MENINGKATKAN DAYA SAING MELALUI
INOVASI IMPROVING COMPETITIVENESS TROUGH INOVATION
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
SURVEYOR INDONESIA
02
04
18
24
COVER STORY
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
44
84
94
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
156 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
182 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
COVER STORY
“Inovasi untuk Menjamin Keselamatan Infrastruktur Indonesia” “Innovation to Ensure Safety Infrastructure in Indonesia” Pada tahun 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan melakukan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi. Hasil dari perbaikan adalah peningkatan skor Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang melonjak drastis di atas 140 poin. Dimana skor ini tahun depan akan menyentuh “Good Performance”, suatu capaian yang luar biasa mengingat pembenahan dilakukan dalam kurun waktu yang pendek. Perbaikan internal ini dilakukan dalam kondisi tantangan berat yang harus dihadapi Perseroan karena menurunnya harga komoditas minyak dan gas bumi yang berdampak pada menurunnya kinerja keuangan pelanggan – pelanggan PT Surveyor Indonesia (Persero) di sektor Migas, sehingga rencana dan target pendapatan di sektor ini pun juga terseret turun. Dalam kondisi ini PT Surveyor Indonesia (persero) melakukan berbagai upaya efisiensi dan optimalisasi sumber daya. Pembenahan di lingkungan internal PT Surveyor Indonesia (Persero) ini juga untuk mengantisipasi dinamika industri karena Indonesia sudah memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), dimana persaingan dengan perusahaan inspeksi luar negeri akan semakin ketat. Kesiapan menyongsong MEA pun sudah dicapai oleh PT Surveyor Indonesia (Persero) dengan diterbitkannya sertifikat akreditasi ISO 17020 sebagai perusahaan inspeksi berstandar internasional dan ISO 17025 sebagai perusahaan pengujian berstandar internasional. Yang lebih membanggakan adalah akreditasi ISO 17020 tersebut meliputi Cabang Singapura yang memiliki layanan di Vietnam, Thailand, Taiwan, dan Hong Kong. Dengan terus melakukan inovasi bisnis, bisnis PT Surveyor Indonesia (Persero) akan terus bertumbuh dan berkembang di masa depan, di era MEA. Inovasi dilakukan oleh perusahaan dan anak perusahaan melalui pengembangan berbagai produk misalnya: pemeriksaan kelayakan jembatan dan pengembangan jasa pemulihan lingkungan akibat pencemaran limbah. Inovasi juga dilakukan melalui investasi peralatan dengan teknologi terkini dan laboratorium untuk memenuhi harapan pelanggan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan. In 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) completed its internal business process improvement by adopting systems automation through the use of information technology. Results of this improvement is the increase in Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) score which soared above 140 points. And next year this score will reach “Good Performance”, a remarkable achievement considering that this improvement was made in a short period. Internal improvement was brought about against the backdrop of severe challenges that must be faced by the Company due to the decline in the prices of oil and gas, impacting the decline in the financial performance of customers of PT Surveyor Indonesia (Persero), especially in the oil and gas sector, which then lead in the decrease in the revenue plan and targets from this sector. In the midst of such condition, PT Surveyor Indonesia (Persero) has to promote efficiency and optimize its resources. Improvements in the internal environment of PT Surveyor Indonesia (Persero) is also aimed to anticipate the dynamics of the industry since Indonesia has entered the AEC (ASEAN Economic Community), where the competition with overseas companies will be increased. PT Surveyor Indonesia (Persero) has prepared itself towards MEA with the issuance of ISO 17020 accreditation as an inspection company with international standard and ISO 17025 as testing company with international standard. What make the Company even prouder is the ISO 17020 accreditation that includes the Singapore branch office which provides services in Vietnam, Thailand, Taiwan, and Hong Kong. By continuing to do business innovation, PT Surveyor Indonesia (Persero) businesses will continue to grow and be developed in the future, in the era of MEA. Innovations made by the Company and its subsidiaries through the development of various products, for example: examination on the feasibility of bridges and environmental recovery services. Innovation is also brought about through investments in latest technology equipment and labs to meet customer expectations and enhance the Company’s business growth.
01
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Nama dan Alamat Lengkap Perusahaan Company’s Name and Address
Nama Perusahaan/ Name of the Company : Berkedudukan di/ Head Office
PT Surveyor Indonesia (Persero)
: Jakarta
Alamat/Address : Graha Surveyor Indonesia Lt. 4-11 Jl. Gatot Subroto Kav. 56, Jakarta 12950 Indonesia Telepon/Telephone : 62-21-5265526 Faksimili/Facsimile : 62-21-5265525 Pembentukan Perusahaan/ Establishment Date : 1 Agustus 1991 Modal Dasar/ Authorized Capital : Rp50.000.000.000,Modal Ditempatkan & Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid : Rp25.000.000.000,Kepemilikan/ Ownership : Pemerintah Republik Indonesia/The Government of the Republic of Indonesia : 85,12% Societe Generale de Surveillance SA: 10,40% PT Sucofindo : 4,48% Bidang Jasa/ Business Line : Email Situs/Site 4
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Migas & Petrokimia Energi & Sistem Pembangkit Mineral & Batubara Industri & Fasilitas Pemerintah & Institusi Sertifikasi Sistem & Keselamatan Jasa Umum
:
[email protected] : www.ptsi.co.id
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Bidang Usaha
Line of Business
Berdasarkan Akte Notaris Vera Dewi Rochyati SH, MKn, perubahan Anggaran Dasar Tahun 2011, Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan adalah melakukan usaha di bidang Survei, Verifikasi, Inspeksi, Sertifikasi dan Konsultansi serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan dan/atau mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Based on Notary Deed by Ms. Vera Dewi Rochyati SH, MKn, amendment in the Articles of Association 2011, the Objectives and Business Activity of the Company is providing various services, such as Survey, Verification, Inspection, Certification and Consultancy and optimizing the use of the Company’s resources to produce goods and / or services of high quality and strong competitiveness to obtain and / or the pursuit of profit in order to increase the value of the Company by applying the principles of Limited Liability Company.
Kegiatan Usaha yang dijalankan PTSI berdasarkan Anggaran Dasar di atas adalah melakukan kegiatannya pada bidang Survei, Verifikasi, Inspeksi, Sertifikasi dan Konsultansi dengan proses bisnis PTSI secara umum dibagi menjadi dua yaitu Proses Bisnis terkait Operasional dan Proses Bisnis yang terkait dengan Pembuatan Kebijakan Perusahaan.
PTSI business activities is carried out based on the Articles of Association is conducting its activities in the field of survey, verification, Inspection, Certification and Consultancy, with PTSI business processes are generally divided into two division, namely Business Process related to Operations and Business Processes related to Policy Making.
Riwayat Singkat Perusahaan
Brief History of the Company
PT Surveyor Indonesia (Persero) didirikan pada tanggal 1 Agustus 1991 dengan misi membantu Pemerintah Republik Indonesia dalam memperlancar aliran barang modal dan peralatan ke Indonesia dari seluruh dunia melalui jasa pemeriksaan pra-pengapalan yang bertaraf internasional. Sejak bulan April 1997, kami merumuskan misi sebagai perusahaan jasa surveyor dalam arti yang lebih luas.
PT Surveyor Indonesia (Persero) was established on August 1, 1991 with a mission to assist the Government of the Republic of Indonesia in facilitating the flow of capital goods and equipment to Indonesia from around the world through the pre-shipment inspection services of international standards. Since April 1997, we formulated the mission as a surveyor service company in a broader sense.
Kini PT Surveyor Indonesia (Persero) kian mantap mencapai visi menjadi perusahaan independent assurance kelas dunia. Sebagai perusahaan pemberi jaminan kepastian yang tidak memihak dalam setiap transaksi (independent assurance), kami memiliki pengalaman melayani pasar jasa tersebut, didukung oleh sumber daya manusia dengan kompetensi tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan kami.
Now PT Surveyor Indonesia (Persero) is growing steadily achieving the vision to become a worldclass independent assurance company. As a company giving an impartial assurance in any transaction (independent assurance), we have experience serving the services market, supported by High competence human resources in providing the best service to our customers.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
5
6
Layanan independent assurance kami fokuskan pada lima sektor yaitu industri dan perdagangan, energi dan sumber daya mineral, telematika, transportasi, pertanian, kehutanan, kelautan dan lingkungan hidup. Kompetensi dalam lima sektor tersebut mencakup enam bidang jasa yaitu industry dan fasilitas, pemerintahan dan institusi, sertifikasi keselamatan dan jasa umum, migas dan petrokimia, mineral dan batubara, serta energi dan sistem pembangkit listrik.
Our independent assurance service is focused on five sectors, namely industry and trade, energy and mineral resources, telematics, transportation, agriculture, forestry, fisheries and environment. Competence in five sectors covering six areas of services namely industry and facilities, government and institutions, safety certification and public services, oil and gas and petrochemicals, minerals and coal, and energy and power generation systems.
Dalam melaksanakan kegiatan Independent Assurance, kami berhasil meraih akreditasi ISO 17020 dan ISO 17025 untuk kegiatan Inspeksi dan pengujian laboratorium. Sistem manajemen yang kami terapkan saat ini pun telah memenuhi persyaratan ISO 9001 dan OHSAS 18001 dan juga SMK3 yang didukung 125 tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dukungan kerjasama dari berbagai Lembaga Nasional dan Internasional.
For conducting Independent Assurance activities, we are accredited by ISO 17020 and ISO 17025 for inspection and laboratory testing activities. Our management system complies with the requirements of ISO 9001 and OHSAS 18001 and also SMK3 supported by 125 experts from various disciplines and the cooperation support of various National and International Institutions.
Melalui pengalaman di berbagai bidang, kami telah membangun pengetahuan luas dalam proses bisnis yang membuat kami mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan khusus dari pengguna jasa. Kami terus melakukan inovasi jasa-jasa baru dengan dukungan teknologi sehingga memberi nilai tambah kepada pelanggan. Jasajasa inovatif ini mempunyai manfaat yang sesuai dan memberi kontribusi yang strategis bagi kepentingan nasional dalam jangka panjang.
Through the experiences in various fields, we have built up extensive knowledge in business processes enables us to provide services that meet the specific needs of service users. We continue to conduct innovation on new services with technological support, so that it gives added value to the customer. These innovative services have the appropriate benefits and contribute to the strategic national interests in the long term.
PT Surveyor Indonesia (Persero) berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor cabang di seluruh Indonesia yang menyediakan layanan baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Untuk memastikan penyajian jasa yang optimal, jaringan internasional kami didukung oleh sejumlah mitra kerja dari seluruh dunia yang memiliki reputasi internasional di bidangnya masing-masing.
PT Surveyor Indonesia (Persero) is headquartered in Jakarta and has branch offices throughout Indonesia that provides services in both the domestic market and abroad. To ensure optimal presentation of services, our international network is supported by a number of partners from around the world who have international reputations in their respective fields.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
JEJAK LANGKAH MILESTONES
1 Agustus 1991
PT Surveyor Indonesia (Persero) didirikan dengan fungsi Pre Shipment Inspection (PSI). PT Surveyor Indonesia (Persero) was founded as Pre Shipment Inspection (PSI) company.
Kontrak kerja PSI dicabut. PT Surveyor tidak lagi mengerjakan PSI. Work contract on PSI is revoked. PT Surveyor no longer handle PSI.
1998
PT SI melakukan sejumlah diversifikasi produk jasa berbasis survei, verifikasi, monitoring, dan konsultansi. PT SI conducted a number of product/ services diversification based on survey, verification, monitoring, and consultancy
Lorem ipsum dolor sit amet, adipisicing elit, PT SIconsectetur membentuk 6 Unit Bisnis Strategis PTsed SI founded 6 Strategic Business Units does eiusmod tempor incididunts uteb laborent et
2009
2000 2016
PT SI meningkatkan kompetensi karyawan. PT SI improved its employees competence.
PT SI mulai melakukan re-focusing pada bisnis yang sudah dijalankan, dengan mengoptimalkan kekuatan sebagai independent assurance. PT SI started to refocus on existing business by optimizing its strength as independent assurance.
2015
1 April 1997
2010
PT SI melakukan re-organisasi berbasis pasar dengan membentuk 4 sektor berbasis kompetensi. Yaitu: Sektor Pemerintahan dan Jasa Umum, Migas dan Energi, Infrastruktur, serta Mineral dan Batubara. PT SSI reorganized itself based on market, by establishing 4 competence-based sectors, namely: Government and Public Services Sector, Oil and Gas and Energy Sector, Infrastructure and Minerals and Coal.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
7
VISI & MISI
VISION & MISSION
VISI Vision Menjadi Perusahaan Independent Assurance Kelas Dunia. To be a World Class Independent Assurance Company.
MISI Mission • Memberikan jasa yang berdasarkan standard dan regulasi. To provide services based on industrial standards and rules. • Melaksanakan jasa secara profesional dan berdaya saing untuk mendukung perdagangan global. To deliver our services professionally and competitively to support global trade. • Menciptakan nilai tambah kepada Pemangku Kepentingan melalui Penelitian yang berkualitas dan Modal Manusia yang kompeten. To create added value for the stakeholders through high quality research and competent human capital.
8
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
9
10
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
dn
/ rso
/mod
Anak Anak Perusahaan Perusahaan
/pol
Ka. Unit Manajemen Resiko - Toto Martin B S
- Arief Wardhana
Ka. Unit PKBL
Ka. Divisi Dukungan Operasi - Yusuf Setyabudhi
Ka. Divisi Manajemen Fasilitas - Ajat Jatnika
/bi
Ka. Divisi Perencanaan Perusahaan, Sistem & K3LL
Ka. Divisi Keuangan & Akuntansi - Abubakar A
Ka. Unit Teknologi Informasi - David Januardi
Ka. Divisi Sumber Daya Manusia - N Made Oka D
- Negari Karunia Adi
Koordinator Perencanaan & SDM - N Made Oka D
Koordinator Keuangan & Administrasi – Abubakar A
Ka. Satuan Pengawasan Intern - Ketut Sunarta
PT. SURVEYOR INDONESIA
Direktorat Utama M. Arif Zainuddin
Dewan Komisaris
Ka. UB Infrastruktur –
Ka. UB Mineral dan Batubara - Mukhlison Mas'udi
Ka. UB Penguatan Institusi & Kelembagaan - Anjar Niryawan
Ka. UB Migas & Sistem Pembangkit - Djusep Sukriatno
Ka. Divisi Pengembangan Bisnis - Imam Dasuki
Haris Widodo
:
Tanggal :
SKD
Lampiran I
Direktorat Operasi Bambang Isworo
Koordinator Unit Bisnis – Anjar Niryawan
STRUKTUR ORGANISASI PT SURVEYOR INDONESIA
M. ARIF ZAINUDDIN
PT Surveyor Indonesia Direktur Utama
Cabang, CABANG CABANG Cabang Madya, Cabang Pratama
Koordinator Cabang - Maman
- Ponky L. Kardono
Sekretariat Perusahaan
Mei 2015
/DRU-V/DSDM/2015
STRUKTUR ORGANISAI
ORGANIZATIONAL STRUCTURE
/bi
Cabang Madya Semarang Benny Sujarwo
Cabang Pratama Aceh Agus Priyono
Cabang Pratama Banjarbaru Yosy Sunarso Cabang Pratama Padang Febrizon
Cabang Surabaya Darmansyah Lubis
Cabang Palembang Epi Darlis
Cabang Balikpapan Syafrial
Cabang Madya Medan Jufnaidi Salim
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
M. ARIF ZAINUDDIN
PT Surveyor Indonesia Direktur Utama
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
/pol
Cabang Madya Batam Igit Patnowati
Cabang Pekanbaru Darwin Abbas
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
/mod
Cabang Madya Makassar Andi Ridwan
Cabang Jakarta Agus Rahmad
Koordinator Cabang
Mei 2015
/DRU-V/DSDM/2015
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
dn
Direktorat Operasi
:
Tanggal :
SKD
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
/ rso
PT. SURVEYOR INDONESIA
DIREKTORAT OPERASI
Lampiran I
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
11
NILAI-NILAI PERUSAHAAN COMPANY VALUES
INTEGRITAS Integrity Menyatakan yang sebenarnya secara tidak memihak. To state the truth impartiall.
KOMPETENSI Competence Memiliki keahlian, pengetahuan, perilaku dan sikap yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan secara profesional. To have the proper expertise, knowledge, behaviour and attitude to work professionally.
INOVASI Innovation Menghasilkan cara-cara yang lebih tepat dalam bekerja. To create more appropriate ways of working CARE.
KEPEDULIAN Care Menunjukkan kepedulian, penghargaan, dan sikap membantu. To show care, appreciation and helping attitude.
foto
12
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PENGHARGAAN & SERTIFIKASI AWARD & CERTIFICATION
SERTIFIKASI YANG BERLAKU TAHUN 2015/ Certification Valid in 2015 No
Unit Kerja
1.
Kantor Pusat
Sistem Manajemen Yang Diterapkan
Sertifikat Yang Sudah Dimiliki
Badan Sertifikasi
Certificate Registration
Tanggal Keluar Sertifikat/ Akreditasi
Masa Sertifikat Berlaku
Mutu
ISO 9001:2008
SAI Global
QMS41127
03 Maret 2015
03 Maret 2015
03 Maret 2018
2.
K3
PP No. 50 Tahun 2012
Kemenaker - PT Jatim Asspek Nusantara
Reg. SMK3.2013. 42/972
22 April 2013
22 April 2013
21 April 2016
3.
Lembaga Inspeksi
ISO 17020:2012
KAN (Komite Kareditasi Nasional)
LI-072-IDN
18-Nov-15
18-Nov-15
17-Nov-19
Mutu
ISO 9001:2008
SAI Global
QMS41127
03 Maret 2015
03 Maret 2015
03 Maret 2018
5.
K3
OHSAS 18001:2007
TUV NORD
05 01 D 12010
27 April 2012
27 April 2012
26 April 2015
6.
K3
Permenaker No.PER.05/ MEN/1996
PT Surveyor Indonesia (Persero)
Reg.0231/849/ 23 April 2012 SURVEYOR/2012
23 April 2012
22 April 2015
K3
Permenaker No.PER.05/ MEN/1996
PT Surveyor Indonesia (Persero)
Reg.0210/918/ 23 April 2012 SURVEYOR/2012
23 April 2012
22 April 2015
8.
Laboratorium
ISO 17025 :2005
KAN (Komite Kareditasi Nasional)
LP-928-IDN
29 Juli 2015
29 Juli 2015 28 Juli 2019
9.
Inspeksi
SNI 19-170202012
Komite LI-051-IDN Akriditasi Nasional (KAN)
23 Nopember 2012
23 Februari 2015
22 Nopember 2016
K3
PP 50 Tahun 2012
Kemenakerjaan Reg. RI SMK3.2015 JAN. SK-78
31 Agustus 2015
31 Agustus 2015
30 Agustus 2018
11.
K3
OHSAS 18001:1999
Lloyd’s Register Quality Assurance
JKT 0500359
20 Januari 2007
20 Januari 2013
19 Januari 2016
12.
K3
PP No. 50 Tahun 2012
Kemenaker - PT Jatim Asspek Nusantara
Reg. SMK3.2013. 172/958
22 April 2013
22 April 2013
21 April 2016
13.
Inspeksi
SNI 19-170202012
Komite LI-025-IDN Akriditasi Nasional (KAN)
01 April 2013
16 Februari 2015
31 Maret 2017
Mutu
ISO 9001:2008
Lloyd’s Register Quality Assurance
16 Februari 1999
20 Mei 2011
16 Mei 2014
Laboratorium
SNI ISO/IEC 17025:2008
Komite LP-773-IDN Akriditasi Nasional (KAN)
19 September 2013
19 September 2013
18 September 2017
4.
7.
10.
14.
15.
Cabang Jakarta
Cabang Palembang
Cabang Banjarbaru
Cabang Batam
JKT 0403077/A
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
13
No
Unit Kerja
16
Cabang Balikpapan
17
18
Cabang Semarang
19
Sertifikat Yang Sudah Dimiliki
Badan Sertifikasi
Certificate Registration
Tanggal Keluar Sertifikat/ Akreditasi
Masa Sertifikat Berlaku
Mutu
OHSAS 18001:2007
SAI Global
HSM 40314
14 Februari 2014
14 Februari 2014
13 Febrauri 2017
K3
PP No. 50 Tahun 2012
Kemenaker - PT Jatim Asspek Nusantara
Reg. SMK3.2014. SK-268
14 Mei 2014
14 Mei 2014
13 Mei 2017
Laboratorium
ISO 17025 :2005
KAN (Komite Kareditasi Nasional)
LP-945-IDN
18-Nov-15
18-Nov-15
17-Nov-19
K3
PP 50 Tahun 2012
Kemenakerjaan Re. SMK3.2015. RI JAN.SK-68
31 Agustus 2015
31 Agustus 2015
30 Agustus 2018
20
Cabang Pekanbaru
Inspeksi
SNI 19-170202012
Komite LI-051-IDN Akriditasi Nasional (KAN)
23 Nopember 2012
23 Februari 2015
22 Nopember 2016
21
Cabang Surabaya
K3
OHSAS 18001:1999
Lloyd’s Register Quality Assurance
JKT 0500359
20 Januari 2007
20 Januari 2013
19 Januari 2016
22
K3
PP No. 50 Tahun 2012
Kemenaker - PT Jatim Asspek Nusantara
Reg. SMK3.2013. 172/958
22 April 2013
22 April 2013
21 April 2016
23
Inspeksi
SNI 19-170202012
Komite LI-025-IDN Akriditasi Nasional (KAN)
01 April 2013
16 Februari 2015
31 Maret 2017
PP 50 Tahun 2012
Kemenakerjaan Re. SMK3. 2015. 31 Agustus RI JAN.SK-49 2015
31 Agustus 2015
30 Agustus 2018
24
14
Sistem Manajemen Yang Diterapkan
Cabang Aceh K3
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM COMPOSITION OF SHAREHOLDER
Societe Generale de Surveillance SA
-
PT Sucofindo Sucofindo PT
4,48%
-
%
Pemerintah Republik Indonesia The Government of the Republic Indonesia
,40
-
10
Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholder
85,12%
Informasi Saham
Stock Price Information
Surveyor Indonesia bukan perusahaan terbuka sehingga tidak memiliki saham yang diperdagangkan di pasar modal, itu sebabnya Perseroan tidak menampilkan data historis harga saham tahun 2015.
Surveyor Indonesia is not public company, so it has no stock/share, which traded, in the capital market, therefore the Company does not illustrate historical data of stock price during 2015.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
15
DAFTAR ENTITAS ANAK DAN/ATAU ENTITAS ASOSIASI LIST OF SUBSIDIARIES AND/OR ASSOCIATIONS
PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI)
PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI)
Kegiatan Usaha: Jasa inspeksi, survey dan uji laboratorium di industri pertambangan batubara Mulai Beroperasi: Tahun 2002 Kepemilikan Saham: 99 % Alamat Kantor: Menara Bidakara 2, Lantai 3, Unit 03A, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73, Jakarta 12870 Kantor Cabang: 1. Cabang Samarinda : Jl. Basuki Rahmat No. 4, Samarinda 75121 2. Cabang Banjarbaru : Jl. A. Yani KM 35,2 No.31, Banjarbaru 70713 3. Cabang Palembang : Komplek Ruko & Pergudangan Blok AB No. 9-10, Jl. Tembus Alang-Alang Lebar, Palembang 30154 4. CabangBerau : Jl. Harm-Ayoeb, Sei Bedungan, Tanjung Redeb, Berau 77310
Business Activity : Inspection, survey and laboratory test services in coal mining industry
PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI) didirikan berdasarkan Akta Notaris Yati Kusnoviati Hermen, SH Nomor : 41 tanggal 9 Juli 2002 di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor : C- 21824.HT.01.01.TH 2002 tanggal 8 November 2002 dan telah diubah terakhir dengan Akte Notaris Surjadi, SH Nomor : 11 tanggal 14 Februari 2013, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : AHUAH.01.10-09830 tanggal 18 Maret 2013.
PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI) was founded based on Notarial Deed of Yati Kusnoviati Hermen, SH Number: 41 dated 9 July 2002 in Jakarta, and has obtained legalization from the Minister of Justice and Human Rights Number: C- 21824.HT.01.01.TH 2002 dated 8 November 2002 and has been amended lastly with Notarial Deed of Surjadi, SH Number: 11 dated 14 February 2013, and has obtained legalization from Minister of Law and Human Rights Number: AHU-AH.01.10-09830 dated 18 March 2013.
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Dewan Komisaris terdiri dari : Komisaris: Abubakar Alhadar Dewan Direksi terdiri dari : Direktur Utama: Tri Widodo Direktur: Hermawan Setia Kesuma Direktur: Bambang Her Priyambodo
16
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Starting Year of Operation : 2002 Ownership of Shares : 99 % Office Address : Menara Bidakara 2, Floor 3, Unit 03A Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73 Jakarta 12870 Branch Office : 1. Samarinda Branch : Jl. Basuki Rahmat No. 4, Samarinda 75121 2. Banjarbaru Branch : Jl. A. Yani KM 35,2 No.31, Banjarbaru 70713 3. Palembang Branch : Komplek Ruko & Pergudangan Blok AB No. 9-10, Jl. Tembus Alang-Alang Lebar, Palembang 30154 4. Berau Branch : Jl. Harm-Ayoeb, Sei Bedungan, Tanjung Redeb,Berau 77310
Board of Commissioners consists of : Commissioner : Abubakar Alhadar Board of Directors consists of : President Director : Tri Widodo Director : Hermawan Setia Kesuma Director : Bambang Her Priyambodo
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT Synerga Tata Internasional (STI)
PT Synerga Tata Internasional (STI)
Kegiatan Usaha: Jasa manajemen energi, jasa kontraktor di bidang penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan dan jasa perdagangan lainnya. Mulai Beroperasi: Tahun 2008 Kepemilikan Saham: 60% Alamat Kantor: Graha Surveyor Indonesia, Lantai 4, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56, Jakarta 12950
Business Activity : Energy management service, contractor service in the field of electricity infrastructure supply and other trade services.
PT Synerga Tata Internasional (STI) didirikan berdasarkan Akta Notaris Erning Tri Irjayanti, SH MKn Nomor : 9 tanggal 14 November 2008 di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Nomor : AHU23854.AH.01.01.TH 2008 tanggal 5 Desember 2008.
PT Synerga Tata Internasional (STI) was founded based on Notarial Deed of Erning Tri Irjayanti, SH MKn Number: 9 dated 14 November 2008 in Jakarta, and has obtained legalization from the Minister of Justice and Human Rights Number: AHU-23854. AH.01.01.TH 2008 dated 5 December 2008.
Pada tanggal 9 Januari 2013, PT Surveyor Indonesia (Persero) membeli 60% saham PT Synerga Tata Internasional (Pt STI) sebesar Rp610.980.000,00 melalui Akta No. 06 tanggal 9 Januari 2013 oleh Notaris Surjadi, SH dan disahkan oleh Departemen Hukum dan HAM melalui keputusan no AHU-0010374.AH.01.09 tanggal 13 Februari 2013. Selanjutnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 7 Februari 2013, para pemegang saham sepakat untuk menambah modal ditempatkan dan disetor, di mana PTSI menambahkan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp916.800.000,00, melalui akta Notaris Surjadi SH No. 05 tanggal 7 Februari 2013 dan disahkan oleh Departemen Hukum dan HAM melalui keputusan No. AHU-0019277AH.01.09 tanggal 6 Maret 2013.
On 9 January 2013, PT Surveyor Indonesia (Persero) purchased 60% shares of PT Synerga Tata Internasional (Pt STI) at amount Rp610.980.000,00 through Deed No. 06 dated 9 January 2013 by Notary Surjadi, SH and was legalized by the Ministry of Law and Human Rights by the decree No AHU-0010374. AH.01.09 dated 13 February 2013. Further through the Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) dated 7 February 2013, the shareholders agreed to increase the issued and paid up capital, which PTSI increased the issued and paid up capital at amount Rp916.800.000,00, by Notarial Deed of Surjadi SH No. 05 dated 7 February 2013 and was legalized by the Ministry of Law and Human Rights by the decree No AHU-0019277AH.01.09 dated 6 March 2013.
Adapun susunan pengurus perusahaan telah ditetapkan melalui Akta Notaris Surjadi, SH No. 09 tanggal 11 Februari 2013 dan disahkan oleh Departemen Hukum dan HAM melalui keputusan No. AHU-0029884. AH.01.09 tanggal 5 April 2013 adalah sebagai berikut:
While the composition of company management has been stipulated by the Notarial Deed of Surjadi, SH no. 09 dated 11 February 2013 and legalized by the Ministry of Law and Human Rights by the decree No AHU-0029884.AH.01.09 dated 5 April 2013 is as follows:
Struktur Organisasi Dewan Komisaris terdiri dari : Komisaris Utama: Ketut Sunarta Komisaris: Abdul Havid Riva’i Dewan Direksi terdiri dari : Direktur Utama: Ady Susanto DirekturOperasi: Budi Wiyono
Organizational Structure Board of Commissioners consists of: President Commissioner : Ketut Sunarta Commissioner : Abdul Havid Riva’i Board of Directors consists of : President Director : Ady Susanto Operation Director : Budi Wiyono
Starting Year of Operation : 2008 Ownership of Shares : 60% Office Address : Graha Surveyor Indonesia, Floor 4, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56, Jakarta 12950
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
17
02
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHT
Ikhtisar Keuangan Penting Key Financial Highlights Dalam Jutaan Rupiah/In Million Rupiah Uraian/Description
2011
2012
2013 *
2014 *
2015
%
%
%
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(2/1)
(3/2)
(4/3)
(5/4)
Pendapatan/Revenue
591,097
795,896
762,299
800,774
849,868
134.6
95.8
105.0
106.1
Baban Jasa/Cost of Services
434,695
577,917
549,962
589,577
644,519
132.9
95.2
107.2
109.3
Laba Operasi Sebelum Bagian Laba Kerja Sama Operasi (KSO)/Gross Profit Before Joint 156,402 Venture Profit Share
217,978
212,337
211,197
205,348
139.4
97.4
99.5
97.2
Laba Kerja Sama Operasi (KSO)/Joint Venture 58,660 Profit Share
75,540
118,597
178,058
148,309
128.8
157.0
150.1
83.3
Laba Operasi/Gross Profit
215,062
293,518
330,934
389,255
353,657
136.5
112.7
117.6
90.9
Beban Pemasaran, Umum & Administrasi/ Marketing, General and Administrative 137,390 Expenses
189,620
201,418
243,521
217,983
138.0
106.2
120.9
89.5
Laba Usaha/Operating Income
103,898
129,516
145,734
135,674
133.8
124.7
112.5
93.1
77,672
Pendapatan & Beban diluar Usaha/Income & Expense Outside Business 5,166
1,448
15,092
6,463
(8,978
28.0
1,041.9
42.8
(138.9)
Laba Bersih Sebelum Pajak/Income Before 82,838 Tax
105,346
144,608
152,197
126,696
127.2
137.3
105.2
83.2
Laba Bersih Tahun Berjalan/Income for the 57,682 Year
73,385
103,790
109,511
91,443
127.2
141.4
105.5
83.5
450
-
(4,864)
234,237
76.9
0.0
n.a
(4,816.1)
73,836
103,790
104,647
325,680
126.7
140.6
100.8
311.2
73,303
104,281
110,139
91,726
127.1
142.3
105.6
83.3
83
(491)
(628)
(283)
n.a
(593.5)
127.8
45.0
73,753
104,281
104,648
325,677
126.6
141.4
100.4
311.2
83
(491
(1)
3
n.a
(593.5
0.2
(371.1)
Pendapatan Komprehensif Lainnya/Other Comprehensive Income 586 Laba Komprehensif Tahun Berjalan/ 58,268 Comprehensive Income for the Year Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Intetitas Induk/Incomefor the Year 57,682 Attributable to Owners of the Parent Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali/Income for the Year Attributable to Non Controlling Interests Laba Komprehensif yang Diatribusikan Kepada 58,268 Intetitas Induk/ Comprehensive Income for the Year Attributable to Owners of the Parent Laba Komprehensif yang Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali/ Comprehensive Income for the Year Attributable to Non Controlling Interests Total Aset/Total Assets
560,117
638,324
732,228
870,151
1,108,281 114.0
114.7
118.8
127.4
Total Liabilitas/Total Liabilities
196,980
211,712
219,061
259,698
240,125
107.5
103.5
118.6
92.5
Total Ekuitas/Total Equity
363,136
426,612
513,167
610,454
868,156
117.5
120.3
119.0
142.2
20.8%
24.9%
21.5%
11.8%
110.1
119.9
86.1
54.8
Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas/Return on 18.9% Averange Equity (ROE)
18
Imbal Hasil Rata-rata Investasi/Return on Averange Investment (ROI) 17.8%
18.3%
22.0%
19.3%
12.6%
103.1
120.0
87.8
65.4
Rasio Lancar/Current Ratio
298.1%
303.3%
320.1%
352.5%
81.8
101.7
105.5
110.1
Margin Laba Usaha/Operating Income Margin 13.1%
13.1%
17.0%
18.2%
16.0%
99.3
130.2
107.1
87.7
Margin LabaBersih/Operating Income Margin 9.8%
9.2%
13.7%
13.8%
10.8%
94.4
148.5
100.5
78.5
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
364.3%
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
19
RASIO KEUANGAN PENTING
LAMPIRAN 9
PT SURVEYOR INDONESIA KEY FINANCIAL RATIOS RASIO KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2015 NO I
II
III
IV
V
RASIO
RUMUS
Rasio Likuiditas
RKAP 31-12-15
1
Cash Ratio
Kas+surat Berharga jangka Pendek Kewajiban Lancar
X 100%
149,12%
156,81%
2
Acid Test Ratio
Kas + Efek + Piutang Kewajiban Lancar
X 100%
272,51%
296,72%
3
Current Ratio
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
X 100%
352,48%
389,42%
4
Net Working Capital To Sales
Modal Kerja Bersih Pendapatan Usaha
X 100%
57,38%
43,82%
Rasio Aktivitas 1
Inventory Turn Over
Persediaan Pendapatan
X 365 Hari
0,24
0,20
2
Collection Period
Piutang Usaha Pendapatan Usaha
X 365 Hari
102
76
3*
Total Asset Turn Over
Pendapatan Usaha Total Aktiva
X 100%
92,24%
128,70%
4
Sales To Net Working Capital
Pendapatan Usaha Net Working Capital
X 1 Kali
1,74
2,28
Rasio Leverage 1*
Debt To Total Assets
Total Hutang Total Aktiva
X 100%
21,67%
21,66%
2
Time Interest Earned
EBIT I
X 100%
N.A
N.A
Rasio Solvabilitas 1*
Solvability Ratio
Total Aktiva Total Hutang
X 100%
461,50%
461,78%
2*
Debt To Equity Ratio
Total Hutang Equity
X 100%
22,25%
21,95%
Rasio Rentabilitas 1
EBITDA Margin
EBITDA Pendapatan Usaha
X 100%
16,48%
16,94%
2
Net Profit Margin
Laba Sebelum Pajak Pendapatan Usaha
X 100%
14,91%
13,80%
3*
Return On Investment
EBIT + Penyusutan Total Asset
X 100%
12,64%
19,71%
4*
Return On Equity
Laba Setelah Pajak Equity
X 100%
11,78%
18,04%
Catatan : *) Sudah memperhitungkan revaluasi aset gedung sebagai bagian dari Total Aset
20
REALISASI 30-12-15
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PERISTIWA PENTING SIGNIFICANT EVENTS
Januari / January 2015 Maulid Nabi 2015 Maulid of the Prophet
Februari / February 2015 MOU BPPT MOU with BPPT
Maret / March 2015 RAPIM 2015 Leaders Meeting 2015
24 Maret 2015 Surveyor Berdonor Di 9 Kota Surveyor Blood Donation in 9 Cities
April 2015 Retreat Paskah Easter Retreat
April 2015 Workshop PLTU Workshop of Power Plant
11 Juni / June 2015 Peresmian Gedung SI Pekanbaru : “Tingkatkan Layanan Jasa Inspeksi Survey dan Konsultansi dengan Mengedepankan Kualitas” Inauguration of SI Building in Pekanbaru: "Promoting Survey Inspection and Consultancy Services by Enhancing Quality"
15 Juni / June 2015 PTSI Luncurkan Mading Pelangi PTSI Launched Mading Pelangi
Agustus / August 2015 Pameran BUMN 2015 The 2015 SOE Exhibition
18 September 2015 Pembangunan Sumber Mata Air Bantu Atasi Kekeringan Building Water Resources to Help Overcoming Drought
September 2015 K3 Award OHS Award
Oktober 2015 RUPS Luar Biasa Extra Ordinary GMS
22
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Oktober / October 2015 RAPIM 2015 Leaders Meeting 2015
Oktober / October 2015 BUMN Award SOE Award
November 2015 Baksos Jompo Social Activities at Nursing Home
November 2015 Porseni BUMN SOE Sport & Art Competition
November 2015 CSR 2015 CSR 2015
20 Desember / December 2015 Pelajar Jateng Ikuti Program Siswa Mengenal Nusantara ke Kalteng Students from Central Java followed the Program of "Siswa Mengenal Nusantara" at Central Kalimantan
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
23
03
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
LAPORAN DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS REPORT
24
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Mengingat kondisi perekonomian dunia yang secara umum belum cukup kondusif dalam menunjang pertumbuhan bisnis, kami menilai bahwa pencapaian PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun ini cukup memuaskan, dimana Surveyor Indonesia masih dapat membukukan catatan yang positif. Dengan Pendapatan Usaha Jasa sebesar Rp849,87 miliar, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp800,77 miliar. Given the condition of the world economy that in general was not conducive to support our business growth, we saw that the achievement of PT Surveyor Indonesia (Persero) in this year under review was quite satisfactory, with Surveyor Indonesia still posted a positive record, with Operating Income of Rp849.87 billion, an increase over the previous year of Rp800.77 billion.
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ijinkan saya mewakili seluruh anggota Dewan Komisaris Surveyor Indonesia dalam menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan atas pengelolaan perusahaan yang dilakukan Direksi sepanjang tahun 2015.
Praise be to God Almighty, please allow me on behalf of the Board of Commissioners to submit a report on the implementation of supervision on corporate management performed by the Board of Directors during the year of 2015.
Pertama-tama, Dewan Komisaris ingin menyampaikan apresiasi terlebih dahulu kepada Direksi dan seluruh Manajemen perusahaan atas pencapaian Perseroan di tahun 2015. Mengingat kondisi perekonomian dunia yang secara umum belum cukup kondusif dalam menunjang pertumbuhan bisnis, kami menilai bahwa pencapaian PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun ini cukup memuaskan, dimana Surveyor Indonesia masih dapat membukukan catatan yang positif. Dengan Pendapatan Usaha Jasa sebesar Rp849,87 miliar, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp800,77 miliar. Walaupun terjadi penurunan Laba Bersih Perseroan menjadi Rp91,44 miliar dari Rp109,51 miliar di tahun sebelumnya. Kami memaklumi hal ini merupakan konsekuensi dari situasi eksternal yang belum kondusif dan percaya bahwa Direksi dapat segera mengambil langkah yang tepat di kemudian hari.
First, the Board of Commissioners would like to express our appreciation to the Board of Directors and Management of the Company on the achievement of the Company in 2015. Given the condition of the world economy that in general was not conducive to support our business growth, we saw that the achievement of PT Surveyor Indonesia (Persero) in this year under review was quite satisfactory, with Surveyor Indonesia still posted a positive record, with Operating Income of Rp849.87 billion, an increase over the previous year of Rp800.77 billion. Despite a decline in Net Income to Rp91.44 billion from Rp109.51 billion in the previous year. We understand it is a consequence of unfavorable external situation and we are sure that the Board of Directors has taken appropriate measures for the future sake.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
25
26
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris juga senantiasa mendorong Manajemen Surveyor Indonesia untuk meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance (GCG) secara konsisten, yakni dengan meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, bertanggung jawab, adil dan independen. Hal ini merupakan komitmen dari PT Surveyor Indonesia (Persero) sejak dulu.
In conducting its oversight function, the BOC always encourages the Management of Surveyor Indonesia to consistently improve the quality of the implementation of the principles of Good Corporate Governance (GCG), namely by improving the principles of openness, accountability, responsibility, fairness and independence. It has been a commitment of PT Surveyor Indonesia (Persero) since its inception.
Dewan Komisaris pun secara konsisten mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan strategi usaha serta kebijakan operasional yang dilakukan oleh Direksi dan Manajemen PT Surveyor Indonesia (Persero) melalui berbagai rapat rutin seperti Rapat Internal Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi serta rapat-rapat dengan Komite Audit. Melalui rapat-rapat tersebut, Dewan Komisaris membangun komunikasi intensif dengan Direksi, serta menjalankan fungsi konsultatif. Selain itu, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit secara proaktif memusatkan perhatian pada pengawasan dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, pengendalian intern, pengelolaan risiko, dan menjamin dilakukannya proses pelaporan keuangan dengan baik. Dengan demikian, Perseroan dapat terus menjalan usahanya dalam koridor yang sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
BOC also consistently supervises and directs the implementation of business strategy and operational policy conducted by the Board of Directors and Management of PT Surveyor Indonesia (Persero) through regular meetings such as the Internal Meeting of the Board of Commissioners, meeting with the Board of Directors as well as meeting with the Audit Committee. Through these meetings, the Board of Commissioners establishes intensive communication with the Board of Directors, as well as running the consultative function. In addition, BOC is assisted by the Audit Committee in proactively concentrate its attention on the supervision and implementation of good corporate governance, internal control, risk management, and to ensure financial reporting process is properly conducted. Accordingly, the Company can continue running its business under appropriate corridors in comply with applicable legislation.
Dewan Komisaris sangat mengapresiasi kinerja Komite Audit yang telah mendukung tugas dan tanggung jawabnya terutama dalam menjalankan fungsi pengawasan. Dengan dukungan kuat dari Komite Audit, Dewan Komisaris dapat menjaga jalannya perusahaan pada koridor yang sesuai dengan peraturan hukum dan norma-norma yang berlaku umum dalam dunia usaha.
BOC highly appreciated the performance of the Audit Committee who have supported the duties and responsibilities, especially in conducting oversight function. With the strong support of the Audit Committee, the Board of Commissioners is able to keep the Company management on the corridor in accordance with legal regulations and norms generally accepted in the business world.
Terkait dengan prospek usaha Perseroan, Dewan Komisaris menilai bahwa secara umum peluang Perseroan sangat besar dalam mengembangkan usaha di sektor-sektor yang menjadi kompetensinya, seperti sektor perdagangan, sektor perindustrian, sektor batubara dan mineral, sektor migas dan energi,
Regarding the business prospects of the Company, the Board of Commissioners considered that in general the Company has a huge opportunity in developing its businesses in the sectors of its competence, such as the trade sector, industrial sector, the sector of coal and minerals, oil and gas
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
sektor infrastruktur, dan sektor lainnya. Langkahlangkah yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam sektor-sektor tersebut di atas, yang dituangkan dalam berbagai kebijakan strategis, telah menghadirkan peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh Perseroan. Dewan Komisaris yakin bahwa Manajemen Perseroan dan segenap karyawan memiliki kapabilitas untuk mewujudkan hal tersebut.
and energy, infrastructure and other sectors. The initiatives taken by the Government of Indonesia in the sectors mentioned above, as set forth in various strategic policy, has presented so many opportunity that should be seized by the Company. BOC is confident that the Company's Management and all employees have the capability to realize it.
Pada tahun 2015 terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris dengan berakhirnya masa tugas Ibu Liliek Mayasari. Atas nama Dewan Komisaris, saya mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan dedikasi Ibu Liliek selama menjabat sebagai Komisaris Surveyor Indonesia. Posisi yang ditinggalkan oleh Ibu Liliek selanjutnya akan diisi oleh Ibu Susi Meyrista Tarigan, Ms, Ak. Kami ucapkan selamat bergabung dan selamat bertugas kepada Ibu Susi.
In 2015, there was a change in the composition of the Board of Commissioners with the resignation of Ms. Liliek Mayasari. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank Ms. Liliek for her most valuable contributions and dedication Liliek during her tenure as the Commissioner of Surveyor Indonesia. The position vacated by Ms. Liliek then will be filled by Ms. Susi Meyrista Tarigan, Ms, Ak. We would like to welcome Ms. Susi and wish her good luck with the new assignment.
Akhir kata atas nama Dewan Komisaris, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direksi dan segenap pegawai atas komitmen dan dedikasinya sepanjang tahun 2015 sehingga Perseroan dapat mencapai kinerja yang optimal.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, on this occasion I would like to express our highest appreciation to the Board of Directors and all employees for their commitment and dedication throughout 2015 so that the Company can achieve such an optimal performance.
Kepada Pemegang Saham, kami juga ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan dan berharap hal yang sama di tahun mendatang sehingga kinerja PT Surveyor Indonesia (Persero) akan terus meningkat.
To Shareholders, we would also like to thank your kind support and we expect the same in the coming years so that the performance of PT Surveyor Indonesia (Persero) will continue to increase.
Tidak lupa kepada seluruh pelanggan, mitra usaha dan pemangku kepentingan, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan, dukungan, peran dan kontribusi yang diberikan kepada Perseroan.
And to all customers, business partners and stakeholders, we would like to thank you for your trust, support, role and contribution given to the Company.
Jakarta, Maret 2016
M. Iman Santoso Komisaris Utama/President Commissioner PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
27
LAPORAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS REPORT
28
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Skor pencapaian KPI Manajemen tahun 2015 adalah 97.3 mengalami penurunan dari skor tahun sebelumnya yaitu 100.83. Hal ini dikarenakan adanya perubahan sistem penghitungan KPI Manajemen sesuai Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang diterapkan mulai tahun 2015. The score of Management’s KPI achievement in 2015 was 97.3, lower than the previous year's score of 100.83. It was due to the changes in the calculation of KPI, in accordance with the Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) which was began to be implemented in 2015.
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Shareholders and Stakeholders,
Puji syukur kehadirat Allah karena atas nikmat yang dilimpahkan-Nya jualah PT Surveyor Indonesia (Persero) mampu melalui tahun 2015 dengan catatan kinerja yang cukup memuaskan. Pada kesempatan ini, ijinkan kami menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pengelolaan perusahaan oleh Direksi.
Praise be to God Almighty, it is due to His Grace that PT Surveyor Indonesia (Persero) was able to conclude the year 2015 with a quite commendable performance. In this occasion, please allow me to report the implementation of corporate management performed by the Board of Directors during the year under review.
Kondisi Ekonomi Indonesia dan Pencapaian Usaha
Indonesian Economic Conditions and Business Achievement
Kondisi makro ekonomi Indonesia pada tahun 2015 secara umum banyak mengalami tekanan karena tekanan perlambatan ekonomi global. Salah satu pengaruhnya adalah terdepresiasinya Rupiah hingga hampir 10.2%. Selain itu juga ada penurunan harga komoditi minyak bumi dan batubara. Akibatnya realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan dibandingkan dengan APBN 2015 yaitu sekitar 5,02%.
Indonesia's macroeconomic conditions in 2015 in general was under a lot of pressure due to the global economic slowdown. One of the effects was the depreciation or Rupiah that reached to nearly 10.2%. In addition, there was also a decline in commodity prices, such as oil and coal. As a result, the realization of economic growth in Indonesia has decreased compared to the 2015 state budget, namely around 5.02%.
Sementara itu, belanjaan domestik di Indonesia yang bertahan tinggi masih terus menopang pertumbuhan. Jika Indonesia terus memperkuat fondasi ekonomi dan memperbaiki iklim investasi, maka Indonesia akan mampu mewujudkan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih pesat.
Meanwhile, Indonesian domestic spending remained high and helped sustaining the economic growth. Should Indonesia continues to strengthen its economic foundation and improve its investment climate, eventually Indonesia will be able to realize higher growth rates more rapidly.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
29
30
Namun banyak tantangan lain yang harus dihadapi. Salah satunya adalah penyerapan belanja modal Pemerintah, sampai akhir bulan Oktober, hanya mencapai 38% dari persiapan pendanaan untuk tahun 2014, jauh di bawah angka pada tahun 2012 dan 2013 untuk periode yang sama.
However, there were many other challenges to be coped with. One of them was the absorption of government’s capital expenditure, until end of October reached only 38% of the funding for 2014, far below that of 2012 and 2013 for the same period.
Adanya penurunan harga komoditas minyak bumi telah membuat banyak perusahaan Kontrak kerjasama (K3S) migas dan tambang batubara meminta negosiasi nilai kontrak secara khusus dan mengurangi pembelanjaan.
Decrease in the prices of oil commodities have forced many oil-gas and coal contractor companies (K3S) to request negotiation on contract value and reduced their expenditure.
Di tengah situasi demikian, Surveyor Indonesia masih dapat membukukan catatan yang positif. Tahun 2015, Surveyor Indonesia mencatat Pendapatan Usaha Jasa sebesar Rp849,87 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp800,77 miliar. Namun Laba Bersih Perseroan mengalami penurunan menjadi Rp91,44 miliar di tahun 2015 dari Rp109,51 miliar di tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan Beban Pokok Usaha Jasa. Laba bersih Surveyor Indonesia di tahun 2015 mencapai 85,6% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2015.
Under such circumstances, Surveyor Indonesia managed to post a positive record. In 2015, Surveyor Indonesia recorded a Operating Income of Rp849.87 billion, an increase over the previous year, which stood at Rp800.77 billion. However, the Net Income fell to Rp91.44 billion in 2015 from Rp109.51 billion in the previous year. This was mainly due to an increase in Operating Expenses. Surveyor Indonesia's Net Income in 2015 reached 85.6% of the target set in the 2015 Work Plan and Budget (RKAP).
Strategi Perseroan
The Company’s Strategy
Tahun 2015 menjadi awal penerapan Rencana Jangka Panjang PT Surveyor Indonesia 2015-2019. Oleh karena itu rencana kerja perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting dalam mencapai strategi yang sudah ditetapkan di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
2015 saw the beginning of the implementation of PT Surveyor Indonesia’s Long Term Plan 20152019. Therefore drawing the business plan is essential in executing the strategy set forth in the Company's Long Term Plan (RJPP).
Pada tahun 2015, Perseroan memfokuskan bisnisnya di sektor utama yang sesuai dengan kompetensi inti Perseroan, yaitu : 1. Sektor Migas dan Energi 2. Sektor Mineral dan Batubara 3. Sektor Pemerintahan, Pertanian dan Perikanan 4. Sektor Infrastruktur
In 2015, the Company focused its business in key sectors in accordance with the Company's core competencies, namely: 1. Oil-Gas and Energy Sector 2. Mineral and Coal Mining Sector 3. Government, Agriculture and Fisheries Sector 4. Infrastructure Sector
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Strategi Bisnis yang ditetapkan dalam mencapai target perusahaan di tahun 2015 ini adalah memperluas pasar dan memperkuat kompetensi inti perusahaan pada bisnis inti perusahaan yaitu produk jasa yang telah menjadi penopang pendapatan perusahaan selama ini, antara lain produk yang terkait jasa fasilitasi perdagangan sesuai regulasi pemerintah seperti Verifikasi Impor Barang tertentu dan Verifikasi Ekspor Komoditi tertentu, serta terkait pemberdayaan industri dalam negeri seperti Verifikasi Tingkat Kandungan Lokal.
The Business Strategy that was drawn in reaching the 2015 target was to expand the market and to strengthen the Company's core competencies in its key businesses, namely the products and services that have been serving as the backbone of the Company's revenue over the years, among others was the products related to commerce facilitation in compliance with the government regulations such as Verification on the Import of Certain Goods, and Verification on the Export of certain commodities, as well as related to the empowerment of domestic industries, such as Local Content Verification.
Sejalan dengan fokus bisnis perusahaan, pengembangan pasar dan penguatan kompetensi inti akan fokus pada empat sektor yang tersebut di atas melalui peningkatan sumberdaya internal dan pengembangan produk baru berbasis kompetensi inti perusahaan.
In line with the Company's business focus, then the market development and strengthening of core competencies will be focused on the aforementioned four sectors through increase in internal resources and development of new products based on the Company's core competencies.
Strategi pengembangan produk dikelompokkan sebagai berikut: 1. Produk yang telah dikerjakan saat ini dan menghasilkan pendapatan utama untuk perusahaan selanjutnya disebut produk utama. 2. Produk yang berdasarkan kompetensi perusahaan tetapi belum pernah dilakukan sebelumnya, untuk selanjutnya disebut produk baru.
The product development strategies are grouped as follows: 1. Existing products that have been generating major revenue for the Company, hereinafter referred to as the main products. 2. Products that was based on the Company’s competence but has not been done before, hereinafter referred to as new products.
Sementara itu, strategi bisnis yang diterapkan untuk Produk Utama adalah sebagai berikut: 1. Penguatan kompetensi inti dalam meningkatkan kualitas layanan jasa. 2. Akuisisi pasar dengan menawarkan produk utama ke pasar yang belum pernah mendapatkan layanan jasa produk utama. 3. Peningkatan nilai tambah produk, dengan memberikan solusi atas kebutuhan pelanggan.
Meanwhile, the business strategy to be applied to the Main Products are as follows: 1. Strengthening the core competencies in improving the quality of services. 2. Market Acquisition by offering main products to new markets
Strategi bisnis yang akan dilakukan untuk Produk Baru adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan produk baru berdasarkan kompetensi inti. 2. Pengembangan pasar.
The Business Strategy for new products are as follows: 1. Development of new products based on core competencies. 2. Market development.
3. Increasing the value-added products, to provide solutions to customer needs.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
31
32
3. Peningkatan kompetensi internal, meliputi alat, SDM , sistem dan perijinan.
3. Improvement of internal competence, including equipment, human resources, systems and licensing.
Dalam tahun 2015, secara proses bisnis internal perusahaan akan melakukan seleksi terhadap calon pelanggan dengan mempertimbangkan profil risiko perusahaan, penerapan menyeluruh Prosedur Tata Kelola Proyek dalam pelaksanaan jasa, serta mengkoordinasikan dan mensinergikan inovasi layanan jasa disetiap unit bisnis dan cabang. Unit Bisnis dan Cabang akan fokus melakukan kegiatan usaha sesuai dengan sektor yang sudah ditetapkan.
In 2015, the Company's internal business processes will be selective in aproaching potential customers by considering the Company's risk profile, comprehensive implementation of Project Governance procedures in providing the services, as well as coordinating and synergizing innovation in each units and branches. Business Units and Branches will focus on conducting business in sectors that have been defined.
Pencapaian KPI Manajemen
Management KPI
Sistem evaluasi kinerja Direksi dikembangkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan, serta dituangkan dalam kontrak manajemen yang disampaikan oleh Pemegang saham. Penyusunan KPI ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja Direksi, sekaligus sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing direktur
The performance evaluation system for the Board of Directors is developed based on the prevailing legislation and the Articles of Association, and is set forth in the management contract submitted by the Shareholders. The oreparation of KPI is aimed at improving the performance of the Board of Directors, and serving as a reference in performing duties and functions of each director
Dalam pelaksanaannya, skor pencapaian KPI Manajemen tahun 2015 adalah 97.3 mengalami penurunan dari skor tahun sebelumnya yaitu 100.83. Hal ini dikarenakan adanya perubahan sistem penghitungan KPI Manajemen sesuai Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang diterapkan mulai tahun 2015.
The score of Management’s KPI achievement in 2015 was 97.3, lower than the previous year's score of 100.83. It was due to the changes in the calculation of KPI, in accordance with the Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) which was began to be implemented in 2015.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau GCG, bukan hanya sebuah kewajiban namun juga merupakan sebuah kebutuhan bagi Perseroan. Hal ini ditujukan untuk menumbuhkan kepercayaan yang kuat dari pelanggan dan masyarakat luas, serta untuk memastikan masa depan yang lebih baik. Itu sebabnya, Surveyor Indonesia terus berupaya untuk memperbaiki dan menyempurnakan penerapan
At Surveyor Indonesia, the implementation of the principles of Good Corporate Governance, or GCG, is more than merely compliance, but is also a necessity for the Company. It aimed to foster a strong confidence from the customers and society at large, as well as to ensure a better future. Therefore, Surveyor Indonesia continues always work to improve and enhance the implementation
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
GCG dalam setiap kegiatan. Diharapkan Surveyor Indonesia dapat terus tumbuh secara berkelanjutan sesuai dengan tata cara yang baik, sehingga tingkat risiko yang dihadapinya senantiasa terkendali.
of GCG in every activity. Surveyor Indonesia is expected to continue to grow in a sustainable manner by adopting best practices so that the Company can always manage its risk level.
Sebagai bagian dari upaya menerapkan prinsipprinsip GCG secara konsisten di seluruh jajaran perusahaan, kami memiliki komitmen yang kuat untuk terus menerapkan sistem pengendalian internal yang ditujukan untuk menjamin dan memastikan seluruh aktivitas perusahaan berjalan sesuai peraturan dan pedoman pelaksanaan GCG dan kebijakan perusahaan. Sistem pengendalian internal ini mencakup proses pengendalian kegiatan pada seluruh tingkat dalam struktur organisasi perusahaan, sistem informasi dan komunikasi dalam penyajian laporan kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas peraturan yang berlaku, serta monitoring terhadap efektivitas fungsi pengawasan internal dan pelaksanaan audit oleh auditor independen.
As part of efforts to implement Good Corporate Governance principles consistently at all levels of the Company, we have a strong commitment to continuously implement internal control system that is intended to guarantee and ensure that all activities of the Company can be ran according to the rules and guidelines for the implementation of GCG and Company’s policies. This internal control systems include process control activities at all levels in the Company's organizational structure, information and communication systems, in reporting the operations, financial, and observance of regulations, as well as the monitoring of the effectiveness of internal control functions and audit by independent auditors.
Sepanjang tahun 2015, terkait dengan penerapan sistem pengendalian internal, Direksi mengapresiasi dan merasa sangat terdukung oleh kinerja Komite Audit dalam mengevaluasi kegiatan pengendalian internal secara berkala. Komite Audit, yang berada di bawah Dewan Komisaris, telah menjalankan peran yang begitu penting dalam mengawal jalannya perusahaan secara konsisten sesuai peraturan perundangan.
Throughout 2015, regarding the implementation of the internal control system, the Board of Directors appreciated and is supported by the performance of the Audit Committee in evaluating internal control activities on regular basis. The Audit Committee. under the Board of Commissioners, has run such an important role in guarding the management of the Company in such a manner that is consistent and in comply with the legislation.
Peluang dan Tantangan
Opportunities and Challenges
Peluang dan tantangan yang dihadapi Direksi dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan di tahun 2015 adalah meningkatkan pemasaran pada saat situasi ekonomi tidak kondusif dan harga komoditas yang menurun. Salah satu strategi yang diterapkan Direksi adalah penguatan internal melalui pengembangan produk baru dan meningkatkan program pelatihan kompetensi personel dan pembelian peralatan operasi yang handal untuk mendukung peningkatan penjualan. Selain itu juga Direksi melakukan pengembangan
The opportunities and challenges that must be faced by the Board of Directors in managing the company in 2015 was to increase the marketing efforts despite the less conducive economic situation and declining commodity prices. One of the strategies drawn by BOD is to conduct internal reinforcement through the development of new products and improve the personnel competence development training and the purchase of reliable operational equipment to support the increase in sales. In addition, the Board of Directors also
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
33
proses bisnis baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih efisien dan efektif dalam mencapai target tahun 2015.
developed new business processes to improve the performance of the Company in a more efficient and effective manner in achieving the 2015 targets.
