Kabupaten Nganjuk
I.KONDISI UMUM A.Letak dan Batas Wilayah Luas wilayah administratif Kabupaten Nganjuk adalah 1.224,331 Km2 dengan batas-batas wilayah, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun.
Potensi Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur
B. Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak di bagian barat dari wilayah Provinsi Jawa Timur pada koordinat 111° 5’ – 112° 13’ Bujur Timur dan 7° 20’ – 7° 50’ Lintang Selatan.
01
C.Topografi
E. Hidrologi
Topografi Kabupaten Nganjuk meliputi, sebelah barat daya merupakan daerah pegunungan (Gunung Wilis) dengan ketinggian 1.000 sampai dengan 2.300 m DPL, potensial untuk tanaman perkebunan dan holtikultura. Bagian tengah merupakan dataran rendah dengan ketinggian 60-140 m DPL, merupakan daerah pertanian tanaman pangan dan holtikultura. Bagian utara merupakan daerah pegunungan (Pegunungan Kendeng) dengan ketinggian 60-300 m DPL, yang merupakan daerah hutan jati, lahan potensial untuk tanaman tembakau dan bahan galian kapur. Sebagian besar kecamatan berada pada dataran rendah dengan ketinggian antara 46 meter sampai dengan 95 meter di atas permukaan laut. Sedangkan 4 (empat) kecamatan berada pada daerah pegunungan dengan ketinggian 150 meter sampai 750 meter di atas permukaan laut. Daerah tertinggi terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan. Pada bagian dataran rendah, keadaan air tanah merupakan air tanah dangkal. Kabupaten Nganjuk dilewati oleh Kali Widas yang berasal dari Kabupaten Madiun dan Kali Kuncir yang melewati Kota Nganjuk di bagian utara dan selatan. Kedua sungai tersebut bertemu di Kali Kedungsoko yang mengalir ke utara bertemu dengan Kali Widas. Kali Widas tersebut mengalir ke timur melalui Kecamatan Lengkong dan bermuara di Kali Brantas yang merupakan batas wilayah kabupaten Nganjuk bagian timur.
Secara umum, curah hujan di Kabupaten Nganjuk dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi Jawa Timur tidak terlalu jauh berbeda. Kabupaten Nganjuk pada bulan Juni sampai dengan September/Oktober terjadi musim kemarau dan pada bulan Nopember/Desember sampai bulan Mei mengalami musim penghujan. Pada bulun-bulan tertentu pada musim kemarau yaitu bulan Juli – September berhembus angin kencang dari gunung Wilis menuju kota Nganjuk, karena itu pula kota Nganjuk dikenal dengan sebutan kota angin. Pada Tahun 2011 terjadi anomali iklim yang sulit diprediksi, yaitu terjadinya curah hujan ekstrim atau periode musim hujan yang lebih lama tapi merata sepanjang tahun. Anomali iklim tersebut mengakibatkan pergeseran musim sehingga dapat berdampak terhadap kacaunya sistem produksi, dan pada gilirannya berdampak pada menurunnya produksi pada tanaman perkebunan baik pada tanaman tahunan maupun tanaman perkebunan semusim. Selain dari itu anomali iklim juga berdampak terhadap peningkatan serangan hama dan penyakit tanaman yang berpotensi memicu terjadinya eksplosi atau outbreak hama dan penyakit tanaman. Kabupaten Nganjuk merupakan daerah aliran Sungai Brantas sehingga sungai atau anak sungai di daerah Kabupaten Nganjuk bermuara ke sungai brantas. Kali Widas yang berasal dari Kabupaten Madiun mengalir dari bagian barat, sedangkan kali kuncir yang berasal dari Gunung Wilis melewati kota
D.Geologi Tabel 1.1
t
02
Tanaman Jagung
Potensi P Po otens tennssi dda te dan aann Pro Pr P Produk roodduk uk U Unggulan nngggguula lan JJa Jawa aawa waa TTimur w imuurr im
Nganjuk di bagian utara dan selatan bertemu di kali Widas, yang selanjutnya mengalir ke timur dan bermuara di sungai Brantas. Sungai Barantas juga merupakan batas kabupaten Nganjuk sebelah timur dengan Kabupaten Jombang dan Kediri.
