Market Brief Food and Beverage Di Jerman
ITPC Hamburg
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................3 1. PENDAHULUAN ....................................................................................................4 1.1. Pemilihan Produk.................................................................................................4 1.2. Profil Geografi Jerman .......................................................................................5 2. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN ..................................................................6 2.1. Impor Produk Makanan dan Minuman di Jerman ..............................................6 2.2. Potensi PasarProduk Makanan dan Minuman di Jerman ...................................8 2.3. Regulasi Produk Makanan dan Minuman di Jerman ...........................................9 2.4. Tarif Bea Masuk ................................................................................................13 2.5. KetentuanLabelling dan Packaging ...................................................................14 2.5.1.Labelling ...................................................................................................14 2.5.2. Packaging ................................................................................................17 2.6. Saluran Distribusi Produk Makanan di Jerman .................................................18 2.7. Hambatan Lainnya .............................................................................................20 3. ANALISA PESAING ..............................................................................................20 4. PELUANG DAN STRATEGI .................................................................................23 4.1. Peluang .............................................................................................................23 4.2. Strategi ..............................................................................................................23 4.3. Trend Pasar ........................................................................................................25 5. INFORMASI PENTING .........................................................................................25 5.1. Trade Promotion Office Asing di Jerman ..........................................................25 5.2. Perwakilan Jerman di Indonesia ........................................................................26 5.3. Chamber of Commerce di Jerman .....................................................................27 5.4. Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman...........................................................27 5.5. Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman ........................................................28 5.6. Perwakilan Indonesia di Jerman ........................................................................30 5.7. Daftar Importir Produk di Jerman .....................................................................30
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
2
KATA PENGANTAR
Laporan market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pengusaha ataupun eksportir Indonesia di bidang makanan dan minuman. Jerman merupakan pasar yang terbesar di Uni Eropa dengan jumlah kosumen yang tinggi dapat memberikan peluang bagi produsen Indonesia yang bergerak dalam bisnis ini untuk dapat memenuhi permintaan pasar Jerman yang tinggi akan produk makanan organik dan konventional. ITPC atau Indonesian Trade Promotion Centre Hamburg merupakan organisasi di bawah kementrian perindustrian dan perdagangan membantu untuk memberikan informasi dan dukungan bagi para eksportir Indonesia yang ingin mengembangkan usaha dan bisnisnya ke Eropa khusus nya Jerman. Market brief ini di harapkan dapat membantu dan memberikan informasi yang cukup mengenai produk makanan dan minuman di Jerman dan mebantu membuka peluang bagi eksportir Indonesia untuk meningkatkan ekspor di sektor ini.
Hamburg
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
3
1.
PENDAHULUAN
1.1. Pemilihan Produk Jerman merupakan pasar yang besar di Uni Eropa di mana memiliki prospek yang bagus bagi ekportir Indonesia khusus nya untuk produk makanan dan minuman. Pasar ritail makanan telah mendominasi pasar jerman dan penelitian pasar jerman telah menunjukkan adanya permintaan pada label pribadi dan permintaan untuk produk organik, biskuit, kesehatan, produk inovasi dan juga permintaan akan barang mewah. Berdasarkan data Euromonitor, pada tahun 2014 ritel toko bahan makanan meningkat sebesar 1% dimana hampir mencapai US$ 262 Juta. Sebagian permintaan berasal dari produk dalam negeri, tetapi secara keseluruhan Jerman merupakan pengimpor di semua kategori produk makanan. Table 1. Pengeluaran Konsumen Jerman Per-kapita dalam USD Pengeluaran Konsumen
2010
2011
2012
2013
2014
Pengeluaran Konsumen
22,585
24,756
23,353
24,504
24,891
Pengeluaran konsumen pada makanan dan minuman non-alkohol
2,324
2,540
2,367
2,551
2,645
Pengeluaran konsumen pada minuman beralkohol dan tembakau
745
826
778
803
813
Rekanan bisnis, kejenuhan pasar, persaingan yang kuat dan harga yang murah merupakan faktor utama untuk pasar makanan ritel Jerman. Kode makanan dan minuman menurut standar dari Uni Eropa dapat di lihat pada table 1 berikut. Table 2. Kode Makanan dan Minuman di Uni Eropa Kode PG 30 PG 31 HS 02 HS 03 HS 04 HS 07 HS 08 HS 09 HS 16
Uraian Breakfast Cereals Snack Foods (excl. Nuts) Meat Fish and Crustaceans Dairy Produce; Birds Eggs and Natural Honey Edible Vegetables Edible Food and Nuts Coffee, Tea and Spices Edible Preparation of Cereals, Flour, Starch, or Milk
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
4
HS 19 HS 20 HS 21 HS 22
Preparation of Cereals, Flour, Starch, or Milch Preparation of Vegetables, Fruits, Nuts Miscellaneous Edible Preparations Beverage, Spirits, Wine and Vinegar
1.2. Profil Geografi Jerman wilayah Jerman meliputi area seluas 357.000 km persegi di bagian tengah Eropa Utara. Jerman berbatasan
lagsung
dengan
Denmark,
Polandia, Republik Ceko, Austria, Swiss, Perancis, Belanda, Luxemburg, Belgia, dan laut Utara dan Baltik. Total populasi Jerman pada tahun 2014 tercatat sebesar 82.5 juta jiwa. Total populasi Jerman lebih besar di bandingkan dengan negara tetangga seperti Perancis dan Polandia. Keberhasilan
perekonomi
Jerman
sejak
Perang Dunia II,sebagian besar berasal dari industri eksporyang kuat, disiplin fiscal, hubungan antar industri yang kokoh, dan kebijakan kesejahteraan. Jerman terkenal akan produk yang berkualitas dan berteknologi tinggi. Jerman merupakan produsen terkemuka dan juga eksportir, khususnya untuk kendaraan, mesin dan juga bahan kimia. Perekonomian Jerman yang bergantung pada ekonomi ekspor awalnya membuat Jerman terpuruk oleh karena krisis keuangan global pada tahun 2008/9 yang memicu resesi terburuk sejak tahun 1949, namun pada tahun 2010, perekonomian Jerman kembali menguat dan lebih kokoh dari kebanyakan anggota Uni Eropa lainnya. Perekonomian Jerman telah membaik dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2014, pertumbuhan PDB Jerman meningkat sebesar 2% mencapai lebih dari US$ 47 ribu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di lihat dari sektor ekonomi, perekonomian Jerman merupakan yang terbesar di Eropa dan terbesar ke empat di dunia. Hal ini membuat Jerman menjadi pemain utama di Uni Eropa dan di ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
5
perdagangan global. Ekonomi Jerman masih akan terus tumbuh pada kecepatan yang moderat pada tahun 2015.Sebagai hasil dari perkembangan ekonomi yang positif, jumlah pekerjaan di Jerman juga terus meningkat selama sembilan tahun terakhir berturut-turut dan mencapai 42.7 juta pada tahun 2014. 2.