Harapan Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan di tahun 2016 , melalui penguatan internal Direksi mengharapkan peningkatan pencapaian target RKAP 2016. Terlebih dengan perubahan proses bisnis internal sehingga pengelolaan perusahaan akan lebih baik dalam menghadapi tantangan di tahun 2016
Regarding the Company's management in 2016, the Board of Directors wishes to increase the achievement of 2016 RKAP through internal strengthening. Especially with changes in internal business processes so that the Company will have better management in facing the challenges in 2016
Perubahan Komposisi Direksi
Change in the Composition of the Board of Directors
Pada tahun 2015 tidak terjadi perubahan komposisi Direksi Surveyor Indonesia. Direksi yang menjabat saat ini akan melanjutkan komitmennya dalam mengupayakan pencapaian prestasi yang lebih baik.
In 2015, there was no changes in the composition of the Board of Directors of Surveyor Indonesia. The current Board of Directors will continue its commitment in seeking better achievement.
Penutup
Closing Mark
Akhir kata, ijinkan saya mewakili Direksi untuk menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan Surveryor Indonesia yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga Perseroan mampu melalui tahun 2015 dengan cukup baik.
To conclude our report, allow me to represent the Board of Directors to express our gratitude to all employees of Surveryor Indonesia who have shown dedication in carrying out their duties and responsibilities so that the Company is able to conclude the year 2015 in a quite encouraging performance.
Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Mitra Usaha, Pelanggan dan Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang terus diberikan kepada kami.
We would also like to thank the Shareholders, the Board of Commissioners, Business Partners, Customers and other Stakeholders for the support and trust given to us.
Tentunya kami terus mengharapkan dukungan dari semua pihak agar Surveyor Indonesia dapat mewujudkan visi, misi dan tujuannya.
Of course, we are still expecting the support of all parties so that Surveyor Indonesia can realize its vision, mission and objectives.
Jakarta, Maret 2016
M. Arif Zainuddin Direktur Utama/President Director 34
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi Atas Laporan Tahunan Tahun Buku 2015 Statement of Responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors on the Annual Report for Fiscal Year 2015
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa seluruh informasi dalam Laporan Tahunan 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) Tbk telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini. We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2015 Annual Report of PT Surveyor Indonesia (Persero) Tbk is complete and are fully responsible for the accuracy of the content of this Annual Report. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya This statement is made truthfully Jakarta, Maret 2016 Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia (Persero) Board of Commissioners PT Surveyor Indonesia (Persero)
M. Iman Santoso Komisaris Utama/President Commissioner
Susi Meyrista, Ms,Ak Komisaris/Commissioners
Djoko Purwongemboro Komisaris/Commissioners
Liliek Mayasari Komisaris/Commissioners
Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia (Persero) Board of Commissioners PT Surveyor Indonesia (Persero)
M. Arif Zainuddin Direktur Utama/President Director
Bambang Isworo Direktur/Directors PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
35
PROFIL DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
M. IMAN SANTOSO Komisaris Utama/President Commissioner
Lahir pada tahun 1951 di Jakarta, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar S1 Ekonomi di Universitas Padjadjaran Bandung dan S1 Hukum di Universitas Islam Nusantara Bandung. Meraih gelar S2 Hukum tahun 2003 dari Universitas Krisnadwipayana Jakarta, serta gelar Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran Bandung. Mulai menjabat sebagai Komisaris di PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun 2010. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Dirjen Imigrasi, Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM RI bidang Ekonomi dan Hubungan Luar Negeri.
36
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Born in 1951 in Jakarta, domiciled in Jakarta. He holds a Bachelor’s Degree in Economics from the University of Padjadjaran, Bandung and Bachelor’s Degree in Law from the Islamic University of Nusantara Bandung. Earned his Post Graduate Degree in Law in 2003 from the University of Krisnadwipayana Jakarta, and Doctoral Degree in Legal Sciences, University of Padjadjaran Bandung. Starting his tenure as Commissioner of PT Surveyor Indonesia (Persero) in 2010. Previously, he served as Director General of Immigration, Advisor to the Minister of Law and Human Rights in Economics and Foreign Relations.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
DJOKO PURWONGEMBORO Komisaris/Commissioner
Lahir di Jakarta pada tahun 1956, berdomisili di Jakarta. Meraih Gelar S1 Sosial Politik di Universitas Indonesia. Mulai menjabat sebagai Dewan Komisaris di PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun 2012. Beliau pernah menjabat di pemerintahan sebagai anggota DPR-RI.
Born in Jakarta in 1956, domiciled in Jakarta. He holds a Bachelor’s Degree in Social and Political from the University of Indonesia. Began serving as the Board of Commissioners of PT Surveyor Indonesia (Persero) in 2012. He once served in the government as member of the House of Representatives - RI.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
37
LILIEK MAYASARI Komisaris (menjabat hingga Oktober 2015)/ Commissioner (Served Until October 2015)
Lahir di Tegal pada tahun 1969, kini berdomisili di Jakarta. Meraih gelar S1 Ekonomi di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1994. Mengawali karirnya sebagai Staf di Direktorat Informasi, Pengembangan dan Peraturan BUMN, Departemen Keuangan. Mulai menjabat sebagai Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Kepala Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur IIIb Kementerian BUMN.
38
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Born in Tegal in 1969, domiciled in Jakarta. Graduated with a degree in Economics from the University of Gajah Mada, Yogyakarta in 1994. Started her career as Staff at the Directorate of Information, SOEs Development and Regulation, Department of Finance. Appointed as Commissioner of PT Surveyor Indonesia (Persero) in 2012. Currently, she also serves as Head of Business Unit Strategic Industry and Manufacture IIIb at the Ministry of SOE.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
SUSI MEYRISTA TARIGAN, MS, AK Komisaris/Commissioner
Lahir di Medan tahun 1976, kini berdomisili di Jakarta. Lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) lulus tahun 1997, meraih gelar S1 dari Fakultas Ekonomi, Program Ekstensi Jurusan Akuntansi Universitas Indonesia, Lulus Januari 2001, S2 dari Fakultas Ekonomi, Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi, Universitas Indonesia, lulus Januari 2008. Mengawali karirnya sebagai Pelaksana di Direktorat Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan pada tahun 1997, dan pada tahun 1998 pindah ke Kementerian BUMN dengan posisi terakhir sebagai Kepala Bidang Sistem Informasi. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 28 Oktober 2015 sesuai dengan Akta Perubahan No. 46.
Born in Medan in 1976, she domiciles in Jakarta. Graduated from STAN in 1997, earning her Bachelor’s Degree in Economics, from the Extension Program, Majoring Accounting, University of Indonesia, in 2001, Post graduate degree from the Faculty of Economy, Post Graduate in Accounting, University of Indonesia, in January 2008. Started her career as Executive at the Directorate of Financial Services, Ministry of Finance in 1997, and in 1998 moved to Ministry of SOE with latest position as Head of Information System. Reappointed as Commissioner on October 28, 2015 based on the Deed of Amendment No. 46.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
39
PROFIL DEWAN DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS PROFILE
M. ARIF ZAINUDDIN Direktur Utama
Lahir pada tahun 1962 di Wonogiri, Jawa Tengah, kini berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana (S1) dari Universitas Gajahmada. Memulai karir sebagai staf keuangan pada PT Jogjatex kemudian menjadi Auditor pada Kantor Akuntan Publik dan Konsultansi Pajak pada tahun 1993. Berkarir di PT Surveyor Indonesia (Persero) sejak tahun 1995, pernah menjabat sebagai Supervisor Biro Keuangan dan Akuntansi, Manajer Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Kepala Bagian Divisi Keuangan dan Akuntansi, serta Kepala Divisi Dukungan Operasi. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun 2013, ia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Sucofindo.
40
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Born in 1962 in Wonogiri, Central Java, domiciled in Jakarta. Graduated with a Bachelor’s Degree from Universy of Gajahmada. Started his career as Staff of Finance at PT Jogjatex then as Auditor at Public Accounting Firm and Tax Consultant in 1993. Started career at PT Surveyor Indonesia (Persero) since 1995, served as Supervisor at Bureau of Finance and Accounting, Manager of Partnership and Community Development Program, Head of Finance and Accounting Division, and Head of Operational Support Division. Prior to being appointed as President Director of PT Surveyor Indonesia (Persero) in 2013, he served as Director of Finance of PT Sucofindo.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
BAMBANG ISWORO Direktur
Lahir di Jombang–Jawa Timur, pada tanggal 12 Agustus 1971, kini berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana Strata 1 dan Strata 2 di Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November. Pernah bekerja sebagai Designer pada PT Maha Karya, Project Manager pada PT Sunway Yasa, dan Asisten Leader pada PT Pedicinal. Jabatan terakhir sebelum di PT Surveyor Indonesia (Persero) adalah Direktur Pengembangan di PT Sucofindo. Bambang Isworo ditunjuk sebagai Direktur PT Surveyor Indonesia (Persero) tahun 2013. Mengawali karir di PT Surveyor Indonesia (Persero) sebagai staf fungsional di tahun 2000. Ia telah menempati jabatan strategis di PT Surveyor Indonesia (Persero) diantaranya sebagai Wakil Kepala SBU Jasa Dukungan Perdagangan, Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan, Konsultan, Kepala Cabang Jakarta dan Sekretaris Perusahaan.
Born in Jombang - East Java, on August 12, 1971, domiciled in Jakarta. He holds a Bachelor’s Degree and Master Degree Civil Engineering from the Institute of Technology of Sepuluh November. Served as Designer at PT Maha Karya, Project Manager at PT Sunway Yasa, and Assistant Leader at PT Pedicinal. His last position before joining PT Surveyor Indonesia (Persero) is the Director of Development at PT Sucofindo. Bambang Isworo is appointed as Director of PT Surveyor Indonesia (Persero) in 2013. He started his career at PT Surveyor Indonesia (Persero) as functional staff in 2000. He served in various strategic positions in PT Surveyor Indonesia (Persero) including as Deputy Head of Trade Support Services SBU, Head of the Division of Planning and Development, Consultant, Head of Jakarta Branch and Corporate Secretary. PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
41
Tinjauan Rencana, Kebijakan dan Strategi Pengembangan Usaha
Review of Plans, Policy and Strategy Business Development
42
Tahun 2015 menandai dimulainya Rencana Jangka Panjang PT Surveyor Indonesia 2015-2019. Pada tahun ini Perseroan memfokuskan pengembangan bisnisnya di sektor utama yang sesuai dengan kompetensi inti Perseroan, yaitu: 1. Sektor Migas dan Energi. 2. Sektor Mineral dan Batubara. 3. Sektor Pemerintahan, Pertanian dan Perikanan. 4. Sektor Infrastruktur.
2015 marked the start of the Long Term Plan of PT Surveyor Indonesia (Persero) from 2015 to 2019. In this year, the Company focused its business development in key sectors in accordance with the Company’s core competencies, namely: 1. Gas and Energy Sector. 2. Mineral and Coal Mining Sector. 3. Government Sector, Agriculture and Fisheries. 4. Infrastructure Sector.
Untuk mencapai target perusahaan di tahun 2015, Perseroan menyusun Strategi Bisnis yang diarahkan untuk memperluas pasar dan memperkuat kompetensi inti perusahaan pada bisnis inti perusahaan. Sejalan dengan fokus bisnis perusahaan, pengembangan pasar dan penguatan kompetensi inti akan fokus pada empat sektor yang tersebut di atas melalui peningkatan sumberdaya internal dan pengembangan produk baru berbasis kompetensi inti perusahaan.
To reach the target in 2015, the Company prepared a business strategy focusing on expanding the market and reinforcing the Company’s core competencies in the Company’s core business. In line with the Company’s business focus, market development and strengthening core competencies will be focused on four sectors mentioned above through improvement of internal resources and development of new products based on the Company’s core competencies.
Sementara itu, strategi pengembangan produk yang dikembangkan oleh Perseroan dikelompokkan menjadi: 1. Produk yang telah dikerjakan saat ini dan menghasilkan pendapatan utama untuk perusahaan selanjutnya disebut produk utama. 2. Produk yang berdasarkan kompetensi perusahaan tetapi belum pernah dilakukan sebelumnya, untuk selanjutnya disebut produk baru.
Meanwhile, product development strategy developed by the Company is classified into:
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
1. The on going products that generate major revenue for the Company hereinafter referred to as the main product. 2. Products that based on the competence of the company but has not been done before, hereinafter referred to as new products.
Strategi bisnis yang diterapkan Perseroan, khususnya untuk Produk Utama adalah: 1. Penguatan kompetensi inti dalam meningkatkan kualitas layanan jasa. 2. Akuisisi pasar dengan menawarkan produk utama ke pasar yang belum pernah mendapatkan layanan jasa produk utama. 3. Peningkatan nilai tambah produk, dengan memberikan solusi atas kebutuhan pelanggan.
The Company’s business strategy for Main Products are: 1. Strengthening core competencies in improving the quality of services. 2. Acquisition of the market by offering the main products to new market in which the main product never been offered. 3. Increasing the value-added products, to provide solutions to customer needs.
Sedangkan strategi bisnis yang akan dilakukan untuk Produk Baru adalah: 1. Pengembangan produk baru berdasarkan kompetensi inti. 2. Pengembangan pasar. 3. Peningkatan kompetensi internal, meliputi alat, SDM , sistem dan perijinan.
While the business strategy for new products are:
Perseroan juga telah melakukan seleksi terhadap calon pelanggan dengan mempertimbangkan profil risiko perusahaan, penerapan Prosedur Tata Kelola Proyek secara menyeluruh dalam pelaksanaan jasa, serta mengkoordinasikan dan mensinergikan inovasi layanan jasa disetiap unit bisnis dan cabang. Unit Bisnis dan Cabang akan fokus melakukan kegiatan usaha sesuai dengan sektor yang sudah ditetapkan.
The Company has also conducted selection of prospective customer by taking into account the Company’s risk profile, comprehensively applying Project Governance procedures in providing services, as well as coordinating and synergizing service innovation in each business units and branches. The Business Units and Branches will focus on conducting business in accordance with the sectors that have previously been defined.
1. Development of new products based on core competencies. 2. Market development. 3. Improved internal competence, including tools, human resources, systems and licensing.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
43
04
44
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
TINJAUAN BISNIS DAN PENDUKUNG BISNIS
REVIEW OF BUSINESS AND BUSINESS SUPPORT
1. Strategi Pemasaran
1. Marketing Strategy
Strategi pemasaran PT Surveyor Indonesia (Persero) secara eksternal diarahkan kepada pengembangan pangsa pasar dan pelanggan dan secara internal dilakukan penguatan organisasi pemasaran. Pengembangan eksternal difokuskan kepada program-program sebagai berikut: Brand Awareness, meningkatkan pengenalan brand perusahaan, jasa layanan dan produk PT Surveyor Indonesia (Persero) ke masyarakat luas/calon pengguna. Hal ini dilakukan dengan cara pembuatan marketing tools perusahaan, melakukan audiensi korporasi melalui marketing visit dan melakukan campaign produk layanan jasa perusahaan di pameran. Customer Relationship Management, sistem layanan pelanggan terpadu yang menghubungkan para stakeholder: pelanggan, marketing dan manajemen. Diharapkan semua informasi dapat diakses oleh semua pihak untuk dapat ditindaklanjuti secara seksama melalui bantuan teknologi IT. Marketing inteligence & akselerasi pemasaran, melakukan analisa kebutuhan klien untuk inisiasi proyek/kegiatan, potensi aturan, pengembangan bisnis, dan mengakselerasi unit bisnis dan cabang dalam perolehan proyek. Mitra Kerja Sama, melakukan kolaborasi dengan surveyor nasional dan global, untuk pekerjaan di dalam dan luar negeri dalam asas saling menguntungkan yang dituangkan dalam nota kesepahaman antara kedua belah pihak. Kajian Potensi Bisnis, melakukan riset potensi bisnis perusahaan sebagai arah pengembangan bisnis dan pemasaran PT Surveyor Indonesia (Persero) dalam pencapaian produktivitas kinerja pemasaran yang efektif
The marketing strategy of PT Surveyor Indonesia is directed externally to the development of market share and customers and internally to strengthen the marketing organization. External development programs are focused on the following:
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Brand awareness, increasing brand recognition of the company, services and products of PT Surveyor Indonesia to the public / potential users. This is done using marketing tools, conducting corporate hearings through marketing visit and launching campaign services on the Company's products in the exhibition. Customer Relationship Management, an integrated customer service system that connects all stakeholders: customers, marketing and management. It is expected that all information can be accessed by all parties to be followed up carefully leveraging the IT technology. Marketing intelligence and marketing acceleration, analyzing client needs to initiate projects / activities, potential rules, business development, and to accelerate business units and branches in the acquisition of project. Partnership, to collaborate with national and global surveyor, for acquiring overseas and domestic jobs based on the principle of mutual benefit as outlined in the memorandum of understanding between the two sides. Business Potential Study, conducting research on the potential of the Company’s business to give direction for business and marketing development of PT Surveyor Indonesia in achieving the productivity of an effective performing marketing.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Sedangkan penguatan organisasi pemasaran (internal) difokuskan kepada program-program sebagai berikut: Koordinasi Pemasaran, pembentukan Account Management Coordinator (AMC), menempatkan agen-agen sebagai simpul koordinasi pemasaran bagi unit bisnis dan cabang pada klien-klien potensial (premium). Standar Operating Prosedur Pemasaran, penyusunan prosedur pemasaran secara korporat dan pemasaran di unit bisnis/cabang. Pengembangan Kompetensi SDM, pelaksanaan training terkait pemasaran berkoordinasi dengan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM).
The effort to strengthen the marketing organizations (internal) is focused on the following programs: Coordination of marketing, by establishing Account Management Coordinator (AMC), placing agents as the hub for coordinating marketing for business units and branches of potential clients (premium). Standard Operating Procedures of Marketing, drafting the procedures of corporate marketing and business units / branches marketing. HR Competency Development, implementation of marketing-related training in coordination with the Division of Human Resources (HR).
Pangsa Pasar
Market share
PT Surveyor Indonesia (Persero) dikategorikan sebagai perusahaan TIC atau perusahaan yang menyediakan jasa Testing, Inspection, dan Certification. PT Surveyor Indonesia (Persero) mengelompokkan pasar TIC dalam 4 sektor sesuai dengan Center of Excellence (CoE) perusahaan. Keempat sektor tersebut adalah: sektor Migas & Sistem Pembangkit (MIGAS-SP), Mineral-Batubara (MINBA), Penguatan Institusi & Kelembagaan (PIK), dan Industri & Fasilitas (INFAS).
PT Surveyor Indonesia (Persero) is categorized as TIC company or a company that provide services of Testing, Inspection and Certification. PT Surveyor Indonesia (Persero) classifies the TIC market in four sectors in accordance with the Center of Excellence (CoE) company. These four sectors are: oil and gas and Generating System sector (GASSP), Mineral-Coal (MINBA), Strengthening Institutions (PIK), and Industry & Facilities (INFAS).
Dari hasil analisis kajian internal, pangsa pasar PT Surveyor Indonesia (Persero) pada bidang TIC (Technical, Inspection & Sertification) pada tahun 2015 adalah sebesar 9,50% dari market size TIC sebesar 8,241 Triliun atau sebesar 0,92% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional .
From the analysis of internal review, the market share of PT Surveyor Indonesia (Persero) in the field of TIC (Technical, Inspection & sertification) in 2015 was 9.50% of the TIC market size which was 8.241 trillion or 0.92% of the Gross Domestic Product (GDP) national.
2. Sumber Daya Manusia
2. Human Resources
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, maka sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi Perseroan dan oleh karenanya perlu dikelola secara profesional. Karyawan merupakan “Brain Capital” dan diposisikan sebagai partner srategis yang memberikan intelektual capitalnya kepada organisasi untuk dimanfaatkan mencapai sasaran organisasi dan dikelola dengan sebaikbaiknya agar dapat memberikan kinerja yang terbaik.
As a company engaged in the business of services, human resources is a key asset for the Company and therefore needs to be managed professionally. Employees are “the Brain Capital” and is positioned as strategic partner that provides there intellectual capital to organizations in order to achieve organizational goals utilized and to be managed as well as possible in order to provide the best performance.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
45
46
Sebagai people-based company, kekuatan PT Surveyor Indonesia (Persero) terletak pada kompetensi Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu, secara fundamental pengelolaan SDM PT Surveyor Indonesia (Persero) difokuskan pada mind dan heart. Mind menyangkut hard skill yaitu pengetahuan dan ketrampilan, sedangkan heart menyangkut soft skill yaitu perilaku (attitude). Kedua hal ini disebut sebagai Kompetensi. Pengelolaan Kompetensi yang baik akan mendorong motivasi yang tinggi, motivasi yang tinggi mendorong peningkatkan produktivitas yang tinggi dan akhirnya produktivitas tinggi akan menghasilkan pendapatan serta keuntungan yang meningkat bagi perusahaan.
As a people-based company, the strength of PT Surveyor Indonesia (Persero) lies in the competence of Human Resources. Therefore, it is fundamentally that the human resource management at PT Surveyor Indonesia (Persero) os focused on the mind and heart. Mind involves the hard skills such as knowledge and skills, while heart concerning about the soft skills that is behavior (attitude). Both of these are referred to as Competence. An excellent competency management will promote high motivation, high motivation will encourage improvement of productivity and ultimately, higher productivity will generate increased revenues and profits for the company.
Saat ini, PT Surveyor Indonesia (Persero) diperkuat oleh tim yang handal, terdiri dari para surveyor, inspektur, konsultan, dan assessor yang bersertifikat dan diakui secara nasional maupun internasional. Para profesional ini berdedikasi tinggi untuk memberikan garansi produk bermutu demi tercapainya kuantitas dan kualitas jasa yang ditargetkan untuk kepuasan pelanggan.
Currently, PT Surveyor Indonesia (Persero) is strengthened by a reliable team, made up of surveyors, inspectors, consultants and assessors that are certified and recognized nationally and internationally. These professionals are dedicated to provide a high-quality product warranty for the achievement of the quantity and quality of services targeted to customer satisfaction.
Sebagai wujud komitmennya PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan pengelolaan sumber daya yang dimilikinya dengan sungguh-sungguh termasuk semua intangible assets yang dimilikinya yaitu kompetensi (competence), berupa pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan perilakunya (attitude). Pengelolaan meliputi semua aspek yang mampu menarik (attracting), mengembangkan (developing) dan mempertahankan (Retaining) pegawai yang berbakat.
As part of its commitment, PT Surveyor Indonesia (Persero) manages its resources in the upmost earnest manner, including all of its intangible assets, namely competence, knowledge, skills and behavior (attitude). The management covers all the aspects that can attract (attracting), develop (developing) and maintain (Retaining) talented employees.
Demografi dan Komposisi SDM
Demographics and Composition of HR
Jumlah seluruh pegawai PTSI (status Tetap dan Non Tetap) sampai akhir tahun 2015 adalah 4.585 orang dengan komposisi 416 orang pegawai dengan status Tetap dan 4.169 orang pegawai dengan status Non Tetap. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 jumlah total pegawai 2015 mengalami penurunan sebesar 183 orang atau
The total number of employees of PTSI (Permanent and Non-Permanent) as of the end of 2015 was 4,585 persons, consisting 416 Permanent employees and 4,169 Non Permanent employees. When compared with 2014 the total number of employees in 2015 decreased by 183 or (3.84%) due to reduction in labor requirements for the project in
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
(3,84%) yang disebabkan pengurangan kebutuhan tenaga Non Tetap untuk proyek di Unit Bisnis dan cabang dengan pegawai tetap yang mengundurkan diri (resign) dan sisanya pegawai Non Tetap yang habis masa kontraknya.
the Non-Permanent Business Unit and the branch, with permanent employees who resign and the remaining is the Non Permanent employees whose contract were terminated.
Distribusi penyebaran pegawai pada unit usaha dibandingkan dengan unit non-usaha tahun 2015 adalah 92,69% : 7,31% . Hal tersebut sudah sesuai dengan program optimalisasi pegawai kerja dari unit non-usaha ke unit usaha dan target jangka panjang perusahaan, dimana jumlah tenaga kerja unit non-usaha lebih sedikit dibandingkan dengan unit usaha seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Distribution of the deployment of employees in the business unit as compared to non-business unit in 2015 was 92.69%: 7.31%. It is in conformity with the optimization of work program of employees from non-business unit to business unit and the Company’s long-term targets, where total employment non-operating unit is less than the business unit as shown in the table below.
2015
UNIT USAHA
TOTAL NON USAHA
Tetap
252
164
416
Non Tetap a. PKUWT
3320
92
3.412
b. Alih Daya
678
79
757
4.250
335
4.585
92,69%
7,31%
100,00%
TOTAL %
Unit usaha
: Semua Pegawai yang ada di Unit Bisnis dan Cabang
Unit Non-usaha : Semua Pegawai yang ada di Supporting; Divisi, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Internal, Unit Manajemen Risiko, Unit PKBL dan Unit IT,UKC
Business Unit
: All employee at Business Unit and Branch
Non-Business Unit : All employee at Supporting Division, Corporate Secretary, Internal Control, Risk Management Unit, PKBL Unit and IT Unit, UKC
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
47
Ditinjau dari tingkat pendidikannya terlihat bahwa 74,76% pegawai tetap mempunyai tingkat pendidikan S1. Tingkat pendidikan rata-rata S1 merupakan ”competitive advantage” bagi perusahaan, karena pengembangan pegawai lebih mudah dilakukan.
Judging from the level of education, it can be seen that 74.76% of permanent employees have the background education level of S1. Average education level of S1 is a “competitive advantage” for the Company, since HR development can be done in an easier way.
Tingkat Pendidikan
PEGAWAI TETAP 2015 JUMLAH 42
10.10%
S1
311
74.76%
D3/D4
51
12.26%
< D3
12
2.88%
416
100.00%
Komposisi pegawai tetap tahun 2015 sebesar 416 orang yang terdiri dari 137 pegawai fungsional (32,93%) dan 279 pegawai non fungsional (67,07%).
JABATAN
48
%
S2
Total permanent employees in 2015 were 416 person consisting of 137 functional employees (32.93%) and 279 non-functional employees (67.07%).
REALISASI 2015
%
Fungsional
137
32.93%
Non Fungsional
279
67.07%
TOTAL
416
100.00%
Demografi (peta penyebaran) DSDM tahun 2015 berdasarkan kompetensi teknis dan pendidikan pegawai tetap meliputi komposisi fungsional Inspektur, Surveyor, Konsultan dan Assessor (dengan pendidikan teknik/non teknik; jenjang S1/S2 dan < S1) serta perbandingan komposisi pegawai keseluruhan PTSI berdasarkan status pegawai yang terdiri dari pegawai tetap, PKUWT dan Alih Daya (Outsource).
Demographics (distribution map) of DSDM in 2015 based on technical competence and education of permanent employees consists of functional Inspectors, Surveyors, Consultant and Assessor (with technical / non- technical education; S1 / S2 and <S1) and a composition ratio of all employees of PTSI based on the status of employees consisting of permanent employees, PKUWT and Outsourcing (outsource).
Dalam demografi tersebut menunjukkan perbandingan untuk pegawai Non Tetap masih jauh lebih banyak dari jumlah pegawai tetap yaitu dengan persentase 91% yang terdiri dari PKUWT (74%) dan Alih Daya (7%) dari keseluruhan pegawai hingga akhir tahun 2015 sebesar 4,585 orang.
The demographic shows that Non Permanent employees are still far more than the number of permanent employees, namely 91% comprising PKUWT (74%) and Outsourcing (7%) of all employees, which by the end of 2015 amounted to 4.585 person. In terms of educational background,
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Untuk komposisi pendidikan didominasi oleh Strata 1 dan 2 (S1/ S2) dengan persentase 85% dari keseluruhan pegawai. Sedangkan komposisi fungsional yang terbanyak adalah Inspektur dan Surveyor masing-masing dengan persentase 31% dari jumlah pegawai tetap hingga akhir tahun 2015 sebesar 416 orang.
the composition is dominated by S1 and S2 with a percentage of 85% of the total employees. While majority of functional composition was Inspectors and Surveyors, each with a percentage of 31% of total number of permanent employees, which by the end of 2015 was 416 persons.
Gambaran demografi DSDM berdasarkan kompetensi, status dan jenis pendidikannya dapat dilihat komposisi dan grafiknya pada gambar sebagai berikut:
The HR demographic, based on competence, status and type of education, can be seen in the following image of composition and graphic.
Demografi Umum DSDM General Demographic of HR Demografi Kompetensi/Demographic Competence Pegawai Tetap/Permanent Employee
Demografi Status Pegawai Total Tetap 416 (9%)
INSPEKTUR (42)
Total 4.585
SURVEYOR (42) KONSULTAN (33)
Kontrak 3.412 (74%)
Alih Daya 757 (17%)
ASSESSOR (20)
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
49
Strata Pendidikan (tetap) 63, (15%)
S1 & S2 < S1
363 (85 %)
3.4 Demografi Bidang Pendidikan
Bidang Pendidikan (tetap)
180 160 140 120
TEKNIK
100
NON TEKNIK
80 60 40 20 0 S-2
S-1
D-3
< D-3
Teknik 49 % Non Teknik 51%
50
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Pegawai Tetap
Tingkat Jabatan
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pegawai dalam Penugasan (TUGAS KARYA)
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Jumlah Total
KSO SCISI
PT STI
PT SCCI
121
10
3
2
136
A. Kepala Divisi/Kepala Koordinator Operasional/Kepala Unit Bisnis/Sekretaris Perusahaan/SPI/Setara
13
1
2
1
17
B. Wakil Kepala Cabang/Unit Bisnis /Divisi
4
4
C. Kepala Cabang Utama
5
5
D. Kepala Cabang Madya
4
4
E. Kepala Cabang Pratama
3
3
F. Kepala Bagian /Setara (PKBL, Unit Manajemen Risiko, Unit Teknologi Informasi)
52
4
G. Wakil Kepala Bagian/ Setara
40
5
261
18
Struktural
Non-Struktural
1
1
58 45
0
1
280
Ahli Utama
3
3
Koordinator
3
3
Fungsional (Inspector, Surveyor, Consultants, Assessor, Appraiser)
75
75
Officer/ Staf
180
18
-
1
TOTAL
199 416
PEGAWAI DALAM PENUGASAN (TUGAS KARYA) Lokasi Penugasan
Setara Ka.Div Setara Ka.Bag Setara Wakabag
Staf
Jumlah
KSO
1
4
5
18
28
PT Synerga
2
1
-
-
3
PT SCCI
1
1
-
1
3
TOTAL
34
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
51
RANGKAP JABATAN STRUKTURAL No.
52
NIK
Nama
Divisi/Biro/Cabang
Jabatan
Fungsional
lvl Rangkap fungsional Jabatan
1.
66010942
Agus Priyono
CABANG PRATAMA ACEH
Kepala Cabang Appraiser Pratama
Penuh
Appraiser
2.
70010882
Agus Rahmad
CABANG JAKARTA
Kepala Cabang Inspector
Penuh
Inspector
3.
65960408
Anjar Niryawan
UNIT BISNIS PENGUATAN INSTITUSI & KELEMBAGAAN
Kepala Unit Bisnis
Inspector
Principal
Principal Inspector
4.
73000673
Baron Agung Wicaksono
KSO VPTI
Wakil Kepala KSO
Inspector
Penuh
Inspector
5.
76000769
Benny Sujarwo
CABANG MADYA SEMARANG
Plt. Kepala Inspector Cabang Madya
Senior
Senior Inspector
6.
74010970
Diana Rusli
CABANG SURABAYA
Wakil Kepala Surveyor Bagian Operasi
Senior
Senior Surveyor
7.
67042301
Djusep Sukriatno UNIT BISNIS MIGAS & Kepala Unit SISTEM PEMBANGKIT Bisnis
Surveyor
Penuh
Surveyor
8.
69000687
Dwi Dewi Bondan Lukitasari
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS
Koordinator Surveyor Pengembangan Bisnis
Penuh
Surveyor
9.
73042196
Dwi Hardiyanto
CABANG SURABAYA
Wakil Kepala Consultant Penuh Bagian Operasi
Consultant
10.
77011033
Dwi Yulinar Firdaus
CABANG SURABAYA
Kepala Bagian Operasi
Appraiser
Junior
Junior Appraiser
11.
71011037
Edi Santoso
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS
Senior Inspector
Inspector
Senior
Senior Account Officer
12.
73042167
Edwin Arifin
CABANG PALEMBANG
Kepala Bagian Operasi
Inspector
Assistant
Assistant Inspector
13.
76021268
Eko Nurcahyanto CABANG SURABAYA
Wakil Kepala Surveyor Bagian Pengembangan Produk
Senior
Senior Surveyor
14.
66000735
Epi Darlis
CABANG PALEMBANG
Plt Kepala
Inspector
Penuh
Inspector
15.
75042228
Febrizon
CABANG PRATAMA PADANG
Kepala Cabang Inspector Pratama
Junior
Junior Inspector
16.
67083630
Fenti Susanti
UNIT BISNIS PENGUATAN INSTITUSI & KELEMBAGAAN
Wakil Kepala Consultant Penuh Bagian Pengembangan Produk
Consultant
17.
70980531
Firza Mahdar
UNIT BISNIS PENGUATAN INSTITUSI & KELEMBAGAAN
Wakil Kepala Unit Bisnis
Inspector
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Inspector
Penuh
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
No.
NIK
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
Nama
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Divisi/Biro/Cabang
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
Jabatan Kepala Bagian Operasi
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Fungsional
lvl Rangkap fungsional Jabatan
18.
73031540
Fitri Agungnugroho
CABANG JAKARTA
Inspector
Penuh
Inspector
19.
73010957
Hariawan Nugroho
UNIT BISNIS MIGAS & Wakil Kepala Surveyor SISTEM PEMBANGKIT Bagian Operasi
Junior
Junior Surveyor
20.
60032123
Hariyoto
CABANG JAKARTA
Kepala Bagian Appraiser Pemasaran dan Pengembangan Produk
Senior
Senior Appraiser
21.
68000752
Hartowo
UNIT BISNIS INFRASTRUKTUR
Kepala Bagian Operasi
Assessor
Penuh
Assessor
22.
65000685
Heru Sadmoko
UNIT BISNIS MINERAL Kepala Bagian DAN BATU BARA Operasi
Surveyor
Penuh
Surveyor
23.
72000736
Ibnu Khaldun
CABANG PEKANBARU Kepala Cabang Inspector
Penuh
Inspector
24.
64970455
Igit Patnowati
CABANG MADYA BATAM
25.
66000670
Ili Rianti
DIVISI PERENCANAAN Kepala Bagian PERUSAHAAN, Perencanaan SISTEM & K3LL Perusahaan, Sistem, K3LL dan Manajemen Pengetahuan
26.
72000707
Imam Budiyono
UNIT BISNIS INFRASTRUKTUR
Kepala Bagian Assessor Pemasaran dan Pengembangan Produk
Senior
Senior Assessor
27.
65021085
Imam Dasuki
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS
Kepala Divisi Appraiser Pengembangan Bisnis
Senior
Senior Appraiser
28.
71000750
Imam Sutowo
UNIT BISNIS INFRASTRUKTUR
Assessor Wakil Kepala Bagian Pengembangan Produk
Senior
Senior Assessor
29.
68000744
Iskandar Fauzi
DIVISI PERENCANAAN Senior Officer PERUSAHAAN, Standarisasi SISTEM & K3LL dan Penjaminan Mutu Produk
30.
71000737
Jefriwal
CABANG PEKANBARU Wakil Kepala Appraiser Bagian Operasi
Penuh
Appraiser
31.
64010984
Jufnaidi Salim
CABANG MEDAN
Kepala Cabang Appraiser
Senior
Senior Appraiser
32.
74000683
Mohamad Ahdali UNIT BISNIS PENGUATAN INSTITUSI & KELEMBAGAAN
Kepala Bagian Operasi
Penuh
Surveyor
Kepala Cabang Consultant Senior Madya
Senior Consultant
Consultant Penuh
Consultant
Consultant Senior
Surveyor
Senior Consultant
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
53
No.
54
NIK
Nama
Divisi/Biro/Cabang
Jabatan
Fungsional
lvl Rangkap fungsional Jabatan
33.
68000760
Muhtadi
UNIT BISNIS INFRASTRUKTUR
Management Consultant Senior Representative
Senior Consultant
34.
69010949
Mujiono Hadi Santoso
CABANG JAKARTA
Surveyor Wakil Kepala Bagian Pengembangan Produk
Senior
Senior Surveyor
35.
68000671
Negari Karunia Adi
DIVISI PERENCANAAN Kepala Divisi PERUSAHAAN, Perencanaan SISTEM & K3LL Perusahaan
Senior
Senior Inspector
36.
66010955
Nurjaman Dedi Suhendi
CABANG PEKANBARU Kepala Bagian Assessor Pemasaran dan Pengembangan Produk
Senior
Senior Assessor
37.
66920043
R. Benny Susanto UNIT BISNIS MIGAS & Wakil Kepala SISTEM PEMBANGKIT Unit Bisnis
Surveyor
Senior
Senior Surveyor
38.
70000745
Ragawantar
CABANG PEKANBARU Kepala Bagian Operasi
Surveyor
Penuh
Surveyor
39.
75031504
Rima Delita
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS
Senior Officer Appraiser Pengembangan Bisnis
Penuh
Appraiser
40.
72990654
Romly Tri Tjahjanto
UNIT BISNIS INFRASTRUKTUR
Wakil Kepala Assessor Bagian Operasi
Penuh
Assessor
41.
69010889
Rosal Enggrano
CABANG PALEMBANG
Management Consultant Assistant Representative
Assistant Consultant
42.
70021063
Sugeng Suryono CABANG BALIKPAPAN
Kepala Bagian Operasi
Surveyor
Penuh
Surveyor
43.
73000746
Syafrial
CABANG BALIKPAPAN
Kepala Cabang Surveyor
Senior
Senior Surveyor
44.
73021081
Tri Vadli Setia Budi
UNIT BISNIS PENGUATAN INSTITUSI & KELEMBAGAAN
Kepala Bagian Pengelolaan CoE & Kompetensi
Surveyor
Penuh
Surveyor
45.
73010939
Tri Yulianto
UNIT BISNIS MIGAS & Kepala Bagian SISTEM PEMBANGKIT Operasi
Surveyor
Penuh
Surveyor
46.
79031932
Zuanda Z
CABANG MEDAN
Appraiser
Penuh
Appraiser
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Wakil Kepala Bagian Pemasaran
Inspector
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Pengelolaan SDM
HR Management
PT Surveyor Indonesia (Persero) menerapkan Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi (MSDM-BK) terpadu yang merupakan sistim yang dirancang dengan mengintegrasikan semua sistemsistem pengelolaan SDM, yaitu manajemen seleksi dan rekrutmen, manajemen remunerasi, manajemen kinerja dan manajemen karir.
PT Surveyor Indonesia (Persero) adopts an integrated Competency Based Human Resource Management Systems (HRM-BK), a system designed to integrate all human resource management systems, namely the selection and recruitment management, remuneration management, performance management and career management.
Rekrutmen dan Perencanaan Tenaga Kerja
Recruitment and HR Planning
Rekrutmen dilakukan berdasarkan kebutuhan bisnis perusahaan, dan strategi yang dilakukan pada tahun 2015 ini ”zerro growth”, dimana tidak ada penambahan pegawai tetap. Rekruitmen yang dilakukan adalah untuk pegawai tidak tetap yang dikontrak berdasarkan kebutuhan proyek. Optimalisasi pegawai yang ada dilakukan dengan relokasi sumber daya baik melalui mutasi maupun rotasi. Selain itu dilakukan juga ”job enrichment” dan rangkap jabatan untuk posisi posisi tertentu.
Recruitment is based on the Company’s business needs, and the strategy undertaken in 2015 was “zero growth”, which means no additional permanent employee. Recruitment is done is for non-permanent employees hired based on the needs of the project. Optimization of existing employees was conducted by relocating resources either through mutation or rotation. Job enrichment and concurrent position for specific positions are also conducted.
Remunerasi Karyawan
Employee Remuneration
Mulai tahun 2009 perusahaan telah menerapkan ”Grading System” dimana selalu dilakukan penyempurnaan jika ada perubahan organisasi dengan melakukan Job Analysis dan Job Evaluation. Perubahan organisasi yang terjadi pada tahun 2015 tidak berpengaruh pada bobot jabatan hingga tidak merubah job grading yang ada. Remunerasi yang diberikan kepada pegawai sudah di atas ketentuan normatif Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 seperti pemberian Tunjangan Hari Raya 2 x gaji dan pemberian Tunjangan Cuti yang diberikan setiap hari Ulang Tahun masa kerja pegawai di PTSI. Pemberian fasilitas untuk beberapa posisi jabatan yang ditujukan sebagai penghargaan dan strategi retensi pegawai. Agar dapat bersaing di pasar perusahaan secara berkala melakukan salary survey untuk mengetahui posisi gaji pegawai dibandingkan harga pasar. Tahun 2015 diberikan kenaikan gaji yang pemberiannya selain memperhitungkan faktor inflasi juga memperhitungkan hasil penilaian Kinerja Pegawai.
Starting in 2009, the Company has been implementing the “Grading System” whereby improvement is always be done if there are changes in the organization by conducting Job Analysis and Job Evaluation. Organizational change occurred in 2015 has no effect on job weight, so it did not change the existing job grading. Remuneration given to employees has already above the normative provisions based on the Employment Act No. 13 of 2003, such as giving Religious Holiday Allowance 2x salaries and leave allowance granted at every anniversary of the employee service in PTSI. Providing facilities for some positions designated as awards and employee retention strategies. In order to compete in the market the company regularly conducts salary surveys to determine the position of staff salaries compared to the market price. In 2015 salary adjustment was given by taking into account factors, such as inflation and employee performance appraisal.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
55
56
Program Pensiun
Pension Program
Perusahaan memberikan fasilitas Pensiun dengan Iuran Pasti dengan manfaat yang telah ditetapkan. Sebelumnya, program pensiun yang diberikan adalah manfaat pasti. Atas permintaan dari pemegang saham, yang dituangkan di dalam RUPS, maka mulai tahun 2012 Perseroan mengubahnya menjadi Iuran Pasti dengan manfaat yang telah ditetapkan.
The Company provides Defined Contribution Pension Program with defined contribution benefits that have been set. Previously, the pension plan adopted was defined benefit plan. Upon request of shareholders, as outlined in the AGM, began in 2012, the Company changed it into a Defined Contribution Pension Program with defined benefits.
Program Kesehatan
Medical Program
Perseroan meyakini bahwa hanya pegawai yang dalam kondisi sehat dapat bekerja optimal, oleh karena itu Perseroan memberikan fasilitas kesehatan yang memadai baik kepada pegawai maupun keluarganya. Fasilitas kesehatan meliputi rawat jalan, rawat inap termasuk persalinan, penggantian kacamata. Pemeriksaan berkala dilakukan setiap tahun merefleksikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan pemerintah UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Terkait akan diberlakukannya kewajiban mengikuti BPJS, selama tahun 2014 Manajemen telah melakukan sosialisasi terus menerus kepada seluruh pegawai sehingga diharapkan ketika diberlakukan tahun 2015 pegawai memahami tata cara dan ketentuan BPJS sehingga tidak mengalami kesulitan.
The Company believes that only a healthy employee can work optimally, therefore the Company provides adequate medical facilities both to employees and their families. The facilities include outpatient, inpatient care including maternity, eye glasses reimbursement. Periodic checks are carried out each year reflecting the Company’s compliance to the Government Provision in the Law No 1 of 1970 on Occupational Safety. Regarding the enforcement of mandatory policy to enroll BPJS program, in 2014 the Management has continuously disseminated the program to all employees so hopefully when it was enacted in 2015, the employees understand the procedures and conditions of BPJS so it wont be a problem for everyone.
Penilaian Kinerja pegawai
Employee Assesment
Penerapan Manajemen Kinerja yang obyektif dengan memasukan unsur KPI Individu dalam penilaian Kinerja Pegawai diharapkan mampu mengurangi subyektifitas penilaian, dan memberikan data akurat mengenai kinerja pegawai. Penilaian Kinerja Pegawai dilakukan setiap semester, meliputi penilaian dari pencapain KPI Individu Penilaian perilaku dengan penilaian 180 derajat, selain atasan diri sendiri juga rekan kerja. Untuk penilain pejabat struktural ada penilaian Leadership Capability Index menggunakan penilaian 360 derajat dimana bawahan ikut menilai atasan.
The implementation of an objective Performance Management by including elements of individual KPI in the assessment of employee performance is expected to reduce the subjectivity of assessment, and provide accurate data on employee performance. Employee Performance Assessment conducted every semester, which include assessment on the achievement of Individual KPI, assessment on behavior using a 180-degree assessment, in addition to the supervisor, the assessment also came from co-worker. For the assessment of structural officials, there is a Leadership Capability Index using 360-degree assessment, involving subordinates in assessing supervisors.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Penghargaan Karyawan
Employee Awards
Perusahaan memberikan penghargaan kepada pegawai dalam bentuk penghargaan masa kerja dengan pemberian pin emas kepada pegawai yang melewati masa kerja 10 tahun dan 20 tahun. Selain itu pemberian bantuan haji kepada 8 orang pegawai setiap tahunnya. Pemberian beasiswa anak bagi anak pegawai yang berprestasi.
Awards are given to employees in the form of gratuity by giving gold pins to employees who work through a period of 10 years and 20 years. In addition, the provision of assistance to the Haj 8 employees each year as well as scholarships for the children of employees.
Human Resources Information System
Human Resources Information System
Pengelolaan data kepegawaian telah menggunakan sistem IT yang dinamakan ”CV On Line”, sehingga profile pegawai sampai dengan data kompetensinya dapat diakses melalui sistem tersebut. Sistem ini sangat membantu manajemen dalam dukungan data saat pengambilan keputusan dan penyediaan data keperluan tender yang harus menyertakan data keahlian dan kompetensi pegawai.
Management of personnel data has been using the IT system called “CV On Line”, so that the employee profile to the competence of data can be accessed through the system. This system greatly assist management in the current data support decision-making and the provision of data purposes tender should include data expertise and competence of employee.
Pengelolaan Hubungan Industrial
Management of Industrial Relations
PT Surveyor Indonesia (Persero) memberikan kebebasan berserikat kepada pegawai. Saat ini ada dua Serikat Pekerja yaitu Serikat Pegawai Surveyor Indonesia atau disingkat SPASI dan Serikat Kerja Karyawan PT Surveyor Indonesia (Persero) yang didirikan pada tahun 2014. Adanya kebebasan ini merefleksikan kepatuhan Perseroan terhadap Ketentuan Presiden No 83 tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi ILO no 87 tahun 1948 mengenai kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak Membentuk Organisasi.
PT Surveyor Indonesia (Persero) gives freedom of association to the employee. Currently there are two unions, namely the United Employees Surveyor Indonesia or abbreviated SPASI and the United Employee PT Surveyor Indonesia (Persero) (SKKSI) which was founded in 2014. The existence of this freedom reflects the Company compliance with the provisions of the President No. 83 of 1998 on the ratification of ILO Convention No. 87 of 1948 concerning Freedom of Association and Protection of the Rights of the Organization Forms.
Menyadari bahwa kompetensi dan kinerja pegawai sangat dipengaruhi pula oleh suasana dan lingkungan kerja yang ada maka pengelolaan hubungan industrial dalam sistem pengelolaan SDM terpadu menjadi satu bagian yang penting dan tidak dapat dipisahkan dengan sistim-sistim pengelolaan lainnya. Pertemuan berkala dengan Lembaga Bipartit yang berfungsi sebagai forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal ketenagakerjaan perusahaan. Perseroan juga telah memiliki lembaga kerjasama (LKS) Bipartit yang didirikan dan telah dicatat pada Suku Dinas Tenaga
Realizing that the competence and performance of employees highly influenced by the atmosphere and the working environment, the management of industrial relations in the human resources management system integrated into a single part is important and cannot be separated with other management systems. Regular meetings with bipartite Institute that serves as a forum for communication and consultation on labor issues companies. The company also has had cooperation agencies (LKS) bipartite established and has been recorded in the DePT of Manpower and PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
57
58
Kerja Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan nomor 1879/1.837 pada tangal 7 April 2012 dan dengan perpanjangan terakhir tahun 2014 dengan nomor penetapan 3939/1.837 dengan beranggotakan unsur pengusaha dan kedua serikat yang ada.
Transmigration South Jakarta Municipality number 1879/1837 of Monday, 7 April 2012 and the last extension in 2014 with the establishment number 3939/1837 with element sconsisting of entrepreneurs and the two unions that exist.
Aktivitas Ekstrakurikuler
Extracurricular Activities
PT Surveyor Indonesia (Persero) memberikan fasilitas kegiatan ekstrakurikuler kepada pegawai berupa kegiatan keagamaan (agama Islam, Nasrani Katolik, Hindu), olahraga dan seni. Kegiatan ini terbuka untuk pegawai dan keluarganya. Bentuk kegiatan keagamaan rutin yang dilakukan antara lain pengajian rutin, ”Kantin” (Kajian Rutin) Ruhani, kajian Ramadhan, Persekutuan Doa. Sedangkan untuk olahraga antara Sepak Bola, Futsal, Sepeda, Yoga, Aerobik, Bulutangkis, Tennis, Golf. Sedangkan seni dalam bentuk Paduan Suara. Kegiatan ektrakurikuler dimaksudkan untuk aktualisasi pegawai dan sarana sosialisasi pegawai di luar tugas utama.
PT Surveyor Indonesia (Persero) provides facilities extracurricular activities to employees in the form of religious activity (Islam, Catholic Christianity, Hinduism), sports and the arts. The event is open to employees and their families. Form of routine religious activities undertaken include regular recitation, study Ramadhan and prayer meeting. As for the sport of football, aikido, futsal, bicycles, yoga, aerobics, badminton, tennis, golf. While the art in the form of a chorus. Extracurricular activities intended for the actualization of employee and employee means of socialization outside the main task.
Survey Kepuasan Pegawai dan Survey Keterikatan Pegawai
Employee Satisfaction Survey and Employee Engagement Survey
Kenyamanan bekerja dan kesejahteraan pegawai juga merupakan fokus utama, sehingga PT Surveyor Indonesia (Persero) senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan Human Capital. Untuk melihat menampung aspirasi pegawai, PT Surveyor Indonesia (Persero) secara berkala melakukan survey opini pegawai guna mengumpulkan data indeks kepuasan pegawai. Pada tahun 2015 selain melakukan suvei kepuasan pegawai PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan juga survai keterikatan pegawai.
Working comfort and well-being of employees is also a major focus, so PT Surveyor Indonesia (Persero) continue to make improvements and improvements in managing human capital. To view the aspirations of employees, PT Surveyor Indonesia (Persero) regularly conducts employee opinion survey to collect data employee satisfaction index. In 2015, in addition to conduct employee satisfaction surveys, PT Surveyor Indonesia (Persero) also surveyed the employee engagement.
Sejumlah 402 pegawai yang mengikuti Kegiatan Survei tersebut atau dengan kata lain dari 96,63% responden, maka hasil survei sangat mewakili aspirasi keseluruhan jumlah pegawai tetap. Adapun unsur-unsur yang memiliki angka kepuasan relatif kecil akan dijadikan kembali perbaikan di masa
A number of 402 employees participated in this survey, or in other words, 96.63% of respondents, then the survey result is sufficient representation of the aspirations of all permanent employees. Factors with relatively low satisfaction score will be used as notes for improvements in the future
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
mendatang dengan melihat tingkat urgensi dan kepentingan serta kemampuan perusahaan (terkait dengan pembiayaan) dan lebih sering sosialisasi peraturan–peraturan SDM kepada semua pegawai yang ada. Dari hasil analisa data untuk Aspek Keterikatan Pegawai memperlihatkan secara umum bahwa tingkat keterikatan (engaged level) pegawai terhadap perusahaan 93% engaged (terikat), 7% not engaged (tidak terikat) dan tidak ada Actively Disengaged.
by putting into consideration the level of urgency and importance as well as the ability of the Company (related to financing) and more frequent socialization of HR regulations to all employees. The data analysis on Employee Engagement aspect shows that in general the level of engagement was 93%, while 7% was not engaged and no Actively Disengaged.
Penerapan Budaya Berbagi Pengetahuan
Knowledge Sharing Culture
Budaya berbagi pengetahuan dilakukan dalam rangka mempercepat proses pembelajaran sehingga kemudian diharapkan tacit knowledge para pegawai dapat menjadi explicit knowledge perusahaan. Sesi-sesi knowledge sharing dan forum diskusi secara berkala, baik pada tingkat korporasi maupun masing-masing unit. Upaya berbagi pengetahuan dilakukan terus-menerus sebagai bagian dari upaya pemastian tumbuhnya knowledge behavior di PT Surveyor Indonesia (Persero). Kegiatan yang dilakukan antara lain kewajiban melakukan sharing minimal di unitnya untuk pegawai yang telah melaksanakan pelatihan, kegiatan lesson learned dari kegiatan proyek yang telah selesai sehingga hal-hal positif dan negatif yang terjadi bisa menjadi pembelajaran bagi proyek lainnya.
Culture of knowledge sharing is done in order to speed up the learning process so then expected tacit knowledge of employees can be explicit knowledge of the company. Sessions knowledge sharing and discussion forums on a regular basis, both at the corporate level as well as each unit. The sharing of knowledge is done continuously as part of efforts to ascertainment of the growing knowledge of behavior in PT Surveyor Indonesia (Persero). The activities undertaken include the obligation to make sharing knowledge minimal in unit employees who have been carrying out training activities lesson learned from the project activities have been completed so that the positive and negative things that happen can be a lesson for other similar projects.
Pengembangan SDM Melalui Pendidikan dan Latihan
Human Resources Development through Education and Training
Secara berkala PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan assessment kepada para pegawai untuk memastikan level kompetensi dan pengetahuan pegawai. Gap kompetensi yang didapat dari hasil assessment dimanfaatkan pula sebagai dasar untuk pengembangan pegawai. Pengembangan Human Capital dilakukan salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi. Program pendidikan dan pelatihan (Diklat) disusun berdasarkan TNA (Trainning Need Analysis) dan disesuaikan dengan
PT Surveyor Indonesia (Persero) periodically perform assessments to employees to ensure the level of competence and knowledge of employees. Gap competence obtained from the assessment used also as a basis for the development of employees. Developing human capital is one of them through education and training that is integrated. Education and training programs are based on TNA (training Need Analysis) and are tailored to the needs of product development/
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
59
kebutuhan pengembangan produk/bisnis baru, kebutuhan persyaratan jabatan dan kebutuhan kaderisasi.
new business, needs the work requirements and needs regeneration.
Komitmen dari manajemen dalam pengembangan pegawai terlihat dalam alokasi dana untuk pengembangan yang cukup besar tahun 2015, yakni 6.6 M, meningkat dibandingkan tahun 2014 sebesar 5.8 M. Semua pegawai diberikan kesempatan yang sama untk mengikuti program pengembangan pegawai dan pelatihan yang diberikan telah disesuaikan dengan kebutuhan pegawai dan arah bisnis perusahan. Pada tahun 2015 rata-rata pegawai mendapatkan pelatihan sebanyak 33 jam per orang.
Commitment of management in employee development is evidenced in the allocation of funds for the development of a sizeable 2015 amounted to 6.6M. This amount increased compared to the year 2014 amounted to 5.8 M. All employees are given equal opportunities, where training is given in accordance with the needs of employees and the business direction of the company, In 2015, the average employee received training as much as an average of 36 hours per person.
Alokasi Anggaran Pelatihan 2015
Training Budget Allocation in 2015
NO.
TEMA DIKLAT
JUMLAH
PROGRAM KORPORAT 1.
Leadership/Character Building
666,000,000
2.
Rancangan Struktur Organisasi dan Pemetaan Bisnis
373,000,000
3.
Manajemen Bisnis
95,000,000
4.
Manajemen Proyek
58,000,000
5.
On The Job Training
332,500,000
6.
Sertifikasi Keahlian
695,000,000
7.
Strata 2 (S2)
325,000,000
BIDANG TEKNIS 1.
Bidang Inspeksi
1,234,000,000
2.
Bidang Survai
1,213,000,000
3.
Bidang Konsultasi/Sistem Mutu/K3
1,085,500,000
4.
Bidang Sumber Daya Manusia
5.
Bidang Keuangan dan Akuntansi
6.
Bidang Manajemen Fasilitas
32,000,000
7.
Bidang Teknologi Informasi
140,000,000
8.
Bidang Internal Audit
41,000,000
142,000,000
9.
Bidang Kemitraan Bina Lingkungan
35,000,000
10.
Bidang Kesekretariatan Perusahaan
47,000,000
11.
Bidang Manajemen Risiko
33,000,000
TOTAL
60
98,000,000
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
6,645,000,000
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PT Surveyor Indonesia (Persero) menyadari pentingnya peranan seorang pemimpin dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi oleh karena itu pengembangan Human Capital dalam bidang “leadership” juga menjadikan perhatian. Pegawai yang menduduki jabatan struktural dan yang dikader sebagai pemimpin dibekali pelatihan kepemimpinan yang terintegrasi. Program pelatihan dirancang dengan mengembangkan kompetensi kepemimpinan secara utuh dan selaras antara kompetensi pribadi (Personal Mastery), kompetensi kepemimpinan (leadership mastery) dan kompetensi bisnis (Business Mastery). Selain pengembangan di bidang “soft competency”, Manajemen juga melakukan investasi di bidang kompetensi teknis yang menjadi dasar dalam memastikan pekerjaan dilakukan dengan benar sesuai ketentuan berlaku. Berbagai pelatihan bersertifikasi yang dilakukan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
BIDANG
Inspeksi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT Surveyor Indonesia (Persero) realizes the importance of the role of a leader in determining the success of an organization therefore the development of Human Capital in the field of “leadership” also become the attention of the Company. Employees who have structural positions and chosen as a cadre for leader is equipped with integrated leadership training. The training program is designed to develop the leadership competence comprehensively and in harmony between personal competencies (Personal Mastery), leadership competencies (leadership mastery) and business competencies (Business Mastery). In addition to the development in the field of “soft competency”, the Management is also investing in the field of technical competence as the basis for ensuring the work to be done correctly according to the applicable provisions. Various certified training conducted during 2015 are as follows:
JENIS PELATIHAN
JUMLAH
SKALA
1. 2.
CSWIP 3.1 Welding Inspector Helicopter Underwater Escape Training (HUET) & Sea Survival Uji Kompetensi Inspeksi Pembangkit NEBOSH IGC T BOSIET Pelatihan Pembina K3 Bidang Listrik Pelatihan Pembina K3 Bidang Proteksi Kebakaran Pelatihan Pembina K3 Bidang Angkat dan Angkut Pelatihan Pembina K3 Bidang Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya Sertifikasi AK3 Pesawat Angkat Angkut Teknik Kalibrasi Suhu, Timbangan, Volumetri, Spektrofotometri-AAS dan Spektro Emisi Teknis Sampling Mineral sesuai Juknis Per Dirjen Perdagangan Bintek Verifikasi TKDN dan Kualifikasi Verificator TKDN pada Kegiatan Usaha Hulu Migas Teknik Pengambilan Sample Udara, Air dan Tanah Draft Survey, AISI Penyusunan Amdal Auditor Lingkungan Hidup AK3 Umum Auditor SMK3 Pelatihan Auditor ISPO Lead Auditor OHSAS 18001; 2017 Pelatihan Instruktur Bidang Kelembagaan & SMK3 Pelatihan Palm Oil Surveyor Training & Certification TOTAL
1 10
Internasional Nasional
4 5 1 1 2 2 1
Nasional Internasional Internasional Nasional Nasional Nasional Nasional
1
Nasional
1 8
Nasional Nasional
9 1 33 1 3 3 1 1 3 1 1 94
Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional Nasional
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9
2.
