MATRIKS PRIORITAS, FOKUS, DAN KEGIATAN PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2008
PRIORITAS 1: PENINGKATAN INVESTASI, EKSPOR DAN KESEMPATAN KERJA No
Fokus/Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 1: Meningkatkan Daya Tarik Investasi Dalam dan Luar Negeri a.
Penyusunan peta komoditi unggulan
Peta profil komoditi yang meliputi 20 daerah dan 10 sektor unggulan (industri hilir kelapa sawit, industri hilir karet, industri hilir coklat, industri alat angkut darat, industri refinery minyak bumi, industri elektronika dan telematika, industri pengolahan).
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
BKPM
14,4
b.
Peningkatan promosi terintegrasi di luar negeri, serta melakukan marketing dan rebranding investasi Indonesia
Terselenggaranya seminar 33 kali, talk show 3 kali, pameran 12 kali, Marketing Investment Indonesia (MII) 3 kali, pamflet, poster di luar negeri dalam rangka pembangunan citra reposisi dan rebranding investasi Indonesia;
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
BKPM
74,3
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
BKPM
25,4
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
BKPM
5,3
Program Peningkatan Penerimaan & Pengamanan Keuangan Negara
Depkeu
1.932,8
Program Peningkatan Penerimaan & Pengamanan Keuangan Negara
Depkeu
120,0
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
BKPM
79,6
Meningkatnya realisasi investasi baru dan perluasan usaha oleh Perusahaan Multi Nasional; Peningkatan efektivitas dan profesionalisme promosi investasi di 7 negara (Belanda, Inggris, Jepang, Taiwan, Australia, Amerika Serikat, Singapura); c.
d.
Peningkatan promosi terintegrasi di dalam negeri: Promosi langsung kepada perusahaan nasional yang siap melakukan ekspansi usaha dan / atau investasi baru Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Investasi (KEKI)
Terselenggarakannya seminar dan Talk show 16 kali, gelar potensi 2 kali, pameran 7 kali, poster di dalam negeri. Tindak lanjut Nota Kesepahaman (MoU) Pemerintah Indonesia dan Singapura dalam rangka Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di P Batam, Bintan, Karimun (BBK): Penyederhanaan prosedur perizinan, perpajakan, kepabeanan, keimigrasian, ketenagakerjaan, perdagangan, pertanahan; Pembahasan peningkatan sarana dan prasarana KEK BBK (Jalan, Gas, Listrik, Balai Latihan Tenaga Kerja, Air Bersih, Pelabuhan, Kawasan Industri) di Batam, Bintan,Karimun.
Fokus 2 : Mengurangi Hambatan Pokok pada Prosedur Perijinan, Administrasi Perpajakan, dan Kepabeanan a.
Melanjutkan Modernisasi Perpajakan Melalui Penerapan fitur LTO
b.
Melanjutkan Penyempurnaan Sistem Administrasi Kepabeanan melalui Pembentukan Kantor Pelayanan Utama (KPU) termasuk penerapan National Single Window (NSW) Penyederhanaan prosedur, peningkatan pelayanan dan pemberian fasilitas penanaman modal.
c
Terbentuknya 121 KPP Pratama Modern dan 11 Kanwil Modern; Tercapainya konversi KPP, KPPB, KARIPKA sesuai dengan fitur LTO; Tersedianya perangkat dan media komunikasi data, sistem informasi dan sasaran pendukung, sistem dan bank data Terbentuknya 2 kantor KPU dan penerapan NSW Berkurangnya waktu yang diperlukan untuk memulai usaha dari 51 Hari (SOP BKPM: surat persetujuan penanaman modal 10 hari kerja,IUT 10 hari, SP pabean 14 hari, RPTKA/IKTA/TA.01 8 hari, APIT 4 hari, SP perubahan 5 hari) menjadi 30 hari; Simplifikasi dokumen dan pencetakan juknis permohonan penanaman modal serta distribusi secara gratis (sebanyak 5000 set); Pembentukan perwakilan 3 UPIT baru di Bekasi, Semarang dan Banten; Penempatan pejabat/staf BKPM di 3 UPIT baru dan di Batam
I.L - 1
No
Fokus/Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
(Operasional); Penempatan perwakilan 33 daerah dan 18 instansi teknis di BKPM; Verifikasi bahan baku di 33 Provinsi; Verifikasi pemberian rekomendasi untuk fasilitas pajak penghasilan di 33 Provinsi (PP No.1 Tahun 2007); Peningkatan SDM melalui training, plant visit dan melihat pameran teknologi mesin/peralatan baru (35 orang pejabat/staff master list dan 20 orang pejabat/staff IUT) di dalam dan di luar negeri; Sosialisasi juknis permohonan penanaman modal dan pemberian fasilitas penanaman modal di 33 daerah. Fokus 3 : Meningkatkan Kepastian Hukum dan Meningkatkan Keserasian Peraturan Pusat dan Daerah a b
Penegakan hukum persaingan usaha Penyusunan rancangan amandemen UU No. 5/1999
30 penanganan perkara persaingan usaha Penyampaian naskah amandemen UU No.5/1999 kepada DPR
Program Persaingan Usaha Program Persaingan Usaha
KPPU KPPU
5,0 1,2
c.
Sinkronisasi peraturan pelaksanaan UU Penanaman Modal yang disahkan tahun 2007 dengan peraturan-peraturan lainnya termasuk peraturan daerah
Tersusunnya Peraturan Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis UU Penanaman Modal yang baru.
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
BKPM
15,1
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
Depdag
2,0
Kemenko Perekonomian Depkeu
4,0
Fokus 4 : Meningkatkan Ekspor Non-migas yang Bernilai Tambah Tinggi, Komoditi Utama, dan Diversifikasi Pasar Ekspor a.
Pembentukan dan pengembangan National Single Window/NSW dan ASEAN Single Window/ASW, dalam rangka integrasi sistem NSW dengan ASW
Terintegrasinya sistem NSW dengan ASW
*
Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Negara b.
Penyelenggaraan Pusat Promosi Terpadu (Indonesian Promotion Office/IPO), yang merupakan promosi terintegrasi dari perdagangan/trade, pariwisata/tourism, dan investasi/investment (TTI)
**
Berdirinya 3 (tiga) Pusat Promosi Terpadu (IPO) di tiga kota dagang dunia, sehingga pada akhir 2008 terdapat 5 IPO (2 pada 2007, dan 3 pada 2008)
c.
Pelaksanaan market intelligence oleh Pusat Promosi Dagang Indonesia (ITPC) dan Pusat Promosi Terpadu (IPO)
Tersedianya informasi dan jaringan pasar minimal dari 22 kota dagang dunia
d.
Peningkatan kualitas dan desain produk ekspor, dalam rangka menciptakan
Terdapatnya 90 produk ekspor inovatif bermerek Indonesia yang siap dan telah dipasarkan di pasar internasional
200 produk ekspor bermerek Indonesia pada tahun 2010 e.
f.
* ** ***
***
Peningkatan partisipasi aktif dalam perundingan di berbagai forum internasional, untuk mengurangi hambatan perdagangan termasuk hambatan non tarif. Pemetaan dan analisis 10 komoditas utama dan 10 komoditas potensial
Kesepakatan kerjasama perdagangan Indonesia-EFTA, ASEAN dengan mitra, dan Indonesia dengan negara mitra dagang lainnya (±175 sidang) 1 peta 10 komoditas utama dan 10 komoditas potensial
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Kegiatan yang dilaksanakan oleh DEPKEU dilaksanakan dalam fokus 2b Dukungan Depbudpar tercantum dalam peningkatan promosi pariwisata ke luar negeri (MAK 4884) yaitu Dukungan untuk Pengembangan Indonesian Promotion Office/IPO (Rp. 9,0 M) 45,0 Miliar untuk Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Rp 12,95 Miliar untuk Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
I.L - 2
0
Depdag
30,0
BKPM
9,0
Depbudpar
9,0
Depdag
6,0
Depdag
57,9
Depdag
17,5
Depdag
2,0
No
Fokus/Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 5 : Meningkatkan Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi Pertambangan a.
b.
Evaluasi cadangan migas dan mineral serta penyusunan neraca sumber daya mineral Pengelolaan, Penyiapan dan Penilaian Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi
Pemutakhiran informasi/data/peta sumber daya mineral melalui penelitian dan survey geologi, geofisika, dan geokimia Peningkatan Pemanfaatan Pertambangan Mineral, Batubara dan Panas Bumi
Pemetaan Geologi Kelautan Kontinen dan Regional
c.
Pembinaan kerjasama internasional melalui kampanye secara lebih aktif pada perwakilan-perwakilan RI di negara-negara yang potensial untuk melakukan investasi eksplorasi pertambangan di Indonesia Pengembangan Investasi dan Kerjasama Mineral, Batubara dan Panas Bumi
98,3 Terlaksananya eksplorasi, inventarisasi, dan verifikasi wilayah kerja Tersusunnya dokumen penawaran wilayah kerja, termasuk informasi data seismik Tersusunnya evaluasi cadangan migas, CBM, produksi migas, dan lapangan tua migas
Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Tersedianya informasi potensi batubara/gas methane untuk kawasan Kalimantan dan Sumatera Tersedianya informasi terkini mengenai cadangan batubara di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Indonesia Timur Tersedianya informasi terkini mengenai cadangan mineral dan batubara di daerah perbatasan Kalimantan-Malaysia Tersedianya informasi terkini mengenai potensi mineral di Jawa, Sumatera, Riau, Jambi, Kalimantan, dan Indonesia Bagian Timur Tersusunnya neraca sumber daya mineral
Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Survei dan tersusunnya informasi terkini potensi wilayah kerja pertambangan Survei dan tersusunnya informasi cadangan migas
Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Pembinaan dan Pengusahaan Kegiatan Pertambangan
Dep. ESDM
54,4
Dep. ESDM
36,3
Dep. ESDM
3,7
Dep. ESDM
0,9
Dep. ESDM
0,7
Dep. ESDM
8,1
Dep. ESDM
0,8
Dep. ESDM
31,4
Dep. ESDM
1,8 30,0
Terlaksananya survey panas bumi dan mineral
Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Terlaksananya konferensi internasional, dialog, pameran, dan roadshow Terlaksananya kerjasama multilateral dan regional, perundingan, dan ratifikasi batas Penyempurnaan sistem perizinan penguasaan pertambangan yang berlaku serta peraturan perundang-undangannya, termasuk penyelesaian kontrak-kontrak bermasalah Penyusunan Kebijakan dan Regulasi Pemanfaatan Energi
7,5
47,7
Terlaksananya 10 pameran potensi pertambangan di Indonesia
d.
Dep. ESDM
Dep. ESDM
0,1
Dep. ESDM
6,5
Dep. ESDM
3,5
Dep. ESDM
19,7 106,3
Terlaksananya peningkatan kapasitas pemerintah daerah di 10 Propinsi Tersusunnya kebijakan mengenai administarasi kegiatan pertambangan Terselesaikannya beberapa kontrak pertambangan yang bermasalah
Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Dep. ESDM
44,2
Dep. ESDM
59,3
Dep. ESDM
2,6
Fokus 6 : Meningkatkan Daya Saing Industri Manufaktur a.
Fasilitasi pengembangan industri hilir komoditi primer
b.
Fasilitasi pengembangan kawasan industri khusus
3 komoditi (CPO, Kakao, Karet) 6 Lokasi di 6 Provinsi
I.L - 3
Program Penataan Struktur Industri
Depperin
20,0
Program Penataan Struktur Industri
Depperin
180,0
No
Fokus/Kegiatan Prioritas
c.
Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri
d.
Pengembangan industri baja berbahan baku bijih besi lokal
e.
Keluaran 3 Pameran dan 1 Peraturan Perundang-undangan
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Program Penataan Struktur Industri
Depperin
25,0
Program Penataan Struktur Industri
Depperin
70,0
Program Penataan Struktur Industri
Depperin
400,0
Program Stabilisasi Ekonomi dan Sektor Keuangan
Depkeu
11,9
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Depbudpar
39,3
Depbudpar
10,0
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Depbudpar
87,0
Tersusunnya 1 rumusan kebijakan dan 1 laporan
Program Penciptaan Iklim Usaha Bagi UMKM
Kemenko Perekonomian
Tersedianya penjaminan kredit bagi 14.000 UKM
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM Program Penciptaan Iklim Usaha Bagi UMKM Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM
Perum Sarana Pengembangan Usaha BPN
1 Pilot Project di Kalimantan Selatan 100 industri
Restrukturisasi Permesinan Industri.
Program
Fokus 7 : Meningkatkan Fungsi Intermediasi/Penyaluran Dana Masyarakat dan Penguatan Kelembagaan Keuangan Tersedianya dokumen sistem pengawasan usaha jasa (SMF, LPI, a. Memantapkan koordinasi penegakan hukum bidang Pasar Modal dan dll). Lembaga Keuangan Fokus 8 : Meningkatkan Intensitas Pariwisata a. b.
c.
Fasilitasi pengembangan destinasi pariwisata unggulan Peningkatan Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE)
10 Provinsi *
Peningkatan Promosi pariwisata ke luar negeri dan pengembangan sarana dan prasarana promosi pariwisata
**
4 Kegiatan
Tersedianya informasi pariwisata yang lengkap, aktual dan mudah diakses. Meningkatnya pemanfaatan media cetak, media elektronik dan teknologi informasi sebagai sarana promosi pariwisata untuk 35 negara.
Fokus 9 : Meningkatkan Produktivitas dan Akses UKM Kepada Sumberdaya Produktivitas a.
b. c. d. e. f. g.
Koordinasi pelaksanaan paket kebijakan pemberdayaan UMKM yang meliputi: peningkatan akses UMKM pada sumber pembiayaan, peningkatan kualitas SDM dan mobilitas tenaga kerja, peningkatan peluang pasar produk UMKM, dan regulatory reform dan deregulasi Penyediaan skim penjaminan kredit investasi UKM, terutama agribisnis dan industri Sertifikasi tanah UKM Pengembangan jaringan antar LKM/KSP Penyelesaian peraturan perundang-undangan tentang penjaminan kredit koperasi, dan UMKM Pengembangan sarana dan penyelenggaraan promosi produk UKM Fasilitasi pengembangan UKM berbasis teknologi.
Tersedianya bantuan sertifikasi tanah bagi 30.000 UKM Terbentuknya 100 Jaringan LKM/KSP Tersusunnya draft peraturan Terselenggaranya sarana dan promosi bagi 1500 UKM Terselenggaranya penerapan teknologi bagi 30 Koperasi
Kemeneg KUKM Kemeneg KUKM Kemeneg KUKM Kemeneg KUKM
1,1
30,0 15,0 4,0 60,0 18,0
Fokus 10 : Memperbaiki Iklim Ketenagakerjaan dan Perluasan Kesempatan Kerja
* **
a.
Penyempurnaan peraturan-peraturan ketenagakerjaan
Tersedianya peraturan yang mengatur pemberian pesangon pekerja dan penyempurnaan sistem jaminan sosial pekerja
Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
Depnakertrans
b.
Harmonisasi regulasi standardisasi dan sertifikasi kompetensi Mendorong tercapainya pelaksanaan negosiasi bipartit
Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja
BNSP/Depnakertrans
c.
