Laporan Tahunan 2012 Annual Report 2012
Bangkok Bank
Public Company Limited
Indonesia
DAFTAR ISI Table of Contents
Ringkasan Keuangan Financial Highlights
1
Rasio Keuangan Financial Ratios
2
Profile Perusahaan Corporate Profile
4
Laporan Good Corporate Governance Good Corporate Governance Report
5
Perekonomian Indonesia 2010 Indonesia Economy in 2010
17
Laporan Manajemen Management Report
18
Kinerja Bangkok Bank Bangkok Bank’s performance
23
Manajemen The Management
41
Struktur Organisasi Organization Chart
45
Lampiran Attachment Laporan Keuangan 2012 yang telah diaudit Audited Financial Statement 2012
RINGKASAN KEUANGAN BANGKOK BANK Bangkok Bank’s Financial Highlights
Unit dalam jutaan Rupiah (Unit in million Rupiah) Pertumbuhan pada Akhir Periode Tahun
Progress at Year-End
Total Aktiva Total Assets
Giro pada Bank Demand Deposits with Banks
Kredit yang diberikan Credits granted
Aktiva Tetap dan Inventaris – net Premises and Equipment Aktiva Produktif
Productive Assets Dana Pihak Ketiga
Third Party Fund Simpanan Deposits Pinjaman yang diterima
Loans received Dana dari Kantor Pusat Head Office Account
2012
2011
% change
8.110.752
5.084.498
+59,52
97.344
41.945
+132,08
6.910.355
4.235.039
+63,17
8.179
4.537
+80,27
8.317.475
5.276.015
+57,65
1.428.884
758.350
+88,42
1.024.908
321.065
+219,22
4.240.500
2.629.575
+61,26
1.888.889
1.321.250
+42,96
386.241
285.473
+35.30
206.171
111.374
+85.12
180.071
174.099
+3.43
72.680
70.645
+2.88
108.064
104.940
+2.98
-
-
-
Pertumbuhan untuk Tahun
Progress for the year
Pendapatan Operational Operational Revenue
Beban Operational Operational Expenses
Laba Operasi Operating Profit
Pajak Penghasilan Income Tax
Laba (Rugi) Bersih Net Profit (Loss) Laba Bersih per Saham Earning per share
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
1
Rasio Keuangan Financial Ratios PermodalanCapitalization
Kewajiban Modal Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR)
31 Dec 2012 (%)
31 Dec 2011 (%)
% change
63,79
48,90
+14,89
1,47
1,73
-0,26
2,88
2,89
-2,44
0,62
0,41
+0,06
4,73
4,29
-1,43
118,71
129,85
+22,62
2,50
3,77
-1,27
2,74
5,83
+3,09
3,40
4,52
-1,12
57,02
39,23
+17,79
483,62
559,97
-76,35
Aktiva Tetap terhadap Modal Fixed Assets to Capital
Aktiva Produktif Productive Assets
Aktiva Produktif Bermasalah Troubled Productive Assets
Kredit Bermasalah (net) Non Performing Loan (net)
PPAP terhadap Aktiva Produktif Reserves to Productive Assets
Pemenuhan PPAP Reserves Adequacy Rentabilitas
Profitability
Tingkat Pengembalian Aktiva Return on Assets
Tingkat Pengembalian Modal Return on Equity
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Margin
Beban Operasional Pendapatan Operasional Operational Expense to Operational Income
Kredit terhadap Deposito Rasio Loan to Deposit Ratio
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
2
Kepatuhan Compliance
31 Dec 2012 (%)
31 Dec 2011 (%)
% change
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
11,03
9,60
+1,43
0,36
0,05
+0,31
Persentase Pelanggaran BMPK Percentage of LLL Violation
a. Pihak Terkait Related Parties
b. Pihak Tidak Terkait Non related Parties
Persentase Pelampauan BMPK Percentage of exceeding LLL
a. Pihak Terkait Related Parties
b. Pihak Tidak Terkait Non related Parties
GWM Rupiah Minimum Current Account Requirements Rupiah
Posisi Devisa Netto (PDN) Net Open Position (NOP)
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
3
PROFIL PERUSAHAAN Corporate Profile Bangkok Bank yang didirikan pada tahun 1944 di Bangkok, Thailand adalah bank komersial terbesar di Thailand dan salah satu dari yang terbesar di Asia Tenggara dengan total aktiva pada akhir 2012 sebesar THB 2,418,838,251,000.
Bangkok Bank, founded in year 1944 in BangkokThailand, is the largest commercial bank in Thailand and also one of the largest bank in South East Asia, with total assets at the end of 2012 THB 2,418,838,251,000.
Adapun struktur kepemilikan 10 (sepuluh) pemegang saham terbesar Bangkok Bank Public Company Limited per tanggal 31 December 2012 adalah sebagai berikut:
Top 10 (ten) shareholders of Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand as of December 31, 2012 are as follows:
- Thai NVDR Company Limited - Thailand Securities Depository Co. Ltd. - HSBC Singapore Nominees Pte., Ltd. - State Street Bank & Trust Co, for Australia - State Street Bank & Trust Co - State Street Europe Ltd - Nortrust Nominees Ltd. - Morgan Stanley & Co. Int’l Plc - Bangkok Insurance PCL - HSBC Bank Plc- Abu Dhabi Investment Authority
- Thai NVDR Company Limited - Thailand Securities Depository Co. Ltd. - HSBC Singapore Nominees Pte., Ltd. - State Street Bank & Trust Co, for Australia - State Street Bank & Trust Co - State Street Europe Ltd - Nortrust Nominees Ltd. - Morgan Stanley & Co. Int’l Plc - Bangkok Insurance PCL - HSBC Bank Plc- Abu Dhabi Investment Authority
29,70% 4,07% 3,64% 2,49% 2,39% 2,00% 1,82% 1,79% 1,71% 1,67%
24.33% 4,07% 3,64% 2,49% 2,39% 2,00% 1,82% 1,79% 1,71% 1,67%
Sampai akhir tahun 2012 Bangkok Bank telah memiliki lebih dari 1,100 kantor cabang di Thailand dengan cabang luar negeri dan jaringan kantor yang tersebar di: Cina, Hongkong, Jepang, Laos, Filipina, Singapura, Taiwan, Inggris, Birma, Amerika Serikat, Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Indonesia.
At the end of 2012, Bangkok Bank has more than 1,100 branches in Thailand with extensive overseas branches and office network in the following countries: People’s Republic of China, Hongkong, Japan, Laos People’s Democratic Republic, Republic of Philippines, Republic of Singapore, Taiwan, United Kingdom, Union of Myamar, United States of America, The Socialist Republic of Vietnam, Myanmar, Malaysia and Indonesia.
Bangkok Bank PCL Cabang Jakarta, berlokasi di Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, beroperasi dengan ijin usaha dari Menteri Keuangan Indonesia No. D.15.6.1.4.39 tanggal 21 Juni 1968, serta mendapat izin untuk beroperasi sebagai Bank Devisa pada tanggal 22 Juni 1968 dengan Surat Keputusan dari Direksi Bank Negara Indonesia No.4/12/KEP.DIR.
Bangkok Bank PCL Jakarta Branch, located at Jl. MH Thamrin No. 3, Jakarta 10110, operated under license from Finance Minister of Republic Indonesia No. D. 15.6.1.4.39 dated June 21, 1968 as a branch from Bangkok Bank PCL in Thailand. Received the license to operate as foreign bank on June 22, 1968 with the decree from Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR.
Bank secara berkesinambungan meningkatkan total asset dan kredit yang diberikan, memperbaiki manajemen kredit macet, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan efisiensi biaya dan terus membangun kebijakan usaha yang selaras dengan rencana strategis bank Di tahun mendatang, bank akan terus memajukan bisnis proses yang efisien dan mengefisiensikan model organisasi untuk meyakinkan bahwa seluruh bagian organisasi dapat bekerja sama secara efisien dan harmonis.
The bank has continuously increased its total assets and loans, and improved the management of nonperforming loans, of revenue, of costs efficiency and the bank will create policies that are alligned with its strategic plan. In the coming year, the bank will continue to improve the efficient business process and organizational model to ensure that all parts of the organization are working together efficiently in harmony.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
4
LAPORAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANGKOK BANK CABANG JAKARTA TAHUN 2012
REPORT ON BANGKOK BANK JAKARTA BRANCH ACTIONS IN COMPLIANCE WITH THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE FOR 2012.
1. Ruang Lingkup Tata Kelola Perushaan (GCG)
1.
Scope of Good Corporate Governance (GCG)
Sebagai pedoman bagi pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, Bank telah mendeskripsikan peran dan tanggung jawab Komite Manajemen dalam pedoman Komite Manajemen bank. Seluruh aturan internal lainnya yang ditetapkan didasarkan dengan peraturan yang berlaku dan mengacu pada pinsip-prinsip GCG.
As guidance for Good Corporate Governance’s implementation, Bank has already described role and responsibilities of Manangement Committee in the Management Committee guidelines. All other internal regulations are based on the operative regulation and referring to GCG principles.
Dalam menjalankan bisnisnya, Bangkok Bank Cabang Jakarta menjalankan Prinsip Good Corporate Governance sebagai dasar agar dapat mempertahankan pertumbuhannya. Bank juga telah menyebarkan kebijakan tersebut kepada tim manajemen, eksekutif, dan staf sebagai informasi dan ketaatan akan peraturan. Bank juga telah menugaskan setiap supervisor di semua tingkat untuk menjadi contoh yang baik dan mendorong agar kebijakan yang dibuat tersebut dipatuhi. Dalam proses pengawasan operasional secara internal, Bank telah membentuk Unit Kepatuhan agar sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia dan Bank Indonesia.
The Bank, therefore conducts its business in-line with the principles of Good Corporate Governance, which form a basis for sustainable growth. The bank has disseminated the policy to its management team, executives and staff for their knowledge and observance and has also assigned supervisors at all level to encourage good example as well as compliance with the policy. The bank has established a Compliance Unit to oversee its internal operations to be in compliance with the regulation of the local authorities and Bank Indonesia.
Penerapan Prinsip Good Corporate Governance di Bangkok Bank dibagi menjadi 7 aspek cakupan GCG beserta kepatuhan bank terhadap aspekaspek tersebut yang meliputi:
There are 7 (seven) Good Corporate Governance aspects which reflect the implementation of bank’s Good Corporate Governance including bank compliance toward to each aspect as follows:
1.1 Kinerja Tugas dan Tanggung Jawab dari Dewan Komisaris dan Direksi.
1.1 Performance of duties and responsibilities of Board of Commissioners and Board of Directors. Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office of Bangkok Bank, Thailand, therefore Board of Commissioners who is known as NonExecutive Directors are domiciled at Bangkok Head Office, Thailand. This Board of Commissioners assumes responsibility for the implementation of Good Corporate Governance and oversees the business policy and direction of the bank. For Bangkok Bank, Jakarta branch in this matter, the International Banking Group (IBG) domiciled at Bangkok, Head Office, is closely conducting the oversight role function of Board of Commissioners. Oversight function report from International Banking Group in regard to Board of Commissioners function for evaluating performance of Jakarta branch management on
Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor cabang dari Bangkok Bank, Thailand, oleh karena itu Dewan Komisaris yang dikenal dengan nama Non-Eksekutif Director bertempat di Kantor Pusat Thailand. Dewan Komisaris bertangggung jawab dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance dan mengawasi kebijakan dan arah bisnis bank. Dalam hubungannya dengan Bangkok Bank kantor cabang Jakarta, International Banking Group (IBG) yang berlokasi di Kantor Pusat Bangkok, menjalankan fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris. Laporan fungsi pengawasan dari IBG tersebut untuk melihat pada fungsi Dewan Komisaris dalam mengevaluasi kinerja manajemen kantor cabang Jakarta dan laporan
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
5
tersebut telah diterima setiap 3 bulan sekali.
quarterly basis.
Sementara itu, Direksi atau Pimpinan Bangkok Bank Cabang Jakarta yang dipimpin oleh General Manager dan wakil General Manager serta Direktur Kepatuhan. Pimpinan kantor akan memimpin Komite Manajemen yang bertanggung jawab atas pembentukan dan pelaksanaan atas sasaran strategis dan keuangan dari Bank dan juga mengkaji ulang serta mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan operational bank. Komite Manajemen Cabang juga bertanggung jawab untuk mengawasi: a. Audit Internal dan Unit Control untuk memastikan pelaksanaan fungsi internal audit dan mengambil tindakan berdasarkan pada temuan-temuan dari audit internal. b. Fungsi Unit Manajemen Risiko adalah untuk pertanggungjawaban dalam rangka pengembangan, pengukuran dan pemeliharaan kerangka kerja manajemen risiko. c. Unit Kepatuhan untuk mengawasi penerapan praktek good corporate governance dan memastikan kepatuhan bank terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Meanwhile, Board of Director or called Branch Management (Pimpinan) of Bangkok Bank Jakarta who is chaired by General Manager, and Deputy General Manager and Compliance Director. The Branch Management or Pimpinan shall lead the Branch Management Committee who is responsible for the formulation and execution of strategies and financial objectives of the bank as well as reviewing and discussing matters related to banking operation. The Branch management is also responsible for supervising: a. Internal Audit and Control Unit for ensuring the execution of internal audit function and taking action based on regular internal audit findings. b. Risk Management Unit function is to take overall accountability for the development, measurement and maintenance of the bank’s risk management framework. c. Compliance Unit for overseeing the implementation of good corporate governance practices and ensuring bank’s compliance with the prevailing laws and regulations.
Komite Manajemen Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta terdiri dari: Ketua Komite Manajemen: General Manajer Wakil Ketua Komite Manajemen: Wakil General Manajer Anggota: Direktur Kepatuhan Kepala Unit Operasional Kepala Unit Kredit and Markrting Kepala Unit Internal Audit dan Kontrol Kepala Unit Treasury Kepala Unit Manajemen Risiko Kepala Unit Support dan Servis
The Management Committee of Bangkok Bank Jakarta Branch is comprised as follows: Chairman : General Manager Vice-chairman : Deputy General Manager Members : Compliance Director Head of Operation Head of Credit and Marketing Head of Internal Audit and Control Head of Treasury Head of Risk Management Head of Support and Services
Komite Manajemen mengadakan pertemuan minimal 1 kali dalam sebulan dan hasil rapat didokumentasikan dengan baik, begitu juga dengan notulen pertemuan tersebut dikirimkan ke International Banking Group (IBG) Kantor Pusat, Bangkok.
The Management Committee is conducting a minimum monthly meeting and the minutes of meeting is properly documented as well as forwarded a copy of minutes to International Banking Group (IBG) Head Office, Bangkok.
1.2.
1.2 Structures, Membership, Duties Responsibilities of the Committees.
Struktur, Keanggotaan, Tanggung Jawab Komite
Tugas
dan
Di Kantor Pusat Bangkok Bank, Thailand, komite-komite tersebut telah diatur untuk memonitor dan mengawasi operasional bank dan melaporkan kemajuan yang terjadi ke NonExecutive Direksi secara periodik. Komite-komite
and
In Bangkok Bank- Head Office, Thailand, the committees have been set up to closely monitor and oversee the bank’s operation and report the progress to the Non- Executive Board of Directors on a regular basis. These committees include the LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
6
ini terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Risk Monitoring, dan Komite Manajemen. Sementara itu Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta, sebagai kantor cabang bank asing tidak diharuskan untuk membentuk komite tersebut sejak Dewan Direksi di Kantor Pusat telah membentuknya.
Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Monitoring Committee and Management Committee. Meanwhile, Bangkok Bank, Jakarta branch as foreign branch office in this regard does not have to form such committees since Board of Directors at Head Office has established them.
Bagaimanapun di kantor pusat fungsi dari tiap komite-komite tersebut telah diterapkan dengan baik dan dibawah kontrol International Banking Group (IBG) untuk mengawasi kinerja manajemen dari kantor cabang Jakarta. Dan laporan fungsi pengawasan dari International Banking Group (IBG) juga telah diterima oleh kantor cabang Jakarta setiap 3 bulan sekali.
However, the functions of such committees have properly implemented in Head Office and it has been conducted under International Banking Group (IBG) to oversee the Jakarta’s branch management performance in respective committee function. The oversight function report from International Banking Group (IBG) has also been received by Jakarta branch on quarterly basis.
Fungsi dari masing-masing komite itu dapat dideskripsikan sebagai berikut: Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam proses audit laporan keuangan, internal control dan audit, dan pemilihan dan penunjukkan eksternal audit bank. Komite Risk Monitoring bertugas untuk mengawasi dan memastikan profil manajemen risiko bank apakah sudah cukup memadai, sistematis, efisien, efektif dan memaksimalkan nilai terhadap kinerja bank, dan juga apakah sudah sejalan dengan rencana strategis bank dan kebijakan manajemen risiko secara keseluruhan. Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas untuk memilih dan menunjuk orang yang tepat untuk posisi pekerjaan yang ditentukan dan juga untuk mengevaluasi kinerja secara individu, dan kebijakan penggajian dan paket benefit yang diterima oleh level eksekutif dan staffnya.
The function of each committee can be described as follows: The objectives of the Audit Committee are to assist the Board of Commissioners with regard to process audit of financial reports, internal control and internal audit and to select and appoint the bank’s external auditors. The objective of Risk Monitoring Committee is to oversee and ensure that bank’s management risk profile is adequate, systematic, efficient, and effective and maximizes value to the bank and is also to be in-line with the bank’s strategic plan and overall risk management policy. The objective of Nomination and Remuneration Committee is to select and nominate suitable persons for appointment job position as well as to evaluate individual performance and policy of remuneration or benefit package for executive level and its staffs.
Kinerja semua komite diatas telah diterapkan dengan baik di Kantor Pusat. Sedangkan penerapan strategi dan rencana bisnis Bangkok Bank Jakarta diatur oleh komite sebagai berikut: a. Komite Manajemen Untuk memastikan efisiensi kinerja bank yang mencakup penelahaan secara periodik, pengarahan operasional bank, kebijakan, strategi, ALMA dan juga masalah kepegawaian serta bagian umum yang akan dibicarakan di dalam komite. Pertemuan secara rutin diadakan setiap 1 bulan sekali.
All performance of committees above has already been properly implemented in Head Office. However, in implementing the strategic and business plan of the bank, Bangkok Bank Jakarta is managed under following committees: a. Management Committee To ensure proper and efficient running of the entire operation covering periodical review and directions of bank operation, policy, and strategy, ALMA as well as personnel and general affairs matters. The routine meetings are held on monthly basis.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
7
b.
Komite Kredit Komite ini bertanggung jawab untuk mengakses dan mempertimbangkan semua portfolio bank, yang tercakup di dalamnya nasabah kredit lancar maupun pinjaman kredit bermasalah. Komite kredit akan bertemu secara periodik untuk menelaah dan mendiskusikan aktivitas dari aplikasi kredit yang masuk, suku bunga kredit, dan strategi marketingnya.
b.
Fungsi dari Komite Kredit adalah bertanggung jawab untuk menyetujui atau menolak, merekomendasi aplikasi kredit berdasarkan kewenangan kantor cabang. Pertemuan rutin Komite kredit diadakan setiap 2 minggu sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan. c.
Komite Manajemen Risiko Komite ini bertanggung jawab untuk mengawasi penerapan kerangka kerja dan strategi majemen risiko, komposisi risiko dari setiap tipe risiko itu dan juga memeriksa secara periodik prosedur dari manajemen risiko. Bangkok Bank Jakarta menggunakan peringkat kredit yang handal sebelum menyetujui semua kredit baru ataupun perpanjangan fasilitas kredit. Penilaian ini menjadi alat yang penting bagi manajemen risiko kredit dan digunakan sebagai standar underwritting dan juga panduan penetapan harga. Pertemuan rutin setiap 1 bulan sekali.
1.3. Kinerja dari Departemen Kepatuhan
Unit Kepatuhan dibentuk untuk membantu manajemen dalam pengawasan internal operasional dan juga kepatuhan pada peraturan dari otoritas lokal. Unit kepatuhan bertangung jawab dalam mengkoordinasi unit operasional dan mengumpulkan informasi guna tersedianya informasi dalam pengkinian panduan kerja. Unit kepatuhan harus bekerja secara independen dan berdampingan dengan manajemen dan staf di berbagai bisnis unit. Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku telah disosialisaikan keapda unit terkait dan dibahas dalam rapat komite manajemen terutama yang memiliki dampact terhadap kegiatan operational ,bisnis dan stategi bank. Memastikan komitmen bank yang dibuat
Loan Committee This committee is responsible to assess and consider all banks’ portfolio, which include active and non-performing loan accounts. The Loan Committee will meet periodically to review and discuss the following activities of loan application, loan pricing and marketing strategies.
The Loan Committee responsibility and function is to approve or reject, recommend or decline credit application according to branch authorization. The routine meetings are held in every two weeks or more often to match with the requirement. c.
Risk Management Committee This committee is responsible to monitor the implementation of risk management framework and strategy, composition of risk for each type of risks as well as periodically review on risk management procedure. Bangkok Bank Jakarta requires a valid credit rating prior approval of any new or renewed credit facility. Rating is one of the most important tools of credit risk management and used in the underwriting standards as well as in pricing guidelines. The routine meetings are held once a month.
1.3 Performance of Compliance functions, intrnal audit and external audit. Compliance unit has been established to assist the management in overseeing its internal operation so as to be in compliance with the regulation of authorities. The compliance unit has the responsibility in coordinating with operation units and colleting the information for the availability and updating of work guidelines. The compliance function shall have independence and work closely with management and staff in various business units. BI regulations and prevailing laws have been socialized to the relevant units and also been discussed in the Management Committee meeting, especially for regulations which have significant impact to the operations, business and strategy of the bank. LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
8
kepada Bank Indonesia telah dipenuhi secara tepat waktu. Satuan Kerja Kepatuhan telah melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada manajemen bank secara triwulanan. Satuan Kerja Kepatuhan juga memastikan bahwa tindakan yang memadai telah dilaksanakan guna mencegah terjadinya risiko kepatuhan yang mungkin terjadi dan mendorong terciptanya budaya kepatuhan dalam bank. Satuan Kerja Kepatuhan telah membuat prosedur pengawasan bagi tiap unit kerja untuk mencegah pelanggaran kepatuhan dalam memenuhi kewajiban pelaporan kepada BI dan hasil pengawasan tersebut disampaikan dalam rapat manajemen. Satuan Kerja Kepatuhan dan petugas UKK juga mengkontrol pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan aktifitas anti pencucian uang (Anti Money Laundering) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam upaya meningkatkan pemahaman atas penerapan KYC dan AML, Satuan Kerja Kepatuhan akan terus melakukan sosialisasi kepada unit bisnis terkait untuk meyakinkan efektifitas tugasnya.
Ensuring the bank’s commitments made to Bank Indonesia has been rectified in timely manner. Compliance unit also ensures that appropriate action has been taken to prevent the potential compliance risks which may occur and promote the compliance culture within the bank. Compliance unit has set up proper monitoring procedure in preventing compliance failure in submitting BI reporting requirement by each responsible unit and escalated the monitoring result in monthly Management Meeting. Compliance unit has reported their activity and responsibility to Branch Manager on quarterly basis. Compliance unit and AML (UKK) officer are also in control of Know Your Customer and Anti-Money Laundering implementation pursuant to regulation. In the effort to better understanding for implementation of KYC/ and AML, the compliance unit would continuously perform socialization to relevant business unit ensuring effectiveness of duty.
Internal audit bank (SKAI) telah menyusun rencana audit operasional dan setiap tahun memeriksa semua unit bisnis berdasarkan jadwal rencana auditnya. Untuk tahun 2012 SKAI telah melakukan fungsi kerjanya dengan independen dan objektif. Pada saat melakukan fungsi kerjanya, SKAI telah mengevaluasi efisiensi dan keefektifan internal kontrol bank dan kepatuhan pada perundangan-undangan yang berlaku dan peraturan Bank Indonesia. Semua hasil temuan audit telah dilaporkan ke manajemen kantor cabang dan divisi internal audit kontrol Kantor Pusat dan informasi rekomendasi audit akan disebarkan ke unit bisnis yang bersangkutan untuk dilakukan tindakan perbaikan selanjutnya. Internal Audit (SKAI) juga mengawasi dan mengikuti kemajuan perkembangan dan perbaikan yang dibuat oleh unit bisnis yang terlibat. Internal Audit (SKAI) juga akan melakukan pemeriksaan tahunan mengenai kecukupan keamanan audit dan pengawasan internal dari BI-RTGS dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) apakah telah mematuhi peraturan yang berlaku.
Banks’ Internal audit (SKAI) has already arranged the operational audit plan and has annually reviewed to all business units according to its audit-planning schedule. For year 2012, the bank’s SKAI has performed its function independently and objectively. In performing its audit function, SKAI has conducted and evaluated toward the efficiency and effectiveness of the bank’s internal control and compliance to the prevailing laws and Bank Indonesia regulations. All audit findings have been reported to branch management and internal audit control and division – Head Office and disseminate its audit recommendation to the business unit concerned for further action to be taken. Internal audit (SKAI) has also monitored and followed up the progress development and improvement made by business units involved. Internal audit (SKAI) has also performed annual review on the adequacy of security audit and internal review for BI-RTGS and National Clearing System (SKNBI) in order to be in compliance with the regulation.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
9
Setiap 3 tahun, Audit Eksternal Independen ditunjuk untuk memeriksa keefektifan kinerja dari SKAI termasuk kaji ulang atas fungsi internal audit atas penggunaan Teknologi Informasi. Pemeriksaan terakhir yaitu pada bulan Mei 2011 dengan hasil yang cukup memadai. Sementara itu, untuk laporan eksternal audit tahunan dan persiapan laporan tahunan, bank telah menunjuk akuntan publik independen yang terdaftar dalam list Bank Indonesia yang bisa melakukan audit. Penetapan kerja audit dari akuntan publik meliputi kapasitas dari kantor akuntan publik, bidang kerja audit, dan profesionalisme pemeriksa. Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan kantor cabang untuk tahun 2012 telah disetujui oleh Komite Audit Kantor Pusat. Untuk tahun buku 2012, Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sanjaya yang merupakan anggota Ernst & Young telah ditunjuk untuk melakukan audit keuangan bank.
Every 3 ( three ) years, an Independent External Reviewer/Auditor is appointed to review the effectiveness of SKAI work performance including review on internal audit function on Iformation Techonogy use. The last review was in May 2011 with satisfactory result. Meanwhile, for annual external audit performance and preparing financial report, bank has appointed independent public accountant that registered under Bank Indonesia’s approved list to conduct an audit. The assignment of audit work to public accountant covers the capacity of the assigned public accountant firm, scope of audit work and professionalism of the auditor. The appointment of public accountant to conduct the audit of branch financial report for year 2012 has been approved by Head Office-Audit Committee. For the year 2012, the Public Accountant Purwantono, Sarwoko & Sanjaya under member of Ernst & Young has been appointed to conduct financial audit of the bank.
1.4. Kinerja Manajemen Risiko dan Fungsi Internal Kontrol.
1.4 Performance of Risk Management and Internal Control Function.
Fungsi Manajemen Risiko bank mempunyai tanggung jawab untuk berbagai macam aspek risiko mencakup kredit, pasar, likuiditas, operasional, legal, strategi, reputasi, dan risiko kepatuhan dari bank. Secara umum, manajemen kantor cabang telah aktif memonitor dan mengawasi kebijakan dan prosedur serta pengaturan limit untuk setiap jenis risiko guna memelihara kondisi manajemen risiko internal bank yang baik.
The risk management function of the bank has responsibility for various risk aspects covering of credit, market, liquidity, and operational, legal, strategic, reputation and compliance risks of the bank. In general, branch management has actively monitored and supervised the policy and procedure as well as limit arrangement type of each risk in order to maintain the soundness of bank internal risk management condition.
Unit Manajemen Risiko secara periodik memberikan laporan profil risiko bank setiap 3 bulan sekali dalam rangka menganalisa dan mengatur kecukupan dari setiap risiko. Laporan tiga bulanan profil risiko bank telah diajukan ke Bank Indonesia secara tepat waktu.
Risk management unit has periodically provided the bank’s risk profile reports on quarterly basis for analyzing and managing the adequacy of each risk. This quarterly bank’s risk profile has been timely submitted to Bank Indonesia.
Unit Manajemen Risiko juga telah mengadopsi model perhitungan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan model Nilai Modal Ekonomis (EVE) dari kantor regional Hong Kong guna memonitor risiko suku bunga sehubungan dengan risiko pasar. Unit Manajemen Risiko juga telah melakukan stress testing untuk risiko pasar, risiko
Risk management unit has adopted the Net Interest Income (NII) and Economic Value of Equity (EVE) models from Hong Kong regional office for monitoring interest rate risk relating to market risk. RMU has also performed general stress stesting for market risk, liquidity risk and foreign exchange risk as well as verification to monthly operational LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
10
1.6
liquidity dan risiko foreign exchange serta melakukan verifikasi terhadap kertas kerja laporan bulanan risiko operasional dan disamping itu juga memonitor posisi harian dan limit-limit serta membuat laporan bulanan analisa kredit portfolio.
risk self assessment report, besides monitoring daily position and limit as well as providing monthly portfolio credit analysis.
1.5 Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian Kredit kepada Pihak-Terkait dan Grup Debitur Besar.
1.5 Prudential principles in fund provision to Related-parties and in Large-exposures.
Bank tidak diperbolehkan masuk ke dalam suatu kondisi atau perjanjian dimana bank diharuskan memberikan dana yang melanggar BMPK (Batas Minimum Pemberian Kredit) dan batas pemberian fasilitas kredit. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia pemberian kredit kepada pihak-terkait dan atau kelompok debitur besar masing-masing tidak boleh melebihi 10% dan 25% dari modal bank. Tidak ada pelanggaran BMPK kepada kelompok debitur besar dan pihak-terkait. Semua keputusan pemberian kredit harus disetujui oleh komite kredit yang para anggotanya akan memeriksa dan memberi komentar atas masalah yang ada di aplikasi kredit.
The bank is prohibited to enter into condition or agreement that obligate bank to provide fund, which will violate the LLL and credit facility limit granted. Fund provision to Related- party and /or in Large- exposures are in accordance with Bank Indonesia regulation, which the Legal Lending Limit for related-party and in large exposure not exceeded 10 % and 25 %, respectively of the bank capital. There was no breach on the Legal Lending Limit for large exposures and Related- party. Any credit decision made must be approved by Loan committee meeting and member of Loan committee will review and comment on the credit application on certain issues. Bank has updated the internal limit for monitoring the LLL impelemtation.
Bank telah mengkinikan internal limit guna memonitor terjadinya pelampauan BMPK. Selama penilaian aplikasi kredit, account officer harus memeriksa latar belakang profil perusahaan dan manajemennya, dan juga informasi yang relevan menurut faktor-faktor yang diperhitungkan mengenai pihak-terkait dan grup debitur.
During the credit application assessment, account officer must check on the background of the company profile and management, as well as relevant information according to factors counted as related party and or group borrower.
Per tanggal 31 Desember 2012, saldo pemberian kredit (dalam jutaan rupiah): a. Pihak-terkait : Rp. Nihil b. Debitur Inti: - Individual Rp. 3.462.817 - Kelompok Rp. 4.375.466
As of December 31, 2012 the outstanding balance of ( in million of Rupiah): a. Related- party Rp. None b. Core debtor : - Individual Rp 3,462,817 - Group Rp 4,375,466
Rencana Strategi Bisnis Bank Rencana bisnis bank disiapkan dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dan prinsip kehati-hatian bank. Untuk faktor internal, pada saat rencana bisnis dibuat melibatkan semua unit bisnis terkait sehingga akan sejalan dengan rencana kerja dari setiap unit bisnis terkait. Sedangkan faktor eksternal, indikator
1.6 Bank’s strategic business plan Bank business plan is prepared by considering internal and external factors as well as prudent banking principles. For internal factor, in making business plan projected that involving all units concerned, so it will be running inline with working plan of each unit involved. For external factor, the micro and macro LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
11
ekonomi mikro dan makro akan secara ketat dimonitor seperti tingkat inflasi, nilai tukar dan suku bunga indikasi dari Bank Indonesia. Pada saat menyiapkan rencana bisnis, Bangkok Bank kantor cabang Jakarta memfokuskan hubungan ke sektor nasabah korporasi. Bank akan terus terlibat dalam pembiayaan pabrikasi yang menciptakan lapangan kerja dan kepatuhan terhadap ramah lingkungan. Investasi komoditi dalam mempromosikan sektor agro bisnis seperti kakao, kelapa sawit, gula dan prosesing kelapa merupakan juga hal yang mendapat prioritas. Juga akan mempertimbangkan service terkait bisnis minyak dan gas, chemical and konstruksi. Kami menawarkan strategi bersaing yang mencakup di dalamnya peningkatan pelayanan kepada nasabah, proses dan sistem operasi serta target dari unit bisnis kami. Bank juga menawarkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang kompetitif kepada debitur. Setiap kwartal, komite manajemen akan mengkaji ulang antara realisasi bisnis dibandingkan dengan rencana bisnis bank guna terus memonitor masalah yang ada yang akan menimbulkan penyimpangan yang signifikan, untuk kemudian dicari penyelesaian dan perbaikannya.
economic indicators will be closely monitored such as inflation, foreign exchange and Bank Indonesia indicative rates. In preparing the business plan, Bangkok Bank, Jakarta branch focuses on relationship with corporate customers sectors. The bank will continue involving in manufacturing that create employment and complying to the environment. Commodities investment in promoting agricultural sectors such as cocoa, oil palm, sugar and coconut processing are given priority. The oil and gas services related business, chemicals, cements and constructions including hotel financing would also be considered. We offered our competitive strategy that includes improving our customer service, process and operational system as well as performance target for our business units. Bank also offered competitive Prime Lending Rate (SBDK) to borrower.