Konsultasi
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
NO.
10. 1.
Survey
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
3. 4. 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
61
62
3. Teknologi Informasi
3. Information Technology
Secara Ekonomi Indonesia tahun 2015 merupakan tahun yang cukup berat karena menghadapi kondisi eksternal yang penuh tantangan. Perdagangan global, penurunan harga komoditi dan berdampak pada pertumbuhan PDB dan penerimaan fiskal. Hal ini mempengaruhi industri dan kebijakan pemerintah yang merupakan target market dan customer perusahaan, yang secara tidak langsung berdampak terhadap kinerja, persaingan yang semakin ketat, harga jual yang semakin kompetitif dan lain-lain dalam organisasi perusahaan.
The Indonesian Economy in 2015 was unfavourable in the face of challenging external conditions. Global trade, commodity price declines impacted GDP growth and fiscal revenue. It is affecting the industry and government policies that are the target market and customer of the Company, which indirectly affected the performance, the increasingly fierce competition, more competitive price and others in the organization.
Untuk itu diperlukan inisiatif dan kreatifitas yang mampu membawa perusahaan untuk dapat survive dan tumbuh, di sisi lain target pendapat dan profit diharapkan meningkat sementara internal proses harus efisien dan efektif, ditambah perubahan organisasi mengharuskan semua pihak harus berbenah agar kegiatan perusahaan tetap perjalan dengan baik.
It required initiative and creativity that is capable of bringing the Company to survive and grow, on the other hand, the revenues and profit targets are expected to increase while internal processes must be efficient and effective, in addition, the organizational change requires that all parties must be improved to maintain the activity of the Company in a good order.
Melihat hal tersebut Unit Teknologi Informasi melakukan kegiatan yang bersifat mendukung pencapaian target pendapatan dengan cara memanfaatkan teknologi informasi pada produk dan jasa untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan perusahaan sekaligus menciptakan barrier bagi komptetitor yang menjadi pesaing. Sedangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektitas organisasi Unit Teknologi Informasi melakukan otomasi proses untuk beberapa fungsi dalam organisasi seperti pemasaran, COE dan lain-lain serta membangun sistem dashboard yang digunakan oleh managerial level sebagai sumber data untuk monitoring, evaluasi dan pengambilan keputusan.
Upon seeing this, the Information Technology Unit performed activities that supports the achievement of revenue targets by utilizing information technology products and services to provide added value for customers and the company while creating a barrier for competitor. Meanwhile, to improve the efficiency and effectivity of organization, the Information Technology Unit conducted automation processes for multiple functions within an organization such as marketing, COE and others as well as building a dashboard system used by managerial level as a data source for monitoring, evaluation and decision-making.
Berikut adalah beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Unit Teknologi Informasi selama tahun 2015:
Here are some of the activities undertaken by the Information Technology Unit during 2015:
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
IT LEVERAGE UNTUK PRODUK DAN JASA
IT LEVERAGE FOR PRODUCTS AND SERVICES
1. 2. 3. 4.
Aplikasi Registrasi UMKM Online (Aplikasi). Monitoring Pupuk Subsidi (Prototype). Aplikasi Reporting Pipeline CPI (Aplikasi) Pasti Pas Pertamina (Rancangan Mockup dan Prototype). 5. Aplikasi Dashboard Cargo Monitoring Pertamina (Prototype dan Aplikasi). 6. Dashboard Minerba untuk PLNBB (Aplikasi). 7. Proyek Survei Monitoring dan Verifikasi Volume Pemanfaatan BBN dalam BBM (Ditjen EBTKE) (Aplikasi). 8. Lifting Migas (Proposal). 9. Survei Kartu Induk Nelayan seluruh Indonesia (Proposal dan Prototype). 10. Survei Barang Operasional Kobelko (Proposal dan Prototype).
1. 2. 3. 4.
OTOMASI PROSES BISNIS
BUSINESS PROCESS AUTOMATION
1. Aplikasi Monitoring COE dan Project Control. 2. Aplikasi Marketing (Status Project, Aktifitas, Nilai dan lain-lain). 3. Aplikasi Risk Management (Tahap Uji Coba). 4. Dashboard SDM. 5. Aplikasi COE (Dashboard COE).
1. COE Monitoring and Control Project Application. 2. Marketing Applications (Project Status, Activities, Values and others). 3. Risk Management Application (on Trial Phase). 4. HR Dashboard. 5. COE Application (Dashboard COE).
PENGEMBANGAN APLIKASI ERP
ERpAPPLICATION DEVELOPMENT
1. Pengembangan Modul Proforma. 2. Tracking Cash Management. 3. Pengembangan Modul Pajak PPH 22. 4. Pengembangan Modul Transcab. 5. Pengembangan Modul Anggaran. 6. Pengembangan Modul Pengelolaan Piutang. 7. Pembangunan Cashflow Reporting.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penghargaan Pada tahun 2015 tidak ada penghargaan yang diterima Perusahaan dalam bidang Teknologi Informasi.
Awards In 2015, the Company received no awards on Information and Technology sector.
SME Online Registration Application (App). Monitoring of Subsidized Fertilizer (Prototype). CPI Pipeline Reporting Application (Apps). Pertamina Pasti Pas (Mockup Design and Prototype). 5. Pertamina Dashboard Cargo Monitoring Application (Prototype and Applications). 6. Minerba Dashboard for PLNBB (Application). 7. Survey Monitoring Project and Verification of Utilization Volume of BBN in Fuel (DG EBTKE) (Application). 8. Lifting Gas (Proposal). 9. Master Card for Fishermen Survey throughout Indonesia (Proposal and Prototype). 10. Kobelko Operational Goods Survey (Proposal and Prototype).
Proforma Module Development. Tracking Cash Management. PPH 22 Tax Module Development. Development of Transcab Modules. Budget Module Development. Receivables Management Module Development. Construction Cashflow Reporting.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
63
64
TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL REVIEW
Pada tahun 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) berhasil membukukan keuntungan bersih sebelum pajak sebesar Rp126.696 juta atau 83,2% dari yang dianggarkan sebesar Rp152.323 juta dan mengalami penurunan sebesar 16,8% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014. Laba bersih tahun berjalan yang berhasil dicapai PT Surveyor Indonesia (Persero) di tahun 2015 sebesar Rp91.443 juta atau 85,6% dari target yang dianggarkan sebesar Rp106.823 juta dan turun 16,5% dari pencapaian laba bersih tahun 2014 sebesar Rp109.511 juta.
In 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) managed to record a net profit before tax of Rp126.696 million, or 83.2% of the budgeted Rp152,323 million and decreased by 16.8% compared to 2014. Net income for the current year achieved by PT Surveyor Indonesia (Persero) in 2015 amounted to Rp91,443 million, or 85.6% of the budgeted target of Rp106,823 million and down 16.5% from the net profit in 2014 amounted to Rp109,511 million.
Penilaian kinerja manajemen PT Surveyor Indonesia (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 memperoleh total nilai sebesar 84,00 adalah Sehat dengan kategori AA, terdiri atas:
Assessment on the management performance of PT Surveyor Indonesia (Persero) based on the Decree of Minister of SOEs Kep-100/MBU/2002 obtained a total score of 84.00 or healthy with AA category, consisting of:
1. Aspek Keuangan, skor 57,00 2. Aspek Operasional, skor 15,00 3. Aspek Administrasi, skor 12,00.
1. Financial Aspects, score 57.00 2. Operational Aspects, score 15.00 3. Administrative Aspects, score 12.00.
1. TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
1. OVERVIEW OF OPERATIONS PER SEGMENT
Pada tahun 2015, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp849.868 juta atau meningkat 6,1% dari pencapaian pada tahun 2014 sebesar Rp800.774 juta. Adapun urutan kontribusi terbesar tahun 2015 adalah sektor Migas & Sistem Pembangkit (41,7%), diikuti sektor Penguatan Institusi & Kelembagaan (25,6%), sektor Mineral & Batubara (23,7%), dan sektor Infrastruktur (9,0%).
In 2015, operating revenues amounted to Rp849,868 million, an increase of 6.1% from the achievement in 2014 amounted to Rp800.774 million. The bigest contribution in 2015 was oil and gas and Generating System sector (41.7%), followed by the Institutions and Institutional Strengthening sector (25.6%), Mineral & Coal sector (23.7%), and the Infrastructure sector (9.0%).
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Sektor Migas dan Sistem Pembangkit
Oil and Gas and Power Generating Systems Sector
Realisasi pendapatan usaha di sektor ini pada tahun 2015 mencapai Rp354.303 juta atau meningkat 239,3% dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp104.437 juta. Pendapatan usaha tahun 2015 sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan Cargo Bunker Monitoring, pekerjaan MPS Saipem, pekerjaan Pengawasan Pengukuran & Penyerahan Migas (CTP), pekerjaan VPTEI Permendag 03/M-DAG/PER/I/2015, dan pekerjaan Inspeksi Pipa Penyalur Pertamina Gas.
The realization of operating revenues in this sector in 2015 reached Rp354,303 million, an increase of 239.3% from the achievement in 2014 of Rp104,437 million. The operating revenues in 2015 is largely the contribution of Cargo Bunker Monitoring, MPS Saipem, Surveillance on the Measurement & Delivery of Oil and Gas (CTP), VPTEI of Ministry of Commerce Regulation No. 03/M-DAG/PER/I/2015,, and Inspection of Distribution Pipe of Pertamina Gas.
Sektor Penguatan Institusi dan Kelembagaan
Institutions and Institutional Strengthening Sector
Realisasi pendapatan usaha di sektor ini pada tahun 2015 mencapai Rp217.591 juta atau menurun 25,0% dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp290.012 juta. Pendapatan usaha tahun 2015 sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan Verifikasi Kemampuan Industri Dalam Rangka Pemanfaatan Fasilitas USDFS-IJEPA, pekerjaan Verifikasi Pengajuan LCGC, pekerjaan BMDTP, dan pekerjaan Pemeriksaan Impor Barang Modal Bukan Baru/Second Hand Goods.
The realization of operating revenues in this sector in 2015 reached Rp217,591 million, down 25.0% from the achievement in 2014 of Rp290,012 million. Operating revenues in 2015 is largely the contribution of the Industry Capability Verification in the context of utilization of USDFS-IJEPA facilities, LCGC verification, BMDTP, and the Second Hand Capital Goods Import Inspection.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
65
66
Sektor Mineral Dan Batubara
Mineral and Coal Mining Sector
Realisasi pendapatan usaha di sektor ini pada tahun 2015 mencapai Rp201.239 juta atau meningkat 8,9% dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp184.740 juta. Pendapatan usaha tahun 2015 sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan Layanan Laboratorium Mineral dan Batubara, pekerjaan Verifikasi Ekspor Tambang, dan pekerjaan Draft Survey.
The realization of operating revenues in this sector in 2015 reached Rp201,239 million, an increase of 8.9% from the achievement in 2014 of Rp184,740 million. Operating revenues in 2015 is largely the contribution of the Mineral and Coal Laboratory Service, Mining Export Verification, and Draft Survey.
Sektor Infrastruktur
Infrastructure Sector
Realisasi pendapatan usaha di sektor ini pada tahun 2015 mencapai Rp76.735 juta atau menurun 65,4% dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp221.585 juta. Pendapatan usaha tahun 2015 sebagian besar merupakan kontribusi dari pekerjaan verifikasi TKDN Komersial dan pekerjaan TKDN di K3S.
The realization of operating revenues in this sector in 2015 reached Rp76,735 million, down 65.4% from the achievement in 2014 of Rp221,585 million. Operating revenues in 2015 largely is the contribution of verification of Commercial TKDN and TKDN in K3S.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
KINERJA UNIT OPERASI PERFORMANCE OF OPERATING UNITS
URAIAN | DESCRIPTION Pendapatan Usaha | Revenue UB PENGUATAN INSTITUSI & Laba Usaha | Operating Income KELEMBAGAAN Margin Pendapatan Usaha | Revenue UB MIGAS & SISTEM PEMBANGKIT Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue UB MINERAL & BATUBARA Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue UB INFRASTRUKTUR Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue TOTAL UNIT BISNIS | TOTAL BUSINESS Laba Usaha | Operating Income UNIT Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG BALIKPAPAN Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG PEKANBARU Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG JAKARTA Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG SURABAYA Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG PALEMBANG Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue TOTAL CABANG UTAMA | TOTAL Laba Usaha | Operating Income PREMIER BRANCH Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG MEDAN Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG BATAM Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG SEMARANG Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG MAKASSAR Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue TOTAL CABANG MADYA | TOTAL MADYA Laba Usaha | Operating Income BRANCH Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG BANJARBARU Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG ACEH Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue CABANG PADANG Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue TOTAL CABANG PRATAMA | TOTAL Laba Usaha | Operating Income PRATAMA BRANCH Margin
RKAP 2015 (1) 211,245 60,395 28.6% 158,150 23,627 14.9% 115,401 30,494 26.4% 74,050 11,751 15.9% 558,846 126,267 22.6% 58,110 5,365 9.2% 65,401 6,879 10.5% 71,414 8,798 12.3% 56,172 5,605 10.0% 33,801 3,517 10.4% 284,897 30,164 10.6% 22,824 1,367 6.0% 19,236 2,257 11.7% 10,784 1,314 12.2% 39,990 6,274 15.7% 92,835 11,213 12.1% 13,168 1,814 13.8% 19,273 2,205 11.4% 9,586 1,184 12.4% 42,026 5,204 12.4%
(Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah) REALISASI TAHUN % 2015 2014 (2) (3) (2/1) (2/3) 150,164 138,368 71.1 108.5 47,937 33,981 79.4 141.1 31.9% 24.6% 122,965 88,407 77.8 139.1 21,094 3,663 89.3 575.8 17.2% 4.1% 84,507 89,370 73.2 94.6 5,783 21,119 19.0 27.4 6.8% 23.6% 50,344 43,081 68.0 116.9 11,485 8,789 97.7 130.7 22.8% 20.4% 407,980 359,225 73.0 113.6 86,299 67,552 68.3 127.8 21.2% 18.8% 44,123 60,965 75.9 72.4 3,106 3,439 57.9 90.3 7.0% 5.6% 69,721 69,479 106.6 100.3 (21,933) (4,910) -318.8 446.7 -31.5% -7.1% 100,804 72,006 141.2 140.0 13,851 10,454 157.4 132.5 13.7% 14.5% 44,970 55,388 80.1 81.2 4,405 5,566 78.6 79.1 9.8% 10.0% 30,696 35,031 90.8 87.6 711 354 20.2 201.0 2.3% 1.0% 290,314 292,870 101.9 99.1 140 14,904 0.5 0.9 0.0% 5.1% 15,453 14,276 67.7 108.2 636 95 46.5 668.8 4.1% 0.7% 19,513 17,637 101.4 110.6 2,376 2,979 105.2 79.8 12.2% 16.9% 11,023 7,571 102.2 145.6 2,081 762 158.3 273.0 18.9% 10.1% 12,324 8,704 30.8 141.6 (1,886) (1,196) -30.1 157.7 -15.3% -13.7% 58,314 48,189 62.8 121.0 3,207 2,641 28.6 121.4 5.5% 5.5% 12,159 10,599 92.3 114.7 (10) 113 -0.5 -8.6 -0.1% 1.1% 12,879 13,381 66.8 96.2 (711) 1,246 -32.3 -57.1 -5.5% 9.3% 3,108 4,411 32.4 70.5 (377) 226 -31.8 -167.0 -12.1% 5.1% 28,146 28,391 67.0 99.1 (1,098) 1,585 -21.1 -69.3 -3.9% 5.6%
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
67
KINERJA UNIT OPERASI (lanjutan)
PT SCCI (SURVEYOR CARBON CONSULTING INTERNATIONAL) PT STI (SYNERGA TATA INTERNASIONAL) TOTAL ANAK PERUSAHAAN | TOTAL SUBSUDIARIES COMPANY
REALISASI TAHUN
RKAP 2015
URAIAN | DESCRIPTION
2015 (2) 64,861 18,093 27.9% 252 (789) -313.0% 65,113 17,304 26.6%
(1) 115,042 23,133 20.1% 10,000 (980) -9.8% 125,042 22,153 17.7%
Pendapatan Usaha | Revenue Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue Laba Usaha | Operating Income Margin Pendapatan Usaha | Revenue Laba Usaha | Operating Income Margin
2014 (3) 68,819 21,703 31.5% 3,280 (2,702) -82.4% 72,099 19,001 26.4%
% (2/1) 56.4 78.2
(2/3) 94.2 83.4
2.5 80.5
7.7 29.2
52.1 78.1
90.3 91.1
2. URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
2. DESCRIPTION OF THE FINANCIAL PERFORMANCE OF THE COMPANY
A. POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
A. CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION Dalam Jutaan Rupiah/In Million Rupiah
URAIAN/ DESCRIPTION
RKAP 2015 (1)
REALISASI TAHUN
%
2015
2014 *
(2)
(3)
(2/1)
(2/3)
Aset/Assets Aset Lancar/ Current Assets Investasi Jangka Panjang/LongTerm Investment Aset Tetap/Fixed Assets Aset Tak Berwujud/Goodwill
636,334
680,791
655,591
107.0
103.8
61,761
25,429
40,130
41.2
63.4
141,491
350,707
65,845
247.9
532.6
5,384
5,384
5,384
100.0
100.0
Aset Lain-lain/Other Assets
105,260
45,970
103,201
43.7
44.5
Total Aset/Total Assets
950,230
1,108,281
870,151
116.6
127.4
163,406
193,142
204,824
118.2
94.3
42,369
46,983
54,874
110.9
85.6
Ekuitas/Equity
744,456
868,156
610,454
116.6
142.2
Total Liabilitas & Ekuitas/Total Liabilities & Equity
950,230
1,108,281
870,152
116.6
127.4
Liabilitas & Ekuitas/Liabilities & Equity Liabilitas Jangka Pendek/Current Liabilities Liabilitas Jangka Panjang/Non Current Liabilities
68
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Aset Lancar Sampai dengan akhir tahun 2015, aset lancar PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai Rp680.791 juta atau 107,0% dari yang dianggarkan sebesar Rp636.334 juta dan 103,8% dari pencapaian di tahun 2014 yang sebesar Rp655.591 juta. Peningkatan tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebagian besar disebabkan bertambahnya saldo pada akun-akun kas dan setara kas, piutang usaha, uang muka, dan pendapatan akan diterima.
Current Assets As of the end of 2015, the current assets of PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp680,791 million or 107.0% of the budgeted Rp636,334 million and 103.8% of the achievement in 2014 of Rp655,591 million. The increase in 2015 compared to 2014 largely due to the increase in the balance on the accounts of cash and cash equivalents, accounts receivable, advances, and income.
Investasi Jangka Panjang Sampai dengan akhir tahun 2015, investasi jangka panjang PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai Rp25.429 juta atau 41,2% dari yang dianggarkan sebesar Rp61.761 juta dan 63,4% dari pencapaian di tahun 2014 yang sebesar Rp40.130 juta. Penurunan tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 disebabkan adanya percepatan penyetoran dividen tunai atas bagian dari laba investasi Kerja Sama Operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Surveyor Indonesia (Persero).
Long term investment As of the end of 2015, long-term investment PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp25,429 million, or 41.2% of the budgeted Rp61,761 million and 63.4% of the achievement in 2014 of Rp40,130 million. The decrease in 2015 compared to 2014 due to the faster depositing the cash dividends on the part of the investment earnings from Joint Operation (KSO) conducted by PT Surveyor Indonesia (Persero).
Aset Tetap Sampai dengan akhir tahun 2015, aset tetap PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai Rp350.707 juta atau 247,9% dari yang dianggarkan sebesar Rp141.491 juta dan 532,6% dari pencapaian di tahun 2014 yang sebesar Rp65.845 juta. Peningkatan yang signifikan tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 selain dipengaruhi adanya investasi penambahan aset tetap, juga dampak dari
Fixed Assets As of the end of 2015, the fixed assets of PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp350,707 million or 247.9% of the budgeted Rp141,491 million and 532.6% of the achievement in 2014 of Rp65,845 million. The significant increase in 2015 compared to 2014 was due to the addition of fixed assets investment, and the revaluation of assets on the office building Graha Surveyor Indonesia floors
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
69
70
dilakukannya revaluasi aset atas gedung kantor Graha Surveyor Indonesia Lantai 4-11 & 14 di Jakarta sebesar net Rp224.456 juta.
4-11 and 14 in Jakarta amounted to net Rp224,456 million.
Aset Tak Berwujud Sampai dengan akhir tahun 2015, aset tak berwujud PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai Rp5.384 juta atau 100,0% dari yang dianggarkan dan sama dengan pencapaian di tahun 2014.
Intangible Assets As of the end of 2015, the fixed assets of PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp5,384 million, or 100.0% of the budgeted and the same with the achievement in 2014.
Aset Lain-Lain Sampai dengan akhir tahun 2015, aset lain-lain PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai Rp45.970 juta atau 43,7% dari yang dianggarkan sebesar Rp105.260 juta dan 44,5% dari pencapaian di tahun 2014 yang sebesar Rp103.201 juta. Penurunan tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebagian besar disebabkan oleh adanya penetapan penggunaan laba bersih tahun 2013 atas biaya ditangguhkan lainnya sebesar Rp55.216 juta untuk dikoreksi ke cadangan umum.
Other Assets As of the end of 2015, other assets PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp45,970 million, or 43.7% of the budgeted Rp105,260 million and 44.5% of the achievement in 2014 of Rp103,201 million. The decrease in 2015 compared to 2014 largely due to the determination of appropriation of net income in 2013 on other deferred charges amounted to Rp55,216 million to be corrected to the general reserve.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Liabilitas Jangka Pendek Sampai dengan akhir tahun 2015, liabilitas jangka pendek PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai Rp193.142 juta atau 118,2% dari yang dianggarkan sebesar Rp163.406 juta dan 94,3% dari pencapaian di tahun 2014 yang sebesar Rp204.824 juta. Penurunan tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 disebabkan oleh adanya penurunan pada pos beban yang masih harus dibayar, pos hutang pajak dan pos hutang jangka pendek lainnya.
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Short-Term Liabilities As of the end of 2015, short-term liabilities PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp193,142 million or 118.2% of the budgeted Rp163,406 million and 94.3% of the achievement in 2014 of Rp204,824 million. The decrease in 2015 compared to 2014 due to a significant deterioration in accrued expenses, tax payables and other short-term debt.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
71
72
Liabilitas Jangka Panjang Sampai dengan akhir tahun 2015, liabilitas jangka panjang PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai Rp46.983 juta atau 110,9% dari yang dianggarkan sebesar Rp42.369 juta dan 85,6% dari pencapaian di tahun 2014 yang sebesar Rp54.874 juta. Penurunan tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 disebabkan oleh adanya penurunan kewajiban imbalan pasca kerja.
Long-Term Liabilities As of the end of 2015, long-term liabilities PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp46,983 million, or 110.9% of the budgeted Rp42,369 million and 85.6% of the achievement in 2014 of Rp54,874 million. The decrease in 2015 compared to 2014 due to a decrease in employee benefit liabilities.
Ekuitas Sampai dengan akhir tahun 2015, total Ekuitas PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai Rp868.156 juta atau 116,6% dari yang dianggarkan sebesar Rp744.456 juta dan 142,2% dari pencapaian di tahun 2014 yang sebesar Rp610.454 juta.
Equity As of the end of 2015, total equity PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp868,156 million or 116.6% of the budgeted Rp744,456 million and 142.2% of the achievement in 2014 of Rp610,454 million.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
B. LAPORAN LABA/(RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
B. CONSOLIDATED COMPREHENSIVE INCOME STATEMENT REEALISASI TAHUN
RKAP 2015
URAIAN/DESCRIPTION
2015
(1)
%
2014 *
(2)
(3)
Pendapatan Usaha/Revenue
1,103,645
849,868
800,774
77.0
106.1
Beban Jasa/Cost of Services
810,532
644,519
589,577
79.5
109.3
Laba Operasi Sebelum Bagian Laba Kerja Sama Operasi (KSO)/ Gross Profit Before Joint Venture Profit Share
293,114
205,348
211,197
70.1
97.2
130,000
148,309
178,058
114.1
83.3
423,114
353,657
389,255
83.6
90.9
Beban Pemasaran,Umum & Administrasi/Marketing, General and Administrative Expenses 275,291
217,983
243,521
79.2
89.5
135,674
145,734
91.8
93.1
(8,978)
6,463
-199.5
-138.9
152,323
126,696
152,197
83.2
83.2
45,500
35,253
42,687
77.5
82.6
Laba Kerja Sama Operasi (KSO)/Joint Venture Profit Share Laba Operasi/Gross Profit
Laba Usaha/Operating Income
147,823
Pendapatan & Beban Diluar Usaha/Income & Expense 4,500 Outside Business Laba Bersih Sebelum Pajak/Income Before Tax Taksiran PPh Badan/Income Tax Laba Bersih Tahun Berjalan/Income for the year Pendapatan Komprehensif Lainnya/Other Comprehensive Income
(2/3)
106,823
91,443
109,511
85.6
83.5
-
234,237
(4,864)
n.a
-4816.1
325,680
104,647
304.9
311.2
91,726
110,139
85.9
83.3
(283)
(628)
-298.1
45.0
325,677
104,648
305.1
311.2
3
(1)
3.2
-371.1
Laba Komprehensif Tahun Berjalan/Comprehensive 106,823 Income for the Year Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Intetitas Induk/ Income for the Year 106,728 Attributable to Owners of the Parent Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali/ Income for the Year Attributable to Non Controlling Interests
(2/1)
95
Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Intetitas Induk/ Comprehensive Income for the Year Attributable to 106,728 Owners of the Parent Laba Komprehensif yang Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali/Comprehensive Income for the Year Attributable to Non Controlling Interests 95
*) Disajikan Kembali/Restated
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
73
PENDAPATAN USAHA Pada tahun 2015, pendapatan usaha PT Surveyor Indonesia (Persero) tercatat sebesar Rp849.868 juta atau 77,0% dari anggarannya sebesar Rp1.103.645 juta dan 106,1% dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp800.744 juta. Ketidaktercapaian pendapatan usaha pada tahun 2015, disebabkan antara lain oleh : Turunnya harga minyak yang membuat industri Migas melakukan efisiensi. Pembatalan tender yang dilakukan oleh klien dengan alasan tidak cukup waktu untuk pelaksanaannya. Adanya pengurangan Pagu Anggaran (APBN) dari yang direncanakan. Penundaan pekerjaan di anak perusahaan karena faktor risiko. Melesunya industri-industri tertentu sebagai dampak melemahnya kurs Rupiah terhadap USD. Tertundanya beberapa pelaksanaan kegiatan komersial. Menurunnya produksi batubara pada tahun 2015. Adanya kebijakan pelarangan ekspor mineral dalam bentuk ORE dan pembangunan smelter yang sampai saat ini belum ada yang mencapai tahap operasi. Penundaan kegiatan trading mineral di anak perusahaan akibat menurunnya harga komiditi mineral.
74
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
OPERATING INCOME In 2015, operating revenues of PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp849,868 million, or 77.0% of its budget amounting to Rp1,103,645 million and 106.1% of the achievement in 2014 amounted to Rp800,744 million. Failure in operating revenues in 2015, due to, among others, by: The drop in oil prices which forced the oil and gas industry to improve efficiency. Cancellation of the tender conducted by the client on the grounds of insufficient time for implementation. Lower ceiling of Budget (APBN) than what was planned. Delays in the work of the subsidiary due to risk factor. Slugishness of certain industries as a result of the weakening rupiah against the USD. The delay in implementation of some commercial activities. The decline in coal production in 2015. The existence of policies prohibiting the export of minerals in the form of ORE and construction of the smelter that currently no one has reached the stage of operation. Delays in mineral trading activities in subsidiary due to the declining price of mineral commodities.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Pendapatan Usaha per Unit Operasi (dalam jutaan Rupiah)
Operating Revenue per Operation Unit (in millions of Rupiah)
BEBAN JASA Sampai dengan akhir tahun 2015, beban jasa PT Surveyor Indonesia (Persero) tercatat sebesar Rp644.519 juta atau 79,5% dari anggarannya Rp810.532 juta dan 109,3% dari tahun 2014 sebesar Rp589.577 juta. Walaupun realisasi beban jasa masih di bawah anggarannya, namun masih lebih tinggi penyerapannya jika dibandingkan dengan penyerapan pendapatan usaha yang hanya mencapai 77,0% dari anggarannya. Terdapat beberapa biaya operasional perusahaan yang tidak dapat dilakukan efisiensi secara optimal, meliputi : Beban Personil pelaksana proyek, dimana pada tahun 2015 terdapat peningkatan UMP dan UMSP yang diatas asumsi penyusunan anggaran. Beban Fasilitas Kerja, merupakan biaya-biaya tetap (misal sewa gedung beserta utilitasnya) dengan penyesuaian terhadap inflasi. Namun demikian upaya efisiensi tetap dilakukan dengan penggunaan gedung untuk beberapa proyek secara bersamaan tanpa mengabaikan K3.
COST OF SERVICES As of the end of 2015, cost of services of PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp644,519 million, or 79.5% of budget Rp810,532 million and 109.3% of 2014 amounted to Rp589,577 million. Although the actual cost of services is still under budget, but the absorption is still higher than the absorption of operating revenues, reaching only 77.0% of its budget. Some of the operating costs can not be minimized, including:
Personnel Expenses for project implementation, since in 2015 there is an increase in UMP and UMSP which were higher than the assumptions in the budget. Facility Expenses, the fixed costs (including building and utilities rental) with adjustment to inflation. However, some efforts of efficiency were done such as by using of the building for several projects simultaneously without ignoring OHS.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
75
76
Beban Jasa (dalam jutaan Rupiah)
Cost of Services (in millions of Rupiah)
LABA KERJA SAMA OPERASI (KSO) Di tahun 2015, laba kerja sama operasi PT Surveyor Indonesia (Persero) tercatat sebesar Rp148.309 juta atau 114,1% dari anggarannya Rp130.000 juta dan 83,3% dari tahun 2014 sebesar Rp178.058 juta. Laba tersebut merupakan bagian laba dari kerja sama operasi Pre Shipment Inspection (PSI) Tata Niaga Baja antara PT Surveyor Indonesia (Persero) dengan PT Sucofindo.
JOINT OPERATION PROFIT (KSO) In 2015, Joint Operation profit of PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp148,309 million or 114.1% of the budget of Rp130,000 million and 83.3% of 2014 amounted to Rp178,058 million. This profit was a share of profits from joint operation of Pre Shipment Inspection (PSI) of Tata Niaga Baja between PT Surveyor Indonesia (Persero) and PT Sucofindo.
BEBAN PEMASARAN, UMUM & ADMINISTRASI (PUA) Sampai dengan akhir tahun 2015, beban PUA PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai sebesar Rp217.983 juta atau 79,2% dari anggarannya Rp275.291 juta dan 89,5% dari tahun 2014 sebesar Rp243.521 juta. Sama halnya dengan beban jasa, walaupun realisasi beban PUA masih di bawah anggarannya, namun masih lebih tinggi penyerapannya jika dibandingkan dengan penyerapan pendapatan usaha yang hanya mencapai 77,0% dari anggarannya, yang mana hal tersebut selain disebabkan oleh kenaikan biaya overhead (gaji pegawai, listrik, BBM, perjalanan dinas, dan lain-lain sebagai akibat adanya inflasi).
MARKETING, GENERAL AFFAIRS & ADMINISTRATIVE EXPENSES (PUA) As of the end of 2015, the PUA expenses of PT Surveyor Indonesia (Persero) reached Rp217,983 million, or 79.2% of the budget of Rp275,291 million and 89.5% of 2014 amounted to Rp243,521 million. Similarly, the expenses of services, although the realization of PUA expenses was still under budget, but the absorption was still higher than the absorption of operating revenues that reached only 77.0% of its budget, which it attributed to the increase in overhead costs (salaries, electricity, fuel, business trip, and others as a result of inflation).
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Beban Pemasaran, Umum & Administrasi (PUA) (dalam jutaan Rupiah)
Marketing, General Affairs & Administrative Expenses (PU) (in millions of Rupiah)
PENDAPATAN /(BEBAN) DI LUAR USAHA Sampai dengan akhir Tahun 2015, pendapatan di luar usaha tercatat sebesar Rp23.947 juta atau 175,2% dari anggarannya sebesar Rp13.665 juta dan 146,9% dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp16.306 juta yang didominasi dari perolehan bunga deposito, surat berharga, dan jasa giro, dan keuntungan selisih kurs. Sedangkan untuk beban diluar usaha, sampai dengan akhir tahun 2015 tercatat sebesar Rp32.925 juta atau 359,2% dari anggarannya sebesar Rp9.165 juta dan 334,5% dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp9.842 juta yang didominasi oleh biaya klaim dan denda yang sebagian besar berasal dari kekurangan pengembalian atas kelebihan pembayaran yang berkaitan dengan proyek Jasa Pemetaan dan Pendataan Pendidikan tahun 2010-2011 dan koreksi atas biaya beberapa proyek yang telah berakhir sebelum tahun 2015 di Cabang Pekanbaru, Cabang Makassar, dan UB JASUM.
NON BUSINESS INCOMES / (EXPENSES) As of the end of 2015, the revenues outside business amounted to Rp23,947 million, or 175.2% of the budget of Rp13,665 million and 146.9% of the achievement in 2014 amounted to Rp16,306 million predominantly came from interest earned on deposits, securities, and current accounts and foreign exchange gains. As for the expenses outside the business, until the end of 2015 stood at Rp32,925 million, or 359.2% of the budget of Rp9165 million and 334.5% of the achievement in 2014 amounted to Rp9,842 million, which is dominated by the cost of claims and fines, mostly derived from the lack of refund of overpayment related to the project of Mapping and Data Collection Services Education in 2010-2011 and the correction of the cost of some projects ended before 2015 in Pekanbaru Branch, Makassar Branch, and UB JASUM.
LABA/(RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN Setelah memperhitungkan Taksiran Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp35.253 juta, pada akhir Tahun 2015 perusahaan membukukan laba
PROFIT / (LOSS) IN THE CURRENT YEAR After calculating the Estimated Corporate Income Tax amounting to Rp35,253 million, by the end of 2015 the Company posted a net profit for the
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
77
78
bersih tahun berjalan sebesar Rp91.443 juta atau 85,6% dari yang dianggarkan sebesar Rp106.823 juta, dan 83,5% dari pencapaian laba bersih tahun berjalan tahun 2014 sebesar Rp109.511 juta. Dari total laba bersih tahun berjalan tersebut, yang diatribusikan kepada entitas induk adalah sebesar Rp91.726 juta, atau 85,9% dari yang dianggarkan sebesar Rp106.728 juta, dan 83,3% dari pencapaian laba ditahun 2014 sebesar Rp110.139 juta.
current year amounted to Rp91,443 million, or 85.6% of the budget of Rp106,823 million, and 83.5% of net profit in the current year 2014 of Rp109,511 million. Of the total net income of the current year, which was attributable to the parent entity was Rp91,726 million, or 85.9% of the budget of Rp106,728 million, and 83.3% of the profit in 2014 amounted to Rp110,139 million.
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Sampai dengan akhir Tahun 2015, total pendapatan komprehensif lainnya tercatat sebesar Rp234.237 juta sebagai akibat dilakukannya revaluasi aset atas gedung kantor Grha Surveyor Indonesia Lantai 4-11 & 14 di Jakarta sebesar net Rp224.456 juta dan akibat pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja sebesar Rp9.781 juta.
OTHER COMPREHENSIVE INCOME As of the end of 2015, total other comprehensive income amounted to Rp234,237 million due to the revaluation of assets on the office building Grha Surveyor Indonesia floors 4-11 and 14 in Jakarta at Rp224,456 million net and as result of the re-measurement of employee benefits liabilities of Rp9,781 million.
LABA/(RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Pada tahun 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) berhasil membukukan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp325.680 juta atau 304,9% dari yang dianggarkan sebesar Rp106.823 juta, dan 311,2% dari pencapaian laba bersih tahun berjalan tahun 2014 sebesar Rp104.647 juta. Adapun laba komprehensif tahun 2015 yang diatribusikan kepada intetitas induk sebesar Rp325.677 juta atau 305,1% dari yang dianggarkan sebesar Rp106.728 juta dan 311,2% dari pencapaian laba di tahun 2014 sebesar Rp104.648 juta.
COMPREHENSIVE PROFIT / (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR In 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) recorded a comprehensive profit for the current year of Rp325,680 million or 304.9% of the budget of Rp106,823 million, and 311.2% of the net profit of 2014 which was Rp104,647 million. In 2015, the comprehensive income attributable to the parent entities was Rp325,677 million or 305.1% of the budget of Rp106,728 million and 311.2% of the profit achievement in 2014 amounted to Rp104,648 million.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
C. ARUS KAS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
C. CASH FLOWS
URAIAN | DESCRIPTION Arus Kas dari/(untuk) Aktivitas Operasi | Cash Flows from Operating Activities Arus Kas untuk Aktivitas Investasi | Cash Flows Used in Investing Activities Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan | Cash Flows Used in Financing Activities Kenaikan Kas dan Setara Kas | Net Increas in Cash and Cash Equivalents Saldo Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun | Cash and Cash Equivalent at the Beginning of the Year Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun | Cash and Cash Equivalent at the End of the Year
Saldo kas dan setara kas sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai Rp288.010 juta atau 112,4% dari yang dianggarkan sebesar Rp256.234 juta dan mencapai 108,9% dari saldo awal tahun 2015. Selama Periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015, kas dan setara kas mengalami peningkatan sebesar Rp23.578 juta.
RKAP 2015 (1)
(Dalam Jutaan Rupiah | In Million Rupiah) REALISASI % TAHUN 2015 2014 (2) (3) (2/1) (2/3)
89,985
96,810
85,739
107.6
112.9
(121,411)
(60,466)
(60,775)
49.8
99.5
(9,154)
(12,765)
(7,360)
139.4
173.4
(40,580)
23,578
17,603
-58.1
133.9
296,814
264,432
246,829
89.1
107.1
256,234
288,010
264,432
112.4
108.9
Cash and cash equivalents at end of 2015 reached Rp288,010 million or 112.4% of the budgeted Rp256,234 million and reached 108.9% of the initial balance of 2015. During the period January 2015 until December 2015, cash and cash equivalents cash increased by Rp23,578 million.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
79
3. KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG
3. PAYABILITY AND COLLECTIBILITY
A. KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG
A. PAYABILITY
RASIO Cash Ratio Solvability Ratio
Kas & Setara Kas | Cash & Cash Equivalent Liabilitas Jangka Pendek | Current Liabilities Aset | Assets Liabilitas | Liabilities
% (2/1)
(2/3)
x 100%
156.8%
149.1%
129.1%
95.1
115.5
x 100%
461.8%
461.5%
351.2%
99.9
131.4
Kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban pada tahun 2015 meningkat dibandingkan dengan kemampuan perusahan di tahun 2014, sebagaimana tercermin dari meningkatnya rasio Cash Ratio (Kas & Setara Kas terhadap Liabilitas Jangka Pendek) sebesar 129,1% ditahun 2014 menjadi 149,1% ditahun 2015 dan juga tercermin dari meningkatnya rasio Solvability (total Aset terhadap total Liabilitas) sebesar 351,2% di tahun 2014 menjadi 461,5% di tahun 2015.
The Company’s ability to pay its liabilities in 2015 increased compared to 2014, as reflected by the Cash Ratio (Cash & Cash Equivalents to Current Liabilities) amounted to 129.1% in 2014 to 149.1% in 2015 and also reflected from the increasing Solvability (total assets to total liabilities) amounted to 351.2% in 2014 to 461.5% in 2015.
B. KOLEKTIBILITAS PIUTANG
B. COLLECTIBILITY
RASIO Collection Period
RKAP 2015 (1)
FORMULA Piutang Usaha | Account Receivable Pendapatan Usaha | Revenue
Tingkat kemampuan perusahaan dalam melakukan penagihan piutang usaha pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2014, sebagaimana tercermin dari jumlah hari kolektibilitas piutang sebesar 96 hari di tahun 2014 menjadi 102 hari di tahun 2015. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan hari piutang di tahun 2014 tersebut karena adanya perbedaan karakteristik pekerjaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seperti mulai berkurangnya proyek-proyek pemerintah yang memiliki jumlah hari piutang cukup pendek.
80
REALISASI TAHUN 2015 2014 (2) (3)
RKAP 2015 (1)
FORMULA
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
x 365 Hari | Days
76
REALISASI TAHUN 2015 2014 (2) (3)
(2/1)
(2/3)
102
134.2
106.3
96
%
The level of the Company’s ability to collect accounts receivable in 2015 decreased compared to the year 2014, as reflected in the number of days the collectability of receivables from 96 days in 2014 to 102 days in 2015. One of the factors affecting the increase in accounts receivable in the year 2015 because of differences job characteristics compared with the previous year, as it was getting reduced government projects that have a short enough amount receivable days.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL Tidak ada informasi untuk struktur modal dan kebijakan manajemen atas struktur modal.
CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTURE There is no information on capital structure and management policy on capital structure.
DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH PERUSAHAAN SERTA LABA OPERASI PERUSAHAAN
IMPACT OF PRICE CHANGES ON THE COMPANY'S NET REVENUE AND OPERATING PROFIT
Laba sebelum pajak mencapai Rp 126.696 juta atau 83,2% dari anggarannya sebesar Rp 152.323 juta, dan 16,8% di bawah pencapaian laba tahun 2014 dimana tercatat laba sebesar Rp 152.197 juta. Penjelasan atas ketidak-tercapaian tersebut adalah: 1. Sektor unggulan PTSI adalah Migas dan Mineral Batubara yang direncanakan meraih pendapatan sebesar Rp 687,6 miliar atau 62% dari total RKAP. Realisasi pendapatan kedua sektor tersebut di tahun 2015 adalah 65% dari total realisasi pendapatan, dengan ketidaktercapaian pendapatan dari kedua sektor tersebut mencapai Rp 132,1 miliar. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan harga komoditas Migas US$ 112,4/ barel pada tahun 2014 menjadi US$ 36,8 /barrel pada tahun 2015 yang berdampak pada pengetatan biaya produksi Migas yang selanjutnya berdampak pada menurunnya pendapatan dari jasa PTSI yang berhubungan dengan produksi Migas. Dilain pihak pada sektor Mineral Batubara terjadi penurunan produksi dari 458/ton di tahun 2014 menjadi 376/ton di tahun 2015 sekaligus penurunan Harga Batubara Acuan (HBA) dari US$72,6/ton tahun menjadi US$60,1/ton di tahun 2015, sehingga produsen melakukan efisiensi biaya produksi dalam hal ini salah satunya ialah penurunan harga survey QnQ Batubara. 2. Untuk sektor PIK dan Infrastruktur terjadi ketidaktercapaian sebesar Rp 121,6 Milyar yang disebabkan perubahan kebijakan pelanggan dalam hal ini antara lain : pelaksanaan pekerjaan yang waktunya terbatas untuk dapat di selesaikan, penundaan pelaksanaan pekerjaan, restrukturisasi organisasi pelanggan dan sebagainya.
Profit before tax reached Rp 126,696 million, or 83.2% of the budget of Rp 152,323 million, and 16.8% below the profit achievement in 2014 which was Rp 152,197 million. The achievement fell short of target due to the following explanation: 1. PTSI’s main stay sector namely Oil and Gas, and Coal Mineral was targeted with a revenue of Rp 687.6 billion, or 62% of total RKAP. Revenues from both sectors in 2015 was 65% of realization of total revenue, fell short of Rp 132.1 billion. This was due to the decline in oil and gas commodity prices of US$ 112.4 / barrel in 2014 to US$ 36.8 / barrel in 2015 which impacted on tightening expenses of oil and gas production which further decrease the income of PTSI related to oil and gas production. On the other hand, the production from Mineral and Coal sectors decreased from 458 / tonne in 2014 to 376 / tonne in 2015, along with the declining of Coal Price Reference (HBA) from US$ 72.6 / tonne year to US$ 60.1 / ton in 2015, so that manufacturers were forced to reduce their costs of production, among which was the price of coal QnQ survey.
2. For PIK and Infrastructure sectors, fell short of target by Rp 121.6 billion due to customer policy changes, which include: the implementation of limited work time was to be completed, the delay on the execution of the works, the customer organizational restructuring of the and so on.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
81
82
3. Tingkat persaingan yang semakin ketat sehingga mempengaruhi tingkat profit margin.
3. The level of competition is getting tighter and affected the level of profit margin.
IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Sepanjang tahun 2015 perusahaan tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal.
PLEDGING FOR INVESTMENT OF CAPITAL GOODS Throughout 2015 the Company has no material commitments for capital investments.
INVESTASI BARANG MODAL YANG DIREALISASIKAN PADA TAHUN BUKU Sejalan dengan strategi penguatan infrastruktur perusahaan melalui investasi peralatan operasi yang berkualitas tinggi dan investasi laboratorium yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, maka di tahun 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan investasi peralatan inspeksi dan survei dengan teknologi terkini antara lain high speed laser scanner system yang berkecepatan 1 juta titik per detik serta 30 meter probe boroscope, serta peralatan survey bathimetri hingga akan meningkatkan kecepatan dan akurasi hasil inspeksi dan survei. Selain itu juga dalam memenuhi perubahan standar pengujian seperti dilakukan investasi Carbon Hydrogen Nitrogen (CHN) Analyzer dan total sulfur IR analyzer.
REALIZATION OF INVESTMENT IN CAPITAL GOODS DURING THE FISCAL YEAR In line with the strategy of strengthening the Company’s infrastructure through investments in high-quality operational equipment and investment in laboratories that support the implementation of the work, in 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) invested in inspection and survey equipment with latest technologies such as high speed laser scanner system, which has speed of 1 million points per seconds and 30 meters boroscope probes, as well as equipment for bathymetry survey which will improve the speed and accuracy of the results of inspections and surveys. In addition, to meet the changes in testing standards, the Company invested in Carbon Hydrogen Nitrogen (CHN) Analyzer and total sulfur IR analyzer.
Dalam rangka menambah kapasitas perusahan dan memperluas pasar di sektor mineral dan batu bara tahun, tahun 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan investasi laboratorium batubara di beberapa wilayah yaitu berubah laboratorium full analysis di Medan dan laboratorium basic di Mojokerto. Dalam rangka peningkatan kapasitas dan pasar di sektor lingkungan dilakukan investasi laboratorium lingkungan di Medan dan peningkatan kapasitas laboratorium CPO Dumai.
In order to increase the capacity of the Company and to expand the market in the sector of mineral and coal, in 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) invested in coal laboratories in a number of region, namely building a full analysis laboratory in Medan and basic laboratory in Mojokerto. In order to increase capacity and market in the sector of environment, the Company also invested in environmental laboratories in Medan and upgrading the capacity of CPO laboratory in Dumai.
Di tahun 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) melakukan investasi tanah dan bangunan berupa office space seluas 850 sqm di gedung L’Avenue lantai 9 yang berada di wilayah pasar minggu Jakarta Selatan serta office space seluas 302 sqm di gedung Surveyor Indonesia lt 15. Investasi ini dimaksudkan untuk menghasilkan return yang optimal, dan
In 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) investing in land and buildings in the form of office space covering an area of 850 sqm on the 9th floor of the building L’Avenue in Pasar Minggu, South Jakarta, and an office space covering an area of 302 sqm at the Surveyor Indonesia building Fl. 15. These investments are intended to generate optimal
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
memberikan capital gain bagi perusahaan sejalan dengan semakin bertumbuhnya nilai aset tersebut.
return, and provide capital gains for the Company in line with the growth in the value of these assets.
INVESTASI BARANG MODAL Sampai dengan akhir tahun 2015, realisasi investasi barang modal mencapai Rp76.461 juta atau 72,8% dari yang dianggarkan sebesar Rp105.066 juta dan 243,2% dari pencapaian pada tahun 2014 sebesar Rp31.437 juta.
INVESTMENT ON CAPITAL GOODS As of the end of 2015, the realization of capital investments reached Rp76,461 million, or 72.8% of the budgeted Rp105,066 million and 243.2% of the achievement of the previous year of Rp31.437 million. Dalam Jutaan Rupiah/In Million Rupiah
URAIAN/ DESCRIPTION
REALISASI
RKAP
TAHUN
2015
%
2015
2014
(1)
(2)
(3)
Tanah & Bangunan/Land & Building
36,000
26,948
6,610
74.9
407.7
Peralatan Operasi dan Laboratorium/Operating
56,942
43,202
9,734
75.9
443.8
7,009
4,115
3,199
58.7
128.6
(2/1)
(2/3)
Aset Tetap/Fixed Assets
& Laboratory Equipment Peralatan Kantor/Furniture & Office Equipment Alat Transportasi/Vehicles Beban Ditangguhkan/Deferred Charges Total Investasi/Total Investment
Rendahnya pencapaian realisasi investasi barang modal dipengaruhi faktor-faktor berikut: Adanya pertimbangan legal dan pertimbangan harga batubara yang sedang melemah, maka rencana pengadaan tanah dan bangunan anak perusahaan PT SCCI di Samarinda ditunda. Manajemen selektif dalam pengadaan alat pendukung disesuaikan dengan kondisi perekonomian yang melemah. Penundaan investasi karena tertundanya pekerjaan yang membutuhkan investasi alat operasi. Optimalisasi alat kantor yang ada dan masih layak untuk digunakan. Rencana pengembangan ERpTahap 2 tertunda menunggu hasil kajian Bisnis Proses yang sedang dilakukan.
20
124
560
0.0
0.0
5,095
2,071
11,334
40.7
18.3
105,066
76,461
31,437
72.8
243.2
The small achievement of the realization of capital investments is influenced by the following factors: Based on legal considerations and by putting weakening coal prices into consideration, the plans for land acquisition and building subsidiary PT SCCI in Samarinda is postponed. The Management is selective in the procurement of supporting tools amidst the weakened economic conditions. The delay of investments due to delayed work that requires investment in equipment operation. Optimization of existing office tools which are still fit for use. ERpdevelopment plan Phase 2 is pending to wait for the result of study on Business Process that is being conducted.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
83
PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN TAHUN 2015, REALISASI TAHUN 2014 DAN ANGGARAN TAHUN 2015
COMPARISON BETWEEN FISCAL YEAR 2015 BUDGET REALIZATION 2014 & 2015 Dalam Jutaan Rupiah/In Million Rupiah REEALISASI TAHUN
RKAP 2015
URAIAN/DESCRIPTION
(1)
2014 *
(2)
(3)
(2/1)
(2/3)
Pendapatan Usaha/Revenue
1,103,645
849,868
800,774
77.0
106.1
Beban Jasa/Cost of Services
810,532
644,519
589,577
79.5
109.3
Laba Operasi Sebelum Bagian Laba Kerja Sama Operasi (KSO)/ 293,114 Gross Profit Before Joint Venture Profit Share
205,348
211,197
70.1
97.2
Laba Kerja Sama Operasi (KSO)/Joint Venture Profit Share 130,000
148,309
178,058
114.1
83.3
423,114
353,657
389,255
83.6
90.9
Beban Pemasaran,Umum & Administrasi/Marketing, General and 275,291 Administrative Expenses
217,983
243,521
79.2
89.5
135,674
145,734
91.8
93.1
(8,978)
6,463
-199.5
-138.9
152,323
126,696
152,197
83.2
83.2
45,500
35,253
42,687
77.5
82.6
106,823
Laba Operasi/Gross Profit
Laba Usaha/Operating Income
147,823
Pendapatan & Beban Diluar Usaha/Income & Expense 4,500 Outside Business Laba Besrsih Sebelum Pajak/Income Before Tax Taksiran PPh Badan/Income Tax Laba Bersih Tahun Berjalan/Income for the year
91,443
109,511
85.6
83.5
Pendapatan Komprehensif Lainnya/Other Comprehensive Income
234,237
(4,864)
n.a
-4816.1
Laba Komprehensif Tahun Berjalan/Comprehensive 106,823 Income for the Year
325,680
104,647
304.9
311.2
91,726
110,139
85.9
83.3
(283)
(628)
-298.1
45.0
Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Intetitas Induk/ Comprehensive Income for the Year Attributable to Owners 106,728 of the Parent
325,677
104,648
305.1
311.2
Laba Komprehensif yang Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali/Comprehensive Income for the Year Attributable 95 to Non Controlling Interests
3
(1)
3.2
-371.1
Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Intetitas Induk/ Income for the Year 106,728 Attributable to Owners of the Parent Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Kepentingan Non 95 Pengendali/ Income for the Year Attributable to Non Controlling Interests
*) Disajikan Kembali/Restated
84
2015
%
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Sampai dengan tanggal laporan akuntan tidak terdapat informasi dan fakta material penting yang akan berdampak terhadap kinerja dan risiko di masa datang.
INFORMATION AND MATERIAL FACT THAT OCCURS AFTER THE DATE OF REPORT ACCOUNTANT As of the date of the auditor’s report, there are no material facts vital information and that will impact on the performance and risk in the future.
KEBIJAKAN DAN PEMBAYARAN DIVIDEN KAS Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2013 tanggal 14 April 2014 dan Tahun Buku 2014 tanggal 12 Mei 2015, pemegang saham memutuskan untuk membagikan deviden tunai masing-masing sebesar Rp7.360 juta dan Rp10.573 juta.
POLICY AND CASH DIVIDEND In the General Meeting of Shareholders (AGM) Annual Fiscal Year 2013 on April 14, 2014 and Fiscal Year 2014 on May 12, 2015, the shareholders decided to distribute a cash dividend of 15% of Rp7,360 million and Rp10,573 million.
Dalam Jutaan Rupiah/In Million Rupiah URAIAN/
2014
2015
DESCRIPTION
(1)
(2)
Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Intetitas Induk/Income for the Year Attributable to Owners of the Parent Laba yang Dibagikan/Distributed Profit
104,281
109,586
49,065
109,586
7,360
10,573
41,705
99,012
Dividen/Dividend Cadangan Modal/Reserve Rasio Payout/Payout Ratio
15.0%
9.6%
Tanggal Pengumuman/Approved Date
May 14, 2014
May 12, 2015
Tanggal Pembayaran/Payment Date
June 13, 2014
June 8, 2015
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN YANG DILAKSANAKAN PERUSAHAAN (ESOP/MSOP) Perusahaan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP).
EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM AND/ OR ITS MANAGEMENT CONDUCTED (ESOP/MSOP) The Company does not have the subtleties of employee stock program and/or implemented management company (ESOP/MSOP).
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
85
PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Tidak ada penggunaan dana hasil penawaran umum.
USE OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING There is no use of proceeds from public offering.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI
INFORMATION MATERIAL TRANSACTIONS THAT HAS CONFLICT OF INTEREST AND/OR TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES
PIHAK YANG BERAFILIASI | RELATED PARTIES
HUBUNGAN | RELATION
Kopsurindo
Koperasi Karyawan Perusahaan | Employee Cooperation
Survindo Group : PT Survindo Dwi Putra PT Survindo Tri Putra PT Survindo Putra Pratama
Entitas Anak dari Kopsurindo | Subkontrak atas proyek-proyek Subsidary from Kopsurindo jasa konsultasi, inspeksi dan survey | Sub contract on inspection and survey consulting projects
PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI)
Perusahaan Asosiasi | Association Company
Biaya pegawai | Employee cost
PT Synerga Tata Internasional (STI)
Perusahaan Asosiasi | Association Company
Biaya pegawai, sewa kantor, pemakaian aset tetap | Employee cost, office rent, fixed asset utilization
PT Sucofindo (Persero)
Perusahaan Asosiasi | Association Company
Pendapatan kerjasama operasi | Joint operation Income
Societe Generale de Surveillance, SA. (SGS)
Pemegang Saham | Stockholder
Kerjasama Pre-Shipment Inspection | Pre-shipment inspection joint operation
PERUBAHAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN Tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
86
SIFAT TRANSAKSI | NATURE OF TRANSACTION
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Sewa kendaraan, jasa pemeliharaan & kebersihan, penyediaan tenaga kerja kontrak | Vehicle rental, maintenance and cleaning services, non permanent labor
CHANGES IN LEGISLATION THAT HAS SIGNIFICANT EFFECT TO THE COMPANY There was no changes in the legislation that significantly affecting the Company.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Perusahaan telah menerapkan Kebijakan Akuntansi berdasarkan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dan sepanjang tahun 2015 tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan.
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES The Company has applied the Accounting Policy Regulation and Legislation in force throughout 2015 and no change in accounting policy is applied.
PENGUNGKAPAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERPAJAKAN Dalam aktivitas perpajakan, perusahaan selalu melakukan rekonsiliasi fiskal perhitungan pajak kini atas laporan keuangan komersil sebagaimana yang diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 6 & 9.
DISCLOSURE RELATING TO TAXATION
Dalam kaitannya dengan pelaporan, sesuai dengan Peraturan Dirjen Pajak nomor 19 tahun 2014, perusahaan menggunakan perhitungan Laba Kena Pajak dengan melakukan rekonsiliasi fiskal sebagai dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.
In relation to the reporting, according to the Directorate General of Tax Regulation number 19 of 2014, the company uses the calculation of taxable income by fiscal reconciliation as the basis for charging Annual Income Tax Agency.
Sepanjang tahun 2015, perusahaan tidak mengajukan proses keberatan dan banding ataupun hal yang terkait dengan sengketa pajak.
Throughout 2015, the Company file no objection and appeal, or other issues related to tax disputes.
PENGUNGKAPAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ASET TETAP Terdapat di Laporan Auditor Independen (LAI) Laporan Keuangan Konsolidasian 2015.
DISCLOSURE RELATING TO FIXED ASSETS
PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN Terdapat di Laporan Auditor Independen (LAI) Laporan Keuangan Konsolidasian 2015.
PUBLISHING OF FINANCIAL STATEMENTS Can be found in the Independent Auditor’s Report (LAI) on Consolidated Financial Statements 2015.
In taxation activity, the company is always to reconcile fiscal and current tax calculation commercial financial statements as stipulated by the Law of the Republic of Indonesia Number 36 of 2008 on Income Tax Article 6 and 9.
