Market Brief PELUANG PASAR MAKANAN RINGAN DI PERANCIS
ITPC Lyon 19 Boulevard Eugene Deruelle 69003 Lyon, France Ph +33 4 78 60 62 78 Fx +33 4 78 60 63 14 Email :
[email protected] site: www.itpclyon.fr
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Market Brief tentang peluang pasar makanan ringan di Perancis telah selesai disusun. Tulisan ini membahas tentang peluang bisnis bagi snack di Perancis, beserta regulasi yang mengaturnya. Snack memiliki peluang pasar yang menjanjikan di Perancis berkat budaya kuliner masyarakat Perancis terutama budaya “goûter” dan “apéritifs”. Peluang Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lainnya di pasar manakan ringan di Perancis didukung oleh produksi masif di makanan ringan di Indonesia berkat materi alam yang berkelimpah. Sebagaimana pepatah yang mengatakan tiada gading yang tak retak maka kami menyadari tulisan ini belum sempurna, masih terdapat kelemahan untuk itu dengan tangan terbuka kami menerima kritik yang membangun guna perbaikannya kedepan. Kami berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Terimakasih atas perhatiannya dan selamat membaca… bonne lecture
Lyon, 30 Nopember 2015 ITPC Lyon
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................
1
DAFTAR ISI
.........................................................................................................................
2
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................
3
PETA PERANCIS ......................................................................................................................
4
I.
PENDAHULUAN .............................................................................................................
5
1.1
PEMILIHAN NEGARA PERANCIS................................................................
5
1.2
MAKANAN RINGAN : PASAR YANG MENJANJIKAN ..........................
6
1.3
MENGENAL PERANCIS ...................................................................................
9
a.
Letak geografis .........................................................................................
9
b.
Sistem Pemerintahan dan Politik .....................................................
9
c.
Sistem Ekonomi .......................................................................................
9
POTENSI PASAR PERANCIS.....................................................................................
10
2.1
Ekspor makanan ringan Perancis ..............................................................
10
a.
Potensi Perancis.......................................................................................
10
b.
Nilai ekspor makanan ringan Perancis ..........................................
10
c.
Negara tujuan ekspor makanan ringan Perancis .......................
12
Potensi pasar makanan ringan di Perancis ............................................
14
a.
Impor Perancis .........................................................................................
14
b.
Neraca perdagangan ..............................................................................
15
c.
Negara Pemasok ......................................................................................
17
Regulasi perdagangan makanan ringan di Perancis ..........................
20
a.
Kebijakan import makanan ringan di Perancis ..........................
20
b.
Persyaratan mutu, label dan kemasan komoditas kelapa dan produk olahannya di Perancis ...........................................................
24
II.
2.2
2.3
2.4
Saluran distribusi makanan ringan di Perancis ...................................
27
2.5
Tantangan dan Hambatan .............................................................................
28
III. STRATEGI PASAR..........................................................................................................
30
3.1
3.2
Peluang pasar .....................................................................................................
30
a.
Perilaku konsumen .................................................................................
30
b.
Mie instan : sebagai makanan ringan ..............................................
31
Strategi ..................................................................................................................
32
2
IV.
INFORMASI PENTING ..............................................................................................
34
a.
Informasi Perwakilan Perancis di Indonesia ...............................
34
b.
Informasi Perwakilan Indonesia di Perancis ...............................
35
c.
Daftar Pameran di Perancis ................................................................
35
d.
Assosiasi dan Perusahaan....................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................
37
DAFTAR TABEL Tabel 1
:
Ekspor Makanan Ringan Perancis Tahun 2013-2015 .............
11
Tabel 2
:
Negara tujuan ekspor makanan ringan Perancis Tahun 2015
13
Tabel 3
:
Impor makanan ringan Perancis Tahun 2013-2015 ................
15
Tabel 4
:
Neraca kegiatan Ekspor - Impor makanan ringan Perancis Tahun 2015................................................................................................
16
Negara pemasok makanan ringan di Perancis Tahun 20132015 ..............................................................................................................
17
Saluran distribusi makanan ringan di Perancis Tahun 2006 2011 ..............................................................................................................
27
Trend makanan ringan di Perancis berdasarkan angka penjualan dan prediksi Tahun 2012 - 2016 .................................
33
Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7
: : :
3
PETA PERANCIS
Gambar 1 : Peta Perancis
Luas wilayah Prancis adalah 674.843 km2 Populasi 1 januari 2015 : 66,3 juta penduduk Perancis berbatasan dengan dengan Belgia, Luxembourg, Jerman, Swiss, Italia, Monaco, Andorra, dan Spanyol.
4
I.
PENDAHULUAN
1.1 PEMILIHAN NEGARA PERANCIS Perancis dipilih sebagai kajian dalam edisi Market Brief, didasarkan atas peluang perekonomian Perancis di tengah krisis yang melanda Eropa sejak tahun 2008 lalu. Perancis tergolong dalam negara yang tahan terhadap tempaan krisis tersebut, hal ini nampak pada angka pengangguran Perancis (14,1%) yang lebih rendah dibandingkan negara-negara lain yang memiliki peran penting dalam percaturan ekonomi dan politik Eropa : Jerman (16,1%) dan Inggris (16%).1 Tahun 2015, perekonomian Perancis menunjukkan geliat yang menggembirakan sebagaimana dirilis oleh Pusat Statistik dan Ekonomi Perancis, INSEE (l’Institut national de la statistique et des études économiques) dengan angka pertumbuhan akan mencapai 0,3 % pada trisemester pertama dan akan mencapai 1% pada pertengahan tahun 2015 atau meningkat +0,7 dari tahun 2014, angka pengangguran pun akan berkurang dan mencapai kisaran 10%.2 Pertumbuhan tersebut ditunjukkan dengan peningkatan GDP yang di mulai trisemester ketiga tahun 2014, perhatikan grafik berikut :
Grafik 1 : GDP Perancis 2012 - 2014 1
Iran Indonesian Radio. Ketidakpastian Ekonomi Eropa di Tahun 2015. [On line] diunggah 5 januari 2015 pada situs : http://indonesian.irib.ir/ranah/equilibrium/item/90425-ketidakpastianekonomi-eropa-di-tahun-2015
2
INSEE. Les freins se desserrent un peu. [on line] situs : http://www.insee.fr/fr/themes/theme.asp?theme=17&sous_theme=3&page=vueensemble.htm
5
INSEE mempredikasi di tahun 2015, Perancis akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh: 1. Iklim usaha yang terus membaik, yakni mencapai 3 poin. 2. Perdagangan Internasional yang semakin dinamis yaitu mencapai 1,1% pada semester pertama tahun 2015 dan 1% pada semester kedua. 3. Dampak penurunan harga minyak. 4. Peningkatan konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat yang mencapai 1% ditahun 2015. 5. Geliat pertumbuhan perusahaan yang signifikan yakni semakin meningkatnya permintaan kredit dibidang peningkatan daya saing perusahaan, CICE (Crédit d’impôt pour la compétitivité et l’emploi)3 Perancis dipilih juga sebagai tema dikarenakan neraca perdagangan luar negeri Perancis memberikan kontribusi negatif (-0.2 poin) terhadap aktivitas perekonomian Perancis. Peningkatan kegiatan impor yang dilakukan oleh Perancis mencapai 0,3% dengan kegiatan impor yang tumbuh pada kecepatan lebih dari 1,1%. Negatifnya neraca perdagangan luar negeri ini juga disebabkan oleh tertahannya kegiatan ekonomi oleh permintaan domestik dan kinerja ekspor masih lemah, sehingga hal ini akan menjadi peluang yang menjanjikan bagi Indonesia selaku eksportir.