Oleh karena itu, rencana bisnis bank disediakan untuk memberikan dukungan keuangan kepada proyek debitur potensial yang disesuaikan dengan Peraturan Bank Indonesia serta mempertahankan stabilitas jangka panjang bank serta pertumbuhan ROA dan ROE.
Therefore, bank business plan is to provide financial support to the prospective borrower’s project that is in compliant to Bank Indonesia and maintaining bank’s longterm stability and growth in return on assets (ROA) and equity (ROE)
1.7 Transparansi Kondisi Keuangan dan NonKeuangan
1.7 Financial and Non-financial conditions transparency.
Bank telah menyiapkan dan memenuhi semua laporan sesuai prosedur seperti yang ditetapkan di dalam peraturan Bank Indonesia. Bank menyadari pentingnya mengkontribusikan informasi ke masyarakat, pemegang saham, dan komunitas. Untuk masalah ini, Bangkok Bank kantor cabang Jakarta percaya bahwa laporan ke pemegang saham seperti disebutkan diatas akan meningkatkan nilai organisasi kantor cabang dan akan mempertahankan kestabilan kondisi keuangan. Bank juga menerbitkan informasi keuangan di surat kabar lokal dan laporan tahunan bank.
Bank has prepared and complied with all reports requirement with procedures and coverage as stated in Bank Indonesia regulation. The bank realizes the importance of contributing information to public, stakeholder and community. In this regard Bangkok Bank , Jakarta branch believes that its treatment of stakeholders in the previously mentioned ways will help increase the value of the branch organization and will sustain its stable financial condition.
On quarterly basis, management committee will review the actual realization or achievement and comparing to the bank business plan target in order to monitor the problems occurs that will cause any big deviation and then to solve and improve the performance.
Bank has also quarterly published financial information in local newspaper and bank’s LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
12
Sementara untuk informasi non-keuangan seperti informasi produk bank, informasi mediasi bank, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diumumkan di lobi kantor bank. Sejak Desember 2012 bank telah mempunyai lokal website sendiri yaitu (www.bangkokbank.co.id) untuk menyediakan informasi secara elektronik ke publik.
2.
Informasi Kepemilikan Saham dalam Hubungannya dengan Dewan Komisaris dan Direksi
annual report. While, for non- financial information such as banking product information, banking mediation information and Deposit Fund Guarantee (LPS) have been announced in the bank’s banking hall. Starting December 2012 report, bank has already provided local website alone by using homepage/website (www.bangkokbank.co.id) in order to allow public to electronically access the Bank’s financial and non- financial information. 2.
Bangkok Bank Cabang Jakarta adalah kantor cabang dari Kantor Pusat Bangkok Bank di Thailand, dalam hal ini tidak ada informasi kepemilikan saham bank yang dilaporkan dan juga tidak ada hubungan keuangan dan keluarga diantara anggota manajemen dengan pemegang saham bank. 3.
Paket Remunerasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi Paket Remunerasi untuk Pimpinan Bangkok Bank dapat dijabarkan sebagai berikut: a.
Paket Remunerasi seperti gaji, bonus dan tunjangan rutin dan fasilitas lain berkisar antara Rp 5,210,693,896 per tahun untuk 5 orang.
b.
Fasilitas lain dalam bentuk tunjangan seperti rumah, transport, dan asuransi kesehatan sebagai berikut: yang akan dimiliki : Rp. Nihil - yang akan dipakai tapi tidak dimiliki: Rp 470,417,830 per tahun untuk 3 orang (General Manager dan Deputy General Manager ). - Fasilitas Asuransi Kesehatan untuk manajemen lokal adalah Rp 24,606,800 Total paket remunerasi selama tahun 2012 adalah sebagai berikut: Jumlah Direksi/Man Jumlah. Komisaris > Rp 2milyar 1 Rp 1 s/d 2 milyar 1 Rp 500jt s/d 1 milyar 1 < Rp 500 jt 2
Nihil Nihil Nihil Nihil
Shares ownership information in relation to Board of Commissioners and Board of Directors Bangkok Bank, Jakarta branch is a branch office of Bangkok Bank – Head Office, Thailand, therefore, there was no shares ownership information of the bank to be declared and also there were no financial and family relationship among management members with bank’s controlling shareholders.
3.
Remuneration package of Board Commissioners and Board of Directors
of
Remuneration package for Bangkok Bank Jakarta’s Pimpinan /branch management can be described as follows: a. Remuneration package such as salary, bonus, routine allowance and other facility non benefit in-kind are Rp. 5,210,693,896 per year for 5 persons b.
Other facilities in form of benefit in-kind such as housing, transportation and health insurance that: Will be owned: Rp None - Will be used and not owned: Rp 470,417,830 per year for 3 persons (General Manager and 2 Deputy General Manager ). - Health Insurance facility for local management are Rp.24,606,800 Total remuneration package during year 2012 as follows: No.of No.of Dir./Mgt. Comm. Above Rp 2 billion. 1 None Rp 1 bilion up to Rp 2 billion 1 None Rp 500 million up to Rp 1 None 1 billion. Below Rp 500 million. 2 None
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
13
4. Shares dan Option Karena merupakan kantor cabang dari bank asing maka tidak ada kepemilikan saham dan option yang diberikan dan dilakukan oleh manajemen Bangkok Bank Kantor Cabang Jakarta.
4.
Shares and Option Due to as a foreign branch office, there was no Shares owned and Option have been given and executed by Bangkok Bank Jakarta’s branch management.
5.
Salary Ratio Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah = 15 : 1 Rasio gaji direksi tertinggi dan terendah = 6:1 Rasio gaji komisaris tertinggi dan terendah = nihil Rasio gaji Direksi dan karyawan teringgi = 3:1
5.
Salary ratio The highest and the lowest of employee salary ratio = 15 : 1 The highest and the lowest of Director salary ratio = 6 : 1 The highest and the lowest of Commissioner salary ratio = None The highest salary of Director and Employee ratio = 3 : 1
6. Pertemuan Dewan Komisaris Karena Bangkok Bank Cabang Jakarta tidak mempunyai Dewan Komisaris di Kantor Cabang, oleh karena itu tidak ada pertemuan Dewan Komisaris yang diadakan di kantor cabang Jakarta.
6.
Board of Commissioners meetings Bangkok Bank, Jakarta branch does not have Board of Commissioner in the branch office, therefore there was no Board of Commissioners meetings were held in Jakarta branch office.
7. Penyimpangan Internal Bank tidak memiliki penyimpangan internal selama tahun 2012 dan 2011. Bank dalam menjalankan usahanya selalu memperhatikan asas kehati-hatian (prudential banking).
7.
Internal Fraud Bank has no internal fraud during 2012 and 2011. The Bank is always excerted effort ensuring full attention to prudential banking.
8. Permasahan Kasus Hukum Selama tahun 2012 tidak terdapat kasus hukum yang muncul, namun bank masih mempunyai 1 (satu) kasus perdata dari tahun sebelumnya. Kasus tersebut masih di Pengadilan Tinggi dan masih belum ada keputusan.
8.
Legal matters During 2012 there was no legal case occurs, however, the bank still has 1 (one) outstanding civil case from previous year. The case still on the Supreme Court and there is no decision yet for the case.
9.
Transaksi yang menyebabkan Benturan Kepentingan Selama tahun 2012, tidak terdapat transaksi yang menyebabkan benturan kepentingan di kantor cabang kami. Bank tidak akan menentukan kondisi khusus untuk transaksi yang berhubungan keterlibatan manajemen. Bank telah membentuk komite kredit untuk mengelola dan memonitor fasilitas kredit yang akan dan telah diberikan kepada debitur and tidak ada otorisasi dilakukan sendiri dalam pemberian fasiltias kredit. Bank telah menerapkan praktek yang baik yaitu meminta otorisasi dua tingkat untuk semua transaksi dan juga dalam pemisahan tugas.
9.
Transaction that pose conflict of interest
10. Pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi Selama tahun 2012, bank tidak mempunyai transaksi untuk pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi.
10. Buy back shares and buy back bonds
During 2012, there was no transaction that poses conflict of interest that occurs in our branch. Bank will not prescribe special condition for connected transaction in favors of management involved. The credit committee has been formed to manage and monitor the credit facilities will be given and already given to borrower and there shall be no single authority in granting credit facilities. Bank has implemented good practices for dual control authorization level requirement on any transactions as well as segregation of task.
During 2012, the bank does not have any transaction for buy back shares and buy back bonds. LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
14
11. Pemberian Dana kepada Aktivitas Politik dan Sosial Selama 2012, bank tidak menyediakan pemberian dana bagi aktivitas sosial dan juga tidak memberikan sumbangan ke aktivitas politik. II. Penilaian Good Corporate Governance Bank
11. Fund provision to social and political activities. During 2012, the bank does not have provided fund provision to social activity and there was also no donation to political activity. II. Good Corporate Governance Self – assessment
Penilaian Good Corporate Governance Bank telah dikaji ulang secara periodik dan dinilai setidaknya setiap tahun. Hasil penilaian Good Corporate Governance bank merupakan bagian terintegrasi dari laporan penerapan Good Corporate Governance. Hasi penilaian bank didasarkan pada prinsip Good Crporate Governance yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independen, dan keadilan serta ketiga aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan governance outcome .
Good Corporate Governance self-assessment has been periodically reviewed and assessed at least once a year. The self-assessment result of good corporate governance is an integral part of good corporate governance implementation report. This self-assessment result has evaluated performance of good corporate governance principles, which consist of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness at the bank., also three aspects of governance, the governance structure, governance and process governance outcomes
Total nilai komposit yang diperoleh adalah 2 dengan predikat Baik.
Total composite scores were achieved at 2 with predicate Good Governance.
Kesimpulan Umum Corporate Governance
General conclusion of Good Governance Implementation.
Pelaksanaan
Good
Corporate
Pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) Bangkok Bank cabang Jakarta telah berlandaskan pada 5 prinsip dasar yang telah dipatuhi dan penilaian kecukupan dan efektivitas pelaksanaan prinsip GCG dilakukan secara komprehensif dan terstruktur atas ketiga aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan governance outcome.
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) Jakarta branch of Bangkok Bank has been established based on five basic principles which have been complied with and the adequacy assessment and effectiveness of the implementation of corporate governance principles is describe comprehensive and structured on three aspects of governance, the governance structure, governance and process governance outcomes
Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik yang tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan kelemahan yang ada dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance bersifat kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Bank management has made the implementation of good corporate governance in general is good, reflected in an adequate fulfillment of the principles of good corporate governance and weaknesses in the application of the principles of Good Corporate Governance are less significant and can be solved with normal action by the Bank's management.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
15
Dari penilaian sendiri atas pelaksanaan GCG, berikut adalah faktor yang menjadi kekuatan pelaksanaan GCG :
From self-assessment on the implementation of good corporate governance, the following is a strength factor GCG :
Bank telah memiliki kecukupan struktur tata kelola dalam proses pelaksanaan prinsip GCG sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan harapan stakeholder.
The Bank has adequate governance structures in the implementation of corporate governance principles in accordance with Bank Indonesia regulations and stakeholder expectations.
Bank juga telah memiliki infrastruktur yang memadai dalam bentuk SDM, IT, jaringan kantor, kebijakan dan prosedur dalam menerapkan prinsip GCG dan didukung penuh oleh IBG kantor pusat yang menjalankan fungsi selaku dewan komisaris, juga untuk mendukung transparansi, Bank telah memiliki lokal website yang memuat produk perbankan yang dimiliki dan laporan keuangan.
Bank has adequate infrastructure in the form of HR, IT, Branch networks, policies and procedures in applying the principles of good corporate governance and is fully supported by IBG headquarters function as the board of commissioners, as well as to support transparency, the Bank has a local website containing the product owned banking and financial reports.
Terkait implementasi prinsip kepatuhan, Bank senantiasa mensosialisasikan kepada seluruh jenjang dalam Bank tentang ketentuan-ketentuan baru, prinsip kehati-hatian, prinsip manajemen risiko, budaya kepatuhan, pengendalian internal. Manajemen mendukung penuh proses yang menjamin implementasi GCG dalam Bank.
Related to the implementation of the principle of compliance, the Bank continuously disseminate to all levels of the Bank of the new provisions, the prudential principle, the principle of risk management, compliance culture, internal controls. Management fully supports the process that ensures the implementation of GCG in Bank.
Selain itu, kantor pusat Bangkok Bank mendukung penuh Rencana Bisnis Bank dalam rangka peningkatan pertumbuhan kredit portofolio dan penambahan modal disetor dan dana usaha guna memperkuat struktur permodalan Bank.
Additionally, the headquarters of Bangkok Bank fully supports the Business Plan in order to increase the loan portfolio growth and additional paid-in capital and operating funds to strengthen the Bank's capital structure.
Sementara, terdapat kelemahan dalam pelaksanaan GCG, yaitu : Bangkok Bank Jakarta merupakan kantor cabang bank asing dari Thailand dimana pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris serta Komite – komite telah disesuaikan dengan struktur organisasi Bangkok Bank International. Adapun fungsi dewan Komisaris dan komite-komite dilakukan oleh IBG, Kantor Pusat terhadap kinerja kantor cabang Jakarta yang hasilnya berupa laporan pengawasan dari IBG yang dikirim secara berkala tiap 3 bulan kepada kantor cabang Bangkok Bank Jakarta.
Meanwhile, there is weakness in the implementation of corporate governance, namely: Bangkok Bank in Jakarta is a branch office of a foreign bank Thailand where the performance of the functions of Board of Commissioners and the Committee - the committee has been adapted to the organizational structure of the Bangkok Bank International. The functions of the Board of Commissioners and committees conducted by IBG, to Jakarta branch performance which is the result of the supervision of IBG are sent periodically every 3 months to the Bangkok Bank branch office in Jakarta
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
16
PEREKONOMIAN INDONESIA 2012 Indonesia Economy in 2012 Selama tahun 2012 indikator makro ekonomi Indonesia menunjukan fundamental ekonomi yang kuat. Nilai tukar rupiah terhadap USD masih terjaga pada level wajar dan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,23%, melampaui ekpektasi banyak kalangan dan menunjukan daya tahan terhadap kelesuan ekonomi global.
During 2012 Indonesia’s macroeconomic indicators, in general, showed strong economic fundamentals. The exchange rate of IDR against USD was still maintained within reasonable level, and Indonesia experienced 6.23% in economic growth, exceeding the expectations of some and demonstracting resilience to the lingering global economic malaise.
Nilai Tukar
Exchange Rate
Nilai tukar USD pada tahun 2012 mengalami penguatan yang lebih tinggi sebesar 602,5 nilai dasar dari Rp. 9.067,5 / 1 USD pada akhir tahun 2011 menjadi Rp. 9.670,0 / 1 USD pada akhir tahun 2012. Secara fundamental nilai tukar rupiah terdepresiasi karena pengaruh faktor eksternal dan internal yang antaranya perlambatan ekonomi Eropa yang menyebabkan pelemahan EUR terhadap USD sehingga USD lebih diminati oleh pasar dalam dan luar negeri. Dilain hal, aliran dana asing yang masuk ke Indonesia dalam jumlah relatif besar juga merupakan faktor penyeimbang kestabilan rupiah.
The USD exchange rate in year 2012 was appreciated against IDR by 602.5 basis points from Rp. 9,067.5 / 1 USD at the end year 2011 to become Rp. 9.670,0 / 1 USD at the end of year 2012. Fundamentally, the IDR is significantly depreciated due to external and internal factors such as slowing down of European economy that led weakening of EUR against USD; thus increase in demand of USD in local and abroad market. On the other hand, Capital inflow to Indonesia in relatively large amounts is the balancing factor in creating IDR stabilization..
Tingkat Inflasi
Inflation Rate
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 4,3% dimana lebih tinggi dari tingkat inflasi pada tahun 2011. Pemerintah tetap melakukan langkah-langkah guna kestabilan tingkat inflasi rendah, sehingga diharapkan stabilitas inflasi di periode tahun mendatang tetap terjaga.
Inflationary Consumer Price Index (CPI) reached 4.3%, which is higher, compared to inflation rate in year 2011. Government still manages the stabilization of low inflation rate, so the country expects low inflationary rate in the following year can still be maintained.
Suku Bunga
Interest Rate
Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) dipertahankan pada level 5,75% di tahun 2012 Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mengatur tingkat inflasi sesuai kisaran target.
The BI reference interest rate was maintained at level 5.75% in 2012. The policy is inline with the fiscal policy to stabilize and to control inflation rate within its target range.
Kondisi Sektor Perbankan
Banking Sector Condition
Di tahun 2012, sektor perbankan mampu meningkatkan kinerjanya secara umum. Dimana hal ini dapat terlihat pada kondisi penghimpunan dana pihak ketiga, kecukupan permodalan, non-performing loan (NPL), dan net interest margin (NIM), berkinerja lebih baik ditahun 2012.
In 2012, banking sector was able to improve its overall performances. As it can be seen on the increase of thirdparty funds, high Capital Adequacy Ratio (CAR), manageable NPL ratio, and high net interest margin (NIM) in 2012.
Mengingat peran penting perbankan dalam menstimulasi aktivitas ekonomi, maka kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia selama tahun 2012 diarahkan untuk memberikan ruang gerak bagi bank untuk mengembangkan fungsi intermediasi mereka tanpa mengorbankan stabilitas sistim
Due to the important role of banking sector in stimulating economic activities, the policies created by Bank Indonesia throughout 2012 were directed to improve banks’ intermediary function without sacrificing financial system stability. Generally, several financial and operational
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
17
keuangan. Secara umum, beberapa indikator finansial dan operasional pada industri perbankan menunjukkan peningkatan yang signifikan, contohnya total aset meningkat didukung oleh peningkatan aktiva produktif, termasuk kredit.
performance indicators for the banking industry experienced significant growth, for example total asset growth supported by a rise in earning assets, including credit.
Pada akhir tahun 2012, total asset industri perbankan meningkat menjadi Rp 4.262,59 trilliun, peningkatan sebesar 16,72% setahun, dan total kredit mencapai Rp 2.707,86 trilliun meningkat 23,08%. Peningkatan kredit didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga, secara kumulatif meningkat menjadi Rp 3.225,2 trilliun meningkat 18,85%. Modal perbankan juga terjaga pada level yang tinggi tercermin dengan rasio CAR bank sekitar 17,32 %.
As of end 2012, total banking industry assets had increased to Rp 4,262.59 trillion, representing 16.72% (y-o-y) growth, dan the total amount of banking credit reached Rp 2,707.86 trillion increased by 23.08%. The credit growth was financed by third-party funds, which cumulatively increased to Rp 3,225.2 trillion (18.85%). Banking capital was also maintained at a relatively high level reflected by a capital adequacy ratio of around 17.32%.
LAPORAN MANAGEMEN Management Report Selama periode tahun 2012, Bangkok Bank secara berkesinambungan telah meningkatkan kinerjanya dengan berbagai cara. Beberapa aspek yang berkaitan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut:
During the 2012 period, Bangkok Bank has continued to improve its performance in many ways. Some of the specific aspects are mentioned below:
Produk dan Jasa Fokus usaha bank adalah pada sektor korporasi perbankan dengan lingkup bisnis utamanya didalam transaksi perdagangan luar negeri. Bank menyediakan berbagai macam produk dan jasa perbankan untuk melayani kebutuhan yang spesifik dari nasabah. Untuk menarik lebih banyak nasabah dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bank dengan tingkat harga yang kompetitif. Produk dan Jasa yang ditawarkan bank adalah: 1. Pinjaman 2. Deposito 3. Pengiriman uang 4. Kegiatan Ekspor dan Impor 5. Jaminan Bank 6. Transaksi Valuta Asing
Product and Services The bank focuses on corporate banking sector with scope of business is primarily to engage in International trade finance. Bank provides a broad variety of banking products and services catering for the specific needs of our customers. In order to attract more customers and to increase our service quality at competitive price. Products and services offered by the bank are : 1. Loans 2. Deposit 3. Remittance 4. Export and Import 5. Bank Guarantee 5. Foreign Exchange
Teknologi Informasi
Information Technology
Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dan untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik untuk nasabah, bank memandang bahwa teknologi mempunyai peranan yang sangat penting. Bank terus bekerja sama dengan bagian informasi teknologi kantor pusat guna memperkenalkan dan memperbaharui teknologi informasi, Bank secara berkesinambungan melaksanakan proyek pemutakhiran sistim pelaporan ke Bank Indonesia dan juga telah berhasil mengimplementasikan sistem KYC dan AML dengan aplikasi yang di sediakan oleh kantor pusar, dan bank juga melakukan pengembangan atas sistem program pemantauan transaksi / aktivitas yang mencurigakan. Lebih dari itu, bank melakukan peningkatan
In order to increase the efficiency and work productivity as well as providing better services to our customers, bank viewed technology as vital role. Bank is continuously working with Head Office Information Technology Department to introduce and upgrade new information technology system. Bank continuously improve Bank’s reporting system process to Bank Indonesia and Bank has also successfully implemented KYC and AML system from Head Office, and bank has developed a system to monitor suspicious acitivity on a daily basis. More than that, bank has successfully upgraded our current account, clearing, cash system through the implementation of Cashier System
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
18
atas sistem giro, kliring, kas mengimplemetasikan Cashier System.
bank
dengan
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Selama tahun berjalan, Bank telah memulai suatu program untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperbaiki prosedur operasi. Lebih dari itu, struktur organisasi ditinjau kembali minimum sekali dalam setahun, seperti meninjau tingkatan perintah, dan memperbaiki komunikasi internal. Bank yakin bahwa kualitas dan usaha dari karyawan merupakan kunci sukses, oleh karenanya bank membangun kekuatan dan budaya kerja dengan motto “Pelayanan yang berkualitas dengan kerja sama yang baik dalam tim kerja.”
During the year, the Bank has initiated a program to enhance the quality of customer service by improving the operational procedures. Moreover, the organizational structure was revised minimum once a year, so as to review the chain of command, and improve internal communication. Bank recognizes that the quality and effort of our staff is the key to our success and our competitive advantage. Bank are, therefore, building on our traditional strength, which is the culture of providing “Service excellence with quality and team work “
Manajemen Risiko
Risk Management
Dalam melakukan kegiatan usaha bank sering dihadapkan pada risiko – risiko sehari-hari seperti risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko legal, risiko operasonal, dan risiko terkait lainnya. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib membentuk Komite Manajemen Risiko. Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober tahun 2003, sesuai peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia SE no.5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko dalam industri perbankan. Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada General Manager, yang sekurang-kurangnya meliputi: 1. Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko. 2. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan yang dimaksud. 3. Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
In conducting the bank’s business it is constantly exposed to daily risks such as market risk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk, and other risks, which relates to the bank’s business. Based on Bank Indonesia regulation no. 5/8/PBI /2003 dated May 19, 2003, it is mandatory for a bank to establish a Risk Management Committee. Bank has established its Risk Management Committee (RMC) on October 30, 2003 to comply with Bank Indonesia regulation, and its circular letter SE No.5/21/DPNP regarding the implementation of risk management in banking industry.
Bank sudah mematuhi kewajiban Bank Indonesia atas pelaporan profil risiko. Keseluruhan pedoman manajemen risiko telah diserahkan kepada Bank Indonesia. Bank telah melakukan antisipasi terhadap 8 (delapan) risiko yang melekat di bisnis perbankan sebagai berikut:
Our bank has complied with Bank Indonesia requirement on risk profile report submission. Full set of risk management guideline has already been submitted to Bank Indonesia. Bank are anticipating 8 risks inherent attached in the bank business as follows:
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), treasuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book.
Credit risk is the risk of default by counterparty. Credit risk may arise from various business lines of the Bank, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing, recorded both in the banking book and the trading book.
The function and responsibility of Risk Management Committee are to provide recommendation to General Manager covering at least the following: 1. Formulation of policy, strategy, and guidelines for implementation of risk management. 2. Correction or improvements for risk management implementation based on the risk management evaluation. 3. Justification on matters pertaining to business decision made in irregularities from normal procedure.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
19
Terkait dengan Risiko Kredit, Bank telah menerapkan Manajemen Risiko sebagai berikut: Menetapkan kebijakan dan prosedur kredit, termasuk Credit Risk Rating (CRR) serta General Underwriting Standard (GUS), yang berlaku sebagai acuan dalam melakukan analisa kredit. Melakukan review atas lending policy, untuk dikinikan sesuai dengan rekomendasi Unit Kepatuhan, Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta peraturan-peraturan baru yang berlaku. Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk membantu proses review dan evaluasi aplikasi kredit yang diajukan oleh bagian Marketing. Melakukan Loan Committee Meeting untuk memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan, maupun merekomendasikan aplikasi kredit ke kantor pusat. Melakukan analisa portfolio kredit berdasarkan konsentrasi sektor industri, customer concentration
In relation to credit risk, Bank has implemented the following Risk Management:
Establishing Lending Policy and Procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and General Underwriting Standard (GUS), which are used as a guideline in analyzing credit. Evaluating and updating the Lending Policy to be in accordance with the recommendations from Compliance, Bank Indonesia, Head Office, as well as other prevailing new regulations. Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) to help in reviewing and evaluating the credit applications proposed by the Marketing. Conducting Loan committee Meeting to approve new credit, facility extension, as well as recommending credit application to Head Office for further approval. Performing credit portfolio analysis, based on industry concentrations, as well as customer concentrations.
Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas
Market Risk and Liquidity Risk
Risiko Pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variable pasar dari portfolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Risiko Pasar terdiri dari risiko suku bunga, risiko posisi modal, risiko komoditas, risiko nilai tukar, dan risiko harga option. Dalam hal ini bank hanya mempertimbangkan risiko nilai tukar mata uang asing dalam risiko pasar. Bank telah mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan melakukan pemantauan melalui laporan harian yang dihasilkan oleh sistem komputer. Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Bank membentuk Asset & Liability Committee (ALCO) yang mempunyai fungsi untuk mengatur tingkat bunga dan likuiditas Bank.
Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could incur losses for the bank. Market risk consists of interest rate risk, equity position risk, commodity risk, foreign exchange risk and option price risk. Bank is exposed to only foreign exchange risk in this matter. Bank is able to manage and control this risk by monitoring with daily report generated by in-house computer system.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system dan adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Manajemen Risiko dan proses risiko adalah bagian dari keseluruhan kerangka pengendalian internal. Manajemen bertugas membuat dan memelihara proses pengendalian internal secara efektif. Untuk itu, Bank telah menyusun kebijakan dan prosedur operasional sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Operational risk is the risk caused among others by inadequacy and/or dysfunction of internal processes, human error, system failure, and external problems affecting the operations of the Bank.
Liquidity risk is the risk caused among others by the inability of the Bank to settle its liabilities as it falls due. Bank has established Asset & Liability Committee (ALCO) with the function of regulating the interest rate and Bank’s liquidity.
Risk management and risk processes are part of the overall internal control framework of the institution. The senior management is tasked with creating and maintaining an internal control process and monitoring its effectiveness. For that, Bank has established operational policy and procedures as a guideline in operating its business activities.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
20
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank melakukan review atas dokumen-dokumen legal.
Legal risk is the risk arising from legal weaknesses, among others resulting from legal actions, absence of supporting provisions in laws and regulations, or weakness of legally binding provisions, such as failure to comply with legal requirements for contracts and loopholes in binding of collateral. Bank performs reviews on all legal documents.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Bank telah membentuk Complaint Unit untuk menangani keluhan nasabah.
Reputation risk is risk brought about among others by negative publicity concerning the operations of the Bank or negative perceptions of the Bank. Bank has established a Complaint unit, with function of handling any customer complaints.
Risiko Strategik
Strategic Risk
Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Bank melakukan pemantauan serta analisis terhadap kinerja Bank secara periodical serta melakukan koreksi atas perbedaan yang signifikan.
Strategic risk is risk among others brought about by poor setting and implementation of the Bank strategy, poor business decision-making, or lack of responsiveness of the Bank to external changes. Bank carry out periodical monitoring as well as analysis on bank’s performance and carry out corrective action s on any deviations.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Terdapatnya fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan, untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku. Menginformasikan serta mengsosialisasikan peraturan-peraturan baru dan terkini kepada manajemen serta setiap departemen yang bersangkutan.
Compliance risk is the risk arising from failure of the Bank to comply with or implement laws, regulations, and other applicable legal provisions. Monitoring function are carried out by the Compliance Director, to ensure the Bank’s compliance towards all prevailing regulations Circulating as well as socializing all new and updated regulations to the Management, as well as all related department.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Bank menyadari pentingnya pelatihan pegawai dan pengembangannya untuk mencapai tingkat kualitas pelayanan yang tinggi dan juga mempertahankan tingkat persaingannya. Pada tahun 2012, bank mengadakan pelatihan yang meliputi pelatihan teknis dan peningkatan keahlian karyawan. Pelatihan ini guna memperbaiki efisiensi dan produktivitas sumber daya manusia dan untuk memperbaiki pemahaman mereka akan segala aspek kebijakan perbankan. Bank memiliki kelompok karyawan yang kompak dan berdedikasi tinggi. Salah satu prioritas utama bank saat ini adalah mempersiapkan karyawan untuk menyongsong tantangan masa depan.
Bank recognizes the importance of personnel training and development for ensuring our high services quality and thus maintaining our competitive edge. In year 2012, bank has conducted trainings for both technical and selfimprovement skills. The training courses were to improve human resources efficiency and productivity as well as to enhance their understanding of all aspects of the banking policies. Bank has a solid group of employee with high integrities. One of our major priorities is to prepare our staffs for a future challenge.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
21
Rencana
Outlook
Dalam tahun yang akan datang, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan stabil pada level 6,3% - 6,8%. Hal ini dikarenakan pemulihan pertumbuhan global di sektor riil dan keuangan. Maka, di harapkan sektor perbankan akan tetap mengalami penguatan ditengah keadaan membaiknya perlambatan ekonomi dunia secara umum. Dalam hal ini, peranan bank dalam hal pendanaan akan membuat peranan penting dengan menawarkan suku bunga pinjaman yang bersaing. Sektor yang akan mendukung peningkatan aktivitas ekonomi tahun 2013 akan tetap berasal dari pertumbuhan di sektor-sektor: pertambangan, manufaktur, perdagangan, hotel dan restaurant, transportasi dan komunikasi. Oleh karena itu, dari keterangan ini, bank telah berupaya untuk meningkatkan pinjaman yang aktif. Bank berencana untuk memfokuskan diri meningkatkan portfolio pinjaman dari debitur lama dan menawarkan pinjaman kepada debitur potensial. Strategi bank adalah memberikan prioritas kepada pasar dan kostumer yang berkaitan dengan bidang jasa atau produksi dan manufaktur. Bank akan berfokus pada penyediaan pelayanan dan dukungan aktif pada nasabah, mengintensifkan pemasaran dan menjaga konsistensi dalam kualitas pelayanan bank. Hal ini termasuk membantu staf bank dalam memperbaiki keahlian dan kemampuan mereka dalam peningkatan kualitas kerja, perbaikan sistem teknologi informasi, dan menyediakan dukungan teknis yang memadai
In the coming years, Indonesian economic growth is expected to be stable at level range of 6.3% - 6.8%. This is due to the global economic recovery that causes the decrease in real and financial sectors. Therefore, The banking sector is still expected to strengthen amidst the global economic recovery. To promote economic growth, bank’s role in financing will play major role in the economy, and this can be accomplished by offering competitive lending rates. Supporting sectors that will increase economic activity in 2013 are still from high growth in the mining, manufacturing, trade, hotels and restaurants and the transport and communications sector. Therefore, in this particular, bank has been exerting effort to increase the active cash loan outstanding. Bank is planning to focus increasing its loan portfolio from existing borrowers and to offer credit lines to potential borrowers. Our strategy would give priority to market and customer that have project involve in services or production and manufacturing.
KEPATUHAN KEPADA PERATURAN BANK INDONESIA
COMPLIANCE TO BANK INDONESIA REGULATION
Bank terus memonitor kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dengan seksama, terutama kepatuhan atas praktek perbankan yang sehat seperti Batas Maksimum Pemberian Kredit, kecukupan modal, giro wajib minimum, posisi devisa netto dan non performing ratio.
Bank strictly monitor our compliance to Bank Indonesia regulations especially toward prudent banking principles, such as legal lending limit, capital adequacy (CAR), statutory requirement, net open position and non performing ratio (NPL).
Pejabat Kepatuhan, melalui Kepala bagian terkait mengawasi bahwa prosedur internal dan prosedur – prosedur lainnya yang berkaitan dengan kepatuhan seperti persetujuan kredit, batas maksimum pemberian kredit dan prosedur operasional lainnya telah dilaksanakan dengan baik. Pejabat kepatuhan adalah merupakan pihak independen dari tugas dan kegiatan operasional bank, yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan dan kelalaian dari program kepatuhan Salah satu tugasnya adalah meyakinkan bahwa kebijakan bank dapat diverifikasi terhadap permintaan kepatuhan.
Compliance officer through the respective head of department ensures that all internal procedures as well as all other procedures related to the compliance’s issues have been well carried out, such as procedures for credit approval, legal lending limit and other operational procedures. Compliance officer is independent from bank operational duties. The officer is responsible for the implementation and the oversight of compliance program. One of many tasks is to ensure that bank’s policy is verified against compliance’s requirement.
