19
METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Bogor yang
Penelitian berlokasi di Kota
dipilih secara sengaja (purposive) untuk kemudahan akses
perolehan data. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2011.
Teknik Penarikan Contoh Contoh penelitian ini adalah anak tertua yang diambil dari siswa salah satu sekolah menengah atas negeri di Kota
Bogor yang merupakan anak
pertama dalam keluarga. Responden dipilih siswa kelas XI dengan pertimbangan sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan tidak sedang mempersiapkan ujian akhir nasional serta berada pada kategori remaja madya (15-17 tahun). Siswa kelas sebelas yang memenuhi syarat sebagai populasi berjumlah 215 orang dengan jumlah laki-laki dan perempuan masing-masing 119 dan 96 orang. Penarikan contoh dilakukan secara stratified non proporsional random sampling dengan jumlah contoh yang diambil adalah 72 orang yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, dengan perbandingan jumlah yang sama antara lakilaki dan perempuan. Gambar 3 menunjukkan cara pengambilan contoh yang dilakukan pada penelitian ini. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan selfreport dari remaja sebagi responden dengan menggunakan kuesioner mengenai persepsi remaja terhadap tugas perkembangan keluarga dan sejauh mana remaja telah melaksanakan tugas perkembangannya. Kuesioner diperoleh dari hasil pengembangan indikator tugas perkembangan remaja dan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja dari Duvall (1971) dan Hurlock (1999) serta dilengkapi pustaka lain. Kuesioner tersebut kemudian diuji coba kuesioner, uji validitas dan reliabilitas. Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat itu (Nasution, 2003). Menurut Jogiyanto (2008) validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya
20
mencapai sasaran. Sedangkan reliabilitas adalah konsistensi antar pengukuranpengukuran secara berurutan (Isaac dan Michael dalam Jogiyanto, 2008). Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat itu menunjukkan hasil yang sama dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan (Nasution, 2003). Oleh karena itu, alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja dan pencapaian tugas perkembangan remaja perlu diuji validitas dan reliabilitasnya agar memenuhi syarat keaktualan dan keakuratan. Hasil uji reliabilitas menunjukkan cronbach alpha 0,797 untuk kuesioner tugas perkembangan remaja, 0,813 dan 0,859 untuk tugas perkembangan keluarga pada ayah dan ibu. Hasil uji reliabilitas dan validitas selengkapnya disajikan pada Lampiran.
Kota Bogor
SMA Negeri
Siswa kelas XI
Anak Pertama dalam Keluarga (N=215)
n = 119 L
n = 96 P
n = 36 L
n = 36 P
Purposive Purposive
Purposive
Purposive
Stratified Non Proporsional Random Sampling
n = 72
Gambar 2 Teknik penarikan contoh Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh melalui self-report akan diolah dengan proses pengolahan mencakup langkah-langkah transfer, coding, editing, entry data, cleaning data, dan analisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
21
ini, yaitu análisis deskriptif dan análisis inferensial yang terdiri dari uji korelasi Pearson, uji beda t dan uji regresi linear berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis karakteristik contoh dan keluarga, pencapaian tugas perkembangan remaja dan persepsi tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja yang akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui karakteristik setiap variabel pada contoh penelitian melalui analisis statistika deskriptif (Gulo 2002). Setiap hasil penelitian seharusnya menyajikan rangkuman deskriptif untuk beberapa variabel penting untuk menunjukkan pola hubungan antar variabel (Agung,2004). Kuesioner hasil pengembangan di skoring berdasarkan aspek setiap variabel. Secara rinci komponen komponen alat ukur pencapaian tugas perkembangan remaja disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Komponen alat ukur pencapaian tugas perkembangan remaja No 1. 2. 3.
4. 5. 6.
7.
