untuk mencari ikan. Pendeknya, udara (angin)
21
sangat berperan di dalam kegiatan proses produksi. Firman Allah dalam Al-Qur’an :
d¬£[Ów[Åcn ¹c°ny¾v¿µÀ^[z„^p¿z«[−~z¿¾x«[½·¼ ¹^\´jzr\ŸÆÔ°«[¹^\´«|³\ŸdÀ¯v¬_«¹´¤~×\¤f\^\o~ az°„«[−§µ¯ “Dan Dia-lah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan” (QS. Al-A’raaf ayat 57).
¶½°¨´À¤~\ŸÆÔ¯ÆÔ°«[µ¯\´«|³\Ÿp£[½«p¿z«[\´¬~y[¼ µÀ³{\s^¹«°c³[Ô¯¼ “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuhtumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum
22
kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya” (QS. Al-Hijr ayat 22).
¹c°nyµ¯°¨¤¿xÀ«½ a[z„_¯p¿z«[−~z¿²[¹c¿[µ¯¼ ²¼z¨„b°¨¬˜«¼¹¬ŒŸµ¯[½œc_c«¼¶z¯\^©¬ «[¾zkc«¼ “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karuniaNya; mudah-mudahan kamu bersyukur” (QS. Ar-Ruum ayat 46).
4. Iklim dan Musim
Menurut para pakar astronomi bahwa terjadinya perubahan iklim dan musim di permukaan bumi dikarenakan adanya pergeseran perputaran bumi mengelilingi matahari. Dalam perputarannya mengelilingi matahari ini, kadang-kadang bumi miring ke utara dan
23
terkadang pula miring ke selatan. Dengan terjadinya kemiringan ke utara dan ke selatan ini, maka matahari tidak selamanya menetap berada di garis khatulistiwa. Hanya pada tanggal 21 Maret dan 23 September matahari berada di garis khatulistiwa. Sesudah tanggal 21 Maret setiap tahun, matahari setiap hari semakin jauh ke utara. Tanggal 21 Juni matahari berada paling utara dan pada garis lintang 23,5 derajat lalu kembali mendekat ke garis khatulistiwa. Sesudah tanggal 23 September, setiap hari matahari semakin miring (menjauh) ke selatan, hingga pada tanggal 25 Desember matahari berada paling selatan di garis lintang 23,5 derajat, lalu kembali mendekat ke khatulistiwa. Begitulah seterusnya dari tahun ke tahun.
Bila matahari berada di utara khatulistiwa, maka terjadilah musim panas di belahan bumi bagian utara dan musim dingin di belahan bumi bagian selatan. Sebaliknya, bila matahari berada di selatan khatulistiwa, maka terjadilah musim panas di belahan bumi bagian selatan dan musim dingin di belahan bumi bagian utara. Diantara musim panas dan musim dingin terjadi musim rontok dan musim bunga.
Perubahan musim ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan
24
makhluk di permukaan bumi, karena perubahan musim berarti juga perubahan iklim. Biasanya ketika terjadi musim panas, maka buahbuahan seperti semangka, bangkuang dan buah-buahan yang banyak mengandung air lainnya, mulai panen. Sebaliknya ketika terjadi musim dingin (musim hujan), maka berbuahlah segala macam buah-buahan seperti durian, duku, rambutan dan sebagainya.
Beruntunglah kita yang lahir dan bertempat tinggal di Indonesia yang letaknya persis di garis khatulistiwa. Iklim yang berlaku di tanah air kita ini boleh dibilang sedang di segala musim. Jika musim panas tidak terlalu panas dan jika musim dingin tidak terlalu dingin. Perputaran waktu antara siang dan malam pun hampir sama.
Apakah gerangan yang bakal terjadi jika bumi ini tidak miring ke utara dan ke selatan? Bukan saja berakibat tidak adanya musim panas dan musim dingin, pada gilirannya juga tidak adanya buahbuahan yang bersifat musiman. Di bumi tidak akan tumbuh buah jeruk, mangga, durian, apel, rambutan, duku, semangka dan sebagainya, padahal buah-buahan ini sangat berguna bagi kesehatan tubuh kita. Dengan tidak adanya buah-buahan, maka tidak akan ada
25
perusahaan yang memproduksi berbagai aneka sirup, pengalengan buah dan sebagainya. Dengan terjadinya pergantian iklim dan musim inilah, merupakan peluang bagi berbagai kegiatan produksi, baik produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan kegiatan industri.
