STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN NASIONAL 1) Sunardi (
[email protected]) Universitas Dian Nuswantoro Abstract: This research is a descriptive study on the strategies used by the newspapermen in translating English terms into Indonesian in some national newspapers. The study aims at understanding the translation strategies used by the newspapermen of some national newspapers in translating English terms into Indonesian. The data were taken from four popular national newspapers – Kompas, Koran Tempo, Suara Merdeka, dan Jawa Pos – editions May to September 2007. The results of the data analysis show that the newspapermen used 12 strategies in translating English terms into Indonesian: descriptive equivalence, cultural equivalence, specific-general pattern, general-specific pattern, borrowing with modification, borrowing without modification, transposition, modification with formal description, modification with functional description, modification with both formal and functional descriptions, note, and paraphrase. Transposition strategy was most frequently used by the newspapermen in translating English terms into Indonesian. In addition, most of the English terms came from economic and business topics. Key words: English terms, Indonesian terms, translation strategies Pada era komunikasi seperti sekarang ini, informasi menjadi suatu kebutuhan penting untuk memenuhi rasa ingin tahu banyak orang akan berbagai hal dan peristiwa. Banyak peristiwa dan kejadian yang terjadi di muka bumi ini, baik di dalam atau luar negeri seperti peristiwa politik, ekonomi, sosial, seni, ilmu pengetahuan sampai olah raga. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi dan berubah dengan sangat cepat, sehingga apabila kita tidak mengikuti perkembangannya maka kita akan ketinggalan informasi yang penting untuk kehidupan pribadi, bermasyarakat, bahkan bernegara. Pentingnya informasi bagi kehidupan banyak pihak dapat dilihat dari banyaknya sarana penyaji informasi tersebut mulai dari media komunikasi cetak (surat kabar, majalah, dll), elektronik (TV, radio), dan internet yang berusaha untuk menyajikan berbagai berita dan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Semua sarana tersebut mentransfer informasi tentang berbagai peristiwa dan kejadian dari sumbernya kepada khalayak yang ingin tahu tentang kejadian tersebut. Dalam memberitakan peristiwa yang terjadi, para pencari berita (wartawan) memiliki tanggung jawab untuk menyampaikannya secara objektif 1) Artikel hasil penelitian yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian Nomor: 005/SP2H/PP/DP2M/III/2007 Tanggal 29 Maret 2007
84
Volume 6 No. 2, Juni 2010
tanpa mengurangi atau menambahi. Dengan kata lain, informasi yang disampaikan harus tidak mengalami distorsi makna. Distorsi (pergeseran) makna bisa terjadi karena sumber berita muncul dari bidang yang kurang dimengerti oleh pencari berita dan/atau yang membaca atau melihatnya. Atau bisa juga karena faktor asal berita tersebut, yaitu informasi tersebut berasal dari daerah yang berbeda kondisi alam, bahasa, budaya, dan agama dengan daerah di mana penyimak berita berasal. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya distorsi adalah dengan melakukan penerjemahan dari bahasa asal (source language) ke bahasa yang dikehendaki (target language). Menerjemahkan adalah kegiatan mentransfer makna suatu teks dalam suatu bahasa ke bahasa lain sedemikian rupa sehingga teks hasil penerjemahan memiliki makna yang sama seperti yang dimaksudkan oleh pembuat teks. Kegiatan penerjemahan dari waktu ke waktu mengalami peningkatan dalam frekuensi seiring dengan bertambahnya jumlah media massa, meningkatnya jumlah negara-negara merdeka, dan tumbuhnya kesadaran akan pentingya pemahaman bahasa di negara-negara di dunia. Kesalahan dalam melakukan penerjemahan bisa memicu kejadian yang berbahaya dan tidak diinginkan. Sebagai contoh, ketika mokasutu dalam telegram berbahasa Jepang yang dikirim ke Washington diterjemahkan hanya berdasarkan perkiraan menjadi ‘diabaikan’ padahal seharusnya ‘diperhatikan’, maka hal ini membuat pihak Amerika Serikat menjatuhkan bom di kota Hiroshima beberapa saat sesudah penerjemahan tersebut dilakukan (Soemarno, 2003). Demikian juga ketika Resolusi Dewan Keamanan PBB 242 yang tertulis ‘the withdrawal from occupied territories’ diterjemahkan menjadi ‘le retrait des territoires occupés’, maka hal ini dijadikan referensi bagi semua wilayah kekuasaan untuk dievakuasi oleh warga Israel (Soemarno, 2003). Menyadari akan pentingnya ketepatan dalam menterjemahkan makna suatu teks, maka penerjemahan harus dilakukan dengan seksama dan hati-hati. Penerjemahan memerlukan strategi atau metode yang memungkin pergeseran makna bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran tidak terjadi. Strategi penerjemahan untuk konsep yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran telah menjadi salah satu pusat perhatian para ahli penerjemahan. Baker (1992), Newmark (1981, 1988), dan Larson (1984) misalnya, mengidentifikasi konsepkonsep yang tidak dikenal dalam bahasa sasaran, seperti kata/ungkapan yang sangat khas pada kebudayaan tertentu (culture-specific concept). Untuk menangani hal itu, mereka menawarkan berbagai strategi penerjemahan seperti penerjemahan dengan menggunakan kata yang lebih umum, kata yang lebih netral/ tidak ekspresif, pengganti kebudayaan, dan lain-lain. Media massa sebagai sarana penyampai informasi dan berita tidak lepas dari kebutuhan untuk menerjemahkan konsep dari bahasa sasaran ke bahasa target. Berita dan informasi yang disampaikan dalam media massa mencakup banyak bidang dan dari berbagai belahan dunia. Media massa, baik cetak maupun elektronik, sering melakukan kegiatan penerjemahan dengan maksud supaya pembaca atau penyimak berita dan informasi dapat mengerti dan memahami informasi atau berita tersebut meskipun berasal dari bahasa yang tidak mereka pahami sebelumnya.