Indikator tugas perkembangan remaja (Duvall, 1971) Menerima perubahan tubuh dan belajar menggunakannya dengan efektif Mencapai kepuasan dan penerimaan sosial sebagai peran feminin atau maskulin Menemukan diri sendiri sebagai bagian dari generasinya dan mempelajari hubungan yang lebih matang dengan teman seusia Mencapai kemandirian emosi dari orang tua dan orang dewasa lain Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan dan kemandirian ekonomi Mengembangkan keterampilan intelektual dan kepekaan sosial yang diperlukan untuk kompetensi kewarganegaraan Mengembangkan suatu filsafat hidup yang sesua i dengan masa kini.
Jumlah Item 9 5 10
9 6 11
7
Skoring* ya = 1 tidak = 0 ya = 1 tidak = 0 ya = 1 tidak = 0 ya = 1 tidak = 0 ya = 1 tidak = 0 ya = 1 tidak = 0 ya = 1 tidak = 0
*Skoring untuk pertanyaan negatif adalah sebaliknya (ya=0;tidak=1)
Pertanyaan
mengenai
pencapaian
tugas
perkembangan
remaja
seluruhnya terdapat 57 pertanyaan yang diberi skor 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak. Total skor selanjutnya dibagi ke dalam 3 kelas menuut proporsinya
yaitu rendah (≤33,33%), sedang (33,34%-66,67%) dan tinggi
(>66,67%) sesuai metode cut off point dalam Slamet (1993) Sementara itu, pertanyaan mengenai pemenuhan tugas perkembangan keluarga terdiri dari 59 pertanyaan masing-masing yang ditujukan untuk ayah dan untuk ibu yang diberi skor 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak, sementara untuk pertanyaan negatif adalah sebaliknya. Tugas perkembangan
22
keluarga itu sendiri dibagi kedalam beberapa kategori dimensi yakni: tugas perkembangan secara umum, terkait peran ayah ibu, terkait peran pengelola rumah tangga, terkait peran suami-istri, terkait peran individu dewasa. Tabel 3 menyajikan kategorisasi komponen tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. Seperti halnya tugas perkembangan remaja, skor total pemenuhan tugas perkembangan keluarga di bagi dalam tiga kategori proporsinya yaitu rendah (≤33,33%), sedang (33,34%-66,67%) dan tinggi (>66,67%). Adapun rumus interval kelas adalah sebagai berikut: Interval kelas (A) = skor maksimum (NT)-skor minimum (NR) Jumlah Kelas Rendah = nilai minimum (NR) - Nilai minimum (NR) + A Sedang = nilai minimum (NR) + A – nilai minimum (NR) + 2A Tinggi
= > nilai minimum (NR) + 2A
Tabel 3 Komponen tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja No 1.
Dimensi Tugas perkembangan (Duvall 1971) Tugas Umum
Jumlah item pertanyaan 23
2.
Tugas terkait peran orangtua
12
3.
Tugas terkait peran suami-istri
6
4.
Tugas terkait peran pengelola rumah tangga Tugas terkait peran individu dewasa
8
5.
