06 Modul ke:
Fakultas
Psikologi Program Studi
Psikologi
Psikologi Sosial I PERSEPSI SOSIAL Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
Kompetensi • Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, proses serta factor yang mempengaruhi persepsi •
PERSEPSI SOSIAL • Persepsi social merupakan proses yang digunakan untuk mengetahui dan memahami orang lain. • Pengetahuan akurat tentang orang lain akan sangat berguna untuk mengatur hubungan saling interaksi. Dalam hubungan social, persepsi social dapat dijadikan sebagai kerangka berpikir untuk mempermudah dan mengatur hubungan seseorang dengan orang lain. • Selain bermanfaat, persepsi social terkadanga dapat juga menimbulkan masalah berkenaan dengan kesalahan persepsi. Kesalahan persepsi itu terutama karena terlalu sempitnya tinjauan individu dalam mencoba memahami dan menilai orang lain.
Cultural influence of Social Perception
Persepsi Sosial dan Kesehatan Mental • Persepsi sosial juga berhubungan erat dengan kesehatan mental. Kesehatan mental salah satunya ditandai oleh fungsi sosial dari individu. Fungsi sosial mensyarakatkan kemampuan untuk mengenali keadaan emosional diri sendiri dan orang lain, sehingga diperlukan juga kemampuan menganalisis ekspresi wajah. Sangat rendahnya kemampuan mengenali keadaan emosi melalui ekspresi wajah merupakan karakteristik utama pada penderita skizofrenia (Baudouin & Nicolas Franck, 2008). Defisit kemampuan kita itu tampak ketika perasaan dikomunikasikan baik Damelalui ekspresi wajah maupun melalui modalitas lainnya.
Pengertian Persepsi Sosial • Persepsi sosial adalah proses (aktif) untuk memahami orang lain, di mana mereka sebelumnya sudah memiliki dan mendapatkan skema-skema atau informasi tentang keadaan sosial yang terekam di dalam memori, yang kemudian diolah atau dibayangkan kepada suatu objek
Pengertian Persepsi Sosial • proses pemerolehan, penafsiran, pemiliihan dan pengaturan informasi indrawi. Persepsi sosial dapat diartikan sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih dan diatur adalah informasi indrawi dari lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya adalah orang lain.
Pengertian Persepsi Sosial • Persepsi sosial juga merujuk pada bagaimana orang mengerti dan mengategorisasikan dunia. Seperti persepsi lainnya, persepsi sosial merupakan sebuah konstruksi. Sebagai hasil konstruksi, pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dari persepsi sosial tidak selalu sesuai dengan kenyataan.
Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Sosial • 1. Factor penerima ( the perceiver): Skema • 2. Factor situasi (the situation • 3. Faktor obyek sasaran (the target)
Persepsi Sosial Sebagai Proses • 1. Memperhatikan tanda-tanda non verbal • 2. Secara terintegrasi menggabungkan tandatanda non verbal dg tanda-tanda verbal • 3. Menyimpulkan karakteristik tertentu tentang individu lain • 4. Terjadi bias-bias persepsi (rapi, ganteng = baik, berantakan, buruk rupa = jahat)
Tingkah Laku dan Komunikasi Nonverbal • Persepsi sosial terjadi ketika kita menangkap stimulus sosial, baik melalui pengindraan maupun komunikasi nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata, • postur tubuh, gerakan atau sentuhan). Ketika kita ingin mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain, kita berusaha menemukan informasiinformasi tentang orang lain. Bisa saja kita bertanya kepada orang lain tentang apa yang dipikirkan dan dirasakannya.
Tingkah laku nonverbal membantu kita untuk mengetahui beragam tujuan (Patterson, 1983) • 1. Tingkah laku nonverbal menyediakan informasi tentang perasaan dan niat secara ajek. Contohnya, emosi sedih yang dialami seseorang dapat dikenali dari ekspresi wajanya meskipun orang itu menyatakan ia tidak sedang sedih • 2. Tingkah laku nonverbal dapat digunakan untuk mengatur dan mengelola interaksi. Sebagai contoh, dalam kegitan diskusi, ekspresi wajah atau seseorang yang mengangkat tangan dapat menjadi tanda bahwa orang itu hendak ikut berbicara dalam diskusi, peserta lain akan mempersilakan
Tingkah Laku Non Verbal • 3. Tingkah laku nonverbal dapat digunakan untuk menangkap keintiman, misalnya melalui sentuhan, rangkulan dan tatapan mata. • 4. Tingkah laku nonverbal dapat digunakan untuk menegakkan dominasi atau kendali, seperti kita kenal dalam ancaman nonverbal seperti mata melotot, rahang yang dikatupkan rapat-rapat dan gerakan-gerakan yang diasosiasikan sebagai tindakan agresif tertentu.
Tingkah Laku Non Verbal • 5. Tingkah laku nonverbal dapat digunakan untuk menfasilitasi pencapaian tujuan, dengan menunjuk, member tanda pujian dengan mengangkat jempol dan menampilkan senyum sebagai tanda memberi dukungan positif.
Penelitian Perilaku Non Verbal • Penelitian-penelitian tentang tingkah laku dan komunikasi nonverbal banyak dilakukan oleh psikolog sosial (diantaranya Ekman & Frieson, 1974; Izard, 1991; Keltner, 1995; Forest & Fieldman, 2000; Neumann & Strack, 2000; DePaulo et al, 2003). • penelitian-penelitian itu diperoleh pemahaman bahwa tandatanda nonverbal yang ditampilkan orang lain dapat mempengaruhi perasaan kita, bahkan ketika kita tidak member perhatian kepada hal itu secara sadar: Pengaruh tanda-tanda nonverbal bekerja meskipun kita tidak memfokuskan atau memikirkannya
Penelitian Non Verbal • Dari contoh ini dapat dikatakan bahwa tanda-tanda nonverbal memiliki efek penularan emosional. • Neumann dan Strack (2000) menunjukkan terjadinya penularan emosional itu melalui penelitiannya. Mereka menemukan bahwa ketika orang mendengarkan orang lain membaca pidato, tekanan suara orang yang membaca itu (senang, netral, atau sedih) dapat mempengaruhi mood atau suasana hati si pendengar meskipun si pendengar berkonsentrasi pada isi dari pidato yang dibacakan. Penularan emosional adalah sebuah mekanisme transfer perasaan yang seakan-akan berlangsung secara otomatis dari satu orang ke orang lain.
• Emotional reactions hampir sama dengan instantaneous. Yaitu reaksi yang muncul sebelum pikiran seseorang diungkapkan, salah satu saraf memotong & mengambil informasi dari mata & pikiran untuk ditujukan ke otak.
• Keterbatasan intuisi • Terkadang intuisi ada sisi benarnya tapi tak jarang banyak salahnya. Secemerlang & sehebat apapun seseorang belum tentu intuisinya selalu benar. Intuisi merupakan ketidak-sadaran pikiran yang tidak dapat dipercayai seluruhnya.
• Judgemental Overconfidence • Yaitu kecenderungan untuk terlalu percaya diri atau terlalu menilai tinggi (overestimate) keakuratan akan kepercayaan seseorang daripada kebenaran yang sewajarnya. Sebagai contoh “Saya yakin 98% jarak antara New Delhi & Bombay hingga 1000 mil”. Padahal kebenaran berdasarkan fakta bisa salah 30% dari dugaan itu. Orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi cenderung menjadi overconfident people.
Terima Kasih