annual report 2012 laporan tahunan
1
2
annual report 2012 laporan tahunan
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
Berdasarkan Akta Pendirian No. 5 tanggal 1 Juni 1990, Perusahaan Sat Nusapersada menjadi badan hukum yang berhak untuk melakukan usahanya secara mandiri dengan ruang lingkup usaha industri perakitan elektronik. Pursuant to Article of Association No.5 dated June 1, 1990, Sat Nusapersada become a legal entity having the right to execute its business independently with the scope of business of electronic manufacturering service (EMS).
NAMA
NAME
PT SAT NUSAPERSADA Tbk
PT SAT NUSAPERSADA Tbk
BIDANG USAHA
LINE OF BUSINESS
INDUSTRI PERAKITAN ELEKTRONIK
ELECTRONIC MANUFACTURER SERVICES
TANGGAL PENDIRIAN
DATE OF ESTABLISHMENT
1 JUNI 1990
1 JUNE 1990
DASAR HUKUM PENDIRIAN
LEGAL BUSINESS
2008
June 26, 2008
MODAL DASAR
AUTHORIZED CAPITAL
Rp 738.000.000.000
Rp 738,000,000,000
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH
SUBSCRIBED AND FULLY PAID CAPITAL
Rp 265.717.200.000
Rp 265,717,200,000
PENCATATAN DI BURSA
STOCK EXCHANGE REGISTRATION
Kode Saham di Bursa: PTSN
Shares Code : PTSN
KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE
Akta Pendirian No. 5 tanggal 1 Juni 1990 Perubahan terakhir Akta No. 105 tanggal 26 Juni
Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 November 2007 dengan
Jl Pelita VI No.99 Batam 29432 - Indonesia Telp : +62 778 425 888 Fax : +62 778 426 988 www.satnusa.com
Article of Association No.5 dated June 1, 1990 Latest Amended Notarial Deed No.105 dated
The Company’s shares were listed on Indonesia Stock Exchange on 8 November 2007 with
Jl Pelita VI No.99 Batam 29432 - Indonesia Telp : +62 778 425 888 Fax : +62 778 426 988 www.satnusa.com
annual report 2012 laporan tahunan
3
08
Daftar Isi Table of Contents
Kinerja 2012 2012 Performance
09 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 09 Ikhtisar Operasional Operational Highlights 10 Ikhtisar Saham Stock Highlights 12 Peristiwa Penting 2012 2012 Significant Events 14 Penghargaan dan Serfitifikasi Award and Certification
16
Laporan Manajemen Management Report
24 Profil
Perusahaan
Company profile
16
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
20 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
25 Sejarah Singkat Brief History 30 Visi, Misi dan Budaya Our Vision, Mission and Culture 34 Struktur Organisasi Organizational Structure 36 Riwayat Hidup Dewan Komisaris Profiles of the Board of Commissioners 38 Riwayat Hidup Direksi Profiles of the Board of Directors 41 Riwayat Hidup Unit Audit Internal Profile of the Internal Audit 42 Riwayat Hidup Sekretaris Perusahaan Profile of the Corporate Secretary 42 Riwayat Hidup Komite Audit Profiles of the Audit Committees 44 Informasi Entitas Anak dan Afiliasi Subsidiaries and Affiliated Companies 50 Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal Name and Address of Institution and/or Supporting Profession in the Capital Market 50 Alamat Kantor Pusat dan Entitas Anak Address of Head Office and Subsidiaries 51 Auditor Independen Perseroan Corporate Independent Auditor
4
annual report 2012 laporan tahunan
52
Sumber Daya Manusia Human Resources
Komposisi Karyawan 54 Employee Composition Profil Sumber Daya Manusia 55 Human Resources Profile Pelatihan Yang Dilaksanakan di Sat Nusa 56 Training Conducted at Sat Nusa
58
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
60 Pendapatan Usaha Revenues
73 Tingkat Likuiditas Liquidity
62 Beban Pokok Penjualan Cost of Revenue
74 Ikatan Material Atas Investasi Barang Modal Material Commitments Related To Capital Investment
64 Laba Kotor Gross Profit 65 Beban Usaha dan Laba (Rugi) Usaha Operating Expenses and Income (Loss) from Operation 66 Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Expenses) 66 Laba (Rugi) Bersih dan Profitabilitas Net Income (Loss) and profitability
74 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information or Sub sequent Event to the Accountant’s Report Date 74 Informasi Material Material Information
67 Aset Assets
74 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of use of funds from IPO Proceeds
70 Liabilitas Liabilities
75 Kebijakan Dividen Dividend Policy
71 Ekuitas Equity
76 Target/Proyeksi Perusahaan Corporate Target/Projection
71 Kemampuan Membayar hutang Solvency
76 Perubahan Kebijakan Akuntansi yang Signifikan Significant Changes in Accounting Policy
71
Kolektibilitas Piutang Collectibility
72 Arus Kas Cash Flow 73 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak yang Me miliki Hubungan Istimewa Afiliasi Conflict of Interest and Related Parties (Affiliates) Transactions 73 Struktur Modal Capital Structure
76 Perubahan Peraturan Perundangundangan Changes in Laws and Regulations 77 Tinjauan Operasional Operational Overview 82 Aspek Pemasaran Marketing Aspects 84 Prospek Usaha Business Prospect
annual report 2012 laporan tahunan
5
86
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
88
Strategi dan Kebijakan CSR CSR Strategy and Policies
90
Program CSR 2013 CSR Program 2013
91
Kegiatan Manajemen Lingkungan Environmental Management Activities
95
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta Lingkungan Occupational Health, Safety and Environment
97 Tingkat Perpindahan Karyawan dan Tingkat Kecelakaan Employee Turnover Levels and Accident Rates 98
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Social and Community Development
99
Perlindungan untuk Pekerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Protection for Employment, Occupational Health and Safety
104 Tanggung Jawab Produk Product Responsibility 104 Informasi Produk Product Information 105 Pelayanan Pengaduan dan Klaim Pelanggan Accommodating Customer’s Complaint and Claim
106 Informasi Bagi
Pemegang Saham
Information for Shareholders
6
annual report 2012 laporan tahunan
106 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition 107 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Information on Major Shareholder 107 Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Stock Listing
108 Tata Kelola
Perusahaan
Corporate Governance
109 Tujuan Penerapan GCG GCG Objectives 110
Prinsip Dasar GCG Good Corporate Governance Principles
112
Struktur GCG Good Corporate Governance Structure
116
Dewan Komisaris Board of Commissioners
119
Direksi Board of Directors
124 Laporan Komite Committee Report 126 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 127 Audit Internal Internal Audit
142
129
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
131
Manajemen Risiko Risk Management
134
Perkara Penting Yang Dihadapi Sat Nusa Material Litigation Involving Sat Nusa
135
Akses Terhadap Informasi Access to Information
136
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistle Blowing System
139
Kode Etik Code of Conduct
Tanggung Jawab Pelaporan Responsibility for Reporting
143 Referensi Peraturan OJK (d/h Bapepam LK)-No. X.K.6 OJK (d/h Bapepam -LK) No.X.K.6 Cross Reference
148
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
annual report 2012 laporan tahunan
7
Kinerja
Performance 2012 Pada tahun 2012, Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 2,04% menjadi USD 239 juta yang terdiri dari sektor Konsumen elektronik 53,23%, Otomotif 33,90%, Networking 11,96% dan sektor lainnya sebesar 0,91%. Penerapan pengendalian biaya produksi secara konsisten dan pengadaan SMT revamp project serta fasilitas produksi yang terintegrasi mampu meningkatkan marjin laba kotor pada tahun 2012 menjadi 3,39% dari 2,48% pada tahun 2011. Perseroan mencatat laba bersih sejumlah USD 981 ribu pada tahun 2012, dengan pertumbuhan sebesar 194,21% disertai laba bersih per 1.000 saham yang meningkat menjadi USD 0,55 per 1.000 lembar saham dari negatif USD 0,59 per 1.000 lembar saham di tahun sebelumnya. In 2012, The Company booked revenue growth by 2.04% to USD 239 million, contributed from Consumer electronic sector 53.23%, Automotive 33.90%, Networking 11.96% and other sectors 0.91%. Through a consistent implementation of production costs control and SMT revamp project as well as integrated production facility, gross profit margin succesfully increased to 3.39% in 2012 from 2.48% in 2011. The Company recorded net income of USD 981 thousand for year 2012, an increase of approximately 194.21% with earnings per 1,000 share increased to USD 0.55 per 1,000 share from minus USD 0.59 per 1,000 share in the previous year.
Pendapatan Revenues
Laba Kotor Gross Profit
Laba Bersih Net Income
Laba Bersih per 1.000 Saham Net Income per 1,000 Shares
8
annual report 2012 laporan tahunan
2.04% 39.23% 194.21% 194.21%
USDjuta239 million USD 8.1 juta million USD 981 ribu thousand USD 0.55
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa inggris Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain
Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated
2010
2011
2012
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Pendapatan
243,751,631
234,583,722
239,373,814
Revenues
Beban Pokok
(236,537,253)
(228,757,722)
(231,262,443)
Cost of Revenues
7,214,378
5,826,000
8,111,371
Gross Profit
(7,098,298)
(7,394,188)
(7,367,493)
Operating Expenses
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
Laba Kotor Beban Usaha
116,080
(1,568,188)
743,878
Income (Loss) from Operations
Pendapatan (Beban) lain-lain
(1,254,121)
492,629
846,086
Other Income (Expenses)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
(1,138,041)
(1,075,559)
1,589,964
Income (Loss) Before Tax
Laba (Rugi) Usaha
52,538
34,512
(609,158)
Tax Income (Expense)- Net
Laba (Rugi) Bersih
(1,085,503)
(1,041,047)
980,806
Net Income (Loss)
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif
(1,085,503)
(1,041,047)
980,806
Net Comprehensive Income (Loss)
Pendapatan (Beban) Pajak - Bersih
Laba (Rugi) Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah
Net Income (Loss) Attributable to: (1,085,503) -
(1,041,047)
-
-
(1,085,503)
980,806
(1,041,047)
Non-Controlling Interest
980,806
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah
Laba (Rugi) Bersih Per 1.000 Saham Dasar
Owner of the Parent Company
Total
Net Comprehensive Income (Loss) Attributable to (1,085,503) -
(1,041,047)
(1,085,503)
(0.61)
980,806 -
(1,041,047)
(0.59)
Owner of the Parent Company Non-Controlling Interest
980,806
Total
0.55
Net Income (Loss) per 1,000 Basic Share
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
consolidated statements of financial position
Aset Lancar
47,943,338
37,980,659
49,453,506
Current Assets
Aset Tidak Lancar
45,525,566
47,354,256
42,782,109
Non Current Assets
Total Aset
93,468,904
85,334,915
92,235,615
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
37,841,300
30,515,990
36,081,628
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
1,890,626
2,122,994
2,477,250
Non Current Liabilities
53,736,978
52,695,931
53,676,737
Equity
Marjin Laba Kotor (%)
2.96
2.48
3.39
Gross Profit Margin (%)
Rasio Lancar (X)
1.27
1.24
1.37
Current Ratio (X)
Rasio Liabilitas / Total Aset (%)
43
38
42
Debt to Assets Ratio (%)
Rasio Liabilitas / Ekuitas (%)
74
62
72
Debt to Equity Ratio (%)
Rasio Laba (Rugi) / Total Aset (%)
(1.16)
(1.22)
1.06
Return on Assets (%)
Rasio Laba (Rugi) / Ekuitas (%)
(2.02)
(1.98)
1.83
Return on Equity (%)
2010
2011
2012
Operational Highlights
Jumlah Tenaga Kerja
5,568
4,663
4,546
Number of Employees
Jumlah Entitas Anak
1
1
1
No of Subsidiary Company
Ekuitas
RASIO KEUANGAN
Ikhtisar Operasional
FINANCIAL RATIO
Jumlah SMT Line
30
21
21
No of SMT Lines
Jumlah Mesin Plastic Molding
30
31
34
No of Plastic Molding Machines
Jumlah Mesin Metal Stamping
17
17
17
No of Metal Stamping Machines
annual report 2012 laporan tahunan
9
Grafik pergerakan saham PTSN DI BURSA EFEK INDONESIA
PTSN Stock Price Movement AT INDONESIA STOCK EXCHANGE
160
Rp 135,-
140
21 December 2012
58.75% 120
Rp 127,-
31 December 2012
100
80
6,000,000
02 January 2012
Rp 80,-
Rp 76,-
40
20
HARGA SAHAM | SHARE PRICE
60
VOLUME TRANSAKSI | Trading Volume
11 September 2012
0
3,000,000
1,500,000
annual report 2012 laporan tahunan
DECEMBER
NOVEMBER
OCTOBER
SEPTEMBER
AUGUST
JULY
JUNE
MAY
APRIL
MARCH
FEBRUARY
January
0
Grafik berdasarkan pada harga penutupan 2012 The Graph was based on closing price for 2012
10
4,500,000
KINERJA SAHAM PTSN BULANAN TAHUN 2012
MONTHLY STOCK PERFORMANCE OF PTSN 2012 Harga Pembukaan Opening (Rp)
Tertinggi Highest(Rp)
Terendah Lowest (Rp)
Harga Penutupan Closing (Rp)
Volume Transaksi Transaction Volume
Januari
80
100
76
91
780,500
January
Februari
91
115
73
88
8,290,500
February
Maret
88
100
77
92
1,216,500
March
April
92
120
90
96
5,560,000
April
Mei
96
108
81
94
264,500
May
Juni
90
99
70
90
891,000
June
Juli
90
96
73
83
2,938,000
July
Agustus
89
96
77
87
16,477,500
August
September
86
88
76
88
882,000
September
Oktober
82
95
80
86
3,746,500
October
Nopember
86
125
82
100
4,237,000
November
Desember
90
155
90
127
7,448,500
December
KINERJA SAHAM PTSN TRIWULANAN PERIODE 2012 QUARTERLY STOCK PERFORMANCE OF PTSN FOR 2012 PERIOD Q1 Pembukaan (Rp)
Q2
Q3
Q4
FY
80
92
90
82
80
Opening (Rp)
Tertinggi (Rp)
115
120
96
155
155
Highest (Rp)
Terendah (Rp)
73
70
73
80
70
Lowest (Rp)
Penutupan (Rp)
92
90
88
127
127
Closing (Rp)
Volume Transaksi
10,287,500
6,715,500
20,297,500
15,432,000
52,732,500
Trading Volume
Kapitalisasi pasar (‘000)
162,973,216
159,430,320
155,887,424
224,973,896
224,973,896
Market Capitalization (‘000)
Jumlah saham yang beredar
531,388,000
531,388,000
531,388,000
531,388,000
531,388,000
Number of shares issued
Saham ditempatkan dan disetor
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
Subscribed and Fully Paid Shares
KINERJA SAHAM PTSN TRIWULANAN PERIODE 2011 QUARTERLY STOCK PERFORMANCE OF PTSN FOR 2011 PERIOD Q1
Q2
Q3
Q4
FY
Pembukaan (Rp)
76
82
81
67
76
Opening (Rp)
Tertinggi (Rp)
86
92
120
92
120
Highest (Rp)
Terendah (Rp)
75
79
75
62
62
Lowest (Rp)
Penutupan (Rp)
83
81
80
85
85
Closing (Rp)
Volume Transaksi
5,174,000
28,181,000
29,817,500
3,880,000
67,052,500
Trading Volume
Kapitalisasi pasar (‘000)
147,030,184
143,487,288
141,715,840
150,573,080
150,573,080
Market Capitalization (‘000)
Jumlah saham yang beredar
531,388,000
531,388,000
531,388,000
531,388,000
531,388,000
Number of shares issued
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
1,771,448,000
Subscribed and Fully Paid Shares
Saham ditempatkan dan disetor
annual report 2012 laporan tahunan
11
Significant Events Peristiwa Penting 2012
PEresmian kantor purchasing Baru inauguration of the new purchasing office Peresmian kantor purchasing baru di kantor pusat Sat Nusa pada tanggal 11 November 2012. Acara pertama dimulai dengan pidato yang dibawakan oleh Direktur Utama PT Sat Nusapersada Tbk Pak Abidin dan diikuti dengan pidato dari tamu terhormat Perseroan, Presiden Direktur KETM, Pak Norio Sato dan Acara pemotongan pita mengakhiri acara peresmian tersebut. The inauguration of the new purchasing office at Sat Nusa HQ building was officiated on last November 11, 2012. Opening speech was the first programme delivered by the President Director of PT Sat Nusapersada Tbk Mr. Abidin and followed by speech from our Honourable guest the Managing Director of KETM, Mr.Norio Sato and Ribbon Cutting marked the end of the ceremony of the inauguration.
12
annual report 2012 laporan tahunan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Sat Nusapersada Tbk diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2012 untuk melakukan persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan untuk tahun fiskal 2011. RUPS memberikan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk kantor akuntan publik independen untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanngal 31 Desember 2012 serta pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi sehubungan dengan habisnya masa jabatannya. PT Sat Nusapersada Tbk Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) was held on 26 June 2012 for approval of the annual report and ratification of financial report for the fiscal year of 2011. The AGMS authorized the Board of Directors to appoint an independent public accounting firm to audit the Company’s financial statements for the year ended December 31, 2012 and re-appointment of the Board of Commissioners and Board of Directors in relation to the completion of its service periode.
Public EXPOSE | Public Expose Pada 18 Desember 2012, Public Expose diadakan di Kantor Pusat Batam. Public Expose dihadiri oleh seluruh Manajemen Perseroan termasuk Abidin sebagai Presiden Direktur, Bidin Yusuf sebagai Direktur Operasi dan Megawati sebagai Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi), disertai Rusdiana sebagai Sekretaris Perusahaan. Perseroan membahas kinerja Perseroan tahun 2012 dan target penjualan 2013 serta prospek industri di masa depan. Setelah presentasi, dilanjutkan dengan acara terakhir berupa sesi tanya jawab. On December 18, 2012, Public Expose was held in Batam at Head Quarter Office. Public Expose was attended by all the Management of the Company including Abidin as President Director, Bidin Yusuf as Operational Director and Megawati as Finance Director (Non Affiliated), accompanied by Rusdiana as Corporate Secretary. The company discussed about its performance for 2012 and its 2013 sales target as well as Industry outlook in the future. Following the presentation, a Q&A session was opened and also as closing of the event.
annual report 2012 laporan tahunan
13
AWARD AND CERTIFICATION
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
•
TEAC : Sertifikat Penghargaan atas Prestasi Keunggulan Kelas Dunia.
•
JVC Kenwood : Sertifikat Penghargaan atas kontribusi penting dalam penurunan biaya dan pencapaian kualitas.
•
JVC Kenwood : Sertifikat Penghargaan atas kontribusi penting dalam Produksi dan pencapaian kualitas.
•
JVC Kenwood : Penghargaan atas prestasi luar biasa dalam pencapaian positif.
•
TEAC : Certificate of Appreciation for Honorable Achievement of World Class Excellence.
•
JVC Kenwood : Certificate of Appreciation for substantial contribution in Cost Down and Quality Achievement.
•
JVC Kenwood : Certificate of Appreciation for substantial contribution in Production and Quality Achievement.
•
JVC Kenwood : Outstanding Achievement Award for Positive Accomplishment.
04
quality achievement
value added
outstanding achievement awards
14
annual report 2012 laporan tahunan
internasional awards
quality creates
future
continuous improvement
Penghargaan dan Sertifikasi
AWARD AND CERTIFICATION
Pak Abidin (kiri) selaku DIREKTUR UTAMA PT Sat Nusapersada Tbk menerima penghargaan Outstanding Achievement award dari Pak Norio Sato (kanan) selaku Managing Director Kenwood Electronics Technologies (M) Sdn. Bhd Mr. Abidin (left), as the President Director of PT Sat Nusapersada Tbk received Outstanding Achievement Award from Mr. Norio Sato (Right) as the Managing Director of Kenwood Electronics Technologies (M) Sdn. Bhd.
annual report 2012 laporan tahunan
15
laporan dewan komisaris
report from board of commissioners
16
annual report 2012 laporan tahunan
Pemegang saham yang terhormat, Dear distinguished shareholders,
Tahun 2012 menjadi tahun yang penting bagi Sat Nusa karena merupakan titik balik dari kinerja keuangan dan operasional Perseroan. Kami mendukung setiap langkah pembangunan yang diambil oleh Manajemen selama 2012. Dari sisi kinerja, berkat kerja keras Manajemen dan seluruh jajaran karyawan serta dukungan seluruh stakeholders, di tengah kondisi pasar dengan berbagai tantangan, Perseroan telah menunjukkan kinerja operasional dan keuangan dengan hasil yang memuaskan. Sepanjang tahun 2012 Sat Nusa telah mampu mengatasi berbagai hambatan sekaligus tantangan dan membukukan pertumbuhan yang positif. Penjualan bersih tumbuh 2,04% dibandingkan tahun 2011 mencapai USD 239 juta pada tahun 2012, sementara laba bersih mencapai USD 981 ribu dari rugi bersih sebesar USD 1 juta di tahun 2011.
For Sat Nusa, 2012 has been an important period of both financial and operation turnaround. We support every step of development taken by Management during 2012. Appraised from its performance, resulting from the hard work of Management and all employees, supported by all stakeholders, the Company has delivered satisfying operational and financial performance amidst market conditions presenting various challenges. Throughout 2012, Sat Nusa was capable of overcoming various obstructions and also confronting challenges, booking positive growth. Net sales grew 2.04% compared to 2011, achieving USD 239 million in 2012, while the current year’s profit reached USD 981 thousand from a net loss of approximately USD 1 million in 2011.
Memasuki tahun 2012, prospek ekonomi global masih belum menunjukkan titik terang. Krisis utang zona euro merupakan tantangan utama, dan bukan hanya untuk para pemimpin bisnis di Eropa. Uni Eropa (UE) merupakan mitra dagang terbesar China, dan China adalah mitra dagang kedua terbesar Uni Eropa setelah Amerika Serikat. China merupakan salah satu eksportir terbesar di dunia, tetapi perlambatan di Eropa telah membebani pertumbuhan ekonominya. Salah satu rintangan utama Perseroan adalah meningkatnya tekanan pada penjualan Perseroan yang mayoritas berorientasi ekspor dan tereskpos terhadap pasar tersebut.
Going into 2012, the global economic outlook remains highly uncertain. The eurozone sovereign debt crisis is perhaps the key challenge, and not just for business leaders in Europe. The European Union (EU) is China’s largest trading partner, and China is the EU’s second largest trade partner after the United States. China remains one of the world’s largest exporter, but the slowdown in Europe has weighed on economic growth. One of the principal obstacle for Sat Nusa was the increasing pressure on our sales which mainly export-oriented and exposed to those markets.
Yang menjadi perhatian dan tantangan utama bagi Perseroan adalah meminimalkan dampak dari ketidakpastian ekonomi global. Ketidakpastian dalam perekonomian global telah berdampak pada prospek pertumbuhan bisnis tidak hanya di negara maju, tetapi di seluruh dunia.
Our overriding concern, however, remains the challenge of minimizing the impact from global economic uncertainty. The uncertainty in the global economy has affected business growth prospects not just in mature economies, but across the world.
annual report 2012 laporan tahunan
17
Kinerja 2012
2012 Performance
Kami sangat bersyukur terhadap peningkatan kinerja Perseroan ditahun 2012. Meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang baik, kami melihat upaya gigih yang dilakukan oleh jajaran Direksi dalam membangun kerjasama yang lebih solid di seluruh lini perusahaan, mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja organisasi dan operasional, membangun kerjasama dengan mitra strategis, dan terus meningkatkan pembangunan sumber daya manusianya.
We are grateful with Sat Nusa’s 2012 improved performance. Despite during unfavorable economic conditions, we saw the Board of Directors’ persistent efforts in building more solid cooperation across the Company lines, developing appropriate strategies to promote organizational and operational performance, building cooperation with strategic partners, and continuously improving its human resources development.
Upaya pengembangan sumber daya manusia terus dilakukan oleh Direksi sebagai aset strategis Perseroan dalam mempertahankan keunggulan dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif. Dewan Komisaris mendukung upaya Direksi untuk secara terus menerus melakukan berbagai program pengembangan sumber daya manusia secara terstruktur dan terencana diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan terkemuka.
The efforts toward human resources development are continuously implemented by the Board of Directors, in recognizing them as a strategic corporate asset in maintaining Sat Nusa competitive edge in today’s competitive markets. The Board of Commissioners supports the Board of Directors’ efforts to continuously generate human resource development programs structurally, according to plan, such as through working out a closer cooperative program with foremost educational institutions.
Dewan Komisaris menyambut positif upaya-upaya Direksi dan segenap karyawan dalam beberapa tahun terakhir dalam menciptakan landasan yang kokoh, sehingga Sat Nusa mampu mencatatkan pencapaian yang sangat baik pada tahun 2012. The Board of Commissioners positively welcome the Directors’ and all the employees’ efforts in these recent years in creating a solid foundation, therefore Sat Nusa succeedded obtaining a very good achievement in 2012. Sat Nusa menunjukkan perbaikan rasio keuangan yang signifikan pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, Sat Nusa berhasil meningkatkan marjin laba kotor dari 2,48% tahun 2011 menjadi 3,39% pada tahun 2012. Selain itu, Sat Nusa mampu mencapai beberapa prestasi ditengah ketidakpastian ekonomi global dan menutup tahun dengan laba positif seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan baik Return on Assets dan Return on Equity. Tahun 2012, Sat Nusa membukukan Return on Asset sebesar 1,06% dan Return on Equity sebesar 1,83% dari negatif 1,22% dan negatif 1,98% pada tahun 2011. Pada akhir tahun 2012, Sat Nusa berhasil mempertahankan Rasio Lancar positif dan meningkat dari 1,24 pada 2011 menjadi 1,37 dalam 2012.
18
annual report 2012 laporan tahunan
Sat Nusa demonstrated significant financial ratio improvement in 2012 as compared to previous year. In 2012, Sat Nusa succeeded in improving the gross profit margin from 2.48% in 2011 to 3.39% in 2012. Apart from that, Sat Nusa was able to complete several important achievements during the period of global economic uncertainty and to end the year in black as shown by improved both Return on Assets and Return on Equity. In 2012, Sat Nusa registered 1.06% on Return on Assets and 1.83% Return on Equity from a negative 1.22% and negative 1.98% in 2011 respectively. By the end of year 2012, Sat Nusa managed to maintain positive and improved Current Ratio from 1.24 in 2011 to 1.37 in 2012.
Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun Direksi
Views on Business Prospects Proposed by the Board of Directors
Berkaca pada pencapaian operasional dan finansial ditahun 2012, Dewan Komisaris menaruh harapan dan kepercayaan yang tinggi pada prospek usaha Sat Nusa di tahun-tahun mendatang yang disusun Direksi.
Reflecting on outstanding operational and financial achievements recorded in 2012, the Board of Commissioners places high expectation and confidence in Sat Nusa’s business prospects for the coming years, as prepared by the Board of directors.
Namun, mengingat sifat bisnis Layanan Manufaktur Elektronik yang sangat kompleks saat ini, dimana faktor-faktor eksternal seperti kenaikan harga komoditas, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, persaingan yang ketat dan kebijakan kenaikan upah minimum dapat mempengaruhi kinerja Perseroan secara signifikan. Dewan Komisaris berniat untuk memperkuat peran pengawasannya sehingga Perseroan masih akan mampu meningkatkan kinerja keuangan dan operasional serta meningkatkan kinerja anak perusahaan untuk memberikan kontribusi positif kepada Perusahaan.
However, considering the highly complex nature of Electronic Manufacturing Service business today, whereby external factors such as increases in commodities prices, slow down in global economic development, tight competition and minimum wages increment policy could influence the Company’s performance to a large degree, the Board of Commissioners intend to strengthen our supervisory role so that the Company will still be able to improve its financial and operation performance as well as enhance the performance of its subsidiary to give positive contribution to the Company.
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya hendak mengucapkan terima kasih kepada Para Pemegang Saham atas segenap dukungan yang diberikan, dan kepada Manajemen serta seluruh Karyawan atas kerja kerasnya sehingga Perusahaan dapat membukukan kinerja yang solid di tahun 2012,
In closing, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to express my appreciation to the shareholders for all the support and to the management and employees of Sat Nusa for the hard work that had enabled the Company to achieve a solid performance in 2012.
Penghargaan juga kami sampaikan kepada segenap Pelanggan, Mitra Kerja dan Mitra Usaha Perseroan mengingat segenap pencapaian Sat Nusa pada tahun 2012 juga tidak terlepas dari peran dan kontribusi yang telah diberikan.
We would also like to appreciate all our customers, business partners and colleagues of Sat Nusa for their contributions to the Company’s performance in 2012.
Sofjan Wanandi
Komisaris Utama President Commissioner
annual report 2012 laporan tahunan
19
20 annual report 2012 laporan tahunan
report from board of directors
laporan direksi
Pemegang saham yang terhormat, Dear distinguished shareholders, Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kami melaporkan pencapaian kinerja Perseroan pada tahun 2012. Berkat rahmatNya, kerja keras seluruh staf dan didukung kondisi keuangan yang solid serta sistem yang efektif, Perseroan mencatat suatu kinerja keuangan yang baik walaupun ketika memasuki tahun tersebut Perseroan dibayangi berbagai macam situasi dan kepercayaan bisnis yang kurang mendukung.
By the grace of God Almighty, it gives us great pleasure to report to you Sat Nusa’s performance for 2012. Through all of our employees’ hard work, supported by effective systems and a solid financial structure, Sat Nusa recorded a good financial performance, despite being initially overshadowed by the uncertainties surrounding the economy and business confidence earlier in the year.
Penyelesaian krisis hutang di Eropa yang tidak kunjung selesai serta adanya pemangkasan anggaran belanja negara - negara Eropa yang terjadi sepanjang tahun 2012 mendorong Perseroan menyesuaikan semua penetapan target. Guna mengantisipasi kondisi yang terjadi pada saat itu, Perseroan berupaya untuk lebih meningkatkan keseimbangan antara produksi dan persediaan, mengkaji kembali semua rencana investasi dan memperketat penggunaan arus kas Perseroan. Secara intensif Perseroan juga menjaga struktur biaya produksi, mendorong berbagai upaya efisiensi serta terus meningkatkan sinergi semua lini bisnis.
Settlement of the sovereign debt crisis in Europe that is far from complete and implementation of austerity measures that happened in some of the European countries in 2012 led us to adjust all of our targets. To anticipate the conditions at that time, we strived to balance production and inventory, re-evaluate all of our investment plans and monitor our cash flows. We also reviewed our production expenses carefully, pushed to enhance efficiency, as well as continue to enhance synergies across all business lines.
Kinerja Perseroan
Company Performance
Dibayangi oleh gangguan dalam rantai pasokan elektronik yang disebabkan oleh bencana alam yang melanda Jepang, banjir di Thailand dan langkah-langkah penghematan anggaran belanja negara yang diterapkan oleh banyak negara maju, Sat Nusa memperkirakan banyak pelanggan akan memangkas perkiraan penjualan pada tahun 2012 untuk melakukan konsolidasi dan mempertahankan bisnis mereka maka akan berdampak pada penurunan penjualan Perseroan sehingga top manajemen menetapkan target penjualan untuk 2012 menjadi USD 226.568.133 dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian global.
Overshadowed by the disruption in electronic supply chain caused by natural disasters that hit Japan, the flood in Thailand and austerity measures implemented by many developed countries, Sat Nusa expected many customers would slash their sales forecast in 2012 in order to consolidate and sustaining their business hence resulting in a drop in our sales. The top management has set the sales target for 2012 to be USD 226,568,133 taking into account adverse global economic condition.
Pada akhir tahun, Sat Nusa berhasil membukukan total penjualan yang melampaui target Penjualan sebesar 5,65%. Penjualan yang meningkat telah pula menghasilkan peningkatan laba Perseroan. Hal ini menunjukkan bahwa Sat Nusa mengalami pertumbuhan kinerja yang baik dan perbaikan aspek operasional dibandingkan dengan tahun 2011. Keberhasilan ini merupakan hasil dari peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan dari seluruh mata rantai operasional dengan sistem yang terpadu, serta kapabilitas personil.
By the end of the year, Sat Nusa managed to book total sales exceeding our target by 5.65%. Sales growth has resulted in expanded Company profits, showing performance in the growth of Sat Nusa and in improvements in its operational aspects, compared to those of 2011. This success is the result of the improved quality of planning and execution of all operational aspects under an integrated system, as well as in personnel capabilities.
annual report 2012 laporan tahunan
21
Perseroan menutup akhir tahun 2012 dengan posisi keuangan yang solid. Dimana per 31 Desember 2012, Perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar USD 8.072.410 yakni mengalami peningkatan signifikan dari USD 731.401 ditahun 2011. Selain daripada itu, Perseroan juga tidak memiliki pinjaman bank per 31 Desember 2012. Salah satu faktor peningkatan pada kas dan setara kas dikarenakan oleh kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mengalami penurunan dari USD 7.922.148 ditahun 2011 menjadi USD 2.195.333 ditahun 2012. Hal ini dikarenakan pada tahun 2011, adanya pembelian capital expenditure yang cukup signifikan untuk “SMT Revamp Project” yakni peremajaan mesin SMT.
The Company managed to end 2012 with a solid financial position. Where per December 31, 2012, the Company had cash and cash equivalents of USD 8,072,410 which is a significant increase from USD 731,401 in 2011. Apart from that, the Company has no bank loans as of 31 December 2012. One of the factors in the increase in cash and cash equivalents was due to the net cash used in investing activities decreased from USD 7,922,148 in 2011 to USD 2,195,333 in 2012. This is due to there was a quite significant capital expenditure in 2011 for the rejuvenation of SMT machines or known as “SMT Revamp Project”.
Seiring dengan posisi keuangan Perseroan yang kuat disepanjang tahun 2012, Perseroan mengambil langkah strategis dengan mengajukan pengurangan harga atau diskon dari pemasok dengan memperpendek jangka waktu pembayaran dengan selalu mempertimbangkan efek ekonomis terhadap keuntungan Perusahaan.
Along with the Company’s strong financial position throughout the year 2012, the Company took a strategic step by proposing reductions or discounts from vendors by shortening the payment period taking into account the economic effects of the Company’s profits.
Perseroan mengambil langkah inisiatif dalam meberikan layanan baru kepada pelanggan Perseroan yakni “Layanan Design” melalui kerjasama dengan perusahaan design sebagai terobosan dalam pemberian pelayanan terintegrasi kepada pelanggan. Ini merupakan salah satu strategi Perseroan untik meningkatkan ketergantungan pelanggan pada Perusahaan sehingga keberlangsungan bisnis dapat lebih terjamin.
Company has taken the initiative in providing new service to customers of the Company namely “Design service” collaborating with design firm as a breakthrough in the provision of integrated services to customers. This is one of our strategy to increase customer reliance on the Company’s business so that business continuity can be assured.
Kendala - KENDALA
Challenges
Melihat dinamika yang terjadi beberapa tahun belakangan ini khususnya pulau Batam dimana terjadi kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) sebesar 18,80% ditahun 2012 dan menjadi mimpi buruk bagi pelaku usaha sehingga beberapa perusahaan terpaksa harus menggulung tikar. Perseroan harus bekerja ekstra keras untuk mengurangi dampak kenaikan UMK terhadap profitabilitas Perseroan dengan melakukan pendekatan kepada pelanggan untuk meninjau kembali harga jual dan mengintensifikasikan penggunaan semi-automated robot kit. Dalam hal melakukan pemasaran, Perseroan lebih menfokuskan pada proyek yang lebih “machine intensive” dibandingkan dengan “labor intensive” untuk mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja manusia.
Looking at the dynamic changes that occurred in recent years especially in Batam island in which there was an increase of the Minimum Wage Employment (UMK) of 18.80% in 2012 and it becomes a nightmare for businesses resulting in some companies were forced to fold. The Company had to work extra hard to minimize the impact on minimum wages surges to the profitability of the Company by approaching the customer to review the selling prices, intensify the use of semi-automated robot kit. In the search for new potential business, the company focused more on projects that are more “machine intensive” as opposed to “labor intensive” to reduce reliance on human labor.
Gambaran prospek usaha
overview of business prospect
Tahun 2013 ini, Indonesia dikejutkan dengan penetapan kenaikan upah yang sangat signifikan di sejumlah wilayah. Di wilayah Jakarta dan kota-kota sekitarnya, kenaikan upah minimum mencapai lebih dari 40%.
In 2013, Indonesia was surprised by the determination of significant wage increases in a number of areas. In Jakarta and its surrounding cities, minimum wage increases by more than 40%.
22 annual report 2012 laporan tahunan
Pada akhir tahun 2012, gubernur Kepri mengadakan forum diskusi dengan serikat buruh dan Asosiasi Pengusaha (Apindo) guna membahas kenaikan Upah Minimum Kota. Untuk tahun 2013, telah ditetapkan upah minimum untuk sektor manufaktur sebesar Rp 2.162.400 yang meningkat dari Rp 1.402.000 ditahun 2012 atau setara dengan kenaikan sebesar 54,23%. Lonjakan upah minimum tersebut semakin menambah beban bagi Sat Nusa. Dengan kenaikan upah minimum yang begitu signifikan ditahun 2013, ditambah dengan demo buruh besar besaran yang terjadi diakhir tahun 2012, membuat iklim usaha Indonesia menjadi tidak kondusif khususnya pulau Batam. Kenaikan Upah minimum memaksa Perseroan untuk menaikkan harga jual sehingga membuat daya saing Perseroan berkurang dengan kompetitornya diluar negeri.
At the end of 2012, Kepri governor held a discussion forum with labor unions and business people association (Apindo) to address annual increment of minimum wages. For 2013, minimum wage has been set for the manufacturing sector amounted to Rp 2,162,400 which increased from Rp 1,402,000 in 2012, equivalent to an increase of 54.23%. The spike in minimum wages, will further put up more burden for Sat Nusa. With the significant increase in minimum wages in 2013, coupled with massive labor demonstrations that occurred at the end of 2012, resulting the business climate in Indonesia not condusive anymore especially in Batam island. The increase in minimum wages forced Sat Nusa to raise its selling prices hence reducing its competitive edges as compared to its oversea competitors.
Hal tersebut berpotensi memiliki dampak negatif terhadap penjualan Perseroan ditahun 2013. Jika hal tersebut terjadi, Perseroan berencana untuk memangkas sebagian jumlah tenaga kerja secara bertahap dengan tidak memperpanjang sebagian kontrak karyawan yang berakhir.
This could potentially have a negative impact on Company’s sales in 2013. if that happens, the Company plans to streamdown its workforce gradually by not extending some of the employees contract.
tata kelola perusahaan
Corporate Governance
Dalam menjalankan bisnis Perusahaan, Sat Nusa memegang erat komitmen terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Prinsip prinsip tersebut telah menjadi budaya yang senantiasa melandasi setiap langkah bisnis Perusahaan, serta mampu meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG mempunyai relevansi terhadap kinerja perseroan karena nilai akhir penerapan GCG adalah meningkatkan kinerja serta citra perusahaan yang baik. Oleh karena itu, praktik terbaik penerapan GCG menjadi acuan dalam melakukan perbaikan terhadap instrumen kelengkapan pedoman pelaksanaan GCG.
In performing the Company’s business, Sat Nusa holds on the commitment to implementing good corporate governance principles. These principles have become a culture that always underlies every step of the Company’s business, and that is able to increase shareholders’ value. The Company realizes that GCG implementation has direct relevance to the Company’s performance, as the ultimate value of GCG is to improve performance and build a positive image of the Company. GCG best practices acts as a reference in refining GCG instruments.
Sat Nusa berkomitmen penuh melaksanakan tata kelola di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan Tata Kelola perusahaan yang Baik atau GCG.
Sat Nusa is fully committed to implement corporate governance at all levels of the organization, based on GCG regulations and requirements to optimize Good Corporate Governance implementation.
Akhirnya, Perseroan mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran karyawan Sat Nusa atas dedikasi, loyalitas yang tinggi, semangat inovasi, kebersamaan dan kerja keras serta keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi Sat Nusa.
At last, we sincerely thank and express appreciation to all Sat Nusa’s employees, in view of their dedication, unwavering loyalty, innovation spirit, teamwork, perseverance and motivation to give their best to Sat Nusa.
Abidin
Direktur Utama President Director annual report 2012 laporan tahunan
23
24
annual report 2012 laporan tahunan
TENTANG SAT NUSAPERSADA
ABOUT SAT NUSAPERSADA PT Sat Nusapersada Tbk didirikan pada tahun 1990 dan berlokasi di Jl. Pelita VI No 99, Batam 29432, Indonesia sebagai perusahaan yang menyediakan jasa untuk manufaktur elektronik. Sat Nusa terus memperluas dan meningkatkan kualitas layanannya dengan menyediakan layanan yang lebih terintegrasi untuk memberi nilai tambah bagi pelanggannya.
PT Sat Nusapersada Tbk was founded in 1990 and located at Jl. Pelita VI No. 99, Batam 29432, Indonesia as a Company that provides services for electronics manufacturing. We continually expand and improve the quality of our services by providing more integrated services to add more value to our customers.
Pada tahun 1996, Perseroan mendirikan Surface Mount Technology (SMT) dan Auto Insert (AIM) departemen yang mampu menangani penyisipan IC mikro, Jumper wire, Axial dan Radial.
In 1996, we established Surface Mount Technology (SMT) and Auto Insert (AIM) department that is capable of handling the insertion of micro IC, Jumper wire, Axial and Radial.
Auto spindle dan Spray painting didirikan pada tahun 2007 untuk memberikan layanan yang lebih terpadu kepada pelanggan. Pada tanggal 8 November 2007 Perseroan go public dengan menjadi produsen pertama elektronik berteknologi tinggi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham “PTSN”. Nilai nominal Rp 150 per saham dan 4.920.000.000 saham sebagai modal dasar, dengan total nilai sebesar Rp 738 miliar. Modal ditempatkan dan disetor penuh untuk publik 1.771.448.000 saham dengan total nilai Rp 265.717.200.000.
Auto Spindle and Spray painting was established in 2007 to provide more integrated service to our customers. On 8th November 2007 the company went public by becoming the first high technology electronics manufacturer who listed at Indonesian Stock Exchange (IDX) with ticker symbol “PTSN”. Nominal par value of IDR 150 per share and 4,920,000,000 shares as the authorized capital, the total worth was IDR 738 billions. The issued and fully paid capital for public was 1,771,448,000 shares with the total value of IDR 265,717,200,000.
Melalui penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mengakuisisi PT SM Engineering, yang terletak di Lot 8 Citra Buana Center Park III, Jl. Engku Putri, Batam Center 29432, Indonesia, dalam penyediaan jasa Metal stamping di industri elektronik, dengan 99,96% kepemilikan oleh PT Sat Nusapersada Tbk. Bersamaan dengan itu, Perseroan juga membeli aset dan bisnis PT Sat Nusapersada Brothers di mana total produksi dipindahkan ke Pabrik 10 dipertengahan tahun 2008, memberikan jasa plastic injection, spray painting dan powder coating.
Through the initial public offering in Indonesia Stock Exchange (IDX), the Company acquired PT SM Engineering, located at Lot 8 Citra Buana Center Park III, Jl. Engku Putri, Batam Center 29432, Indonesia, in the provision of Company’s metal stamping services in electronic industry, with the 99,96% of ownership by PT Sat Nusapersada Tbk. Simultaneously, the Company also acquired the business and assets of PT Sat Nusapersada Brothers in which the total production moved to Factory 10 in middle of 2008, providing Company’s plastic injection, spray painting and powder coating services.
Alamat Kantor Pusat dan Entitas anak
Address of Head Office and Subsidiaries PT SAT NUSAPERSADA Tbk
KANTOR PUSAT | HEAD OFFICE Jl Pelita VI No.99 Batam 29432 Kepri - Indonesia Telp : +62 778 425 888 Fax : +62 778 426988 Email :
[email protected] www.satnusa.com
SM ENGINEERING
Lot 8 Citra Buana Centre Park III, Jalan Engku Putri, Batam Centre 29432 Kepri – Indonesia Tel : (+62778) 471 688 Fax :(+62778) 471 234 Email :
[email protected] website : www.satnusa.com
annual report 2012 laporan tahunan
25
Pada bulan Juli 2008 Perseroan mengakuisisi 100% Sat Nusa (Putian) Electronic Co, Ltd, yang terletak di Linan Industri, Kabupaten No.88 Kecamatan Xianyou, Kota Putian, Provinsi Fujian, China, dengan total nilai Rp 57 miliar, sebagai penyedia layanan perakitan dan distribusi elektronik dan duplikasi berbagai segmen usaha Perseroan di China. Pada tahun 2010, Perseroan mengimplementasikan rencana restrukturisasi dengan melakukan divestasi di China dan mengkonsolidasikan bisnis dengan mendirikan pabrik 11 di mana telah dirampung pada bulan April 2011.
34 Injection Machines Machine range from 50 - 380 Tonnages Gear run out control up to 50 Micron (JGMA3) High stoke count injection & insert molding Product length up to 600mm
METAL STAMPING
L
17 Stamping Machines Machine range from 45 - 300 Tonnages Production Precision up to 30 micron Wire cutting up to 2 micron Die Stamp up to 3mm in thickness
SMT
4FAISNSAEMBLY
21 SMT lines Dual Line concepts Component Per Hour (CPH) 100,000 Chip 0402 (01005) Flip Chip (C4 Process) Placing Accuracy 30 micron
In July 2008 we acquired 100% Sat Nusa (Putian) Electronic Co., Ltd, located at Linan Industrial District No.88, Xianyou County, Putian City, Fujian Province, China, with total value of IDR 57 billions, as a provider of assembly services and electronic distribution and duplication of various segments of the Company’s business and services in China. In 2010, we implemented restructuring plan by carrying out divestment in China and consolidate the business by setting up factory 11 which completed in April 2011.
PLASTIC INJECTION
VERTICAL INTEGRATION We offer a fully integrated suite of Electronic Manufacturing Services that can streamline your supply chain process. The convenience of Vertical Integration has the advantage of reducing production leadtime and inventory handled, delivering considerable cost savings.
integrasi vertikal
Perseroan menawarkan layanan Electronic Manufacturing Services yang terintegrasi yang dapat merampingkan proses rantai pasokan Anda. Kenyamanan Integrasi Vertikal memiliki keuntungan mengurangi lead-time dan persediaan produksi, memberikan penghematan biaya yang cukup besar.
Sesuai dengan Akta No 105 tanggal 26 Juni 2008, Jenis usaha Perseroan meliputi perakitan komponen elektronik yang meliputi perakitan komponen jadi untuk produksi alat-alat elektronika serta bidang usaha terkait. In accordance with Act No. 105 dated June 26, 2008, the Company’s business include the type of electronic component assembly includes assembly of finished components for the production of electronic devices and related business fields.
26 annual report 2012 laporan tahunan
Kategori Unit Produksi
Produk-Produk
Production Units’ Category
Products
Jaringan dan Peralatan Komputer Network Equipment and Computers
Video Editing Perihperal, Battery Contact for Laptop, Smart Card Reader, Scanner, Network Power Supply, Transformer, Computer Network Hub, Mouse, Wireless Card, CD ROM, Disk Drive, Power Supply, Thumb Drive, Floopy Disc
Peralatan Elektronik Rumah Tangga Consumer Electronics and Devices
Mobile Bluetooth, Exhaust Fan, Camera Lens, Device, Digital Camcorder, TV Power Supply, , Watch, Home Audio, DVD Travel Unit, Plasma TV Components, DVD Mechanism Port, LCD TV ,LED TV, Emergency Light, Bosch, Bosch Neff, Vacuum Cleaner, Microwave Oven, Display Unit, Camera, Digital Media Player, Display Control Module for Carriage, Image Capture, Video Capture, TV Tuner Board, Security Device, Set-Top Box, Ticket Vending Machine, TV Media Box, Shaver, Currency Counter, Remote Control, Multimedia Tuner, Ice Maker, Hand Iron, IC Frame Box, Pricing Display Box, Packing IC, Heating Gun, Electronic Typing Machine, Vacuum Cleaner, Microwave Control Panel, Display Alarm
Produk Telekomunikasi Telecom Products
Telecomunication, Passanger Intercomm Communication Unit, Nokia Mobile Phone, Tape Assy, HP Charger, Passenger Audio Communication Unit
Elektronik Otomotif Automotive Electronics
Motor Controller, MRT Door Opening, Bluetooth in Vehicle, Car Electronics, Car Audio Complete Set, Bicycle
annual report 2012 laporan tahunan
27
28 annual report 2012 laporan tahunan
In line with Sat Nusa’s Strategy to provide Fully Integrated Suite of Solution from SMT, Plastic Moulding, Metal Stamping to Final Assembly, Sat Nusa fabricates the metal and plastic parts in house and assembles into Complete Set. Sejalan dengan Strategi Sat Nusa untuk menyediakan Layanan Solusi Terpadu dari SMT, Plastik Moulding, Metal Stamping sampai dengan Perakitan Produk Jadi, Sat Nusa telah memproduksi bagian logam dan plastik secara internal dan dirakit menjadi produk jadi.
kenwood
car audio
annual report 2012 laporan tahunan
29
corporate vision & Mission visi - vision • Menjadi pemain bisnis yang diakui dalam industri manufaktur eletronik berteknologi tinggi di kawasan Asia • Meningkatkan keuntungan dan pertumbuhan berkelanjutan Perseroan melalui penyediaan solusi terpadu bagi pelanggan • Secara konsisten memberikan nilai lebih besar kepada para pemegang saham dengan mengoptimalkan kinerja dan perkembangan Perseroan • Establish position in Asia as a high-technology electronics manufacturer • Enhance the company’s profit and sustainable growth through the provision of integrated solution to customers • Consistently provide greater value for shareholders by optimizing company performance and development
misi- mission • Mencapai target-target kinerja melalui pertumbuhan unit-unit bisnis Perseroan • Memastikan pencapaian Kualitas Terbaik pada semua aspek operasi dan pengelolaan sumber daya manusia • Beroperasi berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip “Kualitas Menciptakan Masa Depan”, mulai dari desain produk, layanan pengiriman, dan pemenuhan komitmen kami secara tepat waktu kepada para pelanggan dan mitra usaha • Memaksimalkan desain dan implementasi proyek-proyek produk siap pakai dan teknologi tinggi untuk mendukung pengembangan produk-produk berkualitas terbaik dengan margin keuntungan yang tinggi • Secara agresif memperluas jejaring internasional • Achieve performance targets through the growth of our business units • To ensure the achievement of Quality Excellence in all aspects of operations and in the management of human resources • Operate within the values and principles of “Quality Creates Future” from product design, delivering services, and timely fulfilment of our commitment to customers and business partner • Maximize the design and implementation of full turnkey projects and high technology to support the development of high-end products with high profit margin • Aggressively expand international network
30 annual report 2012 laporan tahunan
corporate value budaya perusahaan
CORPORATE VALUE
IDEAS
INTEGRITY, DISCIPLINE, ECO-FRIENDLy, ADDED VALUE, SAFETY
OPERATIONAL
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PRINCIPLES PRINCIPLES
QCDS TARIF
QUALITY, COST, DELIVERY, SERVICE
TRANSPARENCY, ACCOUNTABILITY, RESPONSIBILITY, INDEPENDENCY, FAIRNESS
Sat Nusa memiliki komitmen tinggi untuk membangun budaya budaya yang berlaku di perusahaan sehingga diharapkan akan mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Budaya Perusahaan terdiri dari Integritas, Disiplin, Ramah Lingkungan, Nilai Tambah dan Keselamatan. Sistem nilai yang dikembangkan dalam perusahaan, diharapkan dapat mengubah sikap dan perilaku Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga memunculkan motivasi yang tinggi, kepuasan kerja meningkat, sikap dan tindakan terarah, pergaulan yang lebih akrab, disiplin meningkat, tumbuhnya kemauan untuk terus belajar serta memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi Perseroan.
Sat Nusa is highly commited to build the corporate value applicable in the company in order to be able to create conducive working environment to realize the vision and mission of the company. Company Values consists of Integrity, Discipline, Eco-Friendly, Added Value, and Safety. The values developed in the company are expected to alter the attitude and behavior of the human resources of the company to bring out the strong motivation, increase the work satisfaction, direct attitude and behavior, create friendly relations, increase discipline, grow the passion to keep studying, and have responsibility to give the best to the company.
annual report 2012 laporan tahunan
31
ideas integrity integritas Kami secara pribadi bertanggung jawab untuk standar tertinggi dari perilaku masing-masing, termasuk kejujuran dan keadilan dalam semua aspek pekerjaan, memenuhi komitmen sebagai warga negara dan karyawan yang bertanggung jawab dan secara konsisten akan memperlakukan pelanggan dan sumber daya perusahaan dengan baik. We are each personally accountable for the highest standards of behavior, including honesty and fairness in all aspects of our work. We fulfill our commitments as responsible citizens and employees. We will consistently treat customers and company resources with the respect they deserve.
