LEMBAR PERSETUJUAN Jurnal yang berjudul “Pengaruh Back Massage (Pijatan Punggung) Terhadap Penurunan Kejadian Insomnia Pada Lansia Di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango”
Oleh Indriyati Puspitasari Kasim NIM 841411018 Telah di periksa dan disetujui
PEMBIMBING I
PEMBIMBING II
Suwarly Mobiliu, S.Kp., M.Kep NIP. 19610531198311 2 001
dr. Sri A. Ibrahim, M.Kes NIP. 19710307200012 2 003
Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
dr. Nanang R. Paramata, M.Kes NIP. 19771028 200812 2 003
LEMBAR PENGESAHAN PENGARUH BACK MASSAGE (PIJATAN PUNGGUNG) TERHADAP PENURUNAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Jurnal Oleh Indriyati Puspitasari Kasim NIM 841411018 Telah dipertahankan di depan dewan penguji Hari/Tanggal : Kamis, 2 Juli 2015 Waktu : 12.00-13.00 WITA Tim Penguji :
1. Suwarly Mobiliu, S.Kp., M.Kep NIP. 19610531198311 2 001
( ........................................ )
2. dr. Sri A. Ibrahim, M.Kes NIP. 19710307200012 2 003
( ........................................ )
3. DR. Herlina Jusuf, Dra, M.Kes NIP. 19631001198803 2 001
( ........................................ )
4. Ns. Vik Salamanja, S.Kep., M.Kes NIP. 1974016199383 1 002
( ........................................ )
Gorontalo, Juli 2015 Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan
Dr. Lintje Boekoesoe, M.Kes
ABSTRAK Indriyati P. Kasim. 2015. Pengaruh Back Massage (Pijatan Punggung) Terhadap Penurunan Kejadian Insomnia Pada Lansia Di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Suwarly Mobiliu, S.Kp., M.Kep dan Pembimbing II dr. Sri A. Ibrahim, M.Kes. Back Massage (Pijatan Punggung) merupakan tindakan non farmakologi yang memiliki manfaat bagi berbagai sistem tubuh. Bagi sistem saraf dapat mengatasi penyakit akibat tekanan saraf seperti insomnia yang merupakan gangguan tidur yang paling banyak diderita oleh lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh back massage (pijatan punggung) terhadap penurunan kejadian insomnia pada lansia di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian yang digunakan adalah pra eksperiment dengan pretest and postest group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia di Desa Toto Selatan yang berjumlah 99 orang. Jumlah sampel 16 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PIRS 20 (Pittsburgh Insomnia Rating Scale). Analisis bivariat menggunakan uji t berpasangan dengan derajat kemaknaan α (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh back massage terhadap penurunan kejadian insomnia pada lansia dengan p-value (0,00) < α (0,05). Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh back massage (pijatan punggug) terhadap penurunan kejadian insomnia. Disarankan terapi Back Massage (Pijatan Punggung) dapat menjadi pilihan untuk mengatasi insomnia yang dialami lansia. Kata Kunci : Back Massage, Insomnia, Lanjut Usia Daftar Pustaka : 29 referensi (2002 – 2013)
ABSTRACT Indriyati P. Kasim. 2015. The Effect Of Back Massage Toward Insomnia Decrease among Elders in Toto Selatan Village, Kabila Sub-district of Bone Bolango. Skripsi, Study Program of Nursing, Faculty of Health Sciences and Sports, State University of Gorontalo. The Principal supervisor was Suwarly Mobiliu, S.Kp., M.Kep, and the co-supervisor was dr. Sri A. Ibrahim, M.Kes. Back Massage is non-pharmacological treatment for body system. For nervous system, back massage can overcome illness caused by nerve pressure such as insomia; sleeping problem that most likely suffered by elders. This research aims at investigating the effect of back massage toward insomnia decrease among elders in Toto Selatan Village. Tihs was a pre experimental research by applying prestest and posttest group design. The population was all the elders in the village, while the sample was 16 respondens obtain by purposive sampling technique. The data were collected by PIRS 20 questionnaire (Pittsburgh Insomnia Rating Scale), and the analysis was by peer t-test with the significance level of α (0,05). The result showed that there was an effect of back massage toward insomnia decrease among elders by p-value (0,00) < α (0,05). This means that there is an effect of back massage toward the insomnia decrease. It is recommendable to give back massage treatment to overcome insomnia suffered by the elders. Keyword Bibliography