Bank will focus on providing proactive assistance and supports to our customers, intensify our marketing and maintain consistency in our service quality. This will include helping our people to improve their skills and abilities in order to produce work of a higher quality, enhancing our information technology system, and providing the appropriate technical support
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
22
KINERJA BANGKOK BANK Bangkok Bank’s Performance
Hasil operasi Bangkok Bank Jakarta selama tahun 2012 telah menunjukkan peningkatan dalam kinerja keuangannya. Kemajuan utama dicapai sebagai dorongan untuk memajukan dasar-dasar operasi bank dan membangun tingkat pertumbuhan pendapatan.
The operating results of Bangkok Bank Jakarta in 2012 have shown improvement in its financial performance. The major progress was made on key initiatives to strengthen the bank’s operating fundamentals and build revenue growth.
Aktiva dan Kewajiban
Assets and Liabilities
Total keseluruhan pinjaman yang diberikan pada akhir tahun 2012 mencapai Rp. 6.910 milyar, terdapat peningkatan sebesar 63,17% dari Rp. 4.235 milyar pada tahun 2011. Peningkatan terjadi pada sektor industri sebesar 65,23%. Total pencadangan untuk pinjaman yang tak tertagih mengalami peningkatan dari Rp. 255,221 milyar menjadi Rp. 314,518 milyar, terdapat peningkatan 23,23%. Total aktiva Bank naik dari Rp. 5.084 milyar menjadi Rp. 8.111 milyar pada akhir tahun 2012. Total simpanan mengalami penurunan sebesar 88,42% menjadi Rp. 1.428,88 milyar pada akhir tahun 2012. Sedangkan, rasio pinjaman (LDR) yang diberikan terhadap simpanan mencapai 483,62%
Total net outstanding loans at year-end 2012 amounted to Rp. 6,910 billion, an increase of 63.17% from Rp. 4,235 billion in 2011. The increase on loan portfolio occurred in industrial sector by 65.23%. The allowance for possible loan losses has increased from Rp 255.221 billion to become Rp. 314.518 billion, or increased by 23.23%. Total assets of the Bank increased from Rp. 5,084 billion to Rp. 8,111 billion at the end of year 2012. Total deposit decreased by 88.42% to become Rp. 1,428.88 billion at year-end 2012. Moreover our loan to deposit ratio has reached up to 483.62%.
Pendapatan – Biaya
Income – Expenses
Pada tahun 2012, pendapatan bunga bersih naik dari Rp. 257,95 milyar menjadi Rp 353,13 milyar, atau naik sebesar 36,89%, dikarenakan peningkatan jumlah pinjaman yang diberikan. Pada tahun 2012, laba operasi mencapai Rp. 180 milyar naik sebesar 3,43 % jika dibandingkan dengan laba operasi pada tahun 2011 sebesar Rp.174 milyar. Secara keseluruhan, laba bersih setelah pajak pada akhir tahun 2012 naik dari Rp. 104,94 milyar menjadi Rp.108,06 milyar berbanding tahun 2011.
In year 2012, interest revenue has increased from Rp. 257.95 billion to Rp. 353.13 billion, or increased by 36.89%, due to increase in loan given to customers). In year 2012, the operating profit amounted to Rp. 180 billion decreased by 3.43%, compared to Rp. 174 billion in year 2011. Overall, the Bank’s Net Profit after Tax at year-end has decreased from Rp. 104.94 billion in year 2012 to become Rp. 108.06 billion compared with year 2011.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
23
Modal dan Kecukupan Modal
Capital and Capital Adequacy Ratio
Total modal pada akhir tahun 2012 adalah sebesar Rp. 5.940,14 milyar, meningkat sebesar 104,61% dibandingkan dengan tahun 2011. Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 3 / 21 / PBI / 2001 tertanggal 13 Desember 2001 mengenai “Rasio Kecukupan Modal Minimum”, Bank diwajibkan untuk memiliki modal minimum sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko yang dihitung pada akhir Desember 2012. Rasio kecukupan modal minimum pada Bangkok Bank tahun 2012 naik menjadi 67,49% dari 52,75% pada tahun 2011.
The total capital fund stood at Rp. 5,940.14 billion as at year-end 2012, increased by 104.61% compared to 2011. According to Bank Indonesia Regulation No. 3 / 21 / PBI / 2001 dated 13 December 2001 regarding “Minimum Capital Adequacy Requirement”, Bank is obliged to have minimum capital adequacy ratio as much as 8 percent from Risk Weighted Assets counted at the end of December 2012. Bangkok Bank’s capital adequacy ratio has increased to 67.49% in year 2012 from 52.75% in year 2011.
Kredit Bermasalah
Non Performing Loans
Pada tahun 2012, Persentase Kredit Bermasalah bersih adalah sebesar 0,15%, kredit bermasalah naik menjadi Rp. 224,83 milyar dari Rp. 222,52 milyar pada tahun 2011. Selama tahun 2012. Manajemen melaksanakan langkah strategis khusus untuk penyelesaian masalah kredit macet, melalui proses hukum, lelang umum dan pembayaran cicilan. Bank sedang terus menerus menyesuaikan pendekatan kehati-hatian terhadap cadangan pinjaman dan juga akan lebih memperhatikan dalam memperbaiki manajemen atas Kredit bermasalah.
In year 2012, the percentage of Net Non Performing Loans (NPL) stood at 0,15%, non-performing loan decreased to Rp. 224.83 billion from Rp 222.52 billion in year 2011. During the year 2012, our management has been giving special attention to solve NPL problem, through legal process, public auction and installment. The Bank is continuing to adopt a prudent approach to loan loss reserves and also will continue to focus on improving its management on Non Performing Loans.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
24
PENGUNGKAPAN PERMODALAN SERTA PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BANK Capital disclosure and the Disclosure of risk exposures and Risk Management Bank a. Struktur Permodalan Tabel Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing
a. Capital Structure Table Quantitative Foreign Bank Capital Structure (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah )
KOMPONEN MODAL | COMPONENTS (2) (1) I KOMPONEN MODAL | COMPONENTS A Dana Usaha | Net inter office fund 1 Dana Usaha | Net inter office fund 2 Modal Disetor | Paid up capital B Cadangan | Reserves 1 Cadangan Umum | General reserves 2 Cadangan Tujuan | Specific reserves C Laba (rugi) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) Previous years profit (loss) which can be calculated into capital (100%) D Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) Current year profit which can be calculated into capital (loss) (50%) E Dana Setoran Modal | Fund for paid up capital F Pendapatan Komprehensif Lainnya: kerugian berasal dari penurunan penyertaan dalam kelompok tersedia untuk dijual (100%) Other comprehensive income : losses from equity investment for sale (100%) G Pendapatan Komprehensif Lainnya: keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan Other comprehensive income : Gain from equity investment for sale (45%) H Revaluasi Aset Tetap (45%) Receives of Fixed assets revaluation (45%) I Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif Differences between regulatory provision and impairment of earning assets J Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung Required regulatory provision on non productive assets K Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book Differences on adjustment of fair value on financial instrument in the trading book Cadangan umum aset produktif (maks, 1,25% dari ATMR) General provision of earning assets (maximum 1,25% of RWA) M Faktor Pengurang Modal | Capital deduction factor Eksposur Sekuritisasi | Exposure on securitisation MODAL BANK ASING ( Jumlah 1 s.d 12 - 13 ) FOREIGN BANK CAPITAL ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSET (RWA) FOR CREDIT RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSET (RWA) FOR OPERATIONAL RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR |RISK WEIGHTED ASSET A Metode Standar | Standardized Method B Metode Internal | Internal Method RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK,OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [II : (III + IV + V)] L
II III IV V
VI
31 Desember 2012 31 Desember 2011 31 December 2012 31 December 2011 (3) (3)
4.040.478 1.213.751
1.605.978 754.175
551.808
426.159
54.032
49.157
80.071
67.642
5.940.140
2.903.111
8.804.125
5.502.797
446.946
410.413
63.509
24.137
63,79%
48,90%
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
25
b. Geografis dari objek yang didanai oleh Bangkok Bank Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
No
Kategori Portofolio | Portfolio Category
(2) (1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL Keterangan: Wilayah I : Indonesia Bagian Barat Wilayah II : Indonesia Bagian Tengah Wilayah III : Indonesia Bagian Timur Wilayah IV : Luar Negeri
b. Geography of object being financed by Bangkok Bank Table Net Amount based on Geography - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah | Net Amount Based on Geography Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4 (3) (4) (5) (6) 434,299 0 0 0 434,299 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
430,733
0
0
72,934
503,667
1,291
0
0
0
1,291
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5,927,902
137,473
22,761
0
6,088,136
731,462
0
0
0
731,462
351,897
0
0
0
351,897
0
0
0
0
0
7,877,584
137,473
22,761
72,934
8,110,752
Remarks Zone I Zone II Zone III Zone IV
: : West of Indonesia : Central of Indonesia : East of Indonesia : Overseas
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
26
c. Sisa jangka waktu aset
c. Remaining maturity of the assets
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa jangka waktu Kontrak - Bank secara Individual
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) TOTAL
Table Net Amount based on Contractual Remaining Maturity- Bank Only
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan sisa jangka waktu kontrak | Net Amount based on Remaining Maturity >1 thn s.d. >3 thn s.d. Non< 1 tahun > 5 thn 3 thn 5 thn Kontraktual Total >1 yr s.d. 3 >3 yrs s.d. Non< 1 year > 5 yrs yrs 5 yrs Contractual (3) (4) (5) (6) (7) (8) 222.990 0 0 0 211.309 434.299 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
430.623
0
0
0
73.044
503.667
93
107
301
790
0
1.291
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3.030.688
4.867
224.701
2.827.880
0
6.088.136
553.404
178.058
0
0
0
731.462
0
0
0
0
351.897
351.897
0
0
0
0
0
0
4.237.798
183.032
225.002
2.828.670
636.250
8.110.752
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
27
d. Sektor Ekonomi
d. Economic Sectors asssets
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Table Net Amount based on Economic Sectors - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah )
No
Sektor Ekonomi Economic Sector
(1) (2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
12
13 14 15
16 17
18 19 20
Real Estate, Leasing and Corporate Services Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security Jasa Pendidikan Education Services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity Lainnya Others Total
Tagihan Kepada Bank Pembanguna n Multilateral Tagihan dan Lembaga Kepada Internasional Bank Claims on Claims on Multilateral Banks Development Banks and International Institutions
Tagihan Kepada Tagihan Entitas Kepada Sektor Pemerintah Publik Claims on Claims on Sovereign Public Sector Entity
(3)
(4)
(5)
(6)
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
(7)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Kredit Usaha Kecil Beragun Kredit dan Properti Pegawai / Portofolio Komersial Pensiunan Ritel Claims Employee Claims on Secured by Loan / Micro and Commercial Pension Small Real Estate Enterprise, and Retail Portfolio (8)
(9)
Tagihan Tagihan Yang Kepada Telah Jatuh Korporasi Tempo Claims on Past Due Corporate Claims
(10)
(11)
(12)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any)
Aset Lainnya Other Assets
(13)
(14)
0
0
0
22.761
0
0
0
0
14.182
0
0
0
3.813.510
635.147
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.081.005
82.133
0
0
0
0
0
0
139.680
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
118.439
0
0
0
434.299
0
0
503.667
0
0
0
0
601.256
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
309.279
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.291
0
0
0
2.206
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
351.897
0
434.299
0
0
503.667
1.291
0
0
0
6.088.136
731.462
351.897
0
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
28
e. Geografis Pencadangan dari objek yang didanai oleh Bangkok Bank
e. Geography by provision of object being financed by Bangkok Bank
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Table Gross Financial Assets and Provision based on Geography - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012
No
Area | Geography
Keterangan | Description
(2)
(1) 1 Tagihan
Wilayah 1 Zone 1
Wilayah 2 Zone 2
Wilayah 3 Zone 3
(3)
(4)
(5)
Wilayah 4 Zone 4
Total
(6)
(7)
6,069,492
123,007
0
72,934
6,265,433
0
0
0
0
0
1,138,176
14,466
22,761
0
1,175,403
318,019
0
0
0
318,019
182,222
0
0
0
182,222
129,140
2,709
448
0
132,297
0
0
0
0
0
Gross Financial Assets 2 Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai (Impaired) Impaired Assets a. Belum Jatuh Tempo a. Current (≤90dpd) b. Telah Jatuh Tempo b. Past Due (>90dpd) 3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Individual Individual Impairment Provision 4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - Kolektif Portfolio Impairment Provision 5 Tagihan yang Dihapus Buku Write-off Keterangan :
Remarks :
Wilayah I
: Indonesia Bagian Barat
Zone I : West of Indonesia
Wilayah II
: Indonesia Bagian Tengah
Zone II : Central of Indonesia
Wilayah III
: Indonesia Bagian Timur
Zone III : East of Indonesia
Wilayah IV
: Luar Negeri
Zone IV : Overseas
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
29
f. Pencadangan berdasarkan Sektor Ekonomi
f. Provision by Economic Sectors assets
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Table Gross Financial Assets based on Economic Sectors - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) Cadangan Kerugian Cadangan penurunan nilai Kerugian Tagihan yang (CKPN) penurunan nilai dihapus Individual (CKPN) - Kolektif buku Individual Portfolio Write off Spececific Impairement Provision Provision
Tagihan yang mengalami Penurunan Nilai Impairment Asset No
(1)
Sektor Ekonomi Economic Sector
(2) 1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Tagihan Gross Financial Assets (3)
Belum Jatuh Tempo Current (≤90dpd)
Telah Jatuh Tempo Past Due (>90dpd)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
0
0
0
0
0
0
0
22.761
0
0
448
0
14.182
0
0
0
285
0
3.264.860
924.463
259.334
182.222
85.726
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.051.902
51.551
59.685
0
22.774
0
125.214
14.466
0
0
2.753
0
97.548
20.891
0
0
2.329
0
1.539.222
0
0
0
11.832
0
168.008
141.271
0
0
6.081
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3.497
0
0
0
69
0
0
0
0
0
0
0
6.264.433
1.175.403
319.019
182.222
132.297
0
Agriculture, Hunting and Forestry 2 Perikanan Fishery 3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Excavation 4 Industri Pengolahan Manufacturing 5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water 6 Konstruksi Construction 7 Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and Retail Trading 8 Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Accommodation and food providers 9 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, Warehouse and Communication 10 Perantara Keuangan Financial Brokerage 11 Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real Estate, Leasing and Corporate Services 12 Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense, and Compulsory Social Security 13 Jasa Pendidikan Education Services 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and Social Services 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainya Social Services, Social Culture, Entertainment and Individual Services 16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual Services for Housing 17 Badan Internasional Badan Ekstra Internasional Lainnya International Agencies and Other International Extra Agencies 18 Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Other Services 19 Bukan Lapangan Usaha Non-Business Activity 20 Lainnya Others Total
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
30
g. Keseluruhan penurunan nilai cadangan sepanjang g. Overall impairment provision movement tahun during the year Tabel Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Ekonomi - Bank secara Individual
No
Table Detail of Impairment Position Movement - Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 CKPN Individual CKPN Kolektif Individual Impairment Portfolio Impairment Provision Provision (3) (4) 178,992 76,229
Keterangan | Description
(1) (2) 1 Saldo Awal CKPN Beginning Balance of Impairment Provision 2 Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) Charge/Release of Impairment Provision for the Current Year (Net) 2.a. Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan 2.a. Charge of Impairment Provision for the Current Year 2.b. Pemulihan CKPN pada periode berjalan 2.b. Release of Impairment Provision for the Current Year 3 CKPN yang Digunakan untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan pada Periode Berjalan Impairment Provision for Write-off 4 Pembentukan (Pemulihan) Lainnya pada Periode Berjalan Other Charge/Release for the Current Year Total CKPN | Ending Balance of Impairment Provision
h. Skala Peringkat Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategoi Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual Tabel di halaman selanjutnya
3,230
56,068
0
0
0
0
0
0
182,222
132,297
h. Rating Table Net Amount based on Portfolio Category and Rating - Bank Only
Table in the next page
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
31
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
32
i. Transaksi Derivatif
i. Derivative Transaction
Tabel Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif
No
Variabel yang mendasari Underlying Financial Instrument
Table Counterparty Credit Risk Derivative Transactions
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Tagihan Kewajiban Tagihan Bersih MRK (Mitigasi Tagihan Bersih Nilai Notional | Notional Amount Derivatif Derivatif Sebelum MRK Risiko Kredit) setelah MRK >1 Tahun - <5 Derivative Derivative Net amount CRM (Credit Net Amount < 1 Tahun >5 Tahun Tahun Receivable Payable before CRM Risk after CRM Mitigation) >1 Year - <5 < 1 Year >5 Year Year
Bank secara Individual | Bank Only 1 Suku Bunga Interest Rate 2 Nilai Tukar Foreign Exchange 3 Lainya Others Total
0
0
0
0
0
0
0
0
1,828,459
128,270
0
49,854
47,886
37,989
23,109
25,110
0
0
0
0
0
0
0
0
j. Mitigasi Risiko Kredit
j. Credit Risk Mitigation
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
Table Net Amount based on Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only
Tabel di halaman selanjutnya
Table in the next page
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
33
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit | Net Amount After Credit Risk ATMR Beban Lainnya RWA Capital 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Others Charge (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
503,667
0
0
0
0
0
0
0
0
100,733
8,059
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
200
408
683
0
0
0
0
0
541
43
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
515,000
0
0
0
92,764
0 5,437,356
0
0 5,586,738
446,939
0
0
0
0
0
0
0
0
729,553
0 1,094,330
87,546
0
0
0
0
0
0
0
346,719
0
0
346,719
27,738
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 1,018,667
200
408
683
92,764
0 5,784,075
729,553
0 7,129,060
570,325
Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total of Balance Sheet B
Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions
4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet C
Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 1,564,562
0
0 1,564,562
125,165
0
0
0
0
0
0
0
0
54,929
0
82,394
6,591
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 1,564,562
54,929
0 1,646,956
131,756
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,419
0
0
0
23,488
0
0
0
0
12,028
962
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13,082
0
0
13,082
1,047
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,419
0
0
0
23,488
0
13,082
0
0
25,110
2,009
Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
34
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) A
(2) Eksposur Neraca | On Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca | Total On Balance Sheet Eksposur Rekening Administratif | Off Balance Sheet 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif | Total Off Balance Sheet
Table Net Amount and Credit Risk Mitigation Technique –Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Bagian Yang Tidak Bagian Yang Dijamin Dengan | Exposure Which is Secured by Dijamin Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Unsecured Exposure Cash Collateral Guarantee Credit Insurance Others (4) (5) (6) (7) (8)=(3)-[(4)+(5)+(6)+(7)]
Tagihan Bersih Net Amount (3) 434,299
0
0
0
0
434,299
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
503,667
0
0
0
0
503,667
1,291
0
0
0
0
1,291
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6,088,136
43,017
0
0
0
6,045,119
731,462
1,909
0
0
0
729,553
351,897
0
0
0
0
351,897
0
0
0
0
0
0
8,110,752
44,926
0
0
0
8,065,826
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,584,167
19,605
0
0
0
1,564,562
54,929
0
0
0
0
54,929
0
0
0
0
0
0
B
Eksposur Counterparty Credit Risk | Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk | Total Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
0
0
0
0
0
0
1,639,096
19,605
0
0
0
1,619,491
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
54,069
0
0
0
0
54,069
C
0
0
0
0
0
0
13,082
0
0
0
0
13,082
0
0
0
0
0
0
67,151 9,816,999
0 64,531
0 0
0 0
0 0
67,151 9,752,468
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
35
k. Perhitungan ATMR Risiko Kredit pendekatan Standar – Bank secara Individual Tabel Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
No
Kategori Portofolio Portfolio Category (2)
(1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims 11 Aset Lainnya Other Assets Total
Tabel Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pada Transaksi Rekening Aadministratif
No
Kategori Portofolio Portfolio Category (2)
(1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims Total
k. Credit RWA Calculation under Standardized Approach – Bank Only Table Asset Exposure on Balance Sheet (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 434,299 0 0 0
0
0
0
0
0
503,667
100,733
100,733
1,291
541
541
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6,088,136
5,629,754
5,586,737
731,462
1,097,193
1,094,330
351,897
0
346,719
8,110,752
6,828,221
7,129,060
Table Exposure on Commitment / Contigent liabilities in Administrative Accounts (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,584,167
1,584,167
1,564,562
54,929
82,394
82,394
1,639,096
1,666,561
1,646,956
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
36
Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan No
Kategori Portofolio Portfolio Category (2)
(1) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Claims on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio 6 Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate Total
Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Setelmen
No
Jenis Transaksi Type of Transaction
(1) (2) 1 Delivery versus payment Delivery versus payment a. Beban Modal 8% (5-15 hari) a. Capital Charge 8% (5-15 days) b. Beban Modal 50% (16-30 hari) a. Capital Charge 50% (16-30 days) c. Beban Modal 75% (31-45 hari) a. Capital Charge 75% (31-45 days) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) a. Capital Charge 100% (more than 45 days) 2 Non-delivery versus payment Non-delivery versus payment Total
Tabel Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
Table Counter Party Risk (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK Net Amount RWA Before CRM RWA After CRM (3) (4) (5) 0 0 0 0
0
0
0
0
0
54,069
24,907
12,028
0
0
0
13,082
13,082
13,082
67,151
37,989
25,110
Table Settlement Risk (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Faktor Pengurang Tagihan Bersih ATMR Setelah MRK Modal Capital Deduction Net Amount RWA After CRM Factor (3) (4) (5) 0 0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Table Disclosure of Securitization Exposures (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012
No
Jenis Transaksi Type of Transaction
(1) (2) 1 Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that meets the requirements 2 Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan supporting Credit Facility that do not meets the requirements 3 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang memenuhi persyaratan Liquidity facilities that meet the requirements 4 Fasilitas Likuiditas Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan Liquidity facilities that do not meet the requirements 5 Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that meet the requirements 6 Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that do not meet the requierments Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia 7 mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset Securitisation exposures that are not covered by the provisions of Bank Indonesia on the principles of prudence in asset securitization for banks. Total
Faktor Pengurang Modal Capital Deduction Factor
ATMR RWA
(3)
(4) 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
37
Tabel Pengungkapan di Unit Usaha Syariah No (1) 1 Total Eksposur Total Exposure
Table Exposure in Sharia Unit (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Faktor Pengurang Modal ATMR Capital Deduction Factor RWA (3) (4) 0 0
Jenis Transaksi Type of Transaction (2)
Tabel Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Table Total Credit Risk (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 31 December 2012 8,801,126
Jenis Transaksi Type of Transaction Total ATMR Risiko Kredit Total Credit Risk Weighted Asset Total Faktor Pengurang Modal Total Capital Deduction Factor
0
l. Perhitungan ATMR Risiko Pasar pendekatan Standar – Bank secara Individual Tabel Pengungkapan Risiko Pasar dengan
Table Market Risk under the Standardized Approach
Menggunakan Metode Standar No (1)
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Bank Beban Modal ATMR Capital Charge RWA (3) (4)
Jenis Risiko Type of Risk (2) 1 Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik a. Specific Risk b. Risiko Umum b. General Risk 2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk 3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk *) 4 Risiko Komoditas *) Commodity Risk *) 5 Risiko Option Option Risk
Total
m. Perhitungan ATMR Risiko Operasional – Bank secara Individual Tabel Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional
No
Pendekatan Yang Digunakan Approach
(1) (2) 1 Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
l. Market RWA Calculation under Standardized Approach – Bank Only
0
0
4,200
52,502
881
11,007
0
0
0
0
0
0
5,081
63,509
m. Operational RWA Calculation– Bank Only
Table Operational Risk Under Basic Indicator Approach
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupia h) 31 Desember 2012 | 31 December 2012 Pendapatan Bruto Beban Modal ATMR (Rata-rata 3 tahun terakhir)*) Gross Income Capital Charge RWA (Average of last 3 years)*) (3) (4) (5) 238.371 35.756 446.946
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
38
n. Profil Maturitas
n. Maturity Profile
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Bank secara Individual
Table Maturity Profile Rupiah – Bank Only (Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) Jatuh Tempo
Rekening Account
I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities
Tagihan Bersih Net Amount
Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d bln bln 12 bln > 12 bulan >1 month >3 months >6 months >12 months to 3 months to 6 months to 12 months
< 1 bulan up to 1 month
3,993 205,823
3,993 205,823
380,110
140,110
240,000
103,188 1,501,148 2,194,262
19,897 458,877 -
83,291 136,199 -
513,195 -
135,043 -
257,834 -
828,700
459,490
513,195
135,043
257,834
641,781
383,715
245,030
11,338
1,698
-
-
-
B.
Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payavle
65,123
65,123
-
-
-
-
-
-
3,475 710,379
3,475
-
-
-
-
452,313
245,030
11,338
1,698
-
1,483,883
376,387
214,460
501,857
133,345
257,834
86,823 86,823
80,550 80,550
4,494 4,494
1,779 1,779
-
-
453,145 70,321 523,466
98,190 17,777 115,967
190,830 43,691 234,521
31,696 7,365 39,061
132,429 1,470 133,899
18 18
(436,643)
(35,417)
(230,027)
(37,282)
(133,899)
(18)
1,047,240
340,970
(15,567)
464,575
-
340,970
325,403
789,978
B.
Selisih tagihan dan kewajiban dalam rekening administratif Derivative Receivable - Derivative Payable Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Selisih kumulatif | Cummulative Difference
(554) 789,424
257,816 1,047,240
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
39
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual Rekening Account
I. Eksposur Neraca | On Balance Sheet A. Aset | Asset 1 Kas | Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement to BI 3 Penempatan pada bank lain Placement to Other Bank 4 Surat Berharga | Marketable Securities 5 Kredit yang diberikan | Loan 6 Tagihan lainnya | Other Receivables 7 Lain-lain | Others Jumlah Aset | Total Asset B. Kewajiban | Liabilities 1 Dana pihak ketiga Deposit from Customer 2 Kewajiban kepada Bank Indonesia Liabilities to BI 3 Kewajiban kepada Bank lain Liabilities to Bank 4 Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities 5 Pinjaman yang diterima | Borrowing 6 Kewajiban lainnya | Other Liablities 7 Lain-lain | Others Jumlah Kewajiban | Total Liabilities
Table Maturity Profile Foreign Currency – Bank Only
Tagihan Bersih Net Amount
< 1 bulan up to 1 month
1.184 125.288
1.184 125.288
121.121
121.121
5.120.017 253.595 217.995 5.839.200
787.103
(Dalam jutaan rupiah | In Milion Rupiah ) Jatuh Tempo Maturity > 1 bln s.d 3 > 3 bln s.d 6 > 6 bln s.d 12 bln bln bln > 12 bulan >1 month to >3 months to >6 months >12 months 3 months 6 months to 12 months
-
-
-
-
888.502 126.705 217.995 1.480.795
1.230.127 80.874
109.184 2.606
186.039 42.678
2.706.165 732
1.311.001
111.790
228.717
2.706.897
660.746
114.254
12.026
77
-
129.983
129.983
-
-
-
-
-
-
4.040.478 256.506 207.607 5.421.677
130.511 207.607 1.128.847
81.085
1.784
41.869
4.040.478 1.257
195.339
13.810
41.946
4.041.735
417.523
351.948
1.115.662
97.980
186.771
(1.334.838)
687.481 687.481
104.086 104.086
56.837 56.837
441.632
84.926
-
441.632
84.926
-
3.976.102 197.409 4.173.511
1.290.759 95.728 1.386.487
543.999 51.830 595.829
596.229 48.958 645.187
425.672 893 426.565
1.119.443 1.119.443
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam rekening administratif Administrative Receivable - Administrative Payable
(3.486.030)
(1.282.401)
(538.992)
(203.555)
(341.639)
(1.119.443)
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] | Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)]
(3.068.507)
(930.453)
576.670
(105.575)
(154.868)
(2.454.281)
(930.453)
(353.783)
(459.358)
(614.226)
(3.068.507)
Selisih Aset dengan kewajiban dalam neraca Asset - Liabilities II. Rekening Administratif | Off Balance Sheet A. Tagihan rekening administratif | Administrative Receivable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Tagihan rekening administratif Total Administrative Receivable B. Kewajiban rekening administratif | Administrative Payable 1 Komitmen | Commitment 2 Kontijensi | Contingent Jumlah Kewajiban rekening administratif Total Administrative Payable
Selisih kumulatif | Cummulative Difference
-
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
40
MANAJEMEN The Management KOMITE–KOMITE INTERNAL Peraturan Bank Indonesia no 2/27/PBI/2000 tanggal 15 Desember 2000 mengenai Bank umum menyebutkan bahwa pejabat eksekutif adalah pejabat yang mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dan operasional bank serta bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Keputusan yang dibuat dan diambil atas semua kebijakan harus mendapat persetujuan dari komite yang terkait.
INTERNAL COMMITTEES Bank Indonesia regulation No 2/27/PBI/2000 dated December 15, 2000 regarding Commercial bank defines Executive Officer as any position exerting influence on bank policy and operations and is directly responsible to the Boards of Directors. Relevant committee approved decisions on policies and directions of the bank.
Komite-komite yang terdapat dalam bank adalah:
Established committees in the bank are:
i. KOMITE MANAJEMEN Komite ini bertanggung jawab atas efisiensi kinerja bank. Termasuk penelahaan secara periodik dan pengarahan operasional, personalia, serta bagian umum yang akan dibawa dan dibicarakan didalam komite. Rapat akan diadakan setiap bulan atau sesuai dengan kebutuhan.
i. MANAGEMENT COMMITTEE The committee is responsible to ensure proper and efficient bank performance running. It covers the periodical review and direction of operations, personnel and general affairs. Any matters arise during the course of operation will be brought up by appropriate members for further deliberation of the committee. The meeting will be held monthly or as often as required. The current members are: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf. - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno
Anggota komite saat ini adalah: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno ii. KOMITE ASET dan KEWAJIBAN ALCO adalah komite yang specific dibentuk dibawah IBG (International Banking Group – HO) yang bertanggung jawab dalam mengelola asset dan kewajiban bank sekaligus melaporkannya pada IBG. Beranggotakan sebagai berikut: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno
ii. ASSETS AND LIABILITIES COMMITTEE ALCO is a specific committee delegated by IBG to be responsible for managing bank’s assets and liabilities as well as to report to IBG through Management Committee. With the following members: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Louis Chandra - Mario Prayitno
iii. KOMITE KREDIT iii. LOAN COMMITTEE Tanggung jawab utama dari komite ini adalah The main responsibility of this committee is to assess mengakses dan menganalisa seluruh portofolio and analyze all the banks’ loan portfolio, which includes pinjaman dari bank termasuk baik rekening pinjaman active and non-performing loan accounts. The meeting lancar maupun pinjaman bermasalah. will be held weekly and attended by members LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
41
Rapat diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh anggota yang spesifik telah disetujui oleh Kantor Pusat.
specifically approved by Head Office.
Anggota komite saat ini adalah: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Mario Prayitno
The current members are: - Chalit Tayjasanant - Joko Chahjono - Udomsab Srirojanakul - Lily D. Eman - Michael Anthony Kosman - Anwar Munaf - Heru Purwanto - Mario Prayitno
iiii. KOMITE MANAGEMEN RESIKO Komite ini bertanggung jawab atas pemantauan penerapan kebijakan managemen resiko, memantau posisi resiko untuk setiap jenis resiko dan aktivitas fungsional serta memeriksa secara berkala mengenai managemen resiko. Rapat akan diadakan setiap bulan atau sesuai dengan kebutuhan. Anggota komite yang sekarang adalah: - Joko Chahjono - Udomsab Srirojanakul - Heru Purwanto - Anwar Munaf - Mario Prayitno
iiii. RISK MANAGEMENT COMMITTE The Committee is responsible to monitor the implementation of risk management strategy, composite risk position for each type and functional activity and periodically review on risk management procedure. The meeting will be held monthly basis or as often as required. The current members are: - Joko Chahjono - Udomsab Srirojanakul - Heru Purwanto - Anwar Munaf - Mario Prayitno
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
42
Komite ini memberikan rekomendasi kepada General Manager :
This committee provides recommendation to the General Manager,
Chalit Tayjasanant, Senior Vice President General Manager, lahir pada tanggal 24 Mei 1953, sebelum penunjukkannya pada bulan Maret 2002, beliau menjabat sebagai Pejabat Kepala Eksekutif dan Direktur Eksekutif dari Bangkok Bank Berhad, Kuala lumpur. Setelah mendapat gelar Bachelor of Science dari Michigan Technological University, dan Master of Science dari University of Dallas, beliau bergabung dengan Bangkok Bank Kantor pusat pada bulan Januari 1981
General Manager, born on May 24, 1953, before his appointment in March 2002, he was formerly Chief Executive Officer & Executive Director of Bangkok Bank Berhad, Kuala Lumpur. After receiving his Bachelor of Science from Michigan Technological University and Master of Science from University of Dallas, he joined Bangkok Bank, Head Office in January 1981.
Joko Chahjono, Senior Vice President Deputy General Manager, lahir pada tanggal 23 Maret 1962. Beliau bergabung dengan Bangkok Bank, Jakarta tahun 1989 sebagai Operation Officer. Pada tahun 2001, diangkat sebagai Vice President yang membawahi Departemen Operasional. Selanjutnya di tahun 2008, beliau diangkat sebagai Deputy General Manager yang membawahi Departmen Operasional dan Supports & Services. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta pada tahun 1986.
Deputy General Manager, born on March 23, 1962, He joined Bangkok Bank, Jakarta in 1989 as Operation Officer. In 2001, he was promoted to Vice President and supervise Operation Department. Subsequently, in 2008, he was promoted to Deputy General Manager to supervise both Operations and Supports & Services Department. He obtained his Bachelor of Economics in Accounting from University of Tarumanegara, Jakarta in 1986.