DISCIPLINE disiplin Perseroan mempertahankan disiplin kerja yang tinggi untuk menegakkan kode etik, peraturan dan regulasi perusahaan sehingga masing-masing dari kami berperilaku secara profesional dan disiplin setiap saat. Mempertahankan disiplin di tempat kerja sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi karyawan dan manajemen. We are maintaining a strict discipline at our work place to uphold Corporate code of conduct, rules and regulations so that each of us behave in a professional and disciplined manner at all times. Maintaining discipline in the workplace is vital in creating a safe and comfortable working environment for both employees and the management.
eco-friendly ramah lingkungan Perseroan terus menerus mendorong aktivitas penghematan pemakaian sumber daya alam, mengurangi pencemaran lingkungan serta turut melestarikan lingkungan melalui prinsip 3R (reduce, reuse dan recylce). We constantly monitor our air, water and land quality to ensure our operations do not pollute the environment. By controlling the consumption of chemical in our operation, we are reducing the risk of polluting our environment through our chemical waste management.
added value nilai tambah Memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui rangkaian integrasi vertikal dan solusi terpadu serta penyempurnaan bekerlanjutan yang mampu memperpendek rantai pasokan. Konsep integrasi vertikal bertujuan untuk mengurangi produksi lead-time dan penurunan inventaris bahan baku yang memberikan penghematan biaya yang signifikan. Delivering added value in the eyes of our customers through our vertical integrated suite of solution capable of streamlining supply chain process. The concept of Vertical integration aims to reduce production lead-time and inventory handled, delivering considerable cost savings.
safety keamanan Perseroan mematuhi standar keselamatan dan kesehatan yang berlaku untuk melindungi karyawan, pelanggan, pemasok dan masyarakat di mana Perseroan beroperasi dengan melakukan identifikasi bahaya dan pengendalian risiko yang tepat serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. We adhere to the highest standards to ensure the safety and health of our employees, our customers and the people of the communities in which we operate. We continuously make every effort to prevent injuries and occupational illnesses. We put a strong effort on increasing awareness and knowledge on safety and safe behaviour.
32 annual report 2012 laporan tahunan
QCDS
quality COST DELIVERY SERVICE quality kualitas Berkat perjuangan Perseroan untuk selalu melakukan penyempurnaan (kaizen), sehingga memberikan manfaat langsung bagi pelanggan Perseroan. Keseriusan Sat Nusa dalam menjaga kualitas seluruh proses produksinya sangat penting untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan oleh Perseroan memiliki kualitas tertinggi. Thanks to the company’s constant striving for improvement (kaizen), which has direct benefits for our customers. Sat Nusa’s insistence on maintaining quality throughout the production process is vital to ensuring that our products are of the highest quality.
COST BIAYA Dengan memilih Sat Nusa untuk memproduksi produk mereka, pelanggan dipastikan telah membuat pilihan yang baik. Kaizen memastikan bahwa Sat Nusa menerapkan inovasi produk yang efektif dan memaksimalkan produktivitas. Kualitas produk Sat Nusa memungkinkan pelanggan Perseroan untuk menikmati pengembalian yang tinggi atas investasi mereka. By choosing Sat Nusa to manufacture their products, customers can be sure of having made a good choice. Kaizen ensures that Sat Nusa products feature effective innovations and maximising productivity. The quality of Sat Nusa’s products allows their customers to enjoy a high return on their investment.
delivery pengiriman Sat Nusa memiliki sistem yang memastikan bahwa hasil produksi sesuai dengan pengiriman tepat waktu. Alur kerja Sat Nusa yang lancar dan dioptimalkan secara terus menerus, sirklus kerja yang diukur dan direncanakan dengan hati-hati dan pergerakan barang sesuai permintaan, memungkinkan Perseroan untuk secara konsisten memenuhi harapan pelanggannya. Sat Nusa’s system ensures that production output corresponds with on time delivery. Sat Nusa’s smooth, continuous and optimised workflows, with carefully planned and measured work-cycle times and on-demand movement of goods, allow them to consistently meet their customer’s expectations.
service servis Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan merupakan prioritas utama Perseroan. Segala sesuatu yang dilakukan berdasarkan pada tujuan ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Perseroan menghormati pelanggannya, memahami kebutuhan dan keinginan mereka, dan melakukan yang terbaik untuk memenuhinya melalui layanan yang Perseroan berikan. Setiap pelanggan yang senang dan puas merupakan tonggak sejarah bagi Perseroan. Delivering the best service to our customers is our highest priority. Everything we do serves this purpose directly or indirectly. We respect our customers, understand their needs and wants, and do our best to fulfill them through the services we deliver. Each happy and satisfied customers is a milestone for us.
annual report 2012 laporan tahunan
33
KOMISARIS UTAMA
PRESIDENT COMMISSIONER sofjan wanandi
KOMISARIS
KOMISARIS INDEPENDEN
COMMISSIONER usman fan
INDEPENDENT COMMISSIONER anas, s.e
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE anas, s.e
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR abidin
DIREKTUR KEUANGAN (tidak terafiliasi) FINANCE DIRECTOR (non affiliated) megawati
DIREKTUR OPERASIONAL OPERATIONAL DIRECTOR bidin yusuf
AUDIT INTERNAL
SEKRETARIS PERUSAHAAN
INTERNAL AUDIT santoso, s.e
CORPORATE SECRETARY rusdiana
PERENCENAAN PERUSAHAAN
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATION
STRUCTURE
CORPORATE PLANNING ponian
AKUNTANSI
ACCOUNTING kustina
KEUANGAN
FINANCE licen
PRODUKSI
PRODUCTION hermin
TIM INOVASI
INNOVATION TEAM a.han
LOGISTIK
LOGISTIC steven andisi
PEMASARAN & PENJUALAN
MARKETING & SALES alex chandra
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES wilson yap, s.h
TEKNOLOGY INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY tan siang hua
34 annual report 2012 laporan tahunan
KOMUNIKASI PERUSAHAAN
CORPORATE COMMUNICATION rusdiana
HUBUNGAN INVESTOR
INVESTOR RELATION smailly andy
HUKUM
LEGAL smailly andy
THE PROFILE RIWAYAT HIDUP
SOFJAN WANANDI
KOMISARIS UTAMA PRESIDENT COMMISSIONER UMUR | AGE 71
ABIDIN
Direktur UTAMA PRESIDENT Director UMUR | AGE 50
ANAS, S.E
Ketua Komite Audit Chief of Audit Committee UMUR | AGE 50
ANAS, S.E
USMAN FAN
KOMISARIS INDEPENDEN INDEPENDENT COMMISSIONER UMUR | AGE 50
KOMISARIS COMMISSIONER UMUR | AGE 42
BIDIN YUSUF
Direktur Operasional Operational Director UMUR | AGE 54
MEGAWATI
Direktur keuangan (Tidak Terafiliasi) finance Director (Non affiliated) UMUR | AGE 35
Glenn Martinus Marjono, S.E., M.M. CPA ANGGOTA MEMBER UMUR | AGE 33
netty, s.E ANGGOTA MEMBER UMUR | AGE 28
RUSDIANA
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY UMUR | AGE 40
SANTOSO, S.E
KEPALA UNIT AUDIT INTERNAL HEAD OF INTERNAL AUDIT UMUR | AGE 49
YURI HERONO
ANGGOTA UNIT AUDIT INTERNAL MEMBER OF INTERNAL AUDIT UMUR | AGE 41
annual report 2012 laporan tahunan
35
Riwayat Hidup Dewan Komisaris
Profiles of the Board of Commissioners
Sofjan Wanandi
Komisaris Utama • President Commissioner Tidak Terafiliasi (Non-affiliated)
Sejak tahun 2007, Sofjan Wanandi diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Hingga kini, beliau juga merupakan anggota Direksi Santini Group sejak tahun 1999 dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) sejak tahun 1973. Selama bertahun-tahun Sofjan Wanandi menjabat posisi penting di Gemala Group (Direktur Utama, 1980-1999) dan Prakarti Yoga Group (Presiden Direktur, 1996-1999; Direktur, 1974-1996). Beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Penasihat PT Thiess Contractors Indonesia sejak tahun 2005 dan Deutsche Bank Asia sejak tahun 2007, selain pernah menjadi anggota Dewan Penasihat di Capital Group Companies (1996-1998) dan Carlyle Group (1998-2000). Sofjan Wanandi sekarang juga menjadi anggota Konsulat Internasional Asia Society, Direktur Utama Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Wakil Direktur Utama Konsul Pengawasan Nasional KADIN Indonesia, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran. Since 2007, Sofjan Wanandi has been assigned as the Company’s President Commissioner. Until present, he is also a member of Board of Directors’ of Santini Group since 1999 and of Centre for Strategic and International Studies (CSIS) since 1973. For years, Sofjan Wanandi employed the key positions of Gemala Group (Chairman, 1980-1999) and Prakarti Yoga Group (President Director, 1996-1999; Director, 1974-1996). He is also active as a member of Advisory Board of PT Thiess Contractors Indonesia since 2005 and Deutsche Bank Asia since 2007, and formerly was a member of Advisory Board of Capital Group Companies (1996-1998) and Carlyle Group (1998-2000). Presently, Sofjan Wanandi is also a member of Asia Society International Council, the Executive Chairman of National Economy Recovery Committee (KPEN) of lndonesian Chamber of Commerce and lndustry (KADIN), the Vice Chairman of National Supervisory Council of lndonesian KADIN, and the Chairman of DPN of Employers Association of Indonesia. He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. He earned a Bachelor of Economics from the University of Indonesia and University of Padjadjaran. 36 annual report 2012 laporan tahunan
Usman Fan
Komisaris • Commissioner Terafiliasi (affiliated) Sejak tahun 2007, Usman Fan menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Sampai sekarang, Beliau juga menduduki posisi Komisaris Utama PT. BPR Mutiara Cemerlang Barelang sejak tahun 2009, Komisaris PT Guna Surya Binamandiri sejak tahun 2004, Presiden Direktur PT Putra Andalas Sejati dan PT Fanindo Cipta Propertindo sejak tahun 2001, dan PT Fanindo Chiptronic sejak tahun 1994. Sebelumnya Usman Fan pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sat Techindo (2000-2002) dan PT Fanindo Genmik Perkasa (1994-2005) . Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Beliau menamatkan studi Diploma Manajemen Bisnis di Stanford City College, Singapura. Since 2007, Usman Fan has been served as the Company’s Commissioner. Until now, he is also the Commissioner of PT. BPR Mutiara Cemerlang Barelang since 2009, Commissioner of PT Guna Surya Binamandiri since 2004, President Director of PT Putra Andalas Sejati and PT Fanindo Propertindo since 2001, and PT Fanindo Chiptronic since 1994. Previously, Usman Man was the President Director of PT Sat Techindo (2000-2002) and PT Fanindo Genmik Perkasa (1994-2005). He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. He accomplished Business Management Diploma study at Stanford City College, Singapore.
Anas, S.E
Komisaris Independen • Independent Commissioner Tidak Terafiliasi (Non-affiliated) Sejak tahun 2007, Anas, S.E. ditunjuk menjadi Komisaris Independen Perseroan. Sampai saat ini, Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Panca Wira Seraya dan PT Intan Wira Seraya sejak tahun 1995, dan PT Graha Seraya Pratama (Novotel Batam) sejak tahun 1992. Hingga sekarang, Anas, S.E. juga menjabat sebagai Direktur PT Trimitra Batam Pertama sejak tahun 2000, PT Uniseraya dan PT Panca Eka Bina Plywood Industry sejak tahun 1995, PT Adithya Seraya Korita sejak tahun 1994, dan PT Batama Nusa Permai sejak tahun 1992. Beliau juga adalah Wakil Rektor II Universitas Internasional Batam, Ketua Asosiasi Perhotelan dan Restoran Indonesia di Batam, serta pendiri Yayasan Clarissa (Sekolah Global Indo-Asia, Batam) dan Yayasan Kallista (Sekolah Kallista. Batam). Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta. Since 2007, Anas, S.E. has been assigned as the Company’s Independent Commissioner. Until present, he is also served as the President Director of PT Panca Wira Seraya and PT Intan Wira Seraya since 1995, and PT Graha Seraya Pratama (Novotel Batam) since 1992. Currently, Anas, S.E. is also the Director of PT Trimitra Batam Pertama since 2000, PT Uniseraya and PT Panca Eka Bina Plywood Industry since 1995, PT Adithya Seraya Korita since 1994, and PT Batama Nusa Permai since 1992. He is Vice Rector II of Batam International University, the President of Indonesian Hotel and Restaurant Association in Batam, and the Founder of Clarissa Foundation (Global Indo-Asia School, Batam) and Kallista Foundation (Kallista School. Batam). He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. He gained Bachelor Degree of Economy from Trisakti University, Jakarta.
annual report 2012 laporan tahunan
37
Riwayat Hidup direksi
Profiles of the Board of directors
MEGAWATI
Direktur keuangan (tidak terafiliasi) finance Director (non affiliated)
38 annual report 2012 laporan tahunan
ABIDIN
Direktur UTAMA PRESIDENT Director
BIDIN YUSUF
Direktur Operasional Operational Director
Abidin Direktur Utama • President Director Terafiliasi (affiliated)
Sejak tahun 1990, Abidin menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan. Beliau pernah menjadi Manajer Produksi PT Singamip (1989-1990) dan General Manager PT Hi Tech Agratekron Sempurna (1987-1989). Abidin juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) APINDO Batam dari tahun 2003-2009, Ketua Dewan Pengurus Propinsi (DPP) APINDO Kepulauan Riau dari tahun 2004-2009, dan Dewan Penasihat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) sejak tahun 1998.Dewan Kehormatan APINDO Kepri sejak tahun 2009. Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Since 1990, Abidin has been served as the Company’s President Director. Previously, he was the Production Manager of PT Singamip (1989-1990) and General Manager of PT Hi Tech Agratekron Sempurna (1987-1989). Abidin has also been the Chairman of DPK APINDO Batam since 2003 and DPP APINDO Riau Island since 2004, and Board of Advisors member of PSMTI. Honorary Board of APINDO Kepri since 2009. He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta.
BIDIN YUSUF
Direktur Operasional • Operational Director Terafiliasi (affiliated)
Sejak tahun 2007, Bidin Yusuf diangkat sebagai Direktur Operasional Perseroan. Sebelumnya, beliau adalah General Manager PT Sat Nusapersada Brothers (1995-2007) dan Perseroan (1999-2007), serta Supervisor di PT McDermott Indonesia (1982-1995). Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Beliau memiliki gelar Diploma dari International Correspondence Schools. Since 2007, Bidin Yusuf has been assigned as the Company’s Operational Director. Formerly, he was the General Manager of PT Sat Nusapersada Brothers (1995-2007) and the Company (1999-2007), and Supervisor of PT McDermott Indonesia (1982-1995). He was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. He obtained his Diploma degree from International Correspondence Schools.
MEGAWATI
finance Director (non affiliated)
direktur keuangan (Tidak Terafiliasi)
Sejak tahun 2007, Megawati ditunjuk sebagai Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi) Perseroan. Sebelumnya, beliau adalah Manajer Akuntansi PT Sat Nusapersada (2005-2007) dan Manajer Keuangan PT Kyotronics Indonesia (1997-2005). Megawati pernah meraih penghargaan Medali Emas (urutan pertama di dunia) untuk kategori profesional Manajemen Akuntansi dan Medali Perak (urutan kedua Singapura) untuk kategori profesional Manajemen Keuangan dari Dewan Penguji Kamar Dagang dan Industri London. Beliau ditunjuk berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Beliau menyandang gelar Diploma dari Thames Business School, Singapura. Since 2007, Megawati has been appointed as the Company’s Finance Director (Non Affiliated). Before, she was the Company’s Accounting Manager (2005-2007) and the Finance Manager of PT Kyotronics Indonesia (19972005). From LCCI Examination Board, Megawati attained the Gold Medal (First World) for Management Accounting professional category and the Silver Medal (Second Singapore) for Financial Accounting professional category. She was appointed by deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta She gained her Diploma degree from Thames Business School, Singapore.
annual report 2012 laporan tahunan
39
40 annual report 2012 laporan tahunan
Riwayat Hidup unit audit internal
Profiles of the internal audit
SANTOSO, S.E.
yuri herono, S.E.
SANTOSO, S.E.
KETUA UNIT AUDIT INTERNAL • HEAD OF INTERNAL AUDIT Sejak tahun 2009, Santoso, S.E. diangkat sebagai ketua unit audit internal. Sebelumnya memangku jabatan auditor Perusahaan sejak tahun 2007 dan menjabat sebagai staf audit sejak tahun 1998, Beliau pernah menjabat sebagai pembukuan di PT Bangun Kayu Irian, PT Lembah Hijau Semesta, PT Anam Kosong Anam (1988-1997), sebagai pembukuan PT Astrido (1988). PT Bank Indonesia Raya (1988), PT Bank Angkasa Putra (1982-1988). Pernah kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi dan Adminstrasi Jakarta dan mendapat diploma Pembukuan terampil dan Diploma Akuntan tingkat Mahir, dan sekarang sedang menyelesaikan kuliah fakultas ilmu sosial dan politik serta Master Manajemen. Beliau ditunjuk sebagai Kepala Unit Audit Internal berdasarkan pada surat No.004/PTSN/III/2010 tertanggal 12 Maret 2010. Since 2009, Santoso, S.E. has been appointed as head of internal audit. Previously worked as auditor in the Company since 2007 and served as an audit staff since 1998, he worked as bookkeeper at PT Bangun Kayu Irian, PT Lembah Hijau Semesta, PT Anam Kosong Anam (1988-1997), and worked as bookkeeper at PT Astrido (1988). PT Bank Indonesia Raya (1988), PT Bank Angkasa Putra (1982-1988). Studied at Accounting and Administration College of Jakarta and attained skilled accounting diploma and advanced diploma in Accounting degree, and now is pursuing degree in social sciences and politics as well as Master in Management. He was appointed as the Head of Internal Audit based on a letter No.004/PTSN/III/2010 dated March 12, 2010.
Yuri HERONO, S.E.
ANGGOTA UNIT AUDIT INTERNAL • MEMBER OF INTERNAL AUDIT Sejak tahun 2012, Yuri Herono diangkat sebagai anggota unit Internal Audit. Sebelumnya, beliau pernah bekerja di bagian Account Officer PT. Bank Central Dagang (1996 – 1999). Senior Account Officer PT. Sat Nusapersada Brothers (1999 – 2007). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS Jakarta Indonesia. Beliau ditunjuk sebagai Anggota Unit Audit Internal berdasarkan pada surat No.035/PTSN/X/2012 tertanggal 16 Oktober 2012. Since 2012, Yuri Herono has been assigned as Member of Internal Audit. Before, he worked in PT. Bank Central Dagang, Jakarta, as Account Officer (1996 - 1999). Senior Account Officer at PT Sat Nusapersada Brothers, Batam (1999-2007). He attained Bachelor in Economics from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS, Jakarta Indonesia. He was appointed as the Member of Internal Audit based on a letter No.035/PTSN/X/2012 dated October 16, 2012. annual report 2012 laporan tahunan
41
Riwayat Hidup sekretaris perusahaan
Profiles of the corporate secretary
RUSDIANA
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY Sejak tahun 2007, Rusdiana memangku jabatan Sekretaris Perusahaan Perseroan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Sekretaris sekaligus Manajer Keuangan Perseroan sejak tahun 1997. Rusdiana pernah menjabat sebagai Staf Akuntansi dan Keuangan di PT Sistemindra Kontrolindo—Yokogawa (1994-1997), Asisten Supervisor Akuntansi di Delta Holidays, Jakarta (1993-1994), dan Auditor Junior di Kantor Akuntan Publik Drs. Sasongko Mulyo, Jakarta (1992-1993). Beliau meraih gelar Diploma Akuntansi dari Sekoloh Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia, Jakarta. Beliau ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan pada surat penunjukkan corporate secretary tertanggal 1 Agustus 2007.
Since 2007, Rusdiana has been served as the Company’s Corporate Secretary. Formerly, she was assigned as the Company’s Secretary cum Finance Manager since 1997. Rusdiana was the Accounting and Finance Staff of PT Sistemindra Kontrolindo—Yokogawa (1994-1997), Accounting Assistant Supervisor of Delta Holidays, Jakarta (1993-1994), and Junior Auditor of Drs. Sasongko Mulyo Public Accountant Office, Jakarta (1992-1993). She achieved her Accounting Diploma Degree from Indonesian Economy College, Jakarta. She was appointed as Corporate Secretary based on the letter of appointment of corporate secretary, dated August 1, 2007.
Riwayat Hidup komite audit
42 annual report 2012 laporan tahunan
ANGGOTA MEMBER
netty, S.E
ANGGOTA MEMBER
Glenn Martinus Marjono,S.E., M.M.CPA
ANAS, SE.
Ketua Komite Audit Chief of Audit Committee
Profiles of the audit committees
Anas, S.E.
Ketua Komite Audit • Chief of Audit Committee Sejak tahun 2008, Anas, S.E. menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Penjelasan lainnya sesuai dengan profil Beliau sebagai Komisaris Independen Perseroan yang ditampilkan sebelumnya pada bagian Profil Dewan Komisaris. Beliau ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan pada surat keputusan Dewan Komisaris 001/SK/PTSN/IV/2008 tanggal 28 April 2008. Since 2008, Anas, S.E. has been assigned as the Company’s Chief of Audit Committee. Other descriptions are in accordance with his profile as the Company’s Independent Commissioner displed before in the Board of Commissioners’ Profile section. He was appointed as Chairman of the Audit Committee by the Board of Commissioners through decree No. 001/SK/PTSN/IV/2008 dated 28 April 2008.
Glenn Martinus Marjono, S.E., M.M. CPA Anggota • Member
Sejak tahun 2008, Glenn Martinus Marjono, S.E., Ak., M.M., CPA ditunjuk menjadi Anggota Komite Audit. Saat ini, beliau juga merupakan Kepala Tim Konsultan Manajemen di PT Aegis MAAS Consulting sejak tahun 2004 setelah menjadi Konsultan Senior di perusahaan yang sama sejak tahun 2003 serta dosen koordinator mata kuliah Pemeriksaan Internal dan Pemeriksaan Manajemen di Trisakti School of Management sejak tahun 2005. Beliau juga pernah bekerja sebagai Budget & Cost Controller Supervisor (2002-2003) dan Management Trainee (2001-2002) di PT Tang Mas (Grup 2 Tang), serta Auditor Junior di Kantor Akuntan Publik Bismar Sitanggang dan Rekan (2000-2002). Beliau menyandang gelar Magister Manajemen dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, lulus Pendidikan Profesi Akuntan di Institut Teknologi & Bisnis Kalbe, Jakarta dan memperoleh Register Akuntan Negara dengan gelar Akuntan serta lulus ujian Certified Public Accountant dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia, Jakarta dengan gelar IdCPA. Beliau ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit berdasarkan pada surat keputusan Dewan Komisaris 001/ SK/PTSN/IV/2008 tanggal 28 April 2008. Since 2008, Glenn Martinus Marjono, S.E., Ak., M.M., CPA has served as an Audit Committee Member. Until present, he is the Group Leader of Management Consulting of PT Aegis MAAS Consulting since 2004 as formerly was the Senior Consultant of the same company since 2003 and Coordinator Lecturer for Internal Audit and Management Audit at Trisakti School of Management since 2005. Before, he was employed as the Budget & Cost Controller Supervisor (2002-2003) and Management Trainee (2001-2002) of PT Tang Mas (Group of 2 Tang), and also the Junior Auditor of Bismar Sitanggang and Partners Public Accountant Firm (2000-2001). He obtained Master Degree in Management and Bachelor Degree from Tarumanegara University, Jakarta, has graduated the Accountant Profession Degree at Kalbe Technology & Business Institute, Jakarta and get the State Accountant Register with Accountant title and passed the Indonesian Certified Public Accountant exam from the Indonesian Institute of Certified Public Accountant, Jakarta with IdCPA title. He was appointed as member of the Audit Committee by the Board of Commissioners through decree No. 001/SK/PTSN/IV/2008 dated 28 April 2008.
netty, S.E.
Anggota • Member Sejak tahun 2012, Netty, S.E. diangkat sebagai anggota Komite Audit menggantikan Ernyan Tan melalui Surat Keputusan Perseroan nomor 001/SK/PTSN/X/2012. sebelumnya beliau merupakan manajer operasional di PT Barelang Mobilindo Station bergerak dibidang car rental service (2010-2012) dan sebagai akuntan PT Stainlessindo Anugrah Karya yang bergerak dibidang fabrikasi (2008-2010) dan manajer akuntansi PT Barelang mobilindo station (2001-2008) dan beliau memperoleh gelar sarjana ekonomi di STIE Gici Business School. Since 2012, Netty, S.E. was appointed as a member of the Audit Committee replacing Ernyan Tan by Company’s decree number 001/SK/PTSN/X/2012. Previously she was the operations manager in PT Barelang Mobilindo Station engaged in car rental service (2010-2012) and as an accountant in PT Stainlessindo Anugrah engaged in fabrication work (2008-2010) and as accounting manager in PT Barelang Mobilindo Station (2001-2008 ) and she earned a degree in economics in STIE Gici Business School.
annual report 2012 laporan tahunan
43
PT SM ENGINEERING
subsidiary of pt sat nusapersada Tbk entitas anak PT Sat nusapersada Tbk
44 annual report 2012 laporan tahunan
INFORMASI Entitas anak INFORMATION ON SUBSIDIARY NAMA | NAME PT SM ENGINEERING BIDANG USAHA | LINE OF BUSINESS METAL STAMPING INDUSTRY TAHUN PENDIRIAN | YEAR OF ESTABLISHMENT
2002
Kepemilikan Saham | Ownership 99.96% ALAMAT KANTOR | COMPANY ADDRESS
Lot 8 Citra Buana Centre Park III, Jalan Engku Putri, Batam Centre 29432 Kepri – Indonesia Tel : (+62778) 471 688 Fax :(+62778) 471 234 Email :
[email protected] website : www.satnusa.com
Deskripsi Entitas Anak
subsidiary company Description PT SM Engineering didirikan pada tahun 2002 yang bergerak pada Industri Metal Stamping. Sebuah titik balik bagi Perseroan terjadi pada tahun 2007 dimana Perseroan diakuisisi oleh PT Sat Nusapersada Tbk. Perseroan telah berkembang pesat sejak diakuisisi serta telah berhasil memperoleh reputasi yang baik dan pengakuan dari pelanggan yang terhormat atas kualitas dan pelayanan yang prima. Perseroan berupaya mencapai standar ISO baik dalam segi Kualitas maupun Manajemen Lingkungan. Perseroan terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan melalui prinsip Kualitas Menciptakan Masa Depan.
PT SM Engineering was established in 2002 which operates in Metal Stamping Industry. A turning point for the Company came in 2007 where it was acquired by PT Sat Nusapersada Tbk. The Company has been growing rapidly since the acquisition and has successfully obtained good reputation and recognition from its valuable customers for its quality and excellence services. The Company strives towards ISO for both Quality and Environment Management Standard. The Company continues its best to serve the customers better through the principle of Quality Creates Future.
SM Engineering bersertifikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan SONY Green Partner SM Engineering is certified for ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 and SONY Green Partner
annual report 2012 laporan tahunan
45
Change of Shift
Koordinasi Penggantian shift
1. pengarahan pada saat pergantian shift (shift’s briefing ) Briefing shift berikutnya diselesaikan paling lama 5 menit sebelum jam kerja pergantian shift dimulai. NEXT shift’s briefing MUST be done latest 5 minutes before change of shift is started.
2. komunikasi (communication) Komunikasi antar shift dilakukan 5 menit sebelum jam pergantian shift dimulai. Communication between shifts MUST be done 5 minutes before Change of Shift is started
3. KEBERSIHAN (HOUSEKEEPING) Pada waktu bersamaan, kegiatan bersih-bersih mesin dan sekitarnya dilakukan oleh shift sebelumnya. At the same time, clean-up activities surrounding the machine must be carried out by previous shift.
4. Tepat waktu (on time) Shift berikutnya langsung menjalankan mesin, tepat pada waktu jam pergantian shift Next shift MUST start running the machine on-time
5. LAPORAN (REPEORT) Shift sebelumnya menyelesaikan laporan Previous shift MUST finish the report
46 annual report 2012 laporan tahunan
arus informasi untuk masalah Kualitas / Pengiriman
Quality/Shipment problem information flow Informasi masalah kualitas Quality problem information
within 1st hour
pertimbangan judgement
CAT 1
masalah kualitas fatal FATAL quality problem
CAT 2
masalah kualitas serius serious quality problem
dalam 1 jam pertama
segera menginformasikan manajer gad dan manajemen immediately inform gad manager and management
Manajer QAD menilai perlunya kaji ulang manajemen QAD manager assess need for management review
within 1 DAY
dalam kurun waktu 1 hari
CAT 3
masalah kualitas ringan minor quality problem
pemilik proses - menghasilkan laporan masalah kualitas / pengiriman process owner - generate quality/shipment problem report
CAT 4
masalah LINTASAN, KUALITAS PART ATAU MASALAH PENGIRIMAN serious line, parts quality or shipment quality
mengambil tindakan (akar penyebab & penanggulangan)
take action ( root cause & countermeasure )
within 1 WEEK OR DURING NEXT CS REVIEW dalam 1 minggu atau pada saat Peninjauan CS berikutnya
TINDAK LANJUT LAPORAN TENTANG AKAR PENYEBAB & penanggulangan FOLLOW UP REPORT ON ROOT CAUSE & COUNTER MEASURES
annual report 2012 laporan tahunan
47
product perseroan
our products Our goals are to provide you the best heatsink that is the most cost effective and highest quality. Our employees will render their best support to make this happen
HEATSINK Heat sink digunakan untuk meningkatkan pembuangan panas dari permukaan yang panas. Sebuah heat sink melakukan hal ini dengan meningkatkan luas permukaan yang bersentuhan dengan cairan pendingin atau udara. Heat sinks are used to enhance heat dissipation from hot surfaces. A heat sink does this by increasing the surface area that is in contact with the cooling fluid or air.
Tujuan Perseroan adalah untuk menghasilkan heatsink terbaik dengan biaya paling hemat dan kualitas terbaik. Karyawan perseroan akan memberikan dukungan kepada perseroan untuk melakukan apa yang terbaik untuk membuat hal ini terjadi.
Perseroan menawarkan pengalaman dan bantuan dalam fabrikasi logam dari produk yang sudah ada atau pengembangan prototipe untuk proyek-proyek masa depan. Perseroan bekerja sama dengan pelanggan Perseroan untuk memahami kebutuhan mereka dan memberikan saran yang paling efektif untuk aplikasi tertentu. We offer our experience and assistance with the metal fabrication of existing products or development of prototypes for future projects. We work closely with our customer to understand their needs and advice most cost effective solution for a given application.
printer and scanner parts Perseroan memfabrikasi bagian logam untuk printer dan scanner Epson. Company fabricates metal parts for Epson printers and scanners.
48 annual report 2012 laporan tahunan
The company implements Enterprise Resource Planning (ERP) system to facilitates the flow of information and coordinates all resources and activities within the business organization, integrated with QR code system and First in First Out (FIFO) concept to better support our Supply Chain Management (SCM). Perseroan menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk memfasilitasi aliran informasi dan mengkoordinasikan semua sumber daya dan kegiatan dalam organisasi, terintegrasi dengan sistem kode QR dan konsep First in First Out (FIFO) untuk lebih mendukung Supply Chain Manajemen (SCM ) Perseroan.
annual report 2012 laporan tahunan
49
Nama dan Alamat Lembaga dan atau
Profesi Penunjang Pasar Modal
Name and Address of Institution and or Supporting Profession in the Capital Market
Biro Administrasi Efek | Share Registrar PT. RAYA SAHAM REGISTRA Gedung Plaza Sentral, Lt.2 Jl. Jend. Sudirman Kav.47-48 Jakarta 12930
Kantor Akuntan Publik
Public Accountant KANTOR AKUNTAN JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN Jl. Pluit Raya 200 Blok V/1-5 Jakarta 14450
Alamat Kantor Pusat dan Entitas anak
Address of Head Office and Subsidiaries PT SAT NUSAPERSADA Tbk KANTOR PUSAT | HEAD OFFICE Jl Pelita VI No.99 Batam 29432 Kepri - Indonesia Telp : +62 778 425 888 Fax : +62 778 426 988 Email :
[email protected] www.satnusa.com
SM ENGINEERING
Lot 8 Citra Buana Centre Park III, Jalan Engku Putri, Batam Centre 29432 Kepri – Indonesia Tel : (+62778) 471 688 Fax : (+62778) 471 234 Email :
[email protected] website : www.satnusa.com
50 annual report 2012 laporan tahunan
AUDITOR INDEPENDEN PERSEROAN CORPORATE INDEPENDENT AUDITOR
Auditor eksternal melakukan pemeriksaan laporan keuangan Sat Nusa di tahun 2012 ditetapkan pada Rapat Tahunan Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Untuk menjamin independensi dan kualitas laporan audit, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki saham di perusahaan. Auditor Eksternal yang ditunjuk bertanggung jawab untuk mengekspresikan pendapatnya tentang kesesuaian antara laporan keuangan yang telah diaudit dan standar laporan keuangan yang berlaku. Perseroan telah menunjuk auditor eksternal sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Sat Nusapersada Tbk pada tanggal 26 Juni 2012, yang menyetujui pengangkatan Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM), untuk mengaudit Laporan Keuangan untuk tahun buku 2012 berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris. Johan Malonda Mustika & Rekan (JM) terdaftar di Bapepam. Total Biaya Audit Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp 285 juta (Termasuk tunjangan dan pemotongan pajak) Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM) telah menjadi auditor Perseroan sejak tahun 2010. Mereka telah menyelesaikan tugas secara mandiri, sesuai dengan standar profesional untuk Akuntan Publik, kontrak kerja dan ruang lingkup audit yang telah disepakati. Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM) tidak memberikan jasa konsultasi lain untuk Sat Nusa. Akuntan yang telah menandatangani Laporan Auditor Independen untuk tahun 2012 adalah Drs. Putu Astika.
External auditor performing the inspection to Sat Nusa’s financial statement in year 2012 is stipulated on the Annual Meeting of Shareholders conducted based on the recommendation of Board of Commissioners and Audit Committee. To assure the independence and quality of the audit report, the pointed External Auditor must not have a stake in the company. The appointed External Auditor is responsible to express his/her opinion on the conformity between the audited financial report and the prevailing standard of financial report. The Company has appointed an external auditor in line with the Annual General Meeting of Shareholders of PT Sat Nusapersada Tbk on 26 June 2012, which approved the appointment of Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM), to audit the Financial Statement for fiscal year 2012 based on the recommendation of the Board of Commissioners. Johan Malonda Mustika & Partner (JM) is registered with Bapepam. The total fee for the Audit of the Consolidated Financial Statements for 2012 was Rp 285 million,- (Inclusive of allowance and witholding tax) Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM) has been the Company’s auditor since fiscal year 2010. They have completed their tasks independently, in accordance with the professional standards for Public Accountants, the work contract and the agreed audit scope. Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM) do not provide any other consultancy services to Sat Nusa. The accountant who has signed the Independent Auditor’s Report for 2012 is Drs. Putu Astika.
annual report 2012 laporan tahunan 51
sumber daya manusia
human resources
Salah satu aspek utama yang menjadi fokus Manajemen Sat Nusa untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis adalah Sumber Daya Manusia (SDM) Management focus on human resources as one of the key aspects to enhance business performance
52 annual report 2012 laporan tahunan
Kinerja Sat Nusa sepanjang tahun 2012 tidak terlepas dari kerja keras dan kontribusi segenap karyawan Perseroan. Sat Nusa memandang karyawan sebagai aset utama Perseroan, berperan penting dalam mendukung kesinambungan usaha.
Sat Nusa’s performance in 2012 is inseparable from the contribution of the Company’s employees. Sat Nusa views the employees as the Company’s main asset, playing a vital role in supporting sustainability.
Pengembangan sumber daya manusia di Sat Nusa bukan hanya menjadi tanggung jawab Divisi SDM, melainkan tanggung jawab dari semua anggota manajemen, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui proses yang mengarah pada penguatan misi Perseroan, sejalan dengan misi Perseroan, untuk menjamin tercapainya Kualitas Prima dalam semua aspek operasi dan dalam pengelolaan sumber daya manusia.
The development of human resources in Sat Nusa is not only the responsibiliy of the human resources Division, but of all management members, who are responsible for developing human resources through a process which is geared towards strengthening corporate mission, aligned to Sat Nusa Mission, to ensure the achievement of Quality Excellence in all aspects of operations and in the management of human resources.
Sat Nusa menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam mengelola sumber daya manusianya. Perseroan menawarkan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan karir mereka dan untuk melakukan pekerjaan mereka sebagai profesional tanpa diskriminasi atas dasar suku, agama, ras, gender kelas, atau kondisi fisik.
Sat Nusa upholds the principle of fairness in managing its human resources. The Company offers equal opportunities to all employees to develop their careers and to do their work as professionals without discriminating on the grounds of ethnicity, religion, race, class, gender or physical condition.
Sat Nusa menyadari bahwa pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, untuk menjadi aset bagi Perseroan. Sat Nusa realizes that sustainable business growth can only be achieved through development and upgrading of human resources quality, to become an asset for the Company.
annual report 2012 laporan tahunan
53
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Composition of Employees by Age 1.12%
47.69%
31.52%
19.51%
umur|age 46-55
0.15% umur|age 18-25
umur|age 26-35
umur|age 36-45
umur|age 55 & above
Angka berdasarkan pada data per 31 Desember 2012 The figures were based on data as of 31 December 2012
Berdasarkan jenjang usia, sebanyak 1.433 orang (31,52%) dari jumlah karyawan yang berusia antara 18–25th, 2.168 orang (47,69%) berusia antara 26-35 th, 887 orang (19,51%) berusia antara 36-45 th, 51 orang (1,12%) berusia antara 46-55 th dan 7 orang (0,15%) berusia > 55 th. Secara keseluruhan, jumlah karyawan yang berusia 26-35 tahun menduduki persentase paling tinggi.
18-25
26-35
35.62%
49.47%
Considering their age, 1,433 people (31.52%) of the total employees were 18-25 years old, 2,168 people (47.69%) were 26-35 years old, 887 people (19.51%) were 36-45 years old, 51 people (1.12%) were 4655 years old and 7 people (0.15%) were older than 55 years old. Overall, the percentage of the total numbers of employees who were between 26-35 years old was the highest.
36-45
46-55
56-above
umur | age
13.94%
0.86%
0.11%
percentage
Angka berdasarkan pada data per 31 Desember 2011 The figures were based on data as of 31 December 2011
Proses Perekrutan Sumber Daya Manusia Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dari proses seleksi dan rekrutmen yang baik, yang melibatkan manajemen, yang mengambil bagian dalam memastikan bahwa kompetensi dan karakter calon yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Untuk memastikan bahwa proses perekrutan berjalan secara obyektif, Sat Nusa telah menetapkan standar dalam pengujian, penilaian dan wawancara. Sat Nusa juga merekrut lulusan baru yang potensial melalui kerjasama dengan perguruan tinggi, dalam bentuk magang dan perekrutan-kampus.
Human Resources Recruitment Process The availability of qualified human resources begins with an intelligent selection and recruitment process, involving management, who take part in ensuring that the competence and character of the candidates are in line with organization needs. To make sure that the recruitment process works objectively, Sat Nusa has setup standardized tests, assessments and interview. Sat Nusa also recruits potential fresh graduates through collaboration with universities, in the form of apprenticeships and in-campus recruitment.
Sat Nusa menganggap bahwa proses rekrutmen dan seleksi merupakan tahapan penting dan strategis untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mampu menunjukkan kinerja unggul saat ini dan di masa yang akan datang. Kebijakan Perseroan dalam proses rekrut dan seleksi karyawan senior lebih mengutamakan karyawan internal dengan tetap memperhatikan standar kompetensi yang telah ditetapkan, sedangkan rekrut eksternal sebagai penyeimbang sehingga mengarah pada struktur karyawan yang ideal dari segi kompetensi dan pendidikan.
Sat Nusa believes that recruitment and selection process is an important and strategic phase to prepare employees who are able to give excellent performance at present and in the future. The company policy in recruitment and selection processes deliberately prioritizes internal employees for senior employee position by still considering competency standard which have been set, while an external recruitment is used as a counterbalance to achieve ideal employee structure in terms of competency and educational background.
54 annual report 2012 laporan tahunan
PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES PROFILE Pada tanggal 31 Desember 2012, Sat Nusa memiliki total tenaga kerja 4.546 karyawan, yang terdiri 743 karyawan tetap dan 3.803 karyawan kontrak. Jumlah karyawan mengalami penurunan sebesar 2,5% pada 2012 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan tenaga kerja seiring dengan penurunan pendapatan total tahun 2012.
As of 31 December 2012, Sat Nusa had a total workforce of 4,546 employees, which comprised 743 permanent employees and 3,803 contract employees. The total employees decreased by 2.5% in 2012 as compared to previous year. This decline was due to manpower reduction in line with the decline in our total revenue in 2012.
JUMLAH TENAGA KERJA
NUMBER OF EMPLOYEES
4,500 5,380 5,461 5,568 4,663 4,546 2007
2008
2009
2010
2011
2012
Komposisi Karyawan Berdasarkan tingkat pendidikan
Employee compositioN based on education
2012
NO
01 02 03 04 05
P endidikan
Education S1 & S2 | Bachelor and Master Diploma | Diploma SLTA Sederajat | Senior High School or Equivalent SLTP Sederajat | Junior High School or Equivalent SD | Elementary
Berdasarkan jenjang pendidikan tahun 2012, sebanyak 65 orang karyawan tetap dan kontrak adalah lulusan S1 atau S2, 69 orang lulusan Diploma, 2.764 orang lulusan SLTA sederajat, 1.152 orang lulusan SLTP sederajat dan 496 orang lulusan SD. Secara keseluruhan, jumlah karyawan lulusan SLTA sederajat dan di bawahnya lebih dominan, hal ini terkait dengan karakter kegiatan operasional Perseroan.
2011
NO
01 02 03 04 05
P endidikan
Education S1 & S2 | Bachelor and Master Diploma | Diploma SLTA Sederajat | Senior High School or Equivalent SLTP Sederajat | Junior High School or Equivalent SD | Elementary
TETAP
Permanent 33 37 426 70 177
743
KONTRAK
TOTAL
32 32 2,338 1,082 319
65 69 2,764 1,152 496
Contract
3,803
4,546
Based on education background in 2012, as many as 65 permanent and contract employees held graduate degree of Bachelor or Master, 69 employees were diploma, 2,764 high school or equivalent graduates, 1,152 junior high school graduates or equivalent and 496 Primary School graduate. Overall, the number of employees of high school graduates or equivalent and below were more dominant, it is associated with the character of the company’s operations.
TETAP
Permanent 30 32 363 69 384
878
KONTRAK
TOTAL
21 31 1,998 1,167 568
51 63 2,361 1,236 952
Contract
3,785
4,663
annual report 2012 laporan tahunan
55
Pelatihan dan Pengembangan SDM
HR Training and Development Program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan SDM yang unggul, kompeten dan profesional sejalan dengan tuntutan dan perkembangan bisnis. Sebagai dasar pengembangan kompetensi, Sat Nusa telah menyusun database dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi masing-masing karyawan mulai dari tingkat staff yang dibuat berdasarkan kombinasi kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.
Human resources training and development programs were consistently carried out to get topquality, competent and professional HR in line with business development and challenges. As a fundamental for competency development, Sat Nusa has formulated a database in the form of classification covering the combination of their capability and skill owned by every employee starting from staff level.
Persamaan Kesempatan dalam Pelatihan dan Pengembangan SDM Program pelatihan dan pengembangan ditujukan kepada semua tingkatan jabatan dan jenis pekerjaan, mulai dari level terendah, yaitu karyawan golongan I hingga level tertinggi yaitu Direksi. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan. Pelaksanaan peningkatan kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing level jabatan.
Opportunity equality in HR Training and Development Training and development program is meant for every position level and every type of job starting from the lowest level, i.e. employees in grade I to the highest level, i.e. Board of Directors. Every employee has the same opportunity to participate in the training. The implementation of competency improvement is suited with the needs of each position level.
Biaya Pelatihan dan Pengembangan SDM Selama tahun 2012, Sat Nusa telah mengeluarkan dana pelatihan eksternal sebesar Rp 193 juta meningkat 614 % terhadap tahun 2011 yang mencapai Rp 27 juta.
The Expenses for HR Training and Development In 2012, Sat Nusa has spent Rp 193 million for external training fund, 614 % higher than that of in 2011 which was only Rp 27 million.
Jenis Pelatihan
Type of Training
Department
Pelatihan mengenai Switch HP
Training HP Switch
MIS (IT)
Pelatihan pengupahan terlengkap di Indonesia
Complete remuneration training in Indonesia
Corporate Planner & HRD
Seminar CRP Top Grading and Talent Mapping
CRP Top Grading and Talent Mapping Seminar
HRD
Pelatihan pengembangan aplikasi Microsoft Sharepoint 2010
Training Microsoft Sharepoint 2010 application development
MIS & Purchasing
UKL & UPL
UKL & UPL
Quality Assurance
Training Keahlian Kepabeanan
Customs Expertise Training
Shipping
Sertifikasi hubungan Industrial dan Ketenagakerjaan
Certification of Industrial and Labor relations
HRD
Six Sigma Green belt
Six Sigma Green belt
Production
Pelatihan perawatan forklift
Training for forklift maintenance
Shipping
Biaya pendaftaran S2 Hukum
Registration for Degree Master in Law
Legal
Pelatihan SMK3
EOHS Training
Quality Assurance
56 annual report 2012 laporan tahunan
pelatihan internal
in house training Internal training programs were conducted continuously in order to increase the knowledge and skills of employees, devoted to employee from group 1-8. Some in-house training conducted internally in 2012 include:
KETERANGAN REMARKS
JAbatan /Job title
COMpetency check item
Program pelatihan internal dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan karyawan dilaksanakan secara berkesinambungan, ditujukan untuk karyawan golongan 1- 8. Beberapa pelatihan In House Training yang dilaksanakan secara internal tahun 2012 diantaranya adalah:
1
1
Company Policy
A
•
2
Company Objectives & Targets
A
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
BASIC
No
JENIS PELATIHAN
Training Items
2
3
4
5
6
7
8
•
•
•
•
•
•
•
BASIC BASIC
3
Company Regulations and Procedures
A
•
4
Part Identification
A
•
•
•
•
•
•
•
•
BASIC
5
Mounting Specification
A
•
•
•
•
•
•
•
•
OJT
6
Manual Insert (Component)
O
•
•
•
•
•
•
•
OJT
7
Training soldering specification and method
O
•
•
•
•
•
•
OJT
8
Introduction of feeder size and usage
O
•
•
•
•
•
•
•
OJT
9
Training type of direct specification
O
•
•
•
•
•
•
•
OJT
10
Understand first production piece
O
•
•
•
•
•
•
OJT
11
Production Control Flowchart
A
•
•
•
•
•
•
BASIC
12
AMMS-MMS OS
O
•
•
•
•
•
•
OJT
13
Packing Standard
O
•
•
•
•
•
•
•
OJT
•
•
•
•
•
•
•
OJT
•
•
•
•
•
•
•
BASIC
•
•
•
•
•
•
•
BASIC
•
•
•
•
•
•
OJT
•
•
•
•
•
BASIC
•
•
•
BASIC
•
•
BASIC
•
BASIC
•
BASIC
•
•
14
ESD Standard
O
•
15
Production machine / equipment OS
O
•
16
Documentation (Part list, Drawing, Modification, Memorandum )
O
17
Inventory Control
O
18
Understand each customer standard and requirement
A
19
Advanced SMT Knowledge
T
20
Presentation skill, communication skill, management skill
A
21
New Customer / Product coordination
A
22
RoHS Orientation
A
JABATAN / Job title
Records :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
a = appraisal o = observation t = paper test / certificate
Operator Supporter Leader Forelady / man Supervisor Superintendent Assistant Manager Manager
•
•
•
•
•
•
•
•
OJT = On JOB TRAINING
annual report 2012 laporan tahunan
57
PEMBAHASAN dan analisis manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Enhancing Value Creation Through a Solid Performance
239
USD
Juta / Million
Pendapatan ditahun 2012 Revenues in 2012
Meningkatkan Penciptaan Nilai Melalui Kinerja Yang Sehat
Sat Nusa berhasil membukukan kinerja keuangan yang memuaskan, dengan pertumbuhan penjualan dan profitabilitas dan diikuti dengan peningkatan nilai bagi pemegang saham Sat Nusa posted favorable financial results, with strong top line and profitability growth, thus yielding value creation to shareholders
58 annual report 2012 laporan tahunan
980
USD
ribu / thousand
Laba Bersih ditahun 2012 net income in 2012
FOR THE YEARS ENDED
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DECEMBER 2012 31 DECEMBER 2011
Tinjauan Keuangan Financial Overview
Tinjauan Operasional Operational Overview
Aspek Pemasaran Marketing Aspects
Prospek Usaha Business Prospect
annual report 2012 laporan tahunan
59
Tinjauan Keuangan tahun 2012 2012 Financial Review
Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasi Sat Nusa untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan (JM). Sepanjang tahun 2012, Sat Nusa berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 239 juta atau meningkat sebesar 2,04% dibandingkan dengan tahun 2011. Hal tersebut tidak terlepas dari pemulihan yang terjadi paska bencana alam yang menimpa negara Jepang dan Thailand sehingga mempengaruhi rantai pasokan khususnya pada industri elektronik ditahun 2011.
The following discussion and analysis refers to Sat Nusa’s Consolidated Financial Statements for the years ending 31 December 2012 and 2011, which are presented in this Annual Report. The Annual Financial Statements have been audited by the Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partner (JM). During 2012, Sat Nusa succeeded in booking revenues of USD 239 million, increased by 2.04% from 2011. It is closely linked to the recovery that occurred post-natural disaster that hit Japan and Thailand thus affecting the supply chain especially in the electronics industry in 2011.
2012
Revenues 239,373,814 PENDAPATAN USAHA
USD
98.96
%
239,373,814 USD
234,583,722 USD
USD
24 3,751,631
INDUSTRY : USD 236,876,417
Revenues
PENDAPATAN USAHA 2010
2011
2012
60 annual report 2012 laporan tahunan
1.04
%
CONSIGNMENT : USD 2,497,397
Selama tahun 2012, Sat Nusa berhasil membukukan Pendapatan sebesar USD 239 juta yang berasal dari dua segmen usaha, yaitu Industri dan Jasa perakitan. Kontribusi masing-masing segmen tersebut terhadap Pendapatan di tahun 2012 adalah sebagai berikut : Industri 98,96% dan Jasa perakitan 1,04%. In 2012, Sat Nusa booked a revenues of USD 239 million derived from our two business segments: Industry and Consignment. The contribution of each segment to our revenues in 2012 was as follows: Industry 98.96% and consignment 1.04%.
Pendapatan Perseroan dapat dikategorikan kedalam beberapa beberapa kelompok sesuai dengan aplikasi produk sebagai berikut :
Company’s revenue can be categorized into several groups according to product application as follows:
consumer electronics konsumen electronik
53.23%
adalah peralatan elektronik yang ditujukan untuk penggunaan sehari-hari, paling sering dalam hiburan, komunikasi dan produktivitas kantor. are electronic equipment intended for everyday use, most often in entertainment, communications and office productivity.
automotive peripheral perangkat otomotif
adalah perangkat elektronik yang digunakan dalam industri mobil, seperti car audio unit, motor controller dan lain-lain.
33.90%
are the electronic devices used in automobiles industry such as car audio unit, motor controller and etc.
networking peripheral perangkat networking
11.96%
adalah perangkat keras yang digunakan dalam jaringan dan juga dikenal sebagai peralatan jaringan, alat jaringan komputer. are hardware used in networking and may also be known as network equipment, computer networking devices.
other peripheral
perangkat lainnya
adalah perangkat keras lainnya seperti produk telekomunikasi dan alat meteran listrik.
