KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang terdapat dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang. Sampel dari penelitian ini adalah kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang terdapat dalam rubrik ‘Justicia’ dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang edisi Mei 2011. Kesalahan penggunaan bahasa yang diteliti terdiri atas kesalahan penerapan ejaan, kesalahan penyusunan kalimat, dan kesalahan penataan pernalaran. Kesalahan penerapan ejaan terdiri atas kesalahan penggunaan tanda baca, kesalahan penulisan huruf, dan kesalahan penulisan kata. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan kesalahan-kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang, yaitu: 1) kesalahan penerapan ejaan yang terdiri atas kesalahan penggunaan tanda baca, kesalahan penulisan huruf, dan kesalahan penulisan kata; 2) kesalahan penyusunan kalimat yang terdiri atas penyimpangan prinsip ekonomi bahasa, penyusunan kalimat yang tidak teratur, penggunaan kata depan dan kata hubung di awal kalimat, dan kesalahan penyusunan kalimat dari tuturan langsung; dan 3) kesalahan dalam penataan pernalaran. 1. PENDAHULUAN Surat kabar sebagai salah satu media informasi yang mudah didapat oleh semua lapisan masyarakat memegang peranan penting dalam pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Tidak jarang masyarakat meniru bahasa yang digunakan dalam surat kabar, bahkan ada juga yang menjadikan sebagai acuan dalam menulis. Oleh sebab itu, surat kabar diharapkan menggunakan bahasa yang baik sesuai dengan situasi dan lingkungan serta benar menurut kaidah yang berlaku. Penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam surat kabar memiliki dampak positif terhadap bahasa masyarakat. Demikian juga sebaliknya, penggunaan bahasa yang tidak tepat akan memberikan dampak negatif terhadap bahasa masyarakat. Hal melatarbelakangi penulis melakukan penelitian ini adalah penggunaan bahasa yang sering kali masih dianggap sepele oleh beberapa pihak. Bagi mereka yang terpenting adalah bahasa yang mereka gunakan bisa dimengerti. Selanjutnya, pemilihan Harian Pagi Posmetro Padang sebagai sumber data karena pada tanggal 20 April 2010, surat kabar ini mendapatkan penghargaan sebagai koran metro paling efisien di lingkungan Jawa Pos Group untuk tahun 2009. Sebelumnya pada tahun 2008, Posmetro Padang juga mendapatkan penghargaan yang sama. Walaupun Harian Pagi Posmetro Padang telah mendapat penghargaan sebagai koran metro paling efisien, masih ditemukan kesalahan-kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Penelitian tentang penggunaan bahasa dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang memang sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Fitri Wahyuni (2005) dengan judul “Diksi dan Gaya Bahasa pada Kolom ‘Ondeh Ikonyo’ dalam Surat Kabar Harian Posmetro Padang”. Akan tetapi, penelitian tersebut difokuskan pada diksi dan 1
gaya bahasa. Selain penelitian tersebut, ada juga penelitian-penelitian lain yang sejenis dengan penelitian yang penulis lakukan. 1) “Mutu Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Media Massa Cetak dan Elektronik di Kota Padang” oleh Kartika Sari, Yenny Puspita Sari, dan Lismelinda (2004). 2) “Analisis Keefektifan Kalimat dalam Penulisan Berita di Surat Kabar Harian Umum Haluan” oleh Arnoldi (2005). 3) “Kesalahan Ejaan ‘Tajuk Rencana’ dalam Surat Kabar” oleh Sutarsih (dalam Jala Bahasa, 2006). 4) “Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Rubrik ‘Pojok’ Harian Umum Singgalang” oleh Misrina (2007). Dalam penelitian ini, ada tiga metode dan teknik yang digunakan, yaitu 1) metode dan teknik penyediaan data, 2) metode dan teknik analisis data, dan 3) metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Dalam penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasarnya adalah teknik sadap dan teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Dalam menganalisis data digunakan metode padan dan metode agih. Metode padan yang digunakan adalah padan ortografis dan padan referensial dengan teknik dasarnya adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding memperbedakan (HBB). Metode agih memiliki teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasarnya adalah teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutannya adalah teknik lesap. Dalam penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode penyajian informal. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa Jurnalistik Menurut Anwar (dalam Sumadiria, 2008:6), bahasa jurnalistik atau bahasa pers adalah salah satu ragam bahasa yang memiliki sifat-sifat khas, yaitu: singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. Meskipun demikian, bahasa jurnalistik yang baik haruslah sesuai dengan norma-norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan kalimat yang benar dan pilihan kata yang cocok. Moeliono (dalam Sarwoko, 2007:1), konsultan Pusat Bahasa, mengatakan bahwa bahasa jurnalistik tergolong ragam bahasa baku. Perbedaan bahasa jurnalistik dengan bahasa baku hanya terletak pada penggunaannya. Bahasa jurnalistik memiliki kekhasan diksi yang dicirikan oleh upaya ekonomi kata dan kekhasan pengalimatan yang ditandai oleh pemendekan kalimat (Moeliono dalam Sarwoko, 2007:2). 2.2 Kesalahan Penggunaan Bahasa Jurnalistik Sarwoko (2007:8) menyatakan bahwa kesalahan penggunaan bahasa yang paling mencolok dari media massa yang kemudian diikuti oleh masyarakat adalah kesalahan dalam pemakaian kata, memenggal kata berpasangan yang idiomatis, kesalahan pada struktur kalimat, penghilangan imbuhan dalam judul berita, pemenggalan kata yang tidak tepat, dan penyalinan tanpa mengubah sedikit pun bahasa lisan menjadi bahasa tulis. Menurut Djabarudi (dalam Chaer, 1993:162), kesalahan penggunaan bahasa dalam surat kabar dikelompokkan atas kesalahan umum ejaan, kesalahan umum memilih dan membentuk kata, dan kesalahan umum penyusunan kalimat. 2.3 Kesalahan Berbahasa Kesalahan berbahasa adalah terjadinya penyimpangan kaidah dalam tindak berbahasa (Suwandi, 2008:165). Suwandi membagi kesalahan berbahasa atas empat 2
kelompok, yaitu kesalahan penggunaan ejaan, kesalahan pemilihan kata, kesalahan penggunaan kalimat, dan kesalahan pemaragrafan. Menurut Arifin dan Hadi (2009:15), kesalahan berbahasa terdiri atas kesalahan pembentukan kata, kesalahan pemilihan kata, kesalahan penyusunan kalimat, kesalahan penataan pernalaran, dan kesalahan penerapan kaidah ejaan. 2.4 Ejaan yang Disempurnakan Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya) dalam suatu bahasa (Putrayasa, 2009:21). Ejaan yang dijadikan acuan dalam berbahasa Indonesia saat ini adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang ditetapkan pada tanggal 9 September 1987 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ejaan yang Disempurnakan dibagi atas lima, yaitu (1) pemakaian huruf, (2) pemakaian huruf kapital dan huruf miring, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur serapan, dan (5) pemakaian tanda baca. 3. ANALISIS DATA 3.1 Kesalahan Penerapan Ejaan Kesalahan penerapan ejaan yang ditemukan dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang mencakup: 1) kesalahan penggunaan tanda baca, 2) kesalahan penulisan huruf , dan 3) kesalahan penulisan kata. Kesalahan penggunaan tanda baca terdiri atas kesalahan penggunaan tanda titik dan tanda koma. Kesalahan penulisan huruf terdiri atas kesalahan penulisan huruf miring dan kesalahan penulisan huruf kapital. Kesalahan penulisan kata terdiri atas kesalahan penulisan nama tempat, kesalahan penulisan kata depan dan awalan, dan kesalahan pengejaan kata. Kesalahan penerapan ejaan yang paling sering muncul adalah kesalahan penggunaan tanda koma. Kesalahan ini muncul hampir di setiap kalimat. Berikut ini adalah contoh kesalahan penggunaan tanda koma. Masing-masing korban, mengaku kehilangan barang-barang elektronik, uang dan perhiasan. (Harian Pagi Posmetro Padang, 13 Mei 2011)
Kesalahan penggunaan tanda koma pada kalimat di atas ada dua, yaitu pemakaian tanda koma antara subjek dan predikat dan tidak digunakannya tanda koma sebelum kata dan pada rincian yang terakhir. Perbaikannya adalah sebagai berikut. Masing-masing korban mengaku kehilangan barang-barang elektronik, uang, dan perhiasan.
3.2 Kesalahan Penyusunan Kalimat Kesalahan penyusunan kalimat yang ditemukan dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang terdiri atas penyimpangan prinsip ekonomi bahasa, penyusunan kalimat yang tidak teratur, penggunaan kata depan dan kata hubung di awal kalimat, dan kesalahan penyusunan kalimat dari tuturan langsung. Dalam bahasa jurnalistik dikenal istilah ekonomi bahasa yang berarti menggunakan kata dengan sehemat-hematnya. Akan tetapi, tidak jarang ditemukan kalimat-kalimat yang panjang dan berbelit-belit. Sekali boking dengan durasi waktu selama tiga jam, jasanya dibayar minimal seharga Rp 100ribu. (Harian Pagi Posmetro Padang, 7 Mei 2011)
3
Dalam kalimat di atas terdapat kata-kata yang memiliki makna yang sama, yaitu durasi, waktu, dan selama. Selain itu kata minimal dan kata seharga bisa dihilangkan salah satunya. Perbaikannya adalah sebagai berikut. a. Sekali booking dengan durasi tiga jam, jasanya dibayar minimal Rp 100ribu. b. Sekali booking dengan waktu tiga jam, jasanya dibayar seharga Rp 100ribu. c. Sekali booking selama tiga jam, jasanya dibayar seharga Rp 100ribu.
