Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Metode Problem Solving Materi Simetri Iis Ariska Iis Ariska/148620600031/B1/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam menemukan dan memecahkan masalah siswa kelas IV-A SD Negeri 2 Punggul, Gedangan pada materi simetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan memecahkan masalah masih tergolong sedang. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan siswa setelah dilakukannya problem solving atau setelah diberikan soal-soal latihan secara terus menerus atau secara berkala. Untuk menyelesaikan permasalahan siswa yang kurang mampu dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru kelas maka, peneliti memberikan saran sebagai solusi dari permasalahan siswa yang kurang mampu memecahkan masalah dengan cara memberikan latihan terus menerus atau secara berkala agar lebih berpengalaman dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada serta memahami langkah dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Agar peserta didik menjadi lebih mandiri, kreatif serta berpikir secara kritis. Kata Kunci: kemampuan memecahkan masalah, pembelajaran matematika, berfikir kritis
PENDAHULUAN Pengajaran matematika selama ini
yang dinyatakan oleh groves (1989,
sebagaimana yang di jelaskan oleh Amir
h.11)
(2015) Pembelajaran siswa diarahkan
didasarkan pada “teori-contoh-latihan”
agar siswa mampu mengahafal konsep
hanya menyajikan suatu pandangan yang
yang disampaikan guru dan memiliki
sempit tentang matematika, dan tidak
hasil belajar yang tuntas pada aspek
pernah menyarankan bahwa mathematics
kognitif
dan
is something done by people and it can
mengidentifikasi proses berpikir kritis
be used in our real life. Dalam hal ini,
siswa dalam pembelajaran saat siswa
pembelajaran
menyelesaikan
ataupun
salah satu upaya membiasakan atau
Sebagaimana
melatih manusia agar mampu berfikir
tanpa
memecahkan
memperhatikan
soal masalah.
pengajaran
matematika
matematika
yang
merupakan
Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
kritis, logis dan sistematis. Dari hasil
ajarnya. Berdasarkan hasil rata-rata skor
observasi yang dilakukan peneliti pada
jawaban dari soal yang didapatkan siswa
kelas IV B SD Negeri 2 Punggul,
masih rendah.
Gedangan dalam proses pembelajaran
Berdasarkan
hasil
dari
yang dilakukan guru memberikan materi
wawancara peneliti terhadap guru kelas,
mengenai
bahwa
simetri,
melemparkan kepada simetri.
kemudian
guru
di
beberapa
pertanyaan
matematika
siswa-siswinya
mengenai
memberikan
Beberapa
guru
pembelajaran lebih
banyak
konsep,
yang
menjawab
dan
Seperti yang telah dijelaskan oleh Amir
hanya
(2015) Setiap siswa memiliki cara
menjawab
belajar masing-masing yang berbeda
pertanyaan dari guru ajarnya. Guru
dalam memahami informasi atau materi
memberikan
pelajaran,
tanggap
sebagian
siswa
mendengarkan
lainnya
temannya
beberapa
permasalahan
melemparkan
beberapa
rumus,
ada
langsung
siswa
dalam
hal
ini
pertanyaan.
salah
satunya
mengenai simetri dan di tulis di papan
dipengaruhi oleh perbedaan gaya belajar
tulis, kemudian guru membagikan kertas
siswa.
HVS berwarna untuk siswa-siswinya
Untuk menyelesaikan permasalahan
digunakan untuk berdiskusi menjawab
siswa
yang
kurang
mampu
untuk
permasalahan yang diberikan oleh guru
memecahkan
sebuah
masalah
yang
ajarnya
Setiap
diberikan oleh guru ajarnya atau yang
kelompok masing-masing 4 sampai 5
biasa disebut dengan metode problem
anggota. Setelah beberapa sekian menit
solving, maka peneliti memberikan saran
siswa-siswi banyak yang sudah selesai
sebagai solusi dari permasalahan siswa
berdiskusi.
memecahkan
yang kurang mampu untuk memecahkan
permasalahan yang diberi oleh guru ajar,
masalah yang diberikan dengan cara anak
siswa maju beserta kelompoknya untuk
harus
mempresentasikan hasil diskusinya di
pengerjaan soal demi soal agar selalu
depan
terlatih
bersama
kelas
kelompok.