0.91%
are other hardware devices such as telecommunication products and electric measurement products.
annual report 2012 laporan tahunan
61
COST OF
REVENUE BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban pokok penjualan Perusahaan di tahun 2012 sebesar USD 231 juta yang terdiri dari 3 komponen terbesar yakni pemakaian bahan baku sebesar USD 201 juta, upah langsung sebesar USD 8,7 juta dan total beban depresiasi sebesar USD 5,9 juta. Beban pokok tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,09% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana kenaikan tersebut sesuai dengan kenaikan pada Pendapatan tahun 2012.
62 annual report 2012 laporan tahunan
The cost of revenue in 2012 amounted to USD 231 million which consist of 3 major components namely consumption of raw material amounted to USD 201 million, direct labor cost amounted to USD 8.7 million and total depreciation expense amounted to USD 5.9 million. Cost of revenue increased by 1.09% compared to previous year in which the increase is line with revenues increment in 2012.
revenue growth
pertumbuhan pendapatan
cost of revenue growth
pertumbuhan beban pokok penjualan
average direct manpower
rata-rata tenaga kerja langsung 2012 : 3,255 2011 : 3,574
8.92%
Pada tahun 2012, pendapatan Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 2,04% namun beban pokok penjualan hanya mengalami kenaikan sebesar 1,09%. Hal ini tidak terlepas dari upaya Perseroan dalam mengurangi total tenaga kerja dan meningkatkan lini produksi dengan menerapkan penggabungan proses, inovasi, keseimbangan lintasan untuk mengurangi kemacetan dan menggunakan robot kit otomatis. Langkah ini berfungsi sebagai tindakan perbaikan Perseroan untuk meminimalkan ketergantungan tenaga kerja manusia di tengah tekanan peningkatan upah minimum dari tahun ke tahun.
In 2012, revenues grew by 2.04% but the cost of revenues only increased by 1.09%. This was attributable to Sat Nusa’s efforts in reducing its total workforce and improved the production lines by implementing combine process, innovation, line balancing to reduce bottleneck and implementing semi to automated robot kits. These moves served as our counter-measure to minimize the human labor force dependency amid the increasing pressure of rising labor cost from year to year.
Intensifikasi pada efisiensi konsumsi listrik dengan penggunaan lampu hemat energi pada departemen produksi dan kantor utama yang memancarkan kualitas cahaya yang sama dengan biaya yang lebih rendah. Memperkuat komunikasi antara departemen fasilitas dan departemen produksi dalam mengelola konsumsi listrik di masing-masing departemen dengan bijaksana. Misalnya, mematikan kompresor atau airconditioner saat tidak digunakan. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah pemborosan energi yang disebabkan oleh ketidaktahuan manusia dan kurangnya komunikasi.
Intensification on efficiency of electrical consumption by embarking on the use of energy saving light across major production departments and main office which emit the same quality of light with lower cost. Strengthen the communication between facility department and production departments in managing the electricity consumption in each department wisely. For example, turning off the compressor or airconditioners when not in use. The main goal is to prevent any energy waste caused by human ignorance and lack of communication.
annual report 2012 laporan tahunan
63
laba kotor
gross profit Seiring dengan terjadinya peningkatan penjualan di tahun 2012 sebesar USD 4,7 juta atau 2,04% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Laba kotor Sat Nusa mengalami peningkatan yang signifikan sebesar USD 2,29 juta atau sekitar 39,23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Marjin kotor Perseroan naik menjadi 3,39% ditahun 2012 dari 2,48% ditahun 2011. Beberapa faktor utama peningkatan marjin laba kotor dikarenakan adanya peningkatan efisiensi produksi yang tidak terlepas dari peran peremajaan lini produksi mesin SMT yang dilakukan pada quarter terakhir tahun 2011 serta kontribusi dari peningkatan order untuk produk baru yang bermarjin tinggi.
Along with the increase in revenue in 2012 amounted to USD 4.7 million or 2.04% compared to the previous year, Sat Nusa’s gross profit experienced a significant increase of USD 2.29 million or approximately 39.23% compared with the previous year. The Company’s gross margin rose to 3.39% in 2012 from 2.48% in 2011. Few main factors in contributing to the increase in gross margins were higher production efficiency associated with the rejuvenation of SMT production line machine carried out in last quarter of 2011 as well as the contribution of an increase in orders from new products with high-margin.
2.04%
2012
REVENUE
2011
direct labor expense
biaya upah langsung
USD 7,876,339
direct labor expense
pendapatan
biaya upah langsung
18.8% minimum wages
projected expenses proyeksi biaya
USD 9,548,158
actual expenses biaya aktual efficiency efisiensi
USD 8,728,378 USD 819,780
upah minimum
Pada tahun 2011, total biaya upah langsung sebesar USD 7.876.339 dan terjadi kenaikan upah minimum sebesar 18,8% diawal tahun 2012 serta kenaikan penjualan sebesar 2,04% selama tahun 2012, dengan demikian proyeksi biaya upah langsung pada tahun 2012 seharusnya USD 9.548.158, namun berkat usaha dan kebijakan yang dilakukan, Perseroan berhasil menekan kenaikan upah biaya langsung aktual pada tahun 2012 menjadi USD 8.728.378 sehingga terjadi efisiensi sebesar USD 819.780.
In 2011, total direct labor expense amounted to USD 7,876,339 and there was an increase of minimum wage by 18.8% in the beginning year of 2012 and sales increased by 2.04% during 2012, thus the projected direct labor expense in 2012 should be USD 9,548,158, but thanks to the efforts and policies carried out, the Company managed to push the actual increment of direct labor expenses in 2012 to USD 8,728,378 resulting in an efficiency of USD 819,780.
Dibawah ini adalah klasifikasi laba kotor berdasarkan kategori
The following is the classification of gross profit by category Industri | Industry
2012 Penjualan
236,876,417
Beban Pokok
(229,557,812)
Laba Kotor
7,318,605
Jasa Perakitan | Consignment
2011 231,946,353 (226,960,686) 3.09%
4,985,667
2011
2,497,397
2,637,369
(1,704,631) 2.15%
Marjin laba kotor untuk kategori industri naik dari 2,15% ditahun 2011 menjadi 3,09% ditahun 2012. Sedangkan margin laba kotor untuk kategori Jasa Perakitan mengalami sedikit penurunan dari 31,86% ditahun 2011 menjadi 31,74% ditahun 2012.
64 annual report 2012 laporan tahunan
2012
792,766
Revenue
(1,797,036) 31.74%
840,333
Cosf of Revenue 31.86%
Gross Profit
Gross margin profit for the industry category rose from 2.15% in 2011 to 3.09% in 2012. While the gross profit margin for consignment category decreased slightly from 31.86% in 2011 to 31.74% in 2012.
BEBAN USAHA DAn laba (Rugi) usaha
Operating Expenses and Income (LOSS) from Operation Beban Usaha Sat Nusa mengalami penurunan sebesar 0,36% menjadi USD 7.367.493 pada tahun 2012, didorong oleh penurunan pada Beban Penjualan sebesar 9,72% menjadi USD 558.402 sedangkan terjadi peningkatan pada Beban umum dan administrasi sebesar USD 33.420 atau 0,49% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sat Nusa’s Operating Expenses decreased by 0.36% to USD 7,367,493 in 2012, driven by a decrease in selling expenses of 9.72% to USD 558,402, while there was an increase in general and administrative expenses of USD 33,420 or 0.49% compared to previous year.
Penurunan dalam kelompok Beban Penjualan terutama disebabkan oleh penurunan pada jasa pemasaran sebesar 13,02% atau menjadi USD 330.307 dan merupakan 59,15% dari total Beban Penjualan serta terjadi penurunan pada pengangkutan sebesar USD 10.281 atau 10,65% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
The decline in selling expense category was primarily due to a decrease in marketing expenses by 13.02% to USD 330,307 which represents 59.15% of the total selling expenses and there was a decline in freight expenses by USD 10,281 or 10.65% compared to previous year.
Selain daripada itu, peningkatan pada beban umum dan administrasi dikarenakan oleh peningkatan cadangan imbalan kerja sebesar USD 85.145 atau sekitar 17,86% berdasarkan hasil perhitungan aktuaria independen atas estimasi liabilitas imbalan kerja untuk semua karyawan tetap. Pergerakan nilai cadangan imbalan kerja tergantung pada asumsi yang digunakan (discounted factor) serta realisasi gaji yang berbeda dengan asumsi. Diikuti dengan kenaikan pada jasa profesional sebesar USD 33.480 atau 35,21% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Other than that, the increase in general and administrative expenses due to the increase in provision for employee benefits by USD 85,145 or approximately 17.86% based on the results of an independent actuarial calculation for the estimated liability for employee benefits for all permanent employees. The value of provision for employees benefit highly rely on the use of assumption (discounted factor) and the realization of actual salary which differs from the assumption. Followed by an increase in professional fees of USD 33,480 or 35.21% compared to previous year.
Beban Usaha
Operating Expenses Keterangan
2012
2011
description
558,402
8%
618,517
8%
-9.72%
Selling Expense
Umum dan Administrasi
6,809,091
92%
6,775,671
92%
0.49%
General and Administrative
Total
7,367,493
100%
7,394,188
100%
-0.36%
Total
Beban Penjualan
Laba (RUGI) Usaha
INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
Di tahun 2012, Sat Nusa berhasil membukukan laba usaha sebesar USD 743.878 dari kerugian ditahun 2011 sebesar USD 1.568.188. Hal itu menyebabkan marjin laba usaha Sat Nusa naik menjadi 0,31% di tahun 2012 dibandingkan dengan -0,67% di tahun 2011.
In 2012, Sat Nusa managed to booked profit from operations of USD 743,878 from loss in 2011 which amounted to USD 1,568,188 . This caused Sat Nusa’s income from operations margin become 0.31% in 2012 compared to -0.67% in 2011.
annual report 2012 laporan tahunan
65
Pendapatan (Beban) lain lain
Other Income (Expenses) Pendapatan lain-lain meningkat dari USD 492.629 di tahun 2011 menjadi USD 846.086 di tahun 2012. Peningkatan pada pendapatan lain-lain terutama disebabkan oleh adanya laba selisih kurs bersih ditahun 2012 sebesar USD 277.430 dari rugi selisih kurs bersih sebesar USD 141,606 ditahun 2011.
Other income increased from USD 492,629 in 2011 to USD 846,086 in 2012. The increase in other income primarily due to net foreign exchange gains in 2012 of USD 277,430 from a net foreign exchange loss of USD 141.606 in 2011.
Selain daripada itu, adanya penerimaan dari jasa giro dan bunga deposito sebesar USD 34.478 ditahun 2012 atau meningkat sebesar USD 29.170 dari USD 5.308 ditahun sebelumnya.
Other than that, there was a receipt of interest on current accounts and deposits amounting to USD 34,478 in 2012, an increase of USD 29,170 from USD 5,308 a year earlier.
LABA (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan
income (Loss) before Income Tax Perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar USD 1.589.964 ditahun 2012 dari rugi sebelum pajak ditahun 2011 sebesar USD 1.075.559. Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan pada laba kotor ditahun 2012 serta penurunan beban usaha sebesar USD 26.695.
Sat Nusa recorded a profit before income tax of USD 1,589,964 in 2012 from a loss before tax of USD 1,075,559 in 2011. This is due to the increase in gross profit in 2012 as well as a decrease in operating expenses by USD 26,695.
Laba (Rugi) Bersih dan Profitabilitas
Net income (LOSS) and Profitability Sat Nusa berhasil mengakhiri tahun 2012 dengan Laba Bersih sebesar USD 980.806 dimana terjadi perbaikan sebesar 194,21% dibandingkan dengan Rugi Bersih tahun 2011 sebesar USD 1.041.047. Selain itu, Imbal Hasil atas Aset meningkat menjadi 1,06% di tahun 2012 dari -1,22% di tahun 2011. Margin Laba (Rugi) Bersih tahun 2012 membaik menjadi 0,41% dari -0,44% di tahun 2011 dan Imbal Hasil atas Ekuitas di tahun 2012 naik menjadi 1,83% dari -1,98% di tahun 2011.
Rasio (%)
Sat Nusa managed to end the year 2012 with a net profit of USD 980,806 where there was an improvement of 194.21% as compared to a Net Loss of USD 1,041,047 in 2011. In addition, Return on Assets increased to 1.06% in 2012 from -1.22% in 2011. Net Income (Loss) Margin in 2012 improved to 0.41% from -0.44% in 2011 and Return on Equity in the year 2012 increased to 1.83% from -1.98% in 2011.
2012
2011
Ratios (%)
Marjin Laba (Rugi) Bersih
0.41%
-0.44%
Net Income (Loss) Margin
Imbal Hasil atas Aset
1.06%
-1.22%
Return on Assets
Imbal Hasil atas Ekuitas
1.83%
-1.98%
Return on Equity
66 annual report 2012 laporan tahunan
POSISI KEUANGAN SAT NUSA
SAT NUSA FINANCIAL POSITION Diskusi dan analisis finansial berikut harus dibaca bersamaan dengan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan dilampirkan dalam Laporan Tahunan 2012 ini.
The following financial discussion and analysis should be read in conjunction with the Company’s consolidated financial statements for the year ended on December 31st, 2012 and December 31st, 2011, which have been prepared in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia and included in this 2012 Annual Report.
aset assets Di tahun 2012, Total Aset Sat Nusa sebesar USD 92.235.615 yang terdiri dari 54% Aset Lancar dan 46% Aset Tidak Lancar. Nilai Total Aset ini meningkat USD 6.900.700 atau 8,09% dari USD 85.334.915 pada tahun 2011. Kenaikan pada aset tersebut terutama didorong oleh peningkatan pada kas dan setara kas sebesar USD 7.341.009 menjadi USD 8.072.410 di tahun 2012 dari USD 731.401 ditahun 2011. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan pada arus kas untuk perolehan aset tetap.
In 2012, Sat Nusa’s total assets amounted to USD 92,235,615 consisting of 54% Current Assets and 46% Non-Current Assets. Total value of these assets increased by USD 6,900,700 or 8.09% from USD 85,334,915 in 2011. The increase in assets was mainly driven by an increase of USD 7,341,009 in cash and cash equivalents to USD 8,072,410 in 2012 from USD 731,401 in 2011. It is caused by a decrease in cash used for acquisition of fixed assets.
annual report 2012 laporan tahunan
67
Aset LANCAR CURRENT Assets Aset Lancar Sat Nusa meningkat USD 11.472.847 atau 30,21% dari tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada Kas dan Setara Kas sebesar 1.003,69% dan Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga sebesar 28,77%.
Sat Nusa Current Assets increased by USD 11,472,847 or 30.21% from 2011. This was mainly due to the increase in Cash and Cash Equivalents by 1,003.69% and Accounts Receivable to third parties by 28.77%.
Komposisi aset lancar
Composition of current assets 2012
ASET LANCAR
(USD)
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
CURRENT ASSETS
Kontribusi Contribution
(USD)
8,072,410
16.32%
731,401
1.93%
1,003.69%
Cash and Cash Equivalents
28,676,116
57.99%
22,269,919
58.63%
28.77%
Trade Receivables to Third Parties
49,707
0.10%
17,125
0.05%
190.26%
Other Receivables
Piutang Lain-lain Persediaan
2011
Kontribusi Contribution
12,442,418
25.16%
14,769,474
38.89%
-15.76%
Inventories
Pajak Dibayar di Muka
-
0.00%
13,685
0.04%
-100.00%
Prepaid Taxes
Biaya Dibayar di Muka
212,855
0.43%
179,055
0.47%
18.88%
Prepayments
49,453,506
100.00%
37,980,659
100.00%
30.21%
Total Current Assets
Jumlah Aset Lancar
Kas dan setara kas
cash and cash equivalent
Pos ini terdiri dari Kas dan Bank sebesar USD 8.072.410. Komposisi Kas dan Setara Kas ini adalah
This item consists of cash and bank accounts amounting to USD 8,072,410. The cash and cash equivalent consists of
Komposisi Mata Uang Dalam Kas dan Setara Kas
Currencies Composition of Cash and Cash Equivalents
Dollar (USD)
97.32%
USD 7,855,956
Dollar(SGD)
1.12%
USD 90,553
RINGGIT (MYR)
Rupiah(IDR)
0.01%
1.55%
USD 516
USD 125,385
KOMPOSISI KAS DAN SETARA KAS
COMPOSITION OF CASH AND CASH EQUIVALENTS KETERANGAN
FY 2012
%
(USD)
FY 2011
%
DESCRIPTION
(USD)
Kas Rupiah
Cash on Hand 11,038
0.14%
9,057
1.24%
21.87%
Rupiah
SGD
6,150
0.08%
1,922
0.26%
219.98%
SGD
MYR
516
0.01%
493
0.07%
4.67%
MYR
17,704
0.22%
11,472
1.57%
54.32%
Total Cash on Hand
Total Kas Bank
Bank
USD
3,205,956
39.71%
463,466
63.37%
591.73%
USD
SGD
84,403
1.05%
150,460
20.57%
-43.90%
SGD
IDR
114,347
1.42%
105,774
14.46%
8.11%
IDR
JPY
-
0.00%
229
0.03%
-100.00%
JPY
3,404,706
42.18%
719,929
98.43%
372.92%
Total Bank
Total Bank Deposito Berjangka
Time Deposit
USD
4,650,000
57.60%
-
0.00%
USD
Total Deposito Berjangka
4,650,000
57.60%
-
0.00%
Total Time Deposito
Total Kas dan Setara Kas
8,072,410
100.00%
731,401
100.00%
68 annual report 2012 laporan tahunan
1,003.69%
Total Cash and Cash Equivalent
PIUTANG USAHA | TRADE RECEIVABLES Piutang Usaha - Bersih mengalami kenaikan 28,77% dari tahun 2011 atau sebesar USD 6.406.197 menjadi USD 28.676.116 di tahun 2012 sejalan dengan kenaikan pada Pendapatan Usaha Perseroan. Tiga (3) pelanggan Perseroan dengan Piutang usaha terbesar adalah Kenwood 53,03%, Panasonic AVC Network 12,22% dan Japan Servo Motor 11,22%. Perputaran piutang usaha terhadap penjualan sebesar 8,35x ditahun 2012 dari 10,53x ditahun 2011. Berdasarkan pengalaman dan penelaahan, manajemen berkeyakinan, Perusahaan tidak mengalami kesulitan atas kolektibitas piutang usaha, sehingga tidak dilakukan penyisihan piutang tak tertagih.
There was an Increase of 28.77% or USD 6,406,197 in Net Trade Receivable to USD 28,676,116 in year 2012 compared to previous year and this was in line with the increase in Sat Nusa’s revenues. Top three (3) customers with highest trade receivables were as follow Kenwood 53.03%, Panasonic AVC Network 12.22% dan Japan Servo Motor 11.22%. Trade receivable turnover amounted to 8.35x in the year 2012 from 10.53x in 2011. Based on the review of the status of each individual receivable account at year-end, the management believes that all such receivables are collectible. Accordingly, no allowance for doubtful accounts was provided.
persediaan | inventories Dibandingkan dengan tahun 2011, Penurunan persediaan 15,76% atau USD 2.327.056 menjadi USD 12.442.418 di tahun 2012 merupakan salah satu kebijakan manajemen dalam memperkuat likuiditas Perseroan.
Compared to 2011, There was a decrease of 15.76% or USD 2,327,056 in inventories to USD 12.442.418 in 2012. This was one of the management policies to strengthen its liquidity.
Aset tidak lancar | non current assets Aset tidak lancar menurun sebesar 9,66% menjadi USD 42.782.109 ditahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pada Aset Tetap – Bersih 9,10% atau sebesar USD 4.258.745 ditahun 2012.
Non-current assets decreased by 9.66% to USD 42,782,109 in 2012. This was mainly due to a decrease in Net Fixed Assets by 9.10% or USD 4,258,745 in 2012.
KOMPOSISI ASET TIDAK LANCAR
COMPOSITION OF NON CURRENT ASSETS ASET TIDAK LANCAR
FY 2012 (USD)
Aset Pajak Tangguhan
-
0.00%
379,473
0.80%
-100.00%
Deferred Tax Assets
42,519,643
99.39%
46,778,388
98.78%
-9.10%
Fixed Assets - Net
Aset Tetap - Bersih
FY 2011 (USD)
NON-CURRENT ASSETS
Aset Lain-lain : Jaminan Biaya Ditangguhkan Bersih Jumlah Aset Tidak Lancar
Other Assets : 55,842
0.13%
58,254
0.12%
-4.14%
Guarantees
206,624
0.48%
138,141
0.29%
49.57%
Deferred Charges-Net
42,782,109
100.00%
47,354,256
100.00%
-9.66%
Total Non Current Assets
Aset Tetap Bersih mengalami penurunan sebesar 9,10% menjadi USD 42.519.643 di tahun 2012 dikarenakan oleh biaya penyusutan aset tetap sebesar USD 6.397.322 ditahun 2012. Disamping itu, Aset Pajak Tangguhan ditahun 2011 mengalami perubahan menjadi Kewajiban Pajak Tangguhan ditahun 2012 dikarenakan oleh adanya pemanfaatan akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya untuk mengkompensasi biaya pajak yang timbul dari laba fiskal ditahun 2012.
Net Fixed assets decreased by 9.10% to USD 42,519,643 in 2012 due to fixed assets depreciation expense of USD 6,397,322 in 2012. In addition, deferred tax assets in 2011 had turn into Deferred Tax Liabilities in 2012 due to the use of accumulated fiscal loss carried forward from previous years to offset income tax from fiscal income in 2012.
annual report 2012 laporan tahunan
69
LIABILITAS | liabilities Sat Nusa membukukan Total Liabilitas di akhir tahun 2012 sebesar USD 38.558.878 yang terdiri dari 93,58% Liabilitas jangka pendek dan 6,42% Liabilitas Tidak Lancar. Nilai Total Liabilitas ini meningkat USD 5.919.894 atau 18,14% dari USD 32.638.984 pada akhir tahun 2011. Kenaikan pada Liabilitas tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pada Liabilitas Jangka Pendek sebesar USD 5.565.638 atau 18,24 % dari akhir tahun 2011 sebesar USD 30.515.990.
Sat Nusa booked Total Liabilities at the end of 2012 amounting to USD 38,558,878, consisting of 93.58% and 6.42% of Current Liabilities and Non-current liabilities respectively. These Total Liabilities value increased by USD 5,919,894 or 18.14% from USD 32,638,984 by the end of 2011. Increase in Liabilities was largely attributable to an increase in Current Liabilities of USD 5,565,638 or 18.24% from the 2011 year-end position of USD 30,515,990.
LIABILITAS jangka pendek | current liabilities Di akhir tahun 2012, Liabilitas Jangka Pendek naik 18,24% menjadi USD 36.081.628. Komposisi dari Liabilitas Jangka Pendek ini adalah Hutang Usaha 93,86%, Hutang Lain-lain 3,73%, Beban yang Masih Harus Dibayar 2,00% dan Hutang Pajak 0,41%. Kenaikan jumlah Liabilitas Jangka Pendek sebesar USD 5.565.638 terutama disebabkan oleh meningkatnya hutang usaha kepada pihak ketiga sebesar USD 6.428.195 atau sebesar 23,43% ditahun 2012.
At the end of 2012, Current Liabilities increased by 18.24% to USD 36,081,628. The composition of this Current Liabilities were Trade Payables 93.86%, Other Payables 3.73%, Accrued Expenses 2.00% and Taxes Payable 0.41%. The increase in Current Liabilities amounting to USD 5,565,638 primarily due to an increase in trade payables to third parties by USD 6,428,195 or by 23.43% in the year 2012.
KOMPOSISI liabilitas LANCAR COMPOSITION OF CURRENT liabilities LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga
FY 2012 (USD) 33,864,958
FY 2011 (USD) 93.86%
27,436,763
CURRENT LIABILITIES 89.91%
23.43%
Trade Payables to Third Parties
1,346,913
3.73%
2,626,687
8.61%
-48.72%
Other Payables
Hutang Pajak
146,916
0.41%
108,566
0.36%
35.32%
Taxes Payable
Beban Masih Harus Dibayar
722,841
2.00%
343,974
1.13%
110.14%
Accrued Expenses
36,081,628
100.00%
30,515,990
100.00%
18.24%
Total Current Liabilities
Hutang Lain-lain
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS jangka panjang | non current liabilities Komposisi Liabilitas Tidak Lancar sebesar USD 2.477.250 terdiri dari Liabilitas Pajak Tangguhan 8,10% dan Liabilitas Imbalan Kerja 91,90%. Peningkatan jumlah liabilitas jangka panjang sebesar USD 354.256 atau 16,68% terutama disebabkan oleh kenaikan pada Liabilitas Imbalan Kerja sebesar USD 365.115 atau 19,1% dibandingkan dengan tahun 2011. Kenaikan pada Liabilitas Imbalan Kerja dikarenakan oleh adanya peningkatan cadangan tahun berjalan akibat penurunan tingkat diskonto Aktuaria dari 7,1% tahun 2011 menjadi 6,2% ditahun 2012 serta kenaikan pada upah riil tahun 2012 yang berbeda dengan asumsi aktuaria.
70 annual report 2012 laporan tahunan
Composition of Non-current liabilities amounting to USD 2,477,250 comprised of Deferred Tax Liability 8.10% and Estimated Liabilities for Employee Benefits 91.90%. The increase in Non Current Liabilities of USD 354,256 or 16.68% was principally attributable to increases in Employee Benefit Liabilities of USD 365,115 or 19.1% compared to 2011. The increase in Employee Benefit Liabilities was caused by an increase in the current year provision for employment benefit driven by a decrease in discount rates from 7.1% in 2011 to 6.2% in the year 2012 and realization of wages increment in 2012 which differs from actuarials assumptions.
KOMPOSISI liabilitas tidak LANCAR COMPOSITION OF non CURRENT liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG
FY 2012 (USD)
LONG TERM LIABILITIES
FY 2011 (USD) 169,981
8.01%
-100.00%
Other Payables
200,723
8.10%
41,601
1.96%
382.50%
Deferred Tax Liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja
2,276,527
91.90%
1,911,412
90.03%
19.10%
Estimated Liabilities for Employee Benefits
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2,477,250
100.00%
2,122,994
100.00%
16.68%
Total Non Current Liabilities
Hutang Lain-lain
-
Liabilitas Pajak Tangguhan
ekuitas | equity Ekuitas meningkat USD 980.806 atau 1,86% dari USD 52.695.931 pada tahun 2011 menjadi USD 53.676.737 pada tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya saldo laba sebagai dampak dari laba bersih yang dibukukan pada tahun berjalan.
Equity increased by USD 980,806 or 1.86% from USD 52,695,931 in 2011 to USD 53,676,737 in 2012. The increase was largely due to an increase in retained earnings due to the net income booked in current year.
kemampuan membayar hutang | SOLVENCY Kemampuan membayar hutang diukur dengan menggunakan ratio liabilitas terhadap ekuitas yaitu perbandingan total liabilitas terhadap total ekuitas. Ratio liabilitas terhadap ekuitas Perseroan mengalami perubahan dari 62% tahun 2011 menjadi 72% tahun 2012. Ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajibannya masih sangat baik. Dengan posisi leverage yang baik akan meningkatkan kemampuan Perseroan dalam mendapatkan dana eksternal bagi ekspansi di masa datang. Disamping itu, Rasio Liabilitas terhadap Total Aset mengalami kenaikan dari 38% ditahun 2011 menjadi 42% ditahun 2012.
RASIO SOLVABILITAS
Solvability was measured by debt to equity ratio that is the comparison between total liabilities over total equity. Company’s debt to equity ratio has changed from 62% in 2011 to 72% in 2012. This showed that the Company’s ability in fulfilling its total liabilities is in excellent condition. With high leverage position it will increase the Company’s ability of seeking external funding for future expansion. In addition, Total Liabilities to Total Assets ratio has increased from 38% in 2011 to 42% in the year 2012.
FY 2012
FY 2011
SOLVABILITY RATIO
Rasio Liabilitas terhadap Total Aset
42%
38%
Debt to assets ratio
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
72%
62%
Debt to equity ratio
(%)
(%)
CATATAN Per 31 Desember 2012, Perseroan tidak memiliki pinjaman bank yang belum dilunasi.
NOTE
As of 31 December 2012, the Company has no outstanding bank loan.
kolektibilitas piutang | collectibility Pada akhir tahun 2012, kemampuan perusahaan dalam menagih piutang (collection period) mengalami penurunan dari 34 hari pada tahun 2011 menjadi 43 hari pada tahun 2012. Bila dikaji dari 3 (tiga) tahun terakhir, tingkat kolektibilitas piutang terbaik terjadi pada tahun 2011, dan terburuk terjadi pada tahun 2012.
At the end of 2012, the Company’s collection period had deteriorated from 34 days in 2011 to 43 days in 2012. When analyzed from the last 3 (three) years, the performance level of the best receivable collectability occurred in 2011, and the worst occurred in 2012.
Tabel perbandingan Kolektibilitas Piutang 2010 - 2012 Table Comparison of Account Receivable Collection 2010 - 2012
Jumlah hari piutang tertahan
FY 2010
FY 2011
FY 2012
42
34
43
Trade Receivable Turnover days
annual report 2012 laporan tahunan
71
arus kas | cash flows Posisi kas Perseroan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 1.003,69% atau USD 7.341.009. Kenaikan tersebut terutama dikarenakan oleh adanya pembayaran atas perolehan aset tetap di tahun 2011.
In 2012 the Company’s cash position increased by 1,003.69% or USD 7,341,009. The increase was primarily due to the payment for the purchase of fixed assets in the year 2011.
FY 2012
FY 2011
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
9,577,823
6,078,685
58%
Cash flows from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas investasi
(2,195,333)
(7,922,148)
-72%
Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(41,481)
(51,982)
-20%
Cash Flows From Financing Activities
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
731,401
2,626,846
-72%
Cash and Cash Equivalent at The Beginning of the Year
8,072,410
731,401
1,004%
Cash and Cash Equivalent at The End of the Year
(USD)
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
(USD)
arus kas dari aktivitas operasi | cash flows from operating activities
Selama tahun 2012, arus kas masuk berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar USD 232.967.617 yakni turun sebesar 3,18% atau sebesar USD 7.648.410 dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan penerimaan restitusi pajak penghasilan badan sebesar USD 13.685 mengalami penurunan sebesar USD 82.449 atau 85,76% dibandingkan dengan tahun 2011.
During the year 2012, cash inflows from operating activities were derived from Cash receipts from Customers amounted to USD 232,967,617 in which decreased by 3.18% or USD 7,648,410 compared to previous year and Receipt from Refund of Corporate Income tax amounted to USD 13,685 decreased by USD 82,449 or 85.76% compared to 2011.
Arus kas dari aktivitas operasi yang digunakan untuk melakukan pembayaran terhadap para pemasok, komisaris, direksi, karyawan dan pajak penghasilan badan sebesar USD 223.403.479. Arus kas Perseroan dari aktivitas operasi meningkat sebesar 57,56% atau USD 3.499.138 dibandingkan dengan tahun 2011.
Cash flow from operating activities were used to pay our supplier, Commissioners, Directors, Employees and Corporate Income tax amounting to USD 223,403,479. The Company’s cash flows from operating activities rose by 57.56% or USD 3,499,138 compared to year 2011.
arus kas dari aktivitas investasi | cash flows from investment activities Arus kas Perseroan yang digunakan untuk aktivitas investasi menurun 72,29% atau USD 5.726.815. Hal tersebut terutama didorong oleh penurunan yang signifikan pada perolehan Aset Tetap sebesar 74,05% atau USD 6.004.691. Disisi lain, terjadi penurunan pada penerimaan kas atas penjualan aset tetap sebesar USD 252.820 atau 87,95% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Cash flows used in investing activities decreased by 72.29% or USD 5,726,815. This was primarily driven by a significant reduction in the acquisition of fixed assets amounted to 74.05% or USD 6,004,691. On the other hand, a decline in cash receipts on sale of fixed assets by USD 252,820 or 87.95% compared to previous year.
arus kas dari aktivitas pendanaan | cash flows from financing activities Arus kas Perseroan yang digunakan untuk aktivitas pendanaan menurun sebesar 20,20% atau USD 10.501. Hal tersebut dikarenakan oleh terjadinya penurunan pada Pembayaran bunga dan provisi bank.
72
annual report 2012 laporan tahunan
Cash flows used in financing activities decreased by 20.20% or USD 10,501. This is due to the decrease in interest payments and bank provision.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA/AFILIASI
Conflict of interest and related party (affiliates) transactions Benturan kepentingan adalah keadaan ketika ada konflik antara kepentingan ekonomis Sat Nusa dan kepentingan ekonomis pribadi Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham. Selama 2012, tidak ada transaksi benturan kepentingan terjadi di Sat Nusa. Setiap transaksi telah dilakukan mengikuti peraturan, termasuk juga prinsip-prinsip GCG.
Conflict of interest is a state when there is a conflict between the economic interest of Sat Nusa and the personal economic interest of the Board of Directors, Board of Commissioners, and Shareholders. During 2012, there was no transaction with conflict of interest happening in Sat Nusa. Every transaction has been performed following the regulations, including also the GCG principles.
struktur modal | capital structure Tabel Struktur Modal Perusahaan per 31 Desember 2012 TabLE Capital Structure per December 31, 2012
2012
Struktur Modal
2011
(USD)
Liabilitas
38,558,878
- Jangka Pendek
36,081,628
- Jangka Panjang
2,477,250
Capital
(USD) 42%
Structure
32,638,984
39% 3%
38%
18%
Liabilities
30,515,990
36%
18%
Current Liabilities -
2,122,994
2%
17%
Non Current Liabilities -
Ekuitas
53,676,737
58%
52,695,931
62%
2%
Equity
Total Modal yang Diinvestasikan
92,235,615
100%
85,334,915
100%
8%
Total of Capital Invested
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal Management Policy on Capital Structure Kebijakan Perusahaan pada struktur modal adalah menjaga rasio hutang yang cocok (tidak melebihi) rasio hutang terhadap ekuitas 100%. Rasio Liabilitas/ Ekuitas yang rendah di tahun 2011 sebesar 62% dan 72% di 2012 menunjukkan solvabilitas yang kuat dan relatif stabil.
The Company’s policy on capital structure is to maintain a debt ratio that matches (does not exceed) debt to equity ratio of 100%. The Debt/Equity Ratio of 62% in 2011 and 72% in 2012 indicates strong and relatively stable solvency.
tingkat likuiditas | liquidity Pada akhir tahun 2012, Sat Nusa memiliki likuiditas yang sehat dan relatif stabil dengan ratio lancar sebesar 1,37x dengan nilai kas dan setara kas USD 8.072.410 dimana ratio lancar di tahun 2011 sebesar 1,24x. Pendanaan Perseroan pada tahun 2012 bersumber dari arus kas masuk dari aktivitas operasi sebesar USD 9.577.823.
At the end of 2012, Sat Nusa had a healthy and relatively stable liquidity with a current ratio of 1.37x with cash and cash equivalent value at USD 8,072,410 in which the current ratio in 2011 was 1.24x. The Company’s financing in 2012 came from Cash inflow from operating activities of USD 9,577,823.
Tabel Rasio Lancar 2010 - 2012 Table Current Ratio 2010 - 2012 KETERANGAN
2010
2011
2012
DESCRIPTION
Ratio Lancar (x)
1.27
1.24
1.37
Current Ratio (x)
annual report 2012 laporan tahunan
73
IKATAN MATERIAL ATAS INVESTASI BARANG MODAL MATERIAL COMMITMENTS RELATED TO CAPITAL INVESTMENT
Selama tahun 2012, tidak terdapat ikatan material atas investasi barang modal.
divestasi
Selama tahun 2012, tidak ada program dan proses yang berkaitan dengan divestasi Perseroan.
AKUISISI Selama tahun 2012, Perseroan tidak melakukan proses dan aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi.
During the year 2012, there are no material commitments on capital investments.
Divestation
During 2012, there was not any program and process related to the Company divestation.
acquisition During 2012, the Company did not perform any process or activity related to acquisition.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN MATERIAL INFORMATION OR SUBSEQUENT event TO THE ACCOUNTANT’S REPORT DATE Tidak terdapat kejadian penting atau fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
There were no significant events or material facts occurring after accountant’s report date
informasi material | material information Peraturan Bapepam No. IX.E.2 dan Anggaran Dasar Perseroan mengatur bahwa penyertaan dalam badan usaha, proyek, dan/atau kegiatan usaha tertentu, pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar aset atau segmen usaha, sewa menyewa aset, pinjam meminjam dana, menjaminkan aset, dan/atau memberikan jaminan perusahaan dengan nilai transaksi 20% (dua puluh perseratus) sampai dengan 50% (lima puluh perseratus) dari ekuitas Perusahaan tidak diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan Transaksi Material dengan nilai transaksi lebih dari 50% (lima puluh perseratus) dari ekuitas Perusahaan diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Selama tahun buku 2012, tidak ada transaksi material yang dilakukan oleh Perseroan.
Bapepam Regulation No. IX.E.2 and Articles of Association of the Company stipulates that investments in business entities, projects, and / or certain business activities, purchase, sale, transfer, exchange of assets or business segments, asset leasing, lending and borrowing of funds, assets, and / or corporate guarantees on turnover of 20% (twenty percent) to 50% (fifty percent) of the equity of the Company is not required to obtain the approval from the General Meeting of Shareholders, while the material transaction with a transaction value of more than 50% (fifty percent) of the equity of the Company is required to obtain the approval of the General Meeting of Shareholders. During fiscal year 2012, there was no such material transaction conducted.
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM REALIZATION OF USE OF FUNDS from ipo proceeds
Perseroan telah melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum tahun 2007 secara periodik kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep 27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dan pada Rapat umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
74
annual report 2012 laporan tahunan
The Company has reported the use of proceeds from realization of the Public Offering in 2007 periodically to Bapepam-LK in accordance with Rule Number XK4 with supplementary decision from the Chairman of Bapepam No.Kep 27/PM/2003 dated July 17, 2003 regarding the report of actual use of the funds from Public Offering and the Annual general Meeting of Shareholders (AGMS).
dividend policy KEBIJAKAN DIVIDEN
Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan merencanakan untuk membayarkan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang kurangnya 1 (satu) kali minimal 10% (sepuluh persen) dari laba bersih setelah pajak dalam suatu tahun buku. Besarnya pembayaran dividen yang akan di bagikan tergantung kepada tingkat keuntungan Perseraon pada tahun buku yang bersangkutan dengan tetap memperhatikan tingkat kesehatan dan rencana Perseroan di masa yang akan datang dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseraoan. Namun, mengingat posisi keuangan Perusahaan, yang masih mengalami kerugian ditahun buku 2010 dan 2011, dengan demikian ditetapkan dalam agenda RUPS yang disetujui bahwa tidak ada dividen yang dibagikan kepada pemegang saham Perusahaan. Perusahaan belum pernah membagikan dividen sejak IPO pada November 2007.
The new shareholders from initial public offering have equal rights and equal in all respects to the old shareholders of the Company including rights to dividends in accordance with the provisions of the Company’s articles of association and regulations in force. The Company plans to pay cash dividends to all shareholders of at least once at the minimum of 10% (ten percent) of net profit after tax in the year. The amount of dividend payments will be distributed depending on the level of profits of the Company in the financial year concerned with regard to the health and plans of the Company in the future and without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders to decide otherwise in accordance with the Articles of Association. However, considering the financial position of the Company, which still incurred losses both in 2010 and 2011, it has been stipulated and approved in the agenda of GMS that no dividends will be distributed to the shareholders of the Company. The Company has yet distributed dividends since IPO on November 2007.
annual report 2012 laporan tahunan
75
target/proyeksi perusahaan corporate target/projection
Pada awal tahun 2012, top manajemen menetapkan target penjualan untuk 2012 sebesar USD 226.568.133 dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian global, namun Perseroan berhasil membukukan total penjualan yang melampaui target penjualan sebesar 5,65%. Perseroan tidak menetapkan perkiraan laba bersih pada awal tahun 2012.
In early 2012, the top management set a sales target for 2012 of USD 226,568,133 taking into account the global economic conditions, however, the Company recorded total sales exceeded the sales target by 5.65%. The Company did not set any net profit forecast in the beginning 2012.
Untuk target tahun 2013, dengan kenaikan UMK sebesar 54,23% ditambah dengan ketidakpastian ekonomi global, Perseroan memproyeksikan akan terjadi penurunan pada penjualan sebesar 20%, sedangkan untuk posisi laba bersih, Perseroan belum bisa memberikan gambaran dikarenakan Perseroan masih melakukan negosiasi dengan pelanggan Perseroan untuk menaikan harga jual. Jika Perseroan tidak berhasil dalam menaikan harga jual, maka Perseroan berpotensi membukukan rugi bersih ditahun 2013. Dalam hal mengenai struktur modal, Perseroan berencana untuk mempertahankan rasio liabilitas terhadap ekuitas dibawah 100%. Perseroan merencanakan untuk membayarkan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham minimal 10% (sepuluh persen) dari laba bersih setelah pajak dalam setahun dengan terus mempertimbangkan keuangan Perseroan pada tahun 2013.
For target in 2013, with the minimum wages increased by 54.23% coupled with global economic uncertainty, the Company is projecting a drop in sales of 20%, while for the net profit, the Company has not been able to provide projection due to the Company is still negotiating with the customers to raise its selling price. If the Company is unable to increase its selling price, it may lead the Company to book a net loss in 2013. In terms of the capital structure, the Company plans to retain the liabilities-to-equity ratio below 100%. The Company plans to pay cash dividend to all shareholders at least 10% (ten percent) of the net profit after tax in the financial year taking into account the Company financial performance in 2013.
perubahan kebijakan akuntansi Yang signifikan significant changes in accounting policy
Sejak 1 Januari 2012, Perusahaan telah mengubah mata uang pelaporannya dalam Rupiah menjadi Dolar Amerika Serikat sesuai mata uang fungsionalnya sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Sebagai hasilnya, Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi dan Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yang sebelumnya disajikan dalam Rupiah, telah diukur kembali ke dalam Dolar Amerika Serikat.
Effective from January 1, 2012, the Company has changed its reporting currency from the Indonesian Rupiah to United States Dollar to be in line with its functional currency in relation to the adoption of Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. As the results, the Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets) as of December 31, 2011 and January 1, 2011 and Consolidated Statements of Comprehensive Income, Consolidated Statements of Changes in Equity and Consolidated Statements of Cash Flows for the year ended December 31, 2011, previously presented in the Indonesian Rupiah, have been remeasured in United States Dollar.
perubahan peraturan perundang undangan changes in laws and regulations
Selama tahun 2012 tidak terdapat perubahan p e r a t u ran perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan.
76
annual report 2012 laporan tahunan
During the year 2012 there were no changes in laws and regulations that have a significant effect on the Company.
Tinjauan Operasional
Operational review
Perseroan telah membuat kemajuan yang signifikan sejak didirikan. Perseroan senantiasa mengejar keunggulan operasional dan keuangan. Perseroan telah meletakkan dasar yang kuat dari waktu ke waktu yang meliputi dasar fasilitas dan struktur yang unggul, rantai pasokan dan kemampuan pengadaan yang solid, proses manufaktur yang inovatif, kemajuan secara teknik dan teknis serta keunggulan operasional dan manufaktur. Perseroan telah membuat perbedaan yang signifikan dari para pesaingnya yang membuat Perseroan menjadi mitra pilihan sehingga memungkinkan untuk menjalin kemitraan yang kokoh dengan perusahaan teknologi kelas dunia. Dengan landasan yang kuat dan solid, Perseroan bercita-cita untuk mencapai puncak keunggulan yang baru agar dapat menciptakan nilai tambah bagi para pelanggannya. Sat Nusa has made significant progress since its inception. It has relentlessly pursued operational and financial excellence. It has laid a strong foundation over time – a foundation of superior facilities and structures, strong supply chain and procurement capabilities, innovative manufacturing processes, engineering and technical advancement and operational and manufacturing excellence. These have differentiated Sat Nusa from its competitor, making Sat Nusa the partner of choice, enabling it to forge many enduring partnerships with world-class technology companies. And with its broad and solid foundation, Sat Nusa aspires to build new peaks of excellence, creating more value to its customers.
annual report 2012 laporan tahunan
77
78
annual report 2012 laporan tahunan
factory 10
Plastic Molding Division
In 2012, Sat Nusa acquired 5 unit of new Haitian plastic molding machines with total investment of Rp 2.1 billion Pada tahun 2012, Sat Nusa membeli 5 unit mesin pencetak plastik Haitian baru dengan total investasi sebesar Rp 2,1 miliar
annual report 2012 laporan tahunan
79
perakitan dan Tes PAPAN PCB (Printed Circuit Board) Perseroan menawarkan berbagai macam solusi perakitan dan pengujian papan PCB, termasuk perakitan papan sirkuit, perakitan subsistem, sirkuit dan pengujian fungsional, pengujian lingkungan dan stres dan pengujian keandalan komponen. PERAKITAN dan Test Flex Sirkuit Perseroan menyediakan berbagai solusi perakitan sirkuit flex dan pengujian kepada pelanggannya. Perseroan menggunakan strategi perkakas khusus dan prosedur otomatisasi canggih untuk meminimalkan penanganan sirkuit dan memastikan bahwa parameter pengolahan konsisten selama proses perakitan. Printed Circuit Board Assembly and Test We offer a wide range of printed circuit board assembly and test solutions, including printed circuit board assembly, assembly of subsystems, circuitry and functionality testing of printed assemblies, environmental and stress testing and component reliability testing. Flex Circuit Assembly and Test We provide our customers with a wide range of flex circuit assembly and test solutions. We utilize specialized tooling strategies and advanced automation procedures to minimize circuit handing and ensure that consistent processing parameters are maintained throughout the assembly process.
80 annual report 2012 laporan tahunan
mounting POINT rata-rata per bulan | monthly average
2012 254,767,609 point tahun year
tahun year
2011
245,778,615 point
Mounting Point mengacu pada jumlah komponen yang dipasang ke permukaan Printed Circuit Board atau dikenal dengan Papan PCB. Pada tahun 2012, total mounting point di divisi SMT sebesar rata-rata 254.767.609 point per bulan atau meningkat sebesar 3,6% dibandingkan dengan rata-rata 245.778.615 point per bulan pada tahun 2011.
Mounting point refers to number of component mounted into the surface of a Printed Circuit Board or known as PCB. In 2012, total mounting point in SMT division amounted to an average of 254,767,609 point per month or increased by 3.6% compared to an average 245,778,615 point per month in 2011.
mounting capacity
rata-rata per bulan | monthly average tahun year
tahun year
tahun year
tahun year
tahun year
260,000,000
230,000,000
330,000,000
332,000,000
330,300,000
2008
2009
2010
Pada tahun 2012, Perseroan memiliki 21 Jalur SMT, Perseroan dapat melakukan perakitan komponen dengan kecepatan mencapai 173 komponen per detik. (Asumsi : 22 hari kerja dan 24 jam kerja/hari).
2012
2011
In 2012, Sat Nusa has a total of 21 SMT lines, it enables the Company to perform high speed component mounting reaching 173 components per second. (Assumption : 22 working days and 24 working hour/ day)
Teknologi manufaktur | manufacturing technologies Perseroan menawarkan keahlian kepada pelanggan dalam berbagai macam teknologi manufaktur tradisional dan canggih. Perseroan memiliki keahlian teknis yang dapat melakukan perakitan produk PCB standar maupun kompleks yang memerlukan keterampilan teknik dan peralatan yang canggih. Perseroan juga menyediakan pelanggan kami dengan seperangkat teknologi manufaktur dan solusi yang meliputi: We offer our customers expertise in a wide variety of traditional and advanced manufacturing technologies. Our technical expertise supports standard printed circuit board assembly as well as complex products that require advanced engineering skills and equipment. We also provide our customers with a comprehensive set of manufacturing technologies and solutions which include:
•
Pin thru Hole
•
Surface Mount Technology
•
Fine Pitch
•
Ball Grid Array
•
Flip Chip
•
In-Circuit Test
•
Board Level Functional Test
•
Stress Testing
annual report 2012 laporan tahunan
81
marketing aspects
Aspek Pemasaran
82 annual report 2012 laporan tahunan
pelanggan Perseroan - our customers
Sony Energy Device Corporation (SEND) Sony Energy Technology Singapore (SETS) Sony EMCS (Malaysia) Sdn Bhd Kenwood Electronics-Technologies Malaysia, Sdn. Bhd Panasonic AVC Networks Singapore Panasonic Industrial Devices Singapore Singapore Epson Industrial Pte. Ltd TOA E&I Europe GmBH Singapore Branch Allied Telesyn International (Asia) Pte. Ltd Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd PT OSI Electronics PT Sanyo Energy (Btm) Corp PT Nidec Seimitsu Batam PT TEAC Indonesia PT Yeakin Plastics Industry APPS Connect Pte. Ltd Bit Wave Pte. Ltd BBS Access Pte. Ltd Doodle labs (SG) Pte. Ltd Ektronics Pte. Ltd Grantech Pte. Ltd Shimano (S) Pte Ltd Vizmonet (S) Pte Ltd
Dari aspek pemasaran, Perseroan secara aktif menjajaki pasar ke berbagai perusahaan berskala besar untuk mendapatkan pelanggan setia. Pelanggan Perseroan meliputi banyak perusahaan teknologi terkemuka di dunia. Perseroan telah menjalin hubungan yang lama dengan pelanggannya.
From the marketing aspect, the Company actively penetrated market to various large-scale companies in order to attract loyal customers. Our customers include many of the world’s leading technology companies. We have developed long standing relationships with our customers.
Perseroan berkonsentrasi untuk melakukan upaya diversifikasi sektor industri dan basis pelanggannya. Top Management, didukung oleh manajemen eksekutif, bekerja untuk memperluas hubungan dengan pelanggan yang ada melalui penambahan lini produk dan jasa. Tim ini juga mengidentifikasi dan mencoba untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan baru yang memenuhi profil Perseroan.
We have made concentrated efforts to diversify our industry sectors and customer base. Our Top Management, supported by executive management, work to expand existing customer relationships through the addition of product lines and services. These individuals also identify and attempt to develop relationships with new customers who meet our profile.
Perseroan akan terus berfokus pada pelanggannya dan memberikan layanan yang melampaui ekspektasi pelanggan dengan eksekusi yang cepat, kelincahan yang tinggi dan ketanggapan Perseroan. Dengan memberikan kualitas layanan bernilai tambah, Perseroan terus memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Bersama sama dalam mendapatkan keunggulan operasional, Perseroan akan dapat membangun hubungan strategis yang kuat dengan pelanggan globalnya.
We will remain highly customer-focused as we aim to exceed our customers’ expectations with our speedy execution, great agility and responsiveness. By providing quality value-added services, We continue to achieve total customer satisfaction. Together with its relentless pursuit of operational excellence, We will be able to forge strong strategic relationships with its global customers.
We bound by the singular aim of delivering the best solutions to our customers at the most competitive prices. Perseroan senantiasa mengacu pada tujuan tunggal untuk memberikan solusi terbaik kepada pelanggan Perseroan dengan harga paling kompetitif
distribusi pasar akhir
End Market Distribution
47%
UNITED STATES
27%
ASIA
26%
EUROPE
AMERIKA SERIKAT
ASIA
EROPA
Produk Perseroan dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan distribusi pasar akhir Company’s Products can be categorized into several groups by end market distribution
annual report 2012 laporan tahunan
83
PROSPEK USAHA
Business Prospect
Mengikuti ekspansi yang terjadi pada tahun 2011, bisnis kontrak elektronik manufaktur global diperkirakan akan menurun sedikit pada tahun 2012, ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan di Eropa dan Amerika Serikat mengkonstriksi pertumbuhan, menurut IHS iSuppli.
Follow a year of expansion in 2011, the global electronics contract manufacturing business is expected to decline slightly in 2012, as continuing economic uncertainty in Europe and the United States constricts growth, according to IHS iSuppli.
Total pendapatan kontrak manufaktur tahun ini diperkirakan menurun menjadi USD 357 miliar, mengalami penurunan kurang dari 1 persen dari USD 360 miliar pada tahun 2011. Kedua segmen industri electronic manufacturing services (EMS) dan original design manufacturing (ODM) tidak diproyeksikan berkinerja bagus ditahun ini. Pada tahun 2011, EMS didorong oleh pertumbuhan pendapatan 9,6 persen dibandingkan dengan tahun 2010. Namun, pasar ODM sudah mengalami guncangan pada tahun 2011, dengan penurunan 1,73 persen, menurut iSuppli IHS.
