HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BALITA USIA 12-15 BULAN DI DESA DOPLANG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG Nova Avianti Rahayu *) Auly Tarmali, SKM., M. Kes **), Fitria Primi Astuti, S.SiT., M.Kes ***) *) Mahasiswa Program studi D IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Dosen Program Studi D III Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
ABSTRAK Angka cakupan imunisasi di Desa Doplang tahun 2013 sebesar 92,01%, angka ini lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi terhambatnya pemberian imunisasi adalah pengetahuan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita usia 12-15 bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada bulan Juli 2015. Populasi yang digunakan ibu atau pengasuh balita usia 12-15 bulan, teknik sampling sampel jenuh berjumlah 36 responden. Analisis uji chi square dengan fisher exact test. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu atau pengasuh balita sebagian besar cukup yaitu 26 responden (72,2%), sebagian besar balita telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu 30 responden (83,3%). Hasil uji chi square dengan fisher exact test menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita usia 12-15 bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dengan nilai ρ (0,01) < α (0,05). Berdasarkan hasil penelitian hendaknya petugas kesehatan dapat meningkatkan penyuluhan tentang imunisasi dasar sehingga cakupan imunisasi dasar lengkap akan meningkat. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap. Kepustakaan : 42 pustaka (2005 - 2014)
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang - Nova Avianti Rahayu- D IV Kebidanan- 2015
ABSTRACT In Doplang Village immunizations coverage in 2013 reached 92.01%, which was lower than the previous years. One of the factor that influence to retarded him immunization gift erudition. The goal in this study was to determine the relationship between the knowledge level and the practice of complete basic immunizations in 12-15 months old children in Doplang village Bawen District of Semarang District. This research uses method survey analytic with approach cross sectional. Research is done at village Doplang district Bawen regency Semarang in July 2015. Population that used mother or age children under five nurse 12-15 month by using satisfied sample technique numbers 36 respondents and use test chi square with fisher exact test. Research result shows that mother erudition level or children under five nurse a large part category enough that is 26 respondents (72,2%), a large part children under five has got immunization base complete that is 30 respondents (83,3%). Test result chi square with fisher exact test show there connection between erudition level with immunization gift base complete in age children under five 12-15 month at village Doplang district Bawen Regency Semarang with p value (0,01) <α (0,05). . Based on the results of the research conducted, health workers should improve counseling about basic immunizations therefore the coverage of complete basic immunizations will increase. Keywords: Knowledge Level, Practice of Complete Basic immunizations Bibliographies: 42 libraries (2005-2014) A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia (Kompas, 2006). Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat, 2011). Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan
memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan zat anti yang pada akhirnya nanti digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh (BKKBN, 1998) (Marimbi, 2010). Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Proporsi kematian bayi yang disebabkan karena tetanus neonatorum di Indonesia cukup tinggi yaitu 67%. Dalam upaya mencegah tetanus neonatorum maka imunisasi diarahkan kepada pemberian perlindungan bayi baru lahir dalam
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang - Nova Avianti Rahayu- D IV Kebidanan- 2015
minggu-minggu pertama melalui ibu. Eliminasi tetanus neonatorum merupakan salah satu target yang harus dicapai sebagai tindak lanjut dari world summit for children yaitu insidens 1/10.000 kelahiran hidup pada tahun 2000 (Marimbi, 2010). Menurut Wati (2009) faktorfaktor yang mempengaruhi terhambatnya pemberian imunisasi adalah pengetahuan, lingkungan dan logistik, urutan anak dalam keluarga dan jumlah anggota keluarga, sosial ekonomi, mobilitas, keluarga, ketidakstabilan politik, sikap petugas kesehatan, pembiayaan dan pertimbangan hukum. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan antara lain pendidikan, informasi, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia (Notoatmodjo, 2012). Untuk mengurangi kejadian masalah saat menyusui maka perlu diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode demonstrasi. Data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, cakupan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Bawen pada tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2011 cakupannya sebesar 99,60%, tahun 2012 sebesar 99,46% dan tahun 2013 sebesar 92,01%. Wilayah kerja puskesmas Bawen memiliki 9 desa, diantaranya adalah Desa Doplang. Desa Doplang mengalami
penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap dari tahun 2013 sebesar 100,0% dan tahun 2014 sebesar 90,9%. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 10 ibu yang mempunyai balita berusia 12-15 bulan, ada 5 ibu dengan status imunisasi lengkap dan pengetahuan baik, 2 ibu dengan status imunisasi lengkap dan pengetahuan kurang, 2 ibu dengan status imunisasi tidak lengkap pengetahuan baik dan 1 ibu dengan imunisasi tidak lengkap pengetahuan kurang. Ibu yang balitanya tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap disebabkan karena berbagai alasan seperti ibu tidak tahu jenis imunisasi dasar lengkap dan waktu pemberiannya sehingga ibu terkadang lupa jadwal imunisasi. Ibu belum mengetahui manfaat imunisasi secara jelas, ketika ada anak lain yang imunisasi dasarnya tidak lengkap dan anak itu tidak sakit, ibu pun akhirnya tidak mengimunisasikan anaknya karena imunisasi dianggap tidak ada manfaatnya, hanya akan membuat anaknya sakit. 2. Rumusan masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Adakah Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang”. 3. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pemberian imunisasi
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang - Nova Avianti Rahayu- D IV Kebidanan- 2015
dasar lengkap pada balita usia 12-15 bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. b. Tujuan Khusus 1) Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada balita usia 1215 bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. 2) Mengetahui gambaran pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. 3) Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita usia 12-15 bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. 4. Manfaat Penelitian a. Bagi Responden Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang pentingnya memberikan imunisasi dasar lengkap pada anak. b. Bagi Puskesmas Bawen Sebagai masukan untuk pihak puskesmas dalam rangka peningkatan pengetahuan pada ibu yang memiliki bayi tentang pemberian imunisasi dasar lengkap. c. Bagi Penelitian Selanjutnya Dapat melanjutkan penelitian selanjutnya dengan variabel lain yang mungkin akan berpengaruh terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap.
B. BAHAN DAN CARA Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cros sectional yaitu variabel bebas dan variabel terikat diteliti dalam satu waktu. Penelitian dilakukan di rumah responden dengan door to door di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada tanggal 24-31 Juli 2015. Populasi yang digunakan adalah semua ibu atau yang mengasuh balita usia 12-15 bulan pada bulan Juli tahun 2015 di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang berjumlah 36 orang dan menggunakan teknik sampling sampel jenuh yaitu seluruh anggota populasi dijakdikan sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). C. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Tingkat Pengetahuan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu balita usia 1215 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Pengetahuan Fre- Persenta Ibu kuensi se Baik 6 16,7 % Cukup 26 72,2 % Kurang 4 11.1 % Total 36 100 % Sebagian besar pengetahuan ibu adalah kategori cukup yaitu sejumlah 72,2% % (26 responden). b. Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada balita usia 12-15 Bulan di Desa Doplang
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang - Nova Avianti Rahayu- D IV Kebidanan- 2015
Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Pemberian Fre- PersenImunisasi Dasar kuensi tase Lengkap 30 83,3% Tidak lengkap 6 16,7% Total 36 100.0 % Sebagian besar sebagian besar balita mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu 30 responden yaitu sejumlah 83,3% (30 responden). 2. Analisi Bivariat Jenis analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi square dengan perhitungan menggunakan komputerisasi dengan tingkat signifikan 0,05. Setelah dilakukan perhitungan ternyata terdapat 4 sel (66,7%) yang nilai expetasinya kurang dari 5. Hal ini tidak memenuhi syarat chi square. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut maka dilakukan penggabungan kategori sehingga hasilnya sebagai berikut: a. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tabel 4.3 Transformasi Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa ibu yang memiliki
tingkat pengetahuan yang baik dan cukup berjumlah 32 responden, dan 29 responden (90,6%) diantaranya dengan status imunisasi dasar lengkap sedangkan 3 responden (9,4%) lainnya status imunisasi balitanya tidak lengkap. Ibu dengan tingkat pengetahuan kurang berjumlah 4 responden dan hanya 1 responden (25,0%) yang status imunisasi balitanya lengkap, 3 responden (75,0%) lainnya status imunisasi balitanya tidak lengkap. D. PEMBAHASAN 1. Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Usia 12-15 Bulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa pengetahuan ibu balita sebagian besar cukup, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu balita telah cukup memahami tentang imunisasi dasar lengkap. Pengetahuan ibu cukup juga dapat terjadi karena faktor usia. Sesuai dengan teori bahwa usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan ibu balita baik sebanyak 6 responden (16,7%) terjadi dimungkinkan karena ibu telah mendapatkan informasi tentang imunisasi. Informasi tentang imunisasi dapat diperoleh dari bukubuku, internet, informasi tenaga kesehatan, surat kabar, majalah, koran, buku, televisi, radio, informasi dari teman dan keluarga dan informasi lainnya.