1.2 MAKANAN RINGAN : PASAR YANG MENJANJIKAN Peluang pasar makanan ringan diangkat sebagai tema dalam market brief mengingat Indonesia dengan agrikulturnya memiliki materi alam yang melimpah guna pengembangan massif makanan ringan. Hal ini akan memberikan keunggulan komperatif (comparative advantage) bagi Indonesia di pasar Perancis khususnya dan pasar dunia pada umumnya. Peluang pasar makanan ringan di Perancis juga didukung oleh perkembangan konsumen di Perancis yang meruapakan pasar terbesar 3
GUÉLAUD, Claire. Cinq raisons de croire à la reprise, selon l’Insee. Le Monde [on line] diunggah 18 Desember 2014 pada situs : http://www.lemonde.fr/economiefrancaise/article/2014/12/18/cinq-raisons-de-croire-a-la-reprise-selon-linsee_4543494_1656968.html#ETOtFxlCLgyeeV30.99
6
kedua di dunia. Pasar snack di Perancis pada periode 2006-2011 mengalami perkembangan yang cukup signifikan dengan angka perdagangan mencapai 1,7 milyar dolar USA. Angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 1,9 milyar dolar USA pada periode 2011-2016.4 Seperti namanya, makanan “ringan” merupakan makanan yang dikonsumsi pada jeda waktu makan utama. Makanan “ringan” juga dikenal dengan sebutan snack food, yang berarti sesuatu yang dapat mengobati rasa lapar sementara, dan memberikan suplai energi yang cukup untuk tubuh.5 Makanan ringan ini dapat berupa semua makanan ringan yang berbahan dasar kentang, umbi, serealia, tepung atau pati (dari umbi-umbian dan kacang-kacangan). Makanan olahan berbasis ikan yang berbentuk kerupuk atau keripik juga masuk dalam kategori makanan ringan. 6 Makanan ringan dalam perdagangan masuk dalam kategori confectionaries, yakni didalamnya mencakup biskuit, permen, permen karet, dan ice candy yang diproses dengan penambahan bahan lain atau bahan aditif lain, yang menggunakan materi sayur mentah sebagai bahan utama. Berdasarkan definisi diatas, pasar makanan ringan memiliki variasi rasa manis dan gurih seperti makanan ringan keripik / kerupuk, makanan ringan diekstrusi, buah, kacang, keripik popcorn, pretzel, tortilla / jagung, biscuit dan produk makanan ringan lainnya. Penulisan market brief ini memfokuskan pada kelompok produk berikut:
4
International Markets Bureau. Consumer Trends Sweet and Savoury Snacks in France. Market Indicator Report, December 2012, http://www5.agr.gc.ca/resources/prod/InternetInternet/MISB-DGSIM/ATS-SEA/PDF/6325-eng.pdf
5
Anonim, 2007 dikutip oleh Nurjannah. Perilaku Produsen Keripik Industri Rumah Tangga Di Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tentang Label Makanan Tahun 2012. Universitas Sumatera Utara, Skripsi, 2013
6
Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.52.4040 Tanggal 9 Oktober 2006
7
Hs Code
Definisi Produk
Contoh Produk
2008
fruit, nuts etc prepared or preserved nesoi
Buah-buahan kering
170410
Chewing Gum, Whether Or Not Sugar Coated
Permen karet
170490
Sugar Confectionary (Including White Chocolate), Not Containing Cocoa, Nesoi
190510
Crispbread
190520
Gingerbread And The Like
190531
Cookies (Sweet Biscuits)
190532
Waffles And Wafers
190540
Rusks, Toasted Bread And Similar Toasted Products
190590
Bread, Pastry, Cakes, Biscuits And Similar Baked Products, Nesoi, And Puddings, Whether Or Not Containing Chocolate, Fruit, Nuts Or
Biskuit
8
1.3 MENGENAL PERANCIS a.
Letak geografis
Wilayah Perancis mencapai 675.417 km². Secara Geografis, Perancis dikenal sebagai negara yang terletak pada benua Eropa, khususnya kawasan Eropa Barat. Namun wilayah Perancis terletak juga dikawasan Amerika, Afrika dan Pasifik. Wilayah Perancis di Eropa dikenal dengan sebutan “Metropolitain”, sedangkan wilayah Perancis lainnya dikenal dengan Les territoires français d’outre-mer (DOM/TOM) atau wilayah sebrang lautan. Wilayah Perancis diperluas di Afrika dengan integrasi Mayotte pada tanggal 31 Maret 2011. b.
Sistem Pemerintahan dan Politik
Perancis merupakan negara Republik Kesatuan yang dipimpin oleh President, sedangkan system pemerintahannya dipimpin oleh Perdana Menteri. Perancis menggunakan pemilihan langsung untuk Pemilu Presiden dengan masa jabatan 5 tahun. Adapun Perdana Menteri dipilih oleh President dan berkuasa untuk memilih menteri-menteri dalam kabinetnya. Sistem pemerintahan daerah Perancis dikenal dengan Region, Département dan Commune. Region dan Département dilaksanakan dengan prinsip dekonsentrasi dengan Prefet sebagai pemimpinnya merupakan wakil Pemerintah Pusat di Daerah dan Maire atau walikota, pemimpin Commune dipilih dalam pemilihan taklangsung karena dipilih oleh Badan Legeslatif hasil pemilu dengan masa jabatan 6 tahun. Saat ini Pemerintah Perancis sedang menggalakan reformasi kewilayahan (Reforme Territoriale) yang berdampak pada pengurangan jumlah Region dari 22 menjadi 13 (lihat peta Perancis pada gambar 1). c.
Sistem Ekonomi
Sistem perekonomian Perancis lebih cenderung dijalankan secara sosialis, yang meletakkan negara serta pemerintah sebagai aktor ekonomi utama dengan didukung oleh pihak swasta. Sistem ekonomi Perancis sangat di pengaruhi oleh nilai-nilai kebebasan (liberté), kebersamaan (égalite) dan persaudaraan (fraternité). Hal ini nampak pada belanja terbesar Perancis pada kegiatan sosial termasuk pemberian jaminan kesehatan dan santunan bagi penduduk yang tidak bekerja.
9
II. POTENSI PASAR PERANCIS 2.1 Ekspor makanan ringan Perancis a.
Potensi Perancis
Perancis yang terletak di Eropa Barat dengan iklim empat musim menjadi rumah yang cocok bagi kentang, untuk itu Perancis menjadi salah satu negara penghasil makanan ringan yang berbahan baku kentang seperti chips. Reputasi kuliner Perancis yang terkenal di dunia membuat negara ini berinovasi untuk chips dari bahan baku lainnya seperti chips dari wortel dan bit gula (Beta vulgaris subsp) atau La betterave. Perancis juga terus menambah variasi chips nya berdasarkan aroma seperti chips rasa lemon dll.7 Makanan ringan dengan cita rasa manis lebih banya didominasi oleh biskuit dengan berbagai variasi seperti cokelat, stroberry, kelapa dll. Untuk produk biskuit, LU merupakan salah satu produsen utama biskuit di Perancis. Lu beberapa jenis merek : Prince, LU Petit Déjeuner, Petit Beurre, Mikado, Paille d'Or, Pim's dan Granola. Seluruh merek ini mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2010 baik untuk penjualan dalam negeri dan juga penjualan ke luar Perancis bahkan merek Granola mencapai peningkatan 31% ditahun 2010. 8
b.
Nilai ekspor makanan ringan Perancis
Potensi makanan ringan diatas menyumbang pada kegiatan perdagangan Perancis. Expor Perancis untuk kelompok produk snack ditampilkan pada tabel 1 dibawah ini :
7
France TV Info. Alimentation : les chips, secrets de fabrication. http://www.francetvinfo.fr/alimentation-les-chips-secrets-de-fabrication_701673.html
8
Caroline Faquet. Les biscuits cherchent de nouveaux consommateurs. http://www.lsaconso.fr/les-biscuits-cherchent-de-nouveaux-consommateurs,117188
10
Tabel 1 : Ekspor Makanan Ringan Perancis Tahun 2013-20159
Hs Code
Ekspor tahun (dalam US Dolar) 2013
2014
2015
2008
253 948 781
292 597 405
252 359 144
170410
31 083 774
40 686 796
32 171 281
170490
189 239 699
190 346 105
165 553 010
190510
1 752 115
1 482 994
2 301 057
190520
3 632 911
2 851 159
2 594 521
190531
316 882 277
313 898 242
253 504 589
190532
103 292 075
100 941 015
86 902 513
190540
39 854 649
40 256 074
38 446 007
190590
1 401 479 120
1 408 325 204
1 224 708 805
Ket
Sumber : Direction Nationale des Statistiques du Commerce Extérieur – DNSCE
Ekspor makanan ringan Perancis didominasi oleh produk biskuit yang tergabung dalam kelompopk produk HS 1905. Dari kelompok produk ini, HS 190590 Bread, Pastry, Cakes, Biscuits And Similar Baked Products, Nesoi, And Puddings, Whether Or Not Containing Chocolate, Fruit, Nuts Or dengan angka perdagangan mencapai 1 224 708 805 dolar USA pada tahun 2015, angka ini mengalami penurunan sebesar (- 13.04%) dari periode yang sama di tahun 2014 dengan nilai 1 408 325 204 dolar USA dan sebesar (-12,61%) dari tahun 2013 yang nilainya mencapai 1 401 479 120 dolar USA. Untuk kelompok produk kembang gula, ekspor Perancis banyak dilakukan untuk kelompok produk HS 190590 Bread, Pastry, Cakes, Biscuits And Similar Baked Products, Nesoi, And Puddings, Whether Or Not Containing Chocolate, Fruit, Nuts Or yang mencapai angka 165 553 010 dolar USA. Seperti halnya, kelompok produk makanan ringan biskuit, kelompok produk kembang gula juga mengalami penurunan sebesar (- 13.03%) dari ekspor tahun 2014 yang 9
Periode Januari – November
11
nilainya mencapai 190 346 105 dolar USA dan penurunan sebesar (12,52%) dari tahun 2013 yang angka ekspor nya mencapai 189 239 699 dolar USA. Kelompok produk buah-buahan yang dikeringkan merupakan kelompok produk yang paling sedikit diekspor Perancis untuk kelompok produk makanan ringan. Ekxpor Perancis untuk kelompok produk HS 2008 fruit, nuts etc prepared or preserved nesoi mencapai 252 359 144 dolar USA. Sebagaimana kegiatan ekspor Perancis untuk biskuit dan kembang gula, kelompok ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka ekspor tahun 2014 dan 2013, yang masing-masing sebesar (- 13.75) dan (-0,01%).
c.
Negara tujuan ekspor makanan ringan Perancis
Ekspor makanan ringan Perancis untuk komoditas kelapa dan produk olahannya banyak ditujukan ke negara-negara Eropa lainnya. Negara non Eropa yang masuk dalam kelompok lima besar negara tujuan ekspor makanan ringan Perancis adalah Amerika Serikat untuk kelompok HS 2008 dan HS 190510. Selain Amerika Serrikat, Algeria juga menjadi salah satu negara tujuan ekspor makanan ringan Perancis yang masuk dalam kelompok lima besar untuk kelompok HS 190520. Posisi Indonesia dalam ekspor Perancis, Indonesia menjadi salah satu negara tujuan ekspor makanan ringan Perancis meskipun Indonesia tidak termasuk dalam lima besar negara tujuan Perancis. Dari kelompok produk yang dibahas dalam market brief ini, beberapa kelompok produk tidak diekspor ke Indonesia seperti kelompok HS 190510, HS 190520 dan 190540.
12
Tabel 2 : Negara tujuan ekspor makanan ringan Perancis Tahun 201510 Kelompok HS
Negara tujuan ekspor
1
2
Posisi Indonesia Urut ke 3
Nilai ekspor 4
2008
1. 2. 3. 4. 5.
United Kingdom Spain Germany Belgium United States
49
398 724
170410
1. 2. 3. 4. 5.
Germany Netherlands United Kingdom Spain Greece
86
sangat kecil
170490
1. 2. 3. 4. 5.
Belgium Germany Spain United Kingdom Italy
54
164 846
190510
1. 2. 3. 4. 5.
United States Belgium Germany Canada Italy
-
-
190520
1. 2. 3. 4. 5.
Belgium Algeria Switzerland Spain Luxembourg
-
-
190531
1. 2. 3. 4. 5.
Belgium Italy United Kingdom Spain Germany
87
45 792
Aaa 10
Periode Januari – November
13
1
2
190532
1. 2. 3. 4. 5.
Belgium United Kingdom Germany Czech Republic Italy
190540
1. 2. 3. 4. 5.
Belgium Spain Italy Germany United Kingdom
190590
1. 2. 3. 4. 5.
United Kingdom Germany Belgium Italy Spain
3
4
99
10
-
99
-
136 953
Sumber : Direction Nationale des Statistiques du Commerce Extérieur – DNSCE
2.2 Potensi pasar makanan ringan di Perancis
a.
Impor Perancis
Impor makanan ringan Perancis pada tahun 2015 banyak dilakukan untuk kelompok produk HS 190590 dengan nilai sebesar 1 028 283 666 dolar USA, selanjutnya kelompok HS 2008 dengan nilai 750 440 712 dolar USA. Pada urutan ke-tiga ditempati kelompok produk HS 190531 dengan nilai 459 442 761 dolar USA, kemudian kelompok HS 170490 pada urutan keempat dengan angka 347 942 128 dolar USA dan kelompok lima besar ditutup oleh kelompok HS 190532 dengan impor sebesar 251 007 914 dolar USA. Dari kelompok produk yang dibahas, HS 170410 memiliki nilai impor terendah yakni 9 000 872 dolar USA. Perhatikan tabel 3 dibawah ini.
14
Tabel 3 : Impor makanan ringan Perancis Tahun 2013-201511
Hs Code 2008
Impor tahun (dalam US Dolar) 2013
2014
2015
800 698 243
837 374 322
750 440 712
170410
7 319 143
8 855 476
9 000 872
170490
364 178 779
377 864 636
347 942 128
190510
18 139 185
20 882 443
23 134 213
190520
31 680 443
31 922 127
30 989 330
190531
559 496 670
536 492 552
459 442 761
190532
299 271 691
275 829 366
251 007 914
190540
67 993 094
71 719 636
66 496 463
190590
1 095 380 672
1 154 266 338
1 028 283 666
Ket
Sumber : Direction Nationale des Statistiques du Commerce Extérieur – DNSCE
b.
Neraca perdagangan
Neraca perdagangan Perancis untuk kelompok produk makanan ringan yang menjadi pembahasan pada market brief ini menunjukkan angka yang defisit ditahun 2015 kecuali kelompok HS 170410 dan HS 190590. Neraca perdagangan kedua kelompok produk ini mencapai surplus sebesar 72% dan 16% dari angka ekspornya. Neraca perdagangan yang menunjukkan kegiatan defisit artinya kegiatan impornya lebih besar dari kegiatan ekspornya. Perancis lebih banyak melakukan impor untuk kelompok produk lainnya : HS 2008, HS 170490, HS 190510, HS 190520, HS 190531, HS 190532, dan HS 190540.
11
Periode Januari – November
15
Potensi yang dapat dikembangkan oleh Indonesia selaku negara exportir adalah dengan memfokuskan pada kelompok produk makanan ringan yang neraca pedagangannya defisit. Nilai defisit terbesar adalah kelompok produk HS 190520 Ginger bread And The Like yang mencapai (-1094 %), lalu kelompok HS 190510 Crispbread dengan defisit (-905 %) dan 2008 Fruit, Nuts And Other Edible Parts Of Plants, Otherwise Prepared Or Preserved, Whether Or Not Containing Added Sweetening Or Spirit, Nesoi dengan defisit (-197 %) nilai ekspornya. Perhatikan tabel 4 dibawah ini :
Tabel 4 : Neraca kegiatan Ekspor - Impor makanan ringan Perancis Tahun 201512
Hs Code 2008
Neraca kegiatan Ekspor - Impor (dalam US Dolar) Impor
Ekspor
Neraca Ekspor - Impor
Ket
750 440 712
252 359 144
(-498 081 568)
(-197%)
170410
9 000 872
32 171 281
23 170 409
72%
170490
347 942 128
165 553 010
(-182 389 118)
(-110%)
190510
23 134 213
2 301 057
(-20 833 156)
(-905%)
190520
30 989 330
2 594 521
(-28 394 809)
(-1094%)
190531
459 442 761
253 504 589
(-205 938 172)
(-81%)
190532
251 007 914
86 902 513
(-164 105 40)1
(-189%)
190540
66 496 463
38 446 007
(-28 050 456)
(-73%)
190590
1 028 283 666
1 224 708 805
196 425 139
16%
Sumber : Direction Nationale des Statistiques du Commerce Extérieur – DNSCE
12
Periode Januari – November
16
c.
Negara Pemasok
Guna pemenuhan kebutuhan akan makanan ringan, Perancis melakukan impor komoditas ini dari negara-negara lain, terutama dari negara-negara Eropa lainnya. Lima besar negara pemasok didominasi oleh negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Italia, dan Spanyol. Dominasi negara Eropa dalam kegiatan impor Perancis menyebabkan tidak banyak negara-negara di luar Eropa yang mampu masuk dalam kelompok lima besar negara pemasok makanan ringan ke Perancis, dalam hal ini Cina mampu menempati urutan pertama untuk HS 170410. Perhatikan tabel 5 berikut : Tabel 5 : Negara pemasok makanan ringan di Perancis Tahun 2013201513 Kelompok HS 2008 No
Nilai Impor
Negara Pemasok
2013
2014
Ket
2015
1
Germany
142 672 171
134 293 127
116 618 462
2
Netherlands
108 658 785
94 963 381
95 513 593
3
Spain
85 129 519
114 229 604
88 562 536
4
Italy
59 619 867
63 389 741
54 821 373
5
Turkey
39 587 112
52 556 794
54 096 783
28
Indonesia
3 506 543
4 699 631
2 514 834
Kelompok HS 170410 No
13
Negara Pemasok
Nilai Impor
Ket
2013
2014
2015
3 075 816
3 161 654
2 782 012
242 188
1 213 725
1 528 395
1 162 029
1 684 110
1 481 955
1
China
2
Turkey
3
Spain
4
Inggris
643 983
820 031
553 055
5
Ireland
6 762
10 312
528 239
50
Indonesia
0
357
0
Periode Januari – November
17
Kelompok HS 170490 No
Negara Pemasok
Nilai Impor 2013
2014
Ket
2015
1
Spain
92 106 332
94 453 955
80 483 468
2
Belgium
71 433 135
74 804 033
63 797 816
3
Germany
54 332 340
56 972 217
50 241 922
4
Netherlands
51 985 253
50 996 094
44 499 324
5
Ireland
13 740 574
12 010 008
18 857 271
35
Indonesia
188 936
108 699
148 158
Kelompok HS 190510 No
Negara Pemasok
Nilai Impor 2013
2014
Ket
2015
1
Germany
6 456 474
8 068 999
10 262 563
2
Italy
7 268 690
8 204 060
6 656 355
3
Belgium
42 592
723 429
3 065 818
4
Ingris
3 657 681
2 945 167
2 308 232
5
Switzerland
240 069
359 839
384 646
-
Indonesia
-
-
-
Kelompok HS 190520 No
Negara Pemasok
Nilai Impor 2013
2014
Ket
2015
1
United Kingdom
8 973 095
9 560 667
10 046 187
2
Belgium
9 165 061
9 036 741
9 563 934
3
Netherlands
6 110 183
5 811 177
5 753 499
4
Germany
6 169 065
6 239 729
4 487 564
5
Spain
265 044
493 346
385 786
-
Indonesia
-
-
-
18
Kelompok HS 190531 No
Negara Pemasok
Nilai Impor 2013
2014
Ket
2015
1
Belgium
199 873 164
171 676 063
146 437 790
2
Germany
106 797 421
106 087 200
87 035 302
3
Netherlands
76 144 860
74 108 461
58 060 070
4
Spain
36 202 359
41 121 070
39 406 425
5
Poland
27 936 156
30 206 347
33 546 688
72
Indonesia
0
152
0
Kelompok HS 190532 No
Negara Pemasok
Nilai Impor 2013
2014
Ket
2015
1
Germany
69 117 840
80 303 002
83 951 360
2
Belgium
50 155 580
56 224 529
48 797 327
3
Poland
17 980 233
30 377 672
37 226 045
4
Italy
98 746 885
59 642 235
35 934 312
5
Netherlands
19 181 999
18 417 491
16 732 341
46
Indonesia
486
1
0
Kelompok HS 190540 No
Negara Pemasok
Nilai Impor 2013
2014
2015
1
Spain
12 549 586
15 645 631
17 999 104
2
Sweden
20 338 687
18 803 970
17 736 589
3
Italy
9 696 694
10 788 307
8 653 332
4
Portugal
8 006 674
6 936 292
6 291 043
5
Germany
4 237 908
7 125 564
5 389 434
-
Indonesia
-
-
Ket
-
19
Kelompok HS 190590 Negara Pemasok
No
Nilai Impor 2013
2014
Ket
2015
1
Germany
315 201 937
325 250 699
292 188 739
2
Italy
241 739 312
243 472 510
198 121 729
3
Belgium
206 714 793
203 703 112
173 551 478
4
Spain
69 328 143
81 954 518
89 738 456
5
Netherlands
67 546 240
78 599 424
77 431 584
41
Indonesia
720 350
500 043
203 619
Sumber : Direction Nationale des Statistiques du Commerce Extérieur – DNSCE
2.3 Regulasi perdagangan makanan ringan di Perancis a.
Kebijakan import makanan ringan di Perancis
Perancis menerapkan peraturan yang ketat terkait dengan barang-barang yang akan masuk ke negeri napoleon tersebut. Secara umum peraturan Uni Eropa menerapkan peraturan berikut : Kelompok HS 1 2008
170410
Peraturan 2 ERGA OMNES (ERGA OMNES) - Import/export allowed after control - Third country duty : 7% - 12.80 % GSP (R 12/978) - General arrangements (SPGL) - Tariff preference : 2.40 % - 8,90% ERGA OMNES (ERGA OMNES) - Entry into free circulation (restriction) (12-032014 - 30-06-2016) - Import/export allowed after control - Third country duty (01-01-2008 - ) : 6.20 % + 27.10 EUR / 100 kg MAX 17.90 % - Non preferential tariff quota (01-07-2015 - 30-062016) : 35.00 % (Order number: 090053)
Keterangan -
3 TN701 TM547 N084 Y 800 Y 936
-
TN701 CD672 Y 800 Y 936
20
1
170490
190510
190520
2 GSP (R 12/978) - General arrangements (SPGL) - Tariff preference (01-01-2015 - ) : 2.70 % + 27.10 EUR / 100 kg MAX 17.90 % All third countries (ALLTC) Export refund (ingredients - information) (01-102010 - ) ERGA OMNES (ERGA OMNES) - Entry into free circulation (restriction) (12-03-2014 - 30-06-2016) - Import/export allowed after control - Third country duty (01-07-2000 - ) : 13.40 % - Non preferential tariff quota (01-07-2015 - 30-062016) : 35.00 % (Order number: 090053) GSP (R 12/978) - General arrangements (SPGL) - Tariff preference (01-01-2015 - ) : 9.30 % All third countries (ALLTC) - Export refund (ingredients - information) (01-102010 - ) ERGA OMNES (ERGA OMNES) - Entry into free circulation (restriction) (12-03-2015 - 30-06-2016) - Import/export allowed after control - Third country duty (01-01-2005 - ) : 5.80 % + 13.00 EUR / 100 kg GSP (R 12/978) - General arrangements (SPGL) - Tariff preference (01-01-2015 - ) : 2.30 % + 13.00 EUR / 100 kg All third countries (ALLTC) - Export refund (ingredients - information) (01-102010 - ) ERGA OMNES (ERGA OMNES) - Entry into free circulation (restriction) (12-03-2016 - 30-06-2016) - Import/export allowed after control - Third country duty (01-07-2000 - ) : 9.40 % + 18.30 EUR / 100 kg GSP (R 12/978) - General arrangements (SPGL) - Tariff preference (01-01-2015 - ) : 5.90 % + 18.30 EUR / 100 kg All third countries (ALLTC) Export refund (ingredients - information) (01-102010 - )
3 -
-
CD672 TM547 Y 800 Y 936
- CD672 - Y 800 - Y 936
- CD672 - Y 800 - Y 936
-
21
1 190531
190532
190540
190590
2 ERGA OMNES (ERGA OMNES) - Entry into free circulation (restriction) (12-03-2017 - 30-06-2016) - Import/export allowed after control - Third country duty (01-01-2005 - ) : 9.00 % + EA(1) MAX 24.20 % +ADSZ(1) GSP (R 12/978) - General arrangements (SPGL) - Tariff preference (01-01-2015 - ) : 5.50 % + EA(1) MAX 24.20 % +ADSZ(1 All third countries (ALLTC) - Export refund (ingredients - information) (01-102010 - ) ERGA OMNES (ERGA OMNES) - Veterinary control (01-07-2015 - ) - Entry into free circulation (restriction) (12-03-2018 - 30-06-2016) - Import/export allowed after control - Third country duty (01-01-2005 - ) : (01-01-2004 - ) : 9.00 % + EA(1) MAX 20.70 % +ADFM(1) GSP (R 12/978) - General arrangements (SPGL) - Tariff preference (01-01-2015 - ) : 5.50 % + EA(1) MAX 20.70 % +ADFM(1) All third countries (ALLTC) - Export refund (ingredients - information) (01-102010 - ) ERGA OMNES (ERGA OMNES) - Entry into free circulation (restriction) (12-03-2014 - 30-06-2016) - Import/export allowed after control - Third country duty (01-07-2000 - ) : 9.70 % + EA(1) GSP (R 12/978) - General arrangements (SPGL) - Tariff preference (01-01-2015 - ) : 6.20 % + EA(1) All third countries (ALLTC) - Export refund (ingredients - information) (01-102010 - ) ERGA OMNES (ERGA OMNES) - Entry into free circulation (restriction) (12-03-2014 - 30-06-2016) - Import/export allowed after control - Third country duty (01-01-2005 - ) : 3.80 % + 15.90 EUR / 100 kg
3 - CD672 - Y 800 - Y 936
-
(CD624) (CD686) CD672 Y 800 Y 936
- CD672 - Y 800 - Y 936
- CD672 - Y 800 - Y 936
22
1
2 - Non preferential tariff quota (01-07-2015 - 30-06- 2016) : 40.00 % (Order number : 090054) GSP (R 12/978) - General arrangements (SPGL) - Tariff preference (01-01-2015 - ) : 0 % + 15.90 EUR / 100 kg All third countries (ALLTC) Export refund (ingredients - information) (01-102010 - )
3
-
TM547
Application of Article 7.3 of Regulation (EC) No 978/2012 (OJ L 303).
-
TN084
Products consigned from Japan shall be accompanied by a Common Entry Document (CED) or a Common Veterinary Entry Document (CVED) according to Commission Implementing Regulation (EU) 2016/6 (OJ L 3).
-
CD624
Import of the products of animal origin is subject to the presentation of a CVED in accordance with the conditions laid down in Regulation (EC) No 136/2004 (OJ L21)
-
CD626
Import of the products of animal origin can derogate from the controls according to Article 6 of Commission Decision 2007/275/EC
-
CD672
The import of foodstuffs containing or consisting of betel leaves (‘Piper betle’) consigned from Bangladesh is prohibited.
-
CD686
Personal consignments, entering the Union from third countries, of products of animal origin for personal human consumption and for the feeding of pets as listed in Article No 2 of Regulation (EC) 206/2009 points 1) and 2) shall not be subjected to veterinary checks.
-
TN084
Products consigned from Japan shall be accompanied by a Common Entry Document (CED) or a Common Veterinary Entry Document (CVED) according to Commission Implementing Regulation (EU) 2016/6 (OJ L 3).
-
TN701
According to the Council Regulation (EU) No 692/2014 (OJ L183, p. 9) it shall be prohibited to import into European Union goods originating in Crimea or Sevastopol.
23
Y1
Other conditions Y 800
Import/export allowed after control
Y2
Other conditions Y 936
Import/export allowed after control
Y3
Other conditions
Import/export not allowed after control
Additional information/Documents produced/Certificates and authorisations - Y800 Goods not consigned from Bangladesh - Y936 Goods not covered by the provisions of the Commission Implementing Decision 2014/88/UE (OJ L 45)14
b.
Persyaratan mutu, label dan kemasan komoditas kelapa dan produk olahannya di Perancis
Peraturan pelabelan di Perancis tergolong ketat diantara negara-negara Eropa lainnya : The French regulations implementing EU regulations 1935/2004 (EC), 2023/2006 (EC) and 450/2009 (EC) for packaging materials in contact with food products. Peraturan label ini harus mengikuti Code de la Consommation yang ditetapkan oleh Pemerintah Perancis, diantara seperti kewajiban untuk menyertakan informasi produk dalam bahasa Perancis. Namun pemberian informasi pada label dilarang menimbulkan kebingungan bagi konsumen seperti “peanut butter” harus dilabeli “pâte d’arachide” (paste of peanuts) dan tidak dapat “beurre d’arachide” (butter of peanuts). Peraturan labelisasi lainnya adalah sebagai berikut : -
The product name, net quantity (in metric units), date of minimum shelf life (DLC) for perishable products or the date of optimal usage (DLUO) for non-perishable products, and the name and address or EU identification number of the importer must be in the same area of the label.
-
For non-perishable products, the DLUO must appear on the label using the words, “A consommer de préférence avant fin” (best consumed before) (day, month, year). For perishable products, the DLC must appear on the label using the words, “A consommer avant” (to be consumed before) (day, month, year). However, for extremely perishable products, the DLC must appear on the label as “A consommer jusqu’au,” (to be consumed
14
Uni Eropa. Taxation and Customs http://ec.europa.eu/taxation_customs/dds2/taric/taric_consultation.jsp?Lang=en
Union.