F. Klimatologi Kali Widas beserta anak-anak sungainya antar lain kali kedungsoko dan kali Kedung Pedet mengalir melewati tengah kabupaten Nganjuk yang merupakan dataran rendah , Pada musim penghujan daerah ini menerima beban debit air yang cukup besar dari lereng gunung wilis, sehingga daerah-daerah ini yang meliputi beberapa kecamatan sering mengalami bencana banjir. Keadaan air tanah di Kabupaten Nganjuk pada wilayah dataran rendah merupakan air tanah dangkal, sedangkan pada wilayah Nganjuk bagian utara yang meliputi Kecamatan Nganjuk, Gondang, Ngluyu keadaan air merupakan air tanah Dalam
G.Tata Guna Tanah Luas wilayah administrasi Kabupaten Nganjuk adalah 122.433,1 Ha yang ter-
bagi menjadi 20 kecamatan, 264 desa dan 20 kelurahan. Tata guna tanah wilayah Kabupaten Nganjuk meliputi daerah pemukiman seluas 15.344 ha (12,53%); lahan sawah seluas 43.000 ha (35,2%); tegal seluas 14.432 ha (11,79%); perkebunan seluas 260 ha (0,21%); hutan seluas 47.007 ha (38,39%); dan lainnya seluas 2.395 ha (1,96%). Hutan merupakan daerah yang berfungsi sebagai daerah penyimpan air dan daerah penyangga yang berfungsi untuk keseimbangan alam. Namun hutan juga dapat dieksploitasi sehingga memberi manfaat ekonomi. Hutan di Kabupaten Nganjuk dibagi ke dalam empat fungsi, yaitu hutan lindung seluas 774,7 Ha, hutan produksi seluas 1.8601,5 Ha, dan lainnya seluas 218,1 Ha. t
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Taman Alun-alun Nganjuk
03
II. POTENSI PENGEMBANGAN KEWILAYAHAN Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Nganjuk terdiri atas: a. kawasan lindung b. kawasan budidaya Kawasan lindung sebagaimana dimaksud diatas dalam, meliputi: a. kawasan hutan lindung; b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya; c. kawasan perlindungan setempat; d. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; e. kawasan rawan bencana alam; dan f. kawasan lindung lainnya. Kawasan hutan lindung berada di kawasan Gunung Wilis di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Loceret serta sebagian berada di Gunung Pandan Kecamatan Rejoso dengan luas kurang lebih 7.708,60 Ha. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya berupa kawasan resapan air, yang berada di kawasan sekitar kawasan hutan lindung tersebar di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Loceret, Kecamatan Pace, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Wilangan, dan Kecamatan Ngluyu. Kawasan perlindungan setempat meliputi sempadan sungai, kawasan sekitar mata air, sekitar waduk dan embung, sempadan jalan kereta api, kawasan jaringan listrik SUTT, SUTET. Kawasan suaka alam meliputi kawasan perlindungan setempat di sekitar mata air pada alam Air terjun dan mata air di Pegunungan Wilis Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Ngetos serta kawasan alam sekitar Air Merambat Roro Kuning Kecamatan Loceret, kawasan alam dan mata air sekitar Goa Margotrisno Kecamatan Ngluyu Kawasan hutan produksi berada di Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Berbek, Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Lo-
ceret dan Kecamatan Pace, dengan luas kurang lebih 43.341,10 Ha. Kawasan peruntukan hutan rakyat tersebar di Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan Ngluyu, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Berbek, Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Loceret, Kecamatan Pace, Kecamatan Bagor. Kawasan peruntukan pertanian, meliputi : -a.tanaman pangan; b.hortikultura; c.perkebunan; dan d.peternakan. Kawasan peruntukan pertanian tanaman meliputi: a. penetapan lokasi kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan tersebar di seluruh kecamatan di wilayah kabupaten; dan b. kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan yang dipertahankan dan dikembangkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan luas kurang lebih 51.630.9Ha; Kawasan peruntukan pertanian hortikultura, meliputi : a. Lereng Wilis tersebar di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, dan Kecamatan Loceret; b. DAS Brantas tersebar di Kecamatan Prambon, Kecamatan Patianrowo dan Kecamatan Ngronggot; dan c. Sub DAS Widas tersebar di Kecamatan Wilangan, Kecamatan Bagor, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Gondang dan Kecamatan Ngluyu. t
04
Tanaman Padi
Potensi Po P ote tens nsi dda dan aann P Pr Produk roodduk uk U Unggulan nggguullaan Ja ng JJawa aw waa TTimur imuurr im Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
t
t Tanaman bawang merah
Kawasan perkebunan, meliputi: a. penetapan lokasi untuk pengembangan kawasan perkebunan jenis tanaman cengkeh, kopi, dan coklat meliputi Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos, dan kecamatan Loceret sebagian di Kecamatan Berbek; b. penetapan lokasi untuk pengembangan kawasan perkebunan jenis tanaman karet dan vanili meliputi Kecamatan Loceret, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Sawahan, dan sebagian di Kecamatan Pace; c. penetapan lokasi untuk pengembangan kawasan perkebunan jenis tanaman tembakau meliputi Kecamatan Lengkong, Kecamatan Ngluyu dan Kecamatan Gondang; d. penetapan lokasi untuk pengembangan kawasan perkebunan jenis tanaman tebu meliputi seluruh kecamatan wilayah kabupaten terkecuali Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Ngetos; e. penetapan lokasi untuk pengembangan kawasan perkebunan jenis tanaman porang meliputi Kecamatan Potensi Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur
Tanaman kedelai
Bagor, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Ngluyu dan Kecamatan Ngetos; f. penetapan lokasi untuk pengembangan kawasan perkebunan jenis tanaman mente meliputi Kecamatan Ngetos, Kecamatan Loceret dan Kecamatan Sawahan. Kawasan peruntukan peternakan, meliputi: a. penetapan lokasi untuk pengembangan kawasan peruntukan peternakan ternak besar meliputi Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Bagor, Kecamatan Pace, Kecamatan Rejoso, dan Kecamatan Baron; b. penetapan lokasi untuk pengembangan kawasan peruntukan peternakan ternak kecil dan industri peternakan meliputi Kecamatan Pace, Kecamatan Loceret, Kecamatan Gondang, Kecamatan Jatikalen, Kecamatan Wilangan dan Kecamatan Lengkong; Kawasan peruntukan perikanan ditetapkan dengan ketentuan: a. pengembangan sentra perikanan yang berada di Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Ngronggot, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Patianrowo dan Kecamatan Prambon; b. kegiatan budidaya perikanan dikembangkan dengan memanfaatkan sumber daya air dari sungai, waduk, embung, sumber mata air dan air tanah. Penetapan lokasi kawasan peruntukan kegiatan pertambangan terdiri dari mineral batuan, meliputi : a. kegiatan pertambangan batuan lempung terdapat di Kecamatan Ngronggot dan Kecamatan Bagor;
05
b. kegiatan pertambangan Andesit berada di Kecamatan Loceret, Kecamatan Berbek, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Sawahan, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Rejoso,dan Kecamatan Lengkong; c. kegiatan pertambangan Pasir Batu dan tanah uruk berada di Kecamatan Bagor, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Berbek, Kecamatan Loceret, Kecamatan Ngetos, Kecamatan Pace, Kecamatan Gondang, Kecamatan Lengkong, dan Kecamatan Jatikalen ; d. kegiatan pertambangan batu gamping berada di Kecamatan Ngluyu dan Kecamatan Rejoso; e. kegiatan jenis pertambangan batuan onyx berada di Kecamatan Lengkong;dan f. kegiatan pertambangan di wilayah kabupaten dalam upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan serta kelestarian pemanfaatannya mengenai tata cara pengelolaanya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah.
mengoptimalkan jaringan jalan yang ada. b. jalur evakuasi bencana longsor dan gerakan tanah melalui jalan yang ada di Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Loceret
IV.DEMOGRAFI Pertumbuhan penduduk Kabupaten Nganjuk bertambah terus, dari 1.000.132 jiwa pada tahun 2008 menjadi 1.025.640 pada pertengahan tahun 2012, dengan perincian jumlah penduduk laki-laki sebesar 510.360 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 515.280 jiwa. tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Nganjuk selalu meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 817 jiwa per km2 pada tahun 2008 menjadi 838 jiwa per km2 pada tahun 2012. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa komposisi penduduk di Kabupaten Nganjuk didominasi oleh penduduk muda dan dewasa. Namun demikian komposisi penduduk anak-anak dibawah 14 tahun masih cukup tinggi yaitu 24.62 persen. Sedangkan penduduk pada kelompok umur 20– 24 tahun mengalami penurunan, hal ini bisa dijelaskan karena sebagian penduduk pada kelompok umur tersebut tinggal diluar wilayah Kabupaten Nganjuk baik untuk bekerja maupun melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi.
III. WILAYAH RAWAN BENCANA Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf e, meliputi kawasan rawan longsor dan gerakan tanah, rawan banjir dan jalur evakuasi. (1) Kawasan rawan longsor dan gerakan tanah meliputi kawasan Kecamatan Sawahan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Loceret. (2) Kawasan rawan bencana banjir meliputi wilayah Kecamatan Prambon, Kecamatan Kertosono, Kecamatan Patianrowo, Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Pace, Kecamatan Nganjuk, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Gondang, Kecamatan Sukomoro dan Kecamatan Jatikalen. (3) Jalur evakuasi bencana alam meliputi: a.penetapan jalur evakuasi apa bila terjadi bencana dengan
06
a.Pekerjaan dan Pendidikan Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kabupaten Nganjuk Tahun 2011, persentase jenis pekerjaan penduduk Kabupaten Nganjuk adalah sebagai beikut : pertanian sebesar 51,73%, pertambangan dan penggalian 1,54%, industri sebesar 8,14%, listrik gas dan air minum 0,07%, konstruksi 4,52%, perdagangan, rumah tangga dan jasa akomodasi sebesar 20,98%, transportasi, pergudangan dan komunikasi 2,49%, lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 0,57%, jasa kemasyarakatan, sosial dan perseorangan 9,95%. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Kerajinan Shuttlecock t
) menunjukkan masih bersifat fluktuatif, yaitu 6.06 persen pada tahun 2008 menjadi 3.63 persen pada tahun 2010, dan naik menjadi 4.72 persen pada tahun 2011.