Demikianlah betapa besarnya rahmat Allah yang telah menciptakan matahari, bumi dan bulan yang beredar menurut garis edarnya masing-masing yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. sehingga dari peredaran yang teratur ini maka terjadilah berbagai iklim dan musim yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan makhluk Allah lainnya. Firman Allah SWT. :
©¬ŸÁŸ−§z°¤«[¼°„«[¼ y\¸´«[¼−À«[¥¬r¾x«[½·¼ ²½o_¿ “Dan Dia-lah yang telah menciptakan malam dan siang , matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya” (QS. Al-Anbiyaa’ ayat 33).
26
5. Energi Sinar Matahari
Kebutuhan hidup yang maha penting lainnya adalah energi sinar matahari. Makhluk hidup yang ada di bumi ini, baik langsung maupun tidak langsung, kehidupannya selalu tergantung kepada energi sinar matahari. Tanpa adanya energi sinar matahari, maka tidak akan ada makhluk yang bisa bertahan hidup di bumi ini.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari energi sinar matahari, diantaranya sebagai alat penerangan, pemanas dan untuk kesehatan. Firman Allah SWT. :
\j[z~°„«[−˜j¼ [y½³µ¸ÀŸz°¤«[−˜j¼ “Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita” (QS. Nuh ayat 16).
Disamping kebutuhan dasar energi tersebut, manusia juga perlu bentuk energi yang lain untuk kegiatan sehari-hari yang diperlukan dalam menunjang kegiatan industri atau rumah tangga.
27
Kalau kita ingin menginventarisir, sebenarnya cukup banyak energi lain yang dihasilkan oleh sumber energi sinar matahari. Diantaranya energi cahaya, energi panas, energi gerak, energi listerik dan energi kimia.
Energi cahaya adalah energi yang sangat kuat, misalnya cahaya sinar laser, sinar radioaktif dan sebagainya. Energi panas adalah hasil pembakaran minyak bumi yang menyebabkan energi kimia yang ada di dalam minyak bumi berubah menjadi energi panas. Energi gerak adalah energi yang dimiliki oleh benda bergerak, seperti angin. Angin adalah udara yang bergerak, sehingga dengan kekuatan gerakan angin ini dapat menumbangkan pohon, dapat memutar kincir, dapat menggerakkan kapal layar dan sebagainya. Energi listerik adalah energi yang dibentuk dari energi sinar matahari menjadi energi listerik. Misalnya penggunaan pembangkit listerik tenaga surya, mobil yang digerakkan dengan tenaga surya dan sebagainya. Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam bahan bakar atau bahan makanan.
Untuk mendapatkan bentuk energi yang sesuai dengan kebutuhan, kita harus mengubah satu bentuk energi ke bentuk energi
28
lainnya. Misalnya penggunaan kayu dan batu bara sebagai bahan bakar, merupakan contoh perubahan energi dalam bentuk lain. Contoh lain, misalnya energi gerak yang dimiliki oleh tenaga air, dipergunakan untuk memutar baling-baling (turbin) sehingga
diper-
olehlah energi tenaga listerik yang kita kenal dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Kalau kita dapat menggali, memanfaatkan dan mengembangkan kemampuan teknologi, energi sinar matahari sebenarnya banyak memiliki potensi yang sangat berguna bagi manusia. Melalui kemampuan teknologi, energi sinar matahari dapat kita manfaatkan untuk membuat berbagai alat keperluan rumah tangga, misalnya alat kompor tenaga surya, listerik tenaga surya, pemanas air tenaga surya, mobil tenaga surya dan sebagainya. Secara teknologi alat-alat tersebut di atas sebenarnya dapat saja diciptakan, namun masalahnya adalah biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat-alat tersebut masih dibilang besar, sehingga sebagian kita enggan membuatnya. Sinar matahari merupakan sumber energi yang dapat membuat : a. Berbagai tanaman dapat tumbuh dan berkembang; b. Suhu bumi menjadi konstan (sesuai) untuk kehidupan tumbuh29
tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia; c. Berhembusnya angin, sehingga udara yang tadinya agak panas, terasa sedikit segar. Dengan berhembusnya angin, penyerbukan bunga pada berbagai buah-buahan dapat terjadi. Dengan berhembusnya angin, para nelayan dengan mudah menjalankan perahu layarnya ke tengah laut untuk mencari ikan; d. Siklus air, sehingga terjadilah hujan, untuk menyirami berbagai tumbuh-tumbuhan dan terpenuhilah kebutuhan manusia akan air; e. Energi-energi lainnya seperti energi minyak bumi, batu bara dan sebagainya.