24
until) (day, month, year) or “A consommer jusqu’{ la date figurant” (to be consumed no later than) (day, month, year). -
Products that are exempt from indicating the DLC or DLUO include : fresh fruits and vegetables, wines and spirits, alcoholic beverages with an alcoholic content equal to or greater than 10.5 percent by volume, vinegars, sugar, confectionery items, and live shellfish intended for raw consumption.
-
The name and address of the manufacturer, packer or vendor within the EU must be provided. If packed by a third party in France, the code of the packing establishment must be listed, preceded by the name “emb” for “emballeur” (packager).
-
Ingredients, including herbs and spices, must be listed in descending order of their quantity in the product at the time of manufacturing or processing. The list of ingredients should be preceded by the word, “ingredients.” When ingredients are included in the name of the product, their weight, as a percentage of total net products, must be included in the ingredients list (see QUID section below).
-
Additives and preservatives must be included on the label of all food products, either by specific group name or by “E” number. Certain substances, such as herbs, spices, and aromatics, must be listed on the ingredients list; if their names are used in the name of the product, and the percentage must be stated. Flavorings are considered additives and should be noted as “arôme de” followed by the name of the flavor.
-
The country of origin must be indicated in letters not less than 4 millimeters in height on all product cases (packing labels, etc.).
-
The alcoholic content must be indicated on the label of all beverages with an alcoholic content greater than 1.2 percent, by volume.
-
For prepackaged food products, for traceability reasons, the manufacturer’s lot number must be listed on the packaging or on the commercial documents accompanying the product and should be preceded by the letter “L” or “Lot”.
-
Maximum storage temperature should be specified for frozen foods. If appropriate, the word “SURGELE” (quick frozen) should be in a highly visible place in capital letters on the label.
-
For canned foods packed in liquid, in addition to the net product weight, the drained weight in metric units must also be included on the label. The
25
net weight of the product must be given along with the drained weight if the liquid in the package is used in the preparation of the product. These weights must appear in grams. -
The net weight, product weight or the drained weight in metric units must be provided on the label. Few French buyers are familiar with U.S. weights and measures, thus metric weights and measures should always be used in commercial transactions.
-
The word, “butter” or “cream” may not be used on the label of certain foodstuffs, unless the only fat used is butter fat. Concentrated butter may be used instead of butter and the word “butter” may be used on the label provided the fatty acid composition of the concentrated butter has not been altered by any treatment, in particular by hydrogenation. Hydrogenated butter is considered to be a food fat and not butter. If concentrated butter is used in the product, the words “pure”, “fine”, “extra”, “fresh”, etc., in combination with the word “butter” cannot be used.
-
In certain foodstuffs, the word “milk” or “milk products” may only be used if certain minimum quantities of milk solids are present in the product.
-
Individual portions of beef under 3 kilograms are not accepted for import into France.
-
A veterinary stamp or sanitary certificate is mandatory on products of animal origin (meat and meat products, milk and milk products, eggs and egg product, fish and seafood and products) with the EU-27 approval number of the processing plant.
-
Instruction for use or conservation (or advice on preparation of a food product) is mandatory only when necessary, and should be clearly indicated and visible on the label to allow the appropriate use of the product, such as “a conserver dans un endroit sec”: “to be kept in a dry place”15
Untuk lebih lanjut dapat membaca : EU-27 GAIN Report E700048 untuk the European Union’s harmonized legislation. EU-27 GAIN Report E700048 untuk EU Labeling requirements. 15
The United States Department of Agriculture (USDA). France : Food and Agricultural Import Regulations and Standards. FAIRS Country Report, April 2013, http://www.usdafrance.fr/media/Food%20and%20Agricultural%20Import%20Regulations%20and%20Standa rds%20-%20Narrative_Paris_France_4-19-2013.pdf
26
2.4 Saluran distribusi makanan ringan di Perancis Makanan ringan di Perancis dipasarkan melalui berbagai media diantaranya supermarket-supermaket, pasar grosir, toko-toko penjual bahan makanan dan juga internet. Pada periode 2011 – 2016 diprediksi saluran penjualan makanan ringan di Perancis tidak jauh berbeda dengan periode 2006 – 2011 sebagaimana tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 : Saluran distribusi makanan ringan di Perancis Tahun 2006 - 2011 Store Format/Type
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Store-based retailing
99.7
99.7
99.7
99.7
99.5
99.5
(Store-based retailing) Grocery retailers
99.0
99.1
99.3
99.3
98.7
98.8
(Store-based retailing / Grocery retailers) Supermarkets/hypermarkets
75.7
75.8
76.0
76.3
76.1
76.2
(Store-based retailing / Grocery retailers) Discounters
18.3
18.2
18.2
18.2
18.1
18.0
(Store-based retailing / Grocery retailers) Small grocery retailers
4.0
4.1
4.2
4.0
3.7
3.8
(Store-based retailing / Grocery retailers / Small grocery retailers) Convenience stores
0.7
0.9
1.0
0.9
0.9
1.0
(Store-based retailing / Grocery retailer / Small grocery retailerss) Independent small grocers
2.6
2.5
2.4
2.3
2.0
2.0
(Store-based retailing / Grocery retailers / Small grocery retailers) Forecourt retailers
0.7
0.7
0.8
0.8
0.8
0.8
(Store-based retailing / Grocery retailers) Other grocery retailers
1.0
1.0
1.0
0.8
0.8
0.8
(Store-based retailing) Non-grocery retailers
0.8
0.7
0.5
0.4
0.8
0.7
27
Store Format/Type
2006
2007
2008
2009
2010
2011
(Store-based retailing / Non-grocery retailers) Health and beauty retailers
-
-
-
-
-
-
(Store-based retailing / Non-grocery retailers) Other non-grocery retailers
0.8
0.7
0.5
0.4
0.8
0.7
Non-store retailing
0.3
0.3
0.3
0.3
0.5
0.5
(Non-store retailing) Vending
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
-
-
-
-
-
-
0.1
0.1
0.1
0.1
0.3
0.3
-
-
-
-
-
-
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
(Non-store retailing) Homeshopping (Non-store retailing ) Internet retailing (Non-store retailing) Direct selling Total
Sumber : Euromonitor, 201216
2.5 Tantangan dan Hambatan Indonesia memiliki potensi untuk bersaing sebagai negara pemasok namun potensi tersebut masih perlu ditingkatkan dikarenakan Indonesia tidak termasuk dalam kelompok dua puluh lima besar pada kelompok produk yang menjadi pembahasan market brief ini. Bahkan beberapa kelompok produk, Indonesia tidak menjadi negara pemasok seperti HS 190540, HS 190520, HS 190510 (lihat tabel 5 diatas). Negara ASEAN yang mampu masuk dalam sepuluh besar negara pemasok hanya Vietnam untuk kelompok produk HS 190590, Bread, Pastry, Cakes, Biscuits And Similar Baked Products, Nesoi, And Puddings, Whether Or Not Containing Chocolate, Fruit, Nuts Or Confectionary. Dengan angka perdagangan sebesar 9 584 798 dolar USA pada tahun 2015, Vietnam mampu menempati urutan ke sembilan sebagai negara pemasok HS 190590.