V. POTENSI UNGGULAN DAERAH Berdasarkan pendidikan sebagian besar penduduk Kabupaten Nganjuk 32,5% berijasah SD/SDLB, berijasah Madrasah Ibtidaiyah ada 1,2%, berijasah SMP/MPLB ada 15,4%, berijasah Madrasah Tsanawiyah ada 2,8%, berijasah SMU/SMULB ada 7,2%, berijasah Aliyah ada 2,2%, dan ijasah SMK ada 7,4%, Penduduk yang berijasah Perguruan Tinggi (D.1 samapai S.3) hanya 3,4%. Sementara 27,7% penduduk tidak memiliki ijasah.
1). Potensi Pertanian Sektor pertanian merupakan sektor andalan dalam perekonomian kabupaten Nganjuk. Sedangkan komoditi sayuran yang menonjol adalah bawang merah. Sentra produksi bawang merah di Kabupaten Nganjuk adalah : Kecamatan Rejoso, Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Bagor dan Kecamatan Gondang. Selain tanaman pangan dan sayuran, Kabupaten Nganjuk penghasil buah-buahan/hortikultura yang potensial, antara lain : melon, semangka, mangga, jeruk, durian, alpokat, duku, rambutan, pepaya, sawo dan salak.
b.Ketenaga kerjaan Penduduk usia kerja (15 tahun keatas), lebih dari dua pertiga penduduk Kabupaten Nganjuk termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami fluktuasi selama periode 2009-2011, yaitu dari 69.27 persen pada tahun 2009, 65.66 persen pada tahun 2010, dan 70.48 persen pada tahun 2011. Pasar tenaga kerja di Kabupaten Nganjuk cukup tinggi ditandai dengan persentase penduduk yang bekerja dengan kisaran angka diatas 90 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
07
2). Potensi Peternakan Jenis produk ternak unggulan Kabupaten Nganjuk adalah : sapi, sapi perah dan kambing. Potensi ternak sapi Kabupaten Nganjuk terutama di Kecamatan Prambon, Tanjunganom, Loceret dan Rejoso .
3). Potensi Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat Industri kecil dan kerajinan rakyat yang menonjol di Kabupaten Nganjuk adalah :
A). MEBELAIR DAN KAYU OLAHAN Sentra industri mebel kayu jati terutama di Kecamatan Berbek, Kecamatan Gondang, Kecamatan Bagor, Kecamatan Nganjuk, Kecamatan Wilangan dan Kecamatan Rejoso.
B). KERAJINAN SHUTTLECOCK. Kualitas shuttlecock produksi dari Kabupaten Nganjuk cukup tinggi, terbukti banyak produk shuttlecock dijual tanpa merk yang khusus untuk melayani pabrik shuttlecock terkenal selanjutnya dijual dengan merk pabrik tersebut. Shuttlecock produk Kabupaten Nganjuk telah banyak digunakan pada even-even regional maupun nasional. Dari keseluruhan unit usaha shuttlecock di Kabupaten Nganjuk dapat memproduksi kurang-lebih 300.000 dosin per tahun. t Taman rekreasi Anjuk Ladang
08
t Air Terjun Sududo
4). Potensi Pariwisata Obyek Wisata di Kabupaten Nganjuk yang penting adalah :Air Terjun Sedudo terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan; Taman Rekreasi Anjuk Ladang (TRAL), Kolam Renang Margo Mulyo dan Goa Margo tresno di Kecamatan Ngluyu dan Obyek Wisata Roro Kuning di Kecamatan Ngetos. Obyek wisata tersebut pada Tahun Anggaran 2008 sampai tahun 2012 terus dikembangkan dan dilengkapi sarana dan prasarananya, yang diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk. Disamping obyek wisata yang dikelola pemerintah, juga terdapat obyek wisata yang bertaraf nasional yang dikelola oleh swasta yaitu The ”Legend” Water Park di Kertosono yang berdiri sejak Tahun 2009. Taman Rekreasi air ini meskipun dikelola oleh swasta juga memberikan kontribusi perekonomian di Kabupaten Nganjuk.
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur