MARKET BRIEF SPICES & HERBS DI PASAR JERMAN
ITPC HAMBURG 2014
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................... 3 I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4 A. Pemilihan Produk ................................................................................................. 4 B. Profil Geografi Jerman ....................................................................................... 11 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN ................................................................... 14 A. Impor Produk Spices dan Herbs di Jerman
..................................................... 14
B. Potensi Pasar Impor Produk Spices dan Herbs di Jerman ................................. 15 C. Regulasi Produk Spices dan Herbs di Jerman .................................................... 17 D. Tarif Bea Masuk ................................................................................................. 22 E. Persyaratan Labeling, Storage, Packaging dan Transport .................................. 23 E.1. Labelling ...................................................................................................... 23 E.2. Storage, Packaging dan Transport .............................................................. 24 F. Saluran Distribusi Produk Spices dan Herbs di Jerman ...................................... 26 G.Hambatan Lainnya .............................................................................................. 28 III. PELUANG DAN STRATEGI .................................................................................. 29 A. Peluang .............................................................................................................. 29 B. Strategi ............................................................................................................... 29 IV. INFORMASI PENTING ......................................................................................... 32 A. Trade Promotion Office Asing di Jerman............................................................. 32 B. Perwakilan Jerman di Indonesia ......................................................................... 32 C. Chamber of Commerce di Jerman ...................................................................... 32 D. Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman ............................................................ 33 E. Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman .......................................................... 33 F. Perwakilan Indonesia di Jerman ......................................................................... 33 G. Daftar Importir Produk Spices dan Herbs di Jerman .......................................... 34
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
2
KATA PENGANTAR Market brief ini ditujukan dalam memenuhi pelaksanaan salah satu tugas dan fungsi Indonesian Trade and Promotion Centre (ITPC) Hamburg, Jerman. Market Brief ini memuat informasi statistik perdagangan, jalur distribusi, trend, peluang dan strategi dan hambatan dalam memasuki pasar Jerman khususnya produk Spices dan Herbs. Market Brief kali ini memberikan informasi dan juga langkah-langkah yang harus ditempuh kepada para pengusaha Indonesia dalam melakukan penetrasi pasar di negara Jerman khususnya produk Spices dan Herbs.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
3
I.
PENDAHULUAN A. Pemilihan Produk Spices atau rempah – rempah merupakan biji kering atau buah dari tanaman, atau dapat juga berarti kulit atau bagian lain dari tanaman, dan biasa digunakan untuk menambah rasa atau warna pada makanan. Berdasarkan data eskpor Indonesia dalam periode 5 tahun terakhir, rempah – rempah utama yang di ekspor ke pasar EU adalah lada, pala dan bunga pala, kayu manis, vanili dan cengkeh, baik utuh, dihancurkan atau dihaluskan. Hal ini sejalan dengan data yang dikeluarkan oleh CBI bahwa jenis rempah – rempah utama yang dikonsumsi oleh pasar Eropa adalah lada, paprika, pala, kayu manis dan cengkeh, sementara jenis tumbuhan herbal utama yang dikonsumsi oleh pasar Eropa adalah peterseli, thyme, dan oregano.
Adapun sekilas penjelasan mengenai rempah – rempah dan tumbuhan herbal adalah sebagai berikut: 1. Lada Lada Hitam (Piper nigrum), tanaman yang berasal dari famili Piperaceae, berbentuk buah kering. Peppercorn dan lada bubuk yang merupakan hasil penggilingan biasa disebut lada atau lada hitam (matang atau masih mentah kering), paprika hijau (buah mentah kering), dan lada putih (biji matang kering). Lada dari Indonesia terdiri dari Lada Lampung dari Sumatera dan Lada Putih Muntok
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
4
2. Pala dan Bunga Pala Pala dihasilkan oleh beberapa spesies pohon dalam genus Myristica. Salah satu spesies yang paling dominan
berasal
asli
dari
Kepulauan
Banda,
Indonesia. Pohon pala menghasilkan dua rempah – rempah utama, yakni Pala dan Bunga Pala. Pala merupakan biji dari pohon, sementara bunga pala merupaka penutup “renda” kering kemerahan yang menutupi biji tersebut.
3. Kayu Manis Kayu manis merupakan jenis rempah yang berasal dari kulit pohon dari genus Cinnamomum. Pohon ini berasal dari Sri Langka, namun berkembang luas di wilayah Asia Tenggara. Kayu manis dipanen dengan cara memotong tunas baru dari pohon kemudian dijemur
dibawah
matahari.
Dalam
proses
penjemuran ini, kulit secara alami akan menjadi seperti duri atau tongkat. Setelah menjadi kering, kemudian kayu manis yang telah berbentuk duri atau tongkat ini kemudian dipotong dan dikemas sesuai ukuran. Adapun beberapa jenis kayu manis utama yang dijual oleh beberapa negara di Asia adalah sebagai berikut: - Cinnamomumverum (True Cinnamon), kayu manis dari Sri Lanka atau kayu manis Ceylon. Jenis kayu manis ini biasanya dijual dengan bentuk seperti duri dan memiliki ciri khas berbau manis, berwarna cokelat muda, tipis dan bertekstur rapuh sehingga mudah hancur. - Cinnamomumburmannii (Korintje), kayu manis yang berasal dari Indonesia. ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
5
- Cinnamomumloureiroi ataukayu manis Saigon, berasal dari Vietnam. - Cinnamomumaromaticum (Cassia), kayu manis dari China. Jenis kayu manis ini dapat ditemukan dalam berbagai bentuk dan umumnya dijual dalam bentuk bubuk kayu manis. 4. Vanili Vanili merupakan bahan penambah rasa yang dihasilkan
dari
spesies
bunga
seperti
Vanilla
Fragrans (Salisbury) Ames, syn. Vanilla planifolia Andrews. Vanili biasanya dikenal sesuai dengan nama asal geografisnya misal, Vanili Indonesia, Vanili Meksiko, Vanili India, Vanili China dan Vanili Uganda.