Tersedianya satu peraturan baku yang berlaku untuk seluruh sektor Terwujudnya proses negosiasi upah, kondisi kerja, dan syarat kerja tanpa perselisihan
Depnakertrans
10,0
2,0 15,0
Peningkatan MICE sebesar Rp. 10 M tercantum dalam Optimalisasi koordinasi pelaksanaan pemasaran pariwisata (MAK 4888) sebesar Rp. 5 M dan Peningkatan promosi pariwisata ke luar negeri (MAK 4884) sebesar Rp. 5 M Kegiatan prioritas ini terdiri dari i) Peningkatan promosi pariwisata ke luar negeri (MAK 4884) sebesar Rp. 40 M tidak termasuk dukungan untuk pengembangan IPO (Rp. 9 M) dan peningkatan promosi MICE (Rp. 5 M); dan ii) Pengembangan sarana dan prasarana promosi pariwisata sebesar Rp. 88,5 M
I.L - 4
No
Fokus/Kegiatan Prioritas
d.
Peningkatan program pelatihan berbasis kompetensi
e.
Penyusunan standar kompetensi kerja nasional
f.
Percepatan pengakuan/rekognisi sertifikat kompetensi tenaga kerja
g.
Konsolidasi program-program penciptaan kesempatan kerja
Keluaran Terwujudnya 12 balai pelatihan kerja (UPTP) menjadi tempat uji kompetensi Tersedianya jenis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) Terpetakannya bidang-bidang kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha Terkonsolidasinya program-program penciptaan kesempatan kerja
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 237,0
Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Perluasan dan pengembangan Kesempatan Kerja
Depnakertrans
Depnakertrans
120,0
Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
Depnakertrans/ BNP2TKI Depnakertrans/ BNP2TKI Depnakertrans
140,0
BNSP/Depnakertrans
35,0
BNSP/Depnakertrans
26,0
Fokus 11 : Penyempurnaan Mekanisme Penempatan Perlindungan dan Pembiayaan Tenaga Kerja Ke Luar Negeri a.
Peningkatan pelayanan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri
b.
Penguatan fungsi perwakilan RI dalam perlindungan tenaga kerja di luar negeri Penguatan kelembagaan badan penyelenggara TKI
c. d. e.
Peningkatan kerjasama pemerintah dan lembaga perbankan dalam pembiayaan tenaga kerja ke luar negeri Pembangunan sistem dan jaringan informasi terpadu pasar kerja luar negeri
Terfasilitasinya 1 Juta tenaga kerja Indonesia yang bekerja ke luar negeri Terbentuknya Citizen Service/atase ketenagakerjaan di 8 negara Terselenggaranya proses rekrutmen calon TKI dengan baik Terwujudnya realisasi kredit bagi calon pekerja Tersedianya informasi terkini pasar kerja luar negeri dan ”job order” yang akurat serta tersedianya database TKI yang bekerja di LN
I.L - 5
Menko Perekonomian/ BNP2TKI Depkominfo
20,0 90,0 0 30,0
PRIORITAS 2 : REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DAN PEMBANGUNAN PERDESAAN No
Fokus/Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 1: Peningkatan Produksi Pangan dan Akses Rumah Tangga terhadap Pangan a.
c.
Pengembangan pembibitan sapi
d.
Bantuan benih/bibit kepada petani dalam mendukung Ketahanan Pangan
e.
Peningkatan penanganan pasca panen dan pengolahan pangan
f.
Penyediaan dana subsidi ketahanan pangan
Tersedianya jaringan irigasi 200 ribu ha, TAM 15 ribu ha, jalan usaha tani 700 km, jalan produksi 100 km Tersedianya OPT tanaman pangan 33 unit dan OPT kebun seluas 39 ribu ha, OPT hortikultura 350 ribu rumpun buah dan 1.700 ha sayuran, dan berfungsinya 400 pos kesehatan hewan dan penyediaan 2.024 tenaga karantina, dan pembangunan 33 unit laboratorium Kesmavet Tersedianya 20 ribu bibit sapi dan pelatihan 150 petugas perbibitan Tersedianya padi non hibrida 67 ton, padi hibrida 8 ton, jagung hibrida 5 ton, kedele 22 ton, kebun tebu 25 ribu ha, sukun 400 ribu Meningkatnya kegiatan pasca panen di 139 kabupaten sentra produksi padi Tersedianya subsidi ketahanan pangan
g.
Penyediaan subsidi pupuk dan benih
Tersedianya subsidi pupuk dan benih
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
h.
Penyediaan dana alokasi khusus untuk mendukung ketahanan pangan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
i.
Koordinasi monitoring dan evaluasi cadangan dan penanganan pangan strategis
Terdianya dana alokasi khusus untuk mendukung ketahahan pangan 4 rumusan kebijakan
b.
Penyediaan dan perbaikan infrastruktur pertanian dalam mendukung ketahanan pangan Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), penyakit hewan, karantina dan peningkatan keamanan pangan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Deptan
400,0
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Deptan
700,0
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Deptan
250,0
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Deptan
650,0
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Derptan
167,0
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Perbankan PT Sangyang Sri dan PT Pertani, BUMN Produsen Pupuk Depkeu, Depdagri
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Kemenko Perekonomian
3,0
Terselenggaranya revitalisasi tananaman pangan 434 kelompok di 139 Kabupaten, pengaktifan UPT BPMA (Balai Penguji Mutu Alsin), 33 kelompok ternak Pengembangan 2 ribu Alsin di 15 provinsi, 30 kab dan 1.000 batamas (biogas ternak bersama masyarakat), 8 paket sistem pertanian terpadu kakao-ternak Terselenggaranya: kebun bibit pokok 10 ha, kapas 25.000 ha. kakao 6.500 ha, kelapa rakyat 30.000 ha, lada 800 ha, dan kina 100 ha Tersedianya embung 360 unit, irigasi 1.895 unit, jalan usaha tani 493 km dan konservasi lahan 13.000 ha 14 desa mandiri energi Tersedianya dana subsidi untuk pengembangan BBN dan revitalisasi perkebunan Tersedianya DAK Pertanian
Program Pengembangan Agribisnis
Deptan
30,0
Program Pengembangan Agribisnis
Deptan
140,0
Program Pengembangan Agribisnis
Deptan
150,0
Program Pengembangan Agribisnis
Deptan
500,0
Program Pengembangan Agribisnis Program Pengembangan Agribisnis
Deptan Perbankan
Program Pengembangan Agribisnis
Depkeu/Depdagri
Terbentuknya 100 ribu pokmas dan 3.200 gapoktan Terselenggaranya pelatihan bagi 11.000 petani, 410 kelp SLPHT pekebun Tersedianya biaya operasional 28,5 ribu penyuluh dan tambahan 6.000 penyuluh baru dalam rangka pendampingan petani
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Deptan Deptan
50,0 150,0
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Deptan
570,0
Fokus 2: Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Produk Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Peningkatan produksi dan pendapatan petani dengan mendorong: a.
Revitalisasi unit pelayanan jasa agribisnis (UPJA) dan kelompok UPJA (KUPJA)
b.
Pengembangan pertanian terpadu tanaman ternak, kompos dan biogas
c.
Peremajaan tanaman perkebunan rakyat
d.
g.
Penyediaan dan perbaikan infrastruktur pertanian dalam mendukung pengembangan agribisnis Pengembangan desa mandiri energi Penyediaan subsidi bunga penyediaan energi nabati dan revitalisasi perkebunan Penyediaan dana alokasi khusus untuk mendukung pengembangan agribisnis
h. i.
Pembentukan/pengaktifan kelompok tani dan gabungan kelompok tani Pengembangan magang sekolah lapang
j.
Peningkatan sistem penyuluhan dan sumberdaya manusia petani
e. f.
I.L - 6
25,0
No
Fokus/Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Peningkatan produksi perikanan dan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan dan masyarakat pesisir lainnya dengan melakukan: a.
Pembinaan dan pengembangan sistem usaha perikanan
b.
Pengembangan dan penyelenggaraan karantina perikanan dan sistem pengelolaan kesehatan ikan
c.
Penyelenggaraan revitalisasi perikanan
d.
Peningkatan sistem penyuluhan dan pengembangan SDM kelautan dan perikanan
e.
Penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri dan ekspor hasil perikanan
f.
Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perikanan serta input produksi lainnya
g.
Peningkatan mutu dan pengembangan pengolahan hasil perikanan
h.
Pengembangan rekayasa teknologi terapan perikanan
i.
Pengelolaan sumber daya ikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan
j.
Pengembangan sistem, data, statistik, dan informasi kelautan dan perikanan
k.
Pengembangan pengelolaan konservasi laut dan perairan
l.
Pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang, mangrove, padang lamun, estuaria, dan teluk Peningkatan kualitas pertumbuhan kehutanan dengan melakukan:
a.
Pengembangan hutan tanaman industri dan hutan tanaman rakyat
Terbinanya dan berkembangnya sistem usaha perikanan di 33 provinsi Terselenggara sistem pengelolaan kesehatan ikan di 109 laboratorium kesehatan ikan dan berkembangannya 43 UPT Karantina Perikanan Peningkatan produksi perikanan sebesar 7,9 juta ton serta pengembangan dan penataan areal budi daya menjadi 670 ribu ha Berkembangnya SDM kelautan dan perikanan melalui 12 Sekolah/Akademi/Sekolah Tinggi serta perkuatan sistem penyuluhan perikanan dan pengembangan 1.600 orang penyuluh • Peningkatan volume ekspor sebesar1,6 juta ton dan nilai ekspor sebesar USD$ 2,3 miliar; • Peningkatan konsumsi ikan sebesar 26,02 Kg perkapita/tahun • Pengembangan/rehabilitasi dan bantuan operasionalisasi 286 Pelabuahan Perikanan dan 507 Balai Benih Ikan/Udang serta terbangunnya 270 armada tangkap skala kecil dan 60 unit skala besar • Terselenggaranya penyediaan subsidi benih ikan melaui 12 Balai Benih Ikan/Udang, dan berkembangnya pakan alternatif dengan bahan baku dominan dari dalam negeri Meningkatnya mutu dan pengembangan pengolahan hasil perikanan di 20 lokasi sentra pengolahan serta pengembangan 39 Laboratorium Pengembangan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Berkembangnya rekayasa teknologi budidaya perikanan di 14 Balai Budidaya/Penangkapan/Pengujian Hasil Perikanan Terkelolanya sumber daya ikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan di 5 lokasi Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) • Terwujudnya peningkatan pelayanan data, statistik, dan informasi pembangunan kelautan dan perikanan sebanyak 12 paket • Tersosialisasinya program pembangunan kelautan dan perikanan Berkembangnya pengelolaan konservasi laut pada 15 lokasi Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di 15 Kab/Kota, dan berkembangnya 8 UPT konservasi Terkelolanya dan terehabilitasinya terumbu karang pada 21 Kab/Kota di 8 Provinsi
Pengembangan sumber daya perikanan
DKP
180,0
Pengembangan sumber daya perikanan
DKP
70,0
Pengembangan sumber daya perikanan
DKP
280,0
Pengembangan sumber daya perikanan
DKP
215,0
Pengembangan sumber daya perikanan
DKP
30.0
Pengembangan sumber daya perikanan
DKP
540,0
Pengembangan sumber daya perikanan
DKP DKP
--150,0
Pengembangan sumber daya perikanan
DKP
85,0
Pengembangan sumber daya perikanan
DKP
95,0
Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
DKP
15,0
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
DKP
30,0
Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
DKP
150,8
Fasilitasi pembangunan HTI seluas 400.000 ha dan HTR seluas 200.000 ha
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan
Dephut
240,0
Terselenggaranya penguatan kelembagaan pasca panen hortikultura di 30 kab dan hasil perkebunan di 45 kab
Program Pengembangan Agribisnis
Deptan
160,0
Fokus 3: Perluasan Kesempatan Kerja dan Diversifikasi Ekonomi Perdesaan a.
Mekanisasi kegiatan produksi pertanian pasca panen dalam mendukung pengembangan agribisnis
I.L - 7
No
Fokus/Kegiatan Prioritas
b.
Penguatan kelembagaan ekonomi petani melalui PMUK dan LM3
c.
Pengembangan agroindustri perdesaan
d. e.
Penyediaan dana melalui koperasi untuk pengadaan sarana produksi bersama anggota Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan
f.
Peningkatan kapasitas fasilitator pembangunan perdesaan
g.
Penyelenggaraan diseminasi informasi bagi masyarakat desa
h.
Pemantapan kelembagaan pemerintahan desa dalam pengelolaan pembangunan
i.
Peningkatan kapasitas aparat pemda dan masyarakat dalam pembangunan kawasan perdesaan
j.
Fasilitasi pengembangan diversifikasi ekonomi perdesaan
k.
Pembinaan lembaga keuangan perdesaan
l.
Penyelenggaraan diseminasi teknologi tepat guna bagi kawasan perdesaan
m.
Fasilitasi pengembangan potensi perekonomian daerah dan pengembangan produk unggulan daerah
n.
Pengembangan prasarana dan sarana di kawasan agropolitan
o.
Percepatan pembangunan kawasan produksi di daerah tertinggal
p.
Percepatan pembangunan pusat pertumbuhan daerah tertinggal
Keluaran Tersedianya bantuan untuk 670 LM3 tanaman pangan, ternak dan pengolahan serta 1.000 ribu desa rawan pangan Terbangunnya industri olahan berbasis tepung lokal di 29 kab, hasil hortikultura di 35 kab, hasil perkebunan di 50 kab, hasil ternak di 15 kab dan kelapa terpadu 12.000 ha dengan UPH 24 unit Terlaksananya bantuan kepada 125 koperasi Terlaksananya bimbingan teknis penguatan kapasitas lembaga pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan pembangunan, orientasi pengurus lembaga pemberdayaan masyarakat di 5 wilayah, dan pelatihan pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan di 4 lokasi Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa. Terlaksananya pelatihan dan konsultasi regional kader pemberdayaan masyarakat, dan pelatihan fasilitator pembangunan perdesaan di 4 lokasi Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa. Terlaksananya perlombaan desa dan kelurahan tingkat nasional, Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Ekspo Pekan Raya PKK, dan penyebaran informasi program-program pemberdayaan masyarakat melalui media massa (cetak dan elektronik) secara berkala. Terlaksananya pelatihan untuk pelatih (Training of Trainers/TOT) Pemerintah Desa, bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan aset desa, pelatihan pengembangan kapasitas pemerintahan desa, TOT Kepala Desa dan Pelatihan anggota Badan Perwakilan Desa. Terlaksananya sosialisasi pedoman pembangunan kawasan perdesaan terpadu berbasis komunitas, fasilitasi penyusunan Perda tentang pembangunan kawasan perdesaan terpadu berbasis komunitas, monitoring dan evaluasi terhadap kawasan perdesaan terpadu berbasis komunitas, dan bimbingan teknis pembangunan kawasan perdesaan terpadu berbasis komunitas. Terlatihnya aparat kabupaten dan kecamatan sebanyak 180 orang di bidang kewirausahaan agribisnis dalam kawasan agropolitan. Tersusun dan terselenggaranya sosialisasi payung hukum lembaga keuangan perdesaan, serta terselenggaranya sosialisasi pengelolaan lembaga keuangan perdesaan. Terlaksananya pemetaan Teknologi Tepat Guna (TTG) perdesaan, pelatihan TTG, bimbingan teknis TTG, dan pelatihan Pos Pelayanan TTG Perdesaan. Terlaksananya pemetaan potensi ekonomi daerah dan fasilitasi pemerintah daerah dalam pelaksanaan program revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan, dan pembangunan perdesaan, serta terlaksananya penyusunan dasar hukum dan sosialisasi pedoman pengembangan produk unggulan daerah. Tersedianya prasarana dan sarana di 55 kawasan agropolitan di 33 provinsi. Tersedianya fasilitas dan bantuan pembangunan kawasan produksi di 61 daerah Terlaksananya perbaikan mutu pengelolaan sumberdaya alam di 22 daerah.