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang - Nova Avianti Rahayu- D IV Kebidanan- 2015
Ibu balita yang berpengetahuan kurang sebanyak 4 responden (11,1%). Pengetahuan ibu kurang terjadi karena adanya persepsi yang salah tentang imunisasi. Masyarakat masih menganggap bahwa balita setelah diberi imunisasi biasanya mengalami demam dan anggapan bahwa imunisasi hanya untuk balita yang sakit. 2. Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Ibu balita di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang mayoritas memberikan imunisasi kepada bayinya, perilaku ibu dalam memberikan imunisasi di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dirasakan sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Hasil penelitian yang dilakukan ibu balita yang imunisasi dasar tidak lengkap hanya 6 responden (16,7%). Hal ini dikarenakan ibu kadang lupa jadwal imunisasi karena bidan hanya memberitahu jadwal imunisasi jika ibu datang ke posyandu. Ibu menganggap bahwa imunisasi tidak penting dan masih beranggapan bahwa balita yang telah diimunisasi biasanya mengalami demam. Disamping itu kadang ibu tidak mempunyai waktu untuk mengimunisasikan balitanya karena mengurus pekerjaan rumah tangga. Hal ini menghambat ibu untuk tidak memberikan imunisasi kepada bayi. 3. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan
Ibu dengan tingkat pengetahuan baik dan imunisasi dasar lengkap berjumlah 29 orang (90,6%). Dapat disimpulkan bahwa jika ibu memiliki pengetahuan baik maka ibu akan memberikan imunisasi dasar secara lengkap karena ibu tahu tentang karakteristik imunisasi secara terperinci, baik itu pengertian, tujuan, manfaat, macam-macamnya, maupun dampak jika balitanya tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Terdapat 3 orang (9,4%) yang pengetahuan baik dengan status imunisasi dasar tidak lengkap. Hal ini terjadi dimungkinkan karena masih adanya persepsi masyarakat yang menyatakan balita yang telah diimunisasi biasanya mengalami demam sehingga ibu tidak mengimunisasikan balita takut jika balitanya demam. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Ibu dengan tingkat pengetahuan cukup berjumlah 26 responden (72,2%), lebih besar dibandingkan ibu dengan tingkat pengetahuan kurang berjumlah 4 responden (11,1%). b. Balita mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap yaitu 30 responden (83,3%), lebih besar dibandingkan dengan balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu 6 responden (16,7%). c. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita usia 12-15 bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang - Nova Avianti Rahayu- D IV Kebidanan- 2015
Semarang dengan ρ value sebesar 0,01 (ρ value < 0,05). 2. Saran a. Bagi Responden Diharapkan dengan pengetahuan yang baik, ibu tetap mengimunisasikan balitanya dan berbagi informasi dengan ibu-ibu yang belum mengetahui tentang imunisasi. Mengingat masih terdapat 11,01% pengetahuan ibu dengan kategori kurang hendakya bisa menambah pengetahuan dengan lebih banyak bertanya kepada petugas kesehatan atau membaca buku maupun membuka situs kesehatan yang berhubungan dengan imunisasi dasar. b. Bagi Bidan Hendaknya dapat meningkatkan promosi kesehatan atau penyuluhan tentang imunisasi dasar kepada masyarakat, khususnya kepada ibu yang mempunyai balita. c. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini disarankan dapat digunakan sebagai dasar awal untuk melanjutkan penelitian dibidang yang sama dengan variabel lain yang belum diungkap seperti pendidikan, pekerjaan, usia, penghasilan dan jumlah anak sehingga didapatkan hasil atau informasi yang lebih luas dan lengkap. F. DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U. F. 2006. Imunisasi mengapa perlu?. Jakarta: Buku Kompas Achmadi, U. F. 2014. Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Akmar, A. 2005. Pengetahuan, Sikap, Perilaku Ibu Bayi Terhadap