POTENSI PASAR NEGARA JERMAN
2.1. Impor Produk Makanan dan Minuman di Jerman Jerman merupakan eksportir dan importir terbesar ketiga di dunia. Dengan jumlah konsumen lebih dari 81 juta, membuat Jerman menjadi salah satu pasar terbesar di Uni Eropa untuk sektor makanan dan minuman.Hal ini dapat dilihat dari total impor negara-negara anggota Uni Eropa pada periode 2014/15 untuk produk makanan, minuman, dan tembakau (lihat tabel 3). Secara garis besar, impor Jerman di sektor makanan dan minuman merupakan yang terbesar ke dua setelah Belanda pada tahun 2012-2014. Hal ini menunjukkan bahwa pasar Jerman merupakan pasar yang konsumtif dan merupakan prospek yang besar bagi para exportirdunia di bidang makanan dan minuman.
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
6
Table 3. Total impor makanan, minuman, dan tembakau negara-negara anggota Uni Eropa pada periode 2014/15 (Juta Euro) Uni Eropa (27 Negara) Belgia Bulgaria Republik Ceko Denmark Jerman estonia Irlandia Yunani Spanyol Perancis Italia Cyprus Latvia Lithuania Luxemburg Hungaria Malta Belanda Austria Polandia Portugal Rumania Slovenia Slovakia Finlandia Swedia Inggris Raya
2012 92,956 6,069 325 438 2,926 14,478 79 775 960 9,470 8,399 7,964 171 151 431 75 371 77 15,090 1,404 2,175 1,555 816 871 90 720 3,911 13,174
2013 93,583 5,929 409 418 3,173 13,676 87 914 952 8,941 8,878 8,142 152 226 448 80 320 61 15,776 1,417 2,163 1,551 761 763 103 703 4,360 13,177
2014 98,574 6,904 423 436 3,289 14,505 92 895 919 9,264 9,240 8,814 160 174 463 118 320 58 16,696 1,418 2,441 1,323 792 692 113 698 4,630 13,698
Sumber: Eurostat 2015
Jerman sangat bergantung supply dari negara anggota Uni Eropa lainnya dan dari negara-negara ketiga untuk produk makanan laut (seafood), jus buah, babi, produk makanan segar, kacang, dsb. Jerman juga bergantung terutama pada negara-negara dari belahan bumi selatan (Antartika, Afrika, Australia, New Zealand, Asia, dan Amerika Selatan) untuk persediaan sepanjang tahunnyapada produk buah dan sayuran segar. Pada tahun 2013, impor makanan olahan dan komoditas pertanian ke Jerman senilai EUR 47.2 miliar. Hal yang menjadi alasan utama bagi importir dan distributor makanan Jerman beralih ke pasar luar negeri adalah adanya keinginan untuk mencari produk-produk yang unik. Grafik 1. Menunjukkan impor makanan dan minuman ke Jerman pada tahun 2014.
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
7
Figure 1. Produk Impor makanan dan minuman Jerman dalam Juta Euro tahun 2014
Sumber: Statista, 2015
Disamping itu impor produk makanan organik di Jerman juga tengah berkembang. Hal ini dapat dilihat bahwa makanan organik telah mengambil bagian dalam pasar makanan dan minuman. Grafik 2 menunjukkan share produk makanan dan minuman organik di Jerman pada pe periode 2013/14.
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD D AND BEVERAGE
8
Figure 2. Impor share untuk berbagai produk makanan dan minuman organik.
Sumber: AMI-extrapolation on basis of GfK-household panel
2.2. Potensi Pasar Produk Makanan dan Minuman di Jerman Mengingat bahwa pasar Jerman merupakan pasar yang besar, hal ini menjadi peluang yang menarik bagi ekportir dunia di sektor makanan dan minuman. Dengan total impor sekitar €72 milliar dan total ekpor sekitar € 64 milliar, menjadikan Jerman sebagai negara pengimpor makanan olahan dan komoditas pertanian pada tahun 2013. Mitra dagang utama Jerman adalah negara-negara Uni Eropa lainnya dan diikuti oleh Rusia, Amerika Serikat, Swiss, dan Cina. Sepuluh tahun yang lalu, impor makanan selalu meningkat, dikarenakan tingginya permintaan untuk produk makanan asing dan juga makanan eksotik. Para konsumen Jerman juga mengharapkan kualitas yang tinggi dan harga yang murah untuk produk makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Pertumbuhan yang moderat tercatat pada produk daging dan sosis, biskuit, makanan yang di panggang, dan segmen minuman non-alkohol. Pada tahun 2013 produk makanan dan minuman Jerman tumbuh sebesar 3.6% dengan pertumbuhan yang positif pada tahun 2014 dan seterusnya. Menigkatnya permintaan akan produk makanan yang higienis dan produk organik pada tahun terakhir ini, menjadikan pasar Jerman sebagai pasar yang potential bagi perusahaan asing yang aktif pada sektor ini. Pasar makanan organik Jerman merupakan yang terbesar ke dua di dunia. Perkembangan yang signifikan dari pasar makanan organik telah menjadi daya tarik tersendiri.