I.L - 8
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Deptan
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 450,0
Program Pengembangan Agribisnis
Deptan
190,0
Program Pengembangan Kewira usahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Kemeneg KUKM
50,0
Depdagri
26,0
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Depdagri
8,5
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Depdagri
7,5
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Depdagri
6,0
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Depdagri
5,0
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
Depdagri
3,0
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
Depdagri
2,0
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
Depdagri
2,0
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
Depdagri
3,0
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
Dep.PU
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
Kemeneg. PDT
61,5
Program Pengembangan Ekonomi Lokal
Kemeneg. PDT
30,0
Program
Instansi Pelaksana
165,3
No
Fokus/Kegiatan Prioritas
Keluaran
q.
Pembangunan infrastruktur perdesaan skala kawasan
Terbangunnya infrastuktur perdesaan di 100 kawasan.
r.
Percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan
Terlaksananya bantuan infrastruktur listrik perdesaan (solar home system) dan prasarana dasar sosial ekonomi di 66 kabupaten tertinggal.
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 337,7
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdesaan Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan
Dep. PU Kemeneg. PDT
100,0
Program Perlindungan dan Konservasi SDA Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
Dephut
167,8
Dephut
100,0
Dephut
52,3
Dephut
72,4
Fokus 4: Peningkatan Kualitas Pengelolaan Hutan dan Lingkungan a.
Pengendalian kebakaran hutan
Menurunnya hot spot menjadi sekitar 30 persen dari tahun 2006
b.
Rehabilitasi hutan dan lahan
c.
Pembangunan KPH
d.
Pengelolaan taman nasional model
Tersusunnya rencana teknis RHL dan terselenggaranya rehabilitasi hutan di daerah rawan banjir dan meningkatnya HHBK 10 persen dari tahun 2007 Ditetapkannya 7 unit KPH Model di 7 provinsi dan penyelesaian rancangan bangun KPH Model 21 unit Terwujudnya kelembagaan pengelolaan kolaboratif di 15 taman nasional model dan terlaksananya pengembangan 3 taman nasional dalam rangka DNS
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi SDH Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
Fokus 5: Pembaharuan Agraria Nasional Program Pengelolaan Pertanahan
BPN
366,0
Pengendalian dan pemberdayaan kepemilikan tanah
10 ribu bidang konsolidasi tanah Redistribusi tanah (termasuk pemetaan untuk mendukung PPAN) 300 ribu bidang tanah Inventarisasi P4T di 2.000 kel/desa 380 kabupaten/kota
Program Pengelolaan Pertanahan
BPN
9,5
Pengkajian dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan
2.600 kasus di 380 kab/kota
Program Pengelolaan Pertanahan
BPN
16,8
Tersusunnya rencana induk sistem pengembangan kota-kota kecil dan menengah pada 4 provinsi Pembangunan sarana dan prasarana pendukung perkotaan di kota-kota kecil dan menengah pada 5 kawasan Tersusunnya rencana rinci tata ruang di kota kecil menengah di 15 Kabupaten Penguatan sistem kelembagaan ekonomi di 3 kabupaten
Program Pengembangan Kota Kecil dan Menengah Program Pengembangan Kota Kecil dan Menengah Program Penataan Ruang
Dep.PU
4,0
Dep.PU
7,5
Dep.PU
15,0
Program Pengembangan Keterkaitan Pembangunan Antar Kota
Depdagri
3,0
a.
Pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, termasuk didalamnya redistribusi tanah,
b. c.
Fokus 6: Pengembangan Kota Kecil dan Menengah Pendukung Ekonomi Perdesaan a. b.
Penyusunan rencana induk sistem pengembangan kota-kota kecil dan menengah Pembangunan sarana dan prasarana pendukung di kota kecil dan menengah
c.
Penyusunan RTRW Kab/Kota
d.
Pengembangan dan revitalisasi sistem dan kelembagaan ekonomi
I.L - 9
PRIORITAS 3: PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENINGKATAN PENGELOLAAN ENERGI No
Fokus /Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 1: Peningkatan Pelayanan Infrastruktur sesuai dengan Standard Pelayanan Minimal A. Sub Bidang Sumber Daya Air a.
Pembangunan Prasarana Pengambilan dan Saluran Pembawa Air Baku
1,44 m3/det
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
Dep. PU
566,6
b. c.
1.600.000 m3 70 titik
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
Dep. PU Dep. PU
226,8 8,5
d.
Pembangunan Tampungan Untuk Air Baku Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengambilan dan Saluran Pembawa Air Baku Operasi dan Pemeliharaan Tampungan Untuk Air Baku
20 lokasi
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
Dep. PU
3,0
e. f.
Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sumber Air Baku Lainnya Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah
25 lokasi 16.954 ha
Dep. PU
8,0 129,2
g.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah
900 ha
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
Dep. PU
57,6
h. i.
Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Air Tanah Rehabilitasi Sarana/Prasarana Pengendali Banjir
1.078 ha 62 lokasi
Dep. PU Dep. PU
21,0 51,7
j.
Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengendalian Banjir
1,500 km
Dep. PU
89,5
k.
Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Pengamanan Pantai
20 km
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai
Dep. PU
6,5
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
3.094.2
Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Dephub
347,8
Program Restrukturisasi Kelembagaan dan Prasarana LLAJ Rehabilitasi Sarana dan Prasarana KA
Dephub
10,6
Dephub
948,9
B. Sub Bidang Transportasi I. Keselamatan
b.
Pemeliharaan rutin jalan nasional sepanjang 29.253 kilometer dan jembatan 46.463 meter Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan LLAJ di 32 Provinsi; Pembangunan dan pengadaan alat jembatan timbang; Pengadaam dan pemasangan alat PKB, manajemen dan rekayasa lalu lintas; Zona Selamat Sekolah (ZoSS)
c.
Sosialisasi Keselamatan LLAJ di 32 Provinsi;
d.
f.
Pemeliharaan dan pengoperasian prasarana jalan kereta api secara layak sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan terutama koridor utama (IMO) Rp. 948,1 M (Anggaran 22). Penguatan Fungsi Regulator (pengawasan dan law enforcement untuk keselamatan perkeretaapian) Pembangunan fasilitas sistem telekomunikasi pelayaran tahap 4.
g.
Pengerukan alur pelayaran dan Kolam Pelabuhan
h.
Pengadaan kapal navigasi (ATN Vessel);
a.
e.
Terpeliharanya 29.253 kilometer jalan nasional dan 46.463 meter jembatan pada jalan nasional yang tersebar di seluruh provinsi. Marka jalan sepanjang 2.432.800 M, guard rail 92.908 M, rambu lalu lintas 21.662 buah, deliniator 28.364 M, RPPJ 966 buah, traffic light 88 unit, warning light 40 unit, cermin tikungan 75 buah, paku marka 10.500 buah, traffic cone 3.000 buah, LED HiFlux 252 unit; 6 paket alat jembatan timbang; 12 paket alat PKB; 47 paket manajemen&rekayasa lalin; 226 paket ZoSS Pengadaan Paket Penunjang Sosialisasi Keselamatan LLAJ 1 Paket
1 Paket 1 paket, Tersebar di Seluruh Indonesia 7.100.000 M3 (di lokasi : Adpel Pasuruan, Adpel Tanjung Perak, Kanpel Brondong, Kanpel Kalbut, Kanpel Juwana, Kanpel Karangantu, Adpel Lhok Seumawe, Adpel Kuala Langsa, Adpel Jambi, Adpel Palembang, Kanpel Manggar, Adpel P.Baai, Kanpel Seba, Kanpel Paloh/Sekura, Adpel Samarinda, Adpel Sampit, Kanpel Leok). 7 unit (untuk rencana lokasi alternativ Disnav untuk 4 unit Aids Tender Vessel: Ambon, Kupang, Semarang Bitung, Banjarmasin dan Tarakan); (Untuk 3 unit Inspection Boats: Cilacap, Surabaya, Dumai, Ambon dan Tanjung Priok)
I.L - 10
Restrukturisasi dan Reformasi Kelembagaan Perkeretaapian Pembangunan Transportasi Laut
Dephub
10,0
Dephub
180,0
Rehabilitasi dan Pemeliharaan Transportasi Laut
Dephub
104,5
Pembangunan Transportasi Laut
Dephub
200,0
Pembangunan Transportasi Laut
Pembangunan Transportasi Laut
Dephub
9,6
Pembangunan Transportasi Laut
Dephub
401,2
Pembangunan VTS Selat Malaka Tahap I Pembangunan Indonesia Ship Reporting System Tahap I
Menara suar 21 unit, rambu suar 157 unit, pelampung suar 100 unit, dan rambu tuntun 15 unit (Untuk Disnav : Sabang, Sibolga, Belawan, Teluk Bayur, Dumai, Tanjung Pinang, Palembang, Tg. Priok, Semarang, Cilacap, Surabaya, Benoa, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Tarakan, Bitung, Kendari, Ujung Pandang, Tual, Ambon, Jayapura, Merauke dan Sorong) 32 unit perlengkapan SAR (untuk UPT Pelabuhan: Sabang, Teluk Bayur, Bakauheni, Panjang, Karimun Jawa, Brondong, Masalembo, Gilimanuk, Sampit, Sukamara, Pulang Pisau, Ujung Pandang, Jampea, Palopo, Bulukumba, Sinjai, Bajoe, Mamuju dan Majene). 53 unit (Kelas II - V ), untuk UPT : (Pelabuhan : Sabang, Kuala Langsa, Tg. Tiram, Tg.Pura, Teluk Bayur, Kuala Tungkal, Nipah Panjang, Kuala Mendahara, Pangkal Balam, Manggar, Toboali, P.Baai, Panjang, Tg.Priok, Muara Baru, Muara Angke, Kali Baru, Marunda, Indramayu, Pamanukan, Karimun Jawa, Sapeken, Ketapang, Bima, Lembar, Sape, Ende, Seba, Ba'a, Labuhan Bajo, Ketapang, Paloh, Banjarmasin, Kintab, Sei Danau, Tarakan, Sangata, Sangkulirang, Lhok Tuan, P.Bunyu, Kotabunan, Gorontalo, Wani, Ogoamas, Poso, Palopo, Awarange, Jeneponto, Namlea, Ternate, Buli, Sanana, Jayapura, Biak, Manokwari dan Fak-Fak) 1 paket (Selat Malaka) 3 paket, Tersebar di Jakarta, Selat Lombok, dan Selat Sunda
Instansi Pelaksana Dephub
Pembangunan Transportasi Laut Pembangunan Transportasi Laut
Dephub Dephub
21,0 20,4
n.
Pengawasan dan law enforcement keselamatan transportasi laut
1 Paket
Pembangunan Transportasi Laut
Dephub
10,0
o. p.
Pengadaan dan pemasangan radar survailance (pengamatan) penerbangan Pengadaan dan pemasangan peralatan komunikasi penerbangan
Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua
Pembangunan Transport Udara Pembangunan Transport Udara
Dephub Dephub
200,0 150,0
q.
Pengadaan dan pemasangan navigasi penerbangan
Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua
Pembangunan Transport Udara
Dephub
200,0
r.
Pengadaan dan pemasangan fasilitas bantu pengematan dan pelayanan
Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua
Pembangunan Transport Udara
Dephub
80,0
s. t.
Tersebar di Sumatera, jawa NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua 140 paket, di seluruh Satker Ditjen Perhubungan Udara
Pembangunan Transport Udara Restrukturisasi dan Kelembagaan Transportasi Udara
Dephub Dephub
80,0 49,8
Tersedianya kelengkapan penunjang kediklatan.
184,7
Terbangunnya Rating School Sorong 1 Paket.
Dephub
75,0
w.
Upgrading laboratorium STPI Curug
Terselesaikannya peningkatan laboratorium STPI Curug.
Dephub
150,0
x.
Pembangunan Maritime Education and Training Improvement (METI)
Terbangunnya fasilitas pendidikan Maritime.
Dephub
209,3
y.
Pelaksanaan pendidikan kedinasan.
Terlaksananya peningkatan kemampuan SDM.
Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur Program Pendidikan Kedinasan
Dephub
v.
Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan penerbangan di bandara Peningkatan kualitas pelayanan keselamatan penerbangan melalui kegiatan audit Faskespen, Rampcheck dan STKP (Surat Tanda Kecakapan Personil) teknisi penerbangan. Peningkatan kualitas SDM Aparatur Perhubungan melalui pemenuhan fasilitas penunjang kediklatan. Pembangunan Rating School Sorong
Dephub
32,6
z.
Pengadaan sarana dan prasarana penunjang pencarian dan penyelamatan.
Tersedianya kelengkapan penunjang kegiatan SAR.
Program Pencarian dan Keselamatan
Dephub
322,1
aa.
Pengembangan budaya keselamatan transportasi
Sosialisasi, workshop, training keselamatan transportasi
Program Pengembangan Transpotasi Antarmoda
Dephub
10,0
bb.
Penguatan kelembagaan KNKT
Meningkatkan kemampuan investigasi kecelakaan transportasi
Program Pengembangan Transpotasi Antarmoda
Dephub
16,0
Tersedianya 31,7 kiometer jalan di wilayah perbatasan di Kalbar, Kaltim, NTT, dan Papua.
Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
80,0
No
Fokus /Kegiatan Prioritas
i.
Pengadaan sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP)
j.
Peralatan SAR (Search and Rescue)
k.
Pengadaan kapal patroli: 2 unit kapal kelas 2, 10 unit kapal kelas 3, 23 unit kapal kelas 4 dan 18 unit kapal kelas 5.
l. m.
u.
Keluaran
Program
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 152,7
II. Aksesibilitas a.
Penanganan jalan di kawasan perbatasan sepanjang 31,7 kilometer.
I.L - 11
No
Fokus /Kegiatan Prioritas
b.
Penyelesaian jalan di pulau-pulau terpencil terluar sepanjang 50 kilometer.
c.
Subsidi Bus dan Trayek Perintis di 20 Provinsi.
d.
Pembangunan dermaga penyeberangan dan kapal penyeberangan perintis
e.
f. g.
Subsidi pengoperasian 36 kapal angkutan penyeberangan perintis yang melayani 78 lintas penyeberangan dalam provinsi serta 9 lintas antarprovinsi & 1 kapal cadangan Angkutan Penyeberangan Perintis Wilayah Timur; Pemberian Subsidi PSO PT. KAI (Jawa dan Sumatera) (anggaran 62) Pengadaan KRL baru (KFW)
h.
Pembangunan Kapal Perintis
i. j. k.