Total contract manufacturing revenue this year is expected to decline to USD 357 billion, down by slightly less than 1 percent from USD 360 billion in 2011. Both the electronic manufacturing services (EMS) and original design manufacturing (ODM) segments of the industry are not projected to perform well for this year. In 2011, EMS boasted 9.6 percent growth in revenue compared to 2010. However, the ODM market already was struggling in 2011, with a 1.73 percent decline, according to IHS iSuppli.
ELECTRONIC CONTRACT MANUFACTURING Revenue
PENJUALAN KONTRAK MANUFAKTUR ELEKTRONIK
USD 207.5
2011
Revenue in the EMS sector for 2012 will be practically flat at USD 207.5 billion, up by a negligible 0.3 percent from USD 206.8 billion in 2011. The ODM sector will be in even worse straits, shrinking 2.3 percent to USD 149.5 billion, down from USD 153.0 billion, as shown in the figure attached.
USD 149.5
USD 153.0
USD 206.8 USD 155.7
USD 187.9 2010
Pendapatan di sektor EMS untuk tahun 2012 diproyeksikan datar di USD 207,5 miliar atau naik 0,3 persen dari USD 206,8 milliar ditahun 2011. Sektor ODM akan berada pada tren penurunan yang lebih buruk, menyusut 2,3 persen menjadi USD 149,5 miliar, turun dari USD 153,0 miliar, seperti yang ditunjukkan pada gambar terlampir.
ems revenue (Penjualan) odm revenue (PENJUALAN)
2012
source : IHS iSuppli
EMS Industry Lacks Direction in 2013
industry ems tidak memiliki arahan yang jelas di tahun 2013
Meskipun kinerja yang lebih kuat dari yang diperkirakan pada tahun 2011 dan proyeksi penjualan yang datar untuk 2012, prospek untuk pasar electronic manufacturer services (EMS) tahun ini agak tidak menentu, dengan tidak ada tren yang jelas mendefinisikan industri tahun ini.
84 annual report 2012 laporan tahunan
Despite a stronger-than-expected performance in 2011 and a flat projection for 2012 revenue, the outlook for the electronics manufacturing services (EMS) market this year is somewhat uncertain, with no clear trends defining the industry this year.
memahami Pengurangan biaya original equipment manufacturer (OEM) melalui outsourcing dan nilai tambah yang ditawarkan oleh penyedia EMS Manfaat dan pengurangan biaya outsourcing dapat dicapai dengan penghematan yang besar ketika perusahaan OEM mengoutsource proses manufaktur dan fungsi lain dari rantai suplai mereka kepada kontrak manufaktur atau, penyedia electronics manufacturing services (EMS) atau original design manufacturers (ODM) yang menawarkan berbagai layanan rantai pasokan. • Para kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan pada biaya outsourcing kepada OEM karena kontrak manufaktur melayani beberapa pelanggan OEM sekaligus. Hal ini berlaku untuk sebagian besar kontrak manufaktur. Dengan melayani beberapa pelanggan OEM dan produk, kontrak manufaktur menurunkan biayanya dalam melakukan bisnis, dengan harapan dapat meningkatkan tingkat pemanfaatan seluruh kapasitas fasilitasnya. • Para kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan biaya outsourcing tambahan kepada OEM karena kontrak manufaktur menyediakan layanan pada geografi yang lebih murah. • Kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan biaya outsourcing tambahan kepada OEM karena kontrak manufaktur telah mengoptimalkan rantai pasokan logistiknya. Kontrak manufaktur yang memiliki hubungan dengan vendor lokal yang menyediakan bahan-bahan berkualitas dapat mencari vendor di wilayah tersebut dan mengurangi biaya untuk bahan masuk. • Kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan biaya outsourcing tambahan kepada OEM karena kontrak manufaktur terintegrasi secara vertikal. Integrasi vertikal mengacu pada kontrak manufaktur mendedikasikan (memiliki) fasilitas stamping logam atau injeksi cetakan plastik sendiri untuk menyediakan kebutuhan produk pelanggan OEM. Hal ini memungkinkan kontrak manufaktur untuk mengelola aliran pasokan bahan lebih baik. • Kontrak manufaktur dapat memberikan pengurangan biaya outsourcing tambahan kepada OEM karena kontrak manufaktur telah mencapai pembelian dengan skala ekonomi yang besar. Seiring dengan perkembangan bisnis kontrak manufaktur dan pertumbuhan pendapatan dan perluasan basis pelanggannya, kontrak manufaktur dapat mencapai ‘pembelian dengan skala ekonomi yang besar.’
Understanding cost reductions for original equipment manufacturer (OEM) through outsourcing and the value offered by EMS providers Outsourcing cost reductions and benefits can be achieved with greater savings when OEM companies outsource manufacturing and other functions of their supply chain to contract manufacturers or, electronics manufacturing services (EMS) providers or original design manufacturers (ODM) offering a wider array of supply chain services. • The contract manufacturer can pass on outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer serves multiple OEM customers. This is true for most contract manufacturers. By serving multiple OEM customer and product, the contract manufacturer lowers his cost of doing business while, hopefully, increasing his capacity utilization rates across his facilities. • The contract manufacturer can pass along additional outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer provides services in less expensive geographies. • Contract manufacturer can pass along additional outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer has optimized his logistics supply chain. Contract manufacturers with relations with local vendors providing quality materials are able to source from these vendors in the region and reduce costs for inbound materials • Contract manufacturer can pass along additional outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer is vertically integrated. Vertical integration refers to the contract manufacturer dedicating (owning) its own sheet metal stamping or plastics mold injection facilities to provide for OEM customer product program needs. This allows the contract to also better-manage the flow of the materials supply. • Contract manufacturer can pass along additional outsourcing cost reductions to the OEM because the contract manufacturer has achieved purchasing economies of scale. As the contract manufacturer’s business and revenue grows and his customer base expands, contract manufacturer achieve greater ‘purchasing economies of scale’. annual report 2012 laporan tahunan
85
Greater
Contribution to Environment Sat Nusa continues to develop Corporate Social Responsibility program and accompanied with improvement and enhancement of the processes and production facilities to meet the environmentally friendly operational standards
Memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap Lingkungan Sat Nusa terus mengembangkan program Corporate Social Responsibility dan disertai dengan perbaikan dan peningkatan proses dan fasilitas produksi untuk memenuhi standar operasional yang ramah lingkungan
86 annual report 2012 laporan tahunan
Sat Nusa CSR Statement Sat Nusa berkomitmen untuk membangun pertumbuhan bisnis yang tinggi dan memastikan lingkungan yang sehat dan aman bagi karyawan serta meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Perseroan mengupayakan untuk memahami dan meresponi kebutuhan dari para pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, komunitas di mana Perseroan beroperasi dan masyarakat luas. Sat Nusa is committed to building a high growth business while ensuring a safe environment for employees and minimizing impact on the environment. We aim to understand and respond to the needs of shareholders, employees, customers, suppliers, the communities in which we work and the wider public.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sat Nusa tetap berkomitmen untuk mencapai dan mempertahankan standar yang berlaku dalam praktek kesehatan dan keselamatan. Perseroan bekerja secara positif untuk mewujudkan budaya yang sehat dalam Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan dan melibatkan semua karyawan dalam menjaga lingkungan keselamatan kerja.
Occupational Health and Safety
Sat Nusa remains committed to achieving and maintaining applicable standards in health and safety practice. We work positively to create an open culture towards Health, Safety, and the Environment and to engage all employees in maintaining safety working environment.
Pengembangan dan Retensi karyawan Sat Nusa bertujuan untuk merekrut bakat terbaik, bertindak sebagai pemberi kerja yang adil dan memastikan bahwa staf Perseroan terlindung dari diskriminasi dan pelecehan di tempat kerja. Perseroan berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan staf Perseroan untuk membangun keterampilan yang dibutuhkan dalam sebuah bisnis yang sukses.
Employee Development and Retention Sat Nusa aims to recruit the best talent, acting as equal opportunities employer at all times and ensuring that our staff remain safe from discrimination and harassment in the workplace. We invest in the training and development of our staff to build the required skills to succeed as a business.
Kesadaran terhadap Lingkungan dan Komunitas Sat Nusa mematuhi undang-undang lingkungan yang berlaku dan menerapkan praktek yang ramah lingkungan dalam kegiatan usahanya. Perseroan berusaha untuk mendaur ulang di semua bidang dari perlengkapan kantor sampai dengan penggunaan air. Perseroan berusaha untuk menjadi bagian dari masyarakat dan berkonsultasi dengan penduduk sekitar mengenai kemungkinan dampak dari operasional Perseroan, serta menginformasikan kepada masyarakat setempat mengenai lapangan kerja yang ada pada Perseroan.
Environmental and Community Awareness Sat Nusa complies with all relevant environmental laws and implements best environmental practice in all of its activities. We seek to recycle in all areas – from office supplies to water consumption. We seek to be a valued member of the community and consult locally on the possible impact of our operations, as well as informing the community on the type of employment opportunities we bring to the local area.
annual report 2012 laporan tahunan
87
Strategi dan Kebijakan CSR
CSR Strategy and Policies Secara internal, Program CSR Terpadu berusaha untuk menumbuhkan budaya kerja yang lebih bertanggung jawab dalam melakukan bisnis, yang pada akhirnya mengarah kepada bisnis yang berkelanjutan yang akan mendatangkan manfaat ekonomi yang diinginkan. Secara eksternal, Program CSR Terpadu diharapkan dapat membangun dan menciptakan sifat berkelanjutan dengan memastikan bahwa semua pihak terus bekerja untuk mencapai sinergi dalam rangka membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan telah menargetkan aspek-aspek berikut: Internally, the Integrated CSR Program seeks to cultivate a more responsible work culture in conducting the business, ultimately leading to sustainable business that will in turn obtain the desired economic benefits. Externally, the Integrated CSR Program is expected to construct and create sustainable properties by ensuring that all concerned parties constantly work towards achieving synergy in order to build a more prosperous and self-reliant society. To achieve these objectives, We have targeted the following aspects:
Aspek KESEHATAN
HEALTH ASPECT • Bekerja sama dengan PT Nusa Kekar Medical untuk pelayanan medis bagi keluarga karyawan (suami / istri dengan 3 anak); • Mengadakan program fogging untuk menghilangkan nyamuk; • Mengadakan kegiatan donor darah; • Memberi sumbangan untuk kegiatan sunatan massal. • Cooperate with PT Nusa Kekar Medical in provision of medical service for employee’s family (husband/wife with 3 children); • Fogging program to eliminate mosquito; • Hold blood donation activities; • Contribute to Massive Circumcision activities. 88 annual report 2012 laporan tahunan
Aspek ketenagakerjaan
EMPLOYMENT ASPECT • Membebaskan karyawan dari pembayaran Jamsostek untuk program Jaminan Hari Tua dan pajak penghasilan karyawan untuk tingkat staf and keatas; • Menyediakan makan siang dengan harga yang lebih murah (minimal 10% lebih rendah dari harga umum); • Memfasilitasi kegiatan rekreasi / outing karyawan; • Menyediakan fasilitas olahraga (senam / ruang kebugaran) dan memfasilitasi turnamen olahraga; • Menyediakan asrama bagi karyawan pria dan wanita; • Menyediakan fasilitas antar jemput untuk karyawan ; • Menyediakan fasilitas mobil dan rumah dinas untuk level senior dan keatas. • • • • • • •
Exempt employees from Jamsostek (Pension fund) and employee income tax for staff level and above; Provide lunch meal with cheaper price (minimum 10 % lower than common price); Facilitate employee’s recreation / outing activities; Provide sport facility (gymnastic / fitness room) and facilitate sport tournament; Provide dormitory for male and female employee; Provide transportation facility for employees; Provide car and housing facility for senior level and above.
Aspek lingkungan
environmental ASPECT • • • •
Penggunaan bahan penunjang yang lebih effisien; Program penghematan listrik; Menghemat daya dengan menggunakan lampu hemat energi (LED); Mengurangi pencemaran emisi melalui penggunaan electric forklift serta perubahan penggunaan genset ke PLN; • Program penghematan air; • Melakukan segregasi limbah dan Program 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). • • • • • •
Efficiency on the use of supporting material; Electricity efficiency program; Power saving by using energy saver lamp (LED); Reducing pollution and emissions through the use of electric forklifts and switching from gensets to PLN; Water efficiency program; Waste segregation and 3R Program (Reuse, Reduce and Recycle).
Aspek pengembangan masyarakat
community development aspect • Menyediakan food court didalam perusahaan untuk masyarakat tanpa memungut biaya sewa, air, dan listrik; • Penyerahan hewan kurban sebagai bagian dari perayaan Idul Adha (setiap tahun); • Berpartisipasi dalam bazaar amal gereja (2011); • Pendanaan dan sumbangan terhadap bencana Bengkulu (2000), Gempa Bumi Mentawai dan gunung merapi Yogyakarta (2010); • Memberi donasi kepada Yayasan Panti Asuhan (2009, 2012). • • • • •
Provide food court in Company for the community with free rental, water and electricity cost; Distribute sacrificial cows as part of Idul Adha celebration (every year); Participated in the church charity bazaar (2011); Funding and donation to Bengkulu disaster (2000), Mentawai Earthquake and Yogyakarta Volcano (2010); Donation to Orphanage Foundation (2009, 2012).
annual report 2012 laporan tahunan
89
Program CSR 2013
CSR PROGRAM FOR 2013
Perseroan mengambil setiap langkah untuk menerapkan praktek-praktek lingkungan yang inovatif dan bertanggung jawab di perusahaan untuk mendukung kampanye Batam Go Green.
Kebutuhan akan darah menjadi perhatian penting bagi masyarakat secara keseluruhan. Donor darah sangat penting untuk tidak hanya menyelamatkan kehidupan masyarakat tetapi juga untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik. Memberikan donor darah secara sukarela merupakan kontribusi sosial yang besar. The need for blood is an important concern to the society as a whole. Blood donation is important for not only saving people’s lives but also for the pursuit of a better social and living environment, and voluntary blood donation is a great social contribution.
Perseroan bertujuan untuk menyediakan program Beasiswa bagi anak muda yang berbakat dan berprestasi dengan tujuan untuk memberikan bimbingan kepada mereka dalam menempuh jalan pendidikan dan karir profesional yang tepat. We aim to provide Scholarships program for talented and distinguished young people with the objective to provide them with guidance towards the right educational and professional career path. 90 annual report 2012 laporan tahunan
Perseroan menyadari bahwa operational Perseroan mungkin memiliki efek baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan lokal dan / atau regional di mana Perseraon beroperasi. Oleh karena itu Perseroan berusaha untuk mengurangi kerusakan terhadap lingkungan. We’re taking every step we can to implement innovative and responsible environmental practices across our company to support Batam Go Green Campaign. We recognize that our work may have a direct or indirect effect on the local and/or regional environments in which we operate. We therefore strive to reduce any harm to the environment.
Memberi dukungan kepada masyarakat sekitar merupakan salah satu intisari dari keberadaan Perseroan. Bahkan alasan keberadaan Perseroan adalah untuk membuat perbedaan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya. Perseroan akan terus memberikan sumbangan dalam berbagai bentuk kepada masyarakat di mana Perseroan beroperasi. Supporting our communities is one of the core of what we do. In fact the very reason we exist is to make a difference to people’s lives. We will continue to give donation in many forms to the communities where we operate
Environmental Kegiatan Manajemen Lingkungan
Management Activities Manajemen lingkungan dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan Perseroan pada lingkungan dan masyarakat serta meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Sebagai perusahaan manufaktur, Sat Nusa berkomitmen untuk menerapkan program 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) serta berinisiatif untuk mengubah proses bisnis Perseroan menjadi lebih ramah lingkungan. Perbaikan terhadap standar ramah lingkungan dilakukan oleh Perseroan secara terus menerus.
Environmental management is intended to reduce the negative impacts of corporate activities on the environment and society and also to sustainably improve the performance of environmental management. As a manufacturing company, Sat Nusa is committed to implement 3R (Reduce, Reuse and Recycle) program as well as other initiatives to transform the business process within Sat Nusa to be more environmentally friendly. Improvement towards green standard is continuously carried out by the Company.
Kegiatan pengelolaan lingkungan Sat Nusa sebagai berikut:
The environmental management activities of Sat Nusa are as follows :
Pengukuran Lingkungan
Pengukuran lingkungan, meliputi pengukuran pencemaran udara, emisi kendaraan dan air limbah domestic rutin dilakukan 6 bulan sekali. Pengukuran dilakukan oleh pihak ketiga yang telah tersertifikasi dan hasilnya akan dibandingkan dengan Nilai Ambang Baku Mutu untuk masing-masing parameter, yaitu merujuk kepada : • Kep Men LH No.13 Tahun 1995 tentang Pengendalian Emisi Udara dari Sumber Tak Bergerak • Kep Men LH No. 21 Tahun 2008 tentang Pengendalian Emisi Udara Generator • Kep Men LH No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
Environmental Measurement
An environmental measurement, including measurement of air pollution, vehicle emissions and domestic waste water are routinely performed every 6 months. The measurements are made by certified third party and the results will be compared with the Standard for each parameter, which refers to: • Minister of Environmental Decree No.13/MENLH/3/1995 about control of Air Emission from Stationary Source • Minister of Environmental Decree No. 21/PERMENLH/12/2008 about control of Air Emission from Generator • Minister of Environmental Decree No.112/MNLH/7/2003 about Standard Quality of Domestic Waste Water
Melalui penilaian Sistem Manajemen Lingkungan yang rutin, Perseroan terus menerus berupaya untuk meminimalisasi dampak terhadap lingkungan seperti emisi udara dan kebisingan serta jumlah limbah yang dihasilkan. Through regular assessment of our Environmental Management System, our efforts are directed towards continually minimizing any effects on the environment such as dust and noise emission as well as amount of waste produced.
annual report 2012 laporan tahunan
91
LINGKUNGAN KERJA
WORKPLACE Pengukuran Lingkungan Kerja Pengukuran Lingkungan Kerja dilakukan secara rutin setahun sekali, meliputi pengukuran kebisingan, intensitas pencahayaan dan kualitas udara dalam ruangan. Pengukuran lingkungan kerja ini bertujuan untuk menjamin kesehatan karyawan melalui lingkungan kerja yang sehat dan nyaman. Pengukuran ini dilakukan oleh pihak ketiga yang telah tersertifikasi dan hasilnya dibandingkan dengan standar, yaitu merujuk kepada : • Kep Menaker No 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik dan Kimia di Tempat Kerja • Kep Menkes No 1405 Tahun 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Sat Nusa selalu memastikan bahwa nilai pengukuran lingkungan kerja ini selalu memenuhi Nilai Ambang Batas yang dipersyaratkan.
Workplace Measurement Workplace Measurement is done regularly once a year, covering the measurement of noise intensity, lighting and indoor air quality (dust levels, tin, lead, etc). Measuring workplace environment is aimed to ensure employee health through healthy working environment. This measurement is done by a certified third party and the results will be compared with the standard, which refer to: • Minister of Manpower Decree No. PER.13/MEN/X/2011 Threshold value of Chemical Content and Physical Factor in the Workplace • Minister of Healthy No. KEP-1405/MENKES/SK/XI/2002 Occupational Environmental Health Requirements Sat Nusa always ensures that the value of the measurement always meets the required Threshold Limit Value.
AIR MINUM
DRINKING WATER Pengukuran Air Minum Sat Nusa juga melakukan test laboratorium rutin untuk instalasi air minum karyawan, meliputi parameter fisik, kimia dan mikrobiologi. Hal ini dilakukan untuk memastikan air minum karyawan sehat dan memenuhi baku mutu air minum yang dipersyaratkan oleh Pemerintah melalui Kep Men Kes No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Drinking Water Measurement Sat Nusa also conducts routine laboratory test for drinking water, including physical parameters, chemistry and microbiology. This is done to ensure that drinking water meets the quality standard required by the government through Health Minister Decree No. 492/ MENKES/SK/IV/2010 on Drinking Water Quality Requirements.
92 annual report 2012 laporan tahunan
waste
B3
hazardous and toxic waste
Bahan Berbahaya dan Beracun
Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) Sat Nusa melakukan pengelolaan terhadap limbah B3 yang dihasilkan perusahaan, meliputi tatacara penyimpanan, pengumpulan, pengolahan dan dokumentasi limbah B3. Pengelolaan limbah B3 Sat Nusa mengacu pada standard peraturan yang dipersyaratkan, yaitu : • Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun • Peraturan Menteri LH No. 03 Tahun 2008 Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun • Keputusan Kepala Bapedal No: KEP-01/BAPEDAL/09/1995 Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun • Keputusan Kepala Bapedal No. KEP-02/Bapedal/09/1995 Dokumen Limbah B3 • Keputusan Kepala Bapedal No. KEP-05/Bapedal/09/1996 Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dalam pelaksanaan penyimpanan, Sat Nusa mempunyai 2 lokasi penyimpanan sementara limbah B3 yang telah mendapat ijin dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam. Limbah B3 berupa sisa oli, sisa kemasan bahan kimia atau bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) B3 maksimal selama 90 hari sebelum limbah tersebut diambil dan dikelola oleh pihak ketiga yang telah mempunyai ijin Pengelolaan Limbah B3 dengan pengawasan dan rekomendasi dari Bapedal Kota Batam. Management of hazardous and toxic waste (B3) Sat Nusa carries out management of B3 waste produced by the company, including procedures for collection, storage, processing and documentation of B3 waste. Sat Nusa B3 waste management refers to the standard regulatory requirements, namely: • Government Regulation No. 18 Year 1999 Management of Hazardous and Toxic waste • Regulation of the Minister of Environment No. 03 of 2008 Procedures for Granting Symbols and Labels for Hazardous and Toxic Substance • Decree of the Head Bapedal No: KEP-01/BAPEDAL/09/1995 Procedures and Technical Requirements for Storage and Collection of Hazardous and Toxic • Decree of the Head Bapedal KEP-02/Bapedal/09/1995 Documention of B3 Waste • Decree of the Head Bapedal KEP-05/Bapedal/09/1996 Symbols and Labels for Hazardous and Toxic Substance In the implementation of storage, Sat Nusa has 2 temporary storage locations for B3 waste which have obtained proper authorization from Batam Environmental Impact Management Agency (Bapedal) . B3 waste in the form of residual waste oil, waste packaging chemicals or other contaminated materials are placed in B3 Temporary Storage (TPS) maximum for 90 days before the waste is taken and managed by third parties that already have a B3 Waste Management permit with supervision and recommendation from Batam Bapedal.
annual report 2012 laporan tahunan
93
UKL
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
UPL
Upaya PeMANTAUAN Lingkungan Hidup
Environmental Management Effort (UKL) Environmental Monitoring Effort (UPL)
Sat Nusa sebagai badan usaha yang telah mempunyai sertifikasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), melalui surat keputusan Nomor 19/ UKL-UPL/Bapedal/BTM/VII/2003, mengimplementasikan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup serta melakukan pelaporan rutin kegiatan pengelolaan dan pemantauan setiap 6 bulan sekali kepada Bapedal Kota Batam dan Kementrian Lingkungan Hidup. UKL/UPL ini diterapkan untuk mengawasi , mengurangi dan mengantisipasi kemungkinan dampak yang muncul bagi lingkungan dan masyarakat.
Sat Nusa as an entity that has obtained the certification of Environmental Management Effort (UKL) and Environmental Monitoring Effort (UPL), through decree No. 19 / UKL-UPL/Bapedal/BTM/VII/2003, implementing environmental management and monitoring effort as well as reporting management and monitoring routine activities every 6 months to Bapedal of Batam and Ministry of Environment. UKL/UPL is enforced to monitor, mitigate and anticipate the likelihood of impact that may occur to environment and society.
PROPER
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
CORPORATE Performance Rating Program Sat Nusa turut serta dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang disingkat PROPER yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dasar peraturannya adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 127 Tahun 2002 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Dengan pelaksanaan PROPER, maka Sat Nusa akan diaudit oleh tim pengawas dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk kegiatan pemantauan, pemeriksaan dan verifikasi teknis terhadap Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara dan Pengelolaan Limbah Padat/Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Sejak tahun 2010, Sat Nusa telah mendapatkan penghargaan dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk PROPER dengan peringkat BIRU. Sat Nusa participates in the Corporate Performance Rating Program in Environmental Management, abbreviated as PROPER, is an effort made by the Ministry of Environment (MoE) to improve company’s environmental management. Based on decree from Minister of Environment No. 127 of 2002 on Corporate Performance Rating Program in Environmental Management (PROPER). With the implementation of PROPER, Sat Nusa will be audited by a team of inspectors from the Ministry of Environment for the monitoring, inspection and technical verification of the Water Pollution Control, Air Pollution Control and Solid / Hazardous and Toxic Waste (B3). Since 2010. Sat Nusa has received PROPER award from the Ministry of Environment with BLUE rating.
BLUE RATING
Peringkat Biru
untuk usaha dan/atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan telah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan minimum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. for the business AND/or activity that has undertaken efforts to control pollution and/or damage to the environment and has achieved great results in accordance with the minimum requirements as set out in legislation and regulations.
94 annual report 2012 laporan tahunan
Occupational Health, Safety and Environment
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta Lingkungan Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMLK3) merupakan suatu pendekatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, yang bebas dari kecelakaan, kebakaran, ledakan, dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh tugas kerja. Sebagai perusahaan yang memproduksi dan merakit komponen elektronik menjadi barang setengah dan/atau barang jadi melalui solusi layanan terpadu yang dikenal sebagai integrasi 4 in 1, kegiatan operasional Sat Nusa ini terkait erat dengan aspek yang berkaitan dengan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan. Sat Nusa secara konsisten berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh staf, vendor dan pihak ketiga yang terlibat dalam usaha bisnisnya. Komitmen ini dilakukan melalui serangkaian kebijakan perusahaan mengenai keselamatan dan kesehatan. Keselamatan kerja dan kesehatan semua karyawan menjadi perhatian utama Perseroan. Setiap karyawan Perseroan wajib mengikuti kebijakan dan ketentuan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Setiap karyawan harus memelihara dan menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan kerja, serta tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat mengganggu pekerjaan karyawan lainnya. Untuk menghindari berkurangnya konsentrasi karyawan, lingkungan kerja harus bebas dari segala bentuk polusi termasuk polusi suara, udara atau lainnya. Dalam mengatasi berbagai masalah Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan kerja yang berterkaitan dengan lingkup operasional Perseroan, Sat Nusa senantiasa mengacu pada aturan dan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, keputusan menteri dan instansi terkait lainnya.
Sat Nusa memiliki komitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan usahanya. Sat Nusa is committed to provide safe and healthy work environment for all parties involved in the Company’s business activities. Occupational Health, Safety and Environment Management System (OHSEMS) is an approach to create a safe, healthy and prosperous work environment, which is free from accidents, fires, explosions and environmental pollution caused by work assignments. As a company that manufactures and assembles electronics component into semi and/or finished goods through fully integrated suite of solution known as 4 in 1 integration, Sat Nusa’s operational activities are inextricably linked to aspects pertaining to Safety, Health and Environment. Sat Nusa consistently strives to create a safe and healthy working environment for its entire staff, vendors and third parties involved in its business undertakings. This commitment is made through a set of company policies on occupational safety and health. Work safety and health of all employees becomes the main concern of a company. Every Sat Nusa’s employee has to follow policies and stipulations related to the work safety and health. Each employee must create and preserve cleanliness, safety, and comfort of physical work environment, as well as not to engage in such activities that could disturb other employees’ works. To avoid lack of concentration from its employees, thus work environment should be free from all forms of pollution including noise, air or other pollutions. In addressing various Safety, Health and Environment related issues within its operational scope, Sat Nusa at all times refers to rules and regulations set by the government, minister decree and other relevant institutions.
Selama tahun 2012, Perseroan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 43.750.000 untuk kegiatan yang berhubungan dengan pengukuran lingkungan. During 2012, the Company spent Rp 43,750,000 for activities associated with Environmental measurement. annual report 2012 laporan tahunan
95
Dalam setiap aktivitas operasionalnya, Sat Nusa senantiasa memperhatikan dan melaksanakan aspek yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan. Sepanjang tahun 2012, kegiatan K3 dan Lingkungan yang dilaksanakan meliputi: • Pemenuhan dan penerapan peraturan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sesuai dengan proses bisnis perusahan • Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko sebagai upaya pencegahan kecelakaan di setiap proses • Penyediaan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk seluruh karyawan melalui inspeksi rutin dan monitoring lingkungan kerja • Penyediaan Alat Perlindungan Diri (APD) beserta pengawasan pemakaiannya • Penyediaan dan pemeliharaan sarana emergency, yaitu APAR (Alat Pemadam Api Ringan), Hydrant system, alarm kebakaran, perlengkapan P3K, lampu emergency dan pintu darurat • Pemasangan rambu berupa anjuran dan peringatan serta penyediaan informasi LK3 di area kerja • Pelaksanaan simulasi keadaan darurat kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan kesadaran terhadap kondisi kedaruratan • Peningkatan pengetahuan karyawan melalui pelaksanaan training bidang Lingkungan dan LK3 untuk memastikan karyawan telah dibekali pengetahuan bekerja dengan aman • Pelaksanaan internal audit LK3 serta melakukan perbaikan temuan audit untuk memastikan keefektifan pemenuhan kebijakan dan standar LK3 • Peningkatan standar dan penerapan LK3 di perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan Sat Nusa lebih mengedepankan tindakan preventif dalam melaksanakan K3, melalui pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan membekali tenaga kerja dengan pengetahuan/konsep K3 sebelum memulai pekerjaan. Karyawan juga diwajibkan memakai peralatan safety sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing.
In each of its operational activity, Sat Nusa always considers and implements aspects related to EOHS. In 2012, EOHS activities were: • Comply and apply HSE legislation which applicable to company business process • Identify hazard and risk assessment from our activities and reduce them to the lowest practicable levels as a preventive actions of any accident • Providing a healthy environment and a safer workplace for all employees through regular inspection and monitoring of the work environment • Providing Personal Protective Equipment (PPE) along with usage monitoring • Providing and maintenance of all emergency equipment, i.e. fire extinguisher, Hydrant system, fire alarms system, first aid kits, emergency lighting and emergency exit • Placement of advice and warnings signs as well as the provision of HSE information in the work area • Conduct simulated emergencies to all employee to raise their awareness in the emergency situation • Improvement knowledge of employees through HSE training to ensure employees are equipped with the knowledge to carry out their work safely • Conduct internal audits, and take corrective action where appropriate, to ensure the effective implementation HSE policy and standard • Improving the standard and implementation of HSE through continuous improvement Sat Nusa prioritizes preventive action in implementing OHS, through the prevention of work accident and providing the knowledge/concept of OHS to the workers prior to initiating their job. Workers are also obliged to wear safety equipments in compliant with their own work sector.
96 annual report 2012 laporan tahunan
Tingkat perpindahan Karyawan dan tingkat kecelakaan
Employee Turnover levels and accident rates Selama tahun 2012, jumlah karyawan tetap yang berhenti atas permintaan sendiri sebanyak 156 orang atau rata rata 13 orang perbulan. Rata rata tingkat perpindahan karyawan selama tahun 2012 adalah 1.6% (rata-rata bulanan) dari rata-rata total karyawan tetap tahun 2012. Sepanjang tahun 2012, telah terjadi sejumlah 35 kejadian yang berlangsung di pabrik Perseroan. Bentuk pertolongan pertama atas insiden kecelakaan tersebut adalah korban segera dibawa ke PT Nusa Kekar Medical untuk dilakukan tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Adanya kecelakaan tersebut, tidak mengakibatkan terganggunya proses produksi sehingga tidak berdampak negatif pada keuangan Perseroan. During the year 2012, the number of permanent employees who submitted resignation on their own accord were as many as 156 persons or an average of 13 persons per month. Average employee turnover rate for 2012 is 1.6% (monthly average) of the average total permanent employees in 2012. Throughout the year 2012, there have been 35 cases that took place in the factory of the Company. First aid activities were immediately carried out for the victim of the accident by taking the victim to PT Nusa Kekar Medical to perform First Aid Medical Treatment (P3K). The occurance of the incidents, did not lead to disruption to the production process hence it did not negatively impact the financial of the Company.
35
ies alt u as /c n YEAR 2012 a ka a l ce ke
10.022.012 man hour
40
ies alt u as /c n YEAR 2011 aa lak e c ke
10.772.209 man hour
Pengukuran TIngkat Kecelakaan Kerja Angka yg menunjukan jumlah korban kecelakaan per 1,000,000 jam kerja orang dengan rumus :
ACCIDENT FREQUENCY RATE (AFR) Figures show that the number of casualties per 1,000,000 man hours of work with the formula:
AFR = (jumlah korban kecelakaan dalam setahun / jumlah jam kerja orang dalam setahun) x 1,000,000
AFR = (number of casualties in a year / the number of man hour in a year) x 1,000,000
AFR
Accident FREQUENCY RATE
3.49
YEAR 2012
3.71 YEAR 2011
Pengukuran Tingkat Kecelakaan Kerja (AFR) berfungsi sebagai indikator kinerja kesehatan dan keselamatan Perseroan. Pada tahun 2012, kinerja AFR mengalami perbaikan sebesar 5,92% dari 3,71 pada tahun 2011 menjadi 3,49 pada tahun 2012. Accident frequency rate (AFR) serves as health and safety performance indicators in Sat Nusa. In 2012, the AFR performance has improved by 5.92% from 3.71 in 2011 become 3.49 in 2012.
annual report 2012 laporan tahunan
97
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Social and community development Sat Nusa aktif melaksanakan Program Bina Lingkungan yang merupakan upaya pembinaan dengan menyalurkan bantuan dana hibah kepada masyarakat wilayah sekitar pabrik Perseroan. Program Bina Lingkungan diprioritaskan pada bantuan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti bencana alam, pendidikan dan latihan, peningkatan kesehatan, prasarana dan sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam. Melalui program ini, diharapkan terjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar unit kerja Perseroan, sehingga Perseroan dapat mengoperasikan bisnisnya secara berkelanjutan, sedangkan kualitas sosial dan lingkungan masyarakat semakin meningkat. Sat Nusa is actively performing the Environmental Development Program by providing grants to the community residing nearby the areas of factory. The Environmental Development Program is prioritized to grants most beneficial for the community such as natural disaster relief, education and training fund, health improvement, fund to build infrastructure and public faculties, religious facilities, and fund for nature preservation. Through this program, it is expected that there will be a harmonious relationship between the company and the community residing around the company’s work units, so the company will be able to run its business sustainably while the community’s social and environmental quality is improved. Sepanjang tahun 2012, bentuk kegiatan yang didanai melalui Program Bina Lingkungan meliputi: In 2012, the activities financed through the Environmental Development Program were: Penerima Sumbangan
Keterangan
Receiving Party
Description
1
Kodim Batam Kodim Batam
Renovasi mushola Al Firman Kodim 0316/Batam Renovation of Al Firman mushola Kodim 0316/Batam
10,000,000
2
Dewan Pimpinan Kelurahan Kampung Pelita Board of Pelita Kampung Administrative
Perbaikan lapangan volly dan turnamen volly Repair of volly court and volly tournament
10,000,000
3
PKK Kampung Pelita PKK Pelita Village
Paket sembako anak yatim Groceries for orphans
5,000,000
4
Dewan Pimpinan Kelurahan Kampung Pelita Board of Pelita Kampung Administrative
Sunatan massal Mass circumcision
10,000,000
5
Dewan Pimpinan Kelurahan Kampung Pelita Board of Pelita Kampung Administrative
Peringatan hari kemerdekaan Independence day
10,000,000
6
Dewan Pimpinan Kelurahan Pasar Pelita Board of Pasar Pelita Administrative
Peringatan hari kemerdekaan Independence day
10,000,000
7
Kodim Batam Kodim Batam
Penyambutan hari raya Idul Fitri Idul Fitri celebration
10,000,000
8
Masyarakat Pelita Pelita community
Longsor akibat pembangunan Gita wisata Landslides due Gita tourism development
60,000,000
9
Panitia Reuni Sambu Sambu Reunion Committee
Reuni Sambu & Belakang Padang Reunion of Sambu & Belakang Padang
7,500,000
10
Masjid Al Hidayah, Al Fajar, RW Pelita Pasar Al Hidayah Mosque, Al Fajr, RW Pelita Market
Hewan kurban dalam perayaan Hari Raya Haji Sacrificial animal for celebration of Hari Raya Haji
33,000,000
11
Pantia Natal GPI Impact Community GPI Impact Community Christmas Committee
Iklan dalam buku agenda Natal 2012 Advertisement in agenda book for 2012 Christmas
20,000,000
12
Batam Pos Group Batam Pos Group
Acara turnamen futsal tingkat SD se-kota Batam Futsal tournament for Elementary schools in Batam
20,000,000
13
Satuan Brimob Polda Kepri Brimob Polda Kepri
Kegiatan HUT Brimob 2012 Brimob Anniversary in 2012
8,000,000
14
BP Batam BP Batam
Lomba Animasi Se-KEPRI Animation Competition in KEPRI
2,000,000
15
Panitia Natal Kementerian Keuangan Ministry of Finance Christmas Committee
Perayaan Natal 2012 Christmas Celebration
2,000,000
No
TOTAL
98 annual report 2012 laporan tahunan
Jumlah
Amount
217,500,000
Protection for Employment, Occupational Health and Safety
Perlindungan untuk Pekerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Manajemen Sat Nusa menghormati dan mengakui hak hak pribadi karyawan, tidak melakukan diskriminasi atas dasar apapun dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berkembang dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Hak dan kewajiban karyawan dijamin oleh Perseroan yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).Perseroan selalu berupaya menjaga dan menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi karyawan. Sat Nusa berkewajiban melaksanakan praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh unit kerjanya dan menjamin hak karyawan untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja, serta perlakuan yang sesuai dengan martabat, moral dan ketentuan yang berlaku.
The management of Sat Nusa respects and acknowledges the personal rights of its employees, does not perform any discrimination on any aspect and provides the same opportunity to each employee to develop and to give the best for the company. The rights and obligations of the employees are guaranteed by the Company and stated in the Collective Labor Agreement (CLA). The Company is always trying to maintain and create conducive work climate for its employees. Sat Nusa is obliged to perform Occupational Health and Safety (OHS) in every work unit and guarantee the rights of its employees to receive protection on safety, health, work moral maintenance, and proper treatment in compliant with the prevailing values, morality and provisions.
annual report 2012 laporan tahunan
99
Skema perlindungan karyawan atas kesehatan, kecelakaan kerja serta hari tua karyawan diwujudkan dengan Jamsostek melalui program: 1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. 2. Jaminan Kematian (JK) Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. 3. Jaminan Hari Tua (JHT) Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan tertentu. Selain dari pada itu, Perseroan juga bekerja sama dengan PT Nusa Kekar Medical dalam memberikan layanan kesehatan kepada seluruh karyawan perseroan. Ini merupakan Salah satu program Perseroan yang bertujuan untuk membantu tenaga kerja dan keluarganya dalam mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, perujukan rumah sakit dan pengobatan.
Employee protection schemes for health, accident and pension through Social Security program: 1. Work Accident Insurance (JKK) Work Accident Insurance (JKK) provides compensation and rehabilitation for workers injured from the time they depart to work until arriving back home or sickness due to working relationships. 2. Death Inssurance (JK) Death Insurance is for the beneficiaries of the Social Security program participants whose death is not due to an accident. Death insurance is needed to ease the burden on families in the form of funeral expenses as well as compensation in the form of cash. 3. Pension Fund (JHT) Pension Fund Program acts as a substitute for a discontinued labor income due to death, disability, or retirement and organized through retirement saving system. Pension Fund program provides certainty in income and paid at the time of labor reaches the age of 55 or have met certain requirements. Apart from that, Sat Nusa also engages PT Nusa Kekar Medical to provide health services to all the employees. This is part of our program that aims to help all the employees and their families in dealing with health problems. Ranging from prevention, medication in clinics, referral hospitals and treatment.
100 annual report 2012 laporan tahunan
annual report 2012 laporan tahunan
101
Reduce•Reuse•Recycle
The “3R” concept is becoming ever more important in all phases of product lifecycles, from development and production to use and final disposal. Sat Nusa sets “promoting recycling and the effective use of limited resources” as a goal and has undertaken various initiatives to meet it. Konsep “3R” ini menjadi semakin penting dalam semua fase dan siklus sebuah produk, dari pengembangan dan proses produksi sampai dengan penggunaan dan pembuangan akhir. Sat Nusa menjadikan “mempromosikan budaya daur ulang dan penggunaan sumber daya yang terbatas dengan efektif“sebagai gol dan telah melakukan berbagai inisiatif untuk mencapai tujuan tersebut.
102 annual report 2012 laporan tahunan
Reduce•Reuse•Recycle Kebijakan untuk melaksanakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta kebijakan lain dalam melakukan perubahan pada seluruh proses bisnis Sat Nusa Group agar menjadi lebih ramah lingkungan terus diupayakan secara intensif. Reduce, Reuse dan Recycle diciptakan untuk menetapkan hirarki praktik pengelolaan limbah baik pada tingkat individu maupun bisnis. Pengurangan (Reduce) adalah langkah pertama dan paling penting dalam hirarki. Langkah ini termasuk mengambil sikap proaktif dalam membeli dan menggunakan apa yang diperlukan saja. Gagasan tersebut bertujuan untuk menjadi lebih teliti dalam aliran pasokan dan praktik pengelolaan limbah untuk meminimalisasi penggunaan bahan baku. Penggunaan ulang (Reuse), adalah langkah berikut dari pengurangan, berfokus pada pencarian penggunaan alternatif bagi bahan yang akan dianggap sampah dan dibuang. Tujuan idealnya adalah untuk menghilangkan limbah sama sekali. Daur ulang (Recycle), adalah langkah terakhir dalam hirarki tradisional yang menekankan pada pemisahan dan pendistribusian yang benar terhadap bahan-bahan yang tidak dapat dikurangi atau digunakan kembali, ke fasilitas yang sesuai sehingga bahan-bahan tersebut dapat digunakan untuk menciptakan atau memproduksi barang atau produk baru.
Policies to implement the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) program as well as other initiatives to transform the entire business process within Sat Nusa Group to be more environmentally friendly continued to be pursued intensively. Reduce, Reuse and Recycle were created to establish a hierarchy of waste management practices for individuals and businesses. Reduction is the first and most important step in the hierarchy. This step includes taking a proactive stance in purchasing and using only what is necessary. The idea is to be conscientious of one’s supply stream and waste management practices in order to minimize the use of raw materials. Reuse, the step following reduction, focuses on finding an alternative use for materials that would otherwise be considered waste and ultimately disposed of. Ideally the goal is to eliminate waste completely. Recycling, the final step in the traditional hierarchy emphasizes on properly separating and distributing those materials that cannot be reduced or reused, to the appropriate facilities so the items can be applied to the creation or production of new products and goods.
annual report 2012 laporan tahunan
103
Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility Kesehatan dan Keselamatan Konsumen
Customer’s Health and Safety Sat Nusa telah memiliki bagian Quality Assurance dan Pengelolaan Sistem Pengendalian Mutu untuk menangani pengendalian mutu produksi. Proses perakitan komponen sampai dengan perakitan produk jadi, dilakukan dengan selalu mengikuti Standard Operational Procedure sehingga tidak membahayakan kesehatan dan keselamatan konsumen dan karyawan. Sat Nusa berupaya untuk menaati aturan kelayakan produk yang dijual, sehingga tidak pernah menghadapi adanya tuntutan pelanggaran peraturan atau kode etik penjualan produk. Selama 2012, tidak terdapat adanya pelanggaran peraturan perundangan-undangan maupun ketentuan lain yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan konsumen atas penggunaan produk elektronik yang dihasilkan. Dengan demikian, tidak terdapat dampak keuangan yang ditimbulkannya. Sat Nusa has formed the Department of Quality Assurance and Quality Control Management System to control the quality of the products. The stages in mounting the components until final assembly, are always carried out pursuant to the Standard Operational Procedure so it will not endanger the health and the safety of customers and workers. Sat Nusa makes serious efforts to obey the regulation on product feasibility, so that it never faces any lawsuit for product sales regulation or code of conduct violation. In 2012, there was no violation to the laws and regulations or other stipulations related to customers’ health and safety on usege of electronic products produced. Therefore, there was no financial impact emerged.
Informasi Produk
Product Information Produk yang dihasilkan Sat Nusa meliputi produk plastik, produk logam, produk elektronik setengah jadi dan produk jadi.
Products produced by Sat Nusa include plastic products, metal products, semi-finished electronic products and finished products.
Surface-Mount Technology (SMT) – Teknologi canggih Perseroan dalam menyusun komponen-komponen elektronik (seperti resistor, kapasitor, dioda, transistor, IC, dsb) secara langsung pada permukaan PCBs (Printed Circuit Boards), yang dilakukan oleh robot kits secara teratur, rapi, dan teliti. Teknologi ini meliputi Chip-Scale Packaging (CSP), Micro-Ball Grid Array (BGA), High Pin-Count QFN, Fine-Pitch Devices, Odd-Shaped Component Attach, dan ESD Class 2A dan 3A Certified Production Lines.
Surface Mount Technology (SMT) – Company’s high technology in constructing electronic components (such as resistors, capasitors, diodes, transistors, IC, etc.) on PCBs (Printed Circuit Boards) directly, which is conducted by robot kits in organized, proper, and accurate manners. This technology includes Chip-Scale Packaging (CSP), Micro-Ball Grid Array (BGA), High Pin-Count QFN, Fine-Pitch Devices, Odd-Shaped Component Attach, and ESD Class 2A and 3A Certified Production Lines.
Plastic Injection – Kemampuan Perseroan untuk merancang produk berbasis 2D/3D CAD untuk komponen plastik dan tooling baru, jasa prove-in komponen baru dan seleksi material termoplastik, jasa high stroke count injection dan insert molding, serta layanan proses sekunder.
Plastic Injection – Company’s in-house 2D/3D CAD design capability for plastic parts and new tooling, new part prove-in and thermoplastic material selection services, high stroke count injection and insert molding services, and secondary process services.
Precision Metal Stamping – Secara mandiri, Perseroan mampu melakukan fabrikasi peralatan mulai dari 30 hingga 50 mikron, pencetakan komponen dan tooling baru, prove-in komponen baru, die stamp metals hingga ketebalan 3 mm, serta precise stamping hingga tekanan progresif 300 ton.
Precision Metal Stamping – On its own, the Company capable to carry out tool fabrication from 30 to 50 micron, stamped parts and new tooling, new part prove-in, die stamp metals up to 3 mm thickness, and 300 ton progressive presses for precise stamping.
104 annual report 2012 laporan tahunan
Printed Circuit Board Assembly (PCBA) dan Complete Set Assembly – Kemampuan Perseroan untuk melakukan wave soldering multi layer boards, lead free processes, selective soldering, serta built to order dan configure to order pada ESD Class 2A dan 3A Certified Production Lines.
Printed Circuit Board Assembly (PCBA) and Complete Set Assembly – Company’s ability to perform wave soldering multi layer boards, lead free processes, selective soldering, and built to order and configure to order on ESD Class 2A and 3A Certified Production Lines.
Logistik – Perseroan menyediakan layanan logistik global dan solusi rantai suplai, yang mencakup freight forwarding dan manajemen pergudangan atau penyimpanan bahan baku atau pun barang jadi, yang ditawarkan Perseroan melalui berbagai program pengiriman tepat waktu dan fleksibel melalui jalur udara, laut, atau darat sesuai dengan permintaan para pelanggan.
Logistics – The Company provides global logistics services and supply chain solutions, including freight forwarding and material and/or finished products warehousing or inventory management, which are offered with various just-in-time products delivery programs and flexibility via air, sea or land depending on customers’ requirements.
Pelayanan Pengaduan dan Klaim Pelanggan
Accommodating Customer’s Complaint and Claim Mengingat karakteristik industrinya, Sat Nusa tidak membentuk Pusat Pengaduan Pelanggan. Meskipun demikian, setiap pelanggan terjamin hak dan perlindungannya melalui kontrak kerja.
Considering its industrial characteristics, Sat Nusa does not establish any Customer Complaint Center. However, customer’s rights and protection are guaranteed by the contract.
Sat Nusa selalu mengutamakan prinsip keterbukaan dan kejujuran dalam melakukan setiap transaksi dengan pelanggan. Perseroan berupaya memberikan tanggapan yang cepat apabila ada pengaduan dan ketidakpuasan dari pelanggan. Layanan pengaduan kepada Perseroan dapat disampaikan melalui telepon, surat, email atau tatap muka langsung ke bagian terkait.
Sat Nusa always prioritizes openness and honesty in every transaction with its customer. Company tries to give fast respond upon any complaint and dissatisfaction from the customer. Complaint to the Company can be expressed by phone, mail, email or face to face meeting to the relevant division.
annual report 2012 laporan tahunan
105
2012
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
Per 31 Desember 2012, komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: Shareholder Composition As per December 31st, 2012, the Company’s shareholder composition is as stated below:
Abidin | Direktur Utama | President Director PT TRIMEGAH SECURITIES Tbk| Masyarakat | Public Masyarakat Lainnya | Other Public * Bidin Yusuf | Direktur | Director
1,177,500,000 (66.47%) 390,928,000 (22.07%) 140,460,000 (7.93%) 62,560,000 (3.53%)
1,771,448,000 (100%) * Pemegang saham masyarakat lainnya terdiri dari pemegang saham dengan kepemilikan < 5%. * Other Public shareholders consist of shareholders with ownership < 5%.
Masyarakat | Public
Komposisi masyarakat berdasarkan status kewarganegaraan | Public composition based on nationality
97.46%
2.54%
517,866,758 saham/share
13,521,242 saham/share
LOKAL | DOMESTIC
ASING | FOREIGN
Komposisi masyarakat berdasarkan kelompok | Public composition based on group
73.63% 391,237,000
0.01% 51,500
MAKELAR
DANA PENSIUN
BROKER
pension fund
23.77% 126,328,258 INDIVIDU DOMESTIK
INDIVIDUAL - DOMESTIC
2.36% 12,521,242 INDIVIDU ASING
INDIVIDUAL - FOREIGN
100%
531,388,000 (Saham / share)
106 annual report 2012 laporan tahunan
0.19% 1,000,000 INSTITUSI ASING
INSTITUTION - FOREIGN
0.05% 250,000 INSTITUSI DOMESTIK
INSTITUTION - DOMESTIC
informasi mengenai pemegang saham utama
information on major shareholders
ABIDIN 66.47%
(individu/ individual)
PT TRIMEGAH SECURITIES Tbk
PUBLIC 7.93%
22.07%
PTSN 99.96%
BIDIN YUSUF 3.53%
(individu/ individual)
KENNY 0.04%
(individu/ individual)
PTSME
(entitas anak/ subsidiary)
K R O N O L O G I S P E N C ATATA N S A H A M
Chronology of Stock Listing Pada tanggal 21 Agustus 2007, melalui Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No. 755/SK/SNP/VIII/07, Perseroan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 531.388.000 saham dengan nilai nominal Rp 150 per saham dengan harga penawaran Rp 580 per saham. Pada tanggal 26 Oktober 2007, berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) No. S-5364/BL/2007, Perseroan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Penawaran. Selisih lebih jumlah yang diterima dari pengeluaran saham terhadap nilai nominalnya sebesar Rp 228.496.840.000 dicatat dalam akun Tambahan Modal Disetor setelah dikurangi biaya emisi saham sebesar Rp 11.267.261.167. Saham Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 November 2007 dengan kode transaksi perdagangan ”PTSN”. On August 21, 2007, through Registration Statement Letter No. 755/SK/SNP/ VIII/07, the Company conducted the initial public offering of its 531,388,000 shares at a par value of Rp 150 per share with an offering price of Rp 580 per share through the capital market. On October 26, 2007, based on Letter No. S-5364/BL/2007 from the Chairman of Capital Market Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK), the Company’s Statement Registration became effective. The excess amount received from the stock issuance over its nominal value amounting to Rp 228,496,840,000 is recorded in the Additional Paid-in Capital account, after being deducted by the stock issuance cost of Rp 11,267,261,167. The Company was listed as “PTSN” on the Indonesia Stock Exchange on 8 November 2007.
annual report 2012 laporan tahunan
107
Corporate
Governance Report Laporan Tata Kelola Perusahaan
108 annual report 2012 laporan tahunan
Peran aktif dan dukungan penuh Dewan Komisaris dan Direksi sangat penting dalam memastikan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, serta keadilan pada setiap aspek bisnis dan di seluruh jajaran Perusahaan. Active roles and full support from the Board of Commissioners and Directors are important in ensuring the implementation of good corporate governance principles, which include transparency, accountability, responsibility, independency as well as fairness in every aspect of business and within the Company.