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
9
Pertumbuhan pasar untuk makanan organik tumbuh sekitar 4.8% atau 7.91 juta Euro pada tahun 2014 (lihat Grafik 3). Diperkirakan lebih dari 2.400 toko ritel makanan organiktelah ber berada di Jerman. Sejak tahun 2000, penjualan makanan organik di Jerman mencapai lebih dari tiga kali lipat. Produksi dalam negeri saja tidak mampu untuk memenuhinya, sehinga untuk memenuhi pemintaan pasar dalam negeri, sebagian besar di penuhi dengan peningkatan peningkatan impor. Figure 3.. Penjualan Makanan Organik di Jerman tahun dari tahun 2012 sampai 2014
Sumber: Arbeitskreis Biomarkt berdasarkan GfK, Nielsen, BioVista dan Klaus Braun
2.3. Regulasi Produk Makanan dan Minuman di Jerman Struktur legal untuk keamanan makanan di Jerman di buat dan diatur oleh Uni Eropa. Otoritas keamanan makanan Uni Eropa (The ( European Food Safety Authority) memegang peranan penting dalam mengevaluasi resiko. Banyak perkembangan telah di buat pada tahun tahun-tahun sebelumnya dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan terhadap pelanggan. Hal ini di lakukan dengan menyediakan informasi yang lebih baik baik pada komposisi makanan. Produk makanan yang dapat di telusuri juga merupakan salah satu persyaratan penting dari regulasi produk makanan dan minuman, seperti: negara asal harus selalu di cantumkan pada label makanan, dan semua yang terlibat di dalam rantai rantai makanan, seperti supplier, distributor, dsb juga wajib tertera pada label makanan.
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD D AND BEVERAGE
10
Regulasi impor untuk produk makanan dan minuman di bagi menjadi tiga bagian; regulasi yang wajib di penuhi, regulasi yang umum, dan regulasi Niche untuk pasar Niche (Pasar yang jarang). Niche
Organic Production Fair Trade
Manajemen keamanan makanan (HACCP)
Kontaminasi, MRL's kehigienisan bahan makanan
Peraturan Umum
Peraturan Wajib
Aditif, enzim dan perasa
Peraturan yang Wajib Di penuhi Kontaminasi Pada Makanan
Reg. (EC) No 1881/2006
Uni Eropa telah menetapkan tingkat
maksimum
kontaminan
tertentu
untuk dalam
bahan makanan. Tingkat (MRL)
Residu
maksimum Reg. (EC) No 396/2005
pestisida
dalam
Undang
Uni
ditetapkan
makanan
Eropa
untuk
telah
mengatur
keberadaan residu pestisida (MRLs)
dalam
produk
makanan. Aditif,
enzim
dan
perasa Reg. (EC) No 1331/2008
dalam makanan
Uni Eropa telah menetapkan daftar perasa yang diizinkan dan
persyaratan
untuk
penggunaannya dalam bahan makanan
yang
ditujukan
untuk konsumsi manusia. Kehigienisan Bahan Makanan
Reg. (EC) 852/2004
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
Pebisnis
makanan
harus
11
Reg. (EC) 853/2004 Reg. (EC) 854/2004
menerapkan dan memelihara prosedur
permanen,
prosedur Directive 2004/41/EC
atau
yang berdasarkan
prinsip
HACCP
bahaya
dan
(analisis
titik
kontrol
kritis). Hal ini berlaku untuk impor makanan ke Uni Eropa dan ekspor dari Uni Eropa
Peraturan Umum Manajemen
Keamanan ISO 22000, BRC atau IFS
Makanan
Pembeli
pada
umumnya
menginginkan
supplier
mereka manajemen
memiliki kualitas
manajemen
atau
keamanan
makanan.
Sistem
mengharuskan untuk
ini
perusahaan menunjukkan
kemampuan mereka dalam mengendalikan
keamanan
makanan
bertujuan
yang
untuk memastikan bahwa makanan
tersebut
aman
untuk di konsumsi.
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
12
Peraturan Niche Organic production
Reg. (EC) No 834/2007 Reg. 1804/99
Uni Eropa telah membuat persyaratan
produksi
persyaratan
pelabelan
dan di
mana produk organik dari pertanian harus sesuai untuk dipasarkan di Uni Eropa sebagai produk "organik". Hal
ini
juga
makanan
termasuk
organik
yang
berasarl dari hewan ternak. FairTrade
FLO
International
adalah
organisasi pembuat standar dan
sertifikasi
terkemuka
untuk Fair Trade. Produk yang
memiliki
Fairtrade
label
menunjukkan
bahwa
produsen
dibayar
dengan
harga
Fairtrade
minimum
Peraturan Lainnya Inspeksi
Produk
dan Regulation 1221/2008
Pendaftaran
Negara
anggota
Uni
Eropa
berkewajiban untuk melakukan Reg. 93/43/EEC Council Directives 89/397/EEC Council Directives 93/99/EEC
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
inspeksi secara regular jika ada yang di curigai. Produk dapat di periksa pada impor atau pada langkah selanjutnya dalam tahap
13
pemasaran. Biaya inspeksi juga berbeda di masing-masing negara anggota Uni Eropa. Persyaratan Sertifikasi dan
Uni Eropa memerlukan lisensi
Dokumentasi
(AGRIM
impor (AGRIM sertifikat) untuk
Sertifikat),
termasuk
sebagian besar produk pertanian,
Phytosanitary Certificates.
termasuk biji-bijian, susu, daging, minyak zaitun, buah-buahan dan sayuran, anggur dan gula. Dalam rangka
untuk
mendapatkan
lisensi, formulir aplikasi harus diserahkan dan biaya keamanan harus dibayarkan kepada negara anggota sertifikat.
yang
mengeluarkan
Lisensi
bervariasi
dalam validitas, dimana sebagian besar berakhir tiga bulan setelah bulan
penerbitan.
Lisensi
diterapkan oleh importir. Novel Foods
Novel Food tidak hanya produk yang berasal dari bioteknologi, tetapi juga dapat berupa buahbuahan eksotis dan jus yang tidak sampai pada batas yang signifikan di pasar Eropa.