: Back Massage, : 29 references (2002-2013)
PENGARUH BACK MASSAGE (PIJATAN PUNGGUNG) TERHADAP PENURUNAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO
Indriyati P. Kasim NIM. 841411018 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo Abstrak Back Massage (Pijatan Punggung) merupakan tindakan non farmakologi yang memiliki manfaat bagi berbagai sistem tubuh. Bagi sistem saraf adalah mengatasi penyakit akibat tekanan saraf seperti insomnia yang merupakan gangguan tidur yang paling banyak diderita oleh lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh back massage (pijatan punggung) terhadap penurunan kejadian insomnia pada lansia di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian yang digunakan adalah pra eksperiment dengan pretest and postest group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia di Desa Toto Selatan yang berjumlah 99 orang. Jumlah sampel 16 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner PIRS 20 (Pittsburgh Insomnia Rating Scale). Analisis bivariat menggunakan uji t berpasangan dengan derajat kemaknaan α (0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh back massage terhadap penurunan kejadian insomnia pada lansia dengan p-value (0,00) < α (0,05). Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh back massage (pijatan punggug) terhadap penurunan kejadian insomnia. Disarankan terapi Back Massage (Pijatan Punggung) dapat menjadi pilihan untuk mengatasi insomnia yang dialami lansia. Kata Kunci : Back Massage, Insomnia, Lanjut Usia
1.
Pendahuluan Indonesia termasuk negara berstruktur tua, hal ini dapat dilihat dari persentase angka Usia Harapan Hidup (UHH) setiap tahun terus mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000 Usia Harapan Hidup (UHH) adalah 64,5 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,18%), angka ini meningkat pada tahun 2010 Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi 69,43 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,56%), dan pada tahun 2011 Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,58%).1 Berdasarkan data profil kesehatan provinsi gorontalo, capaian Usia Harapan Hidup (UHH) Provinsi Gorontalo dari tahun 2006 hingga tahun 2011 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 usia harapan hidup adalah 65,6 tahun, angka ini meningkat pada tahun 2008 menjadi 66,2 tahun, dan pada tahun 2011 usia harapan hidup menjadi 68 tahun (Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, 2012). Dengan meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) membawa konsekuensi bertambahnya jumlah lansia yang harus dipenuhi kebutuhan dasarnya termasuk kebutuhan tidur.2 Pelan-pelan semakin bertambah usia manusia pengalaman tidur atau pola tidur lanjut usia pun berubah. Meski begitu ini tidak berarti kalau kebutuhan tidur menjadi berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Kenyataannya hasil penelitian membuktikan kebutuhan tidur adalah konstan disepanjang usia. Perubahan ini dianggap lazim sehingga disalahartikan sebagai proses tidur yang normal terhadap pertambahannya usia, namun perubahan pola tidur ini sebenarnya merupakan tanda dari suatu gangguan tidur yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur lansia dan akhirnya akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan lansia.3 Gangguan tidur yang dapat dialami oleh seseorang seperti insomnia, apnea tidur, parasomnia, EDS (Excessive Daytime Sleepiness), Narkolepsi. Insomnia merupakan gangguan tidur yang sering dialami oleh lansia dengan gejala yang sering dikeluhkan antara lain kesulitan untuk memulai tidur, kesulitan menahan tidur, sering terbangun dimalam hari, dan sering tebangun lebih awal.3 Insomnia juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan yang biasa dikonsumsi oleh lanjut usia. Saat ini terdapat tindakan non farmakologis yang dapat dilakukan oleh perawat secara mandiri untuk mengatasi insomnia yang dapat mengurangi lansia mengkonsumsi obat-obatan seperti tehnik relaksasi antara lain tehnik relaksasi benson, refleksologi, dan back massage (pijatan punggung). Back Massage (Pijatan Punggung) memiliki banyak manfaat pada tubuh manusia seperti mengurangi nyeri otot, pada sistem kardivaskuler dapat 1