10
Skoring* ya=1 tidak=0 ya=1 tidak=0 ya=1 tidak=0 ya=1 tidak=0 ya=1 tidak=0
*Skoring untuk pertanyaan negatif adalah sebaliknya (ya=0;tidak=1)
Uji korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Uji ini dalam penelitian digunakan untuk menganalisis hubungan karakteristik contoh dan keluarga dengan pencapaian tugas perkembangan remaja,
hubungan
karakteristik
keluarga
dengan
pemenuhan
tugas
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja, hubungan karakteristik keluarga dengan pemenuhan tugas perkembangan remaja serta hubungan pemenuhan tugas perkembangan keluarga usia remaja dengan pencapaian tugas perkembangan remaja. Uji beda t independent sample digunakan untuk menganalisis perbedaan karakteristik sosial ekonomi dan pencapaian tugas perkembangan remaja berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Analisis regresi linear berganda
23
digunakan untuk menganalisis pengaruh pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja. Uji regresi dilakukan dengan dua model. Model pertama menganalisis karakteristik contoh dan total skor pemenuhan tugas perkembangan keluarga terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja. Sementara, model dua menganalisis karakteristik contoh dan aspek-aspek tugas perkembangan keluarga terhadap tugas perkembangan remaja. Penjabaran analisis regresi melingkupi pengaruh pengaruh karakteristik remaja dan keluarga terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja serta pengaruh pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja. Berikut formulasi uji regresi linear berganda yang digunakan: 1. Formulasi uji regresi linear berganda model 1 y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 + b8x8 Keterangan : y a
= pencapaian tugas perkembangan remaja = konstanta
b1, b2,b3,b4,…, b11 = koefisien regresi x1
= usia ayah
x2
= usia ibu
x3
= jumlah anggota keluarga
x4
= pendidikan ayah
x5
= pendidikan ibu
x6
= pendapatan keluarga
x7
= nilai akademik
x8
= pemenuhan tugas perkembangan keluarga
2. Formulasi uji regresi linear berganda model 2 y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7 + b8x8+ b9x9 + b10x10 + b11x11 Keterangan : y a
= pencapaian tugas perkembangan remaja = konstanta
b1, b2,b3,b4,…, b11 = koefisien regresi x1
= usia ayah
x2
= usia ibu
x3
= jumlah anggota keluarga
24
x4
= pendidikan ayah
x5
= pendidikan ibu
x6
= pendapatan keluarga
x7
= nilai akademik
x8
= tugas terkait peran ayah ibu
x9
= tugas terkait peran individu dewasa
x10
= tugas terkait peran suami-istri
x11
= tugas terkait peran pengelola rumah tangga
Data dan informasi yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik. Statistik dasar yang digunakan bagi data kuantitatif adalah rata-rata, standar deviasi, sedangkan untuk data kualitatif digunakan proporsi. Seluruh data diolah menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program SPSS versi 16.0 for windows. Adapun jenis peubah, skala data dan cara pengukurannya disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Jenis peubah, skala data, dan kategori pengukuran No 1.
Peubah Usia Contoh
Skala Data Rasio
2.
Jenis kelamin
Nominal
3.
Nominal
4.
Kegiatan ekstra/organisasi Uang saku per bulan
Kategori Pengukuran Menurut Monks, Knoers, Haditono (1992): Pra Remaja : 10-12 tahun Remaja awal : 12-15 tahun Remaja madya : 15-18 tahun Remaja lanjut : 18-21 tahun 1= Laki-laki 2= Perempuan -
Rasio
-
5.
Pendapatan keluarga
Rasio
-
6.
Usia Ayah dan Ibu
Rasio
7.
Jumlah keluarga (orang)
anggota
Rasio
8.
Lama pendidikan ayah dan ibu
Rasio
9.