2.4. Tarif Bea Masuk Tarif bea masuk ke Jerman tergantung dari Jenis produk dan negera pengekspor. Berbagai produk olahan seperti biskuit, makanan yang di panggang, dan aneka makanan olahan tunduk ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
14
kepada sistem tarif khusus di dalam Uni Eropa. Uni Eropa memberikan tarif untuk masingmasing produk import berdasarkan komposisi produk dari susu protein, lemak susu, pati, dan gula, sehingga produk import untuk makanan dan minuman menerima tarif yang berbeda. Namun pada umumnya tarif bea masuk di Jerman adalah 19%, dimana VAT impor adalah 7% untuk produk pertanian dan pengecualian yang lain. Pemberian tarif 19% bertujuan untuk menyetarakan produk impor dengan produk Jerman. 2.5. Ketentuan Labeling dan Packaging 2.5.1. Labelling Semua produk makanan impor harus sesuai dengan Undang-Undang Pangan Jerman. Jika ada indikasi yang dipersyaratkan dalam Peraturan Pelabelan Jerman tesebut hilang, maka barang dapat dicegah dari penjualan ke pasar Jerman. Label juga bisa termasuk ilustrasi, missal nya: ilustrasi buah-buahan jika hanya rasa buatan yang digunakan atau jus multi-buah hanya dapat menampilkan gambar dari buah-buah yang terkandung dalam produk. Mencantumkan bahanbahan pada label yang tidak terkandung pada produk sangat dilarang. Pelabelan untuk makanan ber nutrisi, nilai energi dan proporsi nutrisi harus dinyatakan dalam satuan tertentu per 100 gram atau per 100 mililiter. Ada banyak persyaratan pelabelan khusus lainnya yang berkaitan dengan makanan tertentu atau kelompok makanan. Karena banyak persyaratan lainnya yang berlaku, seperti ukuran huruf sebenarnya dan penempatan berbagai elemen pada label dan gambar yang ditampilkan, maka ekportir Indonesia di harapkan menghubungi Importir Jerman sebelum melakukan pelabelan pada produk yang di labeli agar produk impor tersebut dapat di pasarkan di pasar Jerman. Semua produk makanan dan minuman yang diimpor ke Jerman untuk penjualan eceran harus diberi label dalam bahasa Jerman dan memberikan informasi berikut sesuai dengan yang ditetapkan dalam Lebensmittel-Kennzeichnungs-Verordnung (LMKV - Food Labeling Ordinance of Dec. 1999):
Konten pada Label
Penjelasan
Nama produk yang biasa digunakan Nama dalam perdagangan
ini
bisa
berupa
deskripsi.
Perdagangan, merek atau nama fantasi juga diijinkan, tetapi tidak bolehdi ganti dengan
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
15
nama makanan. Daftar bahan dan aditif makanan
Daftar bahan selalu di mulai dengan kata “Zutaten” (komposisi). Bahan harus di daftar berdasarkan urutan berat seperti pada saat bahan di persiapkan.
deklarasi kuantitatif bahan (QUID)
Pada
label,
penekanan
khusus
di
tempatkan di dalam komposisi, jumlah minimum a% harus di nyatakan baik di sebelah nama makanan maupun dekat nama komposisi pada daftar komposisi. Kandungan Alkohol
Minuman beralkohol yang mengandung alkohol lebih dari 1,2% perlu ditampilkan sebagai "alkohol (atau alc.) ...% Vol.
Minimum tahan lama produk
Minimum tanggal suatu produk masih dapat di konsumsi dalam kondisi baik biasanya di tulis sebagai “Mindestens haltbar bis….” (baik di gunakan sebelum tanggal…)
Kondisi Penyimpanan
Kondisi
penyimpanan
khusus
dan
penggunaan harus di cantumkan. Unit metrik untuk semua ukuran
Berat bersih bahan makanan dikemas. Disajikan
dalam
Unit
Metrik
(liter,
centiliter, mililiter, kilogram atau gram). Nama dan alamat produsen, pengemas Identitas kode di perlukan untuk semua atau importir di Jerman / EU Kode lot identifikasi
produk yang tidak menunjukkan minimum tahan lama produk, dimana terdiri dari tanggal dan bulan.
Bar Code
Untuk Bar Code, Jerman menggunakan European Article Number (EAN) yang juga mengacu kepada sistem International Article Number (IAN) dengan 13 digit.