Can be found in the Independent Auditor’s Report (LAI) on Consolidated Financial Statements 2015.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
87
05
88
PROSPEK USAHA BUSINESS PROSPECT
Sektor Perdagangan
Trade Sector
Tahun 2015 diawali dengan perlambatan ekonomi Indonesia yang merupakan pengaruh dari perlambatan ekonomi di dunia, serta tekanan terhadap nilai tukar rupiah semakin membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin melambat. Kondisi ini menyebabkan Pemerintah Indonesia melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, salah satunya dengan melahirkan Paket Kebijakan Ekonomi sebagai upaya untuk mendorong daya saing nasional dengan cara meningkatkan kemudahan investasi, efisiensi industri, kelancaran perdagangan dan logistik, dan kepastian bahan baku dalam negeri. Terkait dengan aktifitas ekspor dan impor, paket kebijakan ekonomi ini dilaksanakan dengan sasaran: 1. API sebagai identitas tunggal Importir dan SIUP sebagai identitas tunggal Eksportir. 2. Kelancaran ekspor produksi industri dengan menghilangkan perizinan, persyaratan dan duplikasi pemeriksaan. 3. Kemudahan impor bahan baku bagi industri dan pengawasan impor barang konsumsi
2015 began with the slowdown in Indonesian economic resulting from the slowdown in the world economy, which together with the pressure on rupiah, increasingly slowing Indonesia's economic growth down. This condition causes the Indonesian Government to come up with breakthroughs to promote economic growth in Indonesia, one of them by issuing Economic Policy Package as an effort to promote national competitiveness by increasing ease of investment, industry efficiency, smooth trade and logistics, and the certainty of domestic raw materials. Regarding exports and imports, the economic policy package is implemented with the goals as follow:
Sebagai implementasi dalam mewujudkan sasaran tersebut khususnya untuk kegiatan impor, Direktorat Impor Kementerian Perdagangan Indonesia berkewajiban untuk melakukan tatakelola impor yang bertujuan untuk meningkatkan impor bahan baku dan bahan penolong untuk industri dalam negeri guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sekaligus meningkatkan produksi ekspor nasional dari sektor non-migas. Prospek yang timbul dari hal ini cukup signifikan bagi PTSI sebagai partner Kementerian Perdagangan dalam melakukan kegiatan Post Audit Importir dan Kegiatan Importasinya. Kegiatan ini sangat membantu pemerintah dalam hal; Menilai kepatuhan Importir yang telah mendapatkan persetujuan impor dalam memenuhi peraturan yang berlaku; Menilai kesesuaian realisasi impor terhadap rencana impor termasuk kesesuaian
To realize these goals, especially for imports, the Directorate of Import Ministry of Trade of Indonesia shall conduct the governance of imports with the aim of increasing imports of raw materials and auxiliary materials for domestic industry, in order to meet domestic demand and increase the production of national export of non-oil sector. Prospects for this activity is quite significant for PTSI, as a partner of the Ministry of Commerce, in conducting the Post Audit of importers and importation activities. These activities help the government in terms of assessing compliance of importers who have obtained import approval in compliance with applicable laws; Assessing the suitability between the import realization and the import plan, including the suitability of the goods imported with the API document and Import Approval; Assessing the level of
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
1. API as a single identity of Importers and SIUP as as a single identity of Exporters. 2. Expediting the exports of industrial product by eliminating license, requirements and duplication of inspection. 3. Ease of imports of raw materials for industrial and consumer goods imports supervision.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
barang yang diimpor dengan dokumen API dan Persetujuan Impor; Menilai tingkat kesesuaian penggunaan produk impor sesuai dengan pernyataan importir pada saat pengajuan Persetujuan Impor untuk menyiapkan data pendukung yang terkait jumlah, jenis dan penggunaaan barang impor bagi Kementerian Perdagangan sebagai perpanjangtanganan Pemerintah. Objek kegiatan ini sejumlah 3.632 Importir Produsen (Pemilik API-P) dan Importir umum (Pemilik API-U) yang kegiatan importasinya meliputi 9 kelompok komoditas yang diatur tataniaga impornya berdasarkan 14 permendag terbaru (saat ini) sebagai respon Kementerian Perdagangan dalam menjalankan paket kebijakan ekonomi Pemerintah Indonesia.
appropriateness of using the product imported by importers at the time of filing the statement of Import Approval to prepare supporting data regarding the number, type and use of goods imported for the Ministry of Commerce, to assist the Government. The object of the activities of 3,632 Producer Importer (owner of API-P) and General Importer (owner of API-U) whose activities of importation includes nine commodity groups, the commerce of which is regulated based 14 latest (current) Permendag in response to the Ministry of Commerce in running economic policy package of Indonesian government.
Selain prospek kegiatan terbaru di atas, PTSI melalui Kerjasama Operasi dengan SCI juga masih melakukan penelusuran verifikasi teknis impor di negara asal. Terkait dengan adanya deregulasi peraturan yang merupakan paket kegiatan ekonomi, kegiatan ini masih tetap berlangsung untuk komoditi yang masih diwajibkan penelusuran verifikasi teknis impor berdasarkan peraturan yang berlaku.
In addition to the prospect of the latest activities mentioned above, PTSI through a joint operation with SCI also still perform searches on the technical verification of import in the country of origin. Related to deregulation which is a package of economic activity, this activity persists for commodities that are still obliged to import technical verification searches based on state laws.
Penyederhanaan perizinan perdagangan untuk mendorong peningkatan daya saing nasional juga dilakukan pemerintah untuk kegiatan Impor Barang Modal dalam Keadaan Tidak Baru (BMTB) melalui penerbitan Permendag No. 127/M-DAG/ PER/12/2015. PTSI telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal ini Menteri Perdagangan sebagai salah satu Surveyor pelaksana verifikasi atau penelusuran teknis BMTB. Terhadap penetapan tersebut PTSI mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar dapat menerbitkan Laporan Surveyor (LS) untuk 279 Jenis Pos Tarif yang diatur oleh permendag tersebut sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Simplifying the licensing for commerce to boost national competitiveness is also the government's activities Capital Goods Imports in the state of New photo (BMTB) through the issuance of Regulation No. 127/M-DAG/PER / 12/2015. PTSI has been established by the Government in this case the Ministry of Commerce as one of the Surveyor perform verification BMTB technical. The determination to PTSI prepare as well as possible in order to publish a Surveyor Report (LS) to 279 Type of Tariff governed by the Regulation in accordance with the applicable regulations.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
89
90
Sektor Perindustrian
Industry Sector
Berdasarkan; PMK no 96/PMK.011/2008 Tentang Penetapan Tarif Bea Masuk dengan Skema User Specific Dutyfree Scheme (USDFS) dalam Rangka Persetujuan antara Republik Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi; PERMENPERIN nomor: 43/M-IND/PER/7/2008 Tentang Penetapan Kelompok Industri yang Dapat Memanfaatkan Tarif Bea Masuk dengan Skema User Specific Dutyfree Scheme (USDFS) dalam Rangka Persetujuan antara Republik Indonesia dan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi, Indonesia menjalin kesepakatan kerjasama bilateral dengan Jepang melalui sebuah perjanjian kerjasama yang dikenal dengan nama IJEPA (Indonesian Japan Economic Partnership Agreement). Kemudian berdasarkan PERMENPERIN nomor: 44/M-IND/ PER/7/2008 Tentang Penunjukan/Penetapan Surveyor Sebagai Pelaksana Verifikasi Industri dalam Rangka USDFS-IJEPA, PTSI ditunjuk oleh Pemerintah sebagai pelaksana verifikasi industri yang mendapatkan fasilitas USDFS-IJEPA. Kegiatan yang telah berlangsung sejak tahun 2008 ini berlaku untuk Industri Otomotif, Elektronika, Alat Berat, Energy, steel service centre.
Based on the PMK No. 96/PMK.011/2008 concerning Stipulation of Import Duty Tariff with Scheme of User Specific Duty free Scheme (USDFS), in the Framework of the Agreement between the Republic of Indonesia and Japan regarding Economic Partnership; PERMENPERIN No: 43/M-IND/PER/7/2008 concerning Determination of Industrial Group to Utilize Customs Tariff with User Specific Duty free Scheme (USDFS) in the Framework of Agreement between the Republic of Indonesia and Japan regarding Economic Partnership, Indonesia established cooperation agreement bilaterally with Japan through an agreement known as the IJEPA (Indonesian Japan Economic Partnership agreement). Then based on PERMENPERIN nomor: 44/M-IND/ PER/7/2008 on Appointment / Stipulation of Surveyor as Executor of Industry Verification for USDFS-IJEPA, PTSI is appointed by the Government as executors of industry verification using IJEPA USDFS facilities. The on going activities since 2008 is applicable for Automotive, Electronics, Heavy Equipment, Energy, steel service centre.
Dalam rangka meningkatkan daya saing sektor Industri tertentu nasional, pemerintah memberikan insentif bagi industri yang melakukan kegiatan importasi barang dan bahan baku untuk produksi industri dalam negeri yang dikenal dengan istilah fasilitas BMDTP (Biaya Masuk Ditanggung Pemerintah). Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah: PMK induk No. 248/PMK.011/2014 tentang bea masuk ditanggung pemerintah atas impor barang dan bahan untuk memproduksi barang dan/ atau jasa guna kepentingan umum dan peningkatan daya saing industri sektor tertentu; PMK sektor no. 273/PMK.010/2015 tentang bea masuk ditanggung pemerintah sektor industri tertentu tahun anggaran 2016.
In order to improve the competitiveness of certain sectors of national industry, the government provides incentives for industry conducting import goods and raw materials for industrial production in the country known as BMDTP facilities (Costs of Duties Borne by the Government). Basic implementation of this activity are: PMKI No. 248/PMK.011/2014 on Costs of Duties Borne by the Government on the import of goods and materials to produce goods and / or services for public interest and improving the competitiveness of certain industrial sectors; PMKS no. 273/PMK.010/2015 on Costs of Duties Borne by the Government on certain industry sectors for the fiscal year 2016.
Kegiatan yang membutuhkan surveyor sebagai pelaksana verifikasi teknis Industri telah menempatkan PTSI sebagai pelaksana verifikasi
Activities that require surveyor to perform technical verification of industry has put PTSI as executor of technical verification of the industry based on
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
teknis industri tersebut berdasarkan PERMENPERIN nomor: 75/M-IND/PER/10/2008 tentang penunjukan/penetapan surveyor sebagai pelaksana verifikasi industri dalam rangka pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BM-DTP) atas impor barang untuk indutri
PERMENPERIN number: 75/M-IND/PER/10/2008 on the appointment / determination of surveyor to perform verification of industry, regarding the Costs of Duties Borne by the Government for import of goods for industries
Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2008 dan pada tahun 2015 meliputi 17 sektor industri yang mendapatkan fasilitas BMDTP.
This activity has been going since 2008 and 2015 covering 17 industry sectors that get BMDTP facilities.
Terkait kebijakan industri nasional, industri alat transportasi (otomotif) merupakan salah satu sektor prioritas yang dikembangkan. Sehubungan dengan hal tersebut Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menerbitkan kebijakan mengenai mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car, LGCC) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 Tentang Pengembangan Produksi Kenderaan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau. Program ini merupakan program pengembangan produksi kendaraan bermotor dengan pemberian fasilitas berupa keringanan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM). Penetapan Perusahaan Industri Kendaraan Bermotor untuk menerima fasilitas ini dilakukan melaui 2 (dua) tahap yaitu penetapan oleh menteri sebagai peserta PPKB dan penetapan oleh menteri sebagai KBH2 (Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau) penerima fasilitas perpajakan. Peran PTSI di kegiatan ini adalah sebagai pelaksana kegiatan verifikasi sebagai salah satu persyaratan bagi KBH2 penerima fasilitas. Adapun poin-point yang dilakukan verifikasi antara lain meliputi: (a) verifikasi hasil uji konsumsi bahan bakar, hasil uji ketentuan teknis, bukti visual penggunaan tambahan merek Indonesia, model dan logo yang mencerminkan Indonesia sesuai dengan aturan yang termaktub didalam Kemenperin tersebut; (b) realisasi investasi, manufaktur motor penggerak dan transmisi/transaxle (transmisi dan axle), dan penggunaan komponen lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PTSI masih melakukan kegiatan verifikasi ini sampai sekarang.
Related to the national industrial policy, where the auto industry is one of the priority sectors to be developed. Therefore, the Ministry of Industry issued a policy on Low Cost Green Car (LGCC), as stipulated in the Regulation of the Minister of Industry No. 33/M-IND/PER/7/2013 On the Development of Four Wheel Motor Vehicle Energy Saving and Affordable Prices. This program is part of the program to develop motorized vehicle by providing facility of reduction of Value Added Tax on Luxury Goods (PPnBM). Determination of the Motor Vehicle Industry Company as a recipient of this facility is done through two (2) phases, namely the determination by the minister as a participant PPKB, and the determination by the minister as LCGC (Low Cost Green Car) receiving tax facility. PTSI role in these activities is as executors of verification activities as one of the requirements for receiving facility for KBH2. Point of verification include the following: (a) verification of fuel consumption test results, test results of technical provisions, the additional use of visual evidence Indonesian brands, models and logos that reflect Indonesia in accordance with the rules set out in the Ministry of Industry; (B) the realization of the investment, manufacturing motor and transmission/ transaxle (the transmission and axle), and the use of other components in accordance with applicable regulations. PTSI still performs verification activities have until now.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
91
92
Sektor Lainnya
Other Sectors
Terkait dengan kegiatan Konsultansi Pembangunan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, PTSI menjajaki kerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk membangun SMM ISO 9001:2015 bagi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) agar PPTKIS siap disertifikasi oleh badan sertifikasi dalam rangka pemenuhan persyaratan untuk perpanjangan atau penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi PPTKIS. Populasi PPTKIS yang berpotensi untuk kegiatan pembangunan SMM ISO 9001:2015 ini cukup menjanjikan. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menjamin terlaksananya aturan prosedur penempatan TKI oleh PPTKIS sehingga dapat lebih menjamin peningkatan perlindungan terhadap TKI.
Regarding the activities of Consultancy on the Development of Quality Management System ISO 9001:2015, PTSI exploring the cooperation with the Ministry of Labor to establish QMS ISO 9001:2015 for the Private Placement of Indonesian Workers (PPTKIS) so that PPTKIS is ready to be certified by the certification agency in order to fulfil the requirement for renewal or issuance of trade license (SIUP) for PPTKIS. Population of PPTKIS potential for development activities of QMS ISO 9001:2015 is quite promising. The purpose of this activity is to ensure the implementation of procedure for migrant workers by PPTKIS so as to further ensure improved protection of migrant workers.
Selain kegiatan konsultansi pembangunan sistem manajemen mutu, PTSI juga senantiasa mencari peluang-peluang bisnis lain diantaranya adalah kegiatan Survey Kondisi Peti Kemas Impor. Kegiatan ini lahir dilatarbelakangi oleh kondisi sering terjadi nya konflik dan saling tuding antara para pihak pada saat terjadinya kerusakan peti kemas dan belum tersedianya mekanisme yang transparan dan independen tentang kondisi peti kemas yang keluar dari terminal dan saat dikembalikan ke Depo penyimpanan peti kemas (Depo Empty). Kegiatan ini merupakan proses pemeriksaan peti kemas secara visual dengan yang berpedoman pada standard yang berlaku serta hasilnya dapat menjadi standard referensi dasar estimasi penilaian bila terjadi kerusakan. Acuan standard pemeriksaan peti kemas ini adalah Container Equiptment Data Exchange (CEDEX) – ISO 6346. PTSI telah menyiapkan sistem informasi, prosedur kerja, peralatan dan perlengkapan kerja serta melatih surveyor yang berkompeten sebagai pelaksana kegiatan ini. Sampai saat ini kegiatan Survei Kondisi Peti Kemas Impor masih dalam tahap pra operasional.
Besides Consultancy on the Development of Quality Management System, PTSI also constantly seeks other business opportunities including Container Import Conditions Survey. This survey is born out of the condition of frequent conflicts and recriminations occurring between parties in the event of damage to the container and the unavailability of a transparent and independent mechanism regarding the condition of containers out of the terminal and when return to the depot storage container (Depo Empty). This activity is a process of visual examination of containers guided by the applicable standards, and the results can be the basic reference standard for estimating value when damage occurs. Standard reference for container inspection are Equipment Container Data Exchange (CEDEX) - ISO 6346. PTSI has set up information systems, procedures, equipment and working equipment and train a competent surveyor as the executor of this activity. Until now, the activities of Container Import Conditions Survey is still in pre-operational stage.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Sektor Mineral dan Batubara
Mineral and Coal Sector
Batubara merupakan salah satu andalan pasokan energi nasional, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun sebagai komoditi ekspor. Batubara dapat mendukung ketahanan energi nasional, karena cadangannya relatif besar dan pemanfaatannya merupakan salah satu cara mengurangi ketergantungan terhadap BBM. Pemanfaatan batubara sejauh ini adalah sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik dan industri. Total produksi batubara di tahun 2013 sekitar 449 juta ton dan pada tahun 2015 menurun menjadi sekitar 432 juta ton (sumber Kementerian Perdagangan dan Kementerian ESDM). Sebagian besar produksi batubara atau 79,8 % batubara digunakan sebagai komoditi ekspor. Indonesia menjadi pengekspor batubara terbesar di dunia meskipun cadangannya hanya sebesar 3% dari cadangan dunia. Pasokan batubara untuk pembangkit listrik mengalami kenaikan sebesar 10% per tahun selama periode 2003-2015. Pasokan batubara untuk industri (besi, keramik, pulp) pada periode yang sama mengalami kenaikan rata-rata 4,2% per tahun. Pasokan batubara untuk keperluan domestik sebagian kecil diimpor terutama untuk memenuhi keperluan khusus seperti batubara kalori tinggi untuk reduktor industri besi baja.
Coal is one of the mainstays of national energy supply, both to meet domestic needs as well as an export commodity. Coal is able support national energy security, because coal reserves are relatively large and it is an alternative to reduce dependence on fossil fuels. So far, utilization of coal is as fuel in power plants and industry. Total coal production in 2013 was about 449 million tons and in 2015 declined to around 432 million tonnes (source Ministry of Commerce and Ministry of Energy and Mineral Resources). Most of the production of coal, or 79.8% is used as export commodity. Indonesia is the largest coal exporter in the world despite its reserves amounted to only 3% of world reserves. The supply of coal for power generation increased by 10% per year over the period 20032015. The supply of coal for industry (iron, ceramics, pulp) in the same period increased an average of 4.2% per year. A small portion of supply of coal for domestic needs is imported mainly to meet the special purposes such as high grade coal for the steel industry reductor.
Sektor mineral dan batu bara masih memberikan kontribusi yang besar bagi kinerja perusahaan dalam tahun 2015, meskipun dengan pemberlakukan UU No. 9 tahun 2009 yang melarang ekspor mineral mentah sehingga menyebabkan menurunnya volume verifikasi ekspor mineral dan berdampak pada jasa verifikasi ekspor bahan tambang, namun dengan meningkatnya kebutuhan batubara dalam negeri sejalan dengan program pemerintah untuk membangun pembangkit listrik 10 MW memberikan prospek usaha yang cukup besar bagi perusahan. Peran Surveyor Indonesia dalam memastikan
The mineral and coal still provides a great contribution to the company's performance in 2015, despite the enactment of Law No. 9 of 2009 which prohibits the export of raw minerals, causing decrease in the volume of mineral export verification and impacted verification services for exports of minerals, but with the increasing needs of coal is in line with the government's program to build a 10 MW power plant provides a sizeable business prospects for the company. Surveyor Indonesia’s role in ensuring the quality of coal for power generation in various regions is increasing, through
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
93
94
kualitas batubara untuk pembangkit listrik di berbagai wilayah semakin meningkat, melalui survei quality dan quantity loading dan unloading.
the quality and quantity of surveying loading and unloading.
Sektor Infrastruktur
Infrastructure sector
Dalam rangka mendukung program pemerintah terkait dengan percepatan penyediaan infrastruktur yang efektif , efisien dan tepat sasaran, PT Surveyor Indonesia (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara dalam bidang TIC (Testing Inspection Certification) sudah memiliki Unit Bisnis yang fokus pada sektor Infrastruktur.
In order to support the government programs related to the acceleration of infrastructure provision that is effective, efficient and right on target, PT Surveyor Indonesia (Persero) as a State Owned Enterprises in the field of TIC (Inspection Testing Certification) already has a Business Unit focused on the infrastructure sector.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 75 tahun 2014 tentang percepatan penyediaan infrastruktur prioritas PT Surveyor Indonesia (Persero) sangat mendukung program pemerintah tersebut dan melalui jasa - jasa yang dimilikinya dapat memberikan layanan yang terintegrasi terkait pembangunan infrastruktur, yakni:
As mandated in Presidential Decree No. 75 of 2014 on the acceleration of priority infrastructure provision, PT Surveyor Indonesia (Persero) strongly supports the government's program and through its , itservices can provide integrated services related to infrastructure development, namely:
1. Jasa Konsultansi
1. Consulting Services
Meskipun di tahun 2015 kemarin Jasa Konsultansi Sektor Infrastruktur belum banyak memberikan kontribusi terhadap pendapatan keselurahan jasa sektor Infrastruktur (19,6%) namun dengan adanya kebijakan pemerintah yang tertuang dalam peraturan perundangan yang dikeluarkannya maka potensi untuk memberikan pendapatan yang lebih besar bisa terwujud. Produk dan layanan jasa pada kegiatan konsultansi meliputi pemetaan lokasi, pemastian kelaikan lokasi (Feasibility Study), penyusunan Front End Engineeng Design (FEED) dan Detail Engineering Design (DED), konsultansi Project Management, Pengawas Proyek dan assesment bangunan infrastruktur.
Although in 2015, the Consulting Services for Infrastructure Sector has not contribute much for the overall revenue of Infrastructure services sector (19.6%), but with the government policy contained in regulations issued then the potential to provide greater revenue can be realized. Products and services in consulting activities include mapping locations, ascertaining the feasibility of the location (Feasibility Study), preparation of the Front End Engineering Design (FEED) and Detailed Engineering Design (DED), consultancy Project Management, Project Supervisor and assessment of infrastructure building.
2. Jasa Verifikasi
2. Verification Services
Di samping kegiatan jasa konsultasi infrastruktur UB Infrastruktur memiliki produk andalan dalam rangka pemberdayaan produk dalam negeri yaitu
In addition to infrastructure consulting services, the Infrastructure Business Unit has a flagship service aimed at empowering domestic product,
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
verifikasi dalam rangka sertifikasi TKDN. Kegiatan verifikasi TKDN pada tahuan 2015 memberikan kontribusi pendapatan pada jasa sektor infrastruktur sebesar 44,5%, jumlah tersebut masih mendominasi terhadap keseluruhan pendapatan di sektor Infrastruktur. Implementasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Menteri Perindustrian No.236/M-IND/4/2015 merupakan upaya nyata pemerintah yang mendorong seluruh jajaran pemerintahan baik kementerian maupun non kementerian, sipil maupun militer untuk menggunakan produk dalam negeri dalam setiap pengadaan barang dan jasanya. Hal tersebut merupakan suatu potensi pekerjaan yang sangat menjanjikan sehingga kompetensi SDM harus terus ditingkatkan, inovasi produk terkait TKDN harus dikembangkan serta memperluas ekspansi pasar.
which is verification of DCL certification. DCL verification in 2015 contributed revenue in infrastructure sector services amounted to 44.5%, majority of overall revenues in the Infrastructure sector. Implementation of Increasing the Use of Domestic Products as stated in the Circular of the Minister of Industry No.236/M-IND/4/2015 is a real effort of government to encourage all government ministries and non-ministerial, civilian and military, to use domestic products in each procurement of goods and services. It is a very promising potential business that HR competencies should be improved, product innovation related to DCL should be developed as well as expand its market.
3. Jasa Inspeksi
3. Inspection Services
Dalam rangka memastikan suatu peralatan operasi dan bangunan infrastruktur masih berfungsi sesuai dengan standar yang disyaratkan diperlukan inspeksi pada peralatan dan bangunan tersebut. Kegiatan inspeksi memberikan kontribusi pendapatan sekitar 19,4% dari total pendapatan sektor infrastruktur hal ini dirasa masih kurang mengingat banyaknya program infrastruktur yang sedang digiatkan oleh pemerintah selain itu infrastruktur yang sudah ada dan tersebar diseluruh Indonesia perlu dipastikan kehandalannya. Dengan adanya wacana untuk mempihak ketigakan kegiatan inspeksi jalan dan jembatan yang selama ini dikelola PU, hal tersebut merupakan suatu peluang untuk meningkatkan pendapatan jasa inspeksi sehingga peningkatan kompetensi baik sumberdaya manusia maupun peralatan yang dimiliki harus segera direalisasikan.
In order to ensure that the operating equipment and infrastructure is still functioning in accordance with the standards, inspections are required on the equipment and the building. Inspection activities contributed revenues of approximately 19.4% of total revenues in infrastructure and is not optimum result given the intensified infrastructure programs by the Government, in addition to the existing infrastructure and spread throughout Indonesia needed to ensure their reliability. The draft for outsourcing the inspection activities on roads and bridges, currently managed by PU, is an opportunity to increase revenues from inspection services so as to increase the competence both human resources and equipment owned must be realized.
4. Jasa Sertifikasi
4. Certification Services
Dalam rangka memenuhi ketentuan keselamatan, kualitas, serta aturan, diperlukan sertifikat sebagai bukti suatu sistem, produk, peralatan sudah
In order to comply with safety, quality, regulation as well as a rule, required a certificate as proof that the system, product, equipment has already met PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
95
96
memenuhi ketentuan yang ditetapkan. Jasa sertifikasi pada sektor infrastruktur telah memberikan konstribusi pendapatan di tahun 2015 sekitar 10% dari total pendapatan Sektor Infrastruktur. Jasa Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan Sertifikasi Manajemen K3 masih mendominasi pendapatan , sedang Jasa Sertifikasi Usaha Pariwisata, Sertifikasi Produk dan Sertifikasi Sistem Manajemen masih dalam tahap inisiasi dan pengembangan. Dengan adanya upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur terutama infrastruktur pembangkit listrik maka jasa SLO pembangkit listrik diharapkan dapat lebih berkembang di tahun depan dan dapat memberikan kontribusi pendapatan yang lebih besar disekor Infrastruktur.
the specified conditions. In 2015, certification services in the infrastructure sector contributed revenue about 10% of the total revenue of the Infrastructure Sector. Operation Feasibility Certificate Services (SLO) and OHS Management Certification still dominate as revenue sources, while Tourism Business Certification, Product Certification and Management Systems Certification services were still in the stage of initiation and development. With the government's efforts in accelerating the development of infrastructure, especially electricity generating infrastructure then power plant SLO is expected to be further developed in the future and can contribute greater revenues in the Infrastructure sector.
Sektor Migas dan Energi
Gas and Energy Sector
Seperti yang telah disebutkan di atas, pada tahun 2015 lalu, realisasi pendapatan usaha di sektor ini mencapai Rp354.303 juta yang terutama berasal dari pekerjaan Cargo Bunker Monitoring, pekerjaan MPS Saipem, pekerjaan Pengawasan Pengukuran & Penyerahan Migas (CTP), pekerjaan VPTEI Permendag 03/M-DAG/PER/I/2015, dan pekerjaan Inspeksi Pipa Penyalur Pertamina Gas.
As mentioned above, in 2015 that actual revenues in this sector reached Rp354,303 million, which mainly came from Cargo Bunker Monitoring, MPS Saipem, Surveillance Measurement & Delivery Gas (CTP), VPTEI Regulation 03/M-DAG/PER/I/2015, and Inspection for Pertamina Gas Pipeline.
Ke depannya, potensi pertumbuhan pada sektor ini masih sangat besar dan peluang pun terbuka lebar, seperti yang tercermin pada grafik berikut ini:
Looking ahead, the growth potential in this sector is still very large and chances were wide open, as reflected in the following graph:
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Action plan yang disusun untuk sektor ini mencakup 4 hal berikut ini: 1. Peningkatan kompetensi 2. Kemitraan 3. Investasi 4. Pengembangan Produk/Jasa baru.
Action plan prepared for this sector include four of the following: 1. Increasing competence 2. Partnership 3. Investment 4. Product Development / New Services.
Dengan menjalankan action plan tersebut di atas diharapkan PT Surveyor Indonesia (Persero) dapat memanfaatkan peluang yang tersedia sebaik mungkin dan meraih pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang.
By running the above-mentioned action plan, PT Surveyor Indonesia (Persero) is expected to take advantage of the opportunities as good as possible and achieve better growth in the future.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
97
06
98
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
PENDAHULUAN
INTRODUCTION
PT Surveyor Indonesia (Persero) senantiasa berupaya meningkatkan layanan serta menjaga kredibilitas perusahaan di mata masyarakat, antara lain melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten. Perseroan meyakini bahwa pengelolaan perusahaan yang didasarkan atas praktik-praktik terbaik yang dibangun berlandaskan sistem akan memastikan daya hidup (sustainability) perusahaan. Itu sebabnya seluruh sistem yang dibangun PT Surveyor Indonesia (Persero) senantiasa berlandaskan pada prinsip-prinsip GCG.
PT Surveyor Indonesia (Persero) is always working to improve its services and maintain the credibility before the public, one of them through a consistent implement of Good Corporate Governance (GCG). PT Surveyor Indonesia (Persero) is sure that a company that was managed and thrives based on the best practices and system will ensure its sustainability. Therefore, the whole system built by PT Surveyor Indonesia (Persero) is always based on the principles of GCG.
Pengembangan praktik GCG di PT Surveyor Indonesia (Persero) didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
The development of corporate governance practices in PT Surveyor Indonesia (Persero) is based on the following principles :
Transparansi
Transparency
Transparansi ialah keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.
Transparency is openness in decision-making and openness in expressing material and relevant information about the company.
Transparansi ini diwujudkan oleh PT Surveyor Indonesia (Persero) dengan selalu berusaha untuk mempelopori pengungkapan informasi keuangan dan informasi penting lainnya baik kepada pemegang saham, regulator maupun berbagai pihak yang berkepentingan secara lengkap dan tepat waktu.
This transparency is realized by PT Surveyor Indonesia (Persero) by always trying to spearhead the disclosure of financial information and other important information both to shareholders, regulators and various stakeholders in a complete and timely manner.
Pengungkapan tersebut tidak terbatas pada informasi yang bersifat wajib namun juga diupayakan untuk informasi-informasi relevan lainnya (voluntary) yang diperlukan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan perusahaan.
Such disclosure is not limited to information that is mandatory but also to other relevant information (voluntary) which required by various parties in making decisions related to the company.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Kemandirian
Independence
Kemandirian adalah kondisi pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan korporasi yang sehat.
Independence is a condition in which the company is managed professionally without any conflict of interest and influence/pressure from any party that is not in accordance with the legislation in force and the principles of sound corporate management.
Kemandirian ini oleh PT Surveyor Indonesia (Persero) diimplementasikan dengan selalu menghormati hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan masing-masing organ perusahaan. PT Surveyor Indonesia (Persero) meyakini bahwa apabila prinsip kemandirian dapat diterapkan secara optimal, seluruh organ perusahaan dapat bertugas dengan baik bagi kepentingan perusahaan.
PT Surveyor Indonesia (Persero) implements this principle of independence by always respecting the rights and obligations, duties and responsibilities, and authority of each organ of the company. PT Surveyor Indonesia (Persero) believes that if the principle of independence can be applied optimally, the entire organ can be served with a good company for the benefit of the company.
Akuntabilitas
Accountability
Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ perusahaan dan seluruh jajaran perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. PT Surveyor Indonesia (Persero) meyakini bahwa akuntabilitas berhubungan dengan keberadaan sistem yang mengendalikan hubungan antara individu dan/atau organ yang ada di perusahaan maupun hubungan antara perusahaan dengan pihak yang berkepentingan. PT Surveyor Indonesia (Persero) menerapkan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu solusi mengatasi problem yang timbul sebagai konsekuensi logis perbedaan kepentingan individu dengan kepentingan perusahaan maupun kepentingan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan.
Accountability is the clarity of function, implementation and accountability of the company organs and the whole company so that the management of the company can be done effectively. PT Surveyor Indonesia (Persero) believes that accountability is associated with the existence of system that controls the relationship between individual and/or organs of the company as well as the relationship between the company and stakeholders. PT Surveyor Indonesia (Persero) applies the principle of accountability as one of the solutions to overcome problems that arise as logical consequence of differences in individual interests with company interests or the interests of the company with interested parties.
Akuntabilitas dapat dicapai mendasarkan pada keseimbangan pembagian kekuasaan antar organ perusahaan (RUPS, Komisaris dan Direksi). RUPS sebagai organ tertinggi dan memegang semua kekuasaan yang tidak diberikan kepada organ yang lain. Komisaris melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Direksi bertanggungjawab dalam pengurusan perusahaan.
Accountability can be achieved based on the balance of power sharing between the company organs (AGM, Board of Commissioners and Board of Directors). GMS as the supreme organ and holds all powers not given to other organs. Commissioners perform supervisory tasks and giving advice to the Board of Directors. The Board of Directors is responsible for the management of the company. PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
99
100
PT Surveyor Indonesia (Persero) menerapkan akuntabilitas dengan mendorong seluruh individu dan/atau organ perusahaan menyadari hak dan kewajiban, tugas dan tanggungjawab serta kewenangannya. Akuntabilitas seluruh jajaran perusahaan berarti setiap orang bertanggungjawab atas setiap tugas yang diamanatkan kepadanya. PT Surveyor Indonesia (Persero) juga telah menyusun buku panduan bagi Komisaris dan Direksi (Board Manual) yang berisi tentang pedoman pelaksanaan tugas dan tanggung jawab baik komisaris maupun direksi.
PT Surveyor Indonesia (Persero) implements the principle of accountability by encouraging all individuals and/or organ of the Company to realize their rights and obligations, duties and responsibilities as well as authority. The accountability of the whole personnel of the Company means that everyone is responsible for each task mandated. PT Surveyor Indonesia (Persero) has also compiled a guidebook for the Commissioners and the Board of Directors (Board Manual) which contains the guidelines for the implementation of the tasks and responsibilities of both the commissioners and directors.
Pertanggungjawaban
Accountability
Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan korporasi yang sehat.
Responsibility is conformity of the management of the company with the legislation in force and the principles of sound corporate management.
PT Surveyor Indonesia (Persero) meyakini bahwa perusahaan beroperasi dalam tatanan sistem yang diatur oleh peraturan perundang-undangan dan nilai–nilai yang berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu untuk menjadi good corporate citizen, perusahaan berusaha senantiasa mematuhi semua hukum dan peraturan perundang-undangan yang ada serta sistem nilai yang hidup di masyarakat.
PT Surveyor Indonesia (Persero) believes that the company operates in comply with the system governed by the laws and values that thrive in the community. Therefore, in order to be a good corporate citizen, the Company strives to always comply with all laws and regulations that exist and value systems that live in the community.
Kewajaran
Fairness
Kewajaran ialah keadilan dan kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Fairness is justice and equity in the fulfillment of the rights of stakeholders that arise under the agreement and the legislation in force.
Dalam melaksanakan prinsip tersebut, PT Surveyor Indonesia (Persero) menjamin bahwa pemenuhan kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan akan dilakukan secara adil dan setara sesuai batas-batas yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta perikatan yang ada.
In implementing these principles, PT Surveyor Indonesia (Persero) ensure that compliance with the interests of the parties with an interest in the company will be conducted in a fair and equal within the limits set out in the provisions of the legislation in force and existing engagements.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Prinsip kewajaran juga dilakukan dalam hal yang berkaitan dengan masalah internal, termasuk misalnya dalam masalah kepegawaian. Perusahaan akan memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari bias karena perbedaan suku, agama, asal-usul, jenis kelamin, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja.
The principle of fairness is also done in matters relating to internal issues, including for example the issue of staffing. The company will treat each employee fairly and free from bias due to differences in ethnicity, religion, origin, gender, or other things that have nothing to do with performance.
Komitmen
Commitment
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki komitmen untuk memastikan bahwa praktek-praktek tata kelola perusahaan dilaksanakan sebagai bagian mendasar dari bentuk tanggung jawab mereka dalam melindungi dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Board of Commissioners and Directors are committed to ensure that the practices of corporate governance implemented as a fundamental part of their responsibilities form in protecting and enhancing shareholder value.
Komitmen ini telah didukung dengan keberadaan Panduan Good Corporate Governance (Good Corporate Governance Code/GCG Code). GCG Code ini merupakan penjabaran dari kaidah-kaidah good corporate governance yang diyakini dan diterapkan PT Surveyor Indonesia (Persero) dalam melaksanakan aktivitas bisnis dalam berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait. GCG Code bersumber dari sistem nilai yang dianut PT Surveyor Indonesia (Persero) serta kaidah-kaidah hukum yang berlaku.
This commitment has been supported by the presence of Guide of Good Corporate Governance (GCG Code/GCG Code). GCG Code is an elaboration of the principles of good corporate governance which are believed and applied PT Surveyor Indonesia (Persero) in conducting business activities in dealing with the parties concerned.GCG Code derived from the value system espoused PT Surveyor Indonesia (Persero) as well as the rules of applicable law.
Panduan ini merupakan dasar dan acuan pokok dalam pengelolaan perusahaan agar selaras dengan standar dan praktik-praktik terbaik GCG. Manajemen PT Surveyor Indonesia (Persero) memegang komitmen untuk memastikan perusahaan menjalankan prinsip-prinsip GCG serta memenuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku dalam operasional perusahaan.
This guide is a basic and fundamental reference in the management of the company in order to align with the standards and best practices of GCG. The management of PT Surveyor Indonesia (Persero) is committed to ensuring the company running the GCG principles and meets all the regulations and laws that apply to our operations.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
101
102
PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDERS
PT Surveyor Indonesia (Persero) menyadari bahwa pemegang saham harus dapat memperoleh informasi yang akurat, relevan serta dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan perannya secara efektif. PT Surveyor Indonesia (Persero) memastikan bahwa pemegang saham dapat memperoleh informasi melalui berbagai media berupa: 1. Laporan secara berkala dari komisaris dan direksi. 2. Komunikasi langsung melalui rapat umum pemegang saham. 3. Website perusahaan: www.ptsi.co.id, www. bumn.go.id.
PT Surveyor Indonesia (Persero) is aware that shareholders should be able to obtain information that is accurate, relevant, and can be utilized in carrying out its role effectively. PT Surveyor Indonesia (Persero) ensures that shareholders can obtain information through various media such as:
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan tertinggi dalam perusahaan dan memiliki semua kewenangan yang tidak didelegasikan kepada komisaris dan direksi. RUPS merupakan wadah bagi pemegang saham untuk menyampaikan aspirasinya, membuat keputusan, kebijakan dan memberikan arahan yang harus dijalankan perusahaan.
General Meeting of Shareholders (AGM) is the company’s highest organ in the company and has all powers not delegated to the commissioners and directors. GMS is a forum for shareholders to express their aspirations, make decisions, policies and provide direction that should run the Company.
Di samping itu, RUPS juga merupakan forum dimana Komisaris dan Direksi melaporkan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas serta kinerja kepada pemegang saham. Berbagai agenda yang dibahas dalam RUPS antara lain adalah penetapan arah dan strategi jangka panjang perusahaan, penilaian kinerja operasional dan keuangan, penetapan anggota Komisaris dan Direksi serta remunerasi mereka dan agenda lain yang diusulkan oleh pemegang saham.
In addition, GMS is also a forum where the Commissioner and the Board of Directors submit their report and be accountable for the implementation of their tasks and performance to all shareholders. Various agendas were discussed in the AGM include the determination of the direction and long-term strategy, financial and operational performance assessment, determination of Commissioners and the Board of Directors and their remuneration and other agenda proposed by the shareholders.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
1. Regular reports from commissioners and directors. 2. Direct communication through the general meeting of shareholders. 3. Company website: www.ptsi.co.id, wwww. bumn.go.id.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Penyelenggaraan RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
GMS consists of the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting.
PT Surveyor Indonesia (Persero) senantiasa memenuhi prinsip-prinsip dasar dalam penyelenggaraan RUPS yaitu: 1. Melakukan panggilan dan menyediakan informasi mengenai agenda RUPS kepada semua pemegang saham secara lengkap dan tepat waktu. 2. Memberikan penjelasan mengenai hal-hal lain dalam agenda RUPS yang diberikan sebelum dan/atau pada saat RUPS berlangsung. 3. Menjamin perlakukan yang setara terhadap pemenuhan hak-hak pemegang saham sesuai dengan klasifikasi dan jumlah saham yang dimiliki. 4. Melakukan pengambilan keputusan dalam RUPS melalui prosedur yang transparan dan adil. 5. Membuat risalah RUPS dan menyampaikan kepada semua pemegang saham. 6. Mengungkapkan semua informasi penting yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan RUPS.
PT Surveyor Indonesia (Persero) always complies the basic principles in organizing the AGM, namely:
RUPS 2015
GMS 2015
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Surveyor Indonesia (Persero) diselenggarakan pada: Hari/Tanggal : Selasa/ 12 Mei 2015 Waktu : Pukul 16.30 WIB s.d selesai Tempat : Ruang Rapat Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain, Kantor Kementerian BUMN - Lt.7, Medan Merdeka Selatan No. 13 Jakarta Pusat
General Meeting of Shareholders (GMS) of PT Surveyor Indonesia (Persero) was held on: Day / Date : Tuesday / May 12 2015 Time : 4.30 PM until finished Venue : Meeting Room of the Deputy or Financial Services, Construction Services and Other Services, Office of the Ministry of SOEs - Lt.7, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta
Dengan agenda: 1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan, Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan
Agenda: 1. Approval of the Annual Report and Approval of the Financial Statements, Approval of Supervisory Reports of the Board of Commissioners and the Ratification of the
1. Summoning and providing information on the agenda of the AGM to all shareholders in full and on time. 2. Provide an explanation of other issues on the agenda of the AGM that were given before and/or during the AGM takes place. 3. Guaranteeing equal treatment to the fulfilment of the rights of shareholders in accordance with the classification and the number of shares ownership. 4. Making decisions at the AGM through a transparent and fair procedure. 5. Preparing the minutes of the AGM and delivers to all shareholders. 6. Disclosing all important information used as a basis for decision making GMS.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
103
Tahunan Pelaksanaan PKBL Tahun 2014 serta Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab (volledig acquit et decharge) kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan kepada Anggota Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan selama Tahun Buku 2014. 2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014. 3. Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris. 4. Penetapan Kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan PKBL Tahun Buku yang akan berakhir tanggal 31 Desember 2015.
104
2014 Partnership and Community Development (PKBL) Report and granting full release and discharge (volledig acquit et decharge) to the Board of Directors on Management of the Company and to the Board of Commissioners on supervisory duty for Fiscal Year 2014. 2. Determination of the use of the Net Income for Fiscal Year 2014. 3. Determination of Remuneration of the Board of Directors and the Board of Commissioners. 4. The appointment of Public Accounting Firm (KAP) to audit the Company’s Financial Statements and PKBL Report of the Fiscal Year ended December 31, 2015.
Keputusan RUPS
GMS Resolution
Setelah dilakukan pembahasan terhadap Laporan Tahunan Tahun Buku 2014 dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014 serta memperhatikan tanggapan Dewan Komisaris Perseroan, maka RUPS memutuskan : 1. Menyetujui Laporan Tahunan dan Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2014 serta Pengesahan Laporan Program Kemitraan & Bina Lingkungan Perseroan untuk Periode yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab (Acquit et Decharge) kepada Direksi & Komisaris atas Pengurusan dan Pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014 dan Tahun Buku 2013. 2. Memberikan Pelunasan dan Pembebasan tanggung jawab kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan selama tahun 2014, dengan ketentuan : a. Sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana atau tidak melanggar ketentuan/prosedur hukum yang berlaku; dan
Following the discussion of the 2014 Annual Report and PKBL Financial Statements for Fiscal Year 2014 and putting into consideration the responses of the Board of Commissioners, the GMS came to the following decisions: 1. To approve the Annual Report and to ratifiy the Company’s Financial Statements and the Board of Commissioners Supervisory Report for Fiscal Year 2014 and to ratify the PKBL Reports for the period ended December 31, 2014, and to grant a full release and discharge (volledig acquit et decharge) to the Board of Directors on Management of the Company and to the Board of Commissioners on supervisory duty for Fiscal Year 2014 and 2013.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
2. Granted a full release and discharge (volledig acquit et decharge) to the Board of Directors on Management of the Company and to the Board of Commissioners on supervisory duty for Fiscal Year 2014, insofar as: a. Such action is not unlawful conduct or not in violation of the applicable regulations/ law; and
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
b. Tindakan tersebut tercatat dan dilaporkan dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014.
b. Such action was recorded and reported in the Annual Report and Financial Statements for Fiscal Year 2014.
3. Memberikan Pelunasan dan Pembebasan tanggung jawab kepada Direksi dan Dewan Komisaris terkait Pengecualian pada tahun buku 2013 yaitu : Pos Beban Ditangguhkan Lainnya sebesar Rp55.216.250.500, merupakan jumlah yang dibayarkan Perseroan ke Kas Negara. dengan ketentuan : a. Perhitungan atas besarnya beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan sesuai putusan Pengadilan Jakarta Pusat Nomor: 53/PID.SUS/TPK/ 2014/PN.JKT.PST dan Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Nomor: Print-93/0.1.10/Fu. 1/04/2015 tanggal 9 April 2015 dilakukan dengan memperhitungkan cadangan modal yang belum ditetapkan dalam RUPS Pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 sebesar Rp55.216.250.500,00 dan sisanya kewajiban yang harus disetor ke Kas Negara diperlakukan sebagai beban pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp14.895.522.581,00. b. Pelunasan dan Pembebasan tanggung jawab tersebut tidak melepas tanggung jawab hukum Direksi dan atau Dewan Komisaris apabila laporan yang diungkapkan tersebut terbukti melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku dan atau ternyata dikemudian hari terbukti adanya tindakan yang menyimpang dan atau merugikan perusahaan. c. Pelunasan dan Pembebasan tanggung jawab tersebut diberikan sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana atau tidak melanggar ketentuan / prosedur hukum yang berlaku dan sepanjang tindakan tersebut tercatat dan dilaporkan dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013.
3. Granted a full release and discharge of responsibility to the Board of Directors and the Board of Commissioners regarding the Exceptions in fiscal year 2013: Other Deferred Charges amounting to Rp55,216,250,500, was the amount paid by the Company to the State Treasury, provided that: a. The calculation of the amount of expenses must be paid by the Company is based on the Decision of the District Court of Central Jakarta No. 53/PID.SUS/TPK/2014/PN.JKT. PST and Writ of Execution Number: Print-93/0.1.10/Fu. 1/04/2015 dated April 9, 2015 conducted by taking into account the Company’s capital reserves that has not been determined in the GMS on Approval of Annual Report 2013 of Rp55,216,250,500.00 and the remaining liabilities that must be paid to the State Treasury is recognized as an expense in 2015 amounting to Rp14,895,522,581.00. b. Granting full release and discharge from responsibility shall not disclaim the legal liability of the Board of Directors and Board of Commissioners if the disclosed report is found to violate the applicable rules and regulation, or is later proven their defiance and or detrimental to the Company.
c. Release and discharge from responsibility is given provided the act does not constitute criminal offense or violate the applicable regulations / law and all the action is recorded and reported in the Annual Report and Financial Statements for Fiscal Year 2013.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
105
4. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih konsolidasi Perseroan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Tahun Buku 2014 sebesar Rp109.585.735.516,00 dibagi: a. Dividen sebesar Rp10.573.308.270,68 sehingga dividen yang menjadi bagian Pemerintah RI sebesar Rp9.000.000.000,00.
106
b. Cadangan sebesar Rp99.012.427.245,32 Untuk Pembayaran Dividen ke Kas Negara RI agar dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku.
4. To approve the use of the Company’s consolidated net income attributable to owners of the Company for Fiscal Year 2014 amounted to Rp109,585,735,516.00, consisted of: a. Dividends amounting to Rp10,573,308,270.68 so that the amount dividends for the Government of Indonesia was Rp9,000,000,000.00. b. Reserves amounting to Rp99,012,427,245.32. Cash Dividend Payment for the State Treasury of RI to be implemented with due regard to the provisions of Applicable Regulation.
5. Menetapkan besarnya gaji/honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya Tahun Buku 2015 serta tantiem Tahun Buku 2014 untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia (Persero) akan ditetapkan secara tersendiri.
5. Determine the amount of salary / honorarium, facilities and other benefits for Fiscal Year 2015 as well as the bonus for Fiscal Year 2014 to members of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Surveyor Indonesia (Persero) will be set individually.
6. Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Rekan sebagai auditor yang mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang akan berakhir tanggal 31 Desember 2015 dengan batasan maksimal nilai kontrak sebesar Rp547.888.000,00 termasuk pajak.
6. Appointed the Public Accounting Firm (KAP) Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Partners as the auditor that will audit the Company's Financial Statements and Annual Report on the Implementation of Partnership and Community Development Program for the year ended December 31, 2015 with a maximum limit value contract of Rp547,888,000.00 including taxes.
7. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan KAP Pengganti dalam hal KAP yang ditetapkan tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
7. Granting authority to the Board of Commissioners to determine Alternate KAP in the event the appointed KAP failed to proceed with the duty for any reason based on rules and regulations.
Arahan RUPS
Directives from GMS
1. Semua temuan, catatan dan saran Dewan Komisaris, Auditor Internal maupun Auditor Eksternal atas Laporan Keuangan tahun 2014 agar ditindaklanjuti secara tuntas oleh Direksi dalam tahun 2015. Direksi agar mengupayakan
1. All findings, notes and suggestions of the Board of Commissioners, Internal Auditor and the External Auditor regarding the Financial Statements of 2014 to be followed up thoroughly by the Board of Directors in 2015. The Board
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
temuan yang sama dalam bidang yang sama tidak boleh terjadi lagi pada masa yang akan datang. Hasil tindak lanjut tersebut agar dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. 2. Menyampaikan kepada Menteri BUMN Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik selambat-lambatnya tanggal 15 Februari 2016;
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
of Directors shall pursue to avoid similar findings from reoccuring in in the future. The follow-up results to be reported to the Board of Commissioners and shareholders. 2. Submit the Annual Report including the audited Financial Statements for Fiscal Year 2015 to Minister of SOEs at the latest on February 15, 2016;
3. Direksi dan Dewan Komisaris diminta untuk tetap mematuhi dan melaksanakan ketentuan, prosedur hukum, dan Anggaran Dasar Perusahaan dan manajemen risiko secara sungguh-sungguh dalam setiap kegiatan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
3. The Board of Directors and the Board of Commissioners are required to adhere to and implement the provisions, legal procedures, and the Company’s Articles of Association and the risk management in every activity, based on the principles of Good Corporate Governance (GCG).
4. Berdasarkan evaluasi atas realisasi penyerapan investasi khususnya prestasi fisik investasi pada tahun tahun 2014, Direksi dengan pengawasan Dewan Komisaris diminta untuk meningkatkan realisasi capaian investasi sesuai dengan program kerja investasi pada tahun 2015 untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kinerja Perusahaan serta mendukung percepatan pembangunan ekonomi nasional di tahun yang akan datang.
4. Based on the evaluation on the realization of investment absorption, especially physical investment in 2014, the Board of Directors with the supervision by the Board of Commissioners are requested to increase the realization of the investment performance in accordance with the work program in 2015 to further promote the growth and improve the Company’s performance as well as support the accelerated development of the national economy in next year.
5. Direksi dengan Pengawasan Dewan Komisaris diminta terus meningkatkan compliance/ pemenuhan portal aset, portal financial information system (FIS), portal SDM, portal PKBL, dan portal Publik. Sehubungan peningkatan kualitas pengawasan dan pembinaan Perseroan kami minta agar pemutakhiran data, ketepatan dan kelengkapan pengisian portal tersebut menjadi perhatian utama Dewan Komisaris, Direksi, dan Manajemen.
5. The Board of Directors under the supervision of the Board of Commissioners are requested to continue to improve compliance / fulfillment of assets portal, financial information system (FIS) portals, HR portal, PKBL portal. In respect of improving the quality of supervision and oversight of the Company, we request that updating of data, the accuracy and completeness of the portal to become a major concern to the Board of Commissioners, Directors, and Management.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
107
6. Untuk tata cara penghapusbukuan piutang usaha perusahaan termasuk didalamnya piutang terkait PKBL agar Direksi dan Dewan Komisaris memperhatikan seluruh ketentuan yang terkait dengan penghapusbukuan aset BUMN dan untuk piutang usaha dapat melakukan benchmarking dengan BUMN-BUMN Perbankan.
6. The procedures related to write-offs of accounts receivable of companies, including receivables related to CSR, the Board of Directors and Board of Commissioners are asked to pay attention to all the provisions related to the write-off state-owned assets and to trade receivables, as well as benchmarking with SOEs Banking.
7. Terkait kegiatan PKBL, Direksi diminta:
7. Regarding PKBL activities, the Board of Directors are required to: a. Be more prudent and selective in discharging funds for Partnership Program to avoid the onset of non performing loan. b. Provide sustainable fostering and monitor the performance of the fostered partners so that the Partnership Program funds can be channeled and used appropriately. c. Focus the use of Community Development Program funds on activities related to poverty alleviation in line with the Government Programme.
a. Lebih berhati-hati dan selektif dalam menyalurkan dana Program Kemitraan untuk mengindari timbulnya piutang macet. b. Melakukan pembinaan yang berkelanjutan dan monitoring atas kinerja mitra binaan sehingga dana Program Kemitraan yang disalurkan dapat digunakan secara tepat. c. Penggunaan dana Program Bina Lingkungan agar difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang terkait pada pengentasan kemiskinan yang selaras dengan Program Pemerintah. 8. Laporan Keuangan, Laporan Pelaksanaan PKBL, Laporan Evaluasi Kinerja, Laporan Kepatuhan Terhadap Perundang-undangan dan Pengendalian Internal, Laporan Penilaian Key Performance Indicators (KPI) yang telah diaudit oleh KAP Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Rekan dan Notulen Rapat Pembahasan sebelumnya serta tanggapan Dewan Komisaris sesuai Surat Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia (Persero) Nomor: SRT-1 l/KOM-III/2015 tanggal 31 Maret 2015 adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah rapat ini.
108
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
8. Financial Statements, PKBL Report, Performance Evaluation Report, Report of Compliance with Legislation and Internal Control, Assessment Report on Key Performance Indicators (KPI) that have been audited by KAP Paul Hadiwinata, Hidayat, Arsono, Ade Fatma & Partners and Minutes of Meetings the preceding discussion and response letter from the BOC, Letter from the BOC of PT Surveyor Indonesia (Persero) Number: SRT-1 l/KOM-III/ 2015 dated March 31, 2015 are integral part of the Minutes of this meeting.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
109
110
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
111
112
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
113
114
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
115
116
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia (Persero) terdiri dari tiga orang yang bertindak mewakili pemegang saham untuk mengawasi pengelolaan perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi jika dipandang perlu demi kepentingan perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Code of GCG maupun Board Manual.
Board of Commissioners of PT Surveyor Indonesia (Persero) consists of three persons who act on behalf of shareholders to oversee the management of the company and provide advice to the Board of Directors if deemed necessary in the interest of the company in accordance with that specified in the Code of Good Corporate Governance and Board Manual.
Dewan Komisaris aktif berperan dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan perusahaan, menilai kinerja direksi secara periodik, memberikan pendapat, saran dan persetujuan atas transaksi atau kegiatan yang menjadi kewenangan dewan komisaris termasuk memantau pengelolaan risiko, memeriksa hasil kerja auditor eksternal maupun internal serta mendorong implementasi tata kelola perusahaan yang baik.
The Board of Commissioners plays active role in overseeing the implementation of corporate policy, periodically assessing the performance of the Board of Directors, providing opinions, advice and approval of the transactions or activities under the authority of the board of commissioners including the monitoring of risk management, check the work of the external and internal auditors and to encourage the implementation of corporate governance good.
Dewan Komisaris mengadakan rapat sekurangkurangnya sekali sebulan. Rapat komisaris dapat berupa rapat internal maupun rapat koordinasi dengan direksi. Rapat Komisaris adalah sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota komisaris atau wakilnya. Setiap rapat komisaris dibuatkan risalah rapat.
The Board of Commissioners hold meetings at least once a month. Commissioners meeting can be internal meetings and coordination meetings with Directors. Meetings of the Board of Commissioners is valid and able to take binding decisions if attended or represented by more than ½ (one half) the number of members of the commissioner or his deputy. Each meeting of the commissioners made the minutes of meetings.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi PT Surveyor Indonesia (Persero) terdiri atas satu orang direktur utama dan satu orang direktur, di mana Direktur Utama membawahi Direktorat Utama dan Direktorat Keuangan dan Administrasi sedangkan Direktur membawahi Direktorat Operasi dan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan.
Berikut tugas pokok masing-masing Direksi :
The Board of Directors of PT Surveyor Indonesia (Persero) consists of one President Director and one director. The Board of Directors of PT. Surveyor Indonesia (Persero) consists of one President Director and one director, in which the President Director oversees the Main Directorate and the Directorate of Finance and the Directorate of Finance and Administration, while the Director oversees the Directorate of Operation and the Directorate of Planning and Development. They are responsible for the continuity of the company through the company’s risk management and the implementation of good corporate governance in accordance with that specified in the Code of Good Corporate Governance and Board Manual. The directors are selected and appointed by the shareholders through the mechanism of the fit and proper test and are required to sign a management contract basis measuring the performance of each. Main duties of each Director are as follows:
Direktorat Utama
Main Directorate
Fokus pada pengelolaan fungsi manjemen secara keseluruhan. Bertanggung jawab dan mempunyai kewenangan pokok atas perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian atas: yang fokus pada pengelolaan fungsi manajemen secara keseluruhan. Bertanggung jawab dan mempunyai kewenangan pokok atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas: a. Fungsi-fungsi manajemen secara keseluruhan b. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) c. Pengawasan internal d. Hukum e. Komunikasi perusahaan f. Citra perusahaan (Corporate Image) g. Fungsi kesekretariatan. h. Pemantauan dan evaluasi anak perusahaan
Focus on the overall management function. Responsible and have the principal authority for the planning, management, and control over: the focus on the management of the overall management function. Responsible and have the principal authority for the planning, management and control of: a. Management functions as a whole b. Implementation of Good Corporate Governance (GCG) c. Internal oversight d. Law e. Communication of the company f. Corporate Image g. Secretarial functions. h. Monitoring and evaluation of subsidiary
Direktorat Utama membawahi langsung unit-unit kerja sebagai berikut : a. Sekretariat Perusahaan b. Satuan Pengawasan Intern
Main Directorate in charge directly to the work units as follows: a. Corporate Secretary b. Internal Control Unit (Internal Audit)
Mereka bertanggung jawab terhadap kelangsungan perusahaan melalui pengelolaan risiko perusahaan dan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan yang ditetapkan dalam Code of GCG maupun Board Manual. Para direksi dipilih dan diangkat oleh pemegang saham melalui mekanisme fit and proper test dan wajib menandatangani kontrak manajemen sebagai dasar pengukuran kinerja masing-masing.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
117
118
Direktorat Keuangan dan Administrasi
Directorate of Finance and Administration
Memiliki tanggung jawab dan kewenangan pokok atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas: a. Keuangan dan administrasi perusahaan b. Fasilitas dan aset perusahaan c. Mendukung kegiatan operasi dalam pelaksanaan layanan jasa dalam hal pengendalian biaya dan penyediaan sumber daya d. Menyusun standard costing produk / jasa e. Mengelola program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) f. Manajemen risiko g. Pemantauan dan evaluasi anak perusahaan.
Has the responsibility and the principal authority for the planning, management and control of: a. Finance and administration of the company b. Facilities and assets of the company c. To support operations in the implementation of services in terms of cost control and the provision of resources d. Developing costing standard of products/services e. Managing partnership programs and community development (Partnership) f. Risk management g. Monitoring and evaluation of its subsidiaries.