Keluaran Terselesaikannya pembangunan 50 kilometer jalan di pulaupulau terpencil terluar di Maluku NTT, Sulut, Sulteng, Maluku Utara, dan Papua. 128 unit di 20 provinsi
Program Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan
Instansi Pelaksana Dep. PU
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 200,0
Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Angkutan LLAJ Pembangunan Prasarana dan Sarana ASDP
Dephub
48,3
Dephub
805,1
Pembangunan Prasarana dan Sarana ASDP
Dephub
119,9
Peningkatan Aksesibilitas Perkeretaapian Peningkatan Aksesibilitas Perkeretaapian Pembangunan Transportasi Laut
Dephub Dephub Dephub
155,5 94,0
Subsidi Pelayaran Perintis
1 Paket 10 Train Set {lanjutan : 2 unit kapal 750 DWT (100 persen), 2 unit kapal 500 DWT (100 persen), 2 unit kapal 350 DWT (100 persen)}; {bangunan baru : 2 unit kapal 750 DWT (50 persen), 1 unit kapal 500 DWT (50 persen)}. 58 trayek tersebar di 15 propinsi
Pembangunan Transportasi Laut
Dephub
200,0
Pemberian PSO PT. Pelni (anggaran 62)
24 trayek menghubungkan 23 propinsi
Pembangunan Transportasi Laut
Dephub
-
Subsidi operasi angkutan penerbangan perintis dan BBM
100 rute, tersebar di 10 propinsi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian/Papua
Pembangunan Transportasi Udara
Meningkatnya kapasitas daya listrik serta mengurangi krisis listrik di berbagai wilayah
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM, PT. PLN
800,0
Meningkatnya kapasitas daya listrik yang berbahan bakar non BBM serta mengurangi krisis listrik di berbagai wilayah
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM, PT. PLN
563,5
Semakin optimalnya jaringan transmisi dan distribusi
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM, PT. PLN
583,0
Meningkatnya rasio elektrifikasi menjadi sebesar 63 persen (elektrifikasi PT. PLN dan non PT. PLN) dan rasio elektrifikasi perdesaan menjadi sebesar 87 persen. Mengurangi tingkat pemadaman baik dari aspek durasi maupun frekuensi Meningktakan fasilitas ketenagalistrikan yang memperhatikan aspek lingkungan Meningkatnya efisiensi penggunaan listrik di sisi konsumen
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM
650,0
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM, PT. PLN Dep. ESDM
4,6
- Penyelesaian dermaga penyeberangan 2 paket - Lanjutan pembangunan dermaga penyeberangan 35 paket - Lanjutan pembangunan dermaga sungai 10 paket 36 unit kapal; 78 lintas dalam provinsi; 9 lintas antar provinsi
Dephub
155,0
C. Sub Bidang Ketenagalistrikan a.
b.
c.
d.
e. f. g. h.
Pembangunan pembangkit listrik serta memfasilitasi penyelesaian sebagian unit kegiatan rehabilitasi dan repowering pembangkit listrik gas (PLTGU) yang ada khususnya pada sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) dan percepatan pembangunan PLTU di berbagai wilayah di tanah air yang dilakukan BUMN Pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan skala kecil, serta memfasilitasi penyelesaian kegiatan pembangunan pembangkit listrik untuk sistem Jamali dan luar Jamali untuk pembangkit listrik batubara, hidro dan panas bumi terutama di daerah yang mengalami krisis listrik yang dilakukan BUMN Pengembangan dan optimalisasi jaringan penyaluran (transmisi, distribusi dan gardu) di berbagai wilayah untuk menunjang pembangunan berbagai pembangkit listrik, memperluas jaringan dan peningkatan efisiensi Perluasan pelayanan tenaga listrik di wilayah-wilayah perdesaan dan terpencil bahkan daerah perbatasan yang diprioritaskan pada pebangkit yang menggunakan energi terbarukan Peningkatan kualitas pelayanan pelanggan Mendorong upaya pembangunan ketenagalistrikan yang berwawasan lingkungan Mendorong upaya penghematan penggunaan tenaga listrik di sisi konsumen (demand side Management) Perumusan dan penerbitan regulasi dalam rangka implementasi UU ketenagalistrikan yang baru serta penerapan proses transisi pembaharuan tata kelola sektor ketenagalistrikan termasuk restrukturisasi dan reposisi PT. PLN
Terbitnya berbagai regulasi yang terarah dan memadai untuk proses pelaksanaan pembangunan sektor ketenagalistrikan
I.L - 12
Dep. ESDM, PT. PLN Dep. ESDM, PT. PLN
4,0 2,0 2,0
No
Fokus /Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Depkominfo
-
Depkominfo
820,0
D. Sub Bidang Pos dan Telematika Penyediaan infrastruktur pos dan telematika di daerah non-komersial melalui: a.
Penyediaan dana Public Service Obligation (PSO) pos
Dana PSO untuk PT Pos Indonesia
b.
Penyediaan fasilitas telekomunikasi perdesaan melalui program Universal Service Obligation (USO)
Pembangunan di 10.100 desa yang dilakukan oleh operator pemenang tender
Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika
181 twin blok (17.367 unit)
Program Pengembangan Perumahan
E. Sub Bidang Perumahan dan Permukiman a.
1.182,0
b.
Penyediaan fasilitas umum/sosial di kawasan rumah susun sederhana sewa
181 twin blok
Program Pengembangan Perumahan
Dep. PU (150 twin blok) Kemenegpera (31 twin blok) Dep. PU
c.
Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar untuk RSH/S dan Rumah Susun
10.000 unit
Program Pengembangan Perumahan
Kemenegpera
36,0
d.
Fasilitasi dan Stimulasi Pengembangan Kawasan (ISDP)
5 kota
Program Pengembangan Perumahan
Kemenegpera
75,0
e.
Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Swadaya
5000 unit
Program Pemberdayaan Komunitas
Kemenegpera
40,0
f.
Penyediaan prasarana dan sarana dasar perkotaan
110 kawasan
Program Pengembangan Perumahan
Dep. PU
100,0
g.
Penataan dan revitalisasi kawasan perkotaan
50 kawasan
Program Pengembangan Perumahan
Dep. PU
120,0
h.
10.000 unit
Program Pemberdayaan Comunitas Perumahan
Kemenegpera
50,0
10.000 unit
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Kemenegpera
50,0
j.
Fasilitasi dan Stimulasi Perbaikan Rumah di Permukiman Kumuh, Desa Tradisional, Desa Nelayan, dan Desa Eks-Transmigrasi Fasilitasi dan Stimulasi Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar di Permukiman Kumuh, Desa Tradisional, Desa Nelayan, dan Desa EksTransmigrasi Bantuan pembangunan dan perbaikan rumah di kawasan bencana;
600 unit
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Kemenegpera
21,0
k.
Peningkatan kualitas lingkungan perumahan perkotaan (NUSSP);
32 kabupaten/kota
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Dep. PU
57,0
l.
135 kawasan
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Dep. PU
168,7
170 kawasan
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Dep. PU
191,2
n.
Pembangunan sarana dan prasarana permukiman di pulau kecil, terpencil dan kawasan perbatasan; Pembangunan sarana dan prasarana dasar permukiman di kawasan kumuh dan pesisir Peningkatan kualitas permukiman kawasan eks transmigrasi;
30 kawasan
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Dep. PU
75,0
o.
Pengembangan sistem penanggulangan kebakaran;
33 provinsi
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Dep. PU
49,5
p.
Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Provinsi Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Tengah; Pembangunan sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat (PAMSIMAS) Peningkatan cakupan air minum perpipaan di daerah perkotaan
3 provinsi
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Dep. PU
76,7
1.443 desa
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Dep. PU
333,3
Dep. PU
69,5
Dep. PU
150,0
Dep. PU
125,0
Dep. PU
7,2
Dep. PU
40,0
i.
m.
q. r. s. t. u. v.
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa beserta Prasarana dan Sarana Dasarnya
11 kota
Penyediaan sarana dan prasarana air minum bagi kawasan RSH-S/kawasan kumuh/nelayan/rumah susun sederhana Pembangunan sistem penyediaan air minum di desa rawan air, pesisir dan terpencil; Pengelolaan sanitasi di kota metropolitan (MSMHP)
120 kawasan
Pembangunan sarana dan prasarana air limbah percontohan skala komunitas (SANIMAS)
200 kabupaten/kota
625 desa 4 kota
I.L - 13
591,0 147,7
No w.
Fokus /Kegiatan Prioritas
Keluaran
2 provinsi
y.
Pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana air limbah terpusat dan IPAL di kota besar/metropolitan Pengelolaan persampahan secara regional di Jawa Barat dan Banten (WJEMP) Pengembangan dan pengelolaan tempat pengolahan akhir skala regional
z.
Pembangunan sistem drainase primer kota besar/metropolitan
30 kawasan
aa.
Pembangunan, peningkatan dan normalisasi saluran drainase
48 kota
bb.
Pembangunan sarana dan prasarana air limbah bagi kawasan RSH/rumah susun/permukiman kumuh/nelayan
120 kawasan
x.
21 kota
Program Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
7 kawasan
Instansi Pelaksana Dep. PU
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 84,0
Dep. PU
66,7
Dep. PU
350,0
Dep. PU
130,0
Dep. PU
240,0
Dep. PU
57,0
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya
Dep. PU
1.264,6
Dep. PU
872,1
Dep. PU
66,9
Dep. PU
68,8
Dep. PU
327,5
Dep. PU
1.480,0
Dep. PU
411,2
Dep. PU
23,9
Dep. PU
948,7
Dep. PU
247,0
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai
Dep. PU
366,8
Dep. PU
80,3
Dep. PU
321,5
Dep. PU
1.487,2
Dep. PU
611,8
Fokus 2: Peningkatan Daya Saing Sektor Riil A. Sub Bidang Sumber Daya Air a.
Pembangunan Waduk, Embung, Situ dan Bangunan Penampung Air Lainnya
8 waduk 20 embung
b.
Rehabilitasi Waduk, Embung, Situ dan Bangunan Penampung Air Lainnya
26 waduk 32 embung
c.
Operasi dan Pemeliharaan Waduk, Embung, Situ dan Bangunan Penampung Air Lainnya
121 buah
d.
Konservasi Danau Dan Situ Serta Perbaikan Sabuk Hijau Di Kawasan Sumber Air
8 provinsi
e.
Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
15 Dinas PU Prop.
f.
Pembangunan/Peningkatan Jaringan Irigasi
124.600 ha
g.
Pembangunan/Peningkatan Jaringan Rawa
59.600 ha
h.
Penyiapan Lahan Beririgasi
15.941 ha
i.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
237.120 ha
j.
Rehabilitasi Jaringan Rawa
217.832,5 ha
k.
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
2,100,000 ha
l.
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Rawa
750.000 ha
m.
Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
n.
Pembangunan Sarana/Prasarana Pengendali Banjir
15 Propinsi 81 Kabupaten 149 km
o.
Pembangunan Sarana/Prasarana Pengaman Pantai
78,06 km
I.L - 14
No
Fokus /Kegiatan Prioritas
Keluaran
p.
Rehabilitasi Sarana/Prasarana Pengendalian Lahar Gunung Berapi
2 paket
q.
Operasi Dan Pemeliharaan Sarana/Prasarana Pengendalian Lahar Gunung Berapi
2 paket
Program Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai
Instansi Pelaksana Dep. PU
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 51,7
Dep. PU
2,8
Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
950,0
Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
1.571,5
Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
4.826,3
Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
1.128,1
Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
240,5
Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dep. PU Dep. PU
634,0 100,0
Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA
Dep. PU Dephub
40,0 615,5
Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana KA Pembangunan Transportasi Laut Pembangunan Transportasi Laut Pembangunan Transportasi Laut Pembangunan Transportasi Laut Pembangunan Transportasi Laut Pembangunan Transportasi Laut Pembangunan Transportasi Laut
Dephub
323,8
Dephub
143,0
Dephub
106,0
Dephub
345,2
Dephub
195,5
Dephub
14,0
Dephub
45,1
Dephub
626,3
Dephub
194,2
Dephub
270,0
Dephub Dephub Dephub Dephub Dephub Dephub Dephub
290,0 552,0 27,0 150,0 16,1 41,4 50,0
B. Sub Bidang Transportasi a. b. c.
Peningkatan jalan dan jembatan nasional penghubung lintas sepanjang 720 kilometer. Peningkatan jalan Lintas Timur Sumatera dan Pantai Utara Jawa sepanjang 1.048 kilometer. Peningkatan/ pembangunan jalan Lintas Sumatera, Tran Kalimantan, Trans Sulawesi, Trans Maluku, Bali, Nusa Tenggara dan Papua.
Diselesaikannya peningkatan jalan sepanjang 720 kilometer yang tersebar di seluruh provinsi. Ditingkatkannya 1.048 kilometer jalan Lintas Timur Sumatera dan Pantai Utara Jawa. Ditingkatkannya/ dibangunnya 2.145 kilometer jalan Lintas Sumatera, Tran Kalimantan, Trans Sulawesi, Trans Maluku, Bali, Nusa Tenggara dan Papua; Diselesaikannya pembangunan jembatan Suramadu sepanjang 1.104 M Diselesaikannya pembangunan 20 kilometer jalan di Jawa, Sumatera, dan Sulut Dibangunnya fly-over di Jabodetabek dan Pantai Utara Jawa. Dibangunnya 23,5 kilometer jalan di Lintas Selatan Jawa (Banten, Jabar, Jateng, Jatim, dan DIY) 15 Km 357,5 Km
d.
Pembangunan jembatan Suramadu
e.
Penyelesaian pembangunan jalan baru sepanjang 20 kilometer.
f. g.
Pembangunan fly-over Penyelesaian pembangunan jalan lintas Selatan Jawa.
h. i.
j.
Pembangunan jalan akses ke bandara Kuala Namu Peningkatan jalan KA di lintas: Sumatera bagian utara (Medan-Tebing Tinggi-Kisaran-Rantau Prapat, Tebing Tinggi-P.Siantar, dan MedanBesitang); Lintas Sumatera bagian selatan (Kertapati-Prabumulih-Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau dan Prabumulih-Tarahan) dan di Jawa. Peningkatan Sintelis (Jawa dan Sumatera);
24 Paket
k.
Peningkatan Jembatan KA;
48 Buah
l.
Pembangunan Perkeretaapian di NAD;
13 Km
m.
Pembangunan Jalur Ganda Serpong-Maja (Banten) Tahap I;
49,4 Km
n.
Pembangunan Jalur Ganda Tegal-Pekalongan;
22,7 Km
o.
Pembangunan Shortcut Jalan KA Cisomang-Cikadondong (Jawa Barat);
1 Paket
p.
3,30 Km
q.
Pembangunan Parsial Double Track antara Tulung Buyut-Blambangan Umpu (Sumatera Bagian Selatan); Lanjutan Pembangunan Doubel-double Track Manggarai-Cikarang
r.
Pembangunan Jalur ganda Segmen III Cikampek-Cirebon
82 Km
s.
Pembangunan jalur ganda Cirebon-Kroya (Prupuk-Purwokerto)
56 Km
t. u. v. w. x. y. z.
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Pembangunan Kapal Penumpang untuk PT Pelni Lanjutan Pengembangan Pelabuhan Dumai Pembangunan Pelabuhan Laut Balikpapan dan Jayapura Pengembangan pelabuhan Tarakan Pengembangan pelabuhan Fak-fak Pengembangan Pelabuhan Bitung
1 paket (supervisi dan konstruksi) di Pelabuhan Tanjung Priok 1 unit kapal container-passenger (t-2.000) 1 paket di Pelabuhan Dumai - Riau 2 paket (Paket Kariangau dan Jayapura) 1 paket 1 paket 1 paket di Pelabuhan Bitung
18 Km
I.L - 15
No aa. bb. cc. dd. ee. ff. gg. hh.
Fokus /Kegiatan Prioritas Pengembangan Pelabuhan Labuhan Amuk Pengembangan Pelabuhan Belawan (Tahap I) Pelaksanaan Pilot Project Program National Single Window untuk Pelabuhan Tanjung Priok Pengembangan Bandar Udara Hasanuddin- Makassar; Pengembangan Bandara Dobo, Pengembangan Bandara Saumlaki Pembangunan/peningkatan Bandara di daerah perbatasan, terpencil & rawan bencana Pembangunan/peningkatan Bandara ibu kota kabupaten, Ibu kota Propinsi, dan Daerah Pemekaran.
ii.
Penelitian dan Pengembangan Perhubungan.
jj.
Pengadaan sarana dan prasarana penunjang kelancaran organisasi Departemen Perhubungan. Pengembangan Database Kinerja Transportasi Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas.
kk. ll.