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia Di Indonesia. http//:litbang.depkes.go.id 20 februari 2015 (19.00) 2 Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012. http://sirs.buk.depkes.go.id 20 Juni 2015 (19.00) 3 Rafknowledge. 2004. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
meningkatkan sirkulasi dan merangsang aliran darah keseluruh tubuh, dapat juga menstimulasi regenerasi sel kulit dan membantu dalam barrier tubuh, serta efeknya pada sistem saraf dapat menurunkan insomnia.4 Melakukan Back Massage (pijatan punggung) dengan menggunakan minyak zaitun juga baik untuk kesehatan kulit. Kandungan dalam minyak zaitun seperti senyawa fenol bersifat sebagai anti oksidan, anti kanker, anti penuaan dini serta menjaga elastisitas dinding pembuluh darah.5 Dari hasil survey awal terhadap 8 lansia yang berada di desa Toto Selatan terdapat 4 lansia yang mengalami insomnia derajat ringan, 2 lansia mengalami insomnia derajat sedang, dan 2 lansia tidak mengalami insomnia. hasil ini didapatkan dengan meggunakan kuesioner PIRS 20 (Pittsburgh Insomnia Rating Scale 20) dan melakukan wawancara tentang obat-obatan yang dikonsumsi oleh lansia terdapat 4 lansia yang menggunakan obat untuk mengatasi hipertensi, kolesterol, dan rematik yang dikonsumsi setiap hari. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Back Massage (Pijatan Punggung) terhadap Penurunan Kejadian Insomnia pada Lansia Di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango”. 2. Metode Penelitian 2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango dengan waktu dilaksanakan dari tanggal 15 Mei sampai 5 Juni tahun 2015. 2.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dengan desain penelitian pretest and postest group design. 2.3 Variabel Penelitian Yang menjadi variabel independen pada penelitian ini adalah back massage (pijatan punggung). Sedangkan yang menjadi variabel dependennya adalah penurunan kejadian insomnia. 2.4 Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang berada di Desa Toto Selatan yang berjumlah 99 orang. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purpossive sampling maka diperoleh sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 responden. 2.5 Teknik Analisa Data 2.5.1 Analisa Univariat Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah derajat insomnia pada lansia di Desa Toto Selatan
2.5.2 Analisa Bivariat 4
Sutresna, N dkk. 2013. Pengaruh Masase Punggung Terhadap Kualias Tidur pada Lansia dengan Insomnia Di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar 2(2):3943 5 Sukarendra, P.A. 2013. Pengaruh Pijat Refleksi Terhadap Insomnia Pada Lansia Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur. Skripsi. Progam Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Jawa Tengah
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti dengan menggunakan uji statistika paired t test. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian 3.1.1 Derajat insomnia pada lansia sebelum dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) Tabel 3.1 Distribusi derajat insomnia pada Lansia di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango sebelum dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) No. 1 2 3
Kategori Derajat Insomnia Insomnia ringan Insomnia sedang Insomnia berat total
Jumlah
%
3 9 4 16
18,8 % 56,2 % 25% 100 %
Sumber : data primer 2015
Dari tabel diatas menujukkan bahwa derajat insomnia pada lansia di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango sebelum dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) yaitu lansia yang mengalami insomnia ringan sebanyak 3 orang lansia (18,8%), lansia yang mengalami insomnia sedang sebanyak 9 orang lansia (56,2%), lansia yang mengalami insomnia berat sebanyak 4 orang lansia (25%). 3.1.2 Derajat insomnia pada lansia setelah dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) Tabel 3.2 Distribusi derajat insomnia pada lansia di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango setelah dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) No.