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
16
Berikut beberapa contoh pelabelan untuk pada produk makanan dan minuman:
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
17
2.5.2. Packaging Perusahaan ekspor harus menyadari bahwa kemasan kemasan produk sangat penting bagi konsumen Jerman karena mereka sangat peduli terhadap lingkungan. Produsen, importir, distributor dan pengecer harus memastikan bahwa bahan kemasan untuk produk makanan mereka sesuai dengan Uni Eropa dan peraturan domestik Jerman dalam hal daur ulang dan pembuangan. Penentuan bahan kemasan juga ga penting, hal ini bertujuan untuk melindungi produk yang terkandung di dalamnya,, ukuran kemasan tidak boleh menyesatkan konsumen dan tidak boleh lebih tinggi dari isi sebenarnya. Bahan kemasan yang kontak dengan bahan makanan harus harus mengandung indikasi "f "für lebensmittel"" yang dapat diganti dengan simbol tertentu seperti yang tertera pada peraturan Council Directive 80/590 / EEC.. Amandemen terhadap hukum kemasan Jerman dan hukum pencegahan terhadap sampah menginginkan agar para importir dari consumer products products termasuk bahan makanan untuk membuat kontrak dengan salah satu perusahaan pendaurulang nasional yang terdafatar untuk bahan kemasan yang dapat di daur ulang. Jerman secara tradisional telah menggunakan simbol “Green Dot” untuk memastikan bahwa bahan kemasan kemasan dapat di daur ulang kembali pada system control. “Green Dot” dapat di jumpai pada kemasan di setiap produk retail Jerman. Per tanggal 1 Januari 2009, peraturan baru pendaurulangan tidak lagi memerlukan simbol “Green Dot” di cetak pada produk kemasan untuk membuktian bahwa bahan kemasan dapat di daur ulang. Akan tetapi, jika produsen atau importir memilih untuk melanjutkan menggunakan simbol Green Dot, maka perlu untuk menandatangani kontrak lisensi dengan Duales System Deutschland GmbH (DSD). Gambar Green Dot yang di cetak pada kemasan:
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD D AND BEVERAGE
18
Symbol Green Dot juga di gunakan di negara Uni Eropa lainnya, jadi sangat di sarankan untuk mencetak simbol “Green Dot” pada kemasan. Pada umumnya para importir atau produsen dalam negeri membayar biaya lisensi untuk penggunaan “Green Dot”, tergantung dari tipe dan jumlah kemasan yang di gunakan. Hal ini juga memberikan informasi penting kepada eksportir untuk perhitungan harga. Di samping itu sangat di wajibkan untuk produk minuman menggunakan system refund (pembayaran kembali). Mulai bulan Mei 2006, Jerman secara serentak mewajibkan system refund di cetak pada kemasan minuman dengan isi 0.1 sampai 3 liter. Deposit di kumpulkan di retail, dalam hal ini setiap konsumen produk minuman di wajibkan untuk membayar deposit pada saat pembelian produk minuman, kecuali: jus buah dan sayuran, sari buah, susu dan minuman yang mengandung 50% susu, alkohol dan wine, termasuk munuman yang mengandung 50% wine, karena mereka kurang ramah terhadap lingkungan. Gambar produk dengan symbol refund:
2.6. Saluran Distribusi produk Makanan di Jerman Jarang sekali retail Jerman mengimpor langsung dari produsen di luar negeri, kecuali mereka membeli produk dalam jumlah yang besar. Sebagian besar retailer membeli dari importir atau distributor makanan dan minuman impor (wholesaler). Pada umumnya, wholesaler memiliki keahlian dalam produk dan kelompok produk, beberapa bahkan ahli dalam produk makanan dari negara tertentu. Importir memiliki pengetahuan mendalam tentang semua persyaratan impor seperti sertifikat produk yang diperlukan, label dan kemasan, mengurus pengiriman, bea cukai, pergudangan dan juga pendistribusian produk ke pasar Jerman. Sangat disarankan agar eksportir asing menemukan perwakilan lokal dalam rangka untuk menempatkan dan mempromosikan produk mereka agar berhasil di pasar Jerman. Selain itu, semakin banyak pengecer, dan juga ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
19
beberapaa produsen makanan itu sendiri yang meluncurkan urkan toko online. Mereka tumbuh perlahan tapi pasti. Terutama beberapa segmen niche, misalnya wine atau suplemen makanan yang memperoleh pangsa pasar online yang luar biasa. Seperti disebutkan di atas, sebagian besar retail Jerman mengandalkan distributor / grosir khusus untuk produk mereka. Namun, mun, beberapa jaringan supermarket terkadang melakukan kontrak langsung dengan pemasok asing dan menunjuk perusahaan importir pilihan mereka untuk membawa produk ke Jerman. Cara lain yang dapat di gunakan bagi paraekportir makanan dan minumanuntuk menemukan n saluran distribusi yang tepat untuk produk mereka adalah dengan mengunjungi atau berpartisipasi dalam berbagai pameran dagang dagang makanan yang berada di Jerman. Figure 4.. Distibution Channel untuk Produk Makanan dan Minuman
Sumber: USDA; Foreign Agriculture service
Menjual langsung ke retail Jerman sangatlah tidak mudah, karena berbagai distribusi sistem mereka yang luas, mereka biasanya di tawari oleh supplier yang kompetitif dan mereka juga tidak ingin bertanggung jawab secara langsung lan dengan urusan impor. Sektor makanan ritel Jerman didominasi oleh lima retailer besar yang menguasai lebih dari 75 persen pasar Jerman pada tahun 2014.
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD D AND BEVERAGE
20
Figure 5.. Company Share of the German Food Retail Sector 2014
Sumber: USDA; U Foreign Agriculture service
2.7. Hambatan lainnya Hambatan lain yang mungkin di hadapi oleh eksportir Indonesia di sektor makanan dan minuman adalah sebagai berikut: 1) Biaya produksi di Indonesia yang tinggi di tambah dengan biaya transportasi ke Eropa yang mahal mengkin menjadi kendala bagi produsen Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara negaranegara Eropa lain yang lebih dekat dengan Jerman. 2) Jarak yang boleh dibilang tidak dekat dengan Eropa menjadikan hambatan tersendiri. Waktu pengiriman yang di butuhkan utuhkan sedikitnya satu bulan membuat para importir Jerman untuk mempertimbangkan mengimpor makanan segar, seperti buah dan sayur segar dari Indonesia. 3) Sistem pembayaran di Jerman yang mungkin menjadi hambatan bagi para produsen Indonesia yang mungkin menginginkan enginginkan pembayaran di depan. Pengusaha Jerman lebih menyukai system pembayaran dengan L/C dengan jangka waktu 30 sampai 90 hari atau dengan pembayaran setelah barang sampai. 3. ANALISA PESAING Seperti yang sudah di jelaskan bahwa Jerman sangat menggantungkan menggantungkan supply produk makanan dari negara angota Uni Eropa dan negara-negara negara negara lain seperti Asia, Afrika, Australia, New
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD D AND BEVERAGE
21
Zealand, Amerika Selatan, dan Antartika. Pesaing untuk produk makanan Jerman dalam setiap produknya dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Table 4. Analisa Pesaing dari Berbagai Negara Kategori Produk Impor (Juta US$) PG 30 Cereal Impor: 145,486 ton Senilai: US$ 303 Juta
Pesaing Utama
Keunggulan Pesaing
1. Perancis - 16.8% 2. Belgia - 14.5% 3. Belanda - 12.5%
1.Jarak yang strategis dengan Jerman 2. Ketersediaan produk 3. Produk regional
PG 31 Snack Foods (excl. 1. Belgia - 18.7% Nuts) 2. Belanda - 17.3% Impor: 3. Polandia - 12.3% 777,041 ton Senilai: US$ 3,758 Juta
1.Jarak yang strategis dengan Jerman 2. Ketersediaan produk 3. Produk regional
1. Belanda - 23.1% 2. Belgia -12.0% 3. Denmark - 11.2%
1.Jarak yang strategis dengan Jerman 2. ketersediaan produk
1. Polandia - 18.9% 2. Denmark -13.7% 3. Belanda - 11.2%
1. Jarak yang strategis dengan Jerman 2. ketersediaan produk 3. Harga yang kompetitif
HS 04 Dairy Produce; 1. Belanda - 31.9% Birds Eggs and Natural 2. Perancis - 13.7% 3. Austria - 8.3% Honey Impor: Senilai: US$ 9,054 juta
