New Spirit. New Hope.
Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan Annual Report
2015
2015
2015
Gapura di
Laporan Tahunan Annual Report
Gapura in
2015
Laba Tahun Berjalan Net Income for the Year
Pendapatan Revenue
54% 9%
Aset Assets
1.318,82
26% 1.004,77
New Spirit. New Hope.
dalam miliar Rp in billion Rp
Cabang Stations
54
GSE Bermotor Motorized GSE
957
Maskapai Airlines
55
Penerbangan Flights
276.564
Ton Cargo Tons Cargo
New Spirit. New Hope. PT Gapura Angkasa DAPENRA Building, 1st FL. Jl. Angkasa, Blok B - 12, Kav. 8 Kota Baru Bandar Kemayoran Jakarta 10610 - Indonesia
53,79
158.947
Armada Teknologi Mutakhir State-of-the-Art Fleet
Aircraft Towing
Ground Power Unit
Tractor Wide Body
180 KVA
High Lift Loader
Bendibelt
4/14
2/8
4/14
1/2
Beroperasi/Pesanan Operating/Order
Beroperasi/Pesanan Operating/Order
Beroperasi/Pesanan Operating/Order
Beroperasi/Pesanan Operating/Order
Kegiatan operasi penunjang penerbangan di bandar udara sangat kompleks, dan PT Gapura Angkasa menyadari bahwa faktor keselamatan dan keamanan penerbangan serta kepuasan pelanggan harus tetap menjadi prioritas utama. In view of the complexity of flight support activities at airports, Gapura recognizes that flight safety and security as well as customer satisfaction must always remain its main priorities.
Gapura membukukan kinerja keuangan menggembirakan untuk tahun buku 2015. Namun terlebih penting lagi, 2015 adalah tahun dimana manajemen baru Gapura melaksanakan program-program transformasi bisnis yang bertumpu pada lima pilar utama: People, Process, Premises, Brand dan Technology. Berbagai inisiatif strategis telah dilakukan, termasuk langkah Rebranding yang ditandai peluncuran logo baru Gapura, menggarisbawahi kesiapan Gapura melangkah maju dengan semangat baru menuju pencapaian visi baru menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia.
New Spirit. New Hope. Gapura posted an encouraging financial performance for 2015. More importantly, 2015 is the year in which Gapura’s new management implemented the business transformation program that is based on five main pillars: People, Process, Premises, Brand and Technology. The Company has carried out various strategic initiatives, including rebranding, as reflected in Gapura’s new logo, which underlines Gapura’s readiness to move forward with renewed vigor to achieve its new vision of becoming a world-class ground handling company.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
1
Daftar Isi Contents
Gapura di 2015 Gapura in 2015
18 Wilayah Operasi Operational Areas
1 Latar Belakang Tema Theme Background
20 Struktur Organisasi Organizational Structure
4 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
22 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
6 Profil Perusahaan Corporate Profile 6 Identitas Baru New Identity 7 Visi, Misi Vision, Mission 8 5-Drivers Gapura 5-Drivers Gapura 10 Sekilas Gapura Gapura at a Glance 12 Jejak Langkah Milestones 14 Produk dan Jasa Product and Service
2
34 Laporan Manajemen Management Report 36 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
25 Profil Direksi Board of Directors Profile
42 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
28 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
50 Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
29 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications 30 Peristiwa Penting 2015 2015 Event Highlights
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
52 Tinjauan Bisnis & Operasional Business and Operational Review
110 Klien Kami Client List
60 Tinjauan Pendukung Bisnis Business Support Review 60 TI Mendorong Transformasi IT Driven Transformation
63 SDM sebagai Sumber
Daya Pertumbuhan Human Capital as Growth Resources
70 Tinjauan Keuangan Financial Review 76 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 82 Rapat Umum Pemegang Saham General Shareholders Meeting (GSM)
90 Direksi The Board of Directors 95 Komite Audit Audit Committee 99 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 100 Kode Etik Code of Ethics 102 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 105 Data Perusahaan Corporate Data 106 Armada Fleet
111 Alamat Kantor Cabang Branch Office 115 Pejabat Senior Senior Management 116 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura Angkasa Statement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa 117 Laporan Keuangan Financial Report
86 Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
3
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Angka pada tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Indonesia (Dalam Rp Juta, kecuali disebut khusus)
Numerical notation in all tables and graphs are in Indonesia
2015
2014
2013
(in Million Rupiah, or otherwise stated)
Pendapatan Usaha
1.318.818
1.210.443
1.092.668
Beban Usaha
1.233.475
1.195.408
1.038.202
Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
85.344
15.035
54.466
Income (Loss) from Operations
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
(7.458)
47.925
14.857
Other Income (Expenses) - Net
Laba Sebelum Pajak
77.885
62.960
69.323
Profit Before Tax
(24.089)
(27.769)
(25.670)
Tax Expenses
53.796
35.191
43.652
Net Income for the Year
8.746
13.698
-
Other Comprehensive Income
62.542
48.889
43.652
Total Comprehensive Income
Beban Pajak Laba Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif Lain Jumlah Pendapatan Komprehensif
Operating Revenues
Jumlah Aset Lancar
382.949
335.070
282.011
Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
621.818
461.127
463.520
Total Non-Current Assets
1.004.767
796.197
745.530
Total Assets
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
249.020
202.871
255.442
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
355.776
255.897
183.906
Total Non-Current Liabilities
Liabilitas Sewa Pembiayaan
176.422
Jumlah Aset
Lease Liabilities
Jumlah Liabilitas
604.796
458.768
439.348
Total Liabilities
Modal Ditempatkan dan Disetor
215.040
215.040
215.040
Issued and Fully Paid Capital
Komponen Ekuitas Lainnya
184.931
122.389
91.142
Other Components of Equity
Jumlah Ekuitas
399.971
337.429
306.182
Total Equity
1.004.767
796.197
745.530
Total Liabilities and Equity
64.492
(47.036)
101.138
Cash Flows Provided by Operating Activities
Arus Kas Digunakan dari Aktivitas Investasi
(14.590)
13.227
(118.372)
Cash Flows Provided by (Used in) Investing Activities
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
(24.000)
21.260
-
Cash Flows Provided by (Used in) Financing Activities
10,9
10,0
10,7
EBITDA Margin (%)
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi
Rasio
Ratios
EBITDA Margin (%) Marjin Laba Usaha (%)
6,5
1,2
5,0
Operating Income Margin (%)
Marjin Laba Bersih (%)
4,7
4,0
4,0
Net Income Margin (%)
Tingkat Pengembalian Aktiva (%)
6,7
4,4
5,9
Return on Assets (%) Return on Equity (%)
13,4
10,4
14,2
Rasio Lancar (%)
Tingkat Pengembalian Ekuitas (%)
153,8
165,2
110,0
Current Ratio (%)
Debt to Equity Ratio (%)
101,2
136,0
143,4
Debt to Equity Ratio (%)
50,3
57,6
58,9
Debt to Asset Ratio (%)
Debt to Asset Ratio (%)
4
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pendapatan Usaha (Rp juta) Operating Revenue (Rp million)
Laba Tahun Berjalan (Rp juta) Net Income for the Year (Rp million) 53.796
1.318.818 1.210.443 1.092.668
43.652 35.191
2013
2014
2015
Jumlah Aset (Rp juta) Total Assets (Rp million)
2013
2014
2015
Jumlah Ekuitas (Rp juta) Total Equity (Rp million) 399.971
1.004.767 337.429 745.530
2013
796.197
2014
306.182
2015
2013
2014
2015
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
5
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social responsibility Corporate Data Financial Report
Identitas Baru New Identity
Shared Success Kami percaya bahwa dengan menyediakan solusi layanan kelas dunia, kami dapat memberdayakan para pelanggan untuk mencapai kinerja terbaik, sekaligus memastikan pertumbuhan laba dan bisnis berkelanjutan bagi Gapura.
6
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Our Distinguishing Beliefs We Empower our customers to achieved high performance. Collaboration spirit; our customer’s success is our success. Our progressive culture ensures we deliver cutting edge solutions. People are our greatest asset and backbone of our organization.
Visi Vision
Menjadi penyedia jasa ground handling dan jasa terkait lainnya di bandar udara dengan kualitas layanan kelas dunia (To Provide World-Class Airport Services). To be a service-oriented organization that is the catalyst that enables our customers to deliver their service promises every day.
Misi Mission
Sebagai perusahaan penyedia jasa ground handling dan jasa terkait lainnya di bandar udara, guna berkontribusi positif dalam integrasi bisnis jasa penerbangan nasional Providing professional world-class ground handling services that delight our customers, deliver growth and profit for our stakeholders, and help progress the airport service industry.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
7
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
5-Drivers Gapura 5-Drivers Gapura
8
PEOPLE
PROCESS
Perseroan terus membentuk sumber daya manusia dengan karakter “passion, responsive, sincere, affable, consistent” melalui rekrutmen, pelatihan dan pemberdayaan yang berkelanjutan.
Perseroan terus mengembangkan organisasi yang mampu “multi tasking” dengan “simplified business process” guna meningkatkan kecepatan, efisiensi dan akurasi kegiatan ground handling.
The Company creates a pool of human resources that possess the mentality of “passion, responsiveness, sincerity, affability & consistency” through ongoing efforts in recruitment, training and development.
The Company continues to develop an organization that is capable of conducting “multitasking” alongside “simplified business processes” in order to improve the speed, efficiency and accuracy of its ground handling activities.
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Untuk mencapai visi sebagai “penyedia jasa ground handling dengan kualitas kelas dunia” sejak tahun 2014 Perseroan melakukan transformasi bisnis, yang dijabarkan menjadi 5 komponen pendorong transformasi, dikenal sebagai “5 Drivers” yang terdiri dari: To realize its vision of being a “ground handling services provider of world-class quality”, the Company since 2014 has undertaken a business transformation journey, in line with the following five components known as the “5 Drivers” of transformation, consisting of:
PREMISES
TECHNOLOGY
Perseroan terus melakukan investasi peremajaan peralatan GSE berteknologi mutakhir yang “eco friendly” untuk meningkatkan efiesiensi biaya operasi dan produktivitas hasil produksi.
Perseroan terus berupaya menjadi IT-based organization melalui penerapan state-of-the-art technology yang tepat guna untuk mengoptimalkan proses-proses operasional ground handling.
Perseroan terus melakukan “brand engagement” agar karyawan memahami semboyan baru Gapura “Shared Success” serta diaktualisasikan dalam aktivitas karyawan seharihari.
The Company strives to become an IT-based organization through the utilization of appropriate state-of-the-art technology to fully optimize ground handling operations.
The Company continues to engage in “brand engagement” to socialize its tagline motto of ‘Shared Success’ among its employees so as to be manifested in their day-to-day activities.
The Company continues to invest in revitalizing its GSE fleet with the latest in advanced technology “eco friendly” units in order to improve on the efficiency of its operational costs, as well as productivity.
BRAND
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
9
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Sekilas Gapura Gapura at a Glance
Gapura adalah perusahaan patungan, yang didirikan pada 26 Januari 1998 oleh tiga BUMN yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero), bergerak di bidang usaha jasa ground handling dan kegiatan usaha lainnya yang menunjang usaha penerbangan di bandar udara. Gapura is a joint-venture company that was established on January 26, 1998 by three State-Owned Enterprises, namely PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero). The Company is engaged in the business of ground handling services and other business activities that support the aviation business at the airport. Pada awalnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia melaksanakan ground handling sendiri, namun mengingat kebutuhan layanan profesional dan tuntutan hasil kerja yang optimal tanpa mengabaikan unsur keamanan, keselamatan, kehandalan dan ketepatan waktu, maka Garuda menyerahkan kegiatan ground handling ke pihak lain agar dapat berkonsentrasi pada operasional pesawat udara. Dari sinilah asal mula pendirian PT Gapura Angkasa. Per tanggal 9 Desember 2014 struktur kepemilikan saham Gapura Angkasa adalah Garuda Indonesia (58,75%), Angkasa Pura II (31,25%) dan Angkasa Pura I (10%). Garuda Indonesia initially carried out ground handling by themselves. However, given the need for professional services and the demand for optimum results without neglecting security, safety, reliability, and timeliness; Garuda decided to handover ground handling activities to other parties so as to focus on its airline operations. This is the origins of the founding of PT Gapura Angkasa. As of December 9, 2014, Gapura Angkasa’s shareholders consist of Garuda Indonesia (58.75%), Angkasa Pura II (31.25%) and Angkasa Pura I (10%).
10
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
ground handling berpedoman pada standar
Ground handling activities are based on global service
pelayanan global dari International Air Transportation
standards prescribed by the International Air Transportation
Association (IATA) dimana Gapura menjadi anggota, sehingga
Association (IATA) of which Gapura is a member and thereby
Gapura dipercaya maskapai nasional maupun internasional di
trusted by national and international airlines at the 53 airports
53 bandar udara tempat Perseroan saat ini beroperasi.
that the Company currently operates in.
Layanan Gapura saat ini terus berkembang dari ground
Gapura’s services continue to grow from ground handling
handling ke jasa warehousing, pengelolaan executive lounge,
to warehousing services, executive lounge management,
jasa hospitality atau passenger service assistant, serta
hospitality services and passenger service assistance, as well
learning center.
as the learning center.
Kegiatan
2015 Business Leverage
• Re-Branding • HC Transformation • Competency Development • GSE Augmentation & Rejuvenation • GSE Simplification & Clustering • Operation Control System • Minimum Charge on Low Frequency Stations • New APB for CGK-T3
2016 Business Leverage
• Re-Branding (2) • HC Transformation (2) • Individual & Group Performance • Competency Development (2) • GSE Augmentation & Rejuvenation (2) • GSE Simplification & Clustering (2) • Operation Control System (2) • GSE Maintenance Business • Unscheduled Flight Handling • New Line of Business • Ground Breaking for Own Office
2017
Operational & Service Excellence • Engaged Employee • Hub Control & Dashboard • GSE Simplification & Clustering (3) • Operation Control System on other Stations • SKYTRAX Five Star Ground Handling • Younger GSE Fleet • Improved Business Segments Profitability
2018 Business Excellence
• Improve Financial Performance • EBITDA margin 15% • Non-Core Business Spin-Off • Enhanced Business Portfolio • Overseas JV
2019 World Class
• Top 50 Best Companies in Indonesia for Creating Leaders • IATA Approved Training Center • IT Based Organization
Seiring dengan corporate action Garuda Indonesia menjadi
In line with Garuda Indonesia’s corporate action to become
pemegang saham mayoritas, manajemen Perseroan menyusun
the Company’s majority shareholder, Gapura Angkasa’s
perencanaan baru bagi masa depan Gapura. Strategi
management prepared a new plan for the future. The
transformasi jangka panjang Perseroan untuk periode tahun
Company’s long-term transformation strategy for the 2015 –
2015 – 2019 yang mengarah pada pertumbuhan secara
2019 period is directed towards the gradual transformation
bertahap menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas
into a world-class ground handling company.
layanan kelas dunia.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
11
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Jejak Langkah Milestones
1999-2000
1998
Perseroan beroperasi di 20 Bandara dengan 14 section pelayanan (ref. IATA SGHA 1998)
Januari
Perseroan didirikan (Akta Pendirian No. 32) tanggal 26 Januari 1998
The Company operates in 20 airports offering 14 section services (ref. IATA SGHA 1998)
January
Establishment of the Company (Deed No. 32) on January 26, 1998
2014
April
Perseroan melayani section 6 (ref. IATA SGHA 1998)
April
The Company provides 6 section services (ref. IATA SGHA 1998)
2005 Mengoperasikan Pergudangan Internasional CGK Operates the International Warehousing business at CGK
2009 • Mendapatkan Sertifikasi "ISAGO" • Memperoleh “SNI Award” • Obtained the “ISAGO” Certification • Obtained the “SNI Award”
12
• Memperluas jaringan pelayanan (area operasi) hingga 45 Bandara • Memperoleh Penghargaan Pelayanan Publik Prima dari Kementerian Perhubungan • Menetapkan business turnaround strategy • Memperkenalkan program cost effective melalui business process transformation dengan hasil efisiensi Rp75 miliar • Peninjauan safety program • Recurrent training • Restrukturisasi Organisasi, termasuk project liquidation (GSE maintenance, Logistic, Smart Handling) dan set up SBU Others business • Pengaplikasian Information System SAP untuk FiCo Modul (Finance and Controlling) yang dimulai 1 Oktober 2014 • Maskapai luar negeri baru: Royal Brunei, China Southern, Dragon Air (DPS) dan Oman Air (CGK) • Memperoleh “The Best Ground Handler Around the World 2014” dari China Airlines, “The Best Top Ten Ground Handler 2014” dari Xiamen Air, dan “The Best First Quarterly in Ocean Region and The Best Ground handler 2014 di area Asia Tenggara/Oceania dari Korean Air. • Pembukaan 10 cabang baru untuk Garuda G/H Services (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW, MJU, FLZ, SWQ, AMQ, dan PSU)
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
• Expanded its area of operations to cover 45 airports • Received the ‘Pelayanan Publik Prima’ Award from the Ministry of Transportation • Setup business turnaround strategy • Introduction of a cost effective program through business process transformation resulting greater efficiency amounting to Rp 75 billion • Review safety program • Recurrent training • Organization Restructuring, including project liquidation (GSE maintenance, Logistics, Smart Handling) and set up SBU Other businesses • Applying Information System SAP for FiCo Module (Finance and Controlling) starting from October 1, 2014 • New International Customers: Royal Brunei, China Southern, Dragon Air (DPS) and Oman Air (CGK) • The Best Ground Handler Around the World 2014 from China Airlines, The Best Top Ten Ground Handler 2014 from Xiamen Air, and The Best First Quarter in the Oceania Region and The Best Ground handler 2014 for the areas of Southeast Asia/Oceania from Korean Air. • Opening 10 new branches for Garuda G/H Services (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW, MJU, FLZ, SWQ, AMQ, and PSU)
2001
2004
2003
Mengoperasikan Pergudangan Domestik CGK
Memperoleh Sertifikasi atas penerapan SMM ISO 9001:2000
Operates the Domestic Warehousing business at CGK
Obtained an SMM ISO 9001:2000 certification
• Melakukan "Corporate Turn Around" • Diversifikasi Produk untuk segmen LCC “SMART HANDLING” • Engaged in a “Corporate Turn Around “ • Product diversification into LCC ”SMART HANDLING”
2015 • Implementasi Information System SAP HCM Payroll Module • Handling ATR Garuda di Pangkalanbun, Ketapang dan Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, dan Langgur • Launching Gapura Learning Center tanggal 23 Maret 2015 • Handling Tiger Airways di CGK, DPS, dan SUB, Air Asia Berhad di BTJ dan PNK, Nam Air di PGK dan TJQ, Kalstar di DPS, Express Air di CGK, Citilink di PNK dan MDC, Air Asia-X di DPS, Garuda di TKG, dan Jetstar di PLM dan PKU. • Penandatanganan GSE Leasing Agreement tanggal 1 Juni 2015 • Zero Accident / Incident di bulan Maret, April, Mei, dan Juni • Implementasi New Brand, New Colour Scheme tanggal 7 Mei 2015 • Implementasi e-Procurement mulai September 2015 • GSE baru dengan Livery baru : GPU (2), HLL (4), ATW (4), PBS (6), BendiBelt (1) • Handling pesawat Boeing B787 Dreamliner di DPS (JAL, Qatar, Royal Brunei) • Peresmian GSE baru dengan Livery baru (ATW) tanggal 15 September 2015 • Kick Off Operation Control System tanggal 8 Oktober 2015
• Implementation of Information System SAP HCM Payroll Module • Handled Garuda’s ATR aircraft at Pangkalanbun, Ketapang and Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, and Langgur • Official launch of Gapura Learning Center on March 23, 2015 • Handled Tiger Airways at CGK, DPS, and SUB; Air Asia Berhad at BTJ and PNK; Nam Air at PGK and TJQ; Kalstar at DPS; Express Air at CGK, Citilink at PNK and MDC; Air Asia-X at DPS; Garuda at TKG; and Jetstar at PLM and PKU. • Signing of GSE Leasing Agreement on June 1, 2015 • Achieved Zero Accident / Incident during March, April, May and June • Implementation of New Brand and New Colour Scheme on May 7, 2015 • Implementation of e-Procurement beginning in September 2015 • New GSE units in new livery: GPU (2), HLL (4), ATW (4), PBS (6), BendiBelt (1) • Handled Boeing B787 Dreamliner aircraft at DPS (JAL, Qatar, Royal Brunei) • Official inauguration of new GSE (ATW) with new livery on September 15, 2015 • Kick Off Operation Control System on October 8, 2015
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
13
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Produk dan Jasa Product and Service
Ground handling atau airport services mencakup pelayanan
Ground handling or airport services comprise of passenger,
terhadap penumpang, bagasi, cargo dan pos yang diangkut
baggage, cargo and postal services that are transported
pesawat udara, serta penyediaan peralatan untuk membantu
by aircraft, as well as providing equipment to support the
pergerakan pesawat di darat selama berada di bandar udara,
movement of aircraft on land while at the airport, both for the
baik di fase kedatangan maupun keberangkatan.
arrival and departure phases.
Bidang usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No.
The Company’s business fields, as stipulated in Deed No. 2
2 tanggal 1 September 2010 merupakan pengembangan dari
dated September 1, 2010, are derived from the standards
standar yang ditetapkan IATA Airport Handling Manual, 810
prescribed in the IATA Airport Handling Manual, 810 Annex A
Annex A tahun 1998, yaitu kini mencakup:
of 1998, include:
1. Representation and Accommodation
1. Representation and Accommodation
2. Load Control, Communication and Departure Control
2. Load Control, Communication and Departure Control
System (DCS)
System (DCS)
3. Unit Load Device (ULD) Control
3. Unit Load Device (ULD) Control
4. Passenger and Baggage
4. Passenger and Baggage
5. Cargo and Post Office Mail
5. Cargo and Post Office Mail
6. Ramp Service
6. Ramp Service
7. Aircraft Servicing
7. Aircraft Servicing
8. Fuel and Oil
8. Fuel and Oil
9. Aircraft Maintenance
9. Aircraft Maintenance
10. Flight Operation and Crew Administration
10. Flight Operation and Crew Administration
11. Surface Transport
11. Surface Transport
12. Catering Service
12. Catering Service
13. Supervision and Administration
13. Supervision and Administration
14. Airport Security
14. Airport Security
15. Warehouse and Logistic
15. Warehouse and Logistic
16. Ground Handling Consultant
16. Ground Handling Consultant
17. Pendidikan dan Pelatihan serta penyediaan tenaga ahli
17. Education and Training as well as providing ground
ground handling
handling experts
Secara garis besar pendapatan Perseroan diperoleh dari 3
Overall, the Company’s revenues derive from 3 business fields,
bidang usaha, yaitu ground handling, warehousing, dan jasa-
namely: ground handling, warehousing, and aviation support
jasa penunjang penerbangan di bandar udara.
services at airports.
14
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
01
Ground Handling
Layanan ground handling Perseroan dikelompokkan sesuai
The Company’s ground handling services are grouped according
segmen maskapai atau jenis penerbangan yang dilayani, yaitu:
to the airline or type of flight served, namely:
• VVIP Handling
• VVIP Handling
• Premium Handling
• Premium Handling
• LCC Handling
• LCC Handling
• Charter/Unschedule/Adhoc Flight
• Charter/Unscheduled/Adhoc Flight
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
15
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Produk dan Jasa Product and Service
02
Warehousing
Layanan warehousing dan cargo handling Perseroan didukung
The Company’s warehousing and cargo handling services
dengan teknologi mutakhir untuk memastikan seluruh proses
are backed by the latest technology to ensure that all work
pekerjaan dilakukan secara aman dan efisien. Pelayanan
processes are safe and efficient. These warehousing services
warehousing Perseroan tersedia di bandara Soekarno-Hatta,
are available at Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng.
Cengkareng.
16
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
03
Hospitality and Learning Center
Berbeda dengan dua bidang usaha utama Gapura yang terkait
In contrast to Gapura’s two main businesses that are
dengan operasi penerbangan di airside (sisi udara) bandar udara,
associated with airside airport flight operations, flight support
maka kegiatan jasa-jasa penunjang penerbangan berada di
services are situated on the landside, specifically within the
landside (sisi darat) terutama di gedung terminal bandar udara.
airport terminal buildings.
• Executive Lounge
• Executive Lounge
Gapura
memperluas
layanan
dengan
menyediakan
Gapura expanded its services by providing executive lounges
executive lounges di beberapa bandara: Terminal 1C
at a number of airports, namely: Terminal 1C CGK airport, the
bandara CGK; Departure Hall bandara PNK dan Ground Floor
Departure Hall at PNK airport and the Ground Floor of the
bandara PKU. Lounge Gapura menawarkan kenyamanan,
PLM airport. The Gapura Lounge offers total comfort, a calm
lingkungan yang tenang, fasilitas telepon, internet akses
environment, telephone facilities, wireless internet access,
tanpa kabel serta sajian minuman dan makanan ringan.
as well as a selection of drinks and light snacks.
• Hospitality
• Hospitality
Layanan hospitality atau Passenger Service Assistant
Hospitality services or Passenger Service Assistance (PSA)
(PSA) terdiri dari layanan meet & greet assistance, check in
comprise of meet & greet assistance, check in assistance, visa
assistance, visa & immigration assistance, baggage claim
& immigration assistance, baggage claim assistance, customs
assistance, customs clearance assistance, limousine services,
clearance assistance, limousine services, and international
dan international events. Tersedia untuk proses kedatangan,
events services. Arrival processing, transit, or departure services
transit atau keberangkatan di bandara CGK, DPS, JOG dan PNK.
at the CGK, DPS, JOG and PNK airports are also provided.
Awalnya layanan hanya ditujukan untuk penumpang
These services were initially intended for passengers of Garuda
Garuda Indonesia, namun digunakan juga oleh maskapai
Indonesia only, but they are now available for customers of
internasional (Korean Air, Japan Airlines) dan hotel bintang
other international airlines (Korean Air, Japan Airlines) and
5 (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) serta pelanggan
5-star hotels (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) as well
korporat dan individu lain. Hospitality Gapura telah
as other corporate and individual customers. Gapura hospitality
tergabung ke dalam The Concierge Society of Indonesia.
has been incorporated into The Concierge Society of Indonesia
• Learning Center
• Learning Center
Gapura Learning Center telah ditingkatkan menjadi unit bisnis
Gapura Learning Center has been upgraded into a business
yang memberi pelatihan untuk pihak eksternal bidang basic
unit that provides training to external parties in the field of
airport handling management, basic frontliner, grooming &
basic airport handling management, basic frontline services,
etiquette, aviation security, cargo and mail, dangerous goods,
grooming & etiquette, aviation security, cargo and mail,
dan Ground Support Equipment (GSE) operator.
dangerous goods, and Ground Support Equipment (GSE) operations.
Lulusan Gapura Learning Center memperoleh sertifikat
Graduates of Gapura’s Learning Center receive a certificate
dan SKP (Surat Kecakapan Personel) dari Kementerian
and Personnel Proficiency Certification (SKP) from the
Perhubungan yang merupakan lisensi resmi untuk bekerja
Ministry of Transportation, which is an official license to work
di kebandarudaraan dan maskapai penerbangan.
at airports and airlines. Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
17
01
Corporate Profile Management report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social responsibility Corporate Data Financial report
Wilayah Operasi
Makassar (UPG)
Operational Areas
56
Balikpapan (BPN)
Penerbangan Flights
3
Pelanggan Customers
35
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. Melayani 56 Flight/hari dari 3 customer. Ada dua customer untuk penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional.
Sabang
Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Handled 56 flights/day from 3 customers, 2 for domestic flights and 1 for international flights.
Lhokseumawe Pinangsori
Aceh
Penerbangan Flights
4
Pelanggan Customers
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. Melayani 35 Flight/hari dari 4 customer. Ada tiga customer untuk penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional. Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Handled 35 flights/day from 4 customers, 3 for domestic flights and 1 for international flights.
Medan Putusibau
Meulaboh Ketapang
Batam
Gunung Sitoli
Palembang
Sorong
Manado
Manokwari Biak
Pangkal Pinang
Padang
Jayapura Pontianak
Balikpapan Luwuk
Pekanbaru Bengkulu Jambi
Pangkalanbun Ambon
Banjarmasin
Tanjung Pandan
Mamuju Denpasar
Tanjung Karang
Makassar Bima
Jakarta (CGK) Bandung
Semarang Solo
Surabaya Jember Banyuwangi
Jakarta (CGK) Penerbangan Flights
18
Pelanggan Customers
Merupakan Cabang Utama yang memiliki kapasitas untuk menangani pesawat dari semua tipe pesawat, baik wide body maupun narrow body, termasuk type pesawat A-380. Melayani 250 Flight/hari dari 18 customer. Ada empat customer untuk penerbangan domestik dan 14 untuk penerbangan internasional. Main Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft, including the A-380. Handled 250 flights/day from 18 customers, 4 for domestic flights and 14 for international flights.
18
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Bau bau Pomalaa
Yogyakarta
Jakarta (HLP)
250
Langgur
Lombok Sumbawa Tambolaka Labuan Bajo
Denpasar (DPS)
96
Penerbangan Flights
Ende
Saumlaki Kupang
Surabaya (SUB)
19
Pelanggan Customers
Merupakan Cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. Melayani 96 Flight/hari dari 19 customer. Ada dua customer untuk penerbangan domestik dan 17 untuk penerbangan internasional. Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Handled 96 flights/day from 19 customers, 2 for domestic flights and 17 for international flights.
Merauke
96
Penerbangan Flights
Medan (KNO)
5
Pelanggan Customers
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. Melayani 96 Flight/hari dari 5 customer. Ada empat customer untuk penerbangan domestik dan satu untuk penerbangan internasional. Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft, except the A-380. Handled 96 flights/day from 5 customers, 4 for domestic flights and 1 for international flights.
51 Penerbangan Flights
5
Pelanggan Customers
Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380. Melayani 51 Flight/hari dari 5 customer. Ada dua customer untuk penerbangan domestik dan tiga untuk penerbangan internasional. Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft, except the A-380. Handled 51 flights/day from 5 customers, 2 for domestic flights and 3 for international flights.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
19
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Struktur Organisasi Organizational Structure
per 5 Februari 2016
as of 5 February, 2016
Head of Internal Auditor
Direktur Utama (President & CEO)
BOARD OF DIRECTORS
Admin & Financial Lead Auditor
Direktur Operasi (EVP Operation Services)
Commercial & Operation Lead Auditor
Direktur Keuangan (EVP Finance Services)
Direktur Strategi & SDM (EVP Strategy & HC Services)
SBU
SM Business Relationship Corporate Secretary VP Commercial Services
VP Operation Services
VP Maint & Eng Services
VP Financial Analysis & Budgeting
VP Accounting & Risk Management
VP Treasury
VP Human Capital
VP Procurement
VP Corp Plan & IT Support
SM General Affair & Public Relation SM Contract
SM Passenger Services
SM Maintenance
SM Fin Analysis & Management Report
SM Accounting
SM Cash Management
SM HC Planning & Learning Dev
SM Purchasing
SM Strategic Planning
SM Customer Relation
SM Baggage & Cargo Services
SM Engineering
SM Budgeting
SM Asset & Risk Management
SM Account Rec & Tax Management
SM HC Admin Compensation & Benefit
SM Compliance
SM IT Support
SM Legal
Head of Safety Security & Quality Assurance
SM Ramp Operation Services
SM Corporate Culture
SM Quality & Standardization
SM Aviation Safety & Security
Head of Inspector/Inspector Safety Services & Quality
20
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
SM Outsourcing Management
Kantor Cabang (Branch Offices)
Kantor Perwakilan (Representative Offices)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
21
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Capt. Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 22 November 2013. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur Operasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Sebelumnya di Garuda Indonesia Beliau menjabat VP Corporate Quality, Safety & Environment Management, VP Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM Incident Management, GM Incident Investigation, Company Check Pilot Boeing 737 Strata III, GM Flight Standard, Manager Company Operating Procedure, Manager Technical, Pilot Boeing 737, Simulator Instructor Boeing 737, Captain Narrow Body, Senior Flight Offier Wide Body, Copilot DC-9, dan Junior Copilot DC-9. Memulai karir sebagai penerbang di Garuda Indonesia sejak 27 November 1981. Novianto Herupratomo lahir di Malang 25 November 1959, lulusan Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara (LPPU) Curug pada 1981. Serving as President Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he serves as Operations Director at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. His previous positions with Garuda Indonesia were as VP for Corporate Quality, Safety & Environment Management, VP for Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM Incident Management, GM Incident Investigation, Company Check Pilot Boeing 737 Strata III, GM Flight Standard, Manager Company Operating Procedure, Manager Technical, Pilot of the Boeing 737, Simulator Instructor for the Boeing 737, Captain for Narrow Body, Senior Flight Officer for Wide Body, Copilot DC-9, and Junior Copilot DC-9. He began his career as a pilot with Garuda Indonesia from November 27, 1981. Novianto Herupratomo was born in Malang on November 25, 1959, and graduated from the Air Transportation Educational Institute, Curug, in 1981.
22
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Yushan Sayuti Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris sejak 22 November 2013. Pada saat bersamaan Beliau juga menjabat Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero) pada periode 10 April 2013 sampai dengan 10 November 2015. Sebelumnya di TNI AU Beliau menjabat Panglima Komando Operasi II berkedudukan di Makassar, Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Komandan Polisi Militer, Kepala Dinas Survey dan Pemotretan Udara, Kepala Pusat Komando Pengendalian Markas Besar AU, Komandan Lanud Sulaiman Bandung, perwira di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara, Komandan Skadron Udara 4, Instruktur Wing Pendidikan 1, dan perwira penerbang Skadron Udara 17. Yushan Sayuti lahir di Pariaman 19 Maret 1952, lulusan Akademi Angkatan Udara pada 1976 dan Sekolah Penerbang TNI AU pada 1980. Serving as Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he also served as Operations Director at PT Angkasa Pura I Persero) for the period April 10, 2013 to November 10, 2015. A career officer in the Indonesian Air Force, his previous postings include that of Commander in Chief Operations Command II in Makassar, Commander of Abdulrachman Saleh Airbase, Malang, Commander of the Military Police, Head of the Aerial Survey and Photography Bureau, Head of Control Command Center at Air Force Head Quarters, Commander of Sulaiman Airbase Bandung, officer at the Air Force Staff and Command School, Commander of Squadron 4, Instructor at Flight School Wing 1, and Flight Officer of Squadron 17. Yushan Sayuti was born in Pariaman on March 19, 1952, and graduated from the Air Force Academy in 1976 and from the Air Force Flight School in 1980.
IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris sejak 22 November 2013. Saat ini Beliau juga menjabat Direktur Utama Perum LPPNPI (AirNav Indonesia). Sebelumnya di Kementerian Perhubungan Beliau menjabat Direktur Bandar Udara, Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan Perhubungan Udara, Direktur Keselamatan Penerbangan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan Kepala Administrasi Bandara Soekarno-Hatta. IGN Bambang Tjahjono lahir di Semarang, 6 April 1955. Memperoleh gelar sarjana Planologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1980, dan gelar Magister Teknik Bandara (Airport Engineering) dari École Nationale des Travaux Publics de l’État (ENTPE) di Lyon, Perancis pada 1985. Serving as Commissioner since November 22, 2013. Concurrently, he serves as President Director of Perum LPPNPI (AirNav Indonesia). Previously, he has held a number of positions at the Ministry of Transportation, including as Director of Airports, Head of the Air Transportation Training Center, Director of Flight Safety, Secretary Director General of Air Transportation, and Administration Head, Soekarno-Hatta Airport. IGN Tjahjono was born in Semarang on April 6, 1955. He obtained his Bachelor’s degree in Planology from the Institut Teknologi Bandung (ITB) in 1980, and Master’s degree in Airport Engineering from École Nationale des Travaux Publics de l’État (ENTPE), Lyon, France, in 1985.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
23
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Bintang Hidayat Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 April 2015. Pada 12 Januari 2016 Beliau menjabat sebagai Kasubdit Litbang Perhubungan Udara. Sebelumnya di Kementerian Perhubungan Beliau menjabat Kepala Otoritas Bandara Wilayah I – Bandara Soekarno-Hatta, Direktur Bandar Udara, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV – Bandara Ngurah Rai, Kepala Bagian Perencanaan Perhubungan Udara, Kepala Sub Direktorat Sistem & Standardisasi Pelayanan Direktorat Angkutan Udara, dan Kepala Sub Direktorat Program Bandara. Bintang Hidayat lahir di Purwokerto, 5 Mei 1967. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Diponegoro Semarang pada 1987. Serving as Commissioner since April 28, 2015. As of January 12, 2016, he concurrently holds the position of Head of Air Transportation R&D Sub-Directorate. Previously at the Ministry of Transportation, he served as the Head of Airport Authority Region I - Soekarno-Hatta Airport, Director of Airports, Head of Airport Authority Region IV - Ngurah Rai Airport, Head of Air Transportation Planning Section, Head of System & Service Standardization Sub-Directorate, Air Transportation Directorate, and Head of the Airport Program Sub-Directorate. Bintang Hidayat was born in Purwokerto on May 5, 1967. He obtained his Bachelor’s degree in Architecture from Universitas Diponegoro, Semarang in 1987.
Ituk Herarindri Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 Oktober 2015. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur Airport Services dan Facility PT Angkasa Pura II (Persero). Sebelumnya di PT Kereta Api Indonesia sebagai Vice President of Customer Care serta Advisor of Commercial Director for Contact Center & Customer Services, Managing Director PT Inasti Mitra Solusi Consultant. Di PT Indosat, Tbk pernah menjabat sebagai Head of Internal Communication, Manager Training Operation dan Branch Manager of Area Jakarta Barat, Jakarta Pusat & Tangerang. Di PT Satelindo pernah menjabat sebagai Manager Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty Customers of Jabodetabek, Supervisor of VIP Services & Retention of Jabodetabek Region, Supervisor of National Call Center VIP Services dan Supervisor of Walk in Services/Galeri. Juga menjabat sebagai Vice Chairman di ORCA Diving School. Ituk Herarindri lahir di Yogyakarta, 15 Agustus 1965. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Surabaya. Serving as Commissioner since October 28, 2015. Concurrently, she serves as Director of Airport Services and Facilities at PT Angkasa Pura II (Persero). Her previous positions include that of Vice President of Customer Care and Advisor to the Commercial Director for Contact Centers & Customer Service at PT Kereta Api Indonesia, Managing Director of PT Inasti Solusi Consultants, Head of Internal Communications, Manager of Training Operations, and Branch Manager for West jakarta, Central Jakarta and Tangerang Area at PT Indosat, Manager of Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty Customers of the Jabodetabek Region, Supervisor of VIP Services & Retention of the Jabodetabek region, Supervisor of the national Call Center VIP Services and Supervisor for Walk-In Services/Gallery with PT Satelindo. She has also served as Vice Chairman at ORCA Diving School. Ituk Herarindri was born in Yogyakarta on August 15, 1965. She obtained her Bachelor’s degree in Economics from Universitas Surabaya (Ubaya).