Vanili terdiri dari empat bentuk pada umumnya, yakni sebagai berikut: a. Buah vanili, terdiri dari satu buah utuh yang mungkin terpisah; b. Vanili potong, terdiri dari beberapa bagian vanili yang sengaja dipotong; c. Vanili dalam jumlah besar, merupakan gabungan dari buah vanili dan potongan vanili; d. Bubuk vanili, diperoleh dari penggilingan buah vanili setelah pengeringan tanpa bahan tambahan. 5. Cengkeh Cengkeh merupakan kuncup bunga kering yang beraroma,
berasal
Syzygiumaromaticum.
dari
famili
Cengkeh
Myrtaceae,
memiliki
rasa
dengan kandungan eugenol yang dominan dan merupakan produk asli dari pulau – pulau di Maluku, Indonesia. Namun selain berasal dari Indonesia, cengkeh juga berasal dari India, Madagaskar, Zanzibar, Pakistan dan Sri Langka. ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
6
6. Peterseli Peterseli merupakan spesies Petroselinum yang berasal dari famili Apiaceae. Peterseli merupakan salah
satu
tanaman
herbal
yang
biasa
juga
digunakan sebagai salah satu bahan kuliner di Eropa. Peterseli berasal dari wilayah Mediterania pusat (Italia selatan, Aljazair dan Tunisia), dinaturalisasi di wilayah lain di Eropa dan umumnya dibudidayakan sebagai tumbuhan herbal, rempah – rempah maupun sayuran. 7. Thyme Thyme atau Thymus merupakan salah satu tanaman herbal yang terdiri dari 350 jenis spesies. Biasanya, thyme digunakan sebagai teh dan berkhasiat untuk membantu
pencernaan
dan
mengatasi
gejala
demam. Tanaman ini biasanya ditanam di Eropa, Afrika Utara dan Asia 8. Oregano Oregano merupakan sebuah tanaman herbal yang biasa ditanam di kawasan Mediterania, Asia Tengah dan Selatan. Tanaman ini biasanya digunakan sebagai salah bahan kuliner untuk pizza dan spaghetti.
Adapun keterangan nomor HS untuk komoditi yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
7
Daftar Kode HS Komoditi Rempah – rempah KETERANGAN KOMODITAS Lada dari Genus Piper (Hitam dan Putih), non bubuk atau utuh
KODE HS 090411
Pala
090811
Bunga Pala (Mace)
090820
Kayu Manis(CinnamomumzeylanicumBlume)
090611
&Bunga pohon-kayu manis, non bubuk atau utuh Kayumanis dan Bunga pohon-kayumanis, bubuk atau utuh
090620
Biji Vanili
090500
Cengkeh (Buah utuh, Kuncup dan Batang)
090700
Lada dari Genus Piper (Hitam dan Putih), bubuk atau utuh Kayumanis dan Bunga pohon-kayumanis, non bubuk atau utuh
090412
090620
Sumber : Exporthelp EU
Indonesia merupakan salah satu negara produsen terbesar untuk produk spices (rempah-rempah) dan
herbs (tumbuhan herbal). Sementara itu, Jerman
merupakan salah satu negara konsumen terbesar untuk kedua komoditi yang telah disebutkan di atas. Berdasarkan data dari Trademap, Jerman merupakan importir kedua terbesar setelah Amerika Serikat untuk komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal. Nilai impor Jerman untuk rempah – rempah mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini. Trend pertumbuhan impor rempah – rempah dan tumbuhan herbal oleh Jerman pada periode tahun 2008 – 2012 adalah sebesar 11,15% per tahun dan terus mengalami peningkatan.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
8
Nilai Impor komoditi Spices dan Herbs per Negara Tahun 2008 – 2012
Importing value (US Dollar thousand) No
Countries All Countries
2008
2009
2010
2011
2012
Trend % Growth % Share % (08-12) (11-12) (2012)
4.817.209
4.543.856
5.864.062
7.145.750
6.868.707
12,33
-3,88
100
1 United States of America 2 Germany
763.047
679.093
836.473
1.082.972
1.141.995
13,58
5,45
16,63
330.335
293.076
374.249
446.646
454.003
11,15
1,65
6,61
3 Japan 4 Viet Nam
265.893
225.951
273.873
345.787
313.827
7,86
-9,24
4,57
196.051
31.569
81.346
74.847
307.059
19,25
310,25
4,47
5 Netherlands 6 United Kingdom
185.988
170.836
231.410
330.482
299.203
17,48
-9,46
4,36
171.312
180.652
226.835
273.550
268.818
14,07
-1,73
3,91
2.904.583
2.962.679
3.839.876
4.591.466
4.083.802
11,85
-11,06
59,46
OTHER COUNTRIES
Sumber: ITC Trademap
Nilai impor komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal oleh Jerman berpotensi mengalami peningkatan. Hal ini didukung oleh adanya trend peningkatan permintaan akan peningkatan kualitas makanan. Masyarakat Eropa kini lebih peduli terhadap kualitas dari makanan yang disajikan dibanding harga yang terjangkau. Gaya hidup sehat yang telah diaplikasikan oleh masyarakat Eropa kini secara tidak langsung telah mempengaruhi pola konsumsi mereka. Sebagai contoh, demi mendukung gaya hidup sehat, beberapa jenis rempah – rempah dan tumbuhan herbal kini telah menggantikan posisi gula dan garam, demikian juga perasa buatan. Selain itu, teh herbal juga saat ini menjadi cukup populer di kalangan masyarakat Eropa. Sehingga, perubahan pola konsumsi ini mempengaruhi industri makanan untuk menyediakan makanan dengan kandungan rempah – rempah tertentu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan permintaan impor Jerman akan rempah – rempah dan tumbuhan herbal. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengekspor rempah – rempah dan tumbuhan herbal ke Jerman dalam jumlah yang cukup besar. Berdasarkan data ITC Trademap, pada tahun 2012, ekspor Indonesia ke Jerman untuk grup komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal mencapai 64,5 juta US Dollar, dengan trend sebesar 25,15% per tahun pada periode tahun 2008 – 2012. ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
9
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah – rempah dan tumbuhan herbal terbesar di dunia. Berdasarkan data CBI, pada tahun 2011, Indonesia merupakan produsen kedua terbesar setelah Guatemala, untuk grup komoditi „pala, bunga pala dan kapulaga‟. Namun untuk komoditi kayu manis, Indonesia merupakan produsen terbesar di dunia pada tahun 2011 dimana saat itu produksi kayu manis mencapai 93 ribu ton. Untuk komoditi cengkeh, Indonesia masih merupakan produsen yang dominan dengan produksi cengkeh pada tahun 2011 mencapai 75 ribu ton. Dengan kondisi ini, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan ekspor komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal ke pasar Eropa mengingat adanya trend peningkatan permintaan rempah – rempah dan tumbuhan herbal dari Eropa. Produsen Spices Terbesar di Dunia, dalam satuan 1.000 ton, 2011
Perkembangan ekspor Indonesia untuk Spices ke dunia Eropa selama periode 2008 hingga 2012 mengalami fluktuasi khhususnya untuk produk nutmeg, cinnamon, cloves dan tumeric dengan ilustrasi sebagai berikut: ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
10
Perkembangan Ekspor Spices Indonesia ke Dunia dan Eropa, dalam 1000 ton, 2008-2012
B. Profil Geografi Jerman
tergolong negara
industri paling berprestasi dan
paling maju
perkembangannya, dan merupakan perekonomian nasional terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Jepang dan Cina. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 82 juta jiwa, Jerman juga merupakan pasaran terbesardi Uni Eropa (UE). Perekonomian nasional Jerman terpusatkan pada barang dan jasa yang diproduksi oleh industri. Terutama hasil produksi industri konstruksi mesin dan industri otomotif serta produk-produk kimia dari Jerman dihargai baik di dunia internasional. Dengan volume ekspor sebesar 1.121 miliar dolar AS pada tahun 2009, sebanding dengan sepertiga dari penghasilan nasional bruto, Jerman adalah negara pengekspor barang terbesar kedua di dunia sesudah Cina (1.202 miliar dolar AS), setelah dari tahun 2003 hingga 2008 enam kali berturut-turut Jerman mendapat sebutan "juara dunia ekspor". Andil Jerman dalam seluruh perdagangan global mencapai sekitar sembilan persen.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
11
Karena orientasi Jerman yang tinggi kepada ekspor, keterpautannya dengan perekonomian
dunia
sangat
erat.