16
International Markets Bureau. Consumer Trends Sweet and Savoury Snacks in France. Market Indicator Report, December 2012, http://www5.agr.gc.ca/resources/prod/InternetInternet/MISB-DGSIM/ATS-SEA/PDF/6325-eng.pdf
28
Kemasan makanan ringan akan menjadi tantang tersendiri bagi Indonesia terkait dengan posisi geografisnya yang jauh dari Perancis. Tantangan ini berasal dari kemasan makanan ringan yang banyak mengandung gelembung udara, terutama untuk chips sehingga pengirimannya akan membutuhkan banyak tempat. Hal ini tentunya dapat berpengaruh pada besarnya biaya pengiriman.
29
III. STRATEGI PASAR 3.1 Peluang pasar a.
Perilaku konsumen
Peluang pasar untuk makanan ringan didukung oleh perilaku konsumen dalam menerapkan pola makan yakni waktu kudapan (goûter) pagi pada pukul 10.00 CET, waktu kudapan sore pukul 16.00 hingga pukul 17.00 CET dan makan malam yang di mulai antara pukul 19.00 – 20.00 CET. Kebiasaan untuk makan snack mencapai 99% bagi anak usia 3-10 tahun, 84% untuk anak usia 11 – 14 tahun dan 66% bagi orang dewasa.17 Pada waktu kudapan pagi dan sore, masyarakat Perancis lebih banyak mengkonsumsi makanan ringan dengan citarasa manis. Sedangkan untuk makan malam, makanan ringan yang banyak dikonsumsi adalah snack dengan citarasa asin. Kudapan pagi dan sore diharapkan dapat memberikan rasa kenyang sementara dan menambah energi. Makanan ringan dikonsumsi sebagai aperitif untuk makanan malam. Fokus pada aktivitas disiang hari, makan malam menjadi ajang yang penting bagi keluarga Perancis, terutama untuk berdiskusi antar anggota keluarga. Anak – anak menjadi konsumen utama untuk makanan ringan di Perancis. Ketika pulang dari sekolah, orang tua akan memberikan makanan ringan kepada anak-anak, selain untuk memberikan energi kepada anakanak selepas belajar, snack ini juga menjadi bentuk « kompensasi » bagi anak-anak atas perilaku baik mereka di sekolah, bahkan snack sudah menjadi hal yang wajib bagi anak-anak. Pemberian snack kepada anak-anak sepulang sekolah juga disarankan oleh ahli gizi, namun demikian, snack tersebut hanya boleh mengandung 15% nutrisi harian. Snack yang diberikan tidak boleh terlalu berlemak dan terlalu 17
The ma vision. Le goûter : nouvel instant de consommation à part entire. http://www.themavision.fr/jcms/rw_393812/le-gouter-nouvel-instant-de-consommation-apart-entiere
30
manis, untuk itu kue-kue basah dan pastry tidak disarankan untuk snack namun untuk sarapan karena 18 mengandung 25% nutrisi harian. 34% anak-anak dan remaja kurang dari 18 tahun menyatakan bahwa kudapan jam 4 sore merupakan waktu terfavorit mereka dibandingkan dengan jam makan lainnya. Jam 4 sore juga menjadi waktu pelepas lelah, oleh karenanya 42% anak-anak kurang dari 10 tahun menunggu waktu kudapan sore dengan tidak sabar. Snack yang diberikan kepada anak-anak tidak hanya makanan ringan khusus anak-anak, 95% orang tua berbagi snack mereka dengan anakanak, 65% anak-anak menyatakan tertarik dengan snack orang tua mereka dan 50% orang tua berhasil untuk menyakinkan anak-anak agar makan snack yang sama dengan mereka.19
b.
Mie instan : sebagai makanan ringan
Berdasarkan survei dilapangan, kami menemukan orang tua yang memberikan kemasan indomie kepada anak-anak mereka. Indomie tersebut tidak dimasak melainkan dimakan langsung setelah bumbunya ditaburkan. Orang tua anak tersebut menceritakan bahwa anak-anaknya menyukai indomie sebagai makanan ringan. Dia memberikan indomie sebagai snack atas permintaan anaknya setelah mereka makan indomie dari teman-teman sekolahnya. Anak-anak tersebut tidak sakit perut setelah makan indomie yang tidak dimasak terlebih dahulu, bahkan anak-anak tersebut lebih « kalem » karena kenyang lebih lama hingga menunggu jam makan malam tiba. Pilihan orang tua jatuh pada indomie, karena ada label « halalnya ». Survei kami dilapangan juga menemukan para remaja yang melakukan hal serupa, memakan mie instan tanpa dimasak terlebih dahulu bahkan mereka 18
Notre famille, enfant. Il est 4 heures ! Le goûter, un repas essential. http://www.enfant.com/votre-enfant-5-11ans/alimentation/Le-gouter-un-repas-essentiel.html
19
L’Echo Republicain. Le goûter, le repas préféré des enfants. http://www.lechorepublicain.fr/eure-et-loir/mag/art-de-vivre/pratique-conso/2015/09/10/legouter-le-repas-prefere-des-enfants_11578977.html
31
tidak tahu jika mie instan tersebut sebenarnya untuk dimasak. Mereka telah menjadikan mie instan sebagai snack semenjak mereka duduk dibangku sekolah dasar. Fenomena ini dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk memasarkan snack jenis ini seperti mie kremes dll.
3.2 Strategi Strategi penjualan snack di Perancis dapat juga dilakukan dengan mengadopsi strategi berikut ini : a.
Beradasarkan neraca perdagangan diatas (tabel 4), kebutuhan Perancis HS 190520 cukup tinggi sedangkan Indonesia belum menjadi salah satu eksportir untuk kelompok produk ini. Strategi juga dapat difokuskan untuk kelompok produk yang defisit neracanya cukup tinggi. Termasuk didalamnya HS 2008 untuk buah-buahan kering mengingat Indonesia memiliki kekayaan hayati untuk jenis buah-buahan.
32
b.
Mengembangkan jaringan distribusi, artinya dengan lebih menguasai saluran distribusi (perhatikan tabel 6).
c.
Menjual makanan yang bersifat organik dan alami, karena masyarakat Perancis sangat memperhatikan kesehatan.
d.
Memperhatikan target penjualan, berdasarkan peluang diatas makanan ringan untuk kudapan sore akan lebih memiliki peluang, dengan demikian kandungan nutrisi harus dipertimbangkan untuk snack yang akan dipasarkan. Kandungan nutrisi tersebut wajib dicantumkan pada kemasan.
e.
Memperhatikan kemasan agar dapat dengan mudah menarik konsumen.
f.
Mengikuti trend. Dalam hal ini perlu diketahui jenis-jenis snack yang banyak disukai oleh masayarakat Perancis. Perhatikan tabel 7 : Tabel 7 : Trend makanan ringan di Perancis berdasarkan angka penjualan dan prediksi Tahun 2012 - 2016
Categories
Historic/Forecast* Retail Value Sales (US$ millions) 2012
2013
2014
2015
2016
1,789.2
1,824.9
1,846.8
1,858.7
1,871.0
Chips/crisps
515.1
537.4
552.4
563.3
575.4
Extruded snacks
420.2
424.8
426.7
427.0
427.2
Fruit snacks
173.0
174.9
176.0
175.3
173.7
Nuts
502.7
509.0
512.0
512.5
513.7
Popcorn
25.4
25.6
25.9
26.3
26.6
Pretzels
44.0
43.6
43.4
43.4
43.3
Tortilla/corn chips
76.6
77.4
78.0
78.5
79.1
Other sweet and savoury snacks
32.1
32.3
32.4
32.2
32.0
Sweet and Savoury Snacks
Source : Euromonitor International, 2012. *Constant Prices **Fixed 2012 Exchange Rates
33
IV. INFORMASI PENTING
a.