24
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Profil Direksi
Board of Directors Profile
Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 19 Desember 2013. Sebelumnya di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak 1986. Sepanjang karirnya di Garuda Indonesia, beliau telah menduduki berbagai jabatan, termasuk sebagai Direktur Pelayanan, Direktur Niaga, General Manager untuk Spanyol, Italia, Austria dan Jerman, VP Revenue Management, Area Manager untuk Australia & New Zealand, General Manager untuk Swiss, General Manager untuk Brunei Darussalam dan General Manager untuk Scandinavia dan Finlandia. Selain itu beliau pernah menjabat Komisaris PT Aerowisata, Komisaris PT Gapura Angkasa, serta Komisaris Utama PT Abacus Distribution Systems Indonesia. Agus Priyanto lahir di Lubuk Pakam, Sumatra Utara, 15 Agustus 1958. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada 1984. Beliau juga telah mengikuti pendidikan AMDP (Airlines Management Development Program) yang diselenggarakan oleh IATA Jenewa pada tahun 2000. Selain itu beliau juga telah mengikuti berbagai kursus dan pelatihan Leadership yang diselenggarakan oleh berbagai institusi Internasional termasuk mengikuti program Management Trainee di USA dan Canada yang dilaksanakan oleh Garuda Indonesia. Serving as President & CEO since December 19, 2013. Previously he served at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, starting from 1986. During his career with Garuda Indonesia, he held a number of positions including as Service Director, Commercial Director, General Manager for Spain, Italy, Austria and Germany, VP for Revenue Management, Area Manager for Australia & New Zealand, General Manager for Switzerland, General Manager for Brunei Darussalam, and General Manager for Scandinavia & Finland. He has also served as Commissioner at PT Aerowisata, Commissioner at PT Gapura Angkasa, and President Commissioner at PT Abacus Distribution Systems Indonesia. Agus Priyanto was born in Lubuk Pakam, North Sumatra, on August 15, 1958. He obtained his Bachelor’s degree in Economics from Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, in 1984, and completed the IATA-sponsored AMDP (Airlines Management Development Program) training program in Geneva in 2000. In addition, he has attended numerous seminars and workshops on Leadership from a variety of international institutions, including participating in Garuda Indonesia’s Management Trainee program in the US and Canada.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
25
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Sucipto Direktur Operasi EVP Operation Services Mengawali karir sebagai Mekanik dan Operator GSE PT Garuda Indonesia Surabaya tahun 1982 kemudian ke Garuda Maintenance Facility di Jakarta sebagai Engineer, Manager Engineering Project, Senior Manager Engineering Procurement sebelum berpindah ke Gapura Angkasa sebagai Vice President Operations, VP Facility, GM Soekarno-Hatta Airport, GM Ngurah Rai Bali, dan VP Corporate Secretary. Sucipto menyandang gelar sebagai Sarjana Teknik Mesin dan Magister Manajemen Air Transportation dan juga pernah mengikuti berbagai training di dalam maupun di luar negeri: Aircraft Engines di Rolls Royce UK, General Electric USA, Station Handling Management Course IATA Switzerland. He began his career in 1982 as a GSE Mechanic and Operator with PT Garuda Indonesia in Surabaya, before moving to the Garuda Maintenance facility in Jakarta to serve as an Engineer, Manager for Engineering Projects, and Senior Manager for Engineering Procurement, before eventually moving to Gapura Angkasa to serve as VP for Operations, VP for Facility, GM Soekarno-Hatta Airport, GM Ngurah Rai Bali, and VP Corporate Secretary. He holds a Bachelor degree in Mechanical Engineering and a Master degree in Air Transportation Management, and has also participated in various domestic and overseas training programs, including training on Aircraft Engines with Rolls Royce UK and General Electric USA, and a Station Handling Management Course with IATA, Switzerland.
Eko Diantoro Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services Menjabat sebagai Direktur Strategi dan SDM sejak 28 Oktober 2015. Sebelumnya berkarier di PT Angkasa Pura II (Persero) dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Perusahaan. Posisi lain yang pernah dijabat di Angkasa Pura II adalah sebagai Deputi bidang Komersial Bandara Soekarno-Hatta, GM Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, GM Bandara Husein Sastranegara Bandung, Investory & Fixed Asset Manager, dan Organization & Job Evalution Manager. Eko Diantoro lahir di Tanjung Pinang 31 Januari 1960. Memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara dari UNIS Tangerang. Serving as EVP Strategy & Human Capital Services since October 28, 2015. He previously had a career with PT Angkasa Pura II (Persero) and his last position was as Corporate Secretary. Other positions held during his time at Angkasa Pura II include that of Commercial Deputy at Soekarno-Hatta Airport, GM Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang, GM Husein Sastranegara Airport, Bandung, Investor & Fixed Asset Manager, and Organization & Job Evaluation Manager. Eko Diantoro was born in Tanjung Pinang on January 31, 1960. He obtained his Bachelor’s degree in State Administration from UNIS, Tangerang.
26
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ester Siahaan Direktur Keuangan EVP Finance Services Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 28 Oktober 2015. Sebelumnya berkarier di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 1993 dengan jabatan terakhir sebagai VP Financial Analysis, setelah sebelumnya menjabat antara lain sebagai SM Financial Analysis, SM Finance SBU Citilink, Manager Financial Planning, HRD Project Coordinator SBU Citilink, dan Manager System and Procedure. Selain itu beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Aerotrans. Ester Siahaan lahir di Jakarta, 25 Januari 1969. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran Bandung pada 1992, dan Magister Manajemen Transportasi Udara dari Universitas Indonesia pada 1996. Serving as EVP Finance Services since October 28, 2015. Previously had a career with PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk starting from 1993, with her last position as VP for Financial Analysis, following prior postings as, among others, SM Financial Analysis, SM Finance SBU Citilink, Manager Financial Planning, HRD Project Coordinator SBU Citilink, and Manager for Systems and Procedures. In addition, she has also served as Commissioner at PT Aerotrans. Ester Siahaan was born in Jakarta on January 25, 1969. She obtained her Bachelor’s degree in Economics from Universitas Padjadjaran Bandung in 1992, and a Master’s degree in Air Transportation Management from Universitas Indonesia in 1996.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
27
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
10%
2015 31,25% 58,75%
1,263 Juta Saham Million Shares
➢PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. owned 1,263,360 (One Million Two Hundred Sixty Three Thousand and Three Hundred Sixty) Company’s shares or 58.75%.
672
PT Angkasa Pura II (Persero) memilki saham sebesar 672.000 (Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu) saham Perseroan atau 31,25%.
215
PT Angkasa Pura I (Persero) memilki saham sebesar 215.040 (Dua Ratus Lima Belas Ribu Empat Puluh) saham Perseroan atau 10%.
Ribu Saham Thousand Shares
Ribu Saham Thousand Shares
28
➢PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memilki saham sebesar 1.263.360 (Satu Juta Dua Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Enam Puluh) saham Perseroan atau 58,75%.
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
➢PT Angkasa Pura II (Persero) owned 672,000 (Six Hundred and Seventy Two Thousand) Company’s Shares or 31,25%.
➢PT Angkasa Pura I (Persero) owned 215,040 (Two Hundred and FifteenThousand and Fourty) Company’s shares or 10%.
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
1
2
1. International Air Transport Association IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 untuk Bandara Soekarno-Hatta (CGK) Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 for Soekarno-Hatta International Airport (CGK) 2. International Air Transport Association IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 untuk Ngurah Rai International Airport (DPS) IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) 2015 for Bandara Ngurah Rai (DPS)
3. Korean Air Penghargaan “Penyedia Pelayanan Berkualitas Terbaik” di Asia Tenggara untuk Cabang Cengkareng, Bandara Soekarno Hatta Certificate of “Highest Quality Service Provider” in South East Asia for Cengkareng Branch, Soekarno Hatta Airport
3
4 4. Japan Airlines Penghargaan “Tidak Ada Insiden di Ramp selama 19 Tahun” untuk cabang Cengkareng Bandara Soekarno Hatta Commendation “No Ramp Incident for Nineteen Years” for Cengkareng Branch, Soekarno Hatta Airport
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
29
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Peristiwa Penting 2015 2015 Event Highlights
05 Maret March
23 Maret March
Stasiun CGK mendapatkan apresiasi “The Best Handler Award – Year 2014” untuk South East Asia dari Korean Air Lines (KE) yang diserahkan kepada Direktur Utama oleh General Manager KE.
Peresmian Gapura Learning Center di lokasi pertama di Gedung Garuda Lt.6, Jl. Gunung Sahari Raya No. 52, Jakarta Pusat sebagai upaya membina tenaga yang terdidik dan terampil secara terstruktur dan berkelanjutan dan memenuhi persyaratan.
CGK Station was awarded with “The Best Handler Award - Year 2014” in the South East Asia region from Korean Air Lines (KE), presented to the President Director by the General Manager of KE.
The official launch of the first Gapura Learning Center facility at Gedung Garuda 6th floor, Gunung Sahari Road No. 52, Central Jakarta, as part of sustained and structured efforts to develop skilled and competent people.
01 Mei May
07 Mei May
Stasiun DPS melayani penerbangan perdana (inaugural flight) pelanggan baru Tiger Air (TR) rute SIN-DPS 2x per hari.
Penerapan brand color scheme Gapura yang baru di Ground Service Equipments (GSE) di stasiun HLP yang diaplikasikan pada peralatan ATN, GPU, BCL, LST, WST, PBS, MPS, BTT, ACU dan ASU.
DPS Station served the inaugural fight of a new customer, Tigerair (TR), on the SIN-DPS route 2x per day.
30
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Implementation of the new color scheme of Gapura for Ground Service Equipment (GSE) units at HLP Staion for ATN, GPU, BCL, LST, WST, PBS, MPS, BTT, ACU and ASU equipment..
28 Maret March
21 April April
Gapura ikut mendukung kampanye switch off “Earth Hour 2015” Garuda Indonesia sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pelestarian alam dan lingkungan, serta perwujudan komitmen kepada pengurangan dampak perubahan iklim.
Stasiun HLP melayani penerbangan VVIP dari para kepala negara Asia dan Afrika yang datang menghadiri peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung.
Gapura supported Garuda Indonesia’s “2015 Earth Hour” as a method for raising awareness on environmental conservation, and the commitment to reducing the impact of climate change.
HLP Station handled the VVIP flights of heads of states from Asian and African countries arriving at the station for the 60th Anniversary of the Asia-Africa Conference in Jakarta and Bandung.
08 Juni June
16
Stasiun CGK dan Kantor Pusat pada 8-12 Juni 2015 melaksanakan renewal audit ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) oleh auditor dari IATA (Turkish Airlines) untuk masa berlaku tahun 2015 – 2017.
Stasiun DPS melaksanakan renewal audit ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) oleh auditor dari IATA (Qatar Airways) pada 16-19 Juni 2015 untuk masa berlaku tahun 2015 – 2017.
CGK Station and the head office on June 8 to June 12, 2015 undertook the renewal audit for its ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) certification by IATA auditors (Turkish AIrlines) for the period 2015–2017.
Juni June
DPS Station on June 16 to June 19, 2015, undertook the renewal audit for its ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) certification by IATA auditors (Qatar Airways) for the period 2015–2017.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
31
01
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
23 Juni June
15 Juli July
Untuk pertama kalinya Cabang SUB handling pesawat Boeing 787 Dreamliner Royal Brunei Airlines.
Penggunaan perdana GSE dengan livery baru untuk melayani penerbangan VVIP di stasiun HLP.
The SUB Branch handled its first Boeing 787 Dreamliner aircraft, belonging to Royal Brunei Airlines.
GSE units with the new livery of Gapura were introduced for serving VVIP flights at HLP Station.
08 Oktober October
09 Oktober October
Kick off ground handling Operation Control System (OCS) yang diterapkan pertama kali di stasiun CGK dan akan dilanjutkan di Cabang Hub lainnya guna meningkatkan layanan melalui leading indicator serta efektivitas dan efisiensi operasional.
Penerbangan perdana (inaugural flight) Thai Airways (TG) dengan armada paling mutakhir Boeing 787 Dreamliner di stasiun DPS untuk rute BKK-DPS pp.
Kick off for the implementation of ground handling Operation Control System (OCS) which will be first implemented at CGK Station and other hub branches at a later stage, to improve services through the use of leading indicators for effectiveness and operational efficiency.
32
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
The inaugural flight of Thai Airways’ (TG) latest jet, the Boeing 787 Dreamliner, at DPS Station for the BKK-DPS vv route.
21 Agustus August
15 September September
Pelayanan Penerbangan Haji Jama’ah Indonesia tahun 2015/1326H di cabang HLP. Selain Cabang HLP Gapura juga melayani penerbangan di embarkasi UPG, KNO, BPN, BTJ, BDJ, SOC, LOP dan PDG (Garuda Indonesia) serta PLM (Garuda Indonesia dan Saudi Airline).
Peresmian penggunaan GSE generasi baru di stasiun CGK oleh Direktur Utama antara lain ATW (Aircraft Towing Tractor) untuk pesawat berbadan lebar yang ramah lingkungan dengan teknologi mesin Euro 3.
First flight service for Indonesian Hajj Pilgrims of the 2015/1326H season at the HLP branch. Besides HLP, Gapura also serves flight embarkations at UPG, KNO, BPN, BTJ, BDJ, SOC, LOP and PDG (Garuda Indonesia) and PLM (Garuda Indonesia and Saudi Airlines).
Launching ceremony for the new-generation GSE units at CGK Station by the President & CEO, which include the ATW tractor with an ecofriendly Euro 3 compliant engine for wide-body aircraft.
12 November November
11 Desember December
Stasiun HLP melayani penerbangan VVIP dengan menampilkan branding Perseroan yang baru baik logo maupun colour scheme.
Gapura mendapatkan penghargaan dari Garuda UPG atas jasanya mencegah tabrakan/near hit antara pesawat penerbangan haji GA dengan pesawat JT.
HLP Station served a VVIP flight which also exposed the new logo and color scheme of Gapura.
Gapura received appreciation from Garuda Indonesia UPG for its performance in preventing a near-hit incident between GA hajj aircraft and a JT aircraft.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
33
02
Corporate Profile Management Report report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility responsibility Corporate Data Financial Report report
Management Report
Laporan Manajemen
Berbagai pencapaian tahun 2015 merupakan hasil dari implementasi program transformasi bisnis kami dan terus berlanjut secara bertahap hingga Gapura menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia. The various achievements of 2015 were the result of the implementation of our business transformation program, which will continue in further stages towards our vision of becoming a ground handling company providing world-class services.
Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi
36 42
Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
35
02
CorporateProfile Profile Corporate Managementreport Report Management ManagementDiscussion Discussion&&Analysis Analysis Management BusinessReport Report Business CorporateGovernance Governance Corporate CorporateSocial Socialresponsibility Responsibility Corporate Corporate Data Corporate Data Financialreport Report Financial
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
36
Gapura Gapura Angkasa Angkasa •• Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 Annual Annual Report Report
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Esteemed Shareholders and Stakeholders,
Pertama-tama izinkan saya mengucap puji syukur
I would like to first of all give praise for the grace
kehadirat Tuhan YME yang atas berkat-Nya telah
and blessings of God the Almighty, that by His
membimbing perjalanan Gapura pada tahun 2015
guidance Gapura was able to end the year 2015
dengan hasil pencapaian kinerja yang baik.
with a satisfactory performance.
Berbagai pencapaian pada tahun 2015 ini semakin
With the achievements of 2015, Gapura is moving
mendekatkan Gapura dengan sasaran Perseroan
ever closer to its aspiration of becoming a ground
untuk menjadi perusahaan ground handling dengan
handling company providing worldclass services,
kualitas layanan kelas dunia (world-class service)
as a result of the business transformation program
sebagai hasil program transformasi bisnis yang
that has been ongoing since 2014.
diterapkan sejak tahun 2014.
Penilaian atas Kinerja Direksi
Assessment on Directors Performance
Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang
The Board of Commissioners would like to commend
tinggi atas kinerja Direksi secara keseluruhan
the performance of the Board of Directors for their
dalam memimpin jalannya Perseroan selama tahun
management of the Company during 2015. In
2015. Pada sisi kinerja keuangan, Gapura berhasil
terms of the company’s financials, Gapura posted
membukukan pendapatan usaha Rp 1.319 miliar
an increase of 9% in operating revenues over 2014
pada tahun 2015, meningkat 9% dibandingkan
to reach Rp 1,319 billion in 2015. Comprehensive
pendapatan usaha pada tahun 2014, sementara
income meanwhile amounted to Rp 62.54 billion,
laba komprehensif mencapai Rp 62,54 miliar, atau
an increase of 28% over comprehensive income of
meningkat 28% dari laba komprehensif Rp 48,89
Rp 48.89 billion, recorded in 2014.
miliar pada tahun 2014.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
37
02
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Dalam sisi operasional, Direksi juga berhasil meningkatkan
In terms of operations, the Board of Directors has also improved
beberapa parameter kinerja dan keselamatan, antara lain
on a number of performance and safety parameters. These
produksi ground handling yang meningkat 8% dari 255.350
include ground handling production that grew by 8% from
flight di tahun 2014 menjadi 276.564 flight pada akhir 2015,
255,350 flights in 2014 to 276,564 flights during 2015, as
serta tingkat accident ratio yang menurun dari 0,05% pada
well as the level of the accident ratio that declined from 0.05%
tahun 2014 menjadi 0,025% pada tahun 2015.
in 2014 to 0.025% in 2015.
Dewan Komisaris memberi dukungan dan penghargaan kepada
The Board of Commissioners acknowledges the formulation
manajemen yang telah menyusun rencana transformasi
of the Company’s business transformation agenda by the
bisnis Perseroan serta melaksanakan rencana tersebut
Management, and its successful execution throughout
pada tahun 2015 melalui berbagai program kerja bertumpu
2015 via a number of work programs on the basis of the
pada lima pilar pendorong yaitu People, Process, Premises,
five success drivers, namely People, Process, Premises,
Brand, dan Technology. Kerja sama yang solid dan terpadu
Brand, and Technology. Solid teamwork among all company
di antara seluruh jajaran karyawan adalah kunci keberhasilan
employees was key to the effective execution of the business
implementasi program transformasi bisnis, yang akan terus
transformation program, which will continue in stages in the
dijalankan secara bertahap di tahun-tahun mendatang.
next several years.
Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun Direksi
Opinion on the Business Plan of the Directors
Dewan Komisaris telah membahas dan menelaah Rencana
The Board of Commissioners has discussed and reviewed
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2016
the Company Work Plan and Budget (RKAP) for 2016 that
yang disusun oleh Direksi, yang kemudian telah pula disetujui
was formulated by the Board of Directors, and subsequently
oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang
approved by Shareholders in the Shareholder General Meeting
Saham pada tanggal 29 Desember 2015.
on December 29, 2015.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa program kerja serta
In the opinion of the Board of Commissioners, the work
target yang ditetapkan dalam RKAP 2016 tersebut telah
programs and targets as set out in RKAP 2016 are indicative
mencerminkan prospek usaha dan potensi pertumbuhan Gapura
of Gapura’s business prospects and growth potential, after
secara realistis, mengingat prediksi terkait perkembangan
taking into consideration predictions on developments in
kondisi perekonomian Indonesia dan khususnya industri aviasi
Indonesia’s economy; and particularly its aviation industry, for
domestik, pada tahun 2016. Lebih lanjut, program kerja Direksi
the year 2016. Furthermore, the Directors’ work programs in
untuk tahun 2016 masih tetap konsisten dengan rencana
2016 remain consistent within the overall progression of the
jangka panjang yang telah disusun pada tahun 2014 dalam
longterm strategic plan that was established in 2014 for the
rangka transformasi Gapura di berbagai bidang.
transformation of Gapura in various areas.
Jika menilik kinerja dan pencapaian Direksi sepanjang tahun
Judging from the performance and achievements of the Board
2015, Dewan Komisaris percaya bahwa dengan dukungan
of Directors in 2015, the Board of Commissioners is confident
seluruh pemangku kepentingan, dan terutama kontribusi
that, with the support of all stakeholders and especially the
jajaran karyawan Gapura, maka Direksi akan berhasil
employees of Gapura, the Board of Directors will be able to
merealisasikan atau bahkan melampaui target-target yang
achieve, and even surpass, the targets set in RKAP 2016.
tercantum dalam RKAP 2016 tersebut.
38
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Supervisory Function
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah menjalankan
Throughout 2015, the Board of Commissioners has carried
tugasnya mengawasi dan memberikan nasihat kepada
out its duties in providing supervision and advice to the Board
Direksi terkait dengan pengelolaan bisnis dan operasional di
of Directors regarding the management and operations of
Perseroan. Fungsi pengawasan tersebut telah berlangsung
the Company. The Board’s supervisory function has been
efektif melalui mekanisme rapat internal Dewan Komisaris
effectively carried out throughout 2015 via internal board
serta rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang
meetings as well as joint meetings with the Board of Directors.
tahun 2015. Selain melakukan pengawasan pada bidang
In addition to supervising the areas of operations, services
operasional dan pelayanan serta risk management, Dewan
and risk management, the Board of Commissioners, has also
Komisaris juga telah melakukan audit melalui aktivitas Komite
conducted an audit, undertaken through the activities of the
Audit, yang telah berlangsung dengan baik sesuai program
Audit Committee which has completed its work program for
kerja yang disusun untuk tahun 2015.
2015.
Terlaksananya fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang
The effective execution of the supervisory function of the
efektif merupakan cerminan dari mekanisme Tata Kelola
Board of Commissioners is reflected in the workings of the
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di
Good Corporate Governance (GCG) mechanism at Gapura.
lingkungan Gapura. Terkait dengan investasi dan modernisasi peralatan GSE
In regards to the investment in, and the modernization of, our
sebagai penerapan program transformasi bisnis Perseroan,
GSE units as part of the implementation of the transformation
Dewan Komisaris senantiasa memberi arahan kepada Direksi
program, the Board of Commissioners has provided directions
agar investasi dilakukan dengan perencanaan yang matang
to the Directors that the investment should be carefully
dan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
planned with the utmost prudence.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in the Board of Commissioners
Melalui Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di
Through Deed No. 24 on Shareholder Decisions Outside the
Luar RUPS No. 24 tanggal 28 April 2015 telah diberhentikan
General Meeting dated April 28, 2015, Mr. Rinaldo Azis has
dengan hormat Bapak Rinaldo Azis sebagai anggota Dewan
been honorably dismissed from his position as Commissioner,
Komisaris dan digantikan oleh Bapak Bintang Hidayat.
and replaced by Mr. Bintang Hidayat.
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan
The Board of Commissioners would like to convey its
kepada Rinaldo Azis atas sumbangan tenaga dan pemikirannya
appreciation to Rinaldo Azis for his contributions during his
selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris.
term of office as member of the Board of Commissioners.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28
In the General Meeting of Shareholders on October 28,
Oktober 2015 telah diangkat Ibu Ituk Herarindri sebagai
2015, Ms. Ituk Herarindri has been appointed to serve as
anggota Dewan Komisaris yang baru. Kami menyambut
the new Commissioner on the Board. In welcoming Ms. Ituk
gembira kehadiran Ibu Ituk Herarindri dalam Dewan Komisaris
Herarindri, we expect that her expertise and experience will
dengan keahlian dan pengalaman beliau yang akan
contribute to the improved supervisory function of the Board
memperkuat fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
of Commissioners.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
39
02
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Penutup
Closing Words
Menutup sambutan singkat ini, saya atas nama Dewan
In closing, and on behalf of the Board of Commissioners of
Komisaris PT Gapura Angkasa menyampaikan penghargaan
PT Gapura Angkasa, I would like to extend the highest
yang setinggi-tingginya kepada para Pemegang Saham, mitra
appreciation to the Shareholders, business partners and other
usaha dan pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan
stakeholders for their confidence and support. Also a heartfelt
dan dukungannya, serta terima kasih yang tulus kepada Direksi,
thanks to the Board of Directors, the management and staff
jajaran manajemen dan seluruh karyawan Gapura atas dedikasi
of Gapura for their dedication and hard work towards the
dan kerja keras mereka demi kemajuan Perseroan.
progress of Gapura.
Capt. Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner
40
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dari kiri ke kanan
Dewan Komisaris Board of Commissioners
From left to right
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
Ituk Herarindri Komisaris Commissioner
Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner
Bintang Hidayat Komisaris Commissioner
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
41
02 02
CorporateProfile Profile Corporate Managementreport Report Management ManagementDiscussion Discussion&&Analysis Analysis Management BusinessReport Report Business CorporateGovernance Governance Corporate CorporateSocial Socialresponsibility Responsibility Corporate Corporate Data Corporate Data Financialreport Report Financial
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
42
Gapura Gapura Angkasa Angkasa •• Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2015 2015 Annual Annual Report Report
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Esteemed Shareholders and Stakeholders, Marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat
With praise and gratitude for the blessings and
Allah SWT, Tuhan YME, karena atas ridho-Nya,
guidance of God the Almighty, Gapura was able
Gapura mengakhiri tahun 2015 dengan baik dan
to end the year 2015 in good form and with
mencapai peningkatan kinerja yang baik.
satisfactory improvements in performance.
Berbagai pencapaian tahun 2015 merupakan hasil
The various achievements in 2015 were the
dari implementasi program transformasi bisnis yang
result of the implementation of our business
kami canangkan sejak tahun 2014, dan akan terus
transformation program, in place since 2014, which
berlanjut secara bertahap hingga Gapura mampu
will continue in further stages towards our vision
menjadi perusahaan ground handling dengan
for Gapura to become a ground handling company
kualitas layanan kelas dunia (world-class services).
providing world-class services.
Analisis Kinerja Perusahaan Tahun 2015 Pada tahun 2015, pertumbuhan perekonomian
Analysis of Company Performance in 2015
Indonesia tercatat 4,7% atau lebih lambat
In 2015, Indonesia’s economy grew by 4.7%, slowing
dibandingkan pertumbuhan 5,2% pada tahun
down from the growth of 5.2% recorded during the
sebelumnya. Perlambatan ini antara lain dikarenakan
previous year. Among factors contributing to this
masih terpuruknya harga-harga komoditas global
economic slowdown were the continuing decline
serta berlanjutnya tekanan terhadap nilai tukar
in global commodity prices and pressure on the
Rupiah.
Rupiah exchange rate.
Dalam pada itu, data dari Badan Pusat Statistik
Meanwhile, data from the Central Bureau of
(BPS) menunjukkan bahwa dalam periode Januari -
Statistics (BPS) showed that during the January
Oktober 2015, jumlah penumpang angkutan udara
- October 2015 period, the number of air
di Indonesia tercatat sebanyak 67,46 juta orang,
transportation passengers in Indonesia increased
meningkat 12,75% dibandingkan periode yang
to 67.46 million pax, or by 12.75%, compared to the
sama tahun 2014. Angka-angka tersebut dapat
corresponding period in 2014. These figures are
menjadi indikasi dari dinamika pasar industri ground
indicative of the market dynamics for Indonesia’s
handling di Indonesia pada tahun 2015.
ground handling industry in 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
43
02
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Pada tahun 2015 produksi ground handling Perseroan
In 2015, ground handling production by the Company increased
meningkat dari 255.350 flight menjadi 276.564 flight atau
from 255,350 flights to 276.564 flights, or a growth of 8%,
bertumbuh 8%. Peningkatan ini seiring dengan penambahan 3
on the strength of an additional 3 stations served by the
stasiun layanan Perseroan dari 50 stasiun pada tahun 2014
Company, increasing the total count from 50 stations in 2014
menjadi 54 stasiun pada tahun 2015, khususnya di 5 bandara
to 54 stations in 2015, including 5 new airports frequented
baru yang dilayani oleh pesawat ATR Garuda Indonesia. Jumlah
by the ATR flights of Garuda Indonesia. Our airline client base
maskapai yang dilayani selama tahun 2015 juga meningkat
also grew from 51 airlines to 55 airlines (Tigerair, Jetstar, and
dari 51 maskapai menjadi 55 maskapai (Tigerair, Jetstar, dan
NAM Air) at the end of 2015, of which two are international
NAM Air), dimana 2 (Garuda Indonesia dan Qatar Airways) di
airlines with a rating of “5-Star Airline”. Meanwhile, our cargo
antara maskapai tersebut merupakan maskapai internasional
handling operations showed a decline in the volume of cargo
yang berkategori “5-Star Airline”. Sementara untuk tonase
handled from 174,183 tons to 158,947 tons, or a decline of
cargo yang ditangani menurun dari 174.183 ton menjadi
9% compared to the year 2014.
158.947 ton atau turun 9% dibanding tahun 2014. Melalui berbagai peningkatan kinerja operasional selama tahun
In line with these improvements in operational performance
2015 ini Perseroan berhasil membukukan total pendapatan
in 2015, the Company posted operational revenues of Rp
usaha Rp 1.318,82 miliar serta laba bersih sebesar Rp 53,79
1,318.82 billion and net income of Rp 53,79 billion. Compared
miliar. Dibandingkan pencapaian tahun 2014, pendapatan
to the numbers in 2014, operational revenues and net income
usaha dan laba bersih tersebut tercatat meningkat sebesar
showed increases of 9% and 54%, respectively.
masing-masing 9% dan 54%.
Transformasi Bisnis
Business Transformation
Pencapaian tahun 2015 secara langsung merupakan hasil
The achievements in 2015 were the direct outcome of the
program transformasi bisnis Gapura sebagai landasan strategi
ongoing business transformation program of Gapura as its
pertumbuhan yang bertumpu pada lima pilar utama yaitu
growth strategy, which rely on the five core pillars of People,
People, Process, Premises, Brand dan Technology atau dikenal
Process, Premises, Brand and Technology. These are known
sebagai “Five Drivers” atau Lima Komponen Pendorong.
within Gapura as the ‘Five Drivers’ of growth.
Dalam aspek People dilakukan reorganisasi dan penataan
In the People element, Gapura undertook a sweeping
secara menyeluruh dalam sistem kepegawaian, remunerasi
reorganization and overhaul of its workforce systems, employee
dan pelatihan guna menghilangkan sekat antar bagian,
remuneration strategy and employee training programs in
serta meningkatkan kerja sama dan produktivitas dari 1.778
order to eliminate silo mentality among divisions, and promote
orang karyawan Perseroan. Gapura melakukan penyelarasan
teamwork and higher productivity from the 1,778 employees
organisasi guna menunjang proses percepatan pelayanan end-
of Gapura. The organization structure at the corporate level has
to-end secara terpusat, ditandai dengan perubahan organisasi
been re-aligned to enable better focus and responsiveness as
di kantor pusat yang lebih fokus dan responsif.
well as to facilitate end-to-end centralized services.
Secara khusus kami memberi penekanan pada pembentukan
We also place an emphasis on the creation and promotion of a
Budaya Perusahaan baru yang mementingkan pelatihan,
new corporate culture based on training, performance, safety
kinerja, keamanan dan pelayanan, sehingga SDM Perseroan
and service quality, so that Gapura’s employees will eventually
dapat tumbuh menjadi “the catalyst that enables our customer
become “the catalyst that enables our customers to deliver
to deliver their service promises everyday.”
their service promises everyday.”
44
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tujuan kami membentuk karyawan yang memiliki safety
Our drive to instill a culture of safety among employees has
culture telah memberi hasil yang mengembirakan, terbukti
shown encouraging results so far, with a decline in the accident
dengan penurunan accident rate dari 13 insiden pada tahun
rate from 13 incidents in 2014 to 7 incidents in 2015, while
2014 menjadi 7 insiden pada tahun 2015, dengan tingkat
recording an increase in the employee productivity level from
produktivitas karyawan yang terus meningkat dari 25 flight/
25 flights/employee in 2014 to 26 flights/employee in 2015.
karyawan pada tahun 2014 menjadi 26 flight/karyawan pada tahun 2015. Dalam aspek Premises, selama tahun 2015 Perseroan
In terms of Premises, the Company in 2015 engaged in the
melakukan modernisasi armada Ground Service Equipment
modernization of its Ground Service Equipment (GSE) fleet,
(GSE) dengan berbagai peralatan berteknologi mutakhir
using some of the most advanced technology and best-in-
dan terbaik dari produsen GSE terkemuka di dunia. Sebagian
class equipment from the leading GSE producers in the world.
GSE tersebut adalah peralatan yang disyaratkan pesawat
These include units specifically designed to serve the latest
penumpang generasi terkini seperti Boeing 787 atau Airbus
generation of passenger jets such as the Boeing 787, Airbus
A350 dan A380 yang memiliki instrumen elektronik sangat
A350 and A380, which are equipped with highly sensitive
sensitif.
electronic instrumentation.
Dari total 215 unit GSE baru yang ramah lingkungan yang
From the total 215 units of new, environmentally friendly
didatangkan pada tahun 2015-2016, sekitar 58% atau 125
GSEs that we will receive in 2015-2016, some 58% or 125
unit di antaranya akan ditempatkan di Terminal 3 Ultimate
units will be stationed at the Terminal 3 Ultimate Soekarno-
Bandara Soekarno-Hatta sebagai world class airport yang
Hatta Airport, which serves as a worldclass airport and the
merupakan hub penerbangan Garuda Indonesia rute domestik
hub airport for Garuda Indonesia’s domestic and international
dan internasional serta maskapai anggota aliansi global
flights, as well as for member airlines of the global Skyteam
Skyteam.
alliance.
Terminal 3 Ultimate di Bandara Soekarno-Hatta yang akan
Scheduled to open for operations in July 2016, Terminal 3
beroperasi pada bulan Juli tahun 2016 akan menjadi etalase
Ultimate Soekarno-Hatta Airport will then serve to showcase
untuk menampilkan kualitas layanan dan operasional Gapura
the high quality of Gapura’s operations and services following
yang telah bertransformasi menuju world-class services, serta
its transformation towards becoming a world-class services
menjadi acuan Best Practise bagi industri ground handling di
provider and the benchmark for best practices in Indonesia’s
Indonesia.
ground handling industry.
Guna mencapai operational excellence yang dituntut oleh
To achieve the operational excellence as demanded by our
pelanggan Gapura, yang 3 diantaranya adalah “5-Star Airlines”
customers, which include three airlines in the ‘5-Star Airline’
dimana mensyaratkan ketepatan waktu, maka dibutuhkan
category requiring timeliness of service delivery, Information
dukungan
Technology is needed to enable efficient, effective and faster
Information
Technology
agar
proses-proses
operasional dapat lebih efisien dan efektif serta lebih cepat.
operational processes.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
45
02
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Untuk itu kami menerapkan Operational Control System
Towards this end, we aim to implement the latest in Operational
(OCS) yang mutakhir, mampu memantau aktivitas ground
Control Systems (OCS) to be able to provide real-time
handling di seluruh area bandara secara real-time, sehingga
monitoring of all ground handling activities in all areas of the
dengan adanya OCS dapat menjamin kualitas layanan dan
airport. OCS will thus serve to ensure service quality as well as
meningkatkan produktivitas. Kick off implementasi OCS di
better productivity. Implementation of OCS at Soekarno-Hatta
Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dilakukan pada
International Airport started with a kick-off in October 2015,
Oktober lalu dan direncanakan akan operasional pada bulan
with full operational status scheduled for October 2016.
Oktober 2016.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Implementation
Salah satu aspek penting dalam transformasi bisnis Perseroan
An important area in the Company’s business transformation
adalah peningkatan dan upaya perbaikan dalam penerapan
is the improvement in the implementation of Good Corporate
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good
Governance (GCG) practices. Implementation of GCG will help
Corporate Governance (GCG), guna mewujudkan perusahaan
promote trust from stakeholders, excellent performance, and
yang dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan, berkinerja
sustainable growth for the Company.
unggul dan mampu tumbuh secara berkesinambungan. Penerapan GCG di tahap awal difokuskan pada pemenuhan
In the initial stage, GCG implementation was focused on achieving
peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku di
compliance with prevailing laws and regulations in Indonesia,
Indonesia, seiring terbentuknya struktur dan mekanisme
regarding the governance structure and work mechanism among
mengenai organ utama perusahaan, yaitu Pemegang Saham,
the Company’s principal bodies, namely the Shareholders, the
Dewan Komisaris dan Direksi, sejak 9 Desember 2014 saat
Board of Commissioners and the Board of Directors. This has
PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk. secara resmi menjadi
started since December 9, 2014, when PT Garuda Indonesia
pemegang saham mayoritas Perseroan.
(Persero) Tbk officially became the majority shareholder.
Beberapa perbaikan yang segera dilakukan antara lain
Among these early initiatives were the establishment of the
mencakup penetapan remunerasi Direksi, penyelenggaraan
Directors’ remuneration system, meetings of the Board of
rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, penetapan Piagam
Commissioners and Audit Committee, formulation of the Audit
Audit, penyusunan dokumentasi rapat Dewan Komisaris dan
Committee Charter, documentation of minutes of meetings
rapat Direksi, serta implementasi proses pengadaan melalui
of Commissioners and Directors, and the implementation of
E-Procurement guna meningkatkan aspek transparansi bisnis
the e-Procurement process to improve business transparency
Perseroan.
within the Company.
Prospek Usaha Tahun 2016
2016 Business Prospects
Pada tahun 2016 Indonesia National Air Carrier Association
The Indonesia National Air Carrier Association (INACA)
(INACA) memproyeksikan pertumbuhan jumlah penumpang
predicted that domestic and international airline passengers
domestik dan internasional di Indonesia berkisar 8-9% atau
in 2016 will grow at around 8%-9%, slightly lower than the
sedikit lebih rendah dari tren pertumbuhan sesuai data INACA
growth trend of 10% recorded by INACA in the last few years.
selama beberapa tahun terakhir yang berkisar di tingkat pertumbuhan 10%.
46
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Industri penerbangan nasional telah mengantisipasi potensi
In anticipation of this growth potential, the national aviation
pertumbuhan ini dengan investasi pembelian armada pesawat
industry has invested in the purchase of new aircraft to
baru guna meningkatkan destinasi tujuan dan frekuensi
expand their destination network and flight frequency,
penerbangan, baik penerbangan berjadwal maupun charter.
both for scheduled as well as for charter flights. In terms of
Dalam aspek infrastruktur, Angkasa Pura I dan II sebagai
airport infrastructure, Angkasa Pura I and II as the designated
perusahaan pengelola bandar udara juga tengah aktif
airport management companies in Indonesia are also active in
mengembangkan dan meningkatkan kapasitas terminal, apron
developing greater capacity in terms of passenger terminals,
dan landasan bandara-bandara di Indonesia.
aprons and runways at Indonesia’s airports.
Perseroan dalam posisi siap mengambil manfaat dari potensi
The Company is in a good position to capitalize on this growth
pertumbuhan tahun 2016 ini, terutama terkait rencana Garuda
potential in 2016, and especially with regard to plans by Garuda
Indonesia, sebagai pelanggan terbesar Perseroan, untuk
Indonesia, as the Company’s primary customer, to expand its
mengembangkan pasar penerbangan domestik ke kota-kota
domestic destinations to principal towns in regencies, and
kabupaten, dan pasar internasional khususnya destinasi Asia
internationally to destinations in East Asia.
Timur. Gapura secara seksama tengah melakukan pengembangan
Gapura is diligently developing new businesses with promising
layanan-layanan baru yang memiliki potensi besar di masa
future potential, such as hospitality or service assistance for
depan, antara lain layanan hospitality/service assistance
disembarking, transiting or embarking passengers, or airport
untuk penumpang yang datang, transit atau berangkat, serta
lounge services. The Company is also currently developing the
layanan lounge di beberapa bandara. Selain itu Perseroan
Gapura Learning Center facility as a business unit that provides
mengembangkan Gapura Learning Center sebagai unit bisnis
licensing and certification training to third parties.
yang dapat memberikan pelatihan berlisensi kepada pihak lain.
Perubahan Komposisi Direksi
Changes in Directors Composition
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Gapura
At the Annual General Meeting of Shareholders of PT Gapura
Angkasa pada tanggal 28 Oktober 2015, Pemegang Saham
Angkasa on October 28, 2015, the shareholders have enacted
melakukan perubahan susunan Direksi berkaitan beberapa
some changes in the Board of Directors, as several Directors
Direksi telah memasuki akhir masa jabatan. Pada kesempatan
have ended their term of office. I would like to take this
ini, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
opportunity to convey my heartfelt thanks and appreciation to
para Direksi yang mengakhiri masa jabatannya, yaitu Hariyanto
those outgoing Directors, namely Hariyanto, former Director
selaku Direktur Operasi, Heru Legowo selaku Direktur
of Operations, Heru Legowo, former Director of Finance, and
Keuangan, serta Tharian selaku Direktur Strategi & SDM atas
Tharian, former Director of Strategy & Human Capital, for their
kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan kepada Perseroan.
hard work and dedication to the Company.
Saya juga menyambut dan mengucapkan selamat kepada
In their places, I would like to welcome the new Directors,
jajaran Direksi baru, yaitu Sucipto selaku Direktur Operasi, Ester
namely Sucipto as EVP Operation Services, Ester Siahaan as
Siahaan selaku Direktur Keuangan, serta Eko Diantoro selaku
EVP Finance Services, and Eko Diantoro as EVP Strategy &
Direktur Strategi & SDM.
Human Capital Services.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
47
02
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Apresiasi
Words of Appreciation
Direksi mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan,
The Board of Directors would like to thank our customers,
mitra kerja dan para pemangku kepentingan lain atas kerja
business partners and other stakeholders for their continuing
sama dan dukungan yang diberikan kepada Gapura, serta
support and cooperation with Gapura. Appreciation is also
penghargaan kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan
due to all our employees that have shown dedication and
dedikasi yang diberikan sehingga Gapura mampu mencapai
hard work, enabling Gapura to achieve a significantly better
peningkatan kinerja yang signifikan di tahun 2015.
performance in 2015.
Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-
The Board of Directors also extend the highest levels of
tingginya kepada Pemegang Saham atas segenap dukungan
appreciation to the Shareholders for their support as Gapura
yang diberikan, sehingga Gapura dapat terus mengembangkan
continues forward to become a ground handling company
potensi menuju perusahaan ground handling dengan kualitas
providing world-class services.
layanan kelas dunia.
Agus Priyanto Direktur Utama President & CEO
48
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dari kiri ke kanan
Direksi
Board of Directors
From left to right
Ester Siahaan
Direktur Keuangan EVP Finance Services
Eko Diantoro
Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
Agus Priyanto
Direktur Utama President & CEO
Sucipto
Direktur Operasi EVP Operation Services
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
49
03
Corporate Profile Management report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social responsibility Corporate Data Financial report
Management Discussion & Analysis
Analisis & Pembahasan Manajemen
Program transformasi bisnis Gapura sebagai landasan strategi pertumbuhan bertumpu pada lima pilar utama yaitu People, Process, Premises, Brand dan Technology atau dikenal sebagai ”Five Drivers” atau Lima Komponen Pendorong. The ongoing business transformation program of Gapura is the cornerstone of its growth strategy, which relies on the five core pillars of People, Process, Premises, Brand and Technology. These are known in Gapura as the ‘Five Drivers’ of growth.
Tinjauan Bisnis & Operasional Tinjauan Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan
52 60 70
Business & Operations Review Business Support Review Financial Review
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
51
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Tinjauan Bisnis & Operasional Business and Operational Review
“Langkah-langkah Gapura dalam menerapkan strategi business leveraging berlangsung konsisten sepanjang tahun 2015, dan menyediakan landasan bagi pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi di tahun-tahun mendatang”. “Gapura consistently implemented the business leveraging strategy throughout 2015, providing a solid foundation for accelerated business growth in the coming years”
Tinjauan Industri Ground Handling
Overview of Ground Handling Industry
Kondisi geografis dan demografis Indonesia menjadi faktor
Geographical and demographic conditions in Indonesia point
pendukung bagi potensi pasar transportasi udara. Transportasi
to the huge potential of the market for air transportation.
udara sangat dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai
Air transportation is vitally needed to connect places in this
lokasi di Nusantara yang terdiri dari ribuan pulau dan laut, lebih
vast archipelago of thousands of islands separated by seas,
dari 5.100 kilometer dari timur ke barat dan 1.700 kilometer
extending more than 5,100 kilometers from east to west and
dari utara ke selatan. Dari sisi demografis, Indonesia tengah
1,700 kilometers from north to south. In terms of demographics,
menyaksikan tumbuhnya kelas menengah, penduduk usia
Indonesia is seeing the growth of its middleclass; people of
produktif dengan tingkat penghasilan yang terus meningkat,
productive-age with a rising level of income, and thus more
sehingga makin banyak orang yang mampu bepergian dengan
and more people can afford to travel by air.
pesawat udara. Pertumbuhan penumpang dan destinasi yang mempunyai
The growing numbers of destinations and passengers resulted
arti meningkatnya frekuensi penerbangan dan berkorelasi
in an increase in flight frequency, with a direct impact on the
langsung terhadap kinerja Perseroan, mengingat sebagai
Company’s performance. As a ground handling service provider,
ground handling pendapatan Perseroan ditentukan dari satuan
the Company’s revenues increase with the number of flight
flight yang dilayani.
served.
Potensi pasar yang prospektif ini mampu dikembangkan
In 2015, Gapura was able to capitalize fully on this market
dengan baik di tahun 2015 oleh Gapura yang aktif melakukan
potential through its business transformation program, which
program transformasi bisnis menuju keunggulan operasional
has resulted in operational excellence leading to, ultimately,
yang menghasilkan peningkatan kinerja keuangan.
improvement in financial performance.
52
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Produksi Ground Handling
Ground Handling Production
Pada tahun 2015 produksi ground handling Gapura mencapai
In 2015, ground handling production by Gapura amounted
276.564 flight atau meningkat 8% dari produksi 255.350
to 276,564 flights, increasing by 8% from the production of
flight selama tahun 2014 dengan jumlah terinci sebagai
255,350 flights during 2014, with details as follows:
berikut: Pelanggan
2014
2015
Change
Customer
Maskapai Asing
24.898
20.424
-18%
Maskapai Nasional
15.287
16.785
10%
International Airlines National Airlines
Maskapai Garuda Group
215.165
239.355
11%
Garuda Indonesia Group
Total Flight
255.350
276.564
8%
Total Flight
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
53
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Penurunan di segmen maskapai asing sebesar 18% disebabkan
The 18% decline in the overseas airlines segment was due
penghentian kerja sama Qantas Airways di DPS dan penurunan
to the contract termination with Qantas Airways at the DPS
jumlah frekuensi penerbangan Internasional sementara
Station as well as due to the overall decline in international
kenaikan maskapai Garuda group sebesar 11% disebabkan oleh
flights served. The 11% increase in the Garuda group segment
bertambahnya produksi flight Garuda Indonesia dan Citilink.
was due to the increased flights of both Garuda Indonesia and Citilink.
Total produksi cargo handling dan warehousing pada tahun
Total production of cargo handling and warehousing in
2015 mencapai 158.947 ton atau berkurang 9% dari produksi
2015 amounted to 158,947 tons, a decline of 9% from
174.183 ton pada tahun 2014 dengen tonase terinci sebagai
the production of 174,183 tons recorded in 2014, with the
berikut:
following details: Kargo
2014
2015
Change
Cargo
Domestik
88.966
73.964
-17%
Domestic
Internasional
61.452
59.093
- 4%
International
Cargo Handling
23.765
25.890
9%
Cargo Handling
174.183
158.947
9%
Total Tonase
Total Tonase
Penurunan
cargo domestik sebesar 17% disebabkan
The 17% decline in domestic cargo was due to the closure of
penutupan cargo dibeberapa cabang, sementara penurunan
our cargo business in a number of stations, while the 4% decline
cargo internasional 4% disebabkan karena adanya penurunan
in international cargo was due to a decline in production at CGK
produksi di cabang CGK dan ditutupnya gudang internasional
Station and the closure of the international warehouse business
di cabang DPS, SRG dan KNO. Kenaikan cargo handling sebesar
at DPS, SRG and KNO stations. The 9% increase in cargo handling
9% disebabkan tambahan produksi cargo di cabang DPS.
was due to additional cargo production at the DPS Station.
Jaringan Pelayanan
Service Network
Hingga akhir tahun 2015, Gapura mengoperasikan 54 stasiun
Up to year-end 2015, Gapura operates 54 service outlets
pelayanan terdiri dari 29 kantor cabang bandara dan 25 kantor
comprising 29 airport branches and 25 airport representative
perwakilan bandara. Kantor pelayanan baru yang dibuka
offices. New service outlets have been established in
tahun 2015 adalah bandara kota Lhoksumawe, Ketapang,
2015, namely at the airports of Lhoksumawe, Ketapang,
Pangkalanbun, dan Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh dan
Pangkalanbun, and Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh and
Langgur untuk melayani rute baru Garuda Indonesia dengan
Langgur, representing new destinations for Garuda Indonesia
menggunakan armada pesawat ATR-72.
with its ATR-72 aircraft.
Pelanggan Ground Handling Gapura terbagi menjadi 2 segmen
Gapura’s ground handling customers are classified into 2
yaitu maskapai full service carrier (prime handling) dan segmen
segments, namely the full service carriers (for our prime handling
maskapai low cost carrier (LCC) baik maskapai penerbangan
services) and the low-cost carriers (LCC), comprising both
domestik maupun asing di Indonesia.
domestic as well as international airlines operating in Indonesia.
Melalui upaya-upaya konsisten untuk terus meningkatkan
Through consistent efforts in service quality improvement,
kualitas pelayanan, Gapura terus menambah daftar maskapai
Gapura continues to add new airlines to its growing customer
pelanggan sebagai pengguna jasanya. Pada tahun 2015,
base. For 2015, there was a total of 32 international airline
jumlah pelanggan maskapai penerbangan asing berjumlah 32
customers, of which Tiger Airways, and Jetstar were new
maskapai, dimana pelanggan baru di tahun 2015 adalah Tiger
customers acquired in 2015. The number of domestic airline
Airways, dan Jetstar. Sementara jumlah pelanggan maskapai
customers meanwhile was 23 airlines, which includes NAM Air
domestik mencapai 23 maskapai, dengan pelanggan baru
as a new customer.
adalah NAM Air.
54
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Sebagai official ground handling Garuda Indonesia Group, pada
As the official ground handling provider for Garuda Indonesia, in
tahun 2015 Perseroan telah melayani seluruh kota tujuan
2015 the Company has operations at all domestic destinations
domestik Garuda di 51 stasiun dan Citilink di 27 stasiun.
of Garuda at 51 stations and at 27 stations for Citilink.
Modernisasi GSE dan Rebranding
GSE Modernization and Rebranding
Aspek kecepatan, efisiensi dan akurasi berperan penting
Speed, efficiency and accuracy are important aspects in
dalam kegiatan ground handling guna mempercepat waktu
ground handling activities to enable faster aircraft turn around
turn around dan menekan biaya layanan. Karenanya Ground
and lower service costs. Thus, just like an aircraft for an airline,
Support Equipment (GSE) menjadi alat produksi utama
a Ground Support Equipment (GSE) is the primary production
yang penting, sebagaimana armada pesawat di maskapai
equipment that is essential for improvement in the operations
penerbangan untuk meningkatkan keandalan operasional dan
and business of a ground handling services provider.
kinerja bisnis bagi Perseroan.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
55
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Perseroan melakukan modernisasi GSE dengan peremajaan
The Company has modernized its GSE fleet through an
215 peralatan GSE berteknologi mutakhir yang ramah
investment in 215 GSE units of the latest, ecofriendly
lingkungan dari produsen GSE terkemuka di Eropa. Untuk
technology produced by leading GSE manufacturers in Europe.
peralatan tonase besar seperti bus apron, diharapkan telah
Large tonnage equipment such as apron busses have engines
memenuhi standar emisi Euro 3, sementara untuk peralatan
that comply with the Euro 3 emissions standards, while
tonase kecil dipilih peralatan motor listrik bertenaga baterai
the smaller equipment are driven by zero-emission battery-
sehingga Emisi Nihil (zero emmision).
supplied electric motors.
Sejumlah 11 unit peralatan GSE baru ini telah tiba di tahun
Up to year-end 2015, a total of 11 new GSE units have been
2015, dan akan tuntas diterima hingga tahun 2016 dimana
delivered, and the remaining will be delivered in 2016. Most
sebagian besar akan ditempatkan di Terminal 3 bandara
of these new units will be deployed at Terminal 3, Soekarno-
Soekarno-Hatta yang merupakan hub Garuda Indonesia dan
Hatta Airport, as the hub for Garuda Indonesia and international
penerbangan internasional.
airlines.
Seiring dengan modernisasi peralatan, dilakukan program
Along with equipment modernization, Gapura has also engaged
rebranding Gapura untuk menciptakan tampilan yang lebih
in a re-branding program designed to present a more modern
modern dan dinamis sesuai aspirasi untuk menjadi perusahaan
and dynamic image of the Company, suiting its aspirations to
ground handling berkelas dunia. Rebranding tahap pertama
become a worldclass ground handling company. The first stage
mencakup penggantian logo identitas perusahaan, yang
of the re-branding program was the introduction of the new
langsung diterapkan ke dalam armada GSE baru Perseroan
logo, which has been applied to the new GSE units since May
pada bulan Mei 2015.
2015.
Guna menjamin ketersediaan dan kehandalan armada GSE,
To ensure the availability and reliability of its GSE fleet, the
Gapura memiliki workshop yang tersebar di 7 kota yaitu
Company operates GSE workshops in 7 cities, namely in
Jakarta, Denpasar, Makassar, Surabaya, Medan, Yogyakarta,
Jakarta, Denpasar, Makassar, Surabaya, Medan, Yogyakarta and
dan Balikpapan untuk perawatan, perbaikan hingga overhaul
Balikpapan, for the maintenance, repair and overhaul of GSE
peralatan.
units.
Gapura Learning Center
Gapura Learning Center
Tahapan paling krusial dari rebranding adalah penanaman
The most crucial stage in the re-branding process is the
etos kerja baru yaitu “Shared Success” serta karakter untuk
development of the new work ethic of ’Shared Success’, as well as
melayani ke karyawan Gapura, terutama yang bertugas di lini
a new service culture among all employees of Gapura,; especially
depan melayani langsung pelanggan.
among the front liners that interact directly with customers.
Internalisasi budaya perusahaan dilakukan secara sistematis
The internalization of the new culture is conducted
sejak proses rekrutmen, pelatihan dan pemberdayaan. Hal
systematically right from the recruitment, training and
ini ditunjang pendirian fasilitas Gapura Learning Center
development of employees. This is supported by the
yang memberikan pelatihan bidang basic airport handling
establishment of Gapura Learning Center facilities to provide
management, basic frontliner, grooming & etiquette, aviation
training in basic airport handling management, basic frontliner
security, cargo & mail, dangerous goods, dan GSE operator.
services, grooming & etiquette, aviation security, cargo & mail, dangerous goods, and GSE operations.
Pada tahun 2015 telah beroperasi Gapura Learning Center di
In 2015, Gapura Learning Center facilities have been
kantor pusat Jakarta serta di bandara Cengkareng, Yogyakarta,
operational at the Head Office and Cengkareng Airport, Jakarta,
Surabaya, Makassar dan Denpasar. Selanjutnya direncanakan
as well as in Yogyakarta, Surabaya, Makassar and Denpasar.
akan dibuka pula learning center di bandara Ambon, Balikpapan
Similar facilities will be opened next in Ambon, Balikpapan and
dan Medan.
Medan.
56
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Lulusan Gapura Learning Center memperoleh sertifikat
Graduates of Gapura Learning Center will receive a certification
dan SKP (Surat Kecakapan Personel) dari Kementerian
and SKP (Personnel Competence Document) issued by the
Perhubungan yang merupakan lisensi resmi untuk bekerja di
Ministry of Transportation, as the official license required to
kebandarudaraan dan maskapai penerbangan. Saat ini tengah
secure jobs in airports and airlines. The Company is currently
diupayakan agar Gapura Learning Center juga mendapatkan
working towards an IATA (International Air Transport
akreditasi dari IATA (International Air Transport Association).
Association) accreditation for its learning centers.
Menumbuhkan Budaya Keselamatan
Developing a Safety Culture
Operasi ground handling harus memenuhi aspek keselamatan
Ground handling operations have to comply with strict
dan keamanan penerbangan, kelancaran operasional dan
flight safety and security issues, as well as ensure smooth
optimalisasi penggunaan sumber daya. Untuk itu selama
operations and the optimum use of resources. Thus, in 2015,
tahun 2015 secara berkelanjutan Perseroan melakukan
the Company consistently provided continuing training and
program pelatihan dan sosialisasi khususnya kepada karyawan
socialization to its airside personnel, i.e. those that serve at
airside (yang bertugas di apron bandara). Melalui kampanye
airport aprons. The ‘Ramp Safety’ campaign, for example, has
“Ramp Safety” tercapai penurunan Accident Rate yang cukup
succeeded in significantly reducing the level of the Accident
signifikan dari 13 kecelakaan pada 2014 menjadi 7 accident
Rate from 13 accidents in 2014 to just 7 accidents in 2015.
pada tahun 2015. Agar budaya keselamatan menjadi bagian dalam seluruh
To help instill a culture of safety as part of the day-today
aktivitas karyawan, pada tahun 2015 Gapura membentuk
activities of employees, Gapura established the Safety,
unit Safety, Security dan Quality Assurance yang memiliki
Security and Quality Assurance unit in 2015, staffed
tenaga ahli bersertifikat dari kementerian tenaga kerja dalam
with expert personnel holding the proper certification in
bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Unit tersebut kini
Occupational Health & Safety from the Ministry of Labour. The
aktif melaksanakan berbagai program sosialisasi dan pelatihan
unit is charged with developing and executing training and
keselamatan dan keamaan kerja di seluruh cabang Perseroan.
socialization programs related to Occupational Health & Safety at all of the Company’s branches.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
57
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Kinerja Keselamatan (insiden per 1.000 penerbangan) Safety Performance (incident per 1,000 flight) 0,070
0,065
0,060
0,064
0,063 0,061
0,050
0,061
0,057 0,050
0,058 0,051
0,040 0,030
0,025
0,020 0,010
2011
2012 Realisasi Realization
2013
2014
2015
Target Target
Pada tahun 2015 Gapura berhasil mempertahankan sertifikat
In 2015, Gapura successfully renewed its ISAGO (IATA Safety
ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) dari
Audit for Ground Operations) certification from IATA, as global
International Air Transport Association sebagai merupakan
recognition of Gapura’s consistency in risk management
pengakuan internasional terhadap konsistensi Gapura untuk
and safety, both in terms of documentation as well as
manajemen risiko dan keselamatan, baik dalam dokumentasi
implementation, for its operations at Soekarno-Hatta and
dan implementasi untuk operasi di bandara Soekarno-Hatta
Denpasar airports.
dan Denpasar. parameter
The Company also continues to strive to improve other
operational excellence antara lain station handling delay serta
parameters of operational excellence, including the station
Perseroan
memberi
perhatian
tinggi
pada
mishandling baggage/cargo untuk mengukur kinerja ketepatan
handling delay which measures the timeliness of ground
waktu ground handling dan mengukur kasus kerusakan,
handling operations, and baggage/cargo mishandling in terms
kehilangan, salah tujuan, tertinggal serta penyimpangan lain.
of damage, loss, mistaken destination, left behind, or other violations.
Tingkat station handling delay pada tahun 2015 adalah 0,11%
Station handling delay in 2015 was measured at 0.11%, down
menurun dari 0,20% pada tahun 2014, sementara baggage/
from 0.2% in 2014, while baggage/cargo mishandling was
cargo mishandling adalah 0,08% menurun dari 0,13% pada
0.08%, a decline from 0.13% in 2014.
2014.
Pengembangan Bisnis Baru
Development of New Businesses
Layanan warehousing sebagai salah satu sumber pendapatan
The warehousing business segment, as a source of revenues
bagi Perseroan tengah menghadapi perubahan terkait dengan
for the Company, is undergoing some changes related to the
langkah Angkasa Pura untuk mengambil alih pengelolaan
policy of Angkasa Pura in taking over the management of
pergudangan Perseroan, sebagaimana yang telah terjadi di
warehouses at airports. This has already taken place for the
warehouse Yogyakarta, Jambi, Denpasar, Pangkal Pinang dan
warehouses at Yogyakarta, Jambi, Denpasar, Pangkal Pinang
Semarang. Dengan demikian pada tahun 2015 Gapura hanya
and Semarang. Thus, in 2015, Gapura was left with the
mengelola warehousing yang berlokasi di bandara Soekarno-
operations of the warehouse at the Soekarno-Hatta Airport.
Hatta.
58
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Untuk mengantisipasi, Gapura telah merintis pendirian
In anticipation of this, Gapura has begun to develop new
strategic business unit (SBU) yaitu antara lain penggabungan
strategic business units (SBU), including combining the Lounge
layanan Lounge & Hospitality dengan mulai mengelola sendiri
and Hospitality services. The Company currently manages the
executive lounge di Terminal 1C bandara Soekarno Hatta
Executive Lounge at Terminal 1C Soekarno-Hatta as well as at
serta Pontianak dan Pekanbaru, sementara executive lounge
Pontianak and Pekanbaru airports, while the Executive Lounge
di Terminal 2 bandara Soekarno Hatta dan Denpasar bekerja
at Terminal 2 Soekarno-Hatta and Denpasar are managed in
sama dengan mitra.
partnership with third parties.
Layanan Hospitality yaitu passenger service assistant (PSA)
The Hospitality service unit, formerly providing passenger
yang awalnya hanya untuk Garuda Indonesia kini digunakan
service assistance (PSA) services to Garuda Indonesia, is now
juga oleh maskapai lain, seperti Korean Air dan Japan airlines,
available to passengers from other airlines such as Korean Air
serta pelanggan personal dan korporasi.
and Japan Airlines, as well as personal and corporate clients.
Hospitality Gapura bergabung dalam Society Concierge
Gapura’s Hospitality services are a member of Society
Indonesia sehingga dipercaya untuk melayani hotel bintang
Concierge Indonesia, and thus are able to serve guests of
lima seperti Shangrila, Mulia, Mandarin dan Heritage. Selama
leading 5-star hotels such as Shangri-la, Mulia, Mandarin and
2015, bisnis Hospitality berkembang pesat dengan jumlah
Heritage, In 2015, the Hospitality business recorded growth
pelanggan bertambah dari 20 di tahun 2014 menjadi 40
from 20 customers served in 2014 to 40 customers in 2015.
pelanggan pada 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
59
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Tinjauan Pendukung Bisnis Business Support Review
Dua elemen kunci dari proses tranformasi bisnis yang tengah berlangsung di Gapura adalah penerapan Teknologi Informasi untuk mewujudkan operational excellence, serta perubahan paradigma dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia. The ongoing business transformation process at Gapura rests on two key elements: the implementation of Information Technology towards operational excellence, and the paradigm change in the management of our Human Capital.
TI Mendorong Transformasi
IT Driven Transformation
Sebagai penunjang utama industri penerbangan, industri
As the primary supporting industry for the aviation sector, the
ground handling menghadapi dinamika tuntutan bisnis
ground handling industry has to face the increasing demand
yang terus meningkat dari industri penerbangan. Tuntutan
for higher quality services from client airlines. The Company
ini mendorong Perseroan untuk memberikan layanan yang
has responded by efforts to provide smart and excellent
lebih unggul dan cerdas, melalui optimalisasi proses kerja
services, delivered through the optimization of work processes
operasional dan peningkatan service delivery bermutu tinggi,
and the improvement of service quality. The expected end
yang diharapkan akan meningkatkan kepuasan pelanggan,
result is improvements in customer satisfaction, profits and
laba usaha serta citra Perseroan.
the Gapura brand.
operational
excellence,
Perseroan
To achieve operational excellence, the Company is committed
berkomitmen memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai
to the utilization of Information Technology as an enabler for
pendorong proses transformasi bisnis dengan menjadikan
business transformation, transforming Gapura into an IT-based
Gapura sebagai IT-based organization yang menerapkan
organization that uses the right advanced technology towards
teknologi mutakhir tepat guna untuk optimalisasi proses-
optimized ground handling operational processes.
Guna
mewujudkan
proses operasional ground handling. Strategi pemanfaatan TI di Gapura difokuskan pada teknologi
At Gapura, the IT utilization strategy centers on the use of
mutakhir yang telah terbukti memiliki kemampuan yang
proven and capable technology systems, mainly to improve
baik (Capable), terutama dalam peningkatan efisiensi dan
the efficiency and effectiveness of various work processes, to
efektivitas proses kerja, yang implementasi dan pengembangan
be developed and implemented by business partners with an
sistemnya dilakukan mitra bisnis yang memiliki kompetensi
established reputation in the field of Information Technology.
tinggi di bidang teknologi informasi.
60
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pengembangan layanan TI di Gapura diawali melalui
Development of IT services at Gapura started with the
penggunaan
Resource
utilization of Enterprise Resource Planning (ERP) software
Planning (ERP) dari SAP AG, Jerman. Inisiatif ini merupakan
perangkat
lunak
Enterprises
from SAP AG, Germany. It is an important milestone in the
tonggak penting dalam pendayagunaan TI di Gapura, karena
utilization of IT at Gapura, as it underscores the commitment
menunjukkan komitmen Perseroan untuk mewujudkan suatu
to develop a comprehensive, integrated IT system towards
sistem TI yang komprehensif dan terintegrasi dalam rangka
greater transparency as well as the effectiveness and
transparansi, efektivitas dan efisiensi proses bisnis.
efficiency of business processes.
Gapura juga telah berhasil menerapkan modul Financial
Subsequently, Gapura has successfully implemented the
Accounting and Controlling (SAP FICO). Modul SAP FICO
Financial Accounting and Controlling (SAP FICO) module. This
mengintegrasikan proses-proses pencatatan, pengumpulan
module integrates the recording, collection and processing of
dan pengolahan transaksi atau informasi keuangan secara
financial transactions or information on a real-time basis, to
real-time, sebagai masukan untuk keperluan pelaporan internal
serve as input for internal and external reporting purposes,
dan eksternal maupun untuk proses analisa dan pengambilan
as well as for management analysis and decision-making
keputusan manajemen.
processes.
Setelah SAP FICO, Gapura melanjutkan dengan implementasi
Following SAP FICO, Gapura implemented the SAP HCM
modul SAP HCM (Human Capital Management). Modul
(Human Capital Management) module. The SAP HCM module
SAP HCM mendukung seluruh proses yang terkait dengan
supports all processes related with the management of
pengelolaan Sumber Daya Manusia dan administrasi karyawan
human resources and employee administration, including the
di Perusahaan, termasuk penyimpanan data karyawan secara
filing of individual employee data starting from recruitment
individu sejak direkrut sampai pensiun atau keluar dari
up to retirement or discharge from the Company. In 2015,
Perusahaan. Pada tahun 2015 dilakukan implementasi modul
the Company implemented the SAP-Payroll module in a
SAP-Payroll yang merupakan kelanjutan dari sistem SAP HCM
continuation of SAP HCM as one of the core support systems
sebagai salah satu sistem pendukung utama Perseroan.
used by the Company.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
61
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Gapura juga telah mengembangkan sistem e-Procurement
Gapura has also developed an e-Procurement system for
dalam proses pengadaan barang dan jasa di Perusahaan. Selain
the procurement of goods and services at the Company. In
dapat meningkatkan efisiensi proses pengadaan, implementasi
addition to improving the efficiency of procurement processes,
e-Procurement juga merupakan salah satu langkah penting
the implementation of e- Procurement is also an important
dalam peningkatan transparansi terkait dengan pelaksanaan
step towards increased transparency with regards to the
praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) di
implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices
Gapura.
at Gapura.
Pada tahun 2015, pendayagunaan sistem-sistem TI diperluas
In 2015, the scope of IT utilization was expanded to support
untuk mendukung aktivitas operasional utama Gapura yaitu
Gapura’s core operational activities of providing ground
penyediaan jasa ground handling di bandara. Gapura telah
handling services at airports. Gapura then implemented the
menerapkan salah satu aplikasi TI paling mutakhir di industrinya
Operational Control System (OCS), one of the latest IT systems
yaitu Operational Control System (OCS).
available for the ground handling industry.
62
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Melalui OCS, aktivitas ground handling di seluruh area
OCS enables real-time monitoring of all ground handling
bandara dapat dipantau secara real-time, sehingga dapat
activities in all areas of an airport, leading to more optimum
mengoptimalkan penggunaan sumber daya peralatan maupun
utilization of available equipment and personnel, while also
personil yang tersedia, serta mengantisipasi keterlambatan
anticipating delays in aircraft handling. The kick-off for OCS
penanganan pesawat. Kick off implementasi OCS di Bandara
implementation at Soekarno-Hatta International Airport was
Internasional Soekarno-Hatta dilakukan pada Oktober 2015
held in October 2015, with the system expected to be fully
dan direncanakan akan operasional pada bulan Oktober 2016.
operational by October 2016.
Selain implementasi OCS, program-program pengembangan
In addition to OCS implementation, development of IT services
layanan TI pada tahun 2015 juga mencakup sejumlah inisiatif
undertaken during 2015 also include initiatives such as the
lain seperti desain-ulang situs web Perseroan, pengembangan
re-design of the Company’s official website, the development
aplikasi korespondensi dan infrastruktur jaringan komunikasi
of a correspondence application, and the infrastructure for an
data antar-cabang.
inter-branch data communication network.
SDM sebagai Sumber Daya Pertumbuhan
Human Capital as Growth Resources
Konsep human capital menempatkan karyawan sebagai salah
The concept of human capital sees employees as one of the
satu sumber daya utama yang vital bagi keberlangsungan dan
vital resources to sustain the business growth of a company.
pertumbuhan bisnis perusahaan, karenanya pengembangan
Thus, efforts in developing the potential of the workforce
potensi karyawan harus diupayakan secara optimal dan
should be undertaken in an optimized and balanced manner
berimbang dengan peningkatan kesejahteraan karyawan.
alongside improvements in employee welfare.
Gapura menggunakan pendekatan Competency-Based Human
Gapura implements the Competency-Based Human Resources
Resources Management (CBHRM) dalam pengeloaan human
Management (CBHRM) approach in the management of its
capital dengan menerapkan tiga model pengembangan
human capital using three models for the development of Core
untuk Core Competency, Basic Competency dan Professional
Competency, Basic Competency and Professional Competency.
Competency. Ketiga model ini dikembangkan dan terus disempurnakan
These three models were developed and continuously
untuk mendukung penilaian kemampuan karyawan secara
enhanced to enable the fair and transparent assessment of
adil dan transparan. Dengan demikian setiap karyawan Gapura
employee competences. Each individual employee of Gapura is
diharapkan dapat menguasai:
therefore expected to acquire:
• Core Competency (nilai-nilai budaya perusahaan)
• Core Competency (corporate values)
• Basic Competency (perilaku dan kualitas pribadi)
• Basic Competency (personal behaviour and quality)
• Professional Competency (keterampilan dan pengetahuan,
• Professional Competency (general and specialized/
yang bersifat umum maupun khusus/fungsional).
functional skills and knowledge)
Profil Karyawan
Employee Profiles
Per 31 Desember 2015, jumlah karyawan Gapura tercatat
As of December 31, 2015, Gapura employs a total of
sebanyak 1.778 orang (tidak termasuk Dewan Komisaris dan
1,778 personnel (not including members of the Board of
Direksi), yang terdiri dari 1.369 orang karyawan tetap dan 409
Commissioners and Board of Directors), comprising 1,369
karyawan kontrak (Pekerja Kontrak Waktu Tertentu/PKWT).
permanent employees and 409 contract employees. The
Jumlah tersebut berkurang sekitar 3,50% dari jumlah karyawan
number represents a decline of some 3.50% from 1,842
tahun 2014 yaitu sebanyak 1.842 orang.
employees on record in 2014.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
63
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Karyawan Gapura tersebar di Kantor Pusat dan 54 kantor
Gapura’s employees are stationed at the Head Office as well
cabang/perwakilan di berbagai bandara di seluruh Indonesia.
as at 54 branches/representative offices in airports all over
Selain karyawan tetap dan PKWT, aktivitas operasional Gapura
Indonesia. In addition to permanent and contract employees,
juga didukung oleh 5.842 orang tenaga kerja alih-daya per 31
Gapura’s operations are also supported by 5,842 outsourced
Desember 2015.
personnel, as of December 31, 2015.
Sebanyak 46 karyawan baru telah direkrut sepanjang tahun
A total of 46 new employees were recruited in 2015. In
2015. Selain untuk mengimbangi peningkatan volume bisnis
addition to the need to keep pace with business growth
serta menggantikan karyawan yang keluar, pensiun atau
and to replace those that resigned, retired or are deceased;
meninggal dunia, rekrutmen karyawan baru juga diarahkan
employee recruitment was also undertaken to improve the
untuk memperbaiki komposisi karyawan secara keseluruhan.
overall employee composition in terms of education and
Perekrutan karyawan mengacu kepada tingkat pendidikan
competency. Emphasizing better education and a higher level
dan kompetensi yang lebih tinggi guna memenuhi kualifikasi
of competence, employee recruitment is thus directed to fill
pekerjaan yang kelak dibutuhkan, serta mempersiapkan
future job qualifications, as well as to prepare for the future
regenerasi kepemimpinan masa depan Gapura.
leadership of Gapura.
Profil karyawan Gapura dapat dilihat pada tabel-tabel berikut
The employee profile of Gapura is presented in the following
ini:
tables:
Karyawan Berdasarkan Usia Employee Based on Age 2014
2015
212
276
> 50
41-50
1.011
949
41-50
31-40
440
370
31-40
> 50
< 30 Total
179
183
< 30
1.842
1.778
Total
Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Employee Based on Gender Pria Wanita Total
2014
2015
1.506
1.447
Male
336
331
Female
1.842
1.778
Total
Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Based on Education 2014
2015
S2
21
20
Master degree
S1
492
490
Bachelor degree
Diploma
175
166
Diploma
1.115
1.063
Senior High School
39
39
Primary School-Junior High School
1.842
1.778
Total
SLTA SD-SMP Total
64
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Karyawan Berdasarkan Tingkat Jabatan Employee Based on Position 2014
2015
Vice President
10
13
Vice President
General Manager
28
28
General Manager
Senior Manager
33
34
Senior Manager
Manajer
75
75
Manager
Asisten Manajer
39
54
Assistant Manager
Kepala Perwakilan
18
22
Station Representative
345
357
Supervisor/Coordinator
Staf
1.294
1.195
Staff
Total
1.842
1.778
Total
Supervisor/Koordinator
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
65
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Pengembangan Kompetensi Karyawan
Development of Employee Competences
Penguatan kompetensi SDM merupakan bagian penting dari
Development of employee competencies is an important
transformasi bisnis di Gapura. Selain pelatihan kompetensi
part of the business transformation at Gapura. In addition
yang bersifat wajib, juga dilakukan program-program pelatihan
to training for mandatory competencies, employee training
serta pendidikan karyawan yang bersifat perubahan maupun
programs also include training for competency change and
pengembangan kompetensi. Pelatihan perubahan kompetensi
development. Training in competency change is directed so
bertujuan untuk membangun kompetensi karyawan agar
as to develop employee competencies to be able to keep pace
mampu mengimbangi dinamika bisnis ground handling, dengan
with the dynamics of the ground handling business, eventually
sasaran akhir pada pencapaian service excellence. Sedangkan
leading to the achievement of service excellence. Training in
pelatihan
untuk
competency development, on the other hand, is directed to
menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna
pengembangan
kompetensi
ditujukan
prepare personnel with specific competencies in support of
mendukung pengembangan portofolio bisnis Gapura.
Gapura’s strategy to expand its business portfolio.
Pelatihan yang bersifat wajib adalah pelatihan yang harus
Mandatory training are those that are required by the
dilakukan sesuai dengan ketentuan Pemerintah maupun
Government as well as the International Air Transport
International Air Transport Association (IATA), berupa
Association (IATA), comprising training to acquire and maintain
pelatihan untuk memperoleh dan mempertahankan lisensi/
professional licenses/certifications or other specific hard
sertifikasi profesi maupun keterampilan (hard skill) khusus
skills related to ground handling operations. In 2015, the
lainnya menyangkut operasional ground handling. Pada tahun
total duration of mandatory training conducted by Gapura
2015, total durasi penyelenggaraan pelatihan wajib di Gapura
amounted to 27,741 training hours in total.
mencapai 27.741 jam pelatihan.
66
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Sementara pelatihan yang bersifat tidak-wajib adalah pelatihan
Non-mandatory training meanwhile is training that, while
yang tidak diwajibkan berdasarkan peraturan namun dianggap
not required by regulations, is deemed important to support
penting untuk menunjang dan meningkatkan kinerja perusahaan,
the Company’s operations and improve its performance.
termasuk pelatihan soft skill di bidang manajemen dan
These include training in soft skills such as in management
kepemimpinan (leadership). Pada tahun 2015, Gapura tercatat
and leadership. In 2015, Gapura conducted a total of 12,487
menyelenggarakan 12.487 jam pelatihan di bidang hukum, SDM,
training-hours in diverse areas such as law, human resources,
perpajakan, audit, pengadaan barang dan jasa, accident/incident
tax, audit, goods and services procurement, accident/incident
investigation & reporting, dan sejumlah bidang lainnya.
investigation & reporting, among others.
Berbagai program pengembangan kompetensi karyawan
The various employee competencies development programs
tersebut
kebutuhan
were undertaken according to the Company’s needs as well as
Perusahaan maupun tuntutan jalur karir karyawan, dengan
the employee career path, giving due consideration to concepts
memperhatikan
of gender equality and equal opportunity for all employees.
diselenggarakan kesetaraan
sesuai gender
dengan dan
persamaan
kesempatan bagi seluruh karyawan. Gapura mulai merintis penerapan Knowledge Management
Gapura has also begun to implement Knowledge Management
sebagai salah satu inisiatif strategi di bidang pengembangan
as a strategic initiative in employee competency development.
kompetensi karyawan. Hal ini dilakukan melalui sharing
In its implementation, the Human Capital division facilitated
session secara rutin yang difasilitasi oleh unit kerja Human
routine sharing sessions, where employees can contribute as
Capital, dimana setiap karyawan dapat berkontribusi sebagai
speakers and participate in the exchange of ideas, concepts
pembicara dan saling bertukar ide, konsep dan informasi
and information among fellow employees.
dengan karyawan lainnya yang berpartisipasi.
Remunerasi dan Kesejahteraan Karyawan
Employee Remuneration and Welfare
Faktor remunerasi maupun kesejahteraan karyawan dapat
Employee remuneration and welfare can have a tangible impact
berdampak secara nyata pada kinerja karyawan dan pada
on employee performance and, eventually, on overall company
akhirnya mempengaruhi produktivitas perusahaan. Sistem
productivity. A fair and transparent work remuneration system
remunerasi yang adil serta transparan dapat memacu karyawan
can be motivational for employees to strive for their best
untuk memberikan kinerja terbaik dan terus-menerus berupaya
performance and to continuously improve their capabilities.
untuk meningkatkan kapabilitas yang dimiliki. Dengan
Being assured of their welfare, employees will be able to focus
terjaminnya kesejahteraan akan memungkinkan karyawan
on their day-to-day work activities.
untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukan setiap hari. Karyawan Gapura memperoleh remunerasi yang terdiri dari gaji
Gapura provides each employee with a remuneration package
pokok dan kompensasi finansial lain meliputi tunjangan makan,
consisting of a basic salary and other financial compensation
tunjangan transportasi, tunjangan pendidikan (untuk anak
that includes a meal allowance, transportation allowance,
karyawan) serta Tunjangan Hari Raya. Karyawan pada posisi/
education allowance (for their children) and religious holiday
fungsi tertentu juga memperoleh tunjangan Surat Kecakapan
allowance. Employees holding certain positions/functions also
Personil (SKP)/Lisensi. Sementara di tingkat struktural, Gapura
receive an allowance for Personnel Competence Certification/
memberikan tunjangan tambahan berupa tunjangan jabatan
Licensing. Structural staff also receive additional benefits
dan fasilitas rumah dinas. Manajemen Gapura juga memiliki
in the form of a position allowance and a company housing
kebijakan pembagian bonus tahunan kepada seluruh karyawan
facility. Gapura also has an annual bonus policy for all
dari laba yang diperoleh setiap tahun, yang diditribusikan
employees from profits earned each year, to be distributed
pada tahun berikutnya. Paket remunerasi karyawan tersebut
in the following year. The employee remuneration package is
disesuaikan secara berkala setiap tahun terhadap kenaikan
regularly adjusted each year to compensate for the increase in
biaya hidup berdasarkan angka inflasi resmi dari Pemerintah.
the cost of living based on official government figures.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
67
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Setiap tahun, Gapura memberikan beberapa penghargaan
Each year, Gapura provides employees with rewards in
terhadap karyawan yang berprestasi dalam mendukung
recognition of their outstanding contribution to business
pencapaian target bisnis dan juga penghargaan karyawan
target achievement as well as for continuous service time.
dengan masa kerja aktif tidak terputus. Program penghargaan
Initially designed as additional incentives to motivate
yang dilakukan dalam rangka memotivasi karyawan tersebut
employees, these reward programs are being integrated
tengah diintegrasikan ke dalam suatu sistem remunerasi
into a performancebased remuneration program, currently
berbasis-kinerja yang saat ini sedang disusun sebagai kebijakan
under development as a formal company policy, whereby the
formal Perseroan, dimana imbalan kerja akan dibedakan
employee’s work compensation will be determined based on
berdasarkan kinerja masing-masing individu karyawan. Kinerja
the respective performance of each individual employee. The
karyawan akan dinilai secara objektif terkait dua aspek, yaitu
system provides for an objective assessment of employee
aspek pencapaian sasaran kerja serta aspek perilaku kerja dan
performance in two areas, namely achievement of work
man management (bagi personil yang memiliki bawahan).
targets and achievements in work behavior and management (for personnel with subordinate staff).