Hal
yang
membedakannya
dengan
kebanyakan negara lain, Jerman punya kepentingan akan pasar terbuka. Mitramitra perdagangan terpenting ialah Perancis, Belanda, Amerika Serikat dan Inggris. Pada tahun 2012 nilai ekspor Jerman sebesar 1.416 milliar dollar dan impor sebesar 1.176 milliar dollar memperlihatkan surplus neraca perdagangan. Nilai ekspor Jerman ke Amerika Serikat sebesar 112 milliar dollar, Prancis sebesar 134 milliar dollar, Belanda 91 millyar dollar dan Inggris 89 milliar dollar menjadikan keempat negara tersebut merupakan mitra terpenting bagi negara Jerman. Setelah Uni Eropa diperluas ke arah timur (2004 dan 2007), di samping perdagangan dengan negara anggota UE "lama", dapat dicatat peningkatan dalam volume perdagangan dengan negara-negara anggota UE di Eropa Timur. Ekspor Jerman ke negara Uni Eropa mencapai 63 persen dari volume ekspor seluruhnya. Yang meningkat terus artinya juga ialah hubungan dagang dan ekonomi dengan negara-negara Asia. Sementara ini Asia telah menjadi pasaran terpenting kedua untuk penjualan barang produksi Jerman. Pada tahun 2009, 14 persen dari ekspor Jerman ditujukan ke kawasan tersebut. Dalam hubungan dagang itu Cina adalah partner terpenting. Di samping itu sejak tahun 1999 Jerman juga berperan sebagai investor Eropa terbesar bagi Cina. Sekitar 2.500 perusahaan Jerman berkegiatan di negara itu sebagai investor. Jerman adalah negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, PDB terbesar keempat dunia, dan pendapatan nasional bruto terbesar kelima dunia tahun 2008. Sejak era industrialisasi dan kapitalisme industri,negara ini berhasil menjadi motor, inovator, dan pengglobal ekonomi. Jerman adalah eksportir terbesar ketiga dunia pada tahun 2011 dengan nilai 1,409 triliun dolar AS (negara Zona Euro termasuk). Ekspor sendiri berkontribusi terhadap sepertiga keluaran negara ini.Sektor jasa berkontribusi 70% terhadap PDB, industri 29,1%, dan pertanian 0,9%. Kebanyakan produk negara ini adalah produk teknik seperti
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
12
mobil, mesin, logam, dan bahan kimia. Jerman juga merupakan produsen turbin angin dan teknologi tenaga surya utama dunia. Pameran perdagangan terbesar di dunia diadakan di beberapa kota Jerman seperti Hanover, Frankfurt,Koln dan Berlin. Kombinasi dari produksi berorientasi jasa, penggelontoran dana untuk riset, hubungan kuat antara industri dan akademisi, dan hubungan internasional berkontribusi terhadap ekonomi Negara Jerman.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
13
II.
POTENSI PASAR NEGARA JERMAN A. Impor Produk Spices dan Herbs di Dunia Nilai ekspor komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal di dunia dalam kurun waktu 5 tahun sejak tahun 2008 hingga 2012 berfluktuasi namun cenderung mengalami peningkatan dengan trend sebesar 11,16 % per tahun (Tabel 2.1). Pada tahun 2012 total nilai ekspor seluruh negara mencapai 6,8 Milyar US Dollar atau mengalami penurunan sebesar 6,35 % dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2011 yang mencapai 7,3 Milyar US Dollar. Ekspor Grup Komoditi Rempah – rempah dan Tumbuhan Herbal Tahun 2008 – 2012 Exported value (US Dollar thousand) No
Countries All Countries
2008
2009
2010
2011
2012
Trend % Growth % Share % (08-12) (11-12) (2012)
5.026.750 4.705.570 5.807.776 7.310.323 6.845.766
11,16
-6,35
100
1 India 2 Viet Nam
792.930
702.262
924.395 1.406.389 1.391.555
19,95
-1,05 20,33
563.832
391.631
484.857
806.892
686.383
11,81
-14,93 10,03
3 China 4 Indonesia
342.451
616.596
771.026
875.312
667.587
18,36
-23,73
9,75
209.259
251.628
423.289
456.694
656.326
33,41
43,71
9,59
5 Netherlands OTHER COUNTRIES
294.830
220.936
237.951
333.891
359.105
8,41
7,55
5,25
2.602.044 2.216.539 2.655.367 3.177.856 2.832.426
5,44
-10,87 41,37
Sumber: ITC Trademap
Berdasarkan data ITC Trademap, Indonesia merupakan negara eksportir keempat terbesar di dunia untuk grup komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal. Nilai ekspor Indonesia masih berada dibawah India, Vietnam dan China, namun jika melihat trend ekspor per tahun pada periode tahun 2008 – 2012, Indonesia memiliki trend yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara lainnya, yang mencapai 33,41 % per tahun. Nilai ekspor Indonesia pada tahun 2012 mencapai 656 juta US Dollar atau mengalami pertumbuhan sebesar 43,71 % jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2011 yang mencapai 456 juta US Dollar.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
14
Data – data diatas menunjukkan bahwa meskipun Indonesia bukanlah negara eksportir terbesar untuk grup komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal, namun ekpor Indonesia memiliki peluang untuk terus mengalami peningkatan terutama jika mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar untuk beberapa produk rempah – rempah. B. Potensi Pasar Impor Produk Spices dan Herbs di Jerman Nilai impor komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal oleh Jerman terus mengalami peningkatan dari tahun 2008 hingga 2012. Hal ini didorong oleh perubahan pola konsumsi masyarakat Jerman yang mulai mempedulikan masalah kualitas dan variasi rasa dari makanan. Nilai impor pada tahun 2012 adalah sebesar 454 juta US Dollar atau mengalami peningkatan sebesar 1,65 % jika dibandingkan dengan nilai impor pada tahun sebelumnya yang mencapai 446,6 juta US Dollar. Negara Asal Impor Rempah – rempah dan Tumbuhan oleh Jerman Tahun 2008 – 2012
Imported value (US Dollar thousand) Countries
No
All Countries
2008
2009
2010
2011
2012
Trend % Growth % Share % (08-12) (11-12) (2012)
330.335
293.076
374.249
446.646