1 2 3 4
Kategori Derajat Insomnia Tidak insomnia Insomnia ringan Insomnia sedang Insomnia berat total
Jumlah
%
1 10 4 1 16
6,2 % 62,5 % 25 % 6,2% 100 %
Sumber : Data Primer 2015
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa derajat insomnia pada lansia di Desa
Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango setelah dilakukan Back Massage (Pijatan Punggug) yaitu lansia yang tidak mengalami insomnia sebanyak 1 orang lansia (6,2%), lansia yang mengalami insomnia ringan sebanyak 10 orang lansia (62,5), lansia yang mengalami insomnia sedang sebanyak 4 orang lansia (25%), lansia yang mengalami insomnia berat sebanyak 1 orang lansia (6,2%). 3.1.3 Pengaruh Back Massage (Pijatan Punggung) terhadap penurunan kejadian insomnia pada lansia Tabel 3.3 Pengaruh Back Massage (Pijatan Punggung) terhadap penurunan kejadian insomnia pada lansia di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango
Kategori insomnia Berat Sedang Ringan Tidak insomnia Total
Sebelum perlakuan n % 4 25% 9 56,2% 3 18,8% 0 0%
Setelah perlakuan n % 1 6,2% 4 25% 10 62,5% 1 6,2%
16
16
100%
pvalue 0,00
100%
Sumber : Data Primer 2015
Dari tabel diatas nilai Uji T berpasangan didapatkan p value sebesar 0,00. Karena p value < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Back Massage (Pijatan Punggung) terhadap penurunan kejadian insomnia pada lansia di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. 3.2 Pembahasan 3.2.1 Derajat insomnia pada lansia sebelum dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Dari hasil kuesioner terlihat bahwa gejala insomnia yang paling sering di keluhkan oleh lansia antara lain: sering terbangun dimalam hari, tidak tidur kembali setelah terbangun dimalam hari dan sulit untuk memulai tidur walaupun sudah ditempat tidur selama 1 sampai 3 jam. Seseorang yang sering mengeluhkan kendala-kendala seperti kesulitan tidur, kesulitan menahan tidur, sering terbangun dimalam hari dan sering terbangun lebih awal di pagi hari termasuk orang yang mengalami insomnia.3 Akibat kurang tidur responden biasanya memiliki suasana hati yang buruk, kurang bertenaga, sulit untuk fokus dan konsentrasi disiang hari. Lansia yang mengalami susah tidur dapat mengalami kecemasan dan depresi, dimana salah satu gejala depresi adalah suansana hati tidak baik.6 Tidur malam yang buruk dapat menurunkan kemampuan dalam memenuhi tugas harian serta kurang menikmati aktivitas hidup.3 Dari hasil wawancara terhadap responden didapatkan bahwa kejadian insomnia pada lansia disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi oleh lansia, proses penyakit, pola makan yang buruk, aktivitas sehari-hari. Kualitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : lingkungan, penyakit fisik, kelelahan, gaya hidup, stres emosional, diet, merokok, dan medikasi.7 3.2.2 Derajat insomnia pada lansia sesudah dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa kejadian insomnia pada lansia di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango yaitu 1 orang (6,2%) insomnia berat, 4 orang (25%) insomnia sedang, 10 orang (62,5%) insomnia ringan, 1 orang (6,2%) tidak insomnia. Dari hasil kuesioner terlihat perubahan pada nilai sulit untuk memulai tidur, dimana setelah dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) responden tidak 6
Andi Z.A dkk. 2012. Determinan Insomnia pada Lanjut Usia 4(7):154-157 Khasanah, K dan Wahyu, H. 2012. Kualitas Tidur Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang 1(1): 189-196 7
mengalami kesulitan untuk memulai tidur. Pijatan punggung dapat membantu untuk memudahkan tidur karena memberikan manfaat seperti menstimulasi pelepasan endorfin, yaitu substansi yang membantu untuk menghilangkan rasa nyeri dan sakit dan juga dapat mengurangi stres dan melawan depresi.8 Dalam penelitian ini juga di dapatkan hasil 1 orang (6,2%) tetap berada pada kategori derajat insomnia berat, 1 orang (6,2%) tetap pada kategori insomnia sedang, dan 2 orang (12,5%) tetap pada kategori ringan. Peneliti berasumsi tidak terjadi penurunan ketegori derajat insomnia disebabkan oleh usia dari responden, yaitu responden berada pada usia 70 – 75 tahun. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi (2012), jumlah lansia yang lebih banyak mengalami kecemasan dan menderita insomnia berada pada usia 71-75 tahun. Dari hasil wawancara terhadap 1 orang (6,2%) yang tidak mengalami penurunan pada kategori derajat insomnia berat disebabkan umur responden yang berusia 75 tahun selain itu responden menderita inkontinensia urin yang menyebabkan responden sering terbangun dimalam hari dan tidak bisa tidur kembali hingga pagi dan responden juga mengkonsumsi obat untuk mengobati hipertesi. Dan 1 orang (6,2%) yang tetap pada insomnia derajat sedang dan 2 orang (12,5%) yang tetap pada insomnia derajat ringan disebabkan karena usia responden 70 tahun, 65 tahun dan 63 tahun responden jga mengkonsumsi obat untuk mengatasi hipertensi dan nyeri sendi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian, inkontinensia pada lansia dikaitkan dengan penurunan otot kandung kemih sebagai akibat dari proses penuaan yang membuat seseorang sering terbangun dimalam hari untuk berkemih dan menyulitkan seseorang untuk kembali tidur dan penggunaan obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang karena mengganggu tahap tidur 3 dan 4 tidur NREM dan menyebabkan sering terjaganya dimalam hari.7 3.2.3 Pengaruh Back Massage (Pijatan Punggung) terhadap penurunan kejadian insomnia pada lansia di Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Berdasarkan hasil penelitian peneliti berasumsi bahwa terdapat pengaruh Back Massage (Pijatan punggung) terhadap penurunan insomnia pada lansia karena efek Back Massage (Pijatan Punggung) dapat memberikan kenyamanan saat tidur pada responden. Terlihat dari hasil kuesioner setelah dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) terdapat peningkatan pada kepuasan tidur responden. Hal ini dibuktikan dengan teori, salah satu tehnik relaksasi yang dapat dilakukan terhadap lansia yang mengalami insomnia yaitu Back Massage (Pijatan Punggung) yang merupakan tehnik penyembuhan yang diterapkan dalam bentuk sentuhan langsung dengan tubuh pasien. Pijatan punggung yang ringan dapat menstimulasi syaraf-syaraf yang ada dibawah kulit untuk mendapatkan rasa rileks.9 Juga sesuai dengan pernyataan, bahwa salah satu cara untuk menyembuhkan insomnia dengan melakukan tehnik relaksasi yaitu dengan pijatan.3 8
Trident Reference Publishing. 2009. Bebas Insomnia. Yogyakarta: Kanisius Mangoenprasodjo, A.S dan Sri, N.H. 2005. Terapi Alternatif & Gaya Hidup Sehat. Yogyakarta: Pradipta Publishing 9
Efek massage bagi sistem saraf adalah efek sedatif bagi tubuh yang menimbulkan rasa kantuk pada lansia yang mengalami susah tidur. Lansia sering mengalami masalah emosional yang dapat menyebabkan lansia sering kali merasa stres, dengan melakukan masase dapat membantu tubuh menjadi lebih rileks. Hal ini dibuktikan oleh percobaan ilmiah yang meneliti manfaat pijatan menunjukkan terapi pijat dapat membantu agar otot lebih rileks, melancarkan aliran darah, dapat mengurangi kecemasan dan depresi pada orang-orang yang menderita sakit.10 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan minyak zaitun untuk massage karena minyak zaitun merupakan minyak herbal yang mempunyai banyak manfaat. Minyak zaitun mengandung senyawa asam oleat yang menjaga kesehatan pembuluh darah jantung dan senyawa golongan fenol sebagai anti oksidan, anti kanker, anti penuaan dini serta menjaga elastisitas dinding pembuluh darah. Mencampurkan minyak zaitun dengan minyak kayu putih dan menggosokkan pada kulit disertai masase berfungsi untuk memperlancar peredaran darah, mengurangi kelelahan serta dapat menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.11 Dari hasil penelitian juga terdapat 4 orang (25%) yang tidak mengalami penurunan pada kategori derajat insomnia disebabkan oleh faktor penyebab insomnia yaitu proses penyakit yang didierita dan juga mengkonsumsi obat. Peneliti juga berasumsi bahwa salah satu faktor yang menyebabkan tidak terjadi penurunan kategori derajat insomnia pada lansia adalah usia dimana 4 orang (25%) responden berusia diatas 70 tahun. Sering kali faktor tunggal bukanlah satu-satunya penyebab untuk masalah tidur. Terdapat beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan masalah tidur pada seseorang seperti faktor fisiologis, psikologis, dan faktor lingkungan yang dapat mengubah kualitas dan kuantitas tidur.12 Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian bahwa terdapat beberapa penyebab yang menyebabkan kualitas tidur lansia menjadi buruk yaitu, konsumsi obat-obatan, proses penyakit, waktu tidur lebih awal, dan kurangnya aktifitas disiang hari.7 3.3 Keterbatasan penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu peneliti tidak dapat mengendalikan penyebab lain insomnia seperti stres, pengaruh lingkungan dan tidak mengkaji tidur siang responden. 4. Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Responden yang mengalami insomnia didomnasi usia 61-65 tahun sebanyak 8 (50%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 10 (62,5%). 2. Derajat insomnia pada lansia sebelum dilakukan Back Massage (Pijatan Punggung) sebagian besar berada pada kategori sedang. 10