1 paket di Bali 1 paket di Pelabuhan Belawan 1 Paket di Pelabuhan Tanjung Priok
Pembangunan Transportasi Laut Pembangunan Transportasi Laut Pembangunan Transportasi Laut
Instansi Pelaksana Dephub Dephub Dephub
1 paket di Makasar, Sulawesi Selatan 1 paket di Bandara Dobo 1 paket di Pelabuhan Saumlaki Tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Tersebar diseluruh propinsi; dan ibukota kabupate serta daerah pemekaran yang antara lain meliputi: Sentani, Mamuju, Poso, Nunukan, Putussibau, Nias, Karubaga, Mulia, Mindiptanah, Miangas, Melongguane, Naha, Tahuna, Atambua, Bima, Ruteng, Tanah Merah, Pegunungan Bintang, Kepri, Riau, dll. Tersusunnya studi dalam rangka perumusan kebijakan Perhubungan. Tersedianya fasilitas penunjang kegiatan organisasi.
Pembangunan Transportasi Udara Pembangunan Transportasi Udara Pembangunan Transportasi Udara Pembangunan Transportasi Udara
Dephub Dephub Dephub Dephub
150,0 20,8 58,8 137,5
Pembangunan Transportasi Udara
Dephub
453,7
Program Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Negara Program pengembangan Transportasi Antarmoda Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara
Dephub
77,9
Dephub
140,1
Dephub Dephub
5,0 5,2
Keluaran
System, data dan informasi Terlaksananya pengawasan dan akuntabilitas Aparatur Negara.
Program
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 49,0 133,0 10,0
C. Sub Bidang Ketenagalistrikan a. Memfasilitasi upaya menjaga ketersediaan tenaga listrik di berbagai wilayah terutama untuk daerah-daerah yang mengalami krisis listrik
Berkurangnya daerah krisis listrik
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM, PT. PLN
20,0
b.
Berkurangnya konsumsi BBM untuk pembangkit listrik
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM, PT. PLN
2,0
Meningkatkanya kualitas produksi industri penunjang ketenagalistrikan dalam negeri
Penyempurnaan Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi Teknologi dan Bisnis Ketenagalistrikan
Dep. ESDM
20,0
Meningkatkanya penggunaan komponen dalam negri bidang ketenagalistrikan
Penyempurnaan Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi Teknologi dan Bisnis Ketenagalistrikan
Dep. ESDM
28,2
c. d.
Mendorong peningkatkan konsumsi energi primer non BBM khususnya batubara dan gas serta energi terbarukan untuk pembangkit listrik guna memberikan stimulus peningkatan produksi energi primer non BBM Meningkatkan pembinaan industri penunjang ketenagalistrikan dalam negeri melalui pembinaan usaha serta pengembangan standarisasi dan sertifikasi Memfasilitasi peningkatan produksi dan peningkatan penggunaan komponen lokal bagi industri penunjang ketenagalistrikan dalam pembangunan pembangkit listrik serta jaringan transmisi dan distribusinya
D. Sub Bidang Pos dan Telematika a. Penyusunan/pembaharuan kebijakan, regulasi, kelembagaan industri pos dan telematika melalui:
b.
c.
Penyelesaian RUU Pos dan penyusunan peraturan pelaksana
UU Pos baru dan konsep peraturan pelaksananya
Penyelesaian Restrukturisasi Pos dan Telematika
Depkominfo
1,5
Penyempurnaan UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
Konsep revisi UU Telekomunikasi
Penyelesaian Restrukturisasi Pos dan Telematika
Depkominfo
1,5
Penyusunan/penyempurnaan/pengkajian peraturan perundang-undangan malalui penyusunan peraturan pelaksana RUU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Peningkatan pembangunan infrastruktur dan kualitas layanan pos dan telematika melalui: Finalisasi rencana pembangunan jaringan tulang punggung (backbone) serat optik Palapa Ring * Rehabilitasi infrastruktur penyiaran televisi
Peraturan pelaksana UU ITE
Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Depkominfo
5,0
Depkominfo Rencana pembangunan (model bisnis dan rencana teknis) jaringan Palapa Ring Penyediaan infrastruktur penyiaran di 19 propinsi
I.L - 16
Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika
Depkominfo
3,0
Depkominfo
55,0
No d.
e.
Fokus /Kegiatan Prioritas
Instansi Pelaksana Depkominfo
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 115,0
Depkominfo
10,0
Kemeneg Ristek
15,0
Dep. PU
48,31
Dep. PU
59.0
Dep. PU
8,3
Dep. PU
3,5
Peningkatan/ Pembangunan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
32,0
Pembangunan Sarana dan Prasarana ASDP
Dephub
PM
Restrukturisasi dan Reformasi Kelembagaan Perkeretaapian Pembangunan Transportasi Laut
Dephub
2,0
Dephub
PM
Pembangunan Transportasi Udara
Dephub
400,0
Program pengembangan Transportasi Antarmoda
Dephub
71,3
Keluaran
Program
Peningkatan e-literacy masyarakat melalui pembuatan model e-education, penyediaan fasilitas pembelajaran di bidang TIK bagi pegawai pemerintah dan umum, penyediaan fasilitas inkubasi konten di bidang TIK Pengembangan dan pemanfaatan aplikasi TIK melalui:
Sarana TIK, model e-education
Pengusaan Serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pengembangan dan peningkatan pemanfaatan perangkat lunak dan aplikasi berbasis open source
-
Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Difusi dan Pemanfaatan Iptek
Berkurangnya tingkat penggunaan perangkat lunak ilegal Bertambahnya jumlah instansi pemerintah yang menggunakan perangkat lunak dan aplikasi open source
E. Sub Bidang Perumahan dan Permukiman a.
Pembangunan jaringan sanitasi perpipaan di Kota Denpasar (DSDP);
1 kota
b.
Pembangunan prasarana dan sarana air minum di Umbulan
5 kota
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Fokus 3: Peningkatan Investasi Proyek-Proyek Infrastruktur yang Dilakukan oleh Swasta Melalui Berbagai Skim Kerjasama Antara Pemerintah dan Swasta A. Sub Bidang Sumber Daya Air a.
Penyelenggaraan/Pembinaan Informasi Publik
1 Paket
b.
Penyusunan/Penyempurnaan/Pengkajian Peraturan Perundang-undangan
1 Paket
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
B. Sub Bidang Transportasi a.
Pengaturan, pengawasan, pengusahaan jalan tol
b. c.
Pembangunan dermaga penyeberangan Ketapang - Margagiri (Jawa Sumatera) Dukungan Kebijakan Reformasi Kelembagaan Perkeretaapian
d.
Pengembangan pelabuhan Tanjung Perak di Teluk Lamong
e.
Pembangunan Bandar Udara Medan Baru sebagai pengganti Bandar Udara Polonia-Medan; Tersusunnya Revisi Undang-undang di bidang Transportasi, Perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang, Kajian Strategis bidang Perhubungan
f.
Terselenggaranya pembangunan dan pengoperasian jalan tol dengan investasi dan kerjasama pemerintah dengan swasta. 1 paket 1 Paket 1 paket (sudah diputuskan menjadi salah satu model kerjasama pemerintah swasta) 1 paket Undang-undang Transportasi, Dokumen Rencana Pendek, Menengah dan Panjang, dan Dokumen kajian.
Jangka
C. Sub Bidang Ketenagalistrikan a.
b.
c.
Pembaharuan regulasi dalam rangka implementasi peningkatan partisipasi swasta dalam pembangunan pembangkit listrik sesuai undang-undang ketenagalistrikan yang baru Penguatan informasi dan aksesibilitas informasi bagi swasta dalam berinvesastasi di bidang ketenagalistrikan
Semakin tertatanya regulasi dalam rnagka meningkatkan investasi swasta di bidang ketenagalistrikan
Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM
69,6
Semakin lengkap dan mudah akses untuk menggali informasi berinvestasi bagi swasta di bidang ketenagalistrikan
Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi dan Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM, PT. PLN
3,0
Memfasilitasi dan membantu mengembangkan sistem penyaluran dalam rangka menunjang investasi swasta dalam bidang pembangkitan
Memadainya sistem penyaluran (transmisi, distribusi, gradugardu) untuk menunjang pembangkit listrik yang dibangun oleh swasta
Program Peningkatan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Dep. ESDM, PT. PLN
150,0
Rencana pembangunan (model bisnis dan rencana teknis) jaringan Palapa Ring
Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika
Depkominfo
3,0
D. Sub Bidang Pos dan Telematika a.
Peningkatan pembangunan infrastruktur dan kualitas layanan pos dan telematika melalui finalisasi rencana pembangunan jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring *
I.L - 17
No
Fokus /Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 4: Peningkatan Produksi Migas dan Produk Final Migas, yakni BBM, LPG, dan LNG a.
Evaluasi skim bagi hasil (production sharing contract-PSC) migas guna mendorong pengembangan lapangan tua dan/atau marginal, eksplorasi di daerah remote, dan penguasaan lapangan migas yang siap dieksploitasi Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi
b.
Optimalisasi kapasitas kilang migas dan investasi swasta dalam pembangunan kilang dan pabrik pengolahan baru, serta pembangunan fasilitas penimbun Pengembangan Kebijakan InvestasiMinyak dan Gas Bumi Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi
102,7
Tersusunnya spesifikasi gas methane dan batu bara Tersusunnya kebijakan bagi hasil untuk KPS migas yang baru Tersusunnya rencana pengembangan migas, investasi, cadangan, dan neraca migas Terlaksananya pengembangan teknologi gas dan BBG
Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Dep. ESDM Dep. ESDM Dep. ESDM
0,35 7,5 17,7
Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Dep. ESDM
77,2
Terlaksananya pengembangan kawasan, investasi migas, dan pilot project kontrak kerja Tersusunnya kebijakan optimalisasi kilang dan investasi swasta di kilang migas Tersedianya database kebutuhan gas di Kalimantan dan Jawa
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi
Dep. ESDM
10,6
Dep. ESDM
14,3
Dep. ESDM
5,0
Dep. ESDM
5,0
Tersusunnya database potensi kebutuhan gas dalam negeri Fokus 5: Percepatan Pelaksanaan Upaya Diversifikasi Energi, Melalui Pemanfaatan Gas Bumi, Batubara, dan Energi Baru/Terbarukan a.
Pemberian insentif penjualan gas/batubara dalam negeri serta evaluasi kontrak ekspor jangka panjang yang akan habis masa kontraknya Peningkatan dan Pemanfaatan Mineral, Batubara dan Panas Bumi
Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi
b.
Pemberian insentif pengembangan panas bumi serta penyelesaian kontrakkontrak panas bumi oleh swasta dan bantuan teknis/fiskal Pengembangan Investasi Pengusahaan Panas Bumi
Pembinaan Pengusahaan Panas Bumi
c.
Peningkatan pemanfaatan energi alternatif non-BBM, termasuk gas/batubara, serta pengembangan BBN Peningkatan Pemanfaatan Pertambangan Mineral, Batubara dan Panas Bumi
43,9 Termanfaatkannya batubara dan panas bumi untuk konsumsi dalam negeri, Rumah Tangga, dan listrik Terbangunnya pilot plant pencairan batubara dan spesifikasi briket batubara Terlaksananya pengembangan teknologi eksplorasi migas Terlaksananya evaluasi harga gas bumi, ekspor, dan realisasi pemanfaatan gas bumi
Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Dep. ESDM
21,3
Dep. ESDM
8,5
Dep. ESDM Dep. ESDM
7,1 7,0 127,8
Peningkatan investasi, penyelesaian kontrak panas bumi, serta penyelesaian konflik antar sektor (pertambangan-kehutananlingkungan hidup) Tersedianya informasi daerah panas bumi daerah NAD, Sumut, Riau, Bengkulu, Sumsel, Kalimantan, dan Indonesia Timur Tersusunnya informasi eksplorasi daerah NAD, Sumut, Sulawesi, NTT serta wilayah Indonesia Timur Tersedianya informasi mengenai potensi panas bumi di Indonesia Bagian Timur Terlaksananya eksplorasi lapangan panas bumi daerah Indonesia Timur Tersusunnya rumusan peraturan pengusahaan panas bumi
Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Dep. ESDM
18,2
Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Dep. ESDM
6,3
Dep. ESDM
11,5
Dep. ESDM
1,5
Dep. ESDM
1,5
Dep. ESDM
88,9 120,9
Terbangunnya demo plant UBC, gas sintetik (gasifikasi batubara), pilot plant kokas batubara, pilot plant pembakar siklon batubara
I.L - 18
Program Pembinaaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Dep. ESDM
4,4
No
Fokus /Kegiatan Prioritas Pengembangan dan Penggunaan Energi Alternatif
Keluaran Tersusunnya kebijakan konversi dan konservasi migas, FS jaringan distribusi gas, dan pengembangan energi Tersedianya BBN dan komersialisasinya serta tata niaga bahan bakar BBN
Koordinasi Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Alternatif
5 laporan dan 5 rumusan kebijakan
Penyusunan Kebijakan dan Regulasi Usaha Energi Baru Terbarukan
Terlaksananya program langit biru, green diesel, dan biodiesel
Program Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi, dan Masyarakat terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi, dan Masyarakat Terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Instansi Pelaksana Dep. ESDM
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 45,4
Dep. ESDM
56,0
Kemenko Perekonomian
5,75
Dep. ESDM
11,4
Fokus 6: Peningkatan Efisiensi Pemanfaatan Energi a.
b.
c.
d.
Evaluasi dan penyempurnaan sistem distribusi BBM, LPG, dan LNG dalam negeri Pelayanan Usaha Pengangkutan dan Penyimpanan Bidang Migas
Evaluasi dan penyempurnaan harga BBM, LPG, dan BBN dan konsep subsidinya Penyiapan dan Penentuan Harga dan Subsidi Bahan Bakar
83,0 Tersedianya fasilitas penimbun, pengangkutan, distribusi, dan penjualan migas Tersusunnya rumusan pengaturan sistem distribusi BBM, LPG, dan LNG Terselenggaranya audit volume BBM yang terdistribusi Tersusunnya regulasi tentang pengaturan penyediaan dan pendistribusian BBM
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Dep. ESDM
38,0
Dep. ESDM
10,0
Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Dep. ESDM Dep. ESDM
10,0 25,0 410,8
Terlaksananya sistem distribusi BBM, LPG, dan LNG dalam negeri yang efisien Terlaksananya penetapan harga BBM, BBG, LPG, serta realisasi volume Dirumuskannya tarif transmisi (Perusahaan Gas Negara, Pertamina) Terlaksananya penetapan harga (Rumah Tangga, Pelabuhan)
Dep. ESDM
120,0
Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Dep. ESDM
18,0
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Dep. ESDM
8,6
Dep. ESDM
4,0
Deptan
Pengambangan Bahan Bakar Nabati (BBN) Pengembangan bahan baku bio-energi
Terealisasinya 600 ha kebun induk; ditanamnya 10.500 ha jarak pagar; dan tersusunnya 4 paket teknologi bio-energi
Program Pengembangan Agribisnis
Penguasaan teknologi produksi BBN
Tersusunnya 3 pilot plant bio-diesel, bio-ethanol, dan bio-fuel
Program Peningkatan IPTEK Sistem Produksi
BPPT
45,0
Pengembangan Industri BBN
Terlaksananya Pilot Project pabrik ethanol/biodiesel
Deperind
70,0
Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Pengembangan BBN
Tersusunnya 3 Rumusan Kebijakan
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Pengembangan Agribisnis
Pengembangan industri alat rumah tangga serta mesin kendaraan dan manufaktur berbahan bakar gas/LPG Penelitian dan Pengembangan Teknologi Energi Baru Terbarukan
Termanfaatkannya energi alternatif non-BBM, khususnya di rumah tangga, industri kecil dan menengah, serta transportasi
I.L - 19
Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas
Kemenko Perekonomian
Dep. ESDM
100,0
2,3
11,2
PRIORITAS 4 : PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KESEHATAN No Fokus / Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 1: Akselerasi penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang merata dan bermutu a. b.