454.003
11,15
1,65
100
1 Viet Nam
38.087
41.490
68.185
57.937
77.407
19,15
33,61
17,05
2 Indonesia
29.758
26.041
41.333
52.328
64.461
25,15
23,19
14,20
3 Brazil
56.254
38.962
28.358
33.375
56.010
-1,62
67,82
12,34
4 China 5 Netherlands
31.248
29.079
45.138
68.847
54.227
21,71
-21,24
11,94
44.861
34.606
30.382
43.164
37.303
-1,47
-13,58
8,22
113.291
109.069
141.993
167.952
141.419
9,15
-15,80
31,15
OTHER COUNTRIES
Sumber: ITC Trademap
Impor terbesar komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal oleh Jerman berasal dari Vietnam, Indonesia, Brazil, China dan Belanda, dengan nilai impor terbesar berasal dari Vietnam sebesar 77,4 juta US Dollar pada tahun 2012 atau memiliki share sebesar 17,05 % dari total keseluruhan impor komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal oleh Jerman. ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
15
Indonesia merupakan negara kedua terbesar yang mengekspor komoditi rempah – rempah dan tumbuhan herbal ke Jerman. Nilai impor oleh Jerman dari Indonesia pada tahun 2012 mencapai 64,5 juta US Dollar atau mengalami peningkatan sebesar 23,19 % jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2011 yang mencapai 52,3 juta US Dollar. Namun jika melihat trend pertumbuhan nilai impor asal Indonesia pada periode tahun 2008 – 2012 yang mencapai 25,15 % per tahun, artinya impor oleh Jerman dari Indonesia terus mengalami peningkatan dan memiliki peluang yang baik di masa yang akan datang. Angka trend pertumbuhan ini bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan trend pertumbuhan impor dari Vietnam yang hanya mencapai 19,15% per tahun. Sebagaiu tambahan referensi, Indonesia memegang peran yang penting sebagai negara eksportir Spices dari segi volumen ke negara-negara Eropa dan khusus untuk Jerman menempati posisi kedua setelah Belanda
khususnya
produk Nutmeg, Cinnamon, Cloves dan Tumeric pada tahun 2012. Importir Utama Spices dari Negara-Negara Eropa, dalam % volume, 2012
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
16
C. Regulasi Produk Spices dan Herbs di Jerman Persyaratan Legal Segala jenis produk makanan yang memasuki ke pasar Eropa harus dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa atau negara tujuan ekspor karena hal ini terkait dengan keamanan pangan (food safety). Persyaratan tersebut terdiri atas persyaratan legal dan non – legal. Persyaratan legal atau regulasi yang dimiliki Uni Eropa berfokus pada higienitas makanan dan kemampuan untuk melacak rantai pasok makanan dari produsen (petani) hingga konsumen.Persyaratan legal merupakan syarat minimum yang harus dipenuhi oleh produk pangan untuk dapat dipasarkan di pasar Uni Eropa. Badan legislasi Uni Eropa telah menetapkan basis atau dasar penerapan persyaratan legal untuk Uni Eropa, namun mungkin terdapat perbedaan pada implementasi di tiap negara terkait. Pada tingkat internasional, Codex Alimentarius mengadopsi kode higienitas untuk tanaman aroma rempah – rempah dan kering pada tahun 1995 (Code of Hygienic Practice for Spice and Dried Aromatic Plants) atau CAC/RCP 42-1995. Kode ini mensyaratkan higienitas pada area produksi/panen, pada fasilitas dan disain dari perusahaan, untuk higienitas personal, untuk persyaratan higienitas pada proses dan spesifikasi produk akhir. Seluruh produk yang masuk ke pasar Uni Eropa harus memenuhi persyaratan yang terdapat pada General Food Law (Regulation (EC) 178/2002). Regulasi ini mengatur tentang prinsip standar dan persyaratan dalam undang – undang pangan, serta keterlacakan pangan. Selain itu, EU Directives 1992/2/EC (standar radiasi ionisasi) dan 1999/3/EC (daftar jenis pangan dan bahan – bahan yang terkandung didalamnya yang mungkin teradiasi), menyatakan persyaratan dalam menggunakan radiasi dalam memproduksi rempah – rempah. Pada saat ini, jenis pangan yang diijinkan untuk diradiasi dibawah regulasi Uni Eropa adalah tumbuhan herbal aromatik kering, rempah – rempah dan bumbu dapur.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
17
Untuk eksportir dari Indonesia ada hal yang perlu diperhatikan terkait dengan kandungan aflatoxin. Berdasarkan informasi dari CBI, masalah ini relevan dengan para eksportir lada. Pada tahun 2012, dilakukan audit terhadap eksportir asal Indonesia terkait dengan meningkatnya kekhawatiran akan kandungan aflatoxin pada lada yang diekspor ke pasar Eropa. Namun, hal ini tidak hanya berlaku pada komoditi lada tetapi perlu diperhatikan juga untuk komoditi lainnya untuk dapat memenuhi persyaratan legal yang berlaku di kawasan Uni Eropa. Berikut ini adalah daftar regulasi Uni Eropa terkait dengan produk rempah – rempah: Daftar Regulasi Pangan Uni Eropa untuk Komoditi Rempah – rempah Regulasi Sumber Maximum Residue Regulation (EC) Levels (MRLs) of 396/2005 pesticides in food Regulation (EC) 178/2006 Regulation (EC) 149/2008 Contaminants in Regulation (EC) food 1881/2006
Food contact materials
Food control
Regulation (EC) 1935/2004 Directive 84/500/EEC Directive 2007/42/EEC Directive 2002/72 EC Regulation (EC) 282/2008 Regulation (EC) 372/2007 Directive 78/142/EEC Directive 93/11/EEC Regulation (EC) 1895/2005 Directive 2008/39/EC Regulation (EC) 882/2004 Regulation (EC) 669/2009
Keterangan Regulasi Uni Eropa yang mengatur tingkat maksimum residu pestisida (MRLs) pada produk pangan.
Regulasi Uni Eropa yang mengatur tingkat maksimum untuk kandungan tertentu pada spesifik produk atau grup produk. Regulasi Uni Eropa yang mengatur tentang bahan-bahan yang terkait langsung dengan makanan terkait (misal, kemasan produk), untuk mencegah perubahan pada komposisi makanan dan melindungi kesehatan manusia.
