26
KONDISI UMUM
Keadaan Geografis Keadaan geografis Kota administrasi Jakarta Pusat yaitu terletak antara 106º.22’.42” BT sampai dengan 106º.58’.18” BT dan 5º19’,12” LS sampai dengan 6º.23’54” LS. Permukaan tanahnya relatif datar, terletak sekitar 4 m di atas permukaan laut dan luas wilayahnya 48,13 km2 dan memiliki 8 kecamatan dapat dilihat pada Tabel 13. Jakarta Pusat tepat berada di jantung Ibukota Jakarta mempunyai kekhususan, diantaranya sebagai pusat pemerintahan nasional, pusat keuangan dan bisnis. Pada Gambar 7 dapat dilihat peta orientasi Kota Jakarta Pusat, disebelah Utara dibatasi oleh wilayah Jakarta Utara dan Barat, sebelah timur dengan Jakarta Timur (Jl. Jend. Ahmad Yani / By Pass), batas Selatan dengan Jakarta Selatan (Jl. Pramuka, Jl. Matraman, Kali Ciliwung, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Lekir) dan Timur serta disebelah Barat dengan Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Pengembangan Wilayah di Kota Jakarta Pusat di dominasi oleh kegiatan usaha dan perkantoran.
Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat Letak Geografi Letak Jakarta Pusat Luas Wilayah Letak Di atas Permukaan Laut Jumlah Kecamatan Batas Wilayah
Penjelasan 106º.22’.42” BT 106º.58’.18” BT 5º19’,12” LS 6º.23’54” LS 48, 13 km2 4 M dpt 8 Kecamatan
Jakarta Utara dan Barat (Jl. Duri Ry, Jl. KH. Zainul Arifin, Jl. Utara Sukarjo Wiryopranoto, Rel Kereta Api, Jl. Raya Mangga Dua, Jl. Rajawali Selatan 12, Eks Pelud Kemayoran, Jl. Jakarta Timur Timur (Jl. Jend. Ahmad Yani / By Pass) Jakarta Selatan dan Timur (Jl. Pramuka, Jl. Matraman, Kali Selatan Ciliwung/Banjir kanala, Jl. Jend. Sudirman, Jl. Lekir) Barat Jakarta Barat dan Selatan Sumber : Bapeko Jakarta Pusat (BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat)
27
Gambar 7 Peta orientasi kota Jakarta Pusat
Kecamatan Menteng Kecamatan Menteng terdiri dari 5 kelurahan. Kelurahan terluas adalah kelurahan Menteng, dengan luas wilayah 2,44
Km2 atau 37,33% dari luas
kecamatan Menteng (sesuai dengan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 171/2007). Luas wilayah Kecamatan Menteng sekitar 6,53 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 70.489 jiwa pada tahun 2008, terdiri dari 35.296 penduduk laki-laki dan 35193 penduduk perempuan. Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Menteng sekitar 10.795 jiwa per Km2. Kecamatan Kemayoran Kecamatan Kemayoran terdiri dari 8 Kelurahan. Kelurahan terluas adalah kelurahan Gunung Sahari Utara, dengan luas wilayah 1.53 Km2 atau 21,11% dari total luas wilayah Kecamatan Kemayoran (sesuai dengan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 171/2007).
28
Luas Wilayah Kecamatan Kemayoran sekitar 7.25 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 187.153 jiwa pada tahun 2008, terdiri dari 95.407 penduduk laki-laki dan 91.746 penduduk perempuan. Tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan kemayoran sekitar 25.814 jiwa per Km2.
Geologi dan Tanah Jenis tanah di DKI Jakarta termasuk tanah Mediteran merah sampai kuning jenis Grumosol dari batu endapan berkapur pada daerah berbukit dan sebagian lagi jenis Latosol, podsolik merah kuning dari batu endapan bekuan. Sebagian besar keadaan tanah di DKI Jakarta banyak yang telah mengalami penggalian dan penimbunan (cut and fill). Jenis tanah yang ada merupakan tanah campuran dan urugan yang meiliki warna kehitaman bertekstur sedang sampai halus (Peta Tanah dari Direktorat Perlindungan dan Pelestarian Alam, dalam Febriani (2003)).