Direktorat Keuangan & Administrasi membawahi langsung unit-unit kerja sebagai berikut : a. Divisi Keuangan dan Akuntansi b. Divisi Manajemen Fasilitas c. Divisi Dukungan Operasi d. Unit Manajemen Resiko e. Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/ PKBL
Directorate of Finance & Administration directly supervises work units as follows: a. Finance and Accounting Division b. Facility Management Division c. Operation Support Division d. Risk Management Unit e. Partnership Program and Community Development Unit
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan
Directorate of Planning and Development
Memiliki tanggung jawab dan mempunyai kewenangan: a. Mengelola kegiatan perencanaan dan pengembangan bisnis yang meliputi: • Perencanaan dan pengembangan produk jasa (IA-GMS) • Melakukan standarisasi dan jaminan mutu • Penyusunan rencana pengembangan ekspansi bisnis. • Menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) dan Quality Assurance (QA) untuk setiap jasa. • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap realisasi rencana bisnis. b. Mengelola kegiatan perencanaan perusahaan, Sistem, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lindung Lingkungan yang meliputi:
To have the responsibility and authority:
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
a. Management of planning and business development activities that include: • Product and services planning and development (IA-GMS) • Standardize and quality assurance • Preparation of business expansion development plan. • Setting a Standard Operating Procedure (SOP) and Quality Assurance (QA) for each service. • Monitoring and evaluation of the realization of the business plan. b. To manage company’s planning activities, Systems, Health and Safety Environmental Protection include:
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
• Penyusunan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan rencana bisnis • Monitoring dan evaluasi kinerja perusahaan • Mengelola knowledge perusahaan • Mengembangkan dan mengelola sistem manajemen dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta lindungan lingkungan
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
• Preparation of the company’s long-term plan (RJPP) and business plans • Monitoring and evaluation of the performance of the company • Managing enterprise knowledge • Developing and managing the management system and the Occupational Health and Safety (K3) and environmental protection To manage the planning and development activities of human resources. Effectively manage information technology. Development and use of technology. Monitoring and evaluation of the subsidiary.
c. Mengelola kegiatan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia. d. Mengelola teknologi informasi yang efektif. e. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi. f. Pemantauan dan evaluasi anak perusahaan.
c.
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, membawahi langsung unit-unit kerja sebagai berikut : a. Divisi Pengembangan Bisnis b. Divisi Perencanaan Perusahaan, System dan K3LL c. Divisi Sumber Daya Manusia d. Unit Teknologi Informasi
Directorate of Planning and Development, directly oversees the work units as follows:
Direktorat Operasi
Directorate of Operations
1. Memiliki tanggung jawab dan kewenangan pokok atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas Unit Bisnis (UB) dan CabangCabang yang meliputi : a. Mengelola kegiatan pemasaran dan penjualan b. Mengelola pelaksanaan layanan jasa yang berkualitas dan memenuhi aspek-aspek K3LL (Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lindungan Lingkungan) c. Mengelola kegiatan customer relationship management (CRM) d. Pengendalian Kualitas (quality control) jasa e. Pemantauan dan evaluasi anak perusahaan. 2. Memiliki tanggung jawab dan mempunyai kewenangan pokok atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas Unit Bisnis (UB) yang meliputi : a. Mengelola kegiatan pemasaran dan penjualan
1. It has the responsibility and the principal authority for the planning, management and control of the Business Unit (UB) and Branches include: a. To manage marketing and sales activities b. Managing the implementation of quality services and fulfilling aspects of K3LL (Occupational Health and Safety and Environmental Protection) c. Managing the activities of customer relationship management (CRM)
d. e. f.
a. Business Development Division b. Corporate Planning Division, System and HSE Division c. Human Resources Division d. Technology and Information Unit
d. Quality control services e. Monitoring and evaluation of the subsidiary. 2. It h as the responsibility and principal authority for the planning, management and control of the Business Unit (UB) which includes: a. To manage marketing and sales activities
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
119
120
b. Mengelola pelaksanaan layanan jasa yang berkualitas dan memenuhi aspek-aspek K3LL c. Mengelola kegiatan customer relationship management (CRM) d. Pengendalian Kualitas (quality control) jasa e. Pemantauan dan evaluasi anak perusahaan.
b. Managing the implementation of quality services and fulfilling aspects of K3LL
Direktorat Operasi membawahi langsung unit-unit kerja sebagai berikut : a. Unit Bisnis Industri dan Fasilitas b. Unit Bisnis Mineral dan Batu Bara c. Unit Koordinasi Operasional d. Cabang : Cabang dan Cabang Pratama. e. Unit Bisnis Migas dan Petrokimia f. Unit Bisnis Energi dan Sistem Pembangkit g. Unit Bisnis Pemerintahan dan Institusi h. Unit Bisnis Sertifikasi Sistem dan Keselamatan serta Jasa Umum i. membawahi langsung anak perusahaan
Directorate of Operations oversees directly working units as follows: a. Industrial Business and Facilities Unit b. Mineral and Coal Business Unit ( c. Operational Coordination Unit d. Branches : Branches and Primary Branch. e. Oil & Gas and Petrochemical Business Unit f. Energy and Power Generating System Business Unit g. Governance and Institutions Business Unit h. System Certification and Safety and Public Services Business Unit i. oversees directly the subsidiary
Untuk menjamin tidak adanya konflik kepentingan maka diantara para direksi tidak boleh ada hubungan keluarga baik antar direksi maupun antar direksi dengan komisaris sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu atau ipar) dengan anggota Direksi lainnya dan anggota komisaris.
To ensure no conflict of interest between the Directors then there should be no family ties both among Directors and between Directors with Commissioners until third degree, either vertically or horizontally to the side or relationship by marriage (in law or law) with members of the other directors and members commissioner.
Direksi dalam peran kolektifnya merupakan pemegang amanah pengelolaan perusahaan sesuai dengan tujuan dan strategi-strategi bisnis yang telah ditetapkan. Direksi juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan kegiatan bisnis perusahaan, menyusun strategi bisnis termasuk rencana kerja perusahaan baik jangka panjang maupun tahunan, berkonsultasi dengan Dewan Komisaris, dan menyelenggarakan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan dan perundangan yang berlaku.
Board of Directors in the role of a fiduciary collective management of the company in accordance with the objectives and business strategies that have been set. Board of Directors are also responsible for managing the company’s business activities, business strategy, including business plan and annual long-term, in consultation with the board of commissioners, and keep books in accordance with the company and prevailing.
Rapat direksi diselenggarakan secara berkala sekurang-kurangnya sekali sebulan atau apabila dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota
Board of Directors meetings held periodically at least once a month or when deemed necessary by one or more members of the Board of Directors
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
c. Managing the activities of customer relationship management (CRM) d. Quality control services e. Monitoring and evaluation of the subsidiary.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota komisaris atau pemegang saham dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.
or at the written request of one or more commissioners or shareholders by saying things that will be discussed.
Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang mengikat, apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota Direksi atau wakilnya. Setiap rapat Direksi dibuatkan risalah rapat.
Meetings of Board of Directors is valid and may adopt binding decisions, if attended by more than ½ (one half) the number of members of the Board of Directors or their representatives. Each meeting of the Board of Directors made the minutes of the meeting.
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Policy for the Remuneration of the BOC and the BOD
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi mengacu pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-04/MBU/2014 Tentang pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan usaha Milik Negara dan dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi No:SKD-021/DRU-SP/ DSDM/iX/2011 Tentang Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris.
The Remuneration Policy for the Board of Commissioners and the Board of Directors refers to the Minister for State Owned Enterprises Regulation No. PER-04/MBU/2014 regarding the Guidance for the Determination of the Remuneration for the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Supervisory Board of the State-Owned Enterprises and is stipulated in the form of the Board of Directors Decree No: SKD-021/DRU-SP/DSDM/iX/2011 on the Allowances and Facilities for the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris 2015 BOD and BOC Remuneration in 2015 Per Bulan/Monthly
Per Tahun/Annually
Direktur Utama/President Director
80.000.000
1.040.000.000
Direksi/Director
72.000.000
936.000.000
Komisaris Utama/President Commissioner
36.000.000
468.000.000
Komisaris/Commissioner
32.400.000
421.200.000
Komisaris/Commissioner
32.400.000
421.200.000
Ses Dekom/Secretary of BOC
12.000.000
156.000.000
Tabel Kehadiran Rapat Komisaris Table of Meeting Attendance of BOC Nama Komisaris/ Name of Commissioners
No.
Jumlah Kehadiran/ Attendance
1.
M. Iman Santoso
14
2.
Djoko Purwongemboro
14
3.
Liliek Mayasari
8
4.
Susi Meyrista
3
Total Rapat = 14 kali
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
121
Tabel Kehadiran Rapat Direksi Table of Meeting Attendance of BOD No
Nama Direksi
Kehadiran
1.
M. Arif Zainuddin
10
2.
Bambang Isworo
10
Jumlah Rapat: 11
Tabel Kehadiran Rapat Gabungan Direksi dan Komisaris Table of Meeting Attendance of BOD and BOC Nama Komisaris/ Name of Commissioners M. Iman Santoso Djoko Purwongemboro Liliek Mayasari Susi Meyrista
Jumlah Kehadiran/ Attendance 14 14 8 3
Nama Direksi/ Name of the Directors M. Arief Zainuddin Bambang Isworo
Jumlah Kehadiran/ Attendance 13 9
Total Rapat = 14 kali Rapat Direksi 2015 BOD's Meeting in 2015 Kehadiran No. 1
Bulan Januari
2 3
122
Tanggal Rapat
Direktur Utama
Agenda Rapat
Direktur
6-Jan-15
√
√
Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 19 Desember 2014, Evaluasi, Persiapan Rapim 2015, Struktur Organisasi
14-Jan-15 20-Jan-15
√ √
√ -
Pembahasan Piutang SIPKU, Lain-lain Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 14 Januari 2015, - Persiapan Rapat Dekom, Lain – lain Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 20 Januari 2015, Persiapan Rapat Pimpinan Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 18 Februari 2015, Persiapan Rapat Teknis Kinerja Keuangan PTSI Tahun Buku 2014 Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 23 Maret 2015, Persiapan Rapat Dekom, Pembahasan Roadmap SDM
4
Februari
18-Feb-15
√
√
5
Maret
23-Mar-15
√
√
6
April
28-Apr-15
√
√
7
Mei
19-May-15
√
√
8
Juni
-
tidak ada rapat
-
9 10
Juli Agustus
4-Aug-15
tidak ada rapat √ √
Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 19 Mei 2015, Prognosa RKAP 2015, Lain- Lain
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 28 April 2015, Pembahasan Jasa Produksi, Pembahasan SDM, Lain- Lain
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Kehadiran No.
Bulan
Tanggal Rapat
Direktur Utama
Agenda Rapat
Direktur
11
September
1-Sep-15
√
√
Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 4 Agustus 2015, Prognosa 2015, RKAP Tahun 2016
12
Oktober
-
tidak ada rapat
-
13
November
10-Nov-15
-
√
Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 1 September 2015, Persiapan Rapat dengan Kementerian BUMN Tanggal 12 November 2015
14
Desember
16-Dec-15
√
√
Evaluasi Pembahasan Rapat Direksi Tanggal 10 November 2015, Persiapan RKAP Th. 2016
Rapat Direksi 2015 BOD's Meeting in 2015 No. 1.
Bulan Januari
Tanggal Rapat 6-Jan-15
2.
14-Jan-15
3.
20-Jan-15
Kehadiran Daftar Undangan M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta Imam Dasuki Negari Karunia Adi Djusep Sukriatno Muchlison Mas'udi Haris Widodo M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Abubakar Alhadar Maman Ketut Sunarta Yusuf Setyabudhi Darwin Abas
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta
Daftar Absensi
Total
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta Imam Dasuki Negari Karunia Adi Djusep Sukriatno Haris Widodo
12 of 13
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Abubakar Alhadar Maman Ketut Sunarta Yusuf Setyabudhi Darwin Abas Risma Sondang Ony Gatot Stevanus M. Arif Zainuddin Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Ngakan Made Oka Dhyana Negari Karunia Adi Euis E. Noor
10 of 8
7 of 8
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
123
No.
124
Bulan
Tanggal Rapat
4.
Februari
18-Feb-15
5.
Maret
23-Mar-15
6.
April
28-Apr-15
7.
Mei
19-May-15
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Kehadiran Daftar Undangan M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta Imam Dasuki Negari Karunia Adi F. X. Heru Listyanto Arief Wardhana
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta
Daftar Absensi
Total
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta
7 of 8
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta Imam Dasuki Negari Karunia Adi F. X. Heru Listyanto Arief Wardhana Sapto Setiawan (KBUMN) Sulistik. W (KBUMN) Masni Napitupulu (KBUMN) M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Abubakar Alhadar Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta Imam Dasuki
15 of 12
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta
7 of 8
8 of 8
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
No.
Bulan
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
Tanggal Rapat
8.
Agustus
4-Aug-15
9.
September
1-Sep-15
10.
November
10-Nov-15
11.
Desember
16-Dec-15
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Kehadiran Daftar Undangan M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta Tri Vadli Budi M. Chairuddin Fachruddin Her Udayanto Negari Karunia Adi Imam Dasuki Arief Wardhana M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta
Daftar Absensi
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Total
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta
7 of 8
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Anjar Niryawan Abubakar Alhadar Maman Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta Darwin Abas Bambang Isworo Abubakar Alhadar Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta Negari Karunia Adi Imam Dasuki Arief Wardhana Darwin Abas Zain Hasmi Nasution Widiani Zandraria
9 of 8
M. Arif Zainuddin Bambang Isworo Ponky L. Kardono Abubakar Alhadar Ngakan Made Oka Dhyana Ketut Sunarta Imam Dasuki
7 of 8
11 of 15
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
125
126
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
127
128
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
129
130
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
131
132
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
133
134
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
135
KOMITE AUDIT
THE AUDIT COMMITEE
Komisaris telah membentuk Komite Audit untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Komite Audit bertugas membantu Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan satuan pengawasan internal.
The Board of Commissioners established an Audit Committee to assist the implementation of tasks and responsibilities. The Audit Committee helps the Board of Commissioners to ensure the effectiveness of the internal control system and the effectiveness of the implementation of the tasks of the external auditor and the internal audit unit.
Jumlah anggota Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi 1 (satu) orang komisaris sebagai ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota independen.
The Audit Committee consists of 3 (three) persons with a composition of 1 (one) commissioner as chairman and members and two (2) independent members.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi antara lain: 1. Menilai peranan dan pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawasan Intern Perusahaan maupun auditor eksternal, sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar. 2. Membuat rekomendasi mengenai sistem pengendalian internal Perusahaan serta pelaksanaannya. 3. Memberikan masukan kepada Komisaris sebagai bahan kajian bersama dengan Direksi mengenai laporan keuangan tahunan.
Duties and responsibilities of the Audit Committee, among others are: 1. Assessing the role and implementation of Corporate Internal Audit and the external auditors, so that it can be prevented implementation and reporting does not meet the standards. 2. Make recommendations regarding the Company’s internal control system and its implementation. 3. Provide input to the Commissioner as study materials along with the Board of Directors regarding the annual financial statements.
Tabel Anggota Komite Audit Nama
136
Jabatan
Liliek Mayasari
Ketua/Chairman
Triandi
Anggota/Member
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
LILIEK MAYASARI Ketua Komite Audit/ Audit Committee Chairman
Lahir di Tegal pada tahun 1969, berdomisili di Jakarta. Meraih gelar S1 Ekonomi di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1994. Mengawali karirnya sebagai Staf di Direktorat Informasi, Pengembangan dan Peraturan BUMN, Departemen Keuangan. Mulai menjabat sebagai Dewan Komisaris PT Surveyor Indonesia (Persero) pada tahun 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Kepala Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur IIIb Kementerian BUMN.
Born in Tegal in 1969, domiciled in Jakarta. Graduated with a degree in Economics from the University of Gajah Mada, Yogyakarta in 1994. Started her career as Staff at the Directorate of Information, SOEs Development and Regulation, Department of Finance. Appointed as Commissioner of PT Surveyor Indonesia (Persero) in 2012. Currently, she also serves as Head of Business Unit Strategic Industry and Manufacture IIIb at the Ministry of SOE.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
137
TRIANDI Anggota Komite Audit/ Audit Committee Member
Lahir di Tanjungkarang tahun 1962, berdomisili di Jakarta. Beliau menamatkan pendidikan di Bidang Akuntansi pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan S2 Magister Akuntansi pada Universitas Pancasila. Mengawali karir sebagai auditor pemerintah hingga tahun 2000 dan menjadi auditor public, hingga tahun 2010. Selain itu beliau juga mengajar pada STIE Kesatuan Bogor. Beliau bergabung sebagai anggota Komite Audit pada PT Surveyor Indonesia (Persero) sejak tahun 2014.
138
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Born in Tandjungkarang in 1962, domiciled in Jakarta. He graduated with a Diploma Degree in Accounting from the State College of Accountancy (STAN) and Master Degree of Accounting from the University of Pancasila. He began his career as an auditor for the government until 2000 and became a public auditor, until 2010. He has also taught at STIE Kesatuan Bogor. He joined as a member of the Audit Committee at PT Surveyor Indonesia (Persero) since 2014.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
KOMITE/FUNGSI NOMINASI DAN/ATAU REMUNERASI
COMMITTEE / FUNCTION OF NOMINATION AND / OR REMUNERATION
Sampai saat ini, komite ini belum ada.
Until now, this committee has not been established.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
PT Surveyor Indonesia (Persero) menyadari pentingnya hubungan yang baik antar organ perusahaan (RUPS, Komisaris dan Direksi) dan hubungan antara Perusahaan dengan stakeholders. Untuk menjalankan tugas tersebut Perusahaan telah menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan.
PT Surveyor Indonesia (Persero) realizes the importance of good relations between the company organs (AGM, Board of Commissioners and Board of Directors) and the relationship between the Company and stakeholders. To perform these tasks the Company has appointed a Corporate Secretary.
Secara struktural Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Agar dapat menjalankan pekerjaan secara efektif maka Sekretaris Perusahaan diberikan kewenangan yang memadai. Sekretaris Perusahaan sehari-hari membantu tugas Dewan Komisaris dan Direksi khususnya dalam penyelenggaraan rapat dewan.
Structurally, Corporate Secretary is responsible to the Director. To be able to carry out the job effectively, the Corporate Secretary is given adequate authority. The Corporate Secretary assists the Board of Commissioners and Board of Directors, especially in organizing the board meetings.
Seluruh notulen rapat Direksi dan Komisaris disimpan oleh Sekretaris Perusahaan dan dapat diakses oleh pihak intern maupun pihak ekstern yang berwenang dan berkepentingan dengan notulen rapat tersebut. Membangun dan menjaga citra perusahaan keluar melalui kegiatan hubungan masyarakat ke stakeholder, pengelolaan informasi perusahaan, serta memastikan bahwa citra perusahaan ke dalam maupun ke luar mendukung kebutuhan pertumbuhan perusahaan.
All of minutes of the Board of Directors and Commissioners meeting shall be kept by the Corporate Secretary and can be accessed by the internal and external parties and the authorities who have the interest with the minutes of the meetings. Build and maintain the corporate image through public relations activities to stakeholders, information management, and ensuring the Company’s image, internally and externally, support the growing needs.
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, susunan organisasi sekretariat perusahaan terdiri dari bidang-bidang: 1. Ketatausahaan 2. Komunikasi Perusahaan 3. Hukum.
To carry out its duties, the corporate secretary organizational structure consists of: 1. Administration 2. Corporate Communications 3. Legal Affairs
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
139
PONKY L. KARDONO Sekretaris Perusahaan/ Corporate Secretary
Lahir di Solo, 12 Mei 1967, berdomisili di Jakarta. Alumnus Teknik Gas dan Petrokimia Universitas Indonesia ini mengawali karirnya di PT Surveyor Indonesia pada tahun 1992 sebagai trade coordinator Cabang Batam. Tahun 1995, beliau pindah ke Cabang Jakarta. Sebelum diangkat menjadi sekretaris perusahaan pada tahun 2013, peraih gelar Master of Business Administration in Valuation, University of Western Sydney, Australia ini sempat mengemban beberapa jabatan, antara lain sebagai Manajer Operasi di Cabang Surabaya, Deputi General Manager Cabang Jakarta, General Manager Cabang Batam, dan Kepala Unit Manajemen Risiko. Untuk mendukung tugasnya sebagai Sekretaris Perusahaan, beliau juga mengikuti beragam pelatihan di dalam dan luar negeri, di antaranya: Musyawarah Nasional Forum Humas BUMN tahun 2016, di Yogyakarta, Customer Relationship Management oleh MarkPlus & Co. tahun 2005 di Jakarta, Balance Scorecard oleh PT. GML Performance Consulting, tahun 2005, Harmonised System, tahun 1994 di Singapura. 140
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Born in Solo, May 12, 1967, domiciled in Jakarta. Graduated from Gas and Petrochemical Engineering, University of Indonesia, he started his career at PT Surveyor Indonesia in 1992 as a trade coordinator, Batam Branch Office. In 1995, he was transferred to Jakarta Branch Office. Before being appointed as the Corporate Secretary in 2013, holder of Master of Business Administration in Valuation, from University of Western Sydney, Australia served in a number of positions, such as Operations Manager in Surabaya Branch, Deputy General Manager, Jakarta Branch, General Manager at Batam Branch, and Head of Risk Management Unit. In support of his duties as Corporate Secretary, he also followed diverse training at home and abroad, among others: the National Congress of SOE PR Forum 2016, in Yogyakarta, Customer Relationship Management by MarkPlus & Co. 2005 in Jakarta, Balance Scorecard by PT. GML Performance Consulting, in 2005, the Harmonized System, 1994 in Singapore.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
AUDIT
AUDIT
Satuan Pengawasan Intern
Internal Audit Unit
Peran audit internal di PT Surveyor Indonesia (Persero) ditugaskan pada unit kerja dengan kedudukan satu tingkat di bawah Direksi, yakni Satuan Pengawasan Intern (SPI). SPI bertanggung jawab dan melapor langsung kepada Direktur Utama dan berkomunikasi secara intensif dengan Komite Audit.
The internal audit unit in PT Surveyor Indonesia (Persero) is assigned to the unit with position one level below the Board of Directors, the Internal Audit Unit (SPI). SPI is responsible and reports directly to the CEO and communicate extensively with the Audit Committee.
Audit Internal
Internal Audit
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultansi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan melalui pendekatan yang sistematis dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.
Internal Audit is an activity providing confidence (assurance) and consultancy which is independent and objective, with the aim to increase the value and improve the operations of the company through a systematic approach to evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and governance processes.
Profil Kepala SPI
Profile of the Head of IAU
Saat ini Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI) dijabat oleh Ketut Sunarta, Ak, MM,PIA,CA. Beliau meraih gelar Sarjana Akuntasi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1989 dan Magister Manajemen dengan konsentrasi Akuntansi Manajemen di Universitas Indonesia tahun 1995. Mengawali karir sebagai Ajun Akuntan di BPKP
Currently the Head of Internal Audit Unit (IAU) is held by Mr. Ketut Sunarta, Ak, MM, PIA, CA. He holds a Bachleor’s Degree in Accounting from STAN in 1989 and a Master Degree in Management majoring in Management Accounting from the University of Indonesia in 1995. He began his career as the Assistant Accountant in BPKP of East
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
141
142
Jatim pada tahun 1983 sampai dengan 1986, kemudian sebagai Ketua Tim Ahli Pemeriksa Pajak pada Tim Gabungan BPKP – Ditjen Pajak Depkeu di tahun 1989 sampai dengan 1996. Bergabung di PT Surveyor Indonesia pada tahun 1996 di Divisi Keuagan dan Akuntansi sebagai Kepala Bagian sampai dengan 1998. Tahun 1998 menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi di Divisi Jasa Investasi dan Fasilitas Perdagangan sampai dengan tahun 2000. Kemudian pada tahun 2000 menjabat sebagai Senior Account Executive Di Biro Pengembangan Usaha. Pada tahun 2002 bergabung di Biro Keuangan dan Akuntansi sebagai Wakil Kepala Divisi sampai dengan tahun 2003. Pada tahun 2003 ditunjuk sebagai Kepala Management Project (MP) di MP Penilaian Hutan sampai dengan tahun 2004. Tahun 2004 juga ditunjuk sebagai Kepala MP di SBU Kelautan, Lingkungan dan Kehutanan sampai dengan tahun 2005. Barulah pada tahun 2005 ditunjuk sebagai Kepala SPI sampai tahun 2012. Pada tahun 2012 sempat menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan tahun 2013 sampai dengan sekarang kembali menjabat sebagai Kepala SPI sekaligus menjabat sebagai Komisaris Utama PT Synerga Tata Internasional (PT STI) anak usaha PT Surveyor Indonesia. Selain jabatan struktural, beliau juga aktif dalam berbagai organisasi lain, di antaranya Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI), dan Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K) Jakarta.
Java in 1983 until 1986, then as Head of Tax Audit Team of Join Team of BPKP - Directorate General of Tax, Ministry of Finance from 1989 to 1996. He joined PT Surveyor Indonesia in 1996 in Financial and Accounting Division as Head of Section until 1998. In 1998 served as Deputy Chief of the Division on Investment Services and Commerce Facility Division until 2000. Then in 2000 served as Senior Account Executive at Business Development Bureau. In 2002 joined the Bureau of Finance and Accounting as Deputy Head of the Division until 2003. In 2003 he was appointed as the Head of Project Management (MP) at Forest Assessment MP until 2004. In 2004 he was also appointed as the Head of MP at the SBU Marine, Environment and Forestry until 2005. Then in 2005 he was appointed as the Head of Internal Audit until 2012. In 2012 he assumed the position of Corporate Secretary and from 2013 until now, he again serves as the Head of SPI, while simultaneously serving as President Commissioner of PT Synerga Tata Internasional (PT STI), a subsidiary PT Surveyor Indonesia. In addition to structural position, Corporate Secretary is also active in various other organizations, including the Forum Communication of Internal Control Unit (FKSPI), and the Centre for Development of Accounting and Finance (PPA & K) Jakarta.
Piagam Audit Internal
Internal Audit Charter
Piagam Audit Intern merupakan pernyataan formal untuk menguraikan kewenangan, lingkup dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Surveyor Indonesia (Persero) termasuk di dalamnya visi, misi, tugas dan fungsi pengawasan SPI. Piagam Audit Intern PTSI sudah disetujui dan disahkan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama pada tanggal 13 Maret 2014.
Internal Audit Charter is a formal statement to outline the authority, scope and responsibilities of the Internal Audit Unit (IAU) PT Surveyor Indonesia (Persero) including vision, mission, tasks and monitoring functions SPI. PTSI Internal Audit Charter has been approved and authorized by the President Director and Commissioner on March 13, 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Tujuan penyelenggaraan pengawasan intern oleh Satuan Pengawasan Intern adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan dan sasaran yaitu : 1. Meningkatnya ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektifitas pencapaian tujuan dan sasaran penyelenggaraan tugas dan fungsi Perusahaan. 2. Meningkatnya efektifitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Perusahaan. 3. Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Perusahaan yang bersih dan bebas dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
The objectives of internal control by the Internal Audit is to provide added value for the achievement of goals and objectives, namely: 1. Increased adherence, effectiveness, efficiency, and effectiveness in achieving the goals and objectives of the implementation of the tasks and functions of the Company. 2. Increasing the effectiveness of risk management in the implementation of the tasks and functions of the Company. 3. Increased governance implementation of tasks and functions of the Company are clean and free from the practice of corruption, collusion, and nepotism (KKN)
Selain itu, Piagam Audit Internal juga mengatur Struktur dan Kedudukan SPI, Persyaratan dan Kewajiban Internal Auditor, Kewenangan SPI, Kode Etik Internal Auditor, Hubungan Kerja dan Koordinasi, Tindak Lanjut Hasil Audit dan Hasil Review, dan Penilaian Berkala.
In addition, Internal Audit Charter also regulate Structure and Position SPI, Requirements and Responsibilities of Internal Auditor, SPI Authority, the Internal Auditor Code of Ethics, Employment Relations and Coordination, Follow-up Audit and Results of Review, and Periodic Assessment.
Jumlah Personil Unit Audit Internal
Number of Internal Audit Unit Personnel
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Kepala SPI dibantu oleh Kepala Bagian Audit, Kepala Bagian Perencanaan Pengawasan dan Dukungan Audit, Senior Auditor, Auditor, Junior Auditor serta Sekretaris dengan jumlah personil sebagai berikut:
In carrying out the function of supervision, assisted by the Head of Internal Audit, Head of Planning Monitoring and Audit Support, Senior Auditor, Auditor, Junior Auditor and Secretary of the number of personnel as follows: Jumlah Personil/ Number of Personnel
Satuan Pengawasan Internal/ Internal Audit Unit Kepala SPI/Head of IAU
1
Kepala Bagian Audit/Head of Audit Division
1
Kepala Bagian Perencanaan, Pengawasandan Dukungan Audit/ Head of Planning, Monitoring and Audit Support
1
Senior Auditor/Senior Auditor
1
Auditor/Auditor
1
Junior Auditor
4
Sekretaris/Secretary
1
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
143
144
Sertifikasi dan Pelatihan Profesi Audit Internal
Certification Training and Internal Audit Profession
Dalam melaksanakan kegiatan Audit Satuan Pengawasan Intern telah didukung dengan tenaga audit profesional yang sebagian telah bersertifikat antara lain: 2 (dua) orang Auditor bersertifikat PIA (Professional Internal Auditor) yang dikeluarkan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K); Beberapa tenaga auditor lainnya yang sedang dalam proses menyelesaikan sertifikasinya.
In conducting Audit of Internal Control Unit has been supported by the majority of professional audit staff have been certified include :
Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme personil SPI selama periode tahun 2015 selain mengikutsertakan tenaga Auditor untuk menyelesaikan pelatihan berjenjang sampai diperolehnya Sertifikasi Auditor baik pada Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K) maupun dari Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA, SPI juga turut aktif dalam mengikuti forum seminar nasional maupun internasional seperti seminar FKSPI (Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern) serta secara rutin untuk selalu aktif mengirimkan perwakilan personil SPI mengikuti workshop dan konferensi internasional seperti Asian Confederation of Institute of Internal Auditors Conference (ACIIA) yang diselenggarakan oleh The Institute of Internal Auditors.
To enhance the competence and professionalism of IAU personnel in 2015, in addition to send auditors to complete their training until obtaining Certification Auditor either at the Centre for Development of Accounting and Finance (PPA & K) as well as from the Internal Audit Foundation (YPIA), IAU also actively participate in follow forums National Seminar as well as International seminars, such as FKSPI (Forum Communication of Internal Control Unit) as well as regularly send representatives of IAU personnel to follow Workshop and the International Conference of the Asian Confederation of Institutes of Internal Auditors Conference (ACIIA) organized by The Institute of Internal Auditors.
Kedudukan Satuan Pengawasan Intern dalam Struktur Perusahaan
Position of Internal Control Unit in Corporate Structure
Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Intern. Kepala Satuan Pengawasan Intern bertanggung jawab dan melapor langsung kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada ketua Komite Audit. Kepala Satuan Pengawasan Intern membawahi Kepala Bagian Audit dan Kepala Bagian Dukungan Audit. Dalam melakukan audit, Kepala Satuan Pengawasan Intern membentuk tim audit yang
Internal Control Unit is headed by a Head of Internal Audit. Head of Internal Audit is responsible and reports directly to the Managing Director with a copy to the Chairman of the Audit Committee.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
2 (two) auditors are certified with PIA (Professional Internal Auditor) issued by the Financial Accounting and Development Center (PPA & K); Some other auditors are in the process of completing certification.
Head of Internal Audit oversees the Head of Audit and Chief Audit Support. In conducting the audit, the Head of Internal Audit form the Audit Team, chaired by the
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
diketuai oleh Kepala Bagian Audit atau Kepala Bagian Dukungan Audit atau senior auditor sebagai ketua tim. Auditor bertanggungjawab dan melapor kepada Kepala Satuan Pengawasan Intern.
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Head of Audit or the Head of Support Department or the Audit Senior Auditor as the team leader. Auditor is responsible and reports to the Head of Internal Audit.
Struktur dan Kedudukan Organisasi Satuan Pengawasan Intern
Structure and Organization Position of Internal Control Unit
Pelaksanaan Kegiatan Satuan Pengawasan Intern (SPI) Selama Tahun 2015
Activities of Internal Audit Unit (IAU) in 2015
Pelaksanaan kegiatan audit di SPI selalu dituangkan dalam Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) yang telah disetujui terlebih dahulu oleh direktur utama dan disusun menggunakan pendekatan risk based audit.
The implementation of audit activity of IAU is always stated in the Annual Work Program Examination (PKPT) which has been approved in advance by the Managing Director and compiled using Risk Based Audit approach.
Pelaksanaan audit rutin sesuai Program Kerja Audit Tahunan Satuan Pengawasan Intern tahun 2015 yang ditetapkan Direktur Utama tanggal 6 Januari
Routine audit conducted according to Annual Audit Work Program of the Internal Audit Unit in 2015, which has been approved by President
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
145
2015 telah dilakukan Audit sebagai berikut : Audit Kinerja Pemasaran, audit ini dilakukan untuk mengukur prestasi bagian pemasaran dalam mendapatkan pekerjaan di tahun berjalan. Audit atas pengelolaan proyek, audit ini dilakukan karena proyek yang ada merupakan sumber pendapatan terbesar bagi PTSI dan harus terus diawasi setiap saat. Audit atas pengelolaan pendapatan, audit ini dilakukan karena pentingnya pengelolaan pendapatan yang didapat agar profit maksimal. Audit IT, audit ini dilakukan sesuai rekomendasi dari Tim Assessor GCG sebagai implementasi GCG yang baik. Audit pengadaan barang dan jasa termasuk kerjasama antara PT Surveyor Indonesia (Persero) dengan Kopsurindo untuk Pengadaan Barang dan Jasa, outsourcing dan PKUWT, audit ini dilakukan sesuai rekomendasi tim assessor GCG sebagai implementasi GCG yang baik. Audit Fungsi SDM, audit ini dilakukan agar pengelolaan fungsi SDM dapat selalu diperbaiki untuk kepentingan PTSI di masa yang akan datang. Audit KPI, audit ini dilakukan sebagai dasar perhitungan KPI unit kerja yang ada di PTSI. Evaluasi sistem pengendalian intern, hal ini dilakukan agar sistim pengendalian intern di PTSI selalu terus dilakukan untuk meminimalisir temuan pihak eksternal auditor. Monitoring dan tindak lanjut hasil laporan dan temuan eksternal, hal ini dilakukan agar temuan yang ada dapat segera ditindaklanjuti dan diperbaiki. Melakukan kegiatan pendampingan internal dan eksternal. Keterlibatan dalam tim kerja lintas unit. Review / Audit khusus sesuai permintaan BOD/ BOC.
146
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Director on January 6, 2015 has been carried as follows: Marketing Performance Audit, an audit conducted to measure the achievements of the marketing department in acquiring jobs in the current year. Project Management Audit, carried out since existing project is the major source of income for PTSI and must to be supervised at all times. Revenue Management Audit, an audit the carried out since revenue management is the key to obtain maximum profit. IT Audit, carried out according to the recommendations of the GCG assessor team as part of the implementation of good corporate governance. Goods and Services Procurement Audit including cooperation between PTSI with Kopsurindo for the Procurement of Goods and Services, Outsourcing and PKUWT, done based on the recommendations of the GCG assessor team as the implementation of good corporate governance. HR Function Audit, done so that the management of HR function can always be improved for the benefit of PTSI in the future. KPI Audit, the audit is conducted as the basis for calculation of unit KPI in PTSI. Evaluation of the internal control system, this is done so that the system of internal control in PTSI always continue to be made to minimize the external auditor’s findings. Monitoring and Follow-up on reports and external findings, it is done so that the existing findings can be immediately acted upon and improved. Conducting internal and external assistance. Involvement in work teams across units. Review/ Audit specified by the Board of Directors/Board of Commissioners.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Adapun Laporan Audit yang telah dikeluarkan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut :
The audit reports issued in 2015 are as follows :
Laporan Hasil Kajian
Audit Reports
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Judul LHK/ Title of Reports
Tanggal Terbit LHK/ Date of Report
LHK-001/SPI/I/2015
Laporan Hasil Review Pengembalian Kelebihan Pembayaran Kepada PT SI atas Pekerjaan Jasa LPP Kegiatan Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan IKM./Report of the Review of Return of Excess Payments to PTSI on the LPP Services of Restructuring of Machines and / or equipment pf IKM.
8 Januari 2015/ Januari 8, 2015
2.
LHK-002/SPI/I/2015
Laporan Hasil Review Atas Pengembalian Kelebihan Pembayaran Kepada PT SI atas pekerjaan Survei dan Pendataan Konflik Pertanahan (SPKP)./Report of the Review on the Returns of the Excess of Payment to PT SSI for the Survey and Data Collection of Conflict Land (SPKP).
27 Januari 2015/ Januari 27, 2015
3.
LHK- 003/SPI/ II/2015
Laporan Hasil Review Atas Pengembalian Kelebihan Pembayaran Kepada PT SI atas Verifikasi dan Pendataan Kegiatan Bantuan PSU Perumahan dan Kawasan Permukiman Tahun 2014./Report of the Review on Returns of Excess of Payment to PTSI on the Verification and Data Collection of the Activities of PSU Housing and Settlement in 2014.
6 Februari 2015/ February 6, 2015
4.
LHK- 04/SPI/II/2015
Laporan Hasil Kajian Atas Pengembalian Kelebihan Pembayaran Kepada PT SI atas pekerjaan Audit Kemampuan Produksi Dalam Negeri dan Audit Penggunaan Produksi Dalam Negeri Pada Kegiatan Usaha Hulu Migas./ Report of the Study on the Returns of the Excess payment to PTSI for the Domestic Production Capabilities Audit and Domestic Product Usage Audit in Upstream Oil and Gas Business Activities.
26 Februari 2015/ February 26, 2015
No
No. LHK
1.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
147
Laporan Hasil Review
148
Review Report
No
No. LHK/ Report’s Number
1.
LHR-01/SPI/IV/2015
Laporan Hasil Review Key Performance Indicator (KPI) Unit BisnisTahun 2014./Report of the Review on the Key Performance Indicator (KPI) of Business Units in 2014.
10 April 2015/ April 10, 2015
2.
LHR-02/SPI/IV/2015
Laporan Hasil Review Key Performance Indicator (KPI) CabangTahun 2014./ Report of the Review on the Key Performance Indicator (KPI) of Branch in 2014.
24 April 2015/ April 24, 2015
3.
LHR- 03/SPI/IV/2015
Laporan Hasil Review Key Performance Indicator (KPI) Cabang MadyaTahun 2014./ Report of the Review on the Key Performance Indicator (KPI) of Madya Branch in 2014.
24 April 2015/ April 24, 2015
4.
LHR- 04/SPI/IV/2015
Laporan Hasil Review Key Performance Indicator (KPI) Cabang PratamaTahun 2014./ Report of the Review on the Key Performance Indicator (KPI) of Pratama Branch in 2014.
24 April 2015/ April 24, 2015
5.
LHR- 05/SPI/IV/2015
Laporan Hasil Review Laporan Monitoring tindak lanjut temuan SPI 2014 di Surabaya, Palembang, Balikpapan, Medan, Semarang, Aceh dan Banjarbaru./Report of the Review on the follow-up of monitoring reports on the findings of SPI in 2014 in Surabaya, Palembang, Balikpapan, Medan, Semarang, Aceh and Banjarbaru.
29 April 2015/ April 29, 2015
6
LHR – 06/SPI-VI/2015 Laporan Hasil Monitoring Tindak Lanjut Temuan KAP dan SPI tahun 2014 pada Cabang Surabaya , Balikpapan, Palembang, Cabang Madya Semarang, Medan, Makassar , Cabang Pratama Padang dan Banjarbaru./Report of the Monitoring on the follow-up of the findings of KAP and SPI in 2014 in Branches of Surabaya, Balikpapan, and Palembang, Madya Branches of Semarang, Medan, Makassar, Pratama Branches of Padang and Banjarbaru.
7
LHR – 07/SPI-VI/2015 Laporan Hasil Monitoring Tindak Lanjut Temuan KAP dan SPI tahun 2014 pada Cabang Utama Surabaya,Pekanbaru Cabang Madya Batam dan Cabang Pratama Aceh./ Report of the Monitoring on the follow-up of the findings of KAP and SPI in 2014 in Main Branches of Surabaya, Pekanbaru, Madya Branches of Batam, and Pratama Branches of Aceh.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Judul LHK/ Report Title
Tanggal Terbit LHK/ Issuance Date
1 Juni 2015/ June 1, 2015
25 Agustus 2015/ August 25, 2015
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
No
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
No. LHK/ Report’s Number
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Judul LHK/ Report Title
Tanggal Terbit LHK/ Issuance Date
8
LHR-08/SPI-VII/2015
Laporan Hasil Review Sistem Pengendalian Intern (SISDALIN) PT SI Cabang Madya Batam 1- 5 Juni 2015./Report of the Review on Internal Control System (SISDALIN) of PTSI Madya Branch Batam June 1 – 5, 2015.
1 Juli 2015/ July 1,2015
9
LHR-09/SPI-VII/2015
Laporan Hasil Review Sistem Pengendalian Intern (SISDALIN) PT SI Cabang Pratama Banjarbaru 8 – 12 Juni 2015./Report of the Review on Internal Control System (SISDALIN) of PTSI Pratama Branch Banjarbaru June 8 – 12, 2015.
3 Juli 2015/ July 3, 2015
10
LHR – 10/SPIVIII/2015
Laporan Hasil Review Kinerja Fungsi Pemasaran UB INFAS./Report of the Review on the Performance of Marketing Function of UB INFAS.
14 Agustus 2015/ August 14, 2015
11
LHR – 11/SPIVIII/2015
Laporan Hasil Review Kinerja Fungsi Pemasaran UB Migas & Energi./Report of the Review on the Performance of Marketing Function of UB Oil, Gas & Energy.
14 Agustus 2015/ August 14, 2015
12
LHR – 12/SPIVIII/2015
Laporan Hasil Monitoring Tindak Lanjut SPI Pada Unit Teknologi Informasi (UTI)./Report of the Monitoring on the follow-up of SPI on IT Units (UTI).
25 Agustus 2015/ August 25, 2015
13
LHR – 13/SPI-XI/2015 Laporan Hasil Review Kehandalan Lap Keuangan tahun 2015 Cabang Palembang./ Report of the Review on the Reliability of the 2015 Financial Statement Branch Palembang.
13 November 2015/ November 13, 2015
14
LHR – 14/SPI-XI/2015 Laporan Hasil Review Kehandalan Lap Keuangan tahun 2015 Cabang Pekanbaru./ Report of the Review on the Reliability of the 2015 Financial Statement Branch Pekanbaru.
13 November 2015/ November 13, 2015
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Unit Audit Internal
Appoinment and Dismissal of the Head of Internal Audit Unit
Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
Head of Internal Audit Unit is appointed and dismissed by the President Director with approval from the Board of Commissioners.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control
Pada tanggal 28 Desember 2012, PT Surveyor Indonesia (Persero) telah mengeluarkan Surat
On December 28, 2012, PT Surveyor Indonesia issued the Decree of the Board of Directors No.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
149
150
Keputusan Direksi No.SKD-002/DRU-SP/SPI/XII/2012 tentang Sistem Pengendalian Intern PT Surveyor Indonesia (Persero) “SISDALIN PTSI” yang didalamnya mencakup : 1) Lingkungan Pengendalian 2) Penilaian Risiko 3) Aktifitas Pengendalian 4) Informasi dan Komunikasi 5) Pemantauan.
SKD-002/DRU-SP/SPI/XII/2012 on the Internal Control System of PT Surveyor Indonesia (Persero), or “SISDALIN PTSI”, which includes the following:
Dalam implementasi secara keuangan dan operasional dijabarkan lebih lanjut ke dalam berbagai kebijakan berupa Pedoman, Manual, SKD Keuangan dan Operasional maupun berbagai SOP Intruksi Kerja.
The implementation, in terms of financial and operational, is further detailed in various policies, such as Guidelines, Manual, BOD Decrees on Financial and Operational, as well as SOP of Work Instruction.
Perwujudan peran Satuan Pengawasan Intern sebagai internal audit yang efektif sekurang kurangnya harus : 1. Memberi keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efesiensi, dan efektifitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi perusahaan. 2. M e m b e r i k a n p e r i n g a t a n d i n i d a n meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi perusahaan. 3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi perusahaan.
The realization of the role of IAU as an effective internal audit, should include at least:
Aktifitas Pengendalian yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern terdiri atas: 1. Review atas kinerja Direktorat/ Unit kerja yang bersangkutan 2. Pembinaan sumber daya manusia 3. Pengendalian atas pengelolaan sistim informasi 4. Pengendalian fisik atas aset 5. Penetapan dan review atas indicator dan ukuran kerja 6. Pemisahan fungsi 7. Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting
Control activities carried out by the Internal Audit Unit consists of: 1. Reviewing the performance of the Directorate/ unit of work of the concerned 2. Development of human resources 3. Control over the management of information systems 4. Physical controls over assets 5. Determination and review of indicators and parameter 6. Separation of functions 7. Authorization of material transactions and events
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
1) Control Environment 2) Risk Assessment 3) Control Activities 4) Information and Communication 5) Monitoring.
1. Providing sufficient assurance regarding adherence, frugality, efficiency, and effectiveness in achieving the purpose of the duties and functions of the Company. 2. Providing early warning and improving the effectiveness of risk management in the implementation of tasks and functions of the Company. 3. Maintaining and improving the quality of the governance of the implementation of tasks and functions of the company.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
8. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian yang penting 9. Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya 10. Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya 11. Dokumentasi yang baik atas sistim pengendalian intern serta transaksi dan kejadian yang penting.
8. Accurate and timely recording of material transactions and events 9. Limitation of access to resources and recordation 10. Accountability to resources and recordation
Kesesuaian Sistem Pengendalian Intern dengan COSO
Conformity of Internal Control and COSO
Sebagaimana ditetapkan dalam pasal 26 Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER- 01/2011 sebagai pengganti Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada BUMN, PT Surveyor Indonesia (Persero) terus mengupayakan pengembangan sistem pengendalian internal dengan menggunakan pendekatan COSO (Committee of Sponsoring Organizations of The Treadway Commissions) untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan. Hal ini terbukti dengan disahkannya SKD nomor: No.SKD-002/ DRU-SP/SPI/XII/2012 tentang Sistem Pengendalian Intern PT Surveyor Indonesia (Persero) yang telah sesuai dengan COSO.
As stipulated in the Article 26 of the Regulation of the State Minister for State Owned Enterprises No. 01/2011 PER as a substitute for the Minister for State Owned Enterprises No. PER- 01/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance Practices in SOEs, PT Surveyor Indonesia continues to pursue the development of the internal control system by using the approach of COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions) for securing the Company’s investments and assets. This is evident with the passing of BOD Decree No: SKD-002/DRU-SP/SPI/ XII/2012 on Internal Control System of PT Surveyor Indonesia (Persero) which has complied with COSO.
Evaluasi terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian internal
Evaluation on the Effectiveness of Internal Control System
Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal, dibentuk Satuan Pengawasan Intern. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah satu dasar evaluasi Manajemen terhadap efektifitas sistem pengendalian internal untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan Manajemen dapat secara lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Perusahaan.
Internal Audit Unit is established to evaluate the implementation of internal control system. Results from the evaluation on the implementation of internal control system became one of the basic evaluation of the effectiveness of management’s internal control system to determine the refinement and improvement of systems or policies to allow the Management to perform more effectively operating activities.
11. Good documentation on the internal control system as well as material transactions and events.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
151
Evaluasi dapat dilakukan : 1. Evaluasi secara internal dilakukan SPI pada setiap penugasan audit dan hasil evaluasinya dituangkan dalam bentuk laporan hasil audit untuk disampaikan kepada Direksi. 2. Evaluasi secara eksternal dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang dituangkan dalam Laporan kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan dan pengendalian intern.
The evaluation consists of: 1. Internal evaluation performed by SPI on each audit assignment and the results of which was described in audit report to be submitted to the Board of Directors. 2. External evaluation conducted by Public Accounting Firm as outlined in the Statement of Compliance with Laws and Regulations and internal control.
Auditor Eksternal
External Audit
Pemegang Saham menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan sebagai auditor eksternal untuk mengaudit Laporan Keuangan tahun 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) dan anak perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Selain audit atas laporan keuangan, auditor eksternal juga ditugaskan untuk melakukan hal sebagai berikut: Audit Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. Audit atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Mengenai Evaluasi Kinerja Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015.
The Shareholders appointed the Public Accounting Firm (KAP) Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Partners, as external auditor that will audit the 2015 Financial Statement of PT Surveyor Indonesia and its subsidiary, in accordance with the Financial Accounting Standard in Indonesia. Besides auditing the Financial Statement, external auditor also conduct the following:
Audit atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Mengenai Evaluasi Kinerja Berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015. Audit atas Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2015. Tidak ada jasa lain yang diberikan selain Audit Laporan Keuangan tahun buku 2015. Besarnya biaya yang menjadi beban Perusahaan adalah sebesar Rp547.888.000 termasuk biaya out of pocket expenses. Pelaksanaan audit oleh KAP dilaksanakan sesuai standar audit dan auditor
152
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Audit on the Compliance with the Laws and Regulations and the Internal Control for the year ended December 31, 2015. Audit on the Implementation of the Agreed Procedures Regarding the Performance Evaluation of the Company for the year ended December 31, 2015. Audit on the Implementation of the Agreed Procedures Regarding Performance Evaluation Based on Key Performance Indicator (KPI) for the year ended December 31, 2015. Audit on the Financial Statements of Partnership and Community Development Program for the fiscal year 2015. No other services are provided in addition to Audit on the Financial Statements fiscal year 2015. The amount of expenses borne by the Company amounted to Rp547.888 million, including the out-of-pocket expenses. The audit by the accounting firm is conducted in accordance with the auditing
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
eksternal tidak memperoleh hambatan dalam mengakses dokumen dari unit organisasi yang dibutuhkan. Hasil audit telah disampaikan dalam laporan audit dan permasalahan yang ada telah disampaikan melalui management letter kepada Direksi.
standards and external auditors found no obstacles in accessing required documents from the organization’s unit. The audit results have been presented in the audit report and the issues has been submitted to the Board of Directors through management letter.
Tabel berikut menyajikan ringkasan biaya dan jasa yang dilakukan oleh auditor untuk tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 :
The following table presents a summary of fees and services performed by the auditor for the years 2011, 2012, 2013, 2014 and 2015:
Keterangan Note
2015
2014
2013
2012
2011
Nama KAP/ Name of KAP
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma dan Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma dan Rekan
Husni, Mucharam dan Rasidi
Husni, Mucharam dan Rasidi
Husni, Mucharam dan Rasidi
Biaya Audit/ Audit Fee
Rp547.888.000,(termasuk out of pocket expenses)
Rp547.888.000,(termasuk out of pocket expenses)
Rp436.205.000,(tidak termasuk out of pocket expenses)
Rp364.100.000, (tidak termasuk out of pocket expenses)
Rp364.100.000, (tidak termasuk out of pocket expenses)
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
153
154
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLE BLOWING SYSTEM)
WHISTLE BLOWING SYSTEM
PT Surveyor Indonesia (Persero) telah mempersiapkan penerapan sistem pelaporan pelanggaran (whistle blowing system) dalam rangka mendukung implementasi GCG terkait dengan penegakan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
PT Surveyor Indonesia (Persero) has prepared the violation reporting system (whistle blowing system) in order to support the implementation of GCG associated with the enforcement of the principles of transparency and accountability.
Komitmen Dasar WBS
Basic Commitment of WBS
1. Memberikan jaminan kerahasiaan identitas, alamat, no. telepon/hp, dan sebagainya yang dapat digunakan untuk menghubungi pelapor. 2. Memberikan perlindungan/bantuan hukum kepada pelapor. 3. Memberikan perlindungan keamanan kepada pelapor terhadap tindakan balasan dari terlapor atau perusahaan antara lain berupa ancaman keselamatan fisik termasuk harta benda, teror psikologis, keamanan pekerjaan, tekanan, penundaan kenaikan pangkat, penurunan jabatan atau pangkat, pemecatan yang tidak adil, pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuk, dan catatan yang merugikan dalam files/data pribadi. 4. Mematuhi segala peraturan perundangundangan yang terkait serta praktek terbaik (best practice) dalam penyelenggaraan sistim pelaporan pelanggaran. 5. Menyediakan fasilitas saluran/infrastruktur pelaporan yang bisa menjamin kerahasiaan dan keamanan pelapor termasuk laporannya. 6. Menyampaikan informasi pelaksanaan tindak lanjut atas laporan yang telah disampaikan, jika diminta pelapor, berupa laporan kemajuan tindak lanjut (progress) informasi mana harus disampaikan secara rahasia kepada pelapor
1. Guaranteeing the confidentiality of the identity, address, no. phone / hp, and so forth that can be used to contact the whistleblower. 2. Providing protection / legal assistance to the whistleblower. 3. Providing security protection to whistleblower against reprisals by the reported or company which include physical threats, including property, psychological terror, job security, stress, delayed promotion, demotion or promotion, unfair dismissal, harassment or discrimination in all forms, and records that can be of disadvantage in the person’s files / data.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
4. Complying with all laws and regulations related as well as best practices in the implementation of violation reporting system. 5. Providing channel / infrastructure fpr reporting that can guarantee the confidentiality and security of the whistleblower including report. 6. Informing the implementation of the follow-up on the reports that have been submitted, if requested the whistleblower, in the form of follow-up progress report where the information should be conveyed confidentially to the whistleblower.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Penyampaian Pelaporan Pelanggaran
Submitting the Report of Violation
Mekanisme penyampaian pelaporan pelanggaran oleh pelapor dilakukan melalui jalur formal yaitu melalui atasan langsung secara berjenjang, direktorat dan fungsi terkait, namun apabila pelapor memandang sarana pengaduan tersebut tidak efektif atau ada keraguan, maka pelapor dapat menyampaikan pelaporan pelanggaran melalui Sub Satuan Administrasi SP3.
The mechanism of reporting violations by the whistleblower is done through formal channels, namely through direct superior in stages, directorates and related functions, but should the whistleblower feel the means of the submitting the report is not effective or doubtful, then the whistleblower can report the violations through Sub Unit of Administration SP3.
Perusahaan menyediakan infrastruktur penyampaian laporan atau saluran khusus bagi pelapor yang akan menyampaikan pengaduan/ laporan pelanggaran ke alamat sebagai berikut : a. Telepon : (021) 526 5526 dengan No. Extension khusus : 257 b. Submenu SP2/WBS di Website PT SI. c. E-mail :
[email protected] d. Faksimili : (021) 526 5564
The Company provides the infrastructure for reporting or special channel for whistleblowers who will submit complaint / report violations to the following address: a. Telepon : (021) 526 5526 with special Extension number: 257 b. Submenu SP2/WBS di Website PT SI. c. E-mail :
[email protected] d. Facsimile : (021) 526 5564
Perlindungan Bagi Whistleblower
Protection for Whistleblower
Jaminan kerahasiaan dan/atau jaminan perlindungan diberikan oleh Manajemen perusahaan dalam semua lini kepada pelapor termasuk kepada SP3 yang bertujuan untuk mendorong pelapor atas inisiatif sendiri secara aktif melaporkan kejadian pelanggaran.
Guarantee of confidentiality and / or protection provided by the Company’s management in all lines for the complainant, including to SP3 which aims to encourage whistleblowers on their own initiative to actively report incidents of violations.
Penanganan Pengaduan
Complaint Handling
Kewenangan penanganan pelaporan pelanggaran adalah sebagai berikut : a. Untuk pelanggaran yang dilakukan oleh anggota dewan direksi, atau orang yang mempunyai hubungan khusus dengan anggota dewan direksi, maka laporan pelanggaran disampaikan kepada komisaris utama. Penanganan lebih lanjut diserahkan kepada dewan komisaris dan bila diperlukan investigasi, dapat menggunakan investigator/auditor eksternal yang independen. b. Untuk pelanggaran yang dilakukan oleh anggota dewan komisaris, maka laporan pelanggaran
The authority in handling the reporting of violations is as follows: a. For violations committed by members of the Board of Directors, or a person who has a special relationship with the board members, then the violation report shall be submitted to the Commissioner. The follow up is the Commissioners’ to decide and whenever deemed necessary, then investigation can be brought about by independent external auditor investigators. b. For violation committed by members of the Board of Commissioners, the report can be
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
155
tersebut diserahkan kepada direktur utama. Penanganan lebih lanjut atas laporan pelanggaran tersebut dilakukan oleh direksi, dan bila diperlukan investigasi, dapat menggunakan investigator/auditor eksternal yang independen. c. Untuk pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan dan personil SP 3, maka laporan pelanggaran tersebut diserahkan langsung kepada direktur utama. Penanganan lebih lanjut atas laporan pelanggaran tersebut dilakukan oleh direksi, dan bila diperlukan investigasi, dapat ditindaklanjuti oleh auditor internal. d. Untuk pelanggaran yang dilakukan oleh anggota dewan komisaris dan anggota dewan direksi, maka penanganannya dilakukan sesuai mekanisme yang diatur oleh pemegang saham.
Pihak yang Mengelola Pengaduan Satuan Pengelola Pelaporan Pelanggaran (SP3) terdiri dari 3 (tiga) sub satuan dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) bertindak sebagai Koordinator. Ketiga sub satuan dimaksud adalah sebagai berikut : a. Sub-satuan administrasi yaitu sub-satuan yang menerima pelaporan pelanggaran, menyeleksi laporan pelanggaran untuk diproses lebih lanjut oleh sub-unit investigasi tanpa membuka identitas pelapor. Sub-unit ini juga bertanggung jawab atas pelaksanaan program perlindungan pelapor sesuai dengan kebijakan yang telah dicanangkan, terutama aspek kerahasiaan dan jaminan keamanan pelapor. Sub unit administrasi ini dilaksanakan oleh sekretaris perusahaan dan/atau kepala bagian hukum. b. Sub-satuan investigasi yaitu sub satuan yang bertugas untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadap substansi pelanggaran yang dilaporkan. Sub unit investigasi ini dilaksanakan oleh kepala bagian audit dan senior auditor satuan pengawasan intern (spi) dan jika dianggap perlu dibantu oleh pejabat minimal 156
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
submitted to the President Director. Further investigation om the report can be done by the Board of Directors, and if necessary, then investigation can be brought about by independent external auditor investigators. c. For violation committed by employees and personnel of SP3, the report shall be submitted directly to the President Director. Further investigation on the violation report can be done by the Board of Directors, and if necessary, investigation, can be acted upon by the internal auditor. d. For violation committed by members of the Board of Commissioners and Board of Directors, then the handling is done according the mechanism prescribed by the shareholders.
Whistleblowing Management Whistleblowing Management Unit (SP3) consists of 3 (three) sub units and the Internal Audit Unit (IAU) acting as coordinator. The three sub-unit are as follows: a. Administration Sub-unit, namely the sub-unit that receives violation report, selecting violation report for further processing by the investigation sub-unit without disclosing the whistleblower identity. This sub-unit is also responsible for the implementation of whistleblower protection program in accordance with policies adopted, especially regarding the confidentiality and security of the whistleblower. Sub-unit administration is held by the Corporate Secretary and / or the Head of the Legal Department. b. Sub-unit of investigation, the sub unit tasked to conduct further investigation on the substance of the violations reported. Sub-unit of investigation is led by the Head of Audit Department and senior auditor of the Internal Audit Unit (IAU) and if deemed necessary can be assisted by officials of at least equivalent
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
setara kepala bagian dari unit kerja terkait lainnya. c. Sub-satuan pertimbangan sanksi yaitu subsatuan yang bertugas memberikan pertimbangan kepada direksi dalam menetapkan sanksi yang paling sesuai dengan tingkat kesalahan terlapor berdasarkan rekomendasi sanksi yang disampaikan oleh sub unit investigasi tanpa melakukan investigasi/ pemeriksaan ulang terhadap laporan pelangggaran yang dilakukan oleh terlapor kecuali diyakini atau ada bukti bahwa para pemeriksa/investigator tidak bisa bersikap independen, professional, objektif, akuntabel dan bertanggungjawab dalam melakukan investigasi/pemeriksaan. Sub-satuan pertimbangan sanksi terdiri dari : 1. Kepala Divisi Sumber Daya Manusia sebagai Ketua 2. Sekretaris Perusahaan sebagai Sekretaris merangkap Anggota 3. Kepala Satuan Pengawasan Intern sebagai Anggota 4. Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi sebagai Anggota 5. Kepala Unit Manajemen Risiko sebagai Anggota d. Sub-satuan pertimbangan sanksi bersifat kolegial/majelis dalam setiap proses pengambilan keputusan.