Dari penjelasan di atas dapatlah kita nyatakan bahwa energi sinar matahari sangat kita perlukan dan diperlukan oleh semua makhluk yang ada di bumi ini.
Dengan adanya sinar matahari di waktu siang, maka bumi menjadi terang benderang, sehingga memudahkan kita untuk berusaha mencari nafkah. Dan dengan adanya malam, maka kita dapat beristirahat untuk memulihkan tenaga.
30
Firman Allah SWT. :
µ¯\´«|³[¼ ¹c°ny¾v¿µÀ^[z„^p¿z«[−~y[¾x«[½·¼ [y½¸ÆÔ¯ÆÔ°«[ “Dia-lah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha” (QS. Al-Furqaan ayat 47).
\ƒ\˜¯y\¸´«[\´¬˜j¼ “Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan” (QS. An-Naba’ ayat 11).
6. Tumbuhan dan Binatang
Sarana penting yang diciptakan Allah SWT. untuk kelangsungan hidup dan kehidupan manusia adalah tumbuh-tumbuhan. Lihatlah betapa Allah SWT. menciptakan tumbuh-tumbuhan yang beraneka
31
ragam jenis dan macamnya, serta beraneka ragam bentuk, aroma dan manfaatnya dengan jumlah yang tidak terhitung banyaknya.
Allah SWT. menciptakan berbagai buah-buahan untuk dikonsumsi oleh manusia dan binatang, dan dapat pula dipergunakan sebagai bahan baku dalam industri pengolahan.
Dari tumbuh-tumbuhan, seperti kayu umpamanya, dapat dipergunakan untuk kayu bakar, untuk bahan bangunan dan sebagainya. Ada pula tumbuh-tumbuhan yang dapat dimanfaatkan, akarnya daunnya, bunganya dan buahnya untuk rempah-rempah dan obat-obatan. Pendeknya, Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan tidak lain hanyalah untuk kepentingan hidup dan kehidupan manusia dan binatang.
Demikian juga dengan penciptaan binatang, tentu banyak sekali manfaatnya bagi manusia. Kehadiran binatang tidak hanya menambah keindahan alam (perhiasan), ia juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, misalnya untuk kendaraan/alat angkutan dan untuk konsumsi sehari-hari.
32
Firman Allah dalam Al-Qur’an :
−s´«[¼ dƒ¼z˜¯zÀ›¼dƒ¼z˜¯d´j\„³[¾x«[½·¼ zÀ›¼ \¸^\„c¯²\¯z«[¼ ²½c¿|«[¼¹¬§[¡¬cs¯–y|«[¼ ¶u\ˆn¯½¿¹¤n[½b[¼z°f[Ów[¶z°fµ¯½¬§ ¹^\„c¯ “Dan Dia-lah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya)” (QS. Al-An’am ayat 141).
µÀ¬§Ø«_‡¼µ·v«[\^d_´bÆÔ´À~y½µ¯izsbºzkƒ¼ “Dan pohon kayu ke luar dari Thursina (pohon Zaitun), yang menghasilkan minyak, dan menjadi kuah bagi orang-orang yang makan” (QS. Al-Mu’minun ayat 20).
33
−§µ¯\¸´¯\´c_³[¼Á~[¼y\¸ÀŸ\´À¤«[¼\¸³uv¯Šy×[¼ lÀ¸^{¼{ “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gununggunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata” (QS. Qaaf ayat 7).
°¨«¼\¸³½^ÁŸ\°¯°¨À¤³ ºz_˜«¯\˜³×[ÁŸ°¨«²[¼ ©¬ «[Ŭ—¼\¸À¬—¼ ²½¬§Èb\¸´¯¼ºzÀg§™Ÿ\´¯\¸ÀŸ ²½¬°ob “Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatangbinatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan, dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut” (QS. AlMu’minuun ayat 21-22).