Iklim Pada tahun 2008, rata-rata curah hujan 159,1 mm/bulan dengan rata-rata hujan 12,0 hari sehingga rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 32,43 mm/hari dan rata-rata curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei sebesar 4,32 mm/hari. Selanjutnya tertinggi kedua terjadi pada bulan Februari sebesar 23,02 mm/hari. Sedangkan rata-rata curah hujan selama setahun sebesar 13,26 mm/hari. Rata-rata suhu udara selama tahun 2008 sebesar 27,98ºC menunjukkan Kota Jakarta Pusat memiliki suhu yang agak panas dengan suhu maksimum sebesar 29 ºC dan suhu minimum sebesar 24,5ºC. Rata-rata suhu udara tertinngi bulanan pada tahun 2008 yaitu pada bulan Oktober sebesar 29 ºC. Kelembaban relatif rata-rata selama tahun 2008 sebesar 74% dengan kelembaban relatif maksimum sebesar 79% dan kelembaban relatif minimum sebesar 68%, hal ini mengindikasikan bahwa kelembaban udara yang cukup tinggi. Kelembaban terbesar sepanjang tahun 2008 yaitu 79% terjadi pada bulan Februari. Data rata-rata curah hujan, hari hujan menurut bulan, suhu udara, dan kelembaban relatif Kota Jakarta Pusat pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 14, Tabel 15, dan Tabel 16.
29
Tabel 14 Rata-rata curah hujan dan hari hujan menurut bulan (Tahun 2008) Curah Hujan Hari Hujan Rata-rata Curah Hujan (mm) (hari) (mm/hari) (1) (2) (3) (4) Januari 226,5 14 16,18 Februari 677,6 29 23,02 Maret 212,4 22 9,65 April 218,4 16 13,65 Mei 25,9 6 4,32 Juni 51,4 5 10,28 Juli 9,5 1 9,50 Agustus 36,4 5 7,28 September 97,3 3 32,43 Oktober 85,8 9 9,53 November 113,8 17 6,69 Desember 154,2 22 7,01 Jumlah 190,2 149 150.06 Rata-rata 159,1 12,0 13,26 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika (BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat) Bulan
Tabel 15 Suhu udara menurut bulan (Tahun 2008) Suhu (ºC) Rata-rata Minimum Rata-rata Maksimum Rata-rata (1) (2) (3) (4) Januari 25,1 31,8 28,1 Februari 24,0 29,4 24,5 Maret 24,9 31,2 27,3 April 25,2 32,1 28,0 Mei 25,7 33,1 28,9 Juni 25,5 32,5 28,5 Juli 25,1 32,9 28,4 Agustus 25,3 32,8 28,5 September 25,6 33,2 28,9 Oktober 25,7 33,4 29,0 November 25,2 32,0 28,0 Desember 25,0 31,5 27,7 Rata-rata 25,19 32,16 27,98 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika (BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat) Bulan
30
Tabel 16 Kelembaban relatif menurut bulan (Tahun 2008) Kelembaban Relatif (%) Minimum Maksimum Rata-rata (1) (2) (3) (4) Januari 46 98 76 Februari 58 98 79 Maret 52 97 78 April 41 98 78 Mei 42 92 71 Juni 48 95 73 Juli 42 93 68 Agustus 45 92 69 September 47 93 70 Oktober 46 97 72 November 45 97 78 Desember 51 95 78 Rata-rata 47 95 74 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika (BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat) Bulan
Penggunaan Lahan Peggunaan lahan terdiri dari bangunan (gedung perkantoran, perumahan, dan bangunan lainnya), jalan, dan ruang terbuka hijau. Jumlah bangunan baik tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal lebih mendominasi penggunaan lahan di kota Jakarta Pusat yang merupakan pusat pemerintahan Negara. Bangunan bukan tempat tinggal antara lain gedung 10 lantai keatas, pabrik, gudang, salon, penjahit, bengkel mobil, bengkel motor, showroom mobil. Sumber : Survei Fisik perkotaan 2008 (BPS Kota Administrasi Jakarta Pusat)
Pemeliharaan Berikut merupakan data pemeliharaan yang dilakukan di jalur hijau jalan yang dilakukan oleh Dinas Pertaman DKI Jakarta yaitu objek pemeliharaan beupa pohon, semak dan perdu, groundcover, dan rumput dengan metode pemeliharaan berupa pembabatan rumput (melebihi 2 s/d 3 cm) berdasarkan periode waktu, pemangkasan semak dan perdu, penopingan (pohon), pendangiran (media tanam), penyiraman, pemupukan, pengetrikan (penyesuaian bentuk), pemberantasan hama / penyakit, dan pembersihan gulma ( tanaman penggangu). Sumber : Dinas Pertamanan DKI Jakarta