Pekerjaan ayah dan ibu
Nominal
Menurut Papalia & Old (2009) : Dewasa awal (20-30 tahun) Dewasa madya (31-40 tahun) Dewasa akhir (41-50 tahun) Lansia awal (51-60 tahun) Menurut BKKBN (1998) : Keluarga kecil (≤ 4 orang) Keluarga sedang (5-6 orang) Keluarga besar (≥ 7 orang) Tamat SD (6 tahun) Tamat SMP (9 tahun) Tamat SMA (12 tahun) Diploma (13-15 tahun) Strata 1 atau lebih ( ≥ 16 tahun) -
25
Tabel 4 Jenis peubah, skala data, dan kategori pengukuran No Peubah Skala Data 10. Pemenuhan tugas Ordinal perkembangan keluarga
11. Pencapaian tugas perkembangan remaja
Kategori Pengukuran Tingkat Kategori: 1= rendah (< 33,3%) 2= sedang (33,3 %-66,7%) 3= tinggi (>66,7%) Tingkat Kategori: 1= rendah (< 33,3%) 2= sedang (33,3 %-66,7%) 3= tinggi (>66,7%)
Ordinal
Definisi Operasional Anak usia remaja adalah seseorang yang berada pada rentang usia 12-21 tahun. Ekstrakulikuler adalah kegiatan tambahan di luar jam pelajaran sekolah yang diikuti remaja terkait pengembangan minat dan bakat Jenis kelamin adalah perbedaan contoh berdasarkan ciri biologis dengan kategori laki-laki dan perempuan. Jumlah anggota keluarga adalah total dari anggota keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak, orang tua, mertua, dan lainnya yang tinggal dalam satu rumah. Pengkategorian ukuran keluarga ini berdasarkan BKKBN (2008), yaitu keluarga kecil (≤ 4 orang), keluarga sedang (5-6 orang), dan keluarga besar (≥ 7 orang). Keluarga dengan anak usia remaja adalah keluarga yang memiliki anak berusia remaja sebagai anak pertama. Pendidikan ayah dan ibu adalah lamanya tahapan pendidikan yang pernah dilalui orang tua contoh. Lamanya pendidikan diklasifikasikan dalam rendah (≤ 9 tahun), sedang (10-12 tahun), dan tinggi (≥ 13 tahun). Pekerjaan ayah dan ibu adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang tua contoh untuk mencari pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja adalah persepsi remaja terhadap tingkat pemenuhan tugas perkembangan oleh keluarga- anak usia remaja yang digolongkan menjadi tiga tingkatan yaitu, rendah (< 33,3%), sedang (33,3 %-66,7%) dan tinggi (>66,7%). Pencapaian
tugas
perkembangan
remaja
adalah
tingkatan
tugas
perkembangan yang telah dicapai oleh remaja yang digolongkan menjadi tiga tingkatan yaitu, rendah (< 33,3%), sedang (33,3 %-66,7%) dan tinggi (>66,7%).
26
Pendapatan keluarga adalah total uang yang diterima keluarga dari seluruh anggota yang bekerja dan memperoleh upah baik melalui pekerjaan utama maupun sampingan yang dihitung dalam rupiah perbulan. Nilai Akademik adalah rata-rata nilai rapor selama dua semester terakhir. Prestasi adalah adalah penghargaan yang diperoleh remaja dari keikutsertaanya dalam kompetisi terkait pengembangan minat dan bakat. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja adalah serangkaian tuntutan spesifik yang muncul dan harus dipenuhi pada periode keluarga memiliki anak usia remaja sebagai anak pertama yang terdiri dari aspek tugas perkembangan umum, tugas terkait peran ayah ibu, peran suami-istri, pengelola rumah tangga dan tugas terkait peran individu dewasa Tugas perkembangan remaja adalah serangkaian tuntutan spesifik yang muncul dan harus dipenuhi pada periode masa remaja terkait perubahan biologis, penerimaan peran gender, perumusan filsafat hidup, kemandirian emosi dan mempersiapkan kemandirian ekonomi, kemampuan intelektual dan kepedulian sosial serta sosialisasi. Uang saku per bulan adalah jumlah uang yang diperoleh anak dari orang tua untuk ongkos dan makan selama satu bulan sekolah Usia remaja adalah waktu hidup yang telah dilalui remaja yang dihitung dari tahun kelahiran. Usia contoh diklasifikasikan menurut Monks, Knoers, Haditono (1992) yaitu pra remaja (10-12 tahun), remaja awal (12-15 tahun), remaja madya (15-18 tahun), remaja lanjut (18-21 tahun) Usia ayah dan ibu adalah waktu hidup yang telah dilalui ayah dan ibu contoh dihitung dari tahun kelahiran. Usia ayah dan ibu diklasifikasikan menurut Papalia & Old (2008), yaitu dewasa awal (20-30 tahun), dewasa madya (31-40 tahun), dewasa akhir (41-50 tahun), dan lansia awal (51-60 tahun)