Tujuan Penerapan GCG
GCG Objectives Sat Nusa menitikberatkan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) sebagai cara bagaimana mengelola perusahaan dengan baik, profesional, mengadopsi standar internasional dan praktik terbaik, berorientasi pada profitabilitas, pertumbuhan, keberlanjutan bisnis dan kesejahteraan pemegang saham tanpa mengabaikan pemangku kepentingan lainnya.
Sat Nusa signifies the implementation of Good Corporate Governance (GCG) as a matter of how to manage the company properly, professionally, adopting best international standards and practices, self-oriented to profitability, growth, business sustainability and shareholders’ prosperity without abandoning other stakeholders’ interests.
Sat Nusa sepenuhnya mengetengahkan bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan aset, bukan hanya sebuah kewajiban bagi Perusahaan dalam memenuhi peraturan dan ketentuan. Sat Nusa sangat yakin bahwa fondasi yang kuat dari tata kelola perusahaan berfungsi untuk melindungi kepentingan semua pemangku kepentingan, serta meneguhkan kepercayaan mereka terhadap Perusahaan. Hal tersebut juga merupakan kunci dari pertumbuhan Perusahaan untuk meraih kesuksesan yang berkelanjutan.
Sat Nusa fully ascertains that implementation of Good Corporate Governance is an assets, not just a liability to the company in fulfilling rules and regulations. Sat Nusa firmly believes that a strong foundation of good corporate governance serves to protect the interest of all stakeholders, as well as strengthen their confidence in the company. It is also key to the growth of the Company to achieve sustained success.
Direksi dan Manajemen Perseroan telah mengembangkan kerangka tata kelola yang dibangun di atas rekomendasi dari Pedoman Tata Kelola Perusahaan (“Kode”), namun dalam pelaksanaannya tata kelola perusahaan bukan hanya sekedar kepatuhan terhadap peraturan dasar, tetapi Perseroan juga telah menganut semangat Kode, berlabuh pada prinsip-prinsip kunci dari transparansi perusahaan, akuntabilitas, tanggung jawab, Independensi dan keadilan.
Directors and Management of the Company have developed a framework of governance built upon the recommendations of the Code of Corporate Governance (“Code”). However, the implementation of good corporate governance is not just a basic regulatory compliance, Company has embraced the spirit of the Code, anchored on key principles of corporate transparency, accountability, responsibility, Independency and Fairness.
annual report 2012 laporan tahunan
109
PRINSIP DASAR GCG GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES
Mengingat pentingnya penerapan GCG, Dewan Komisaris dan Direksi Sat Nusa telah membuat GCG bagian dari kebijakan manajemen Perseroan melalui penerapan suatu sistem yang merupakan prinsipprinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, Kemandirian, dan Keadilan.
Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan penyampaian informasi yang relevan tentang Sat Nusa kepada stakeholder. Perusahaan menjamin keakuratan informasi mengenai kinerja operasional dan keuangan, manajemen dan kepemilikan saham Sat Nusa, atau informasi lain yang dianggap penting.
Akuntabilitas
Prinsip akuntabilitas pada dasarnya adalah pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan hak setiap entitas anak melalui pembagian wewenang yang jelas untuk mengurangi dampak dari masalah keagenan yang terjadi sebagai hasil dari konflik kepentingan antara manajemen, pemegang saham, dan stakeholders. Sat Nusa menerapkan prinsip akuntabilitas melalui beberapa cara, seperti evaluasi presentasi kinerja operasional dan keuangan, laporan keuangan dalam RUPS tahunan, Public Ekspose, audit internal dan eksternal.
Tanggung jawab
Prinsip tanggung jawab merupakan kompatibilitas antara manajemen Perusahaan dan hukum yang berlaku, bersama dengan prinsip korporasi yang baik. Untuk itu, Sat Nusa memastikan bahwa manajemen Perusahaan mematuhi aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku sebagai cerminan tanggung jawab perusahaan sebagai warga korporasi yang baik. Sat Nusa selalu akan berusaha untuk membangun kemitraan dengan semua stakeholder dengan mengacu pada aturan hukum dan etika bisnis yang sehat.
KeMANDIRIAN
Prinsip kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dijalankan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan dan etika perusahaan yang baik. Sat Nusa menginginkan untuk menghindari dominasi dari pihak manapun yang tidak sehat dan menghindari konflik kepentingan. Dewan Komisaris dan Direksi Sat Nusa memiliki perspektif yang independen dalam setiap keputusan yang dibuat, namun saran dari konsultan independen, konsultan hukum, dan komite akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
Keadilan
Prinsip keadilan berarti keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang terjadi sebagai konsekuensi dari memiliki kesepakatan dan aturan hukum yang berlaku. Sat Nusa menjamin perlakuan yang adil dan sama bagi setiap pemangku kepentingan dalam menjalankan aktivitasnya dan akan selalu berusaha untuk membuat para pemangku kepentingan memahami sepenuhnya hak dan kewajibannya di bawah aturan hukum. 110 annual report 2012 laporan tahunan
PRINSIP DASAR GCG GOOD CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES
Considering the importance of implementing GCG, Sat Nusa’s Board of Commissioners and Board of Directors have made GCG a part of the Company’s management policy through the implementation of a system that represents principles of information transparency, accountability, responsibility, Independency, and Fairness.
Transparency
Transparency is the openness in the process of decision-making and forwarding relevant information about Sat Nusa to stakeholders. The Company guarantees the information accuracy regarding the operational and financial performances, management and share ownership in Sat Nusa, or any other information considered important.
Accountability
The principle of accountability is basically the execution of duties, responsibilities, and rights of every subsidiary through a clear division of authority to reduce the impacts of agency problem that occurs as the result of conflicting interests among the management, shareholders, and the stakeholders. Sat Nusa implements the principle of accountability through several ways, such as operational and financial performance evaluation, financial report presentation in the annual GMS, Public Expose, internal and external audit.
Responsibility
The principle of responsibility represents the compatibility between company management and the laws in force, along with good corporation principles. For that matter, Sat Nusa ensures that the company management adheres to the rule of law and legislation in force as the reflection of company’s responsibility as a good corporate citizen. Sat Nusa will always seek to establish partnership with every stakeholder by referring to the rule of law and healthy business ethics.
Independence
The principle of independence is a state where a company is governed professionally without any conflict of interest and pressure from any party that does not comply with the regulation and good corporate ethics. Sat Nusa is aspired to avoid unhealthy domination by any party and have no conflict of interest. The Board of Commissioners and The Board of Directors of Sat Nusa have independent perspectives in every decision made. However, taking suggestions from an independent consultant, legal consultant, and their committees is also an option.
Fairness
The principle of fairness means justice and equality in fulfilling the stakeholders’ rights that occur as the consequence of having an agreement and the rule of law in force. Sat Nusa guarantees just and equal treatment for every stakeholder in carrying out his activity and will always strive to make stakeholders fully comprehend their rights and responsibilities under the rule of law. annual report 2012 laporan tahunan
111
STRUKTUR GCG GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE Struktur GCG Sat Nusa terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu, Sat Nusa juga membentuk organ pendukung yang meliputi komite di bawah Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit.
The GCG structure of Sat Nusa consists of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors. In addition, Sat Nusa also forms a supporting organ which includes committees under the Board of Commissioners, Corporate Secretary and Internal Audit.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada baik Direksi maupun Dewan Komisaris. RUPS memiliki kewenangan untuk menetapkan dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja mereka, menyetujui Anggaran Dasar, memberikan persetujuan untuk anggaran tahunan, mengatur alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik dan memutuskan jumlah dan jenis kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
General Meeting of Shareholders (GMS) has the authority that is not given to both Board of Directors and Board of Commissioners. GMS has the authority to assign and dismiss members of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluate their performance, approve the Basic budget, give approval to the annual budget, set the profit usage allocation, appoint a public accountant and decide on the amount and kinds of compensations to the Board of Commissioners and Board of Directors.
RUPS tahun 2012 telah memberitahu dan mengirimkan undangan kepada para pemegang saham sesuai dengan peraturan. Sepanjang 2012, Sat Nusa telah mengadakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham dan yang terdiri dari 5 (lima) agenda.
The GMS in 2012 had informed and sent out invitations to shareholders according to regulation. Throughout 2012, Sat Nusa had had 1 (one) General Meetings of Shareholders and consist of 5 (lima) agendas.
RUPS LUAR BIASA
EXTRAORDINARY GMS Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dapat diadakan kapan saja dalam setahun jika diperlukan. Pada tahun 2012, tidak ada RUPS luar biasa yang diselenggarakan.
112 annual report 2012 laporan tahunan
Extraordinary General Meeting of Shareholders can be held anytime during the year if necessary. In 2012, there were no extraordinary GMS being held.
Penyebaran informasi terkait dengan rapat umum pemegang saham Information dissemination related to the general meetings of shareholders
Panggilan Kepada Pemegang Saham untuk RUPS Invitation to General Meeting of Shareholders
Pemberitahuan Hasil RUPS Announcement of GMS’ Results
25 May 2012
11 June 2012
28 June 2012
Media | Media
HALUAN KEPRI
Pemberitahuan RUPS Announcement of GMS
Tanggal | Date
INVESTOR DAILY
Aktivitas | Activity
annual report 2012 laporan tahunan
113
1. Agenda Pertama: • Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan yang telah disampaikan oleh Direksi perihal keadaan dan jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2011 sebagaimana termaktub dalam buku “Laporan Tahunan 2011”; • Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan yang memuat Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi dan Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2011 beserta penjelasannya, yang telah diaudit oleh “Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan” sebagaimana ternyata dalam laporan auditnya nomor 12151-B1B/ JMM2.FH3, tanggal 05-03-2012, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian; • Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi Perseroan atas tanggung jawab pengurusan dan pelaksanaan kewenangan dan para anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tanggung jawab pengawasan yang telah mereka lakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2011 sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan. 2. Agenda Kedua: Menyetujui tidak ada dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan dan tidak ada dana yang dialokasikan sebagai dana cadangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2011. 3. Agenda Ketiga: Memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2012 dan menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut serta persyaratan lain penunjukkannya. 4. Agenda Keempat: • Mengangkat kembali tuan SOFJAN WANANDI, selaku Komisaris Utama Perseroan; • Mengangkat kembali tuan USMAN FAN selaku Komisaris Perseroan; • Mengangkat kembali tuan ANAS, SE selaku Komisaris Independen Perseroan; • Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan ini sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-lima yang diadakan setelah RUPS hari ini, yakni RUPS Tahunan untuk mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, yang akan diadakan pada tahun 2017; • Menyetujui penetapan jumlah honorarium Dewan Komisaris termasuk tunjangan pajak untuk tahun buku 2012 adalah sebesar Rp 2.350.000.000,- (dua miliar tiga ratus lima puluh juta Rupiah) dan memberikan kuasa dan wewenang kepada Rapat Dewan Komisaris untuk mengalokasikan pembagiannya kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan; • Memberi kuasa kepada salah seorang anggota Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam acara ke-empat Rapat tersebut dalam suatu akta Notaris dan melaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta mendaftarkannya pada Kantor Pendaftaran Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Agenda Kelima: • Mengangkat kembali tuan ABIDIN selaku Direktur Utama Perseroan; • Mengangkat kembali tuan BIDIN YUSUF selaku Direktur Perseroan; • Mengangkat kembali nyonya MEGAWATI selaku Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi) Perseroan; • Pengangkatan anggota Direksi tersebut berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan ini sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-lima yang diadakan setelah RUPS hari ini, yakni RUPS Tahunan untuk mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, yang akan diadakan pada tahun 2017; • Memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji, uang jasa dan tunjangan kepada masing-masing anggota Direksi Perseroan; • Memberikan kuasa kepada salah seorang anggota Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan dalam acara ke-lima Rapat tersebut dalam suatu akta Notaris dan melaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta mendaftarkannya pada Kantor Pendaftaran Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. Seluruh catatan RUPST tahun sebelumnya tersebut telah direalisasikan pada tahun 2012. 114 annual report 2012 laporan tahunan
1. First Agenda: • Receive and approve the Company’s Annual Report which was submitted by the Board of Directors concerning the condition and operation of the Company for the fiscal year ended 31-12-2010 as set forth in the book “Annual Report 2011”. • Approve and ratify the Company’s Financial Statements containing Consolidated Balance Sheets, Consolidated Income Statement, Statement of Changes in Equity and Cash Flow Statements of the Company and its Subsidiaries for the fiscal year ended 31-12-2011 and their explanations, which have been audited by the “Certified Public Accountants Johan Malonda Mustika & Partners “as evidenced in its audit report number 12151-B1B/JMM2.FH3, date of 05-03-2012, with an unqualified opinion. • Provides settlement and release of full responsibility (volledig acquit et decharge) to the members of the Board of Directors for the responsible management and execution of the authority and the members of the Board of Commissioners for their oversight responsibilities they have done during the financial year ended 31-12-2011 along actions are reflected in the Annual Report and Financial Statements of the Company. 2. Second Agenda: Approve no dividends are distributed to the shareholders of the Company and no funds were allocated as a reserve fund for the fiscal year ended 31-12-2011. 3. Third Agenda: Authorizes the Board of Directors of the Company to appoint a public accounting firm to audit the books of the Company for the fiscal year ended 31-12-2012 and determine the honorarium of the Public Accountants and other terms of appointment. 4. Fourth Agenda: • Reappoint Mr. SOFJAN WANANDI as the President Commissioner of the Company; • Reappoint Mr. USMAN FAN as a Commissioner of the Company; • Reappoint Mr. ANAS,SE as Independent Commissioner; • Appointment of members of the Board of Commissioners is valid from the closing of this General Meeting of Shareholders (AGM) until the closing of the fifth General Meeting of Shareholders (AGM) held after today AGM, namely the Annual General Meeting of Shareholders to approve the Financial Statements for the fiscal year ended 31 December 2016, to be held in 2017; • To approve the honorarium of Board of Commissioners, including of tax allowances for year 2012 amounted to Rp 2,350,000,000 - (two billion three hundred and fifty million Rupiah) and provides the power and authority to the Board of Commissioners to allocate the distribution to each member of the Board of Commissioners; • Authorize a member of the Board of Directors of the Company with the right of substitution to declare a decision in the fourth agenda of the meeting in a notarial deed and report to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia and registered the Companies in Registration Office in accordance with the regulations. 5. fifth Agenda: • Reappoint Mr. ABIDIN as President Director of the Company; • Reappoint Mr. BIDIN YUSUF as Director of the Company; • Reappoint Ms. MEGAWATI as Finance Director (Non Affiliated) of the Company; • Appointment of members of the Board of Directors is valid from the closing of this General Meeting of Shareholders (AGM) until the closing of the fifth General Meeting of Shareholders (AGM) held after today AGM, namely the Annual General Meeting of Shareholders to approve the Financial Statements for the fiscal year ended 31 December 2016, to be held in 2017; • Give authority and power to the Board of Commissioners to determine the salaries, fees and allowances to each member of the Board of Directors of the Company; • Authorize a member of the Board of Directors of the Company with the right of substitution to declare a decision in the fifth agenda of the meeting in a notarial deed and report to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia and registered the Companies in Registration Office in accordance with the regulations.
The entire record of the previous year’s AGM haD been realized in 2012. annual report 2012 laporan tahunan
115
Dewan Komisaris BOARD OF COMMISSIONERS Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif dan bertanggung jawab untuk fungsi organisasi mereka. Secara singkat, Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi Direksi, memberikan saran dan masukan kepada Direksi dan memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG sepenuhnya dilaksanakan oleh Perseroan.
The Board of Commissioners is collectively responsible and accountable for their organizational function. In brief, the Board of Commissioners are responsible for supervising the Board of Directors, providing suggestions and inputs to the Board of Directors and ensuring that GCG principles are fully implemented by the Company.
Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/ atau menerima keuntungan pribadi dari Perseroan selain remunerasi dan fasilitas lain yang akan diputuskan dalam RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas dan kompetensi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan bisnis Perseroan.
Members of the Board of Commissioners do not take and/or receive personal benefits from the company besides the remuneration and other facilities as decided in the GMS. All members of the Board of Commissioners have the adequate integrity and competency to meet the company’s business requirements.
Pemilihan Dewan Komisaris APPOINTING THE BOARD OF COMMISSIONERS Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan, berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.14 tanggal 7 Agustus 2007 dan diangkat kembali pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Juni 2012.
The appointment of the members of BOC of Sat Nusa is based on deed No.14 through Extraordinary Shareholders Meeting of the Company, dated August 7, 2007 and reappointed through Annual General Meeting of Shareholder dated 26 June 2012.
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para pemegang saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Pengangkatan Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, dan kompetensi masing masing calon calon yang diusulkan.
The member of the BOC is appointed and dismissed by the AGMS. The members of the board are appointed from the candidates nominated by the shareholders and the nomination is binding the members of the AGMS. The appointment of the BOC is conducted by taking into account the integrity, dedication and competence of each candidate.
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Susunan anggota Dewan Komisaris berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 26 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
The following is the composition of the Board of Commissioners based on the General Meeting of Shareholders dated 26 June 2012:
Susunan Anggota Dewan Komisaris
Composition of the Board of Commissioners
SOFJAN WANANDI KOMISARIS UTAMA PRESIDENT COMMISSIONER UMUR | AGE 71
116 annual report 2012 laporan tahunan
USMAN FAN KOMISARIS COMMISSIONER UMUR | AGE 42
ANAS, S.E
KOMISARIS INDEPENDEN INDEPENDENT COMMISSIONER UMUR | AGE 50
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar Peseroan, tugas dari Dewan Komisaris Perseroan adalah melakukan pengawasan atas implementasi rencana bisnis, operasi, dan manajemen Perseroan yang dijalankan oleh Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi. Sebagai kewenangan khusus, Dewan Komisaris juga dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu Direksi, apabila Direktur yang bersangkutan berhalangan atau dalam keadaan tertentu. Sementara itu, tanggung jawab Dewan Komisaris Perseroan antara lain: • melakukan pengawasan terhadap langkah-langkah penanganan Perseroan oleh Direksi berkaitan dengan aspek-aspek perencanaan dan pengembangan, operasi dan penyusunan anggaran, kepatuhan terhadap anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan, serta pelaksanaan resolusi-resolusi RUPS; • memberikan nasihat dan pendapat dalam RUPS sehubungan dengan aspek-aspek pelaporan keuangan tahunan, perencanaan bisnis, penunjukkan kantor akuntan publik sebagai auditor eksternal perusahaan, dan isu-isu penting Perseroan lainnya; • menelaah rencana kerja dan penyusunan anggaran Perseroan, agar aktivitas-aktivitas utama yang dijalankan Perseroan selaras satu dengan lainnya; • dalam menghadapi persoalan, segera meminta Direksi untuk mengumumkan kepada para pemegang saham dengan menyertakan rekomendasi langkah-langkah perbaikan; serta • membuat dan menyampaikan risalah rapat Dewan Komisaris, laporan mengenai kepemilikan saham dan/ atau keluarga atas saham perusahaan dan saham di perusahaan lainnya, serta laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners According to Company’s article of association, the roles of Board of Commissioners are to monitor the implementation of business plans, operations, and Company’s management that performed by Directors, and also to give advices to Directors. As the special authority, Board of Commissioners also carry out certain roles of Directors when related Director(s) is (are) not available or in certain conditions. Accordingly, Board of Commissioners’ responsibilities are as follows: • Supervising the Company’s management steps performed by Directors in relation with the aspects of planning and development, operations and budgeting, compliance of Company’s article of association, laws, and regulations, as well as implementation of GMS resolutions; • Giving advices and opinions in GMS related to the aspects of annual financial reporting, business planning, appointing an accounting firm as an auditor, and other important matters, business planning, appointment of a public accounting firm as corporate external auditor, and other Company’s important matters; • Conducting reviews on the Company’s work plan and budget in keeping abreast of Company’s main activities; • In signs of trouble, immediately request Directors to notify shareholders by providing some recommendations on improvement steps; and • Composing and delivering Board of Commissioners’ meeting minutes, Company’s and other company’s shares ownerships and/or family ownership, and supervisory reports.
annual report 2012 laporan tahunan
117
Komisaris Independen Independent Commissioner
Sat Nusa telah mematuhi peraturan perundangan yang berlaku terkait dengan independensi Dewan Komisaris: • Dewan Komisaris Sat Nusa telah memenuhi persyaratan Bapepam pada jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Dewan Komisaris, dengan total 3 Komisaris di Sat Nusa, dimana 1, mewakili lebih dari 30% , adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen telah memenuhi kriteria independensi, sebagaimana diatur oleh Bapepam- LK. • Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi atau Pemegang Saham Utama Perseroan.
Sat Nusa has complied with prevailing laws and regulations related to the independency of the Board of Commissioners: • The Board of Commissioners of Sat Nusa has complied with Bapepam’s requirements on the number, composition, criteria and independence of the members of the Board of Commissioners, with a total of 3 Commissioners at Sat Nusa, of which 1, representing more than 30%, is Independent Commissioners. Independent Commissioner has fulfilled criteria of independency, as regulated by Bapepam-LK. • Independent Commissioner has no affiliation with the Company, the Board of Commissioners, Board of Directors or Major Shareholders of the Company.
Remunerasi Komisaris Commissioners Remuneration
Remunerasi adalah pembayaran kepada Komisaris atas kontribusi mereka dalam pengelolaan dan pengontrolan Perusahaan. Adapun prosedur dan mekanisme penetapan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris berdasarkan pada Anggaran Dasar No.105 setelah penyesuaian UUPT pasal 18 ayat 12 dimana gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Sejalan dari keputusan Rapat Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 Juni 2012 di Batam, remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar Rp 2.350.000.000, -
Remuneration is payment to Commissioners for their contribution in corporate management and control. The procedures and mechanisms for determining the amount of remuneration of the commissioners under the Articles of the Company Law No. 105 after adjustment for chapter 18 verse 12 where the salary or honorarium and other allowances of members of the Board of Commissioners set by the GMS. In line of the resolution of Annual Meeting of Shareholders dated 26 June 2012 in Batam, the remuneration for Board of Commissioners amounted to Rp 2,350,000,000.
Pada tahun 2012, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan setiap 3 (tiga) bulan. Kehadiran Komisaris dalam pertemuan tersebut adalah 85%.
In 2012, the Board of Commissioners held meetings every 3 (three) months. The Commissioners’ attendance in the meetings was 85%.
118 annual report 2012 laporan tahunan
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS Direksi mengelola dan menjalankan Perusahaan sesuai dengan tujuan dan sasaran Perusahaan. Para Direksi juga melakukan tugas, tanggung jawab, dan lainnya berdasarkan Anggaran Dasar, regulasi yang berlaku, dan/atau Rapat Umum Pemegang Saham, termasuk prinsip-prinsip GCG
The BOD manage and run the company in accordance with the objectives and goals of the company. The BOD also conduct their tasks, responsibilities, and other based on the Articles of the Association, prevailing regulations, and/or the General Meeting of Shareholders, including the principles of GCG
Susunan anggota Direksi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 26 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
The following is the composition of the Board of Directors based on the General Meeting of Shareholders dated 26 June 2012:
Susunan Anggota Direksi | Composition of the Board of Directors
ABIDIN
Direktur UTAMA PRESIDENT Director UMUR | AGE 50
BIDIN YUSUF
Direktur Operasional Operational Director UMUR | AGE 54
MEGAWATI
Direktur KEUANGAN (Tidak Terafiliasi) FINANCE Director (non affiliated) UMUR | AGE 35
annual report 2012 laporan tahunan
119
Duties and Responsibilities of PRESIDENT DIRECTOR Tugas dan Tanggung Jawab PRESIDEN DIREKTUR
Tugas • •
mengembangkan dan menjalankan rencana strategis Perseroan melalui cara-cara yang efektif dan efisien; dan mencapai keseluruhan kinerja operasional sehari-hari, serta manajemen bisnis dan organisasi Perseroan secara menyeluruh sesuai dengan target yang diharapkan melalui otoritas yang didelegasikan oleh Dewan Komisaris
Tanggung Jawab • • • • • • • • • • •
mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi Dewan Komisaris; mengembangkan dan menyampaikan rencana-rencana strategis bisnis tahunan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan; melaporkan perkembangan pelaksanaan rencana-rencana strategis bisnis tahunan kepada Dewan Komisaris secara rutin; mengurus, memotivasi, mengembangkan, dan memimpin anggota tim manajemen; mengurus sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan-tujuan Perseroan; memimpin rapat-rapat tim manajemen; mengambil peran kepemimpinan dalam menciptakan dan mengembangkan budaya dan nilai-nilai Perseroan; memastikan adanya kesesuaian antara strategi dan budaya Perseroan, antara proses dan struktur Perseroan; memastikan dilaksanakannya prosedur dan proses audit internal Perseroan yang tepat; mengembangkan dan mengimplementasikan rencana-rencana manajemen risiko; serta memastikan rencana ketersediaan kandidat-kandidat yang tepat untuk menduduki berbagai posisi kunci Perseroan dijalankan dengan baik.
Roles • •
developing and delivering Company’s strategic plan in the most effective and efficient manner; and achieving the overall day-to-day performance as well as business and organization management of the Company in accordance with set targets, under delegated authority from the Board of Commissioners.
Responsibilities • • • • • • • • • • •
implementing Board of Commissioners’ policies and strategies; developing and presenting the annual strategic business plans to Board of Commissioners for approval; reporting regularly to Board of Commissioners concerning the implementation progress of the annual strategic business plans; managing, motivating, developing, and leading Management Team members; managing resources in effective and efficient manners in achieving Company’s objectives; chairing Management Team’s meetings; taking leadership roles in establishing or developing Company’s culture and values; ensuring that there is a fit between Company’s strategy and culture, between Company’s processes and structure; ensuring that Company’s internal audit processes and procedures are appropriately conducted; developing and implementing risk management plans; and ensuring that Company’s succession plan is implemented well.
120 annual report 2012 laporan tahunan
Duties and Responsibilities of OPERATIONAL DIRECTOR
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKTUR OPERAsIONAL
Tugas •
•
melakukan perencanaan, pengarahan, dan pengkoordinasian terkait pengembangan, pemilihan, implementasi, dan pemanfaatan operasi-operasi Perseroan; dan bekerja sama dengan semua level karyawan dalam mengidentifikasikan dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat individu, departemen, dan organisasi Perseroan secara luas.
Tanggung Jawab • • • • • •
• •
mengawasi bobot aktivitas produksi dan kualitas produk-produk yang dihasilkan, perencanaan dan pengiriman melalui transportasi laut untuk memastikan arus produksi Perseroan berlangsung efisien; memastikan bahwa manufaktur produk dan manajemen operasi Perseroan memenuhi peraturan perundangan-undangan dan prosedur standar yang ditentukan, sekaligus mengawasi dan mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada; bekerja sama dengan Asisten General Manager dan Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi) Perseroan dalam mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan, mengajukan permohonan dan memperoleh dana yang dibutuhkan, serta mengimplementasikan penggunaan yang sesuai; bersama-sama dengan Tim Manajemen Perseroan mengawasi perkembangan fokus anggaran dana tahunan, pengeluaran dana bulanan, dan keseimbangan kinerja yang dicapai dengan dana yang dikeluarkan; mengembangkan, merekomendasikan, dan menyiapkan spesifikasi-spesifikasi pengeluaran-pengeluaran modal, proyek-proyek, dan proposal-proposal Perseroan yang diajukan oleh Asisten General Manager; mengevaluasi struktur operasi-operasi Perseroan, melakukan perencanaan tim, mengembangkan pelatihan dan pendidikan bagi peningkatan efektivitas dan efisiensi tim secara kontinu sekaligus memfasilitasi pertumbuhan profesional dan pribadi individu dengan penekanan pada kesempatankesempatan (bila dimungkinkan) yang dimiliki oleh masing-masing individu; menangani proyek-proyek khusus Perseroan yang ditugaskan oleh Direktur Utama; serta memperluas jejaring dan menambah proyek-proyek Perseroan.
Roles • •
conducting planning, directing, and coordinating the development, selection, implementation, and utilization of the Company’s operations; and working with all levels of staffs to identify and address the Company’s individual, departmental, and organization wide needs.
Responsibilities • • • • • •
• •
monitoring production volume activity and quality of products, planning and shipment delivery to ensure Company’s production flow is efficient; ensuring that Company’s product manufacturing and operations management are in compliance with regulations and standard procedures, as well as monitoring, identifying, and correcting deficiencies; working closely to Company’s Assistant General Managers (GMS) and Finance Director (Non Affiliated) in identifying needs, writing grants and obtaining grant funds, and also implementing grant deliverable; in collaboration with Company’s Management Team, overseeing the development of the center’s annual budget, monthly expenditures, and performance against budget; developing, recommending, and preparing specifications for Company’s capital expenditures, projects, and proposals as requested by AGM; evaluating Company’s operations structure, conducting team planning, and developing training and education for continual improvement of the efficiency and effectiveness of the group, as well as providing individuals with professional and personal growth with an emphasis on opportunities (where possible) of individuals; managing Company’s special projects as assigned by the President Director; and expanding networking and bring in more projects to the Company. annual report 2012 laporan tahunan
121
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKTUR KEUANGN (Tidak Terafiliasi) Duties and Responsibilities of FINANCE DIRECTOR (Non affiliated)
Tugas
• mengawasi unit keuangan dan merupakan pembicara utama sehubungan dengan keuangan Perseroan; dan • melapor secara langsung kepada Direktur Utama dan membantu Direktur Operasional secara langsung pada seluruh persoalan strategis dan taktis Perseroan sehubungan dengan manajemen alokasi dana, analisis biaya dan keuntungan, prediksi kebutuhan-kebutuhan, dan pengamanan pendanaan baru Perseroan.
Tanggung Jawab
• berpartisipasi dalam pengembangan bisnis baru Perseroan, khususnya membantu Direktur Utama dan Direktur Operasional dalam mengidentifikasi kesempatan-kesempatan pendanaan baru, membuat rancangan alokasi dana terkait program-program yang prospektif, dan menentukan efektivitas biaya pemenuhan layanan yang prospektif; • memastikan adanya kontrol-kontrol yang memadai, dokumen-dokumen pembuktian disetujui dan tersedia, sehingga seluruh aktivitas pembelian Perseroan dapat melalui proses-proses audit independen dan pemerintah; • menyajikan alokasi dana operasional kepada Direktur Operasional, serta bekerja sama dengan Direktur Operasional dalam memastikan keberhasilan program-program Perseroan yang dijalankan, melalui dukungan analisis biaya dan kepatuhan terhadap seluruh kebutuhan/permintaan dalam kontrak dan program-program yang dijalankan; • mengawasi pelaksanaan manajemen dan koordinasi seluruh aktivitas pelaporan keuangan bagi Perseroan, termasuk pendapatan-pengeluaran, laporan posisi keuangan, serta aktivitas penggajian bagi para karyawan. • mengawasi aktivitas perbankan Perseroan; • memastikan arus kas memadai untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan Perseroan; • mengawasi pembuatan laporan-laporan bulanan, termasuk laporan-laporan keuangan dan proyeksiproyeksi arus kas untuk digunakan oleh manajemen eksekutif, termasuk Komite Audit dan Direksi; • membantu dalam proses desain, implementasi, dan kalkulasi waktu terkait insentif upah, komisi, dan gaji bagi para karyawan Perseroan; dan • mengawasi kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.
Roles • supervising the finance unit and is the Company’s chief financial spokesperson; and • reporting directly to President Director and directly assisting Operational Director on all strategic and tactical Company’s matters in relation with budget management, cost benefit analysis, forecasting needs, and the securing of new funding.
Responsibilities
• participating in developing new business, specifically assisting President Director and Operational Director in identifying Company’s new funding opportunities, drafting the prospective programmatic budgets, and determining cost effectiveness of the prospective services delivery; • ensuring adequate controls are installed, substantiating documentation is approved and available, such that all Company’s purchases may pass independent and governmental audits; • providing Operational Director with an operating budget, and working with Operational Director to ensure Company’s programmatic success through cost analysis support and compliance with all contractual and programmatic requirements; • overseeing the management and coordination of all fiscal reporting activities for the Company, including revenues-expenses, balance sheet reports, and payroll activities for staffs and participants; • monitor Company’s banking activities; • ensuring an adequate cash flow to meet Company’s needs; • overseeing the production of monthly reports, including financial statements and cash flow projections for the use of Executive Management, as well as the Audit Committee and Directors; • assisting in the design, implementation, and timely calculations of wage incentives, commissions, and salaries for Company’s staffs; and • overseeing Company’s Accounts Payable and Accounts Receivable turnover;
122 annual report 2012 laporan tahunan
Rapat Direksi dan TINGKAT Kehadiran
BOD Meeting and Attendance
Direksi memiliki pertemuan rutin minimal sebulan sekali. Direksi juga dapat mengatur pertemuan sesuai permintaan: a) Direktur Utama b) Salah satu direksi c) Salah satu komisaris d) Pemegang Saham yang secara kolektif mewakili paling sedikit 1/10 (sepersepuluh) modal yang disetor Perusahaan
BOD has a regular meeting at least once a month. BOD also may arrange meetings as requested by:
Pada tahun 2012, Direksi mengadakan pertemuan setiap minggu. Kehadiran Direksi dalam pertemuan tersebut adalah 95%
In 2012, Directors held meetings every week. The Directors’ attendance in the meetings was 95%
a) President director b) One of the director c) One of the commissioner d) Shareholder who collectively represent at least 1/10 (one tenth) of the company’s paid up capital
Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Remuneration Policy for Board of Directors and Board of Commissioners Komposisi gaji Direktur Utama, Komisaris Utama, Direktur Operasional, Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi) dan anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Indeks Jabatan - Direktur Utama - Komisaris Utama - Direktur Operasional - Direktur Keuangan (tidak terafiliasi) - Komisaris - Komisaris Independen
The salary composition for President Director, President Commissioner, Operational Director, Finance Director (Non Affiliated) and members of the Board of Commissioners are as follow:
Title Index President Director President Commissioner Operational Director Finance Director (non affiliated) Commissioner Independent Commissioners
: 100.00% : 35.45% : 44.15% : 17.50% : 7.65% : 7.66%
pelatihan direksi | Board of Directors Training Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan mendukung penyelesaian tugas, pada tahun 2012, Direksi Sat Nusa mendapatkan berbagai pelatihan baik internal maupun eksternal seperti yang disebutkan dalam tabel di bawah:
In the effort of improving its competence and support the tasks delivery, in 2012, Sat Nusa Board of Directors were involved in variety of training sessions both internal and external as mentioned in the table below:
Judul Pelatihan | Training Title
• •
Corporate Treasury Summit | Corporate Treasury Summit CFO Summit | CFO Summit
Tempat | LOCATION
Jakarta Jakarta
annual report 2012 laporan tahunan
123
Laporan KOmite Committee Report
Pelaksanaan Tugas Komite Audit dan Tanggung Jawab pada tahun 2012 Selama 2012, Komite Audit telah melakukan kegiatan: • Melakukan analisa terhadap jumlah hari persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi PT Sat Nusapersada Tbk. • Memeriksa Laporan Triwulan • Menyampaikan Laporan Komite Audit kepada Dewan Komisaris PT Sat Nusapersada Tbk. • Melakukan analisa terhadap jumlah hari piutang dan hutang tertahan, dan • Menyusun Laporan Komite Audit untuk periode kerja Tahun 2012.
Implementation of the Audit Committee’s Tasks and Responsibilities in 2012 During 2012, the Audit Committee has carried out the following activities: • Analyzing raw materials, WIP and finished goods turnover days of PT Sat Nusapersada Tbk. • Examine Quarterly Report • Delivering the Audit Committee Report to the Board of Commissioners of PT Sat Nusapersada Tbk. • Analyzing retained accounts receivable and payable turnover days , and • Develop Audit Committee Report for fiscal year 2012.
Pada tahun 2012, Komite Audit mengadakan pertemuan setiap 3 (tiga) bulan. Kehadiran Komite Audit dalam pertemuan tersebut adalah 90%.
In 2012, Audit committee held meetings every 3 (three) months. The Audit Committee’s attendance in the meeting was 90%.
Berikut ini adalah komposisi Komite Audit per 31 Desember 2012
Following is composition of the audit Committees as per 31 December 2012
Susunan komite audit | Composition of audit committee
ANAS, SE.
Ketua Komite Audit Chief of Audit Committee UMUR | AGE 50
124 annual report 2012 laporan tahunan
Glenn Martinus Marjono, S.E., M.M.cpa ANGGOTA MEMBER UMUR | AGE 33
netty, S.E
ANGGOTA MEMBER UMUR | AGE 28
Komite Audit Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu dan memperkuat fungsi Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan, audit, pengendalian internal dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi saat mengelola Perusahaan. Sesuai dengan Piagam Komite Audit Sat Nusa, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk: • melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik; • melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik; • memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya; • memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee; • melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut Direksi atas temuan auditor internal; • melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Emiten atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris; • menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik; • menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik; dan • menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Audit Committee The Audit Committee is a Committee established by the Board of Commissioners in order to assist and to strengthen the functions of the Board of Commissioners in discharging its supervisory functions over financial reporting process, audit, internal controls and implementation of Corporate Governance conducted by the Board of Directors while managing the Company. In accordance with the Audit Committee Charter of Sat Nusa, the Audit Committee has the duty and responsibility to: • reviewing the financial information to be released by publicly listed companies to the public and/or authorities such as financial reports, projections, and other statements relating to financial information of publicly listed companies; • conduct review on laws and regulations compliance related to the activities of the public listed company; • provide independent opinion in the event of disagreements between management and the accountant for services rendered; • provide recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of public accountant based on independency, the scope of the assignment, and the fee; • reviewing the implementation of the inspection by the internal auditor and oversee the implementation of the follow-up by the Board of Directors on the findings of the internal auditor; • conducting a review of the implementation of risk management activities undertaken by the Board of Directors, if the Public Company does not have a risk monitoring function under the Board of Commissioners; • examine complaints relating to the accounting and financial reporting for publicly listed companies; • review and provide advice to the Board relating to the potential conflict of interest in publicly listed companies, and • maintaining confidentiality of documents, data and information for publicly listed companies.
annual report 2012 laporan tahunan
125
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan memiliki peran penting dalam memastikan transparansi di Perusahaan. Dalam struktur organisasi, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, dan bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat serta pihak internal serta penanganan data tentang Perusahaan.
Kegiatan yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan pada tahun 2012, meliputi: • Mengelola Sekretariat Direksi untuk membantu Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. • Memberikan pelayanan sehubungan dengan permintaan dari pemegang saham dan masyarakat umum untuk informasi yang berkaitan dengan kondisi Sat Nusapersada, termasuk Laporan Tahunan, informasi yang berhubungan dengan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perseroan. • Pemantauan / mengikuti perkembangan di Pasar Modal, meliputi peraturan pasar modal yang dikeluarkan sepanjang tahun 2012, serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja terkait pengaruh dari peraturan tersebut. • Menyampaikan laporan berkala dan laporan tambahan lainnya kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek, termasuk laporan tentang rencana dan hasil kegiatan korporasi seperti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan • Menghadiri semua Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi, serta mempersiapkan risalah dari kedua Rapat.
Sekretaris Perusahaan memiliki misi untuk membangun citra perusahaan yang baik secara konsisten dan terus menerus melalui program komunikasi yang efektif kepada stakeholder Corporate Secretary has the mission to create a good company image consistently and continuously through effective communication program to stakeholders
The Corporate Secretary has an important role in ensuring transparency at the Company. Within the organization structure, the Corporate Secretary reports directly to the President Director, and is responsible for communications with the public and with internal parties as well as for the handling of data about the Company. The activities undertaken by the Corporate Secretary in 2012, included: • Manage the Secretariat of Directors in the support of the directors in conducting their tasks and responsibilities. • Providing service with respect to requests by shareholders and the general public for information related to the conditions of Sat Nusapersada, including Annual Report, information related to the Company’s Annual General Meeting of Shareholders. • Monitoring/updating developments in the Capital Market, encompassing market regulations issued throughout 2012, as well as providing input to the Board of Commissioners, Board of Directors and related work units affected by the said regulation. • Submitting regular reports and other supplementary reports to Bapepam-LK and Stock Exchange, including report on plans and results of corporate activities such as Annual General Meeting of Shareholders, and • Attending all Board of Commissioners Meetings and Board of Directors Meetings, as well as preparing minutes of both Meetings.
126 annual report 2012 laporan tahunan
internal audit
audit internal Internal Audit adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Perusahaan mengembangkan sistem pengendalian internal untuk menjamin keamanan aset dan sumber dayanya. Departemen ini bertanggung jawab atas efektivitas sistem pengendalian internal. Pedoman Korporat dan Kebijakan Dasar GCG merekomendasikan bahwa Perusahaan memiliki fungsi pengawasan internal. Perusahaan memandang Internal Audit sebagai salah satu pengendalian internal dan fungsi pengawasan untuk mendukung operasi, keuangan, dan manajemen agar lebih efektif dan efisien. STRUKTUR DAN KEDUDUKAN • Unit Internal Audit adalah Bagian yang melakukan tugas di bidang Internal Audit perusahaan, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian; • Kepala Unit Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris yang diwakili oleh Komisaris Utama; • Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala Unit Internal Audit, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala Unit Internal Audit tidak memenuhi persyaratan sebagai Auditor Unit Internal Audit sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas; • Dalam menjalankan tugasnya Unit Internal Audit bekerja sama dengan Komite Audit - dalam bentuk Pengarahan dan Review.
Internal Audit is carried out to provide assurance and consultation that is independent and objective, in order to increase value and improve the operations through systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and governance processes. The Company develops internal control system to assure the security of its assets and resources. This department is responsible for effectiveness of internal control system. Corporate Guideline and Basic Policy on GCG recommends that the Company has internal supervisory function. The Company sees Internal Audit is one of internal control and supervisory functions to support the operations, finance, and management to make it more effective and efficient. STRUCTURE AND STATUS • The Internal Audit is a unit that carries out Internal Audit task in the company, led by a Head of Department; • Head of Internal Audit Unit is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners, represented by the President Commissioner; • Director may dismiss the head of the Internal Audit Unit, after approval by the Board of Commissioners, if the Head of Internal Audit Unit does not meet the requirements as Internal Audit Unit Auditor as set forth in this rule and failing or incompetent in carrying out their duties; • In carrying out its duties, Internal Audit Unit cooperates with the Audit Committee - in the form of briefings and reviews.
annual report 2012 laporan tahunan
127
tugas dan tanggung jawab unit audit internal • • • • • • • •
Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja Internal Audit Tahunan (RKIAT); Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan Pengendalian Intern dan Sistem Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang Keuangan, Akuntansi, Produksi, Pembelian, Sumber Daya Manusia, Pemasaran dan kegiatan lainnya; Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; Membuat Laporan Hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta Direktur lainnya seperti yang ditugasi oleh Direktur Utama; Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Internal Audit yang dilakukannya; dan Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Sepanjang 2012, audit dilakukan pada sejumlah obyek audit sebagai berikut; • Operasional Divisi Perusahaan, yang termasuk inspeksi pada kepatuhan terhadap investasi yang dilakukan oleh Divisi dan pelaksanaan proses operasinya; • Operasional Divisi, yang mencakup evaluasi pada proyek-proyek di tahun itu yang memiliki nilai moneter dan risiko yang relatif besar; • Penilaian khusus pada proses dan realisasi investasi besar Perusahaan.
duties and responsibilities of the internal audit unit • • • • • • • •
Develop and implement the Internal Audit Annual Work Plan (RKIAT); Test and evaluate the implementation of the Internal Control and Risk Management System in accordance with company policy; Inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in Finance, Accounting, Production, Purchasing, Human Resources, Marketing and other activities; Suggest improvements and objective information about the activities examined at all levels of management; Creating the Audit Report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners and other Directors as assigned by the President Director; Monitor, analyze and report on the follow-up improvements that have been suggested; Put together a program to evaluate the quality of the internal audit activity’s doing, and Conduct special inspections if necessary.
Throughout 2012, audit was performed on a number of audit objects as follows; • Operational Divisions of the Company, which included an inspection on the compliance with the investment made by the Division and the implementation of its operating process; • Operational Division, which covered evaluation on current projects in that year which had a relatively large monetary value and risks. • Special assessment on the process and realization of Company’s big investments.
128 annual report 2012 laporan tahunan
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL SYSTEM
Pengendalian Keuangan dan Operasional
Financial and Operational Control
Sistem Pengendalian Internal merupakan suatu mekanisme proses pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Perseroan secara berkelanjutan dan pelaksanaannya dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh pejabat dan pegawai Perseroan, dirancang untuk dapat memberikan keyakinan yang memadai guna menjaga dan mengamankan harta kekayaan Perseroan, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan dan meningkatkan efektivitas organisasi serta meningkatkan efisiensi biaya.
Internal Control System is a process control mechanism established by the Company’s management and its implementation on an ongoing basis by the Board of Commissioners, Board of Directors and all officers and employees of the Company, is designed to provide reasonable assurance to safeguard and secure the assets of the Company, ensure the availability of accurate reports , increasing compliance with applicable regulations, reducing the impact of financial losses, irregularities including fraud and increase organizational effectiveness and improve cost efficiency.
Beberapa tujuan Sistem Pengendalian Internal : • Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, yakni untuk menjamin bahwa semua kegiatan usaha Perseroan telah dilaksanakan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Memastikan tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu; • Menganalisa efektivitas dari kegiatan usaha Perseroan untuk meningkatkan efisiensi dalam menggunakan asset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi Perseroan dari risiko kerugian; • Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan atau fraud.
Some of Internal Control Systems objectives: • Ensuring compliance with laws and regulations in force, namely to ensure that all of the Company’s business activities have been implemented in accordance with the laws and regulations in force; • Ensuring the availability of financial and management information is accurate, complete and timely; • Analyzing the effectiveness of the Company’s business activities to improve the efficiency in using assets and resources in order to protect the Company from the risk of loss; • Reduce the impact of loss, fraud or irregularities including fraud.
Sistem pengendalian harus melibatkan seluruh pegawai dan pejabat Perseroan, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi. Oleh karena itu, kegiatan pengendalian akan berjalan efektif apabila direncanakan dan diterapkan guna mengendalikan risiko yang telah diidentifikasi.
Control system must involve all employees and officers of the Company, including the Board of Commissioners and Board of Directors. Therefore, control activities will be effective if planned and implemented in order to control the identified risks.
Kepatuhan
Compliance Compliance with prevailing laws and regulations is managed by Legal Division while adherence to health, safety and environment regulation is under Management Representative (MR). The division seeks to ensure that the policies, decisions and all business activities of the Company in accordance with the provisions of applicable laws and regulations, both internal and external. Some compliance activities undertaken during 2012 include:
Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan dikelola oleh bagian Legal sedangkan kepatuhan terhadap peraturan kesehatan, keselamatan dan lingkungan dibawah bagian Management Representative (MR). Divisi ini berupaya untuk memastikan bahwa kebijakan, keputusan Perseroan dan seluruh aktivitas bisnis dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, baik internal maupun eksternal. Beberapa aktivitas kepatuhan yang dilakukan selama tahun 2012 antara lain adalah: • Mendukung aktivitas bisnis dengan menyediakan legal advice melalui penyampaian kajian hukum atas rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi terkait kesesuaian dengan hukum atau ketentuan yang berlaku; • Melakukan evaluasi kajian risiko dan legal atas kebijakan dan rencana kerja sama yang akan dilakukan oleh Perusahaan dengan pelanggan maupun pemasok. • Melakukan evaluasi terhadap implementasi kepatuhan terhadap peraturan yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja.
• Support business activities by providing legal advice through the delivery of legal opinion and action plans for problems occurred related to compliance with applicable laws or regulations; • To evaluate the risk and legal assessment on policy and business cooperation plan that will be made by the Company with the customers and suppliers. • To evaluate the implementation of regulatory compliance relating to health, safety and working environment. annual report 2012 laporan tahunan
129
Evaluasi atas Efektivitas Pengendalian Internal
Evaluation of the Effectiveness of Internal Control
Sat Nusa senantiasa melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian internal. Pemantauan terhadap risiko utama Perseroan harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan Perseroan seharihari termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional maupun Divisi Internal Audit.
Sat Nusa conducts continuous monitoring of the effectiveness of the implementation of overall internal control. Monitoring of the main risks of the Company should be prioritized and serves as part of the Company’s day-to-day activities include regular evaluation, either by operational units and Internal Audit Division.
Sat Nusa juga memantau dan mengevaluasi kecukupan sistem pengendalian internal secara terus menerus berkaitan dengan adanya perubahan kondisi internal dan eksternal serta harus meningkatkan kapasitas sistem pengendalian internal tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan.
Sat Nusa also monitors and evaluates the adequacy of the internal control system continuously related to the change in the internal and external conditions, as well as increasing the capacity of the internal control system so that its effectiveness can be improved.
Sat Nusa juga memantau dan mengevaluasi kecukupan sistem pengendalian internal secara terus menerus berkaitan dengan adanya perubahan kondisi internal dan eksternal serta harus meningkatkan kapasitas sistem pengendalian internal tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan. Sat Nusa also monitors and evaluates the adequacy of the internal control system continuously related to changes in the internal and external conditions as well as increasing the capacity of the internal control system so that its effectiveness can be improved. Dengan keterbatasan yang ada, pengendalian internal atas pelaporan keuangan kemungkinan tidak dapat mencegah atau mendeteksi terjadinya kesalahan manusia. Di samping itu, proyeksi atas evaluasi efektivitas pada masa mendatang mengandung risiko bahwa pengendalian mungkin menjadi tidak memadai karena perubahan kondisi, atau karena tingkat kepatuhan terhadap kebijakan atau prosedur mungkin menurun.
With existing limitations, internal control over financial reporting may not prevent or detect the occurrence of human error. In addition, projections evaluation of the effectiveness in the future may contain risk that controls may become inadequate because of changes in conditions, or because of the level of compliance with the policies or procedures may deteriorate.
Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012. Dalam melakukan penilaian, Manajemen Perusahaan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh kontrol internal. Berdasarkan penilaian ini, manajemen menyimpulkan bahwa hingga 31 Desember 2012, pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan telah efektif.
The Company’s management has assessed the effectiveness of internal control over financial report as of December 31, 2012. In conducting the assessment, management of the Company uses the criteria established by internal control. Based on this assessment, management concluded that as of December 31, 2012, our internal control over financial reporting was effective.
130 annual report 2012 laporan tahunan
Manajemen Risiko
Risk Management
annual report 2012 laporan tahunan
131
Fungsi manajemen risiko merupakan tanggung jawab seluruh jajaran manajemen pada setiap unit bisnis; dengan tugas mengidentifikasi dan mengelola risiko sesuai dengan wewenang yang melekat pada masingmasing unit terkait.
Risk management is the accountability of management personnel at all business level; to identify and manage risks in accordance with their area of responsibility.
Kerangka Risiko dan Langkah Mitigasi Berikut ini adalah beberapa risiko utama yang berpotensi mengakibatkan dampak yang kurang menguntungkan bagi kegiatan operasional bisnis:
Risk Framework and Mitigation Steps The Company has identified the following key risks that may negatively impact its business:
1. Perseroan beroperasi pada industri yang sangat kompetitif
1. We operate in a highly competitive industry
Perseroan bersaing dengan banyak penyedia jasa manufaktur elektronik. Beberapa pesaing Perseroan memiliki sumber daya yang lebih besar dan memiliki jaringan operasi internasional yang lebih terdiversifikasi dari pada Perseroan. Pesaing Perseroan meliputi perusahaan independen berskala besar seperti Celestica Inc, Flextronics International Ltd, Hon Hai Precision Industry Co, Ltd, Jabil Circuit, Inc dan Sanmina-SCI Corporation, serta perusahaan EMS yang lebih kecil yang memiliki fokus spesifik pada daerah, produk, jasa atau industri tertentu.
We compete against many providers of electronics manufacturing services. Certain of our competitors have substantially greater resources and more geographically diversified international operations than we do. Our competitors include large independent manufacturers such as Celestica Inc., Flextronics International Ltd., Hon Hai Precision Industry Co., Ltd., Jabil Circuit, Inc. and Sanmina-SCI Corporation, as well as smaller EMS companies that often have a regional, product, service or industry-specific focus.
Perseroan mengalami persaingan yang ketat dan semakin kompetitif seiring dengan banyak perusahaan yang memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi, kompetitor yang ada memperluas kapasitas dan terjadi konsolidasi pada industri tersebut. Terdapatnya kelebihan kapasitas produksi pada kompetitor Perseroan menciptakan persaingan harga yang intens dan memberikan tekanan kompetitif pada industri EMS secara keseluruhan. Untuk bersaing secara efektif, Perseroan harus terus memberikan layanan manufaktur berteknologi tinggi, mempertahankan standar kualitas yang tinggi, merespon secara fleksibel dan cepat terhadap perubahan desain dan jadwal pelanggan dan menghasilkan produk dengan kualitas yang dapat diandalkan dengan harga bersaing.
