sebesar 92,24% (>85%) untuk silabus, 90,73% (>85%) untuk RPP, 91,67% (>85%) untuk LKS, 95% (>85%) untuk soal tes kognitif dan soal tes keterampilan proses. Penilaian
pada lembar validasi oleh ahli praktisi lapangan menunjukkan nilai
sebesar 100% (>85%) untuk silabus, 95,56% (>85%) untuk RPP, 100% (>85%) untuk LKS, 100% (>85%) untuk soal tes kognitif dan soal tes keterampilan proses. Hal tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati tumbuhan oleh ahli pembelajaran dan praktisi lapangan kategori sangat baik sehingga keputusan ujinya tidak revisi. Implementasi website berbasis moodle melalui blended learning pada materi keanekaragaman hayati tumbuhan Kelas X5 menunjukkan bahwa hasil gain rata-rata aktual maksimum materi keanekaragaman hayati tumbuhan oleh ahli materisecara keseluruhan materi keanekaragaman hayati berkategori sangat baik dan diputuskan tidak revisi. Hasil penilaian oleh ahli pembelajaran secara lengkap disajikan pada Tabel 2. Tabel 2.Hasil Analisis Data Validasi Ahli Pembelajaran N Perangkat p Kate o pembelajar (% gori an ) keanekara gaman hayati 1 Silabus 92, Sanga 24 t Baik 2 RPP 90, Sanga 73 t Baik 3 LKS 91, Sanga 67 t Baik 4 Soal tes 95 Sanga kognitif t Baik 5 Soal tes 95 Sanga keterampil t Baik an proses
40
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
PENDAHULUAN Penggunaan teknologi dan pembelajaran online dalam dunia pendidikan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Strategi pembelajaran blended learning memungkinkan siswa dapat saling berinteraksi dalam bentuk diskusi dengan informasi yang didapatnya dari berbagai sumber baik dalam kelas maupun di luar kelas secara berkesinambungan sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi khususnya berpikir kritis siswa dapat dikembangkan (Garrison dan Kanuka, 2004). Beberapa keuntungan pemanfaatan blended learning dalam pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut: (1) Siswa leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara mandiri memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara online, (2) Siswa dapat melakukan diskusi dengan guru atau siswa lain di luar jam tatap muka, (3) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa di luar jam tatap muka dapat diadministrasikan dan dikontrol dengan baik oleh guru, (4) Guru dapat menambahkan materi pengayaan melalui fasilitas internet, (5) Guru dapat meminta siswa membaca materi atau mengerjakan tes yang dilakukan sebelum pembelajaran, (6) Guru dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan memanfaatkan hasil tes dengan efektif, dan (7) Siswa dapat saling berbagi file dengan siswa lain. Penelitian ini dilakukan dengan membuat mengembangkan website berbasis moodle melalui pembelajaran blended learning untuk mengefektifkan keterampilan proses dan hasil belajar kognitif pada materi keanekaragaman hayati. Sistem yang dikembangkan dapat digunakan sebagai sarana yang menunjang proses pembelajaran tidak hanya mengimplementasikan materi ajar pada web, tetapi juga menciptakan skenario pembelajaran dengan matang untuk mengundang keterlibatan siswa secara aktif dan konstruktivis dalam proses pembelajaran. METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and Volume 01, Nomor 01, November 2013
(Hal : 40 – 45)
development) yaitu pengembangan perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati tumbuhanyang mengadaptasi proses perancangan pengajaran Kemp yang terdiri dari tahap: (1) analisis kebutuhan; (2) menentukan tujuan umum dan pokok bahasan; (3) analisis karakteristik siswa; (4) menentukan isi materi ajar; (5) menyatakan tujuan pembelajaran; (6) merancang kegiatan belajar-mengajar; (7) memilih sumber pengajaran; (8) merinci pelayanan penunjang; (9) mengevaluasi hasil belajar; (10) memberikan uji awal kepada siswa. Uji coba produk hasil pengembangan meliputi dua tahapan yaitu tahap validasi dan tahap implementasi. Validasi dilaksanakan dalam beberapa tahapan yaitu validasi materi, validasi ahli pembelajaran, dan validasi praktisi lapangan.Validator pada penelitian ini terdiri dariDr. Fatchur Rohman, M.Si. (Ahli materi), Dr. Ibrohim, M.Si. (Ahli pembelajaran) sedangkanlapangan sebagai validator adalah Naning Wahyuni, S.Si, Mp.Implementasi Perangkat pembelajarandilaksanakan pada dua kelas yaitu kelas X5 dan X4 SMK Maospati. Data yang diperoleh dari hasil uji coba perangkat pembelajaran berupa data kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif berupa saran dan kritik dari validator ahli materi, ahli pembelajaran dan praktisilapangan.Data kuantitatif diperoleh dari data hasil penilaian menggunakan lembar validasi Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar validasi materi, perangkat pembelajaran, lembar praktisi lapangan,serta tes. Analisis data berupa analisis deskriptif untuk data hasil validasi perangkat pembelajaran dan analisis gain score untuk data hasil implementasi. HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1. Hasil Validasi Data hasil validasi meliputi hasil ahli materi, hasil ahli pembelajaran, hasil praktisi lapangan. Tabel 1. Hasil Analisis Data Hasil Validasi Ahli Materi No Materi P Kategori Keputusan Keanekaragaman (%) Uji 41
(Hal : 40 – 45)
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Hayati 1 2
3
Pengorganisasian 94,64 Isi Pelajaran Penyajian Isi 100 Materi Pembelajaran Kelayakan Isi 96,88
Sangat Baik Sangat Baik
Sangat Baik Tabel 1 menunjukkan hasil perhitungan persentase penilaian
Hasil Keput usan Uji
Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi
Tabel 2 menunjukkan bahwa secara umum jika dilihat dari desain pembelajaran yang dikembangkan, perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati telah layak digunakan dalam pembelajaran. Hasil penilaian oleh praktisilapangan secara keseluruhan terhadap perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati tumbuhan dapat disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Analisis Data Hasil Validasi Praktisi Lapangan Volume 01, Nomor 01, November 2013
Perangkat p Kateg Keput pembelajar (% ori usan an ) Uji Tidak keanekarag Revisi aman Tidak hayati Revisi 1 Silabus 100 Sanga Tidak t Baik Revisi Tidak 2 RPP 95, Sanga Tidak Revisi 56 t Baik Revisi 3 LKS 100 Sanga Tidak t Baik Revisi 4 Soal tes 100 Sanga Tidak kognitif t Baik Revisi 5 Soal tes 100 Sanga Tidak keterampil t Baik Revisi an proses Tabel 3 menunjukkan analisis data hasil penilaian oleh praktisi lapangan menunjukkan bahwa secara umum jika dilihat dari desain pembelajaran yang dikembangkan, perangkat pembelajaran keanekaragaman hayati telah layak digunakan dalam pembelajaran 2. Hasil Implementasi Perangkat pembelajaran Data implementasi perangkat pembelajaran berupa data pretest dan posttest dianalisis tingkat keefektifannya dengan menghitung nilai gain score yang akan disajikan pada Tabel 5 dan 6 N o
Tabel 5. Hasil Analisis Gain Score Implementasi Perangkat Pembelajaran kelas X5 No Aspek (g) Kategori Keefetifan 1 Keterampilan 0.64 Medium Proses 2 Hasil Belajar 0.56 Medium Kognitf Implementasi perangkat pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati tumbuhan kelas X5 menunjukkan bahwa hasil gain ratarata aktual maksimum
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
keterampilan proses dan hasil belajar kognitif siswa. Tabel 6. Hasil Analisis Gain Score Implementasi Perangkat Pembelajaran kelas X4 No Aspek (g) Kategori Keefetifan 1 Keterampilan 0.67 Medium Proses 2 Hasil Belajar 0.31 Medium Kognitf Implementasi perangkat pembelajaran pada materi keanekaragaman hayati tumbuhan kelas X4 menunjukkan bahwa hasil gain ratarata aktual maksimum
PRETEST POSTEST
Gambar 1. Rata-Rata Pretest dan Postest Keterampilan Proses dan Hasil
50 40 30 20 10 0
PRETEST
(Hal : 40 – 45)
Belajar Siswa Kelas X5 Pada Materi Keanekaragaman Hayati
Gambar 2. Rata-Rata Pretest dan Postest Keterampilan Proses Siswa Kelas X4 Pada Materi Keanekaragaman Hayati KAJIAN DAN SARAN 1. Kajian Produk yang Telah Direvisi 1. Produk dan Spesifikasi Website Berbasis Moodle Produk akhir dari penelitian dan pengembangan ini adalah Website Berbasis Moodle. Pembuatan Website Berbasis Moodle ini didasarkan pada permasalahan pemanfaatan ICT. Website Berbasis Moodle ini dibuat dengan tujuan membelajarkan biologi melalui blended learning. Pembelajaran biologi melalui blended learning dilakukan dengan kegiatan tatap muka, offline, dan online dengan memanfaatkan Website Berbasis Moodle. Guru dapat memanfaatkan fasilitas wi-fi di sekolah dengan baik selama kegiatan pembelajaran, sehingga penggunaan internet untuk hal di luar pelajaran bisa diminimalisir. Pengembangan Website Berbasis Moodle merupakan pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet. Karakteristik khusus Website Berbasis Moodle yaitu sebagai berikut. a. Penyajian materi pembelajaran dilakukan dengan menayangkan materi secara tekstual maupun audio visual. b. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran secara tidak berurutan. c. Interaksi antara siswa dengan guru dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Website Berbasis Moodle ini berbeda dengan website lain seperti blogger yang hanya dapat menyajikan materi. Pada Website Berbasis Moodle terdapat fitue chatting, discussion forum, dan assignment. Berikut di bawah ini draf
POSTEST
Volume 01, Nomor 01, November 2013
43
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
Website Berbasis Moodle yang telah dikembangkan. a. Identitas Produk 1) Bentuk : Aplikasi web (non cetak) 2) Judul : Elearning Biology 3) Sasaran : Siswa SMK kelas X 4) Nama Perancang : Fuji Eka Ariyanti 5) Sofware Aplikasi : LMS Moodle 1.9 b. Komponen Produk 1) Halaman Depan. Pada halaman depan ini siswa dapat mengetahui tujuan penggunaan website. 2) Halaman Login. Fungsi halaman ini adalah memberikan akses login kepada semua pengguna dan memberikan informasi umum. 3) Halaman Menu Utama. Pada halaman menu utama berisi materi-materi berupa web, materi power point, ebook dan video yang harus diakses siswa. 4) Halaman Chat Room. Pada fitur chatroom ini siswa dapat melakukan kegiatan chatting dengan siswa lain dan guru. 5) Halaman Discussion Forum. Pada halaman ini siswa dapat memberikan pendapatnya berdasarkan topik yang diberikan pada halaman tersebut. 2. Kelayakan Website Berbasis Moodle Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh validator ahli tentang kelayakan Website Berbasis Moodle, nilai yang didapatkan yaitu untuk perangkat pembelajaran, untuk materi keanekaragaman hayati, dan untuk website. Sehingga Website Berbasis Moodle dikatakan valid atau layak. Kelebihan dari moodle adalah: (1) sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser, (2) mudah cara instalasinya serta mendukung banyak bahasa, (3) tersedianya manajemen situs untuk pengaturan situs keseluruhan, mengubah theme, menambah module, (4) tersedianya manajemen pengguna, (5) manajemen kursus, penambahan jenis kursus, pengurangan, Volume 01, Nomor 01, November 2013
(Hal : 40 – 45)
atau pengubahan kursus, (6) modul chat, modul pemilihan (polling), modul forum, modul untuk jurnal, modul untuk kuis, modul untuk survai dan workshop, (7) free dan open source software. Kekurangan dari Website Berbasis Moodle, antara lain: (1) materi yang disajikan dalam Website masih terbatas pada materi keanekaragaman hayati. dan (2) uji coba tahap pengembangan Website Berbasis Moodle masih terbatas pada uji coba skala kecil. 2. Saran Pemanfaatan, Pengembangan Produk Lebih Lanjut, dan Diseminasi a. Saran Pemanfaatan Sebelum menggunakan Website Berbasis Moodle dalam pembelajaran sebaiknya guru dan siswa sudah memahami cara penggunaan Website Berbasis Moodle. b. Saran Pengembangan Lebih Lanjut Saran pengembangan produk lebih lanjut dapat dikemukakan sebagai berikut. a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh Website Berbasis Moodle terhadap keterampilan proses dan hasil belajar dalam penerapan pembelajaran di kelas blended learning jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka (face to face). b. Perlu adanya studi tentang penggunaan Website Berbasis Moodle dalam skala luas. c. Saran Diseminasi Tahapan diseminasi dilakukan sesudah semua tahapan penelitian selesai dilaksanakan. Berkaitan dengan keterbatasan yang ada, tahapan diseminasi tidak dilakukan pada penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN BSNP, 2010. Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Champbell, N., Reece, J.B., etc. 2008. Biology Eight Edition. San Fransisco: Benjamin Cunmings. Kemp, Jerrold E. Proses Perancangan Pengajaran. 1994. Bandung: Penerbit ITB 44
NUGROHO ~ Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
(Hal : 40 – 45)
Mulyadi. 2011. Pengembangan Paket Bahan Ajar Bahasa Inggris dengan Pendekatan Kontekstual melalui Model Dick and Carey untuk Peserta didik Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Bolo Kabupaten Bima. Thesis tidak diterbitkan. Malang: PPS UM Nur, M. 2011. Modul KeterampilanKeterampilan Proses Sains. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press. Slavin, R.E. 2008. Cooperative Learning: Teori dan Praktek jilid 2 (Edisi kedelapan). Bandung: PT. Nusa Media. Wenno, I. H. 2008. Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Kontekstual. Yogyakarta: Inti Media Yulmaini, N., Septina. 2008. Perangkat Pembelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Umum (SMU). Makalah. Disajikan dalam Seminar Nasional In-formatika UPN “Veteran” Yogyakarta, 24 Mei 2008.
Volume 01, Nomor 01, November 2013
45