Selain memberikan tingkat remunerasi yang kompetitif di
Aside from ensuring a competitive level of work compensation
pasar bagi karyawannya, Gapura juga memberikan kompensasi
for its employees, Gapura also provides non-financial
non-finansial yang ditujukan untuk menjaga kesejahteraan
compensation to ensure the overall welfare of employees
karyawan secara keseluruhan, melalui program pensiun dan
through both a pension program and an employee health
program pelayanan kesehatan karyawan. Sesuai dengan
service program. In compliance with applicable regulations, the
ketentuan yang ada, seluruh karyawan dan pekerja Perseroan
Company registers all of its employees and workers in the BPJS
diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan, yang
Ketenagakerjaan, the Government’s worker social security
memberikan manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan
program, that provides Work Accident, Loss of Life and Old Age
Kematian, dan Jaminan Hari Tua. Untuk menjamin kesejahteraan
insurance. To ensure the welfare.
68
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
karyawan setelah mereka pensiun (di usia 56 tahun), Gapura
of employees following retirement (at the age of 56), Gapura
memiliki program Tunjangan Hari Tua (THT) yang dikelola oleh
maintains an Old Age Benefit program managed by an
perusahaan asuransi jiwa pihak ketiga, serta Program Pensiun
independent life insurance provider, and a Defined Benefit
Iuran Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Garuda Indonesia.
Pension Program run by the Garuda Indonesia Pension Fund unit.
Gapura
cukup
Gapura provides comprehensive health facilities for its
komprehensif bagi karyawan. Selain mengikutsertakan seluruh
menyediakan
fasilitas
kesehatan
yang
employees. In addition to participation in the Government-
karyawan dalam program BPJS Kesehatan sesuai ketentuan
sponsored BPJS Kesehatan health insurance program for all
yang berlaku, Gapura juga bekerja sama dengan pihak ketiga
employees, Gapura also cooperates with third-party healthcare
dalam penyediaan fasilitas kesehatan untuk rawat jalan dan
providers for the provision of medical care and hospitalization
rawat inap bagi karyawan dan keluarga inti mereka (istri/
facilities for employees and their immediate family members
suami dan anak-anak sampai dengan usia 25 tahun). Fasilitas
(spouse and children up to 25 years old). These facilities are
kesehatan ini tersedia juga untuk karyawan yang telah
also available to retired employees and their immediate family
pensiun, termasuk istri/suami dan anak mereka.
members.
Hubungan Industrial
Industrial Relations
Kebebasan berserikat bagi karyawan di Gapura diwujudkan
At Gapura, freedom of association for employees is manifested
melalui keberadaan Serikat Pekerja PT Gapura Angkasa
through the activities of PT Gapura Angkasa Employee
(SIPERKASA). Dengan beranggotakan seluruh karyawan Gapura,
Union (SIPERKASA). Counting all Gapura employees as its
SIPERKASA merupakan wadah yang efektif guna menyuarakan
members, SIPERKASA is an effective vehicle to promote the
aspirasi karyawan maupun melindungi kepentingan karyawan
aspirations of employees as well as to protect their interests.
Gapura. Dalam hal ini, SIPERKASA merupakan mitra aktif yang
In this regards, SIPERKASA acts as an active partner in the
bersama-sama dengan manajemen Gapura mengupayakan
management of Gapura in building a harmonious relationship
hubungan yang harmonis antara karyawan dan Perseroan
between employee and the Company, and in creating a work
serta terciptanya lingkungan kerja yang kondusif terhadap
environment that is conducive towards the achievement of
tercapainya tujuan-tujuan karyawan serta perusahaan.
the common objectives of the Company and its employees.
Gapura telah memiliki dokumen Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Gapura currently has in force the Collective Labour Agreement
untuk periode tahun 2015-2016 yang memuat
hak dan
(PKB) document for the 2015-2016 period, which details
kewajiban dari karyawan maupun Perseroan, terkait dengan
the rights and obligations on the part of employees and the
hubungan ketenagakerjaan yang ada antara karyawan dan
Company related to industrial relations between Gapura and
Gapura. Dokumen PKB dirumuskan bersama oleh manajemen
its employees. The PKB document is formulated jointly by
Gapura dan SIPERKASA sebagai wakil karyawan, serta
Gapura management and SIPERKASA as the representative of
diperbaharui dari waktu ke waktu untuk menyesuaikan dengan
all employees, and is updated regularly so as to be adjusted in
perkembangan kondisi yang ada.
line with ongoing developments.
Indeks Kepuasan Kerja
Work Satisfaction Index
Gapura secara berkala melakukan survei kepuasan kerja di
Gapura regularly conducts work satisfaction surveys among its
kalangan karyawan, baik untuk karyawan tetap maupun
employees; both permanent staff and outsourced personnel.
karyawan alih-daya. Hasil dari survei-survei tersebut kemudian
The results of these surveys serve as feedback to implement
menjadi umpan-balik untuk perbaikan dan penyempurnaan
improvement measures in various areas related to issues of
berbagai aspek terkait dalam pengelolaan sumber daya
human capital management at Gapura. In 2015, the survey
manusia Gapura secara keseluruhan. Pada tahun 2015, survei
conducted resulted in an Employee Satisfaction Index score
yang dilakukan memberikan hasil Indeks Kepuasan Karyawan
of 71% for permanent employees and 72% for outsourced
sebesar 71% untuk karyawan tetap dan 72% untuk karyawan
personnel, respectivel
alih-daya.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
69
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Tinjauan Keuangan Financial Review
Gapura memperlihatkan kinerja keuangan yang baik di tahun 2015 dengan membukukan peningkatan 54% pada Laba Bersih dan 26% pada Jumlah Aset. Gapura showed an excellent financial performance in 2015 by posting a 54% increase in Net Income as well as a 26% growth in Total Assets.
Berikut ini adalah pembahasan mengenai kinerja keuangan
The following is a discussion on the financial performance
PT Gapura Angkasa (“Perseroan” atau “Gapura”) pada tahun
of PT Gapura Angkasa (“Gapura” or the “Company”) in 2015.
2015. Angka-angka yang berpadanan untuk tahun 2014
Corresponding figures for the year 2014 are presented in
disajikan sebagai pembanding maupun untuk keperluan analisis.
comparison, for the purpose of analysis.
Pembahasan berikut ini mengacu kepada Laporan Keuangan
The following discussion refers to the Company’s Audited
Auditan Perseroan untuk periode tahun buku yang berakhir
Financial Statements for the fiscal year period that ended on
pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, yang juga
December 31, 2015 and December 31, 2014, as attached in
dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.
this Annual Report.
Laporan Laba-Rugi
Income Statements
Pendapatan Usaha
Operating Revenues
Gapura memperoleh Pendapatan Usaha dari aktivitas pada
Gapura derives Operating Revenues from activities in the
segmen-segmen usaha utama Perseroan yaitu Ground
Company’s primary business segments of Ground Handling,
Handling, Cargo Handling & Warehousing, dan Bisnis Lain. Pada
Cargo Handling & Warehousing, and Other Businesses. In
tahun 2015, jumlah Pendapatan Usaha tercatat mencapai
2015, Operating Revenues amounted to Rp1,318.82 billion,
sebesar Rp 1.318,82 miliar, tumbuh 9% dari Rp 1.210,44 miliar
increasing by 9% from Rp1,210.44 billion posted in 2014.
yang dibukukan di tahun 2014. Pendapatan dari Ground Handling, termasuk layanan AHAN
Revenues from Ground Handling, including AHAN (Aircraft
(Aircraft Handling Additional Note) serta penerbangan Haji,
Handling Additional Note) services and Hajj flights, amounted
mencapai sebesar Rp 1.089,94 miliar, atau 83% dari total
to Rp1,089.94 billion, contributing 83% to total Operating
Pendapatan Usaha pada tahun 2015, dan tercatat tumbuh 10%
Revenues in 2015, and representing growth of 10% compared
dari Rp 988,67 miliar di tahun 2014. Pertumbuhan tersebut
to Rp988.67 billion posted in 2014. The growth in revenues
sejalan dengan kenaikan produksi jasa Ground Handling sebesar
was generally in line with.the 8.3% increase in ground handling
70
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
8,3% dari 255.350 penerbangan di tahun 2014 menjadi
production from 255,350 flights in 2014 to 276,564 flights in
276.564 penerbangan pada tahun 2015. Pertumbuhan
2015. The increase in revenues in this segment also reflected
pendapatan segmen ini juga diakibatkan adanya kenaikan tarif
the increase of 25% in the AHAN tariff and 2.5% in the Ground
Garuda Indonesia yang meliputi tarif AHAN sebesar 25% mulai
Handling tariff for Garuda Indonesia, beginning in June 2015
Juni 2015 dan Ground Handling 2,5% mulai Juli 2015.
and July 2015, respectively.
Pendapatan dari segmen Warehousing, termasuk layanan
Revenues from the Warehousing segment, including from
Cargo Handling, tercatat mencapai sebesar Rp 166,34 miliar
Cargo Handling services, amounted to Rp166.34 billion in
pada tahun 2015, naik 5% dari pencapaian pada tahun
2015, a 5% increase over the amount in 2014 of Rp158.75
sebelumnya sebesar Rp 158,75 miliar.
billion.
Pada tahun 2015, pendapatan dari segmen Bisnis Lain tercatat
In 2015, revenues from Other Businesses amounted to
mencapai sebesar Rp 62,54 miliar, turun 0,8% dari pencapaian
Rp 62.54 billion, a slight decline 0.8% from the revenues
pada tahun 2014 sebesar Rp 63,01 miliar.
posted in 2014 of Rp 63.01 billion.
Komponen jasa atau layanan yang dominan pada segmen
The dominant components or services within the Other
Bisnis Lain antara lain adalah layanan Hospitality, Passenger
Businesses segment are the Hospitality services, Passenger
Service Charge Collection, jasa Business Lounge, layanan
Service Charge Collection, Business Lounge services,
Garbarata, serta layanan Security.
Aerobridge services, and Security services.
Pendapatan dari layanan Business Lounge naik 100% dari
Revenues from Business Lounge services rose 100% from
Rp 3,21 miliar di 2014 menjadi Rp 6,42 miliar di tahun 2015.
Rp 3.21 billion in 2014 to Rp 6.42 billion in 2015. Revenues
Pendapatan dari layanan Security meningkat dari Rp 3,59
from Security services grew from Rp 3.59 billion in 2014 to
miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 5,83 miliar di tahun 2015,
Rp 5.83 billion in 2015, or an increase of 62%, while revenues
atau naik 62%, sementara pendapatan dari layanan Garbarata
from Aerobridge services rose by 9% from Rp 8.94 billion in
naik 9% dari Rp 8,94 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 9,75
2014 to Rp 9.75 billion in 2015.
miliar di tahun 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
71
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Beban Pokok Penjualan
Cost of Service
Beban Pokok Penjualan tercatat sebesar Rp 1.126,29 miliar
Cost of Service amounted to Rp 1,126.29 billion in 2015, up
pada tahun 2015, naik 8% dari Rp 1.046,45 miliar di tahun
8% from Rp 1,046.45 billion in 2014. Increases were recorded
2014. Komponen yang mengalami kenaikan adalah beban jasa
on the cost of service components for Ground Handling
Ground Handling dan beban jasa Bisnis Lainnya, sementara
and for Other Businesses, while the cost of service for the
beban jasa Warehousing tercatat Rp 81,03 miliar pada tahun
Warehousing segment posted a decline 20% to Rp 81.03
2015, turun 20% dari Rp 101,42 miliar di tahun 2014.
billion in 2015, from Rp 101.42 billion in 2014.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban Usaha terdiri dari Beban Pemasaran serta Beban Umum &
Operating Expenses consists of Marketing Expenses and
Administrasi. Total Beban Usaha pada tahun 2015 adalah sebesar
General & Administrative Expenses. Total Operating Expenses
Rp 107,18 miliar, turun signifikan dibandingkan Rp 148,96 miliar
amounted to Rp 107.18 billion, significantly down from
pada tahun 2014.
Rp 148.96 billion posted in 2014.
Beban Pemasaran mencapai sebesar Rp 5,75 miliar pada tahun
Marketing Expenses amounted to Rp 5.75 billion in 2015,
2015, naik sedikit dari sebesar Rp 5,48 miliar di tahun sebelumnya.
slightly increasing from Rp 5.48 billion posted in the previous year.
Beban Umum & Administrasi tercatat sebesar Rp 101,43 miliar
General & Administrative Expenses amounted to Rp 101.43
pada tahun 2015 turun 29% dari Rp 143,48 miliar yang tercatat
billion in 2015, down 41% from Rp 143.48 billion posted in
di tahun 2014. Komponen-komponen utama Beban Umum &
2014. The main components of General & Administrative
Administrasi antara lain adalah Beban Pegawai, Beban Sewa
expenses are Employee Expenses, Rent Expenses, and Office
dan Beban Kantor. Beban Pegawai berkontribusi lebih dari 50%
Expenses. Employee Expenses contributed more than 50% to
dari total Beban Umum & Administrasi, dan mencapai sebesar
total General & Administrative Expenses, and amounted to Rp
Rp 60,92 miliar pada tahun 2015. Jumlah tersebut naik dari
60.92 billion in 2015. The amount represented an increase
Rp 50,92 miliar di tahun 2014, sejalan dengan kenaikan pada
of over Rp 50.92 billion in 2014 in line with increases in the
imbalan kerja dan kesejahteraan karyawan Perseroan.
Company’s employee wages and benefits.
Penurunan signifikan pada Beban Umum & Administrasi
The significant decline in General & Administrative Expenses
disebabkan oleh pencatatan Beban Imbalan Pasca Kerja, dimana
was mainly due to the posting of Post-Service Employee
pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 29,56 miliar, sementara
Benefit Expenses, which amounted to Rp 29.56 billion in 2014,
pada tahun 2015 Perseroan membukukan koreksi (negatif) atas
while in 2015 the Company posted a negative adjustment of
pembebanan pencadangan imbalan pasca kerja sebesar Rp 10,13
Rp 10.13 billion for post-service employee benefit calculations
miliar untuk menyesuaikan dengan pemberlakuan PSAK 24.
as a result of the implementation of SFAS 24.
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Other Revenues (Expenses)
Perseroan mencatat Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih
The Company posted Other Revenues (Expenses) - net of
sebesar Rp 11,6 miliar pada tahun 2015, sementara
Rp 11.6 billion in 2015, compared with Other Revenues
membukukan Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih sebesar
(Expenses) - net of Rp 49.53 billion posted in 2014. This mainly
Rp 49,53 miliar di tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya
reflected the correction in expenses of Rp 16.71 billion (other
koreksi beban sebesar Rp 16,71 miliar (pendapatan lain-
revenue of Rp 44.76 billion in 2014 corrected to Rp 28.05
lain tahun 2014 sebesar Rp 44,76 miliar dikoreksi menjadi
billion) as well as the posting of Rp 27 billion of unrealized
Rp 28,05 miliar) serta penjualan asset tanah sebesar Rp 27
revenue from sales of land asset.
miliar yang tidak terealisasi.
72
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Laba (Rugi) sebelum pajak
Pre-Tax Income (Loss)
Laba sebelum pajak adalah sebesar Rp 77,89 miliar pada tahun
Pre-tax income amounted to Rp 77.89 billion in 2015,
2015, dibandingkan Rp 62,96 miliar yang dibukukan pada
compared with pre-tax income of Rp 62.96 billion posted in
tahun 2014.
2014.
Laba (Rugi) bersih
Net Income (Loss)
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan badan
After calculations for income tax expenses of Rp 24.09 billion
sebesar Rp 24,09 miliar dan Rp 27,77 miliar berturut-turut
and Rp 27.77 billion, respectively in 2015 and 2014, the
pada tahun 2015 dan 2014, Perseroan membukukan laba
Company ended with a net income of Rp 53.80 billion in 2015,
bersih sebesar Rp 53,80 miliar pada tahun 2015, meningkat
an increase of 53% over net income of Rp 35.19 billion posted
53% dari laba bersih sebesar Rp 35,19 miliar di tahun 2014.
in 2014.
Posisi Keuangan
Financial Positions
Jumlah Aset
Total Assets
Jumlah Aset Perseroan per 31 Desember 2015 tercatat sebesar
The Company’s Total Assets as of December 31, 2015,
Rp 1.004,77 miliar, meningkat sebesar 26% dibandingkan
amounted to Rp 1,004.77 billion, an increase of 26% compared
jumlah aset setahun sebelumnya sebesar Rp 796,20 miliar.
with total assets for the previous year at Rp 796.20 billion.
Aset Lancar dan Aset Tetap berkontribusi masing-masing 38%
Current Assets and Fixed Assets contributed 38% and 62%,
dan 62% pada Jumlah Aset Perseroan di akhir tahun 2015.
respectively, to the Company’s Total Assets at yearend 2015.
Aset Lancar
Current Assets
Jumlah Aset Lancar tercatat sebesar Rp 382,95 miliar pada
Current Assets amounted to Rp 382.95 billion at yearend
akhir tahun 2015, atau 14% lebih besar dari Rp 335,07 miliar
2015, up by 14% from Rp 335.07 billion a year earlier. During
setahun sebelumnya. Dalam periode yang diperbandingkan,
the period of analysis, the rise mainly reflected an increase of
kenaikan tersebut terutama mencerminkan kenaikan Kas dan
Rp 25.9 billion in Cash and Cash Equivalent, an increase of Rp
Setara Kas sebesar Rp 25,9 miliar, kenaikan Piutang Usaha
30.37 billion in Trade Receivables to Related Parties, and an
kepada Pihak Berelasi sebesar Rp 30,37 miliar, serta kenaikan
increase of Rp 31.61 billion in Prepaid Taxes. This was partly
pada Pajak Dibayar Dimuka sebesar Rp 31,61 miliar, yang
compensated by a decline of Rp 37.20 billion in Accrued
dikompensasi sebagian oleh penurunan pada Pendapatan
Revenues.
yang Masih Harus Diterima sebesar Rp 37,20 miliar.
Aset Tetap
Fixed Assets
Per akhir tahun 2015, Aset Tetap Perseroan, setelah dikurangi
As of the end of 2015, the Company’s fixed assets, net of
akumulasi penyusutan, tercatat sebesar Rp 579,05 miliar,
accumulated depreciation, amounted to Rp 579.05 billion,
meningkat 41% dari Rp 408,39 miliar setahun sebelumnya.
up 41% from Rp 408.39 billion the year earlier. This increase
Kenaikan ini terutama mencerminkan kenaikan pada aset sewa
primarily reflects the increase in assets subject to leasing for
pembiayaan Ground Support Equipment.
Ground Support Equipment.
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Perseroan mencapai sebesar Rp 604,79
The Company’s Total Liabilities amounted to Rp 604.79 billion
miliar pada akhir tahun 2015, lebih tinggi dari Jumlah Liabilitas
as of year-end 2015, up from Rp 458.77 billion of Total
setahun sebelumnya sebesar Rp 458,77 miliar. Kenaikan
Liabilities recorded a year before, reflecting increases in the
tersebut berasal dari kenaikan pada komponen Liabilitas
Company’s Current Liabilities as well as Non-Current Liabilities.
Jangka Pendek maupun Liabilitas Jangka Panjang Perseroan.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
73
03
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liability
Liabilitas jangka pendek naik 23% dari Rp 202,87 miliar per
Current Liability was up by 23% from Rp 202.87 billion at
akhir tahun 2014 menjadi sebesar Rp 249,02 miliar pada
year-end 2014 to Rp 249.02 billion at the end of 2015. The
akhir tahun 2015. Kenaikan tersebut terutama mencerminkan
increase in Current Liability mainly reflected increases in the
adanya tambahan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
current maturity portions of Bank Borrowings and a Lease
dari Utang Bank serta Liabilitas Sewa Pembiayaan sebesar
Liability of Rp 21.0 billion and Rp 26.24 billion, respectively.
masing-masing Rp 21,0 miliar dan Rp 26,24 miliar.
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liability
Liabilitas jangka panjang Perseroan berupa Utang Bank,
The Company’s Non-Current Liability consists of Bank
Liabilitas Sewa Pembiayaan serta Liabilitas Imbalan Pasca
Borrowings, Lease Liability and Post-Service Liability, and
Kerja tercatat naik 39% dari Rp 255,9 miliar di akhir tahun
recorded an increase of 39% from Rp 255.9 billion at year-end
2014 menjadi Rp 355,78 miliar di akhir tahun 2015.
2014 to Rp 355.78 billion at the end of 2015.
Kenaikan pada liabilitas jangka panjang Perseroan terutama
The increase in the Company’s non-current liabilities mainly
mencerminkan timbulnya Liabilitas Sewa Pembiayaan sebesar
reflected the posting of Rp 176.42 billion of Lease Liability in
Rp 176,42 miliar, yang dikompensasi oleh penurunan sebesar
2015, which was compensated by a decline of Rp 31.54 billion
Rp 31,54 miliar pada Liabilitas Imbalan Pasca Kerja dan
in Post-Service Liability and a decline of Rp 45.0 billion in Bank
penurunan sebesar Rp 45,0 miliar pada Utang Bank Perseroan.
Borrowings.
Ekuitas
Shareholders’ Equity
Jumlah Ekuitas Perseroan tercatat tumbuh sebesar Rp 62,54
The Company’s Shareholders’ Equity grew by Rp 62.54
miliar, atau 19%, menjadi Rp 399,97 miliar pada akhir tahun
billion, or 19%, to reach Rp 399.97 billion at year-end 2015,
2015, dibandingkan Rp 337,43 miliar setahun sebelumnya.
compared with Rp 337.43 billion a year previously. The growth
Pertumbuhan
adanya
in shareholders’ equity mainly reflected the increase in the
kenaikan pada saldo Laba Ditahan, dari penambahan laba
balance of Retained Earnings with the addition of Rp 53.80
bersih tahun 2015 sebesar Rp 53,80 miliar, menjadi sebesar
billion of net income from operations in 2015, to Rp 78.85
Rp 78,85 miliar yang dibukukan pada tahun 2015.
billion as of year end 2015.
Arus Kas
Cash Flows
Kas dan setara kas tercatat mencapai sebesar Rp 76,35 miliar
Cash and cash equivalents amounted to Rp 76.35 billion
pada akhir tahun 2015, dibandingkan Rp 50,45 miliar pada
at year-end 2015, compared to its position a year earlier at
posisi setahun sebelumnya.
Rp 50.45 billion.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Net Cash Provided by Operating Activities
Jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi tercatat sebesar
Net cash provided by operating activities amounted to
Rp 64,49 miliar pada tahun 2015, dibandingkan dengan arus
Rp 64.49 billion in 2015, compared with net cash used in
kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar
operating activities of Rp 47.04 billion that was posted in
Rp 47,04 miliar pada tahun 2014. Pada tahun 2015 Gapura
2014. In 2015, Gapura recorded an increase of Rp 209 billion in
mencatat kenaikan Rp 209 miliar dari penerimaan kas dari
cash receipts from customers, an increase of advancesreceived
pelanggan, kenaikan penerimaan uang muka dan biaya dibayar
and pre-paid expenses of Rp 4.6 billion, an increase of pre-paid
dimuka sebesar Rp 4,6 miliar, kenaikan pembayaran pajak
taxes of Rp 8 billion, an increase of Rp 154.8 billion in payments
sebesar Rp 8 miliar, kenaikan pembayaran kepada pemasok
to suppliers, and a decline of Rp 60.7 billion in dividend, bonus
Rp 154,8 miliar, dan penurunan pembayaran dividen, bonus
and performance based bonus payments
ekuitas
tersebut
mencerminkan
dan tantiem sebesar Rp 60,7 miliar.
74
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
Net Cash Used in Investing Activities
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi adalah
Net cash used in investing activities amounted to Rp 14.59
sebesar Rp 14,59 miliar pada tahun 2015, dibandingkan
billion in 2015, compared with net cash provided from
arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi sebesar
investing activities of Rp 13.23 billion in 2014. In 2015,
Rp 13,23 miliar di tahun 2014. Gapura mencatat kenaikan
Gapura recorded an increase of Rp 536 million in fixed assets,
dalam perolehan aset tetap sebesar Rp 536 juta serta
as well as an increase of Rp 28.20 billion in intangible assets
kenaikan pada aset tak berwujud dan aset lain-lain sebesar
and other assets.
Rp 28,20 miliar, pada tahun 2015.
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan
Net Cash Used in Financing Activities
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah
Net cash used in financing activities amounted to Rp 24.0
sebesar Rp 24,0 miliar pada tahun 2015. Pada tahun 2014,
billion in 2015. In 2014, net cash provided by financing
kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat sebesar
activities amounted to Rp 21.26 billion.
Rp 21,26 miliar. Rasio-Rasio Keuangan Penting Key Financial Ratios Rasio Lancar (%)
2015
2014
153.8
165.2
Current Ratio (%)
Tingkat Pengembalian Aktiva (%)
6.7
4.4
Return on Assets (%)
Tingkat Pengembalian Ekuitas (%)
13
10
Return on Equity (%)
Debt to Asset (%)
50,3
57,6
Debt to Assets (%)
Debt to Equity (%)
101,2
136
Debt to Equity (%)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
75
04
Corporate Profile Management report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social responsibility Corporate Data Financial report
Transformasi bisnis Perseroan mencakup peningkatan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik untuk mewujudkan perusahaan yang terpercaya, berkinerja unggul dan mampu tumbuh secara berkesinambungan. The Company’s business transformation includes improvements in the implementation of Good Corporate Governance practices to promote trust from stakeholders, excellent performance, and sustainable growth.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Sekretaris Perusahaan Kode Etik
82 86 90 95 99 100
General Shareholders Meeting (GSM) The Board of Commissioners Directors Audit Comittee Corporate Secretary Code of Ethics
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
77
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) adalah bagian integral dari kegiatan usaha Perseroan. The implementation of Good Corporate Governance (GCG) serves as an integral part of the Company’s business activities.
Landasan Pelaksanaan GCG
Basis for GCG Implementation
Penerapan GCG di Peseroan mengacu kepada landasan yuridis,
GCG implementation in the Company refers to, among others,
antara lain:
the following rules and regulations:
1. Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas
1. Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies
2. Undang-Undang No. 19/2003 tentang Badan Usaha Milik
2. Law No. 19/2003 on State Owned Companies (BUMN)
Negara (BUMN) 3. Undang-Undang No. 20/2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan
3. Law No. 20/2001 on the Amendment to Law No. 31/1999 on Eradication of Corruption Practices
Tindak Pidana Korupsi 4. Peraturan Pemerintah No. 44/2005 tentang Tata Cara
4. Government Regulation No. 44/2005 of Procedures for
Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN
Investment and Administration of State Capital in State
dan Perseroan Terbatas
Owned Companies and Limited Liability Companies
5. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012
5. Regulation of the Ministry of State Owned Companies No.
tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan
PER-03/MBU/2012 on Guidelines for the Appointment of
Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN
BOD and BOC of Subsidiaries of State Owned Companies
6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012
6. Regulation of the Ministry of State Owned Companies
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN
No. PER-09/MBU/2012 on Amendment to Regulation
No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
of the Ministry of State Owned Companies No. PER-
Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN
01/ MBU/2011 on Good Corporate Governance (GCG) Implementation in State Owned Companies
7. Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Negera BUMN
7. Decision Letter of the Ministry of State Owned
No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang
Companies No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan
on Assessment Indicators and the Evaluation of Good
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Corporate Governance in State Owned Companies
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara 8. Keputusan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris
78
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
8. Decision of the Ministry of State Owned Companies No. PER-12/MBU/2012 on Supporting Organs to BOC9.
9. Pedoman GCG Indonesia Tahun 2006 Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
9. Indonesia GCG Guidelines Year 2006 of the National Committee for GCG Policy
10. Anggaran Dasar PT Gapura Angkasa beserta perubahannya
10. Articles of Association of PT Gapura Angkasa and its amendments.
Tujuan Penerapan GCG
Objectives of GCG Implementation
Penerapan GCG di Perseroan tidak hanya semata-mata
GCG implementation at the Company is not solely intended to
memenuhi kewajiban Perseroan sebagai anak perusahaan
meet its obligations as a subsidiary of a state-owned company,
BUMN, namun lebih khusus bertujuan untuk menjamin
but specifically aimed at achieving the Company’s mission and
tercapainya misi Perseroan serta menjaga kepentingan
to protect the interests of the shareholders and stakeholders.
pemegang saham maupun stakeholder. Prinsip-prinsip
GCG
yaitu
transparansi,
akuntabilitas,
GCG principles which include transparency, accountability,
pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran akan
responsibility, independence and fairness serve to increase the
meningkatkan nilai perusahaan, serta mampu mengendalikan
Company’s values, and to manage and direct the relationships
dan mengarahkan hubungan antara pemegang saham, dewan
among shareholders, BOC, BOD, employees, customers,
komisaris, direksi, karyawan, pelanggan, mitra usaha, kreditur
business partners, creditors, society & the environment.
serta masyarakat dan lingkungan. Melalui penerapan GCG diharapkan pula pengelola Perseroan
GCG implementation is also expected to guide the Company’s
akan membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan
leaders in making decisions and taking actions based on moral
dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan
values, compliance with rules and regulations, and social
perundang-undangan, serta kesadaran tanggung jawab sosial,
responsibility awareness, to prevent any noncompliance and to
guna mencegah penyimpangan dan meningkatkan kontribusi
increase the Company’s contribution to the national economy.
Perseroan dalam perekonomian nasional. Penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan
Consistent and sustainable GCG implementation will in turn
pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan stakeholder,
strengthen the trust of stakeholders, so that the Company
sehingga Perseroan memiliki daya saing yang kuat baik
possesses strong competitive advantages of national
di lingkup nasional maupun internasional, yang akan
and international scope, which will improve the Company’s
meningkatkan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang
sustainability in the long run.
(sustainability).
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
79
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Tahapan dan Aspek Penerapan GCG
Stages and Aspects of GCG Implementation
Untung peningkatan kualitas penerapan GCG di Perseroan,
To improve the quality of GCG implementation, the
dilakukan penerapan melalui 3 (tiga) tahapan yaitu Persiapan,
Company undertakes 3 (three) steps which are Preparation,
Implementasi dan Evaluasi secara berkesinambungan dan
Implementation and Evaluation in a continuous and
berkelanjutan. Tahapan inilah yang akan menjadi road map bagi
sustainable manner. These stages serve as the road map
penerapan Implementasi GCG di Gapura, sehingga proses Tata
for the implementation of GCG in Gapura to achieve a more
Kelola menjadi lebih terstruktur dan efisien.
structured and efficient good governance process.
Aspek-aspek penerapan GCG di Gapura secara terinci terdiri dari:
More detailed aspects of GCG implementation in Gapura are as follows:
1. Komitmen Tata Kelola (Governance Commitment)
1. Governance Commitment
a. Visi dan Misi
a. Vision and mission
b. Nilai-nilai Perusahaan
b. Corporate values
c. Pedoman Dewan Komisaris
c. BOC Guidelines
d. Pedoman Direksi
d. BOD Guidelines
e. Kode Etik
e. Code of Ethics
f. Perjanjian Kerja Bersama
f. Collective Labor Agreement
2. Struktur Tata Kelola (Governance Structure) a. Organ utama
a. Main organ
i. RUPS
i. General Shareholder Meeting
ii. Dewan Komisaris
ii. BOC
iii. Direksi b. Organ pendukung
iii. BOD b. Supporting organ
i. Komite-Komite
i. Committees
ii. Sekretaris Dewan Komisaris
ii. BOC Secretary
iii. Sekretaris Perusahaan
iii. Corporate Secretary
iv. Internal Auditor
iv. Internal Auditor
v. Safety, Security & Quality Assurance Unit c. Kebijakan dan Prosedur
v. Safety, Security & Quality Assurance Unit c. Policies and Procedures
i. Pedoman pengadaan barang dan jasa
i. Guidelines of Procurement of Goods and Services
ii. Whistleblowing system
ii. Whistleblowing system
iii. Pedoman gratifikasi
iii. Gratification guidelines
iv. Pedoman benturan kepentingan
iv. Conflict of interest guidelines
d. Proses Tata Kelola (governance process) i. Rencana jangka panjang serta rencana kerja dan anggaran ii. Pendelegasian wewenang RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi
d. Governance Process i. Long term plan and work and budget plan ii. Delegation of authorities of GSM, BOC and BOD iii. Financial management iv. Quality and risk management
iii. Pengelolaan keuangan
v. Internal control system
iv. Manajemen mutu dan risiko
vi. Performance evaluation system and remuneration
v. Sistem pengendalian internal
vii. Management of conflict of interest
vi. Sistem penilaian kinerja dan remunerasi
viii. Conduct of GSM
vii. Pengelolaan benturan kepentingan
ix. Conduct of BOC and BOD functions, duties and
viii. Pelaksanaan RUPS ix. Pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
80
2. Governance Structure
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
responsibilities
x. Pelaksanaan kegiatan usaha ground handling dan jasa terkait bandar udara lainnya
x. Conduct of ground handling business activities and other related airport services
xi. Pengelolaan sumber daya manusia
xi. Human resources management
xii. Tanggung jawab sosial dan lingkungan
xii. Social and environmental responsibility
xiii. Tata kelola teknologi informasi
xiii. Information technology governance
xiv. Tanggung jawab sosial perusahaan
xiv. Corporate social responsibility
xv. Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja
xv. Work health and safety management
xvi. Pengelolaan aset
xvi. Asset management
xvii. Pengelolaan dokumen dan arsip perusahaan
xvii. Management of company’s documents and archives
GCG Manual
GCG Manual
Gapura telah memiliki kelengkapan GCG Manual yang
Gapura already maintains a comprehensive GCG Manual which
mencakup kebijakan tata kelola perusahaan (code of corporate
covers the code of corporate governance, Board Manual which
governance), Board Manual yang merupakan panduan kerja
serves as a work guideline for BOC and BOD and committee
Dewan Komisaris dan Direksi beserta komite dan organ
and supporting organs, and other supporting procedures
pendukungnya, serta prosedur dan kebijakan pendukung
and policies such as a whistleblowing system, gratification
lainnya seperti kebijakan whistleblowing system, pedoman
guidelines, guidelines for conflict of interest, audit policies, risk
gratifikasi, pedoman benturan kepentingan, kebijakan audit,
management policies and others.
kebijakan manajemen risiko dan sebagainya. Secara berkala GCG Manual ini dilakukan evaluasi dan dikaji
The GCG Manual is periodically evaluated and reviewed
ulang dalam rangka penyempurnaan dengan mengacu pada
for improvement purposes by considering the Company’s
kondisi serta kebutuhan Perseroan namun tetap tidak lepas
conditions and needs, yet ensuring that this does not depart
dari acuan serta prinsip-prinsip GCG yang berlaku.
from the prevailing GCG principles.
Asesmen Penerapan GCG
Assessment of GCG Implementation
Dalam rangka evaluasi kinerja organ perusahaan dalam
For the purpose of evaluating the performance of the
menerapkan prinsip-prinsip GCG, pada tahun 2015 telah
Company’s organs in implementing GCG principles, in 2015
dilaksanakan self-assessment penerapan GCG selama periode
the Company performed a self-assessment of its GCG
tahun 2014.
implementation during 2014.
Tujuan dari asesmen GCG tersebut adalah:
The objectives of the GCG assessment are as follows:
1. Mengukur kualitas penerapan GCG melalui penilaian
1. Measuring the quality of GCG implementation by assessing
tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata
the level of GCG criteria being met compared to the factual
yang diterapkan pada Gapura.
condition noted in Gapura.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan
2. Identifying the strengths and weaknesses of GCG
GCG, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk
implementation, and providing corrective recommendations
mengurangi celah antara kriteria GCG dan penerapan pada
to minimize the gap between GCG criteria and its
Perseroan
implementation in the Company
3. Memonitor konsistensi penerapan GCG dan memperoleh
3. Monitoring the consistency of GCG implementation and
masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan
obtaining inputs for the improvements and developments
kebijakan GCG selanjutnya.
of GCG policies in the future.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
81
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Ruang lingkup pelaksanaan asesmen GCG meliputi seluruh
The scope of the GCG assessment, which covers all aspects
aspek yang mendukung pelaksanaan GCG terbagi dalam 6 hal
supporting the GCG implementation, is divided into 6 main
pokok, yaitu:
areas which are as follows:
1. Komitmen terhadap penerapan GCG secara berkelanjutan
1. Commitment to sustainable GCG implementation
2. Pemegang Saham dan RUPS
2. Shareholders and GSM
3. Dewan Komisaris
3. BOC
4. Direksi
4. BOD
5. Pengungkapan informasi dan transparansi
5. Disclosure of information and transparency
6. Aspek lainnya
6. Other aspects
Rapat Umum Pemegang Saham
General Shareholders Meeting (GSM)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum
The General Shareholders Meeting (GSM) represents the
tertinggi organ perusahaan yang memiliki wewenang yang
highest forum of the Company’s organs which have the
tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi maupun
authority, not granted to either the BOC nor the BOD nor
organ pembantu dalam Perseroan. RUPS merupakan wadah
supporting organs in the Company. The GSM serves as a forum
bagi Pemegang Saham dalam melaksanakan wewenangnya.
for shareholders to exercise their authority.
RUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun yang meliputi Rapat
Annual GSM is conducted annually which includes a GSM which
Umum Pemegang Saham yang menyetujui Laporan Tahunan
approves the Annual Report and a GSM which approves the
dan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui Rencana
Company’s Work Plan and Budget.
Kerja dan Anggaran Perusahaan. RUPS Luar Biasa dilaksanakan sewaktu-waktu berdasarkan
Extraordinary GSMs may be held from time to time as deemed
kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara
necessary to discuss and decide the meeting agenda other
rapat selain dari mata Acara Rapat yang dibahas pada RUPS
than the Meeting Agenda discussed at the Annual GSM.
Tahunan. Pada tahun 2015 Perseroan telah melaksanakan RUPS
In 2015 the Company held 3 (three) General Shareholder
sebanyak 3 (tiga) kali.
Meetings.
RUPS tanggal 7 Mei 2015
GSM held on 7 May 2015
RUPS yang pertama diselenggarakan pada tanggal 7 Mei
The first GSM was held on May 7, 2015 with the agenda of
2015 dengan agenda Laporan Manajemen Tahun buku 2014,
the Management Report 2014, with the following resolutions:
dengan keputusan sebagai berikut:
1. Majority shareholders approved the Annual Report and
1. Pemegang saham utama menyetujui laporan tahunan dan
financial statements of PT Gapura Angkasa for the year
mengesahkan perhitungan tahunan PT Gapura Angkasa
ended 31 December 2014 audited by independent
Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh KAP Independen
auditors with unqualified opinion as disclosed in Report
dengan pendapat "Wajar Tanpa Pengecualian" sebagaimana
No. GA-115/0530/GAP/FAN.
dimaksud dalam laporan No. GA-115/0530/GAP/FAN. 2. Pemegang Saham utama memberikan pembebasan dan
2. The Majority shareholders granted full acquittal and
pelunasan tanggung jawab (acquit et decharge) sepenuhnya
dismissal of responsibilities (acquit et decharge) to the BOD
kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengelolaan dan
and the BOC for all of their respective management and
pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
supervisory duties over the Company for the year ended
pada 31 Desember 2014 atas segala tindakan sesuai
December 31, 2014 in departure from the independent
bidang masing-masing dalam mengelola yang menyimpang
auditor’s report.
dari laporan akuntan independen tersebut.
82
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
3. Pemegang saham utama menyetujui revaluasi aset tanah
3. The majority shareholders approved the asset revaluation
sebesar Rp 39,01 miliar dicatat sebagai ekuitas dan telah
of land amounting to Rp 39.01 billion to be recorded as
dibukukan di Laporan Audit tahun 2014.
equity and already disclosed in the Audit Report 2014.
4. Pemegang
cadangan
4. The majority shareholders approved the reserves for
pengembangan usaha sebesar Rp 119 miliar dialokasikan
saham
utama
menyetujui
business development amounting to Rp 119 billion to
menjadi kewajiban Imbalan Pasca Kerja dan sudah
be allocated as Post Retirement Benefit costs already
dibukukan dalam Laporan Keuangan Audited 2014.
disclosed in the audited financial statements for 2014.