Udomsab Srirojanakul, Assisten Vice President Deputy General Manager, lahir pada tanggal 11 Agustus 1968. sebelum penunjukkannya pada bulan Juni 2012, beliau menjabat sebagai Assisten Vice President di International Branch Business Department Bangkok Bank Kantor Pusat, beliau diangkat sebagai Deputy General Manager yang membawahi Departemen Managemen Risiko dan Credit Acceptance. Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration dari Assumption University di Bangkok, Thailand pada tahun 1992 dan Master of Business Administration dari University of Central Oklahoma di Amerika Serikat pada tahun 1995.
Deputy General Manager, born on August 11, 1968, before her appointment in June 2012, she was formerly Assisten Vice President International Branch Business Department of Bangkok Bank, Head Office. he was promoted to Deputy General Manager to supervise both Risk Management and Credit Acceptance Department. She obtained her Bachelor of Business from Assumption University in Bangkok, Thailand in 1992 and Master of Business Administration from University of Central Oklahoma in United Stated of America in 1995.
Lily Darmawati Eman, Vice President Head of Operations, lahir pada tanggal 17 Maret 1964, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 1986 dimulai dari bagian Credit Administration dan menjadi kepala Customer Services pada tahun 2004. Di angkat sebagai Asisstant Vice president di tahun 2007. Selanjutnya, di tahun 2008, beliau di promosikan menjadi Vice President yang mengepalai Operations Department. Beliau memperoleh gelar Sarjana Muda dalam bidang Ilmu Kesekretarisan dari Akademi Sekretaris LPK Tarakanita di tahun 1986 dan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia di tahun 1995.
Head of Operations, born on March 17, 1964, joined with Bangkok Bank since 1986. In the beginning, she started her career in Credit Administation unit, and became Head of Customer Services in 2004. She was promoted to Asisstant Vice President in 2007. Next, in 2008, she was promoted to Vice President of Operations Department. She obtained her diploma degree in Secretrarial Knowledge from LPK Tarakanita College in 1986 and Bachelor of Economics in Financial Management from University of Indonesia in 1995.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
43
Michael Anthony Kosman, Vice President Head of Marketing, lahir pada tanggal 17 April 1969, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2006 dimulai sebagai Marketing Officer dan menjadi Vice President /Head of Marketing pada tahun 2009. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science dalam bidang Accounting dari Rutger’s State University of New Jersey (AS) dan Master in Business Administration dalam bidang Keuangan dari ST. John’s University di New York (AS).
Head of Marketing, born on April 17, 1969, joined with Bangkok Bank since 2006. In the beginning, he started his career as a Marketing Officer, and became Head of Marketing in 2009. He obtained his Bachelor of Science in Accounting from Rutger’s State University of New Jersey (USA) and Master in Business Administration major in Finance from Saint John’s University in New York (USA).
Anwar Munaf, Assistant Vice President Direktur Kepatuhan, lahir pada tanggal 20 April 1959, bergabung dengan Bangkok Bank, Jakarta tahun 1989 dimulai dari posisi akunting supervisor hingga Kepala bagian ekspor impor. Pada tahun 2002 diangkat sebagai Assistant Vice President, membawahi departemen budget dan planning. Dan sejak 14 November 2005 ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta pada tahun 1986.
Louis Chandra, Assistant Vice President Head of Supports and Services, lahir pada tanggal 08 December 1977, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2007 dan sekarang ini menjabat sebagai Assistant Vice President. Beliau memperoleh pengalaman di bidang akuntansi dan audit dari Deloitte Accounting Firm dan berbagai program pelatihan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari City University of New York (AS) di tahun 2003.
Compliance Director, born on April 20, 1959, he joined Bangkok Bank Jakarta in 1989 started from Accounting Supervisor to Head to Bills department. In 2002, he was promoted to Assistant Vice President and supervises Budget and Planning Department. And starting November 14, 2005 he was appointed to take position as Compliance Officer. He obtained his bachelor of Economics in Accounting from Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia, Jakarta in 1986.
Head of Supports and Services, born on December 08, 1977, joined with Bangkok Bank since 2007, and hold a position as Assitant Vice president. He obtained accounting and auditing experiences from Deloitte Accounting Firm and various training programs. He obtained Bachelor of Business Administration from City University of New York (U.S.A) in 2003.
Mario Prayitno, Assistant Vice President Head of Audit and Control, lahir pada tanggal 28 April 1979, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2005 dan sekarang ini menjabat sebagai Assistant Vice President. Beliau memperoleh pengalaman di bidang akuntansi dan audit dari Arthur Andersen auditing Firm and Public Accountant Drs. J. Tanzil & Co., dan berbagai program pelatihan. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya di tahun 2001.
Head of Audit and Control, born on April 28, 1979, joined with Bangkok Bank since 2005, and hold a position as Assitant Vice president. He obtained accounting and auditing experiences from Arthur Andersen auditing Firm and Public Accountant Drs. J. Tanzil & Co and various training programs. He obtained Bachelor of Economy from University of Atma Jaya in 2001.
Heru Purwanto, Assistant Vice President Head of Treasury, lahir pada tanggal 15 Juni 1975, bergabung dengan Bangkok Bank sejak tahun 2010 dimulai sebagai Senior Dealer dan menjadi Head of Treasury pada November 2010. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Business Administration dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi di Malang, Indonesia
Head of Treasury, born on June 15, 1975, joined with Bangkok Bank since 2010. In the beginning, he started his career as a Senior Dealer, and became Head of Treasury in November 2010. He obtained his Bachelor of Business Administration from Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi in Malang, Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
44
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
45
Bangkok Bank Public Company Limited Cabang Jakarta/Jakarta Branch Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2012 and 2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ........................................
1-2
................................ Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif ...........................
3
...................... Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Dana dari Kantor Pusat ...........
4
........ Statements of Changes in Head Office Account
Laporan Arus Kas ....................................................
5-6
......................................... Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan .............................
7-83
............................. Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
2011
ASET Kas
ASSETS 5.177.388.062
2,3
4.547.462.654
Cash
211.309.480.036
2,4
195.347.989.997
Current accounts with Bank Indonesia
97.343.634.681
2,5,29
41.945.182.118
Current accounts with other banks
741.683.632.139
2,6,29
562.891.813.728
Placements with Bank Indonesia and other banks
Investasi keuangan Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
103.188.396.064
2,7
40.830.293.981
Financial investments
Neto
103.188.396.064
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
-
Kredit yang diberikan Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
6.910.355.174.084
Neto
6.595.836.623.196
Tagihan derivatif
(1.019.549.700)
2,8,29
(314.518.550.888 )
2,9,29
Tagihan akseptasi Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
203.741.254.863
2,10
Neto
199.723.600.803
Piutang bunga Aset tetap Dikurangi akumulasi penyusutan Neto
39.810.744.281
Net
4.235.038.737.398
Loans
(255.221.223.871)
49.853.690.275
(4.017.654.060 )
Less allowance for impairment losses
3.979.817.513.527
Net
5.162.943.087
Derivatives receivable
194.797.907.116 (14.570.379.173) 180.227.527.943
22.956.025.650
2,11
6.607.186.519
27.766.592.635 (19.587.215.949 )
2,12
22.802.832.608 (18.265.705.101)
8.179.376.686
Less allowance for impairment losses
Acceptances receivable Less allowance for impairment losses Net Interests receivable Premises and equipment Less accumulated depreciation
4.537.127.507
Net
Aset pajak tangguhan - bersih
27.894.988.771
2,26
15.267.100.723
Deferred tax assets - net
Aset lain-lain
47.605.059.674
13
48.335.430.897
Other assets
5.084.498.022.981
TOTAL ASSETS
TOTAL ASET
8.110.751.896.037
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Utang pajak Pinjaman diterima Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan kerja Liabilitas lain-lain
LIABILITIES 14.936.420
Liabilities due immediately
1.428.884.082.493
75.289.333
2,15,29
14
758.350.006.104
Deposits
202.690.876.737
2,16,29
66.553.094.107
Deposits from other banks
47.885.542.825
2,9,29
946.889.010
Derivatives payable
203.741.254.863
2,10,29
194.797.907.116
Acceptances payable
2,17
39.088.925.651
Taxes payable
53.103.614.062 4.240.500.000.000
2.629.575.000.000
Borrowings
29.601.811.044
2,18,29 2,19
8.603.986.049
Accrued expenses
5.980.186.000
2,31
4.576.343.000
Post employee benefits
9.399.881.411
20
60.741.286.357
Other liabilities
3.763.248.373.814
TOTAL LIABILITIES
754.175.000.000
Head Office contribution fund
675.138.327.269
567.074.649.167
Unremitted earnings
TOTAL DANA DARI KANTOR PUSAT
1.888.889.357.269
1.321.249.649.167
TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNT
TOTAL LIABILITAS DAN DANA DARI KANTOR PUSAT
8.110.751.896.037
5.084.498.022.981
TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT
TOTAL LIABILITAS
6.221.862.538.768
DANA DARI KANTOR PUSAT Dana dari Kantor Pusat Laba yang belum ditransfer
HEAD OFFICE ACCOUNT 1.213.751.030.000
21
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012
Catatan/ Notes
PENDAPATAN BUNGA
353.125.042.087
2,22
BEBAN BUNGA
129.320.059.714
2,23
PENDAPATAN BUNGA NETO
223.804.982.373
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi selain kredit yang diberikan Keuntungan neto selisih kurs Pendapatan lain-lain - neto
16.388.396.828 14.566.891.959 2.161.104.467
Total pendapatan operasional lainnya
33.116.393.254
KERUGIAN PENURUNAN NILAI (PEMULIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI) Investasi keuangan Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
(1.023.336.715) 41.683.275.756 (10.724.771.908)
Total kerugian penurunan nilai
29.935.167.133
2 2
2,7 2,8 2,10
2011 257.954.426.676 48.563.751.310
INTEREST EXPENSE
209.390.675.366
INTEREST INCOME - NET
14.742.807.869 10.984.332.561 1.791.126.624
OTHER OPERATING INCOME Fees and commissions other than loans Gain on foreign exchange - net Miscellaneous income - net
27.518.267.054
Total other operating income
385.689.186 14.623.728.626 11.715.582.188
PROVISION FOR (REVERSAL OF) IMPAIRMENT LOSSES Financial investments Loans Acceptances receivable
26.725.000.000
Total provision of impairment losses - net
19.171.234.704 16.913.720.944
OPERATING EXPENSES Salaries and other personnel expenses General and administrative
BEBAN OPERASIONAL Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi
24.242.822.812 22.672.762.662
Total beban operasional
46.915.585.474
36.084.955.648
Total operating expenses
180.070.623.020
174.098.986.772
OPERATING INCOME
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BEBAN NONOPERASIONAL Pendapatan non-operasional Beban non-operasional Pendapatan non-operasional neto LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN - NETO LABA NETO Pendapatan komprehensif lainnya TOTAL LABA KOMPREHENSIF
24 25
INTEREST INCOME
1.092.672.532 (419.657.098)
1.885.791.838 (399.548.525)
NON-OPERATING INCOME AND EXPENSES Non-operating income Non-operating expenses
673.015.434
1.486.243.313
Non-operating income - net
180.743.638.454
175.585.230.085
INCOME BEFORE INCOME TAX
70.645.276.487
INCOME TAX - NET
108.063.678.102
104.939.953.598
NET INCOME
-
-
Other comprehensive income
108.063.678.102
104.939.953.598
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
72.679.960.352
2,26
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN PERUBAHAN DANA DARI KANTOR PUSAT Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo per 31 Desember 2010
21
Laba komprehensif tahun 2011
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNT Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Dana dari Kantor Pusat/ Head Office contribution fund
Saldo laba belum ditransfer/ Unremitted earnings
754.175.000.000
462.134.695.569
1.216.309.695.569
Balance as of December 31, 2010
-
104.939.953.598
104.939.953.598
Comprehensive income for 2011
567.074.649.167
1.321.249.649.167
Balance as of December 31, 2011
Total/ Total
Saldo per 31 Desember 2011
21
754.175.000.000
Transfer dari Kantor Pusat
21
459.576.030.000
-
459.576.030.000
Transfer from Head Office
-
108.063.678.102
108.063.678.102
Comprehensive income for 2012
1.213.751.030.000
675.138.327.269
1.888.889.357.269
Balance as of December 31, 2012
Laba komprehensif tahun 2012 Saldo per 31 Desember 2012
21
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian laba sebelum pajak ke kas yang digunakan untuk aktivitas operasi: Penyusutan Amortisasi Keuntungan selisih kurs yang belum direalisasi atas pinjaman diterima Penyisihan manfaat pensiun karyawan Laba (rugi) neto atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif Laba penjualan aset tetap Penyisihan kerugian penurunan nilai Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja
2011
180.743.638.454
175.585.230.085
2.562.810.848 308.230.688
976.191.129 100.061.737
165.300.000.000 4.879.655.000
12.650.000.000 4.099.035.000
2.247.906.627 242.000.000 47.725.052.204
(3.278.302.271) 28.959.371.367
404.009.293.821
219.091.587.047
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments to reconcile income before tax to net cash used in operating activities: Depreciation Amortization Unrealized foreign exchange gain from translation of foreign currency denominated borrowings Provision for employees’ retirement benefit Net gain (loss) from changes in fair value of derivative instruments Gain on sale of fixed asset Provision for impairment losses Operating cash flows before changes in working capital
Perubahan modal kerja: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Piutang bunga Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Utang pajak Pembayaran untuk manfaat pensiun karyawan
(384.229.206.872) 14.648.537.675 (2.675.316.436.686) (1.083.527.601.994) (8.943.347.747) (93.394.448.269) (16.348.839.131) (1.524.723.958) 422.140.534 (15.190.271.825) 60.352.913 2.588.086 670.534.076.389 (274.552.415.505) 136.137.782.630 60.465.359.099 8.943.347.747 93.394.448.269 20.997.824.995 2.132.867.190 (51.341.404.944) 49.243.551.047 568.920.512 (28.135.729.059)
Total Pembayaran pajak penghasilan
(1.897.981.307.839) (1.061.085.923.171) (71.862.080.502) (42.547.903.840)
Total Income tax paid
Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
(1.969.843.388.341) (1.103.633.827.011)
Net cash used in operating activities
(3.475.812.000)
(3.739.670.974)
Changes in working capital: Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Acceptance receivables Interest receivables Other assets Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Acceptance payables Accrued expenses Other liabilities Taxes payable Payment of employees’ retirement benefits
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Kenaikan)/penurunan surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo Perolehan aset tetap Penjualan aset tetap
(62.358.102.083) (6.205.060.027) (242.000.000)
25.956.800.371 (495.383.625) -
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES (Increase)/decrease on marketable securities held to maturity Acquisitions of premises and equipment Sale of premises and equipment
Kas neto (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi
(68.805.162.110)
25.461.416.746
Net cash (used in) provided by investing activity
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan pinjaman diterima Penambahan dana dari Kantor Pusat
1.445.625.000.000 459.576.030.000
634.725.000.000 -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase in fund borrowings Additional Head Office contribution fund
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.905.201.030.000
634.725.000.000
Net cash provided by financing activity
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS
(133.447.520.451)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam periode 3 bulan dari tanggal akuisisi Penempatan pada bank lain yang jatuh tempo dalam periode 3 bulan dari tanggal akuisisi TOTAL KAS DAN SETARA KAS
(443.447.410.265)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
794.160.073.230
1.237.607.483.495
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
660.712.552.779
794.160.073.230
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
5.177.388.062 211.309.480.036 97.343.634.681
4.547.462.654 195.347.989.997 41.945.182.118
-
370.969.448.467
346.882.050.000
181.349.989.994
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia that will mature within 3 months from the date of acquisition Placement with other banks that will mature within 3 months from the date of acquisition
660.712.552.779
794.160.073.230
TOTAL CASH AND CASH EQUIVALENTS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
Bangkok Bank Public Company Limited - Cabang Jakarta (Bank) adalah kantor cabang Bangkok Bank Public Company Limited (Kantor Pusat) yang didirikan di Bangkok, Thailand.
Bangkok Bank Public Company Limited - Jakarta Branch (the Bank) is a branch office of Bangkok Bank Public Company Limited (Head Office), which was incorporated in Bangkok, Thailand.
Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usahanya dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. D.15.6.3.26 tanggal 21 Juni 1968. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No. 4/12/KEP.DIR tanggal 22 Juni 1968, ditetapkan status Bank sebagai bank devisa.
The Bank obtained its license as a general bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through his decree No. D.15.6.3.26 dated June 21, 1968. Pursuant to Bank Indonesia’s Decree No. 4/12/KEP.DIR dated June 22, 1968, the Bank obtained an approval for its status as a foreign exchange bank.
Bank melakukan kegiatan usahanya sejak bulan Juli 1968 berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 14 tahun 1967 sebagaimana telah diperbaharui.
The Bank has been operating since July 1968 under the framework of Banking Law No. 14 of 1967 as amended.
Bank merupakan bagian dari Bangkok Bank Public Company Limited dan tidak mempunyai status hukum atau keberadaan yang terpisah.
The Bank is part of Bangkok Bank Public Company Limited and has no separate legal status or existence.
Bank berdomisili di Jakarta dengan alamat di Jl. M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank memiliki satu subcabang yang berlokasi di Surabaya. Jumlah karyawan Bank adalah 68 orang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 51 orang pada tanggal 31 Desember 2011.
The Bank is domiciled in Jakarta and is located at Jalan M.H. Thamrin No. 3, Jakarta. The Bank has a sub-branch which is located in Surabaya as of December 31, 2012. The Bank has a total of 68 employees and 51 employees as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
Manajemen Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Bank’s management as of December 31, 2012 and 2011 is composed of:
31 Desember 2012/December 31, 2012 Manajer Umum Wakil Manajer Umum Wakil Manajer Umum Direktur Kepatuhan
Chalit Tayjasanant Joko Chahjono Udomsab Srirojanakul Anwar Munaf
General Manager Deputy General Manager Deputy General Manager Compliance Director
31 Desember 2011/December 31, 2011 Manajer Umum Wakil Manajer Umum Direktur Kepatuhan
Chalit Tayjasanant Joko Chahjono Anwar Munaf
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan dan telah disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen Bank pada tanggal 12 April 2013.
7
General Manager Deputy General Manager Compliance Director
The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements which were completed and authorized to issue by the management of the Bank on April 12, 2013.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi penting yang telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies which were applied consistently in the preparation of the financial statements as of and for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Dasar penyajian laporan keuangan
Basis of financial statements
Pernyataan Kepatuhan
Statement of Compliance
Laporan keuangan Bank pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
The financial statements of the Bank as of and for the years ended December 31, 2012 and 2011 have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Institute of Accountants.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali dinyatakan lain dan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared on a historical cost basis unless otherwise stated and under the accrual basis of accounting, except for statements of cash flows.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.
Laporan arus kas
Statement of cash flows
Laporan arus kas mengelompokkan penerimaan kas dan pembayaran kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, menggunakan metode tidak langsung. “Kas dan Setara Kas” terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal akuisisi.
The statement of cash flows presents cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities, using the indirect method cash and cash equivalents includes cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 months from the date of acquisition.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Foreign currency transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using Reuters’ spot rate at 16.00 Western Indonesia Time on that date, and the resulting foreign exchange gains or losses are credited or charged to current operations.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
Foreign currency transactions and balances (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs mata uang asing utama yang digunakan adalah:
As of December 31, 2012 and 2011, the rates of exchange used in translating the following major foreign currencies into Rupiah are:
2012 1 1 1 1 1
Dolar Amerika Serikat (ASD) Euro (EUR) Yen Jepang (JPY) Dolar Singapura (SGD) Baht Thailand (THB)
9.637,50 12.731,62 111,77 7.878,61 314,85
2011 9.067,50 11.714,76 116,82 6.983,55 287,53
United States Dollar (USD) 1 Euro (EUR)1 JapaneseYen (JPY) 1 Singapore Dollar (SGD)1 Thailand Baht (THB) 1
Transaksi dengan pihak berelasi
Transactions with related parties
Bank mempunyai transaksi dengan pihak berelasi yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Bank enters into transactions with its related parties which are defined in Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 7, “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi, baik yang memiliki syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga atau tidak, diungkapkan dalam laporan keuangan. Seluruh karyawan dan pegawai Bank, kecuali karyawan kunci, tidak dianggap sebagai pihak berelasi.
All significant transactions with related parties, whether or not conducted under similar terms and conditions as those involving third parties, are disclosed in the financial statements. The Bank’s personnel or employees, except for key personnel, are not considered as related parties.
Aset dan liabilitas keuangan
Financial assets and liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Effective January 1, 2012, the Bank adopted SFAS No. 50 (Revised 2010), ”Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011), Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and SFAS 60 (Revised 2010), ”Financial Instrument: Disclosures”.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; klasifikasi yang terkait dengan bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Bank selama tahun berjalan dan pada akhir tahun pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko tersebut.
SFAS No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Bank is exposed during the year and at the end of the reporting year, and how the Bank manages those risks.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kredit yang diberikan dan piutang, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bank menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity financial assets and available-for-sale financial assets. The Bank determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized cost and financial liabilities measured at fair value through profit or loss.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya.
The classification of financial assets at initial recognition depends on the purpose and the management's intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics. All financial instruments are measured initially at their fair values.
Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classifications.
Seluruh aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
All financial assets and liabilities are recognized on settlement date.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah yang ditetapkan oleh manajemen sebagai instrumen nilai wajar melalui laporan laba rugi di awal pengakuan serta instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Financial assets and liabilities designated at fair value through profit or loss are those that have been designated by management as such on initial recognition and those that are classified as held for trading. The unrealized gains or losses from changes in fair value of financial assets at fair value through profit or loss are recognized in the statement of comprehensive income.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset yang diperoleh Bank atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking). Derivatif juga dikategorikan dalam sub-klasifikasi ini kecuali bila ditujukan sebagai instrumen derivatif. Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo atau ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui langsung pada Ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Financial assets at fair value through profit or loss are those assets that the Bank acquires or owns principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio of identified financial instruments that is managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorized under this subclassification unless they are designated as effective hedging instruments.
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam Ekuitas dan terdapat bukti obyektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam Ekuitas harus dikeluarkan dari Ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian yang harus dikeluarkan merupakan selisih antara biaya perolehan aset (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi untuk aset yang diukur dengan metode suku bunga efektif) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada awal akuisisi dan fee/biaya sebagai bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi dan kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When a decline in the fair value of an available-forsale asset has been recognized in Equity and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss within Equity should be reclassified to profit or loss even though the asset has not been derecognized. The amount of the loss that should be reclassified is the difference between the acquisition cost of the asset (net of any principal repayment and amortization for assets measured using the effective interest method) and current fair value, less any impairment loss on that asset previously recognized in profit or loss.
11
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are neither classified as held-for-trading, held-to-maturity nor designated as at fair value through profit or loss. After initial measurement, available-for-sale financial assets are subsequently measured at fair value. Unrealized gains and losses are recognized directly in Equity in the statements of financial position.
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has positive intention and ability to hold to maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial assets are measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method, less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees/costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization and the losses arising from impairment of such investments are recognized in the statements of comprehensive income.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak dikuotasikan pada pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active markets, other than:
-
Aset dimana Bank mempunyai intensi untuk menjual segera atau dalam waktu dekat yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan, serta kredit yang diberikan dan piutang yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat awal pengakuan;
-
Those that the Bank intends to sell immediately or in the near term which are classified as held for trading, and loans and receivables that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
-
Aset dimana Bank pada saat pengakuan awal menetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
-
Those that the Bank, upon initial recognition, designates as available-for-sale; or
-
Aset dimana Bank tidak mendapat pengembalian secara substansial atas investasi awal Bank, selain karena penurunan kualitas kredit dan piutang aset keuangan.
-
Those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration.
Setelah pengukuran awal, kredit yang diberikan dan piutang selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal serta fee dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif dan kerugian yang timbul atas penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
After initial measurements, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the EIR method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. The EIR amortization and losses arising from impairment are recognized in the statement of comprehensive income.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari dua sub-kategori, yaitu liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss consist of two sub-categories; financial liabilities classified as amortized cost financial liability and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan yang diukur dari nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan laba rugi komprehensif.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified as held for trading and designated at fair value through profit or loss are recorded in the statements of comprehensive income.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities measured at amortized cost are financial liabilities that are not classified as at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pertama-tama diakui pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at fair values less directly attributable transaction costs. After initial recognition, such financial liabilities are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method taking into account any discount or premium and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
The following table presents classification of the financial instruments of the Bank based on characteristics of those financial instruments:
Instrumen Keuangan Aset keuangan: Kas
Klasifikasi/Classification Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Financial Instruments Financial assets: Cash
Giro pada Bank Indonesia
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks
Investasi keuangan
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-to-maturity financial assets
Financial investments
Tagihan derivatif
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial assets designated at fair value through profit or loss
Derivatives receivable
Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Loans
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Acceptances receivable
Piutang bunga
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Interests receivable
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued)
Instrumen Keuangan Liabilitas keuangan: Liabilitas segera
Klasifikasi/Classification Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortized cost
Financial Instruments Financial liabilities: Liabilities due immediately
Simpanan
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortized cost
Deposits
Simpanan dari bank lain
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortized cost
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial liabilities designated at fair value through profit or loss
Derivatives liability
Liabilitas akseptasi
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortized cost
Acceptances payable
Pinjaman diterima
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortized cost
Borrowings
Biaya yang masih harus dibayar
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortized cost
Accrued expenses
Setoran jaminan
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities measured at amortized cost
Guarantee deposits
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; and either (a) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the asset.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
Saling Hapus
Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan di laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi untuk diselesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan secara neto jika diperbolehkan oleh standar akuntansi.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position is when, the bank has a legal right to offset the amounts and intends to settle on a net basis, or to realize the assets and either settle the liabilities simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Penentuan Nilai Wajar
Fair Value Measurement
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market, that is if the quoted price is available anytime and can be obtained routinely and the price reflects the actual and routine market transaction in a fair transaction.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, dan penggunaan analisa arus kas yang didiskonto.
In case there is no active market for a financial asset or liability, the Bank determines the fair value by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include the use of a recent market transaction conducted fairly by those who are willing and understand, and if available, the recent fair value of other instrument which is substantially similar, and the use of discounted cash flow analysis.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan)
Reclassification (continued)
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.
Bank diperkenankan mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai melalui laporan laba rugi wajar jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat).
The Bank may reclassify a financial asset out of fair value through profit or loss classification if the financial asset no longer incurred for the purpose of selling or repurchasing it in the near term (although the financial asset may has been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term).
Persyaratan untuk reklasifikasi adalah: i. dilakukan dalam situasi yang langka; ii. memenuhi definisi kredit yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal) dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Requirement for the reclassification are: i. occurs in a rare circumstances; ii. qualifies as loans and receivables definition (if the financial asset is not designated as at held for trading upon initial recognition) and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the future that can be forecasted or to maturity.
Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo yang tidak memenuhi kriteria tertentu, maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
If there is a sale or reclassification of held-tomaturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity, the entire held-to-maturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Bank shall not classifiy financial asset as held-to-maturity during the following two years.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in the statement of comprehensive income.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo aset tersebut.
Reclassification of available-for-sale financial asset to held-to-maturity is recorded at carrying amount. Unrealized gain or loss should be amortized using the effective interest rate method up to maturity date of such asset.
16
of
Financial
Instruments
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Restrukturisasi Kredit
Loan Restructuring
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, conversion of loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaran kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipt specified in the new terms of the loans, including both receipt designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.
Untuk restrukturisasi kredit bermasalah dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan.
For loan restructuring which involve a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or other financial instruments received, reduced by estimated costs to sell the equity or other financial instruments, is less than the carrying value of loan.
Giro Wajib Minimum
The Minimum Statutory Reserve
Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Juni 2011.
On February 9, 2011, Bank Indonesia issued regulation (PBI) No. 13/10/PBI/2011 regarding the Minimum Statutory Reserves with Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. In accordance with such regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves consists of Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutory Reserves and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves. Primary Minimum Statutory Reserves is 8% of Third Party Funds (TPF) in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Reserves is 2.5% of TPF in Rupiah. LDR Minimum Statutory Reserves in Rupiah is the amount computed between below disincentive parameters and above disincentive parameters with the difference between the Bank’s LDR and LDR target taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive. The Minimum Statutory Reserves in foreign currencies is 8% from TPF in foreign currencies. The PBI was effective from June 1, 2011.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinilai sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank lndonesia dan bank lain terdiri dari penempatan dalam bentuk call money dan sertifikat deposito.
Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of inter-bank call money and certificates of deposits.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Placements with Bank Indonesia were stated at the outstanding balances, less unearned interest income.
Pada awal transaksi penempatan pada bank lain dinilai berdasarkan nilai wajar ditambah biaya transaksi tambahan langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai.
Placements with other banks are initially measured at fair value plus incremental direct transaction cost, if an any and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method. The Bank asses if there is an objective evidence of impairment using the impairment methodology.
Investasi keuangan
Financial investments
Investasi keuangan terdiri dari sertifikat Bank Indonesia yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.
Financial investments consists of Certificates of Bank Indonesia which are represent investments in marketable securities classified as held-tomaturity.
Setelah pengakuan awal, investasi keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ("held-to-maturity") dan tagihan atas wesel ekspor diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial investments are initially recognized at fair value and subsequently classified as held-tomaturity and receivables from export bills are measured at amortized cost using the effective interest method.
Premi dan/atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Premium and/or discount is amortized and reported as interest income using the effective interest method.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Instrumen derivatif
Derivative financial instruments
Instrumen derivatif yang terdiri dari kontrak berjangka valuta asing (forward) dan kontrak swap valuta diakui pada laporan posisi keuangan sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Perkiraan nilai wajar kontrak derivatif ditentukan dengan menghitung nilai tunai dari perkiraan aliran kas di masa depan dengan menggunakan tingkat diskonto sesuai dengan risiko yang terkandung. Laba atau rugi akibat perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. Untuk tujuan akuntansi, semua instrumen derivatif tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai.
Derivative financial instruments consists of forward contracts and currency swap contracts are recognized in the statement of financial position at fair value less allowance for impairment losess. Each derivative contract is carried as asset when the fair value is positive and as liability when the fair value is negative. The fair value of derivative financial instument contract is determined based on discounted cash flows using a discount rate that commensurate the risks involved. Gain or loss on the change in fair value of derivative financial instruments is recognized in statement of comprehensive income during the year. For accounting purposes, derivative instruments are not designated as hedging financial instruments.
Kredit yang diberikan
Loans
Kredit yang diberikan ke nasabah diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi yang timbul pada saat akuisisi serta biaya/fee transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan suku bunga efektif. Amortisasi tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penyisihan kerugian atas penurunan nilai dilakukan bila terdapat bukti obyektif penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai.
Loans are measured at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium at initial recognition and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is recognized in the statements of comprehensive income. The amortization is recognized in the statement comprehensive income.
Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan ke penyisihan kerugian penurunan nilai kredit di laporan keuangan.
When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries from loans previously written-off are credited to the allowance for impairment losses in the statements of financial position.
Kredit sindikasi dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Tagihan dan liabilitas akseptasi
Acceptances receivable and payable
Dalam kegiatan bisnis biasa, Bank memberikan jaminan keuangan, seperti letters of credit, bank garansi dan akseptasi.
In the ordinary course of business, the Bank provides financial guarantees, consisting of letters of credit, bank guarantees and acceptances.
Tagihan akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Liabilitas akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Acceptances receivable are measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment losses. Acceptances payable are measured at amortized cost by using the effective interest method.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan menggunakan metodologi penurunan nilai.
The Bank assesses if there is an objective evidence of impairment by using the impairment methodology.
Penurunan keuangan
Impairment of financial and non-financial assets
nilai
aset
keuangan
dan
non-
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Bank assesses at each statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets are deemed to be impaired and impairment losses incurred when there is objective evidence that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be estimated reliably.
Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).
If there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred) at the financial asset’s original effective interest rate. 20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
keuangan
dan
2.
non-
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets are included in the group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.
Namun, jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed individually by using discounted cash flows method. While for allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed collectively, the Bank uses statistical method of the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (Loss Given Default), and by considering for management’s judgement of current economic and credit conditions.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan Atas Surat Edaran No.11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI (Tahun 2008) tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit yang diberikan secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat.
In assessing collective impairment, the Bank applies Bank Indonesia Circular Letter No.11/33/DPNP dated December 2009, ”The Amandement to Bank Indonesia Circular Letter No.11/4/DPNP dated January 27, 2009 on the Implementation of Accounting and Reporting Guidelines for Indonesian Banking Industry”. The Bank Indonesia Circular Letter contains the amandements to PAPI (Year 2008) regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loan for eligible banks.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
keuangan
dan
2.
non-
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI), Bank menentukan penyisihan kerugian dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
In accordance with Appendix to the Bank Indonesia Circular Letter No.11/33/DPNP dated December 8, 2009 (SE-BI), the Bank determines the allowance for collective impairment losses of loans with reference to general allowance and specific allowance in accordance with Bank Indonesia regulations regading the assessment of commercial banks’ asset quality. In accordance with the aforementioned SE-BI, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
Per 1 Januari 2012, Bank telah menentukan bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan yang signifikan dilakukan secara individual.
As at January 1, 2012, the Bank had assessed the allowance for impairment losses based on individual and collective assessment loans collectively. The impairment for significant financial asset is assessed individually.
Seluruh aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
All individually significant financial asset not to be specifically impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial asset that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics.
Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.
