LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROV. JABAR April 2013
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013 (Januari – Maret)
1. Pelayanan Perizinan di Gerai Data perizinan yang mengajukan sebagaimana table 1 dibawah.
permohonan
melalui
gerai
NO
KODE
JENIS PERIZINAN
SEKTOR
BOGOR
CIREBON
GARUT
1
I.4
SIPI
Perikanan
0
1
0
2
I.28.a
Perpanjangan Izin AKDP
Perhubungan
772
187
22
3
I.28.b
Perubahan Izin AKDP
Perhubungan
97
25
6
4
I.30
Izin Insidentil
Perhubungan
2
0
0
5
I.72
BAH
Peternakan
3
0
0
6
I.76
ISPT-PP
PSDA
2
0
4
7
I.77
ISPT
Bina Marga
1
21
0
8
I.78
SIPPA
1
0
0
9
I.97b
IP2M
ESDM Penanaman Modal
2
0
Perhubungan
983
Peternakan
10
NI 22
11
NI.67
Kartu Pengawasan AKDP BAH
TOTAL %
adalah
PURWA KARTA
TOTAL
0 23 0 0 0 0 0 0
1 1004 128 2 3 6 22 1
0
0
2
248
40
1
0
0
1864 75,47%
482 19,51%
29 0 52 2,11%
72 2,91%
1300 1 2470 100,00%
Tabel 1 : Data Perizinan Yang Mengajukan ke Gerai
a. Jenis perizinan yang diajukan pemohon ke Gerai meliputi 10 jenis perizinan yang dikelompokan kepada 7 bidang/sektor perizinan yaitu : Sektor Perhubungan : Izin Trayek AKDP (perpanjangan, perubahan), Izin Insidentil, Kartu Pengawasan. Sektor Perikanan : SIPI Sektor Peternakan : Izin Bahan Asal Hewan, Rekomendasi Bahan Asal Hewan Sektor PSDA : ISPT (Ijin Serah Pakai Tanah) di Bantaran Sungai Sektor Bina Marga : ISPT (Ijin Serah Pakai Tanah) di jalan Provinsi Sektor ESDM : SIPPA Sektor Penanaman Modal : Izin Prinsip Penanaman Modal (IP2M) b. Jumlah permohonan perizinan ke Gerai selama triwulan pertama adalah sebanyak 2470 permohonan. Diantara 4 Gerai pelayanan perizinan di BPPT Provinsi Jawa Barat, Gerai Bogor paling banyak penerima permohonan dengan jumlah 1864 permohonan atau 75,47 % dari total
KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Page 2
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013
jumlah permohonan di Gerai, sedangkan Gerai Purwakarta menerima permohonan terkecil yaitu sebanyak 52 permohonan atau 2,11 %.
2. Pelayanan Perizinan di Gerai Bogor Data jumlah permohonan perizinan yang disampaikan melalui Gerai Bogor adalah sebagaimana tabel 2.1 dibawah.
Kode
Jenis
Bidang
Januari
Pebruari
Maret
Total
%
Perhubungan
239
265
268
772
41,4%
Perhubungan
26
31
40
97
5,2%
Perhubungan
2
0
0
2
0,1%
I.30
Perpanjangan Izin AKDP Perubahan Izin AKDP Izin Insidentil
I.72
BAH
Peternakan
2
0
1
3
0,2%
I.76
ISPT-PP
PSDA
0
0
2
2
0,1%
I.77
ISPT
Bina Marga
1
0
0
1
0,1%
I.78
SIPPA
ESDM
0
0
1
1
0,1%
I.97b
IP2M Kartu Pengawasan AKDP BAH
Penanaman Modal
2
0
0
2
0,1%
Perhubungan
352
311
320
983
52,7%
Peternakan
1
0
0
1
0,1%
625
607
632
1864
100,0%
I.28.a I.28.b
NI 22 NI.67
Total
Tabel 2.a : Data Perizinan Yang Masuk Ke Gerai Bogor
a. Jenis perizinan yang diajukan pemohon ke Gerai Bogor meliputi 9 jenis perizinan yang dikelompokan kepada 6 bidang/sektor perizinan yaitu : Sektor Perhubungan : Izin Trayek AKDP (perpanjangan, perubahan), Izin Insidentil, Kartu Pengawasan. Sektor Peternakan : Izin Bahan Asal Hewan, Rekomendasi Bahan Asal Hewan Sektor PSDA : ISPT (Ijin Serah Pakai Tanah) di Bantaran Sungai Sektor Bina Marga : ISPT (Ijin Serah Pakai Tanah) di jalan Provinsi Sektor ESDM : SIPPA Sektor Penanaman Modal : Izin Prinsip Penanaman Modal (IP2M) b. Jumlah permohonan perizinan ke Gerai Bogor selama triwulan pertama adalah sebanyak 1864 perijinan atau rata-rata perbulannnya adalah sebanyak 621 perijinan. c. Perijinan sektor Perhubungan yang paling diajukan ke Gerai Bogor yaitu sebanyak 1854 atau 99,5 % dari total, sedangkan sisanya 0,5 % adalah pengajuan jenis perizinan lainnya.
KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Page 3
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013
d. Pemohon yang mengajukan perizinan ke Gerai Bogor berasal dari Kota/Kabupaten di wilayah Bogor yang meliputi : Kota/ Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota/Kabupaten Bekasi, Kota/ Kabupaten Sukabumi dan Kab. Cianjur. Namun demikian, juga terdapat permohonan yang berasal dari Kota Bandung sebayak 1 orang yang mengajukan permohonan perizinan penanaman modal. e. Pemohon yang berdomisili di Kab. Bogor adalah pemohon terbanyak yang mengajukan ke Gerai Bogor yaitu sebanyak 538 atau 28,9 %, sedangkan yang terkecil yaitu berasal dari Kota Bandung sebanyak 1 permohonan. Data domisili asal pemohon adalah sebagaimana tabel 2.b dibawah : KOTA/ KAB
Kab. Bogor Kota Bogor Kota Depok Kab. Bekasi Kota Bekasi Kab. Sukabumi Kota Sukabumi Kab. Cianjur Kota Bandung TOTAL
Januari Pebruari 189 132 112 145 174 146 119 161 9 0 6 3 4 0 11 20 1 0 625 607
Maret 217 93 159 131 11 11 0 10 0 632
Total 538 350 479 411 20 20 4 41 1 1864
% 28,9% 18,8% 25,7% 22,0% 1,1% 1,1% 0,2% 2,2% 0,1% 100,0%
Tabel 2.b : Domisili Asal Pemohon Perizinan di Gerai Bogor f. Durasi waktu penyelesaian perpanjangan/perubahan perizinan Izin Trayek AKDP yang melalui Gerai Bogor melewati durasi waktu standarnya sehingga menjadi rata-rata 25 hari kalender (19 hari kerja)dari seharusnya 14 hari kerja, demikian juga dengan waktu penyelesaian permohonan perubahan izin AKDP melewati standar waktu yang ditetapkan dari seharusnya 14 hari akan tetapi realisasi durasi rataratanya adalah 27 hari kalender (21 hari kerja). Kode I.28.a I.28.b TNI 22
Jenis Perijinan Perpanjangan Izin AKDP Perubahan Izin AKDP Kartu Pengawasan AKDP
DURASI WAKTU PENYELESAIAN RATA-RATA Standar Januari Pebruari Maret 14 26 24 0 14 42 31 0 14 12 5 5
abel 2.c : Durasi Waktu Pelayanan Perizinan di Gerai Bogor
KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Page 4
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013
3. Pelayanan Perizinan di Gerai Cirebon Data jumlah permohonan perizinan yang disampaikan melalui Gerai Cirebon adalah sebagaimana tabel 3.1 dibawah. Kode I.4
Jenis
Bidang
SIPI
Perikanan
I.28.a
Perpanjangan Izin AKDP
I.28.b I.77 NI 22
Januari
Pebruari
Maret
Total
%
0
0
1
1
0,2%
Perhubungan
67
57
63
187
38,8%
Perubahan Izin AKDP ISPT
Perhubungan Bina Marga
9
9
7
25
5,2%
0
21
0
21
4,4%
Kartu Pengawasan AKDP
Perhubungan
Total
82
87
79
248
51,5%
158
174
150
482
100,0%