Untuk
agar
kelompok
lain
lebih
banyak
dalam
berlatih
memecahkan
keterampilan
yang
dalam
setiap
mendengarkan dan fokus ke depan kelas.
masalah,
harus
Tetapi sebagian kelompok lain ada yang
dimiliki oleh seorang anak adalah kritis,
masih kesulitan dengan cara pemecahan
kreatif dalam proses strategis seperti
masalah yang di berikan oleh guru
mengamati, perancangan, pengambilan
Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
keputusan,
kerjasama
pengungkapan
kelompok,
pendapat
serta
menerapkan proses mengevaluasi solusi. Untuk memperoleh kemampuan dalam pemecahan masalah , seorang anak harus memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan berbagai masalah.
informasi dan jawaban yang relevan untuk dirisendiri. Sedangkan menurut Shapiro (2000) berpikir kritis adalah suatu aktivitas mental
yang
penggunaan nalar yang menggunakan
mengkategorikan, Bahri
dengan
proses mental seperti memperhatikan,
PROBLEM SOLVING Syaiful
berkaitan
Djamara
(2006:103) menyatakan bahwa metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
menyeleksi,
dan
memutuskan pemecahan suatu masalah. Dari beberapa definisi para ahli diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa berfikir kritis merupakan suatu kegiatan mental yang dilakukan oleh seseorang dalam merumuskan masalah kemudian mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi, kemudian menyeleksi hingga menemukan suatau konsep atau kesimpulan.
Dari definisi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa problem solving
merupakan
penyajian
Matematika diartikan oleh Johnson
materi pelajaran yang menghadapkan
dan Rising (Erman Suherman, 2001: 19)
siswa
pada
dipecahkan
suatu
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
persoalan atau
yang
harus
sebagai
diselesaikan
untuk
mengorganisasi, pembuktian yang logik,
mencapai tujuan pembelajaran. BERFIKIR KRITIS John Dewey (dalam Alec Fisher, 2009: 2) menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan suatu proses berfikir secara mendalam kemudian mengajukan pertanyaan, mencari dan menemukan
pola
berpikir,
pola
bahasa yang menggunakan istilah yang di definisikan dengan cermat, jelas, dan akurat representasinya dengan simbol dan padat. Sedangkan menurut Johnson dan Myklebust yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman (2002:252) matematika merupakan bahasa simbiolis yang fungsi
Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
praktisnya
untuk
mengekspresikan
hubungan-hubungan
kuantitatif
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan
Berdasarkan hasil penelitian ini
keruangan sedangkan fungsi teoritisnya
melalui model problem solving dapat
merupakan untuk memudahkan berfikir.
mengatasi masalah pembelajaran. Hal ini
Dari beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dapat
di
buktikan
dengan
adanya
peningkatan hasil belajar yang baik pula.
matematika merupakan suatu kegiatan
Dalam
penelitian
pembelajaran untuk memahami pola,
pemecahan
konsep
berdasarkan enam indikator diantaranya
dengan
kemampuan mencari
menekankan
berlogika atau
siswa
menggali
pada untuk konsep
berdasarkan pengalaman.
sebagai
masalah
kemampuan
berikut:
pertanyaan,
dapat
(1)
(2)
diukur
menganalisis memfokuskan
pertanyaan, (3) mengidentifikasi asumsi, (4) menulis jawaban atau solusi dari permasalahan
METODE PENELITIAN
soal,
(5)
menarik
Jenis penelitian yang digunakan
kesimpulan dari solusi permasalahan
dalam penelitian ini adalah penelitian
soal, (6) menentukan alternatif-alternatif
deskriptif dengan pendekatan kualitatif
cara lain dalam menyelesaikan masalah.
untuk
menganalisis
kemampuan
menemukan dan memecahkan masalah pada siswa kelas IV-A SD Negeri 2 Punggul, Gedangan pada materi simetri. Kemampuan memecahkan masalah diidentifikasi
berdasarkan
indikator
Berikut ini merupakan persentase hasil ketuntasan belajar siswa: Tabel
1.
Kriteria
Penilaian
Acuan
Patokan (PAP) tentang kemampuan pemecahan masalah
kemampuan memecahkan masalah pada siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah 35 siswa kelas IV-A serta guru kelas. Teknik
yang
digunakan
dalam
pengumpulan data berupa observasi dan wawancara.