Regulasi yang mengatur bahwa segala produk pangan yang masuk ke pasar Eropa harus melewati proses kontrol sesuai dengan regulasi pangan yang berlaku.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
18
Food labelling
Good manufacturing practice (GMP) for food contact materials
Directive 2000/13/EC Directive 90/496/EC Regulation 1924/2006/EC Directive 2005/26/EC Directive 2007/68/EC Regulation (EC) 2023/2006
Beberapa produk tertentu dimungkinkan untuk melalui proses kontrol yang lebih ketat. Dokumen ini menjelaskan tentang tinjauan tentang regulasi pada persyaratan label makanan yang dapat diaplikasikan pada semua jenis produk pangan. Regulasi ini ditujukan kepada pihak pabrikan dari bahan – bahan yang mungkin memiliki kontak dengan produk pangan (misal, pabrik untuk kemasan pangan).
Hygiene of food (HACCP)
Regulation (EC) 852/2004
Microbiological contamination of food
Regulation (EC) 2073/2005
Irradiation of food
Directive 1999/2/EC Directive 1999/3/EC Decision 2002/840/EC
Regulasi HACCP yang mengatur tentang higienitas produk pangan secara legal mengikat kepada produsen pangan, dan direkomendasikan kepada petani (produksi primer). Regulasi mengenai kriteria mikrobiologi untuk makanan yang mengandung mikro organisme, racun yang terdapat didalamnya dan metabolisme. Persyaratan mengenai irradiasi pangan hanya diijinkan untuk beberapa kasus tertentu.
Organic production and labelling
Regulation (EC) 834/2007 Regulation (EC) 889/2008 Regulation (EC) 1235/2008
Persyaratan yang dikeluarkan oleh EU untuk label dan produksi dari produk pertanian organik yang harus dipenuhi oleh negara asal, untuk dapat dipasarkan ke pasar Eropa dengan label „organik‟.
Sumber: CBI, 2014.
Persyaratan Non Legal Persyaratan non – legal adalah persyaratan lain diluar persyaratan legal yang telah diterapkan oleh suatu negara atau wilayah perdagangan tertentu. Persyaratan non – legal merupakan standar mutu yang ditetapkan oleh industri ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
19
atau perusahaan di suatu negara atau wilayah tertentu. Persyaratan ini tidak wajib untuk dipenuhi oleh eksportir, tergantung kepada pembeli dari produk yang akan di ekspor, apakah pembeli memiliki standar mutu tertentu atau tidak. Beberapa standar terkait produk rempah – rempah yang dipasarkan di pasar Uni Eropa adalah sebagai berikut: Standar Industri Rempah – rempah Standar Keamanan Pangan (Food Safety Standard) British Retail Persyaratan yang Consortium (BRC) mengandung keterangan lebih rinci tentang Good Manufacturing Practices (GMP) dibanding HACCP. International Food Persyaratan yang terhubung Standard (IFS) dengan ISO 9001 namun lebih fokus pada keamanan pangan, higienitas, HACCP, proses di pabrik dan bisnis terkait. ISO 22000 Persyaratan yang lebih spesifik mengenai sistem manajemen keamanan pangan di sepanjang rantai pasok pangan hingga ke konsumen akhir.
Sertifikasi Lingkungan dan Sosial (Social and Environment Certification) Sustainable Spices Berkolaborasi dengan Initiative (SSI) Rainforest Alliance untuk mengadaptasi standar dari Sustainable Agriculture Network (SAN) untuk produksi rempah – rempah. Rainforest Alliance Berkolaborasi dengan Sustainable Spices Initiative untuk mengadaptasi standar dari Sustainable Agriculture Network (SAN) untuk produksi rempah – rempah. Label of organic Persyaratan yang harus production in EU dipenuhi oleh produk pangan jika ingin menggunakan label ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
20
Fairtrade Labelling Organisations International (FLO)
Fair Trade Ecocert
The Forest Garden Product (FGP)
„organic‟ di pasar Eropa. FLO merupakan standar seting dan organisasi sertifikasi untuk fairtrade. Setiap produk yang menggunakan label Fairtrade mengingikasikan bahwa produsen menerapkan harga minimum Fairtrade.
Penggunaan label ini pd sebuah produk menandakan adanya garansi harga minimum, dukungan produsen dan praktek pertanian. Untuk penggunaan label ini, sertifikasi organik diperlukan. Sertifikasi FGP memastikan adanya proses pembaharuan dari tanah dan tumbuhan yang terdegradasi, meningkatkan produktivitas dan mengurangi erosi, menstabilkan atau mengembalikan deforestasi, mengimplementasikan produksi organik dan natural, dan menyebarkan pengetahuan mengenai biodiversifikasi.
Kode Standar Perilaku dan Tanggung Jawab Sosial (Codes of Conduct and Social Responsibility Standards) The Business Social Standar ini dikembangkan Compliance Initiative oleh retailer Eropa untuk (BSCI) meningkatkan kondisi sosial di negara asal.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
21
Social Accountability 8000 (SA 8000)
Label ini merupakan sertifikasi standar untuk kelayakan lingkungan kerja.
The Occupation Health and Safety Assesment Series (OHSAS)
Label ini merupakan spesifikasi internasional untuk sistem manajemen keamanan dan kesehatan kerja.
The supplier Ethical Data Exchange (Sedex)
Sedex merupakan alat atau basis data untuk mendorong rantai pasok yang lebih baik. Sedex membantu supllier untuk menyebarkan informasi mereka kepada konsumen melalui empat pilar yakni: standar tenaga kerja; kesehatan dan keamanan; lingkungan dan etika bisnis.
Sumber: CBI, 2014.