5. Pemegang saham utama menyetujui selisih laba re-state
5. The majority shareholders approved the differences in re-
tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar Rp 13,99 miliar
stated earnings in 2012 and 2013 amounting to Rp 13.99
menjadi cadangan pengembangan usaha (selisih laba re-
billion to be recorded as reserves for business development
state 2012 sebesar Rp 21 miliar dan selisih laba re-state
(differences amounting to Rp 21 billion and Rp 7.01 billion
2013 sebesar Rp 7,01 miliar).
in 2012 and 2013, respectively).
6. Untuk memudahkan penyusunan Laporan Keuangan
6. For the purpose of facilitating the preparation of
konsolidasi rapat menyetujui penunjukan Akuntan Publik
consolidated financial statements, the GSM resolved that
untuk Laporan Keuangan tahun buku 2015, disesuaikan
the same auditor appointed for the holding company will
dengan auditor yang ditunjuk oleh Induk Perusahaan,
also be appointed as Gapura’s auditor for its financial
dengan tetap mengacu kepada Tata Kelola Perusahaan
statements ending December 31, 2015, yet still in
yang Baik.
compliance with Good Corporate Governance procedures.
7. Mempertimbangkan bahwa cadangan pengembangan
7. By considering that the reserves for business development
usaha telah dialokasikan untuk kewajiban Imbalan
have been allocated to Post Retirement Benefit costs
Pasca Kerja dan rencana PT Gapura Angkasa pada tahun
and that PT Gapura Angkasa intends to perform
2015 dan 2016 melakukan pembenahan internal, maka
internal improvements in 2015 and 2016, the majority
pemegang saham utama menyetujui agar dividen tahun
shareholders approved not to pay out the 2014 dividend
2014 dari laba setelah pajak tidak dibagikan.
from income after tax.
8. Pemegang saham utama menyetujui penggunaan logo
8. The majority shareholders approved the launch of the new
baru dan agar disertai dengan peningkatan service dan
logo, to be followed by improvements in services and an
profit margin Perseroan.
increase in profit margins.
9. Menyetujui pemberian tantiem kepada pengurus (Direksi
9. The GSM approved to provide bonuses to the BOC and the
dan Dewan Komisaris), dimana jumlah dan pembagiannya
BOD, whereby the amounts of which shall be separately
ditetapkan terpisah oleh Pemegang Saham utama yang
declared by the majority shareholders which serve as a
merupakan bagian dari keputusan RUPS ini. Pemberian
part of these GSM resolutions. The bonus shall be derived
tantiem ini mempergunakan anggaran 2014 dan 2015
from the budget for 2014 and 2015 whose amounts shall
yang besarnya diserahkan kepada pengurus untuk
be determined by the BOC and the BOD for each fiscal
menentukan
year.
besarnya
porsi
masing-masing
tahun
anggaran dimaksud.
RUPS tanggal 28 Oktober 2015
GSM held on 28 October 2015
RUPS kedua adalah RUPS Luar Biasa dengan agenda
The second GSM was an Extraordinary GSM with the agenda
Perubahan
of Changes in Composition of the BOD and BOC, with the
Susunan
Direksi
dan
Dewan
Komisaris,
menghasilkan keputusan:
resolutions as follows:
1. Memberhentikan dengan hormat nama-nama Direksi
1. Honorably discharging the following Directors of the
Perseroan di bawah ini:
Company:
a. Tharian sebagai Direktur Strategi dan SDM
a. Tharian as Strategy & HR Director
b. Heru Legowo sebagai Direktur Keuangan
b. Heru Legowo as Financial Director
c. Hariyanto sebagai Direktur Operasi
c. Hariyanto as Operational Director
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
83
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
dengan mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa
by expressing gratitude for their services in managing
mereka dalam menjalankan serta mengawasi Perseroan
and supervising the Company and granting full acquittal
dengan
pembebasan
and dismissal (acquit et decharge) for their management
memberikan
pelunasan
dan
(aquit et decharge) atas segala tindakan pengelolaan
and supervisory duties in their respective fields unless
dan pengawasan Perseroan sesuai bidang masing-
departures from the Company’s regulations are later
masing kecuali di kemudian hari ditemukan hal-hal yang
discovered in the future.
menyimpang dari ketentuan Perseroan. 2. Menyetujui dan mengangkat Eko Diantoro sebagai Direktur
2. Approving and appointing Eko Diantoro as Strategy and HR
Strategi dan SDM untuk masa Jabatan 5 (lima) tahun
Director for a period of 5 (five) years of service upon the
efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
closing of the GSM, without eliminating the rights of the
Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat
GSM to dismiss at any time prior to the end of the tenure.
Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir. 3. Menyetujui dan mengangkat Sucipto sebagai Direktur
3. Approving and appointing Sucipto as Operational Director
Operasi untuk masa jabatan 5 (lima) tahun efektif sejak
for 5 (five) years of service upon the closing of the GSM,
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
without eliminating the rights of the GSM to dismiss at any
ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat Umum
time prior to the end of the tenure.
Pemegang Saham untuk memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir. 4. Menyetujui dan mengangkat Ester Siahaan sebagai
4. Approving and appointing Ester Siahaan as Financial
Direktur Keuangan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
Director for 5 (five) years of service upon the closing of the
efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
GSM, without eliminating the rights of the GSM to dismiss
Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat
at any time prior to the end of the tenure.
Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir. 5. Menyetujui dan mengangkat Ituk Herarindri sebagai
5. Approving and appointing Ituk Herarindri as a Commissioner
Komisaris Perseroan untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
of the Company for 5 (five) years of service upon the
efektif sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham
closing of the GSM, without eliminating the rights of the
Luar Biasa ini, dengan tidak mengurangi hak dari Rapat
GSM to dismiss at any time prior to the end of the tenure.
Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikannya sebelum masa jabatannya berakhir. 6. Selain yang ditetapkan di atas, Direktur Utama dan
6. In addition to the matters mentioned above, making no
Dewan Komisaris yang telah ditetapkan tidak mengalami
amendments to the agreed upon composition of the President & CEO and BOC;
perubahan; 7. Dengan mengacu kepada nomor 1 sampai dengan 6 di
7. Referring to points 1 to 6 above, the composition of the
atas, maka susunan Direksi Perseroan adalah sebagai
BOD is as follows:
berikut: Direktur Perseroan The Board of Directors Direktur Utama
Agus Priyanto
Direktur Operasi
Sucipto
President & CEO EVP Operation Services
Direktur Strategi & SDM
Eko Diantoro
EVP Strategy and Human Capital Services
Direktur Keuangan
Ester Siahaan
EVP Finance Services
84
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dewan Komisaris Perseroan The Board of Commissioners Komisaris Utama
Novianto Herupratomo
President Commissioner
Komisaris
Yushan Sayuti
Commissioner
Komisaris
Bambang Tjahjono
Commissioner
Komisaris
Bintang Hidayat
Commissioner
Komisaris
Ituk Herarindri
Commissioner
8. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 10 Ayat
8. In accordance with the Company’s Articles of Association
17, maka pemegang saham menunjuk M. Arif Wibowo,
Article 10 par 17, the shareholders appointed M. Arif
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk,
Wibowo, President Director of PT Garuda Indonesia
untuk memberitahukan kepada anggota Direksi yang
(Persero) Tbk, to notify the Directors who have been
diberhentikan baik secara lisan dan tertulis.
dismissed both orally and in writing.
9. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa dengan hak
9. Approving the granting of power and authority with
substitusi kepada Direktur Perseroan untuk menyatakan
substitution rights to the BOD to re-announce the GSM
kembali keputusan-keputusan para Pemegang Saham ini
resolutions before the notary and/or bodies, the authorized
di hadapan notaris dan/atau badan, pejabat/instansi yang
agencies/institutions, and to take any measures deemed
berwenang, serta untuk melakukan segala tindakan yang
necessary in connection with the changes to the
diperlukan sehubungan dengan perubahan susunan Direksi
composition of the BOD as set forth above, including for
Perseroan tersebut di atas, termasuk untuk mengurus
the purpose of obtaining approval and registering to the
perolehan persetujuan dan pendaftaran kepada instansi
authorized institutions, in accordance with the prevailing
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
rules and regulations.
undangan yang berlaku.
RUPS tanggal 29 Desember 2015
GSM held on 29 December 2015
RUPS ketiga diselenggarakan pada 29 Desember 2015 dengan
The third GSM was held on 29 December 2015 with the
agenda Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
agenda of Approval for the Company’s Work Plan and Budget
(RKAP) Tahun 2016 PT Gapura Angkasa, menghasilkan
2016 of PT Gapura Angkasa, with the resolutions as follows:
keputusan:
1. Accepting and approving the Company’s Work Plan and
1. Menerima dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Gapura Angkasa Tahun 2016.
Budget 2016 2. Approving all documents which comprise the Company’s
2. Menyetujui seluruh dokumen yang terdiri dari buku RKAP
Work Plan & Budget 2016, Comments of the BOC,
tahun 2016 PT Gapura Angkasa, Tanggapan Dewan
Comments of Shareholders, and Comments of GSM
Komisaris, Tanggapan Pemegang Saham serta Tanggapan
Participants which serve as integral parts of this GSM
Peserta RUPS merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Resolution, with a remark that the Capital Investment
dari keputusan RUPS ini, dengan catatan Penyertaan
being proposed should be discussed by the Technical
Modal yang diusulkan agar dibicarakan dalam Tim Teknis,
team, particularly those pertaining to the limitations of
khususnya menyangkut keterbatasan Pemegang Saham
the shareholders, in the compliance and fulfilment of the
dalam pemenuhan compliance dan process.
process.
3. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi
3. Granting the power and authority, with substitution rights,
kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama maupun
to the Company’s BOD either collectively or individually to
sendiri-sendiri untuk menyatakan kembali dan menyusun
re-announce and prepare the matters agreed upon in this
hal-hal yang telah diputuskan dalam keputusan Pemegang
GSM resolution in a separate deed before a Notary and/
Saham ini ke dalam suatu akta resmi tersendiri di hadapan
or the authorized Bodies/Agencies/Institutions to take
Notaris dan atau Badan/Pejabat/Instansi yang berwenang
any measures deemed necessary in connection with these
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan
GSM resolutions, including but not limited to providing
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
85
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
sehubungan dengan keputusan para Pemegang Saham
required information, and signing relevant deeds, letters or
ini, termasuk namun tidak terbatas pada memberikan
documents.
keterangan-keterangan yang diperlukan, menandatangani akta-akta, surat-surat dan dokumen-dokumen terkait. 4. Hal-hal yang menjadi perhatian dalam rapat ini agar ditindaklanjuti oleh manajemen PT Gapura Angkasa.
4. Following up the matters discussed in GSM by management of PT Gapura Angkasa.
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap
The BOC is responsible for supervising the policies made
kebijakan
Perseroan
by management, the conduct of the management and the
maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta
pengurusan,
jalannya
pengurusan
conduct of business performed by the BOD, and providing
memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan
advice to the BOD, including supervising the work plan, articles
terhadap rencana kerja dan anggaran dasar dan keputusan
of association, and GSM resolutions, and prevailing laws, the
rapat umum pemegang saham, serta peraturan perundang-
Company’s interest and alignment with the company’s purpose
undangan yang berlaku, kepentingan Perseroan dan sesuai
and objectives.
dengan maksud dan tujuan perusahaan. Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara
The BOC performs its duties and its responsibilities in a
kolektif, dengan demikian masing-masing anggota Dewan
collective manner; accordingly, each BOC member is not
Komisaris tidak dapat mengambil keputusan dan bertindak
allowed to make decisions and act on behalf of the BOC on
sendiri atas nama Dewan Komisaris. Walaupun demikian
an individual basis. However, a Director may represent the BOC
anggota Dewan Komisaris dapat bertindak mewakili Dewan
based on a decision made by the BOC.
Komisaris atas dasar keputusan Dewan Komisaris. Dewan
Komisaris
wajib
terselenggaranya
The BOC is responsible for ensuring that the GCG has been
pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Gapura pada
implemented in each of the business activities of Gapura at all
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris
levels of the hierarchy of the Company. The BOC is not involved
tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
in the decision making of the Company’s operating activities,
operasional Perseroan kecuali untuk kegiatan-kegiatan
except for the activities allowed by the articles of association,
yang
corporate regulations or prevailing laws.
diperbolehkan
memastikan
berdasarkan
ketentuan
Anggaran
Dasar, peraturan perusahaan maupun peraturan perundangundangan yang berlaku. Keterlibatan Dewan Komisaris tersebut tidak menghilangkan
As such, BOC involvement shall not diminish BOD management
tanggung jawab Direksi dalam pengurusan Perseroan.
responsibilities. BOC duties and responsibilities are conducted
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
by referring to the regulations, articles of association and
mengacu kepada peraturan perundang-undangan, anggaran
corporate regulations.
dasar perusahaan dan peraturan perusahaan.
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
Rights and Authorities of BOC
Berdasarkan Pasal 15 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan,
Based on Article 15 par (2) of the Company’s articles of
Dewan Komisaris mempunyai hak dan wewenang sebagai
association, the BOC is granted with the following rights and
berikut:
authorities:
1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen
1. Checking the books, letters, and other documents,
lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, dan lain-
examining cash for verification purposes, and other
lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.
securities, and examining the Company’s wealth.
86
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
2. Memasuki
pekarangan,
gedung
dan
kantor
yang
2. Entering the entrance area, buildings and offices operated
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya
3. Requiring clarification from the BOD and/other officers
mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan
concerning all matters related to the management of the
Perseroan.
Company.
dipergunakan Perseroan.
by the Company
4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah/ akan dijalankan Direksi.
4. Acknowledging all policies and actions which have been or will be performed by the BOD.
5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat
5. Requiring the BOD and/or other officers under the BOD as acknowledged by the BOD to attend BOC meetings.
Dewan Komisaris. 6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan
6. Appointing and terminating the Secretary of BOC.
Komisaris. 7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
7. Temporarily terminating BOD members based on the articles of association.
ketentuan Anggaran Dasar. 8. Membentuk komite-komite dalam hal ini termasuk
8. Establishing committees, including the Audit Committee, if
Komite Audit jika dianggap perlu dengan memperhatikan
deemed necessary by taking into account the Company’s
kemampuan Perseroan.
capabilities.
9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam
9. Utilizing the services of experts for particular matters and
jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap
for a specific period of time at the Company’s expense, if deemed necessary.
perlu. 10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan
10. Performing
management
actions
under
certain
tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
circumstances for a certain period of time in accordance
ketentuan Anggaran Dasar.
with the articles of association.
11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan12. Melaksanakan sepanjang
kewenangan
tidak
perundang-undangan,
lainnya
12. Exercising other supervisory functions provided they are
dengan
peraturan
not against the law, the articles of association, and/or GSM
Dasar,
dan/atau
resolutions.
pengawasan
bertentangan Anggaran
11. Attending BOD meetings and providing insights into the matters being discussed.
pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Susunan Dewan Komisaris sampai 28 April 2015 Composition of BOC as of 28 April 2015 Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
Rinaldo Aziz
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 tgl 10/09/2014
Pada akhir April 2015, Komisaris Perseroan mengalami
At the end of April 2015, there were changes to the composition
perubahan. Melalui Akta Akta Pernyataan Keputusan
of the BOC. In the Deed of Shareholders Resolutions outside
Pemegang Saham Di Luar RUPS No. 24 tanggal 28 April
of GSM No. 24 dated April 28, 2015, Rinaldo Azis has been
2015 Rinaldo Azis digantikan oleh Bintang Hidayat. Dengan
replaced by Bintang Hidayat. As such, the composition of BOC
keputusan ini, maka susunan Dewan Komisaris menjadi:
shall be as follows:
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
87
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Susunan Dewan Komisaris periode 29 April - 28 Oktober 2015 Composition of BOC for the period of 29 April - 28 October 2015 Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Bintang Hidayat
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015 Deed No. 24 dated 28/04/2015
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Menjelang akhir Oktober 2015, melalui keputusan RUPS
Approaching the end of October 2015, GSM resolutions dated
tanggal 28 Oktober 2015 dilakukan perubahan komposisi
October 28, 2015 changed the composition of the BOC by
Komisaris, dengan mengangkat Ituk Herarindri sebagai
appointing Ituk Herarindri as a Commissioner. As such, the
Komisaris, maka sususan Dewan Komisaris menjadi:
composition of BOC is as follows:
Susunan Dewan Komisaris periode 28 Oktober 2015 - sekarang Composition of BOC for the period of 28 October 2015 - present Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Bintang Hidayat
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015 Deed No. 24 dated 28/04/2015
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner
Akta di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014 Deed No. 33 dated 10/09/2014
Ituk Herarindri
Komisaris Commissioner
Keputusan RUPS 28/10/2015 Deed No. 28/10/2015
Rapat Dewan Komisaris
BOC Meetings
Sesuai ketentuan Pasal 16 Anggaran Dasar Perseroan, selama
In accordance with Article 16 of the Company’s articles of
tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat
association, during 2015 the BOC held 13 meetings, 5 of
sebanyak 13 kali, yaitu 5 kali merupakan rapat internal Dewan
which were internal BOC meetings and 8 of which were joint
Komisaris dan 8 kali rapat gabungan bersama Direksi. Jumlah
meetings with the BOD. The total meetings held by the BOC
rapat Dewan Komisaris dan tingkat kehadiran tertuang dalam
and the attendance level are depicted in the table below:
tabel berikut ini.
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat Number of Meeting
Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
13
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
IGN Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner
Bintang Hidayat Ituk Herarindri*
Kehadiran (%) Attendance Level
13
100%
13
8
62%
13
10
77%
Komisaris Commissioner
13
11
85%
Komisaris Commissioner
3
2
67%
*diangkat sebagai Komisaris melalui RUPS tanggal 28 Oktober 2015 appointed as Commissioner in GSM dated 28 October 2015
88
Jumlah Kehadiran Number of Participants
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi Joint Meetings of BOC and BOD No
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat Number of Meetings
Jumlah Kehadiran Number of Participants
Kehadiran (%) Attendance Level
1
Capt. Novianto Herupratomo
Komisaris Utama President Commissioner
8
8
100,00
2
Yushan Sayuti
Komisaris Commissioner
8
5
63,00
3
IGN. Bambang Tjahjono
Komisaris Commissioner
8
6
75,00
4
Bintang Hidayat
Komisaris Commissioner
8
6
75,00
5
Ituk Herarindri
Komisaris Commissioner
2
1
50,00
6
Agus Priyanto
Direktur Utama President & CEO
8
8
100,00
7
Heru Legowo
Direktur Keuangan EVP Finance Services
6
6
100,00
8
Tharian
Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
6
6
100,00
9
Hariyanto
Direktur Operasi EVP Operation Services
6
5
83,33
10
Ester Siahaan
Direktur Keuangan EVP Finance Services
2
2
100,00
11
Eko Diantoro
Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
2
2
100,00
12
Sucipto
Direktur Operasi EVP Operation Services
2
2
100,00
Materi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Agenda of BOC and BOD Joint Meetings No
Tanggal Date
Materi Rapat Meeting Agenda
1
4 Mei 2015 | 4 May 2015
Laporan Manajemen (Audited) Tahun Buku 2014 | Audited Management Report Fiscal 2014
2
21 Mei 2015 | 21 May 2015
Laporan Manajemen s.d. April Tahun 2015 | Management Report up to April 2014
3
29 Juni 2015 | 21 June 2015
Laporan Manajemen s.d. Mei Tahun 2015 | Management Report up to May 2014
4
23 Juli 2015 | 23 July 2015
Laporan Manajemen s.d. Triwulan II atau Semester I Tahun 2015 | Management Report up to Q2 or 1H 2015
5
20 Oktober 2015 | 20 October 2015
Laporan Manajemen s.d. Triwulan III Tahun 2015 | Management Report up to Q3 2015
6
28 Oktober 2015 | 28 October 2015
Perkenalan Dewan Komisaris dan Direksi Baru | Introduction of new Board of Commissioners and Board of Directors
7
3 November 2015 | 3 November 2015
Usulan RKAP 2016 | Proposed RKAP 2016
8
17 Desember 2015 | 17 December 2015
Revisi Usulan RKAP 2016 | Revise of Proposed RKAP 2016
Hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham
Relationship among BOC, BOD and Shareholders
Hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan
Having a good relationship amongst the BOC and BOD plays an
Direksi merupakan hal yang sangat penting agar masing-
important role so as to enable each organ of the Company to
masing organ perusahaan dapat bekerja sesuai fungsinya
work in accordance with its function effectively and efficiently.
dengan efektif dan efisien. Dewan Komisaris menghormati
The BOC respects the function and role the BOD in managing
fungsi dan peranan Direksi dalam mengurus Perseroan
the Company as governed under the laws and the Company’s
sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-
Articles of Association.
undangan maupun Anggaran Dasar Perseroan. Direksi menghormati fungsi dan peranan Dewan Komisaris
The BOD respects the functions and role of the BOC to perform
untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap
its supervisory function and advisory role for the management
kebijakan pengurusan Perseroan, setiap hubungan kerja
of the Company. Each working relationship between the BOC
antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan
and BOD represents an institutional relationship, meaning that
kelembagaan, dalam arti bahwa Dewan Komisaris dan Direksi
the BOC and BOD have collegial relations which represent all
sebagai jabatan kolektif yang merepresentasikan keseluruhan
of its members so that each working relationship amongst the Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
89
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
anggotanya sehingga setiap hubungan kerja antara anggota
BOC with one of the BOD members should also be known by
Dewan Komisaris dengan salah seorang anggota Direksi harus
other BOC and BOD members as well.
diketahui oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya.
Direksi
The Board of Directors
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan
The BOD is assigned to perform all actions related to and in
dengan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
accordance with the Company’s purpose and objectives and
perusahaan serta mewakili Perseroan di dalam maupun
also to represent the Company inside and outside the court
di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian
pertaining to all matters and all actions with the limitations as
dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam
governed under the laws, articles of association and/or GSM
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
resolutions
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Hak dan Kewenangan Direksi
Rights and Authorities of The Board of Directors
Sesuai Pasal 11 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseron, Direksi
In accordance with Article 11 par (2) of the Company’s
memiliki hak dan wewenang sebagai berikut:
articles of association, the BOD has the following rights and authorities:
1. Menerapkan kebijakan kepengurusan Perseroan.
1. Implementing the Company’s management policies.
2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili
2. Assigning the power granted to the BOD to represent
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan, kepada seorang
the Company inside and outside the court, to one of or
atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk
several members of the BOD specifically assigned for such
untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja
duty or to one or several employees either individually
Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau
or collectively or to another personnel, and to assign the
kepada orang lain dan mengatur penyerahan kekuasaan
power granted to the BOD to represent the Company to
Direksi untuk mewakili Perseroan kepada kepala cabang
branch managers locally or internationally
atau kepala perwakilan di dalam maupun di luar negeri. 3. Mangatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian
3. Governing the rules and regulations pertaining to the
Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan
Company’s human resources-related matters including
hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan
remuneration packages, pension or retirement benefits
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
and compensation for employees of the Company
dengan ketentuan apabila penetapan gaji, pensiun, jaminan
based on prevailing laws, under the conditions that such
hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui
remuneration packages, pension or retirement benefits
kewajiban
perundang-
and other compensation for employees which exceed the
undangan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
amounts stipulated by law should obtain prior consent
yang
ditetapkan
peraturan
dari RUPS.
from the GSM.
4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan.
4. Appointing and discharging the Company’s employees.
5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan.
5. Appointing and discharging the Corporate Secretary.
6. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
6. Taking any necessary actions and measures concerning
mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan
the management and ownership of the Company’s wealth
Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau
binding the Company with other parties and/or other
pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di
parties with the Company, and representing the Company
dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala
inside and outside the court pertaining to all matters and
kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana
all actions with the limitations as governed under the laws
diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran
Articles of Association and/or GSM resolutions.
Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
90
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Susunan Direksi sampai 28 Oktober 2015 Composition of BOD as of October 28, 2015 Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Agus Priyanto
Direktur Utama President & CEO
Diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Desember 2013 yang dimuat dalam Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Januari 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Gapura Angkasa. Appointed based on Extraordinary GSM Resolutions dated 19 December 2013 under Notarial Deed No. 2 dated 6 January 2014 of Extraordinary GSM Resolutions of PT Gapura Angkasa.
Hariyanto
Direktur Operasi EVP Operation Services
Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20 Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi Direktur Operasi dam Komersial berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014. Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January 2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Operational and Commercial Director based on Decision Letter No: SKEP/DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014.
Direktur Strategi dan Sumber Daya Manusia EVP Strategy & Human Capital Services
Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20 Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi Strategi & SDM berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014. Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January 2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Strategy & HR Director based on Decision Letter No: SKEP/DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014.
Direktur Keuangan EVP Finance Services
Diangkat menjadi Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham dalam Akta Notaris Nomor 12 tanggal 20 Januari 2011 tentang pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan diangkat menjadi Direktur Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. SKEP/DZ/5043/XI/2014 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi tanggal 14 November 2014. Appointed as Director based on Extraordinary GSM Resolutions under Notarial Deed No 12 dated 20 January 2011 of Extraordinary GSM Resolutions and appointed as Financial Director based on Decision Letter No: SKEP/ DZ/5043/XI/2014 of Segregation of Duties and Authorities of Director dated 14 November 2014.
Tharian
Heru Legowo
Melalui keputusan RUPS tanggal 28 Oktober 2015 dilakukan
GMS Resolutions dated October 28, 2015 made changes on
perubahan susunan Direksi sebagai berikut:
the composition of BOD as follows:
Susunan Direksi 28 Oktober 2015 - sekarang Composition of BOD from October 28, 2015 - present Nama Name
Posisi Position
Dasar Pengangkatan Decision Letter
Agus Priyanto
Direktur Utama President & CEO
Diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Desember 2013 yang dimuat dalam Akta Notaris No. 2 tanggal 6 Januari 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Gapura Angkasa. Appointed based on Extraordinary GSM Resolutions dated 19 December 2013 under Notarial Deed No. 2 dated 6 January 2014 of Extraordinary GSM Resolutions of PT Gapura Angkasa .
Sucipto
Direktur Operasi EVP Operation Services
Keputusan RUPS pada 28/10/2015 GSM Resolutions dated 28/10/2015
Eko Diantoro
Direktur Strategi dan Sumber Daya Manusia EVP Strategy & Human Capital Services
Keputusan RUPS pada 28/10/2015 GSM Resolutions dated 28/10/2015
Ester Siahaan
Direktur Keuangan EVP Finance Services
Keputusan RUPS pada 28/10/2015 GSM Resolutions dated 28/10/2015
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
91
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Rapat Direksi
BOD Meetings
Sesuai ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar, selama tahun
In accordance with Article 12 of Articles of Associations, the
2015, telah diselenggarakan 42 kali rapat Direksi.
Company held 42 BOD meetings during 2015.
Rapat Direksi periode hingga 28 Oktober 2015 BOD Meetings as of 28 October 2015 Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat Number of Meeting
Jumlah Kehadiran Number of Participants
Kehadiran (%) Attendance Level
Agus Priyanto
Direktur Utama President & CEO
32
31
96,88
Heru Legowo
Direktur Keuangan EVP Finance Services
32
31
96,88
Tharian
Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
32
28
87,50
Hariyanto
Direktur Operasi EVP Operation Services
32
28
87,50
Rapat Direksi periode 28 Oktober – 31 Desember 2015 BOD Meetings for the period of 28 October 31 December 2015 Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Rapat Number of Meeting
Jumlah Kehadiran Number of Participants
Kehadiran (%) Attendance Level
Agus Priyanto
Direktur Utama President & CEO
10
10
100%
Ester Siahaan
Direktur Keuangan EVP Finance Services
10
10
100%
Eko Diantoro
Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services
10
10
100%
Sucipto
Direktur Operasi EVP Operation Services
10
10
100%
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings No.
Tanggal Date
Materi Rapat Direksi
Directors Meeting Agenda
1
6 Januari 2015 6 January 2015
1. Spesifikasi GPU 2. Standardisasi Minimum GSE Per-Kelas Cabang 3. Konsep Program OS ke PKWTT 4. Persiapan Kick Off Budget Meeting 2015 5. Persiapan Bahan Rapat Koordinasi dengan GA 6. Weekly Report Tim Multi Tasking.
1. Specification of GPU 2. Standardization of Minimum GSE Per-Branch Class 3. Concept of OS Program to PKWTT 4. Preparation of Kick Off Budget Meeting 2015 5. Preparation of Coordination Meeting Materials GA 6. Weekly Report of Multi-Tasking Team
2
20 Januari 2015 20 January 2015
1. SUB & CGK Case Report 2. Progress Report Unit Human Capital 3. Progress Report Unit Komersial 4. Penyisihan Piutang 2014
1. SUB & CGK Case Report 2. Progress Report of Human Capital Unit 3. Progress Report of Commercial Unit 4. Allowance for Receivables 2014
3
5 Februari 2015 5 February 2015
1. Pembahasan Aspek Keuangan 2. Pembahasan Aspek Operasi 3. Pembahasan Aspek IT (tindak lanjut dengan Groundstar)
1. Discussion of Financial Aspect 2. Discussion of Operational Aspect 3. Discussion of IT Aspect (follow up with Groundstar)
4.
17 Februari 2015 17 February 2015
1. Presentasi Hay Group 2. KPI & CSS 3. Progress Report Program Kerja Human Capital
1. Presentation of Hay Group 2. KPI & CSS 3. Progress Report of Human Capital Work Program
5.
24 Februari 2015 24 February 2015
1. Laporan Manajemen Januari 2015 2. Laporan Cash Flow Januari 2015 3. Jumlah Kebutuhan GSE
1. Management Report per January 2015 2. Cash Flow Report per January 2015 3. Total GSE Requirements
6.
3 Maret 2015 3 March 2015
1. Pembahasan Aspek Operasional 2. Kebutuhan GSE 3. Lain-lain
1. Discussion of Operational Aspect 2. GSE Requirements 3. Others
92
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings No.
Tanggal Date
Materi Rapat Direksi
Directors Meeting Agenda
7.
10 Maret 2015 10 March 2015
1. Arahan Direktur Utama 2. Email Korporat 3. Corective Acrion kinerja Check In Counter, baggage Dellivery dan APB di CGK 4. Sispro Pengadaan 5. Progress Hay Consulting 6. Progress Report SMK 7. Talent Pool & Succesion Plan 8. Progress Rerport Standard Appereance Manual 9. Pelaksanaan Upah Lembur. 10. Lain-lain
1. Instructions from President & CEO 2. Corporate Email 3. Corrective Actions for the Performance of Check In Counter, Baggage Delivery and APB at CGK 4. System and Procedures of Procurement 5. Progress of Hay Consulting 6. Progress Report of SMK 7. Talent Pool & Succession Plan 8. Progress Report of Standard Appearance Manual 9. Conduct of Overtime Fees. 10. Others
8.
17 Maret 2015 17 March 2015
1. Laporan Hasil Inspeksi Operasional di Kualanamu (KNO) 2. Penjelasan Beban GSE 3. Laporan Manajemen Februari 2015 4. Lain-lain
1. Report of Operational Inspection at Kualanamu (KNO) 2. Clarification of GSE Costs 3. Management Report per February 2015 4. Others
9.
25 Maret 2015 25 March 2015
1. Executive Summary Audit SPI 2. Laporan Hasil Audit KAP 3. Persiapan Laporan Manajemen Kepada Pemegang Saham
1. Executive Summary of SPI Audit 2. Independent Auditors Report 3. Preparation of Management Report to Shareholders
10.
31 Maret 2015 31 March 2015
1. Gapura Operasi Center (Asyst) 2. Progress Report Sewa GSE 3. Progress Report FS Rencana Bisnis WH di BKS 4. Progress Report SBU & Standarisasi Business Lounge di PNK 5. Progress Report Perubahan Organisasi dan Status email Gapura 6. Progress Report Leadership Program, Cultural Transformation Program & Competency Development Program 7. Round Table
1. Gapura Operation Center (Asyst) 2. Progress Report of GSE Rental 3 Progress Report of FS Business Plan WH at BKS 4. Progress Report of SBU & Standardization of Business Lounge at PNK 5. Progress Report of Organizational Changes and Email Status of Gapura 6. Progress Report of Leadership Program, Cultural Transformation Program & Competency Development Program 7. Round Table
11.
7 April 2015 7 April 2015
1. Persiapan KAA 2. Pembahasan Aspek Operasi 3. Laporan Laba (Rugi) Komprehensif 4. Laporan Finalisasi Tim Sewa GSE 5. Lain-lain
1. Preparation of KAA 2. Discussion of Operational Aspects 3. Comprehensive Income Statement 4. Finalization Report of GSE Rental Team 5. Others
12.
13 April 2015 13 April 2015
1. Pembahasan Finalisasi Kebutuhan Peralatan GSE
1. Discussion of Finalization of GSE Equipment Requirements
13.
14 April 2015 14 April 2015
1. Persiapan RUPS 2. Progress Report Human Capital 3. Progress Report KAA 2015 4. Progress Report Update Manual Perusahaan 5. Progress Report Public Relation
1. GSM Preparation 2. Progress Report of Human Capital 3. Progress Report of KAA 2015 4. Progress Report of the Company’s Updated Manuals 5. Progress Report of Public Relation
14.
22 April 2015 22 April 2015
1. Reorganisasi Cabang CGK dan DPS 2. Laporan Proses Negosiasi Pengadaan Sewa GSE 3. Laporan Manajemen Q1 2015 4. Rencana Materi QBR Q1
1. Reorganization of CGK and DPS Branches 2. Progress Report of Procurement of GSE Rental 3. Management Report Q1 2015 4. Draft Materials of QBR Q1
15.
28 April 2015 28 April 2015
1. Pembahasan Aspek Keuangan 2. Revisi Ground Operation Manual (GOM) 3. CSS 4. Kriteria Teknis OS CGK 5. Perubahan Rencana Delivery Time Sewa GSE
1. Discussion of Financial Aspect 2. Revision of Ground Operation Manual (GOM) 3. CSS 4. Technical Criteria of OS CGK 5. Changes to Delivery Time Plan of GSE Rental
16.
12 Mei 2015 12 May 2015
1. Persiapan Aplikasi Logo Baru 2. Laporan Finance Performance s/d April 2015 3. Sharing Program Kerja Unit Service Standard 4. Persiapan QBR 1 Tahun 2015 5. Business Plan: Lounge PKU & CGK, serta upaya optimalisasi class room GLC
1. Preparation of New Logo Launch 2. Financial Performance Report per April 2015 3. Sharing of Work Program of Service Standard Unit 4. Preparation of QBR 1 FY 2015 5. Business Plan: Lounge PKU & CGK, and Optimization of GLC Class Room
17.
19 Mei 2015 19 May 2015
1. Update mengenai ISAGO 2. Progress Report Hay Group 3. Management Report April 2015 & Eficiency
1. Updates of ISAGO 2. Progress Report of Hay Group 3. Management Report per April 2015 & Efficiency
18.
3 Juni 2015 3 June 2015
1. Follow Up QBR I 2015 hari ke 2 2. Follow Up QBR I 2015 - Service Excellence 3. Tindak lanjut rencana Livery GSE 4. Persiapan Rapat dengan GA - 04 Juni 2015 5. Lain-lain
1. Follow Up of QBR I 2015 day 2 2. Follow Up of QBR I 2015 - Service Excellence 3. Follow up of Livery GSE Plan 4. Preparation of Meetings with GA - 04 June 2015 5. Others
19.
19 Juni 2015 19 June 2015
1. Perubahan RKAP 2015 2. Progress Report OCC 3. Reability GSE
1. Changes to RKAP 2015 2. Progress Report of OCC 3. Reliability of GSE
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
93
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings No.
Tanggal Date
Materi Rapat Direksi
Directors Meeting Agenda
20.
23 Juni 2015 23 June 2015
1. Finalisasi RKAP & RJPP 2. Analisa & rencana tindak lanjut amandemen penawaran kontrak GSE yang baru 3. Progress Report KPI Service (Hyginic & Delight Factor) 4. Usulan perubahan Format CSS 5. Progress Report rencana kerjasama dengan Indra K. Jusi & ALC 6. SOP Pengadaan untuk pengadaan langsung senilai 5 juta s/d 100 juta
1. Finalization of RKAP & RJPP 2. Analysis & follow up plan of amendments to new GSE proposed contract 3. Progress Report of KPI Service (Hygienic & Delight Factor) 4. Suggestions to CSS Format Changes 5. Progress Report of Cooperation Plan with Indra K. Jusi & ALC 6. SOP of Procurement for direct purchase from 5 million to 100 million
21.
30 Juni 2015 30 June 2015
1. Presentasi Progres Report Job Evaluation 2. Asumsi Pajak Dalam setahun 3. Livery GSE HLP 4. Progress Report Pengadaan Payung
1. Presentation of Progress Report of Job Evaluation 2. Annual Tax Assumptions 3. Livery GSE HLP 4. Progress Report of Umbrella Procurement
22.
9 Juli 2015 9 July 2015
1. Konsep Design Annual Report 2014 2. Finding 3. Laporan Manajemen Semester 1 4. Laporan Cash Flow 5. Golden Shakehand 6. Program Mini MBA
1. Design Concept of Annual Report 2014 2. Findings 3. Management Report of Semester 1 4. Cash Flow Report 5. Golden Shakehand 6. Mini MBA Program
23.
4 Agustus 2015 4 August 2015
1. Progress Report Hay Group 2. Analysis Profit & Loss Branch Office
1. Progress Report of Hay Group 2. Profit & Loss Analysis in Branch Offices
24.
18 Agustus 2015 18 August 2015
1. Laporan persiapan akhir station embarkasi haji 2. Progress report review RJPP 3. Penyusunan RKAP 2016 4. Rencana Pengadaan 100 Unit BCT Jumbo CGK
1. Report of Final Preparation for Pilgrimage Embarkation Station 2. Progress report of RJPP review 3. Preparation of RKAP 2016 4. Procurement Plan of 100 Unit of BCT Jumbo CGK
25.
25 Agustus 2015 25 August 2015
1. Operasional Kebutuhan GSE 2. Persiapan Pembangunan Kantor Pusat 3. Persiapan RKAP
1. Operational GSE Requirements 2. Preparation of Head Office Construction 3. Preparation of RKAP
26.
1 September 2015 1 September 2015
1. Safety Review Board 2. Kebutuhan SDM Operasional 3. Review RKAP 2016
1. Safety Review Board 2. Operational HR Requirements 3. Review of RKAP 2016
27.
8 September 2015 8 September 2015
1. Review (Konsep Baru) RKAP 2016 2. Review Rencana Seleksi PKWT menjadi Peg. Tetap
1. Review (New Concept) of RKAP 2016 2. Review of Selection Plan of PKWT to Become Permanent Employee
28.
15 September 2015 15 September 2015
1. Reward untuk Karyawan 2. Kick Off ALC 3. Management Report Agustus 2015 4. Update RKAP 2016 5. Progress Report OCS 2016 6. Progress Report Rencana Budget Meeting & QBR 2 2015 Rundown Acara 7. Progress Report Rencana Training Lanjutan Indra K. Jusi
1. Reward for Employees 2. ALC Kick Off 3. Management Report per August 2015 4. Update of RKAP 2016 5. Progress Report of OCS 2016 6. Progress Report of Budget Meeting Plan & QBR 2 2015 Rundown 7. Progress Report of Advanced Training Plan for Indra K. Jusi
29.
22 September 2015 22 September 2015
1. Persiapan Budget Meeting 2. Persiapan QBR 2 2015 3. Pedoman Pembuatan FS 4. Dokumentasi FS dan Minutes of Meeting 5. Filing system seluruh dokumen perusahaan
1. Preparation of Budget Meeting 2. Preparation of QBR 2 2015 3. FS Preparation Guidelines 4. Documentation of FS and Minutes of Meeting 5. Filing system for all corporate documents
30.
13 Oktober 2015 13 October 2015
1. Teleconference: Safety & Security 2. Hasil Review Budget Meeting & Lap. Manajemen Bulan September 2015 3. Business Performance Report SBU 4. Corporate Culture & Kesehatan 5. Action Plan terkait turnover yang tinggi di GSE operator
1. Teleconference: Safety & Security 2. Review Results of Budget Meeting & Management Report per September 2015 3. Business Performance Report of SBU 4. Corporate Culture & Health 5. Action Plan related to high turnover in GSE operator
31.