Kategori pemecahan masalah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Persentase penguasaan 90-100 80-89 65-79 55-64 00-54
Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Berdasarkan
dari
Dari keseluruhan siswa yang
kemampuan pemecahan masalah kelas
saya gunakan sebagai subjek penelitian
IV-A dalam ketuntasan belajar:
ini memiliki persentase yang berbeda-
Data
hasil
kemampuan
pemecahan
masalah dikumpulkan pada tes uraian suatu kemampuan pemecahan masalah yang telah mengacu pada indikator kemampuan pemecahan masalah, pada masing-masing ditentukan mengetahui
harus
indikator
sudah
dianalisis
peroleh dari keseluruhan siswa,
ada
persentase yang tinggi dan ada yang rendah
melainkan pemikiran setiap
siswa sangat berfarian dalam pendapatan persentase tersebut. KESIMPULAN
keberhasilan
Berdasarkan hasil observasi yang
siswa yang sebagai subjek penelitian
dilakukan pada kelas IV-A SD Negeri 2
dalam
Punggul
meningkatkan
pemecahan disajikan indikator
persentase
untuk
beda dalam tiap indikator yang di
masalah. tabel
hasil
kemampuan
kemampuan
dalam
masalah
yang
Berikut
ini
memecahkan
analisis
per
diberikan oleh guru ajarnya tergolong
kemampuan
pemecahan
sedang
hal
setiap
siswa
ini
dibuktikan
masalah untuk mengetahui hasil dari
pencapaian
keseluruhan siswa yang sebagai subjek
memecahkan masalahnya pada siswa
tersebut.
sebagai berikut: Beberapa siswa belum
Tabel 2. Hasil Analisis Per Indikator Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika No 1. 2. 3. 4.
5.
6.
Indikator Menganalisis pertanyaan Memfokuskan pertanyaan Mengidentifikasi asumsi Menulis jawaban atau solusi dari permasalahan soal Menarik kesimpulan dari solusi permasalahan yang telah diperoleh Menentukan alternatif alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah
persentase 80% 70%
menuntaskan
indikator
dari
dalam
kemampuan
memecahkan
masalah di kelas, Kemampuan siswa setelah dilakukannya problem solving atau setelah diberikan soal-soal latihan secara berkala mulai meningkat. Untuk menyelesaikan permasalahan siswa yang
72% 69%
kurang mampu dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru
69%
ajarnya yang masih tergolong sedang maka, peneliti memberikan saran sebagai
70%
solusi dari permasalahan siswa yang kurang mampu memecahkan masalah dengan cara memberikan latihan terus
Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
menerus
agar
lebih
berpengalaman
Wahana Publikasi Karya Tulis
dalam memecahkan setiap permasalahan
Ilmiah di Bidang Pendidikan
yang ada serta memahami langkah dalam
Matematika, 1(2).
menyelesaikan permasalahan tersebut. Agar
peserta
didik
menjadi
lebih
mandiri, kreatif serta berpikir secara kritis.
Shapiro
(2000).
Thinking
About
Mathematics: The Philosophy of Mathematics.Dalam
"Proses
Berfikir Kritis Siswa Sekolah Dasar
SARAN Dari
hasil
observasi
dalam
Memecahkan
peneliti
Masalah Berbentuk Soal Cerita
memberikan saran kepada guru agar
Matematika Berdasarkan Gaya
mampu menerapkan metode, model,
Belajar".
ataupun pendekatan yang cocok untuk
https://scholar.google.co.id/citati
siswa yang dapat mengasah kemampuan
ons?user=owOgu_gAAAAJ&hl=
siswa dalam memecahkan masalah dan
id. Pada (31 Mei 2017 jam 14:50
lebih berpikir kritis.
WIB) Suherman,
DAFTAR PUSTAKA Amir, M. F. (2015). Proses Berpikir Kritis
Siswa
dalam
Memecahkan
Berbentuk
Sekolah
Soal
Dasar Masalah Cerita
Matematika Berdasarkan Gaya belajar.
JURNAL
EDUCATOR
MATH
NUSANTARA:
Diakses
Erman(2003)
dari
dalam
http://yuriniky.wordpress.com/20 06/03/21/hakikat-matematikapembelajaran-matematika-danteori-belajar// diakses pada (31 Mei 2017 jam 17:20WIB)