The Bank uses statistical model analysis method, migration analysis method to assess financial assets impairment collectively.
Aset keuangan dan cadangan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan tersebut dihapusbuku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapusbuku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Financial assets together with the associated allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been released or has been transferred to the Bank. Financial asset is written-off by reversing allowance for impairment losses. Financial assets are writtenoff if all necessary procedures have been performed and amount of loss has been determined.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
keuangan
dan
2.
non-
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in the next period, the amount of allowance for impairment losses is decreased and the decrease can be related objectively to an event that occured after the recognition of the impairment losses (i.e. upgrade debtor’s or issuer’s collectibility), therefore the impairment loss that was previously recognized has to be reversed, by adjusting the allowance account. The recovered amount of financial assets is recognized in the statements of comprehensive income.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
The recovery of written-off financial assets in current period is credited by adjusting the allowance accounts. Recovery of written-off loans from previous period is recorded as other operating.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
For the financial assets classified as available-forsale, Bank assesses at each statements of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. In the case of equity instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-for-sale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value is removed from equity and recognized in the statements of comprehensive income.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the fair value of a financial asset in the form of debt instruments classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through the statements of comprehensive income.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
keuangan
dan
2.
non-
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Impairment of financial and non-financial assets (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Aset non-keuangan mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset nonkeuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan. Penyisihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Non-financial assets are considered as impaired when the carrying value of assets exceeds the recoverable amount. The carrying amount of nonfinancial assets, except for deferred tax assets, is reviewed each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, the asset’s recoverable amount is estimated. Impairment losses are recognized in the current year’s statements of comprehensive income unless the asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is charged to the revaluation increment of the end asset.
Jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu aset adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menentukan nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut.
The recoverable amount of an asset is the higher of its value in use and its fair value less cost to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset or .
Aset tetap
Premises and equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, apabila ada, kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Premises and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any, except for landright which is not depreciated. Such costs include the cost of replacing part of the premises and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the premises and equipment if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), sedangkan aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan tarif sebagai berikut: Persentase/ Percentage
Building is depreciated using the straight-line method, while the other premises and equipment items are depreciated using the double-declining balance method based on the following rates:
Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor
5% 25% - 50% 25% - 50% 25%
24
Buildings Office equipments Furniture and fixtures Vehicles
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Aset tetap (lanjutan)
Premises and equipment (continued)
Sejak 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) No. 25 tentang “Hak atas Tanah”. Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya-biaya sehubungan dengan pengurusan perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah.
Starting January 1, 2012, the Bank has implemented PSAK No. 16 regarding “Fixed Assets” and Interpretation of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”) ISAK No. 25 regarding “Land Rights”. Expenses incurred in relation with the acquisition of land rights are recognized as part of the land rights’ acquisition cost. The expenses incurred in relation with the extension of land right are deferred and amortized over the terms of the land rights.
Sebelum 1 Januari 2012, biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah.
Prior to January 1, 2012, certain expenses incurred in the acquisition or extension of land rights are deferred and amortized over the terms of the land rights.
Estimasi masa manfaat ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif.
Estimated useful lives, depreciation method, and residual value are reviewed at end of each reporting period and adjusted prospectively, if appropriate.
Nilai tercatat beserta akumulasi penyusutan dari aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang diperoleh dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, the cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.
Nilai terpulihkan dari suatu aset diestimasi jika terdapat kejadian atau perubahan mendasar yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut mungkin tidak seluruhnya dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s statement of comprehensive income.
Nilai sisa, umur manfaat dan metode penyusutan aset ditelaah kembali, dan jika perlu, disesuaikan secara prospektif pada setiap akhir tahun buku.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at the end of each financial year.
Aset takberwujud
Intangible assets
Aset takberwujud dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Metode amortisasi yang digunakan adalah metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) dengan menggunakan tarif 50%.
Intangible assets consists of computer software which are stated at cost less accumulated amortization. Amortization method used is the double-declining balance method based on 50% rate.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Simpanan
Deposits
Giro merupakan dana pihak lain yang bisa ditarik setiap saat melalui cek atau cara lainnya. Deposito berjangka merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada saat jatuh tempo.
Current accounts represent depositors’ funds which can be withdrawn at anytime through checks and other means. Time deposits represent depositors’ funds which can be withdrawn on specific maturity dates.
Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.
Time deposits are stated at the nominal amount set forth in the agreements between holders of time deposits and the Bank.
Simpanan dari bank lain
Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar harga perolehan yang diamortisasi dengan metode suku bunga efektif.
Deposits from other banks are measured at amortized cost using effective interest rate method.
Pinjaman diterima
Borrowings
Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari kantor pusat dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman diterima diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Borrowings are funds received from Head Office with payment obligation based on borrowing agreements. Borrowings are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban bunga
Interest income and expense
Instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat neto dari aset atau liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Interest income and expenses for all financial instruments measured at amortized cost are recognized in the statement of comprehensive income using the effective interest method a rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the effective interest rate.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Pendapatan dan beban bunga (lanjutan)
Interest income and expense (continued)
Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat pada laporan laba rugi komprehensif. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the statements of comprehensive income. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the effective interest rate from the date of the change in estimate.
Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui dengan menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.
Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.
Loans and other earning assets (excluding securities) are considered as non-performing when they are classified as substandard, doubtful, or loss. While securities are categorized as nonperforming when the issuer of securities defaults on its interest and/or principal payments or if they are rated at least 1 (one) level below investment grade.
Pendapatan provisi dan komisi
Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi dari aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang perkiraan jangka waktu aset atau liabilitas keuangan.
Fees and commissions income and expenses of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expenses are amortized during the expected term of financial assets or liabilities.
Saldo beban yang ditangguhkan dan pendapatan komisi atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian.
The outstanding balance of deferred fees and commission income on loans receivable terminated or settled prior to maturity are recognized as income upon settlement.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan atau tidak material, diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees not related to loans or immaterial are recognized as income at the time the transactions occur.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Imbalan pasca kerja
Post employment benefits
Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap lokal yang dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank - Cabang Jakarta (DPBB). Jumlah kontribusi merupakan kontribusi Bank yang dihitung secara aktuaria.
The Bank established defined benefit pension plan covering local permanent employees which is managed by Dana Pensiun Bangkok Bank Jakarta Branch (DPBB). Total contributions represent the Bank’s contributions computed on an actuarial basis.
Aset dari program pensiun manfaat pasti Bank dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank (DPBB) yang pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 tanggal 3 Maret 1992.
The establishment of the Bank’s defined benefit pension plan was approved by the Minister of Finance based on its Decision Letter No. KEP127/M/BW/1992 dated March 3, 1992.
Bank juga memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan ketentuan Dana Pensiun dan Undangundang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 (UUTK), mana yang lebih tinggi, dan tunjangan pensiun sesuai dengan peraturan Bank.
The Bank also provides post-employment benefits based on Dana Pension’s policy and the requirement of Labor Law No. 13/2003 (LL), whichever is higher as well as pension allowance in accordance with the Bank’s policy.
Beban pensiun untuk karyawan Bank yang bukan merupakan anggota DPBB juga dihitung oleh aktuaris berdasarkan UUTK dan peraturan Bank.
Pension costs for the Bank’s employees who are not members of DPBB are also computed by the actuary based on LL and Bank’s policy.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), biaya penyisihan kesejahteraan karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaris “Projected Unit Credit”. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk masing-masing program imbalan pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti atau 10% dari nilai wajar aset dana pensiun, mana yang lebih besar pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu akibat Bank memperkenalkan program manfaat pasti atau mengubah manfaat terutang pada program yang ada saat ini, diamortisasi selama periode hingga manfaat tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Under SFAS No. 24 (Revised 2010), the cost of providing employee benefits is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. Current service cost is recognized as expense for the current year. Actuarial gains and losses arising from experience adjusmentand changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation or 10% of the fair value of the plan assets, whichever is higher, at that date. These actuarial gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Moreover, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Pajak penghasilan
Income tax
Pajak penghasilan kini diakui berdasarkan penghasilan untuk tujuan komersial yang kemudian dilakukan penyesuaian atas penghasilan dan biaya yang tidak dapat diakui atau dikurangkan untuk tujuan perpajakan.
Current income tax is accrued based on the income for financial reporting purposes, adjusted for certain income and expense items which are not assessable or deductible for tax purposes.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Pajak penghasilan (lanjutan)
Income tax (continued)
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to or appealed againts by the Bank, when the results of the objection or appeal has been determined.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan banding, apabila: (i) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap kewajiban perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (ii) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus Bank yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Bank secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan kewajiban perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, for assesment appealed against by the Bank, when: (i) the result of the appeal is determined, unless there is significant uncertainty as to the outcome of such appeal, or (ii) at the time based on knowledge of development in similar cases involving matters appealed by the Bank, based on ruling the Tax Court or the Supreme Court, that a positive outcome of the Bank’s appeal is adjudged to be significantly uncertain, in which the event impact of an amendment of tax obligations based on the assesment amounts appealed is recognized.
Beban atau manfaat pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan metode liabilitas (liability) untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan aset dan liabilitas komersial di laporan posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Dasar pengenaan pajak aset atau liabilitas adalah nilai aset atau liabilitas yang diakui dalam perhitungan fiskal.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the tax base of an asset or liability and its carrying amount in the statement of financial position. The tax base of an asset or liability is the amount attributed to that asset or liability for tax purposes.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansi telah ditetapkan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan akibat perubahan tarif pajak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that have been enacted or substantially enacted at the statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year statement of comprehensive income.
Liabilitas pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer pajak pada tahun timbulnya perbedaan temporer kena pajak.
Deferred tax liability is recognized for all taxable temporary differences in the year in which the temporary difference arise.
Aset pajak tangguhan diakui hanya apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk dapat dikompensasikan. Dalam penyajian di laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas pajak tangguhan saling dikompensasikan dan disajikan dalam posisi neto.
Deferred tax asset is recognized to the extent that it is possible that taxable profits will be available against which the deferred tax asset can be utilized. For the statement of financial position presentation, deferred tax asset and liability are offset and presented at net amount.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Pajak penghasilan (lanjutan)
Income tax (continued)
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Effective January 1, 2012, Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2010), which requires Bank to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
Penggunaan estimasi
Use of estimates
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan
Significant estimates
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised professional judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The most significant use of the professional judgment and estimates are as follows:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
30
accounting
judgments
and
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan (lanjutan)
Significant accounting estimates (continued)
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values. The management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long-term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.
Mulai 1 Januari 2012, dalam rangka penerapan PSAK No. 60, Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: Tingkat 1: dikutip dari harga pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;
Starting January 1, 2012 upon the adoption of SFAS No. 60, the Bank presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy: Level 1: the fair value based on quoted (unadjusted) prices in active markets for identical financial assets or liabilities;
Tingkat 2: teknik valuasi darimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang diakui dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung; dan
Level 2: the fair value is determined using valuation techniques for which all inputs, which have a significant effect on the recorded fair value, are observable either directly or indirectly; and
Tingkat 3: teknik valuasi darimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang diakui tidak dapat diobservasi dari data pasar.
Level 3: : the fair value is determined using valuation techniques, which use inputs that have a significant effect on the recorded fair value, that are not based on observable market data.
judgments
and
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang
Impairment losses on loans
Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi neto agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas cadangan penurunan nilai.
The Bank reviews its individually significant loans and receivables at each statement of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the statement of comprehensive income. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan (lanjutan)
Significant accounting estimates (continued)
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Impairment losses on loans (continued)
Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimana evaluasi dilakukan terhadap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.
The Bank also estimates collective impairment allowance for its loan portfolio based on historical loss experiences.
Imbalan Pasca - Kerja
Post - Employement Benefits
Biaya manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain.
Pension benefit costs are determined based on actuarial valuation. The actuarial valuation involves assumptions such as discount rate, future salary increase, mortality rate, resignation rate and others. Due to the long-term nature of these plans such estimates are subject to significant uncertainty.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan penting yang digunakan saat membuat perhitungan pajak penghasilan badan. Terdapat ketidakpastian atas beberapa transaksi tertentu dan perhitungan sesuai dengan kondisi usaha normal. Bank mengakui liabilitas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat pajak penghasilan badan tambahan yang harus diakui.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Bank recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Pengakuan Atas Pajak Tangguhan
Recognition of Deferred Tax
Estimasi signifikan manajemen yang juga digunakan saat menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan pada waktu dan jumlah penghasilan kena pajak bersama dengan strategi perencanaan pajak dimasa depan.
Significant management judgement is also required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Perubahan kebijakan pengungkapan
Changes in disclosures
akuntansi
dan
accounting
judgments
policies
and
and
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank:
The Bank adopted the following revised accounting standards relevant to the Bank starting on January 1, 2012:
i.
i.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntasi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
32
SFAS No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment” prescribe the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity’s investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Changes in accounting disclosures (continued)
ACCOUNTING policies
and
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank: (lanjutan)
The Bank adopted the following accounting standards relevant to the Bank starting on January 1, 2012: (continued)
ii.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang.
ii.
SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both shortterm and long-term.
iii. PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, mengatur biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
iii.
SFAS No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, prescribes borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset as part of the acquisition cost of the asset. Other borrowing cost are recognized as an expense.
iv. PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
iv.
SFAS No. 30 (Revised 2011), “Lease” for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substansial service by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.
v.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
v.
SFAS No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilties) that are recognized in the statement of financial position; and transaction and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
vi. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
vi.
SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instrument: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liablities.
vii. PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengaturan aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan.
vii. SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
3.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
akuntansi
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Changes in accounting disclosures (continued)
ACCOUNTING policies
and
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan dengan Bank: (lanjutan)
The Bank adopted the following accounting standards relevant to the Bank starting on January 1, 2012: (continued)
viii. PSAK No. 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan.
viii. SFAS No. 60 (Revised 2010), “Financial instruments: Disclosure”, establishes disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for entity’s financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments.
ix. ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
ix.
ISAK No. 15 “SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirement and Their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an assets under SFAS No.24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
x.
ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”.
x.
ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease”.
xi. ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”, memberikan pedoman mengenai persyaratan dilakukannya penilaian ulang atas derivatif melekat.
xi.
ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”, provides guidance on term and condition which have to fulfill for the reassessment of embedded derivative.
Penerapan standar akuntansi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan.
The adoption of the after said accounting standards did not have significant impact the financial statements. 3.
KAS
CASH Cash consists of the following currencies:
Kas terdiri dari mata uang sebagai berikut: 2012
2011
Rupiah Dolar Amerika Serikat Baht Thailand
3.993.222.103 1.162.668.001 21.497.958
3.377.139.850 1.169.707.500 615.304
Rupiah United States Dollar Thailand Baht
Total
5.177.388.062
4.547.462.654
Total
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA
4.
This account consists of current accounts in the following currencies:
Akun ini terdiri dari giro dalam mata uang sebagai berikut: 2012
2011
Dolar Amerika Serikat Rupiah
125.287.500.000 86.021.980.036
167.748.750.000 27.599.239.997
United States Dollar Rupiah
Total
211.309.480.036
195.347.989.997
Total
The current accounts with Bank Indonesia are primarily maintained to meet the minimum reserve requirements of Bank Indonesia of each 8% of Rupiah and foreign currency deposits, respectively. The minimum statutory reserves of the Bank as of December 31, 2012 for Rupiah accounts that consist of Primary Minimum Statutory Reserves and Secondary Minimum Statutory Reserves were 11.03% and 16.05% (2011: 9.60% and 25.46%), respectively, and for United States Dollar accounts were 12.16% (2011: 15.90%) which are in compliance with Bank Indonesia Regulation No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011.
Giro pada Bank Indonesia dibentuk untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia sebesar masing-masing 8% dari simpanan dalam Rupiah dan mata uang asing. Giro wajib minimum (GWM) Bank untuk mata uang Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder pada tanggal 31 Desember 2012 masing-masing sebesar 11,03% dan 16,05% (2011: 9,60% dan 25,46%) dan GWM untuk Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar 12,16% (2011: 15,90%) dan telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011. 5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
GIRO PADA BANK LAIN
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS This account consists of current accounts in the following currencies:
Akun ini terdiri dari giro dalam mata uang sebagai berikut: 2012
2011
Pihak berelasi (Catatan 29) Dolar Singapura Baht Thailand Yen Jepang Mata uang asing lainnya
20.151.452.883 1.779.529.856 156.969.696 2.238.219.088
27.723.639.916 371.106.860 18.511.297 2.325.650.187
Related parties (Note 29) Singapore Dollar Thailand Baht Japanese Yen Other foreign currencies
Sub-total
24.326.171.523
30.438.908.260
Sub-total
Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Rupiah Mata uang asing lainnya
38.848.821.000 33.928.894.410 110.000.000 129.747.748
2.399.296.045 8.872.590.201 100.000.270 134.387.342
Third parties United States Dollar European Euro Rupiah Other foreign currencies
Sub-total
73.017.463.158
11.506.273.858
Sub-total
Total
97.343.634.681
41.945.182.118
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai “Lancar”.
As of December 31, 2012 and 2011, all current accounts with other banks are classified as “Current”.
Bank melakukan penilaian giro pada bank lain secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
The Bank individually assess current account with other banks to determine whether there is objective evidence of impairment.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai sehingga tidak perlu dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Management believes that there is no objective evidence of impairment therefore no allowance for impairment losses on current account with other banks is necessary as of December 31, 2012 and 2011. 35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
6.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Placements with Bank Indonesia and other banks by type of placements are as follows:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 2012
Jenis penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp198.417.867
Tingkat bunga per tahun/ Interest rate per annum
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
Sub-total Mata uang asing Call Money Pihak ketiga PT Bank OCBC NISP Tbk Pihak berelasi (Catatan 29) Bangkok Bank Public Company Limited-Cabang Singapura Bangkok Bank Public Company Limited-Cabang Singapura
Type of placement Rupiah
91 259 259 267 267 267
4,50% 4,00% 4,00% 4,25% 4,25% 4,25%
Sub-total Rupiah Call Money Pihak ketiga Standard Chartered Bank PT Bank Resona Perdania PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Total/ Total
49.981.460.882 24.954.098.713 14.972.459.229 9.964.521.103 9.964.521.103 9.964.521.109 119.801.582.139
92 92 90 92 92 92 92
4,70% 4,85% 4,85% 4,80% 4,75% 4,70% 4,70%
50.000.000.000 45.000.000.000 45.000.000.000 45.000.000.000 45.000.000.000 45.000.000.000 45.000.000.000
90
4,90%
60.000.000.000 380.000.000.000
5
0,30%
48.187.500.000
64
0,52%
192.750.000.000
28
1,75%
Sub-total
944.550.000 193.694.550.000
Total
741.683.632.139
36
Placement with Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp198,417,867
Sub-total Rupiah Call Money Third parties Standard Chartered Bank PT Bank Resona Perdania PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Sub-total Foreign currencies Call Money Third parties PT Bank OCBC NISP Tbk (Note 29) Related-party Bangkok Bank Public Company Limited-Singapore Branch Bangkok Bank Public Company Limited-Singapore Branch Sub-total Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
6.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)
2011
Jenis penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp4.034.300.117
Jangka waktu (hari)/ Term (days)
Tingkat bunga per tahun/ Interest rate per annum
Pihak berelasi (Catatan 29) Bangkok Bank Public Company Limited-Cabang Singapura
Type of placement Rupiah
188 185 185 185 181 185 196 185 3 176 178 184
6,00% 5,90% 5,70% 5,90% 6,95% 5,95% 7,12% 5,95% 4,50% 6,80% 6,90% 7,02%
Sub-total Mata uang asing Call Money Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia PT ANZ Panin Bank PT Bank ICBC Indonesia Sub-total
Total/ Total
74.078.862.314 59.274.658.615 59.233.939.198 49.395.548.845 29.848.904.730 29.634.347.015 19.897.185.545 19.756.231.343 9.996.251.406 9.950.640.915 9.949.957.290 9.949.172.667 380.965.699.883
92 61 31 31 33 34
0,85% 0,95% 0,80% 0,70% 0,65% 0,65%
366
2,00%
Total
45.337.500.000 45.337.500.000 36.270.000.000 27.202.500.000 18.135.000.000 9.067.500.000 181.350.000.000
576.113.845 562.891.813.728
Placement with Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp4,034,300,117
Sub-total Foreign currencies Call Money Third parties PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia PT ANZ Panin Bank PT Bank ICBC Indonesia Sub-total (Note 29) Related-party Bangkok Bank Public Company Limited-Singapore Branch Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh penempatan pada bank lain digolongkan sebagai “Lancar”.
As of December 31, 2012 and 2011, all placements with other banks are classified as “Current”.
Bank melakukan penilaian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain secara individual apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
The Bank individually assess placement with Bank Indonesia and other banks whether there is objective evidence of impairment.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai sehingga tidak perlu dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Management believes that there is no objective evidence of impairment therefore no allowance for impairment losses on placements with Bank Indonesia and other banks is necessary as of December 31, 2012 and 2011.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI KEUANGAN
7.
Details of financial investments is as follows:
Rincian investasi keuangan adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp1.811.603.936 tahun 2012 dan Rp1.208.805.419 tahun 2011 Mata uang asing Wesel ekspor - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp9.889.186 tahun 2011 Total
2011 Rupiah
38.791.194.581
-
2.039.099.400
103.188.396.064
40.830.293.981
Total
-
(1.019.549.700)
Allowance for impairment losses
103.188.396.064
39.810.744.281
Net
2012
Mata uang asing Wesel ekspor Jangka waktu kontrak
Export bills - net of unamortized discount of Rp9,889,186 in 2011
Average interest rates per annum:
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Jangka waktu kontrak
Certificates of Bank Indonesia - net of unamortized discount of Rp1,811,603,936 in 2012 and Rp1,208,805,419 in 2011 Foreign currencies
103.188.396.064
Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
FINANCIAL INVESTMENTS
2011
4,39% 9 bulan/months
5,72% 9 bulan/months
5,45% 1 bulan/month
5,85% 1 bulan/month
Average interest rates per annum Rupiah Certificates of Bank Indonesia Contractual term Foreign currencies Export bills Contractual term
Jangka waktu hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berkisar antara 2 - 9 bulan pada tanggal 31 Desember 2012 dan berkisar antara 6 - 9 bulan pada tanggal 31 Desember 2011. Jangka waktu hingga jatuh tempo wesel ekspor adalah 1 bulan pada tanggal 31 Desember 2011.
Certificates of Bank Indonesia have remaining maturities term of between 2 - 9 months as of December 31, 2012 and between 6 - 9 months as of December 31, 2011. Export bills have remaining maturities term of 1 month as of December 31, 2011.
Berikut adalah saldo investasi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan kolektibilitas:
As of December 31, 2012 and 2011, the balance of financial investments, classified based on collectibility, is as follows:
2012
2011
Lancar Diragukan
103.188.396.064 -
38.791.194.581 2.039.099.400
Total
103.188.396.064
40.830.293.981
Total
-
(1.019.549.700)
Allowance for impairment losses
103.188.396.064
39.810.744.281
Net
Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
38
Current Doubtful
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI KEUANGAN (lanjutan)
7.
The changes in the allowance for impairment losses is as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal tahun (Pemulihan)/penyisihan cadangan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
8.
2011
1.019.549.700
1.212.124.325
(1.023.336.715) 3.787.015
Saldo akhir tahun
FINANCIAL INVESTMENTS (continued)
385.689.186 (578.263.811 )
-
1.019.549.700
Balance at beginning of year (Reversal of allowance)/ provision during the year Exchange rate difference Balance at end of year
Bank melakukan penilaian investasi keuangan secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
The Bank assesses financial investments individually to determine whether there is objective evidence of impairment.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai pada tanggal 31 Desember 2011.
Management believes that the established allowance for impairment losses is adequate as of December 31, 2011.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai sehingga tidak perlu dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas investasi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012.
Management believes that there is no objective evidence of impairment therefore no allowance for impairment losses on financial instruments is necessary as of December 31, 2012.
KREDIT YANG DIBERIKAN
8.
LOANS
Rincian kredit yang diberikan berdasarkan mata uang dan kategori adalah sebagai berikut:
The breakdown of loans by currency and category is as follows:
a.
a.
Jenis Kredit 2012 Rupiah Pihak berelasi (Catatan 29) Pinjaman karyawan kunci
By Type of Loan
2011
696.032.996
852.744.191
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Rekening koran Ekspor-impor Pinjaman karyawan
1.166.921.240.000 261.001.056.007 78.052.936.052 18.253.822.747 2.798.966.697
936.288.966.765 127.152.832.015 55.685.450.618 61.905.773.269 2.959.872.522
Sub-total
1.527.724.054.499
1.184.845.639.380
Mata uang asing Pihak ketiga Investasi Modal kerja Ekspor-impor Rekening koran Sub-total Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
2.828.194.139.376 1.987.226.314.912 159.989.697.094 407.220.968.203
1.201.039.935.378 1.320.710.325.805 519.555.489.834 8.887.347.001
Rupiah Related parties (Note 29) Loans to key employee Third parties Working capital Investment Overdraft Export-import Employee loans Sub-total Foreign currencies Third parties Investment Working capital Export-import Overdraft
5.382.631.119.585
3.050.193.098.018
6.910.355.174.084
4.235.038.737.398
Total
(314.518.550.888)
(255.221.223.871)
Allowance for impairment losses
6.595.836.623.196
3.979.817.513.527
Net
39
Sub-total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b.
8.
b.
Sektor Ekonomi 2012 Rupiah Industri Jasa dunia usaha Transportasi Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Real estate Konstruksi Lain-lain Sub-total Mata uang asing Industri Perdagangan, restoran dan hotel Real estate Transportasi Pertambangan Pertanian Konstruksi Sub-total Total Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
c.
455.993.142.754 469.718.333.333 47.874.055.999 199.708.333.331 7.739.157.250 3.812.616.713
1.527.724.054.499
1.184.845.639.380
3.661.593.756.624 1.276.805.289.083 307.116.454.084 67.560.188.926 57.070.174.905 12.485.255.963 -
2.504.795.059.710 201.393.205.504 173.699.578.602 39.303.200.359 81.130.803.843 27.202.500.000 22.668.750.000
5.382.631.119.585
3.050.193.098.018
6.910.355.174.084
4.235.038.737.398
Total
(314.518.550.888)
(255.221.223.871)
Allowance for impairment losses
6.595.836.623.196
3.979.817.513.527
Net
c.
Sub-total
Sub-total Foreign currencies Industrial Trading, restaurant and hotel Real estate Transportation Mining Agriculture Construction Sub-total
By Maturity 1.
2012
Mata uang asing Hingga 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
Rupiah Industrial Business services Transportation Trading, restaurant and hotel Agriculture Real estate Construction Others
846.091.864.623 600.000.000.000 50.377.662.594 17.552.956.833 10.178.586.538 27.984.218 3.494.999.693
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Rupiah Hingga 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
By Economic Sector
2011
Jangka Waktu 1.
LOANS (continued)
Based on the term of loan agreements:
2011
267.993.246.836 994.899.671.836 5.085.694.583 259.745.441.244
982.764.325.345 70.194.669.009 32.704.512.585 99.182.132.441
1.527.724.054.499
1.184.845.639.380
Rupiah Up to 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Sub-total Foreign currencies Up to 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
812.686.835.474 1.740.234.499.154 210.278.247.596 2.619.431.537.361
1.536.455.651.228 336.761.547.728 300.096.739.840 876.879.159.222
5.382.631.119.585
3.050.193.098.018
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
6.910.355.174.084
4.235.038.737.398
Total
(255.221.223.871)
Allowance for impairment losses
Neto
6.595.836.623.196
Sub-total
(314.518.550.888)
40
3.979.817.513.527
Sub-total
Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c.
Sub-total Mata uang asing Hingga 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Sub-total
By Maturity (continued) 2.
Berdasarkan sisa jangka waktu sejak tanggal laporan posisi keuangan hingga jatuh tempo:
Rupiah Hingga 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
Based on remaining period from statements of financial position date until maturity date:
2012
2011
1.265.693.514.555 2.123.840.400 135.108.739.246 124.797.960.298
1.061.034.871.602 6.733.777.081 115.689.170.909 1.387.819.788
Rupiah Up to 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
1.527.724.054.499
1.184.845.639.380
Sub-total
2.570.548.707.627 103.652.344.466 519.417.912.648 2.189.012.154.844
1.755.647.295.851 165.555.127.850 576.120.128.949 552.870.545.368
Foreign currencies Up to 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
5.382.631.119.585
3.050.193.098.018
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
6.910.355.174.084
4.235.038.737.398
Total
(255.221.223.871)
Allowance for impairment losses
Neto
6.595.836.623.196
3.979.817.513.527
Net
(314.518.550.888 )
d.
Tingkat bunga kredit rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Mata uang asing
e.
LOANS (continued) c.
Jangka Waktu (lanjutan) 2.
d.
8.
Sub-total
The average interest rates per annum is as follows:
2011 8,20% 4,76%
9,52% 5,01%
e.
Kredit tertentu dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang umumnya diterima oleh industri perbankan antara lain deposito berjangka, emas, kendaraan bermotor, tanah dan bangunan.
41
Rupiah Foreign currencies
Certain loans are secured by collaterals which are legalized by deed of encumbrance, other guarantees or assets that are generally accepted in the banking industry, such as time deposits, gold, vehicles, land and buildings.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
8.
LOANS (continued)
f.
Kredit sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur di bawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah kredit sindikasi yang diberikan oleh Bank per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp963.750.000.000 dan Nihil. Keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi per 31 Desember 2012 adalah sebesar 45,45% dari jumlah kredit sindikasi.
f.
The syndicated loans represent loans granted to debtors under syndicated loans agreement with other banks. Total syndicated loans of the Bank amounted to Rp963,750,000,000 and Nil, as of December 31, 2012 and 2011, respectively. The participation of the Bank in the syndicated loans as of December 31, 2012 is 45.45% of total syndicated loans.
g.
Kredit karyawan merupakan kredit yang diberikan kepada karyawan Bank untuk pemilikan kendaraan, rumah, dan keperluan Iainnya dengan jangka waktu berkisar antara 2 sampai dengan 13 tahun dengan tingkat bunga sebesar 2%-8% per tahun pada tahun 2012 dan dengan jangka waktu berkisar antara 2 sampai dengan 5 tahun dengan tingkat bunga sebesar 2%-6% per tahun pada tahun 2011.
g.
Employee loans consist of loans given to the Bank’s employees for acquisition of employees’ vehicles, houses and other personal purposes, with maturities of 2 to 13 years and bear interest at 2%-8% per annum in 2012 and with maturities of 2 to 5 years and bear interest at 2%-6% per annum in 2011, respectively.
h.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah kredit yang direstrukturisasi masingmasing sebesar Rp67.482.902.009 dan Rp92.015.784.204 dengan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp67.482.902.009 dan Rp65.783.588.772.
h.
As of December 31, 2012 and 2011, total outstanding restructured loans amounted to Rp67,482,902,009 and Rp92,015,784,204, respectively, with total allowance for impairment losses amounted to Rp67,482,902,009 and Rp65,783,588,772, respectively.
i.
Klasifikasi risiko kredit dari portofolio Bank beserta masing-masing cadangan kerugian penurunan nilainya adalah sebagai berikut:
i.
The credit risk classification of the Bank’s outstanding loan portfolio and the respective allowance for impairment losses is as follows:
2012
Jenis Kredit Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
Macet/ Loss
Type of Loans
696.032.996
(Note 29) Related parties Rupiah
224.835.847.528
1.527.028.021.503 5.382.631.119.585
Third parties Rupiah Foreign currency
92.712.788.550
224.835.847.528
6.909.659.141.088
(1.829.189.466)
(182.221.922.623)
696.032.996
-
1.527.028.021.503 5.065.082.483.507
92.712.788.550
6.592.110.505.010 (130.467.438.799)
Total/ Total -
(314.518.550.888 )
Allowance for impairment losses
Sub-total - neto
6.461.643.066.211
90.883.599.084
42.613.924.905
6.595.140.590.200
Sub-total - net
Total
6.462.339.099.207
90.883.599.084
42.613.924.905
6.595.836.623.196
Total
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) i.
8.
LOANS (continued) i.
Klasifikasi risiko kredit dari portofolio Bank beserta masing-masing cadangan kerugian penurunan nilainya adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The credit risk classification of the Bank’s outstanding loan portfolio and the respective allowance for impairment losses is as follows: (continued)
2011
Lancar/ Current
Jenis Kredit Pihak berelasi (catatan 29) Rupiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Cadangan kerugian penurunan nilai Sub-total - neto Total
j.
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention
Kurang Lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Total/ Total
Type of Loans
852.744.191
-
-
-
-
852.744.191
(Note 29) Related parties Rupiah
1.183.163.586.334 2.801.692.765.772
26.808.943.750
-
43.528.632.720
178.992.064.631
1.183.163.586.334 3.051.022.406.873
Third parties Rupiah Foreign currency
3.984.856.352.106
26.808.943.750
-
43.528.632.720
178.992.064.631
4.234.185.993.207
(1.360.125.000 )
-
(21.775.601.250 )
(178.992.064.631 )
3.931.762.919.116
25.448.818.750
-
21.753.031.470
-
3.978.964.769.336
3.932.615.663.307
25.448.818.750
-
21.753.031.470
-
3.979.817.513.527
(53.093.432.990 )
j.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 rincian kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 2012 Mata uang asing Industri Lain-lain Total Cadangan kerugian penurunan nilai
(255.221.223.871 )
Allowance for impairment losses Sub-total - net Total
As of December 31, 2012 and 2011 nonperforming loans (classified as substandard, doubtful and loss) based on economic sector is as follows:
2011
182.221.922.623 42.613.924.905
222.520.697.351 -
Foreign currencies Industrial Others
224.835.847.528
222.520.697.351
Total
(182.221.922.623)
(200.767.665.881)
42.613.924.905
21.753.031.470
Neto
k.