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
to the head of other related units. c. Sub-unit of sanctions, the sub-unit tasked with providing advice to the Board of Directors in determining the most appropriate sanctions according to the violation of the reported based on the recommendation of sanctions delivered by sub unit of investigation without conducting an investigation / re-examination of the report of violation committed by the reported except if there is strong evidence that the investigators failed to act independently, professionally, objectively, accountably and responsibly during investigation/inspection. Sub-unit sanctions consist of:
1. Head of Human Resources Division as Chairman 2. Corporate Secretary as the Secretary and concurrently Member 3. Head of Internal Audit Unit as Member 4. Head of Finance and Accounting Division as Member 5. Head of Risk Management Unit as Member d. Any decision made by Sub-unit of sanction is taken collegially.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
157
158
STANDAR ETIKA
ETHICAL STANDARDS
PT Surveyor Indonesia (Persero) memandang penting praktik-praktik etika yang luhur dalam berbisnis sebagai bagian dari penerapan GCG di Perusahaan. Penerapan GCG pada tingkat struktur dan proses bisnis dapat berjalan dengan sukses dan berkelanjutan jika ditopang dengan standar etika yang kuat bagi seluruh personil PT Surveyor Indonesia (Persero). Terlebih, sebagai perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa, kekuatan etika yang melekat pada personil PT Surveyor Indonesia (Persero) menjadi syarat yang tidak terbantahkan lagi.
PT Surveyor Indonesia (Persero) considers it important practices noble ethics in business as part of the implementation of GCG. GCG implementation at the level of structure and business processes can be run successfully and sustained if supported by a strong ethical standards for all personnel of PT Surveyor Indonesia (Persero). Moreover, as a company engaged in the service sector, which is attached to the ethical force personnel PT Surveyor Indonesia (Persero) a requirement that is not indisputable.
Oleh karena itu, PT Surveyor Indonesia (Persero) menyusun Code of Conduct PT Surveyor Indonesia (Persero) sebagai landasan berpikir dan berperilaku bagi setiap personil PT Surveyor Indonesia (Persero). Standar etika yang dijalankan PT Surveyor Indonesia (Persero) merupakan bagian dari upaya pembangunan budaya perusahaan. Dan sebaliknya, standar etika sebagai isi Code of Conduct merupakan refleksi dari budaya kerja yang selama ini telah dijalankan para personil PT Surveyor Indonesia (Persero).
Therefore, PT Surveyor Indonesia (Persero) draw up a Code of Conduct PT Surveyor Indonesia (Persero) as the foundation of thinking and behaving for every personnel PT Surveyor Indonesia (Persero). Ethical standards run PT Surveyor Indonesia (Persero) is part of the corporate culture development. And conversely, ethical standards as the contents of the Code of Conduct is a reflection of a culture that has been run by personnel PT Surveyor Indonesia (Persero).
Beberapa isu penting yang diatur dalam Code of Conduct antara lain adalah menyangkut benturan kepentingan, peluang perusahaan, data perusahaan dan kerahasiaan informasi, pencatatan bisnis, penyalahgunaan kekayaan dan/atau fasilitas perusahaan, kepatuhan hukum dan hubungan dengan pejabat negara, hubungan sesama pegawai, kesehatan dan keselamatan kerja, kontribusi dan aktivitas politik, dan hubungan dengan masyarakat sekitar. Materi Code of Conduct mencakup pedoman perilaku praktis dalam hubungannya dengan pemegang saham, pelanggan, pemasok, lembaga pemerintahan dan pejabat negara, pegawai, masyarakat sekitar, pesaing, dan mitra bisnis.
Several important issues were regulated in the Code of Conduct, among others, are related to conflicts of interest, corporate opportunities, company data and confidentiality of information, business records, misuse of wealth and/or company facilities, compliance and relations with state officials, fellow employee relations, health and safety, contributions and political activities, and relations with the surrounding community. Material Code of Conduct includes guidelines for practical behavior in relation to the shareholders, customers, suppliers, government agencies and state officials, employees, communities, competitors and business partners.
Untuk menjamin penerapan standar etika di PT Surveyor Indonesia (Persero), Code of Conduct
To ensure the application of ethical standards in PT Surveyor Indonesia (Persero), the Code of
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
dilengkapi dengan mekanisme pelaporan dan sanksi yang terintegrasi dengan mekanisme organisasi yang telah berjalan. Komitmen setiap personil PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk menjunjung standar etika di Perusahaan diwujudkan dengan pengisian lembar kepatuhan terhadap Code of Conduct PT Surveyor Indonesia (Persero).
Conduct is equipped with reporting mechanisms and sanctions are integrated with organizational mechanisms that have been run. The commitment of each personnel PT Surveyor Indonesia (Persero) to uphold ethical standards in the Company realized by charging the sheet of compliance with the Code of Conduct PT Surveyor Indonesia (Persero).
Hasil Assessment GCG 2015
GCG Assessment Results 2015
Sesuai surat tugas No: ST-013/SPI-XII/DRU/2015 Tanggal 17 Desember 2015, Tim Counterpart yang beranggotakan perwakilan dari tiap unit yang berhubungan dengan aspek GCG, yaitu SPI, SPI, DKA, DSDM, DMF, UTI, Komite audit, Sekretaris Dekom dan dibantu oleh Narasumber GCG dari BPKP perwakilan Jakarta (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan) telah melakukan Self Assessment penerapan Good Coorporate Governance tahun 2015 yang mencangkup enam aspek governance yaitu: 1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan, 2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal, 3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, 4. Direksi 5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi, 6. Aspek lainnya.
Based on the Assignment Letter No: ST-013/SPIXII/DRU/2015 Dated December 17, 2015, the Counterpart Team, comprised of representatives from each unit that deals with aspects of GCG, namely SPI, SPI, DKA, DSDM, DMF, UTI, Audit Committee, BOC Secretary and assisted by GCG resources from BPKP Jakarta has conducted a Self Assessment on the application of Good Corporate Governance in 2015 which covers the six aspects of governance, namely:
Berdasarkan hasil Self Assessment penerapan GCG pada PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk periode tahun 2015, yang dilakukan sejak tanggal 21 Desember 2015 sampai dengan 28 Februari 2016, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG pada PT Surveyor Indonesia (Persero) mencapai skor 78,23 dari skor maksimal 100,00 atau 78,23%, atau dalam kategori “Baik”. Skor tersebut telah melebihi target skor KPI manajemen PTSI Tahun 2015 yaitu sebesar 76 (tujuh puluh enam).
Based on the results of the implementation of GCG Self Assessment at PT Surveyor Indonesia (Persero) for the period 2015, began December 21, 2015 until February 28, 2016, it can be concluded that the score of GCG implementation at PT Surveyor Indonesia (Persero) was 78.23 out of the maximum score of 100.00, or 78.23%, or in the category of “Good”. The score has exceeded the target score of KPI of the PTSI Management in 2015 namely 76 (seventy-six).
Pada masing-masing aspek governance penerapannya sudah mendekati atau mencapai praktek terbaik (best practice), namun terdapat masih juga aspek yang masih perlu upaya perbaikan
In each aspect of governance, the implementation is approaching or achieving best practices, but there were still aspects that need improvement (area of improvement), namely the aspects of the
1. Commitment to Implementation of Good Corporate Governance in a Sustainable manner, 2. Shareholders and the GMS / Capital Owners 3. The Board of Commissioners / Board of Supervisors, 4. Board of Directors 5. Disclosure of Information and Transparency, 6. Other aspects.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
159
(area of improvement) yaitu aspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan, Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Pengungkapan Informasi dan Transparansi. No.
BOBOT
CAPAIAN
PENJELASAN
Score
%
I.
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
7
5,26
75,18
Baik
II.
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal
9
7,78
86,49
Baik
III.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
35
29,20
83,43
Baik
IV.
Direksi
35
29,87
85,33
Baik
V.
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
9
6,12
67,99
Cukup Baik
VI.
Aspek Lainnya
0
0,00
0,00
160
Aspek Governance
Commitment to the Implementation of Good Corporate Sustainable, BOC / Board of Supervisors and the Disclosure of Information and Transparency.
SKOR KESELURUHAN
78,23
Baik
Hasil self assessment GCG pada PT Surveyor Indonesia (Persero) tahun 2015 menyimpulkan tidak terdapat pelanggaran dan penyimpangan yang dilakukan perusahaan baik untuk keharusan membayar pajak, perkara penting berindikasi tindak pidana korupsi, maupun penyimpangan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan lainnya, sehingga tidak ada pengurangan atas capaian skor total PT Surveyor Indonesia (Persero).
Results from the GCG self assessment at PT Surveyor Indonesia (Persero) in 2015 concluded that there were no violations and irregularities committed by the Company, whether about tax payment, possible corruption cases, or other irregularities on the principles of corporate governance, and so there was no penalty that reduce the total score of PT Surveyor Indonesia (Persero).
Namun demikian, terdapat hal–hal yang perlu mendapat perhatian dan diperbaiki antara lain:
However, there were a number of issues that need to be attended and be improved, such as:
a. Aspek Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan. 1. Direksi agar menyusun rencana kerja pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 2. Direksi memantau kegiatan usaha dan menjaga kepatuhan perusahaan agar tidak terjadi penyimpangan.
a. Aspects of Commitment on the Implementation of Good Corporate Governance in Sustainable manner. 1. The Board of Directors to prepare a work plan for the implementation of the principles of Good Corporate Governance. 2. The Board of Directors to monitor business activities and maintaining corporate compliance in order to avoid irregularities.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
3. Direksi memantau dan memastikan seluruh karyawan menandatangani pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku. 4. Dilakukan sosialisasi ulang mengenai tata kelola perusahaan yang baik kepada seluruh karyawan. 5. DSDM membuat sosialisasi dan bimbingan teknis pengisian LHKPN. 6. DSDM memberikan sanksi/teguran bagi Penyelenggara Negara yang terlambat atau belum menyampaikan LHKPN. 7. Perusahaan memasukan SKD gratifikasi ke website agar bisa dibaca oleh para stakeholder maupun masyarakat luas dan Manajemen melakukan sosialisasi ulang guna merefresh pemahaman tentang gratifikasi di PTSI. 8. Direksi dapat segera menandatangani kebijakan Whistle Blowing System dan sosialisasi segera setelah kebijakan tersebut disahkan.
3. The Board of Directors to monitor and ensure that all employees sign a statement of compliance with the Code of Conduct. 4. Dissemination on good corporate governance shall be again conducted to all employees. 5. DSDM shall make dissemination and technical guidance on filling LHKPN. 6. DSDM shall give sanction / reprimand for State Officials who fail to deliver LHKPN on time. 7. The Company shall upload SKD gratification to the website to be accessed by the stakeholders and community at large and Management to again disseminate to refresh the understanding of gratification in PTSI. 8. The Board of Directors shall promptly sign the Whistle Blowing Policy and organize its dissemination as soon as the policy is enacted.
b. Aspek Pemegang Saham dan RUPS 1. Menetapkan pembidangan tugas Direksi dalam Keputusan RUPS mengenai pengangkatan anggota Direksi.
b. Aspects of Shareholders and the GMS 1. To establish the job descriptions of the Board of Directors in the GMS resolution regarding the appointment of members of the Board of Directors. 2. To increase the number of Directors in accordance with the needs of the Company. 3. To include the reason for dismissing the Board of Directors in the minutes of the Extraordinary General Meeting regarding the dismissal of the Board of Directors. 4. To adjust the composition of the Board of Directors according to the needs of the Company. 5. To develop and establish guidelines for performance assessments of Directors individually at least include key performance indicators and carry it out. 6. To follow up area of improvement resulting from earlier GCG assessment. 7. To prepare reporting system / mechanisms in the event of symptoms of declining performance of the Company.
2. Menambah jumlah Direksi sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. 3. Mencantumkan alasan pemberhentian Direksi dalam risalah RUPS Luar Biasa mengenai pemberhentian Direksi. 4. Menyesuaikan komposisi Direksi sesuai kebutuhan perusahaan. 5. Menyusun dan menetapkan pedoman penilaian kinerja Direksi secara individu yang minimal memuat indikator kinerja utama dan melaksanakannya. 6. Menindak lanjuti area of improvement yang dihasilkan dari assessment GCG sebelumnya. 7. Membuat sistem/ mekanisme pelaporan jika terjadi gejala menurunnya kinerja perseroan.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
161
c. Aspek Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 1. Seluruh Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan Dewan Komisaris. 2. Dewan Komisaris menyampaikan laporan tentang hasil pelatihan yang dijalani anggota Dewan Komisaris secara terperinci, mencakup nama Dewan komisaris , seminar yang diikuti dan tanggal pelaksanaan seminar yang sudah diikuti. 3. Membuat dan mendokumentasikan proses pembahasan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris. 4. Dewan Komisaris membuat rencana kerja Dewan Komisaris secara spesifik berkaitan dengan proses persetujuan RJPP yang disampaikan Direksi. 5. Menyusun kebijakan/mekanisme bagi Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan dan pemberian saran atas Informasi lingkungan bisnis dan permasalahannya. 6. Menyusun rencana kerja pengawasan dan pemberian nasihat yang spesifik terhadap kebijakan dan pelaksanaan, serta memuatnya dalam rencana kerja tahunan atas sistem pengendalian intern, manajemen risiko, sistem teknologi informasi, sumber daya manusia dan pengembangan karir, kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan, pengadaan barang dan jasa, mutu dan pelayanan. 7. Melakukan telaah dan evaluasi atas kebijakan sistem pengendalian intern, manajemen risiko, mutu dan pelayanan. 8. Meningkatkan peran Komite Dewan Komisaris dalam pemberian saran yang dilakukan Dewan Komisaris atas Informasi lingkungan bisnis dan permasalahannya, sistem pengendalian intern, manajemen risiko, sumber daya manusia dan pengembangan karir, pengadaan barang dan jasa, mutu dan pelayanan.
162
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
c. Aspects of the Board of Commissioners / Board of Supervisors 1. The entire Board of Commissioners to conduct BOC training program. 2. The Board of Commissioners to submit report on the results of the training undertaken by members of the Board of Commissioners in detail, including the name of the Board of Commissioners, seminars attended and dates of seminars. 3. To create and to make documentation on the discussion process in the preparation of annual work plan and budget of the BoC. 4. The Board of Commissioners to make a specific work plan of the Board of Commissioners related to the approval process RJPP delivered by the Board of Directors. 5. To establish policy / mechanism for the Board of Commissioners to conduct monitoring and providing advices on information on business environment issues. 6. To develop work plan for monitoring and providing specific advices on policy and implementation, as well as set it forth in the annual work plans on the system of internal control, risk management, information technology systems, human resources and career development, accounting policies and financial reporting, procurement and services, quality and service. 7. To conduct review and evaluation of the policies of internal control systems, risk management, quality and service. 8. To enhance the role of the Committee under BOC in assisting the Board of Commissioners in providing advisories regarding Information on business environment and its issues, internal control systems, risk management, human resources and career development, procurement, quality and service.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
9. Membuat rencana kerja pengawasan Dewan Komisaris dan menuangkannya dalam RKAT Dewan Komisaris mengenai rencana kerja Dewan Komisaris untuk membahas kepatuhan direksi terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga, transaksi atau tindakan dalam lingkungan kewenangan Dewan Komisaris, penunjukan calon auditor eksternal dan anggaran biayanya, serta memasukkannya dalam RKAT Dewan Komisaris tentang pengawasan efektivitas pelaksanaan audit eksternal dan audit internal. 10. Semua proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris (Komite Dewan Komisaris). 11. Membuat kebijakan pengawasan Dewan Komisaris mengenai kebijakan Dewan Komisaris tentang pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN (Whistle Blowing) yang diterima oleh Dewan Komisaris dan kebijakan bagi Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan dan pemberian saran atas gejala menurunnya kinerja perusahaan. 12. Dewan Komisaris membuat rencana pembahasan mengenai kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan anak perusahaan/ perusahaan patungan. 13. Menyampaikan hasil penilaian kinerja Direksi secara kolegial dan individu kepada RUPS/ Pemilik Modal dalam laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara semesteran dan tahunan. 14. Mempunyai rencana menelaah pengusulan remunerasi Direksi. 15. Melakukan telaah terhadap pengusulan remunerasi Direksi. 16. Menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas).
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
9. To prepare work plan of supervision of the BOC and state it in the RKAT of BOC, regarding the work plan of the Board of Commissioners in discussing the compliance of BOD towards the legislation and agreements with third parties, the transaction or action within the authority of the Board of Commissioners, the appointment of the external auditor candidates and the associated expensxes and state it in the RKAT of the Board of Commissioners regarding the monitoring on the effectiveness of the implementation of the external audit and internal audit. 10. All review shall be conducted by the Board of Commissioners by utilizing the commitees under BOC. 11. To prepare the policy on the supervision conducted by the Board of Commissioners regarding the policy of the Board of Commissioners on review of complaints relating to SOE (Whistle Blowing) as received by the BOC and policy for the Board of Commissioners to conduct monitoring and providing advice on symptoms of declining performance of the Company. 12. The Board of Commissioners to prepare plans for discussing the policy and implementation of the management of subsidiaries / joint ventures. 13. To deliver BOD performance appraisal, collegial and individual, to the GMS/Capital Owner in the report of supervisory by the Board of Commissioners / Board of Supervisors, on quarterly and yearly basis. 14. To prepare plan to review the proposal of remuneration of BOD. 15. To review the proposal of remuneration of BOD. 16. To utilize all committees under the Board of Commissioners / Board of Supervisors).
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
163
17. Membuat Pakta Integritas yang dilampirkan dalam Usulan Tindakan Direksi yang harus mendapatkan rekomendasi dari Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan persetujuan RUPS/Pemilik Modal. 18. Menyusun rencana kerja Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas untuk memantau penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 19. Menindaklanjuti area of improvement hasil assessment /review GCG yang menjadi kewenangannya. 20. Menyempurnakan tata tertib rapat Dewan Komisaris dengan menambahkan pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya dan pembahasan atas usulan Direksi. 21. Membuat surat kuasa yang dibuat oleh anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang berhalangan hadir di dalam rapat Komisaris/ Pengawas serta penjelasan ketidakhadiran dalam rapat tersebut, yang dituangkan dalam Risalah Rapat. 22. Membuat Program kerja tahunan Komite Audit paling sedikit: memuat telaah untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian manajemen dan memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian manajemen. 23. Terdapat jumlah pertemuan berkala dan agenda yang dibahas sesuai dengan program kerja tahunan serta jumlah kegiatan lain yang ditugaskan kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. 24. Risalah Rapat Komite Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dibuat untuk setiap rapat, memuat hasil-hasil analisis, telaahan, dan evaluasi atas acara yang diagendakan, serta risalah asli dari setiap Rapat Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas diserahkan kepada Sekretaris Dewan Komisaris untuk disimpan di perusahaan.
164
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
17. To prepare Integrity Pact which is annexed to the Proposal of Actions of The Board of Directors which must be obtained recommendation from the Board of Commissioners / Board of Supervisor and approval of the GMS/ Owners. 18. To develop work plan of the Board of Commissioners / Board of Supervisors to monitor the application of the principles of Good Corporate Governance. 19. To follow up on the area of improvement from the assessment / review of GCG which was part of its authority. 20. To improve the procedure for board meetings by adding the implementation of the follow-up of evaluation from the previous meeting and discussion on the proposal of the Board of Directors. 21. To prepare the power of attorney for member of the Board of Commissioners / Board of Supervisore who are unable to attend the meeting of Commissioners / Supervisors and the explanation of absence from the meeting, as stated in the Minutes of Meeting. 22. To prepare annual work program of the Audit Committee at least: contains a review to ensure the effectiveness of management control systems and provide improvement recommendations management control system. 23. There were a number of regular meetings and agenda to be discussed in accordance with the annual work program and the number of other activities that are assigned to BOC / Board of Supervisors. 24. To prepare minutes of Meeting of the Committee of the Board of Commissioners / Board of Supervisors for each meeting, containing the results of the analysis, review, and evaluation of events as scheduled, as well as the original minutes of each meeting of the Committee of the Board of Commissioners / Board of Supervisors to be submitted to the Secretary of the Board of Commissioners to be kept in the Company.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
25. Membuat laporan rekomendasi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas atas setiap pelaksanaan penugasan. 26. Membuat perbandingan realisasi kegiatan dengan program kerja tahunan serta substansi hasil kegiatan dan rekomendasinya dalam laporan triwulanan dan tahunan Komite kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
d. Aspek Direksi 1. Membuat laporan tentang hasil pelatihan yang telah dijalani anggota Direksi. 2. Direksi segera menetapkan surat keputusan tentang uraian tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota Direksi. 3. Direksi belum membahas rancangan RKAP 2016 dengan Tim Penyusun RKAP. 4. Menyusun dan menetapkan aturan proses pengambilan keputusan atau kebijakan Direksi sesuai pedoman/mekanisme tentang pengambilan keputusan. 5. Sistem pengukuran kinerja seluruh pegawai akan menggunakan aplikasi komputer. 6. Menyusun pencapaian kinerja masingmasing Direktorat dalam Laporan Manajemen Tahunan. 7. Tingkat pencapaian target kinerja anggota Direksi (individu) harus ditandatangan oleh Pemegang Saham. 8. Menyusun dan menetapkan kebijakan mengenai standar pelayanan minimal. 9. Pedoman/kebijakan pengadaaan dipublikasikan/dapat diakses pemasok/ calon pemasok. 10. Program pendidikan dan pelatihan harus sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
25. Create reports recommendations to the Board of Commissioners / Board of Supervisors on any implementation of the assignment. 26. To prepare comparison of the realization of the activities with the annual work program and discussion of results of operations and recommendations for the quarterly and annual reports of the Committee to the Board of Commissioners/ Board of Supervisors. d. Aspects of the Board of Directors 1. To prepare report on the results of training undertaken by the Directors. 2. The Board of Directors to immediately set decree on the description of duties and responsibilities of each member of the Board of Directors. 3. The Board of Directors has not discussed the 2016 RKAP draft as prepared by the RKAP Drafting Team. 4. To develop and establish rules or policy on decision-making process for the Board of Directors in line with the guidelines/ mechanism of decision-making. 5. Performance measurement system all employees will use computer applications. 6. To develop the achievement of performance of each Directorate in the Annual Management Report. 7. The level of achievement of performance targets for members of the Board of Directors (individual) must be signed by the Shareholder. 8. To develop and establish policies regarding the minimum service standards. 9. Guidelines / policies on procurement shall be made public / accessible by suppliers / potential suppliers. 10. Education and training programs should be in accordance with the work plan established.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
165
11. Mendokumentasikan kegiatan pembinaan atasan pada bawahan dalam program pengembangan SDM yang dilakukan melalui penilaian kinerja setiap tahun. 12. Direksi melaporkan pelaksanaan manajemen risiko secara berkala kepada Dewan Komisaris/Pengawas. 13. Direksi melakukan evaluasi/penilaian atas efektivitas pengendalian intern pada tingkat entitas. 14. Perusahaan menerbitkan surat pernyataan Internal Control Report. 15. Direksi melaporkan secara berkala kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas perihal tindaklanjut hasil pemeriksaan SPI dan auditor eksternal. 16. Evaluasi kajian risiko dan legal (risk and legal review) atas rencana inisiatif bisnis, kebijakan dan rencana kerjasama secara menyeluruh. 17. Direksi membuat kebijakan mengenai hak-hak konsumen/pelanggan, kebijakan keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumen/pelanggan secara menyeluruh. 18. Perusahaan segera melakukan assessment pemasok berdasarkan pencapaian QCDS (quality, cost, delivery, service) secara berkala. 19. Perusahaan agar segera melakukan survai tingkat kepuasan pemasok kepada semua rekanan. 20. Direksi menyusun dan menetapkan kebijakan mengenai hak-hak dan kewajiban perusahaan kepada kreditur. 21. Perusahaan membuat pedoman survei untuk mengukur kepuasan karyawan. 22. Mekanisme keluhan stakeholders dilaksanakan secara konsisten dan efektif. 23. Meningkatkan kesungguhan Direksi dalam pengambilan keputusan bebas kepentingan pribadi Direksi dan pihak-pihak lainnya.
166
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
11. Documenting the coaching activities from superiors to subordinates in the human resources development program conducted through the annual performance appraisal. 12. The Board of Directors shall report the implementation of risk management on regular basis to the Board of Commissioners/ Board of Supervisors. 13. The Board of Directors shall conduct evaluation / assessment on the effectiveness of internal control at the entity level. 14. The Company shall issue statement of Internal Control Report. 15. The Board of Directors reports regularly to the Board of Commissioners / Board of Supervisors regarding the follow up of SPI and the external auditor. 16. To evaluate the risk and legal review regarding the business initiatives, policies and plans of cooperation as a whole. 17. The Board of Directors to prepare policy regarding the rights of customers, security policy, safety and health of customers thoroughly. 18. The Company to immediately conduct assessment on suppliers based on the achievement of QCDS (quality, cost, delivery, service) on a regular basis. 19. The Company to immediately survey the level of satisfaction to all partner suppliers. 20. The Board of Directors to prepare and establish policy regarding the rights and obligations of the Company to creditors. 21. The Company to establish guidelines of survey to measure employee satisfaction. 22. Stakeholders complaints mechanism shall be implemented consistently and effectively. 23. To encourage the earnest of BOD in decision making free of personal interests of the Directors or other parties.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
e. Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi 1. Mencantumkan dalam website informasi mengenai program pengendalian gratifikasi perusahaan. 2. Melengkapi Annual Report dengan muatan sesuai ketentuan: mencantumkan jumlah karyawan berdasarkan level organisasi, kebijakan manajemen tentang struktur modal, memuat tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun, memuat Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan, termasuk dampaknya terhadap kinerja dan resiko usaha di masa mendatang, informasi mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan dan informasi biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan CSR. 3. PT Surveyor Indonesia memperoleh penghargaan dalam CSR dan publikasi dan keterbukaan informasi.
e. Aspects of the Disclosure and Transparency 1. To include the information in the website regarding the gratuities control program.
Sesuai rekomendasi, Direktur Utama diharapkan memerintahkan setiap Tim Counterpart Self Assessment GCG agar segera menindaklanjuti / memperbaiki setiap bagian Area of improvement (AOI) atau Action Plan pada masing – masing aspek sebelum akhir tahun 2016 agar kedepannya perbaikan tersebut dapat meningkatkan skor GCG di tahun 2016.
According to the recommendations, President Director is expected to order every Counterpart team on Self Assessment of GCG to immediately follow up / improve all part of Areas of improvement (AOI) or the Action Plan on each aspect before the end of 2016 so that in the future these improvements may increase the score GCG in 2016.
Dari berbagai uraian mengenai kondisi penerapan GCG di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG pada PT Surveyor Indonesia (Persero) secara keseluruhan mencapai 78,23. Nilai tersebut dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai tingkat penerapan GCG pada PT Surveyor Indonesia (Persero) serta sejauh mana peningkatan masih harus dilakukan pada area-area tertentu guna mencapai kondisi ideal sesuai aturan dan atau praktik-praktik terbaik penerapan GCG.
From the various descriptions of the conditions of implementation of GCG above, it can be concluded that the score of GCG implementation at PT Surveyor Indonesia (Persero) was 78.23. This score is intended to give an idea of the level of implementation of GCG at PT Surveyor Indonesia (Persero) as well as the extent of the improvement remains to be done in certain areas in order to achieve the ideal conditions according to the rules or best practices implementation of GCG.
2. Completing the Annual Report in accordance with the provision: specify the number of employees by the level of organization, management policy on capital structure, the impact of price changes on sales or net income and operating income for 2 (two) years, contains information and material facts that occur after the date of the auditor's report, including its impact on the performance and business risk in the future, information on the risks facing the company and information costs incurred in CSR activities.
3. PT Surveyor Indonesia received an award in CSR and publications and information disclosure.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
167
PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN
LEGAL CASES FACED BY THE COMPANY
Pada Tahun 2015 perkara hukum yang terjadi di PTSI adalah adanya tuntutan hukum kepada salah seorang karyawan PTSI, yang bersangkutan di dakwa melakukan perbuatan tindak pidana Kepabeanan yakni menyerahkan pemberitahuan pabeanan dan/atau dokumen pelengkap pabean yang palsu atau dipalsukan. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor 186/Pid. SUS/2016/PN.Jak.Utr menyatakan bahwa yang bersangkutan terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan penuntut umum, tetapi tidak merupakan perbuatan pidana dan melepaskan yang bersangkutan dari segala tuntutan hukum. Hingga saat ini Penuntut Umum masih melakukan upaya Kasasi di Mahkamah Agung RI.
The legal case occurred in 2015 was the lawsuit filed against one of the employees of PTSI, in which the said person was accused to have committed unlawful act by providing forged customs documents. Based on the Verdict of the District Court of North Jakarta No. 186/Pid.SUS/2016/ PN.Jak.Utr stating that the accused is proven guilty to the charge filed against him by the public prosecutor, however it was not considered as a crime and hence is released from all indictments. As of now, the public prosecutor is still appealing for cassation in the Supreme Court.
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
ACCESS OF INFORMATION AND CORPORATE DATA
Berita terbaru dan informasi umum tentang Perseroan dapat dilihat di situs Perseroan :
The latest news and general information about the Company can be found the Company’s website:
www.ptsi.co.id
www.ptsi.co.id
dan Email Perusahaan :
[email protected]
168
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
and Company’s Email :
[email protected]
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Optimalisasi Pengelolaan Risiko di PT Surveyor Indonesia (Persero)
Optimizing Risk Management in PT Surveyor Indonesia
Berangkat dari kesadaran akan pentingnya pengelolaan risiko perusahaan dan juga pemenuhan terhadap ketentuan dalam GCG (Good Corporate Governance), sejak tahun 2005 PT Surveyor Indonesia (Persero) sudah menyelenggarakan pelatihan dan mengikuti seminar mengenai halhal yang berkaitan dengan manajemen risiko dengan menggunakan standar COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission). Kegiatan tersebut dilakukan dari level Direksi sampai setingkat manajer. Hal ini dilakukan dalam rangka pemahaman tentang manajemen risiko juga sebagai langkah awal pembentukan Unit Manajemen Risiko di PT Surveyor Indonesia (Persero). Harapannya dengan dibentuknya Unit Manajemen Risiko dapat mengakomodir aspek-aspek yang berkaitan dengan risiko perusahaan, sehingga Unit Manajemen Risiko mempunyai fungsi antara lain : Menjadi penggerak utama di bidang manajemen risiko dan koordinator kebijakan manajemen risiko Memberikan dukungan dan saran manajemen risiko yang independen Mengkoordinasikan respon perusahaan terhadap risiko-risiko kritis yang timbul Memberikan laporan berkala mengenai risikorisiko yang terkait dengan perusahaan Mengkoordinasikan pembentukan dan pelaksanaan kerangka kerja Enterprise-Wide Risk Management (EWRM) di PTSI.
Based on from the awareness of the importance of enterprise risk management and compliance with the provisions of the GCG (Good Corporate Governance), since 2005 PT Surveyor Indonesia (Persero) has conducted training and seminars on matters related to risk management, using using the standard from COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission). The activity was conducted from Board of Directors level to level of managers. This is done in the context of an understanding of the risks as well as management as a first step in the establishment of the Risk Management Unit at PTSI. The establishment of the Risk Management Unit aimed to accommodate aspects related to the risk of the company, so that the risk management unit has the function, among others:
Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: SKD-001/PDR-CSR/II/2006 Tanggal 8 Februari 2006 dan pada 27 April 2006 terbitlah SKD-001/PDRCSR/DMR/IV/2006 Tentang Kebijakan Umum dan Penerapan Sistem Manajemen Risiko PT Surveyor Indonesia (Persero). Kebijakan Umum dan Penerapan sistem Manajemen Risiko PT Surveyor
Furthermore, based on the Decision of the Board of Directors Number: SKD-001/PDR-CSR/II/2006 On February 8, 2006 and on 27 April 2006 was published SKD-001/PDR-CSR/DMR/IV/2006 on Public Policy and Risk Management System Implementation PT Surveyor Indonesia (Persero). Public Policy and Risk Management System
Being a prime mover in the field of risk management and risk management policies coordinator Provide support and advice independent risk management Coordinating the company’s response to the critical risks that arise Provide periodic reports on the risks associated with the company Coordinate the establishment and implementation of the framework for EnterpriseWide Risk Management (EWRM) in PTSI.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
169
170
Indonesia (Persero) berisikan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan risiko perusahaan seperti: Risk Chater, Prosedur Persetujuan Proposal Bisnis (lebih dikenal sebagai PB-02), Prosedur Laporan Berkala dan Prosedur Review Risiko yang berlaku untuk seluruh proyek atau kegiatan.
Implementation of PT Surveyor Indonesia (Persero) contains matters relating to the risk management of the company such as: Risk Chatter, Business Proposal Approval Procedures (better known as PB-02), Procedure of Periodic Report and Review Risk Procedure in force for the entire project or activities.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan dunia Manajemen Risiko melalui terbitnya ISO 31000 di akhir tahun 2009 maka UMR melakukan evaluasi atas keefektivitasan proses penerapan sistim manajemen Risiko di PTSI. Kajian tersebut menghasilkan terbitnya SKD-003/PDR-CSR/UMR/ III/2012 tentang Kebijakan Umum dan Penerapan Sistim Manajemen Korporasi. Dengan terbitnya SKD tersebut PTSI telah mempunyai : Risk Governance Framework Risk Management Infrastructure Risk Management Process
As time went on and the development of risk management through the publication of ISO 31000 at the end of 2009, the UMR conducted an evaluation on the effectiveness of the process of implementing risk management systems in PTSI. The review resulted in the publication of SKD-003/PDR-CSR/ UMR/III/2012 on Public Policy and Corporate Management System Implementation.With the publication of the SKD PTSI already have: Risk Governance Framework Risk Management Infrastructure Risk Management Process
Risk Philosophy PTSI
Risk Philosophy of PTSI
“Peningkatan nilai bagi para pemegang saham melalui Manajemen Risiko Korporasi yang efektif berdasarkan Nilai-nilai Perusahaan : Inovasi, Kompetensi, Integritas dan Kepedulian”
“The increase in value for shareholders through effective Corporate Risk Management by Corporate Values : Innovation, Competence, Integrity and Care”.
SI Risk Appetite Statement
SI Risk Appetite Statement
“Dalam pencapaian visi dan misinya, PT Surveyor Indonesia bersedia menerima/menanggung risikorisiko “Rendah” dan “Kecil” yang dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap Kinerja Keuangan perusahaan (Return on Investment), Efisiensi Operasi (Marjin Laba Unit bisnis dan Kantor Cabang) serta kualitas layanan yang diberikan oleh unit–unit bisnis maupun non-bisnis/ penunjang”.
“In achieving its vision and mission, PT Surveyor Indonesia (Persero) is willing to accept/bear the risks ”LOW“ and ”SMALL“ to provide direct or indirect impact on the financial performance of the company (Return on Investment), Efficiency of Operations (Profit Margin SBU and Office branch) as well as the quality of services provided by the business units and non-business/support”.
SI Risk Tolerance Statement
SI Risk Tolerance Statement
Dalam pencapaian visi dan misinya, PT Surveyor Indonesia (Persero) tidak mentoleransi keberadaan risiko-risiko yang dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung pada kinerja
In achieving its vision and mission, PT Surveyor Indonesia (Persero) does not tolerate the existence of risks which can provide a direct or indirect impact on the financial performance of companies
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
keuangan perusahaan perusahaan yang berpotensi menurunkan Return on Investment hingga di bawah 10%, menurunkan margin laba SBU dan kantor cabang di bawah 6% serta mengurangi kualitas layanan yang diberikan unit-unit bisnis maupun non-bisnis/penunjang hingga di bawah 80%.
that have the potential to lower Return on Investment to below 10%, lowering the profit margin SBU and branches below 6% as well as reducing the quality of services provided business units and non-business/support to below 80%.
Pengelolaan Risiko Strategis
Strategic Risk Management
Dalam kontek RJPP Rencana Jangka Panjang Perusahaan PT Surveyor Indonesia (Persero) periode 2015-2019 yang memiliki beberapa sasaran-sasaran strategis perusahaan, yaitu: 1. Target EAT di atas Rp200M di tahun 2019. 2. Rata rata pertumbuhan pendapatan sebesar 17% dalam kurun waktu 2015-2019 dengan rata rata pertumbuhan laba sesudah pajak sebesar 20 %. 3. Meraih predikat perusahaan “Sangat Sehat” dengan skor AAA. 4. Pencapaian KPKU pada level “Early Improvement”.
In the context of the Company’s Long Term Plan RJPP PT Surveyor Indonesia (Persero) 2015-2019 period which has several strategic goals of the company, namely: 1. Target EAT of above Rp200M in 2019. 2. Average revenue growth of 17% in the period of 2015-2019 with the average after-tax profit growth of 20%.
Risk Manajemen Unit, Risk Owner, Direksi dan Komisaris telah melakukan assessment risiko terhadap even-even yang dapat menggagalkan pencapaian sasaran-sasaran strategis tersebut, diantaranya : 1. Menguatnya mata uang Dolar Amerika terhadap mata uang rupiah berimbas pada penurunan nilai impor beberapa komoditi 2. Kebijakan pemerintah mengenai pelarangan beberapa komoditi 3. competency competitor semakin meningkat 4. Penyerapan capex rendah sehingga kehilangan momentum meraih tambahan pendapatan dari reformasi peralatan operasi (High Tech & Advance) 5. Berakhirnya proyek-proyek besar yang dimiliki PT Surveyor Indonesia (Persero) 6. Berlakunya pasar bebas Asean 7. Gap Competency SDM yang lebar antara kebutuhan dan inventory 8. Piutang macet
Risk Management Unit, Risk Owner, the Board of Directors and the Commissioner has made an assessment of the risk events that could hamper the achievement of strategic goals mentioned above, include: 1. The strengthening of the US Dollar against the rupiah currency impact on the reduction in the value of imports of some commodities 2. Government policy on banning imports of some commodities, especially rice and sugar 3. Increasing competency of competitors 4. Low absorption of capex and thus losing momentum extra income earned from the reform operation of equipment (High Tech & Advance) 5. Termination of major projects of PTSI
3. Awarded as “Very Healthy” with a score of AAA. 4. Achieving KPKU level of “Early Improvement”.
6. The enactment of ASEAN free market. 7. Wide HR Competency gap between demand and inventory 8. Non-performing receivables
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
171
172
Atas risiko-risiko tersebut di atas , PT Surveyor Indonesia (Persero) telah memiliki rencana program dan rencana aksi untuk mitigasi terhadap risikorisiko tersebut, yaitu : 1. Memperluas dan memperkuat pasar regional. 2. Pengembangan produk baru/jasa baru pada sektor utama yang bersifat total solution. 3. Menjalin kemitraan strategis. 4. Pengembangan sumber daya manusia. 5. Investasi peralatan dan laboratorium berbasis technology hightech dan advanced untuk sektor migas, energi & infrastruktur. 6. Pembangunan dan pengembangan manajemen pemasaran perusahaan yang terintegrasi. 7. Melakukan integrasi sistem manajemen yang tetap mengacu pada standar berbasis IT. 8. Akreditasi sesuai persyaratan standar internasional (ISO 17020, ISO 17021, ISO 17024, ISO 17025 dan ISO Guide 65). 9. Membangun dan mengembangkan organisasi dan proses bisnis yang lebih fleksibel dengan memberikan kewenangan kepada para kepala unit untuk mengambil keputusan secara cepat tetapi tetap berorientasi budaya risk awareness. 10. Penerapan manajemen dan organisasi berbasis kompetensi.
Regarding the risk above, PT Surveyor Indonesia (Persero) has set the following program and action plan to mitigate the said risks:
Hasil evaluasi untuk meningkatkan efektifitas kinerja pengelolaan risiko pada tahun 2014 serta dalam rangka perbaikan yang berkelanjutan, PT Surveyor Indonesia (Persero) di tahun 2015 sedang mengembangkan program ERM Berbasis IT yang dapat digunakan pada semua tingkatan, mulai dari project risk, bisnis unit risk dan strategic Risk. Dalam program tersebut terdapat pula early warning system terhadap program dan rencana aksi kemudian memberikan laporan berkala terhadap pengelolaan risiko yang terkait dengan pencapaian strategi perusahaan.
The evaluation results to improve effectiveness of risk management performance in 2014 as well as in the framework of continuous improvement, PTSI in 2015 will develop IT-based ERM program that can be used at all levels, ranging from project risk, business risk and strategic risk unit. In the program, there is also an early warning system for programs and action plans then provide periodic reports to the management of risks associated with the achievement of the company’s strategy.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
1. Expand and strengthen the regional market 2. Development of new products/new services in the main sector that give a total solution 3. Establish strategic partnership 4. Human Resource Development 5. Investment in equipment and laboratory-based technology High-tech and Advanced for the oil and gas sector, energy and infrastructure. 6. Construction and development of integrated enterprise marketing management 7. The integration of management systems still refer to the IT-based standards 8. Accreditation according to the requirements of international standards (ISO 17020, ISO 17021, ISO 17024, ISO 17025 and ISO Guide 65) 9. Build and develop organizational and business processes more flexible by giving authority to the head of the unit to take decisions quickly but remains oriented risk awareness culture 10. Implementation of competency-based management and organization.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Pada aplikasi ERM ini terdapat beberapa berapa fitur, yaitu : 1. Modul Kerangka Kerja Modul ini akan mengakomodir setiap usulan perbaikan terhadap penerapan tata kelola manajemen risiko dan disetujui manajemen PTSI 2. Modul Proses Manjemen Risiko Modul ini merupakan modul inti dari ERM berbasis IT,modul ini merupakan risk assessment dimulai dari proses identifikasi, assessment dan evaluasi risiko 3. Modul Grafik dan Monitoring Modul ini akan menyajikan Peta risiko, grafik progress mitigasi, dan lain-lain 4. Modul Laporan Modul ini akan menyajikan laporan registrasi risiko, laporan profil risiko laporan rencana aksi, laporan penangan risiko dan laporan berkala hasil penagan risiko 5. Modul diskusi antar user Modul ini digunakan untuk melakukan komunikasi antara risk owner dengan risk analyst dalam proses manajemen risiko 6. Modul Knowledge Management Pada modul ini seluruh karyawan dapat mempelajari pengelolaan risiko yang pernah dilakukan oleh PTSI. Dari modul ini diharapkan dapat terbentuk suatu budaya risiko yang mana setiap orang akan melakukan learn before project begin, learn during delivery project learn after project accomplish sehingga risikorisiko yang telah teridentifikasi tidak terjadi atau tidak terulang.
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
In the ERM applications, there are some how many features, namely : 1. Framework Module. This module will accommodate any proposed improvements to the application of risk management governance and management approved PTSI 2. Risk of Management Process Module. This module is the core module of the IT-based ERM, this module is risk assessment starts from the process of identification, assessment and evaluation of risk 3. Graphics and Monitoring Module. This module will present a risk map, chart progress mitigation etc. 4. Reports Module. This module will present a risk of registration statements, reports risk profile report action plans, risk handling reports and periodic reports the results of the risk handling 5. Discussion among user module. This module is used for communication between the risk owner with a risk analyst in the risk management process 6. Knowledge Management Module. In this module all employees can learn risk management ever undertaken by PTSI. Of this module is expected to form a risk culture where everyone will learn before project begin, learn during delivery project after project Accomplish learn that the risks identified did not happen or does not happen again.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
173
07
174
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan merupakan komitmen PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk berperan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan. Perseroan yakin bahwa eksistensinya akan diterima dengan baik oleh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya bilamana tanggung jawab sosial dan lingkungan dijalankan secara benar dan bertanggungjawab.
The implementation of the Partnership Program and Community Development is a commitment of PT Surveyor Indonesia (Persero) to play a role in sustainable economic development, to improve the quality of life and environment. The Company believes that its existence will be well received by the public and other stakeholders where social and environmental responsibility is operated properly and responsibly.
Adanya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dilaksanakan ole PT Surveyor Indonesia (Persero) membawa berbagai manfaat bagi masyarakat sekitar, antara lain: Mendorong masyarakat menjadi pelaku usaha kecil dan mikro, karena kini lebih mudah untuk mendapatkan bantuan pinjaman, sebagai modal kerja maupun investasi. Masyarakat juga mendapat pembinaan untuk memajukan usaha yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan taraf hidup masyarakat. Apabila terjadi bencana (kebanjiran, gempa, kebakaran, dlsb.), maka masyarakat yang berada di lingkungan terdekat akan segera mendapat bantuan dari Perseroan. Sarana dan prasarana umum serta sarana ibadah milik masyarakat di lingkungan perusahaan terjamin pemenuhan kebutuhannya sepanjang sesuai peraturan yang berlaku. Kualitas masyarakat juga meningkat karena mendapat kesempatan untuk memperoleh pengobatan gratis, sunatan masal, vaksinasi gratis, pembagian sembako, buku-buku bacaan, dan lain sebagainya di samping memperluas wawasan masyarakat melalui program diklat yang diselenggarakan Perseroan.
The Partnership Program and Community Development held by PT Surveyor Indonesia (Persero) brings various benefits to the surrounding communities, among others: Encouraging people to engage in small and micro businesses, because it is now easier to get loans, working capital and investment.
Dilaksanakan sejak tahun 1992, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan pada PT Surveyor Indonesia (Persero) telah menyalurkan dana sebesar Rp65,17 miliar. Pada tahun 2015, dana yang dikelola untuk
Conducted since 1992, the Partnership Program and Community Development at PT Surveyor Indonesia (Persero) has disbursed Rp65.17 billion. In 2015, the funds managed for the Partnership
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
People can also be fostered to promote their business, which in turn can increase productivity and their standard of living. In the event of a disaster (flood, earthquake, fire, etc.), people who live in the neighborhood will soon be aided by the Company. The fulfillment of the needs of public facilities and infrastructures as well as places of worship belonging to the community in the surrounding area is assured as long as it met the applicable regulations. The quality of the people is also increasing as they can get a chance to obtain free medical treatment, mass circumcision, free vaccinations, distribution of food, books, and so forth in addition to enriching the community through training programs organized by the Company.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tercatat sebesar Rp4,98 miliar, dengan rincian sebagai berikut: 1. Penyaluran Dana Program Kemitraan sebesar Rp4,36 miliar yang terdiri dari: a. Bantuan Pinjaman sebesar Rp4,25 miliar b. Bantuan Hibah sebesar Rp111 juta 2. Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp623 juta
Program and Community Development was Rp4.98 billion, with details as follows:
Sampai dengan akhir Desember 2015 jumlah Mitra Binaan PT Surveyor Indonesia (Persero) meningkat menjadi 2.686 UKM yang tersebar di 14 propinsi (termasuk ex-propinsi Timor Timur). Dengan demikian bila dibandingkan dengan jumlah mitra binaan per 31 Desember 2014 ada penambahan jumlah mitra binaan PT Surveyor Indonesia (Persero) sebanyak 140 UKM, dimana 57 UKM berasal dari wilayah DKI Jakarta, sedangkan sisanya tersebar di 9 wilayah binaan lainnya.
As of the end of December 2015 the number of fostered partners of PT Surveyor Indonesia (Persero) increased to 2,686 SMEs in 14 provinces (including ex-province of East Timor). Thus when compared with the number per December 31, 2014 there was an increasing number of fostered partners of PT Surveyor Indonesia (Persero) as much as 140 SMEs, of which 57 SMEs were from DKI Jakarta, while the rest are spreaded in 9 other areas.
Landasan Hukum
Legal Basis
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Surveyor Indonesia (Persero) mengacu pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan serta Surat Edaran Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : SE – 433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan yang telah disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-09/MBU/07/2007 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara yang merupakan acuan baku dalam pelaksanaan program tersebut di atas.
Partnership and Community Development Program of PT Surveyor Indonesia (Persero) refers to the Decree of the Minister for State Owned Enterprises No. KEP-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 about the Partnership Program for State Owned Enterprises with Small Business and Community Development Program, and the circular of the Minister for State Owned Enterprises No. : SE - 433/MBU/2003 dated 16 September 2003 regarding the Guidelines for the Implementation of Partnership Program of State Owned Enterprises with Small Business and Community Development Program has been revised with the Regulation of the State Minister for State Owned Enterprises No. PER-09/MBU/07/2007 dated July 3, 2015 on the Partnership program and Community Development program for State Owned Enterprises which is a standard reference in the implementation of the aforesaid program.
Mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan
Referring to the Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises PER-09/MBU/07/2015 dated July 3, 2015 on the Partnership Program and
1. Distribution of Partnership Program Funds amounting to Rp4.36 billion consists of: a. Loan amounting to Rp4.25 billion b. Grant amounting to Rp111 million 2. Disbursement of fund for Community Development Program of Rp623 million
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
175
176
Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, Dewan Direksi PT Surveyor Indonesia (Persero) menetapkan struktur organisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan Surat Keputusan Direksi Nomor SKD–005/DRUBHK/BSDM/X/2003 tanggal 15 Oktober 2003 tentang Penempatan Pegawai, unit yang menangani Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Surveyor Indonesia (Persero) adalah Unit PKBL yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan berkoordinasi dengan Koordinator keuangan dan administrasi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala unit kerja PKBL dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi unit kerja dan telah diperbarui dengan Surat Keputusan Direksi Nomor SKD–029/DRU-SP/DSDM/VII/2013 tanggal 15 Juli 2013.
Community Development Program for State Owned Enterprises, the Board of Directors of PT Surveyor Indonesia (Persero) established the organizational structure of the Partnership and Community Development based on the Board of Directors Decree No. SKD–005/DRUBHK/BSDM/X/2003 dated October 15, 2003 regarding the Placement of Officers, the unit that handles the Partnership and Community Development Program of PT Surveyor Indonesia (Persero) is the PKBL unit reporting directly to the President Director and in coordination with the coordinator of finance and administration to provide advices to the head of PKBL unit in performing the duties and functions of work units and has been updated with the Directors Decree No. SKD–029/ DRU-SP/DSDM/VII/2013dated July 15, 2013.
Gambaran Umum Pelaksanaan PKBL di PT Surveyor Indonesia (Persero)
Overview of the Implementation of CSR in PT Surveyor Indonesia (Persero)
Dalam rangka memperluas pangsa pasar mitra binaan PT Surveyor Indonesia (Persero), pembinaan yang telah dilakukan adalah : mengikutsertakan mitra binaan dalam pameranpameran yang berbobot dan berskala internasional, Membantu mitra binaan dalam merancang desain produk dan memberi masukan-masukan yang positif, Mengenalkan hasil produk mitra binaan ke perusahaan sehingga dapat membuka peluang untuk menggunakan produk UKM untuk keperluan kantor sehari-hari, misalnya penyediaan souvenir perusahaan, percetakan, garment, air mineral, catering, dlsb.
In order to expand the market share of the fostered partners of PT Surveyor Indonesia (Persero), the Company has conducted the following: Involving fostered partners in exhibitions of international scale,
Dalam rangka meningkatkan daya saing mitra binaan PT Surveyor Indonesia (Persero), hal-hal yang telah dilakukan adalah : Mengikutsertakan mitra binaan dalam pelatihanpelatihan yang fokus pada masalah peningkatan produktifitas sehingga mitra binaan termotivasi untuk bekerja lebih produktif,
In order to improve the competitiveness of the partners PT Surveyor Indonesia (Persero), the things that have been done are: Involving fostered partners in training that focuses on increasing productivity so that the partners are motivated to work more productively,
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Assisting fostered partners in designing the product and providing positive inputs, Introduce the product of fostered partners to companies to open up opportunities to use SMEs product everyday for office purposes, for example, the provision of corporate souvenirs, printing, textile, mineral water, catering, etc.
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Menggugah mitra binaan agar termotivasi untuk dapat meningkatkan quality control dari produk-produk yang dihasilkan sehingga dapat bersaing di pasar global, Memberi pelatihan-pelatihan yang mengajarkan ketrampilan baru sehingga dapat memperluas peluang usaha bagi mitra binaan, terutama mitra binaan ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam clustering.
Motivate the partners to improve the quality control of their products so that it can compete in the global market.
Dalam menyalurkan dana Program Kemitraan terutama bantuan pinjaman modal kerja dan investasi selama tahun 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) lebih mengkonsentrasikan diri pada penyaluran kepada mitra binaan yang mempunyai catatan pengembalian yang memuaskan seperti mitra binaan referensi, Koperasi warteg nusanatara (KOWANTARA), Laznas BMT Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Koperasi Gilang Sembada desa Gilang Raharjo Bantul-Yogyakarta, yang mempunyai peran pembinaan dalam bidang teknis dan pemasaran. Dengan pendekatan seperti di atas diharapkan dapat menekan jumlah pinjaman yang mengalami kemacetan.
In channeling Partnership Program funds primarily working capital loans and investments during 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) focused on the distribution to fostered partners with satisfactory repayment record, such as fostered partners with references, Koperasi Warteg Nusantara (KOWANTARA), LAZNAS BMT of Indonesian Muslim Intellectuals Association (ICMI) and the cooperative of Gilang Sembada from Gilang Raharjo village, Bantul-Yogyakarta, which has a role in the field of technical and marketing coaching. The above approach is expected to reduce the number of non performing loans.
Untuk penyaluran dana Program Kemitraan dalam bentuk hibah, PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerja sama dengan penyelenggara-penyelenggara pameran yang sudah berpengalaman dan bisa mendatangkan buyer yang potensial, baik dari dalam negeri dan luar negeri sehingga tujuan perusahaan mengikutsertakan mitra binaannya dalam suatu pameran dapat tercapai yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas mitra binaan serta taraf hidupnya. Demikian pula halnya dengan bantuan hibah yang diberikan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerja sama dengan lembagalembaga pendidikan yang bonafid dan berpengalaman dalam memberikan pelatihan kepada pelaku usaha kecil dan mikro.
For the distribution of Partnership Program funds in the form of grants, PT Surveyor Indonesia (Persero) collaborate with experienced exhibition organizers that can bring potential buyers, both from domestic and overseas so that the Company's objective in sending its fostered partners in exhibition can be achieved and in turn can increase the productivity of fostered partners as well as their standard of living. Similarly, regarding the grant given in the form of education and training, PT Surveyor Indonesia (Persero) work hand in hand with bona fide and experienced educational institutions in providing training to small and micro businesses.
Dalam menyalurkan dana Program Kemitraan, khususnya penyaluran bantuan pinjaman kepada
To channel funds for the Partnership Program, in particular loans to the fostered partners, PT Surveyor
Provide training that teach new skills so that they can expand business opportunities, especially household mothers who joined clustering.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
177
178
mitra binaan, PT Surveyor Indonesia (Persero) berusaha menyalurkannya dengan cara membentuk kelompok-kelompok mitra binaan. Walaupun pembentukan kelompok-kelompok tersebut belum dapat dikategorikan sebagai cluster seperti yang diarahkan oleh pemegang saham, namun terbukti dapat menurunkan risiko pinjaman bermasalah karena lebih mudah untuk memonitornya.
Indonesia (Persero) forming groups of fostered partners. Although the formation of such groups can not be categorized as cluster as directed by shareholders, but it is proven to reduce the risk of bad loans because it is easier to monitor them.
Setiap kelompok mitra binaan yang mendapat bantuan pinjaman, PT Surveyor Indonesia (Persero) menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang selama ini sudah terbukti integritasnya yang bersedia membina dan mereferensikan UKM-UKM yang dianggap layak untuk menjadi mitra binaan PT Surveyor Indonesia (Persero).
Each group of fostered partners who received loans, PT Surveyor Indonesia (Persero) collaborated with institutions which have been proven their integrity and willing to foster and refer SMEs considered worthy to be fostered partners of PT Surveyor Indonesia (Persero).
Sedangkan penyaluran bantuan Program Bina Lingkungan, PT Surveyor Indonesia (Persero) berusaha untuk menyelenggarakan programprogram bantuan bagi masyarakat sekitar lokasi perusahaan, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat luas. Pada pelaksanaannya PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerja sama dengan lembaga-lembaga sosial yang terpercaya serta bersinergi dengan pihak-pihak lain, baik pihak eksternal (BUMN lain) maupun pihak internal perusahaan (unit kerja lain).
The distribution of funds for Community Development Program, PT Surveyor Indonesia (Persero) seeks to organize supporting programs for the community around the Company, which can improve the Company's before the public. In practice, PT Surveyor Indonesia (Persero) worked together with trusted social institutions and built synergy with other parties, both external (other SOEs) as well as the internal parties (work units).
Pada tahun 2015 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk bersinergi dengan BUMN lain yaitu dengan PT Sucofindo (Persero) dalam penyaluran dana Program Kemitraan.
In 2015, the Partnership Program and Community Development of PT Surveyor Indonesia (Persero) synergized with other state-owned enterprises, namely PT Sucofindo (Persero) in the distribution of the Partnership Program funds.
Alokasi Dana PKBL
Allocation of Funds Partnership
Berdasarkan keputusan RUPS tentang pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2014 PT Surveyor Indonesia (Persero) tanggal 31 Agustus 2015 bahwa alokasi dana Program Kemitraan ditetapkan sebesar 1% dari Rp109.585.735.516,- atau sebesar Rp1.095.857.355,- demikian juga dengan alokasi dana Program Bina Lingkungan sebesar 1% dari Rp109.585.735.516,- atau sebesar Rp1.095.857.355,.
Based on the AGM's decision on the validation of the 2014 Annual Report of PT Surveyor Indonesia (Persero) dated August 31, 2015 that the allocation for Partnership Program funds was set at 1% of Rp109,585,735 516, - or Rp1,095,857,355, - as well as the allocation of program funds Community Development 1% from Rp109,585,735,516, - or Rp1,095,857,355, -.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Sampai bulan Desember 2015 total dana yang telah diterima Unit PKBL PT Surveyor Indonesia (Persero) adalah sebesar Rp. 2.191.714.710,- dalam jumlah tersebut terdiri dari alokasi dana PK 2015 sebesar Rp1.095.857.355,- dan alokasi dana BL 2015 sebesar Rp1.095.857.355,-
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Until December 2015, the total funds received by the Partnership Unit of PT Surveyor Indonesia (Persero) is Rp. 2,191,714,710, consisting of the allocation of funds PK 2015 amounted to Rp1,095,857,355, - and the allocation of funds BL 2015 amounted to Rp1,095,857,355, -
PT SURVEYOR INDONESIA REALISASI PENGELOLAAN DANA PROGRAM BINA LINGKUNGAN Audited 2014 dan 2015 KETERANGAN Saldo Awal Penerimaan Jasa Giro Alokasi Laba Perusahaan Penerimaan Lain-lain Dana Tersedia
REALISASI
REALISASI
2014
2015
%
146,277,431
217,535,094
149%
1,588,901,030
1,174,610,063
74%
1,647,584
2,790,494
169%
1,528,425,988
1,095,857,355
72%
58,827,458
75,962,214
129%
1,735,178,461
1,392,145,157
80%
Penggunaan
1,517,643,367
722,945,833
48%
Bantuan Bina Lingkungan
1,516,451,850
623,444,589
41%
100,000,000
-
0%
- Korban Bencana Alam - Pendidikan & Pelatihan
314,133,350
103,060,000
33%
- Peningkatan Kesehatan Masyarakat
186,290,500
232,177,489
125%
- Prasarana Umum
142,500,000
113,357,100
80%
- Sarana Ibadah
279,100,000
122,600,000
44% 11%
- Pelestarian Alam
203,705,000
29,750,000
- Pengentasan Kemiskinan
290,723,000
22,500,000
- Transportasi Buruh
-
Beban Operasional
1,191,517
99,501,244
8351%
Beban Administrasi dan Umum
-
1,083,142
0%
Uang Muka Bina Lingkungan
-
97,860,002
Beban Pajak Beban Lainnya Saldo Akhir
-
558,100
0%
1,191,517
-
0%
217,535,094
669,199,324
308%
Hasil Pelaksanaan PKBL 2015
Results of Implementation of PKBL in 2015
Perhitungan Kinerja Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
The performance of the Partnership Program and Community Development Program of PT Surveyor Indonesia (Persero) for the last 3 years are as follows: PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
179
Kinerja PKBL
2013
2014
2015
91%
93%
81%
3
3
1
41%
43%
45%
Skor
2
2
2
Total Skor
5
5
3
Tingkat Penyaluran Pinjaman Skor Tingkat Pengembalian Pinjaman
180
Tahun Buku
Belum maksimalnya skor yang diperoleh adalah akibat dari tingkat pengembalian pinjaman yang masih rendah dimana hal tersebut disebabkan oleh tingginya tingkat kemacetan sebagai akibat penyaluran pinjaman di tahun-tahun awal yang banyak dipengaruhi pertimbangan politis menyebabkan kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Surveyor Indonesia (Persero) terutama untuk kinerja pengembalian pinjaman sulit untuk mencapai skor maksimal.
Score obtained is not maximized because repayment rates are still low, due to the high level of nonperforming loans as a result of the lending in the early years were heavily influenced political considerations, causing the performance of the Partnership Program and Community Development PT Surveyor Indonesia (Persero) mainly related to the repayment of the loan does not reach the maximum score.
Pada tahun 2015, hasil kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Surveyor Indonesia (Persero) diperkirakan sebagai berikut: Tingkat Penyaluran Program Kemitraan sebesar 82% atau mendapat skor 1 Tingkat Pengembalian Pinjaman sebesar 45% dan memperoleh skor 2
In 2015, the performance of the Partnership and Community Development Program of PT Surveyor Indonesia (Persero) is estimated as follows: Level of Distribution for Partnership Program was 82% or got a score of 1 Repayment of Loan of 45% and obtained a score of 2
Dengan demikian total skor kinerja yang diperoleh untuk tahun 2015 adalah sebesar 3.
Thus the total score of the performance obtained in 2015 amounted to 3.
Sepanjang tahun 2015 Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah membina mitra binaannya dalam bentuk pendidikan dan pelatihan serta pameran dan promosi total sebesar Rp111 juta. Hasil dari kegiatan pembinaan antara lain meningkatnya total penjualan mitra binaan yang diikutkan dalam pameran, karena PT Surveyor Indonesia (Persero) hanya mengikutsertakan mitra binaannya pada pameranpameran yang potensial dan bonafid. Di samping itu wawasan dan keahlian mitra binaan bertambah
Throughout 2015, the Partnership Program and Community Development PT Surveyor Indonesia (Persero) has donated its fostered partners in the form of education and training as well as exhibition and sale, with a total fund of Rp111 million. The results of development activities include increase in the total sales of fostered partners who were included in the exhibition, as PT Surveyor Indonesia (Persero) only included its fostered partners at bona fide and potential exhibitions. In addition, insight and expertise of the fostered partners are
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
luas setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan yang kami selenggarakan bagi mereka.
expanded after attending the education or training organized for them.
Sedangkan untuk lingkungan sekitar, mulai tahun 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) lebih memfokuskan diri pada jenis bantuan Sosial Kemasyarakatan untuk pengentasan kemiskinan serta pelestarian alam. Pada tahun 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) memberikan sembako ke ring 1 lingkungan kantor dan pemberian paket sembako ke desa-desa tertinggal.
As for the surrounding environment, in 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) is more focused on the kind of Public Social assistance for poverty alleviation and environmental conservation. In 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) provides groceries to ring 1 of the office and the provision of food packages to poor villages.
Perbandingan Rencana Kerja dengan Realisasi 2015
Comparison between the Work Plan with the realization in 2015
Sampai dengan akhir tahun 2015, realisasi penyaluran dana Program Kemitraan mencapai Rp4.402 juta atau 112 % dari anggarannya sebesar Rp4.305 juta yang terdiri dari bantuan pinjaman modal kerja dan investasi sebesar Rp4.249 juta atau 99% dari anggarannya sebesar Rp4.300 juta dan bantuan hibah sebesar Rp111 juta. Jumlah mitra binaan PT Surveyor Indonesia (Persero) meningkat menjadi 2.686 UKM. Dari penambahan jumlah mitra binaan pada tahun 2015 yang direalisasikan sebanyak 140 UKM.
By the end of 2015, the actual distribution of Partnership Program funds reached Rp4,402 million, or 112% of the budget amounting to Rp4,305 million, consisting of working capital loans and investments amounted to Rp4,249 million or 99% of the budget amounting to Rp4,300 million and a grant of Rp111 million. The number of the fostered partners of PT Surveyor Indonesia (Persero) increased to 2,686 SMEs. Of increasing the number of fostered partners in 2015 were realized are as many as 140 SMEs.
Sepanjang tahun 2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) telah menyalurkan dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp623 juta atau 86% dari anggarannya sebesar Rp820 juta yang disalurkan dalam bentuk bantuan peningkatan kesehatan masyarakat, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan sarana ibadah, dan bantuan-bantuan lain yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Throughout 2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) channelled funds to the Community Development Program of Rp623 million, or 86% of the budget, at Rp820 million, which is distributed in the form of increased aid public health, education assistance and training, the places of worship, and other assistance in accordance with applicable regulations.
Tingginya peningkatan dana tersedia untuk Program Bina Lingkungan tahun 2015 ini antara lain disebabkan karena tingginya realisasi alokasi laba perusahaan tahun buku 2014 serta jumlah saldo awal program Bina Lingkungan yang masih tersisa sebesar Rp217 juta pada awal tahun.
The high increase in funding for the Community Development Program in 2015 is partly due to high realization of the company's profit allocation in fiscal year 2014, as well as the amount of the initial balance of the Community Development program remaining at the beginning of the year, which amounted to Rp217 million.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
181
182
Perkembangan Cluster Mitra Binaan
The Development of Fostered Partners Clustering
Saat ini Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga yang dijadikan mitra kerja dalam menyalurkan dana Program Kemitraan. Kerjasama dengan lembaga-lembaga tersebut dimaksudkan untuk ke depannya penyaluran dana Program Kemitraan PT Surveyor Indonesia (Persero) dapat diarahkan kepada pembentukan cluster-cluster, walaupun saat ini istilah cluster belum tepat untuk kelompokkelompok binaan PT Surveyor Indonesia (Persero) yang sudah ada mengingat beragamnya sektor usaha dalam satu kelompok.
Currently the Partnership Program and Community Development Program of PT Surveyor Indonesia (Persero) has formed partnership with several agencies in channeling Partnership Program funds. These cooperation aimed to prepare the chanelling of funds disbursements for Partnership Program PT Surveyor Indonesia (Persero) in the future can be directed to the formation of clusters, although currently the term cluster is not appropriate to labeled the existing groups of fostered partners of PT Surveyor Indonesia (Persero), since there is still diverse business sectors in one group.
Berikut ini hal-hal yang dapat kami sampaikan berkaitan dengan upaya PT Surveyor Indonesia (Persero) selama ini dalam membentuk kelompokkelompok mitra binaan yang ke depannya akan diarahkan untuk menjadi cluster-cluster sesuai arahan pemerintah. Sejak tahun 2014 PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Koperasi Gilang sembada, koperasi yang berdomisili di daerah Bantul telah menyalurkan bantuan Program Kemitraan kepada anggotanya, dimana sampai saat ini dana yang telah digulirkan adalah total sebesar Rp200 juta dengan mitra binaan berjumlah 16 UKM. Tahun 2012-2015 PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Koperasi Kowantara, koperasi yang berdomisili di daerah JABODETABEK telah menyalurkan bantuan Program Kemitraan kepada Pedagang bakso dan warung makanan siap saji (WARTEG), dimana sampai saat ini dana yang telah digulirkan adalah total sebesar Rp1.000 juta dengan mitra binaan berjumlah kurang lebih 100 UKM. Sejak bulan Maret tahun 2013, PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Syari’ah Raharjo
Following is the efforts of PT Surveyor Indonesia (Persero) in forming groups of fostered partners which can be reformed into clusters in the future, as requested by the government.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Since 2014 PT Surveyor Indonesia (Persero) in collaboration with the Cooperative Gilang Sembada, domiciled in Bantul has distributed Partnership Program to its members, where up to now the funds has reached a total of Rp200 million for 16 SMEs.
Between 2012-2015, PT Surveyor Indonesia (Persero) in collaboration with the Cooperative Kowantara, domiciled in the Greater Jakarta area has been delivering aid to sellers of meatballs and fast food stalls (Warteg), which until now has been distributed a total of Rp1,000 million to approximately 100 SMEs.
Since March 2013, PT Surveyor Indonesia (Persero) in collaboration with Koperasi Serba Usaha (KSU) Syari’ah Raharjo has distributed
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
telah menyalurkan bantuan Program Kemitraan kepada anggota Koperasi Serba Usaha (KSU) Syari’ah Raharjo di wilayah Pedukuhan Piring, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana sampai saat ini dana yang telah digulirkan adalah total sebesar Rp50 juta dengan mitra binaan berjumlah 10 UKM. Sejak bulan April tahun 2014, PT Surveyor Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Paguyuban pedagang kaki lima Bambu Runcing di bawah binaan Dinas perindustrian kabupaten muntilan (P2KL) telah menyalurkan bantuan Program Kemitraan kepada anggota P2KL di wilayah Muntilan Perbatasan kota semarang dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana sampai saat ini dana yang telah digulirkan adalah total sebesar Rp64 juta dengan mitra binaan berjumlah 12 UKM. Sepanjang periode tahun 2015 Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan di PT Surveyor Indonesia (Persero) telah menyalurkan dana ke 140 UKM.
Partnership Program funds to members of Koperasi Serba Usaha (KSU) Syari’ah Raharjo in Pedukuhan Piring, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Bantul, Yogyakarta, which until now has been distributed a total of Rp50 million to 10 SMEs.
Dalam upaya menerapkan program clustering, kesulitan yang dihadapi adalah menemukan mitra kerja yang sama dalam visi dan misi dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Surveyor Indonesia (Persero) sehingga dapat menjamin efektivitas dari program ini, mengingat dalam penyaluran per kelompok risikonya lebih besar apabila terjadi kemacetan.
The difficulties in implementing clustering program is finding the partners to work together with same vision and mission of the Partnership and Community Development Program of PT Surveyor Indonesia (Persero) so as to ensure the effectiveness of the program, given in the distribution per group the risk is greater should there be non performing loans.
Kerjasama Penyaluran BL dengan BUMN Lain
Cooperation with Other SOEs in Community Development Program
Pada pertengahan 2015 PT SI mengadakan kegiatan pemeriksaaan kesehatan gratis (Medical Check up) bekerjasama dengan PT Kimia Farma Diagnostic, dalam hal penyediaan jasa dokter dan alat alat medis.
In mid-2015 PTSI held free medical examination (medical check up) in cooperation with PT Kimia Farma Diagnostic, in the provision of physician and medical devices.
Di akhir tahun 2015 PT SI bekerjasama dengan PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dalam penyelenggraan
At the end of 2015 PTSI worked together with PT Wijaya Karya (Persero) and PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) in organizing “Siswa
Since April 2014, PT Surveyor Indonesia (Persero) in collaboration with the Society of hawkers, named Bambu Runcing, under guidance of the Department of Industrial of the district of Muntilan (P2KL), has distributed Partnership Program to member P2KL in the region Muntilan, in the border of Semarang and Yogyakarta, where until now the funds that have been rolled in a total of Rp64 million to 12 SMEs.
During 2015, the Partnership and Community Development Program in PT Surveyor Indonesia (Persero) has been disbursed to 140 SMEs.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
183
184
program Siswa Mengenal Nusantara untuk memperingati 70 tahun Indonesia Merdeka. Program ini untuk menumbuhkan semangat siswa dalam hal pengenalan budaya, pendidikan dan kewirausahaan.
Mengenal Nusantara “to commemorate the 70th Anniversary of Indonesian Independence. The program aimed to foster the spirit of students in recognizing the culture, education and entrepreneurship.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PT Surveyor Indonesia (Persero) selalu berusaha memberikan hasil kerja yang tidak merugikan baik bagi lingkungan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kerja. Kami pun selalu berusaha mewujudkan apa yang telah menjadi visi dan misi perusahaan, selain memastikan bahwa setiap pekerjaan yang PT Surveyor Indonesia (Persero) lakukan akan aman bagi masyarakat maupun bagi lingkungan. Tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan salah satu elemen penting yang tidak bisa dipisahkan dari aktifitas rutin PT Surveyor Indonesia (Persero). Beberapa program di tahun 2015 yang telah dilakukan antara lain:
PT Surveyor Indonesia (Persero) strive to always provide work that is not detrimental to both the environment and the people who live around the work site. We have always tried to realize what has been the vision and mission of the company, in addition to ensuring that any work carried out by PT Surveyor Indonesia (Persero) will be safe for people and for the environment. Corporate social responsibility is one of the important elements that can not be separated from routine activities of PT Surveyor Indonesia (Persero). Some of the program in 2015 include:
1. Kegiatan Siswa Mengenal Nusantara Program Siswa Mengenal Nusantara merupakan wujud komitmen Kementerian BUMN dan BUMN untuk respon adanya pasang surut gelombang perubahan dunia yang menjadi tantangan bangsa ke depan, untuk terus memajukan peradaban bangsa, sekaligus tetap melestarikan kekayaan alam maupun keragaman yang dimiliki. Oleh karena itu, seluruh komponen bangsa termasuk tunas-tunas muda generasi penerus bangsa, harus mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa tercinta Indonesia.
1. Knowing Nusantara Student Activity Knowing Nusantara Student Program is a commitment of the Ministry of SOEs and the SOEs to respond the dynamic of the world which challenge the nation, to continue to advance the civilization, while still preserving natural richness and diversity. Therefore, all components including the young generation, should be able to maintain and preserve the culture of our beloved nation Indonesia.
Tujuan Program ini adalah untuk menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman kekayaan Nusantara, melalui proses pertukaran informasi dan kebudayaan. Pelaksanaan kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan difasilitasi oleh seluruh BUMN yang memiliki wilayah kerja di 34 Provinsi
The purpose of this program is to instill a sense of pride as a nation which has abundant richness, through the process of exchange of information and culture. Implementation of this activity was initiated by the Ministry of SOEs and facilitated by state owned companies which have a working area in 34 province all over
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
seluruh Indonesia, juga menjadi bagian dalam “membangun pemahaman para pemangku kepentingan (stakeholders)” mengenai peran Kementerian BUMN dan BUMN dalam turut serta “Membangun Kapasitas Nasional (National Capacity Building) melalui generasi muda penerus bangsa” serta memberikan kontribusi nyata pada masyarakat.
Indonesia, also part of the "build understanding of the stakeholders" regarding the role of the Ministry of SOEs and state-owned enterprises in participating in National Capacity Building through the young generation as the successor to the nation and make a real contribution to society.
PT Surveyor Indonesia menyelenggarakan kegiatan ini di Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan dua BUMN lainnya yaitu Wika PT Bahana. PT Surveyor Indonesia beseerta 2 BUMN lainnya menerima 20 Siswa terpilih dari Semarang untuk mengikuti rangkaian kegiatan Siswa Mengenal Nusantara di Provinsi Kalimantan Tengah.
PT Surveyor Indonesia organized this activity in Central Kalimantan Province, in collaboration with two other state-owned enterprises, namely Wika and PT Bahana. PT Surveyor Indonesia, along with two other SOEs, sent 20 students from Semarang to follow a series of activities of Students Knowing Nusantara in the province of Central Kalimantan.
2. Pembangunan Sumber Mata Air dan Pemberian Air Bersih PT Surveyor Indonesia (Persero) memberikan bantuan sumur artesis dan renovasi masjid kepada warga Desa Ridhogalih, Cibarusah Kabupaten Bekasi yang selama ini mengalami kekeringan. Dampak musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan sejumlah daerah di Indonesia mengalami kekeringan. Bantuan yang diberikan berupa sumur artesis yang dibangun disekitar Masjid Jami Al-Baqiatul Khoirot. Selain bantuan tersebut, PT Surveyor Indonesia juga memberikan bantuan dana untuk renovasi masjid. PT Surveyor Indonesia (Persero) juga memberikan bantuan air bersih untuk warga Jatirungo, Semarang.
2. Development of Water Resources and Water Supply PT Surveyor Indonesia (Persero) provided assistance in making artesian wells and renovating the mosque in the village of Ridhogalih, Cibarusah Bekasi Regency which has been experiencing drought season. The impact of a prolonged drought led to a number of regions in Indonesia suffering from drought. Aid was provided in the form of artesian wells built around Masjid Jami Al-Baqiatul Khoirot. In addition to this assistance, PT Surveyor Indonesia also provided funding for the renovation of the mosque. PT Surveyor Indonesia (Persero) also provided clean water to the residents of Jatirungo, Semarang.
3. Peningkatan Minat Baca melalui Mading Pelangi PT Surveyor Indonesia menggandeng Pelangi menyelenggarakan kegiatan CSR bidang pendidikan dalam meningkatkan minat baca pelajar melalui kegiatan Mading Pelangi. Kerjasama dilakukan dengan Pelangi yang selama ini sudah berpengalaman membuat majalah dinding di berbagai lembaga dan
3. Increased Interest in Reading through Rainbow Wall Magazine PT Surveyor Indonesia worked hand in hand with Pelangi in organizing CSR acitivities in the field of education in improving students' reading interest through Mading Pelangi. This cooperation is performed with Pelangi, a seasoned organization in creating wall magazine at various institutions and launched a CSR
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
185
186
meluncurkan program CSR bertajuk “Dukung Gerakan 10 Menit Membaca-Peluncuran Majalah Dinding Pelangi”.
program titled " Supports the 10-Minute Movement Reading Wall Magazine of the Rainbow".
Kegiatan tersebut dipusatkan di SDN 02 Menteng Atas, Jakarta Selatan dan lima sekolah tersebar di Jakarta (SDN Pela Mampang 01 Pagi, SDN 02 Menteng Atas, SDIT Al Mughni, SDS Asisi SDI Al Azhar Syifa Budi ). Selain itu dilaksanakan juga di SDN 4 Langkahan (Lhosukon, Aceh), Taman Baca Pelangi - Labuan Bajo, SDN Tarak Fakfak (Papua Barat), SDN 01 - Aruk Sambas (Kalimantan Barat), dan SDN 38 - Sekodi Bengkalis ( Riau). Tiap-tiap sekolah mendapatkan masingmasing dua mading yang isinya sama.
The activity was centered at SDN 02 Menteng Atas, South Jakarta and five schools in Jakarta (SDN Pela Mampang 01 Pagi, SDN 02 Menteng Atas, SDIT Al Mughni, SDS Asisi SDI Al Azhar Syifa Budi). In addition, it also implemented in SDN 4 Langkahan (Lhosukon, Aceh), Taman Baca Pelangi - Labuan Bajo, SDN Tarak Fakfak (West Papua), SDN 01 - Aruk Sambas (West Kalimantan), and SDN 38 - Sekodi Bengkalis (Riau). Each school has two wall magazines with the same content.
Program CSR Mading Pelangi tersebut berlangsung selama satu tahun dan akan dievaluasi menjelang akhir program. Tujuan program CSR bidang pendidikan ini adalah untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa.
The Mading Pelangi CSR program lasts for one year and will be evaluated before the end of the program. CSR education program goals is to increase interest in reading among students.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan
Partnership and Community Development Program
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Surveyor Indonesia (Persero) selalu berusaha untuk bisa memberdayakan masyarakat di wilayah kerjanya melalui program kemitraan dan bina lingkungan dengan kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan masyarakat sekitarnya.
As State Owned Enterprise (SOE), PT Surveyor Indonesia (Persero) is always trying to be able to empower people in the working area through partnerships and community development program with the small and medium enterprises (SMEs) and the surrounding communities.
Pemberdayaan masyarakat ini juga diharapkan agar suasana lingkungan kerja PT Surveyor Indonesia (Persero) di mana pun akan selalu kondusif bagi keberlangsungan proyek serta memberikan hasil kerja yang aman dan tidak merugikan baik bagi lingkungan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kerja.
Community empowerment is also intended to create a work environment in PT Surveyor Indonesia (Persero), anywhere, which is always conducive to the viability of the project, as well as provides results that are safe and not harmful, both for the environment and for the people who live around the work site.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) bagi BUMN dilaksanakan berdasarkan keputusan Menteri BUMN yang ditetapkan pada tahun 2003.
Partnership and Community Development Program for SOEs was held based on the decision of the Minister of SOEs in 2003. This provision has been
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Ketentuan ini telah disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan disempurnakan kembali melalui Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015. Namun, PT Surveyor Indonesia (persero) sebetulnya telah melaksanakan program tersebut sejak tahun 1992, melalui program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK).
revised by the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. Per-05/MBU/2007 dated 27 April 2007 and was again revised by the Regulation of the Minister of State Enterprises No. Per-09/MBU/07/2015 dated July 3, 2015. However, PT Surveyor Indonesia (Persero) has actually implemented the program since 1992, through the Development of SME and Cooperative (PUKK) program.
Kegiatan pembinaan kemitraan meliputi bantuan pinjaman modal kerja dan investasi serta hibah berupa bantuan pendidikan dan pelatihan, pemasaran dan promosi dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan. Sedangkan Program Bina Lingkungan digunakan untuk tujuan yang memberikan manfaat bagi masyarakat yang berada di wilayah usaha dalam bentuk bantuan bagi korban bencana alam, pendidikan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana umum, sarana ibadah, serta pelestarian alam.
KPartnership development activities include providing working capital loans, investments and grants in form of education and training, marketing and promotion and other matters related to the improvement of the productivity of fostered partners. Community Development Program is intended to benefit the people living in the vicinity of our operation area in the form of aid for victims of natural disasters, education, health care , public infrastructure development, places of worship, as well as nature conservation.
Program Kemitraan
Partnership Program
Sampai dengan akhir tahun 2015, jumlah mitra binaan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah mencapai 2.686 UKM yang tersebar di 16 propinsi (termasuk ex provinsi Timor Timur) pada 10 wilayah kerja dengan total dana yang telah disalurkan sebesar Rp 53,353 juta. Terdapat penambahan sebanyak 140 UKM pada tahun 2015,.
As of the end of 2015, the number of fosterd partners of PT Surveyor Indonesia (Persero) reached 2,686 SMEs in 16 provinces (including ex-province of East Timor) in 10 areas of work with total funds disbursed of Rp 53,353 million. It is an increase by 140 SMEs in 2015.
Dari 140 UKM yang dibantu pada tahun 2015, sektor perdagangan paling besar menyerap dari jumlah dana yang disalurkan pada tahun 2015 sebesar Rp 4,249 juta.
Of the 140 SMEs assisted in 2015, the trade sector absorbs most of the funds disbursed in 2015 amounted to Rp 4,249 million.
Program Kemitraan PT Surveyor Indonesia (Persero) diarahkan pada: 1. Pemberian bantuan pinjaman modal kerja dan investasi kepada usaha kecil yang berpotensi untuk dikembangkan. 2. Pembinaan kepada mitra binaan berupa pelatihan dan pendidikan serta bantuan
Partnership Program PT Surveyor Indonesia (Persero) is aimed at: 1. Providing working capital and investment to small businesses that have the potential to be developed. 2. Providing coaching to the fostered partners in the form of training and education and
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
187
188
pemasaran berupa keikutsertaan dalam berbagai ajang pameran.
marketing support in the form of participation in various exhibitions.
Unit-unit usaha kecil dan koperasi yang menjadi mitra PT Surveyor Indonesia (persero) tersebar di berbagai provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, KalimantanTimur, dan Nusa Tenggara Timur.
Small businesses unit and cooperatives that became the fostered partners of PT Surveyor Indonesia (Persero) were scattered in various provinces such as Jakarta, West Java, Central Java, Yogyakarta, East Java, South Sumatra, North Sumatra, Riau, Riau Islands, Central Sulawesi, East Kalimantan and East Nusa Tenggara.
Program Bina Lingkungan
Community Development Program
PT. Surveyor Indonesia (Persero) juga telah menyalurkan dana PKBL untuk berbagai kegiatan sosial dan pendidikan dalam bentuk program Bina Lingkungan seperti : Peningkatan sarana kesehatan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pembangunan sarana ibadah, sumbangan bencana alam, pembangunan sarana umum, pengentasan kemiskinan serta pelestarian alam.
PT. Surveyor Indonesia (Persero) has also been channeling PKBL funds for a variety of social and educational activities in the form of Community Development program such as: Improving health facilities, education and training activities, the construction of places of worship, the aid for natural disasters victim, public infrastructure development, poverty alleviation and environmental conservation.
Dana yang digunakan untuk kegiatan tersebut sampai dengan 31 Desember 2015 mencapai Rp. 7,527 juta termasuk di dalamnya kontribusi PT. Surveyor Indonesia (Persero) dalam program BUMN Peduli sebesar Rp. 788 juta. Selama tahun 2015 PT. Surveyor Indonesia menyalurkan Dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp. 623 juta.
Funds disbursed for such activities as of December 31, 2015 reached Rp. 7.527 million including contributions from PT. Surveyor Indonesia (Persero) in BUMN Care program amounted to Rp. 788 million. During 2015 PT. Surveyor Indonesia channeled Community Development Program funds amounted to Rp. 623 million.
Program Bina Lingkungan PT. Surveyor Indonesia (Persero) Tahun 2015 di berikan kepada 9 wilayah kerja. Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah yang paling besar menyerap dana bina lingkungan. Disusul Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Riau dan Sumatera Utara.
Community Development Program of PT. Surveyor Indonesia (Persero) in 2015 were provided in 9 areas. DKI Jakarta is the region that absorbed most of the fund for community development. Followed by West Java, South Sumatra, East Kalimantan, Riau and North Sumatra.
Biaya CSR pada Tahun 2015
CSR Expenses in 2015
Pada tahun 2015, biaya kegiatan CSR yang dikeluarkan oleh Perusahaan mencapai Rp200.000.000.
In 2015, the Companys expenses for CSR activities amounted to Rp. 200.000.000.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
Penghargaan CSR pada tahun 2015
CSR Award 2015
Pada tahun 2015 tidak terdapat penghargaan di bidang lingkungan hidup yang diterima oleh Perseroan.
In 2015, the Company received no environmental award.
Rencana Kegiatan untuk Tahun 2016
Planned Activities for 2016
Rencana untuk program kemitraan akan lebih dititik beratkan kepada sektor perdagangan, jasa dan industri karena ketiga sektor tersebut tumbuh dengan baik dan memiliki tingkat pengembalian yang baik.
The plan for the partnership program will be prioritized in the sectors of trade, services and industry because these three sectors grew well and has a good rate of return.
Rencana kegiatan dan program Bina lingkungan untuk tahun 2016 lebih di titik beratkan kepada bantuan Pendidikan dan Pelatihan dan Bantuan Peningkatan Kapasitas Usaha Mitra Binaan sebagai contoh: memberikan Pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat agar memiliki kemampuan wirausaha berupa pelatihan memperbaiki mesin (teknisi kendaraan) dan sejenisnya. Untuk Mitra binaan diberikan pelatihan pencatatan pembukuan sederhana.
Planned activities and program for Community Development in 2016 is much more emphasized on providing aid for Education and Training and Capacity Building of Fostered Partners, for example: providing training and guidance on entrepreneurial skills such as engine repair (vehicle technician) and the like. Fostered partners are given training on simple recordkeeping.
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
189
DAFTAR NAMA DAN ALAMAT KANTOR PUSAT, KANTOR WILAYAH, KANTOR CABANG DAN KANTOR CABANG PEMBANTU LIST OF NAMES AND ADDRESSES OF HEAD OFFICE, REGIONAL OFFICES, BRANCH OFFICES, SUB-BRANCH OFFICES
KANTOR PUSAT Graha Surveyor Indonesia Lt. 4-11 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.56 Jakarta - 12950 Telepon (021) 526 5526 Faks. (021) 526 5525
190
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
CABANG UTAMA JAKARTA Graha Surveyor Indonesia Lt.5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.56 - Jkt - 12950 T : (021) 526 9459 F : (021) 526 9455 PEKANBARU Jl. Bukit Raya Indah No. 1 Simpang Tiga – Pekanbaru 28284 T : (0761) 848 878 F : (0761) 848 213
PALEMBANG Komplek Pertokoan No. 9 - 10 Jl. Sultan Mahmud Badaruddin II KM 10 Palembang - 30154 T : 0711 - 411 100 F : 0711 - 413 069 BALIKPAPAN Jl. Jend. Sudirman RT.45 No.12 Staal Kuda Balikpapan - 76114, Kalimantan Timur T : (0542) 882 0050 F : (0542) 882 0051
SURABAYA Jl. Comal No. 7-9 Surabaya, Jawa Timur- 60265 T : (031) 568 1750 F : (031) 568 1749
CABANG MADYA MAKASSAR Jl. Muchtar Lutfi No. 11 Makassar, Sulawesi Selatan T : (0411) 368 3213 F : (0411) 368 3213
MEDAN Jl. Mayjen D.I Panjaitan No. 5 Medan, Sumatera Utara - 20154 T : (061) 451 7301 F : (061) 451 7303
SEMARANG Jl. Dr. Cipto No 232A RT 03/ RW 03 Kel. Karangtempel, Semarang - 50125 T : (024) 845 0918 F : (024) 845 1093
BATAM Jl. Kerapu No. 02 - Batu Ampar Pulau Batam - 29432 T : (0778) 411 411 F : (0778) 411 787
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
191
CABANG PRATAMA ACEH Jl. Jend. Sudirman No. 26 Banda Aceh, NAD – 23239 T : (0651) 414 94 F : (0651) 414 94 BANJARBARU Jl. Pangeran M. Noor No. 50A Sungai Ulin Banjarbaru - Kalimantan Selatan 70714 T : (0511) 4777 333 F : (0511) 4780 316
PADANG Jln. Raya Pagang No. 66, RT 01 / RW 01 Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Padang, Sumatera Barat -25147 T : (0751) 442 771 F : (0751) 442 771 SINGAPURA 163 Tras Street #08-02 Lian Huat Building Singapore 079024 T : +65 6222 3988 F : +65 6222 2388
UWK CIREBON Ruko Mejasem, Jl. Perjuangan, Mejasem, Cirebon (Samping BTN) - 45135 T : (0231) 489 862 CILEGON Komplek Perumahan Pondok Cilegon Indah Blok A 7 No. 8 Cibeber – Cilegon, Banten - 42422 T : (0254) 386 215 F : (0254) 386 215 LHOKSEUMAWE Jln. Baiturrahim No. 5. Kelurahan Lancang Garam. Kecamatan Banda Sakti. Kota Lhokseumawe, 24351 T : (0645) 45 851 F : (0645) 631 476
192
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
DUMAI Graha Berlian Lt. 1 Jl. Yos Sudarso No. 159 Dumai - Riau - 28814 T : (0765) 387 84 Ext. 1007 F : (0765) 438 815 BALI Jl. Tukad Yeh Penet No.20 Renon Denpasar- 80226, Bali T : (0361) 247 487 F : (0361) 232 086
LAMPIRAN: SERTIFIKASI LIST OF CERTIFICATES
194
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
195
196
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
197
This is to certify that:
PT. Surveyor Indonesia (Persero) ABN 01 069 474 3093000
Gedung Graha Surveyor Indonesia Lt. 8 Jl. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta 12950 INDONESIA operates a
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM which complies with the requirements of
ISO 9001:2008 for the following scope The provision of administration and management supporting services of the head office and strategic business units of survey, verification, inspection and consulting services including Jakarta Branch Office.
Certificate No: QMS41127 Issued: 3 March 2015 Expires: 2 March 2018
Samer Chaouk Head of Policy, Risk and Certification
Originally Certified: 3 March 2015 Current Certification: 3 March 2015
Paul Butcher Global Head – Assurance Services
Registered by: SAI Global Certification Services Pty Ltd (ACN 108 716 669) 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia with SAI Global Limited 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia (“SAI Global”) and subject to the SAI Global Terms and Conditions for Certificati on. While all due care and skill was exercised in carrying out this assessment, SAI Global accepts responsibility only for proven negligence. This certificate remains the property of SAI Global and must be returned to SAI Global upon its request. To verify that this certificate is current please refer to SAI Global On-Line Certification register at http://www.saiglobal.com
198
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
199
200
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
201
202
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN/ COMPANY PROFILE
IKHTISAR KEUANGAN/ FINANCIAL HIGHLIGHT
LAPORAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT REPORT
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN/ MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
PROSPEK USAHA/ BUSINESS PROSPECT
TATA KELOLA PERUSAHAAN/ CORPORATE GOVERNANCE
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATION AUDIT REPORT
SURAT PERNYATAAN KOMISARIS & DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2015 PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO) Kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : M. Iman Santoso Jabatan : Komisaris Utama 2. Nama : Susi Meyrista Jabatan : Komisaris 3. Nama : Djoko Purwongemboro Jabatan : Komisaris 4. Nama : Liliek Mayasari Jabatan : Komisaris 5. Nama : M. Arif Zainuddin Jabatan : Direktur Utama 6. Nama : Bambang Isworo Jabatan : Direktur Alamat kantor : Graha Surveyor Indonesia, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56, Jakarta 12950 Nomor telepon : (021) 526 5526 Menyatakan bahwa : 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Surveyor Indonesia (Persero); 2. Laporan keuangan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT Surveyor Indonesia (Persero) telah dimuat secara lengkap dan benar; b. laporan keuangan PT Surveyor Indonesia (Persero) tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam PT Surveyor Indonesia (Persero). Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Maret 2016
M. Iman Santoso Komisaris Utama
Susi Meyrista, Ms,Ak Komisaris
M. Arif Zainuddin Direktur Utama
Djoko Purwongemboro Komisaris
Liliek Mayasari Komisaris
Bambang Isworo Direktur
PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
203
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak
SURVEYOR INDONESIA
LAPOR AN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 beserta Lapor an Auditor Independen
GRAHA SURVEYOR INDONESIA Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta - 12950 Tlp : 021.526 5526, Fax : 021.526 5525 www.ptsi.co.id
DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan posisi keuangan konsolidasian Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laporan perubahan ekuitas konsolidasian Laporan arus kas konsolidasian Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
1-2 3 4 5-6 7 - 53
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Laporan posisi keuangan konsolidasian Pada tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah penuh) Catatan
2015
2014(*)
2013(*)
Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Beban dibayar dimuka Uang muka Pajak dibayar dimuka Pendapatan akan diterima
3d, 3f, 3h, 4 288.010.384.251 3e, 3g, 3h, 5, 27, 30 5 10.976.756.691 5 227.345.379.452 3e, 3g, 3h, 13a, 30 13a 2.401.134.681 13a 16.577.166.493 6 568.565.995 3i, 7 36.717.300.475 3k, 8 16.111.594.911 3p, 3t, 9a 21.846.240.660 10 60.236.360.165
264.432.099.868
246.828.626.529
5.636.011.352 205.087.460.069
11.665.405.667 161.832.342.224
40.263.479.186 16.175.706.959 846.729.958 43.516.805.917 12.294.790.945 20.729.500.394 46.608.618.466
11.082.603.804 5.256.006.221 285.756.890 18.433.087.275 20.207.888.972 15.246.435.932 44.691.651.197
680.790.883.774
655.591.203.114
535.529.804.711
3q, 11 25.428.724.383 3m, 12 350.706.821.401 3e, 3g, 3h 13b 3.004.950.401 13b 14 4.323.835.612 3p, 9e 23.255.294.835 15 3j, 16 5.384.351.865 3n,17 15.386.221.410
40.129.906.145 65.845.390.899
38.419.324.887 62.737.758.006
3.004.950.401 2.567.525.117 23.972.738.090 55.216.250.500 5.384.351.865 18.439.115.222
3.004.950.401 2.659.545.637 15.187.608.927 55.216.250.500 5.384.351.866 14.088.594.731
427.490.199.907
214.560.228.239
196.698.384.955
1.108.281.083.681
870.151.431.353
732.228.189.666
Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Investasi pada ventura bersama Aset tetap Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jaminan Aset pajak tangguhan Beban ditangguhkan lainnya Goodwill Aset tidak lancar lainnnya Jumlah aset tidak lancar Jumlah aset (*)
Disajikan kembali, lihat catatan 34
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 1
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Laporan posisi keuangan konsolidasian (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) Catatan
2015
2014(*)
2013(*)
6.595.664.057 21.689.179.840 130.059.608.028 14.061.183.035 14.146.467.177 6.590.392.056
1.090.743.312 10.769.200.319 139.530.902.921 27.086.181.149 13.174.317.351 13.172.442.789
15.868.955.620 1.083.644.575 109.413.074.086 17.976.462.632 18.279.034.479 13.960.707.920
193.142.494.193
204.823.787.841
176.581.879.312
10.343.255.468 1.000.000.000 35.639.672.478
10.343.255.468 1.000.000.000 43.530.875.095
10.343.255.468 1.000.000.000 31.135.974.839
46.982.927.946
54.874.130.563
42.479.230.307
240.125.422.139
259.697.918.404
219.061.109.619
25.000.000.000 103.229.318.848 383.516.013.026 110.138.813.417 (9.671.754.471)
25.000.000.000 103.229.318.848 287.087.425.529 103.788.347.615 (4.808.093.468)
612.212.390.820
514.296.998.524
Liabilitas dan ekuitas Liabilitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Utang pajak Pendapatan diterima dimuka Utang jangka pendek lainnya
3e, 18 19 3p, 3t, 9b 20 21
Jumlah liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Utang pihak berelasi Utang lain-lain Kewajiban imbalan paska kerja
3e, 22 3r, 23
Jumlah liabilitas jangka panjang Jumlah liabilitas Ekuitas Modal saham Nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar Rp 50.000.000.000 lembar saham biasa Modal saham ditempatkan dan disetor penuh 25.000 lembar saham biasa Cadangan bertujuan Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan Komponen ekuitas lainnya
24a 25.000.000.000 24b 103.229.318.848 24c 425.673.552.962 91.726.102.423 24d 224.565.471.778 870.194.446.011
Kepentingan non pengendali Jumlah ekuitas Jumlah liabilitas dan ekuitas (*)
3b, 24e
(2.038.784.469)
(1.758.877.873)
(1.129.918.478)
868.155.661.542
610.453.512.947
513.167.080.047
1.108.281.083.681
870.151.431.353
732.228.189.666
Disajikan kembali, lihat catatan 34
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 2
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) Catatan
2015
2014
Pendapatan usaha jasa
3o, 25
849.867.869.213
800.773.995.758
Beban pokok usaha jasa
3o, 26
(644.519.443.236)
(589.576.778.200)
205.348.425.977
211.197.217.558
148.308.793.308
178.057.822.959
353.657.219.285
389.255.040.517
(217.983.419.004) 23.947.421.970 (32.925.039.737)
(243.521.070.880) 16.305.728.014 (9.842.340.534)
126.696.182.514
152.197.357.117
(37.796.949.000) 2.543.912.399
(49.850.316.250) 7.163.634.911
(35.253.036.601)
(42.686.681.339)
91.443.145.913
109.510.675.778
224.456.209.199 9.781.017.050
(4.863.661.003)
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
234.237.226.249
(4.863.661.003)
Laba komprehensif tahun berjalan
325.680.372.162
104.647.014.775
Laba bruto sebelum bagian laba Kerja Sama Operasi Bagian laba Kerja Sama Operasi
3o, 3q, 11
Laba bruto setelah bagian laba Kerja Sama Operasi Beban pemasaran, umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain
3o, 27 28 29
Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan Pajak kini Pajak tangguhan
3p, 3t, 9c 3p, 9e
Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain setelah pajak Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan nilai revaluasi aset tetap Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
24d 24d
Laba bersih yang diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
91.726.102.423 (282.956.509) 91.443.145.913
Laba komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
3b
110.138.813.418 (628.137.640) 109.510.675.778
325.677.322.249 3.049.913
104.647.836.529 (821.754)
325.680.372.162
104.647.014.775
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 3
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Laporan perubahan ekuitas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) Catatan Saldo 1 Januari 2014 Koreksi penyajian kembali
34
Saldo 1 Januari 2014 setelah penyajian kembali
Modal saham
Cadangan bertujuan
Cadangan umum
Saldo laba
Komponen ekuitas lainnya
25.000.000.000
103.229.318.848
287.087.425.529
104.281.317.956
-
-
-
-
25.000.000.000
103.229.318.848
287.087.425.529
-
-
25.000.000.000
103.229.318.848
-
-
25.000.000.000
103.229.318.848
(492.970.341)
(4.808.093.468)
Yang dapat diatribusikan Kepentingan ke pemilik induk Non Pengendali 519.598.062.333 (5.301.063.809)
103.788.347.615
(4.808.093.468)
514.296.998.524
(7.359.760.119) (96.921.557.838) 110.138.813.418 492.970.341
(4.863.661.003) -
(7.359.760.119) 110.138.813.418 (4.863.661.003) -
383.516.013.026
110.138.813.417
(9.671.754.471)
612.212.390.820
99.012.427.245 (2.191.714.710) (55.216.250.500) 553.077.901
(10.573.308.271) (99.012.427.245) 91.726.102.423 (553.077.901)
234.237.226.249 -
(10.573.308.271) 91.726.102.423 234.237.226.249 (2.191.714.710) (55.216.250.500) -
425.673.552.962
91.726.102.423
224.565.471.778
870.194.446.011
(1.133.545.612) 3.627.134
Jumlah ekuitas 518.464.516.721 (5.297.436.674)
(1.129.918.478)
513.167.080.047
(821.755) (628.137.640) -
(7.359.760.119) 110.138.813.418 (4.864.482.758) (628.137.640) -
(1.758.877.873)
610.453.512.947
3.049.913 (282.956.509) -
(10.573.308.271) 91.726.102.423 234.240.276.162 (282.956.509) (2.191.714.710) (55.216.250.500) -
(2.038.784.469)
868.155.661.542
Pembagian laba: Dividen kas Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Kepentingan non pengendali Koreksi cadangan umum
24c 24d 24e 34
Saldo 31 Desember 2014 setelah penyajian kembali
96.921.557.838 (492.970.341)
Pembagian laba: Dividen kas Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Kepentingan non pengendali Dana bina lingkungan Koreksi cadangan umum Koreksi cadangan umum Saldo 31 Desember 2015
24c 24d 24e 24c 34
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 4
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Laporan arus kas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 2015
2014
Arus kas dari aktivitas operasi Laba sebelum pajak penghasilan
126.696.182.513
Penyesuaian untuk : Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha Penyusutan dan amortisasi Cadangan imbalan paska kerja Kepentingan non pengendali
5.281.541.249 19.503.663.764 (9.763.638.651) (361.659.071)
152.197.357.117
17.314.280.387 23.409.383.306 5.945.253.337 (625.152.474)
Laba operasi sebelum perubahan modal kerja
141.356.089.804
198.241.126.673
Perubahan modal kerja: Penurunan/(kenaikan) Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Beban dibayar dimuka Uang muka Pajak dibayar dimuka Pendapatan akan diterima
(27.598.664.722) 37.460.884.971 278.163.963 6.799.505.442 (3.816.803.966) 43.056.290 (13.627.741.699)
(54.540.003.917) (10.919.700.738) (560.973.068) (25.083.718.642) 7.913.098.027 (309.558.621) (1.916.967.269)
16.424.900.266 (9.471.294.894) 1.264.184.337 972.149.826 (6.582.050.732) (46.692.811.598)
(5.092.656.565) 30.117.828.836 2.211.487.136 (5.104.717.128) (788.265.130) (48.428.430.667)
96.809.567.288
85.738.548.927
Kenaikan/(penurunan) Utang usaha Beban yang masih harus dibayar Utang pajak Pendapatan diterima dimuka Utang jangka pendek lainnya Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 5
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Laporan arus kas konsolidasian (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 2015
2014
Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Perolehan investasi Jaminan Transaksi pihak berelasi
(74.039.649.026) 642.109.081 14.701.181.762 (1.769.901.742) -
(30.867.541.689) (818.918.918) 92.020.520 (29.180.875.382)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(60.466.259.925)
(60.775.315.469)
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan hutang bank Pembayaran PKBL Utang jangka panjang lainnya Pembayaran dividen kas
(2.191.714.710) (10.573.308.272)
(1.000.000.000) 1.000.000.000 (7.359.760.119)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(12.765.022.982)
(7.359.760.119)
Kenaikan bersih kas dan setara kas
23.578.284.383
17.603.473.339
Kas dan setara kas pada awal tahun
264.432.099.868
246.828.626.529
Kas dan setara kas pada akhir tahun
288.010.384.251
264.432.099.868
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 6
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 1. Umum a. Pendirian dan informasi umum PT Surveyor Indonesia (Persero) (“Perusahaan”) didirikan sebagai suatu badan usaha bersama antara Pemerintah Republik Indonesia, PT Sucofindo dan Societe Generale de Surveillance, SA (SGS), berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967, Undang-Undang No. 11 Tahun 1970, Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1991 dan Persetujuan Presiden Republik Indonesia No. B-243/Pres/7/1991 tanggal 25 Juli 1991, melalui Surat Pemberitahuan tentang Persetujuan Presiden dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman modal No. 208/I/PMA/1991 tanggal 27 Juli 1991. Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Muhani Salim, SH, No. 154 tanggal 29 Juli 1991 yang berkedudukan di Jakarta, yang kemudian diubah dengan akta No. 20 tanggal 6 November 1991 di hadapan notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7104HT.01.01 tanggal 26 November 1991 dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 10 Januari 1992 Tambahan No. 120/1991. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan pernyataan keputusan rapat yang dituangkan dalam akta No. 29 tanggal 28 Juni 2011 dari notaris Vera Dewi Rochyati, SH. Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-45606.AH.0102 tanggal 10 September 2011. b. Kegiatan Perusahaan Kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Melakukan kegiatan surveyor yang meliputi perencanaan, pengawasan pemeriksaan, validasi, verifikasi, audit dan konsultasi/pengkajian menentukan nilai dan/atau harga-harga secara independen; 2) Menyediakan/melakukan jasa pemeriksaan pra-pengapalan dan jasa-jasa yang berhubungan untuk menunjang pemeriksaan pra-pengapalan; 3) Melakukan kegiatan inspeksi dan sertifikasi yang meliputi perencanaan, pengawasan, pemeriksaan, pengujian, penjaminan dan pengendalian mutu, validasi, verifikasi, audit, fumigasi dan konsultasi atau pengkajian yang berkaitan atas kualitas, kuantitas, kondisi, komiditi atau objek usaha dalam upaya menentukan nilai dan/atau harga secara independen; 4) Melakukan jasa-jasa yang meliputi : a. Pelayanan manajemen mutu dan lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), manajemen risiko; b. Konsultasi investasi dan perdagangan; c. Konsultasi pertambangan umum dan migas; d. Petatihan, uji kompetensi, dan sertifikasi; e. Penyediaan sumber daya manusia yang terkait dengan bidang usaha Perusahaan; f. Konsultasi kegiatan teknik rekayasa bangunan sipil, rekayasa hidrolik, rekayasa lalu lintas, rekayasa listrik, dan rekayasa elektronik;
7
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 1. Umum (lanjutan) b. Kegiatan Perusahaan (lanjutan) Kegiatan usaha Perusahaan adalah sebagai berikut: (lanjutan) 4) Melakukan jasa-jasa yang meliputi: (lanjutan) g. Konsultasi penyelidikan geologi serta survey dan pemetaan; h. Konsultasi dan penyediaan data/informasi bisnis; i. Konsultasi dan pelayanan yang berkaitan dengan pengembangan database; j. Jasa pengujian laboratorium; k. Jasa analisis dan uji teknis lainnya yang meliputi: Inspeksi Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Uji Mekanikal, Uji Elektrikal dan Uji Kimia; l. Kegiatan konsultasi manajemen lainnya; m. Jasa perancangan khusus; n. Jasa profesional, ilmiah dan teknis lainnya. 5) Optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan untuk penyewaan properti dan peralatan serta pengusaha sarana dan prasarana yang dimiliki. c. Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak dengan kepemilikan langsung sebagai berikut: Persentase Kepemilikan
Entitas Anak
Kegiatan Utama
Tempat Kedudukan Kantor Pusat
Mulai Beroperasi Komersial
2015
2014
Jumlah Aset
2015
2014
Kepemilkan Langsung PT Surveyor Carbon Consulting International (SCCI) PT Synerga Tata Internasional (STI)
Jasa analisa laboratorum, inspeksi, dan konsultasi di bidang industri batu bara. Pembangunan, pengembangan dan perbaikan transmisi dan instalasi listrik
Jakarta
2002
99%
99%
75.741.722.229
61.757.779.026
Jakarta
2012
60%
60%
2.984.421.275
4.981.733.990
8
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 1. Umum (lanjutan) d. Susunan dewan komisaris dan direksi Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direktur Utama Direktur
: : : : :
M. Iman Santoso Susi Meyrista Tarigan Djoko Purwongemboro M. Arif Zainuddin Bambang Isworo
31 Desember 2014 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direktur Utama Direktur
: : : : :
M. Iman Santoso Liliek Mayasari Djoko Purwongemboro M. Arif Zainuddin Bambang Isworo
Jumlah karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 472 orang dan 478 orang. e. Penyelesaian laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab sepenuhnya atas penyusunan catatan atas laporan keuangan ini yang telah diselesaikan tanggal 11 Februari 2015. 2. Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Stantar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah menerbitkan revisi dan interpretasi atas standar akuntansi keuangan yang efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2015 sebagai berikut: -
PSAK 1 - Penyajian Laporan Keuangan Perubahan PSAK 1: “Penyajian laporan keuangan” mengenai pendapatan komperhensif lain. Perubahan yang utama adalah persyaratan Entitas untuk mengelompokkan hal-hal yang disajikan sebagai ”pendapatan komprehensif lain” berdasarkan apakah hal-hal tersebut berpotensi untuk direklasifikasi ke laporan laba rugi selanjutnya (penyesuaian reklasifikasi).
9
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 2. Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Stantar Akuntansi Keuangan (lanjutan) -
PSAK 24 (revisi 2013) – Imbalan Kerja Penerapan PSAK 24 (revisi 2013): “Imbalan kerja” mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagai berikut: i.
Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi. Sebelumnya, biaya jasa lalu diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu (periode vesting).
ii. Biaya bunga dan imbal hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai bunga bersih yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti bersih. iii. Revisi standar ini juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif. Dampak dari penerapan PSAK 24 (revisi 2013) - Imbalan Kerja terhadap laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah melakukan penyajian kembali atas laporan per 31 Desember 2014 (lihat catatan 35). -
PSAK 68 - Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perusahaan.
Penerapan dari standar dan interpretasi baru berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan atau periode sebelumnya: -
PSAK 4 – Laporan Keuangan Tersendiri (revisi 2013) PSAK 15 – Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (revisi 2013) PSAK 46 – Pajak Penghasilan (revisi 2014) PSAK 48 – Penurunan Nilai Aset (revisi 2014) PSAK 50 – Instrumen Keuangan: Penyajian (revisi 2014) PSAK 55 – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (revisi 2014) PSAK 60 – Instrumen Keuangan: Pengungkapan (revisi 2014) PSAK 67 – Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68 – Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26 – Penilaian Ulang Derivatif Melekat ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti (revisi 2015)
10
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3.
Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian dan akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode tidak langsung (indirect method) dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah penuh. b. Prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak (Catatan 1c). Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan konsolidasian telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas jika terdapat: (a) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (c) Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau (d) Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
11
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas Anak, maka Perusahaan: -
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas Anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan non pengendali; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian sebagai laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
Kepentingan non pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas Anak yang dapat diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan non pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit. Investasi dimana Perusahaan mempunyai hak kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode perolehan. Investasi dimana Perusahaan mempunyai hak kepemilikan sebesar 20% sampai dengan 50% tetapi Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan pada perusahaan asosiasi tersebut, nilai tercatat diperlakukan sebagai harga perolehan. Investasi saham dimana Perusahaan mempunyai hak kepemilikan minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dan Perusahaan memiliki pengaruh signifikan pada perusahaan asosiasi, dinyatakan dengan metode ekuitas dimana harga perolehan dari investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi serta dikurangi dengan pendapatan dividen yang diterima. Perusahaan menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas Anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
12
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) Perusahaan mengakui kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non pengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya. Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Perusahaan diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan non pengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi. Transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak yang mempengaruhi bagian atas aset bersih Entitas Anak disajikan sebagai “Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak” dalam kelompok Ekuitas. c. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang di estimasi. d. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pada tanggal posisi keuangan, pos-pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs yang terjadi akibat dan penyesuaian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba/(rugi) tahun berjalan. Kurs konversi yang digunakan pada masing-masing periode adalah sebagai berikut: Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Yen
13
2015
2014
13.795 9.751 15.070 114
12.440 9.422 15.133 104
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) e. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Berelasi”. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: (a) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (b) Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (c) Personal manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk perusahaan. 2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut : (a) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas Induk, Entitas Anak dan Entitas Anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (b) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompak usaha yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (d) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dan entitas. (e) Entitas tersebut menyelenggarakan suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dan salah satu perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. (f) Entitas yang kendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. (g) Orang yang diidentifikasi dalam huruf a (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personal manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak yang berelasi, dilakukan dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga dan telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Transaksi Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. f.
Kas dan setara kas Kas terdiri dari kas dan bank yang merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Perusahaan. Setara kas adalah investasi yang dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan dan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Kas dan setara kas tidak dalam kondisi dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
14
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) g. Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dihapus pada saat piutang tersebut tidak akan tertagih. h. Instrumen keuangan Aset keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (a) (b) (c) (d)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pinjaman yang diberikan dan piutang. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. Aset keuangan tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ditetapkan berdasarkan tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuannya. Pada saat pengakuan awal aset keuangan, pengukuran dilakukan pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang regular diakui dan dihentikan pengakuannya dengan menggunakan akuntasi tanggal perdagangan. Definisi dan pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset yang ditujukan untuk diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini disajikan sebagai aset lancar. Setelah pengakuan awal, aset keuangan ini diukur pada nilai wajarnya tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul saat penjualan atau pelepasan lain. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2015. 15
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) h. Instrumen keuangan (lanjutan) (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan berikut sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang antara lain: - Kas dan setara kas - Piutang usaha dan piutang lain-lain (c) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, aset keuangan ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015. (d) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak ditentukan untuk ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dalam “Laba yang Belum Terealisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual” sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif diakui sebagai pendapatan operasi lainnya. Jika pada saat ditentukan terjadi penurunan nilai, laba atau rugi kumulatif direklasifikasi dari “Laba yang Belum Terealisasi dari Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual” ke laporan laba rugi komprehensif sebagai beban keuangan. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai aset keuangan tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2015. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
16
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) h. Instrumen keuangan (lanjutan) (d) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan) Pendapatan bunga dari investasi hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian dan diakui sebagai pendapatan bunga. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yaitu suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, atas aset derivatif yang terkait dan harus diselesaikan dengan penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi tersebut, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti obyektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya.
17
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) h. Instrumen keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau sebagai derivatif untuk instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan awal diakui dengan nilai wajarnya dan untuk pengakuan pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang diatribusikan secara langsung. Pengukuran liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: (a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan untuk mengambil keuntungan dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Laba atau rugi atas liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2015. (b) Pinjaman Setelah pengakuan awal, pinjaman dengan bunga diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif. Laba atau rugi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencakup utang usaha dan utang lain-lain, beban masih harus dibayar, pinjaman jangka panjang dan liabilitas keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
18
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) h. Instrumen keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan Aset keuangan Pinjaman yang diberikan atau piutang dihentikan pengakuannya saat hak kontraktual untuk menerima kas dari aset yang bersangkutan telah berakhir atau ditransfer. Dalam penghentian pengakuan, selisih antara nilai terbawa dan jumlah yang akan diterima diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Laba dan rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif saat liabilitas dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasinya. Liabilitas dihentikan pengakuannya saat liabilitas tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau berakhir. Instrumen keuangan saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan jumlah bersihnya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. i.
Beban dibayar dimuka Beban dibayar dimuka dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif sesuai masa manfaat dari masing-masing biaya.
j.
Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih biaya perolehan atas kepemilikan Perusahaan terhadap nilai wajar aset neto teridentifikasi Entitas Anak, entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas pada tanggal akuisisi. Kepentingan non pengendali diukur pada proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang diperoleh, perbedaan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Goodwill atas akuisisi entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas disajikan di dalam investasi pada entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas. Goodwill dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai. Goodwill atas akuisisi Entitas Anak diuji penurunan nilainya setiap tahun. Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan uji penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian atas pelepasan Entitas Anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas termasuk nilai tercatat dari goodwill yang terkait dengan entitas yang dijual.
19
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) k. Uang muka Uang muka dibebankan dalam laporan laba rugi pada saat pertanggungjawaban uang muka tersebut atau pada saat pekerjaan telah selesai dilakukan. l.
Investasi pada ventura bersama Investasi kerjasama operasi (KSO) untuk jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun dicatat menggunakan metode ekuitas.
m. Aset tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2015 aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi oleh akumulasi penyusutan . Efektif pada tanggal 1 Januari 2015, perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2014) tentang “Aset Tetap” , dimana Perusahaan telah mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi untuk pengukuran bangunan. Perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pengukuran bangunan berlaku prospektif.