Pemberian Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi 0-7 Hari Di Puskesmas Biha Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat 2005 Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Asrofah, A. 2010. Hubungan Antara Perilaku Ibu Membawa Bayinya Ke Posyandu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Di Desa Candiroto Kabupaten Kendal Astrianzah, D. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Balita Usia 911 Bulan Badan Pusat Statistik. 2011. Kajian Indikator Kesehatan (Laporan Sosial 2010). Jakarta: Nario sari Bambang, 2011. Super Baby Directory. Yogyakarta: Flashbooks Depkes.go.id/2013/_asset/_regulasi/92_P MK No. 42 ttg Penyelenggaraan Imunisasi Elfian, dkk. 2009. My baby. Bogor: Penebar Plus Fida dan Maya. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta: Dmedika Hadinegoro, Sri R. 2011. Panduan imunisasi Anak. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia Handayani, dkk. 2011. Agar Anak nggak Gampang Sakit. Jakarta: Agromedia Pustaka Hidayat, A. A. A. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Hidayat, A. A. A. 2012. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Isfan, R. 2006. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang - Nova Avianti Rahayu- D IV Kebidanan- 2015
dasar pada Anak di Puskesmas Pauh Kota Padang Kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003 Khoirunnisa, E. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika Lisnawati, L. 2011. Generasi Sehat Melalui Imunisasi. Jakarta: CV. Trans Info Media Marimbi, H. 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika Muliawati, R dan Dedi A. 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika Mulyani, N. S. 2013. Imunisasi Untuk Anak. Yogyakarta: Nuha Medika Musrifani, A. D. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ibu terhadap Status Imunisasi Balita Ningrum. 2008. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Proverawati, A. 2010. Imunisaasi dan Vaksinasi. Yogyakarta: Nuha Medika Putra, S. R. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: D-Medika Ranuh dkk. 2008. Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia Ranuh, IG.N.GDE. 2013. Beberapa Catatan Kesehatan Anak. Jakarta: Sagung Seto Riyanto, A dan Budiman. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha medika Saputra, J. W. 2009. Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 4-5 di Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (Studi Kasus terhadap Keluarga Pekerja yang Memiliki Anak Usia Prasekolah di pedesaan) Sudari dan Khoirunnisa E. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Susilowati, Titin Nurma. 2008. Hubungan Pengetahuan tentang Pengobatan Rasa Sakit terhadap Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Wardhana, N. 2010. Pengaruh Perilaku Ibu tentang Imunisasi Terhadap Status Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Anak di Kabupaten Majalengka Wati, L. 2009. Faktor-Faktor yang Harus diperhatikan dalam Kelengkapan Imunisasi pada Anak Usia 12-23 Bulan William, S. M. 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC Wiradharma dkk. 2012. Konsep Dasar Vaksinasi. Jakarta: Sagung Seto Zaluchu, F. 2008. Hubungan antara Pendidikan dan Pekerjaan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Balita Usia 9-11 Bulan
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Balita Usia 12-15 Bulan di Desa Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang - Nova Avianti Rahayu- D IV Kebidanan- 2015