Jarak yang strategis dengan Jerman dan juga sebagai negara tetangga
HS 07 Edible Vegetables Impor: 4,793,202 ton Senilai: US$ 6,710 Juta
1. Belanda - 36.5% 2. Spanyol - 22.3% 3. Italia - 8.3%
1. Jarak yang strategis sebagai negara tetangga 2. Memiliki cita rasa dan iklim yang berbeda
HS 08 Edible Food and Nuts Impor: 6,003,867 ton
1. Spanyol - 20.4% 2. Belanda - 19.3% 3. Italia - 11.5%
1. Memiliki cita rasa, tradisi, dan iklim yang berbeda 2. Jarak yang strategis dengan Jerman.
HS 02 Meat Impor: 2,332,984 ton Senilai: US$ 8,616 Juta HS 03 Fish and Crustaceans Impor: 874,161 ton Senilai: US$ 4,602 Juta
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
22
Senilai: US$ 10,173 million HS 09 Coffee, Tea and Spices Impor: 1,410,394 tons Senilai: US$ 5,219 million
1. Brazil - 25.6% 2. Vietnam - 11.4% 3. Honduras - 6.4%.
Adanya tradisi perdagangan.
HS 16 Edible Preparation of Cereals, Flour, Starch, or Milk Impor: 629,684 tons Senilai: US$ 3,012 million HS 19 Preparation of Cereals, Flour, Starch, or Milk Impor: 1,741,808 tons Senilai: US$ 4,376 million HS 20 Preparation of Vegetables, Fruits, Nuts Impor: 3,199,594 tons Senilai: US$ 5,540 million HS 21 Miscellaneous Edible Preparations Impor: Senilai: US$ 3,612 million HS 22 Beverage, Spirits, Wine and Vinegar Impor: Senilai: US$ 8,397 million
1. Belanda - 18.3% 2. Austria - 10.5% 3. Italia - 9.7%
1. Jarak yang dekat dengan Jerman 2. Harga yang kompetitif 3. Kualitas yang tinggi
1. Italia - 18.3% 2. Perancis - 15.1% 3. Belanda - 12.6%
Jarak yang strategis sebagai negara tetangga dan merupakan produk untuk di ekspor kembali
1. Belanda - 25.2% 2. Italia - 13.9% 3. Turkey - 9.5%
Jarak yang strategis dengan Jerman
1. Belanda - 20.5% 2. Perancis -10.7% 3. Swiss - 9.4%
Jarak yang strategis sebagai negara tetangga dan produk untuk di ekspor kembali.
1. Perancis - 21.6% 2. Italia - 20.0% 3. Belanda - 8%
Merupakan produk regional yang sangat bagus dan berkualitas.
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
23
4. PELUANG DAN STRATEGI 4.1. Peluang Pada tahun 2014, ekspor Indonesia ke Jerman meningkat 0.4% senilai 3.6 Juta Euro. Ekspor utama Indonesia ke Jerman beberapa diantaranya adalah berupa makanan dan makanan hewan (berupa minyak sayur dan lemak tertentu), dan produk pertanian. Ketertarikan konsumen Jerman terhadap makanan organik dapat menjadi peluang bagi produsen Indonesia. Meningkatnya kualitas pada makanan di dorong dengan meningkatnya permintaan akan produk organik dan fair trade. Seperti di ketahui bahwa pasar organik Jerman telah meningkat tiga kali lipat senilai € 7 milliar per tahun, namun produksi dalam negeri masih belum dapat sepenuhnya memenuhi permintaan pasar. Hal ini menciptakan peluang bagi eksportir Indonesia untuk memasuki pasar Jerman dengan produk organik. Peluang lain juga terdapat pada meningkatnya kebutuhan ikan dengan sertifikat berkelanjutan yang mencapai 20 - 25 persen. Retailer terbesar Jerman, misalnya EDEKA telah bekerjasama dengan WWF untuk mencapai 100 persen sertifikat berkelanjutan untuk produk ikan. Pasar Jerman merupakan pasar terbesar di dunia untuk produk berlabel MSC. Para importir Jerman telah menyatakan bahwa label MSC merupakan standard paling tinggi untuk produk ikan berkelanjutan. Hal ini menjadikan peluang yang besar bagi Indonesia sebagai negara maritim untuk masuk dalam pasar Jerman. Di samping itu pasar Jerman untuk buah dan sayuran masih sangat besar. Jerman sebagian besar bergantung pada kebutuhan impor untuk produk buah dan sayur. Hal ini memberikan peluang bagi produsen Indonesia untuk memasukki pasar Jerman di sektor ini. Di samping itu naiknya harga pasar dan di hapusnya standard pemasaran umum di Uni Eropa mempermudah penjualan buah dan sayuran di pasar Jerman. 4.2. Strategi Untuk memasauki pasar Jerman beberapa strategy dapat di ambil, diantaranya adalah dengan menjadi peserta beberapa pameran makanan dan minuman yang di adakan di Jerman. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan produk Indonesia ke para bisnis dan importir Jerman. Selain dapat memperluas jaringan bisnis, produsen Indonesia dapat mencari peluang untuk mejalin
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
24
kerjasama dengan importir Jerman yang berpengalaman dengan impor dan pemasaran produk luar negeri ke pasar Jerman. Selain itu, produsen di bidang makanan Indonesia dapat melakukan penjualan langsung ke beberapa retail besar di Jerman. Meskipun sebagian besar retail tidak ingin terlibat langsung urusan impor, namun hal ini patut di coba. Untuk pembelian dalam jumlah besar, biasanya retail besar Jerman dapat membeli langsung dari produsen di luar negeri. Table 5. Daftar Retail Besar di Jerman Nama Retail dan Tipe Outlet