20 Oktober 2015 20 October 2015
1. Percepatan Proses Pengadaan 2. Review Laporan Q3 2015 dan RKAP 2016 untuk Bahan Report Dekom 3. Progress Report Service Standard 4. Update Tambahan Jumlah Kebutuhan GSE
1. Acceleration of Procurement Process 2. Review of Q3 2015 Report and RKAP 2016 for BOC Report materials 3. Progress Report of Service Standard 4. Additional Updates of Total GSE Requirements
32.
27 Oktober 2015 27 October 2015
1. Silent Shoper 2. Pedoman Pembuatan dan Filing Feasibility Study 3. Feasibility Study Sewa GSE dan OCS 4. Progress Report Program Human Capital 5. Kajian Spec Teknis untuk PBS
1. Silent Shopper 2. Guidelines for Preparation and Filing of Feasibility Study 3. Feasibility Study for GSE Rental and OCS 4. Progress Report of Human Capital Program 5. Review of Technical Specifications for PBS
94
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Agenda Rapat Direksi Agenda of BOD Meetings No.
Tanggal Date
Materi Rapat Direksi
Directors Meeting Agenda
33.
30 Oktober 2015 30 October 2015
1. Pengenalan Perusahaan kepada Direksi Baru 2. Revisi RJPP 2015 - 2019 3. Perubahan Usulan RKAP 2016
1. Company Induction for New Director 2. Revision of RJPP 2015 – 2019 3. Changes to the Proposed RKAP 2016
34.
3 November 2015 3 November 2015
1. Safety Review Board 2. Pembahasan Aspek Operasi 3. Action Plan masing-masing Direktorat Terkait Program Kerja 4. Revisi Materi RKAP 2016
1. Safety Review Board 2. Discussion of Operational Aspect 3. Action Plan for each Directorate related to Work Program 4. Revised Materials of RKAP 2016
35.
10 November 2015 10 November 2015
1. Management Report Oktober 2015 2. Usulan RKAP 2016 3. Realisasi & Proyeksi Cash Flow 4. Program Golden Shakehand
1. Management Report per October 2015 2. Proposed RKAP 2016 3. Realization & Projection of Cash Flow 4. Golden Shakehand Program
36.
19 November 2015 19 November 2015
Gapura OCS Project Impact Analysis
Gapura OCS Project Impact Analysis
37.
20 November 2015 20 November 2015
Dispute Resolution www.gapura.co.id
Dispute Resolution of www.gapura.co.id
38.
24 November 2015 24 November 2015
1. Progress Report Set Up Social Media Gapura 2. Update RKAP 2016 3. Update RJPP & Program Kerja (Balance Score Card)
1. Progress Report of Setting Up Gapura Social Media 2. Updated RKAP 2016 3. Updated RJPP & Work Program (Balanced Score Card)
39.
1 Desember 2015 1 December 2015
1. Update RKAP 2016 2. Analiasa kebutuhan GSE terkait rencana beroperasinya T3 dalam 2 fase (Jun & Des) 3. Analisa Dampak rencana Citilink pindah ke terminal 2 (secara operasional dan sisa masa kontrak di T1)
1. Updated RKAP 2016 2. Analysis of GSE Requirements related to the planned operation of T3 in 2 phases (Jun & Dec) 3. Impact Analysis of Citilink Moving Plan to terminal 2 (operational analysis and remaining contract period in T1)
40.
10 Desember 2015 10 December 2015
1. Safety Review Board 2. Aspek Operasional - Persiapan Peak Season Natal & Tahun Baru 3. Presentasi Update Desain Gedung
1. Safety Review Board 2. Operational Aspect – Preparation of Peak Season for Christmas & New Year 3. Presentation of Updated Building Design
41.
17 Desember 2015 17 December 2015
1. Perubahan RKAP 2016 2. Materi Pembahasan dengan Dekom 3. Gapura OCS, Monthly Project Review
1. Amendments to RKAP 2016 2. Discussion Materials with BOC 3. Gapura OCS, Monthly Project Review
42.
22 Desember 2015 22 December 2015
1. Pembahasan Aspek Human Capital 2. Progress Kontrak OCS 3. Progress Website 4. Perubahan Kelas Cabang 5. Rencana Pendanaan Workshop 152 6. Penyelesaian Lounge Pekanbaru 7. Usulan Penomoran GSE.
1. Discussion of Human Capital Aspects 2. Progress of OCS Contract 3. Progress of Website 4. Changes in Branch Class 5. Workshop Budgeting Plan 152 6. Finalization of Pekanbaru Lounge 7. Suggestions to GSE Numbering
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
The Audit Committee is established by and is reporting to
Dewan Komisaris dengan tujuan membantu Dewan Komisaris
the BOC for the purpose of assisting the BOC to support it in
untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
effectively executing its oversight duties and functions in all
pengawasan (oversight) atas hal-hal yang terkait dengan
matters related to the financial report, internal control system,
laporan keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan
internal and external audit functions, GCG implementation and
fungsi audit internal dan eksternal, implementasi Good
compliance with prevailing rules and regulations.
Corporate Governance (GCG) serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
95
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Selama tahun 2015, Komite Audit mengadakan 9 kali rapat,
During 2015, Audit Committee held 9 meetings, 4 of which
dimana 4 kali rapat dihadiri Dewan Komisaris.
were attended by BOC.
Materi Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Agenda No.
Tanggal Date
Materi Rapat
Meeting Agenda
1.*
15 April 2015
Pembahasan review hasil pemeriksaan PKPT dan Pemsus GSE, BBM 2014
Discussion of review results of PKPT and Special Audit of GSE, BBM 2014
2.
20 April 2015
Rapat koordinasi internal sebagai tindak lanjut Keputusan Pemegang Saham Di Luar RUPS 7 April 2015
Internal coordination meeting as a follow up of Shareholders Decision outside GSM 7 April 2015
3.*
28 April 2015
Pembahasan Management Letter untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Discussion of Management Letter for the year ended 31 December 2014
4.*
29 April 2015
Pembahasan evaluasi KAP Osman Bing Satrio & Eny (Delloitte)
Discussion of KAP Osman Bing Satrio & Eny (Delloitte) evaluation
5.
21 Mei 2015
Laporan Manajemen Triwulan 1 (Q1) tahun 2015
Management Report – First Quarter (Q1) 2015
6.
29 Juni 2015
Evaluasi Kinerja Manajemen bulan Mei 2015
Management Performance Evaluation May 2015
7.
23 Juli 2015
Evaluasi Kinerja Manajemen s.d. Triwulan II atau Semester I Tahun 2015
Management Performance Evaluation per Second Quarter or Semester I 2015
8.*
9 Oktober 2015
Pembahasan Evaluasi Pelaksanaan PKPT SPI Semester I tahun 2015
Discussion of PKPT Implementation Evaluation in SPI for Semester I 2015
9.
20 Oktober 2015
Laporan Manajemen s.d. Triwulan III Tahun 2015
Management Report per Third Quarter 2015
*rapat dihadiri Dewan Komisaris meeting attended by Board of Commissioners
Audit Internal
Internal Audit
Hubungan Pelaporan Internal Auditor – Direksi dan Dewan Komisaris
Relationship between Internal Auditor Reporting and BOD/BOC
Internal Auditor berkewajiban untuk menyampaikan Laporan
The Internal Auditor is required to submit an Audit Result
Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Direktur Utama, Dewan
Report (LHP) to the President & CEO and the BOC through the
Komisaris melalui Komite Audit serta Direksi unit kerja terkait
Audit Committee and Director of the related work unit for the
untuk ditindaklanjuti, sebagai berikut:
corresponding follow up actions:
- Evaluasi menyangkut kecukupan dan efektivitas serta
- Evaluation concerning the adequacy and effectiveness
proses organisasi dalam melakukan pengawasan terhadap
of organizational process in monitoring the activities
kegiatan-kegiatan yang dilakukan termasuk mengelola
performed including managing the established risks
risiko yang ditetapkan. - Masalah-masalah penting terkait proses pengendalian
-
Recommended solutions for significant matters pertaining
dari kegiatan perusahaan dan anak perusahaan, termasuk
to controlling processes over the activities of the Company
perbaikan potensial terhadap proses dan informasi terkait
and its subsidiaries, including potential corrective actions
masalah tersebut harus diwujudkan dalam rekomendasi
for such processes and information
pemecahan masalah. - Laporan pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan
- Audit Report and status monitoring and annual audit plan and the availability of resources
terhadap status dan rencana pemeriksaan tahunan serta ketersediaan sumber daya. -
Hasil koordinasi dengan pemeriksaan eksternal. 1. Jumlah Auditor: -
1 orang Head of Internal Auditor
- 2 orang Inspector (Commercial & Operation
-
Coordination results with external audit 1. Number of Auditors: -
- 2 Inspectors (Commercial & Operation Inspector and Admin & Financial Inspector)
Inspector dan Admin & Financial Inspector) -
96
8 orang Auditor
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
1 Head of Internal Auditor
-
8 Auditors
2. Aktivitas di tahun 2015, melaksanakan :
2. Activities in 2015:
- Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun
- Annual Audit Work Program (PKPT) in 2015
2015 sebanyak 53 objek pemeriksaan, terdiri dari:
covering 53 matters subject to audit, which comprise:
Jumlah Total
Uraian Description
Kantor Cabang Branch Office
PKPT 2015
28
CGK, PNK, UPG, PGK, PKU, MDC, LOP, PDG, BTH, BIK, DJJ, BTJ, BPN, JOG, SUB, SRG, HLP, BDJ, BDO, DPS, DJB, PLM, AMQ, SOC, BKS, LBJ, KNO, CGO
Kantor Perwakilan Representative Office
21
PSU, PUM, BUW, LUW, MJU, BMU, KOE, MKW, MKQ, SOQ, BWX, JBB, TMC, ENE, TJQ, SXK, LUV, FLZ, GNS, SBG, LSW
Kantor Pusat Head Office TOTAL
4
ZQ, SBU, IP, IB
53
- Non Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (Non
- Those not belonging to the Annual Audit Work
PKPT)/Pemeriksaan Khusus sebanyak 3 objek
Program (Non PKPT)/Special Audit which covers 3
pemeriksaan, terdiri dari:
matters subject to audit:
• Kantor Cabang HLP
• HLP Branch Office
• Kantor Cabang SOC
• SOC Branch Office
• Kantor Perwakilan GNS
• GNS Representative Office
Profil Kepala Internal Auditor Kepala Internal Auditor dijabat oleh Nelson Sihombing yang diangkat berdasar Surat DZ/ Head of Internal Audit Profile SKEP/059/V/2013 tanggal 21 Mei 2013. Sebelumnya menjabat VP Finance, Manager Treasury, Manager Keuangan Kantor Cabang CGK, Wasbid Operasional Satuan Pengawas Internal. Mengawali karir di sebagai Auditor SPI di Garuda Indonesia pada 1989. Nelson Sihombing lahir di Belawan Sumatera Utara, 25 April 1961. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 2002. The position of the Head of Internal Audit is served by Nelson Sihombing, appointed Nelson Sihombing
based on Letter Z/SKEP/059/V/2013, dated May 21, 2013. His previous positions include serving as VP for Finance, Manager for the Treasury, Manager of Finance at CGK Branch, and Supervisor of Internal Audit (SPI) Operations. He started his career as an SPI auditor with Garuda Indonesia in 1989. Nelson Sihombing was born in Belawan, North Sumatra, on April 25, 1961. He obtained a degree in Accounting from Muhammadiyah Jakarta University in 2002.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
97
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
• Penjelasan singkat fungsi Internal Auditor:
• Short Description of Internal Audit Function
Gapura membentuk Unit Internal Audit untuk melakukan
Gapura established the Internal Audit Unit to provide
kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi
assurance and independent as well as objective
yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan
consultation, for the purpose of improving good corporate
untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik
governance with effective and efficient principles based
dengan prinsip efektif dan efisien sesuai peraturan yang
on the prevailing regulations.
berlaku.
Unit Internal Audit dibentuk untuk membantu Direktur
The Internal Audit Unit was established to assist the
Utama guna melakukan Pengawasan Intern Perusahaan
President & CEO in the conduct of Internal Controls by
dengan cara melakukan pengawasan, kajian dan usulan
monitoring, reviewing and providing recommendations to
perbaikan kepada Direktur Utama atas pelaksanaan sistem
the President & CEO in the implementation of the internal
pengendalian internal dibidang keuangan dan operasional.
control system in finance and operations.
• Lingkup Pekerjaan Internal Auditor
• Scope of Work of Internal Auditor
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Head
To perform its duties and responsibilities, the Head of
of Internal Auditor memformulasikan lingkup pekerjaan
Internal Audit formulates the scope of work for the Internal
Unit Internal Auditor dan diajukan kepada Direktur Utama
Audit Unit and proposes such scope to the President &
untuk dikonsultasikan dengan Dewan Komisaris dan
CEO to have further consultation with the BOC and Audit
Komite Audit. Lingkup pekerjaan dari Internal Auditor
Committee. The scope of work of the InternalAuditor is as
sebagai berikut:
follows:
1. pemeriksaan, evaluasi dan review atas pengelolaan
1. Examination, evaluation and review of financial
keuangan dan kinerja operasional Perusahaan;
management and operational performance;
2. pemeriksaan implementasi Tata Kelola Perusahaan, Manajemen Resiko, sistem pengendalian Internal dan
2. Review of implementation of GCG, Risk Management, Internal Control system and Corporate Resources;
Sumber Daya Perusahaan; 3. menindaklanjuti
Laporan
atau
pengaduan
dari
3. Follow up of reports or information from employees or
karyawan dan pihak ketiga lainnya atas penyimpangan
other third parties concerning the misconduct in the
dalam pengelolaan perusahaan;
business activities;
4. Evaluasi kebijakan manajemen risiko dan implementasi yang telah disiapkan oleh Manajemen;
4. Evaluation
of
risk
management
policies
and
implementations already prepared by management;
5. Pemeriksaan dan tugas-tugas khusus;
5. Regular audit and special audit;
6. Ketaatan terhadap hukum dan regulasi.
6. Compliance with law and regulations.
Unit Internal Auditor dapat melakukan kegiatan-kegiatan
The Internal Audit Unit may perform activities other than
selain kegiatan pemeriksaan seperti kegiatan konsultasi,
audit activities such as consultation, product safetyrelated
kegiatan yang terkait dengan product safety, kegiatan
activities, operating activities both at corporate or project
operasional perusahaan maupun proyek, keikutsertaan
level, participation in emergency assignments, and other
dalam penugasan emergency, dan lain sebagainya
activities so long as such activities neither create conflict
selama tidak menimbulkan konflik kepentingan dan/atau
of interest nor disrupt the main activities of the Internal
mengganggu kegiatan utama Unit Internal Auditor.
Audit Unit.
98
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh
The Corporate Secretary is appointed and terminated by the
Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perseroan
President & CEO based on the corporate internal mechanism,
dengan persetujuan Dewan Komisaris.
which is subject to the approval of the BOC.
Sekretaris Perusahaan merupakan organ tata kelola yang
The Corporate Secretary represents the corporate governance
memegang peran signifikan sebagai Compliance Officer yang
organ that plays a significant role as Compliance Officer who
membantu Direksi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG serta
assists the BOD in implementing GCG principles and meeting
memenuhi ketentuan terhadap praktik GCG.
the requirements of GCG practices.
Secara umum tugas dan tanggung jawab Sekretaris
In general, the duties and responsibilities of Corporate
Perusahaan:
Secretary are as follows:
1. Membantu
Direksi
mengkoordinasikan,
dalam melaksanakan,
merencanakan,
1. Assisting BOD in planning, coordinating, implementing,
mengevaluasi
evaluating and developing the administrative and
dan membina pelaksanaan kegiatan administrasi dan
secretarial matters, protocols and general affairs, GCG,
kesekretariatan, protokoler dan kerumahtanggaan, Good
office facilities maintenance (except for communication
Corporate Governance (GCG), pemeliharaan fasilitas kantor
equipment and information technology tools), office
(kecuali peralatan komunikasi dan informasi teknologi),
security, contract/agreement (non commercial), legal
pengamanan kantor, kontrak/perjanjian (non commercial),
(litigation and non-litigation), inter-company relationship
hukum (litigasi dan non litigasi), hubungan antar lembaga
and public relations.
dan hubungan masyarakat. 2. Memastikan bahwa Perseroan memenuhi peraturan tentang
persyaratan
keterbukaan
sejalan
dengan
2. Ensuring that the Company meets the regulations concerning
transparency
in
compliance
with
the
penerapan prinsip-prinsip GCG, memberikan informasi
implementation of GCG principles, provides the information
yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara
required by BOD and BOC on a periodical basis and/or upon
berkala dan/atau sewaktu-waktu bila diminta.
request.
3. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan
3. Planning, coordinating, evaluating and performing the
melaksanakan kegiatan penyusunan dan pelaporan
preparation and reporting of realization of Work Plan and
realisasi rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Budget (RKAP) in Head Office.
Kantor Pusat. 4. Memonitor dan membuat laporan aspek/bidang Sekretariat
4. Monitoring and preparing the report of Corporate
Perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
Secretarial aspects in accordance with those set forth in
Key Performance Indicator (KPI) secara triwulan dan
Key Performance Indicator (KPI) on a quarterly or annual
tahunan.
basis.
Pada akhir tahun 2015 Sekretaris Perusahaan dijabat oleh
At the end of 2015, the Corporate Secretary is A.A. Made
A.A. Made Hardika yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Hardika who was appointed in Decision Letter No: SKEP/
Nomor: SKEP/DZ/5003/II/2015 tentang Pembebasan dan
DZ/5003/II/2015 of Dismissal and Appointment of Officers of
Pengangkatan Pejabat di Lingkungan PT Gapura Angkasa
PT Gapura Angkasa dated February 27, 2015.
tanggal 27 Februari 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
99
04
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Profil Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Profile
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Anak Agung Made Hardika yang diangkat berdasar Surat SKEP/DZ/5003/II/2015 tanggal 27 Februari 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Head of Safety, Security dan Quality, dan sebagai Senior Manager, Safety & Security. Di stasiun DPS Bandara Ngurah Rai beliau pernah menjabat Manager Operasi, Manager Internal Service, Assistant Manager HRD & GA, serta Supervisor dan Officer di berbagai unit. Mengawali karir di PT. Garuda Indonesia sebagai Ramp Dispatcher di Bandara Ngurah Rai pada tahun 1991. Agung Hardika lahir di Denpasar Bali, 9 Juli 1968. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Mahendradatta Denpasar pada tahun 2003.
A.A. Made Hardika The position of Corporate Secretary is served by Anak Agung Made Hardika, appointed based on Letter SKEP/DZ/5003/II/2015 dated February 27, 2015. Previously served as the Head of Safety, Security & Quality unit and as Senior Manager, Safety & Security. At the DPS Station in Ngurah Rai Airport, he has served as Operations Manager, Internal Service Manager, Assistant Manager HRD & GA, and Supervisor and Officer in various units. He started his career at PT Garuda Indonesia as a Ramp Dispatcher at Ngurah Rai Airport, Denpasar, in 1991. Agung Hardika was born in Denpasar, Bali, on July 9, 1968. He obtained a degree in Economic Management from Mahendradatta University, Denpasar in 2003.
Kode Etik
Code of Ethics
Perusahaan menyadari bahwa Penerapan GCG secara
The Company is aware that systematic and consistent GCG
sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang harus
implementation is a requirement that should be performed.
dilaksanakan. Penerapan GCG pada Perusahaan diharapkan
GCG implementation at the Company is expected to trigger
akan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta
business growth, to create accountability and to meet
mewujudkan harapan pemegang paham dalam jangka panjang
the expectations of shareholders in the long run, without
stakeholders lainnya.
neglecting the needs of other stakeholders. Based on this
Atas dasar pemikiran tersebut Gapura kemudian melakukan
concept, the Company is governed by its code of ethics for
pengaturan terhadap kode etik dalam setiap interaksi Karyawan
each interaction between the employees and outside parties,
dengan pihak luar maupun dengan sesama Karyawan Gapura
and also between fellow colleagues by a Code of Conduct.
tanpa
mengabaikan
kepentingan
dalam sebuah Pedoman Perilaku/Code of Conduct (COC) Secara umum Gapura melakukan penataan dalam etika bisnis
In general, the Company governs its corporate business
perusahaan yang mencakup Kepatuhan terhadap Perudang-
ethics which include Compliance with Rules and Regulations,
undangan, Pemberian dan Penerimaan Hadiah atau Donasi,
Hospitality and Gifts or Donations, Financial Information
Etika terhadap Pengungkapan Informasi Keuangan dan lain-
Disclosure Ethics, and others.
lain.
100
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tujuan utama dari penerapan penerapan Etika dalam
The main objective of implementing such ethics in its business
hubungan bisnis Gapura adalah sebagai bentuk komitmen dari
is to show commitment to achieving its vision and mission in
Perseroan guna mewujudkan visi dan misi secara profesional
a professional manner under good business ethics, to guide
dan beretika bisnis, sebagai panduan perilaku bagi seluruh
all members of the organization in their activities within
Insan Gapura dalam setiap kegiatannya dalam Perseroan,
the Company, and to develop a harmonious, synergistic
serta mengembangkan hubungan harmonis, sinergi dan saling
and mutually beneficial relationship among colleagues and
menguntungkan antar sesama Insan Gapura maupun dengan
with other stakeholders, by implementing sound and ethical
stakeholder lainnya dengan pelaksanaan yang berlandaskan
corporate principles which create business values and establish
prinsip-prinsip korporasi yang sehat dan beretika berusaha
philosophies to become a highly competitive ground handling
yang menjadikan nilai-nilai serta filsafat bisnis untuk menjadi
company.
perusahaan ground handling yang berdaya saing tinggi. Bahwa pencapaian tujuan Perseroan bergantung pada
The Company is of the opinion that achieving such objectives
profesionalisme dalam melakukan pekerjaan, Insan Gapura
depends on professionalism at work. All members should
juga harus berani dalam mengungkapkan permasalahan, ini
have the courage to disclose issues, which serves as one of
menjadi salah satu bentuk etika dalam pelaksanaan proses
the ethics adopted within the Company’s business processes.
bisnis Gapura. Mengungkapkan masalah akan memberikan
Disclosing such issue allows for opportunities to solve and
kesempatan untuk menangani dan memperbaiki permasalahan
handle them before they develop into a breach of regulation.
tersebut, yang artinya menghindari terjadinya pelebaran permasalahan
tersebut
hingga
melanggar
peraturan
perundang-undangan. Insan Gapura juga turut berkomitmen terhadap penerapan
Employees are also committed to conducting business
kegiatan Bisnis tanpa adanya Benturan Kepentingan. Sebagai
activities without any conflict of interest. As part of this
bentuk komitmen tersebut, Direksi dan Pejabat satu Tingkat
commitment, the BOD and those within the layer before the
dibawah
BOD sign a declaration form of such a commitment, to avoid
Direksi
menandatangani
Komitmen
terhadap
benturan kepentingan ini.
any conflict of interest.
Gapura berkomitmen untuk melaksanakan Anggaran Dasar,
The Company is committed to complying with the articles
Anggaran Rumah Tangga serta peraturan perundang-
of association and prevailing laws based on good faith and
undangan yang berlaku berdasarkan prinsip-prinsip itikad baik
prudent principles, and under the free, independent state
dan kecermatan tinggi, dan dalam keadaan bebas, mandiri
and also freedom from pressure or undue influence from any
serta tidak ada tekanan maupun pengaruh dari pihak lain
parties. Duty of care and loyalty serves as one of the ethics
manapun. Duty of care and loyalty merupakan salah satu
highly upheld by the Company in the conduct of its business,
etika yang dikedepankan oleh Gapura dalam bisnisnya, dimana
whereby the Company is committed to perform all of its duties
Gapura berkomitmen untuk melaksanakan setiap tugasnya
with due care and for common interests by taking into account
dengan penuh kehati-hatian dan demi kepentingan bersama
all facts and information.
yang mengindahkan berbagai informasi dan keterangan. Gapura berkomitmen untuk tidak akan melakukan pelaksanaan
The Company is committed to not perform its duties based
tugasnya atas kepentingan pribadi atau dengan tujuan
on personal interest or for the purpose of gaining personal
untuk memperoleh manfaat untuk diri sendiri, maupun
benefit, or to the benefit of parties related to the personnel
menguntungkan pihak yang terkait dengan pribadi pengambil
making such a decision, so that the decision made will be free
Keputusan tersebut, sehingga keputusan yang diambil
from any conflicting interest.
tersebut akan jauh dari potensi benturan kepentingan (conflict
of interest).
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
101
05
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap masyarakat dan lingkungan merupakan wujud komitmen Gapura untuk turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan, terutama yang berada di sekitar wilayah operasi Perseroan. Corporate Social Responsibility (CSR) for society and the environment serves as Gapura’s commitment to improving the quality of life and the environment, specifically for those situated around the Company’s area of operations.
Secara khusus tanggung jawab sosial ini juga berorientasi
This social responsibility is also geared internally to enhance
internal mencakup peningkatan kesejahteraan karyawan
employee welfare; which is a vital element of Gapura’s success,
sebagai unsur penting dari keberhasilan Gapura, mengingat
given that the Company’s business is labor-intensive.
usaha Perseroan yang menggunakan banyak tenaga kerja (labor-intensive). Prinsip-prinsip ini mendasari pelaksanaan program tanggung
These principles are the basis for Gapura’s social responsibility
jawab sosial Gapura di tahun 2015 yang difokuskan pada
program in 2015, which focuses on education and
bidang pendidikan dan pelestarian lingkungan.
environmental preservation.
Beasiswa Pendidikan
Scholarships
GSE Mechanic Development Program adalah inisiatif yang
GSE Mechanic Development Program is an initiative that was
digulirkan Perseroan pada tahun 2015 guna menyalurkan dana
initiated by the Company in 2015, to channel CSR funds in the
CSR dalam bentuk beasiswa untuk lulusan Sekolah Menengah
form of scholarships for vocational technical high school (SMK)
Kejuruan (SMK) jurusan teknik, yang akan dididik menjadi calon
graduates, who will be trained to become GSE’s mechanic
mekanik GSE di Gapura Learning Center.
candidates at the Gapura Learning Center.
Pada tahun 2015 telah terpilih 20 lulusan yang diseleksi dari
In 2015, 20 graduates from SMK 1 Singosari, Malang were
SMK 1 Singosari, Malang sebagai penerima beasiswa dalam
selected as recipients for the scholarships in the form
bentuk biaya kuliah, uang saku, fasilitas kesehatan dan tempat
of coverage for tuition, a stipend, health facilities and
tinggal selama 8 bulan mengikuti pendidikan. Peserta yang
accommodation costs for the duration of the 8 months training.
lulus program ini akan diangkat menjadi karyawan Gapura dan
Participants that successfully pass this training course are
menjalani ikatan dinas.
inducted as Gapura’s employees, and are thereby committed to working for the Company.
102
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Dalam kesempatan lain, di tahun 2015 Perseroan memberikan
On another occasion, in 2015, the Company presented awards
penghargaan dan bantuan biaya pendidikan kepada 51 anak
and educational grants to 51 children of employees of the
karyawan Perseroan yang berprestasi dari jenjang SD/SMP/
Company. These children are exemplary achievers, being the
SMU yang juara kelas peringkat 1–3 dan dari jenjang perguruan
first to third highest-ranking elementary/junior high/high
tinggi dengan IPK 3,5 atau lebih.
school students of their schools, with a GPA of 3.5 or above.
Komitmen Ramah Lingkungan
Environmentally Friendly Commitment
Komitmen Perseroan untuk pelestarian alam direalisasikan
The Company’s commitment to preserving nature is
melalui investasi peralatan GSE berteknologi mutakhir
reflected in the investment in modern GSE equipment with
yang ramah lingkungan, yaitu peralatan tonase besar yang
environmentally-friendly technology in the form of large
memenuhi standar emisi Euro 3, dan tonase kecil memakai
tonnage equipment that meets Euro 3 emission standards,
peralatan mesin elektrik bertenaga baterei yang tidak
and small tonnage electric equipment that is powered by
menimbulkan polusi atau zero emmision.
pollutant-free or zero-emission batteries.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
103
05
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Secara bertahap sejak 2015 hingga 2017, Perseroan akan
Gradually being implemented since 2015 until 2017, the
mengoperasikan armada baru 138 unit GSE bertenaga
company will operate a new fleet of 138 units comprised
baterai terdiri 84 unit baggage towing tractor, 45 unit
of 84 GSE battery-powered baggage towing tractor units,
baggage conveyor loader dan 9 unit passenger boarding
and 45 electrical baggage conveyor loader units and 9 units
stair. Moderenisasi peralatan GSE bermesin bahan bakar
of passenger boarding stairs. The modernization of GSE‘s
konvensional ke mesin elektrik selain ramah lingkungan juga
conventional-powered equipment to that which is powered
akan meningkatkan efisiensi biaya operasional.
by environmentally friendly electric motors also enhances operational cost efficiency.
Gapura bergabung bersama Garuda Indonesia group kembali
In 2015, Gapura, together with the Garuda Indonesia group,
berpartisipasi di program “Switch off” Earth Hour 2015 dalam
once again participated in the “Switch off” Earth Hour program
mendukung upaya hemat energi yang berdampak sangat
as part of its efforts to conserve energy to have a positive
positif terhadap lingkungan. Garuda Indonesia bertindak
impact on the environment. Garuda Indonesia serves as a
sebagai corporate partner dalam Program Earth Hour Indonesia
corporate partner of the Earth Hour Indonesia Program in
bekerja sama dengan WWF (World Wild Fund) Indonesia.
collaboration with WWF (World Wildlife Fund) Indonesia.
Dalam kegiatan tanggal 28 Maret 2015 ini diadakan
During this activity, held on March 28, 2015, all of the office
pemadaman lampu gedung kantor tanpa mengabaikan unsur
building’s lights were turned off, without neglecting security
keamanan dan keselamatan. Manajemen juga mengajak
and safety. Management also invited Gapura’s employees and
seluruh karyawan Gapura dan keluarga untuk dapat berperan
their families to play an active role in the program by turning
aktif dalam program ini dengan mematikan lampu dan
off lights and appliances that were not utilized, as well as
peralatan elektronik yang tidak digunakan serta menganjurkan
advocating the use of energysaving lights.
untuk menggunakan lampu hemat energi.
104
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
105
06
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Armada Fleet
Aircraft Towing Tractor - Narrow Body (ATN)
72
units
Aircraft Towing Tractor - Wide Body (ATW)
34
units
52
units
32
units
Aircraft Starting Unit (ASU)
Air Conditioning Unit (ACU)
106
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ground Power Unit (GPU)
84
units
265
units
101
units
Baggage Towing Tractor (BTT)
Belt Conveyor Loader (BCL)
Baggage Conveyor Loader Towable (BCL – T)
33
units
1
unit
Belt Conveyor Loader (Bendibelt)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
107
06
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Forklift (FLT)
41
units
High Lift Loader (HLL)
59
units
5
units
23
units
24
units
Main Deck Loader (MDL)
Water Service Truck (WST)
Water Service Chart (WSC)
108
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Lavatory Service Truck (LST)
25
units
25
units
78
units
3
units
Lavatory Service Chart (LSC)
Passenger Boarding Stair (PBS)
Incapatitated Passenger Loader (IPL)
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
109
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
06
Klien Kami Our Client
01. Garuda Indonesia
02. Air Asia GARUDA INDONESIA File : 20130949E
Date : 29/07/2013 AD validation:
Customer validation:
100
80
0
50
100
0
30
23
PMS 3135 C
30
30
30
70
PMS 405 C
100
80
0
30
PMS 280 C
14. Cardig Air
28. Kalstar Aviation
15. Cathay Pacific
29. KLM Royal Dutch
42. Qatar Airways
43. Royal Brunei Airlines
PMS 288 C
16. Citilink
03. Air Asia Extra
17. China Airlines
30. Korean Air
31. Lion Air
44. Silk Air
45. Sriwijaya Air
04. Air China 18. China Southern Airlines 32. Malaysia Airlines 46. Susi Air
05. AirFast Indonesia
19. Dabi Air 33. Malindo Air
06. Airmark
47. Thai Airways
20. Dragon Air
34. MASwings
07. Air New Zealand
48. Tiger Air
21. Eastindo 35. My Indo Airlines 48. Trans Nusa
08. Air Niugini 22. Egypt Air 36. NAM Air
50. Travira Air
09. Air Timor
23. Firefly 37. Nusantara Air Charter
51. Tri MG Airlines
10. Asia Atlantic Air 24. HongKong Airlines
38. Oman Air
52. Valu Air
11. AsiaLink Cargo Airlines
39. Pelita Air Services
53. Vietnam Airlines
25. Ikar Airlines 12. Avia Star
40. PT. HM. Sampoerna
54. Wings Air
26. Japan Airlines 13. Batik Air 55. Xiamen Airlines
110
27. Jet Star
41. Qantas Airways
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Alamat Kantor Cabang Branch Office Addresses Kantor Pusat Head Office
Jogjakarta
Jember
Jl. Solo Km 9 Jogjakarta 55282
Bandara Notohadi Negoro,
Gedung Dapenra, lantai 1,2 dan 3
TLP +62 274 315 8182/83
Desa Wirowongso Kec Ajung Jember
Jl. Angkasa Blok B-12 Kav.8
FAX +62 274 489 614
68175, Jember
Kota Baru Bandar Kemayoran, 10610
TLP +62 331 435 5400
TLP +62 21 654 5410
FAX +62 331 435 5555
FAX +62 21 654 5408
Solo Gedung Perkantoran LT.2 Bandara Adi Soemarmo - Solo
Banda Aceh
Cengkareng
TLP +62 271 7847 39
Terminal Domestik Lantai III
Soekarno Hatta Int'l Airport Terminal II
FAX +62 271 7830 77
Bandara Sultan Iskandar Muda
TLP +62 21 550 6681
International Airport
FAX +62 21 550 1638
Banda Aceh - 23372
Semarang
TLP +62 651 31641
JL.Puri Anjasmoro Blok G I No.54
FAX +62 651 31642
Cargo
Semarang
Gapura Warehouse,
TLP +62 24 761 4208
Cargo Area Soekarno - Hatta
FAX +62 24 761 4209
Padang
International Airport Cengkareng -
Jl. Mr. H. ST. Moh. Rasyid
Jakarta 19101
Minangkabau International Airport,
TLP +62 21 559 12451
Surabaya
Padang
FAX +62 21 550 5658
Airlines Office 331D T2 Juanda
TLP +62 751 4851 491
International Airport
FAX +62 751 4851 490
Surabaya 61253
Halim Perdana Kusuma
TLP +62 31 869 0915
Ruang Perkantoran No. A60.A, Lantai 2
FAX +62 31 869 0914
Medan
Bandara Halim Perdana Kusuma 13610
Ruko Pagaruyung
TLP +62 21 8089 9333
Jl.Batang Kuis Km 19,5 No. 84A, Desa
FAX +62 21 8007 640
Banyuwangi
Telaga Sari
Bandar udara Blimbingsari
Kecamatan Tanjung Morawa,
Jl Agung Wilis kec. Rogojampi,
Kabupaten Deli Serdang
Bandung
Banyuwangi Jawa Timur 68462
Sumatera Utara
Bandar Udara Int’l Husein Sastranegara
TLP +62 811 3862 168
TLP +62 61 4207 9500
Jl. Pajajaran No. 156 Bandung 40174
FAX +62 812 3012 3207, 3259 137
FAX +62 61 4207 9400
TLP +62 22 604 6489, 860 60019 FAX +62 22 604 6489
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
111
06
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Pinangsori
Pekanbaru
Jambi
Bandara FL Tobing,Jl Bandara
Mega Asri Green Office A13
Ruko Perkantoran Jl. Soekarno-Hatta
Pinangsori
Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru
No. 122A
Pinangsori, Kab.Tapanuli Tengah,
TLP +62 761 841 8989, 761 841
Jambi Selatan, Jambi 36139
Sumatera Utara
8988
TLP +62 741 571515
MOBILE +62 812 6334 4466
FAX +62 761 8418989
FAX +62 741 571515
Gunung Sitoli
Batam
Denpasar
Jl Pelud Binaka KM 9 Binak, Nias
Airlines Office Building Departure
Ngurah Rai International Airport
TLP
Terminal 2nd Floor, Hang Nadim
2nd Floor International Terminal
Airport, Batam 29466
Denpasar, Bali 80361- Indonesia
TLP +62 778 761 779
TLP +62 361 936 8260
FAX +62 778 761 779
FAX +62 361 936 1611
Jln. Bandara Malikussaleh
Bengkulu
Tambolaka
Kec Muara Batu, Kab. Aceh Utara,
Gedung Terminal Bandara Fatmawati
Bandar Udara Tambolaka, Jl. Suharto,
Lhokseumawe, 24355
Soekarno Bengkulu
87254
MOBILE +62 812 7062 1073
Jl Raya Padang Kemiling Km 14
TLP +62 811 3862 168
Kel.Pekan Sabtu Kec.Selebar Kota
FAX +62 813 3823 2203
+62 813 1422 5949
MOBILE +62 853 58855 3466
Lhokseumawe Bandara Malikussaleh
Bengkulu 38213
Sabang
TLP +62 736 530 45
Maimun Saleh Airport,
FAX +62 736 530 45
Ende
Jl. Bypass Yos Sudarso km 6 Cot Ba'u
Bandara H.Hasan Aroeboesman Ende
Sabang
Jl. Ahmad Yani, Ende Flores Nusa
Weh Island, Aceh, Zip 23522
Pangkal Pinang
Tenggara Timur, 86316
MOBILE +62 812 1268 6293
Jl. Soekarno Hatta Komp. Perkantoran
TLP +62 811 3862 167
Pangkal Pinang – Bangka Belitung
FAX +62 813 3955 6141
TLP +62 717 421 559
Meulaboh
FAX +62 717 421 558
Bandar Udara Cut Nyak Dien
Lombok
Nagan Raya, Meulaboh,
Kompleks Pertokoan Dasan Tinggi
Kab. Aceh Barat
No. 2
MOBILE +62 812 7871 334, +62 81
Jl. Tuan Guru Bangkol, Karang Anyar
8646 737
Pagesangan Timur, Mataram-NTB TLP +62 370 649 922 FAX +62 370 616 0517
112
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Sumbawa
Ketapang
Bau-Bau
Bandara Sultan M. Kaharuddin
Jl. Pattimura No.4, Desa Kali Nilam, Kec.
Betoambari Airport Bau Bau-Buton
Sumbawa Besar
Delta Pawan Kab Ketapang, 78851
JL.Dayanu Ikhsanuddin,
Jl. Garuda No. 41, 84312
Sulawesi Tenggara
TLP +62 371 2628 365 FAX +62 371 2628 365
MOBILE +62 812 4150 3630
Banjarmasin Jl. Angkasa No. 1 Bandar Udara Syamsuddin Noor
Luwuk
Kupang
Banjarmasin - 70724
Bandar Udara Syukuran Aminuddin,
Ruang Station Manager Citilink Bandar
TLP +62 511 4705 538, 4706 133
Luwuk, Sulawesi Tengah
Udara International El Tari
FAX +62 511 4706 133
TLP
Jl Adisucipto Terminal B, Kupang NTT
+62 811 3862 167
MOBILE +62 853 4376 6300
85361 TLP
+62 380 88 2036
MOBILE +62 812 3787 681
Pangkalanbun Jl. Iskandar Pangkalan Bun, Desa
Manado
Pasir Panjang, Kec. Arut Selatan, Kab.
Jl. A.A Maramis No. RD-11 Lingkungan
Kotawaringin barat 6
2 Lapangan, Manado TLP +62 431 814352
Bima Bandara Sultan M. Salahuddin Bima, 84173
FAX +62 431 814352
Makasar
TLP
+62 374 646093
Komp Kantor Otoritas Bandara
FAX
+62 374 646093
Jl. Bandara Baru No.2 Bandara Intl
Labuan Bajo
Sultan Hasanuddin Makassar, 90552
Bandara Komodo Labuan Bajo Jl.