Barnett, H. 2008. Menjinakkan Usia Rahasia Tetap Cantik dan Awet Muda dengan Terapi Tradisional. Jawa Tengah: Image Press 11 Purwanto, B. 2013. Herbal dan Keperawatan Komplementer. Yogyakarta: Nuha Medika 12 Potter dan Perry. 2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika
3. Derajat insomnia pada lansia setelah dilakukan Back Massage (Pijatan
Punggung) sebagian besar berada pada ketogori ringan. 4. terdapat pengaruh Back Massage (Pijatan Punggung) terhadap penurunan
kejadian insomnia pada lansia dengan hasil p-value 0,00 < α (0,05). 4.2 Saran Penelitian ini selain memberikan kesimpulan hasil penelitian, juga memberikan saran kepada berbagai pihak untuk dapat membantu mengatasi insomnia pada lansia 1. Bagi perawat Terapi Back Massage (Pijatan Punggung) sebagai salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia pada lansia. 2. Bagi lanjut usia Terapi Back Massage (Pijatan Punggung) dapat menjadi pilihan sebagai salah satu tindakan non farmakologi untuk mengatasi kejadian insomnia pada lansia. 3. Bagi peneliti selanjutnya Mengingat masih adanya kekurangan dalam penelitian yang telah dilakukan, maka diharapkan penelitian lebih lanjut dapat melakukan dengan lebih baik Daftar Pustaka Akoso,B.T. 2013. Bebas Insomnia. Yogyakarta: Katinius Andi Z.A dkk. 2012. Determinan Insomnia pada Lanjut Usia 4(7):154-157 Barnett, H. 2008. Menjinakkan Usia Rahasia Tetap Cantik dan Awet Muda dengan Terapi Tradisional. Jawa Tengah: Image Press Bull, E dan Graham, A. 2007. Nyeri Punggung. Jakarta: Erlangga Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012. http://sirs.buk.depkes.go.id 20 Juni 2015 (19.00) Froizen, F.M dan Mehmet, G. 2009. Staying Young; Jurus Menyiasati Kerja Gen Agar Muda Sepanjang Hidup. Bandung: PT. Mizan Publika Aryana, K.A dkk. 2013. Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia Di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran 2(1):186-195 Khasanah, K dan Wahyu, H. 2012. Kualitas Tidur Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Semarang 1(1): 189-196 Lapau, B. 2013. Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Buku Obor Mangoenprasodjo, A.S dan Sri, N.H. 2005. Terapi Alternatif & Gaya Hidup Sehat. Yogyakarta: Pradipta Publishing Maryam, S. 2008. Mengenal Lanjut Usia dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Mubarak,W; Bambang,S; Khoirul,R dan Siti,P. 2006. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta; CV. SANGUNG SETO Notoatmodjo, S. 2012; Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi Cetakan Kedua. Jakarta; Pt Rineka Cipta Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika
Patrick, D. 2006. At a Glance Medicine. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama Potter dan Perry. 2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika Prasadja, A. 2009. Ayo bangun! Dengan Bugar karena Tidur yang Benar. Jakarta: PT Mizan Publika Purwanto, B. 2013. Herbal dan Keperawatan Komplementer. Yogyakarta: Nuha Medika Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia Di Indonesia. http//:litbang.depkes.go.id 20 februari 2015 (19.00) Rafknowledge. 2004. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Santono, S. 2008. Panduan Lengkap Mengenai SPSS 16. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Subandi, A. 2008. Yoga Insomnia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Sukarendra, P.A. 2013. Pengaruh Pijat Refleksi Terhadap Insomnia Pada Lansia Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur. Skripsi. Progam Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Jawa Tengah Sutresna, N dkk. 2013. Pengaruh Masase Punggung Terhadap Kualias Tidur pada Lansia dengan Insomnia Di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya Denpasar 2(2):39-43 Tamher,S dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Lanjut Usia dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Trident Reference Publishing. 2009. Bebas Insomnia. Yogyakarta: Kanisius Triyadini dkk. 2010. Efektifitas Terapi Masase dengan Terapi Mandi Air Hangat Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia 3(5):174-181 Wratsongko, M. 2006. Pedoman Sehat Tanpa Obat. Jakarta: PT.Gramedia