Penjualan makanan Jumlah Lokasi (Juta Dollar) /2013 Outlet (2012)
Edeka- Group 43,014
7,717
15,690
4,160
21,960
1,802
8,614
2,266
19,489
3,375
13,716
625
16,379
1,810
Jerman Selatan
11,881
2,515
Jerman Utara
8,154
331
Di seluruh Jerman
5,299
123
Lekkerland (Wholesaler)
10,683
19
Di seluruh Jerman
Tengelmann-Group Kaisers (Supermarket)
2,635
710
Diseluruh Jerman
Edeka (supermarket) Netto (Discounter)
Di seluruh Jerman
Rewe-Group
Rewe (Supermarket) Penny (Discounter)
Diseluruh Jerman
Schwarz-Group
Lidl (Discounter) Kaufland (Hypermarkets)
Di seluruh Jerman
Aldi-Group
Aldi Süd (Discounter) Aldi Nord (Discounter)
Metro-Group
Real (Hypermarkets) Metro (Cash & Carry)
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
25
Strategi lain yang dapat di ambil adalah dengan melakukan penjualan melalui internet. Internet menyediakan berbagai macam peluang antara pemain bisnis dan masyarakat. Dengan Ecommerce, melakukan bisnis melalui internet, menjual produk dan layanan melalui media internet dapat meraih pelanggan dari berbagai negara. Internet memiliki hambatan yang kecil dan para pembeli dan penjual dapat bertemu secara online. Untuk produk organik dapat dilihat melalui website berikut: www.greentrade.net Cara lain dapat melalui Fair Trade organization. Organisasi ini merupakan distributor yang berpengaruh di Jerman dan negara Eropa lainnya. Pertimbangan utama dari Frair Trade adalah situasi sosial dan ekonomi dari para petani dan produsen di negara berkembang. Distribusi Fair trade terutama mengacu pada produk: pisang, kakao, kopi, madu, dan teh. 4.3. Trend pasar Seperti yang telah di ketahui bahwa Jerman merupakan pasar yang besar untuk pasar makanan dan minuman, akan tetapi pasar Jerman juga sangat sensitive terhadap harga produk. Produk makanan ritel di Jerman mengahadapi tantangan yang sangat besar karena struktur demografi dan gaya hidup konsumen. Permintaan untuk produk biskuit, kesehatan dan kebugaran, dan barang mewah akan tetap menjadi tren konsumen yang mempengaruhi produk makanan ritel kedepannya. Trend yang lain adalah bahwa Jerman sangat bangga dengan pemilihan produk ‘green’, oleh karena itu konsumen Jerman bersedia untuk membayar lebih untuk produk ‘berkelanjutan’, ‘sumber lokal’, ‘alami’, ‘organik’, dan ‘fair trade’. 5. INFORMASI PENTING 5.1. Trade Promotion Office Asing di Jerman Korea Trade Investment Promotion Agency MesseTurm 33. OG ,Friedrich-Ebert-Anlage 49 60308 Frankfurt am Main Tel.: 069 / 24 29 92 - 0 Fax: 069 / 25 35 89 Email:
[email protected] www.kotra-deutschland.de Malaysia External Trade Development Corporation ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
26
Kastor-Hochhaus (Commerzbank) 17th Floor, Platz der Einheit 1 60327 Frankfurt am Main Germany T.+49 (0) 69 2475015-10 F.+49 (0) 69 2475015-20 Email:
[email protected] www.matrade.gov.my
JETRO (Japan External Trade Organization) JETRO Berlin Friedrichstr. 70 10117 Berlin Tel: 030/2094-5560 Fax: 030/2094-5561 E-Mail:
[email protected] JETRO Düsseldorf Immermannstr. 65 C 40210 Düsseldorf Tel: 0211/136020 Fax: 0211/326411 E-mail:
[email protected] 5.2. Perwakilan Jerman di Indonesia Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Jln. M.H. Thamrin No. 1, Jakarta 10310 Telp: +62 21 339855000 Fax : +62 21 390 1757 www.jakarta.diplo.de
EKONID (Kamar Dagang Indonesia- Jln. KH Agus Salim 115, Menteng, Jerman) Jakarta 10310 Tel : +62 21 3154685 Fax : +62 21 3157088
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
27
http://indonesien.ahl.de
5.3. Chamber of Commerce di Jerman IndustrieChamber of Commerce and Industry Deutscher Handelskammertag e. V. (kantor Pusat)
und
Breite Straße 29 10178 Berlin Hamburg Chamber of Commerce Adolphsplatz 1 (kantor cabang di Hamburg) 20457 Hamburg Tel.: 040 / 36 13 8-138 Fax: 040 / 36 13 84 01 E-mail:
[email protected]
5.4. Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman BVE (Bundesvereinigung der Deutschen Claire-Waldoff-Straße 7 Ernährungsindustrie) Federasi industri Makanan dan Minuman Jerman
10117 Berlin Telefon: +49 30 200786-0 Fax: +49 30 200786-299 E-mail:
[email protected] http://www.bve-online.de/english
BVL (Bundesamt fuer Verbraucherschutz Bundesallee 50 und Lebensmittelsicherheit) Kantor Federal Perlindungan Konsumen dan Keamanan Pangan
38116 Braunschweig Tel.: +49 531 21497 0 Fax: +49 531 21497 299
[email protected]
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
28
www.bvl.bund.de Rueckstaende
u.