Macet/ Loss
k.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Allowance for impairment losses Net
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2012
Rupiah
Mata uang asing/ Foreign currencies
Total/ Total
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
6.319.530.840 -
248.901.693.031 41.683.275.756 17.614.051.261
255.221.223.871 41.683.275.756 17.614.051.261
Balance at beginning of year Provision during the year Exchange rate difference
Saldo akhir tahun
6.319.530.840
308.199.020.048
314.518.550.888
Balance at end of year
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) k.
8.
LOANS (continued) k.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The changes in the allowance for impairment losses are as follows: (continued)
2011 Mata uang asing/ Foreign currencies
Rupiah Saldo awal tahun (Pemulihan)/penyisihan cadangan tahun berjalan Hapus buku Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
14.188.842.704
Total/ Total
231.250.483.488
(7.869.311.864) 6.319.530.840
245.439.326.192
22.493.040.490 (5.813.703.733) 971.872.786 248.901.693.031
255.221.223.871
Balance at beginning of year (Reversal of allowance)/provision during the year Write off Exchange rate difference Balance at end of year
The allowance for impairment losses based on individual and collective assessment as of December 31, 2012 and 2011, respectively, are as follows:
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dan kolektif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Individual Kolektif
182.221.922.623 132.296.628.265
178.992.064.631 76.229.159.240
Individual Collective
Total
314.518.550.888
255.221.223.871
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai (kredit back-to-back) masingmasing sebesar Rp18.240.766.784 dan Rp117.372.871.251.
As of December 31, 2012 and 2011, the total loans secured by cash collateral (back-to-back loans) amounted to Rp18,240,766,784 and Rp117,372,871,251, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai.
Management believes that the established allowance for impairment losses is adequate.
Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the nonperforming loan (NPL) ratios is as follows:
2012 NPL-kotor NPL-neto
l.
14.623.728.626 (5.813.703.733) 971.872.786
2011 3,25% 0,62%
5,25% 0,51%
l.
Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut: 2012
NPL-gross NPL-net
The changes in the loans written-off is as follows:
2011
Saldo awal tahun Penambahan
209.456.211.226 -
203.642.507.493 5.813.703.733
Balance at beginning of year Addition
Saldo akhir tahun
209.456.211.226
209.456.211.226
Balance at end of year
The Bank still continues its efforts to collect the written-off loans.
Bank masih terus melakukan upaya penagihan terhadap kredit yang telah dihapusbukukan.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
8.
m. Pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat kredit yang diberikan yang melampaui batas maksimum pemberian kredit Bank. 9.
LOANS (continued) m. As of December 31, 2012 there were no loans outstanding which were in excess of the Bank’s legal lending limit.
INSTRUMEN DERIVATIF
9. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk kontrak pembelian atau penjualan berjangka valuta asing (forward) dan perjanjian swap valuta asing dengan pihak ketiga dan pihak berelasi.
The Bank entered into transactions involving derivative instruments consisting of forward exchange contracts and cross-currency swap agreements with third parties and related parties.
Instrumen derivatif tersebut meningkatkan risiko kredit dan risiko pasar Bank. Risiko kredit timbul dari kegagalan pembeli atau penjual untuk memenuhi kewajibannya kepada Bank sedangkan risiko pasar timbul dari fluktuasi nilai tukar dan suku bunga.
Derivative instruments increase the Bank’s exposure to credit and market risks. Credit risks arises from failure of the counterparty to fulfill its obligations to the Bank while market risk arises from fluctuations in exchange and interest rates.
Jangka waktu dari transaksi instrumen derivatif Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing berkisar antara 5 hingga 289 hari dan 4 hingga 371 hari.
The Bank’s derivative instruments as of December 31, 2012 and 2011 have original terms ranging from 5 to 289 days and 4 to 371 days, respectively.
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif Bank per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and liabilites of the Bank as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2012
Transaksi Pihak berelasi (Catatan 29) Forward Swap Spot Sub-total
Nilai Kontrak Tercatat/ Notional Contract Amount
Harga Pasar/ Market Price
Tagihan Derivatif/ Derivative Receivables
Liabilitas Derivatif/ Derivative Liabilities
283.879.832.782 63.836.390.625 3.028.519.439
302.204.099.666 63.650.868.750 3.028.462.843
22.797.498.491 185.521.875 -
(1.143.324.009 ) (103.989 )
350.744.742.846
368.883.431.259
22.983.020.366
(1.143.427.998 )
Transactions Related parties (Note 29) Forward Swap Spot Sub-total
Pihak ketiga Forward Swap Spot
1.045.069.163.170 382.208.250.000 178.707.164.220
1.095.934.989.780 379.645.451.747 176.454.371.746
23.031.310.922 2.889.800.125 949.558.862
(43.824.574.159 ) (327.001.872 ) (2.590.538.796 )
Third parties Forward Swap Spot
Sub-total
1.605.984.577.390
1.652.034.813.273
26.870.669.909
(46.742.114.827 )
Sub-total
1.956.729.320.236
2.020.918.244.532
49.853.690.275
(47.885.542.825 )
Total
Total
2011
Transaksi
Nilai Kontrak Tercatat/ Notional Contract Amount
Harga Pasar/ Market Price
Tagihan Derivatif/ Derivative Receivables
Liabilitas Derivatif/ Derivative Liabilities
Transactions
Kontrak nilai tukar Swap Forward Spot
293.167.850.000 227.177.144.739 25.851.850.452
293.180.735.714 229.167.172.887 26.518.150.113
2.388.339.809 2.616.704.983 157.898.295
(785.425.937 ) (161.463.073 )
Exhange rate contracts Swap Forward Spot
Total
546.196.845.191
548.866.058.714
5.162.943.087
(946.889.010 )
Total
As of December 31, 2012 and 2011, all derivative receivables are classified as “Current”.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh tagihan derivatif memiliki kolektibilitas “Lancar”. 45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
9. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat tagihan derivatif kepada pihak berelasi.
As of December 31, 2011, there were no derivative receivables from related parties.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai sehingga tidak perlu dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Management believes that there is no objective evidence of impairment therefore no allowance for impairment losses on derivative receivables is necessary as of December 31, 2012 and 2011.
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a.
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES a.
Tagihan Akseptasi
Acceptance Receivables The details of acceptance receivables as of December 31, 2012 and 2011 based on currencies are as follows:
Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2012
2011
Pihak ketiga-bukan bank Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Franc Swiss Dolar Hong Kong
203.266.882.364 474.372.499 -
192.843.194.439 1.336.500.281 618.212.396
Total
203.741.254.863
194.797.907.116
Cadangan kerugian penurunan nilai Neto
(4.017.654.060) 199.723.600.803
(14.570.379.173) 180.227.527.943
2012 164.524.033.294 39.217.221.569 -
169.037.906.908 25.760.000.208
Total
203.741.254.863
194.797.907.116
(4.017.654.060) 199.723.600.803
(14.570.379.173) 180.227.527.943
2012
Total Allowance for impairment losses Net
2011
Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan
7.376.411.430 193.194.672.232 3.170.171.201
2.585.875.635 169.516.889.343 22.695.142.138
Total
203.741.254.863
194.797.907.116
Neto
Current Special mention Doubtful
The details of acceptance receivables as of December 31, 2012 and 2011 based on period are as follows:
Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Cadangan kerugian penurunan nilai
Net
2011
Lancar Dalam perhatian khusus Diragukan
Neto
Total Allowance for impairment losses
The details of acceptance receivables as of December 31, 2012 and 2011 based on collectibility are as follows:
Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:
Cadangan kerugian penurunan nilai
Third parties-non banks United States Dollar European Euro Swiss Franc Hong Kong Dollar
(4.017.654.060) 199.723.600.803
46
(14.570.379.173) 180.227.527.943
Up to 1 months > 1 - 3 months > 3 - 6 months Total Allowance for impairment losses Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. TAGIHAN (lanjutan) a.
DAN
LIABILITAS
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKSEPTASI
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued) a.
Tagihan Akseptasi (lanjutan)
The details of acceptance receivables as of December 31, 2012 and 2011 based on remaining terms until maturity are as follows:
Rincian tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2012
2011
Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan
123.065.690.800 80.675.564.063 -
34.208.869.153 154.445.300.384 6.143.737.579
Up to 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months
Total Cadangan kerugian penurunan nilai
203.741.254.863 (4.017.654.060)
194.797.907.116 (14.570.379.173)
Total Allowance for impairment losses
Neto
199.723.600.803
180.227.527.943
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Saldo akhir tahun
Net
The changes in the allowance for impairment losses is as follows:
2012 Saldo awal tahun (Pemulihan)/penyisihan cadangan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
2011
14.570.379.173
1.014.034.593
(10.724.771.908) 172.046.795
11.715.582.188 1.840.762.392
Balance at beginning of year (Reversal of allowance)/provision during the year Exchange rate difference
4.017.654.060
14.570.379.173
Balance at end of year
Management believes that the established allowance for impairment losses is adequate.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai. b.
Acceptance Receivables (continued)
b.
Liabilitas Akseptasi Rincian liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Acceptance Payables The details of acceptance payables as of December 31, 2012 and 2011 based on currencies are as follows:
2012
2011
Pihak berelasi-bank (Catatan 29) Dolar Amerika Serikat
1.120.956.900
-
Related party-banks (Note 29) United States Dollar
Pihak ketiga-bank Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Franc Swiss Dolar Hongkong
202.145.925.464 474.372.499 -
192.843.194.439 1.336.500.281 618.212.396
Third party-banks United States Dollar European Euro Swiss Franc Hongkong Dollar
Total
203.741.254.863
194.797.907.116
Total
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. TAGIHAN (lanjutan) b.
DAN
LIABILITAS
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKSEPTASI
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (continued) b.
Liabilitas Akseptasi (lanjutan)
Acceptance Payables (continued) The details of acceptance payables as of December 31, 2012 and 2011 based on period are as follows:
Rincian liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: 2012
2011
Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan
7.376.411.430 193.194.672.232 3.170.171.201
2.585.875.635 169.516.889.343 22.695.142.138
Up to 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months
Total
203.741.254.863
194.797.907.116
Total
The details of acceptance payables as of December 31, 2012 and 2011 based on remaining terms until maturity are as follows:
Rincian liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2012
2011
Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan
123.065.690.800 80.675.564.063 -
34.208.869.153 154.445.300.384 6.143.737.579
Up to 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months
Total
203.741.254.863
194.797.907.116
Total
11. PIUTANG BUNGA
11. INTEREST RECEIVABLES
Rincian piutang bunga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The details of interest receivables as December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Rupiah Kredit yang diberikan
of
2011
5.491.492.370
2.915.575.351
Rupiah Loans
Mata uang asing Kredit yang diberikan Penempatan pada bank lain
17.463.660.884 872.396
3.539.386.732 152.224.436
Foreign currencies Loans Placement with other banks
Total
22.956.025.650
6.607.186.519
Total
12. ASET TETAP
12. PREMISES AND EQUIPMENT The details of premises and equipment are as follows:
Aset tetap terdiri dari: 1 Januari 2012/ January 1, 2012 Biaya perolehan: Tanah dan bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Total Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Total Nilai Buku Neto
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember 2012/ December 31, 2012
13.645.250.142 5.087.592.768 1.837.589.698 2.232.400.000
1.336.565.000 1.790.840.627 624.854.400 2.452.800.000
1.241.300.000
14.981.815.142 6.878.433.395 2.462.444.098 3.443.900.000
22.802.832.608
6.205.060.027
1.241.300.000
27.766.592.635
10.051.367.543 4.570.937.037 1.753.865.730 1.889.534.791
673.216.233 902.686.699 288.285.406 698.622.510
1.241.300.000
10.724.583.776 5.473.623.736 2.042.151.136 1.346.857.301
18.265.705.101
2.562.810.848
1.241.300.000
19.587.215.949
4.537.127.507
8.179.376.686
48
Cost: Land and buildings Office equipments Furniture and fixtures Vehicles Total Accumulated depreciation: Buildings Office equipments Furniture and fixtures Vehicles Total Net Book Value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. PREMISES AND EQUIPMENT (continued) The details of premises and equipment are as follows: (continued)
Aset tetap terdiri dari: (lanjutan) 1 Januari 2011/ January 1, 2011 Biaya perolehan: Tanah dan bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Total Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Perabotan dan perlengkapan kantor Kendaraan bermotor Total Nilai Buku Neto
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember 2011/ December 31, 2011
13.618.492.142 4.668.967.143 1.787.589.698 2.232.400.000
26.758.000 418.625.625 50.000.000 -
-
13.645.250.142 5.087.592.768 1.837.589.698 2.232.400.000
22.307.448.983
495.383.625
-
22.802.832.608
9.476.610.239 4.382.655.540 1.689.457.014 1.740.791.179
574.757.304 188.281.497 64.408.716 148.743.612
-
10.051.367.543 4.570.937.037 1.753.865.730 1.889.534.791
17.289.513.972
976.191.129
-
18.265.705.101
5.017.935.011
4.537.127.507
Cost: Land and buildings Office equipments Furniture and fixtures Vehicles Total Accumulated depreciation: Buildings Office equipments Furniture and fixtures Vehicles Total Net Book Value
Beban penyusutan adalah sebesar Rp2.562.810.848 untuk tahun 2012 dan Rp976.191.129 untuk tahun 2011 (Catatan 25).
Depreciation charged to operations amounted to Rp2,562,810,848 in 2012 and Rp976,191,129 in 2011 (Note 25).
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia dan PT Victoria Insurance pada tahun 2012 dan diasuransikan pada PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia pada tahun 2011. Nilai pertanggungan asuransi adalah sebesar Rp17.290.700.000 dan ASD13.600.000 pada tahun 2012 dan Rp1.134.000.000 dan ASD13.600.000 pada tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari aset yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except land, were insured with PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia and PT Victoria Insurance in 2012 and were insured with PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia in 2011. With total sum insured of Rp17,290,700,000 and USD13,600,000 in 2012 and Rp1,134,000,000 and USD13,600,000 in 2011. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover any probable losses on the assets insured.
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012 Tagihan kelebihan pembayaran pajak (Catatan 26): Tahun pajak 2008 Tahun pajak 2006 Biaya dibayar dimuka Alat tulis dan barang cetakan Aset takberwujud (perangkat lunak komputer) - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp2.010.920.830 pada tahun 2012 dan Rp1.702.690.142 pada tahun 2011 Lain-lain Total
2011
21.869.929.197 9.025.906.998 16.219.972.197 202.400.950
Claim for tax refund (Note 26): Fiscal year 2008 Fiscal year 2006 Prepayments Stationary and printing
622.142.985 1.680.144.152
119.670.833 897.550.722
Intangible assets (computer software) net of accumulated amortization of Rp2,010,920,830 in 2012 and Rp1,702,690,142 in 2011 Others
47.605.059.674
48.335.430.897
Total
21.869.929.197 7.292.914.485 15.969.145.555 170.783.300
Included in prepayments is prepaid of building rental related to opening new sub-branch in Surabaya amounting to Rp13,375,000,000.
Termasuk dalam biaya dibayar dimuka adalah biaya sewa gedung terkait dengan pembukaan sub-cabang baru di Surabaya sebesar Rp13.375.000.000. 49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)
13. OTHER ASSETS (continued) Others consist of security deposits for telephone, apartment rental and electricity, and expense related to sale of loan collateral.
Lain-lain terdiri dari uang jaminan telepon, sewa apartemen dan listrik serta biaya terkait penjualan jaminan pinjaman. 14. LIABILITAS SEGERA
14. LIABILITIES DUE IMMEDIATELY This account consists of liabilities to customers for money transfer transactions.
Akun ini terdiri dari liabilitas kepada nasabah yang timbul dari transaksi pengiriman uang. 15. SIMPANAN
15. DEPOSITS Deposits consist of the following:
Simpanan terdiri dari: 2012 Pihak berelasi (Catatan 29)/ Related parties (Note 29)
Pihak ketiga/ Third parties
Total/ Amount
Giro Deposito berjangka
682.512.520 1.522.140.497
403.293.796.245 1.023.385.633.231
403.976.308.765 1.024.907.773.728
Current accounts Time deposits
Total
2.204.653.017
1.426.679.429.476
1.428.884.082.493
Total
2011 Pihak berelasi (Catatan 29)/ Related parties (Note 29)
Pihak ketiga/ Third parties
Total/ Amount
Giro Deposito berjangka
398.870.166 1.076.814.935
436.885.886.497 319.988.434.506
437.284.756.663 321.065.249.441
Current accounts Time deposits
Total
1.475.685.101
756.874.321.003
758.350.006.104
Total
a.
Giro terdiri dari:
Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Mata uang asing Sub-total Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Sub-total Total Tingkat bunga rata-rata per tahun: Rupiah Mata uang asing
a.
Current accounts consist of the following:
2012
2011
1.365.727 681.146.793
17.542.891 381.327.275
682.512.520
398.870.166
105.112.540.677 298.181.255.568
86.663.399.793 350.222.486.704
403.293.796.245
436.885.886.497
403.976.308.765
437.284.756.663
Total
2,75% 0,10%
Average interest rates per annum: Rupiah Foreign currencies
2,75% 0,10%
50
Related parties (Note 29) Rupiah Foreign currencies Sub-total Third parties Rupiah Foreign currencies Sub-total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN (lanjutan) b.
15. DEPOSITS (continued) b.
Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontraktual dan sisa umur sejak tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 1.
1.
Berdasarkan jangka waktu kontraktual deposito berjangka: 2012 Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah > 1 - 3 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan Sub-total Mata uang asing > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan Sub-total Pihak ketiga Rupiah Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan Sub-total Mata uang asing Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan Sub-total Total
2.
351.877.242 472.334.927 64.567.152
152.114.318 357.154.311 16.351.750
888.779.321
525.620.379
167.525.482 465.835.694
324.507.056 226.687.500 -
633.361.176
551.194.556
37.587.306.858 173.108.383.596 306.534.476.787 14.230.115.446 4.317.842.796
52.730.188.644 77.092.839.660 21.947.318.293 42.208.092.818 4.354.961.196
535.778.125.483
198.333.400.611
48.238.364.605 135.861.895.789 270.027.514.172 4.772.114.867 28.707.618.315
24.771.027.025 47.776.748.449 29.288.907.994 19.068.661.342 749.689.085
487.607.507.748
121.655.033.895
1.024.907.773.728
321.065.249.441
2.
2012
Sub-total Mata uang asing > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan Sub-total
Based on contractual period of time deposits:
2011
Berdasarkan sisa umur sejak tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan saat jatuh tempo (Catatan 32):
Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 12 bulan
The details of time deposits based on contractual period and remaining terms from statements of financial position dates to maturity dates are as follows:
Related parties (Note 29) Rupiah > 1 - 3 months > 6 - 12 months > 12 months Sub-total Foreign currencies > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months Sub-total Third parties Rupiah Up to 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months Sub-total Foreign currencies Up to 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months Sub-total Total
Based on remaining terms from statements of financial position date until maturity dates (Note 32):
2011
249.113.980 421.031.523 201.351.108 17.282.710
152.114.318 311.126.430 46.027.881 16.351.750
888.779.321
525.620.379
167.525.482 465.835.694
551.194.556 -
633.361.176
551.194.556
51
Related parties (Note 29) Rupiah Up to 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 12 months Sub-total Foreign currencies > 1 - 3 months > 3 - 6 months Sub-total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN (lanjutan) b.
15. DEPOSITS (continued) b.
Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sejak tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2.
2.
Berdasarkan sisa umur sejak tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan saat jatuh tempo (Catatan 32): (lanjutan) 2012 Pihak ketiga Rupiah Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 12 bulan Sub-total Mata uang asing Hingga 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 12 bulan Sub-total Total
The details of time deposits based on period and remaining terms from statements of financial position date to maturity dates are as follows: (continued) Based on remaining terms from statements of financial position date until maturity dates (Note 32): (continued)
2011
267.116.899.131 255.843.211.443 11.137.201.293 1.680.813.616
81.555.503.044 74.016.982.915 40.536.729.227 2.224.185.425
Third parties Rupiah Up to 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 12 months
535.778.125.483
198.333.400.611
Sub-total
361.884.126.172 114.086.611.210 11.559.980.886 76.789.480
62.214.111.173 58.194.107.497 594.218.663 652.596.562
487.607.507.748
121.655.033.895
1.024.907.773.728
321.065.249.441
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Foreign currencies Up to 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 12 months Sub-total Total
Average interest rates per annum: 2012
2011
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
6,15% 6,89% 7,22% 6,81%
5,84% 5,93% 6,23% 6,16%
Rupiah 1 month 3 months 6 months 12 months
Mata uang asing 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
1,26% 1,89% 1,17% 2,27%
0,23% 0,28% 0,40% 0,73%
Foreign currencies 1 month 3 months 6 months 12 months
Total time deposits which were blocked or under liens as collateral for bank guarantees and loan facilities granted by the Bank amounted to Rp103,238,972,032 and Rp81,792,549,803 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
Jumlah deposito berjangka yang diblokir atau dijadikan jaminan untuk bank garansi dan fasilitas kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp103.238.972.032 dan Rp81.792.549.803.
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS As of December 31, 2012 and 2011, this account consist of the following:
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, akun ini terdiri dari: 2012 Pihak berelasi (Catatan 29)/ Related parties (Note 29)
Pihak ketiga/ Third parties
Total/ Amount
Giro Call money
7.584.626.737 -
195.106.250.000
7.584.626.737 195.106.250.000
Current accounts Call money
Total
7.584.626.737
195.106.250.000
202.690.876.737
Total
2011 Pihak berelasi (Catatan 29)/ Related parties (Note 29)
Pihak ketiga/ Third parties
Total/ Amount
Giro Call money
4.816.844.107 -
61.736.250.000
4.816.844.107 61.736.250.000
Current accounts Call money
Total
4.816.844.107
61.736.250.000
66.553.094.107
Total
a.
a.
Giro terdiri dari: 2012
b.
Current accounts consist of the following:
2011
Pihak berelasi (Catatan 29) Rupiah Mata uang asing
1.110.608.934 6.474.017.803
2.085.311.145 2.731.532.962
Related parties (Note 29) Rupiah Foreign currencies
Total
7.584.626.737
4.816.844.107
Total
Call money
b.
Call money terdiri dari:
Call money Call money consist of the following:
2012
2011
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
65.000.000.000 130.106.250.000
30.000.000.000 31.736.250.000
Third parties Rupiah Foreign currencies
Total
195.106.250.000
61.736.250.000
Total
Average interest rates per annum of call money:
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk call money: 2012 Rupiah Mata uang asing
2011 4,13% 0,27%
53
5,28% 1,14%
Rupiah Foreign currencies
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. UTANG PAJAK
17. TAXES PAYABLE 2012
2011
Pajak kini (Catatan 26) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 26 - pajak atas laba cabang (Catatan 26) Pajak pertambahan nilai - neto
16.734.092.884
5.746.483.411
388.266.361 5.327.704 2.915.810.002 1.064.732.961
206.540.637 1.312.684 3.471.462.376 684.469.193
31.990.443.150 4.941.000
28.976.632.350 2.025.000
Current tax (Note 26) Income tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 26 - branch profit tax (Note 26) Value added tax - net
Total
53.103.614.062
39.088.925.651
Total
Income tax on Article 26 - branch profit tax represents income tax on permanent establishment amounting to Rp31,990,443,150 and Rp28,976,632,350 in December 31, 2012 and 2011 (Note 26), respectively.
Pajak penghasilan pasal 26 - pajak atas laba cabang merupakan pajak penghasilan atas bentuk usaha tetap masing-masing sebesar Rp31.990.443.150 dan Rp28.976.632.350 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 26). 18. PINJAMAN DITERIMA
18. BORROWINGS
Akun ini merupakan fasilitas pinjaman yang diterima Bank dari Kantor Pusat masing-masing sejumlah ASD440.000.000 (ekuivalen Rp4.240.500.000.000) dan ASD290.000.000 (ekuivalen Rp2.629.575.000.000) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Rincian pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
This account represents loan facilities obtained by the Bank from its Head Office amounted to USD440,000,000 (equivalent to Rp4,240,500,000,000) and USD290,000,000 (equivalent to Rp2,629,575,000,000) as of December 31, 2012 and 2011, respectively. The details of outstanding loans are as follows:
a.
Pada tanggal 30 Januari 2006, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD30.000.000 dengan jangka waktu jatuh tempo awal 2 tahun setelah penarikan dan dapat diperpanjang. Fasilitas ini telah jatuh tempo tanggal 2 Februari 2012 dan telah diperpanjang hingga 3 Februari 2014. Fasilitas ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 6 bulan ditambah 1,30%.
a.
On January 30, 2006, the Bank obtained loan facility amounting to USD30,000,000 from its Head Office with initial maturity date 2 years after drawdown date and can be extended. This facility was expired on February 2, 2012 and has been extended until February 3, 2014. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 6 months plus 1.30%.
b.
Pada tanggal 4 Juni 2007, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD30.000.000 yang telah jatuh tempo dan telah diperpanjang hingga tanggal 13 Juni 2013. Fasilitas ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 0,80%.
b.
On June 4, 2007, the Bank obtained loan facility amounting to USD30,000,000 from its Head Office which had been matured and extended until June 13, 2013. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 3 months plus 0.80%.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN DITERIMA (lanjutan)
18. BORROWINGS (continued)
c.
Pada tanggal 29 Januari 2008, Bank memperoleh pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD50.000.000. Pinjaman ini ditarik pada tanggal 5 Maret 2008 dengan jangka waktu jatuh tempo 2 tahun setelah tanggal penarikan dan dapat diperpanjang, tanpa jaminan, dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 6 bulan ditambah 1,30%. Fasilitas ini telah telah jatuh tempo pada tanggal 5 Maret 2012 dan telah diperpanjang hingga 5 Maret 2014.
c.
On January 29, 2008, the Bank obtained loan facility amounting to USD50,000,000 from its Head Office. This loan was withdrawn on March 5, 2008 with initial maturity date 2 years after drawown date and can be extended, unsecured, and bears floating interest at SIBOR 6 months plus 1.30%. This facility was expired on March 5, 2012 and has been extended until March 5, 2014.
d.
Pada tanggal 18 Oktober 2011, Bank memperoleh pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD70.000.000 dengan jangka waktu 2 tahun setelah penarikan. Fasilitas ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 0,80%.
d.
On October 18, 2011, the Bank obtained loan facility amounting to USD70,000,000 from its Head Office with due date 2 years after drawdown date. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 3 months plus 0.80%.
e.
Pada tanggal 23 April 2012, Bank melakukan konversi pinjaman untuk pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD50.000.000 dan ASD60.000.000 menjadi pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD110.000.000. Jangka waktu jatuh tempo adalah 2 tahun setelah penarikan dan dapat diperpanjang untuk periode 2 tahun berikutnya. Fasilitas ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat suku bunga mengambang sebesar SIBOR 6 bulan ditambah 1,30%. Pinjaman dari Kantor Pusat ini dinyatakan oleh Bank sebagai Dana Usaha Bank.
e.
On April 23, 2012, the Bank converted of loan facilities from its Head Office each amounting to USD50,000,000 and USD60,000,000 to be loan facility amounting to USD110,000,000. Maturity period is 2 years after drawdown date and can be extended for another 2 years. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 6 months plus 1.30%. The loan drawdown is declared by the Bank as Working Capital Fund.
f.
Pada tanggal 23 April 2012, Bank memperoleh pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD75.000.000 dengan jangka waktu 2 tahun setelah penarikan. Fasilitas ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 6 bulan ditambah 1,30%.
f.
On April 23, 2012, the Bank obtained loan facility amounting to USD75,000,000 from its Head Office with due date 2 years after drawdown date. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 6 months plus 1.30%.
g.
Pada tanggal 9 Oktober 2012, Bank memperoleh pinjaman dari Kantor Pusat sebesar ASD75.000.000 dengan jangka waktu 2 tahun setelah penarikan. Fasilitas ini tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar SIBOR 6 bulan ditambah 1,30%.
g.
On October 9, 2012, the Bank obtained loan facility amounting to USD75,000,000 from its Head Office with due date 2 years after drawdown date. This facility is unsecured and bears floating interest at SIBOR 6 months plus 1.30%.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN DITERIMA (lanjutan)
18. BORROWINGS (continued) Realization of loan facilities from its Head Office amounting to USD110,000,000, USD75,000,000 and USD75,000,000 mentioned above was declared as Working Capital Funds. The plan to increase Working Capital Funds has been approved by Bank Indonesia through its letter No. 14/7/DPB2/TPB2-4 dated April 11, 2012. As required by the aforementioned Bank Indonesia Letter, Bank has reported the realization of such addition working capital funds in its letter to Bank Indonesia No. JK/STL/12/09 dated April 27, 2012 and No. JK/STL/21/14 dated October 11, 2012.
Realisasi pinjaman dari Kantor Pusat masingmasing sebesar ASD110.000.000, ASD75.000.000 dan ASD75.000.000 tersebut diatas dinyatakan sebagai Dana Usaha Bank. Rencana penambahan Dana Usaha Bank ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui suratnya No. 14/7/DPB2/TPB2-4 tanggal 11 April 2012. Sesuai dengan permintaan Bank Indonesia dalam surat tersebut, Bank telah melaporkan realisasi penambahan dan konversi Dana Usaha Bank tersebut kepada Bank Indonesia melalui suratnya No. JK/STL/12/09 tanggal 27 April 2012 dan No. JK/STL/12/14 tanggal 11 Oktober 2012. 19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
19. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Bunga dari pinjaman diterima Bunga dari deposito berjangka Biaya profesional Biaya pelatihan Biaya lain-lain
20.272.595.896 6.456.640.118 522.508.547 121.061.702 2.229.004.781
6.398.199.829 1.112.376.430 115.300.200 246.441.266 731.668.324
Interest from borrowings Interest from time deposits Professional expenses Training expenses Other accrued expenses
Total
29.601.811.044
8.603.986.049
Total
20. LIABILITAS LAIN-LAIN
20. OTHER LIABILITIES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Lain-lain
8.353.606.123 1.008.320.832 37.954.456
59.854.390.619 482.924.536 403.971.202
Guarantee deposits Unearned income Others
Total
9.399.881.411
60.741.286.357
Total
Setoran jaminan merupakan uang jaminan yang diterima Bank terutama dari penerbitan letters of credit dan garansi bank.
Guarantee deposit represents deposit received by the Bank mainly for the issuance of letters of credit and bank guarantees.
Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan atas komisi selain kredit dari debitur.
Unearned income represents the outstanding commission other than loans received in advance from debtors.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. DANA DARI KANTOR PUSAT
21. HEAD OFFICE ACCOUNT
Akun ini merupakan dana dari Kantor Pusat, termasuk tambahan dana yang berasal dari laba yang belum ditransfer untuk tujuan modal kerja. Selama tahun 2012 dan 2011, tidak terdapat konversi dari laba yang belum ditransfer.
The account represents fund from the Head Office, including additional fund taken from unremitted earnings for working capital purposes. There were no conversion from unremitted earnings during 2012 and 2011.
Pada bulan April 2012, Bank menerima tambahan dana dari Kantor Pusat sebesar ASD50.000.000 (Rp459.576.030.000). Rencana penambahan dana dari Kantor Pusat telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 14/7/DPB2/TPB2-4 tanggal 11 April 2012. Sesuai dengan permintaan Bank Indonesia dalam surat tersebut, Bank telah melaporkan penambahan dana dari Kantor Pusat tersebut dalam surat kepada Bank Indonesia No. JK/STL/12/09 tanggal 27 April 2012.
In April 2012, the Bank obtained additional Head Office contribution fund amounting to USD50,000,000 (Rp459,576,030,000). The plan to increase Head Office contribution fund has been approved by Bank Indonesia through its letter No. 14/7/DPB2/TPB2-4 dated April 11, 2012. As required by the aforementioned Bank Indonesia Letter, Bank has reported the realization of such additional Head Office contribution fund in its letter to Bank Indonesia No. JK/STL/12/09 dated April 27, 2012.