Melanjutkan penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan dasar baik formal maupun non formal Pengadaan buku pelajaran SD/MI/SDLB dan SMP/MTs melalui BOS buku
c.
Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar
d.
Rehabilitasi SMP/MTs
e.
Peningkatan daya tampung SMP/MTs melalui pembangunan unit sekolah baru termasuk SD-SMP dan MI-MTs satu atap untuk wilayah terpencil serta ruang kelas baru SMP/MTs; Pembangunan asrama siswa dan mess guru di daerah terpencil dan kepulauan; Pembangunan prasarana pendukung di SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPLB yang mencakup perpustakaan termasuk buku bacaannya, pusat sumber belajar, dan laboratorium.
f
g. h.
Penyelenggaraan pendidikan alternatif melalui Paket A setara SD dan Paket B setara SMP Penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus
Tersedianya BOS bagi 36,2 juta siswa SD/Setara, dan SMP/Setara, serta untuk 6 juta siswa MI/setara dan MTs/setara Tersedianya buku pelajaran bagi 36,2 juta siswa SD/Setara, dan SMP/Setara, serta untuk 6,0 juta siswa MI/setara dan MTs/setara Tersedianya beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar bagi 1,83 juta siswa SD dan SMP, serta 640 ribu siswa MI dan MTs Terlaksananya rehabilitasi 4.489 ruang kelas SMP, dan 1.000 ruang kelas MTs
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Depdiknas , Depag Depdiknas Depag
10.157,8 1.905,6 796,4 132,0
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Depdiknas Depag
*
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Depdiknas Depag
269,3 120,0
Terlaksananya pembangunan 1.250 SD-SMP satu atap, 700 unit sekolah baru SMP, 10.000 ruang kelas baru SMP, serta 275 unit MI-MTs
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Depdiknas Depag
1.507,5 202,5
Terbangunnya 10.000 ruang perpustakaan dan pusat sumber belajar SD, dan 15.698 ruang lab/perpus SMP, termasuk 4.920 laboratorium komputer untuk pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah, serta 5.378 paket peralatan, dan 4.000 ruang lab/perpustakaan di MI-MTs dengan 1.500 paket peralatan Terselenggaranya pendidikan alternatif melalui Paket A setara SD dan Paket B setara SMP bagi 656.503 orang Terselenggaranya pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus di 33 provinsi
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Depdiknas Depag
2.680,5 150,0
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Depdiknas
680,3
Depdiknas
57,4
• Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan • Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun • Program Pendidikan Menengah • Program Pendidikan Tinggi • Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan • Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun • Program Pendidikan Menengah • Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan • Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun • Program Pendidikan Menengah Program Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan
Depdiknas Depag
1.846,8 75,0
Depdiknas, Depag
728,2 74,4
Depdiknas Depag
3.875,1 1.645,8
Depdiknas Depag
100,0 20,0
*
Fokus 2: Peningkatan Ketersediaan, Kualitas dan Kesejahteraan Pendidik
*
a.
Percepatan peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi pendidik termasuk melalui pengembangan kemitraan antara Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan sekolah untuk mendukung Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
Terlaksananya peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi 248.500 orang guru dan 33.200 dosen PT.
b.
Percepatan sertifikasi akademik bagi pendidik
Terlaksananya sertifikasi akademik bagi 328.456 orang guru
c.
Peningkatan kesejahteraan pendidik
Tersedianya tunjangan fungsional bagi 885.928 guru, tunjangan profesi bagi 218.048 guru, tunjangan khusus bagi 50.494 guru, serta subsidi guru bantu bagi 127.500 guru
d.
Pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
Terlaksananya pemrbinaan pendidik dan tenaga kependidikan
Pagu indikatif untuk kegiatan prioritas ini tercantum pada Prioritas Peningkatan Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan.
I.L - 20
No
Fokus / Kegiatan Prioritas Fokus 3: Peningkatan Akses, Pemerataan dan Relevansi Pendidikan Menengah dan Tinggi yang Berkualitas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
a.
Beasiswa untuk siswa miskin
Tersedianya beasiswa untuk 732.011 siswa SMA/SMK serta untuk 210.188 siswa MA
Program Pendidikan Menengah
Depdiknas Depag
* *
b.
Rehabilitasi sekolah (SMA/SMK/MA)
Program Pendidikan Menengah
c.
Peningkatan daya tampung SMA/SMK/MA melalui pembangunan unit sekolah baru terutama di perdesaan dan ruang kelas baru
Terlaksananya rehabilitasi bagi 3.128 ruang kelas SMA/SMK serta 2.000 ruang kelas MA Terbangunnya 172 USB SMA, 193 USB SMK, 4.064 RKB SMA, 2.709 RKB SMK, serta 100 USB MA
Depdiknas Depag Depdiknas Depag
203,3 160,0 848,9 135,0
d.
Pembangunan prasarana pendukung mencakup perpustakaan, laboratorium, dan workshop
e.
Penyediaan sarana & prasarana PT
f.
Beasiswa untuk mahasiswa miskin & beasiswa prestasi
g.
Peningkatan intensitas penelitian yang relevan dengan kebutuhan pembangunan Fokus 4: Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah a.
Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional
b.
Peningkatan ketersediaan dan kualitas bahan bacaan
c.
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan usia dini
Program Pendidikan Menengah
Terbangunnya 7.029 ruang perpustakaan dan laboratorium di SMA, SMK, dan MA, termasuk 4.563 laboratorium komputer untuk pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di sekolah, serta penyediaan peralatan dan bukunya Terbangunnya 56 Politeknik, 262.400 m2 gedung baru, dan tersedianya 820 paket peralatan, serta tersedianya sarana dan prasarana PTA di 33 provinsi Tersedianya beasiswa bagi 161.753 mahasiswa di PT umum dan untuk 50.000 mahasiwa di PTA Terlaksananya penelitian di perguruan tinggi sebanyak 28.852 judul
Program Pendidikan Menengah
Depdiknas Depag
859,2 150,0
Program Pendidikan Tinggi
Depdiknas Depag
2.057,2 210,0
Program Pendidikan Tinggi Program Pendidikan Tinggi
Depdiknas Depag Depdiknas
* * 239,4
Terselenggaranya pendidikan keaksaraan fungsional bagi 1.238.411 orang Tersedianya buku dan bahan bacaan yang berkualitas
Program Pendidikan Non Formal
Depdiknas
427,4
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan • Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun • Program Pendidikan Non Formal
Depdiknas Perpusnas Depdiknas Depag
20,0 15,1 150,2 25,0
Program Upaya Kesehatan Perorangan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Depkes Depkes Depkes
2.800 1.800 800
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Depkes
200
28.000 tenaga kesehatan, 56.000 kader kesehatan tersedia dan terlatih
Program Sumber Daya Kesehatan
Depkes
770,0
Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular : 95 persen UCI, 100 persen penanganan penderita DBD dan Malaria, dan 100 persen pertolongan ART bagi penderita HIV/AIDS Vaksin untuk TBC, Demam Berdarah, dan Malaria
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Depkes
1.000
Program Penguatan Kelembagaan Iptek
Kementerian Ristek (Lembaga – Eijkman)
Terlaksananya subsidi dan pembangunan lembaga PAUD serta peningkatan mutu pendidikan usia dini
Fokus 5: Peningkatan Aksesibilitas, Pemerataan, Keterjangkauan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan terutama Bagi Masyarakat Miskin a. b. c.
485 ribu tempat tidur kelas III RS 60 juta penduduk miskin Cakupan pelayanan antenatal (K-4) 87 persen dan kunjungan neonatus (KN-2) 87 persen d. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar 1.500 puskesmas, 2.200 puskesmas pembantu, 28.000 pos kesehatan desa, 2.500 rumah dinas dokter dan paramedis pukesmas Fokus 6: Peningkatan Ketersediaan Tenaga Medis dan Paramedis, terutama untuk Pelayanan Kesehatan Dasar di Daerah Terpencil dan Tertinggal a.
Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III Rumah Sakit Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya Pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak
Pemenuhan tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis, untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya serta rumah sakit daerah kabupaten/kota
Fokus 7: Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular a.
Penanggulangan penyakit menular
b.
Penelitian Penyakit Menular Tropis
I.L - 21
30,0
No
Fokus / Kegiatan Prioritas Fokus 8: Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Ibu Hamil, Bayi dan Anak Balita a.
Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil dan menyusui, bayi dan anak balita
a.
Penyediaan obat
b.
Pengujian laboratorium sampel obat, obat tradisional, kosmetika, NAPZA, Makanan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) Pengadaan sarana dan prasarana laboratorium
Keluaran
MP-ASI pada 950 ribu bayi dan anak (6-24 bulan), vitamin A pada 250.000 bayi dan 4,9 juta balita, tablet Fe pada 1,1 juta ibu hamil, kapsul yadium pada wanita usia subur di 80 persen kecamatan endemik, surveilans gizi di 250 ribu posyandu Fokus 9: : Peningkatan Pemanfaatan Obat Generik Esensial, Pengawasan Obat, Makanan dan Keamanan Pangan
c.
Ketersediaan obat generik esensial dan kesehatan dasar Rp. 5.000/kapita/tahun Terlaksananya pengujian laboratorium terhadap: 114 ribu sampel Tersedianya sarana dan prasarana laboratorium : 6 lab BPOM Pusat, dan 26 balai besar POM
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Depkes
600
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Depkes
600,0
Program Pengawasan Obat dan Makanan
BPOM
100,0
Program Pengawasan Obat dan Makanan
BPOM
100,0
Program Keluarga Berencana
BKKBN
36,0
Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Program Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas Program Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas Program Pengelolaan Kapasitas Sumber Daya Manusia Aparatur Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
BKKBN BKKBN
21,5 50,0
BKKBN
65,0
BKKBN
25,0
BKKBN
31,0
BKKBN
43,3
Fokus 10: Revitalisasi Program KB a.
Peningkatan jejaring pelayanan KB pemerintah dan swasta/non pemerintah
b. c.
Pembentukan, pengembangan, pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR Intensifikasi advokasi dan KIE Program KB Nasional
d.
Penguatan jejaring operasional lini lapangan yang berbasis masyarakat
e.
Pendataan keluarga dan individu dalam keluarga
f.
Peningkatan kompetensi petugas dan pengelola program
g.
Pengadaan alat/bahan sarana pelayanan program
65.000 tempat pelayanan KB memberikan promosi dan konseling, dan terciptanya sistem jaminan pembiayaan program KB terutama bagi rakyat miskin 2.430 kecamatan memiliki PIK-KRR yang aktif dan berkualitas 28.600 desa/kelurahan memiliki Toga/Toma yang melakukan advokasi dan KIE KB Meningkatnya jumlah PLKB/PKB yang terlatih sebanyak 26.500 petugas 73.500 desa/kelurahan melaksanakan pendataan dan mempunyai data keluarga yang ”up to date” 26.500 petugas KB memenuhi standar kompetensi Tersedianya sarana penunjang pelayanan program dan pengembangan sistem informasi program berbasis IT di pusat dan 33 provinsi
I.L - 22
PRIORITAS 5 : PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN No
Fokus / Kegiatan Prioritas
Fokus 1: Stabilitas Harga Bahan-bahan Pokok a. Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton. b.
Stabilisasi / kepastian harga komoditas primer melalui DPM-LUEP
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Penyediaan cadangan beras sehingga mencapai 1 juta ton.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Perum BULOG
Terlaksananya pembelian gabah petani sebanyak 194 ribu ton, jagung 85 ribu ton, dan kedelai 5 ribu ton.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan.
Deptan
350,0
Fasilitasi kepada 75.000 usaha mikro.
Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro.
Kemeneg KUKM
300,0
Fasilitasi kepada 1.000 LKM/KSP. Fasilitasi kepada 3.000 usaha mikro. Fasilitasi kepada 75 sentra. Fasilitasi kepada 5.000 usaha mikro. 32 SPDN, 33 kedai pesisir, 56 LKM, dan bantuan sosial yang tersebar di 70 kabupaten/kota. 3.500 KUB di 33 provinsi.
Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro. Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan. Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan. Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga. Program Pengelolaan Pertanahan
Kemeneg KUKM Kemeneg KUKM Kemeneg KUKM Kemeneg KUKM DKP
15,0 15,0 30,0 20,0 110,0
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Kesejahteraan Rakyat
Kemenko Kesra
Depdagri
4.300,2
Dep PU
1.765,5
Fokus 2: Mendorong Pertumbuhan Yang Pro-Rakyat Miskin a. b. c. d. e. f.
Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional. Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola LKM/KSP. Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro. Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal. Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
g.
Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil.
h.
Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah.
i. j.
Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.
1,2 juta keluarga Pra-Sejahtera dan KS-1 anggota UPPKS aktif berusaha. 1 juta sertifikat tanah, 500 ribu ha peta dasar pendaftaran tanah; 3.000 titik KDKN Fasilitasi kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.
DKP
80,0
BKKBN
20,0
BPN
368,0 50,0
Fokus 3: Menyempurnakan dan Memperluas Cakupan Program Pembangunan Berbasis Masyarakat a.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Perdesaan (Program Pengembangan Kecamatan). Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Perkotaan (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan).
Penyediaan bantuan langsung masyarakat dan bantuan teknis kepada masyarakat miskin di 2.389 kecamatan. Penyediaan bantuan langsung masyarakat dan bantuan teknis kepada masyarakat miskin di 1.072 kecamatan.
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
c.
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah/RISE.
Penyediaan bantuan teknis di 237 kecamatan.
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Dep PU
137,3
d.
Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus/SPADA
Program Pengembangan Kawasan Tertinggal
Kemeneg PDT
387,0
e.
Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.
Penyediaan bantuan langsung masyarakat dan bantuan teknis kepada masyarakat miskin di 186 kecamatan di 32 kabupaten di 8 provinsi. Perwujudan koordinasi program pembangunan berbasis masyarakat secara sistematis.
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Kemeneg PPN/ Bappenas
1,0
Tersedianya easiswa bagi 1,83 juta siswa SD/SMP dan 640 ribu siswa MI/MTS
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
Depdiknas Depag
837,6 331,2
Tersedianya beasiswa bagi 732.011 siswa SMA/SMK serta bagi 210.188 siswa MA. Tersedianya beasiswa bagi 161.753 mahasiswa di PT umum dan 50.000 mahasiswa di PTA
Program Pendidikan Menengah.
Depdiknas Depag Depdiknas Depag
570,0 189,0 483,3 94,0
b.
Fokus 4: Meningkatnya Akses Masyarakat Miskin Kepada Pelayanan Dasar a.
b. c.
Beasiswa untuk siswa miskin jenjang pendidikan dasar disekolah dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsnawiyah (MTs) Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA). Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi.
I.L - 23
Program Pendidikan Tinggi.
No d. e. f.
Fokus / Kegiatan Prioritas Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit. Pelayanan kesehatan dasar bagi kelurga miskin secara cuma-cuma di Puskesmas. Jaminan pelayanan KB berkualitas bagi rakyat miskin.
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
458.000 tempat tidur kelas III RS
Program Upaya Kesehatan Perorangan.
Depkes
2.800,0
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin (sekitar 6 juta keluarga miskin) Tersedianya kontrasepsi gratis bagi 838.450 PB miskin dan 9.534.600 PA miskin
Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
Depkes
1.800,0
Program Keluarga Berencana
BKKBN
388,3
Fokus 5: Membangun dan Menyempurnakan Sistem Perlindungan Sosial bagi Masyarakat Miskin a.
Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA).
b.
Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
c.
Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
d.
g.
Peningkatan pelayanan sosial dasar bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) termasuk anak, lanjut usia dan penyandang cacat Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan pengurangan pekerja anak serta penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH). Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan) Penyaluran beras bersubsidi untuk keluarga miskin (raskin)
h.
Pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung PKH
e.
f.
Terbentuknya Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan anak (P2TP2A) di 15 provinsi dan di 40 kabupaten/kota. Diberdayakannya keluarga fakir miskin, KAT, dan PMKS di beberapa kabupaten/kota.
Tersedianya bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial di beberapa kabupaten/kota. Tersedianya pelayanan sosial dasar bagi PMKS termasuk anak, lanjut usia dan penyandang cacat Melayani pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs serta bantuan tunai bagi 1,5 juta RTSM.
1,5 juta RTSM Menjamin ketersediaan beras dan kebutuhan pokok bagi rumah tangga miskin. Tersedianya pendidikan bagi anak yang bekerja di 7 provinsi
I.L - 24
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak.
Kemeneg PP
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil, dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya. Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial.
Depsos
690,0
Depsos
646,0
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial.
Depsos
574,0
Depsos
2.350,0
Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial Program Subsidi Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja
BPS
5,5
265,0
Perum BULOG Depnakertrans
40,0
PRIORITAS 6 : PEMBERANTASAN KORUPSI, DAN PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI No
Fokus / Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 1: Penindakan Tindak Pidana Korupsi a.
Penindakan terhadap pelaku tindak pidana korupsi pada 5 (lima) pengguna APBN terbesar, yaitu sektor Pendidikan; Perhubungan; Agama; Pekerjaan Umum dan Pertahanan Keamanan dan sektor penerimaan negara
Meningkatnya penindakan terhadap pelaku korupsi pada lima pengguna APBN terbesar, yaitu sektor Pendidikan; Perhubungan; Agama; Pekerjaan Umum dan Pertahanan Keamanan dan sektor penerimaan negara
Program Penegakan Hukum dan HAM
- KPK - Kejagung
20,0 146,7
Program Penyidikan dan penyelidikan Tindak Pidana
- Polri/polda
21,0
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan HAM
KPK
8,1
Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik
Kemeneg PAN
3,0
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Kemeneg PPN/Bappenas
4,0
Fokus 2: Pencegahan Tindak Pidana Korupsi a.
Mempercepat langkah-langkah pencegahan tindak pidana korupsi: Melanjutkan pelaksanaan kampanye publik Rencana Aksi Nasional Pemberantasan Korupsi pada instansi/lembaga Pemerintah Pusat dan penyusunan Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi untuk masalah di bidang pertanahan;investasi; pengadaan barang dan jasa; perpajakan dan Samsat
Meningkatnya pemahaman dan inisiatif instansi/ lembaga dan RAD PK pada 5 fokus masalah pertanahan, investasi, pengadaan barang dan jasa, perpajakan dan Samsat.
Fokus 3: Penyempurnaan undang-undang yang menghambat upaya percepatan pemberantasan korupsi a.
Percepatan penyempurnaan UU Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; Kitab Undang-undang Hukum Pidana; UU Nomo 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi; UU 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Fokus 4: Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi
Tersusunnya UU yang lebih mampu mendukung pelaksanaan pemberantasan korupsi
Program Pembentukan Hukum
Depkumham
23,0
a.
Terciptanya payung hukum yang kuat bagi masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam pemberantasan korupsi
Program Pembentukan Hukum
Depkumham
3,0
Meningkatnya informasi tindak pidana korupsi pada masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik
Depkominfo
3,0
Meningkatnya kualitas pelayan publik di bidang pertanahan, investasi, perpajakan dan kepabeanan, Samsat dan pengadaan barang dan jasa pemerintah/publik.
Program Peningkatan Kualitas Pelayan Publik
- Kemeneg PAN - BKPM - Depkeu ∗
Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Program Penataan Kelembagaan Ketatalaksanaan Program Pengelolaan Pertanahan
- Polri/Polda
Peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah
Depdagri
Mempercepat penerbitan peraturan pelaksanaan UU tentang Perlindungan Saksi dan Korban; Peraturan pelaksanaan UU tentang Kebebasan Memperoleh Informasi Publik b. Penyebaran isu strategis dalam rangka pencegahan tindak pidana korupsi pada masyarakat Fokus 5: Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik a.
∗
Meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang: - investasi - perpajakan dan kepabeanan - Samsat (sistem administrasi satu atap) - pengadaan barang dan jasa pemerintah/publik.
b.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dibidang pertanahan
c.
Peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah dalam penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di daerah (bidang kesehatan dan pendidikan).
Meningkatnya pelayanan pertanahan dengan target 2,34 juta sertifikat tanah ke masyarakat Meningkatnya kapasitas aparat pemerintah daerah di 33 provinsi dalam menerapkan SPM (bidang kesehatan dan pendidikan) di daerahnya.
- Kemeneg PPN/ Bappenas BPN
Untuk perpajakan dan kepabeanan terdapat dalam prioritas peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan ekspor dan dalam fokus mengnurangi hambatan pokok pada prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan kepabeanan
I.L - 25
1,5 79,6
6,8 12,5 612,9 15,0
No d.
Fokus / Kegiatan Prioritas Penyempurnaan Sistem Koneksi (inter-phase) Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terintegrasi antar instansi yang terkait.
Keluaran Terbentuknya Sistem Koneksi (inter-phase) Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Program Program Peningkatan Kualitas Pelayan Publik
Instansi Pelaksana Kemeneg PAN
Program Penataan Administrasi Kependudukan Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Negara
Depdagri Depkeu
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 3,8
8,0
∗
Fokus 6: Peningkatan Kinerja dan Kesejahteraan PNS a.
Penyempurnaan sistem remunerasi PNS yang layak dan dapat mendorong peningkatan kinerja.
Ditetapkan sistem remunerasi PNS yang layak dan dapat mendorong peningkatan kinerja
Program Sumber Daya Manusia Aparatur
Kemeneg PAN
1,8
b.
Penyempurnaan sistem penilaian kinerja PNS, untuk menggantikan sistem DP3 yang dinilai tidak akuntable. Penyempurnaan UU Nomor 43 Tahun 1999
Ditetapkan sistem penilaian kinerja PNS yang akuntabel
Program Sumber Daya Manusia Aparatur
BKN
0,5
Tersusunnya RUU Pokok-Pokok Kepegawaian pengganti UU Nomor 43 Tahun 1999
Program Sumber Daya Manusia Aparatur
Kemeneg PAN
4,0
Tersusunnya pedoman penerapan sistem manajemen kinerja untuk instansi pemerintah Tersusunnya sistem pengawasan pemerintah yang efisien, efektif dan tidak tumpang tindih, serta yang dapat mendorong peningkatan kinerja instansi pemerintah Berkurangnya tumpang tindih tugas dan fungsi lembaga/badan quasi birokrasi dan lembaga-lembaga di dalam birokrasi
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara
LAN
0,5
Kemeneg PAN
4,0
Kemeneg PAN
2,0
c.
Fokus 7: Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan Pengawasan Aparatur Negara a.
∗
b.
Penyusunan pedoman penerapan sistem manajemen kinerja untuk instansi pemerintah. Penyusunan sistem pengawasan pemerintah.
c.
Penataan kelembagaan quasi birokrasi dan kelembagaan birokrasi.
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Untuk perpajakan dan kepabeanan terdapat dalam prioritas peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan ekspor dan dalam fokus mengnurangi hambatan pokok pada prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan kepabeanan
I.L - 26
PRIORITAS 7 : PENGUATAN KEMAMPUAN PERTAHANAN DAN PEMANTAPAN KEAMANAN DALAM NEGERI No Fokus / Keluaran Kegiatan Prioritas
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 1 : Peningkatan kemampuan alutsista TNI dan Alut Polri serta Peningkatan peran industri pertahanan nasional dalam memenuhi kebutuhan alutsista TNI dan alut Polri a.
Penggantian dan Pengembangan Alutsista TNI
Kesiapan alutsista integratif TNI menjadi 40 persen dari jumlah saat ini
Pengembangan Pertahanan Integratif
Dephan/ TNI
474,3
Kesiapan alutsista TNI AD menjadi 38 persen dari jumlah saat ini
Pengembangan Pertahanan Matra Darat
TNI AD
483,6
Kesiapan alutsista TNI AL menjadi 41 persen dari jumlah yang ada saat ini
Pengembangan Pertahanan Matra Laut
TNI AL
393,2
Kesiapan alutsista TNI AU menjadi 43 persen dari jumlah yang ada saat ini
Pengembangan Pertahanan Matra Udara
TNI AU
304,0
Kesiapan alutsista TNI rata-rata mencapai 40 persen dari jumlah yang ada saat ini
Pengembangan Industri Pertahanan
Dephan/TNI
2.837,5 1.505,6
b.
Pengembangan peralatan Polri
Kesiapan peralatan Polri mencapai 70 persen dari kondisi yang ada saat ini
Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepolisian
Polri
c.
Pengembangan sistem industri pertahanan
Ditetapkannya sejumlah peraturan perundangan yang mengatur mekanisme pengembangan industri pertahanan
Pengembangan Industri Pertahanan
Dephan/ TNI
17,6
d.
Pemanfaatan fasilitas pemeliharaan dan penyerapan secara signifikan produk industri pertahanan nasional
Meningkatnya jumlah dan jenis alutsista TNI dan alut Polri produk industri pertahanan nasional untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan
Pengembangan Industri Pertahanan
Dephan/ TNI
2.375,0
Pengembangan Pertahanan Integratif
Dephan/ TNI
175,8
Pengembangan Pertahanan Matra Darat
TNI AD
236,8
Pengembangan Pertahanan Matra Laut
TNI AL
156,0
Fokus 2 : Pengembangan profesionalitas dan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI dan anggota Polri a.
b.
Pengembangan profesionalitas personil TNI dan Polri
Pembangunan dan pengembangan fasilitas TNI dan Polri
Terpeliharanya kekuatan dan kemampuan prajurit TNI
Pengembangan Pertahanan Matra Udara
TNI AU
Terpeliharanya kekuatan dan kemampuan anggota Polri
Program SDM Kepolisian
Polri
268,9
51,3
Tersedianya secara memadai barak, rumah dinas, atau bangunan-bangunan komando, serta pusdiklat dan rumah sakit
Pengembangan Pertahanan Integratif
Dephan/ TNI
228,3
Pengembangan Pertahanan Matra Darat
TNI AD
763,9
Pengembangan Pertahanan Matra Laut
TNI AL
393,2
Pengembangan Pertahanan Matra Udara
TNI AU
335,4
Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepolisian
Polri
197,0
Pengembangan Pertahanan Integratif
Dephan/ TNI
105,2
Fokus 3 : Pengamanan batas negara pada sekitar pulau-pulau kecil terluar dan wilayah-wilayah perbatasan a.
Peningkatan kualitas dan kuantitas pos-pos pertahanan dalam rangka pencegahan terjadinya pelanggaran wilayah dan kedaulatan
Pembangunan pos lintas batas (PLB) baru pada jalur-jalur lintas batas tradisional dan peningkatan kualitas PLB yang telah ada dengan prioritas wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan, RI-Timor Leste di NTT, RI-dan PNG di Papua
I.L - 27
No
Fokus / Kegiatan Prioritas
b.
Peningkatan operasional penjagaan dan pengawasan aktivitas asing di pulau-plau terluar dan wilayah-wilayah perbatasan
Terselenggaranya penjagaan dan pengawasan aktivitas asing di pulau-pulau terluar dan wilayah-wilayah perbatasan
Penegakan Kedaulatan dan Penjagaan Keutuhan NKRI
Dephan/ TNI
1.186,7
c.
Peningkatan kerjasama bilateral pengamanan di wilayah-wilayah perbatasan
-
Peningkatan kerjasama bilateral melalui forum GBC Indonesia – Malaysia, JBC Indonesia-PNG, JBC Indonesia, JWG Indonesia-Philipina, dan SOSEK MALINDO
Kerjasama Militer Internasional
Dephan/ TNI
28,1
-
Pembangunan fasilitas pos-pos permanen pengamanan perbatasan dengan prioritas di wilayah perbatasan RIMalaysia, RI-Timor Leste, dan RI-PNG
Pembangunan pos lintas batas (PLB) baru pada jalar-jalur lintas batas tradisional dan peningkatan kualitas PLB yang telah ada dengan prioritas wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan, RI-Timor Leste di NTT, RI-dan PNG di Papua
Pengembangan Sarana dan Prasarana Kepolisian
Polri
50,0
Bertambahnya jumlah dan kelengkapan prasarana dan sarana penanggulangan dan pencegahan gangguan laut
Pemantapan Keamanan Dalam Negeri
KemenkoPolhukam (Bakorkamla)
55,5
Terbangunnya stasiun koordinasi keamanan laut
Pemantapan Kemanan Dalam Negeri
KemenkoPolhukam
15,0
d.
Peningkatan kualitas dan kuantitas pos-pos keamanan dalam rangka pencegahan tindak kejahatan transnasional
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 4 : Penanggulangan dan pencegahan gangguan keamanan laut a.
Pengembangan prasarana dan sarana termasuk early warning system
(Bakorkamla) b.
c.
Intensifikasi operasi bersama keamanan laut
Pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan perikanan
Bertambahnya area cakupan dan periode operasi bersama keamanan laut
Pemantapan Keamanan Dalam Negeri
KemenkoPolhukam
29,5
Meningkatkan pengawasan dan pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
DKP
221,6
(Bakorkamla)
Fokus 5 : Pencegahan dan pemberantasan narkoba dan kejahatan transnasional lainnya a.
Peningkatan kualitas penegakan hukum di bidang narkoba
Meningkatnya jumlah penyelesaian perkara kejahatan di bidang narkoba
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
BNN
100,0
b.
Peningkatan pelayanan terapi dan rehabilitasi kepada penyalahguna (korban) narkoba
Bertambahnya jumlah dan perlengkapan pusat-pusat pelayanan terapi dan rehabilitasi korban penyalahguna narkoba
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
BNN
170,0
c.
Penyelenggaraan kampanye nasional dan sosialisasi anti narkoba
Bertambahnya masyarakat yang mengerti dan sadar bahaya narkoba
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
BNN
35,0
Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik
Depkominfo
Pemantapan Keamanan Dalam Negeri
Dephut
d.
Pengamanan Kawasan Hutan
Operasi hutan lestari 100 kali di propinsi paling rawan, khususnya di hutan lindung dan kawasan konservasi
I.L - 28
4,0
66,7
No
Fokus / Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 6 : Penyelesaian dan pencegahan konflik a.
Penguatan Penghayatan Ideologi Pancasila
b.
Peningkatan Pelaksanaan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan
Terlaksananya diseminasi informasi tentang ideologi Pancasila melalui media massa dan dialog
Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional
Kemenko Polhukam
2,0
- Terlaksananya sosialisasi/desiminasi informasi wawasan kebangsaan melalui media massa dan dialog
Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional
Kemenko Polhukam
2,0
- Terlaksananya program cinta tanah air dan wawasan kebangsaan oleh 250 Ormas/LSM
Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional
Depdagri
8,5
4,0
c.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil Dalam Penyelesaian Konflik
Terlaksananya pendidikan masyarakat dalam pencegahan dan penyelesaian konflik
Penanganan Wilayah Pasca konflik
Depdagri
d.
Penyediaan Sarana, Prasarana dan Peningkatan kapasitas SDM Aparatur Media Center di Poso, Papua, Maluku, Maluku Utara, NAD, dan NTB serta Daerah Perbatasan dan Daerah Tertinggal
Terbangun dan berfungsinya Media Center di 10 provinsi dan tersedianya informasi dan SDM aparatur yang berkualitas
Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik
Depkominfo
e.