Kontaminanten
in Referat 313 - Rochusstr. 1
Lebensmitteln
53123 Bonn, Germany
Residu dan Kontaminan dalam makanan
Tel.: +49 228 529 4661 Fax: +49 228 529 4262 Internet: www.bmelv.de
BGA
(Bundesverband
Großhandel, Am Weidendamm 1 A
Außenhandel Diensleistungen e.V) Federasi Grosir Jerman, Perdagangan Luar Negeri dan Jasa
10117 Berlin Telefon: 030/ 59 00 99 5-0 Telefax: 030/ 59 00 99 5 19 E-Mail:
[email protected] http://www.bga.de/home.html
5.5. Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman ANUGA
Pameran Makanan yang terkemuka di dunia
untuk
perdagangan
ritel,
jasa
makanan dan pasar catering. Pameran selanjutnya di adakan pada 7-11 Oktober 2017 do Köln. Untuk informaso lebih lanjut: http://www.anuga.de/anuga/index.php International Green Week
Internasional Green Week merupakan salah satu pameran internasional untuk industri makanan, pertanian, dan holtikultural. Pameran berikutnya akan diadakan pada tanggal 15- 24 Januari 2016 di messe Berlin, Jerman. Untuk informasi lebih lanjut menegenai pamaran ini silahkan
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
29
kunjungi website: http://www.gruenewoche.de/en/ BioFach
World Trade Fair untuk Makanan Organik. Pameran berikutnya akan diadakan pada tanggal 10-13 Febuari, 2016 di NürnbergMesse - Nuremberg, Jerman. Untuk informasi lebih lanjut: https://www.biofach.de/en/
Fruit Logistica
Pameran Perdagangan Internasional untuk bisnis buah dan sayuran. Pameran selanjutnya akan diadakan pada tanggal 3-5 Februari 2016, di BerlinJerman. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi: http://www.fruitlogistica.de
Fish International
Pameran perdagangan internsional untuk ikan dan makanan laut: Pasar perdangan, pengolahan, logistic dan penjualan. Pameran berikutnya pada tanggal 14-16 Februari 2016, di Bremen, Jerman. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi: http://www.fishinternational.com/en/
drinktec
Pameran perdagangan terkemuka di dunia untuk Industri Minuman dan Makanan cair. Pameran berikutnya diadakan pada 11-15 September 2017, di Munich, Jerman. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi: http://www.drinktec.com
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
30
5.6. Perwakilan Indonesia di Jerman Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC Glockengiesserwal 17, 20095 Hamburg Hamburg)
Tel : +49 40 33313280/1 Fax : 49 49 33313 282 Email :
[email protected] Internet :www.itpchamburg.de
Kedutaan Besar Republik Indonesia – Lehrter Str 16-17, 10557 Berlin Berlin
Tel : +49 30 4780 70 Fax : +49 30 44737142 Internet : www.kbri-berlin.de
Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Zeppelianalle 23, 60325 Frankfurt am Frankfurt
Main Tel : +49 69 247 0980 Fax : +49 69 247 0984 0 Internet : www.kjrihamburg.de
Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Bebelalle 15, 22299 Hamburg Hamburg
Tel : +49 40 512 070 Fax +49 40 511 7531 Email : info @kjrihamburg.de Internet: www.kjrihamburg.de
5.7. Daftar Importir dan retail di Jerman Aldi Einkauf GmbH & Co. oHG - Sued Burgstrasse 37 45476 Muelheim/Ruhr, Germany Fax: (0049) 1803 252722 Homepage: www.aldisued.de
Aldi Einkauf GmbH & Co. oHG Nord Eckenbergstrasse 16 45307 Essen, Germany Fax: (49-201) 859 33 19 Homepage: www.aldi-essen.de
EDEKA Zentrale AG & Co. KG New-York-Ring 6 22297 Hamburg, Germany
EHI Retail Institute e.V. Spichernstrasse 55 50672 Koeln, Germany
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
31
Tel: (49-40) 63 770 Fax: (49-40) 63 77 22 31 Homepage: www.edeka.de
Tel: (49-221) 57 99 30 Fax: (49-221) 57 99 345 Organization representing the retail sectors; German counterpart of FMI. Homepage: www.ehi.org
Globus SB Warenhaus Geschaeftsfuehrungs-GmbH Leipziger Strasse 8 66606 St. Wendel, Germany Tel: (49-6851) 90 90 Fax: (49-6851) 90 96 00 Homepage: www.globus.de
Lidl Stiftung & Co. KG Einkauf International Stiftsbergstrasse 1 74167 Neckarsulm, Germany Tel: (49-7132) 94-2000 Homepage: www.lidl.com
KaDeWe Kaufhaus des Westens Tauentzienstrasse 21-24 10789 Berlin, Germany Tel: (49-30) 212 10 Fax: (49-30) 211 01 90 Homepage: www.kadewe.de
Markant Handels und Service GmbH ZHG Ware Hanns-Martin-SchleyerStrasse 2 77656 Offenburg, Germany Tel: (49-781) 61 60 Fax: (49-781) 616166 Homepage: www.markant.com
Dennree GmbH Hofer Strasse 11 95183 Toepen, Germany Tel: (49-9295) 18 0 Fax: (49-9295) 18 8001 http://www.dennree-biohandelshaus.de/home
MGB METRO Group Buying GmbH Schlueterstrasse 1 40235 Duesseldorf, Germany Tel: (49-211) 68860 Fax: (49-211) 6886-2000 Homepage: www.metrogroup.de
Lekkerland GmbH & Co. KG Europaallee 57 50226 Frechen, Germany Tel: (49-2234) 182 10 Fax: (49-2234) 182 14 45 Homepage: www.lekkerland.de
REWE-Zentral AG Foreign Trade Dept. - HWA – Domstrasse 20 50668 Koeln, Germany Tel: (49-221)1490 Fax: (49-221) 149 93 71 Homepage: www.rewe-group.com
Tengelmann Warenhandelsgesellschaft Unternehmenszentrale Wissollstrasse 5-43 45478 Muelheim/Ruhr, Germany Tel: (49-208) 580 60 Fax: (49-208) 5806-6401 Homepage: www.tengelmann.de
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
Alnatura Produktions- und Handels GmbH Darmstaedter Strasse 63 64404 Bickenbach Tel: (49 6257) 93 22 0 Fax: (49 6257) 93 22 688 Homepage: www.alnatura.de
32
ITPC HAMBURG – MARKET BRIEF FOOD AND BEVERAGE
33