Tabel 3.a : Data Perizinan Yang Masuk Ke Gerai Cirebon a. Jenis perizinan yang diajukan pemohon ke Gerai Cirebon meliputi 4 jenis perizinan yang dikelompokan kepada 3 bidang/sektor perizinan yaitu : Sektor Perhubungan : Izin Trayek AKDP (perpanjangan, perubahan), Izin Insidentil, Kartu Pengawasan. Sektor Bina Marga : ISPT (Ijin Serah Pakai Tanah) di jalan Provinsi. Sektor Perikanan : SIPI (Surat Ijin Pengkapan Ikan) b. Jumlah permohonan perizinan ke Gerai Cirebon selama triwulan pertama adalah sebanyak 482 perijinan atau rata-rata perbulannnya adalah sebanyak 160 perijinan. c. Perijinan sektor Perhubungan yang paling diajukan ke Gerai Cirebon yaitu sebanyak 460 atau 95,4 % dari total, sedangkan sisanya 4,6 % adalah pengajuan jenis perizinan lainnya. d. Pemohon yang mengajukan perizinan ke Gerai Cirebon berasal dari Kota/Kabupaten di wilayah Ciayumajakuning yang meliputi : Kota/ Kabupaten Cirebon, Kab. Indramayu, Kabupaten Kuningan dan Kab. Majalengka. Namun demikian, juga terdapat permohonan yang berasal dari Kab. Ciamis sebayak 16 permohonan. e. Pemohon yang berdomisili di Kab. Cirebon adalah pemohon terbanyak yang mengajukan ke Gerai Cirebon yaitu sebanyak 239 atau 49,59 %, sedangkan yang terkecil yaitu berasal dari Kab. Ciamis sebayak 16 permohonan.
KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Page 5
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013
Data domisili asal pemohon adalah sebagaimana tabel 3.b dibawah : % Januari Pebruari Maret Total 81 91 67 239 49,59% Kab. Cirebon 23 14 31 68 14,11% Kota Cirebon 7 25 16 48 9,96% Kab. Indramayu 11 7 7 25 5,19% Kab. Kuningan 29 33 24 86 17,84% Kab. Majalengka 7 4 5 16 3,32% Kab. Ciamis Total 151 170 145 482 100,00% Tabel 3.b : Domisili Asal Pemohon Perizinan di Gerai Cirebon KOTA/ KAB
g. Durasi waktu penyelesaian perpanjangan/perubahan perizinan Izin Trayek AKDP yang melalui Gerai Cirebon melewati durasi waktu standarnya sehingga menjadi rata-rata 26 hari kalender (20 hari kerja) dari seharusnya 14 hari kerja, demikian juga dengan waktu penyelesaian permohonan perubahan izin AKDP melewati standar waktu yang ditetapkan dari seharusnya 14 hari akan tetapi realisasi durasi rataratanya adalah 23 hari kalender (17 hari kerja). Jenis Perijinan
Kode
Perpanjangan Izin AKDP Perubahan Izin AKDP
I.28.a I.28.b NI 22
Kartu Pengawasan AKDP
DURASI WAKTU PENYELESAIAN RATA-RATA Standar Januari Pebruari Maret 14 29 23 7 14 34 22 14 11 6 5
Tabel 3.c : Durasi Waktu Pelayanan Perizinan di Gerai Cirebon
4. Pelayanan Perizinan di Gerai Garut Data jumlah permohonan perizinan yang disampaikan melalui Gerai Garut adalah sebagaimana tabel 4.1 dibawah. Kode
Jenis
I.28.a
Perpanjangan Izin AKDP
I.28.b I.76 I.77 NI 22
Bidang
Januari
Pebruari
Maret
Total
Perhubungan
9
8
5
22
30,6%
Perubahan Izin AKDP ISPT-PP
Perhubungan PSDA
3
1
2
6
8,3%
2
2
0
4
5,6%
ISPT
Bina Marga
0
0
0
0
0,0%
Kartu Pengawasan AKDP
Perhubungan
10
16
14
40
55,6%
24
27
21
72
100,0%
Total
%
Tabel 4.a : Data Perizinan Yang Masuk Ke Gerai Garut
KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Page 6
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013