3.3 Kesalahan Penataan Pernalaran Kesalahan penataan pernalaran yang terdapat dalam Harian Pagi Posmetro Padang umumnya terjadi karena kesalahan dalam penarikan simpulan. Dalam satu kalimat terdapat dua ide yang tidak berhubungan, bahkan ada juga yang bertentangan. Selain itu, terdapat juga ide yang tidak bisa diterima secara logika. Contohnya: Salah satu bocah yang dimaksud Suryati adalah Jonian Putra (10). Namanya ternyata tak sebagus nasibnya. Jonian mengaku sehari-hari bekerja sebagai pengemis. (Harian Pagi Posmetro Padang, 14 Mei 2011)
Kalimat Namanya ternyata tak sebagus nasibnya. adalah kalimat yang tidak bernalar. Secara gramatikal kalimat tersebut bisa dibenarkan, tetapi secara logika tidak bisa diterima. Berikut perbaikannya. Salah satu bocah yang dimaksud Suryati adalah Jonian Putra (10). Nasibnya ternyata tak sebagus namanya. Jonian mengaku sehari-hari bekerja sebagai pengemis.
4. SIMPULAN Kesalahan penerapan ejaan dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang terdiri atas kesalahan dalam penggunaan tanda baca, kesalahan penulisan huruf, dan kesalahan penulisan kata. Kesalahan penyusunan kalimat dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang terdiri atas penyimpangan prinsip ekonomi bahasa, penyusunan kalimat yang tidak teratur, penggunaan kata depan dan kata hubung di awal kalimat, dan kesalahan penyusunan kalimat dari tuturan langsung. Kesalahan penataan pernalaran dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang terjadi antara lain karena pemakaian kalimat yang terlalu panjang dan berbelit-belit. Selain itu, penyusunan kalimat yang salah juga membuat kalimat menjadi tidak bernalar. Setelah dilakukan analisis terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam surat kabar Harian Pagi Posmetro Padang, ternyata masih banyak terdapat kesalahan, baik dalam penerapan ejaan, penyusunan kalimat, maupun penataan pernalarannya. Hal ini bertolak belakang dengan penghargaan yang diterima surat kabar ini sebagai koran metro paling efisien. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal E. dan Farid Hadi. 2009. 1001 Kesalahan Berbahasa. Edisi Ketiga, Cetakan IV. Jakarta: Akademika Pressindo. Arnoldi. 2005. “Analisis Keefektifan Kalimat dalam Penulisan Berita di Surat Kabar Harian Umum Haluan”. Skripsi. Padang: Fakultas Bahasa Sastra dan Seni Universitas Negeri Padang. 4
Chaer, Abdul. 1993. Pembakuan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Harian Pagi Posmetro Padang. Edisi Mei 2011. Misrina. 2007. “Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Rubrik ‘Pojok’ Harian Umum Singgalang”. Skripsi. Padang: Fakultas Bahasa Sastra dan Seni Universitas Negeri Padang. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah. Bandung: Pustaka Setia. Putrayasa, Ida Bagus. 2009. Kalimat Efektif: Diksi, Struktur, dan Logika. Bandung: PT. Refika Aditama. Sari, Kartika dkk. 2004. Mutu Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Media Massa Cetak dan Elektronik di Kota Padang. Padang: Balai Bahasa Padang. Sarwoko, Tri Adi. 2007. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sumadiria, AS Haris. 2008. Bahasa Jurnalistik: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Cetakan II. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Sutarsih. 2006. “Kesalahan Ejaan ‘Tajuk Rencana’ dalam Surat Kabar”. Dalam Jalabahasa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Volume 2, Desember 2006. Depdiknas. Suwandi, Sarwiji. 2008. Serbalinguistik: Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa. Cetakan I. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Wahyuni, Fitri. 2005. “Diksi dan Gaya Bahasa pada Kolom ‘Ondeh Ikonyo’ dalam Surat Kabar Harian Posmetro Padang”. Skripsi. Fakultas Sastra Universitas Andalas.
5