Penguatan Ruang Publik bagi pencegahan dan Penyelesaian Konflik
Terlaksananya forum bersama antar umat agama dan dialog di 6 lokasi
Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional
Depdagri
6,5
f.
Pengefektifan Sistem Kewaspadaan Dini Sosial Politik
Berfungsinya sistem kewaspadaan dini sosial politik secara efektif
Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional
Kemenko Polhukam
5,0
g.
Peningkatan Koordinasi dan Komunikasi Berbagai Pihak dalam Penyelesian Konflik
Meningkatnya Kapasitas Desk Aceh, Desk Papua, Desk Sulteng, Desk Perbatasan dan Pulau Terluar/kecil dan koordinasi penyelesaian konflik lainnya
Peningkatan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional
Kemenko Polhukam
14,0
Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Polri
h.
Pemantapan community policing dan tokoh-tokoh masyarakat serta komponenkomponen masyarakat lainnya
Makin berperannya tokoh-tokoh masyarakat serta komponenkomponen masyarakat lainnya dalam mencegah dan menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat
19,0
191,5
Fokus 7 : Penanggulangan dan pencegahan tindakan terorisme serta peningkatan kerjasama internasional dalam penanggulangan dan pencegahan tindakan terorisme a.
b.
-
Peningkatan kelembagaan badan koordinasi penanggulangan terorisme
-
Komunikasi dan dialog serta pemberdayaan kelompok masyarakat
Peningkatan pencarian, penangkapan dan pemrosesan tokoh-tokoh kunci operasional terorisme
-
Semakin kuatnya lembaga yang berwenang dalam penanggulangan terorisme.
-
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme
Meningkatnya jumlah penangkapan dan proses hukum tokohtokoh kunci terorisme
I.L - 29
Pemantapan Keamanan Dalam Negeri
Kemenko Polhukam
Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban
Polri
4,0
41,6
No
c.
Fokus / Kegiatan Prioritas
Keluaran
-
Kerjasama bilateral dalam hal penanggulangan dan pencegahan aksi-aksi terorisme
-
Meningkatnya penanganan terorisme yang bersifat lintas negara
-
Kerjasama kawasan dan regional dalam penanggulangan dan pencegahan aksi-aksi terorisme
-
Menurunnya potensi aksi terorisme lintas negara
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara
BIN
7,5
Meningkatnya kemampuan lembaga dan SDM intelijen pusat dan daerah
Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara
BIN
215,0
Meningkatnya kemampuan intelijen TNI
Pengembangan Pertahanan Integratif
Mabes TNI
60,0
Terbangun sistem informasi intelejen pertahanan
Pengembangan Pertahanan Integratif
Mabes TNI
60,0
Meningkatnya kemampuan intelijen Polri
Strategi Keamanan dan Ketertiban
Polri
20,0
Teredamnya potensi gangguan keamanan , ketertiban, krimininalitas, konflik, separatisme, dan terorisme
Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara
BIN
275,0
Terdeteksinya ancaman gangguan pertahanan negara
Pengembangan Pertahanan Integratif
Mabes TNI
20,0
Terdata dan termonitornya pelaku tindak pidana
Strategi Keamanan dan Ketertiban
Polri
19,0
Terdeteksi dan terungkapnya jaringan peredaran gelap narkoba
Pencegahan Penanggulangan Peredaran Gelap Narkoba
BNN
10,0
Fokus 8 : Penguatan intelijen untuk mewujudkan keamanan nasional a.
b.
Meningkatkan sarana dan prasarana intelijen pusat dan daerah
Operasi dan koordinasi dalam hal deteksi dini untuk meningkatkan keamanan, ketertiban, dan menanggulangi kriminalitas, mencegah dan menanggulangi konflik, separatisme, dan terorisme
I.L - 30
PRIORITAS 8: PENANGANAN BENCANA, PENGURANGAN RISIKO BENCANA, DAN PENINGKATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR No.
Fokus/Kegiatan Prioritas
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar)
Fokus 1a: Percepatan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tsunami di Aceh-Nias a.
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pemenuhan Pelayanan Dasar, dan Pengarusutamaan Gender NAD - Nias Peningkatan, Pengembangan, dan Penguatan Landasan Perekonomian yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan NAD-Nias
42.000 guru di 23 kab/kota
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
BRR
631,7
23 lokasi kab/kota terbangun pelayanan satu atap investasi
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
BRR
346,5
c.
Peningkatan Kualitas Infrastruktur, Perumahan dan Permukiman, Pengelolaan Lingkungan, dan Penataan Ruang Wilyah NAD-Nias.
12.000 rumah dan prasarana dasar untuk korban bencana di Aceh, Nias,
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
BRR
3.348,4
d.
Penguatan Kapasitas Kelembagaan, dan Peningkatan Koordinasi antar Pelaku Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
Exit Strategy mendukung kesiapan Pemda dalam pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di 23 kab/kota NAD-Nias
Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias
BRR
392,5
Peningkatan kehidupan sosial Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Perwilayahan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pada Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias Wilayah 6 wilayah di NAD dan Nias Fokus 1b: Percepatan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa di DIY-Jateng, serta pasca bencana alam lainnya di berbagai daerah
BRR
2.008,1
a.
b.
e.
Penyelesaian pembangunan, rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan dan prasarana dasar
Penanganan jembatan Janti
1. Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Dep. PU
5,0
Program Penataan Lingkungan Permukiman
Rumah dan prasarana dasar di 3 provinsi
1. Program Pemberdayaan Komunitas Pemukiman
Dep.PU
76,7
Pembangunan perumahan bagi masyarakat korban bencana
1. Program Pengembangan Komunitas Perumahan 2. Program Pengembangan Perumahan Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan
Kemenegpera
21,0
Pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan b.
Peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat yang meliputi pelayanan pendidikan, dan pelayanan kesehatan: - Rehabilitasi sarana dan prasarana Pendidikan Dasar - Rehabilitasi sarana dan prasarana Pendidikan Menengah Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar
c.
d.
Fasilitas dan layanan pendidikan . korban bencana di DIY dan Jateng
1. Program Pendidikan Dasar
Fasilitas dan layanan pendidikan . korban bencana di DIY dan Jateng Tersedianya puskesmas, poskedes, rumah dinas dokter
2. Program Pendidikan Menengah
Dep. ESDM
5,7
Depdiknas
350
Program Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Depkes
179,0
Jaminan KB berkualitas bagi rakyat miskin
Tersedianya sarana dan prasarana keluarga berencana serta alat/obat kontrasepsi
Program Keluarga Berencana
BKKBN
5,0
Fasilitasi pengembangan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam memantapkan penyelenggaraan pemerintah di wilayah pasca bencana - Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah - Pembangunan Gedung dan Pembangunan Prasarana
Pembangunan sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan
Program Peningkatan kapasitas kelembagaan Pemerintah Daerah
Depdagri
16,0
Rehabilitasi kantor BPKP di Provinsi DIY
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
BPKP
17,0
Bantuan modal pasca gempa untuk usaha mikro dan kecil melalui koperasi
Bantuan modal pada 350 Koperasi/UMKM
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM
Kemeneg KUKM
17,5
I.L - 31
No. e.
Fokus/Kegiatan Prioritas Peningkatan kehidupan sosial Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Wilayah - Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan (KHPP) - Pemulihan warisan budaya yang rusak
Keluaran
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 1,4
Meningkatnya kapasitas kelembagaan KHPP di Provinsi Yogya
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Kemeneg PP
Terlaksananya pemulihan benda cagar budaya dibawah pengelolaan BP3 DIY dan Jateng; dan terlaksananya pendukungan untuk pemulihan benda cagar budaya daerah di DIY dan Jateng
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Depbudpar
14,7
30 propinsi :Terbentuknya lembaga penanganan bencana dan SDM yang memahami PB di pusat dan daerah serta menjabarkan RAN PRB ke dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) PRB Peningkatan kapasitas kelembagaan TEWS dan 1 Sistem integrasi
Program Pemulihan Daerah yang Terkena Bencana
Bakornas PB
25,4
Difusi dan Pemanfaatan IPTEK
Kemenegristek
35,7
Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat di 4 lokasi prioritas
Penelitian dan Pengembangan IPTEK
LIPI
10,0
1. Tersusunnya model penataan lingkungan pesisir yang ramah lingkungan dan terwujudnya contoh rumah dan prasarana yang berbasis mitigasi bencana 2. Terlaksananya uji coba early warning system di 2 lokasi rawan bencana
Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan
DKP
Fokus 2: Penjabaran rencana aksi nasional pengurangan risiko bencana a.
b.
c.
d.
Meletakkan pengurangan risiko bencana sebagai prioritas nasional maupun daerah dan implementasinya dilaksanakan oleh suatu institusi yang kuat yang bersifat koordinatif - Pengembangan Sistem Manajemen Penanganan Bencana Mengidentifikasi, mengkaji dan memantau risiko bencana serta menerapkan sistem peringatan dini - Pengembangan sistem deteksi dini tsunami (tsunami early warning system/TEWS) Memanfaatkan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun budaya keselamatan dan ketahanan pada seluruh tingkatan - Penelitian gejala alam tsunami dalam rangka peembekalan pengetahuan bagi masyarakat Mengurangi cakupan risiko bencana - Mitigasi Penanggulangan Bencana lingkungan laut dan pesisir
35,0
Fokus 3: Pengembangan kemampuan kelembagaan dan SDM dalam sistem deteksi dini dan mitigasi bencana a.
b.
c.
Penguatan kelembagaan dan Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam usaha mitigasi bencana - Peningkatan kapasitas Aparatur Pemda dalam usaha mitigasi bencana - Penanggulangan Pasca Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial
10 propinsi: Pelatihan aparat dalam mitigasi,
Program Peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah
Depdagri
15,0
7 paket
Bakornas PB
55,9
Peningkatan kesiapsiagaan masyarakat untuk mampu memberikan tanggapan yang efektif terhadap dampak kejadian bencana - Penyebaran informasi pada masyarakat mengenai bencana alam
tersebarnya informasi di seluruh indonesia
Program Pemulihan Daerah yang Terkena Bencana Program Peningkatan Kualitas Informasi Publik
Depkominfo
6,5
Penyempurnaan Pelaksanaan Pemberian Bantuan Sosial
- Dukungan pengembangan sistem deteksi dini tsunami
Pemberian Bantuan Kebutuhan Sosial Dasar (sandang, pangan, pelatihan penanganan bencana, dapur umum, kader karang taruna) • Penyediaan jaring kontrol geodesi dan geodinamika nasional, 30 titik pengamatan pasang surut • 20 Tide Gauge • 12 GPS • Data Geo Spatial Pulau Sumatera bagian barat Dukungan sistem deteksi dini tsunami
Rancang bangun buoy dalam rangka penerapan sistem deteksi dini tsunami
Pelayanan data dan informasi dari satelit penginderaan jarak jauh dalam rangka penyediaan data spasial bagi sistem deteksi dini tsunami
Pengembangan sistem deteksi dini (early warning system) dalam rangka kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di tingkat daerah dan masyarakat
Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial
Depsos
Difusi dan Pemanfaatan IPTEK
Bakosurtanal
5 unit buoy dan sistem integrasinya
Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi
BPPT
Penyediaan Peta Geospasial data sistem deteksi dini
Penelitian dan Pengembangan IPTEK
LAPAN
I.L - 32
500,0
11,5
45
10,0
No.
Fokus/Kegiatan Prioritas
Keluaran
Earthquake Monitoring
40 seismograf, 98 akselerograf
Pengembangan Meteorological Early Warning System (MEWS)
5 paket
Program
Instansi Pelaksana
Pagu Indikatif (Rp Miliar) 164,0
Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika
BMG
Program Perlindungan dan Konservasi SDA
Bakosurtanal
Penataan Ruang
Dep. PU
16,1
275 Nomor Lembar Peta (NLP) sebagian Papua, Maluku, dan batas wilayah negara Penyusunan rencana zonasi tata ruang laut di 25 kabupaten/kota Data dasar Spatial Pulau Sumatera bagian barat
Penataan Ruang
Bakosurtanal
92,2
Penataan Ruang
DKP
Penataan Ruang
Bakosurtanal
48,3
Panduan zoning regulation dan building code serta sosialisasinya Tersusunnya pedoman evaluasi kinerja penataan ruang daerah, pedoman penyelesaian konflik pemanfaatan ruang di daerah, penguatan kelembagaan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Sistem dan mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang pada wilayah rawan bencana Tersedianya mapping kinerja penataan ruang daerah dan pusat Tersedianya pedoman penjabaran RTR dalam strategi pemanfaatan ruang dan pengendaliannya Terwujudnya sinkronisasi RTRW Provinsi dan RTRW kabupate/kota, kelembagaan penataan ruang (BKPRD) Meningkatnya koordinasi penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil 33 provinsi Tersedianya pedoman penjabaran RTR dalam strategi pemanfaatan ruang dan pengendaliannya
Penataan Ruang
Dep. PU
17,5
Penataan Ruang
Depdagri
2,5
Penataan Ruang
Dep. PU
10,7
Penataan Ruang
Depdagri
1,5
Penataan Ruang
Dep. PU
11,1
Penataan Ruang
Depdagri
2,5
Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Penataan Ruang
DKP Dep. PU
31,0
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Perorangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Depkes
500,0
Deptan,
250,0
BMG
103,8
Fokus 4: Pendayagunaan penataan ruang nasional dan daerah yang berbasis pengurangan risiko bencana a.
Penyediaan informasi dan data spatial rawan bencana
b.
Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota berbasis bencana didukung data spatial - Penyusunan RTRW Kab/Kota - Pemutakhiran peta dasar rupa bumi untuk dasar revisi/penyusunan peta tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten berbasis bencana - Perencanaan Penataan Ruang laut/pesisir dan pulau-pulau kecil serta pengelolaan bersama wilayah laut - Pembangunan Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) untuk mendukung berbagai aspek pembangunan wilayah Penyusunan NSPM pengendalian pemanfaatan ruang - Penyusunan NSPM Pengendalian pemanfaatan ruang - Penyusunan NSPM pengendalian pemanfaatan ruang
c.
d.
e.
f.
Penguatan dukungan system informasi dan monitoring penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang -Penguatan dukungan system informasi dan monitoring penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang Penguatan kapasitas kelembagaan dan koordinasi penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang -Penguatan kapasitas kelembagaan dan koordinasi penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang -Penguatan kapasitas kelembagaan dan koordinasi penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang Peningkatan kualitas pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah yg berbasis mitigasi bencana, daya dukung wilayah dan pengembangan kawasan
Peta multirawan bencana terpadu untuk Pulau Sumatera bagian barat dan PulauJawa bagian selatan RTRW kabupaten/kota berbasis pengurangan resiko bencana
3,5
5,0
6
Fokus 5: Peningkatan Pemberantasan Penyakit Menular dan Penanggulangan Flu Burung a.
Penanggulangan penyakit flu burung dan kesiapsiagaan pandemi influenza
1. 100 persen tertanganinya pasien/penderita penyakit flu burung
b.
Penanganan dan pencegahan wabah virus flu burung pada hewan
1. Pengadaan vaksin AI 400 juta dosis, rapid test 25 ribu dan fasilitasi poskeswan dan laboratorium 33 propinsi 2. Meningkatnya peran Pemda dalam penanganan kasus flu burung di wilayahnya
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
3. Terselenggaranya komunikasi dan informasi dan edukasi publik
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
4. Tersebarnya informasi di seluruh Indonesia
Program Peningkatan Kualitas Informasi Publik
I.L - 33
Pemda / Menko Kesra / Komnas (FBPI) Menko Kesra / Komnas (FBPI) Depkominfo
-----
---6,5