TLP +62 411 5556 08, 5511 88
Yohanes Sehadun Manggarai Barat
FAX +62 411 5556 09
NTT, 86554
MOBILE +62 813 38 810414
MOBILE +62 812 3754 8485
Balikpapan Komplek Perkantoran Borneo Paradiso Cluster Maple Blok A No. 12 A
Mamuju
Jl. Mulawarman Sepinggan, Balikpapan
Bandara Tampa Padang Mamuju
Ambon
TLP +62 542 764 994
TLP
+62 426 2321 502
Perkantoran AP Bandara Pattimura,
FAX +62 542 764 995
FAX
+62 811 4137 12, +62 823
Ambon
4974 7366
Jalan DR. J. Leimena, Laha , Ambon 97236
Pontianak
TLP +62 911 3238 19
Jl. Soekarno - Hatta No.1 Bandara
FAX +62 911 3238 19
Supadio, Pontianak, 78391 TLP +62 561 723 810 FAX +62 561 723 810
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
113
06
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Saumlaki
Palembang
Ruang Operation PT. Gapura Angkasa
Jalan Letjend Harun Sohar RT.45/RW.10
Perwakilan Bandara Mathilda Batlayeri
Kel. Kebun Bunga, Kec. Sukarami
MOBILE +62 853 4361 6333, +62
Palembang
821 9900 2473
TLP +62 711 561 1531 FAX +62 711 561 1530
Langgur Ruang Operation Terminal Kedatangan,
Tanjung Pandan
Bandara Karel SAD Suit Tubun,
Bandara H.A.S Hanandjoeddin,
Langgur/Ibra, 97611
Tanjung Pandan Blitung
MOBILE +62 8224 888 1847
TLP
+62 0719 9222089
MOBILE +62 821 24922277
Jayapura Sentani International Airport, Arrival
Tanjung Karang
Terminal 2nd floor Jayapura 99352 –
Bandara Radein Inten II, Jl. H. Alamsyah
Papua
Ratu Perwiranegara KM 28 Lampung Selatan,35214 MOBILE +62 812 398 5334
Biak Jalan Moh Yamin No.2 Bandara Frans Kaisiepo
Sorong
Biak KP- 098111
Jl.Basuki Rahmat Km.8 Desa Kelurahan
TLP
Remu Selatan Kec. Sorong Timur Kab.
+62 981 2255 5
MOBILE +62 981 2500 1
Sorong Selatan
Manokwari Jln.Tri kora Rendani Manokwari, Lt II Bandara Rendani Manokwari Papua Barat ) TLP
+62 811 3862 167
MOBILE +62 812 4024 8484
114
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pejabat Senior Senior Management
Nama Name
Jabatan Position
Letter Code
Nelson S
HEAD OF INTERNAL AUDITOR
ZA
AA. Made Hardika
CORPORATE SECRETARY
ZS
David Binsar
HEAD OF SAFETY SECURITY & QUALITY ASSURANCE
ZQ
I Ketut Deddy Hariyanto
VP. COMMERCIAL SERVICES
OC
Jaka Santosa
VP. MAINTENANCE & ENGINEERING SERVICES
OT
Sukirman
VP. PROCUREMENT
IB
Toga Siahaan
VP. CORPORATE PLAN & IT SUPPORT
IP
R.M Taufik Hidayat
VP. HUMAN CAPITAL
IH
Nasrun Abadi
VP. FINANCIAL ANALYSIS & BUDGETING
FB
Padang Baskoro
VP. OPERATION SERVICES
OP
Riyadh
VP. ACCOUNTING & RISK MANAGEMENT
FA
Lutfi
VP. TREASURY
FT
Churnia Satriawan
VP. SBU BISNIS LAINNYA
SB
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
115
06
Corporate Profile Management Report Management Discussion & Analysis Business Report Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data Financial Report
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura Angkasa Statement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
We, the undersigned, hereby declare that all information in
bahwa
Tahunan
the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2015
PT Gapura Angkasa tahun 2015 telah dimuat secara lengkap,
has been presented in its entirety, and that we assume
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
full responsibility for the accuracy of the contents of such
Tahunan Perusahaan.
Annual Report.
semua
informasi
dalam
Laporan
Jakarta, 7 Maret 2016
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Capt. Novianto Herupratomo
Yushan Sayuti
Komisaris Utama President Commissioner
IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner
116
Komisaris Commissioner
Bintang Hidayat Komisaris Commissioner
Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Ituk Herarindri Komisaris Commissioner
Surat Pernyataan Anggota Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Gapura Angkasa Statement of the Board of Directors Regarding Responsibility for the 2015 Annual Report of PT Gapura Angkasa
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan
We, the undersigned, hereby declare that all information in
bahwa
Tahunan
the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2015
PT Gapura Angkasa tahun 2015 telah dimuat secara lengkap,
has been presented in its entirety, and that we assume
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan
full responsibility for the accuracy of the contents of such
Tahunan Perusahaan.
Annual Report.
semua
informasi
dalam
Laporan
Jakarta, 7 Maret 2016
Direksi Board of Directors
Agus Priyanto
Ester Siahaan
Eko Diantoro
Sucipto
Direktur Utama President & CEO
Direktur Strategis & SDM EVP Strategy & Human Capital Service
DIrektur Keuangan EVP Finance Services
Direktur Operasi EVP Operation Services
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
117
Laporan Keuangan Financial Report PT GAPURA ANGKASA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR/FOR THE YEAR ENDED 31 DESEMBER 2015/DECEMBER 31, 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITOR REPORT
Laporan Tahunan 2015 Annual Report • Gapura Angkasa
119
PT GAPURA ANGKASA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015
Catatan
31 Desember 2015 Rp
Disajikan kembali - Catatan 2 31 Desember 2014 1 Januari 2014 Rp Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 28.703.360.986 pada 31 Desember 2015, Rp 28.490.879.745 pada 31 Desember 2014 dan Rp 25.902.684.551 pada 1 Januari 2014 Piutang lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.433.903.169 pada 31 Desember 2015 dan 2014 serta Rp 50.000.000 pada 1 Januari 2014 Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Pendapatan yang masih harus diterima
5 6 30
76.350.836.377
50.448.827.142
62.997.908.318
125.663.838.648
95.292.984.127
24.349.915.742
35.378.473.349
33.200.820.321
55.866.300.737
396.603.150 11.022.165.677 7.877.557.592 58.847.542.081 67.412.006.333
1.997.039.361 10.703.863.250 11.574.800.598 27.240.711.105 104.611.178.731
5.037.484.400 12.152.091.842 10.666.069.873 53.134.174.410 57.806.949.361
382.949.023.207
335.070.224.635
282.010.894.683
29
39.385.620.277
49.154.593.480
41.427.254.046
12 13
579.053.047.912 3.379.679.965
408.392.935.452 3.579.086.400
389.059.993.678 33.913.032.852
621.818.348.154
461.126.615.332
464.400.280.576
1.004.767.371.361
796.196.839.967
746.411.175.259
7 8 9 10 11
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 479.826.694.869 pada 31 Desember 2015, Rp 435.255.686.429 pada 31 Desember 2014 dan Rp 399.557.960.234 pada 1 Januari 2014 Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
PT GAPURA ANGKASA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 - Lanjutan
Catatan
31 Desember 2015 Rp
Disajikan kembali - Catatan 2 31 Desember 2014 1 Januari 2014 Rp Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual Utang pajak Utang bonus dan tantiem Utang lain-lain Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank
14 30 15,30 18 16 17,30
12.762.802.541 42.570.705.053 124.299.474.418 10.876.658.837 3.000.000.000 8.267.201.937
17.793.690.559 34.554.220.440 128.761.243.170 11.802.223.205 1.500.000.000 8.459.888.361
39.834.321.381 64.501.071.521 117.760.371.803 11.757.057.124 5.481.216.207 16.108.415.633
20 19
26.243.556.648 21.000.000.000
-
-
249.020.399.434
202.871.265.735
255.442.453.669
176.422.406.543 5.760.000.000 173.593.554.351
50.760.000.000 205.136.576.816
29.500.000.000 157.928.509.646
355.775.960.894
255.896.576.816
187.428.509.646
215.040.000.000
215.040.000.000
215.040.000.000
43.008.000.000 19.140.284.328 78.851.553.805 43.931.172.900
43.008.000.000 19.140.284.328 21.227.230.705 39.013.482.383
43.008.000.000 (16.527.745.872) 62.019.957.816 -
399.971.011.033
337.428.997.416
303.540.211.944
1.004.767.371.361
796.196.839.967
746.411.175.259
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank Liabilitas imbalan pasca kerja
20 19 21
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham Modal dasar - 8.601.600 saham, modal ditempatkan dan disetor 2.150.400 saham Saldo Laba : Cadangan kerugian Cadangan pengembangan usaha Belum ditentukan penggunaannya Penghasilan komprehensif lain
22
23 24
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-4-
PT GAPURA ANGKASA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Catatan PENDAPATAN USAHA Pendapatan ground handling dan AHAN Pendapatan cargo warehousing Pendapatan non ground handling Jumlah pendapatan usaha
25
BEBAN POKOK PENJUALAN Beban ground handling dan AHAN Beban cargo warehousing Beban non ground handling Jumlah beban pokok penjualan
26
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Jumlah beban usaha
27
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN - LAIN Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Beban bunga Lain-lain - bersih Jumlah pendapatan (beban) lain - lain
-5-
920.364.166.980 101.416.871.302 24.665.366.254 1.046.446.404.536
192.525.546.786
163.996.543.364
5.750.404.563 101.431.640.452 107.182.045.015
5.477.779.525 143.483.993.128 148.961.772.653
62.960.134.513
24.089.312.659
27.768.879.469
53.795.896.046
35.191.255.044
12,24
4.917.690.517
39.013.482.383
21
5.104.569.406
(33.754.602.608)
(1.276.142.352)
8.438.650.652
8.746.117.571
13.697.530.427
62.542.013.617
48.888.785.471
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1.008.507.473.077 81.025.862.191 36.759.489.664 1.126.292.824.932
77.885.208.705 29
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
988.675.595.342 158.751.988.570 63.015.363.988 1.210.442.947.900
2.871.403.226 1.167.413.324 (5.645.084.069) 49.531.631.321 47.925.363.802
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN POS-POS YANG TIDAK AKAN DIREKLASIFIKASI KE LABA RUGI Peningkatan revaluasi aset tetap - bersih Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
1.089.937.194.145 166.337.367.157 62.543.810.416 1.318.818.371.718
8.003.012.040 1.036.386.381 (4.917.859.234) (11.579.832.253) (7.458.293.066)
28
BEBAN PAJAK
2015 Rp
Disajikan kembali Catatan 2 2014 Rp
-
215.040.000.000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
*) Disajikan kembali - Catatan 2a
Saldo 31 Desember 2015
Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan
215.040.000.000
Saldo 31 Desember 2014
-
23
Cadangan pengembangan usaha
-
215.040.000.000
-
43.008.000.000
-
43.008.000.000
-
-
-
43.008.000.000
-
43.008.000.000
215.040.000.000
Jumlah laba komprehensif
23
2a
Dividen
Penyajian kembali - saldo per 1 Januari 2014 *)
Penyesuaian implementasi standar akuntansi keuangan baru
Saldo 1 Januari 2014 perubahan kebijakan akuntansi
Catatan
Cadangan kerugian Rp
Modal ditempatkan dan disetor Rp
PT GAPURA ANGKASA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
-6-
19.140.284.328
-
19.140.284.328
-
35.668.030.200
-
(16.527.745.872)
-
(16.527.745.872)
Cadangan pengembangan usaha Rp
78.851.553.805
57.624.323.100
21.227.230.705
9.875.303.088
(35.668.030.200)
(15.000.000.000)
62.019.957.817
(2.642.118.472)
64.662.076.289
Belum ditentukan penggunaannya Rp
140.999.838.133
57.624.323.100
83.375.515.033
9.875.303.088
-
(15.000.000.000)
88.500.211.945
(2.642.118.472)
91.142.330.417
Saldo laba Rp
-
-
-
-
-
43.931.172.900
4.917.690.517
39.013.482.383
39.013.482.383
Penghasilan komprehensif lain Rp
399.971.011.033
62.542.013.617
337.428.997.416
48.888.785.471
-
(15.000.000.000)
303.540.211.945
(2.642.118.472)
306.182.330.417
Jumlah ekuitas Rp
PT GAPURA ANGKASA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 2015 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan (pembayaran) uang muka dan biaya dibayar dimuka Pembayaran pajak Pembayaran kepada pemasok Pembayaran deviden, bonus dan tantiem Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2014 Rp
1.324.292.941.708
1.115.361.130.561
3.697.243.006 (37.558.986.515) (1.208.127.662.593) (17.811.059.554)
(908.730.723) (29.614.805.420) (1.053.321.617.230) (78.551.816.916)
64.492.476.052
(47.035.839.728)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penerimaan aset lain Penambahan (pengurangan) beban tangguhan
(16.550.005.601) 1.802.445.273 157.093.511
(16.014.495.069) 30.000.000.000 (758.746.379)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(14.590.466.817)
13.226.758.552
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran angsuran utang bank
(24.000.000.000)
56.760.000.000 (35.500.000.000)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(24.000.000.000)
21.260.000.000
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
25.902.009.235
(12.549.081.176)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
50.448.827.142
62.997.908.318
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
76.350.836.377
50.448.827.142
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-7-
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT. Gapura Angkasa (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 32, tanggal 26 Januari 1998, oleh Imas Fatimah, S.H. Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I. dalam surat keputusannya No. C-21003 HT.01.01-TH.99. Tahun 1999, tanggal 31 Desember 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 50 tanggal 23 Juni 2000, Tambahan No. 3245. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 2, tanggal 1 September 2010, oleh R. Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn., Notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU45974.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 serta diumumkan dalam Berita Negara nomor No 17 tanggal 28 Pebruari 2012. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Dapenra lantai 1, 2 dan 3, Jl. Angkasa Blok B12 Kav.8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang jasa penunjang pengangkutan (ground handling) udara dan pengangkutan barang. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Jumlah wilayah jasa pelayanan Perusahaan tersebar di 51 bandara di Indonesia dengan 28 kantor cabang dan 23 kantor perwakilan. Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 1.369 karyawan tetap dan 1.439 karyawan tetap.
b.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
31 Desember 2014
Novianto Herupratomo Yushan Sayuti Bintang Hidayat Ituk Herarindri IGN. Bambang Tjahjono
Novianto Herupratomo Yushan Sayuti Rinaldo J. Aziz Edie Haryoto *) IGN. Bambang Tjahjono
Agus Priyanto H. Sucipto Eko Diantoro Ester Siahaan
Agus Priyanto Tharian Heru Legowo Hariyanto
*) Mengundurkan diri sejak 10 September 2014 berdasarkan Akta No. 33.
-8-
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
DAN
REVISI
(PSAK)
DAN
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan Perusahaan telah menerapkan standar dan interpretasi baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya (untuk rincian lihat tabel di bawah ini). Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas. Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Perusahaan menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif.
-9-
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Pengaruh atas aset, liabilitas dan ekuitas atas penerapan PSAK 24 (revisi 2013) Setelah disajikan kembali 31 Desember 2014 1 Januari 2014 Rp Rp ASET LANCAR Aset pajak tangguhan LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja EKUITAS Saldo laba
Sebelum disajikan kembali 31 Desember 2014 1 Januari 2014 Rp Rp
49.154.593.480
41.427.254.046
39.957.472.349
40.546.547.893
205.136.576.816
157.928.509.646
168.348.092.297
154.405.685.021
21.227.230.705
62.019.957.816
48.818.594.100
64.662.076.294
Pengaruh atas jumlah laba komprehensif untuk tahun penerapan atas PSAK 24 (revisi 2013) 2014 Setelah disajikan kembali Rp BEBAN USAHA Beban umum dan administrasi
Sebelum disajikan kembali Rp
143.483.993.128
143.972.935.838
BEBAN PAJAK
27.768.879.469
27.646.643.792
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
35.191.255.044
34.824.548.011
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti Pajak penghasilan terkait
(33.754.602.608) 8.438.650.652
-
Berikut ini standar baru dan standar revisi lainnya serta interpretasi yang juga diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan standar ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. b.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: Standar PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk
- 10 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Penyesuaian PSAK 5, Segmen Operasi, PSAK 7, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 13, Properti Investasi, PSAK 16, Aset Tetap, PSAK 19, Aset Tak berwujud, PSAK 22, Kombinasi Bisnis, PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 53, Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
PSAK 4, Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15, Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24, Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan ISAK 30, Pungutan
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:
PSAK 16, Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19, Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66, Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: amandemen PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31, Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi. Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69, Agrikultur dan amandemen PSAK 16, Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan. 3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
- 11 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b.
Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali aset tetap tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48. Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:
Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan
Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c.
Transaksi dan saldo dalam Mata Uang Asing Dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional Perusahaan (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs pada pos moneter diakui dalam laporan laba rugi pada periode saat terjadinya. Kurs konversi yang digunakan adalah kurs pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 13.795 dan Rp 12.440 per 1 US Dolar.
- 12 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan d.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor): a.
b.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii.
memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
iii.
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). e.
Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
g.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
- 13 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan h.
Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode terkait. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain instrumen keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
- 14 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak men-transfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang di-transfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. i.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Liabilitas keuangan pada awalnya diukur sebesar nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung ke dalam akuisisi atau penerbitan liabilitas keuangan (selain liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi) dikurangkan dari nilai wajar liabilitas keuangan, sesuai dengan pengakuan awal. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui segera dalam laporan laba rugi. Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
- 15 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan – biaya amortisasi Utang bank, utang sewa pembiayaan, utang usaha dan utang lainnya pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. j.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,
k.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam atau penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Pengembangan aset sewa bangunan Kendaraan bermotor Peralatan operasi
1-5 5 - 10 5-8
Tanah tidak disusutkan. Aset sewaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap yang sama yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya. Taksiran masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
- 16 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Mulai tahun 2014, tanah dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi. Sebelum tahun 2014, tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada sebagian surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan nilai revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat dari revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. Surplus revaluasi tanah yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. l.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkani atas suatu aset individual, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakainya, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi kecuali aset tersebut dicatat sebesar nilai revaluasi, dimana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. Ketika rugi penurunan nilai kemudian dibalik, nilai tercatat aset (atau unit penghasil kas) meningkat menjadi estimasi yang direvisi dari jumlah terpulihkan, akan tetapi peningkatan nilai tercatat tidak boleh melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan tanpa ada kerugian penurunan nilai yang telah diakui untuk aset (atau unit penghasil kas) di tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi, kecuali aset tersebut dicatat pada nilai revaluasi, dalam hal tersebut pembalikan rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam Catatan 3h.
m. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
- 17 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Sebagai Lessee Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Sewa kontijensi dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijensi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. n.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa. Pendapatan Jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui pada saat jasa diserahkan dengan mengacu pada perjanjian yang mendasari. Penghasilan bunga Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku. Beban Beban diakui pada saat terjadinya.
o.
Imbalan Pasca-Kerja dan Imbalan Kerja Jangka Imbalan Pasca-Kerja Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)
- 18 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali
Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. Imbalan Kerja Jangka Panjang Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada periode yang bersangkutan. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti. p.
Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
q.
Pajak Penghasilan Pajak terutang dihitung berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
- 19 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi periode, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui, di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi. 4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. i.
Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan penggunaan dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi dimasa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang sama. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan dalam Catatan 12.
- 20 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan ii.
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7.
iii.
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan oleh penilaian aktuaris dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Nilai tercatat liabilitas telah diungkapkan dalam Catatan 21.
5.
KAS DAN SETARA KAS
31 Desember 2015 Rp
Kas Dolar Amerika Serikat Rupiah Jumlah Kas Bank Rupiah Pihak berelasi (Catatan 30) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri Syariah Pihak ketiga Bank Mega Bank Bukopin Bank BCA Bank Danamon Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 30) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Bank Jumlah Kas dan Setara Kas
- 21 -
31 Desember 2014 Rp
129.866.130 120.905.521 250.771.651
143.591.988 694.160.779 837.752.767
12.150.266.783 6.377.589.158 4.605.615.188 176.082.376
15.050.982.212 399.503.488 5.178.569.641 33.261.549
208.667.424 804.068 500.001 -
804.068 3.039.218
32.414.351.257 15.904.127.069 4.262.061.402 76.100.064.726
23.384.802.846 5.560.111.353 49.611.074.375
76.350.836.377
50.448.827.142
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 6.
PIUTANG USAHA a.
b.
Berdasarkan Debitur
31 Desember 2014 Rp
Pihak berelasi (Catatan 30) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Citilink Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero) Sekretariat Negara Jumlah
92.172.057.233 23.969.606.753 4.968.310.392 3.521.875.805 898.291.832 133.696.633 125.663.838.648
69.653.273.306 14.477.001.706 9.775.027.916 1.387.681.199 95.292.984.127
Pihak ketiga Maskapai Penerbangan Lainnya Maskapai Penerbangan Asing Non-maskapai Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
34.106.858.048 21.110.187.273 7.081.573.669 1.783.215.345 64.081.834.335 (28.703.360.986) 35.378.473.349
32.218.042.289 21.863.384.644 3.870.476.219 3.739.796.914 61.691.700.066 (28.490.879.745) 33.200.820.321
Jumlah Piutang Usaha
161.042.311.997
128.493.804.448
31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
141.994.588.402 19.047.723.595 161.042.311.997
106.630.419.804 21.863.384.644 128.493.804.448
Berdasarkan Mata Uang
Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah c.
31 Desember 2015 Rp
Berdasarkan Umur Piutang tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Belum jatuh tempo 1 - 60 hari 61 - 180 hari 181 - 360 hari > 360 hari Jumlah
31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
45.556.413.985 92.748.215.017 17.746.607.052 2.374.711.212 2.616.364.731 161.042.311.997
14.457.337.473 76.224.437.387 2.735.865.898 6.372.514.014 28.703.649.676 128.493.804.448
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan adalah 30 - 45 hari untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran sesuai perjanjian dengan jangka waktu antara 30 hari sejak tanggal penagihan.
- 22 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Mutasi penyisihan cadangan kerugian penurunan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015 Rp Saldo awal tahun Penambahan Pemulihan Saldo akhir tahun
28.490.879.745 406.727.882 (194.246.641) 28.703.360.986
31 Desember 2014 Rp 25.902.684.551 2.588.195.194 28.490.879.745
Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang mengacu pada pengalaman masa lalu pihak lawan. Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Perusahaan mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas dari piutang usaha sejak tanggal awal kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Termasuk dalam penambahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar Rp 406.727.882 dan Rp 2.588.195.194 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perusahaan tidak memiliki jaminan atas piutang tersebut. Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh manajemen atas piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, manajemen beranggapan bahwa piutang usaha tersebut masih dapat dipulihkan karena tidak terdapat perubahan yang signifikan atas kualitas kredit dari pelanggan tersebut. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Tidak diadakan pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. 7.
PIUTANG LAIN-LAIN
31 Desember 2015 Rp
Piutang pegawai Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah bersih
2.617.521.153 212.985.166 2.830.506.319 (2.433.903.169) 396.603.150
31 Desember 2014 Rp 2.619.903.169 1.811.039.361 4.430.942.530 (2.433.903.169) 1.997.039.361
Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar 100% atas seluruh piutang yang jatuh tempo lebih dari 360 hari dan tidak dapat dipulihkan mengacu pada pengalaman masa lalu pihak lawan dan analisis posisi keuangan kini pihak lawan.
- 23 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 8.
PERSEDIAAN
31 Desember 2015 Rp
Suku Cadang Peralatan GSE Penunjang Suku Cadang GSE Peralatan Kantor Bahan Bakar dan Pelumas Jumlah
8.910.162.102 1.085.740.003 626.758.125 399.505.447 11.022.165.677
31 Desember 2014 Rp 9.278.700.434 509.819.800 546.746.764 368.596.252 10.703.863.250
Seluruh nilai persediaan yang disajikan di atas tidak diasuransikan dan tidak sedang dijaminkan atas kewajiban dan atau pinjaman lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan. 9.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Sewa bangunan Uang muka karyawan Uang muka handling fee Lain-lain Jumlah
31 Desember 2015 Rp 4.471.045.891 1.748.947.271 1.403.255.959 254.308.471 7.877.557.592
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
31 Desember 2015 Rp
Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 28A (Catatan 29) Tahun 2015 Tahun 2014 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Desember 2014 Rp 5.593.813.382 4.359.452.574 1.067.666.950 553.867.692 11.574.800.598
31 Desember 2014 Rp
4.581.013.095
4.849.244.231
11.360.189.774 4.659.539.206 38.246.800.006 58.847.542.081
434.196.380 21.957.270.494 27.240.711.105
Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan pasal 23 yang belum diperoleh bukti potongnya sampai dengan tanggal pelaporan, karena penerapan sistem SAP yang mengacu pada kebijakan akuntansi entitas induk dimana pajak penghasilan pasal 23 dicatat pada saat pengakuan pendapatan yang terkait. Pajak penghasilan ini akan digunakan sebagai kredit pajak ketika bukti potong diterima pada periode berikutnya.
- 24 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 11. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
31 Desember 2015 Rp
Pendapatan Ground Handling Pihak berelasi (Catatan 30) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Citilink Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Angkasa Pura I (Persero) Pihak ketiga Maskapai penerbangan asing Maskapai penerbangan lainnya Pendapatan Warehousing Pendapatan Lain-lain Jumlah
31 Desember 2014 Rp
27.302.779.241 9.209.647.500 1.325.108.392 82.805.430
69.166.271.042 6.448.772.157 482.863.184 174.748.794
19.686.333.668 2.865.213.139 1.678.626.113 5.261.492.850 67.412.006.333
16.409.584.735 3.689.694.978 3.732.392.322 4.506.851.519 104.611.178.731
12. ASET TETAP 1 Januari 2015 Rp Biaya perolehan/revaluasi Tanah Pengembangan aset sewa bangunan Peralatan operasi Kendaraan bermotor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Pengembangan aset sewa bangunan Peralatan operasi Kendaraan bermotor Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
Penambahan Rp
Surplus revaluasi Rp
Reklasifikasi Rp
31 Desember 2015 Rp
44.235.000.000
-
-
4.915.000.000
49.150.000.000
31.156.113.901 27.659.416.761 740.598.091.219
2.435.487.582 4.158.912.997 3.436.570.032
(1.938.130.780) 10.556.814.203 (17.518.531.315)
-
31.653.470.703 42.375.143.961 726.516.129.936
843.648.621.881
209.184.998.181 219.215.968.792
(8.899.847.892)
4.915.000.000
209.184.998.181 1.058.879.742.781
16.582.620.191 18.665.907.522 400.007.158.716
6.595.296.281 3.689.968.782 37.036.011.536
(904.117.800) 5.581.365.421 (11.801.963.164)
-
22.273.798.672 27.937.241.725 425.241.207.088
435.255.686.429
4.374.447.384 51.695.723.983
(7.124.715.543)
-
4.374.447.384 479.826.694.869
408.392.935.452
579.053.047.912
- 25 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 1 Januari 2014 Rp
Penambahan Rp
Surplus revaluasi Rp
Reklasifikasi Rp
31 Desember 2014 Rp
Biaya perolehan/revaluasi Tanah Pengembangan aset sewa bangunan Peralatan operasi Kendaraan bermotor Jumlah
5.218.827.100
-
-
39.016.172.900
44.235.000.000
31.147.012.235 27.373.692.434 724.878.422.143 788.617.953.912
9.101.666 285.724.327 15.719.669.076 16.014.495.069
-
39.016.172.900
31.156.113.901 27.659.416.761 740.598.091.219 843.648.621.881
Akumulasi penyusutan Pengembangan aset sewa bangunan Peralatan operasi Kendaraan bermotor Jumlah
10.818.099.767 17.515.555.084 371.224.305.383 399.557.960.234
5.764.520.424 1.150.352.438 28.782.853.333 35.697.726.195
-
-
16.582.620.191 18.665.907.522 400.007.158.716 435.255.686.429
Jumlah Tercatat
389.059.993.678
408.392.935.452
Kendaraan bermotor meliputi mobil dan Ground Support Equipment. Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 51.695.723.983 dan Rp 35.697.726.195. Penilaian atas nilai wajar aset tetap tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Iskandar & Rekan untuk tahun 2015 dan 2014. Berdasarkan laporan penilaian tersebut dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar. Perusahaan tidak mengasuransikan aset tetap yang dimiliki atas segala risiko yang mungkin timbul. Aset tetap digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 19). 13. ASET LAIN
31 Desember 2015 Rp
Jaminan sewa ruangan Biaya membership golf Aset tidak digunakan Beban tangguhan Jaminan listrik dan air Jumlah
1.433.509.734 1.081.120.000 694.606.826 136.672.910 33.770.495 3.379.679.965
31 Desember 2014 Rp 2.170.429.484 1.081.120.000 293.766.421 33.770.495 3.579.086.400
Jaminan sewa ruangan Jaminan sewa ruang merupakan jaminan kepada pihak otoritas bandara terkait dengan sewa ruangan kantor kepada pihak pengelola. Jaminan sewa ruang tersebut secara legal tidak dapat dicairkan oleh pihak penerima (otoritas) bandara sepanjang Perusahaan mematuhi dan membayar sewa ruang secara tepat waktu, sehingga secara substansi sifatnya jangka panjang dengan pertimbangan bahwa kegiatan utama Perusahaan adalah jasa ground handling yang tentunya selalu dan hanya berada di lingkungan bandara.
- 26 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Biaya membership golf Biaya membership golf merupakan biaya keanggotaan (membership) golf club untuk 10 (sepuluh) anggota yang terdaftar yang merupakan pembayaran awal (initial payment) keanggotaan personil Perusahaan dalam suatu golf club yang sifatnya "dapat dipindahtangankan" (transferable). Biaya membership golf ini akan dibebankan, jika ada potensi penurunan nilai pasar secara material atas biaya perolehan awalnya. Aset tidak digunakan Aset tidak digunakan merupakan aset yang segera akan dijual terutama terdiri dari kendaraan bermotor dan peralatan operasi. Beban tangguhan Beban tangguhan merupakan pengeluaran yang berkenaan dengan biaya pengembangan aset gudang cargo di Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta dimana bangunan tersebut diperoleh secara sewa. 14. UTANG USAHA a.
Berdasarkan Pemasok
Pihak berelasi (Catatan 30) PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero) PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Aero Wisata PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Aero Systems Indonesia PT Aero Prima PT Citilink Indonesa Sub jumlah
31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
6.432.694.725 2.871.598.612 1.780.666.394 787.551.637 431.804.980 304.000.000 154.486.193 12.762.802.541
14.629.699.166 807.967.395 1.960.945.590 199.757.172 195.321.236 17.793.690.559
Pihak ketiga Administrasi dan Umum Subkontrak Investasi Alat GSE Bahan Bakar Pemeliharaan dan Perbaikan Sub jumlah
24.543.923.534 13.659.764.030 3.445.973.313 782.790.868 138.253.308 42.570.705.053
11.317.529.552 16.673.528.675 3.734.291.442 1.292.027.472 1.536.843.299 34.554.220.440
Jumlah
55.333.507.594
52.347.910.999
- 27 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan b.
Berdasarkan Mata Uang
31 Desember 2015 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah c.
44.743.851.791 10.589.655.803 55.333.507.594
Berdasarkan Umur
31 Desember 2015 Rp
Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 60 hari 61 - 180 hari 181 - 360 hari > 360 hari Jumlah 15. BEBAN AKRUAL
Pihak berelasi (Catatan 30) PT Aero Systems Indonesia PT Citilink Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Angkasa Pura II (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pihak Ketiga Biaya outsourcing SDM Biaya sewa Biaya konsesi Biaya operasional ground handling Biaya pemeliharaan dan perbaikan Biaya rekening telepon, listrik dan air Biaya pegawai Biaya lainnya (dibawah Rp 1 Milyar) Jumlah
- 28 -
31 Desember 2014 Rp 49.452.793.587 2.895.117.412 52.347.910.999
31 Desember 2014 Rp
16.871.346.163
6.952.363.479
21.560.507.626 8.146.740.386 1.827.265.067 6.927.648.352 55.333.507.594
14.871.248.330 22.734.994.723 7.156.117.086 633.187.381 52.347.910.999
31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
13.643.397.600 3.991.201.941 588.831.435 202.205.992 -
1.337.277.778 71.654.400 535.503.301
68.635.331.570 15.083.660.427 9.563.248.695 7.822.059.834 1.802.420.177 1.477.567.214 157.986.755 1.331.562.778 124.299.474.418
84.363.393.209 21.762.561.692 4.946.449.940 3.592.623.967 1.768.340.101 924.678.469 7.171.763.080 2.286.997.233 128.761.243.170
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 16. UTANG BONUS DAN TANTIEM Utang bonus dan tantiem per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 dan Rp 1.500.000.000 sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2015 dan 2014. 17. UTANG LAIN-LAIN
31 Desember 2015 Rp
Pihak berelasi (Catatan 30) PT Angkasa Pura II (Persero) Pihak ketiga Uang titipan Pembelian barang dan jasa Sharing cargo Iuran dana pensiun Jaminan pelanggan Iuran THT dan jamsostek Lain-lain Jumlah
31 Desember 2014 Rp -
44.846.337
3.467.726.461 2.598.048.480 844.300.289 665.875.522 540.495.104 11.943.510 138.812.571 8.267.201.937
2.927.445.412 2.186.289.145 1.186.750.921 254.737.829 462.688.715 1.157.400.566 239.729.436 8.459.888.361
18. UTANG PAJAK 31 Desember 2015 Rp Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4(2) Badan (Catatan 29) Tahun 2013 Tahun 2012 Utang pajak lainnya Pajak pertambahan nilai Jumlah
31 Desember 2014 Rp
4.402.266.848 2.637.444.068 602.084.000 715.843.656 428.756.507
2.629.611.242 1.963.282.273 223.495.240
2.090.263.758 10.876.658.837
4.110.980.855 2.868.075.252 6.778.343 11.802.223.205
Utang pajak lainnya merupakan utang sanksi bunga atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 yang diterima di tahun 2015 (Catatan 29).
- 29 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 19. UTANG BANK
31 Desember 2015 Rp PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas jangka panjang
26.760.000.000 (21.000.000.000) 5.760.000.000
31 Desember 2014 Rp 50.760.000.000 50.760.000.000
Berdasarkan akta notaris Perjanjian Kredit Nomor 6 tanggal 13 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas kredit investasi dengan plafond sebesar Rp 56.760.0000.000. Tingkat bunga per tahun adalah berdasarkan bunga LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) +3%. Fasilitas ini berlaku selama 36 bulan dengan agunan berupa peralatan Ground Support Equipment (GSE). 20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa peralatan Ground Support Equipment (GSE) sebanyak 215 unit dengan Thompson Robbins Maintenance Pte Ltd. Jangka waktu sewa adalah 120 bulan sejak tanggal berita acara serah terima masing-masing peralatan GSE dengan suku bunga efektif sebesar 5,06%. Serah terima peralatan GSE akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu Agustus 2015 hingga Januari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 11 unit. Tidak ada uang jaminan atas pembiayaan ini. Utang sewa didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat yang dibayar setiap bulan sesuai dengan tarif sewa masing-masing peralatan GSE yang telah diserahterimakan kepada Perusahaan. Pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Pembayaran minimum sewa Rp
Rincian liabilitas sewa berdasarkan jatuh tempo Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun dan kurang dari lima tahun Lebih dari lima tahun
Nilai kini pembayaran minimum sewa Rp
27.145.594.075
26.243.556.648
131.724.316.500 100.194.217.581
109.611.496.424 66.810.910.119
Dikurangi: biaya keuangan masa depan
259.064.128.156 (56.398.164.965)
202.665.963.191 -
Nilai kini pembayaran minimum sewa
202.665.963.191
202.665.963.191
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas Sewa Jangka Panjang - Bersih
26.243.556.648 176.422.406.543
- 30 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 21. IMBALAN KERJA a.
Imbalan Pasca-kerja Program Iuran Pasti Perusahaan menyelenggarakan program fasilitas kesehatan untuk semua karyawan yang memenuhi persyaratan dan keluarganya. Program jaminan hari tua ini dikelola oleh PT AJ In Health. Program Pensiun Imbalan Pasti Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang didasarkan pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
b.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Perusahaan memberikan penghargaan masa bakti kepada karyawan yang telah bekerja selama 20 tahun sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan tersebut adalah masing-masing 1.369 dan 1.439 karyawan per 31 Desember 2015 dan 2014. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini. Tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selama satu tahun sebelum usia pensiun normal. Dibawah “Perjanjian Kerja Bersama” (PKB) terbaru seluruh karyawan harus aktif bekerja hingga usia pensiun normal. Pada 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan imbalan kerja program imbalan pasti dan imbalan kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
diskonto kenaikan gaji kematian cacat pengunduran diri
Tingkat pensiun normal Biay a kesehatan - untuk kesehatan
31 Desember 2015
31 Desember 2014
9% 5% 100% TMIII 5% TM III 1% usia 40 tahun menurun secara garis lurus sampai 0% usia 56 tahun 56 tahun
8% 5% 100% TMIII 5% TM III 1% usia 40 tahun menurun secara garis lurus sampai 0% usia 56 tahun 56 tahun
Rp 232.100
Rp 207.200
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga, risiko biaya kesehatan dan risiko gaji Risiko Tingkat Bunga Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program. Risiko Biaya Kesehatan Peningkatan biaya premi kesehatan akan meningkatkan liabilitas program.