We experience intense competition, which can intensify further as more companies enter the markets in which we operate, as existing competitors expand capacity and as the industry consolidates. The availability of excess manufacturing capacity at many of our competitors creates intense pricing and competitive pressure on the EMS industry as a whole. To compete effectively, we must continue to provide technologically advanced manufacturing services, maintain strict quality standards, respond flexibly and rapidly to customers design and schedule changes and deliver products globally on a reliable basis at competitive prices.
2. Bisnis Perseroan mungkin terkena dampak bencana alam
2. Our business may be impacted by natural disasters
Beberapa vendor Perseroan, termasuk pabrik pelanggan Perseroan, yang berada di daerah yang mungkin terkena dampak oleh badai angin, gempa bumi, kekurangan air, tsunami, banjir, topan, kebakaran, kondisi cuaca ekstrim dan bencana alam atau buatan manusia lainnya.
Some of our vendors, including our customers’ factories, are located in areas which may be impacted by hurricanes, earthquakes, water shortages, tsunamis, floods, typhoons, fires, extreme weather conditions and other natural or manmade disasters.
132 annual report 2012 laporan tahunan
Pada tahun 2011 terdapat beberapa bencana besar yang timbul dan berdampak signifikan terhadap rantai pasokan industri EMS seperti gempa bumi, Tsunami Jepang, dan ledakan pembangkit listrik nuklir di Fukushima serta bencana banjir di Thailand yang menyebabkan kekurangan bahan baku, penundaan proyek, ditutupnya sementara pabrik pelanggan yang berakhir pada penurunan yang signifikan pada penjualan Perseroan. Perseroan secara intensif berkoordinasi dengan vendor dan pelanggan untuk mencari sumber bahan baku yang langka dan mencari vendor baru yang memenuhi syarat. Perseroan memantau dengan cermat perkembangan situasi untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan tindakan pencegahan sesuai dengan situasi terbaru.
In 2011 there were several major disasters that posed significant impact on the supply chain of EMS industry namely Japan earthquake, Tsunami and Explosion at Fukushima nuclear plant as well as flooding catastrophe in Thailand that caused raw material shortage, project delay, our customers plant temporarily shut down which end up in significant decline on our sales. We intensively coordinate with our vendors and customers to source for scarce raw material and qualify new vendors. We closely monitored the development of the situation in order to take necessary actions and precaution in accordance with the latest situation.
3. Perseroan terekspos pada perubahan kondisi ekonomi, yang dapat memiliki dampak material yang negatif terhadap bisnis, hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan
3. We are exposed to general economic conditions, which could have a material adverse impact on our business, operating results and financial condition
Bisnis Perseroan memiliki siklus dan pernah mengalami kemerosotan ekonomi dan industri. Jika kondisi ekonomi dan permintaan produk pelanggan Perseroan memburuk, Perseroan mungkin akan mengalami dampak material yang negatif terhadap bisnis, hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan. Akibatnya, pesanan pelanggan dapat menurun dan berdampak negatif pada hasil keuangan Perseroan. Perseroan sedang menjajaki segmen berbagai bisnis dan diversifikasi portofolio pelanggan Perseroan untuk mengurangi ketergantungan Perseroan pada pelanggan tertentu.
Our business is cyclical and has experienced economic and industry downturns. If the economic conditions and demand for our customers’ products deteriorate, we may experience a material adverse impact on our business, operating results and financial condition. As a result, customer orders may be lower and our financial results may be adversely affected. We are exploring various business segments and diversify our customer portfolio to reduce our dependency on certain customers.
4. PERSEROAN terekspos pada risiko meningkatnya upah minimum KOTA di Batam
4. We are exposed to the RISK of increasing in minimum wages in Batam
Setiap tahun gubernur setempat akan mengadakan forum diskusi dengan serikat buruh dan asosiasi pengusaha (Apindo) untuk membahas kenaikan upah minimum kota. Akan ada risiko di mana serikat buruh di Batam akan mengancam untuk mengadakan aksi unjuk rasa atau pemogokan sebagai bentuk penolakan mereka terhadap gaji minimum kota yang ditetapkan oleh Gubernur Kepulauan Riau. Pemogokan dapat berdampak signifikan terhadap kegiatan produksi Perseroan sehari-hari dan Perseroan mungkin harus menanggung kerugian sebagai akibat yang ditimbulkan dari pemogokan kerja. Perseroan telah bekerja erat dengan pejabat pemerintah dan pejabat terkait serta memiliki diskusi diplomatik dengan serikat buruh untuk menjaga Batam sebagai tempat yang aman bagi zona industri.
Each and every year the local governors will hold a discussion forum with labor unions and business people association (Apindo) to address the annual increment of minimum wages. There will be risk where Labor unions in Batam will threaten to hold rallies or strikes as a form of their rejection of the announced workers’ minimum salary set by Riau Islands Governor. The strike may impose significant impact on our overall company daily production activities and we may have to incur losses in conjunction with the labor strike. We have been working closely with government officials and related officials as well as have a diplomatic discussion with labor unions in order to maintain Batam as safe haven for industrial zone.
annual report 2012 laporan tahunan
133
Evaluasi Efektifitas Sistem Manajemen Risiko
Evaluation of Effectiveness of Risk Management System
Risiko Inheren meliputi strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas Perseroan, industri dimana Perseroan melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi. Sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko meliputi tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, kecukupan sumber daya manusia, dan kecukupan sistem informasi manajemen, serta kecukupan sistem pengendalian risiko.
Inherent risks include business strategy, business characteristics, complexity of the products and Company’s activities, the industry in which the Company operates, as well as macroeconomic conditions. While Quality Risk Management includes risk governance, risk management framework, risk management processes, the adequacy of human resources, and the adequacy of information systems management, as well as the adequacy of the risk management system.
Manajemen senantiasa melakukan tinjauan atas efektivitas dan konsistensi kegiatan manajemen risiko serta dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut ke depan. Evaluasi efektifitas sistem manajemen risiko terus dilakukan guna untuk meminimalisasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan usahanya.
Management continues to conduct a review of the effectiveness and consistency of risk management activities and made recommendations to be followed-up in the future. Evaluation of the effectiveness of risk management systems is meant to minimize the ongoing risks faced by the Company in operating its business.
Perkara penting yang dihadapi Sat nusa Material Litigation Involving Sat Nusa
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Sat Nusa terutama terkait dengan proses bisnis selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Selama tahun 2012, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Sat Nusa yang sedang menjabat memiliki permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana.
Legal problem includes criminal and civil cases that involve Sat Nusa particularly the ones related to business process and have been processed during any fiscal year. During 2012, there was no member of the Board of Directors and the Board of Commissioners involved both in any criminal or civil legal case.
SANKSI ADMINISTRATIF
Administrative sanctions
Selama tahun 2012 tidak ada sanksi administratif yang dikenakan oleh otoritas pasar modal atau otoritas lainnya kepada Perusahaan, anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi Sat Nusa.
134 annual report 2012 laporan tahunan
During 2012 there were no administrative sanctions imposed by the capital market authority or other authority to the Company, the Board of Commissioners and the Board of Directors of Sat Nusa.
Akses terhadap informasi Access to Information Penyebaran Informasi Transparansi mengharuskan perusahaan tepat waktu dalam pengungkapan informasi yang memadai tentang kinerja perusahaan. Pengungkapan tersebut penting agar memungkinkan para stakeholder untuk secara efektif memonitor manajemen dan kinerja perusahaan. Penerapan prinsip ini meliputi beberapa aspek: • Pengungkapan laporan keuangan yang melaporkan semua informasi material keuangan dan prinsip akuntansi & kebijakan auditor independen. • Tepat waktu dalam pengungkapan informasi material lainnya kepada publik. • Aksesibilitas informasi dengan menggunakan situs web, milis, panggilan konferensi, pertemuan analis, kunjungan pabrik, brosur, profil perusahaan, dan media massa. Sat Nusa berusaha untuk menyediakan akses informasi kepada stakeholder melalui pengembangan teknologi informasi yang kuat dan dapat diandalkan. Sat Nusa menyadari bahwa penyebaran informasi kepada stakeholder adalah bagian penting dari penerapan prinsip transparansi. Distribusi informasi dilakukan melalui website: www.satnusa.com Selain itu, informasi yang terkait dengan Sat Nusa juga dapat diakses melalui Divisi Sekretaris Perusahaan dengan alamat: Kantor Pusat PT Sat Nusapersada Tbk Jl. Pelita VI No.99 Batam 29432 - Indonesia Telp: +62 778 425 888 Faks: +62 778 426 988
Information Dissemination Transparency requires the company be timely in disclosing adequate information on corporate performance. The disclosure is important to enable stakeholders to effectively monitor the management and the company performance. Implementation of this principle includes several aspects: • Disclosure of financial statements which report all material financial information and accounting principles & polices of the independent auditor. • Timely disclosure of other material information to the public. • Accessibility of information by using the website, mailing lists, conference calls, analyst meetings, plants visits, brochures, the company profile, and mass media. Sat Nusa seeks to provide information access to stakeholders through development of strong and reliable information technology. Sat Nusa realizes that information distribution to stakeholders is an important part of implementing the transparency principle. Information distribution is conducted through website: www. satnusa. com In addition, information related to Sat Nusa can also be accessed through Corporate Secretary Division with the address: Head Office of PT Sat Nusapersada Tbk Jl. Pelita VI No.99 Batam 29432 – Indonesia Telp : +62 778 425 888 Fax : +62 778 426 988
annual report 2012 laporan tahunan
135
sISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
WHISTLEBLOWING SYSTEM Perseroan senantiasa memperhatikan kepentingan stakeholder berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Perseroan juga menyadari bahwa tidak adanya mekanisme standar dalam penanganan Pelaporan Pelanggaran oleh stakeholder dapat berakibat menurunkan reputasi dan kepercayaan masyarakat pada Perseroan. Ketentuan-ketentuan dalam Pedoman dan Prosedur Pelaporan Pelanggaran ini merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan terhadap stakeholder dan perlindungan terhadap nama baik Perseroan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, dalam rangka pelaksanaan pedoman dan prosedur, Perseroan menganggap perlu adanya mekanisme Pelaporan Pelanggaran sebagaimana diuraikan di bawah ini.
The company always treats the interests of stakeholders based on the principles of fairness and equality. The company also realized that the lack of standards mechanism in handling the reporting of violations of stakeholders can result in lowering the reputation and public confidence in the Company. The provisions of the Code and Procedure for violation reporting is one of the form of increasing stakeholder protection and the protection of the reputation of the Company. Related to the above issue, in the framework of the implementation of guidelines and procedures, the Company sees the needs to have reporting violation mechanisms as described below.
TUJUAN
OBJECTIVE
Tujuan Sistem Pelaporan Pelanggaran (WBS) sendiri adalah: 1. Menciptakan iklim yang kondusif dan mendorong pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non-finansial, termasuk hal-hal yang dapat merusak citra organisasi; 2. Mempermudah manajemen untuk menangani secara efektif laporan-laporan pelanggaran dan sekaligus melindungi kerahasiaan identitas pelapor serta tetap menjaga informasi ini dalam arsip khusus yang dijamin keamanannya; 3. Membangun suatu kebijakan dan infra struktur untuk melindungi pelapor dari balasan pihakpihak internal maupun eksternal; 4. Mengurangi potensi kerugian yang terjadi karena pelanggaran melalui deteksi dini; 5. Meningkatkan reputasi Perseroan.
Objectives for Whistle Blowing System (WBS) itself are as follow: 1. Creating a climate that is conducive and encouraging the reporting of things that can lead to financial and non-financial loss, including things that can damage the image of the organization; 2. Simplify management to deal effectively with reports of violations and simultaneously protect the confidentiality of the identity of the reporter and maintain this information in a special file with guaranteed security; 3. Establish reporting policy and infrastructure to protect reporter from retaliation by internal and/ or external parties; 4. Reducing potential losses due to violations through early detection; 5. Improving the company’s reputation.
Enter to report 136 annual report 2012 laporan tahunan
Perbuatan yang dapat dilaporkan
ACTS THAT CAN BE REPORTED
Perbuatan yang dapat dilaporkan (pelanggaran) adalah perbuatan yang dalam pandangan pelapor dengan iktikad baik adalah perbuatan sebagai berikut: • Korupsi; • Kecurangan; • Ketidakjujuran; • Perbuatan yang melanggar Perjanjian Kerja Bersama; • Perbuatan melanggar hukum (termasuk pencurian, penggunaan kekerasan terhadap karyawan atau pimpinan, pemerasan, penggunaan narkoba, pelecehan, perbuatan kriminal lainnya); • Pelanggaran ketentuan perpajakan, atau peraturan perundang-undangan lainnya (lingkungan hidup, mark-up, under invoice, ketenagakerjaan, dll.); • Pelanggaran Pedoman Etika Perusahaan atau pelanggaran norma-norma kesopanan pada umumnya; • Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, atau membahayakan keamanan Perseroan; • Perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian finansial atau non-finansial terhadap Perseroan atau merugikan kepentingan Perseroan; • Pelanggaran prosedur operasi standar (SOP) Perseroan, terutama terkait dengan proses pengadaan barang dan jasa, pemberian manfaat serta remunerasi; • Perseroan dapat menambah atau mengurangi daftar perbuatan yang dapat dilaporkan.
Acts that can be reported (offense) is an act which in the view of the reporter in good faith is the act as follows: • corruption; • cheating; • dishonesty; • Act in violation of the Collective Labor Agreement; • Transgression of the law (including theft, the use of violence against employees or leaders, extortion, drug use, abuse, other crimes); • Violations of tax regulations, or other regulations (environmental, mark-up, under invoice, employment, etc..); • Corporate Code of Conduct violations or violations of the norms of decency in general; • Actions that endanger health and safety, or jeopardize the security of the company; • Actions that may cause financial loss or nonfinancial detriment to the interests of the company or enterprise; • Violations of standard operating procedures (SOP) of the company, especially in relation to the procurement of goods and services, the provision of benefits and remuneration; • The Company may increase or reduce the list of acts that can be reported.
ACCEPTANCE OF REPORTING
PENERIMAAN PELAPORAN Perseroan menerima setiap Pelaporan Pelanggaran yang di ajukan oleh : • Karyawan; • Pemasok; • Pelanggan; • Investor; • Bank ; • dan semua pemangku kepentingan lainnya baik dari pihak internal maupun pihak eksternal. Cara menyampaikan Pelaporan Pelanggaran ke Perusahaan • Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada Perseroan melalui Dewan Komisaris, dengan cara diantar langsung, dikirim melalui facsimile, atau melalui pos ke Perseroan; • Melalui e-mail:
[email protected]; • Kotak Saran yang tersedia; • Disampaikan ke alamat resmi:
The Company receives any Reporting Violations filed by: • Employee; • Supplier; • Customer; • Investor; • Bank ; • and all other stakeholders from both internal and external parties.
How to submit Violations Reporting to the Company • Official letter addressed to the Company through the Board of Commissioners, by direct delivery, sent by facsimile, or by mail to the Company; • Through e-mail:
[email protected]; • Available suggestion boxes; • Presented to the official address:
PT SAT NUSAPERSADA Tbk
Jl. Pelita VI No.99 Batam 29432- Indonesia Telp : + 62 778 425 888 Fax : +62 778 426 988
annual report 2012 laporan tahunan
137
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN PELAPOR
REPORTING PROTECTION POLICY
Perseroan berkomitmen untuk melindungi pelapor pelanggaran yang beriktikad baik dan Perseroan akan patuh terhadap segala peraturan perundangan yang terkait serta best practices yang berlaku dalam penyelenggaraan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System).
The Company is committed to protect the well intentioned of violations reporter and the Company will adhere to all relevant legislation and best practices prevailing in Whistle Blowing System.
Seorang pelapor pelanggaran akan mendapatkan perlindungan dari perusahaan terhadap perlakuan yang merugikan seperti: • Pemecatan yang tidak adil; • Penurunan jabatan atau pangkat; • Pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya; • Catatan yang merugikan dalam file data pribadinya
A violations reporter will get protection from the company against harmful treatments such as: • Unfair dismissal; • Demotion • Harassment or discrimination of any kind; • Notes that harm the personal data file
Prosedur Penanganan Pelaporan Pelanggaran whistle blowing system procedure Pelaporan Reporting
Administratif(Sekretariat Dekom) Administrative (Board of commissioners Secretariat)
Komite Audit, Komite GCG, dan pihak lain yang diperlukan oleh Tim Evaluasi Pengaduan Audit Committee, Corporate Governance Committee, and others are required byComplaint Evaluation Team
Perlu diinvestigasi?
Tidak perlu diinvestigasi No need to be investigated
Need to be investigated?
Selama tahun 2012, Perseroan menerima satu kasus pelaporan mengenai pemalsuan Ijazah dan setelah ditelusuri ternyata benar karyawan tersebut menggunakan ijazah orang lain. Setelah dikonfirmasi kebenarannya akhirnya karyawan yang memalsukan Ijazah tersebut mengundurkan diri pada tanggal 09 Agustus 2012 atas persetujuan atasannya. During 2012, the Company received a report on Certificates forgery case and after the investigation, it was proved that the employee was using the certificate of others. Once the truth had been confirmed, the employee who falsified Certificates resigned on August 9, 2012 with the approval of her superiors.
Berkas ditutup The case is closed
Perlu diinvestigasi
Need to be investigated
Internal Audit/Satuan Kerja lain Internal Audit / Other Unit
Hasil Investigasi Results of Investigation
Tidak dapat dibuktikan Can not be proven
Dapat dibuktikan Can be proven
Usulan penindakan sesuai peraturan Proposed appropriate regulatory action
138 annual report 2012 laporan tahunan
Berkas ditutup The case is closed
KODE ETIK
code of conduct Kode etik adalah dasar perilaku dan tindakan yang diterapkan kepada seluruh karyawan dan harus dilaksanakan sehubungan dengan nilai-nilai perusahaan untuk menegakkan integritas. Sat Nusa memiliki kode etik yang berisi pedoman perilaku sehari-hari untuk diterapkan kepada seluruh karyawan termasuk Direksi dan Dewan Komisaris.
Code of Conduct is the basis of the behavior and actions that apply to all employees and must be implemented in connection with the company’s values to uphold integrity. Sat Nusa has a code of conduct that provides guidelines for everyday behavior to be applied to all employees including Board of Directors and Board of Commisioners.
Sebagai salah satu Perusahaan perakitan elektronik terkemuka di Indonesia maka penegakkan nilai-nilai Perusahaan menjadi sangat penting bagi pengembangan dan kelangsungannya. Untuk itu Sat Nusa menerapkan standar pedoman dan prosedur kode etik. As one of the leading electronics assembly company in Indonesia, the enforcement of the Company’s values become very important for the development and sustainability. For that Sat Nusa implements standard guidelines and procedures for code of conduct.
Keberadaan KODE ETIK
The Existence of Code of Conduct
Keberadaan Kode Etik dimaksudkan untuk mengatur Code of Conduct regulates the company staff’s beindividu dalam perusahaan bersikap, berperilaku, havior and attitude in interacting and performing berinteraksi dan melakukan proses kerja dengan working process with internal and external parties pihak-pihak di dalam dan di luar perusahaan dalam to develop working culture and company’s culture. membangun budaya kerja dan budaya perusahaan. Each individual in the company is obliged to comply Setiap individu di perusahaan wajib mematuhi Kode with the Code of Conduct in doing their jobs. Code Etik ketika melaksanakan pekerjaannya. Kode Etik of Conducts regulates the relationship between the mengatur hubungan antara Perseroan sebagai suatu company as an entity and customers, shareholdentitas dengan pelanggan, pemegang saham, indi- ers, individuals in the company, suppliers, creditors, vidu dalam perusahaan, pemasok, kreditur, komu- community (public), government, auditor, mass menitas (publik), pemerintah, auditor, media massa, dia, competitors; and explain how the company (as pesaing, serta menjelaskan bagaimana Perseroan an entity) comply with ethics, act and perform in at(sebagai suatu entitas) beretika, bersikap dan bertin- tempt to balance the interests of the company and dak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan pe- all stakeholders. rusahaan dengan seluruh Stakeholder. continuous
improvement
Sejalan dengan usaha penerapan Good Corporate Governance (GCG) termasuk di dalamnya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta penegakan Kode Etik Perusahaan, Sat Nusa bertekad untuk menciptakan kegiatan operasional Perusahaan yang terbebas dari praktik-praktik KKN serta menjunjung tinggi kode etik Perusahaan, dimana Perusahaan berusaha untuk meningkatkan peran serta secara aktif dari seluruh unsur Perusahaan, dan para pemangku kepentingan lainnya melalui suatu mekanisme penanganan yang adil dan transparan, salah satunya melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistle Blowing System (WBS).
In line with the effort of implementing Good Corporate Governance (GCG) practices, which include the eradication of practices of corruption, collusion and nepotism (KKN) as well as the enforcement of the Code of Conduct of the Company, Sat Nusa is committed to create an environment of operational activities that are free from practices of KKN, and to uphold the Code of Conduct, in which the Company seeks to increase the active participation from all elements of the Company and other stakeholders through a fair and transparent handling mechanism, including through a Whistle Blowing System (WBS).
annual report 2012 laporan tahunan
139
Sasaran Kode Etik
Code of ethics objectives
Tujuan Kebijakan Kode Etik adalah: • Sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan, prosedur dan praktek yang ada dalam manajemen Perusahaan; • Sebagai pedoman dasar untuk perilaku dan tindakan karyawan dalam menjalankan tugas dan pengambilan keputusan; • Memberikan wawasan kepada karyawan mengenai kesopanan karyawan dalam hubungan antara satu sama lain, hubungan dengan perusahaan, hubungan dengan pelanggan, hubungan dengan pesaing, hubungan dengan pemerintah atau hubungan dengan stakeholder lainnya.
The purposes of the Code of Ethics Policies are: • As a guideline in formulating policies, procedures and practices that exist in the Company’s management; • As a basic guideline for manners and actions of employees in performing their duties and decision making; • Provide insight to employees regarding the propriety of employees in relationships among each other, the relationship with the company, relationships with customers, relationships with competitors, relations with the authorities or relationships with other stakeholders.
Isi KODE ETIK
THE CONTENT OF CODE OF CONDUCT
Kode Etik ini dibagi menjadi beberapa bagian: • Prinsip prinsip umum; • Perilaku profesional; • Penggunaan properti, informasi dan sumber daya perusahaan; • Perilaku pribadi; • Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan; • Kesempatan kerja yang sama; • Kewajiban dalam melaporkan pelanggaran; • Aktivitas politik.
The Policy is broken into the following sections: • General principles; • Professional conduct; • Use of company property, information and resources; • Personal conduct; • Compliance with laws and regulations; • Equal employment opportunity; • Obligation to report breaches; • Political activities.
Sosialisasi dan penegakan kode etik
Socialization and enforcement of codes of conduct Sosialisasi penerapan Kode Etik senantiasa dilakukan pihak manajemen kepada seluruh karyawan Sat Nusa maupun stakeholders antara lain melalui: • Menyosialisasikan Kode Etik kepada seluruh jajaran manajemen puncak dan melakukan penyegaran secara berkala bagi seluruh pejabat puncak dalam Perseroan; • Menyosialisasikan Kode Etik dalam program orientasi individu baru dalam Perseroan dan penyegaran secara berkala bagi seluruh karyawan dalam Perusahaan.
The socialization of the Code of Conduct implementation will be done by the management to all employees of Sat Nusa and stakeholders through: • Socializing Code of Conduct to all top management levels and holding regular refreshing activities for all top management authorities in the company; • Socializing the Code of Conduct in new employee orientation program of the company and holding regular refreshing activities for all company employees.
Berikut adalah upaya penerapan Kode Etik di Sat Nusa: • Mengaitkan penerapan Kode Etik sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktek kerja dan penilaian karya seluruh individu dalam Perusahaan; • Mengembangkan Kode Etik yang sudah ada dan menjabarkannya menjadi berbagai kebijakan dan peraturan Perusahaan; • Melengkapi peraturan Perusahaan dengan sanksi atas pelanggaran dan membangun sistem untuk memantau penerapan Kode Etik.
Below are the efforts to implement Code of Conduct in Sat Nusa: • Relate the implementation of Code of Conduct as inseparable part to work practices and assessment of all individual work in the company; • Develop existing Code of Conduct and elaborate it to several policies and regulations of the company; • Complete the company regulation with the sanction toward the violation and build system to monitor the application of Code of Conduct.
140 annual report 2012 laporan tahunan
Pernyataan Budaya Perusahaan
The Statement of Corporate CulturE
Sat Nusa memiliki komitmen tinggi untuk membangun budaya kerja yang berlaku di perusahaan sehingga diharapkan dapat mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Pernyataan mengenai Budaya Perusahaan tercantum di dalam Tata Nilai Perusahaan, yang terdiri dari Integritas, Disiplin, Ramah Lingkungan, Nilai Tambah, dan Keamanan. Sistem nilai yang dikembangkan dalam perusahaan, diharapkan dapat mengubah sikap dan perilaku Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga memunculkan motivasi yang tinggi, kepuasan kerja meningkat, sikap dan tindakan terarah, pergaulan yang lebih akrab, disiplin meningkat, tumbuhnya kemauan untuk terus belajar serta memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi Perseroan.
Sat Nusa is highly commited to build the work culture applicable in the company in order to be able to create conducive working environment to realize the vision and mission of the company. The statement of the corporate culture is written in the Company Values, involving Integrity, Discipline, Eco Friendly, Added Value, and Safety. The values developed in the company are expected to alter the attitude and behavior of the human resources of the company to bring out the strong motivation, increase the work satisfaction, direct attitude and behavior, create friendly relations, increase discipline, grow the passion to keep studying, and have responsibility to give the best to the company.
Budaya Perusahaan merupakan nilai-nilai dan filosofi bahwa semua anggota di Perusahaan telah sepakat untuk menerimanya sebagai dasar dan pedoman bagi Perusahaan untuk mencapai tujuannya.
The corporate culture represents the values and philosophies that all the members in the Company have agreed to accept as the foundation and the guidance for the Company to achieve its goals.
annual report 2012 laporan tahunan
141
surat pernyataan anggota dewan komisaris dan direksi tentang tanggungjawab atas laporan tahunan 2012 pt sat nusapersada Tbk Board of Commissioners and Board of Directors’ statement about responsibility for pt sat Nusapersada Tbk annual report 2012
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Sat Nusapersada Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We the undersigned hereby declare that all information in the 2012 annual report of PT Sat Nusapersada Tbk has been exhaustive and solely responsible for the accuracy of the content of the company’s annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made in truth.
Dewan Komisaris Perseroan Commissioners of the Company
Direksi Perseroan Directors of the Company
Sofjan Wanandi
Abidin
Usman Fan
Bidin Yusuf
Anas, S.E
Megawati
Komisaris Utama | President Commissioner
Komisaris | Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
142 annual report 2012 laporan tahunan
Direktur Utama President Director
Direktur Operasional Operational Director
Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi) Finance Director (Non Affiliated)
Referensi Peraturan OJK (d/h Bapepam LK)-No. X.K.6 OJK (d/h Bapepam -LK) No.X.K.6 Cross Reference BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN
Halaman
a. Ketentuan Umum 1) Laporan Tahunan wajib memuat: a.
ikhtisar data keuangan penting;
09
b.
laporan Dewan Komisaris;
16-19
c.
laporan Direksi;
20-23
d.
profil perusahaan;
24-49
e.
analisis dan pembahasan manajemen;
f.
tata kelola perusahaan;
108-141
g.
tanggung jawab sosial perusahaan;
86-105
h.
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan
i.
surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan.
58-85
v 142
2) Laporan Tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia.
V
3) Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.
V
4) Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.
V
b. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1) Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya.Jika perusahaan tersebut menjalan kan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: a.
9
pendapatan;
v
b.
laba bruto;
v
c.
laba (rugi);
v
d.
jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
v
e.
total laba (rugi) komprehensif;
v
f.
jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
v
g.
laba (rugi) per saham;
v
h.
jumlah aset;
v
i.
jumlah liabilitas;
v
j.
jumlah ekuitas;
v
k.
rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;
v
l.
rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
v
m.
rasio laba (rugi) terhadap pendapatan;
v
n.
rasio lancar;
v
o.
rasio liabilitas terhadap ekuitas;
v
p.
rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan
v
q.
informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya.
v
2) Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:
10-11
a.
jumlah saham yang beredar;
v
b.
kapitalisasi pasar;
v
c.
harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
v
d.
volume perdagangan.
v
3) Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:
n/a
a.
tanggal pelaksanaan aksi korporasi;
-
b.
rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham;
-
c.
jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan
-
d.
harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
-
4) Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut.
n/a
5) Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
n/a
c. Laporan Dewan Komisaris
16-19
Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1)
penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan;
v
2)
pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan
v
3)
perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
n/a
annual report 2012 laporan tahunan
143
Referensi Peraturan OJK (d/h Bapepam LK)-No. X.K.6 OJK (d/h Bapepam -LK) No.X.K.6 Cross Reference BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN d. Laporan Direksi
Halaman 20-23
Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1)
kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
v
2)
gambaran tentang prospek usaha;
v
3)
penerapan tata kelola perusahaan; dan
4)
perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
v n/a
e. Profil Perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1)
nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan;
25
2)
riwayat singkat perusahaan;
25
3)
kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan;
4)
struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan;
5)
visi dan misi perusahaan;
6)
profil Dewan Komisaris, meliputi:
26-27 34 30 36-37
a. nama;
v
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;
v
c. riwayat pendidikan;
v
d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
-
e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada);
v
7) profil Direksi, meliputi:
38-40
a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan;
v
b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;
v
c.
riwayat pendidikan;
v
d.
penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
v
e.
pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada);
8) dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/ atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya; 9) jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan; 10) uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
v n/a
52-57 106-107
a. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik;
v
b.
Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan
v
c.
kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik;
v
11) informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram; 12) nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat;
107 44-49
13) kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada);
107
14) kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada);
n/a
15) nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada);
n/a
16) nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan
50-51
17) penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).
14-15
f. Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup:
58-85
1) tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai:
77-81
a.
produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya;
v
b.
pendapatan; dan
v
c.
profitabilitas;
v
144 annual report 2012 laporan tahunan
BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN
Halaman
2) analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: a.
aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
b.
liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;
c.
ekuitas;
d.
pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta
e.
arus kas;
58-72 67-69 70 71 60-66 72
3) kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;
71
4) tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;
71
5) struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut;
73
6) bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait;
74
7) informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan;
74
8) prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;
84-85
9) perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;
76
10) target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;
76
11) aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar;
82-83
12) kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir;
75
13) realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:
74
a.
dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan
v
b.
dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut;
v
14) informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat:
74
a.
tanggal, nilai, dan obyek transaksi;
-
b.
nama pihak yang bertransaksi;
-
c.
sifat hubungan afiliasi (jika ada);
-
d.
penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan
-
e.
pemenuhan ketentuan terkait;
-
15) perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan
76
16) perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
76
g. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Dewan Komisaris, mencakup antara lain:
116-118
a.
uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;
v
b.
pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan
v
c.
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut;
v
2) Direksi, mencakup antara lain:
119
a.
ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;
120-122
b.
pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan;
123
c.
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan
123
Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut; d.
keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan
e.
pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada);
114-115 -
3) Komite Audit, mencakup antara lain:
42-43, 124-125
a.
nama;
v
b.
riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan;
v
c.
riwayat pendidikan;
v
d.
periode jabatan anggota Komite Audit;
v
e.
pengungkapan independensi Komite Audit;
v
f.
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;
v
g.
uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit;
v
annual report 2012 laporan tahunan
145
BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN 4) komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain:
Halaman n/a
a.
nama;
-
b.
riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;
-
c.
riwayat pendidikan;
-
d.
periode jabatan anggota komite;
-
e.
pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite;
-
f.
uraian tugas dan tanggung jawab;
-
g.
pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan
-
h.
uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;
5) uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan;
42, 126
a.
nama;
v
b.
riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;
v
c.
riwayat pendidikan;
v
d.
periode jabatan sekretaris perusahaan;
v
e.
uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku;
v
6) uraian mengenai unit audit internal meliputi:
41, 127-128
a.
nama;
v
b.
riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;
v
c.
kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada);
v
d.
struktur dan kedudukan unit audit internal;
v
e.
tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan
v
f.
uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku;
7) uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a.
pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan
b.
reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen;
8) sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:
v 129-130 v v 131-134
a.
gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan;
v
b.
jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan
v
c.
reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan;
v
9) perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi:
134
a.
pokok perkara/gugatan;
-
b.
status penyelesaian perkara/gugatan; dan
-
c.
pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.
10) informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada); 11) informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi:
134 139-141
a.
pokok-pokok kode etik;
v
b.
pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture);
v
c.
bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan
v
d.
pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan;
v
12) uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan
-
13) uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:
136-138
a.
cara penyampaian laporan pelanggaran;
v
b.
perlindungan bagi pelapor;
v
c.
penanganan pengaduan;
v
d.
pihak yang mengelola pengaduan; dan
v
e.
hasil dari penanganan pengaduan.
h. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) 1) Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:
v 86-105 v
a.
lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain;
v
b.
praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain;
v
c.
pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan
v
d.
tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
v
146 annual report 2012 laporan tahunan
Referensi Peraturan OJK (d/h Bapepam LK)-No. X.K.6 OJK (d/h Bapepam -LK) No.X.K.6 Cross Reference BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN
Halaman
2) Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan Laporan Tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report).
v
i. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
v
j. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 1)
Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
v
2)
Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
v
3)
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
n/a
4)
Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
n/a
annual report 2012 laporan tahunan
147
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK /AND SUBSIDIARY
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
Halaman P a g e
SURAT PERNYATAAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN 1 JANUARI 2011 CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) AS OF DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND JANUARY 1, 2011
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
i
iii
v
vii
viii
1
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN C e r t i f i e d License No. :
P u b l i c
A c c o u n t a n t s
951/KM.1/2010
Jl. Pluit Raya 200 Blok V No. 1-5 Jakarta – 14450 Indonesia Tel. : (62-21) 661-7155 Fax. : (62-21) 663-0455 E-mail :
[email protected] www.johanmalonda.com With Offices in Surabaya, Medan and Bali
www.bakertillyinternational.com
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
Laporan No. 13162-B1B/JMM3.PA1
Report No. 13162-B1B/JMM3.PA1
Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT SAT NUSAPERSADA Tbk
The Stockholders, Commissioners and Directors PT SAT NUSAPERSADA Tbk
Kami telah mengaudit Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi PT Sat Nusapersada Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi serta Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Laporan Keuangan Konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Konsolidasi berdasarkan audit kami.
We have audited the accompanying Consolidated Statements of Financial Position of PT Sat Nusapersada Tbk and Subsidiary as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011, and the related Consolidated Statements of Comprehensive Income, Consolidated Statements of Changes in Equity and Consolidated Statements of Cash Flows for the years ended December 31, 2012 and 2011. These Consolidated Financial Statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these Consolidated Financial Statements based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa Laporan Keuangan Konsolidasi bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami, memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the Consolidated Financial Statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the Consolidated Financial Statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall Consolidated Financial Statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, Laporan Keuangan Konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, Posisi Keuangan Konsolidasi PT Sat Nusapersada Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011, Hasil Usaha, Perubahan Ekuitas serta Arus Kas Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the Consolidated Financial Statements referred to above present fairly, in all material respects, the Financial Position of PT Sat Nusapersada Tbk and Subsidiary as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011, and the Results of their Operations, Changes in their Equity and their Cash Flows for the years ended December 31, 2012 and 2011, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.
i
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI (NERACA) PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) AS OF DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND JANUARY 1, 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
A S E T
A S S E T S 1 Januari/ January 1, Catatan/ Notes
2011
2011
(Disajikan Kembali)/
(Disajikan Kembali)/
(Restated)
(Restated)
2012
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
CURRENT ASSETS 2e,2o,4&20
8.072.410
731.401
2.626.846
2h,2o,5,11&20
28.676.116
22.269.919
28.302.219
49.707
17.125
196.189
12.442.418
14.769.474
15.968.626
-
13.685
176.418
Prepaid Taxes
212.855
179.055
673.040
Prepayments
49.453.506
37.980.659
47.943.338
-
379.473
364.511
Piutang Lain-lain
2h,2o&20
Persediaan
2i,6&11
Pajak Dibayar di Muka
2o,10&20
Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan
Cash and Cash Equivalents Trade Receivables to Third Parties Other Receivables Inventories
Total Current Assets NON CURRENT ASSETS
2q & 10
Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi
Deferred Tax Assets Fixed Assets - Net of Accumulated
Penyusutan masing-masing sebesar
Depreciation amounting to USD 54,043,835,
USD 54.043.835, USD 48.403.119 dan
USD 48,403,119 and USD 47,949,743
USD 47.949.743 per 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011
as of December 31, 2012 and 2011 2j,2k,7&11
42.519.643
46.778.388
45.059.001
Aset Tidak Lancar Lainnya : Uang Jaminan Biaya Ditangguhkan - Bersih Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
and January 1, 2011, respectively Other Assets :
2o & 20
55.842
58.254
58.723
Guarantees
2l
206.624
138.141
43.331
Deferred Charges - Net
42.782.109
47.354.256
45.525.566
92.235.615
85.334.915
93.468.904
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
Total Non Current Assets
TOTAL ASSETS
The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements
iii
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI (NERACA) (Lanjutan) PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND JANUARY 1, 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY 1 Januari/ January 1,
Catatan/ Notes
2011
2011
(Disajikan Kembali)/
(Disajikan Kembali)/
(Restated)
(Restated)
2012
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga
2f,8&20
33.864.958
27.436.763
33.624.935
Hutang Lain-lain
2f,9&20
1.346.913
2.626.687
3.689.038
Other Payables
2g,10&20
146.916
108.566
134.491
Taxes Payable
2f & 20
722.841
343.974
392.836
Accrued Expenses
36.081.628
30.515.990
37.841.300
Hutang Pajak Beban Masih Harus Dibayar Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG
2f,9&20
-
169.981
370.523
Liabilitas Pajak Tangguhan
2q & 10
200.723
41.601
61.151
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
2r,12&20
2.276.527
1.911.412
1.458.952
2.477.250
2.122.994
1.890.626
38.558.878
32.638.984
39.731.926
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS
Other Payables Deferred Tax Liabilities Long-term Employee Benefits Liabities Total Non Current Liabilities Total Liabilities EQUITY
Modal Saham, nilai nominal Rp 150 per saham
Capital Stock - Rp 150 par value per share
Modal Dasar - 4.920.000.000 saham
Authorized - 4,920,000,000 shares
Ditempatkan dan Disetor - 1.771.448.000 Tambahan Modal Disetor
Total Current Liabilities NON CURRENT LIABILITIES
Hutang Lain-lain
saham
Trade Payables to Third Parties
Subscribed and Fully Paid - 1,771,448,000 1b & 13
32.329.685
32.329.685
32.329.685
1b,2p&14
23.168.684
23.168.684
23.168.684
shares Additional Paid-in Capital Difference Arising from Restructuring
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transactions among Entities under 2m & 15
(2.818.774)
(2.818.774)
(2.818.774)
Saldo Laba : - Ditentukan Penggunaannya
5.366
5.366
5.366
990.619
9.813
1.050.860
53.675.580
52.694.774
53.735.821
1.157
1.157
1.157
Jumlah Ekuitas
53.676.737
52.695.931
53.736.978
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
92.235.615
85.334.915
93.468.904
- Belum Ditentukan Penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Langsung kepada Pemilik Entitas Induk
Common Control Retained Earnings : - Appropriated - Unappropriated Equity Attributable to Owners of the
Kepentingan Non Pengendali
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
Parent Company Non-Controlling Interest Total Equity
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements
iv
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
PENDAPATAN Penjualan Jasa Perakitan
2n & 16
Jumlah Pendapatan BEBAN POKOK Penjualan Jasa Perakitan
2n & 17 2n & 18
Jumlah Beban Pokok LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi
2n & 19
Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih Laba Penjualan Sisa Produksi Jasa Giro dan Bunga Deposito Laba Penjualan Aset Tetap Beban Bunga Pinjaman Denda Pajak Lain-lain
2n 2o
2j & 7 2s & 11
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
LABA (RUGI) BERSIH
(Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012
236.876.417 2.497.397
231.946.353 2.637.369
239.373.814
234.583.722
(229.557.812) (1.704.631)
(226.960.686) (1.797.036)
(231.262.443)
(228.757.722)
8.111.371
5.826.000
(558.402) (6.809.091)
(618.517) (6.775.671)
(7.367.493)
(7.394.188)
743.878
Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
277.430 241.019 34.478 11.951 (65.397) (2.503) 349.108
(141.606) 238.729 5.308 151.265 (23.996) (12.121) 275.050
846.086
492.629
1.589.964
(1.075.559)
2q & 10 (70.563) (538.595) 980.806
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF
(1.568.188)
980.806
v
34.512 (1.041.047) (1.041.047)
REVENUES Sales Assembling Services Total Revenues COST OF REVENUES Cost of Goods Sold Cost of Assembling Services Total Cost of Revenues GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling General and Administrative Total Operating Expenses INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS OTHER INCOME (CHARGES) Gain (Loss) on Foreign Exchange - Net Gain on Sale of Waste Product Interest on Bank Accounts and Time Deposits Gain on Disposal of Fixed Assets Loan Interest Expenses Tax Penalties Others Total Other Income - Net INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX INCOME TAX Current Tax Deferred Tax NET INCOME (LOSS) OTHER COMPREHENSIVE INCOME NET COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY LAPORAN LABA RUGI COMPREHENSIF KONSOLIDASI (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
(Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012
NET INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO :
J u m l a h LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali J u m l a h LABA (RUGI) BERSIH PER 1.000 SAHAM DASAR
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
2p
980.806 -
(1.041.047) -
980.806
(1.041.047)
980.806 -
(1.041.047) -
980.806
(1.041.047)
0,55
(0,59)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
Owners of the Parent Company Non-Controlling Interest T o t a l NET COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO : Owners of the Parent Company Non-Controlling Interest T o t a l NET INCOME (LOSS) PER 1,000 SHARES
The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements
vi
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARY LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
SALDO PER 1 JANUARI 2011 (Disajikan Kembali) RUGI BERSIH KOMPREHENSIF 2011 (Disajikan Kembali) SALDO PER 31 DESEMBER 2011 (Disajikan Kembali) LABA BERSIH KOMPREHENSIF 2012 SALDO PER 31 DESEMBER 2012
Modal Saham/ Capital Stock
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control
32.329.685
23.168.684
(2.818.774)
-
-
32.329.685
23.168.684
-
-
32.329.685
23.168.684
-
(2.818.774) (2.818.774)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
Saldo Laba/ Retained Earnings Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
5.366
-
Jumlah/ Total
1.050.860
53.735.821
(1.041.047)
(1.041.047)
Kepentingan Non Pengendali/ Non-Controlling Interest
1.157
-
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
53.736.978
BALANCE AS OF JANUARY 1, 2011 (Restated)
(1.041.047)
NET COMPREHENSIVE LOSS IN 2011 (Restated) BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2011 (Restated)
5.366
9.813
52.694.774
1.157
52.695.931
-
980.806
980.806
-
980.806
5.366
990.619
53.675.580
1.157
53.676.737
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
NET COMPREHENSIVE INCOME IN 2012 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements
vii
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran kepada Komisaris, Direksi dan Karyawan Pembayaran kepada Pemasok dan Lainnya Kas yang Dihasilkan dari Aktivitas Operasi Penerimaan Restitusi Pajak Penghasilan Badan Pembayaran Pajak Penghasilan Badan
(Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
2012
232.967.617 (16.110.217) (207.252.262)
10 10
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Penjualan Aset Tetap Peningkatan Biaya Ditangguhkan
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
7 7
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran Bunga dan Provisi Bank Pembayaran Hutang Bank Perolehan Hutang Bank Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN KAS DAN BANK, AKHIR TAHUN
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
240.616.027 (14.902.813) (219.730.663)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Receipts from Customers Cash Paid to Commissioners, Directors and Employees Cash Paid to Suppliers and Others
9.605.138 13.685 (41.000)
5.982.551 96.134 -
Cash Generated from Operating Activities Received from Refund of Corporate Income Tax Payment of Corporate Income Tax
9.577.823
6.078.685
Net Cash Provided by Operating Activities
(2.104.221) 34.653 (125.765)
(8.108.912) 287.473 (100.709)
(2.195.333)
(7.922.148)
(41.481) (6.906.995) 6.906.995
(51.982) -
(41.481)
(51.982)
7.341.009
(1.895.445)
731.401
2.626.846
8.072.410
731.401
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of Fixed Assets Proceeds from Sale of Fixed Assets Increase in Deferred Charges Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of Bank Interest and Provision Payment of Bank Loans Proceed of Bank Loans Net Cash Used in Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING CASH AND CASH EQUIVALENTS, ENDING
The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements form an integral part of these Consolidated Financial Statements
viii
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a.
1.
Pendirian Perusahaan
THE COMPANY GENERAL INFORMATION a.
Company Establishment
PT Sat Nusapersada (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 5 tanggal 1 Juni 1990 dari Notaris Maria Anastasia Halim, SH. Akta Pendirian Perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4877.HT.01.01.Th.91 tanggal 18 September 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1991, Tambahan No. 4299.
PT Sat Nusapersada Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 5 dated June 1, 1990 of Public Notary Maria Anastasia Halim, SH. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C24877.HT.01.01.Th.91 dated September 18, 1991 and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 93 dated November 19, 1991, Supplement No. 4299.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam Akta No. 105 tanggal 26 Juni 2008 dari Notaris Fathiah Helmi, SH mengenai persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan Ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam - LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-44546.AH.01.02 tanggal 24 Juli 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 2012, Tambahan No. 20254.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 105 dated June 26, 2008 of Public Notary Fathiah Helmi, SH, concerning changes in the Company’s Articles of Association to comply with Law No. 40 year 2007 concerning Limited Liability Companies and Regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) in Letter No. IX.J.1 dated May 14, 2008 concerning the Principles of Articles of Association of Companies Conducting Public Offering of Equity Share and Public Companies. Such change in the Company’s Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Letter No. AHU-44546.AH.01.02 dated July 24, 2008 and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 39 dated May 15, 2012, Supplement No. 20254.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang usaha perakitan alat-alat elektronik, developer, kontraktor, perdagangan, pertanian, pertambangan, perkebunan, perikanan, perhutanan dan angkutan darat.
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities comprises assembling electronic components, operating as developer and contractor, and engaging in trading, agriculture, mining, plantation, fishery, forestry and land transportation industries.
1
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
THE COMPANY GENERAL INFORMATION (Continued) a.
Company Establishment (Continued)
Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang usaha perakitan alat-alat elektronik.
Currently, the Company’s comprise assembling components.
Perusahaan berkedudukan di Batam. Kantor Pusat dan pabrik Perusahaan berlokasi di Jl. Pelita VI No. 99, Batam, Propinsi Kepulauan Riau.
The Company’s domicile is in Batam with its head office and factory at Jl. Pelita VI No. 99, Batam, Riau Islands Province.
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada bulan Desember 1990.
The Company commenced commercial operations in December 1990.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk terakhir.
The Company has no immediate holding entity and ultimate parent entity.
Penawaran Umum
b.
activities electronic
Public Offering On August 21, 2007, through Registration Statement Letter No. 755/SK/SNP/ VIII/07, the Company conducted the initial public offering of its 531,388,000 shares at a par value of Rp 150 per share with an offering price of Rp 580 per share through the capital market. On October 26, 2007, based on Letter No. S-5364/BL/2007 from the Chairman of Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK), the Company’s Statement Registration became effective. The excess amount received from the stock issuance over its nominal value amounting to USD 24,370,397 was recorded in the “Additional Paid-in Capital” account, after being deducted by the stock issuance cost of USD 1,201,713. On November 8, 2007, all the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 21 Agustus 2007, melalui Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No. 755/SK/SNP/VIII/07, Perusahaan telah menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 531.388.000 saham dengan nilai nominal Rp 150 per saham dengan harga penawaran Rp 580 per saham. Pada tanggal 26 Oktober 2007, berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-5364/BL/2007, Perusahaan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Penawaran. Selisih lebih jumlah yang diterima dari pengeluaran saham terhadap nilai nominalnya sebesar USD 24.370.397 dicatat dalam akun “Tambahan Modal Disetor” setelah dikurangi biaya emisi saham sebesar USD 1.201.713. Pada tanggal 8 Nopember 2007, seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
2
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) c.
1.
Entitas Anak
THE COMPANY GENERAL INFORMATION (Continued) c.
Subsidiary
PT SM Engineering (SME)
PT SM Engineering (SME)
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 38 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, Perusahaan membeli saham SME milik PT Sat Nusapersada Brothers dan Abidin, keduanya pihak sepengendali, secara keseluruhan sebanyak 2.499 saham dengan biaya perolehan sebesar Rp 23.000.000.000 (USD 2.441.873) atau 99,96 % dari seluruh modal ditempatkan dan disetor SME. Pembelian saham SME tersebut telah disetujui pemegang saham Perusahaan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 37 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH. Selisih biaya perolehan di atas nilai buku bagian Perusahaan atas ekuitas SME sebesar Rp 6.664.126.585 (USD 707.520) dicatat dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali sebagai unsur Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi.
Based on Share Sale and Purchase Agreement Deed No. 38 dated December 18, 2007 of Public Notary Fathiah Helmi, SH, the Company purchased SME’s 2,499 shares owned by PT Sat Nusapersada Brothers and Abidin, both are entities under common control, at acquisition cost amounting to Rp 23,000,000,000 (USD 2,441,873) or representing 99.96 % of SME’s total subscribed and fully paid capital. The purchase was approved by the Company’s stockholders as stated in Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Stockholders No. 37 dated December 18, 2007 of Public Notary Fathiah Helmi, SH. The excess of cost over book value of the Company’s share in SME’s equity amounting to Rp 6,664,126,585 (USD 707,520) was recorded in the Difference Arising from Restructuring Transactions with Entities under Common Control under the Equity section in the Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets).
SME berkedudukan di Batam dengan kantor pusat dan pabrik berlokasi di Lot 8 Citra Buana Centre Park III, Jl. Engku Putri, Batam, Propinsi Kepulauan Riau. SME bergerak dalam bidang industri pengepresan logam (metal stamping) dan beroperasi komersial pada bulan Oktober 2002.
SME’s domicile is in Batam with its head office and factory located at Lot 8 Citra Buana Centre Park III, Jl. Engku Putri, Batam, Riau Islands Province. SME’s scope of activities is in metal stamping and it commenced commercial operations in October 2002.
Jumlah aset SME setelah eliminasi pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 masing-masing sebesar USD 2.583.510, USD 2.722.202 dan USD 3.148.386.
SME’s total assets after elimination as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011 amounted to USD 2,583,510, USD 2,722,202 and USD 3,148,386, respectively.
3
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
THE COMPANY GENERAL INFORMATION (Continued) d.
Commissioners, Employees
Directors
and
Berdasarkan Akta Akta No. 90 tanggal 26 Juni 2012 dari Notaris Soehendro Gautama, SH, M.Hum., dan No. 14 tanggal 7 Agustus 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, susunan pengurus Perusahaan per 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut :
Based on Notarial Deeds No. 90 dated June 26, 2012 of Public Notary Soehendro Gautama, SH, M.Hum. and No. 14 dated August 2007 of Public Notary Fathiah Helmi, SH, the Company’s management structure as of December 31, 2012 and 2011 is as follows :
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Sofjan Wanandi Usman Fan Anas
President Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
Board of Directors : : :
Abidin Bidin Yusuf Megawati
President Director Director Non-Affiliated Director
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember sebagai berikut :
Ketua Anggota
Sofjan Wanandi Usman Fan Anas
: :
: : :
Abidin Bidin Yusuf Megawati
The Company’s audit committee as of December 31, is as follows :
2 0 1 2
2 0 1 1
Anas Glenn Martinus Netty
Anas Glenn Martinus Ernyan Tan
Head Members
Manajemen kunci meliputi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The key management comprises members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar USD 1.040.369 dan USD 1.097.655 masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Salaries and allowances paid to the Commissioners and Directors of the Company and Subsidiary amounted to USD 1,040,369 and USD 1,097,655 in 2012 and 2011, respectively.
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 552 dan 600 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company and Subsidiary had 552 and 600 permanent employees, respectively.