D. Tarif Bea Masuk Kegiatan ekspor produk Spices dan Herbs dari Indonesia ke wilayah Uni Eropa/Jerman sebagian besar tidak terkena biaya tariff, akan tetapi hambatan tetap ada berupa non tariff baik berupa legal requirement maupun non legal requirement. KETERANGAN KOMODITAS
KODE HS
TARIF BM
Lada dari Genus Piper (Hitam dan Putih), non bubuk
090411
0%
Pala
090811
0%
Bunga Pala (Mace)
090821
0%
Kayu Manis(CinnamomumzeylanicumBlume) &Bunga
090611
0%
atau utuh
pohon-kayu manis, non bubuk atau utuh
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
22
Kayu manis dan Bunga pohon-kayu manis, bubuk atau
090620
0%
Biji Vanili
090500
2,1 % (GSP)
Cengkeh (Buah utuh, Kuncup dan Batang)
090700
2,8 % (GSP)
Lada dari Genus Piper (Hitam dan Putih), bubuk atau
090412
0 % (GSP)
utuh
utuh Sumber : Exporthelp EU
E. Persyaratan Labelling, Storage, Packaging dan Transport E.1. Labelling Labelling spices yang diekspor dari Indonesia ke Eropa haru memenuhi beberapa hal sebagai berikut: a. Memastikan unsur traceability untuk setiap produk yang dikirim; b. Menggunakan bahasa Inggris untuk labelling, kecuali terdapat permintaan lain dari buyer; c. Label yang dicantumkan harus mencakup beberapa hal seperti: Nama produk; Batch code; Tingkatan kualitas (grade), sesuai dengan standar di Indonesia; Pencantuman informasi kandungan alergi; Nama dan alamat eksportir; Country of origin (negara asal produk); Periode kadaluarsa; Berat bersih atau volume dalam satuan metrik; Rekomendasi kondisi penyimpanan Khusus produk yang berlabel Organic dan Fair Trade wajib mencantumkan kode inspeksi dan nomer serttifikasi.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
23
E.2. Storage, Packaging dan Transport Selama penyimpanan dan pengiriman, Spices memiliki beberapa resiko diantaranya perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Kerusakan kelembapan / cetakan;
Bau;
Kontaminasi (termasuk kontaminasi antara spices organik oleh spices non organik);
Kerusakan mekanis;
Penyusutan;
Serangga.
Packaging merupakan hal krusial dan memegang peranan penting dan mencerminkan integritas produk. Ketentuan packaging untuk spices tergantung dari jenis spices, mengandung tanah atau tidak dan kelembapan tempat penyimpanan. Secara umum, penyimpanan terbaik untuk species adalah dengan menggunakan bahan film seperti Polypropylene (sangat cocok untuk area dengan kelembapan tinggai) dengan tujuan untuk packaging yang lebih menarik, menjaga kualitas, dan mencegar kontaminasi serta kerusakan. Bila tidak tersedia Polypropylene, bahan Cellulose film juga memadai dan mampu menahan panas. Untuk bahan Polythene merupakan bahan pengganti yang buruk dan seharusnya digunakan untuk penyimpanan dengan periode waktu yang singkat namun tetap diperbolehkan dengan tujuan untuk menjaga aroma spices yang hilang. Bentuk packaging yang umum untuk spices diantaranya adalah:
Cloves/ Cengkehs : Kain Goni (50-65 kg), bal, kotak dan tikar/tas goni (75 kg);
Cinnamon/Kayu Manis : Kotak, karton dan bal silinder ukuran 50 kg dibungkus dengan kain goni;
Nutmeg/Pala : Kotak dan tas goni dua lapis (75-90 kg):
Turmeric /Kunyit : Polythene dilaminasi tas goni.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
24
Spices seperti kayu manis, cengkeh, pala dan kunyit sangat bau bagi yang sensitif dan dapat dengan mudah menyerap bau asing. Spices ini harus disimpan secara terpisah satu sama lain dan jauh dari bahan makanan yang mudah menyerap bau asing (misalnya kopi atau teh). Selain itu, batas kelembapan maksimun yang dianjurkan selama transportasi harus dipenuhi untuk menghindari kerusakan pada produk. Kelembapan, suhu dan informasi transportasi lain mengenai spices dapat ditemukan disitus antara lain www.cargohandbook.com dan www.tis-gdv.de. Contoh Bentuk packaging produk spices dalam bentuk bulk
Perlu dan juga penting memastikan spices organic terpisah dengan produk non organik untuk menghindari kontaminasi. Spices yang telah disertifikasi oleh bebera standard lainnya (contoh fair trade, rainforest alliance, dll) juga memerlukan pemisahan secara fisik dengan produk non sertifikat di seluruh mata rantai poduksi untuk menjaga serta memastikan identifikasi dan traceability. Khusus pallet untuk keperluan transportasi dengan kontainer harus dapat dapat dibongkar muat secara efisien dan disesuai dengan ketentuan
angkutan
laut
dan
ketentuan
ukuran
palet
di
(http://en.wikipedia.org/wiki/EUR-pallet).
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
25
EU
F. Saluran Distribusi Produk Spices dan Herbs di Jerman Saluran Distribusi menggambarkan saluran distribusi untuk Spices dan Herbs di pasar Eropa termasuk Jerman, mulai dari tingkat produsen di negara asal, hingga tingkat ritel dan konsumen di sektor katering (restoran, hotel dan institusi). Biasanya, pada saat yang bersamaan, satu perusahaan menggunakan saluran distribusi yang berbeda. Namun, banyak juga prosesor yang melakukan impor sendiri, dan tidak lagi menggunakan importir atau disributor lain. Dalam perkembangannya, perdagangan langsung antara produsen dan eksportir besar atau medium menjadi semakin lazim. Kini, importir dan prosesor di negara impor
jarang
berhubungan
dengan
petani
kecil
namun
lebih
memilih
petani/produser yang lebih mampu menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik dan konsisten.
Jalur Distribusi Ekspor Spices dan Herbs ke Pasar Uni Eropa
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
26
Berikut adalah penjelasan mengenai agen – agen yang terdapat dalam saluran distribusi perdagangan rempah – rempah dan tumbuhan herbal. 1. Distributor (Broker/agen) Distributor adalah perantara antara penjual dan pembeli, dan mereka memperoleh komisi untuk jasanya sebagai distributor. Jasa distributor atau agen terutama dibutuhkan pada kondisi dimana pedagang atau importir tidak dikenal, ini dimungkinkan untuk mengurangi resiko yang mungkin terkandung didalamnya. Dalam beberapa kasus tertentu, distributor juga dapat berperan sebagai agen penjualan atau agen pembelian. 2. Importir Importir beperan untuk mengimpor produk rempah – rempah dan tumbuhan herbal dan menjualnya kepada penggilingan atau prosesor, dan dapat juga langsung
dijual
ke
konsumen
akhir.
Umumnya,
importir
yang
bertanggungjawab untuk menanggung segala biaya yang ada terkait dengan proses importase, mulai dari biaya cukai, terminal, bongkar muat, transportasi lokal,
dan
biaya
gudang.