22. PENDAPATAN BUNGA
22. INTEREST INCOME Interest income was derived from the following:
Pendapatan bunga berasal dari: 2012 Rupiah Kredit yang diberikan Investasi keuangan Penempatan dan giro pada bank lain Sub-total Mata uang asing Kredit yang diberikan Penempatan dan giro pada bank lain Investasi keuangan Sub-total Total
2011
118.404.504.263 23.026.718.661
119.420.907.155 14.699.126.032
14.116.533.138
3.731.510.344
155.547.756.062
137.851.543.531
195.373.126.728
117.992.537.858
1.610.069.487 594.089.810
1.517.994.674 592.350.613
197.577.286.025
120.102.883.145
353.125.042.087
257.954.426.676
23. BEBAN BUNGA
Mata uang asing Pinjaman diterima (Catatan 29) Deposito berjangka Giro Simpanan dari bank lain Sub-total Total
Foreign currencies Loans Placements and current accounts with other banks Financial investments Sub-total Total
Interest expenses was incurred on the following: 2012
Sub-total
Sub-total
23. INTEREST EXPENSES
Beban bunga terdiri dari:
Rupiah Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Giro
Rupiah Loans Financial investments Placements and current accounts with other banks
2011
43.266.045.604 4.282.197.729 1.361.696.420
14.129.878.105 1.995.005.360 1.749.197.037
48.909.939.753
17.874.080.502
69.476.780.405 8.649.641.050 2.228.570.628 55.127.878
29.147.021.080 729.453.752 735.962.936 77.233.040
80.410.119.961
30.689.670.808
129.320.059.714
48.563.751.310
57
Rupiah Time deposits Deposits from other banks Current accounts Sub-total Foreign currencies Borrowings (Note 29) Time deposits Current accounts Deposits from other banks Sub-total Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
24. SALARIES EXPENSES
AND
OTHER
PERSONNEL
This account consists of the following:
Akun ini terdiri dari: 2012
2011
Gaji Pensiun Bonus Asuransi Tunjangan perumahan Lain-lain
15.402.273.612 4.879.655.000 2.225.421.083 978.818.446 470.417.830 286.236.841
11.841.065.217 3.877.298.339 1.988.182.603 827.198.190 209.014.303 428.476.052
Salary Retirement cost Bonus Insurance Housing allowance Others
Total
24.242.822.812
19.171.234.704
Total
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSE This account consists of the following:
Akun ini terdiri dari: 2012 Biaya administrasi Komunikasi Penyusutan (Catatan 12) Penjaminan simpanan Biaya profesional Biaya sewa gedung cabang Surabaya Biaya alih daya Pelatihan Perjalanan dinas dan transportasi Perbaikan dan pemeliharaan Listrik dan air Cetakan dan alat tulis Telepon dan pos Amortisasi perangkat lunak Lain-lain Total
2011
3.779.721.100 3.012.592.403 2.562.810.848 2.280.189.066 1.736.914.574 1.625.000.000 1.564.863.988 1.524.316.797 994.803.037 753.371.514 669.558.494 643.631.284 506.935.378 308.230.688 709.823.491
2.714.735.317 2.374.695.049 976.191.129 2.282.142.169 3.780.383.351 974.107.633 915.580.332 568.361.916 565.792.361 570.696.594 341.115.404 308.638.083 100.061.737 441.219.869
Administration fees Communication Depreciation (Note 12) Deposit guarantee Professional fee Rental expense for Surabaya Branch Outsourcing expense Training Travel and transportation Repairs and maintenance Electricity and water Office supplies and stationaries Telecommunication and postage Amortization of computer software Others
22.672.762.662
16.913.720.944
Total
26. PAJAK PENGHASILAN
26. INCOME TAX 2012
Pajak kini Pajak tangguhan Total - neto
2011
85.307.848.400 (12.627.888.048)
77.271.019.600 (6.625.743.113)
Current tax Deferred tax
72.679.960.352
70.645.276.487
Total - net
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
26. INCOME TAX (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2012 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai Imbalan pasca kerja lainnya dan pensiun Penyusutan aset tetap dan amortisasi Total Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Tenaga kerja Umum dan administrasi Penghasilan non operasional yang telah dikenakan pajak final Total Laba kena pajak
2011
416.992.417
(397.663.215)
Income before tax per statements of income Temporary differences: Allowance for impairment losses Other post-employment and pension benefits Depreciation on fixed assets and amortization
31.569.720.120
16.564.357.783
Total
159.189.995 1.102.524.103
209.014.303 1.086.061.934
(305.451.000)
(267.115.000)
180.743.638.454
175.585.230.085
29.748.884.702
16.602.656.972
1.403.843.000
359.364.026
Permanent differences: Personnel expenses General and administration Non operational income subject to final income tax
956.263.098
1.027.961.237
Total
213.269.621.670
193.177.549.105
Taxable income
Current tax expense and payable are computed as follows:
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: 2012
2011
Beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak penghasilan dimuka
53.317.405.250
48.294.387.250
Current tax expense
33.667.502.364
42.547.903.839
Less prepayment of income tax
Utang pajak kini
19.649.902.886
5.746.483.411
Current tax payable
Laba kena pajak (dibulatkan) Beban pajak kini
213.269.621.000 53.317.405.250
193.177.549.000 48.294.387.250
Taxable income (rounded) Current tax expense
Laba neto setelah pajak
159.952.215.750
144.883.161.750
Net income after tax
Pajak penghasilan atas laba cabang pasal 26 Pajak kini
31.990.443.150 53.317.405.250
28.976.632.350 48.294.387.250
Income tax on branch profit article 26 Current tax
Total beban pajak kini
85.307.848.400
77.271.019.600
Total current tax expense
Laba kena pajak dan beban pajak kini tahun 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan oleh Bank kepada Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and current tax payable of the Bank for 2011 are in accordance with the Annual Corporate Tax Returns filed by the Bank to the Tax Office.
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
26. INCOME TAX (continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset pajak tangguhan neto adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s net deferred tax assets are as follows: 2012
1 Januari 2012/ January 1, 2012 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Cadangan kerugian penurunan nilai Imbalan kerja Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan - neto
13.829.069.859 1.830.537.200
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to statements of comprehensive income
31 Desember 2012/ December 31, 2012
11.899.553.881 561.537.200
25.728.623.740 2.392.074.400
(392.506.336) 15.267.100.723
166.796.967 12.627.888.048
(225.709.369) 27.894.988.771
Deferred tax assets (liabilities) Allowance for impairment losses Employment benefits Depreciation of premises and equipments Deferred tax assets - net
2011
1 Januari 2011/ January 1, 2011 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Cadangan kerugian penurunan nilai Imbalan kerja Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan - neto
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (charged) to statements of comprehensive income
31 Desember 2011/ December 31, 2011
6.641.062.789 143.745.610
13.829.069.859 1.830.537.200
7.188.007.070 1.686.791.590 (233.441.050) 8.641.357.610
(159.065.286) 6.625.743.113
(392.506.336) 15.267.100.723
Deferred tax assets (liabilities) Allowance for impairment losses Employment benefits Depreciation of premises and equipments Deferred tax assets - net
Under the Taxation Laws of Indonesia, Bank submits tax returns on the basis of self assessment. For fiscal year 2007 and earlier, the Directorate General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. According to Law No. 28 year 2007 regarding Taxation General Provisions and Procedures which applicable to fiscal year 2008 and subsequent years, DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
26. INCOME TAX (continued)
Pemeriksaan Pajak
Tax Assessments
Pada tahun pajak 2008, Bank mengajukan klaim lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp11.706.908.276. Setelah dilakukan pemeriksaan pajak, pada tahun 2010 Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan badan sebesar Rp17.691.069.828. Atas SKPKB tersebut, Bank mengajukan permohonan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 12 Juli 2010. Pada bulan Juni dan Juli 2011, Bank menerima surat keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menolak sebagian keberatan Bank dan menambah jumlah kurang bayar menjadi Rp19.245.570.253. Bank menerima sebagian SKPKB atas pajak penghasilan pasal 23 dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp121.866.999 dan telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak di bulan September 2011 atas pajak penghasilan pasal 26, pasal 26 (BUT) dan pasal 29 (pajak penghasilan badan) sebesar Rp19.123.704.254 setelah membayar setoran yang diwajibkan yaitu sejumlah Rp9.561.852.127 yang merupakan 50% dari jumlah hasil pemeriksaan pajak. Bank mencatat jumlah tersebut sebagai “Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak” di aset lain-lain. Keputusan dari permohonan banding tersebut belum dapat ditentukan pada saat ini.
In fiscal year 2008, the Bank claimed a refund of Rp11,706,908,276 for the overpayment of corporate income tax. After the tax examination, in 2010, the Directorate General of Taxation issued an under payment corporate income tax assessment letter (SKPKB) amounting to Rp17,691,069,828. In relation to the assessment result, the Bank filed an objection to the Director General of Taxation on July 12, 2010. In June and July 2011, the Bank received the decision of the Director General of Taxation which rejected the Bank’s objection and added the tax assessment to Rp19,245,570,253. The Bank partially accepted the tax assessment of income tax article 23 and VAT totaling Rp121,866,999 and filed an appeal to the Tax Court in September 2011 for the income tax article 26, article 26 (BUT) and article 29 (Corporate Tax) totaling Rp19,123,704,254 after paying the required deposit amounted to Rp9,561,852,127 representing 50% of the amount of tax assessment. The Bank recorded such amounts as “Claim for Tax Refund” in the other assets. The outcome of the appeal is not presently determinable.
Pada bulan Februari 2010, sebagai hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2006, Direktur Jenderal Pajak juga menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas berbagai macam pajak sebesar Rp17.093.561.984. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Bank telah mengajukan permohonan keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 16 Februari 2010 dan telah membayar seluruh SKPKB tersebut di bulan Maret dan April 2010. Pada bulan Februari 2011, Bank menerima surat keputusan Direktur Jenderal Pajak yang menerima sebagian keberatan Bank dan mengurangi jumlah kurang bayar menjadi Rp9.025.906.998. Bank telah menerima pengembalian dari Direktur Jenderal Pajak sebesar Rp8.073.720.520 di bulan Maret 2011. Kemudian, Bank telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak atas sisa kurang bayar sebesar Rp9.025.906.998 di bulan Mei 2011.
In February 2010, as a result of the tax examination for fiscal year 2006, the Director General of Taxation also issued an under payment tax letter (SKPKB) on various taxes amounting to Rp17,093,561,984. Inrelation to the assessment result, the Bank has filed an objection to the Director General of Taxation on February 16, 2010 and has paid the tax assessment in full in March and April 2010. In February 2011, the Bank received the decision of the Director General of Taxation which partially approved the Bank’s objection and reduced the tax assessment to Rp9,025,906,998. The Bank received the refund from the Director General of Taxation amounting to Rp8,073,720,520 in March 2011. Then, the Bank filed an appeal to the Tax Court to pursuit for the remaining balance of tax assessment amounting to Rp9,025,906,998 in May 2011.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
26. INCOME TAX (continued)
Pemeriksaan Pajak (lanjutan)
Tax Assessments (continued)
Pada bulan September 2012, Bank menerima surat keputusan banding yang mengabulkan sebagian banding atas pajak penghasilan badan pasal 25/29 sebesar Rp1.039.795.608 dan pajak penghasilan pasal 26 sebesar Rp693.196.905. Bank telah menerima pengembalian dari Direktur Jenderal Pajak pada bulan September 2012. Kemudian, Bank telah mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung atas sisa kurang bayar sebesar Rp7.292.914.485. Bank mencatat jumlah tersebut sebagai “Tagihan Kelebihan Pembayaran Pajak” di aset lain-lain. Keputusan dari permohonan kasasi tersebut belum dapat ditentukan pada saat ini.
In September 2012, the Bank received Tax Court Appeal Decision Letter which partially approve the appeal of income tax art 25/29 amounting to Rp1,039,795,608 and income tax art 26 amounting to Rp693,196,905. The Bank has received the refunds on September 2012. Then, the Bank filing the appeal to the Supreme Court for pursuit the remaining balance of tax assessment amounting to Rp7,292,914,485. The Bank recorded such amounts as “Claim for Tax Refund” in the other assets. The outcome of the appeal is not presently determinable.
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
27. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES The Bank has commitments and contingent receivables and payables from third parties as follows:
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dari pihak ketiga sebagai berikut: 2012
2011
KOMITMEN Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan L/C irrevocable yang masih berjalan
(2.737.186.548.432) (1.884.578.611.365) (483.583.936.010) (289.684.865.057)
Total liabilitas komitmen
(3.220.770.484.442) (2.174.263.476.422)
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diberikan kepada nasabah Total liabilitas kontinjensi - neto Komitmen dan kontinjensi - neto
COMMITMENTS Commitment payables
71.582.022.004
Total commitment payables CONTINGENCIES Contingent receivables Interest income on non-performing loans
52.749.502.004
Contingent liabilities Bank guarantees granted to customers
(267.730.244.643)
(231.708.384.302)
(196.148.222.639)
(178.958.882.298)
Total contingent payables - net
(3.416.918.707.081) (2.353.222.358.720)
Commitments and contingencies - net
28. PEMBELIAN DAN PENJUALAN MATA UANG ASING a.
Unused credit facilities granted Outstanding irrevocable L/C
28. PURCHASES CURRENCY
Pembelian tunai mata uang asing (spot) yang masih belum diselesaikan pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
a.
2012
AND
SALES
OF
FOREIGN
Outstanding spot foreign currency purchased at statements of financial position date is as follows:
2011
Euro Eropa Dolar Amerika Serikat
78.240.000.000 14.825.019.134
320.037.413 14.195.455.000
European Euro United States Dollar
Total
93.065.019.134
14.515.492.413
Total
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PEMBELIAN DAN PENJUALAN MATA UANG ASING (lanjutan) b.
28. PURCHASES AND SALES CURRENCY (continued)
Penjualan tunai mata uang asing (spot) yang masih belum diselesaikan pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
b.
2012
OF
FOREIGN
Outstanding spot foreign currency sold at statements of financial position date is as follows:
2011
Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Pound Sterling Inggris
43.916.659.905 42.890.906.250 1.863.098.370
9.205.000.000 315.384.425 1.815.973.614
United States Dollar European Euro Great Britain Poundsterling
Total
88.670.664.525
11.336.358.039
Total
29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of Relationship
Perusahaan dan individu yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak Iangsung dengan Bank adalah sebagai berikut:
Companies and individuals that are directly or indirectly related in terms of ownership and management with the Bank are as follows:
a.
Bank adalah cabang dari Bangkok Bank Public Company Limited (Kantor Pusat).
a.
The Bank is a branch of Bangkok Bank Public Company Limited (Head Office).
b.
Cabang-cabang lain dari Bangkok Bank Public Company Limited adalah sebagai berikut:
b.
Branches of Bangkok Bank Public Company Limited are as follows:
c.
Bangkok Bank Public Company Cabang New York Bangkok Bank Public Company Cabang London Bangkok Bank Public Company Cabang Singapura Bangkok Bank Public Company Cabang Hong Kong Bangkok Bank Public Company Cabang Tokyo Bangkok Bank Berhad Bangkok Bank Public Company Cabang Taipei Bangkok Bank Public Company Cabang Ho Chi Minh City
Limited-
Limited-
Limited-
Limited-
Limited-
Limited-
Limited-
c.
Karyawan kunci.
Bangkok Bank Public Company New York Branch Bangkok Bank Public Company London Branch Bangkok Bank Public Company Singapore Branch Bangkok Bank Public Company Hong Kong Branch Bangkok Bank Public Company Tokyo Branch Bangkok Bank Berhad Bangkok Bank Public Company Taipei Branch Bangkok Bank Public Company Ho Chi Minh City Branch
LimitedLimitedLimitedLimitedLimitedLimitedLimited-
Key employees. Compensation for key personnel of the Bank, was as follows:
Kompensasi atas karyawan kunci Bank, adalah sebagai berikut: 2012
2011
Kategori Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang lainnya
5.853.609.188 242.854.000 59.239.000
4.878.200.956 232.617.000 55.886.000
Category Short-term employee benefits Post-employment employee benefits Other long-term employee benefits
Total
6.155.702.188
5.166.703.956
Total
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN BERELASI (lanjutan)
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. These transactions are as follows:
2012 Rp
2011 %
Rp
%
ASET Giro pada bank lain (Catatan 5) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 6) Kredit yang diberikan (Catatan 8) Tagihan derivatif (Catatan 9) LIABILITAS Simpanan (Catatan 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) Liabilitas akseptasi (Catatan 10) Pinjaman yang diterima (Catatan 18) Liabilitas derivatif (Catatan 9) LABA RUGI Beban bunga (Catatan 23)
24.326.171.523
24,99
30.438.908.260
72,57
193.694.550.000 696.032.996 22.983.020.366
26,12 0,01 46
576.113.845 852.744.191 -
0,10 0,02 -
ASSETS Current accounts with other banks (Note 5) Placement with Bank Indonesia and other banks (Note 6) Loans (Note 8) Derivative receivables (Note 9)
2.204.653.017 7.584.626.737 1.120.956.900 4.240.500.000.000 1.143.427.998
0,15 3,74 0,55 100,00 23.88
1.475.685.101 4.816.844.107 2.629.575.000.000 -
0,19 7,24 0,00 100,00 -
LIABILITIES Deposits (Note 15) Deposit from other banks (Note 16) Acceptance payable (Note 10) Borrowings (Note 18) Derivative payables (Note 9)
69.476.780.405
53.72
29.147.021.080
60.02
PROFIT (LOSS) Interest expenses (Note 23)
Percentage balances of related parties at the statements of financial position date are calculated based on total assets and liabilities of each respective account at the statements of financial position dates, and total income and expenses for the years ended December 31, 2012 and 2011.
Persentase saldo pihak berelasi pada tanggal laporan posisi keuangan dihitung berdasarkan jumlah masing-masing pos aset dan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan, dan jumlah pendapatan dan beban untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 30. POSISI DEVISA NETO
30. NET OPEN POSITION
Posisi Devisa Neto Bank dihitung berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, Bank diwajibkan untuk menjaga posisi devisa neto secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah dana dari Kantor Pusat.
The Net Open Position is calculated by the Bank based on Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010. Based on such regulation, the Bank is only required to maintain the overall net open position at a maximum of 20% from total Head Office account.
Rasio posisi devisa neto untuk laporan posisi keuangan adalah selisih neto jumlah aset dan jumlah liabilitas dalam setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan rasio posisi devisa neto secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih neto antara aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan selisih neto dari tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalam akun administratif yang didenominasi dalam setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam Rupiah.
The statements of financial position net open position ratio is the net difference between the assets and liabilities denominated in each foreign currency which are stated in Rupiah. The overall net open position is the sum of the absolute values of the net difference between the assets and liabilities denominated in each foreign currency and the net difference of the receivables and payables of both commitments and contingencies recorded in the administrative accounts denominated in each foreign currency, which are stated in Rupiah.
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)
30. NET OPEN POSITION (continued) The following is the Bank’s foreign currencies net open position as of December 31, 2012 and 2011:
Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank per 31 Desember 2012 dan 2011: 2012
Mata Uang Asing
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Posisi Devisa Neto - Absolut/Net Open Position - Absolute
KESELURUHAN (LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Eropa Pound Sterling Inggris Franc Swiss Baht Thailand Dolar Hong Kong Krone Swedia Dolar Kanada Dolar Australia Ringgit Malaysia Dolar New Zealand Yen Jepang Krone Denmark
Foreign Currencies AGGREGATE (STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AND ADMINISTRATIVE ACCOUNT)
6.672.302.110.719 20.729.669.793 298.329.736.553 2.000.251.409 56.360.252 2.746.404.301 87.113.211 62.441.378 51.513.647 38.951.729 26.113.196 34.435.767 590.164.406.316 10.786.247
6.683.796.469.771 22.098.322.977 302.752.824.238 1.861.791.525 2.341.821.747 593.878.635.683 -
Total Total Modal Inti dan Pelengkap (Catatan 36) Rasio PDN (Keseluruhan)
11.494.359.052 1.368.653.184 4.423.087.685 138.459.884 56.360.252 404.582.554 87.113.211 62.441.378 51.513.647 38.951.729 26.113.196 34.435.767 3.714.229.367 10.786.247
United States Dollar Singapore Dollar European Euro Great Britain Poundsterling Swiss Franc Thailand Baht Hong Kong Dollar Swedish Krone Canadian Dollar Australian Dollar Malaysian Ringgit New Zealand Dollar Japanese Yen Danish Krone
21.911.087.153
Total
5.940.139.159.591
Total Core and Supplementary Capital (Note 36)
0,36%
NOP Ratio (Aggregate)
2011
Mata Uang Asing
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Posisi Devisa Neto - Absolut/Net Open Position - Absolute
KESELURUHAN (LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Eropa Pound Sterling Inggris Franc Swiss Baht Thailand Dolar Hong Kong Krone Swedia Dolar Kanada Dolar Australia Ringgit Malaysia Dolar New Zealand Yen Jepang Krone Denmark
Foreign Currencies AGGREGATE (STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AND ADMINISTRATIVE ACCOUNT)
3.611.398.584.541 27.723.639.916 13.851.361.767 1.954.094.986 1.418.732.893 952.700.969 853.430.718 55.275.842 47.251.049 33.531.131 23.749.304 18.623.599 18.511.297 10.060.684
3.611.932.635.809 27.717.277.067 13.853.018.116 1.816.788.148 1.336.500.281 767.265.360 618.212.396 -
Total Total Modal Inti dan Pelengkap (Catatan 36) Rasio PDN (Keseluruhan)
65
534.051.268 6.362.849 1.656.349 137.306.838 82.232.612 185.435.609 235.218.322 55.275.842 47.251.049 33.531.131 23.749.304 18.623.599 18.511.297 10.060.684
United States Dollar Singapore Dollar European Euro Great Britain Poundsterling Swiss Franc Thailand Baht Hong Kong Dollar Swedish Krone Canadian Dollar Australian Dollar Malaysian Ringgit New Zealand Dollar Japanese Yen Danish Krone
1.389.266.753
Total
2.903.111.128.061
Total Core and Supplementary Capital (Note 36)
0,05%
NOP Ratio (Aggregate)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a.
31. PENSION PLAN AND EMPLOYMENT BENEFITS a.
Program Pensiun
OTHER
POST
Pension Plan
Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti meliputi seluruh karyawan tetap lokal. Dana Pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bangkok Bank - Cabang Jakarta (DPBB) yang akta pendiriannya telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 tanggal 3 Maret 1992.
The Bank has a defined benefit pension plan covering all its local permanent employees. The plan is managed by Dana Pensiun Bangkok Bank - Jakarta Branch (DPBB), the establishment of which was approved by the Minister of Finance based on the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-127/M/BW/1992 dated March 3, 1992.
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaris atas biaya pensiun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan metode Projected Unit Credit, berdasarkan pada laporan aktuaris independen dari Biro Pusat Aktuaria (BPA) masing-masing tertanggal 30 Maret 2013 dan 2 Februari 2012 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions applied in the actuarial calculation of pension costs as of December 31, 2012 and 2011, using the Projected Unit Credit Method based on the independent actuarial reports from Biro Pusat Aktuaria (BPA) dated March 30, 2013 and February 2, 2012, respectively, are as follows:
2012
2011
Tabel mortalita Tabel Mortalita Indonesia (TMI’99) Umur pensiun normal 55 Tingkat kenaikan gaji per tahun 10% Tingkat diskonto per tahun 6% Perhitungan manfaat pensiun 1,5 x Masa kerja x Gaji bulan terakhir/ 1.5 x Years of services x Last monthly salary Tingkat imbal hasil per tahun yang diharapkan dari aset program 5%
Tabel Mortalita Indonesia (TMI’99) 55
Mortality table Normal Pension Age
10% 7%
Salary increase rate per annum Discount rate per annum
1,5 x Masa kerja x Gaji bulan terakhir/ 1.5 x Years of services x Last monthly salary
Pension benefits formula
Expected rate of return per annum on plan assets
6%
Rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan pada tahun 2012 dan 2011 adalah 19,53 dan 18,60 tahun.
The estimated average remaining service period of the employees in 2012 dan 2011 are 19.53 and 18.60 years.
Status dana dari DPBB pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan laporan aktuaris adalah sebagai berikut:
The funded status of DPBB as of December 31, 2012 and 2011 based on the actuarial report are as follows:
2012 Liabilitas aktuaria Nilai wajar aset DPBB (tidak diaudit) Kelebihan liabilitas aktuaria atas nilai wajar aset DPBB Kerugian aktuaria yang belum diakui Total
2011
22.153.971.000 (14.755.653.000 )
17.220.740.000 (10.682.013.000)
7.398.318.000
6.538.727.000
(6.491.264.000 )
(6.165.519.000)
907.054.000
66
373.208.000
Actuarial obligation Fair value DPBB assets (unaudited) Excess of actuarial obligation over fair value of DPBB assets Unrecognized actuarial loss Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) a.
31. PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYMENT BENEFITS (continued) a.
Program Pensiun (lanjutan)
Pension Plan (continued) The pension cost charged in the statements of comprehensive income, and presented under operating expenses, are as follows:
Beban pensiun yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif, serta disajikan dalam akun beban usaha, adalah sebagai berikut: 2012
2011
Beban jasa kini Tingkat hasil yang diharapkan dari aset program Amortisasi rugi aktuaria diakui di tahun berjalan Beban bunga di tahun berjalan
2.999.662.000
1.872.211.000
(640.921.000)
(586.668.000)
324.960.000 1.205.452.000
965.454.000 1.095.129.000
Current service cost Expected rate of return per annum on plan assets Net actuarial losses recognized in current year Interest on obligation
Total beban manfaat karyawan
3.889.153.000
3.346.126.000
Total employment benefit
The movements of pension plan liability for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Mutasi liabilitas manfaat pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Liabilitas awal tahun Beban manfaat karyawan Pembayaran manfaat aktual Liabilitas akhir tahun
2011
373.208.000 3.889.153.000 (3.355.307.000) 907.054.000
470.050.000 3.346.126.000 (3.442.968.000)
Liability at beginning of year Employee benefit costs Actual benefit payment
373.208.000
Liability at end of year
All of the fund pension is invested assets are placed as time deposits.
Aset investasi dana pensiun ditempatkan seluruhnya didalam bentuk deposito berjangka. b.
POST
b.
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits The Bank provides post-employment benefits as follows: (i) post-employment benefits based on the Labor Law No. 13 Year 2003 (LL) which is paid if the pension benefits based on Dana Pensiun is lower than LL; (ii) pension allowance in accordance with Bank’s policy. No funding has been made for these program. The status of these program as of December 31, 2012 and 2011 based on the actuaria report of Biro Pusat Aktuaria (BPA) dated March 30, 2013 and February 2, 2012, respectively, are as follows:
Bank memberikan imbalan pasca kerja sebagai berikut: (i) imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 (UUTK) yang diberikan bila manfaat pensiun berdasarkan ketentuan Dana Pensiun lebih rendah dari UUTK; (ii) tunjangan pensiun sesuai dengan peraturan Bank. Program ini tidak ada pendanaannya. Status dari program ini pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan laporan Biro Pusat Aktuaria (BPA) masing-masing tertanggal 30 Maret 2013 dan 2 Februari 2012, adalah sebagai berikut: 2012
2011
Liabilitas aktuaria Keuntungan aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui belum menjadi hak
5.141.486.000
4.139.475.974
Actuaria obligation
227.646.000
398.870.000
Unrecognized actuarial gains Unrecognized past service costnon vested
Liabilitas imbalan pasca kerja lain
5.073.132.000
(296.000.000)
67
(335.210.974 ) 4.203.135.000
Other post-employment benefit liability
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA (lanjutan) b.
31. PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYMENT BENEFITS (continued) b.
Imbalan Pasca Kerja Lain (lanjutan)
Other Post-Employment Benefits (continued) The principal assumptions used in the determination of pension costs are as follows:
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut: 2012 Tabel mortalita Umur pensiun normal Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat diskonto per tahun
POST
2011
Tabel Mortalita Indonesia (TMI’99) 55 10% 6%
Tabel Mortalita Indonesia (TMI’99) 55 10% 7%
Mortality table Normal Pension Age Annual salary increase rate Annual discount rate
Employee benefit cost recognized in the statements of comprehensive income are as follow:
Beban manfaat karyawan yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 2012
2011
Beban jasa kini Amortisasi keuntungan aktuaria diakui di tahun berjalan Amortisasi biaya jasa lalu Beban bunga
686.765.000
460.924.000
(25.238.000) 39.211.000 289.764.000
(37.994.000) 39.211.000 290.768.000
Total
990.502.000
752.909.000
Current service cost Net actuarial gain recognized in current year Amortization of past service cost Interest expense Total
The movements of other post-employment benefit liability for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012
2011
Liabilitas awal tahun Beban manfaat karyawan Pembayaran manfaat aktual
4.203.135.000 990.502.000 (120.505.000)
3.746.928.974 752.909.000 (296.702.974)
Liability at beginning of year Employee benefit costs Actual benefit payment
Liabilitas akhir tahun
5.073.132.000
4.203.135.000
Liability at end of year
Analisa sensivitas untuk risiko tingkat diskonto:
Sensivity analysis for discount rate risk:
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut: (dalam ribuan Rupiah)
A one percent change in the assumed discount rate would have the following effects: (in thousand Rupiah)
2012 Kenaikan/ Increase Dampak pada agregat biaya jasa kini Dampak liabilitas imbalan kerja imbalan kerja
2011 Penurunan/ Decrease
Kenaikan/ Increase
Penurunan/ Decrease
(1.742.045)
1.964.435
(1.385.788)
1.694.195
(392.315)
463.416
(231.942)
271.922
68
Effect on the aggregate current service cost Effect on the defined benefit obligation
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS
32. MATURITY OF ASSETS AND LIABILITIES An analysis of the maturity of assets and liabilities based on the remaining period from December 31, 2012 and 2011 until maturity is as follows:
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas berdasarkan sisa umur terhitung sejak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2012
Hingga 1 bulan/Up to 1 month ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
> 1 bulan 3 bulan/ > 1 month 3 months
> 3 bulan 6 bulan/ > 3 months 6 months
> 6 bulan 12 bulan/ > 6 months 12 months
Tidak memiliki kontrak jatuh tempo/No maturity contract
> 12 bulan/ > 12 months
Total/ Total
5.177.388.062
-
-
-
-
-
5.177.388.062
211.309.480.036
-
-
-
-
-
211.309.480.036
97.343.634.681
-
-
-
-
-
97.343.634.681
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Investasi keuangan - neto Tagihan derivatif Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi - neto Piutang bunga Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
471.790.068.824 269.893.563.315 19.896.564.349 83.291.831.715 4.548.876.730 3.953.278.669 38.668.389.000 1.484.436.816.925 1.011.094.726.279 1.012.661.110.444 123.065.690.800 80.675.564.063 22.956.025.650 2.571.789.868 86.625 19.400.091
741.683.632.139 103.188.396.064 2.683.145.876 49.853.690.275 326.296.376.227 3.075.866.144.209 (314.518.550.888 ) 6.595.836.623.196 (4.017.654.060) 199.723.600.803 22.956.025.650 8.179.376.686 8.179.376.686 27.894.988.771 27.894.988.771 30.833.783.751 13.557.856.356 622.142.983 47.605.059.674
Total aset
2.423.199.771.576 1.385.513.783.300 1.134.640.731.250
359.813.305.854 3.089.424.000.565 (281.839.696.508) 8.110.751.896.037
LIABILITAS Liabilitas segera 75.289.333 Simpanan 1.033.226.448.048 370.518.379.658 23.364.368.981 Simpanan dari bank lain 202.690.876.737 Liabilitas derivatif 3.226.938.585 2.606.827.511 39.135.815.904 Liabilitas akseptasi 123.065.690.800 80.675.564.063 Utang pajak 53.103.614.062 Pinjaman diterima - 1.734.750.000.000 2.505.750.000.000 Biaya yang masih harus dibayar 29.601.811.044 Liabilitas imbalan kerja Liabilitas lain-lain Total liabilitas Neto
1.444.990.668.609 2.188.550.771.232 2.568.250.184.885 978.209.102.967
(803.036.987.932)(1.433.609.453.635)
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial investments - net Derivative receivables Loans - net Acceptance receivable - net Interest receivables Premises and equipment Deferred tax assets Other assets Total assets
2.915.960.825 9.399.881.412
1.774.885.806 5.980.186.000 -
-
75.289.333 1.428.884.082.493 202.690.876.737 47.885.542.825 203.741.254.863 53.103.614.062 4.240.500.000.000 29.601.811.044 5.980.186.000 9.399.881.412
LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable Borrowings Accrued expenses Employee benefits obligation Other liabilities
12.315.842.237
7.755.071.806
-
6.221.862.538.769
Total liabilities
347.497.463.617 3.081.668.928.759 (281.839.696.508 ) 1.888.889.357.268
Net
2011
Hingga 1 bulan/Up to 1 month ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
> 1 bulan 3 bulan/ > 1 month 3 months
> 3 bulan 6 bulan/ > 3 months 6 months
> 6 bulan 12 bulan/ > 6 months 12 months
Tidak memiliki kontrak jatuh tempo/No maturity contract
> 12 bulan/ > 12 months
Total/ Total
4.547.462.654
-
-
-
-
-
4.547.462.654
195.347.989.997
-
-
-
-
-
195.347.989.997
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Investasi keuangan - neto Tagihan derivatif Kredit yang diberikan - neto Tagihan akseptasi - neto Piutang bunga Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
41.945.182.118
-
-
-
-
-
41.945.182.118
225.604.612.553 2.039.099.400 1.546.212.500 458.848.203.539 34.208.869.153 6.607.186.519 352.424.711
336.711.087.329 2.012.279.321 749.796.418.316 154.445.300.384 224.378.950
1.144.829.269 753.496.565.151 6.143.737.579 15.429.394.691
576.113.846 562.891.813.728 38.791.194.581 (1.019.549.700) 39.810.744.281 459.621.997 5.162.943.087 845.751.325.485 1.427.146.224.907 (255.221.223.871 ) 3.979.817.513.527 (14.570.379.173 ) 180.227.527.943 6.607.186.519 4.537.127.507 4.537.127.507 15.267.100.723 15.267.100.723 1.313.725.518 31.015.507.027 48.335.430.897
Total aset
971.047.243.144 1.243.189.464.300
776.214.526.690
886.891.981.427 1.458.161.731.934 (251.006.924.514 ) 5.084.498.022.981
LIABILITAS Liabilitas segera 14.936.420 Simpanan 581.206.485.198 Simpanan dari bank lain 66.553.094.107 Liabilitas derivatif 297.040.633 Liabilitas akseptasi 34.208.869.153 Utang pajak 39.088.925.651 Pinjaman diterima Biaya yang masih harus dibayar 8.603.986.049 Liabilitas imbalan kerja Liabilitas lain-lain 47.737.703.573
133.073.411.398 238.870.883 154.445.300.384 725.400.000.000 -
41.176.975.771 117.697.262 6.143.737.579 272.025.000.000 5.973.034
293.280.232 997.425.000.000 12.997.609.750
2.893.133.737 634.725.000.000 4.576.343.000 -
Total liabilitas
777.711.040.784 1.013.157.582.665
319.469.383.646 1.010.715.889.982
642.194.476.737
Neto
193.336.202.360
456.745.143.044
815.967.255.197
230.031.881.635
(123.823.908.555 )
69
ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial investments - net Derivative receivables Loans - net Acceptance receivable - net Interest receivables Premises and equipment Deferred tax assets Other assets Total assets
-
14.936.420 758.350.006.104 66.553.094.107 946.889.010 194.797.907.116 39.088.925.651 2.629.575.000.000 8.603.986.049 4.576.343.000 60.741.286.357
LIABILITIES Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptance payables Taxes payable Borrowings Accrued expenses Employee benefits obligation Other liabilities
-
3.763.248.373.814
Total liabilities
(251.006.924.514 ) 1.321.249.649.167
Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. JATUH TEMPO (lanjutan)
ASET
DAN
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
32. MATURITY OF (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Demand and savings deposits can be withdrawn at any time, while time deposits could be withdrawn on the specified maturity dates which are mostly 30 days. However, in reality, certain percentages of these demands, savings and time deposits are often maintained for long periods without withdrawal (e.g. time deposits are rolled-over). As part of the Bank’s business strategy, the Bank has measures in place to maintain its existing depositors and attract new depositors to promote the growth of its deposit liabilities.