- 31 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. Beban imbalan yang diakui di laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Program imbalan pasti Rp Biay a jasa: Biay a jasa kini Biay a jasa lalu Bunga neto atas liabilitas Keuntungan aktuaria Komponen dari beban imbalan kerja y ang diakui dalam laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Keuntungan aktuaria Komponen beban imbalan kerja y ang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Jumlah
Biay a jasa: Biay a jasa kini Bunga neto atas liabilitas Kerugian aktuaria Komponen dari beban imbalan kerja y ang diakui dalam laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Kerugian aktuaria Komponen beban imbalan kerja y ang diakui dalam penghasilan komprehensif lain Jumlah
Pensiun kesehatan Rp
31 Desember 2015 Imbalan kerja Persiapan Masa Pensiun Rp
Penghargaan masa bakti Rp
Jumlah Rp
6.215.098.271 3.326.032.485 7.983.634.472 -
1.158.455.170 5.852.530.291 4.258.764.740 -
(39.862.295.099) -
665.113.343 640.822.976 (365.550.160)
8.038.666.784 (30.683.732.323) 12.883.222.188 (365.550.160)
17.524.765.228
11.269.750.201
(39.862.295.099)
940.386.159
(10.127.393.511)
(2.811.854.599)
(2.292.714.807)
-
-
(5.104.569.406)
(2.811.854.599)
(2.292.714.807)
-
-
(5.104.569.406)
14.712.910.629
8.977.035.394
Program imbalan pasti Rp
Disajikan kembali - Catatan 2 31 Desember 2014 Imbalan kerja Pensiun Persiapan Masa Penghargaan kesehatan Pensiun masa bakti Rp Rp Rp
(39.862.295.099)
940.386.159
(15.231.962.917)
Jumlah Rp
4.359.775.075 6.361.458.008 -
966.175.592 3.269.143.890 -
1.511.717.586 2.541.162.319 7.507.186.037
581.189.796 706.283.276 1.752.372.781
7.418.858.049 12.878.047.493 9.259.558.818
10.721.233.083
4.235.319.482
11.560.065.942
3.039.845.853
29.556.464.360
26.646.398.946
7.108.203.662
-
-
33.754.602.608
26.646.398.946
7.108.203.662
-
-
33.754.602.608
37.367.632.029
11.343.523.144
3.039.845.853
63.311.066.968
- 32 -
11.560.065.942
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Program imbalan pasti Rp Nilai kini kewajiban imbalan pasti - awal tahun Biay a jasa kini Beban bunga Biay a jasa lalu Imbalan y ang dibay arkan Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja: Kerugian aktuaria y ang timbul dari peny esuaian Keuntunga aktuaria y ang timbul dari perubahan asumsi keuangan Nilai kini kewajiban imbalan pasti - akhir tahun
109.105.687.589 6.215.098.271 7.983.634.472 3.326.032.485 (12.375.206.436)
Pensiun kesehatan Rp 47.981.703.295 1.158.455.170 4.258.764.740 5.852.530.291 (3.653.486.100)
31 Desember 2015 Imbalan kerja Persiapan Masa Pensiun Rp 39.862.295.099 (39.862.295.099) -
Penghargaan masa bakti Rp 8.186.890.833 665.113.343 640.822.976 (282.367.012)
Jumlah Rp 205.136.576.816 8.038.666.784 12.883.222.188 (30.683.732.323) (16.311.059.548)
3.836.703.739
1.310.934.341
-
101.624.810
5.249.262.890
(6.648.558.338)
(3.603.649.148)
-
(467.174.970)
(10.719.382.456)
53.305.252.589
-
111.443.391.782
8.844.909.980
173.593.554.351
Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Biay a diakui pada laporan laba rugi Biay a diakui pada penghasilan komprehensif lain Pembay aran imbalan Saldo akhir tahun
Program imbalan pasti Rp
Pensiun kesehatan Rp
109.105.687.589
47.981.703.295
39.862.295.099
17.524.765.228
11.269.750.201
(39.862.295.099)
(2.811.854.599) (12.375.206.436) 111.443.391.782
(2.292.714.807) (3.653.486.100) 53.305.252.589
Program imbalan pasti Rp Saldo awal tahun Biay a diakui pada laporan laba rugi Biay a diakui pada penghasilan komprehensif lain Pembay aran imbalan Saldo akhir tahun
31 Desember 2015 Imbalan kerja Persiapan Masa Pensiun Rp
-
Penghargaan masa bakti Rp
Jumlah Rp
8.186.890.833
205.136.576.816
940.386.159 (282.367.012) 8.844.909.980
Disajikan kembali - Catatan 2 31 Desember 2014 Imbalan kerja Pensiun Persiapan Masa Penghargaan kesehatan Pensiun masa bakti Rp Rp Rp
(10.127.393.511) (5.104.569.406) (16.311.059.548) 173.593.554.351
Jumlah Rp
80.543.879.957
39.510.386.552
30.025.925.985
7.848.317.152
157.928.509.646
10.721.233.083
4.235.319.482
11.560.065.942
3.039.845.853
29.556.464.360
26.646.398.946 (8.805.824.397) 109.105.687.589
7.108.203.662 (2.872.206.401) 47.981.703.295
(1.723.696.828) 39.862.295.099
(2.701.272.172) 8.186.890.833
33.754.602.608 (16.102.999.798) 205.136.576.816
- 33 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Pengaruh dari kenaikan (penurunan) dari asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat diskonto +1% Tingkat diskonto -1% Tingkat kenaikan gaji Tingkat kenaikan gaji +1% Tingkat kenaikan gaji -1% Tingkat kenaikan biaya kesehatan Tingkat kenaikan biaya kesehatan +10% Tingkat kenaikan biaya kesehatan -10%
Program imbalan pasti Rp 105.733.529.596 120.033.792.061
31 Desember 2015 Imbalan kerja Pensiun kesehatan Rp 51.584.889.042 55.323.471.354
120.916.326.022 104.828.590.930 -
56.327.035.913 51.742.129.554
Penghargaan masa bakti Rp 8.024.712.133 8.888.808.361 8.925.819.545 7.983.497.437 -
22. MODAL SAHAM Berdasarkan surat dari Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor surat AHU-49455.40.22.2014 tanggal 29 Desember 2014 serta dinyatakan dalam Akta Notaris Hendra Wismal Nomor 51, tanggal 29 Desember 2014, mengenai pengalihan saham atas nama PT Angkasa Pura I (Persero) kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejumlah 456.960 lembar saham atau 21,25% kepemilikan saham Perusahaan. 31 Desember 2015 dan 2014 Jumlah Persentase Jumlah modal saham kepemilikan disetor % Rp
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Angkasa Pura I (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) Jumlah
1.263.360 215.040 672.000 2.150.400
58,75% 10,00% 31,25% 100,00%
126.336.000.000 21.504.000.000 67.200.000.000 215.040.000.000
23. DIVIDEN, CADANGAN KERUGIAN DAN PENGEMBANGAN USAHA Dividen Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 15.000.000.000. Cadangan Kerugian dan Pengembangan Usaha Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan pada tahun 2013 untuk menambah cadangan pengembangan usaha sebesar Rp 35.668.032.200. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah mempunyai cadangan kerugian dan pengembangan usaha masing-masing sebesar Rp 43.008.000.000 dan Rp 19.140.284.328 atau 28,9% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
- 34 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
31 Desember 2015 Rp
Surplus revaluasi Saldo awal Peningkatan Jumlah
39.013.482.383 4.917.690.517 43.931.172.900
31 Desember 2014 Rp 39.013.482.383 39.013.482.383
Cadangan surplus revaluasi timbul dari revaluasi tanah. Ketika tanah yang telah dinilai kembali tersebut dijual, porsi cadangan revaluasi yang terkait dengan aset dipindahkan langsung ke saldo laba. Bagian penghasilan komprehensif lain yang termasuk dalam cadangan revaluasi aset selanjutnya tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. 25. PENDAPATAN USAHA
2015 Rp
Jasa Ground Handling Maskapai Maskapai Garuda Indonesia (MGA) Maskapai Penerbangan Asing (MPA) PT Citilink Indonesia Maskapai Penerbangan Lainnya (MPL) Non Maskapai Sub jumlah Jasa AHAN (Equipment Request ) MGA PT Citilink Indonesia MPL PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia MPA Pihak Ketiga Penerbangan Haji Sub jumlah Jumlah jasa ground handling dan AHAN Jasa Cargo Warehousing Internasional Domestik Cargo Handling Internasional Domestik Lainnya Domestik Internasional Jumlah
- 35 -
2014 Rp
655.818.558.790 209.710.811.924 86.584.214.111 28.716.566.818 135.497.590 980.965.649.233
613.780.639.883 182.570.197.002 69.356.583.824 28.937.400.446 6.434.032.265 901.078.853.420
32.008.325.291 23.474.389.923 17.764.017.102 17.419.430.107 15.210.056.574 1.881.229.934 1.214.095.981 108.971.544.912 1.089.937.194.145
19.833.905.689 18.984.040.675 15.659.306.351 19.584.817.894 12.771.371.221 763.300.092 87.596.741.922 988.675.595.342
113.296.112.131 32.639.379.087
84.554.245.929 47.692.891.909
12.085.782.986 203.857.846
2.577.931.800 15.844.569.123
2.207.374.158 5.904.860.949 166.337.367.157
6.166.936.178 1.915.413.631 158.751.988.570
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 2015 Rp
Jasa Non Ground Handling Pelayanan jasa Gapura leisure Pelayanan jasa garbarata Pelayanan jasa CIP loungge Pelayanan jasa security Pelayanan jasa kolektor PSC Pelayanan jasa logistik Lainnya Jumlah Jumlah
2014 Rp
27.263.140.396 9.753.803.450 6.421.155.659 5.834.570.873 2.615.672.162 316.476.699 10.338.991.177 62.543.810.416
38.091.147.192 8.942.306.612 3.212.239.670 3.592.816.937 3.845.351.115 3.400.829.781 1.930.672.681 63.015.363.988
1.318.818.371.718
1.210.442.947.900
Pendapatan non ground handling lainnya merupakan pendapatan atas pelayanan excess baggage. jasa internet, jasa pelatihan dan jasa teknik. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN Ground Handling dan AHAN Beban subkontrak Beban pegawai Beban konsesi Beban sewa Ground Support Equipment (GSE) Beban penyusutan dan amortisasi Beban bahan bakar minyak Beban pemeliharaan dan perbaikan Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan Beban penunjang Ground Handling Beban perkantoran Beban asuransi dan klaim Beban peningkatan SDM Beban perjalanan Beban amortisasi dan ditangguhkan Jumlah
2015 Rp
2014 Rp
375.515.820.267 288.120.718.308 64.412.880.870 57.135.658.288 50.907.757.944 50.264.361.233 41.051.545.324 36.909.757.806 15.856.004.028 14.614.492.028 5.942.264.051 4.582.756.180 3.188.681.750 4.775.000 1.008.507.473.077
372.906.755.447 224.150.847.133 72.110.502.692 43.037.291.442 34.553.930.352 62.589.436.491 34.653.909.221 31.194.449.852 17.174.580.388 12.848.386.390 2.707.753.793 5.973.021.174 2.342.628.576 4.120.674.029 920.364.166.980
Cargo Warehousing Beban subkontrak Beban pegawai Beban sewa Biaya konsesi Beban perkantoran Beban pemeliharaan dan perbaikan Beban asuransi dan klaim Beban lainnya Jumlah
47.803.800.152 12.128.934.140 9.522.079.438 5.178.067.870 3.210.095.809 1.271.069.001 430.939.436 1.480.876.345 81.025.862.191
64.190.059.323 16.626.460.935 9.522.079.438 614.319.602 5.264.094.387 3.262.018.542 515.435.066 1.422.404.009 101.416.871.302
Non Ground Handling Beban subkontrak Beban perkantoran Beban pegawai Beban sewa Beban konsesi Beban lainnya Jumlah
18.205.868.849 6.834.781.197 4.734.851.058 4.247.216.427 2.336.407.938 400.364.195 36.759.489.664
17.881.506.085 1.414.548.377 241.276.620 2.844.570.815 2.115.010.080 168.454.277 24.665.366.254
1.126.292.824.932
1.046.446.404.536
Jumlah
- 36 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 27. BEBAN USAHA
2015 Rp Beban Pemasaran Beban Umum dan Administrasi Beban pegawai Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan Beban perkantoran Beban pajak dan sanksi administrasi Beban outsourcing pegawai Beban perawatan dan perbaikan Beban keanggotaan asosiasi dan serikat pekerja Beban pengembangan SDM Beban jasa audit dan konsultan Beban perjalanan dinas Beban penurunan piutang Beban imbalan pasca kerja Beban lainnya Jumlah
2014 (Disajikan kembali Catatan 2) Rp
5.750.404.563
5.477.779.525
60.924.211.630 12.968.953.560 10.819.787.018 10.399.316.378 3.365.773.738 3.314.171.493 2.459.914.967 2.275.860.004 2.081.443.231 2.031.647.783 271.352.016 (10.127.393.511) 646.602.145 107.182.045.015
50.923.453.362 12.333.843.110 9.325.861.814 14.204.896.069 4.160.996.301 2.509.869.338 2.099.526.054 2.360.819.626 5.434.042.245 2.057.208.573 5.047.091.878 29.556.464.360 3.469.920.398 148.961.772.653
Pada tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selam satu tahun sebelum usia pensiun normal. Dampak atas perubahan program tersebut diakui dalam beban imbalan pasca kerja tahun berjalan. 28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
2015 Rp
Pendapatan (beban) pengalihan karyawan Sumbangan Pendapatan denda dan klaim asuransi Lainnya Jumlah
(16.714.373.619) (68.071.000) 38.910.862 5.163.701.504 (11.579.832.253)
2014 Rp 44.765.865.488 (221.575.400) 621.392.720 4.365.948.513 49.531.631.321
Pendapatan pengalihan karyawan merupakan pendapatan yang diperoleh dari Entitas Induk (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) atas penggantian biaya pengalihan karyawan Ex Garuda. Beban pengalihan karyawan merupakan koreksi atas jumlah pendapatan pengalihan karyawan periode sebelumnya. 29. PAJAK PENGHASILAN Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
2015 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajak penghasilan badan tahun sebelumnya Jumlah
- 37 -
2014 Rp
15.352.746.500 8.492.830.851
27.057.568.251 711.311.218
243.735.308 24.089.312.659
27.768.879.469
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 terdiri dari pokok sebesar Rp 4.354.716.163 dan denda administrasi sebesar Rp 2.090.263.578. Perusahaan telah mencatat utang pajak penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp 4.110.980.855 (Catatan 18). Selisih antara yang dibukukan dengan SKPKB sebesar Rp 243.735.308 diakui sebagai beban pajak tahun berjalan. Atas pokok atas SKPKB tersebut telah dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2015, untuk beban denda administrasi dicatat sebagai utang pajak lainnya (Catatan 18). Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2015 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
2014 (Disajikan kembali Catatan 2) Rp
77.885.208.705
62.960.134.513
(26.438.453.060) 84.441.151 (8.487.222.802) 15.000.000 (2.145.088.690) 3.000.000.000
29.556.464.359 5.047.091.878 (16.799.788.567) (2.087.116.066) -
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Sumbangan Beban keperluan kantor Beban perjamuan Penghasilan bunga Denda pajak (Catatan 27) Laba kena pajak
1.596.260.250 5.361.518.457 6.278.531.021 (501.535.012) 4.762.326.604 61.410.986.624
2.341.952.099 8.376.600.912 5.477.779.527 (847.118.738) 14.204.273.089 108.230.273.006
Beban pajak kini
15.352.746.500
27.057.568.252
Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 23 Pasal 25 Jumlah
19.486.964.891 7.225.971.383 26.712.936.274
20.302.266.631 7.189.498.000 27.491.764.631
Pajak dibayar dimuka (Catatan 10)
(11.360.189.774)
Perbedaan temporer: Imbalan kerja Penyisihan piutang Penyusutan aset tetap Amortisasi beban ditangguhkan Sewa pembiayaan Pencadangan bonus
- 38 -
(434.196.379)
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Pajak tangguhan Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Imbalan pasca kerja Penyisihan piutang Penyusutan aset tetap Amortisasi beban ditangguhkan Sewa pembiayaan Pencadangan bonus Jumlah
Imbalan pasca kerja Penyisihan piutang Penyusutan aset tetap Amortisasi beban ditangguhkan Jumlah
1 Januari 2015 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi Rp
Dibebankan di penghasilan komprehensif lain Rp
51.284.144.205 7.122.719.936 (3.737.303.295) (5.514.967.366) 49.154.593.480
(6.609.613.265) 21.110.288 (2.121.805.701) 3.750.000 750.000.000 (536.272.173) (8.492.830.851)
1 Januari 2014 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi Rp
39.482.127.412 6.475.671.137 462.643.847 (4.993.188.350) 41.427.254.046
3.363.366.141 647.048.799 (4.199.947.142) (521.779.016) (711.311.218)
(1.276.142.352) (1.276.142.352) Dibebankan di penghasilan komprehensif lain Rp 8.438.650.652 8.438.650.652
31 Desember 2015 43.398.388.588 7.143.830.224 (5.859.108.996) (5.511.217.366) 750.000.000 (536.272.173) 39.385.620.277
31 Desember 2014 51.284.144.205 7.122.719.936 (3.737.303.295) (5.514.967.366) 49.154.593.480
Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2015 2014 Rp Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 77.885.208.705 62.960.134.513
Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku
19.471.302.176
15.740.033.628
Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Sumbangan Beban keperluan kantor Beban perjamuan Penghasilan bunga Denda pajak Jumlah
399.064.908 1.340.379.614 1.569.632.755 (125.383.753) 1.190.581.651 23.845.577.351
585.488.025 2.094.150.229 1.369.444.881 (211.779.685) 3.551.068.272 23.128.405.350
Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajak penghasilan badan tahun sebelumnya Penyesuaian atas aset pajak tangguhan Jumlah beban pajak penghasilan
- 39 -
243.735.308 -
4.640.474.119
24.089.312.659
27.768.879.469
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham mayoritas Perusahaan, serta PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan pemegang saham lainnya. b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan: c.
PT Aero Systems Indonesia PT Aero Wisata dan entitas anak PT Citilink Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.
d. Komisaris dan Direksi adalah personil manajemen kunci Perusahaan. Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, antara lain: a. Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
2015 Rp Gaji Tunjangan Jumlah
2014 Rp
3.911.400.000 1.291.380.000 5.202.780.000
4.154.400.000 1.311.120.000 5.465.520.000
b. Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi entitas yang dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan adalah sebagai berikut:
Jumlah 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Rp Rp
Kas dan setara kas (Catatan 5) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri Syariah Jumlah Presentase terhadap jumlah aset
44.564.618.040
38.435.785.058
22.281.716.227 8.867.676.590 176.082.376 75.890.093.233
399.503.488 10.738.680.994 33.261.549 49.607.231.089
7,55%
Utang bank (Catatan 19) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
26.760.000.000
Presentase terhadap jumlah liabilitas
4,42%
- 40 -
6,23%
50.760.000.000 11,06%
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c.
Perusahaan menyediakan jasa kepada pihak berelasi dengan syarat dan harga yang telah disepakati. Rincian pendapatan usaha dan piutang usaha dari pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pendapatan usaha Rp PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Citilink Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero) Sekretariat Negara Jumlah
2015
2014
Piutang usaha Rp
Pendapatan usaha Rp
689.091.668.002 110.502.817.210
92.172.057.233 23.969.606.753
671.574.725.682 88.340.624.499
69.653.273.306 14.477.001.706
17.419.430.107 15.080.327.612 302.565.183 2.444.132.192 834.840.940.306
4.968.310.392 3.521.875.805 898.291.832 133.696.633 125.663.838.648
19.984.967.984 2.588.574.921 442.312.387 782.931.205.473
9.775.027.916 1.387.681.199 95.292.984.127
Piutang usaha
d. Beban usaha yang berasal dari transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
2015 Rp PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero) PT Aero Wisata PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Aero Systems Indonesia PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PT Citilink Indonesia PT Aeroprima PT Telkom Jumlah
2014 Rp
92.983.164.865 57.395.860.260 15.113.280.000
79.124.257.659 30.919.045.297 2.570.358.930
7.910.626.651 7.914.651.652 4.570.292.551 4.369.193.341 1.730.549.937 191.987.619.257
3.628.694.177 25.577.458.420 210.072.636 411.784.290 97.919.427 142.539.590.836
Pada tanggal pelaporan, liabilitas atas transaksi diatas, disajikan sebagai utang usaha dan biaya akrual (Catatan 14 dan 15). e. Pada tahun 2014, Perusahaan juga memiliki utang lain-lain kepada PT Angkasa Pura II (Persero) terkait dengan transaksi jasa marshalling. 31. IKATAN a. Perusahaan melakukan perjanjian jangka panjang untuk penyediaan jasa ground handling dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, PT Air Asia Berhad, Air China International, Air New Zealand, Air Nugini, Cathay Pacific Airlines, China Airlines, China Southern Airlines Company Ltd., Hongkong Dragon Airlines Ltd., Egypt Airlines, FlyFirefly Sdn. Bhd., Hongkong Airlines Ltd., Pegas Fly, Japan Airlines, Jetstar Airways Pty. Ltd., Korea Airlines, KLM Royal Dutch, Malaysian Airlines, MASwings Sdn. Bhd., Oman Air, Qantas Airways, Royal Brunei Airlines, Silk Air, Tiger Airlines, Thai Airways, Value Air, Vietnam Airlines, dan Xiamen Airlines. b. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) terkait dengan konsesi usaha untuk pelaksanaan kegiatan ground handling dan cargo, sewa ruang perkantoran dan sewa lahan di wilayah bandara.
- 41 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan c.
Pada tahun 2015, Perusahaan dan PT Aerofood Indonesia mengadakan perjanjian kerjasama pengelolaan domestic lounge di beberapa bandara di Indonesia.
d. Pada tanggal 30 September 2014, Perusahaan dan PT Aero Systems Indonesia sepakat untuk melakukan kerjasama dalam hal penyediaan jasa sistem informasi ERP, hosting dan konsultasi yang tertuang dalam Berita Acara No. PPBJ/BA/036/IX/2014. e. Berdasarkan surat No. GAPURA/DZ/2065/IX/2015 tanggal 21 September 2015, Perusahaan menunjuk PT Aero System Indonesia sebagai penyedia Pengadaan Sewa Aplikasi Operation Control System (OCS) dengan jangka waktu 120 bulan sejak tanggal 28 September 2015 sampai dengan 27 September 2025. Sesuai dengan surat tersebut, Perusahaan akan membayar biaya implementasi sebesar Rp 11.400.000.000 pada tahun 2015 dan sewa per tahun sebesar Rp 48.624.000.000 mulai dari Januari 2016 sampai dengan 27 September 2025. 32. INFORMASI PENTING LAINNYA a)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Ground Handling International Airlines Tahun Pajak 2006 Untuk tahun pajak 2006 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00109/207/06/051/08 sebesar Rp 32.400.615.439 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 0087/107/06/051 sebesar Rp 3.981.413.440. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 28863/PP/M.X/16/2011 tanggal 28 Januari 2011 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 2.376.868.550 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung No. 741/PR/X/741/B/PK/PJK/2013 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Perusahaan menerima Putusan Mahkamah Agung No. 741/B/PK/PJK/2013 tanggal 27 Pebruari 2014 perihal Penolakan Permohonan Peninjauan Kembali pihak DJP. Tahun Pajak 2007 Untuk tahun pajak 2007 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00143/207/07/051/10 sebesar Rp 28.653.191.969 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 00007/107/07/051/10 sebesar Rp 3.843.975.526. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 41609/PP/M.X/10/16/2012 tanggal 26 Nopember 2012 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 11.355.588.029 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan Perusahaan sudah membuat Kontra memori peninjauan Kembali No. GP/DZ/159/V/2013 tanggal 10 Mei 2013. Sampai saat ini Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.
- 42 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Tahun Pajak 2008 Untuk tahun pajak 2008, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta Putusan Pengadilan Pajak sebagai berikut: Masa
Januari 2008 Februari 2008 Maret 2008 April 2008 Mei 2008 Juni 2008 Juli 2008 Agustus 2008 September 2008 Oktober 2008 Nopember 2008 Desember 2008 Jumlah
No. SKPKB
Jumlah Rp
00253/207/08/051/10 00254/207/08/051/10 00255/207/08/051/10 00256/207/08/051/10 00257/207/08/051/10 00258/207/08/051/10 00259/207/08/051/10 00260/207/08/051/10 00261/207/08/051/10 00262/207/08/051/10 00263/207/08/051/10 00264/207/08/051/10
Putusan Pengadilan PP
333.505.158 419.918.964 273.933.033 192.852.463 2.383.479.166 311.492.297 1.439.180.126 1.902.801.454 2.394.972.831 6.399.636.313 3.127.716.035 13.909.503.110 33.088.990.950
33.900.316 51.620.824 46.216.613 45.476.817 1.017.831.456 50.451.718 600.595.546 779.832.658 926.170.211 1.171.054.108 1.125.659.319 3.596.856.795 9.445.666.381
No.Put.53730 No.Put.53731 No.Put.53732 No.Put.53733 No.Put.53734 No.Put.50129 No.Put.50130 No.Put.50131 No.Put.50132 No.Put.50133 No.Put.50366 No.Put.53735
Atas putusan pengadilan pajak tersebut Perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tetap melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung No. 1027/PR/XI/2027/B/PK/PJK/2014 tanggal 29 Nopember 2014 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Sampai saat ini Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung. b)
Pajak Penghasilan (PPH) Badan Tahun Pajak 2008 Pada tanggal 19 Maret 2014, berdasarkan Surat Keputusan KPP Wajib Pajak Besar Empat Nomor KEP-00024/WPJ.19/KP.0403/2014 tentang pelaksanaan putusan pengadilan pajak atas PPH Badan tahun 2008 yang menyatakan bahwa jumlah lebih bayar yang diajukan Perusahaan telah dihitung kembali dan dinyatakan menjadi lebih bayar sebesar Rp 1.492.058.298. Sehingga selisih antara nilai yang diakui pajak dengan nilai tercatat pajak dibayar dimuka telah dibebankan pada tahun 2014.
c)
Surat Keputusan Pajak yang Diterima Selama Tahun 2015 Selama tahun 2015, Perusahaan menerima beberapa surat ketetapan pajak sehubungan dengan pemeriksaan kantor pajak sebagai berikut: Surat Ketetapan pajak (SKP)
Surat Tagihan Pajak PPN SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai
Masa Pajak
Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013 Juli 2013
- 43 -
Nomor SKP
00044/107/12/093/15 00068/207/12/093/15 00080/207/13/093/15 00081/207/13/093/15 00082/207/13/093/15 00083/207/13/093/15 00084/207/13/093/15 00085/207/13/093/15 00086/207/13/093/15
Jumlah Rp 76.228.072 792.336.100 71.900.636 50.791.526 79.330.376 171.824.688 143.834.186 129.819.438 90.739.280
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Surat Ketetapan pajak (SKP) SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB Pajak Penghasilan Nilai SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 21 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 23 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2 SKPKB PPh pasal 4 ayat 2
Masa Pajak Agustus 2013 September 2013 Oktober 2013 November 2013 Desember 2013 Januari - Desember 2011 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2013 Januari - Desember 2013 Januari - Desember 2013 Desember 2014 Juli 2014 September - Oktober 2014 Februari - Maret 2014 Februari 2015 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2013 Januari - Desember 2013 Januari 2012 Maret 2012 April 2012 Januari - Desember 2012 Mei 2012 Juli 2012 Agustus 2012 Januari - Desember 2012 September 2012 Oktober 2012 November 2012 Desember 2012 Februari 2012 Juni 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Januari - Desember 2012 Maret 2012 Mei 2012 November 2012 Januari - Desember 2013 Januari - Desember 2012 Mei 2013 Agustus 2013 September 2013 Juli 2013
Nomor SKP 00087/207/13/093/15 00088/207/13/093/15 00089/207/13/093/15 00090/207/13/093/15 00091/207/13/093/15 00078/101/11/952/15 00003/201/12/101/15 00004/201/12/527/15 00009/201/12/093/15 00013/201/12/123/15 00020/201/12/331/15 00047/201/12/904/15 00831/101/12/952/15 00002/201/13/527/15 00004/201/13/093/15 00103/101/13/952/15 00170/101/14/952/15 00171/101/14/952/15 00172/101/14/952/15 00173/101/14/952/15 00001/101/15/952/15 00001/203/12/101/15 00001/203/13/527/15 00002/203/13/093/15 00003/203/12/527/15 00004/203/12/527/15 00005/203/12/527/15 00006/203/12/331/15 00006/203/12/527/15 00007/203/12/527/15 00008/203/12/527/15 00009/203/12/123/15 00009/203/12/527/15 00010/203/12/527/15 00011/203/12/527/15 00012/203/12/527/15 00013/203/12/527/15 00014/203/12/527/15 00021/203/12/093/15 00135/203/12/904/15 00001/240/12/101/15 00003/240/12/331/15 00007/240/12/123/15 00057/240/12/904/15 00007/240/12/527/15 00008/240/12/527/15 00009/240/12/527/15 00009/240/13/093/15 00012/240/12/093/15 00024/240/13/527/15 00025/240/13/527/15 00026/240/13/527/15 00027/240/13/527/15
Atas SKPKB tersebut diatas telah dibayarkan oleh Perusahaan di tahun berjalan.
- 44 -
Jumlah Rp 89.030.952 121.089.184 45.597.094 14.592.514 33.100.000 1.200.000 3.643.185 33.788.301 734.401.708 23.856.841 6.413.793 102.361.311 1.200.000 31.084.698 1.454.256.482 1.100.000 530.908 242.828 453.249 341.571 180.757 12.513.727 18.265.059 1.471.105.042 1.009.870 1.191.668 1.014.470 8.209.467 347.504 1.105.791 2.100.062 31.471.839 3.406.384 1.722.507 3.258.532 3.251.729 1.355.550 749.089 314.567.643 5.804.785 1.204.657 2.261.283 1.442.987 45.753.231 2.379.840 5.624.000 791.800 217.716.762 114.380.347 53.280 575.128 999.000 31.968
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Mata uang Ekuivalen asing Rp USD ASET Kas dan setara kas Piutang usaha Jumlah Aset LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Aset (Liabilitas) - Bersih
31 Desember 2014 Mata uang Ekuivalen asing Rp USD
3.820.979 1.380.770 5.201.749
52.710.405.858 19.047.723.595 71.758.129.453
2.326.762 1.757.507 4.084.269
28.944.914.199 21.863.384.644 50.808.298.843
767.644 37.636 692.800 14.691.262 16.189.342
10.589.655.803 519.184.780 9.557.176.965 202.665.963.191 223.331.980.739
237.519 237.519
2.895.117.412 2.895.117.412
(10.987.593)
(151.573.851.286)
3.846.750
47.913.181.431
34. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN 31 Desember 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
ASET KEUANGAN Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pendapatan yang masih harus diterima Jumlah Aset Keuangan
76.350.836.377 161.042.311.997 396.603.150 67.412.006.333 305.201.757.857
50.448.827.142 128.493.804.448 1.997.039.361 104.611.178.731 285.550.849.682
LIABILITAS KEUANGAN Biaya perolehan yang diamortisasi Utang usaha Beban akrual Utang bonus dan tantiem Utang lain-lain Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Keuangan
55.333.507.594 124.299.474.418 3.000.000.000 8.267.201.937 26.760.000.000 202.665.963.191 420.326.147.140
52.347.910.999 128.761.243.170 1.500.000.000 8.459.888.361 50.760.000.000 241.829.042.530
- 45 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 35. INSTRUMEN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL Secara keseluruhan pendekatan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan efek dari setiap risiko kinerja keuangan Perusahaan. Tipe risiko Perusahaan terdiri dari: a.
Manajemen Risiko Modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 19 serta kas dan setara kas (Catatan 5). Rasio pinjaman-bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai berikut: 2015 2014 Rp Rp
Pinjaman Ekuitas
26.760.000.000 399.971.011.033
Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas b.
6,69%
50.760.000.000 337.428.997.416 15,04%
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen mereviu dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut: i.
Manajemen risiko mata uang asing Perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). 31 Desember 31 Desember 2015 2014 Rp Rp ASET Kas dan setara kas 52.710.405.858 28.944.914.199 Piutang usaha 19.047.723.595 21.863.384.644 Jumlah Aset 71.758.129.453 50.808.298.843 LIABILITAS Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Aset (Liabilitas) - Bersih Ekuivalen dalam Mata Uang Asing
- 46 -
10.589.655.803 519.184.780 9.557.176.965 202.665.963.191 223.331.980.739
2.895.117.412 -
(151.573.851.286)
47.913.181.431
(10.987.593)
3.851.542
2.895.117.412
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Fluktuasi nilai tukar Rp terhadap mata uang asing menyebabkan Perusahaan mengalami keuntungan kurs mata uang asing masing-masing sebesar Rp 8.003.012.040 dan Rp 2.871.403.226 pada tahun 2015 dan 2014. Perusahaan belum melakukan lindung nilai untuk eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing ini. Berikut ini sensitivitas Perusahaan untuk perubahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dengan variabel lain konstan terhadap laba sebelum pajak Perusahaan. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup akun moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang beredar dan penyesuaian penjabarannya pada akhir periode dengan menggunakan persentase rata-rata untuk perubahan kurs mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun berjalan. 2015
Perubahan kurs Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan Pelemahan
3% 3%
4.547.215.539 (4.547.215.539)
2014
Perubahan kurs
Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan Pelemahan
5% 5%
Dampak terhadap laba sebelum pajak Rp
Dampak terhadap laba sebelum pajak Rp
(2.395.659.072) 2.395.659.072
Manajemen berpendapat bahwa analisis sensitivitas ini bukan merupakan representasi risiko nilai tukar mata uang Rupiah yang melekat karena eksposur pada akhir tahun bukan cerminan eksposur selama tahun yang bersangkutan. Pendapatan dan pembelian dalam mata uang Dolar Amerika Serikat tergantung pada fluktuasi volume penjualan dan pembelian serta penggunaan kas yang dapat mengakibatkan perubahan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. ii.
Manajemen risiko tingkat bunga Perusahaan terekspos risiko suku bunga karena Perusahaan meminjam dana dengan tingkat bunga mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan mereviu secara berkala pengaruh dari perubahan tingkat suku bunga atas pinjamannya, dengan demikian ukuran yang tepat dapat dilakukan.
- 47 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Instrumen keuangan Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Bunga mengambang Rp Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pendapatan y ang masih harus diterima Jumlah Liabilitas Keuangan Utang usaha Biay a akrual Utang bonus dan tantiem Utang lain-lain Utang bank Liabilitas sewa pembiay aan Jumlah
Bunga tetap Rp
Tanpa bunga Rp
Jumlah Rp
76.100.064.726 -
-
250.711.651 161.042.311.997 396.603.150
76.350.776.377 161.042.311.997 396.603.150
76.100.064.726
-
67.412.006.333 229.101.633.131
67.412.006.333 305.201.697.857
26.760.000.000 202.665.963.191 229.425.963.191
-
55.333.507.594 124.299.474.418 3.000.000.000 8.267.201.937 190.900.183.949
55.333.507.594 124.299.474.418 3.000.000.000 8.267.201.937 26.760.000.000 202.665.963.191 420.326.147.140
31 Desember 2014 Bunga mengambang Rp
Bunga tetap Rp
Tanpa bunga Rp
Jumlah Rp
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pendapatan y ang masih harus diterima Jumlah
49.611.074.375 -
-
837.752.767 128.493.804.448 1.997.039.361
50.448.827.142 128.493.804.448 1.997.039.361
49.611.074.375
-
104.611.178.731 235.939.775.307
104.611.178.731 285.550.849.682
Liabilitas Keuangan Utang usaha Biay a akrual Utang bonus dan tantiem Utang lain-lain Utang bank Jumlah
50.760.000.000 50.760.000.000
-
52.347.910.999 128.761.243.170 1.500.000.000 8.459.888.361 191.069.042.530
52.347.910.999 128.761.243.170 1.500.000.000 8.459.888.361 50.760.000.000 241.829.042.530
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika suku bunga 50 basis poin lebih tinggi/rendah dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba setelah pajak Perusahaan akan menambah/ mengurangi masing-masing sebesar Rp 1.147.129.816 dan Rp 253.800.000. Hal ini terutama disebabkan eksposur Perusahaan untuk suku bunga pinjaman dengan suku bunga variabelnya. iii.
Manajemen risiko kredit Risiko kredit mengacu pada risiko counterparty gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi.
- 48 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direviu dan disetujui oleh manajemen secara tahunan. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit. Perusahaan tidak memiliki eksposur kredit yang signifikan untuk setiap rekanan tunggal atau kelompok counterparty yang memiliki karakteristik serupa. Perusahaan menentukan counterparty karena memiliki karakteristik serupa jika mereka entitas terkait. iv.
Manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas keuangannya yang selanjutnya mengakibatkan Perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang investasi atau tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan jangka pendek yang pada akhirnya mengakibatkan default, peminjaman yang berlebihan atau tingkat suku bunga yang buruk. Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif mencari dana sebagai modal kerja. Aktivitas tersebut dapat meliputi penerbitan utang bank. Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Perusahaan dapat diminta untuk membayar: Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang % Aset Keuangan Tanpa bunga Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pendapatan yang masih harus diterima Instrumen tingkat bunga variabel Kas dan setara kas Jumlah Liabilitas Keuangan Tanpa bunga Utang usaha Beban akrual Utang bonus dan tantiem Utang lain-lain Instrumen tingkat bunga variable Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah
Kurang dari tiga bulan Rp
31 Desember 2015 Tiga bulan sampai dengan satu tahun Rp
Diatas satu tahun Rp
Jumlah Rp
-
250.771.651 161.042.311.997 396.603.150
-
-
250.771.651 161.042.311.997 396.603.150
-
67.412.006.333
-
-
67.412.006.333
0,10% - 2,00%
76.100.064.726 305.201.757.857
-
-
76.100.064.726 305.201.757.857
-
55.333.507.594 124.299.474.418 3.000.000.000 8.267.201.937
-
-
55.333.507.594 124.299.474.418 3.000.000.000 8.267.201.937
6.161.250.000 27.145.594.075 168.873.520.430
16.209.375.000 131.724.316.500 147.933.691.500
5.914.800.000 100.194.217.581 106.109.017.581
28.285.425.000 259.064.128.156 422.916.229.511
10,75% 5,06%
- 49 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang % Aset Keuangan Tanpa bunga Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pendapatan yang masih harus diterima
v.
Kurang dari tiga bulan Rp
31 Desember 2014 Tiga bulan sampai dengan satu tahun Rp
Diatas satu tahun Rp
Jumlah Rp
-
837.752.767 90.681.774.860 -
37.812.029.588 1.997.039.361
-
837.752.767 128.493.804.448 1.997.039.361
-
104.611.178.731
-
-
104.611.178.731
Instrumen tingkat bunga variabel Kas dan setara kas Jumlah
0,10% - 2,00%
49.611.074.375 245.741.780.733
39.809.068.949
-
49.611.074.375 285.550.849.682
Liabilitas Keuangan Tanpa bunga Utang usaha Beban akrual Utang bonus dan tantiem Utang lain-lain Instrumen tingkat bunga variable Utang bank
-
21.751.611.809 128.761.243.170 1.500.000.000 -
22.734.994.723 8.459.888.361
7.789.304.467 -
52.275.910.999 128.761.243.170 1.500.000.000 8.459.888.361
6.161.250.000 136.422.493.170
19.451.250.000 27.911.138.361
28.341.750.000 28.341.750.000
53.954.250.000 192.675.381.531
10,75%
Risiko Operasional Risiko operasional merupakan potensi timbulnya kerugian atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya manusia, sistem teknologi yang mempengaruhi operasional perusahaan. Risiko operasional yang dihadapi dalam aktivitas dan transaksi yang dilakukan oleh unit-unit kerja dalam bentuk: 1) Risiko Sumber Daya Manusia Kerugian yang ditimbulkan oleh inkompetensi, turn over, lack of risk awareness, indisipliner, kelalaian atau tindakan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah oleh pegawai, kurangnya jumlah karyawan, kurangnya pengembangan karyawan, rendahnya moral karyawan, human error, pelanggaran etika personal. 2) Risiko Proses dan Prosedur Kerugian yang diakibatkan oleh ketidakcukupan proses, kesalahan penerapan proses dan prosedur, atau kelemahan pelaksanaan kontrol dalam proses dan prosedur transaksi atau aktifitas. 3) Risiko Sistem dan Teknologi Kerugian akibat kerusakan sistem, kesalahan program, kesalahan informasi dan kesalahan komunikasi yang disebabkan oleh faktor internal yang berhubungan dengan penerapan/aplikasi teknologi, kegagalan peralatan, dan lain-lain.
vi.
Risiko Hukum Risiko hukum merupakan potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, baik dalam bentuk adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung suatu aktifitas atau transaksi, atau kelemahan perikatan yang dilakukan.
vii. Risiko Reputasi Risiko reputasi merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.
- 50 -
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan viii. Risiko Strategis Risiko strategis merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. 1) 2) 3) 4) ix.
Kerugian yang terjadi akibat penetapan maupun pelaksanaan keputusan yang menyimpang dari arah yang ditetapkan dalam RJPP maupun RKAP. Kerugian yang terjadi akibat keterlambatan Perusahaan dalam merespon perubahanperubahan eksternal yang menjadi asumsi penyusunan dan berpengaruh terhadap keberhasilan realisasi RJPP dan RKAP Peran ganda pemegang saham sebagai owner sekaligus competitor yang berdampak pada risiko persaingan bisnis maupun pengambil alihan bisnis operasi Perusahaan. Dampak pemberlakuan undang-undang baru yang berpengaruh kepada kelangsungan bisnis Perusahaan (Undang-Undang Air Traffic Services).
Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung, yang diakibatkan oleh tidak dipatuhinya atau tidak dilaksankannya peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku. 1) 2) 3) 4)
c.
Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang UndangUndang Jasa Kebandarudaraan. Ketidakpatuhan risk taking unit dan/atau unit operasional terhadap kebijakan yang telah ditetapkan manajemen di dalam menjalankan transaksi-transaksi Perusahaan. Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan lain yang berlaku atas Perusahan.
Pengukuran nilai wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, direksi menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya. Nilai tercatat Rp Liabilitas sewa pembiayaan
2015
202.665.963.191
Nilai wajar Rp 259.064.128.156
Hirarki Nilai Wajar per 31 Desember 2015 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Rp Rp Rp Liabilitas sewa pembiayaan
-
- 51 -
√
-
PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian, dimana nilai kini dari arus kas masa depan yang diestimasi dan didiskontokan diukur berdasarkan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi yang telah mempertimbangkan penggunaan secara maksimal data pasar yang diobservasi.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis
Secara khusus, asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan ditetapkan di bawah ini: Liabilitas sewa pembiayaan Nilai wajar liabilitas sewa pembiayaan ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis. Nilai wajar dari liabilitas sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 diperkirakan dengan menggunakan tingkat bunga 5,06%. 36. TRANSAKSI NON KAS Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan transaksi investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas.
2015 Rp
Penambahan aset tetap atas surplus revaluasi (Catatan 12) Penambahan aset tetap melalui utang sewa
4.195.000.000 202.665.963.191
2014 Rp 39.016.172.900 -
37. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 52 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 12 Februari 2016.
*********
- 52 -