Bangunan dinyatakan sebesar nilai revaluasinya dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Biaya perolehan aset tetap meliputi harga perolehan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Estimasi awal biaya pembongkaran atau pemindahan aset tetap ditambahkan sebagai biaya perolehan. Jika terdapat kenaikan nilai akibat revaluasi, kenaikan tersebut akan langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi bangunan. Namun, kenaikan nilai tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga sebesar jumlah penurunan nilai bangunan akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika terdapat penurunan nilai akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Namun, penurunan nilai tersebut langsung didebit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut. Surplus revaluasi bangunan yang dipindahkan secara tahunan ke saldo laba adalah sebesar perbedaan antara jumlah penyusutan berdasarkan nilai revaluasian aset dengan jumlah penyusutan berdasarkan biaya perolehan aset tersebut. Selanjutnya, akumulasi penyusutan pada tanggal revaluaian dieliminasi terhadap jumlah tercatata bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Pada saat penghentian aset, surplus revaluasi untuk aset tetap yang dijual dipindahkan ke saldo laba. Aset tetap lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Tarif penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
20
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) m. Aset tetap (lanjutan) Kelompok Bangunan dan prasarana Peralatan operasi dan laboratorium Peralatan dan perabotan kantor Alat transportasi
Taksiran masa manfaat 20 tahun 5 tahun 5 tahun 4 tahun
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan penyusutan dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkannya diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. n. Aset tidak lancar lainnya Pengeluaran-pengeluaran yang nilainya yang diharapkan akan memberikan manfaat pada masa mendatang mulai tahun 2015, dibukukan sebagai aset tidak lancar lainnya dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan estimasi masa manfaatnya yaitu sebagai berikut : Kelompok
Taksiran masa manfaat
Software komputer dan jaringan - Software - Instalasi gedung yang disewa Lain-lain - Perbaikan gedung yang disewa - Konsultasi dan perencanaan
5 Tahun Berdasarkan usia sewa gedung Berdasarkan usia sewa gedung 5 Tahun
o. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan jasa diakui berdasarkan tahapan penyesuaian pekerjaan telah selesai dilaksanakan atau pada saat tagihan (dan/atau bentuk lain yang dapat ditagihkan) diterbitkan. Pada akhir periode, atas tahapan jasa yang telah selesai diserahkan ataupun berdasarkan berita acara tahapan penyelesaian pekerjaan yang diterima oleh pemberi kerja namun belum dapat ditagihkan sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan yang tertuang dalam kontrak, dengan tujuan agar pengukuran kinerja proyek di cabang/UB menjadi lebih wajar, maka dapat diakui pendapatannya sebesar Pro-forma Invoice dan dicatat ke dalam akun pendapatan akan diterima. Sedangkan beban diakui pada saat terjadinya kenaikan liabilitas atau penurunan aset yang diakibatkan dari penyerahan suatu produk, pelaksanaan suatu jasa atau pelaksanaan aktivitas lain Perusahaan untuk kelangsungan operasi Perusahaan.
21
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) p. Perpajakan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan ekspektasi pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan ekspektasi pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
22
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) p. Perpajakan (lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan dalam otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan Entitas Anak bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan pada saat keputusan atas keberata tersebut telah diterima. q. Investasi pada entitas asosiasi Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada entitas dari entitas asosiasi. Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini. Jika dapat dipakai dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dan transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengidikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam perusahaan asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. r. Kewajiban imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak mengakui estimasi kewajiban atas imbalan kerja sesuai dengan UndangUndang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003). Perusahaan dan Entitas Anak diharuskan membayar imbalan kerja karyawan jika kondisi tertentu dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi. Beban imbalan paska kerja diakui berdasarkan metode akrual. Beban tersebut diakui berdasarkan liabilitas sebagai hasil dari jasa lalu yang diberikan oleh pemberi kerja sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan dan dihitung berdasarkan UU No. 13 tahun 2003. Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU 13/2003 atau Peraturan Perseroan (mana yang lebih tinggi).
23
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) r. Kewajiban imbalan kerja (lanjutan) Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komperhensif lain pada saat terjadinya. Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komperhensif lain pada saat terjadinya. s.
Informasi segmen Untuk kepentingan manajemen, Perusahaan dan Entitas Anak dibagi menjadi beberapa segmen operasi berdasarkan jasa dan mengklasifikasikan segmen yang dilaporkan berdasarkan jenis kegiatan usaha, yang terdiri dari Infrastruktur, Penguatan Institusi dan Kelembagaan, Migas dan Sistem Pembangkit, dan Mineral Batu Bara. Manajemen memonitor hasil masing-masing unit bisnis tersebut secara terpisah untuk pembuatan keputusan untuk evaluasi perkembangan usaha.
t.
Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini: Kerugian penurunan nilai piutang Perusahaan menelaah portofolio piutang untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai. Dalam menentukan apakah kerugian penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, Perusahaan melakukan penilaian apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai dimana saldo piutang tidak dapat tertagih berdasarkan ketentuan awal. Metode dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkala. Pajak penghasilan Perusahaan beroperasi dibawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan ajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.
24
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar kebijakan akuntansi terpenting (lanjutan) u. Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Stantar Akuntansi Keuangan Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuktahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:: - PSAK 1 (revisi 2015): “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK 4 (revisi 2015): “Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK 5 (revisi 2015): “Segmen Operasi” - PSAK 7 (revisi 2015): “Pengungkapan Pihak– Pihak Berelasi” - PSAK 15 (revisi 2015): “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama - PSAK 16 (revisi 2015): “Aset Tetap” - PSAK 19 (revisi 2015): “Aset Tak Berwujud” - PSAK 22 (revisi 2015): “Kombinasi Bisnis” - PSAK 24 (revisi 2015): “Imbalan Kerja” - PSAK 25 (revisi 2015): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan” - PSAK 53 (revisi 2015): “Pembayaran Berbasis Saham” - PSAK 65 (revisi 2015): “Laporan Keuangan Konsolidasian” - PSAK 66 (revisi 2015): “Pengaturan bersama” - PSAK 67 (revisi 2015): “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 (revisi 2015): “Pengukuran Nilai Wajar” - ISAK 30 (revisi 2015): “Pungutan” - ISAK 31 (revisi 2015): “Interpretasi atas - Ruang Lingkup PSAK 13: “Properti investasi” Pada tanggal pengesahan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan.
25
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 4. Kas dan setara kas Saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 288.010.384.251 dan Rp 264.432.099.868 terdiri dari : Kas Bank: Dalam Rupiah Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Permata Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk BankMega Bank Jatim Bank Sumatera Selatan Bank Central Asia Tbk Citibank Bank Muamalat Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank Syariah Mandiri (Rupiah) Bank Riau
2015 465.122.365
2014 524.031.707
93.424.969.851 10.596.614.132 7.938.030.841 262.667.369 869.944.610 2.802.060 543.595.057 158.977.652 155.486.510 11.719.865 1.993.565
71.059.688.953 39.925.346.129 8.061.976.923 6.469.474.447 1.064.850.792 522.104.957 473.521.758 156.280.893 151.772.505 5.160.246 2.693.423 2.173.565
14.992.878.239 6.276.588.712 235.046.521 646.179.596 2.302.668.021 4.319.766 304.511.842
10.028.153.823 2.487.765.630 695.398.861 403.945.087 62.045.620 22.387.910 5.015.062 -
284.799.697
190.050.805 66.303.328
Dalam Dolar Amerika Serikat: Bank Permata Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Syariah Mandiri Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank Mega Dalam mata uang lainnya Citibank (Euro) Citibank (Yen Jepang) Deposito Dalam Rupiah: Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Permata Bank BJB (Jabar Banten) Bank Mandiri (Persero) Tbk Dalam Dolar Amerika Serikat Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
26
148.531.467.980 -
94.059.989.722 17.887.654.714 9.000.000.000 1.000.000.000
-
104.313.008
288.010.384.251
264.432.099.868
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 4. Kas dan setara kas (lanjutan) Tingkat suku bunga tahunan deposito sebesar 5,5% - 7,5% dan 7% - 12% untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 5. Piutang usaha Piutang usaha bersih pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari: 2015
2014
9.993.076.410 2.615.018.325 1.510.808.353 555.830.000 398.676.363 284.240.277
6.706.794.230 2.183.499.749 1.126.610.410 -
Jumlah piutang pihak berelasi
15.357.649.728
10.016.904.389
Cadangan kerugian penurunan nilai
(4.380.893.037)
(4.380.893.037)
Piutang usaha pihak berelasi - bersih
10.976.756.691
5.636.011.352
25.687.518.524 10.797.082.916 10.229.093.058 8.623.767.442 7.172.092.245 7.003.020.791 6.797.043.331 6.060.999.460 5.334.411.145 5.264.600.000 5.181.509.164 5.146.738.690 4.951.194.879 4.907.947.936 3.439.763.523 3.119.274.478 2.968.285.089 2.873.639.536 2.714.156.379 2.532.839.875 2.331.845.098 2.278.596.568 135.415.420.127
3.740.822.496 15.830.689.535 9.488.118.612 8.622.081.142 7.715.860.411 1.072.679.600 4.359.102.458 2.039.869.647 5.181.509.164 6.651.438.708 1.256.004.999 5.492.223.173 5.217.892.892 3.844.160.202 481.676.800 2.999.349.991 83.993.479.830
Pihak berelasi SGS Indonesia PT Survindo Dwi Putra PT Survindu Putra Pratarna PT Survindo Indah Prestasi PT Sucofindo PT Survindo Tri Putra
Pihak ketiga PLN Batubara PT Pertamina (Persero) PT Prolindo Cipta Nusantara Saem SpA PT Pertamina EP PT IOL Indonesia PT Pertamina Drilling Indonesia Citic Seram Energy, Ltd PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT Astra Daihatsu Motor PT Maxima Cipta Integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) PT Medco E&P Indonesia PT But Conocophilips (Gresik) Ltd CV Artha Pratama Jaya PT Chevron Pacific Indonesia PT Rinjani Kartanegara Donggi Senoro LNG PT Bakrie Construction PT Batubara Global energy PT PLN Unit Induk Pembangunan I KSO, PT Petamina EP – Santika Pendopo Energy Jumlah dipindahkan 27
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 5. Piutang usaha (lanjutan)
Jumlah pindahan PT Rekadaya Elektrika Consult Energy Equity Epic Sengkang PTy Ltd Pertamina -Medco E&P Tomori Sulawesi PT Ericsson Indonesia PT Total E&P Indonesia PT Sumigita – Inwha PT But Conocophilips Indonesia Inc PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara PT PLN UPJB Yogya PT Premier Oil Natuna Sea B.V PLN unit Pembangkitan Jawa Bali (Persero) PT Multi Harapan Utama PT Alam Raya Abadi PT Perkebunan Nusantara II BUT Lapindo Brantas, Inc SKK Migas Genting Oil Kasuri PTE, Ltd PT CCIC Jakarta PT Suzuki Indomobil Motor PT Badak NGL PT Oil Indonesia PT Surnigita Inwha PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) PT Wijaya Karya (Persero) PT Tri Tunggal Pitriati PT Pertamina EP Region Sumatra PT Saipem Indonesia PT Intertek Utama Services PT Aneka Tambang Tbk PT PLN Wil Aceh Area Subulussalam PT Schlumberger Geophysics Nusantara PT Pasific Granitama PT Sarana Pembangunan Riau Langgak PT Papandayan Meratus Abadi PT Multi Structure PT Kereta Kencana Bangun Perkasa PT Telaga Bintan Jaya PT OxxonMobil Oil Indonesia PT Maratus Jaya Iron & Steel PT Pembangkitan Sumatera Bagian UT (Persero) Jumlah dipindahkan
28
2015
2014
135.415.420.127
83.993.479.830
2.179.120.341 2.067.767.451 2.062.903.331 1.882.395.900 1.844.602.469 1.667.349.060 1.552.912.807 1.543.385.632 1.449.263.750 1.283.663.425 1.240.410.781 1.221.742.129 1.090.633.280 1.037.388.750 1.035.065.828 158.574.025.061
4.922.098.804 1.483.561.200 8.475.411.382 1.521.688.618 1.549.985.632 3.601.800.780 2.297.308.623 1.090.633.280 1.108.811.925 5.052.183.007 3.342.287.180 3.888.210.916 2.605.652.500 2.563.679.210 2.364.010.365 2.361.540.561 1.921.872.150 1.477.726.625 470.626.224 358.852.589 350.478.000 311.538.764 1.244.729.642 1.243.418.726 1.194.097.080 1.124.110.000 1.004.317.979 990.258.086 962.215.054 777.945.003 642.762.537 1.453.902.170 1.388.689.157 1.316.716.662 150.456.600.261
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 5. Piutang usaha (lanjutan) 2015
2014
158.574.025.061
150.456.600.261
121.044.795.126
1.275.036.742 165.000.000 99.454.146 4.389.014 3.973.336 100.144.262.160
Sub jumlah pihak ketiga
279.618.820.187
252.148.715.659
Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang usaha pihak ketiga - bersih
(52.273.440.735) 227.345.379.452
(47.061.255.590) 205.087.460.069
Piutang usaha - bersih
238.322.136.143
210.723.471.421
2015
2014
0 - 180 hari 181 - 365 hari > 365 hari
206.299.490.728 13.970.156.229 74.706.822.958
121.619.308.710 70.976.718.391 69.569.592.947
Jumlah piutang usaha
294.976.469.915
262.165.620.048
Cadangan kerugian penurunan nilai
(56.654.333.772)
(51.442.148.627)
Piutang usaha - bersih
238.322.136.143
210.723.471.421
2015
2014
Jumlah pindahan PT Unit Pembangkitan Indramayu (Persero) PT Bumi Konawe Abadi PT Tripatra Engineers & Constructors PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PT Angkasa Pura II (Persero) Lain-lain dibawah Rp 1.000.000.000
Umur piutang usaha sebagai berikut:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:
Saldo awal Penambahan Pemulihan/Penyesuaian
51.442.148.627 5.390.266.683 (178.081.538)
34.127.868.240 17.314.280.387 -
Saldo akhir
56.654.333.772
51.442.148.627
29
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 6. Persediaan Persediaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 568.565.995 dan Rp 846.729.958 merupakan persediaan bahan baku laboratorium sebagai penunjang dalam pelaksanaan tes laboratorium. 7. Beban dibayar dimuka Beban dibayar dimuka pada tangal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari : Beban sub kontrak Sewa gedung Beban iuran keanggotaan tahunan Asuransi Biaya personal Lain-lain
2015
2014
24.898.368.726 5.577.979.005 3.273.975.691 955.756.262 584.818.137 1.426.402.654
30.753.458.198 7.359.657.953 3.384.045.983 751.965.991 465.677.023 802.000.769
36.717.300.475
43.516.805.917
Beban dibayar dimuka subkontrak merupakan biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan proyek-proyek yang berjalan di tahun 2015 dan 2014. 8. Uang muka Uang muka pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari : 2015 Uang muka operasional Estimasi pembebanan uang muka Uang muka pembelian aset tetap
2014
57.726.171.238 (41.636.576.327) 22.000.000
51.784.520.877 (39.496.929.932) 7.200.000
16.111.594.911
12.294.790.945
Uang muka operasional merupakan uang muka dinas untuk biaya operasional di divisi, unit bisnis dan cabang berkaitan dengan kegiatan dan proyek berjalan di tahun 2015 dan 2014. 9. Perpajakan a. Pajak dibayar dimuka
Induk Perusahaan PPh pasal 23 belum bukti potong PPh pasal 23 PPh pasal 21 PPh pasal 22 PPh Badan lebih bayar tahun 2011
2015
2014
18.000.215.921 3.350.845.039 488.044.472 7.135.228 -
12.571.262.614 3.710.006.059 531.100.762 3.917.130.959
21.846.240.660
20.729.500.394
Pajak dibayar dimuka PPh pasal 21 merupakan kelebihan uang muka PPh pasal 21 yang akan dikompensasikan dengan perhitungan SPT bulan berikutnya. 30
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 9. Perpajakan (lanjutan) b. Hutang pajak 2015
2014
3.744.523.289 3.343.368.575 2.170.354.029 811.892.880 522.409.115 451.944.986 28.820.987
1.840.412.234 2.991.622.732 17.192.086.450 851.294.867 222.182.111 28.820.988
11.073.313.861
23.126.419.382
Entitas Anak; PPh pasal 21 PPh pasal 25, 26 dan final PPN kurang bayar PPh kurang bayar PPh pasal 23
1.292.437.774 927.205.895 476.033.188 288.563.789 3.628.528
967.810.931 404.499.383 581.215.197 1.991.314.483 14.921.773
Sub jumlah
2.987.869.174
3.959.761.767
14.061.183.035
27.086.181.149
2015
2014
Perusahaan Induk: PPh pasal 25, 26 dan final PPh pasal 21 PPh kurang bayar PPN kurang bayar PPh pasal 22 PPh pasal 23 PPh pasal 15 Sub jumlah
Jumlah utang pajak c. Pajak penghasilan
Perusahaan Induk: Pajak kini Pajak tangguhan Entitas Anak Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah pajak penghasilan
31
(32.391.211.750) 1.840.047.647
(43.757.810.500) 5.846.185.902
(30.551.164.103)
(37.911.624.598)
(5.405.737.251) 703.864.753
(6.092.505.750) 1.317.449.009
(4.701.872.497)
(4.775.056.741)
(35.253.036.601)
(42.686.681.342)
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 9. Perpajakan (lanjutan) d. Estimasi pajak penghasilan 2015 Perusahaan Induk: Laba konsolidasian sebelum taksiran pajak Laba Entitas Anak sebelum taksiran pajak Laba induk sebelum taksiran pajak Beda waktu: Kerugian penurunan nilai piutang usaha Penyusutan & amortisasi Beban imbalan kerja Jumlah perbedaan sementara Beda permanen: Beban jasa Beban pemasaran, umum dan administrasi Pendapatan bunga dan lain-lain Beban diluar usaha
2014
126.696.182.513 (19.247.114.691)
152.197.357.117 (20.404.028.298)
107.449.067.822
131.793.328.819
4.712.148.107 (2.214.879.102) 4.862.921.582
15.134.253.156 2.734.123.258 6.107.447.749
7.360.190.587
23.975.824.163
7.582.961.194 14.843.369.469 (9.446.510.145) 1.775.768.908
8.071.489.096 15.047.315.313 (5.580.984.679) 1.724.268.883
Jumlah perbedaan permanen Laba kena pajak Laba kena pajak dibulatkan Taksiran pajak penghasilan
14.755.589.426 129.564.847.835 129.564.847.000 32.391.211.750
19.262.088.613 175.031.241.595 175.031.241.000 43.757.810.500
Dikurangi dengan kredit pajak : PPh pasal 23 PPh pasal 25
(9.022.525.610) (21.198.332.111)
(7.101.496.613) (19.464.227.437)
Kurang bayar
(30.220.857.721) 2.170.354.029
(26.565.724.050) 17.192.086.450
Entitas Anak: Taksiran pajak penghasilan
5.405.737.250
6.092.505.750
Dikurangi dengan kredit pajak PPh pasal 23 PPh pasal 25
(708.305.421) (4.408.868.040)
(867.228.734) (3.233.962.533)
(5.117.173.461)
(4.101.191.267)
Taksiran PPh badan kurang bayar SCCI Taksiran PPh badan kurang bayar STI
288.563.789 -
1.991.314.483 -
Taksiran PPh badan kurang bayar Entitas Anak
288.563.789
1.991.314.483
2.458.917.818
19.183.400.933
Jumlah taksiran PPh badan kurang bayar konsolidasian
32
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 9. Perpajakan (lanjutan) e. Pajak tangguhan Diakui sebagai 2014 manfaat/(beban) tahun berjalan
Diakui sebagai laba komprehensif lainnya
2015
Perusahaan Induk: CKPN piutang usaha CKPN piutang lain-lain Penyusutan dan amortisasi Imbalan paska kerja
9.960.121.406 1.093.337.076 (2.896.267.592) 10.545.207.078
1.175.057.701 2.979.326 (553.719.775) 1.215.730.395
(3.159.691.888)
11.135.179.107 1.096.316.402 (3.449.987.367) 8.601.245.585
Sub jumlah induk
18.582.314.203
1.840.047.647
(3.159.691.888)
17.106.678.638
(101.663.765) (101.663.765)
1.827.256.248 764.750 466.312.456 428.756.300 264.231.706 2.987.321.460
Entitas Anak : SCCI Cadangan kerugian penurunan 1.318.649.687 CKPN - Persediaan 764.750 Penyusutan dan amortisasi 475.994.722 Imbalan paska kerja 359.495.559 Kompensasi 132.115.853 2.385.120.473 Entitas Anak : STI Rugi fiskal Cadangan kerugian penurunan nilai CKPN piutang lain-lain Penurunan nilai persediaan Sub jumlah STI Jumlah pajak tangguhan konsolidasian
508.606.561 (9.682.266) 72.824.604 132.115.853 703.864.752
1.169.601.249
-
-
1.169.601.249
1.373.681.416 307.558.584 34.378.396
-
-
1.373.681.416 307.558.584 34.378.396
2.885.219.645
-
-
2.885.219.645
23.972.738.090
2.543.912.399
33
(3.261.355.653)
23.255.294.835
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 9. Perpajakan (lanjutan) e. Pajak tangguhan (lanjutan) Diakui sebagai 2013 manfaat/(beban) tahun berjalan Perusahaan Induk: CKPN piutang usaha CKPN piutang lain-lain Penyusutan dan amortisasi Imbalan paska kerja Sub jumlah induk
6.176.558.120 1.093.337.076 (3.579.798.407) 7.451.929.049 11.142.025.838
Entitas Anak : SCCI Cadangan kerugian penurunan 981.727.525 CKPN - Persediaan Penyusutan dan amortisasi 396.391.741 Imbalan paska kerja 452.148.426 Kompensasi Sub jumlah SCCI 1.830.267.693 STI Rugi fiskal Cadangan kerugian penurunan nilaiCKPN piutang lain-lain Penurunan nilai persediaan Sub jumlah STI Jumlah pajak tangguhan konsolidasian
3.783.563.286 683.530.815 1.379.091.801 5.846.185.902
336.922.162 764.750 79.602.981 98.39.010 132.115.853 549.444.854
Diakui sebagai laba komprehensif lainnya 1.714.186.227 1.714.186.227
(92.691.975) (92.691.975)
2014
9.960.121.406 1.093.337.076 (2.896.267.592) 10.545.207.078 18.702.397.968
1.318.649.687 764.750 475.994.722 457.595.461 132.115.853 2.385.120.473
499.697.000
669.904.249
-
1.169.601.249
1.373.681.416 307.558.584 34.378.396
-
-
1.373.681.416 307.558.584 34.378.396
2.215.315.396
669.904.249
-
2.885.219.645
15.187.608.927
7.163.634.911
1.621.494.252
23.972.738.090
34
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 10. Pendapatan akan diterima Pendapatan akan diterima pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri atas: 2015
2014
PT Pertamina Persero Chevron Pacific Indonesia DCSCA PT IOL Indonesia Pertamina EP PT PLN (Persero) PT Pertamina Gas (PERTAGAS) PT Total E&P Indonesia Saipem PT PLN UP Jawa Bali PT PLN Jasa Konstruksi Manajemen PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Pertamina LNG – JMG PT PLN Unit Induk Pembangunan I (Persero) PLN Batu Bara Inpex Maseta Ltd Lain-lain (kurang dari Rp 1 Milyar)
9.029.381.638 7.036.144.544 6.965.050.600 2.994.001.858 2.836.363.800 2.717.577.700 3.696.627.078 3.116.592.076 1.400.000.000 1.221.122.891 1.280.194.529 1.197.025.000 50.625.000 16.695.653.451
6.617.402.888 2.877.893.643 7.772.291.974 8.403.669.465 2.541.303.707 1.384.897.578 2.534.788.018 14.476.371.193
Jumlah pendapatan yang akan diterima
60.236.360.165
46.608.618.466
11. Investasi pada ventura bersama Investasi jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing berjumlah Rp 25.428.724.383 dan Rp 40.129.906.144 merupakan investasi PT Surveyor Indonesia yang terbagi atas:
Investasi KSO KSO Sucofindo - Surveyor Indonesia Pre Shipment Inspection Bagian laba KSO Pre Shipment Inspection
KSO Sucofindo - Surveyor Indonesia Banyu Urip Tambahan investasi Investasi biaya KSO SCISI Banyu Urip Reklasifikasi Jumlah investasi KSO
35
2015
2014
901.000.000 23.872.589.248
901.000.000 37.533.758.027
24.773.589.248
38.434.758.027
1.695.148.117 436.502.464 (1.476.515.446)
1.479.923.928 818.918.917 (603.694.728) -
655.135.135
1.695.148.117
25.428.724.383
40.129.906.144
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 11. Investasi pada ventura bersama (lanjutan) Investasi KSO (Kerjasama Operasi) Saat ini PT Surveyor Indonesia mempunyai 2 bentuk Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Sucofindo yaitu KSO Pre Shipment Inspection (PSI) Tata Niaga Baja dengan nilai penempatan dana sebesar US $ 100,000, ekuivalen dengan Rp 901.000.000 serta KSO Banyu Urip dengan nilai penempatan dana yang telah disetor PT Surveyor Indonesia sebesar Rp 655.135.135. Bagian laba dari ventura bersama untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 148.308.793.308 dan Rp 178.057.822.959. 12. Aset tetap Nilai buku aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut : 2015 Saldo awal
Penambahan
Pengurangan/ reklasifikasi
Saldo akhir
63.184.014.845
258.346.228.813
(47.296.114.610)
274.234.129.048
5.180.373.500 83.098.519.243 4.200.493.923 46.646.981.930
43.189.128.133 123.690.000 3.758.739.812
(599.770.367) (6.404.703.884)
5.180.373.500 125.687.877.008 4.324.183.923 44.001.017.857
202.310.383.441
305.596.804.319
(54.300.588.862)
453.427.581.337
46.362.457.740 50.481.380.484 1.739.315.687 37.881.838.631
3.153.439.037 12.708.973.212 695.520.158 2.945.731.361
(47.569.814.707) (1.591.565.163) (4.086.516.501)
1.946.082.071 61.598.788.533 2.434.835.845 36.741.053.491
136.464.992.542
19.503.663.764
(53.247.896.370)
102.720.759.936
Nilai revaluasi Bangunan Harga perolehan Tanah Peralatan operasi dan laboratorium Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan operasi dan laboratorium Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
Nilai buku
65.845.390.899
36
350.706.821.401
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 12. Aset tetap (lanjutan) 2014 Saldo awal
Penambahan
Pengurangan/ reklasifikasi
Saldo akhir
5.180.373.500 56.573.764.845 73.305.395.813 3.640.757.333 43.522.810.239
6.610.250.000 9.734.320.332 559.736.590 3.182.974.789
58.803.098 (58.803.098)
5.180.373.500 63.184.014.845 83.098.519.243 4.200.493.923 46.646.981.930
182.223.101.730
20.087.281.711
-
202.310.383.441
43.285.970.539 35.376.853.140 1.082.623.692 39.739.896.353
3.076.487.201 10.959.857.487 656.691.995 2.286.612.135
4.144.669.857 (4.144.669.857)
46.362.457.740 50.481.380.484 1.739.315.687 37.881.838.631
119.485.343.724
16.979.648.818
-
136.464.992.542
Harga Perolehan Tanah Bangunan Peralatan operasi dan laboratorium Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
Akumulasi penyusutan Bangunan Peralatan operasi dan laboratorium Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
Nilai buku
62.737.758.006
65.845.390.899
Pada tanggal 1 Januari 2015 Perusahaan telah mengubah kebijakan akuntansi dalam pengukuran bangunan menjadi model revaluasi. Bangunan disajikan menggunakan nilai wajar, yang telah dinilai berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh KJPP Toha, Okky, Heru dan Rekan, penilai independen. Nilai wajar bangunan dihitung menggunakan pendekatan pasar dengan metode perbandingan pasar dan proyeksi jual dan pendekatan pendapatan dengan metode arus kas terdiskonto. Berikut ini asumsi-asumsi yang dipakai oleh penilai dalam menghitung nilai wajar atas bangunan: Tingkat diskonto: Umur manfaat bangunan:
12,15% 20 tahun
Penambahan aset tetap bangunan di tahun 2015 termasuk keuntungan revaluasi aset bangunan sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015, dengan jumlah keuntungan revaluasi sebesar Rp 224.456.209.198. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatatnya. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan penyusutan dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkannya diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
37
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 13. Piutang lain-lain a. Piutang lain-lain lancar 2015
2014
Pihak-pihak yang berelasi: Kopsurindo KSO Sucofindo Surveyor Indonesia PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia Karyawan
7.034.549.010 349.324.108 1.160.445.483
7.049.702.694 37.188.887.892 398.236.905
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain lancar
(6.143.183.920)
(4.373.348.305)
2.401.134.681
40.263.479.186
16.577.166.493 18.978.301.173
16.175.706.959 56.439.186.146
Total pihak-pihak yang berelasi Pihak ketiga : Piutang kepada venturer lain Jumlah
Piutang Kopsurindo merupakan pinjaman modal kerja Perusahaan kepada koperasi karyawan dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan usaha koperasi. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga. Piutang pada venturer lain merupakan tagihan Perusahaan untuk proyek Man Power Supply (MPS) atas biaya yang menjadi tanggungan pemberi kerja. b. Piutang lain-lain tidak lancar Pihak-pihak yang berelasi: Survindo Grup : PT Survindo Indah Prestasi PT Survindo Tri Putra PT Knight Frank Indonesia SGS SA. Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain tidak lancar
2015
2014
4.745.168.430 1.369.775.573 2.412.290.031 3.004.950.401 11.532.184.435
4.745.168.430 1.369.775.573 2.412.290.031 3.004.950.401 11.532.184.435
(8.527.234.034)
(8.527.234.034)
(
Sub jumlah pihak-pihak yang berelasi
3.004.950.401
38
3.004.950.401
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 13. Piutang lain-lain (lanjutan) b. Piutang lain-lain tidak lancar (lanjutan) Pihak ketiga : PT Komindo Adyanusa Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain tidak lancar Sub jumlah pihak ketiga
Piutang lain-lain tidak lancar bersih
2015
2014
1.535.852.460
4.536.452.460
(1.535.852.460)
(4.536.452.460)
-
-
3.004.950.401
3.004.950.401
Piutang kepada PT Komindo Adyanusa merupakan piutang yang timbul dalarn rangka kerjasama kepabeanan sesuai dengan perjanjian No. PER-008/DRU-SP/XII/ITAS/2000 tanggal 12 Desember 2000. Penurunan piutang dan cadangan kerugian nilai masing-masing sebesar Rp 3.000.600.000 merupakan penerimaan tagihan di tahun 2015. Piutang kepada PT Survindo Indah Prestasi (SIP) merupakan pinjaman modal kerja SIP dari Perusahaan untuk mendukung kegiatan usaha dan operasional SIP. Piutang kepada SGS, SA. Sebesar Rp 3.004.950.401 merupakan piutang atas beban kontrak Pre-Shipment Inspection (SI). Penyelesaian terhadap hutang piutang antara Perusahaan dengan SGS, SA, terkait dengan tuntutan SGS, SA., terhadap Perusahaan. (lihat catatan 33) 14. Jaminan Sewa kendaraan Bank garansi Listrik dan telepon Sewa kantor Asuransi/kesehatan karyawan Lain-lain Penurunan nilai jaminan
2015
2014
3.744.250.000 882.006.058 259.744.364 139.083.697 14.000.000 209.119.550 5.248.203.669
337.000.000 2.531.551.338 270.744.364 132.721.922 18.356.000 201.519.550 3.491.893.174
(924.368.057) 4.323.835.612
39
(924.368.057) 2.567.525.117
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 15. Beban ditangguhkan lainnya Beban ditangguhkan lainnya pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 55.216.250.500, merupakan penyetoran ke kas Negara pada tahun 2013, sebagai tindak lanjut atas Surat dari PDSP nomor 10271/P3/KU/2013 tanggal 21 Juni 2013 tentang tindak lanjut atas Temuan BPK-RI TA 2010 dan 2011. Penyetoran tersebut berkaitan dengan Proyek Jasa Pemetaan dan Pendataan Pendidikan untuk tahun 2010 dan 2011, yang telah dilakukan pemeriksaan oleh BPK, dengan temuan adanya indikasi kerugian Negara yang menjadi tanggung jawab Perusahaan sebesar Rp 55.216.250.500. Hasil pemeriksaan BPK RI menunjukkan adanya indikasi tindak pidana korupsi yang melibatkan beberapa nama dalam jajaran manajemen Perusahaan. Kasus ini telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri dan telah mendapat keputusan, namun baik terdakwa maupun jaksa mengajukan banding sehingga Keputusan Pengadilan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum tetap (lihat catatan 33a). Sehubungan dengan hal tersebut manajemen Perusahaan masih membukukan penyetoran ke kas Negara tersebut sebagai beban ditangguhkan lainnya namun demikian sesuai dengan RUPS atas laporan keuangan tahun 2013, Pemegang saham telah menetapkan penggunaan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 55.216.250.500 sebagai cadangan untuk menutup beban ditangguhkan lainnya, apabila sudah terdapat Keputusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, bahwa jumlah tersebut menjadi beban Perusahaan. Ditahun 2015, Perusahaan telah merealisasi penggunaaan cadangan tersebut sehingga saldo beban ditangguhkan lainnya pada tanggal 31 Desember 2015 adalah nihil. (lihat Catatan 24c) 16. Goodwill Nilai ekuitas pada PT SCCI : Modal saham Laba ditahan Investasi pada PT SCCI Goodwill Nilai ekuitas pada PT STI : Modal saham Laba ditahan
2015
2014
5.317.537.500 2.346.146.737
5.317.537.500 2.346.146.737
7.663.684.237
7.663.684.237
10.207.712.088 2.544.027.851
10.207.712.088 2.544.027.851
1.744.800.000 (3.057.344.014)
1.744.800.000 (3.057.344.014)
(1.312.544.014)
(1.312.544.014)
Investasi pada STI
1.527.780.000
1.527.780.000
Goodwill
2.840.324.014
2.840.324.014
5.384.351.865
5.384.351.865
Goodwill PT SCCI dan PT STI
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar goodwill dengan nilai tercatatnya.
40
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 17. Aset tidak lancar lainnya
Perangkat lunak komputer dan jaringan Biaya setifikat Lain-lain
2015
2014
4.905.043.343 301.203.206 10.179.974.861
6.711.370.505 261.811.074 11.465.933.643
15.386.221.410
18.439.115.222
Aset tidak lancar lainnya merupakan saldo bersih dari total pengeluaran Perusahaan yang bermanfaat dimasa depan dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap. 18. Utang usaha 2015
2014
Pihak berelasi : Kopsurindo Niaga Utama Kopsurindo PT Surveyor Indonesia SGS Sociate General De Surviellance S.A SGS PT Surveyor Carrbon Consulting Indonesia Karyawan
1.044.683.540 429.937.536 174.579.671 126.990.325 109.292.435 112.277.040 4.597.903.510
912.132.279 178.611.033 -
Sub jumlah berelasi :
6.595.664.057
1.090.743.312
6.318.922.236 2.643.904.462 2.181.150.867 1.411.200.000 1.200.817.323 1.014.550.000 720.821.006 659.326.308 642.614.232 591.222.117 490.929.949 238.060.535 176.707.910 145.064.500 107.216.816 79.626.746 61.562.500 8.100.000 18.691.797.507
69.086.016 490.929.949 168.267.476 2.072.329.840 2.800.613.281
Pihak ketiga : PT Bara Aman Nusanjaya APM Terminals PT Omic Consulting Services Indonesia Law Firm Rozi & Partners PT IOL Indonesia PT Cahaya Esa Karunia Optima Total Reasury Jamsostek Pusat PT Ostrada Indonesia CV Udesa PT Kencana Mulya Lestari PT Pratita Prama Nugraha PT Amazing Tour & Travels PT Elixer Reka Digita PPKPGSI Panorama Tours PT Maitri Global Internasional PT DKSH Indonesia CV Berkat Anugerah Jumlah dipindahkan
41
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 18. Utang usaha (lanjutan) 2015
2014
18.691.797.507
2.800.613.281
2.997.382.333
630.283.391 289.149.000 276.250.000 220.000.000 205.749.621 189.686.532 12.892.000 6.144.576.494
Sub jumlah pihak ketiga :
21.689.179.840
10.769.200.319
Jumlah utang usaha
28.284.843.897
11.859.943.632
Jumlah dipindahkan Kopsurindo Niaga Utama PT Surya Sukses Sentosa PT Geger Berkarya PT Indigo Cakrawala PT Telekomunikasi Indonesia. Tbk PT Asaba PT Bangun Sukses Mandiri Lain-lain (dibawah Rp100 juta)
19. Beban yang masih harus dibayar Beban yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari : Beban kerjasama/konsultasi Beban gaji dan tunjangan Beban fasilitas kerja
2015 86.178.448.908 37.658.301.497 6.222.857.623
2014 50.073.215.141 56.416.921.860 33.040.765.920
130.059.608.028
139.530.902.921
20. Pendapatan diterima dimuka Pendapatan diterima dimuka pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 14.146.467.177 dan Rp 13.174.317.351 merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan Perusahaan.
Penerimaan yang belum teridentifikasi Uang muka pelanggan Pendapatan diterima dimuka – operasi
42
2015
2014
13.168.231.485 637.104.049 341.131.643
10.477.150.932 1.010.739.418 1.686.427.000
14.146.467.177
13.174.317.350
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 21. Utang jangka pendek lainnya Utang jangka pendek lainnya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :
Hutang kepada ventura lain Iuran dana pensiun/astek Lain-lain
2015
2014
1.965.002.898 4.625.389.158
2.537.393.993 2.244.148.585 8.390.900.211
6.590.392.056
13.172.442.789
22. Utang afiliasi Utang afiliasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 10.343.255.468 merupakan biaya Pre-Shipment Inspection (PSI) yang dilaksanakan oleh SGS, SA. Yang telah berakhir pada bulan Maret 1997. Penyelesaian terhadap piutang antara Perusahaan dengan SGS, SA. terkait dengan tuntutan SGS, SA. kepada Perusahaan. 23. Kewajiban imbalan paska kerja Perusahaan membentuk kewajiban imbalan pasca kerja didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaria independen yaitu PT Sentra Jasa Aktuaria dalam laporan No. 5830/BPA/III/14 tanggal 20 Februari 2014 untuk Perusahaan Induk, sedangkan Entitas Anak menggunakan jasa PT Dian Artha Tama. Nilai kewajiban aktuaria konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing Rp 35.639.672.478dan Rp 43.530.875.095. Perhitungan aktuaria independen untuk Perusahaan Induk dan Entitas Anak tersebut adalah sebagai berikut : a. Rekonsiliasi asset dan kewajiban yang diakui di laporan posisi keuangan: 2015
2014
Perusahaan Induk: Nilai kini kewajiban Nilai wajar kekayaan
34.863.459.658 (938.812.379)
42.586.687.245 (886.193.993)
Kewajiban imbalan jasa Perusahaan Induk
33.924.647.279
41.700.493.252
1.715.025.199 -
1.830.381.843 -
1.715.025.199 35.639.672.478
1.830.381.843 43.530.875.095
Entitas Anak: Nilai kini kewajiban Nilai wajar kekayaan Kewajiban imbalan jasa Entitas Anak Kewajiban imbalan jasa konsolidasian
43
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 23. Kewajiban imbalan paska kerja (lanjutan) b. Rekonsiliasi atas perubahan kewajiban bersih selama tahun berjalan: 2015 Perusahaan Induk: Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan (kerugian) aktuaria Biaya jasa lalu Beban imbalan kerja Entitas Anak: Beban jasa kini Beban bunga Beban imbalan kerja
2.406.578.214 3.640.952.687 (50.362.892) 5.997.168.009
Beban imbalan kerja konsolidasian
2014 3.261.951.600 2.533.655.877 262.232.001 915.843.000 6.973.682.478
291.976.933 146.430.547 438.407.480
289.452.230 112.134.386 401.586.616
6.435.575.489
7.375.269.094
c. Rekonsiliasi yang menunjukkan mutasi nilai bersih kewajiban dan kekayaan selama satu periode dalam laporan posisi keuangan: 2015 Perusahaan Induk: Kewajiban bersih pada awal tahun Total beban yang diakui dalam laporan laba rugi Biaya bunga Biaya jasa lalu Pembayaran yang dilakukan dalam periode: - Pembayaran iuran - Pembayaran manfaat Keuntungan (kerugian) aktuarial Kewajiban bersih pada akhir tahun Perusahaan Induk
2014
41.700.493.254 (6.706.997.973) 115.761.317 -
29.807.716.198 12.139.113.469 32.903.857 915.843.000
(1.134.246.427) (50.362.892)
(295.540.272) (1.161.775.000) 262.232.001
33.924.647.279
41.700.493.253
Entitas Anak: Kewajiban bersih pada awal tahun Keuntungan (kerugian) biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan (kerugian) aktuarial
1.830.381.842 438.407.480 (553.764.123)
1.328.258.642 401.586.616 100.536.584
Kewajiban bersih pada akhir tahun Entitas Anak
1.715.025.199
1.830.381.842
Kewajiban imbalan pasca kerja konsolidasian
35.639.672.478
43.530.875.095
44
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 23. Kewajiban imbalan paska kerja (lanjutan) d. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g.
Tingkat bunga diskonto Tingkat hasil investasi Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian CSO Metode perhitungan Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
2015 8,90% 8,90% 8,00% Tabel Mortalitas Indonesia 2011 Project Unit Credit 10% tingkat kematian 6% untuk karyawan dibawah 30 tahun dan akan menurun secara linier sampai 0% pada usia 52 tahun.
2014 8,5% 7,0% 8,0% CSO 80 Project Unit Credit 10% tingkat kematian 6% untuk karyawan dibawah 30 tahun dan akan menurun secara linier sampai 0% pada usia 52 tahun.
24. Ekuitas a. Modal saham ditempatkan dan disetor penuh Modal dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No. 35 tanggal 6 Desember 1995 sebanyak 50.000 lembar saham dengan nominal Rp l.000.000 per lembar saham berjumlah Rp 50.000.000.000. Dari modal dasar tersebut, jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh adalah sebesar Rp 25.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut : Lembar saham 21.280 2.600 1.120
Pemerintah Republik Indonesia SGS, SA. PT Sucofindo (Persero)
25.000
Persentase 85,12% 10,40% 4,48%
Nilai 21.280.000.000 2.600.000.000 1.120.000.000
100%
25.000.000.000
b. Cadangan bertujuan Cadangan bertujuan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 103.229.318.848. Cadangan bertujuan dibentuk dari pembagian laba dan hanya akan digunakan untuk tujuan tertentu seperti pembelian aset tetap.
45
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 24. Ekuitas (lanjutan) c. Cadangan umum Cadangan umum dibentuk dari pembagian laba berdasarkan keputusan RUPS, dengan rincian sebagai berikut :
Saldo awal Penambahan dalam tahun berjalan Koreksi cadangan umum (Catatan 34)
2015
2014
383.516.013.026 41.604.462.035 553.077.901
287.087.425.529 96.921.557.838 (492.970.341)
425.673.552.962
383.516.013.026
Pemegang saham menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku 2014 sebesar Rp 109.585.735.516 ditetapkan pembagiannya sebagai berikut : a. Sebesar Rp 10.573.308.270 ditetapkan sebagai dividen tunai b. Sebesar Rp 99.012.427.245 ditetapkan sebagai cadangan modal Penambahan cadangan umum dalam tahun 2014 sebesar Rp 41.604.462.035, merupakan hasil dari Surat Keputusan Para Pemegang Saham tentang Penetapan Penggunaan Laba Perusahaan Perseroan (Persero) PT Surveyor Indonesia Tahun Buku 2014, sebesar Rp 99.012.427.245, namun dikurangi reklasifikasi beban ditangguhkan lainnya sebesar Rp 55.216.250.500 yang berdasarkan keputusan pengadilan telah bersifat final, serta alokasi laba PKBL sebesar Rp 2.191.714.710. Penambahan cadangan umum dalam tahun 2014 sebesar Rp 96.921.557.838 (Rp 55.216.250.500 + Rp 41.705.307.538) merupakan hasil dari Surat Keputusan Pemegang Saham yang diaktekan dalam akte notaris No. 21 tanggal 12 Juni 2014 oleh Surjadi SH, notaris di Jakarta tentang Penetapan Penggunaan Laba Perusahaan Tahun Buku 2013, sebagai berikut : Pemegang saham menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku 2013 sebesar Rp 104.281.317.957 setelah dikurangi senilai beban ditangguhkan lainnya sebesar Rp 55.216.250.500 yang dimasukan sebagai cadangan modal. Maka laba dibagi sebesar Rp 49.065.067.457 ditetapkan pembagiannya sebagai berikut : c. Sebesar 15% atau Rp 7.359.760.119 ditetapkan sebagai dividen tunai d. Sebesar 85% atau Rp 41.705.307.338 ditetapkan sebagai cadangan modal d. Pendapatan komprehensif lain 2015
Keuntungan nilai revaluasi aset tetap Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
Saldo awal
Mutasi tahun berjalan
Saldo akhir
-
(224.456.209.199)
(224.456.209.199)
9.671.754.471 9.671.754.471
(9.781.017.050) 234.237.226.249
(109.262.579) 224.565.471.778
46
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 24. Ekuitas (lanjutan) d.
Pendapatan komprehensif lain 2014
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
Saldo awal
Mutasi tahun berjalan
Saldo akhir
4.808.093.468 4.808.093.468
4.863.661.003 4.863.661.003
9.671.754.471 9.671.754.471
e. Kepentingan non pengendali Merupakan hak minoritas yang dimiliki oleh Kopsurindo atas kepemilikan 1% saham di PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI) dengan rincian sebagai berikut : Modal Saldo Laba Komponen ekuitas lainnya
2015 5.371.250.000 57.055.995.191 583.067.220
2014 5.371.250.000 43.759.153.542 278.075.925
Total Non Pengendali (1%)
63.010.312.411 630.103.124
49.408.479.467 494.084.795
Terdapat 40% kepemilikan pemegang saham PT Synerga Tata Internasional (STI) yang merupakan hak minoritas yaitu: Modal Saldo Laba Komponen ekuitas lainnya Total
2015 2.908.000.000 (9.580.218.982) (6.672.218.982)
2014 2.908.000.000 (8.540.406.668) (5.632.406.668)
Non Pengendali (40%)
(2.668.887.593)
(2.252.962.667)
Kepentingan non pengendali SCCI dan STI
(2.038.784.469)
(1.758.877.873)
47
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 25. Pendapatan usaha Pendapatan usaha jasa berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:
Migas dan Sistem Pembangkit Penguatan Institusi dan Kelembagaan Mineral dan Batu Bara Infrastruktur
2015
2014
354.302.906.410 217.590.612.818 201.239.201.905 76.735.148.080 849.867.869.213
104.436.839.555 290.011.258.788 184.740.429.231 221.585.468.184 800.773.995.758
Pendapatan usaha tahun 2015 dan 2014 diatas termasuk pendapatan kegiatan Man Power Supply (MPS) berupa jasa manajemen (management fee) yang dicatat sebesar persentase tertentu dari jumlah pengeluaran yang bisa ditagihkan kepada pemberi kerja, dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah penggantian biaya Pendapatan
2015
2014
139.550.515.763 7.067.155.030
75.304.618.943 3.379.629.405
26. Beban usaha jasa 2015
2014
Beban usaha jasa terdiri dari : Beban personil Beban fasilitas kerja Beban kerjasama/jasa dan pihak ketiga Beban perlengkapan kerja dan pelaporan Beban perjalanan dinas Beban persiapan pekerjaan proyek
285.543.442.388 122.738.505.653 104.201.946.880 71.573.978.992 54.020.126.638 6.441.442.685
233.270.382.455 98.427.544.074 109.382.290.192 82.045.047.450 58.124.069.963 8.327.444.066
Jumlah beban usaha jasa
644.519.443.236
589.576.778.200
2015
2014
Beban personil Beban fasilitas kerja Beban kerjasama/jasa dan pihak ketiga Beban umum Beban pendidikan, mutasi dan kesejahteraan personil Beban perjalanan dinas Beban pemasaran Beban perlengkapan kerja Beban penelitian dan pengembangan
113.779.841.656 39.628.221.633 21.357.445.893 13.509.984.504 10.662.776.601 7.837.606.927 5.450.975.503 3.055.278.308 2.701.287.979
130.607.016.555 43.518.431.927 18.647.902.462 22.565.640.284 6.721.033.769 8.620.385.285 7.564.015.478 4.180.860.605 1.095.784.515
Jumlah beban pemasaran, umum dan administrasi
217.983.419.004
243.521.070.880
27. Beban pemasaran, umum dan administrasi
48
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 28. Pendapatan lain-lain 2015
2014
9.474.554.978 9.472.334.406 4.943.859.585 56.673.000 23.947.421.970
10.102.766.440 5.578.021.848 624.939.726 16.305.728.014
2015
2014
Biaya klaim dan denda Beban diluar usaha lainnya Kerugian selisih kurs Beban bunga pinjaman dan administrasi bank Beban program kerjasama dan bina lingkungan
16.677.619.489 12.806.089.413 1.214.787.877 2.226.531.605 -
1.724.268.883 1.432.467.419 4.641.795.606 1.170.846.466 872.962.160
Jumlah beban lain-lain
32.925.028.384
9.842.340.534
Pendapatan selisih kurs Bunga deposito, surat berharga dan jasa giro Pendapatan diluar usaha lainnya Keuntungan penjualan aset tetap Jumlah pendapatan lain-lain 29. Beban lain-lain
30. Nilai wajar dari instrumen keuangan Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 2015 Nilai tercatat Aset keuangan Piutang usaha Piutang lain-lain Pendapatan akan diterima Liabilitas keuangan Utang usaha Beban yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Utang jangka pendek lainnya
Nilai wajar
2014 Nilai tercatat
Nilai wajar
238.322.136.143 18.978.301.174 60.236.360.165
238.322.136.143 18.978.301.174 60.236.360.165
210.723.471.421 56.439.186.146 46.608.618.466
210.723.471.421 56.439.186.146 46.608.618.466
317.536.797.482
317.536.797.482
313.771.276.033
313.771.276.033
28.284.843.897 130.059.608.028 14.146.467.177 6.590.392.056
28.284.843.897 130.059.608.028 14.146.467.177 6.590.392.056
11.859.943.632 139.530.902.922 13.174.317.351 13.172.442.788
11.859.943.632 139.530.902.922 13.174.317.351 13.172.442.788
179.081.311.158
179.081.311.158
177.737.606.693
177.737.606.693
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
49
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 30. Nilai wajar dari instrumen keuangan (lanjutan) Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi, selain itu, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-motode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan. 31. Manajemen risiko Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan menghadapi berbagai risiko keuangan seperti dampak dari risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko piutang tak tertagih dan risiko likuiditas. Strategi Perusahaan, toleransi risiko dan filsafat manajemen risiko umum ditentukan oleh manajemen Perusahaan sesuai dengan ekonomi dan kondisi operasi Perusahaan. Risiko nilai tukar Risiko mata uang asing adalah risiko dimana operasi bisnis atau instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs valuta asing. Eksposur Perusahaan terhadap risiko perubahan kurs mata uang asing mungkin berhubungan dengan kegiatan operasi Perusahaan ketika pendapatan atau beban adalah dalam mata uang yang berbeda dari mata uang fungsional Perusahaan, Rupiah. Secara umum, Perusahaan selalu menutup risiko nilai tukar valuta asingnya secara berkala, yaitu dengan cara melakukan penukaran atas mata uang asing serta melakukan penyimpanan mata uang asing bila ada rencana untuk melakukan pembayaran atas transaksi pembelian dengan mata uang asing tersebut diatas. Risiko suku bunga Risiko suku bunga timbul karena nilai relatif aktiva berbunga, yaitu dana yang disimpan pada bank. Mekanisme yang dilakukan adalah simpanan dalam bentuk deposito Rupiah dengan melihat tingkat suku bunga yang tinggi pada suatu bank. Risiko piutang tak Tertagih/risiko kredit Perusahaan melakukan penjualan secara kredit. Risiko kredit adalah kerugian yang mungkin timbul akibat ketidakmampuan atau gagal bayar pelanggan atas piutang yang timbul dari transaksi penjualan tersebut. Perusahaan mengantisipasi risiko kredit para pelanggannya dengan mengelola kebijaksanaan ketentuan pembayaran yang ditawarkan kepada pelanggan dan secara teratur memantau tertagihnya piutang usaha beredar. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah jika suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo secara tunai. Perusahaan tidak memiliki hutang pinjaman kepada pihak ketiga, dan Perusahaan memiliki sisi skema pembayaran transaksi rutin, yaitu dalam waktu 14 hari (dua minggu) sementara untuk transaksi non rutin pembayaran diatur dengan skema uang muka sehingga ketersediaan dana atau arus kas tetap terjaga.
50
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 32. Transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi Pihak-pihak yang berelasi dengan Perusahaan adalah sebagai berikut: Pihak-pihak yang berelasi
Hubungan
Sifat transaksi
Kopsurindo
Koperasi karyawan Perusahaan
Penyewaan kendaraan, jasa pemeliharaan dan kebersihan. Penyedia tenega kerja kontrak
Entitas Anak dari Kopsurindo
Subkontrak atas proyek-proyek jasa konsultasi, inspeksi dan survey
Pemegang Saham
Kerjasama Pre-Shipment Inspection (PSI)
Survindo Group : PT Survindo Dwi Putra PT Survindo Tri Putra PT Survindo Putra Pratama PT Knight Frank Indonesia Societe Generale de Surveillance, SA. (SGS)
33. Permasalahan hukum dan kontinjensi a. Pelaksanaan pekerjaan konsultasi dan pendataan pada Sekretariat Jenderal dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional terindikasi tindak pidana korupsi. Dalam tahun 2010 dan 2011, Perusahaan memperoleh Pekerjaan Konsultasi dan Pemetaan pada Sekretariat Jenderal dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional senilai Rp 131.188.591.180. Atas pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) dan ditemukan adanya indikasi kerugian negara minimal sebesar Rp 55.216.250.500, dengan rekomendasi sebagai berikut : “Memerintahkan rekanan dan pihak-pihak yang melakukan penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang untuk bertanggung jawab dan menyetorkan ke Kas Negara atas kerugian Negara minimal sebesar Rp 55.216.250.500”. Kementerian Pendidikan Nasional telah meminta Perusahaan untuk segera menindaklanjuti dan mempertanggungjawabkan kerugian negara tersebut dan menyetorkannya ke Kas Negara. Setelah meminta pendapat hukum dari Biro Hukum Kementerian BUMN dan 3 (tiga) Kantor Hukum/Pengacara, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk menyetorkan adanya kerugian negara sebesar Rp 55.216.250.500 ke Kas Negara secara mengangsur dalam tahun 2013 dan dibukukan pada Pos Beban Ditangguhkan Lainnya (lihat catatan 15). Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI, Kejakasaan Tinggi DKI Jakarta melakukan penyidikan karena terindikasi adanya dugaan tindak pidana korupsi dan menetapkan beberapa nama dalam jajaran Manajemen Perusahaan sebagai Tersangka. Selanjutnya Pengadilan Tinggi DKI Jakarta melimpahkan kasus tersebut ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan telah selesai menjalani proses persidangan.
51
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 33.
Permasalahan hukum dan kontinjensi (lanjutan) a. Pelaksanaan pekerjaan konsultasi dan pendataan pada Sekretariat Jenderal dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional terindikasi tindak pidana korupsi. (lanjutan) Dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan tersebut pada tanggal 29 September 2014, antara lain menyebutkan bahwa : - Kerugian negara yang dihitung secara jumlah kerugian oleh BPK RI sebesar - Biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan (termasuk setoran ke Kas Negara sebesar Rp. 55.216.250.500) Kekurangan pembayaran yang menjadi tanggung jawab Perusahaan
Rp
116.377.693.690
Rp Rp
101.482.171.109 14.895.522.581
Atas kekurangan pembayaran sebesar Rp 14.895.522.581 diatas, Perusahaan telah melakukan pembayaran di tahun 2015 sesuai dengan surat perintah pelaksanaan putusan Print-93/0.10/Fu.1/04/2015 tanggal 09 April 2015 dan dibukukan sebagai bagian dari biaya klaim dan denda di beban lain-lain. (Catatan 29). b. Ganti rugi Gugatan SGS, SA. : Pada tanggal 20 April 1998, SGS. SA. menggugat ganti rugi Perusahaan sebesar US$ 18.658.732,91 melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Gugatan tersebut berkaitan dengan sisa pembayaran atas kontrak kerja lama Pre-Shipment Inspection (PSI) antara Perusahaan dengan SGS, SA. Sesuai ketentuan kontrak tersebut, sepanjang masa kontrak dari tanggal 1 Agustus 1993 sampai dengan 31 Juli 1995, SGS, SA berkewajiban untuk melakukan global support role, pemeriksaan fisik, penentuan harmonized system dan price comparison. Akan tetapi, kewajiban-kewajiban sebagai mana tercantum dalam kontrak PSI tersebut tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kegiatan global support role tidak seluruhnya dilaksanakan oleh SGS, SA. seperti : bantuan dalam rekrutmen pembukaan cabang, akses data security audit dan alih teknologi. Dengan alasan tersebut, Perusahaan tidak bersedia membayar penuh atas pekerjaan global support role dan melakukan gugatan balik kepada SGS. SA melalui BANI sebesar US$ 634.002.256,79 diantaranya sebesar US$ 500.000.000 merupakan ganti rugi atas transfer teknologi yang tidak dilaksanakan oleh SGS, SA. selama masa kontrak. Sampai dengan saat ini gugatan tersebut belum dapat diproses, karena kedua belah pihak belum menyetorkan biaya sebesar 0,25% dari nilai gugatan sesuai aturan BANI.
52
PT Surveyor Indonesia (Persero) dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) 34. Penyajian kembali Seperti dijelaskan dalam penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) efektif 1 Januari 2015 secara restrospektif, mengharuskan Perusahaan dan entitas anak menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dan laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sehubungan dengan pengungkapan imbalan kerja yang dilakukan terhadap akun-akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tersebut. Berikut ini rincian dampak penerapan PSAK tersebut terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013. Saldo sebelum disajikan kembali
Perubahan
Saldo setelah disajikan kembali
31 Desember 2014 Aset Aset pajak tangguhan Total Aset
20.768.795.858
Liabilitas dan Ekuitas Kewajiban imbalan paska kerja Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan Komponen ekuitas lainnya Kepentingan non pengendali Total Liabilitas dan Ekuitas
30.715.106.167 384.008.983.367 109.585.735.516 (1.758.698.086) 522.551.126.964
12.815.768.927 (492.970.341) 553.077.901
Laba (rugi) komprehensif Beban imbalan paska kerja Pajak tangguhan Pendapatan Komprehensif lain Total Laba (rugi) komprehensif
7.813.185.792 7.346.999.156 15.160.184.948
20.768.795.858
Saldo sebelum disajikan kembali
3.203.942.232 3.203.942.232
23.972.738.090
23.972.738.090 43.530.875.094
(9.671.754.471) (179.787)
383.516.013.026 110.138.813.417 (9.671.754.471) (1.758.877.873)
3.203.942.229
525.755.069.193
(1.377.610.303) (183.364.245) (4.863.661.003) (6.424.635.551)
6.435.575.489 7.163.634.911 (4.863.661.003) 8.735.549.397
Perubahan
Saldo setelah disajikan kembali
31 Desember 2013 Aset Aset pajak tangguhan Total Aset
13.421.796.702 13.421.796.702
1.765.812.225 1.765.812.225
15.187.608.927 15.187.608.927
24.072.725.940 287.087.425.529 104.281.317.957 (1.133.545.612) 414.307.923.814
7.063.248.899 (492.970.341) (492.970.341) (4.808.093.468) 3.627.134 1.272.841.883
31.135.974.839 286.594.455.188 103.788.347.615 (4.808.093.468) (1.129.918.478) 415.580.765.696
Liabilitas dan Ekuitas Kewajiban imbalan paska kerja Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan Komponen ekuitas lainnya Kepentingan non pengendali Total Liabilitas dan Ekuitas
53
PT.Surveyor Indonesia Graha Surveyor Indonesia Jl. Gatot Subroto Kav. 56 Jakarta 12950 - Indonesia Telp: 62-21 526 5526 Fax: 62-21 5265525