Giro dan tabungan dapat ditarik setiap waktu, sedangkan deposito berjangka dapat ditarik pada tanggal jatuh tempo yang sebagian besar akan jatuh tempo dalam 30 hari. Namun demikian, pada kenyataannya, sebagian dari giro, tabungan dan deposito berjangka seringkali disimpan untuk jangka waktu yang lama tanpa penarikan (contohnya deposito berjangka yang diperpanjang). Sebagai bagian dari strategi bisnis Bank, Bank telah melakukan langkah-langkah untuk mempertahankan nasabahnya dan menarik nasabah baru untuk meningkatkan pertumbuhan simpanannya. 33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat dalam laporan keuangan.
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instrument that are carried in the financial statements. 2012
Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - neto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - neto Investasi keuangan - neto Kredit yang diberikan - neto Tagihan derivatif - neto Piutang bunga Tagihan akseptasi - neto
Liabilitas keuangan: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman diterima Biaya yang masih harus dibayar Setoran jaminan
Nilai wajar/ Fair value
5.177.388.062 211.309.480.036 97.343.634.681
5.177.388.062 211.309.480.036 97.343.634.681
741.683.632.139 103.188.396.064 6.595.836.623.196 49.853.690.275 22.956.025.650 199.723.600.803
741.683.632.139 103.188.396.064 6.595.836.623.196 49.853.690.275 22.956.025.650 199.723.600.803
8.027.072.470.906
8.027.072.470.906
75.289.333 1.428.884.082.493 202.690.876.737 47.885.542.825 203.741.254.863 4.240.500.000.000 29.601.811.044 8.353.606.123
75.289.333 1.428.884.082.493 202.690.876.737 47.885.542.825 203.741.254.863 4.240.500.000.000 29.601.811.044 8.353.606.123
6.161.732.463.418
6.161.732.463.418
70
Financial assets: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - net Placements with Bank Indonesia and other banks - net Financial investments - net Loans - net Derivatives receivables - net Interest receivables Acceptance receivables - net
Financial liabilities: Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Derivatives liabilities Acceptance payable Borrowings Accrued expenses Guarantee deposit
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat dalam laporan keuangan. (lanjutan)
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instrument that are carried in the financial statements. (continued) 2011
Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - neto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - neto Investasi keuangan - neto Kredit yang diberikan - neto Tagihan derivatif - neto Piutang bunga Tagihan akseptasi - neto
Liabilitas keuangan: Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman diterima Biaya yang masih harus dibayar Setoran jaminan
Nilai wajar/ Fair value
4.547.462.654 195.347.989.997 41.945.182.118
4.547.462.654 195.347.989.997 41.945.182.118
562.891.813.728 39.810.744.281 3.979.817.513.527 5.162.943.087 6.607.186.519 180.227.527.943
562.891.813.728 39.810.744.281 3.979.817.513.527 5.162.943.087 6.607.186.519 180.227.527.943
5.016.358.363.854
5.016.358.363.854
14.936.420 758.350.006.104 66.553.094.107 946.889.010 194.797.907.116 2.629.575.000.000 8.603.986.049 59.854.390.619
14.936.420 758.350.006.104 66.553.094.107 946.889.010 194.797.907.116 2.629.575.000.000 8.603.986.049 59.854.390.619
3.718.696.209.425
3.718.696.209.425
Financial assets: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - net Placements with Bank Indonesia and other banks - net Financial investments - net Loans - net Derivatives receivables - net Interest receivables Acceptance receivables - net
Financial liabilities: Liabilities due immediately Deposits Deposits from other banks Derivatives liabilities Acceptance payable Borrowings Accrued expenses Guarantee deposits
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu selain derivatif, mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat atau menggunakan tingkat suku bunga pasar terkini.
Fair values of certain financial assets and liabilities other than derivative, are approximately the same with their carrying amounts due to the short-term maturities of these financial instruments and the usage of floating rates.
Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif dihitung berdasarkan hirarki nilai wajar tingkat 2 sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2.
The fair value of derivatives receivable and liabilities are calculated based on fair value hierarchy level 2 as disclosed in Note 2.
Nilai wajar dari kredit yang diberikan dan pinjaman diterima mendekati nilai tercatat karena seluruh kredit yang diberikan dan pinjaman memiliki suku bunga mengambang.
The fair values of loans and borrowings are approximately the same with their carrying amounts due to usage of floating rates.
71
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO
34. RISK MANAGEMENT
Dalam melakukan kegiatan usahanya, Bank sering dihadapkan pada risiko-risiko sehari-hari seperti risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko legal, risiko operasional, dan risiko terkait lainnya.
In conducting the bank’s business it is constantly exposed to daily risks such as market risk, liquidity risk, credit risk, legal risk, operational risk, and other risks, which relates to the bank’s business.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank wajib membentuk Komite Manajemen Risiko. Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR) pada tanggal 30 Oktober 2003, sesuai peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP mengenai penerapan manajemen risiko dalam industri perbankan.
Based on Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/ 2003 dated May 19, 2003, it is mandatory for a bank to establish a Risk Management Committee. Bank has established its Risk Management Committee (RMC) on October 30, 2003 to comply with Bank Indonesia regulation, and its circular letter No. 5/21/DPNP regarding the implementation of risk management in banking industry.
Adapun fungsi dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada General Manager, yang sekurang-kurangnya meliputi:
The function and responsibility of Risk Management Committee is to provide recommendation to General Manager covering at least the following:
1.
Penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan manajemen risiko.
1.
Formulation of policy, strategy, guidelines for implementation of risk management.
2.
Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan yang dimaksud.
2.
Correction or improvements for risk management implementation based on the risk management evaluation.
3.
Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal.
3.
Justification on matters pertaining to business decision made in irregularities from normal procedure.
Antisipasi telah dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yang melekat di bisnis perbankan sebagai berikut:
The anticipated action has been taken for 8 (eight) risks inherent to the bank business as follows:
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional Bank seperti perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan, yang tercatat dalam banking book maupun trading book.
Credit risk is the risk of default by counterparty. Credit risk may arise from various functional activities of the Bank, such as credit (provision of funds), treasury and investment, and trade financing, recorded both in the banking book and the trading book.
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai Bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank.
Credit Risk Management implementation is not only intended to position the Bank as a bank that complies with regulation, but is also a management requirement to implement a proper credit risk management system in accordance with sound banking practices. Credit risk management is implemented not only to prevent credit quality deterioration but also to support the Bank’s business activity.
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Terkait dengan risiko kredit, Bank telah menerapkan Manajemen Risiko sebagai berikut:
In relation to credit risk, the Bank has implemented the following Risk Management policies:
Menetapkan kebijakan dan prosedur kredit, temasuk Credit Risk Rating (CRR) serta General Underwriting Standard (GUS), yang berlaku sebagai acuan dalam melakukan analisa kredit.
Establishing lending policy and procedures, including Credit Risk Rating (CRR) and General Underwriting Standard (GUS), which are used as a guideline in analyzing credit.
Melakukan review dan memutakhirkan lending policy, sesuai dengan rekomendasi Unit Kepatuhan Bank Indonesia, Kantor Pusat, serta peraturan-peraturan baru yang berlaku.
Reviewing and updating the lending policy to be in accordance with the recommendations from Compliance Unit of Bank Indonesia, Head Office, as well as other prevailing new regulations.
Membentuk Credit Acceptance Unit (CAU), untuk membantu proses review dan evaluasi aplikasi kredit yang diajukan oleh bagian Pemasaran Bank.
Establishing Credit Acceptance Unit (CAU) to help in reviewing and evaluating the credit applications proposed by the Bank’s Marketing Department.
Melakukan Loan Committee Meeting untuk memutuskan pemberian kredit baru, perpanjangan, maupun merekomendasikan aplikasi kredit ke Kantor Pusat.
Conducting Loan Committee Meetings to approve new credit, facility extension, as well as recommending credit application to Head Office for further approval.
Melakukan analisa portofolio kredit Bank berdasarkan parameter-parameter yang senantiasa disesuaikan dengan bisnis dan kompleksitas Bank.
Performing credit portfolio analysis, based on parameters that are always adjusted to the business and the complexity of the Bank.
Melakukan analisa Stress Testing yang dilakukan minimum setahun sekali, Bank juga dapat melakukan stress test tambahan sepanjang tahun tergantung pada terjadinya peristiwa ekonomi tertentu yang mungkin mempengaruhi kemampuan debitur untuk membayar. Dalam stress test tahunan ini, bank menggunakan dua skenario dasar yaitu: 1. Analisa dampak terhadap rasio kecukupan modal akibat kenaikan nilai tukar USD/IDR hingga 50% disertai penurunan 1 level kualitas kolektibilitas atas 15 debitur terbesar. 2. Analisa dampak terhadap rasio kecukupan modal akibat kenaikan nilai tukar USD/IDR hingga 50% disertai penurunan 1 level kualitas kolektibilitas atas 15 debitur terbesar, serta penurunan 2 level kualitas kolektibilitas atas debitur dengan orientasi ekspor ke Amerika, Eropa dan Jepang.
Performing Stress test in annually basis at the minimum, there is a chance for the Bank to conduct additional stress test throughout the year depending upon the occurrence of economic events. In this annually stress test, Bank uses 2 basic scenarios as follow: 1. Impact to CAR (Capital Adequacy Ratio) analysis as the result of depreciation of USD/IDR rate up to 50% followed by 1 collectability level decrease upon 15 major debtors. 2. Impact to CAR (Capital Adequacy Ratio) analysis as the result of depreciation of USD/IDR rate up to 50% followed by 1 collectability level decrease upon 15 major debtors and 2 collectability level decrease of export oriented debtors to United States, European Union, and Japan.
73
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Terkait dengan risiko kredit, Bank telah menerapkan Manajemen Risiko sebagai berikut: (lanjutan)
In relation to credit risk, the Bank has implemented the following Risk Management policies: (continued)
Melakukan analisa Stress Testing yang dilakukan minimum setahun sekali, Bank juga dapat melakukan stress test tambahan sepanjang tahun tergantung pada terjadinya peristiwa ekonomi tertentu yang mungkin mempengaruhi kemampuan debitur untuk membayar. Dalam stress test tahunan ini, bank menggunakan dua skenario dasar yaitu: (lanjutan)
Berdasarkan hasil stress test yang dilakukan pada bulan Desember 2012, CAR (Capital Adequacy Ratio/Rasio Kecukupan Modal) sebelum stress test dilakukan adalah 66.63%. Skenario 1 memberikan dampak penurunan CAR menjadi 63.23%, sedangkan skenario 2 memberikan dampak penurunan CAR menjadi 61.34%. Namun, tingkat kecukupan modal setelah stress test dilakukan masih lebih besar daripada rasio yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia maupun BASEL 3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permodalan bank dipandang sehat dalam menghadapi kondisi stres.
Based on the stress test conducted on December 2012, CAR before stress test was 66.63%. Scenario 1 would have impact to CAR to 63.23%, while scenario 2 would have decrease CAR to 61.34%. How ever, the impacted CAR is still significantly higher than the regulator requirement and BASEL 3 requirement. Hence we can conclude the Bank’s capital is significantly adequate during stress condition.
Performing Stress test in annually basis at the minimum, there is a chance for the Bank to conduct additional stress test throughout the year depending upon the occurrence of economic events. In this annually stress test, Bank uses 2 basic scenarios as follow: (continued)
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For financial asset recognized in the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For contingent liabilities, the maximum exposure to the credit risk is the maximum amount that Bank would have to pay if the obligations of the instrument assued are called upon. For credit risk is the full amount granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi (rekening administratif), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of statements of financial position and off-balance sheet financial instrument, without taking into account any collateral held or other credit enhancement.
74
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan) Eksposur (lanjutan)
maksimum
Credit Risk (continued) terhadap
risiko
kredit
Maximum exposure to credit risk (continued)
2012
2011
Laporan Posisi Keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Investasi keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Piutang bunga
Komitmen dan kontinjensi: Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan Irrevocable Letter of Credit yang masih berjalan
Total
Statements of Financial Position 211.309.480.036 97.343.634.681
195.347.989.997 41.945.182.118
741.683.632.139
562.891.813.728
103.188.396.064 6.910.355.174.084 49.853.690.275 203.741.254.863 22.956.025.650
40.830.293.981 4.235.038.737.398 5.162.943.087 194.797.907.116 6.607.186.519
8.340.431.287.792
5.282.622.053.944
2.737.186.548.432 267.730.244.643
1.884.578.611.365 231.708.384.302
483.583.936.010
289.684.865.057
3.488.500.729.085
2.405.971.860.724
11.828.932.016.877
7.688.593.914.668
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial investments held to maturity Loans Derivative receivables Acceptance receivables Interest receivables
Commitments and contingencies Unused loan facilities Guarantees issued Outstanding irevocables Letters of Credit
Total
Kualitas kredit dari aset keuangan
Credit quality of financial assets
Pada tanggal 31 Desember 2012, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:
As at December 31, 2012 credit risk exposures relating to financial assets are devided as follows: 2012
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo atau tidak tetapi tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Neither past due Past due but nor impaired not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Total/Total
ASET Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Investasi keuangan Kredit yang diberikan Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Piutang bunga
211.309.480.036 97.343.634.681
-
-
211.309.480.036 97.343.634.681
741.683.632.139 103.188.396.064 6.685.519.326.556 49.853.690.275 203.741.254.863 22.956.025.650
-
224.835.847.528 -
741.683.632.139 103.188.396.064 6.910.355.174.084 49.853.690.275 203.741.254.863 22.956.025.650
Total
8.115.595.440.264
-
224.835.847.528
8.340.431.287.792
Total
(318.536.204.948)
Less: Allowance for impairment losses
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
8.021.895.082.844
75
ASSETS Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia other banks Financial investments Loans Derivative receivables Acceptance receivables Interest receivables
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)
Credit quality of financial assets (continued) 2011
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo atau tidak tetapi tidak mengalami mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Neither past due Past due but nor impaired not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Total/Total
ASET Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Investasi keuangan Kredit yang diberikan Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Piutang bunga
195.347.989.997 41.945.182.118
-
-
195.347.989.997 41.945.182.118
562.891.813.728 40.830.293.981 3.985.709.096.297 5.162.943.087 169.037.906.908 6.607.186.519
26.808.943.750 -
222.520.697.351 25.760.000.208 -
562.891.813.728 40.830.293.981 4.235.038.737.398 5.162.943.087 194.797.907.116 6.607.186.519
ASSETS Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia other banks Financial investments Loans Derivative receivables Acceptance receivables Interest receivables
Total
5.007.523.412.635
26.808.943.750
248.280.697.559
5.282.622.053.944
Total
(269.791.603.044)
Less: Allowance for impairment losses
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
5.012.830.450.900
b. Credit concentration risks
b. Risiko konsentrasi kredit Pengungkapan risiko kredit maksimum berdasarkan konsentrasi sebelum memperhitungkan agunan yang dimiliki.
The disclosure on the maximum credit risk by concentration without taking into account any collateral held.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi aset keuangan berdasarkan jenis debitur: (dalam jutaan Rupiah)
The following table presents the concentration of financial assets by type of debtors: (in million Rupiah) 2012
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Korporasi/ Corporates
Bank-bank/ banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank Ilain
Current account with Bank Indonesia -
211.309
97.344
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Efek-efek Tagihan derivatives Pinjaman yang diberikan Aset Lain Tagihan akseptasi Komitmen dan kontinjensi Total Prosentase
and other banks Placements with other banks
-
119.802
-
309.565
621.882
and Bank Indonesia
49.854
-
-
6.910.355
-
-
Loans
46.983
-
-
Other Asset
Marketable securities Derivatives receivables
203.741
-
-
Acceptances receivables
3.704.247
-
-
Commitments and Contingencies
10.915.180
640.676
719.226
Total
90,4%
3,61%
5,98%
Percentage
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Risiko konsentrasi kredit (lanjutan)
Credit concentration risks (continued) 2011 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Korporasi/ Corporates
Bank-bank/ banks
Giro pada bank lain dan Bank Indonesia Penempatan pada bank lain
-
195.348
41.945
dan Bank Indonesia
-
380.966
181.926
-
81.661
-
Marketable securities
5.163
-
-
Derivatives receivables
4.235.039
-
-
Loans
48.335
-
-
Other Asset
Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset Lain Tagihan akseptasi
Current account with other bank and Bank Indonesia Placements with other banks and Bank Indonesia
194.798
-
-
Acceptances receivables
Komitmen dan kontinjensi
2.405.972
-
-
Commitments and Contingencies
Jumlah
6.889.307
657.975
223.871
Total
89,05%
8,01%
2,94%
Percentage
Persentase
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dan portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Risiko pasar terdiri dari risiko suku bunga, risiko posisi modal, risiko komoditas, risiko nilai tukar, dan risiko harga option. Bank hanya mempertimbangkan risiko nilai tukar mata uang asing dalam risiko pasar. Bank telah mampu mengatur dan mengendalikan risiko ini dengan melakukan pemantauan melalui laporan harian yang dihasilkan oleh sistem komputer.
Market risk is the risk arising from movement in market variables in portfolios held by the Bank that could contribute losses for the Bank. Market risk consists of interest rate risk, equity position risk, commodity risk, foreign exchange risk and option price risk. The Bank have exposure only to foreign exchange risk in market risk. Bank is able to manage and control this risk by monitoring the daily report generated by in-house computer system.
Risiko Tingkat Bunga
Interest Rate Risk
Risiko tingkat bunga timbul dari adanya kemungkinan bahwa perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi aliran kas di masa depan atau nilai wajar instrumen keuangan. Bank menetapkan batasan atas perbedaan tingkat bunga untuk periode yang ditentukan. Posisi ini dipantau secara harian dan strategi lindung nilai (hedging) digunakan untuk memastikan bahwa posisi tersebut tetap berada dalam batasan yang telah ditetapkan.
Interest rate risk arises from the possibility that changes in interest rates will affect future cash flows or the fair values of financial instruments. The Bank has established limits on the interest rate gaps for stipulated periods. Positions are monitored on a daily basis and hedging strategies are used to ensure positions are maintained within established limits.
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Risiko Tingkat Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued)
Manajemen risiko suku bunga atas limit repricing gap dilakukan dengan memonitor sensitifitas aset dan liabilitas keuangan atas berbagai skenario suku bunga baik standar dan non-standar. Skenario standar yang dilakukan tiap bulan mencakup kenaikan atau penurunan paralel 100 basis poin pada kurva imbal hasil. Analisa atas sensitivitas Bank atas kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada pergerakan asimetris di kurva imbal hasil dan posisi laporan posisi keuangan yang tetap adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
The management of interest rate risk against repricing gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis points parallel fall or rise in all curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to an increase or decrease in market interest rates, assuming no assymetrical movement in curves and a constant statements of financial position position is as follows (in million Rupiah):
Kenaikan/penurunan paralel 100 basis poin/ Parallel increase/decrease 100 basis point (Tidak diaudit/Unaudited) 2012 Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - neto Per 31 Desember Rata-rata 12 bulan
2011
24.167/(24.167) 19.587/(19.587)
14.209/(14.209) 12.496/(12.496)
Sensitivity of projected net interest income As of December 31 Average 12 months
Risiko Nilai Tukar
Currency Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko di mana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs nilai tukar. Bank telah menetapkan batasan posisi berdasarkan mata uang. Posisi ini dipantau secara harian dan strategi lindung nilai (hedging) digunakan untuk memastikan bahwa posisi tersebut tetap berada dalam batasan yang telah ditetapkan.
Currency risk is the risk that the value of financial instruments will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Bank has set limits on positions by currency. Positions are monitored on a daily basis and hedging strategies are used to ensure positions are maintained within established limits.
Tabel dibawah menggambarkan posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan per tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dimana Bank memiliki risiko yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisa tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing yang memungkinkan
The table below indicates the foreign currencies position of non-trading monetary assets and liabilities as of December 31, 2012 dan 2011 which the Bank has significant exposure against its forecast cash flows. The analysis calculates the effect of a reasonably possible movement of the currency rate against the Indonesian Rupiah, with
78
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Risiko Nilai Tukar (lanjutan)
Currency Risk (continued)
terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lain dianggap konstan, terhadap laporan laba-rugi (akibat adanya perubahan nilai wajar aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan yang sensitif terhadap nilai tukar).
all variables held constant, on the statements of comprehensive income (due to change of the fair value of currency sensitive non-trading monetary assets and liabilities).
Kenaikan/ (penurunan) dalam basis poin/ Increase/(decrease) in basis points Mata uang Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Yen Jepang
100 / (100) 100 / (100) 100 / (100)
Sensitifitas dalam laporan laba rugi/ Sensitivity of profit (loss) (Tidak diaudit/Unaudited) 2012
2011
(114.209.962)/114.209.962 (45.894.554)/45.894.554 (38.539.345)/38.539.345
(5.889.730)/5.889.730 (18.267)/18.267 204.150/(204.150)
Currency United States Dollar European Euro Japanese Yen
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban pembayaran saat jatuh tempo baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan tertekan. Untuk membatasi risiko ini, manajemen memperbanyak sumber dana tambahan selain dari simpanan utama yang dimiliki, mengelola aset dengan memperhatikan tingkat likuiditas dan memantau aliran kas di masa depan dan likuiditas harian.
Liquidity risk is the risk that the Bank will be unable to meet its payment obligations when they fall due under normal and stress circumstances. To limit this risk, management has arranged diversified funding sources in addition to its core deposit base, manages assets with liquidity in mind, and monitors future cash flows and liquidity on a daily basis.
Bank memelihara portofolio aset yang sangat likuid dan dapat dipasarkan, yang dengan mudah dapat dicairkan apabila terjadi gangguan pada aliran kas yang tidak terduga. Bank juga memiliki fasilitas kredit dari bank-bank afiliasi lain yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Selain itu, Bank memiliki simpanan wajib pada Bank Indonesia yang setara dengan persentase tertentu dari simpanan yang diterima. Posisi likuiditas diawasi dan dikelola dalam berbagai skenario, dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyebab tekanan yang mempengaruhi pasar pada umumnya dan Bank pada khususnya. Aset yang likuid terdiri dari kas, simpanan di Bank Indonesia, penempatan pada bank-bank dan efek-efek yang sangat likuid.
The Bank maintains a portfolio of highly liquid and marketable assets that can be easily liquidated in the event of unforeseen interruption of cash flow. The Bank also has lines of credit from other affiliated banks that it can access to meet liquidity needs. In addition, the Bank maintains a statutory deposit with Bank Indonesia equal to a certain percentage of deposit liabilities. The liquidity position is assessed and managed under a variety of scenarios, giving due consideration to stress factors relating to both the market in general and specifically to the Bank. Liquid assets consist of cash, deposits with Bank Indonesia, placements with banks and highly liquid investment securities.
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional merupakan risiko kerugian atas kegagalan sistem, kesalahan manusia, kecurangan atau kejadian eksternal. Apabila pengendalian ini gagal diterapkan, risiko operasional dapat merusak reputasi, berimplikasi pada pelanggaran hukum atau peraturan, atau mengakibatkan kerugian finansial. Bank tidak diharapkan akan dapat menghilangkan seluruh risiko operasional, akan tetapi melalui kerangka pengendalian dan dengan memantau serta menanggapi risiko yang potensial terjadi, Bank diharapkan dapat mengelola risikorisiko tersebut. Pengendalian tersebut mencakup pembagian tugas, pembatasan akses, otorisasi dan prosedur rekonsiliasi, proses pendidikan dan evaluasi karyawan yang efektif, termasuk penggunaan audit intern.
Operational risk is the risk of loss arising from systems failure, human error, fraud or external events. When controls fail to perform, operational risks can cause damage to reputation, have legal or regulatory implications, or lead to financial loss. The Bank cannot expect to eliminate all operational risks, but through a control framework and by monitoring and responding to potential risks, the Bank is able to manage the risks. Controls include effective segregation of duties, access, authorization and reconciliation procedures, staff education and assessment process, including the use of internal audit
Risiko operasional merupakan risiko kerugian atas kegagalan sistem, kesalahan manusia, kecurangan atau kejadian eksternal. Apabila pengendalian ini gagal diterapkan, risiko operasional dapat merusak reputasi, berimplikasi pada pelanggaran hukum atau peraturan, atau mengakibatkan kerugian finansial. Bank tidak diharapkan akan dapat menghilangkan seluruh risiko operasional, akan tetapi melalui kerangka pengendalian dan dengan memantau serta menanggapi risiko yang potensial terjadi, Bank diharapkan dapat mengelola risikorisiko tersebut. Pengendalian tersebut mencakup pembagian tugas, pembatasan akses, otorisasi dan prosedur rekonsiliasi, proses pendidikan dan evaluasi karyawan yang efektif, termasuk pengunaan audit interim.
Operational risk is the risk of loss arising from systems failure, human error, fraud or external events. When controls fail to perform, operational risks can cause damage to reputation, have legal or regulatory implications, or lead to financial loss. The Bank cannot expect to eliminate all operational risks, but through a control framework and by monitoring and responding to potential risks, the Bank is able to manage the risks. Controls include effective segregation of duties, access, authorization and reconciliation procedures, staff education and assessment process, including the use of internal audit.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risk is the risk arising from legal weaknesses, among others resulting from legal actions, absence of supporting provisions in laws and regulations, or weakness of legally binding provisions, such as failure to comply with legal requirements for contracts and loopholes in binding of collateral.
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Hukum (lanjutan)
Legal Risk (continued)
Dalam mengelola risiko hukum, Bank memastikan bahwa pengikatan kredit telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu kepada prinsip kehati-hatian dalam upaya melindungi kepentingan Bank.
To manage legal risk, the Bank ensuring credit binding contract comply with regulation refer to prudential Banking principle in line with Bank’s purpose.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is the risk resulting from the decrease of stakeholder trust arising from negative perception of the Bank.
Risiko reputasi antara lain dapat dipengaruhi oleh factor-faktor image Bank, publikasi negatif, penyelesaian pengaduan nasabah yang tidak diselesaikan (buruk), pelayanan buruk terhadap nasabah atau pihak lain, konflik internal bank, dan lain-lain.
Reputation risk is affected among factors: the bank’s image, negative publicity, unsatisfactory resolution of customer complaints, poor service to customers or other parties, internal conflict and etc.
Risiko Strategik
Strategic Risk
Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh penetapan dan implementasi strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Strategic risk is risk among others brought about by poor setting and implementation of the Bank strategy, poor business decision-making, or lack of responsiveness of the Bank to external changes.
Risiko strategik antara lain dipengaruhi oleh faktor-faktor visi misi Bank, rencana strategis, target-target keuangan, peluncuran produk/aktivitas baru dan perubahan eksternal.
Factors that affected the strategic risk are Bank’s vision and mission, strategic plan, change of ownership, launch of new products/activities and also external changes.
Sehubungan dengan hal di atas, Bank telah membentuk, merumuskan, menyusun dan memantau serta mengevaluasi impelementasi strategi bisnis melalui business plan.
Therefore, the Bank has established, formulated, develop and monitored the implementation of it’s through its business plan.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank.
Compliance risk is the risk resulting from the Bank does not comply with or implement external laws and regulation. The bank’s incapability to comply with regulation will affect the business continuity.
Terdapatnya fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan, untuk memastikan kepatuhan Bank terhadap peraturan yang berlaku.
Monitoring functions are carried out by the Compliance Director, to ensure the Bank’s compliance towards all prevailing regulations.
Menginformasikan serta mensosialisasikan peraturan-peraturan baru dan terkini kepada Manajemen serta setiap departemen yang bersangkutan.
Circulating as well as socializing all new and updated regulations to the Management, as well as all related departments.
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
35. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THE PAYMENT OF OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang dan liabilitas kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan liabilitas sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan liabilitas kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank.
Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including current accounts, saving accounts, time deposits, deposits on call, bonds, marketable securities, interbank borrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances, currency swap and other contingent liabilities such as bank guarantees, standby letters of credit, performance bonds and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners and related parties of the Bank.
Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, liabilitas pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.
In accordance with Letter No. S235/UP3/III/2005 of the Government Guarantee Unit (UP3) dated March 17, 2005, starting April 18, 2005, the liabilities covered under the guarantee program only includes deposits and borrowings from other banks in the form of money market transactions. Such government guarantee program will end on September 22, 2005. The regulations with respect to the reduction and termination of the government guarantee program is based on Presidential Decree No. 95 Year 2004.
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah:
Based on the Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the IDIC will guarantee bank deposits including current accounts, time deposits, certificate of deposits, savings accounts, and other forms of deposits, including deposits from other banks. Guaranteed bank balances of each customer are as follows:
a.
maksimal sebesar Rp1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007;
a.
maximum of Rp1,000,000,000, from September 22, 2006 until March 21, 2007;
b.
maksimal sebesar tanggal 22 Maret 12 Oktober 2008.
b.
maximum of Rp100,000,000, from March 22, 2007 until October 12, 2008.
Rp100.000.000, sejak 2007 sampai dengan
Based on the Government Regulations of RI No. 66 Year 2008 regarding Deposit Guarantee Program, the IDIC will guarantee customers’ deposit in one Bank maximum of Rp2,000,000,000, starting October 13, 2008.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 66 tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank maksimal sebesar Rp2.000.000.000, sejak tanggal 13 Oktober 2008.
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED CABANG JAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED JAKARTA BRANCH NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN MODAL
36. CAPITAL MANAGEMENT
Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang, serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.
The Bank's capital management policy aims to ensure that the Bank has an efficient capital structure, has a strong capital to support the Bank’s current business development strategy and to maintain the continuity of the Bank’s business in the foreseeable future, as well as to meet the capital adequacy set by the regulator.
Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
Capital Plan is prepared by the Board of Directors as part of the Bank’s Business Plan and is approved by the Board of Commissioners.
Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha dan kebutuhan likuiditas Bank.
The Bank capital plan is formulated based on the assessment of capital adequacy requirements, business expansion plan and the Bank’s liquidity needs.
Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):
The capital adequacy ratio of the Bank as of December 31, 2012 and 2011 is as follows (in millions Rupiah):
2012 I. Komponen Modal a. Modal inti Dana usaha neto *) Dana dari Kantor Pusat Saldo laba awal tahun **) Laba neto tahun berjalan (50%) **) b. Modal pelengkap Penyisihan kerugian aset produktif (cadangan umum) maksimum 1,25% dari aset tertimbang menurut risiko
2011
4.040.478 1.213.751 551.808 54.032
1.605.978 754.175 426.159 49.157
80.071
67.642
I. Constituents capital a. Core-capital Net Interoffice fund *) Head Office constribution fund Retained earnings at beginning of year **) Current year net income (50%) **) b. Supplementary capital Allowance for probable losses on earning assets (general reserve), maximum of 1.25% weight risk assets
II.
Total Modal Inti dan Pelengkap
5.940.140
2.903.111
II. Total Core and Supplementary Capital
III. IV.
8.801.126
5.502.797
III. Credit Risk-Weighted Assets
V.
Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit Aset Tertimbang Menurut Risiko Operasional Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar
446.946 63.509
410.413 24.137
IV. Operational Risk-Weighted Assets V. Market Risk-Weighted Assets
VI.
Total Risiko - Aset Tertimbang
9.311.581
5.937.347
VI. Total Risk-Weighted Assets
VII. Rasio Kecukupan Modal***) VIII. Rasio Kecukupan Modal****) IX. Rasio Kecukupan Modal *****)
67,49% 64,23% 63,79%
52,75% 52,53% 48,90%
VII. Capital Adequacy Ratio***) VIII. Capital Adequacy Ratio****) IX. Capital Adequary Ratio *****)
8%
8%
X. Minimum Capital Adequacy Ratio
X. Rasio Kecukupan Modal Minimum *)
Dana usaha neto tersebut di atas adalah dana usaha yang dinyatakan.
*)
The amount is the declared net interoffice fund (NIOF).
**)
Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan.
**)
Excludes effect of deferred taxes.
***)
Setelah memperhitungkan risiko kredit.
***)
After calculating credit risk.
****)
Setelah memperhitungkan risiko pasar dan kredit.
****)
After calculating credit and market risk.
*****) Setelah memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional.
*****) After calculating credit, market and operational risk.
83