a. Jenis perizinan yang diajukan pemohon ke Gerai Garut meliputi 4 jenis perizinan yang dikelompokan kepada 3 bidang/sektor perizinan yaitu : Sektor Perhubungan : Izin Trayek AKDP (perpanjangan, perubahan), Izin Insidentil, Kartu Pengawasan. Sektor Bina Marga : ISPT (Ijin Serah Pakai Tanah) di jalan Provinsi. Sektor PSDA: ISPT (Ijin Serah Pakai Tanah) di bantaran sungai. b. Jumlah permohonan perizinan ke Gerai Garut selama triwulan pertama adalah sebanyak 72 perijinan atau rata-rata perbulannnya adalah sebanyak 24 perijinan. c. Perijinan sektor Perhubungan yang paling diajukan ke Gerai Garut yaitu sebanyak 68 atau 94,4 % dari total, sedangkan sisanya 5,6 % adalah pengajuan jenis perizinan lainnya. d. ZPemohon yang mengajukan perizinan ke Gerai Garut berasal dari Kabupaten Garut, Kab. Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kota/Kab. Bandung. e. Pemohon yang berdomisili di Kab. Garut adalah pemohon terbanyak yang mengajukan ke Gerai Garut yaitu sebanyak 51 atau 70,83%, sedangkan yang terkecil yaitu berasal dari Kota dan Kab. Bandung sebayak 2 permohonan.
Data domisili asal pemohon adalah sebagaimana tabel 4.b dibawah : KOTA/ KAB
Januari Pebruari 22 11 0 14 1 1 1 0 0 1 24 27
Maret 18 0 1 1 1 21
Total
% 51 70,83% Kab. Garut 14 19,44% Kab. Tasikmalaya 3 4,17% Kab. Ciamis 2 2,78% Kab. Bandung 2 2,78% Kota Bandung TOTAL 72 100,00% Tabel 4.b : Domisili Asal Pemohon Perizinan di Gerai Garut f.
Durasi waktu penyelesaian perpanjangan/perubahan perizinan Izin Trayek AKDP yang melalui Gerai Garut melewati durasi waktu standarnya sehingga menjadi ratarata 21 hari kalender (15 hari kerja) dari seharusnya 14 hari kerja, demikian juga dengan waktu penyelesaian permohonan perubahan izin AKDP melewati standar waktu yang ditetapkan dari seharusnya 14 hari akan tetapi realisasi durasi rataratanya adalah 23 hari kalender (17 hari kerja).
KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Page 7
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013
Jenis Perijinan
Kode I.28.a I.28.b NI 22 I.76
Perpanjangan Izin AKDP Perubahan Izin AKDP Kartu Pengawasan AKDP ISPT-PP - PSDA
DURASI WAKTU PENYELESAIAN RATA-RATA Standar Januari Pebruari Maret 14 23 21 14 29 23 14 14 9 5 14 17 20 -
Tabel 4.c : Durasi Waktu Pelayanan Perizinan di Gerai Garut
5. Pelayanan Perizinan di Gerai Purwakarta Data jumlah permohonan perizinan yang disampaikan melalui Gerai Purwakarta adalah sebagaimana tabel 5 dibawah. Kode
Jenis
Bidang
Januari
Pebruari
Maret
I.28.a
Perpanjangan Izin AKDP
NI 22
Kartu Pengawasan AKDP
Perhubungan
7
9
7
23
44,2%
Perhubungan
8
14
7
29
55,8%
15
23
14
52
100,0%
Total
Total
%
Tabel 5 : Data Perizinan Yang Masuk Ke Gerai Garut a. Jenis perizinan yang diajukan pemohon ke Gerai Purwakarta meliputi 2 jenis perizinan pada sektor/ bidang perhubungan.
b. Jumlah permohonan perizinan ke Gerai Purwakarta selama triwulan pertama adalah sebanyak 52 perijinan atau rata-rata perbulannnya adalah sebanyak 17 perijinan. c. Izin perpanjangan trayek AKDP mencakup 44,2 % permohonan perizinan ke ke Gerai Garut sedangkan sisanya 55,8 % adalah pengajuan perpanjangan kartu pengawasan izin trayek AKDP.
KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Page 8
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013
6. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1) Jumlah permohonan perizinan yang diajukan melalui gerai adalah sebanyak 2.470 permohonan. Gerai Bogor adalah gerai pelayanan BPPT Provinsi Jawa Barat yang paling banyak menerima permohonan perizinan dengan konsumen terbesar yaitu 75,47 % dari total permohonan ke Gerai yang didominasi oleh permohonan perizinan trayek AKDP sebanyak 99,5 %. Permohonan perizinan trayek AKDP juga mendominasi permohonan pelayanan perizinan di Gerai lainnya. 2) Domisili pemohon yang dilayani oleh Gerai, secara umum berasal dari wilayah BKPP dimana Gerai itu berada. 3) Hanya pelayanan perpanjangan Kartu Pengawasan AKDP yang bisa memenuhi standar waktu durasi penyelesaian perizinan, sedangkan untuk perizinan lainnya yang dilayani di Gerai tidak bisa memenuhi standar waktu durasi penyelesaian. B. Saran 1) Dalam rangka meningkatkan pelayanan, maka petugas gerai perlu lebih ditingkatkan kapasitasnya terutama dalam rangka memverifikasi perizinan yang secara riil sudah dilayani oleh Gerai dengan fokus pada perizinan trayek AKDP. 2) Perlu ditetapkan jenis pelayanan perizinan yang hanya bisa dilayani di Gerai sehingga bisa menjadi lebih fokus mengingat adanya keterbatasan personil. 3) Perlu adanya penambahan alokasi personil ke Gerai Bogor berupa penempatan PNS yang menetap di Gerai atau penambahan jumlah personil dari Bandung untuk melakukan verifikasi sebanyak minimal 2 orang di Gerai Bogor. 4) Perlu disosialisasikan secara intensif jenis-jenis perizinan yang saat ini sudah dilayani di Gerai tetapi frekwensinya masih rendah dengan target sosialiasi adalah pelanggan atau pemangku kepentingan diwilayah domisili dimana gerai berada. 5) Perlu dilakukan evaluasi lebih dalam terhadap perizinan yang tidak bisa memenuhi target waktu/ durasi penyelesaian yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan perizinan yang tidak memenuhi standar waktu tersebut adalah perizinan yang perlu mendapatkan rekomendasi teknis dari OPD. 6) Perlu dipercepat pengembangan sistem informasi pelayanan perizinan yaitu berupa pengembangan aplikasi yang dihibahkan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi RI (Aplikasi Cerdas Pelayanan Perizinan Terpadu untuk Publik/ SICANTIK) dalam upaya mengurangi keterlambatan penyelesaian perizinan, memperkuat pengawasan/ monitoring proses perizinan dan menyediakan data yang riil time dan akurat. 7. Demikian laporan ini dibuat, untuk menjadi bahan kebijakan lebih lanjut. KEPALA BAGIAN TATA USAHA
H. ATENG KUSNANDAR,SH.,MM NIP. 19650906 199403 1 005 KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Page 9
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013 72 3%
JUMLAH PERIZINAN DI GERAI 52 2%
482 20%
1864 75%
BOGOR
CIREBON
GARUT
PURWAKARTA
JUMLAH PERIZINAN DI GERAI BOGOR 3 0%
2 1 0% 0%
1 0%
2 0% 1 0%
772 42%
983 53%
97 5%
2 0% Perpanjangan Izin AKDP
Perubahan Izin AKDP
Izin Insidentil
Kartu Pengawasan AKDP
BAH
ISPT-PP
ISPT
SIPPA
IP2M
BAH REKOM
DOMISILI PEMOHON DI GERAI BOGOR 20 1%
20 1%
4 0%
41 2%
1 0% 538 29%
411 22%
350 19%
479 26%
Kab. Bogor
Kota Bogor
Kota Depok
Kab. Bekasi
Kab. Sukabumi
Kota Sukabumi
Kab. Cianjur
Kota Bandung
KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Kota Bekasi
Page 10
LAPORAN PELAYANAN PERIZINAN DI GERAI TRIWULAN PERTAMA 2013
KOORDINATOR GERAI, BAG. TU, BPPT JABAR – I/2013
Page 11