34
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian yang telah dikemukakan pada pembahasan materi pokok, dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor produksi alam adalah semua sumber daya yang ada dan tersedia di alam raya dan merupakan anugerah dari Allah SWT. untuk seluruh makhluk-Nya, terutama manusia; 2. Faktor produksi alam terdiri dari, diantaranya : tanah (termasuk bahan tambang), air, udara, iklim dan musim, energi sinar matahari, tumbuhan dan binatang, yang kesemuanya ini dipergunakan sebagai bahan, sarana/alat atau pendukung bagi kegiatan proses produksi barang dan jasa; 3. Manusia sebagai makhluk yang relatif paling sempurna diciptakan Allah, karena manusia diberi kewenangan sebagai khalifatul ardhi (penguasa di bumi) untuk mengelola dan memanfaatkan semua sumber daya alam (faktor produksi) untuk kemaslahan bersama, maka hendaklah mampu bertindak menjadi pengatur dan pengelola alam, bukan menjadi penakluk
35
alam; 4. Sebagai makhluk Allah yang diberikan kepercayaan mengeola sumber daya alam ini, kita sebagai manusia tentunya menerima kepercayaan ini dengan ikhlash, penuh tawakkal dan bertanggungjawab serta mensyukurinya dengan kesyukuran yang mendalam;
Di akhir sajian tulisan ini, kami ingin memberikan saran kepada: 1. Panitia Lomba Karya Tulis IMTAQ : a. Kalau bisa mohon seluruh tulisan terbaik yang telah memenangkan LKT ini dari tahun-tahun sebelumnya, dibukukan, dan kirimkan/berikan secara gratis kepada para peserta LKT yang pernah ikut berpartisipasi dan ke sekolah-sekolah seluruh Indonesia, untuk dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan acuan serta perbandingan bagi para Guru; b. Untuk tahun-tahun mendatang, alangkah baiknya jika LKT ini tidak langsung tingkat nasional, bagaimana kalau dimulai dari tingkat Kabupaten/Kodya dulu, setelah itu tingkat propinsi, kemudian baru ke tingkat nasional,
36
sebab kalau langsung tingkat nasional seperti sekarang ini, banyak diantara para Guru yang enggan mengikutinya, karena peluangnya untuk memenangkan lomba, kecil;
2. Kawan-kawan Sesama Guru Marilah kita jadikan ajang LKT IMTAQ ini untuk mengembangkan kreatifitas dibidang tulis menulis dalam rangka peningkatan kemampuan profesional.
37
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah bin Jarullah, Ed. “Fenomena Syukur (Berdzikir dan Berpikir)”, Risalah Gusti, Surabaya, 1994;
Abdurrahman Arroisi, KH. “Keberadaan Manusia Di Bumi”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1997;
Aserani, S.Pd, “Bahan Pelajaran Ekonomi dan Koperasi”, SMK Negeri 1, Tanjung, 1994;
Adi Syahputra, Drs. dkk. “Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependu-
dukan dan Lingkungan Hidup Untuk Guru SMK”,
Depdiknas,
Jakarta, 1999;
Al-Ghazali, Imam. “Tafakur Di balik Penciptaan Makhluk”, Risalah Gusti, Surabaya, 1997;
Bey Arifin, “Samudera Al-Fatihah”, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1993;
38
Departemen Agama RI, “Al-Qur’an dan Terjemahnya”, Jakarta, 1992;
Harun Yahya, “Bagaimana Seorang Muslim Berfikir (Deep Thinking)”, Rabbani Press, Jakarta, 2001;
Husni Rahim, Dr. “Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia”, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 2001;
Muhammad Saad, dkk. “Pengusahaan Hutan dan Kelestarian Ling-
kungan”, PB.HMI, Jakarta, 1995;
M.S Khalil, Drs. “Kunci Mencari Ayat Al-Qur’an”, PT. Bina Ilmu Surabaya, 1984;
Tim, “Lingkungan Hidup”, Indah Offset, malang, 1999;
Tim, “Islam dan Lingkungan Hidup”, Depag RI, Jakarta, 2000;
Tim, “Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Untuk Guru
SLTA”, Depdikbud RI, 1993;
39
Tim, “Air, Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan Menurut Ajaran
Islam”, MUI, Jakarta, 1993;
40
Lampiran :
IDENTITAS PESERTA LKT Peningkatan Imtaq Siswa Bagi Guru SD/SLTP/SLTA Tahun 2002 1. Nama Peserta
: ASERANI, S.Pd
2. Tempat dan tanggal lahir
: Barabai-HST. 03 Februari 1963
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. A g a m a
: Islam
5. Mengajarkan Mapel
: Ekonomi
6. Nama Sekolah
: SMK Negeri 1 Tanjung
7. Alamat Sekolah
: Jalan Ir.P.H.M.Noor Tanjung Tabalong Telepon/Pax (0526) 21874, e.mail : SMKN Tjg @ Telkomnet.instan Kode Pos 71571.
8. Alamat Rumah
: Jalan Mabuun Indah II No.34 RT.04 Mabuun Tanjung Tabalong Kode Pos 71571
9. Propinsi
Mengetahui :
: Kalimantan Selatan
Peserta
Kepala SMK Negeri 1 Tanjung,
LKT IMTAQ Siswa,
SYAM INDRA PERMANA
ASERANI, S.Pd
NIP. 131632283
NIP. 132091026