Importir
besar
biasanya
juga
melakukan
pembersihan dan penggilingan terhadap produk yang diimpor, sebelum mengekspor kembali ke negara lain di kawasan Uni Eropa dan pasar Amerika. Sementara itu, importir kecil, selain melakukan impor secara langsung, mereka juga membeli sebagian dari importir atau pedagang besar yang memberikan penawaran yang lebih menarik terkait dengan kondisi pengiriman barang dalam jumlah yang kecil untuk produk tertentu. 3. Penggilingan atau prosesor Pihak penggilingan atau prosesor membeli rempah – rempah dalam bentuk mentah, kemudian membersihkan, menggiling dan mengemasnya. Mereka memiliki pusat pergudangan yang digunakan untuk distribusi ke pelaku industri di beberapa area tertentu, atau mereka dapat juga mengantarkannya langsung ke pusat distribusi atau supermarket atau pelaku institusi.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
27
4. Konsumen akhir Di pasar Uni Eropa, konsumen terbesar untuk produk rempah – rempah dan tumbuhan herbal adalah industri pengolahan makanan. Konsumen akhir dapat membeli baik dari penggilingan atau prosesor maupun langsung dari importir, dan dalam beberapa kasus langka, konsumen bisa juga langsung membeli dari produsen asing. Selain industri pengolahan makanan, konsumen lainnya adalah sektor katering. Sektor ini selain dapat membeli langsung dari penggilingan atau prosesor, dapat juga membeli dari industri makanan jadi. Sektor katering ini termasuk didalamnya restoran, hotel dan institusi (rumah sakit, sekolah, dan lainnya). G. Hambatan Lainnya Selain hambatan regulasi yang ketat serta standar teknis yang tinggi, terdapat beberapa hambatan lain untuk masuk ke Pasar Jerman/Eropa seperti berikut:
a. Komunikasi bisnis. Orang Jerman dikenal sangat kaku termasuk dalam berhubungan
bisnis,
orang
Jerman
cenderung
ingin
berkomunikasi
menggunakan bahsa Jerman disbanding bahasa Inggris dan lebih senang bertemu langsung dibandingkan lewat e-mail, surat atau sejenisnya.
b. Selain hambatan tariff dan non tariff juga ada hambatan dalam system pembayaran. Beberapa system pembayaran seperti; Client Payment, Documents against payment (DAP), letter of
Credit, Bank Guarantee,
Cheques, dan Payment on consignment basisi. Sedangkan delivery terms yang digunakan adalah FOB, CFR dan CIF.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
28
III. PELUANG DAN STRATEGI A. Peluang Seperti yang telah digambarkan pada bab sebelumnya bahwa terdapat peluang yang cukup besar untuk meningkatkan ekspor produk rempah – rempah dan tumbuhan herbal ke pasar Jerman, namun juga diperlukan strategi khusus untuk dapat meningkatkan ekspor di pasar Jerman. Adapun beberapa strategi yang dapat dikembangkan antara lain adalah: a. Segmentasi Pasar Pada sektor produk rempah – rempah, keputusan eksportir untuk menentukan segmen pasar didasarkan pada sifat alami produk dan standar kualitas yang diminta oleh pembeli. Secara umum, pasar rempah – rempah Eropa terbagi menjadi tiga segmen, yakni: 1) Premium - Rempah – rempah yang memiliki sertifikasi, misalnya: organik, fair trade, dan lain sebagainya; - Berkualitas tinggi; - Varietas eksotik. 2) Kelas menengah - Adanya kemungkinan untuk menerapkan sertifikasi yang berkelanjutan; - Kualitas standar atau umum. 3) Harga rendah - Kualitas lebih rendah; - Menerapkan persyaratan industri dan legal dasar. B. Strategi Beberapa strategi distribusi yang dapat diimplementasikan antara lain adalah strategi distribusi, strategi harga, merek atau branding, pemasaran dan promosi, serta Website.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
29
Strategi Distribusi 1) Distribusi Eksklusif Strategi ini memungkinkan adanya distribusi terbatas kepada pembeli tunggal. Strategi ini dapat digunakan untuk produk rempah – rempah yang memiliki harga tinggi dan tidak umum dijumpai di pasar rempah – rempah. Strategi ini membutuhkan kooperasi yang lebih mendalam dengan pembeli, karena pembeli diminta agar berkomitmen untuk tidak menjual produk yang serupa atau saingan dari produk tersebut. Strategi ini sangat terkait dengan produk rempah – rempah kelas premium atau jenis rempah – rempah yang lebih langka. 2) Distribusi Selektif Pada strategi ini, distributor dipilih dalam jumlah yang lebih kecil untuk mendistribusikan produk rempah – rempah. Strategi ini biasanya digunakan jika jumlah pembeli potensial sangat terbatas, dan mereka tidak mau untuk menetapkan perjanjian. 3) Distribusi Intensif Strategi ini biasanya digunakan untuk mendistribusikan rempah – rempah yang lebih umum dan dalam kondisi dimana terdapat banyak pembeli potensial, baik berupa importir ataupun penggilingan atau prosesor. Strategi ini lebih relevan untuk produk rempah – rempah pada segmen harga rendah dan segmen kelas menengah. Strategi Harga Penentuan harga bergantung pada tujuan dalam perdagangan seperti: maksimisasi keuntungan, penerimaan, kuantitas, pengembalian biaya, signal sebagai pemimpin pasar, kemampuan untuk bertahan dalam pasar, dan lain sebagainya. Beberapa strategi harga yang dapat diterapkan antara lain adalah: 1) Harga premium
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
30
Penentuan harga produk yang cukup tinggi untuk merefleksikan eksklusifitas dari produk. Strategi ini dimungkinkan untuk segmen produk premium. 2) Harga kompetitif Menerapkan harga dengan mengacu pada harga yang diterapkan oleh pihak pesaing dan melakukan diferensiasi produk. Tujuannya adalah untuk mencapai rasio performa/harga yang lebih baik dari pesaing. 3) Harga berorientasi pasar Penerapan harga ini sesuai dengan harga yang terbentuk di pasar. 4) Harga penetrasi Menerapkan harga yang lebih murah untuk dapat memasuki pasar yang baru. Strategi Merk atau Branding Merek atau brand merupakan identitas dari sebuah produk atau juga identitas dari perusahaan terkait. Merek diperlukan untuk menunjukkan identitas sebuah perusahaan di pasar internasional. Strategi Pemasaran dan Promosi Proses pemasaran dan promosi dapat dilakukan melalui: - Iklan. Meskipun tidak cukup umum untuk produk rempah, namun iklan dapat membantu perusahaan untuk memberikan informasi ke pasar terkait dengan produk yang dijual. - Penjualan langsung. - Promosi melalui pameran. Strategi Website Strategi promosi dapat juga dilakukan melalui situs internet dan media sosial di internet seperti Facebook dan media online lainnya. Strategi ini dapat dilakukan terutama untuk menjangkau pasar internasional dan dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan iklan pada majalan atau poster.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