4
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) e.
Penyelesaian Konsolidasi
Laporan
1.
Keuangan
THE COMPANY GENERAL INFORMATION (Continued) e.
IKHTISAR SIGNIFIKAN a.
KEBIJAKAN
Consolidated
The Consolidated Financial Statements were completed and authorized for issue by the Company’s management on March 8, 2013.
Laporan Keuangan Konsolidasi telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh manajemen Perusahaan pada tanggal 8 Maret 2013. 2.
Completion of the Financial Statements
AKUNTANSI
2.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of Consolidated Financial Statement Measurement and Presentation
Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The Company’s Consolidated Financial Statements have been prepared in accordance with Indonesian Accounting Standards (“FAS”) comprising the Statements and Intepretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Decision Letter of the Chief of Capital Market and Financial Institiution Supervisory Agency (BapepamLK) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 concerning the Presentation and Disclosures of Financial Statements of Public Listed Companies.
Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep Biaya Perolehan dan atas dasar Akrual, kecuali Laporan Arus Kas dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diungkapkan dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.
The Consolidated Financial Statements have been prepared based on the Historical Cost concept and Accrual basis, except for the Statements of Cash Flows and certain accounts that have been prepared based on other measurements as explained in each Note to the Consolidated Financial Statements.
Laporan Arus Kas Konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method).
The Consolidated Financial Statements of Cash Flows present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing, and financing activities and are prepared using the Direct method.
5
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
a.
Penyusunan Konsolidasi
Dasar Pengukuran dan Laporan Keuangan (Lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a.
Effective January 1, 2012, the Company changed its reporting currency from Indonesian Rupiah to United States Dollar to be in line with its functional currency.
Sejak 1 Januari 2012, Perusahaan mengubah mata uang pelaporan dari Rupiah menjadi Dolar Amerika Serikat sesuai dengan mata uang fungsional Perusahaan (Catatan 3). b.
Asumsi dan Ketidakpastian
Sumber
Basis of Consolidated Financial Statement Measurement and Presentation (Continued)
Estimasi
b.
Key Source of Estimation Uncertainty
Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penerapan estimasi, maka realisasinya dapat berbeda dari jumlah yang estimasi yang dibuat.
The preparation of the Consolidated Financial Statements in accordance with financial accounting standards in Indonesia, requires the management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts in the Consolidated Financial Statements. Due to inherent uncertainties in the estimation determination, the actual amounts reported in the future might possibly be different from those estimates.
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
Information about the key assumptions concerning future and other key source of estimation at the end of the reporting period, that have the significant risk of causing a material adjustment to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.
6
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
Asumsi dan Sumber Ketidakpastian (Lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Estimasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Key Source of Estimation Uncertainty (Continued)
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Allowance Receivables
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.
The Company evaluates specific accounts if it is known that its customers cannot afford their financial obligations. In these cases, the Company considers, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customers and the customers’ current credit status based on any third-party credit reports available to record specific allowance for impairment for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions for impairment are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of receivables.
Cadangan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance Inventories
Dalam menentukan cadangan penurunan nilai persediaan, manajemen menggunakan estimasi mengenai tingkat penjualan atau penggunaan atas persediaannya. Perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak secara material terhadap hasil usaha.
In determining the allowance for impairment of inventories, management uses estimates of the level of sales or use of the inventories. Significant changes in these assumptions will materially affect the results of operations.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Fixed Assets
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis.
The useful lives of each item of the Company’s fixed assets are determined based on the estimated useful lives. These estimates are determined based on the Company’s internal technical evaluation and experience from similar assets.
7
for
for
Impairment
Impairment
of
of
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
Asumsi dan Sumber Ketidakpastian (Lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Estimasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Key Source of Estimation Uncertainty (Continued)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap (Lanjutan)
Estimated Useful Lives of Fixed Assets (Continued)
Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena faktor yang disebutkan diatas.
The useful lives of each asset are reviewed periodically and adjusted if different from previous estimates due to wear and tear, technical and commercial obsolescence, legal or other limitations on the use of assets. However, it is probable that future results of operations may be significantly affected by changes in the amount and period of recording costs due on account of the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset. Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset selama periode berjalan.
Change in the useful life of fixed assets can affect the amount of depreciation expense that is recognized and recorded asset impairment. There was no change in the useful lives of fixed assets during the period.
Penurunan Nilai Aset Non Moneter
Impairment of Non Monetary Assets
Review atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset dan penjualan aset tersebut. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasi dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.
Impairment review is performed when there is an indication of asset impairment. The determination of the asset use value requires the estimation of cash flows expected to result from the use of assets and the sale of assets. Although the assumptions used in estimating the value of disposable assets are reflected in the consolidated financial statements have been considered appropriate and reasonable, but significant changes in these assumptions would have a material effect on the determination of the amount that can be recovered and as a result, impairment losses will affect the results of business operations.
8
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
Asumsi dan Sumber Ketidakpastian (Lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Estimasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Key Source of Estimation Uncertainty (Continued)
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Perusahaan.
The determination of post-employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase, disability rate, pension age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are directly recognized as profit or loss when incurred. Although it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, however significant changes in assumptions may materially affect the Company’s employee benefits liabilities. Income Tax
Pajak Penghasilan
Significant estimates are required in determining the provision for corporate income taxes. There are certain transactions and computation whose final tax determination is uncertain during the normal business activities.
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
9
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.
c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
Asumsi dan Sumber Ketidakpastian (Lanjutan)
2.
Estimasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Key Source of Estimation Uncertainty (Continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Penentuan nilai wajar instrumen keuangan memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu. Dalam pasar yang tidak aktif, manajemen menggunakan teknik penilaian tertentu untuk menentukan nilai wajar. Manajemen memilih teknik penilaian yang dapat memaksimumkan penggunaan parameter yang dapat diamati dan meminimalkan penggunaan yang tidak dapat diamati dalam menentukan nilai wajar. Ketika menentukan nilai wajar dengan cara tersebut di atas, manajemen juga memasukkan unsur kondisi pasar saat ini serta membuat penyesuaian risiko yang dianggap tepat akan dibuat oleh pelaku pasar.
Measuring fair values of financial instruments has led to the use of key estimates. In markets that are not active, management makes use of valuation techniques to measure fair values. Management selects valuation techniques that maximize the use of observable parameters and minimize the use of unobservable parameters to estimate the fair values. When estimating fair values in this way, management has taken into account current market conditions and included appropriate risk adjustments that market participants would make.
Prinsip Konsolidasi
c.
Principles of Consolidation
Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama, kecuali dinyatakan khusus.
The Consolidated Financial Statements include the Financial Statements of the Company and Subsidiary. Consolidated Financial Statements are prepared using the same accounting policies for similar transactions and events in similar circumstances, unless otherwise specified.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari 50% hak suara.
The Subsidiary is fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company, and continued to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly through a Subsidiary, more than 50% of the share ownership.
10
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Principles of Consolidation (Continued)
Saldo dan transaksi signifikan termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and Subsidiary as one business entity.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non Pengendali (KNP), sebelumnya dikenal sebagai “Hak Minoritas” bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Non-Controlling Interest (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi.
Changes in the Company’s ownership interest in the Subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transactions. When control over a previous subsidiary is lost, any remaining interest in the entity is remeasured at fair value and the resulting gain or loss is recognized in the consolidated profit and loss account.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan :
In case of loss of control over the Subsidiary, the Company :
•
• • • •
•
Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya, bila ada; Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi; dan Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
•
• • • •
•
11
Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; Derecognizes the carrying amount of any NCI; Recognizes the fair value of the consideration received; Recognizes the fair value of any investment retained; Recognizes any surplus or deficit in profit or loss in statements of comprehensive income; and Reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to Statements of Comprehensive Income or retained earnings, as appropriate.
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiary not attributable directly or indirectly to the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owner of the parent entity.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi dan dalam ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. d.
Principles of Consolidation (Continued)
Kombinasi Bisnis
d.
Business Combination
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode Akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung pada tahun berjalan.
Business combination is recorded by using the acquisition method. Cost of acquisition is measured at the sum value of the consideration transferred, measured at fair value at the acquisition date, and the amount of each NCI on acquired parties. For each business combination, the acquirer measures the NCI on the acquired entity either at fair value or the proportion of NCI’s ownership of net identifiable assets of the acquired entity. Costs incurred in respect of acquisition are charged directly to the current year.
Pada tanggal akuisisi, selisih lebih antara penjumlahan imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP dengan aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambil-alih (aset neto) dicatat sebagai goodwill. Jika imbalan lebih rendah dari nilai wajar aset neto dari perusahaan yang diakuisisi maka selisihnya diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi. Selisih yang timbul dari transaksi dengan pihak sepengendali dicatat sebagai ”Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam bagian Ekuitas.
At the date of acquisition, the excess of the sum of the consideration transferred and the amount recognized for the NCI with identifiable assets and liabilities taken over (net assets) is recorded as goodwill. If the consolidation is lower than the fair value of net assets of companies acquired, the difference is recognized in the Consolidated Statements of Comprehensive Income. Differences arising from transactions with related parties are accounted for as “Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control” in the Equity.
12
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Kas dan Setara Kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of three (3) months or less and not collateralized nor with a restricted use.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. f.
Cash and Cash Equivalents
Instrumen Keuangan
f.
Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010),“Instrumen Keuangan : Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011),“Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”. Penerapan PSAK 50 revisi, PSAK 55 revisi dan PSAK 60 ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.
Effective January 1, 2012, the Company adopted SFAS 50 (Revised 2010), “Financial Instruments : Presentation”, SFAS 55 (Revised 2011), “Financial Instruments : Recognition and Measurement”, and SFAS 60, “Financial Instruments : Disclosures”. The implementation of these revised SFAS 50, Revised SFAS 55 and SFAS 60 had no significant impact on the Consolidated Financial Statements.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan Awal dan Pengukuran
Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company and Subsidiary determine the classification of financial assets at initial recognition.
Aset keuangan diakui pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca) jika dan hanya jika Perusahaan dan Entitas Anak menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam perjanjian instrumen keuangan.
Financial assets are recognized in the Statements of Financial Position (Balance Sheets) when, and only when, the Company and Subsidiary become a party to the contractual provisions of the financial instrument.
13
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Pengakuan Awal dan Pengukuran (Lanjutan)
Initial Recognition (Continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date, i.e., the date that the Company and Subsidiary commit to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulations or conventions in the market place concerned.
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
The Company and Subsidiary determine the classification of their financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate this designation at each financial year end.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha kepada pihak ketiga, piutang lain-lain, aset lain-lain dan uang jaminan termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company and Subsidiary’s financial assets of cash and cash equivalents, trade receivables - third parties, other receivables and other assets - guarantees were categorized as loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
14
and
Measurement
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the Effective Interest method, less impairment. Gains and losses are recognized in the Consolidated Statements of Comprehensive Income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila : (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara : (a) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiary have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiary have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiary have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
15
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company and Subsidiary assess at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiary first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiary determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
16
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
Impairment of Financial Assets (Continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiary. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the Consolidated Statement of Comprehensive Income.
17
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Financial Instruments (Continued)
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Pengakuan Awal dan Pengukuran
Initial Recognition and Measurement
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiary determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari hutang usaha kepada pihak ketiga, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar yang termasuk dalam kategori liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company and Subsidiary’s financial liabilities of trade payables to third parties, other payables and accrued expenses were categorized as financial liabilities masured at amortized cost.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada saat pinjaman dan hutang jangka panjang dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi.
Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are measured at amortized cost using the Effective Interest method. Gains and losses are recognized in the Consolidated Statements of Comprehensive Income when the loans and borrowings are derecognized or impaired through an amortization process.
18
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Financial Instruments (Continued)
Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Financial Liabilities (Continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the Consolidated Statement of Financial Position (Balance Sheet) if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
19
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
g.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Financial Instruments (Continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market prices at the market closing at the reporting period-end. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using a recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Sewa
g.
Leases
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Penerapan PSAK 30 revisi ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.
Effective January 1, 2012, the Company adopted SFAS 30 (Revised 2011), “Leases”. The adoption of SFAS 30 (Revised 2011) had no significant impact on the Consolidated Financial Statements.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer to the lessee substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Leases which do not transfer substantially all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Dalam sewa operasi dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai lessee, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar Garis Lurus selama masa sewa.
Under an operating lease, the Company and Subsidiary recognize lease payments as an expense on a Straight-line basis over the lease term.
20
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) h.
i.
j.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h.
Trade Receivables Receivables
and
Other
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai piutang.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost, less provision for doubtful receivables.
Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang dihapus pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.
Provision for doubtful receivables are established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Doubtful accounts are written off during the period in which they are determined to be not collectible.
Persediaan
i.
Inventories
Persediaan dicatat berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode Rata-rata.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost of inventories is determined based on the Average method.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi taksiran harga penyelesaian dan beban penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course business activities, less estimated cost of completion and selling expenses.
Aset Tetap
j.
Fixed Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”.
Effective January 1, 2012, the Company prospectively adopted SFAS 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”.
ISAK 25, “Hak Atas Tanah“, yang merupakan interpretasi dari PSAK 16 (Revisi 2011) menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP) yang dikeluarkan pada saat tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak diamortisasi. Sementara itu, biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak-hak tersebut diatas diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek.
IFAS 25, “Land Rights”, which is an interpretation of SFAS 16 (Revised 2011), prescribes that the costs incurred in order to acquire legal rights over land in form of “Hak Guna Usaha” (HGU), “Hak Guna Bangunan” (HGB) and “Hak Pakai” (HP) upon initial acquisition of land be recognized as part of the acquisition cost of the land and are not amortized. Meanwhile, costs incurred in connection with the extension or renewal of the above rights are recognized as intangible asset and are amortized throughout the validity period of the rights or the economic useful life of the land, whichever is shorter.
21
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Aset Tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Fixed Assets (Continued)
Sehubungan dengan perubahan diatas, pada tanggal 1 Januari 2012 saldo beban tangguhan yang berasal dari biaya pengurusan legal hak atas tanah awal direklasifikasi ke akun Aset Tetap dan amortisasinya dihentikan.
In connection with the above changes, on January 1, 2012, deferred charges arising from the initial acquisition of legal rights over land were reclassified to “Fixed Assets” and no longer amortized.
Selain hal yang telah dijelaskan diatas, penerapan PSAK 16 revisi ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi. Perusahaan dan Entitas Anak memilih model Biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya.
Other than as described above, the adoption of SFAS 16 (Revised 2011) had no significant impact on the Company’s Consolidated Financial Statements. The Company and Subsidiary chose the cost method as their accounting policy for fixed assets measurement.
Aset tetap dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset tetap, kecuali tanah dan aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian masing-masing aset tetap, sebagai berikut :
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and accumulated losses on impairment value. Except for land and construction in progress which is not depreciated. Fixed assets are depreciated using the Straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows :
Bangunan dan Sarana Mesin dan Peralatan Kendaraan Inventaris Kantor dan Mess
Buildings and Infrastructures 10 - 20 years Machinery and Equipment 4 - 12 years Vehicles 4 years Office and Mess Equipment 4 - 8 years
10 - 20 4 - 12 4 4-8
tahun tahun tahun tahun
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset tersebut akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada bulan aset tersebut digunakan.
Construction in progress is presented at cost. And presented as part of fixed assets Accumulated costs of such asset will be reclassified to the respective asset when the asset is completed and ready for use. Depreciation starts in the month the asset is used.
22
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
k.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Aset Tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j.
Fixed Assets (Continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan dan Entitas Anak akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset's carrying amount or recognized as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and Subsidiary and the cost of the item can be measured reliably. Amounts of component replacement, repairs and maintenance costs are charged to profit or loss during the period in which they are incurred.
Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
The residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year-end.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi periode berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the Consolidated Statement of Comprehensive Income for the year.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
k.
Impairment of Non-Financial Assets Non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Losses due to impairment loss is recognized equal to the difference between the assets’ carrying value of the recoverable amount of the assets.
Aset non-keuangan ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
23
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) k.
l.
Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Aset
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Impairment of (Continued)
Non-Financial
Assets
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use of the assets. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
Setiap tanggal pelaporan, aset nonkeuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.
At each reporting date, non-financial assets, other than goodwill, that suffered impairment are reviewed for possible reversal of the impairment. Recoverable amount is immediately recognized in profit or loss, but not in excess of any accumulated impairment loss previously recognized.
Aset Tidak Ditangguhkan
Berwujud
-
Biaya
l.
Intangible Assets – Deferred Charges Expenses incurred in connection with obtaining the extension of legal rights to the land are deferred and amortized over the useful life of 20 and 30 years using the Straight-line method.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan perpanjangan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya yaitu 20 dan 30 tahun dengan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method).
24
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) m.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m.
Transactions carried out with entities under common control are applied to the Pooling of Interest method. Business combination transactions between entities under common control, in the form of business transfers done in the framework of the reorganization of the entities that are in the same business group do not representa change of ownership in terms of economic substance, so the transactions would not result in a gain or loss for the entire business group or individual entities within the business groups. The differences between the transfer price and the carrying amount of each business combination transaction between entities under common control at the date of transfer are recorded as "Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control" and presented in the Equity in the Consolidated Statements of Financial Position (Balance Sheets).
Transaksi yang dilakukan dengan entitas sepengendali diterapkan metode Penyatuan Kepemilikan (Pooling of Interest). Transaksi kombinasi bisnis antara entitas sepengendali berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama bukan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak menimbulkan laba rugi bagi seluruh kelompok usaha atau bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Selisih antara harga pengalihan dengan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis antara entitas sepengendali pada tanggal pengalihan dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam bagian Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi.
n.
Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control
Pengakuan Pendapatan dan Beban
n.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara andal.
Revenue is recognized when there is likely that the economic benefits will be obtained by the Company and Subsidiary and the amount can be measured reliably.
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenues from sales are recognized when the risk and the ownership benefits of the goods are significantly transferred to the customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.
Revenues from services are recognized when the services are rendered.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis Akrual).
Expenses are recognized (Accrual basis).
25
as
incurred
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) o.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Standar yang telah direvisi ini mensyaratkan entitas untuk menentukan mata uang fungsional dan menjabarkan seluruh mata uang asing ke mata uang fungsionalnya. Mata uang fungsional ditentukan dengan menggunakan hierarki faktor primer dan sekunder. Sebuah entitas boleh menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang apapun. Berdasarkan PSAK 10 tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mengubah mata uang pelaporan dari Rupiah ke Dolar Amerika Serikat, sebagai mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.
Effective January 1, 2012, the Company adopted SFAS 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The revised standard requires an entity to determine the functional currency and translate all foreign currencies to the functional currency. Functional currency is determined by using a hierarchy of primary and secondary factors. An entity may present its financial statements in any currency. Based on SFAS 10, the Company and Subsidiary have changed the reporting currency from Indonesian Rupiah to United States Dollar, which is the functional currency of the Company and Subsidiary.
Transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang asing dibukukan berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi.
Transactions during the year using foreign currencies are recorded based on the prevailing exchange rate at the time the transaction occurs.
Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penyesuaian aset dan liabilitas dalam mata uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi tahun berjalan.
At Consolidated Statement of Financial Position (Balance Sheet) dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted into United States Dollar at the middle rates of Bank Indonesia prevailing at such dates. Any resulting gain or loss is credited or charged to the Consolidated Statement of Comprehensive Income for the year.
Nilai tukar yang digunakan Perusahaan pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi sebagai berikut :
The conversion rates used by the Company at Statement of Financial Position (Balance Sheet) dates are as follows :
2012 IDR 1.000 SGD 1 JPY 1 MYR 1
2011
0,1034 0,8177 0,0116 0,3267
26
0,1103 0,7691 0,0129 0,3146
IDR 1,000 SGD 1 JPY 1 MYR 1
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) p.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Biaya Emisi Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
The stock issuance cost is an accumulation of expenses incurred in a connection with the initial public offering. The stock issuance cost is presented as deduction to additional paid-in capital and not amortized.
Biaya emisi saham merupakan akumulasi biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang ekuitas dan tidak diamortisasi. q.
Stock Issuance Cost
Pajak Penghasilan
q.
Income Tax
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Penerapan PSAK 46 revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.
Effective January 1, 2012, the Company adopted SFAS 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. The adoption of SFAS 46 (Revised 2010) had no significant impact on the Company's Consolidated Financial Statements.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak kini dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
The current tax expense is determined based on the taxable income in the period calculated based on the prevailing tax rates. Current tax is calculated for every company as an independent legal entity.
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam Laporan Keuangan Konsolidasi pada akhir periode pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the end of the reporting period. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carryforward of unused fiscal losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and the carry-forward of unused fiscal losses can be utilized.
27
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) q.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q.
Income Tax (Continued)
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi. Perubahan nilai tercatat aset atau liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer, termasuk perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi tahun berjalan.
Deferred income tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the Consolidated Statement of Financial Position (Balance Sheet) date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets or liabilities due to a provision and/or readjustment to all temporary differences are credited or charged to the current Consolidated Statement of Comprehensive Income.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current income tax liabilities and the deferred taxes relate to the same taxable entity and the same taxation authority.
Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak yang masingmasing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masingmasing entitas tersebut.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and fiscal loss carry forwards each of which can be either an asset or a liability, are presented on a net basis for each of these entities.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
Additional principal amount of tax and penalties established by the Tax Assessment (SKP) is recognized as income or expense in the Consolidated Statement of Comprehensive Income for the period, unless there are further proposed remedies. An additional amount of principal outstanding taxes and penalties are deferred when they meet the recognition criteria of assets.
28
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Imbalan Kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r.
Employee Benefits
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK 24 (Revisi 2010) memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Karena Perusahaan dan Entitas Anak tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian sebelumnya seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan PSAK 24 revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.
Effective January 1, 2012, the Company implemented SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. SFAS 24 (Revised 2010) permits entities to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include, among others, immediate recognition of all actuarial gains and losses. Since the Company and Subsidiary opted not to apply this method but to continuously use the previous actuarial gain/loss recognition method as further disclosed below, the initial adoption of this revised SFAS 24 had no significant impact on the Consolidated Financial Statements.
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee recognized when they employees.
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefits
Perusahaan memberikan imbalan pascakerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung menggunakan metode aktuaria Proyeksi Kredit Unit.
The Company provides post-employment benefits to its employees in conformity with the requirements of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provision for post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit actuarial method.
29
benefits are accrue to the
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
s.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Imbalan Kerja (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r.
Employee Benefits (Continued)
Imbalan Pasca Kerja (Lanjutan)
Post-Employment Benefits (Continued)
Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nila ikini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan dengan metode Garis Lurus. Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pada program imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan periode dimana imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
Provisions for current service costs are charged directly to current operations. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on the Straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Informasi Segmen
s.
Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiary engaged in providing products and services (business segment) or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai segmen tersebut.
Segment revenues, expenses, results, assets and liabilities include items that can be directly attributed to a segment and items that can be allocated on a basis appropriate to that segment.
30
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) t.
u.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI
2.
Laba (Rugi) Bersih Per Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) t.
Net Income (Loss) per Share
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 56 (Revisi 2011), ”Laba Per Saham”. Penerapan PSAK 56 revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.
Effective January 1, 2012, the Company adopted SFAS 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. The adoption of this revised SFAS 56 (Revised 2011) had no significant impact on the Consolidated Financial Statements.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Net income per share is calculated by dividing the net income for the year attributable to the owners of the parent company by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
Jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sejumlah 1.771.448.000 saham.
The number of weighted average number of shares outstanding for the years ended December 31, 2012 and 2011 was 1,771,448,000 shares, each.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, sehingga laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares accordingly no diluted income per share are not calculated and presented in the Consolidated Statements of Comprehensive Income.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
u.
Related Party Transactions
Berdasarkan PSAK 7 (Revisi 2010), ”Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika :
Based on SFAS 7 (Revised 2010), “Related Party disclosure”, a party is considered to be related to the Company if :
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan :
Related parties represent a person or an entity who is related to the Company :
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tesebut :
a) The person or immediate family members have a relationship with the company if the person :
i)
Memiliki pengendalian pengendalian bersama Perusahaan; ii) Memiliki pengaruh signifikan Perusahaan; atau iii) Personil manajemen Perusahaan atau entitas Perusahaan.
atau atas
i)
atas
ii)
Has control or joint control over the Company;
Has significant influence over the Company; or iii) Is the key management personnel of the Company or parent entity of the Company.
kunci induk
31
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) u.
Transaksi (Lanjutan)
dengan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI Pihak
2.
Berelasi
u.
ii)
iii) iv)
v)
vi) vii)
Related Party Transactions (Continued) b) An entity is related to the Company if any of the following conditions applies :
b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut : i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
i)
Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
ii)
iii)
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv)
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v)
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Company or an entity related to the Company. If the Company is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Company.
vi)
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a). A person identified in a) i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity.
vii)
32
The entity and the Company are members of the same company (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of which the other entity is a member).
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) u.
Transaksi (Lanjutan)
dengan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
AKUNTANSI Pihak
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u.
Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, in which the terms may not be the same as those unrelated parties. All material transactions and balances with related parties are disclosed in the Notes to the Consolidated Financial Statements.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. 3.
Related Party Transactions (Continued)
PERUBAHAN MATA UANG PELAPORAN
3.
CHANGE REPORTING CURRENCY
Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan mengubah mata uang pelaporan dari Rupiah ke Dolar Amerika Serikat sesuai mata uang fungsionalnya karena secara substansial sebagian besar transaksi berikut didenominasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat :
On January 1, 2012, the Company changed reporting currency from Indonesian Rupiah United States Dollar to be in line with functional currency since substantially most the following transactions are denominated United States Dollar :
its to its of in
-
Penjualan dan pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak dalam Dolar Amerika Serikat.
-
Sales and earnings of the Company and Subsidiary in United States Dollars.
-
Pembelian Perusahaan dan Entitas Anak dalam Dolar Amerika Serikat.
-
Purchases of the Company and Subsidiary in United States Dollars.
Thus, the management believes that the change of the reporting currency will result in a more accurate presentation of the Company's transactions in the Consolidated Financial Statements. The change of the Company’s reporting currency is in accordance with SFAS 10 (Revised 2010), "The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates".
Dengan demikian, manajemen berpendapat bahwa perubahan mata uang pelaporan akan menghasilkan penyajian transaksi Perusahaan yang lebih tepat dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Perubahan mata uang pelaporan Perusahaan sesuai dengan PSAK 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
33
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PERUBAHAN (Lanjutan)
MATA
UANG
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
PELAPORAN
3.
CHANGE OF (Continued)
REPORTING
CURRENCY
Untuk tujuan komparatif, Laporan Keuangan Konsolidasi dan catatan yang terkait pada tanggal 31 Desember 2011 telah dinilai kembali, seolaholah Dolar Amerika Serikat adalah mata uang pelaporan dalam tahun tersebut, dengan menggunakan prosedur sebagai berikut :
For comparative purposes, the Consolidated Financial Statements and the related notes as of December 31, 2011 had been revalued as if United States Dollar had been the reporting currency in the year, using the following procedures :
-
Pos moneter Perusahaan dikonversi menjadi Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs akhir tahun, sedangkan pos non-moneter termasuk ekuitas dikonversi menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi; dan
-
The Company’s monetary posts were converted to United States Dollar using the year-end’s exchange rates, while nonmonetary posts including the equity were converted using the exchange rates prevailing at the transaction dates, and
-
Penghasilan dan beban dikonversi menggunakan kurs rata-rata bulanan, kecuali beberapa transaksi yang dikonversi menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi terkait dengan aset dan liabilitas non moneter.
-
Income and expenses were converted using the monthly average exchange rates, except for several transactions of non-monetary assets and liabilities which were converted using the exchange rates prevailing at the transaction dates.
The following are the Statements of Financial Position (Balance Sheets) as of December 31, 2011 and January 1, 2011 presented in Rupiah :
Berikut ini adalah Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 yang disajikan dalam mata uang Rupiah. 31 Desember/ December 31, 2011 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar
1 Januari/ January 1, 2011
6.632.352.340 201.943.588.098 155.293.923 135.436.088.877 125.196.967 1.591.063.033
23.617.976.208 254.465.254.032 1.763.937.848 143.925.227.611 1.742.296.135 6.028.524.020
CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Trade Receivables to Third Parties Other Receivables Inventories Prepaid Taxes Prepayments
345.883.583.238
431.543.215.854
Total Current Assets
34
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PERUBAHAN (Lanjutan)
MATA
UANG
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
PELAPORAN
3.
31 Desember/ December 31, 2011 ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan masing-masing sebesar Rp 367.657.135.778 dan Rp 361.049.337.510 per 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 Aset Lain-lain : Jaminan Biaya Ditangguhkan - Bersih
CHANGE OF (Continued)
REPORTING
CURRENCY
1 Januari/ January 1, 2011 NON CURRENT ASSETS Deferred Tax Assets Fixed Assets - Net of Accumulated Depreciation amounting to Rp 367,657,135,778 and Rp 361,049,337,510 as of December 31, 2011 and January 1, 2011 Other Assets : Guarantees Deferred Charges - Net
3.755.941.642
2.033.462.877
405.649.471.089
391.248.463.907
537.306.584 1.093.312.192
537.306.584 204.315.627
411.036.031.507
394.023.548.995
JUMLAH ASET
756.919.614.745
825.566.764.849
TOTAL ASSETS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Hutang Pajak Beban Masih Harus Dibayar
248.796.569.221 23.818.800.258 984.475.113 3.119.159.670
302.321.789.026 33.168.136.600 1.209.204.334 3.531.986.051
CURRENT LIABILITIES Trade Payables to Third Parties Other Payables Taxes Payable Accrued Expenses
276.719.004.262
340.231.116.011
Total Current Liabilities
1.541.391.129 380.802.957 17.332.683.205
3.331.376.727 558.249.325 13.117.434.119
NON CURRENT LIABILITIES Other Payables Deferred Tax Liabilities Employee Benefits Liabilities
Jumlah Aset Tidak Lancar
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang Lain-lain Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
19.254.877.291
17.007.060.171
295.973.881.553
357.238.176.182
EKUITAS Modal Saham, nilai nominal Rp 150 per saham Modal Dasar - 4.920.000.000 saham Ditempatkan dan Disetor - 1.771.448.000 saham Tambahan Modal Disetor Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba : - Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Langsung kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Total Non Current Assets
Total Non Current Liabilities Total Liabilities
265.717.200.000 217.229.578.833
265.717.200.000 217.229.578.833
(26.550.026.585)
(26.550.026.585)
50.000.000 4.488.505.944
50.000.000 11.871.361.419
EQUITY Capital Stock - Rp 150 par value per share Authorized - 4,920,000,000 shares Subscribed and Fully Paid - 1,771,448,000 shares Additional Paid-in Capital Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control Retained Earnings : - Appropriated - Unappropriated
460.935.258.192 10.475.000
468.318.113.667 10.475.000
Equity Attributable to Owners of the Parent Company Non-Controlling Interest
460.945.733.192
468.328.588.667
756.919.614.745
825.566.764.849
35
Total Equity
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PERUBAHAN (Lanjutan)
MATA
UANG
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
PELAPORAN
Berikut ini adalah Laporan Laba Komprehensif Konsolidasi untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember (disajikan kembali) yang disajikan dalam uang Rupiah. PENDAPATAN Penjualan Jasa Perakitan Jumlah Pendapatan BEBAN POKOK Penjualan Jasa Perakitan Jumlah Beban Pokok
3.
CHANGE OF (Continued)
REPORTING
CURRENCY
The following is the Consolidated Statements of Comprehensive Income for the year ended December 31, 2011 (restated) presented in Indonesian Rupiah :
Rugi yang 2011 mata
2.034.514.891.841 23.113.918.440 2.057.628.810.281
(1.989.466.056.676) (15.766.487.205) (2.005.232.543.881)
LABA KOTOR
52.396.266.400
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi
(5.427.912.649) (59.466.393.441)
Jumlah Beban Usaha
(64.894.306.090)
RUGI USAHA
(12.498.039.690)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba Penjualan Sisa Produksi Rugi Selisih Kurs - Bersih Laba Penjualan Aset Tetap Bunga dan Administrasi Bank Lain-lain
2.088.571.640 (1.885.584.897) 1.240.814.877 (398.930.517) 2.170.387.979
Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
3.215.259.082
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(9.282.780.608)
PAJAK PENGHASILAN
REVENUES Sales Assembling Services Total Revenues COST OF REVENUES Cost of Goods Sold Cost of Assembling Services Total Cost of Revenues GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES Selling General and Administrative Total Operating Expenses LOSS FROM OPERATIONS OTHER INCOME (CHARGES) Gain on Sale of Waste Product Loss on Foreign Exchange - Net Gain on Disposal of Fixed Assets Bank Interest and Charges Others Total Other Income - Net LOSS BEFORE INCOME TAX INCOME TAX
Pajak Kini Pajak Tangguhan
1.899.925.133
RUGI BERSIH
(7.382.855.475)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF RUGI BERSIH KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali J u m l a h
OTHER COMPREHENSIVE INCOME NET COMPREHENSIVE LOSS
(7.382.855.475) -
NET COMPREHENSIVE LOSS ATTRIBUTABLE TO : Owners of the Parent Company Non-Controlling Interest
(4,17)
36
NET LOSS
(7.382.855.475)
(7.382.855.475)
RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
Current Tax Deferred Tax
T o t a l NET LOSS PER SHARE
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS The details are as follows :
Rinciannya sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Kas Rupiah SGD MYR J u m la h
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
11.038 6.150 516
9.057 1.922 493
7.267 5.044 1.093
17.704
11.472
13.404
Bank
Cash on Hand Rupiah SGD MYR T o t a l Cash in Banks
Dalam Mata Uang USD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura PT Bank Internasional Indonesia Tbk
761.947
441.204
112.872
61.986 2.382.023
19.536 2.726
1.437.700 62.440
43.730
100.135
24.325
38.417 2.256
48.004 2.321
23.887 31.563
110.897 2.466 984 -
102.602 2.411 761 -
100.906 18.123 1.173 453
Dalam Mata Uang SGD PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura PT Bank Internasional Indonesia Tbk Dalam Mata Uang Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dalam Mata Uang JPY Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura J u m la h Deposito Berjangka - Dalam Mata Uang USD PT Bank Internasional Indonesia Tbk J U M L A H
-
229
-
3.404.706
719.929
1.813.442
4.650.000
-
800.000
8.072.410
731.401
2.626.846
Singapore Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapoore Branch PT Bank Internasional Indonesia Tbk Indonesian Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Japanese Yen Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapoore Branch T o t a l Time Deposit - United States Dollar PT Bank Internasional Indonesia Tbk T O T A L
The annual interest rates are as follows :
Tingkat bunga per tahun sebagai berikut :
Dalam Mata Uang Rupiah Dalam Mata Uang Dolar Amerika Serikat Dalam Mata Uang Dolar Renminbi
United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapoore Branch PT Bank Internasional Indonesia Tbk
2012
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2 % - 2,25 % -
1,5 % - 1,75 % -
5,5 % 1,75 % - 2,25 % 1,35 %
Indonesian Rupiah United States Dollar Renminbi
As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011, there was no restricted cash and cash equivalents and all cash equivalents were placed at third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011, tidak ada kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya dan seluruh setara kas ditempatkan pada pihak ketiga.
37
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
5.
The details are as follows :
Rinciannya sebagai berikut :
2012 Kenwood Electronics Technologies (M) Sdn. Bhd. Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd. Sony Energy Devices Corporation TOA E & I (S) Pte. Ltd. Allied Telesyn International (Asia) Pte. Ltd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd. Minebea Electronics Motor (S) Pte. Ltd. Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah USD 500.000) J u m l a h
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
12.069.866 134.935 2.162.288 2.744.632 1.454.549 514.606 1.716.543 560.697
9.652.554 4.929.086 3.595.752 869.969 1.971.678 1.344.163 2.805.847 1.869.427
15.208.300 3.504.853 3.217.920 2.092.442 2.076.823 1.222.718 450.194 902.866
911.803
1.263.743
28.676.116
22.269.919
28.302.219
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali) (Restated)
17.139.754 9.509.317 898.521 1.128.524
13.259.317 7.161.331 1.761.768 87.503
17.083.402 7.609.476 3.251.528 357.813
28.676.116
22.269.919
28.302.219
2012
J u m l a h
Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura J u m l a h
T o t a l
0 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days T o t a l
The details of trade receivables by currency are as follows :
Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
28.548.075 128.041
21.767.469 502.450
27.612.251 689.968
28.676.116
22.269.919
28.302.219
2012
Kenwood Electronics Technologies (M) Sdn. Bhd. Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd. Sony Energy Devices Corporation TOA E & I (S) Pte. Ltd. Allied Telesyn International (Asia) Pte. Ltd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd. Minebea Electronics Motor (S) Pte. Ltd. Others (Accounts with balances below USD 500,000, each)
The details of trade receivables by age category are as follows :
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang sebagai berikut :
0 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 dari
TRADE RECEIVABLES TO THIRD PARTIES
38
United States Dollar Singapore Dollar T o t a l
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
5.
6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (Lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES TO THIRD PARTIES (Continued)
Piutang usaha sebesar Rp 95.000.000.000 atau ekuivalen sebesar USD 9.824.198 (per 31 Desember 2012) digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11).
Trade receivables of Rp 95,000,000,000 or equivalents to USD 9,824,198 (as of December 31, 2012) are used as collateral for the credit facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 11).
Berdasarkan pengalaman dan penelaahan, manajemen berkeyakinan Perusahaan tidak mengalami kesulitan atas kolektibilitas piutang usaha, sehingga tidak dilakukan cadangan penurunan nilai piutang usaha.
Based on the review of the status of each individual receivable account at year-end, the management believes that all receivables are collectible. Accordingly, no allowance for doubtful accounts was provided.
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES The details are as follows :
Rinciannya sebagai berikut :
2012
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
Barang Jadi Barang dalam Proses Bahan Baku Bahan Pembantu Suku Cadang Mesin
174.448 5.955.927 5.259.821 684.586 367.636
119.318 7.217.601 6.253.274 840.083 339.198
187.352 8.186.283 6.266.143 941.922 386.926
J u m l a h
12.442.418
14.769.474
15.968.626
Finished Goods Work in Process Raw Materials Supporting Materials Machinery Spare Parts T o t a l
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan secara keseluruhan sebesar USD 20.000.000 dan SGD 1.100.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.
Inventories have been insured against losses from fire and other risks with total insurance coverage of USD 20,000,000 and SGD 1,100,000. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Persediaan dengan jumlah tercatat sebesar Rp 30.000.000.000 atau ekuivalen sebesar USD 3.102.378 (per 31 Desember 2012) digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11).
Inventories with a carrying value of Rp 30,000,000,000 or equivalent to USD 3,102,378 (as of December 31, 2112) are used as collateral for the credit facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 11).
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan penurunan nilai persediaan yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011.
Based on the results of inventory review at yearend, management believes that no allowance of inventories impairment should be made as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011.
39
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
ASET TETAP
7.
FIXED ASSETS The details as of December 31, are as follows :
Rincian per 31 Desember sebagai berikut : 2
0
1
2
Saldo Awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo Akhir/
Beginning Balance
Additions
Deductions
Reclassifications
Ending Balance
Biaya Perolehan
At Cost
Pemilikan Langsung Tanah
Direct Acquisitions 3.134.713
556.278
-
-
3.690.991
Bangunan dan Sarana
22.353.508
515.784
31.568
-
22.837.724
Buildings and Infrastructures
Mesin dan Peralatan
61.052.095
558.139
160.486
-
61.449.748
Machinery and Equipment
Kendaraan
2.366.902
330.295
93.121
-
2.604.076
Vehicles
Inventaris Kantor
6.205.424
195.666
494.133
-
5.906.957
Office Equipment
68.865
5.117
-
-
73.982
Mess Equipment
95.181.507
2.161.279
779.308
-
96.563.478
Inventaris Mess J u m l a h Akumulasi Penyusutan
Total Direct Acquisitions Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Bangunan dan Sarana
Land
Direct Acquisitions 9.633.441
1.144.957
29.312
-
10.749.086
Buildings and Infrastructures
31.174.354
4.896.409
142.227
-
35.928.536
Machinery and Equipment
Kendaraan
2.178.577
121.065
92.338
-
2.207.304
Vehicles
Inventaris Kantor
5.350.529
233.688
492.729
-
5.091.488
Office Equipment
66.218
1.203
-
-
67.421
Mess Equipment
48.403.119
6.397.322
756.606
-
54.043.835
Mesin dan Peralatan
Inventaris Mess J u m l a h Jumlah Tercatat
46.778.388
42.519.643
2
0
1
T o t a l Carrying Value
1
(Disajikan Kembali)/(Restated) Saldo Awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo Akhir/
Beginning Balance
Additions
Deductions
Reclassifications
Ending Balance
Biaya Perolehan
At Cost
Pemilikan Langsung Tanah
Direct Acquisitions 3.134.713
-
-
-
3.134.713
Bangunan dan Sarana
17.425.259
445.691
78.505
4.561.063
22.353.508
Buildings and Infrastructures
Mesin dan Peralatan
61.441.966
5.418.023
5.807.894
-
61.052.095
Machinery and Equipment
Kendaraan
2.344.091
72.081
49.270
-
2.366.902
Vehicles
Inventaris Kantor
6.032.162
173.742
480
-
6.205.424
Office Equipment
68.865
-
-
-
68.865
Mess Equipment
90.447.056
6.109.537
5.936.149
4.561.063
95.181.507
Inventaris Mess
Land
Jumlah Pemilikan Langsung Dalam Penyelesaian Bangunan dan Sarana
2.561.688
1.999.375
-
J u m l a h
93.008.744
8.108.912
5.936.149
(4.561.063) -
95.181.507
Akumulasi Penyusutan
Buildings and Infrastructure T o t a l Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Bangunan dan Sarana
Total Direct Acquisitions Construction in Progress
Direct Acquisitions 8.638.275
1.073.671
78.505
-
9.633.441
32.013.307
4.832.735
5.671.688
-
31.174.354
Kendaraan
2.116.067
111.778
49.268
-
2.178.577
Vehicles
Inventaris Kantor
5.116.836
234.173
480
-
5.350.529
Office Equipment
65.258
960
-
-
66.218
Mess Equipment
47.949.743
6.253.317
5.799.941
-
48.403.119
Mesin dan Peralatan
Inventaris Mess J u m l a h Jumlah Tercatat
45.059.001
46.778.388
40
Buildings and Infrastructures Machinery and Equipment
T o t a l Carrying Value
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
ASET TETAP (Lanjutan)
7.
Depreciation expenses for the years ended December 31, 2012 and 2011 are allocated to :
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dialokasikan sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Beban Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Pokok Jasa Perakitan J u m l a h
5.741.089 464.090 192.143
5.610.866 453.831 188.620
6.397.322
6.253.317
T o t a l
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012
Laba Penjualan Aset Tetap
Cost of Goods Sold General and Administrative Expenses Cost of Assembling Services
Deductions of fixed assets from direct acquisitions represent the sale of fixed assets with details as follows :
Rincian pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut :
Harga Jual Jumlah Tercatat
FIXED ASSETS (Continued)
34.653 (22.702)
287.473 (136.208)
11.951
151.265
Selling Price Carrying Value Gain on Sale of Fixed Assets
Termasuk dalam penambahan tahun 2012, sebesar USD 57.058 merupakan reklasifikasi dari biaya ditangguhkan sesuai penerapan ISAK 25, “Hak atas Tanah”.
Items included in additions of fixed assets in 2012 amounting to USD 57,058 represent the reclassification from deferred costs in according IFAS 25, “Landrights”.
Pengurangan tahun 2012 dan 2011 atas bangunan dan sarana merupakan pengalihan kepada karyawan.
Deductions in 2012 and 2011 of buildings and infrastructures represent transfers to employees.
Pada tahun 2011, penghapusan aset tetap dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan sebesar USD 480.
In 2011, the disposal of equipment at cost and the accumulated depreciation amounted to USD 480.
Jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan tahun 2012 sebesar USD 16.574.324.
The total gross carrying value of fixed assets which had been fully depreciated and still being used in 2012 amounted to USD 16,574,324.
41
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
ASET TETAP (Lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (Continued)
Bangunan, mesin dan peralatan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar USD 47.620.000, SGD 7.100.000, dan IDR 3.480.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.
Buildings, machinery and equipment were insured with insurance coverage of USD 47,620,000, SGD 7,100,000 and IDR 3,480,000,000. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Aset tetap dengan jumlah tercatat sebesar USD 9.463.716 per 31 Desember 2012 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11).
Fixed assets with a carrying value of USD 9,463,716 as of December 31, 2012 were used as collateral for the credit facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 11).
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian dan perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Based on management’s evaluation, there are no events or changes in circumstances that indicate any decline in fixed assets value as of December 31, 2012 and 2011.
Manajemen Perusahaan juga berpendapat tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat dan perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan (metode penyusutan) terhadap aset tetap tersebut.
The Company’s management also believes that there were no changes in the estimated useful lives and significant changes in the expected pattern on the future useful life benefit consumption (depreciation method) of the fixed assets.
42
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
8.
The details are as follows :
Rinciannya sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
12.414.457 5.771.131 3.362.585 2.710.674 2.650.739 2.222.583 1.977.930 -
10.044.005 5.289.076 1.909.111 94.490 1.876.637 1.894.137 2.459.970 666.201
7.571.947 5.718.241 2.861.495 4.681.576 3.099.911 2.336.373 861.093 2.520.356
2.754.859
3.203.136
3.973.943
33.864.958
27.436.763
33.624.935
2012 Kenwood Electronic Technologies (M) Sdn. Bhd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd. Allied Telesyn Internasional (Asia) Pte. Ltd. Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd. TOA E & I (S) Pte. Ltd. Sony Energy Devices Corporation Minebea Electronics Motor (S) Pte. Ltd. Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah USD 1.000.000) J u m l a h
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
17.905.762 11.875.563 2.589.552 1.494.081
14.628.814 8.285.669 2.422.003 2.100.277
18.657.045 6.832.756 4.914.016 3.221.118
33.864.958
27.436.763
33.624.935
2012
J u m l a h
Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Rupiah J u m l a h
T o t a l
0 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days T o t a l
The details of trade payables by currency are as follows :
Rincian hutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
33.726.218 100.198 38.542
27.000.900 368.161 67.702
32.929.176 663.547 32.212
33.864.958
27.436.763
33.624.935
2012
Kenwood Electronic Technologies (M) Sdn. Bhd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd. Allied Telesyn Internasional (Asia) Pte. Ltd. Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. Japan Servo Motors (S) Pte. Ltd. TOA E & I (S) Pte. Ltd. Sony Energy Devices Corporation Minebea Electronics Motor (S) Pte. Ltd. Others (Accounts with balances below USD 1,000,000, each)
The details of trade payables by age category as of December 31, are as follows :
Rincian hutang usaha berdasarkan umur hutang sebagai berikut :
0 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES
43
United States Dollar Singapore Dollar Indonesian Rupiah T o t a l
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
HUTANG LAIN-LAIN
9.
OTHER PAYABLES The details are as follows :
Rinciannya sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Bagian Lancar Sumitomo Mitsui Finance & Leasing (Singapore) Pte. Ltd. Hitachi Capital Singapore Pte. Ltd. PT Sarana Solusindo Informatika Penguin Speed Cargo Pte. Ltd. Seltech Putera Batam/Seltech Utama Hitachi High Technologies Ciptatama Dimensi Prima Long Shine Equipment & Supplies Pte. Ltd. PT Fanindo Chriptonic Fuji Machine MFG (Singapore) Pte. Ltd. Trans Technology Pte. Ltd. PT Centric Powerindo Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah USD 50.000) J u m l a h
202.763 133.912 98.110 63.662 63.183 54.980 54.786 39.352 38.252 12.874 6.131 3.234
272.536 248.271 63.903 40.978 103.260 78.322 1.013.171 187.881 96.298
200.700 24.835 133.860 270.561 9.941 162.142 183.621 566.486 95.440
575.674
522.067
2.041.452
1.346.913
2.626.687
3.689.038
Bagian Tidak Lancar Sumitomo Mitsui Finance & Leasing (Singapore) Pte. Ltd. J U M L A H
-
169.981
370.523
1.346.913
2.796.668
4.059.561
Current Sumitomo Mitsui Finance & Leasing (Singapore) Pte. Ltd. Hitachi Capital Singapore Pte. Ltd. PT Sarana Solusindo Informatika Penguin Speed Cargo Pte. Ltd. Seltech Putera Batam/Seltech Utama Hitachi High Technologies Ciptatama Dimensi Prima Long Shine Equipment & Supplies Pte. Ltd. PT Fanindo Chriptonic Fuji Machine MFG (Singapore) Pte. Ltd. Trans Technology Pte. Ltd. PT Centric Powerindo Others (Accounts with balances below USD 50,000, each) T o t a l Non Current Sumitomo Mitsui Finance & Leasing (Singapore) Pte. Ltd. T O T A L
Other payables mainly arose from payables on puchases and constructions of fixed assets, all to third parties.
Hutang lain-lain terutama terjadi dari hutang pembelian dan pembangunan aset tetap dan seluruhnya kepada pihak ketiga. 10.
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
PERPAJAKAN
10.
TAXATION The details are as follows :
Rinciannya sebagai berikut :
2012
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
Pajak Dibayar di Muka Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penghasilan Pasal 22 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 28
-
230 13.455 -
87.358 230 13.455 75.375
J u m l a h
-
13.685
176.418
44
Prepaid Taxes Value Added Tax Income Tax Article 22 Income Tax Article 23 Income Tax Article 28 T o t a l
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
10.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
10.
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari/ January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
110.954 1.123 4.496 30.098 245
106.971 955 640
4 104.414 2.332 27.741
Taxes Payable Income Tax Article 15 Income Tax Article 21/26 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Income Tax Article 29 Income Tax Article 4 (2)
146.916
108.566
134.491
T o t a l
2012
Hutang Pajak Pajak Penghasilan Pasal 15 Pajak Penghasilan Pasal 21/26 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 J u m l a h
T A X A T I O N (Continued)
Pajak Penghasilan Badan
Corporate Income Tax
Rincian penghasilan (beban) pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut :
The details of corporate income tax (expense) are as follows :
2 0 1 2 Pajak Tangguhan/ Deferred Tax
Pajak Kini/ Current Tax Perusah aan Entitas Anak J u m l a h
J u m l a h/ Total
(70.563)
(562.138) 23.543
(562.138) (47.020)
(70.563)
(538.595)
(609.158)
The Company Subsidiary T o t a l
2 0 1 1 (Disajikan Kembali)/(Restated) Pajak Kini/ Pajak Tangguhan/ J u m l a h/ Current Tax Deferred Tax Total Perusah aan Entitas Anak J u m l a h
-
14.962 19.550
14.962 19.550
-
34.512
34.512
45
The Company Subsidiary T o t a l
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
10.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
10.
T A X A T I O N (Continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dengan laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut :
The reconciliation between income (loss) before income tax and estimated fiscal loss for the years ended December 31, 2012 and 2011 is as follows : 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Dikurangi : Laba sebelum Pajak Penghasilan - Entitas Anak Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan
1.589.964
(1.075.559)
(203.235)
(295.555)
1.386.729
(1.371.114)
6.111.189
5.959.887
Beda Temporer : Penyusutan Aset Tetap Pemilikan Langsung Komersial Penyusutan Aset Tetap Pemilikan Langsung Fiskal Laba Penjualan Aset Tetap - Komersial Laba Penjualan Aset Tetap - Fiskal Cadangan Imbalan Kerja Pembayaran Imbalan Kerja
(5.337.589) (11.913) 6.346 398.556 (64.415)
Jumlah Beda Temporer
1.102.174
415.786
144.685 122.940
137.867 145.831
15.869 12.365 4.820
33.432 11.343 12.121
(34.433) 19.333
(5.154) 16.140
Beda Tetap : Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Diakui Fiskal Sumbangan dan Representasi Rugi Pengalihan Aset Tetap yang Telah Dikenakan PPh Final - Fiskal Asuransi Pajak Jasa Giro dan Bunga Deposito Lain-lain Jumlah Beda Tetap
Income (Loss) before Income Tax - Consolidated Statements of Comprehensive Income Deductions : Income before Income Tax - Subsidiary
Income (Loss) before Income Tax - The Company Timing Differences : Depreciation of Fixed Assets - Commercial
285.579
(5.973.659) (151.192) 138.258 444.920 (2.428)
351.580
Depreciation of Fixed Assets - Fiscal Gain on Sale of Fixed Assets - Commercial Gain on Sale of Fixed Assets - Fiscal Provision for Employee Benefits Payment of Employee Benefits Total Timing Differences Permanent Differences : Nondeductible Depreciation of Fixed Assets Entertainment and Donations Loss on Transfer of Fixed Assets Subjected to Final Income Tax - Fiscal Insurance Taxes Interest on Bank Current Accounts and Time Deposits Others Total Permanent Differences
Laba (Rugi) Fiskal Penyesuaian Kurs
2.774.482 512.900
(603.748) 49.427
Fiscal Income (Loss) Exchange Rate Adjustments
Laba (Rugi) Fiskal setelah Penyesuaian
3.287.382
(554.321)
Income (Loss) after Adjustments
Akumulasi Kerugian Fiskal, Awal Tahun : 2 0 0 8 (sesuai SKPLB) 2 0 0 9 (sesuai SKPLB) 2 0 1 0 (sesuai SKPLB) 2011
(1.107.593) (6.142.921) (2.189.143) (554.321)
(1.107.593) (6.142.921) (2.252.486) -
Akumulasi Kerugian Fiskal, Akhir Tahun
(6.706.596)
(10.057.321)
46
Accumulated Fiscal Loss, Beginning : 2 0 0 8 (SKPLB) 2 0 0 9 (SKPLB) 2010 2011 Accumulated Fiscal Loss, Ending
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
10.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
10.