Informasi Perwakilan Perancis di Indonesia
KEDUTAAN BESAR PERANCIS UNTUK INDONESIA DAN TIMOR TIMUR / FRENCH EMBASSY Menara BCA – 40th floor Jl. M. H. Thamrin n°1 Jakarta Pusat 10310 Tel. : (62-21) 23 55 76 00 Faks : (62-21) 23 55 76 02 Surel :
[email protected] [email protected] Web. : http://www.ambafrance-id.org/ KONSULAT JENDERAL DENPASAR (BALI DAN LOMBOK) Jl. Mertasari Gg. II No. 08, Sanur Tel. : +62 361 285 485 Faks : +62 361 286 406 Surel :
[email protected] BAGIAN EKONOMI World Trade Center, Lt. 11 Jalan Jend Sudirman, n° 31 JAKARTA 12 920 Tel : (021) 570 16 68 Faks : (021) 570 04 78 Surel :
[email protected] Web : www.missioneco.org/indonesie KAMAR DAGANG PRANCIS-INDONESIA (IFCCI) Chase Plaza, Lt. 14 Jalan Jenderal Sudirman, n°21 JAKARTA 12910 Tel : (62 21) 520 82 61 Faks : (62 21) 520 82 71 Surel :
[email protected] Web : www.ifcci.com
34
b. Informasi Perwakilan Indonesia di Perancis KBRI UNTUK PERANCIS DAN KEPANGERANAN ANDORA 47-49 rue Cortambert 75116 Paris, France Tel : (33-1) 4503-0760 Faks : (33-1) 4504-5032, 4072-7063 Surel :
[email protected] Web : http://paris.kemlu.go.id atau www.amb-indonesie.fr KONSULAT JENDERAL / KJRI MARSEILLE 25 Bd Carmagnole 13008, Marseille, France Tel. : + 33 491 230 160 Faks : +33 491 714 032 Surel :
[email protected] Web : www.deplu.go.id/marseille atau www.cons-indonesie.fr INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER (ITPC) 19 Boulevard Eugene Deruelle 69003 Lyon, France Tel : +33 4 78 60 62 78 Faks : +33 4 78 60 63 14 Surel :
[email protected] Web : www.itpclyon.fr c.
Daftar Pameran di Perancis
Le Salon International d l'Alimentation Tempat : PARIS NORD VILLEPINTE – PARIS Waktu : 16 - 20 OCTOBRE 2016 Kategori : Makanan Kontak :
[email protected] +33 (0)1 76 77 13 33 Situs : https://www.sialparis.fr/
35
The Sandwich & Snack Show Tempat : Paris Expo Porte de Versailles Waktu : 14 – 15 maret 2016 Kategori : Makanan Kontak : Reed Expositions France 52-54 quai de Dion Bouton 92800 Puteaux, France
[email protected] www.reedexpo.fr
d. Assosiasi dan Perusahaan Direction Générale de la Concurrence de la Consommation et de la Répression des Fraudes (DGCCRF) Ministere de l’Economie, des Finances et de l’Industrie Teledoc 07159, boulevard Vincent Auriol 75703 Paris Cedex 13 Telp : (+33) 1 44 87 1717 Fax : (+33) 1 44 97 3030 Internet : http://www.economie.gouv.fr/dgccrf The European Snacks Association Rue des Deux Eglises 26 BE - 1000 Brussels Belgium E-mail :
[email protected] Telp : +32 (0) 25 38 20 39 Fax : +32 (0) 22 18 12 13 Site : http://www.esasnacks.eu/who-we-are.php Europe Snacks BP 18 Zi St-Denis-Les-Lucs 85170 SAINT-DENIS-LA-CHEVASSE Tél. : +33 (0)2 51 41 24 97 Fax : +33 (0)2 51 41 24 99 E-mail :
[email protected] Site : http://www.europesnacks.com/ INTERSNACK FRANCE Route de Compiègne 02290 Montigny Lengrain FRANCE http://intersnack.fr/
36
DAFTAR PUSTAKA Caroline Faquet. Les biscuits cherchent de nouveaux consommateurs. http://www.lsa-conso.fr/les-biscuits-cherchent-de-nouveauxconsommateurs,117188 Direction Nationale des Statistiques du Commerce Extérieur – DNSCE France
TV Info. Alimentation : les chips, secrets de fabrication. http://www.francetvinfo.fr/alimentation-les-chips-secrets-defabrication_701673.html
Francetv info. Des biscuits au goûter : un marché énorme et un dilemme pour les parents. https://fr.news.yahoo.com/biscuits-au-go%C3%BBtermarch%C3%A9-%C3%A9norme-dilemme-parents-210243866.html GUÉLAUD, Claire. Cinq raisons de croire { la reprise, selon l’Insee. Le Monde [on line] diunggah 18 Desember 2014 pada situs : http://www.lemonde.fr/economiefrancaise/article/2014/12/18/cinq-raisons-de-croire-a-la-repriseselon-l-insee_4543494_1656968.html#ETOtFxlCLgyeeV30.99 INSEE.
Les freins se desserrent un peu. [on line] situs : http://www.insee.fr/fr/themes/theme.asp?theme=17&sous_theme=3& page=vueensemble.htm
International Markets Bureau. Consumer Trends Sweet and Savoury Snacks in France. Market Indicator Report, December 2012, http://www5.agr.gc.ca/resources/prod/Internet-Internet/MISBDGSIM/ATS-SEA/PDF/6325-eng.pdf Iran Indonesian Radio. Ketidakpastian Ekonomi Eropa di Tahun 2015. [On line] diunggah 5 januari 2015 pada situs : http://indonesian.irib.ir/ranah/equilibrium/item/90425ketidakpastian-ekonomi-eropa-di-tahun-2015 L’Echo
LSA.
Republicain. Le goûter, le repas préféré des enfants. http://www.lechorepublicain.fr/eure-et-loir/mag/art-devivre/pratique-conso/2015/09/10/le-gouter-le-repas-prefere-desenfants_11578977.html La bataille du gouter,143562
goûter.
http://www.lsa-conso.fr/la-bataille-du-
Notre famille, enfant. Il est 4 heures ! Le goûter, un repas essential. http://www.enfant.com/votre-enfant-5-11ans/alimentation/Legouter-un-repas-essentiel.html 37
Nurjannah. Perilaku Produsen Keripik Industri Rumah Tangga Di Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tentang Label Makanan Tahun 2012. Universitas Sumatera Utara, Skripsi, 2013 RTL. Les tendances du goûter des enfants. http://www.rtl.fr/actu/societefaits-divers/les-tendances-du-gouter-des-enfants-7772588120 Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.52.4040 Tanggal 9 Oktober 2006 The ma vision. Le goûter : nouvel instant de consommation à part entire. http://www.themavision.fr/jcms/rw_393812/le-gouter-nouvelinstant-de-consommation-a-part-entiere The United States Department of Agriculture (USDA). France : Food and Agricultural Import Regulations and Standards. FAIRS Country Report, April 2013, http://www.usdafrance.fr/media/Food%20and%20Agricultural%20Import%20Regu lations%20and%20Standards%20-%20Narrative_Paris_France_419-2013.pdf Uni
Eropa. Taxation and Customs Union. http://ec.europa.eu/taxation_customs/dds2/taric/taric_consultation .jsp?Lang=en
Sumber gambar : http://www.tokomesin.com/wp-content/uploads/2015/01/mesinpengemas-makanan-ringan-murah.jpg https://www.monoprix.fr/chips-de-pommes-de-terre-a-l-ancienne-goutnature-lay-s-2077724-p http://www.ilovegenerator.com/i-love-gouter-2026649 https://www.facebook.com/Snack-Sehat-Mie-Kremes-Worty121167164638994/
38