31
IV. INFORMASI PENTING A. Trade Promotion Office Asing di Jerman Korea Trade Agency
Investment
Promotion
www.kotra-deutschland.de
Malaysia External Trade Development Corporation www.matrade.gov.my
MesseTurm 33. OG ,Friedrich-Ebert-Anlage 49 60308 Frankfurt am Main Tel.: 069 / 24 29 92 - 0 Fax: 069 / 25 35 89 Email:
[email protected]
Kastor-Hochhaus (Commerzbank) 17th Floor, Platz der Einheit 1 60327 Frankfurt am Main Germany T.+49 (0) 69 2475015-10 F.+49 (0) 69 2475015-20
[email protected]
B. Perwakilan Jerman di Indonesia Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
EKONID Jerman)
(Kamar
Dagang
Jln. Thamrin No.1, Jakarta 10310 Indonesia Tel : +62 21 39855000 Fax : +62 21 390 1757 www.jakarta.diplo.de
Indonesia- Jln. KH Agus Salim 115, Menteng, Jakrta 10310 Tel : +62 21 3154685 Fax : +62 21 3157088 http://indonesien.ahl.de
C. Chamber of Commerce di Jerman Handelskammer Hamburg
Adolphsplatz 1 20457 Hamburg Tel. 040 / 36 13 8-138 Fax: 040 / 36 13 8-401 www.hk24.de
[email protected]
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
32
D. Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman Der Fachverband der Gewürzindustrie Reuterstraße 151 53113 Bonn e.V Telefon (02 28) 21 61 62 Fax (02 28) 22 94 60 eMail:
[email protected] Association of the German Spice Industry www.gewuerzindustrie.de Reuterstraße 151 The European Spices Association 53113 Bonn (ESA) Tel: +49 228 210180 Fax: +49 228 229460
[email protected] www.esa-spices.org
E. Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman BIOFACH 2014 12 - 15 February 2014, Nuremberg, World's leading Trade Fair for Organic Germany Food / International Trade Fair for Natural Personal Care www.biofach.de/en Anuga Food Fair The world's biggest fair for agriculture, natural and organic
10 - 14 October 2015, Cologne, Germany food,
www.anuga.com
F. Perwakilan Indonesia di Jerman Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC Glockengiesserwal 17, 20095 Hamburg Hamburg) Tel : +49 40 33313280/1 Fax : 49 49 33313 282 Email :
[email protected] Internet :www.itpchamburg.de Kedutaan Besar Republik Indonesia – Lehrter Str 16-17, 10557 Berlin Berlin Tel : +49 30 4780 70 Fax : +49 30 44737142 Internet : www.kbri-berlin.de Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Zeppelianalle 23, 60325 Frankfurt am Main Frankfurt Tel : +49 69 247 0980 Fax : +49 69 247 0984 0 Internet : www.kjrihamburg.de
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
33
Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Bebelalle 15, 22299 Hamburg Hamburg Tel : +49 40 512 070 Fax +49 40 511 7531 Email : info @kjrihamburg.de Internet: www.kjrihamburg.de
G. Daftar Importir Spices dan Herbs di Jerman Company aga SAAT GmbH Pascalstr. 11 47506 Neukirchen-Vluyn
Alamat Kontak Cp. Mr Manfred Gnann Telefon: +49 2845 9146-0 Telefax: +49 2845 9146-51
[email protected] www.agasaat.de
AKO GmbH Chemnitzer Str. 14 30952 Ronnenberg-Empelde
Telefon: +49 511 94685-0 Telefax: +49 511 94685-55
[email protected] www.ako-spice.com
Alba-Gewürze Gehring & Neiweiser GmbH & Co.KG Sudbrackstr. 37a - 43 33611 Bielefeld Postfach 10 12 32 33612 Bielefeld Willy Arnold GmbH Kiebitzhörn 30 22883 Barsbüttel b. Hamburg Postfach 13 27 22885 Barsbüttel b. Hamburg
Telefon: +49 521 96788-0 Telefax: +49 521 96788-77
[email protected] www.alba-gewuerze.de
AVO-Werke August Beisse GmbH Industriestr. 7 49191 Belm Postfach 1151 49187 Belm
Cp.Mr. Sebastian Sieker Telefon: +49 5406 508-0 Telefax: +49 5406 4126
[email protected] /
[email protected] www.avo.de
Jost Bauer Food Ingredients GmbH Querstücken 3 A 22851 Norderstedt
Telefon: +49 40 529571-0 Telefax: +49 40 529571-20
[email protected] /
[email protected] www.jostbauer.de
Beck Gewürze & Additive GmbH & Co. KG Kirschenleite 11 91220 Schnaittach
Telefon: +49 9153 9229-0 Telefax: +49 9153 9229-20
[email protected] www.beck-gewuerze.de
Telefon: +49 40 671022-0 Telefax: +49 40 671022-29
[email protected] www.willy-arnold.de
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
34
Company BIOSTERIL GmbH & Co. KG An der Salzbrücke 98617 Ritschenhausen Gewürzmühle Brecht GmbH Ottostr. 1 76344 Eggenstein Postfach 1151 76338 Eggenstein
Alamat Kontak Telefon: +49 36949 284-90 Telefax: +49 36949 284-15
[email protected] www.biosteril.de Telefon: +49 721 97827-0 Telefax: +49 721 97827-38
[email protected] www.gewuerzmuehle-brecht.des
Ed. BRINKMANN Gewürzmühle GmbH Math.-Brüggen-Str. 81 50829 Köln
Telefon: +49 221 956465-0 Telefax: +49 221 956465-99
[email protected]
Brückner-Werke KG Wendenstraße 4 20097 Hamburg
Telefon: +49 40 237308-01 Telefax: +49 40 237308-88
[email protected] www.brueckner-werke.de
Carla Gewürzfabrik GmbH & Co. KG Gerhardstraße 88a 66333 Völklingen-Heidstock
Telefon: +49 6898 98695-0 Telefax: +49 6898 98695-25
[email protected] www.carlagewuerze.de
Cochstedter Gewürzpflanzen eG Am Weißen Tor 15 39444 Hecklingen/Cochstedt
Telefon: +49 39267 333 Telefax: +49 39267 264
[email protected] Telefon: +49 2154 4995-0 Telefax: +49 2154 4995-70
[email protected] www.dagema.com
DAGEMA eG Siemensring 20 47877 Willich Postfach 11 61 47852 Willich Diafood GmbH Im Weiher 12 69121 Heidelberg
Telefon: +49 6221 6421-0 Telefax: +49 6221 6421-50
[email protected] www.diafood.de
EDORA Gewürze GmbH & Co.KG Industriestraße 4 63801 Kleinostheim
Telefon: +49 6027 40964-0 Telefax: +49 6027 40964-29
[email protected] www.edora.net
Gustav EHLERT GmbH & Co.KG Schinkenstr. 9 33415 Verl
Telefon: +49 5246 503000 Telefax: +49 5246 50300300
[email protected] www.ehlert-gmbh.de
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Spices dan Herbs di Jerman 2014
35