Pajak Kini (Lanjutan)
Current Tax (Continued) 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012
Beban Pajak Kini Perusahaan Entitas Anak J u m l a h Pajak Dibayar di Muka Perusahaan Entitas Anak J u m l a h Pajak Penghasilan Kurang Bayar Perusahaan Entitas Anak J u m l a h
T A X A T I O N (Continued)
70.563
-
Current Tax Expenses The Company Subsidiary
70.563
-
T o t a l
(40.465)
-
(40.465)
-
(30.098)
-
(30.098)
-
Prepaid Taxes The Company Subsidiary T o t a l Income Tax Underpayment The Company Subsidiary T o t a l
Sampai dengan tanggal penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Tahunan untuk tahun pajak 2012. Taksiran laba fiskal 2012 tidak mengacu pada Dolar Amerika Serikat diatas, melainkan atas dasar Rupiah.
Up to the completion date of the Consolidated Financial Statements, the Company has not submitted its Annual Corporate Income Returns (SPT) for the 2012 fiscal year. The estimated taxable income in 2012 refers to Indonesian Rupiah, not based on United States Dollar.
Pada tanggal 7 September 2012, Perusahaan telah menerima surat persetujuan dari Menteri Keuangan Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta mengenai penyelenggaraan pembukuan dengan menggunakan satuan mata uang Dolar Amerika Serikat mulai tahun buku 2013. Oleh karena itu, pada tahun fiskal 2012, Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah untuk menghitung dan melaporkan pajak penghasilan badannya.
On September 7, 2012, the Company received a letter of approval from the Minister of Finance Head of Directorate General of Taxes, Jakarta about the implementation of accounting in United States Dollar starting year 2013. In fiscal year 2012, the Company used Indonesian Rupiah to calculate and report its corporate income tax.
Berdasarkan peraturan Perpajakan Indonesia rugi fiskal dapat diperhitungkan hingga jangka waktu lima tahun. Perusahaan menghitung sendiri jumlah pajak yang terutang dalam Surat Pemberitahuan Pajak. Otoritas Pajak dapat meninjau kewajiban pajak Perusahaan dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.
Based on Indonesian tax regulations, fiscal loss can be calculated up to five years. The Company calculates the total taxes payable in the Annual Tax Return on a self-assessment basis. The tax authorities may assess the Company’s tax liabilities within five years from the date the taxes payable become due.
47
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
10.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
10.
T A X A T I O N (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Perhitungan beban pajak tangguhan dan saldo aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
The calculation of provision for deferred income tax and the balance of deferred tax assets (liabilities) is as follows :
Dikreditkan
Dikreditkan
(Dibebankan)
(Dibebankan)
ke Laporan
ke Laporan
Laba Rugi
Laba Rugi
Komprehensif
Komprehensif
Konsolidasi/
Konsolidasi/
Credit
Credit
1 Januari/
(Charged)
31 Desember/
(Charged)
January 1,
to Consolidated
December 31,
to Consolidated
2011
Statement of
2011
Statement of
31 Desember/
(Disajikan Kembali)/
Comprehensive
(Disajikan Kembali)/
Comprehensive
December 31,
(Restated)
Income
(Restated)
Income
2012
Perusahaan Aset Tetap Imbalan Kerja Rugi Fiskal J u m l a h
The Company (2.582.945) 344.141 2.603.315 364.511
(6.676)
(2.589.621)
110.623
454.764
(88.985) 14.962
192.008 83.535
2.514.330
(837.681)
379.473
(562.138)
(2.397.613)
Fiscal Losses
(182.665)
T o t a l Subsidiary
(81.749)
17.058
(64.691)
15.799
(48.892)
20.598
2.492
23.090
7.744
30.834
J u m l a h
(61.151)
19.550
(41.601)
23.543
(18.058)
J U M L A H
364.511
34.512
379.473
(538.595)
(200.723)
Imbalan Kerja
Employee Benefits
1.676.649
Entitas Anak Aset Tetap
Fixed Assets
538.299
(61.151)
Fixed Assets Employee Benefits T o t a l T O T A L
(41.601)
Rekonsiliasi Pajak Penghasilan Badan
Reconciliation of Corporate Income Tax
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :
The reconciliation between the tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the prevailing tax rates to income (loss) before provision for income tax is as follows : 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Laba sebelum Pajak Penghasilan - Entitas Anak
1.589.964 (203.235)
(1.075.559) (295.555)
Income (Loss) before Income Tax - Consolidated Statement of Comprehensive Income Income before Income Tax - Subsidiary
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan
Income (Loss) before Income Tax - The Company
1.386.729
(1.371.114)
Tarif Pajak yang Berlaku
346.682
(342.779)
Pengaruh Pajak atas : Beda Tetap Penyesuaian Akumulasi Kerugian Fiskal
71.395 144.061
87.895 239.922
Tax Effects on : Permanent Differences Accumulated Fiscal Loss Adjustments
Beban (Manfaat) Pajak - Perusahaan
562.138
(14.962)
Tax Expense (Benefit) - The Company
Beban (Manfaat) Pajak - Entitas Anak
47.020
(19.550)
Tax Expense (Benefit) - Subsidiary
609.158
(34.512)
Tax Expense (Benefit)
Beban (Manfaat) Pajak
48
Prevailing Tax Rates
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
10.
11.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
10.
T A X A T I O N (Continued)
Pemeriksaan Pajak
Tax Investigation
Pada bulan April 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2009 sejumlah Rp 824.257.039 dan penyesuaian atas rugi fiskal tahun 2009 dari Rp 59.962.295.652 menjadi Rp 57.743.458.520. Perusahaan telah menerima hasil SKPLB tersebut. Pada bulan yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 21 dan 23 tahun 2009 sejumlah Rp 31.796.654 yang telah dilunasi pada bulan Mei 2011.
In April 2011, the Company received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Corporate Income Tax for fiscal year 2009 amounting to Rp 824,257,039 and adjustment to fiscal loss year 2009 from Rp 59,962,295,652 to Rp 57,743,458,520. The Company had received the results. In the same month, the Company also received Tax Assessment Letter on Underpayment (SKPKB) on Income Tax Articles 21 and 23 for year 2009 amounting to Rp 31,796,654 which was settled in May 2011.
Pada bulan April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2010 sejumlah Rp 125.196.967 dan penyesuaian atas rugi fiskal tahun 2010 dari Rp 20.252.103.606 menjadi Rp 19.682.585.450. Perusahaan telah menerima hasil SKPLB tersebut. Pada bulan yang sama, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 dan pasal 4 ayat 2 tahun 2010 sejumlah Rp 22.998.367 dan Perusahaan telah membayarnya dalam tahun yang sama.
In April 2012, the Company received Tax Assessment Letter on Overpayment (SKPLB) of Corporate Income for fiscal year 2010 amounting to Rp 125,196,967 and adjustment to fiscal loss year 2010 from Rp 20,252,103,606 to Rp 19,682,585,450. The Company had received the results. In the same month, the Company also received Tax Assessment Letter on Underpayment (SKPKB) of income tax articles 23 and 4 (2) year 2010 amounted to Rp 22,998,367 which were settled in the same year.
HUTANG BANK
11.
BANK LOANS In 2008, the Company obtained a working credit facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, to be used as additional working capital for the electronic assembly industry. The revolving credit facility has a maximum credit limit of Rp 15,000,000,000 and USD 6,275,000.
Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, untuk tambahan modal kerja industri perakitan elektronik. Fasilitas tersebut bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit secara keseluruhan sebesar Rp 15.000.000.000 dan USD 6.275.000.
49
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
11.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
HUTANG BANK (Lanjutan)
11.
BANK LOANS (Continued)
Fasilitas kredit tersebut telah diubah menjadi :
The facility has been changed into :
-
Fasilitas kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah untuk modal kerja industri perakitan elektronik. Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit secara keseluruhan sebesar Rp 15.000.000.000.
-
Working capital credit facility in Indonesian Rupiah used for additional working capital for the electronic assembly industry. The revolving credit facility has a maximum credit limit of Rp 15,000,000,000.
-
Fasilitas kredit modal kerja valas dalam mata uang USD untuk modal kerja industri perakitan elektronik. Fasilitas ini bersifat berulang (revolving) dengan maksimum kredit sebesar USD 6.275.000.
-
Working capital credit facility in USD for the electronic assembly industry working capital. The revolving credit facility has a maximum credit limit of USD 6,275,000.
-
Fasilitas treasury line untuk menghedge transaksi impor dan ekspor terhadap risiko fluktuasi kurs USD/IDR, USD/SGD dan USD/JPY. Fasilitas ini bersifat uncommitted line dengan maksimum limit USD 3.000.000 untuk limit notional.
-
Tresury line facility for hedging import and export transactions against foreign currency fluctuation risks between USD and IDR rates, USD and SGD rates, and USD and JPY rates. The uncommited line credit facility has a notional maximum credit limit of to USD 3,000,000.
Fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 29 Oktober 2013.
All credit facilities above have been extended several times and will mature on October 29, 2013.
Tingkat bunga yang dibebankan per tahun sebagai berikut :
The loans bore annual interest rates as follows :
Dalam Mata Uang Rupiah Dalam Mata Uang Dolar Amerika Serikat
9,75 % - 11,5 % 6%-7%
50
In Indonesian Rupiah In United States Dollar
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
11.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
HUTANG BANK (Lanjutan)
11.
BANK LOANS (Continued)
Jaminan yang diberikan meliputi :
The loans are collateralized by :
a.
a.
b.
Jaminan utama berupa :
Principal guarantees as follows :
-
Seluruh persediaan yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia sebesar Rp 30.000.000.000.
-
All inventories bound by a Fiduciary Guarantee Deed amounting to Rp 30,000,000,000.
-
Seluruh piutang yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia sebesar Rp 95.000.000.000.
-
All trade receivables bound by a Fiduciary Guarantee Deed amounting to Rp 95,000,000,000.
b.
Jaminan tambahan berupa :
Additional guarantees as follows :
-
Enam belas bidang tanah yang terletak di Jalan Pelita VI, Kelurahan Kampung Pelita, Kecamatan Lubuk Baja, Kotamadya Batam, Propinsi Kepulauan Riau atas nama Perusahaan berikut seluruh bangunan, mesin dan sarana pelengkapnya yang diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp 79.610.000.000.
-
Sixteen plots of land located on Pelita IV Street, Kampung Pelita Village, Lubuk Baja Subdistrict, Municipality, Riau Islands Province under the name of the Company including all the buildings, machinery and infrastructures bound by the Second Rank Security Right amounting to Rp 79,610,000,000;
-
9 bidang tanah dan bangunan di Jalan Pelita VI, Kelurahan Lampung Pelita atas nama Perusahaan yang diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp 5.631.000.000.
-
9 plots of land and buildings located on Pelita IV Street, Lampung Pelita Village under the name of the Company bound by the Second Rank Security Right amounting to Rp 5,631,000,000.
-
Mesin-mesin penunjang produksi milik Perusahaan yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia sebesar Rp 12.848.594.600.
-
The Company’s supporting production machinery bound by a Fiduciary Guarantee Deed amounting to Rp 12,848,594,600.
In relation to such credit facilities, the Company, without any written consent from the bank, should not, among others, tranfer the ownership of the guarantees, change the Company’s management and majority stockholders/ controllers, obtain any credit from other financial institutions and engage as a guarantor or pledge the Company’s assets as collateral to other parties.
Sehubungan dengan fasilitas tersebut, tanpa persetujuan tertulis dari Bank, Perusahaan dibatasi dalam beberapa hal, antara lain : memindahtangankan barang jaminan, melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham mayoritas/pengendali, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain, dan mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain.
51
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
11.
12.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
HUTANG BANK (Lanjutan)
11.
BANK LOANS (Continued)
Per 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan tidak memiliki saldo hutang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company had no payables to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Beban bunga pinjaman untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar USD 65.397 dan USD 23.996.
Interest loan expense for the years ended December 31, 2012 and 2011 amounted to USD 65,397 and USD 23,996, respectively.
LIABILITAS PANJANG
IMBALAN
KERJA
JANGKA
12.
LONG-TERM LIABILITIES
EMPLOYEE
BENEFITS
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan dan Entitas Anak hanya berhubungan dengan liabilitas imbalan pasca kerja. Imbalan ini tidak didanakan.
Long-term employee benefits liabilities of the Company and Subsidiary are connected only with post-employment benefits liabilities. These benefits are not funded.
Perusahaan dan Entitas Anak menghitung dan mencatat liabilitas imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”. Liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan aktuaria independen PT Bestama Aktuaria. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011, jumlah karyawan yang berhak masing-masing sebanyak 552, 600 dan 648 karyawan.
The Company and Subsidiary, calculate and record the estimated liabilities for employee benefits for all permanent employees in accordance with Labor Law No. 13 of 2003. The provision for employment benefits is based on the calculation of an independent actuary, PT Bestama Aktuaria. The total number of employees entitled for such benefits was 552, 600 and 648 employees as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011, respectively.
Asumsi yang digunakan untuk menghitung liabilitas imbalan kerja pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi adalah sebagai berikut :
The assumptions used in determining the estimated liabilities for employee benefits at Statement of Financial Position (Balance Sheet) dates are as follows :
Usia Pensiun Normal Tingkat Kenaikan Gaji per tahun Tingkat Diskonto per tahun Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tingkat Pengunduran Diri Metode Penilaian
2012
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari / January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
60 tahun/years
60 tahun/years
60 tahun/years
10%
10%
10%
6,20 %
7,1% - 7,2%
9,50%
TMI 2011
TMI II 2000
TMI II 2000
10 % x mortalita/mortality
10 % x mortalita/mortality
Normal Pension Age Salary Increment Rate per annum Discount Rate per annum Mortality Rate
10 % x mortalita/mortality Disability Rate
0%-3%
0%-3%
0%-1%
Resignation Rate
Proyeksi Kredit Unit/ Project Unit Credit
Proyeksi Kredit Unit/ Project Unit Credit
Proyeksi Kredit Unit/ Project Unit Credit
Valuation Method
52
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
12.
LIABILITAS IMBALAN PANJANG (Lanjutan)
KERJA
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
JANGKA
12.
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
1 Januari / January 1, 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
3.340.018 (1.011.237) (52.254)
2.610.634 (639.453) (59.769)
1.713.496 (190.182) (64.362)
Present Value of Defined Benefits Unrealized Actuarial Loss Unrealized Past Service Cost
2.276.527
1.911.412
1.458.952
Total Liabilities
2012
Jumlah Liabilitas
BENEFITS
The details of employee benefits liabilities as of Consolidated Statement of Financial Position (Balance Sheet) are as follows :
Liabilitas imbalan kerja pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi sebagai berikut :
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui
LONG-TERM EMPLOYEE LIABILITIES (Continued)
The changes of employee benefits liabilities are as follows :
Mutasi saldo liabilitas imbalan kerja sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Saldo Awal Cadangan Tahun Berjalan Dampak Perubahan Tanggal Mulai Kerja Pembayaran Imbalan Kerja Selisih Kurs atas Imbalan Kerja
1.911.412 561.964 (64.458) (132.391)
1.458.952 444.566 32.253 (2.428) (21.931)
Beginning Balance Provision for Employee Benefits Effects of Changes in Employment Start Date Payment of Employee Benefits Foreign Exchange Difference in Employee Benefits
Saldo Akhir
2.276.527
1.911.412
Ending Balance
The details of current year provision employee benefits are as follows :
Rincian cadangan tahun berjalan sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Kerugian (Keuntungan) Bersih Aktuaria yang Diakui Biaya Jasa Lalu yang Diakui
360.274 178.907 18.880 3.903
289.281 164.942 (13.785) 4.128
Current Service Costs Interest Cost Net Realized Actuarial Loss (Gain) Past Service Cost
J u m l a h Dampak Penyesuaian
561.964 -
444.566 32.253
T o t a l Adjustment Effects
561.964
476.819
J U M L A H
53
T O T A L
for
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
12.
13.
LIABILITAS IMBALAN PANJANG (Lanjutan)
KERJA
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
JANGKA
12.
LONG-TERM EMPLOYEE LIABILITIES (Continued)
BENEFITS
Beban cadangan imbalan kerja disajikan dalam akun Beban Umum dan Administrasi.
Provision for employee benefits is presented in the General and Administrative Expenses.
Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut telah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan kerja Perusahaan.
The management has evaluated the assumptions used and believes that such assumptions are sufficient. The management believes that the provision for the estimated employee benefits liabilities is sufficient to cover the Company’s employee benefits liabilities.
MODAL SAHAM
13.
Based on the report of a securities administration bureau, PT Raya Saham Registra, the composition of the Company’s stockholders is as follows :
Berdasarkan laporan dari biro administrasi efek, PT Raya Saham Registra, susunan pemegang saham Perusahaan sebagai berikut :
Pemegang Saham
CAPITAL STOCK
2 0 1 2 Modal Ditempatkan dan Disetor/ Subscribed and Fully Paid Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Number of Percentage Shares of Ownership
Jumlah/ Total
Abidin (Direktur Utama) PT Trimegah Securities Tbk Bidin Yusuf (Direktur) Masyarakat
1.177.500.000 390.928.000 62.560.000 140.460.000
66,47 % 22,07 3,53 7,93
22.626.262 6.254.181 1.202.122 2.247.120
J u m l a h
1.771.448.000
100,00 %
32.329.685
Pemegang Saham Abidin (Direktur Utama) Millenium Restructure Fund II Bidin Yusuf (Direktur) Masyarakat J u m l a h
1 Januari dan 31 Desember 2011/ January 1, and December 31, 2011 (Disajikan Kembali)/(Restated) Modal Ditempatkan dan Disetor/ Subscribed and Fully Paid Persentase Jumlah Saham/ Kepemilikan/ Number of Percentage Jumlah/ Shares of Ownership Total 1.177.500.000 390.928.000 62.560.000 140.460.000
66,47 % 22,07 3,53 7,93
22.626.262 6.254.181 1.202.122 2.247.120
1.771.448.000
100,00 %
32.329.685
54
Stockholders Abidin (President Director) PT Trimegah Securities Tbk Bidin Yusuf (Director) Public T o t a l
Stockholders Abidin (President Director) Millenium Restructure Fund II Bidin Yusuf (Director) Public T o t a l
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
14.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
TAMBAHAN MODAL DISETOR
14.
The details as of December 31, 2012 and 2011 (restated) and January 1, 2011 (restated) are as follows :
Rincian per 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan kembali) dan 1 Januari 2011 (disajikan kembali) sebagai berikut : Agio Saham - Penawaran Umum Perdana Biaya Emisi Saham - Penawaran Umum Perdana
24.370.397 (1.201.713)
Jumlah - Bersih
15.
23.168.684
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
15.
Biaya Perolehan/ At Cost
J u m l a h
Share Premium - Initial Public Offering Share Issuance Costs - Initial Public Offering Total - Net
DIFFERENCES ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL The details as of December 31, 2012 and 2011 (restated) and January 1, 2011 (restated) are as follows :
Rincian per 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan kembali) dan 1 Januari 2011 (disajikan kembali) sebagai berikut :
Pembelian Saham SME Pembelian Aset SNB Pembelian Bisnis SNB
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Nilai Buku/ Book Value
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control
2.441.873 2.229.536 2.123.368
1.734.353 2.241.650 -
(707.520) 12.114 (2.123.368)
6.794.777
3.976.003
(2.818.774)
Purchase of SME's Shares Purchase of SNB's Assets Purchase of SNB's Business T o t a l
Based on Deed of Share Sale and Purchase Agreement No. 38 dated December 18, 2007 of Notary Fahtiah Helmi, SH, the Company purchased 2,499 shares of PT SM Engineering (SME) owned by PT Sat Nusapersada Brothers (SNB) and Abidin at a cost of Rp 23,000,000,000 (equivalent to USD 2,441,873) or 99.96 % of SME’s total subscribed and fully paid capital.
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 38 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, Perusahaan membeli saham PT SM Engineering (SME) milik PT Sat Nusapersada Brothers (SNB) dan Abidin secara keseluruhan sebanyak 2.499 saham dengan biaya perolehan sebesar Rp 23.000.000.000 (setara USD 2.441.873) atau 99,96 % dari seluruh modal ditempatkan dan disetor SME.
55
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
15.
16.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (Lanjutan)
15.
DIFFERENCES ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (Continued)
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Aset dan Bisnis dalam SNB No. 44 tanggal 28 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, Perusahaan membeli aset dan bisnis SNB dengan biaya sebesar perolehan masing-masing Rp 21.000.000.000 (setara USD 2.229.536) dan Rp 20.000.000.000 (setara USD 2.123.368).
Based on Deed of Sale and Purchase Agreement of Assets and Business of SNB No. 44 dated December 28, 2007 of Public Notary Fathiah Helmi, SH, the Company purchased SNB’s assets and business at a cost of Rp 21,000,000,000 (equivalent to USD 2,229,536) and Rp 20,000,000,000 (equivalent to USD 2,123,368), respectively.
Pembelian saham SME, aset dan bisnis SNB tersebut telah disetujui oleh pemegang saham Perusahaan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 37 tanggal 18 Desember 2007 dari Notaris Fathiah Helmi, SH.
The purchases of SME’s shares, SNB’s assets and business have been approved by the Company’s stockholders in Deed of Extraordinary General Meeting of Stockholders Deed No. 37 dated December 18, 2007 of Public Notary Fathiah Helmi, SH.
Abidin merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan dan SME, dan merupakan direktur utama Perusahaan, SME, SNB dan SNE.
Abidin is the majority stockholder of the Company and SME, and the President Director of the Company, SME, SNB and SNE.
PENDAPATAN
16.
REVENUES
Jumlah ini merupakan penjualan bersih dan penghasilan jasa perakitan alat-alat elektronik untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
This account represents the net sales and revenues of assembling services for the years ended December 31, 2012 and 2011.
Rinciannya sebagai berikut :
The details are as follows : 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Penjualan - Bersih Jasa Perakitan J u m l a h
236.876.417 2.497.397
231.946.353 2.637.369
Sales - Net Assembling Services
239.373.814
234.583.722
T o t a l
All sales and assembling services made with third parties.
Seluruh penjualan dan jasa perakitan dilakukan dengan pihak ketiga.
56
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
16.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
P E N D A P A T A N (Lanjutan)
16.
R E V E N U E S (Lanjutan) The details of customers whose net revenue value exceeded 10 % of the total revenue are as follows :
Rincian pelanggan dengan nilai pendapatan bersih melebihi 10 % dari jumlah pendapatan bersih sebagai berikut :
Persentase dari Jumlah Pendapatan Bersih/ Percentage of Total Net Revenues
2012
2011
2011
(Disajikan Kembali)/
(Disajikan Kembali)/
(Restated)
2012
(Restated)
%
%
Kenwood Electronic Tehnologies (M) Sdn. Bhd.
Kenwood Electronic Tehnologies 87.722.338
87.922.495
36,65
37,48
50.681.750
80.118.651
21,17
34,15
Sony Energy Devices Corporation
30.409.830
20.982.341
12,70
8,94
Sony Energy Devices Corporation
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
30.178.083
2.286.969
12,61
0,98
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
198.992.001
191.310.456
83,13
81,55
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
J u m l a h
(M) Sdn. Bhd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd
T o t a l
The details of customers whose net revenue value exceeded 10 % of the total revenue per segment are as follows :
Rincian pelanggan dengan nilai pendapatan bersih melebihi 10 % dari jumlah pendapatan bersih per segmen adalah sebagai berikut :
Persentase dari Jumlah Pendapatan Bersih/ Percentage of Total Net Revenues
2012
2011
2011
(Disajikan Kembali)/
(Disajikan Kembali)/
(Restated)
2012
(Restated)
%
%
Pendapatan Industri
Industries Revenue
Kenwood Electronic Tehnologies (M) Sdn. Bhd.
Kenwood Electronic Tehnologies 87.722.338
87.922.495
37,03
37,91
Sony Electronics (S) Pte. Ltd
50.681.750
80.118.651
21,40
34,54
Sony Energy Devices Corporation
30.409.830
20.982.341
12,84
9,05
Sony Energy Devices Corporation
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
30.178.083
2.286.969
12,74
0,99
Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd.
198.992.001
191.310.456
84,01
82,49
2.213.463
2.101.652
J u m l a h Pendapatan Jasa Perakitan Singapore Epson Industrial Pte. Ltd.
(M) Sdn. Bhd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd
T o t a l Assembling Service Revenue
57
88,63
79,69
Singapore Epson Industrial Pte. Ltd.
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
17.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
BEBAN POKOK PENJUALAN
17.
The details are as follows :
Rinciannya sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Persediaan Awal, Bahan Baku Pembelian Bersih Persediaan Akhir, Bahan Baku Bahan Baku yang Digunakan Upah Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung Jumlah Biaya Produksi Barang dalam Proses, Awal Barang dalam Proses, Akhir Jumlah Biaya Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi, Awal Persediaan Barang Jadi, Akhir Beban Pokok Penjualan
COST OF GOODS SOLD
6.253.274 199.754.163 (5.259.821)
6.266.143 197.905.390 (6.253.274)
200.747.616
197.918.259
8.497.609 19.106.043
7.623.457 20.382.254
228.351.268
225.923.970
7.217.601 (5.955.927)
8.186.283 (7.217.601)
229.612.942 119.318 (174.448)
226.892.652 187.352 (119.318)
229.557.812
226.960.686
Beginning Inventories, Raw Materials Net Purchases Ending Inventories, Raw Materials Raw Materials Used Direct Labors Factory Overhead Total Production Costs Work in Progress, Beginning Work in Progress, Ending Cost of Goods Manufactured Finished Goods Inventories, Beginning Finished Goods Inventories, Ending Cost of Goods Sold
Seluruh pembelian dilakukan dengan pihak ketiga.
All purchases were made with third parties
Rincian Biaya Produksi Tidak Langsung sebagai berikut :
The details of Factory Overhead are as follows :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Penyusutan Gaji dan Tunjangan Bahan Pembantu Listrik Pengepakan Perbaikan dan Pemeliharaan Lain-lain J u m l a h
5.741.089 4.281.638 2.318.422 2.246.332 2.206.800 1.741.526 570.236
5.610.866 3.976.865 3.770.092 2.641.221 1.913.702 1.948.138 521.370
19.106.043
20.382.254
58
Depreciation Salaries and Allowances Indirect Materials Electricity Packaging Repairs and Maintenance Others T o t a l
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
17.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
17.
The details of suppliers whose net purchase value exceeded 10 % of the total net purchases are as follows :
Rincian pemasok dengan nilai pembelian bersih melebihi 10 % dari jumlah pembelian bersih sebagai berikut :
2012
Kenwood Electronic Tehnologies (M) Sdn. Bhd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd Sony Energy Devices Corporation Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. J u m l a h
18.
74.754.632 38.438.147 27.086.114 23.275.731
76.224.569 63.820.347 18.983.589 2.161.144
37,42 19,25 13,56 11,65
38,52 32,25 9,59 1,09
163.554.624
161.189.649
81,88
81,45
18.
Kenwood Electronic Tehnologies (M) Sdn. Bhd. Sony Electronics (S) Pte. Ltd Sony Energy Devices Corporation Panasonic AVC Network (S) Pte. Ltd. T o t a l
COST OF ASSEMBLING SERVICES The details are as follows :
Rinciannya sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012
J u m l a h
Persentase dari Jumlah Pembelian Bersih/ Percentage of Total Net Revenues 2011 (Disajikan Kembali)/ 2012 (Restated) % %
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
BEBAN POKOK JASA PERAKITAN
Bahan Pembantu Upah Langsung Penyusutan Perbaikan dan Pemeliharaan Gaji dan Tunjangan Listrik Pengepakan Lain-lain
COST OF GOODS SOLD (Continued)
765.131 230.769 192.143 187.435 162.700 90.183 27.577 48.693
784.318 252.882 188.620 208.941 173.714 98.767 36.164 53.630
1.704.631
1.797.036
59
Indirect Materials Direct Labors Depreciation Repairs and Maintenance Salaries and Allowances Electricity Packaging Others T o t a l
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
19.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
BEBAN USAHA
19.
The details are as follows :
Rinciannya sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Beban Penjualan Jasa Pemasaran Gaji dan Tunjangan Pengangkutan Lain-lain J u m l a h
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Tunjangan Cadangan Imbalan Kerja Penyusutan Inventaris Kantor Representasi dan Sumbangan Perbaikan dan Pemeliharaan Listrik, Air dan Telepon Jasa Profesional Astek
OPERATING EXPENSES
330.307 127.334 86.253 14.508
379.731 133.224 96.534 9.028
558.402
618.517
Selling Expenses Marketing Fees Salaries and Allowances Transportation Others T o t a l General and Administrative Expenses Salaries and Allowances Provision for Employee Benefits Depreciation Office Equipment Representation and Donations Repairs and Maintenance Electricity, Water and Telephone Professional Fees Employee Insurance Amortization of Building Use Rights (HGB) Fuel Licences Others (Accounts with balances below USD 80,000, each)
4.357.823 561.964 464.090 195.622 161.087 156.099 141.867 128.573 101.124
4.343.806 476.819 453.831 200.799 145.831 155.419 128.415 95.093 105.477
85.921 80.345 73.547
193.523 82.604 87.897
301.029
306.157
J u m l a h
6.809.091
6.775.671
T o t a l
J U M L A H
7.367.493
7.394.188
T O T A L
Amortisasi HGB Bahan Bakar Perijinan Lain-lain (Saldo masing-masing dibawah USD 80.000)
60
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
20.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
20.
The details of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows :
Rincian aset dan liabilitas moneter Perusahaan dalam mata uang asing sebagai berikut :
2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Aset Kas dan Bank
Piutang Usaha Piutang Lain-lain Pajak Dibayar di Muka Jaminan Liabilitas Hutang Usaha
Hutang Lain-lain
Hutang Pajak Beban Masih Harus Dibayar
Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Aset (Liabilitas) - Bersih
Setara dengan Dolar Amerika Serikat berdasarkan kurs pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
IDR SGD MYR JPY SGD IDR SGD IDR IDR
1.212.490.198 110.741 1.580 156.589 387.937.957 11.727 497.558.000
1.041.287.550 198.128 1.567 17.770 653.283 129.409.464 3.711 125.196.967 497.558.000
IDR SGD IDR SGD JPY IDR IDR SGD JPY IDR
(372.697.324) (122.538) (833.165.901) (376.772) (29.076.117) (1.420.685.205) (3.637.195.222) (4.860) (170.725) (22.014.011.264)
(613.923.958) (478.682) (786.326.559) (216.298) (141.118.079) (984.475.113) (3.119.159.670) (17.332.683.205)
IDR SGD MYR JPY
(26.179.768.761) (225.113) 1.580 (29.246.842)
(21.043.116.524) 160.142 1.567 (141.100.309)
USD
3.229.529
61
(4.014.366)
Assets Cash on Hand and in Banks
Trade Receivables Other Receivables Prepaid Tax Guarantees Liabilities Trade Payables Other Payables
Taxes Payable Accrued Expenses
Employee Benefits Liabilities Total Assets (Liabilities) - Net
Equivalent to United States Dollar using Exchange Rates at Consolidated Statement of Financial Position (Balance Sheet) Dates
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
21.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
INFORMASI SEGMEN
21.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Informasi segmen usaha sebagai berikut :
The business segment information is as follows : 2
0
1
2
Industri Perakitan
Jasa Perakitan
Electronic Assembling
Electronic Assembling
Eliminasi/
J u m l a h/
Industry
Services
Elimination
T o t a l
Pendapatan : Pendapatan Eksternal
Revenues: 236.876.417
2.497.397
-
239.373.814
-
-
-
-
Pendapatan Antar Segmen Jumlah Pendapatan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor
Aset Segmen
236.876.417
2.497.397
-
239.373.814
(229.557.812)
(1.704.631)
-
(231.262.443)
7.318.605
792.766
-
8.111.371
28.384.526
291.590
-
External Revenues Inter-Segment Revenues Total Revenues Cost of Goods Sold Gross Profit
28.676.116
Segment Assets
Aset Tidak Dapat Dialokasikan
63.559.499
Unallocated Assets
Jumlah Aset Konsolidasi
92.235.615
Total Consolidated Assets
38.558.878
Unallocated Liabilities
Liabilitas Tidak Dapat Dialokasikan
-
-
2
0
-
1
1
(Disajikan Kembali)/(Restated) Industri Perakitan
Jasa Perakitan
Electronic Assembling
Electronic Assembling
Eliminasi/
J u m l a h/
Industry
Services
Elimination
T o t a l
Pendapatan : Pendapatan Eksternal Pendapatan Antar Segmen Jumlah Pendapatan Beban Pokok Penjualan Laba Kotor
Aset Segmen
Revenues: 231.946.353
2.637.369
-
234.583.722
-
-
-
-
231.946.353
2.637.369
-
234.583.722
(226.960.686)
(1.797.036)
-
(228.757.722)
4.985.667
840.333
-
21.885.933
383.986
-
5.826.000
External Revenues Inter-Segment Revenues Total Revenues Cost of Goods Sold Gross Profit
22.269.919
Segment Assets
Aset Tidak Dapat Dialokasikan
63.064.996
Unallocated Assets
Jumlah Aset Konsolidasi
85.334.915
Total Consolidated Assets
32.638.984
Unallocated Liabilities
Liabilitas Tidak Dapat Dialokasikan
-
-
62
-
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
21.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
21.
Segmen Geografis
Geographical Segment
Informasi segmen geografis sebagai berikut :
The geographical segment information is as follows : 2011 (Disajikan Kembali)/ (Restated)
2012 Luar Negeri Singapura Malaysia Jepang Eropa Vietnam Dalam Negeri J u m l a h
22.
SEGMENT INFORMATION (Continued)
116.495.598 87.856.746 32.556.800 11.420 13.393
111.743.792 88.273.052 32.096.323 3.800 -
2.439.857
2.466.755
239.373.814
234.583.722
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
22.
Overseas Singapore Malaysia Japan Europe Vietnam Domestic T o t a l
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Kebijakan keuangan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan Entitas Anak.
The financial risks that may faced by the Company are credit risk, foreign exchange rate risk, interest rate risk, liquidity risk and price risk. Financial policies implemented carefully with manage those risks so not cause potential loss to the Company and Subsidiary.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan melakukan kesepakatan mengenai jangka waktu pembayaran pada saat pengadaan kontrak kerja dengan para pelanggannya dan memonitor sistem pembayaran dari pelanggan dan telah menerapkan denda kepada pelanggan yang telah melewati masa tenggang pembayaran yang telah ditentukan serta penundaan pengiriman barang kepada pelanggan untuk mengurangi risiko kredit.
Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from its customers, clients or counter parties that fail to discharge their contractual obligations. There are no significant concentrations of credit risk. The Company make an agreement on payment terms at the time of procurement contracts with its customers and monitor the customers’ payment system and have applied penalties for customers having exceeded the agreed-upon payment term that have been determined and delays in delivery of goods to customers for reducing credit risk.
63
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
22.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
22.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
Perusahaan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank dengan reputasi baik.
The Company and Subsidiary also face credit risk arising from the placement of funds in banks. The Company and Subsidiary have a policy to put their funds only in banks with a good reputation.
Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
The maximum exposure to credit risk is reflected in the carrying amount of each financial asset as of December 31, 2012 as follows :
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Uang Jaminan
8.072.410 28.676.116 49.707 55.842
J u m l a h
36.854.075
Cash and Cash Equivalents Trade Receivables to Third Parties Other Receivables Guarantee Deposits T o t a l
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Exchange Rate Risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Untuk pembayaran dalam mata uang uang asing, Perusahaan mempunyai fasilitas treasury line dimana Perusahaan dapat melakukan penukaran dari satu jenis mata uang ke mata uang lainnya sehingga tidak ada risiko nilai tukar mata uang asing yang terpusat secara signifikan.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rate. For foreign currency payments, the Company has treasury line facilities in which the Company can do the exchange from one type of currency to another currency so there is no risk of foreign currency exchange rates significantly concentrated.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset dan liabilitas moneter bersih Perusahaan dan Entitas Anak terutama diatribusikan dari Rupiah (Catatan 20). Pada tanggal 31 Desember 2012, apabila Rupiah menguat/melemah 10% terhadap US Dolar dengan asumsi variable lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba sebelum pajak penghasilan akan turun/naik sekitar sebesar USD 273.467 diakibatkan kerugian/keuntungan selisih kurs yang dicatat di laba rugi.
As of December 31, 2012 and 2011, the net monetary assets and liabilities of the Company and Subsidiary were primarily attributable to Indonesian Rupiah (Note 20). As of December 31, 2012, if the Rupiah strengthened/weakened by 10% against USD with all other variables held constant, the profit before tax would decrease/increase by USD 273,467 arising from foreign exchange gains/losses taken to profit or loss.
64
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
22.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
22.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Tingkat Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar secara langsung yaitu saldo-saldo yang tersimpan di bank, simpanan dalam deposito berjangka 1 bulan dan sehubungan dengan perolehan kredit modal kerja dengan tingkat suku bunga yang dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya risiko suku bunga tersebut, maka Perusahaan tetap menjaga hubungan kerja yang baik dengan bank lainnya untuk mempermudah akses pemberian kredit jika Perusahaan membutuhkannya.
Interest rate risk is the risk where the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in interest rates. The Company is affected by the market interest rate risk directly related to the bank account balances, one-month time deposits and working capital credit with interest rates subject to change in accordance with the prevailing conditions. Due to the interest rate risk, the Company maintains a good relationship with other banks to facilitate access to credits if needed.
Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat liabilitas yang dikenakan bunga, sehingga Perusahaan dan Entitas Anak tidak terekspos risiko tingkat suku bunga pada tanggal akhir periode pelaporan tersebut.
As of December 31, 2012, there were no liabilities so the Company and Subsidiary were not exposed to interest rate risk at the reporting period-end date.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas memadai untuk mendukung kegiatan bisnis Perusahan dan Entitas Anak secara tepat waktu. Dalam mengantisipasi risiko pengelolaan dana, Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan prediksi dana untuk jangka pendek dan menengah dalam mendukung kebutuhan operasionalnya dan memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat.
Prudent liquidity risk management requires the Company and Subsidiary to maintain sufficient cash and cash equivalents to support the Company and Subsidiary’s business activities in a timely manner. To anticipate fund management risk, the Company and Subsidiary have estimated short and medium-term funds to support their operational needs and and ensure the fund availability based on the sufficiency of binding credit facilities.
Seluruh liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak per 31 Desember 2012 adalah liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo dalam satu tahun, dengan rincian sebagai berikut :
The Company and Subsidiary’s entire financial liabilities as of December 31, 2012 is a shortterm liabilities due for the year, with the following details :
Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Beban Masih Harus Dibayar
33.864.958 1.346.913 722.841
J u m l a h
35.934.712
65
Trade Payables to Third Parties Other Payables Accrued Expenses T o t a l
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
22.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
22.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan Perusahaan dan Entitas Anak ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan dan Entitas Anak serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Company and Subsidiary’s objectives when managing capital are to safeguard the Company and Subsidiary’s ability to continue as a going concern whilst seeking to maximize benefits to shareholders and other stakeholders.
Perusahaan dan Entitas Anak secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Perusahaan dan Entitas Anak, profitabilitas saat ini dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi hutang.
The Company and Subsidiary actively and regularly review and manage their capital structure and stockholder return, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Company and Subsidiary, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditure and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Company and Subsidiary may adjust the amount of dividends paid to stockholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Perusahaan dan Entitas Anak memonitor berdasarkan rasio gearing konsolidasi. Rasio gearing dihitung dengan membagi hutang bersih dengan total ekuitas. Hutang bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak terdapat saldo pinjaman.
The Company and Subsidiary monitor capital on the basis of the Company and Subsidiary’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total equity. Net debt is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents. As of December 31, 2012 and 2011 there was no outstanding loan.
66
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
22.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
22.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Aset dan Liabilitas Keuangan
Financial Assets and Liabilities
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 :
The following table presents the carrying amounts and the estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2012 and 2011 :
2 0 1 2 Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Fair Values Carrying Amounts
2 0 1 1 (Disajikan Kembali)/(Restated) Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Fair Values Carrying Amounts
Aset Keuangan - Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Uang Jaminan
8.072.410 28.676.116 49.707 55.842
8.072.410 28.676.116 49.707 55.842
731.401 22.269.919 17.125 58.254
731.401 22.269.919 17.125 58.254
Jumlah Aset Keuangan
36.854.075
36.854.075
23.076.699
23.076.699
Total Financial Assets Financial Liabilities - Financial Liabilities Measured at Amortized Cost Trade Payables Other Payables Accrued Expenses
Liabilitas Keuangan - Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Hutang Usaha Hutang Lain-lain Beban Masih Harus Dibayar Jumlah Liabilitas Keuangan
33.864.958 1.346.913 722.841
33.864.958 1.346.913 722.841
27.436.763 2.626.687 343.974
27.436.763 2.626.687 343.974
35.934.712
35.934.712
30.407.424
30.407.424
Financial Assets - Loans and Receivables Cash and Cash Equivalents Trade Receivables Other Receivables Guarantee Deposits
Total Financial Liabilities
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat diukur, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi yang wajar (arm’s-length transactions).
Fair value is an amount where assets can be measured, or liabilities can be settled using arm’s-length transactions.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut :
The fair values of financial assets and liabilities are determined by using valuation methods and assumptions as follows :
-
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang lainlain, dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
-
The fair values of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, and accrued expenses were reasonable approximation of their carrying values, due to their short-term nature.
-
Nilai wajar uang jaminan tidak disajikan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal dimana aset keuangan tersebut tidak memiliki jangka waktu pengembalian secara kontraktual.
-
The fair value of guarantee deposits is not presented since the fair value cannot be measured reliably in which the financial assets do not have a contractual maturity schedule.
67
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
23.
24.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
PERIKATAN DAN KOMITMEN
23.
ENGAGEMENT AND COMMITMENT
a.
Pada tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pemasaran (Marketing Agreement) dengan Forward Semiconductor (S) Pte. Ltd (Forward), dimana Forward menyediakan jasa dalam pemasaran bisnis Perusahaan dan memperoleh transaksi bisnis baru khususnya sektor elektronik di pasar luar negeri. Jasa pemasaran tersebut adalah sebesar 1 % dari total penjualan yang diperoleh dari jasa Forward dengan persetujuan Perusahaan terlebih dahulu. Perjanjian ini berlaku efektif sejak ditandatangani dan berakhir dalam 2 bulan berdasarkan persetujuan kedua pihak.
a.
On January 1, 2009, the Company entered into a marketing agreement with Forward Semiconductor (S) Pte. Ltd (Forward), whereby Forward agreed to provide services for marketing the Company’s business and obtaining new business transactions especially for the electronic section in overseas markets. The marketing fee shall be at 1% of the total Forward’s sales initially approved by the Company. The agreement shall be effective since the signing and ends in two months based on both parties’ agreement.
b.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11). Pada tanggal 31 Desember 2012, seluruh fasilitas kredit tersebut tidak digunakan oleh Perusahaan, tetapi tersedia jika Perusahaan membutuhkannya.
b.
The Company obtained credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 11). As of December 31, 2012, all the credit facilities were not used by the Company, however, they are available if the Company needs them.
RENCANA MANAJEMEN
24.
MANAGEMENT’S PLANS
Pada tahun 2013, dalam meningkatan pendapatan dan laba Perusahaan, manajemen mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
In 2013, to increase the Company’s revenue and income, the management has taken the following measures :
1.
1.
2.
3.
4.
Pematangan rencana produksi agar dapat mengidentifikasi masalah teknis dan mengkaji ulang syarat dan ketentuan kontrak terhadap barang-barang reject. Menerapkan strategi pemasaran yang lebih fleksible guna memperluas jaringan pemasaran dan mempertahankan daya saing dan hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Melakukan efisiensi dalam proses produksi dan terhadap biaya-biaya yang tidak memberikan kontribusi terhadap Perusahaan. Diverifikasi produk dan peningkatan produktifitas.
2.
3.
4.
68
Develop a complete production plan to be able to identify technical problems and to reevaluate toward contract terms and conditions on reject products. Implement a more flexible marketing strategy to expand the marketing network and to maintain the Company’s competitiveness and long-term customer relationship. Conduct efficiency in the production process and indirect costs. Diversify products productivity.
and
increase
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
24.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
RENCANA MANAJEMEN (Lanjutan) 5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
24.
Berupaya keras untuk menjajaki segmen bisnis lainnya yang bersinergi dengan core business Perusahaan dan melakukan ekspansi fasilitas produksi dalam mendukung bisnis integrasi atau pelayanan satu atap yang lebih komplit mencakupi Surface Mount Technology, Plastic Molding, Metal Stamping dan Final Assembly. Penerapan target profitabilitas serta penggencaran program kerja yang lebih komprehensif pada setiap departemen baik produksi maupun administrasi umum. Perbaikan infrastruktur teknologi informasi dalam menunjang penyempurnaan sistem kerja yang lebih terkendali dan terukur sehingga dapat meningkatkan marjin Perusahaan. Penggencaran upaya untuk menjajaki bisnis full turn key (pembelian material secara langsung) yang akan memberikan kontribusi pada marjin Perusahaan. Membentuk tim khusus dalam memonitor pergerakan harga bahan baku, bahan penolong dan bahan pengepakan lainnya untuk meminimalisir pengaruh dari volatilitas harga pasar yang berpotensi menekan profitabilitas Perusahaan. Melakukan pelatihan dan peningkatan pengetahuan serta kapabilitas pekerja untuk mendukung regenerasi pemimpinan yang baik di produksi maupun di administrasi umum agar kelangsungan sistem manajemen Perusahaan dapat dipertahankan secara terus menerus. Bekerja sama dengan berbagai pihak di luar Pulau Batam khususnya di pulau Jawa dalam hal perluasan penjajakan pekerja yang lebih kompeten agar rekruitmen pada pekerja yang berkualitas dapat ditingkatkan. Pendekatan dengan pelanggan untuk meninjau ulang harga jual seiring dengan peningkatan upah minimum kerja yang telah mengalami kenaikan 53,58% sejak Januari 2013.
MANAGEMENT’S PLANS (Continued) 5.
Try hard to explore other business segments synergistic with the Company’s core business and expand production facilities in support business integration or one stop complete service covering surface mount technology, plastic molding, metal stamping and final assembly.
6.
Implement a profitability target and conduct a more comprehensive work program in both production and general administration departments. Improve the information tercnology infrastructure in establishing a more controllable and measurable working system to increase the Company’s margin.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
69
Try hard to explore the full turn key business (direct materials purchases) which will contribute to the Company’s margin. Form a special team to monitor the price movements of raw materials, indirect materials and other packaging materials to minimize the impact of market price volatility potentially reducing the Company’s profit. Conduct training and improve employee’s knowledge and capabilities to support a good regeneration of leadership in the production and general administration to establish the Company’s sustainable management system. Cooperate with various parties outside the Batam Island especially on the Java Island in expanding the assessment of more competent employees to increase its qualified recruitment. Approach the customers to review selling prices due to the 53.58 % increase in the minimum wage since January 2013.
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
24.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
RENCANA MANAJEMEN (Lanjutan) 13.
14.
15.
16.
17.
18.
24.
Memperluas basis vendor agar tidak terpusat pada Negara Asia Tenggara saja dengan menjajaki berbagai vendor di China yang sangat terkenal dengan bahan baku dan bahan pembantu yang murah dalam menunjang industry elektroniknya. Langkah tersebut diharapkan dapat memperbesar kontribusi marjin Perusahaan khususnya untuk bahan baku serta bahan pembantu lainnya. Terus berinovasi dalam pembuatan semi automation dan penyempurnaan proses integrasi vertical dengan memperbaharui fasilitas produksi, meningkatkan control pada kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman barang serta penekanan biaya produksi sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada pelanggan serta mempertahankan hubungan kerjasama yang baik dengan pelanggan. Mengajukan pengurangan harga atau diskon dari vendor dengan memperpendek jangka waktu pembayaran dengan selalu mempertimbangkan efek ekonomis terhadap keuntungan Perusahaan. Memperluas potensi marjin Perusahaan dengan melakukan ekspansi kapabilitas engineering melalui pelayanan kebutuhan internal seperti men-fabrikasi jig dan tools yang digunakan dalam proses produksi serta menjajaki pangsa pasar diluar Perusahaan. Mengkaji kemungkinan penggunaan jenis bahan penolong yang lebih efisien dan murah dengan tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan serta mendapatkan persetujuan pelanggan sebelum perubahan tersebut dilakukan. Menjajaki kerjasama dengan perusahaan design sebagai terobosan dalam pemberian pelayanan terintegrasi ke pelanggan. Penambahan pelayanan design produk kepada pelanggan tersebut akan lebih meningkatkan ketergantungan pelanggan pada Perusahaan sehingga keberlangsungan bisnis dapat lebih terjamin.
MANAGEMENT’S PLANS (Continued) 13.
Expand its vendor basis not to focus on the Southeast Asean Countries only by engaging various vendors in China that is well-known for its cheap raw materials and indirect materials to support its electronic industy. This step is expected to increase the Company’s contribution margin especially for raw materials and other indirect materials.
14.
Keep innovating in the semi-automatic manufacturing and perfecting the vertical integration process by renewing production facilities, increasing product quality control and timely delivery of goods and minimizing production costs to add value to customers and maintain a good cooperation with customers.
15.
Ask for price reduction or discounts from vendors by shortening the payment period by always considering the economic effects for the Company’s profits.
16.
Expand the Company’s margin potential by expanding engineering capabilities through internal needs services such as fabricating jigs and tools used in the production process and exploration market segments outside the Company. Review the possibility of using more efficient and cheaper indirect materials by still considering the products outcome quality and obtaining the customers’ approval before implementing such a change. Explore a cooperation with design companies as a breakthrough by providing integrated services to customers. Such additional product design services to customers will increase the customers’ dependence to the Company, leading to a more secure business continuity.
17.
18.
70
PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali Dinyatakan Lain)
25.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in United States Dollar, except Otherwise Stated)
REKLASIFIKASI AKUN
25.
The following accounts in the 2011 Consolidated Financial Statements have been reclassified to conform with the presentation of the 2012 Consolidated Financial Statements:
Akun berikut ini dalam Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2012 : Sebelum Reklasifikasi (Disajikan Kembali)/ Before Reclassifications (Restated) Beban Pokok Penjualan Penghasilan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Penjualan Sisa Produk
26.
Reklasifikasi/ Reclassifications
(226.327.405)
(633.281)
(394.552)
26.
(226.960.686)
238.729
Cost of Sales Other Income (Charges) Gain (Loss) on Sale of Waster Products
NON CASH ACTIVITY Additional information on cash flows related to non cash activity is as follows :
Informasi tambahan atas Laporan Arus Kas Konsolidasi terkait aktivitas non kas adalah sebagai berikut : 2012
27.
Setelah Reklasifikasi (Disajikan Kembali)/ After Reclassifications (Restated)
633.281
AKTIVITAS NON KAS
Pengungkapan Tambahan Reklasifikasi Aset Lain-lain ke Aset Tetap
RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
2011
57.058
-
KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
27.
Additional Disclosure Reclassification of Other Assets to Fixed Assets
SUBSEQUENT EVENTS Up to the date the Consolidated Financial Statements were completed by the Company’s management, there has been no significant event.
Sampai dengan tanggal Laporan Keuangan ini diselesaikan oleh manajemen Perusahaan, tidak ada peristiwa setelah tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) yang signifikan.
71
148 annual report 2012 laporan tahunan