Sunardi, Strategi Penerjemahan Istilah Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar Harian Nasional
85
Bagi media massa cetak, kegiatan menerjemahkan menjadi suatu sarana penting untuk menyampaikan berita dan informasi kepada pembacanya yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Media cetak bisa disimpan untuk kemudian dibaca ulang beberapa waktu kemudian tanpa harus ada yang berubah. Hal ini kemudian menjadikan penerjemahan dalam media cetak bisa dijadikan sebagai suatu kegiatan pembelajaran, khususnya dalam mempelajari cara pengalihan makna suatu istilah dalam bahasa asing kedalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. Salah satu media massa cetak yang sering dibaca dan diminati oleh masyarakat umum adalah surat kabar harian. Hal ini karena surat kabar harian menyajikan informasi yang cepat setiap hari, dan mudah diperoleh secara ekonomis dan geografis. Istilah-istilah berbahasa Inggris sering muncul dari berita asal dan harus diterjemahkan mengingat bahasa Inggris dipakai secara luas di seluruh dunia, seperti zero ground (Jawa Pos) diterjemahkan menjadi pusat ledakan, demand-pull (Koran Tempo, 8 Januari 2004, hal/kol 3/6) menjadi kenaikan permintaan masyarakat, right issue (Koran Tempo, 8 Januari 2004, hal/kol 5/1) menjadi penerbitan saham baru untuk menambah modal, transnational crime (Koran Tempo, 8 Januari 2004, hal/kol 8/5) menjadi kejahatan antar negara, holding ground (Koran Tempo, 8 Januari 2004, hal/kol 8/5) menjadi terminal agribisnis, dan lain-lain. Penerjemahan istilah-istilah tersebut harus tepat sesuai dengan yang dimaksudkan oleh sumber asalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi-strategi yang digunakan oleh para wartawan (surat kabar harian nasional) dalam menerjemahkan istilah-istilah bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, strategi penerjemahan yang paling sering digunakan, dan bidang istilah penerjemahan. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para wartawan dalam menerjemahkan istilah asing, khususnya bahasa Inggris, ke dalam bahasa Indonesia dalam kegiatan jurnalistik mereka, sehingga akan dihasilkan suatu penerjemahan istilah yang berterima di dalam konteks budaya dan bahasa Indonesia. METODE Sumber Data Sumber data penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria berikut: a. Wilayah edar di pulau Jawa Pulau Jawa dipilih karena di pulau ini terletak pusat pemerintahan, pusat ekonomi, pusat pendidikan, dan pusat penelitian, sehingga berbagai berita dan informasi banyak berasal dari atau menuju ke pulau ini. Pulau Jawa dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah edar surat kabar harian melihat dari segi geografisnya yaitu wilayah barat (meliputi propinsi Jawa Barat, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, dan Banten), wilayah tengah (meliputi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogjakarta), dan wilayah timur (meliputi Jawa Timur dan sekitarnya). b. Reputasi (tingkat dikenalnya harian tersebut) oleh pembaca di wilayah edar Ada beberapa surat kabar harian nasional yang beredar di wilayah-wilayah tersebut diatas namun oleh peneliti dipilih satu atau dua yang benar-benar
86
Volume 6 No. 2, Juni 2010
mewakili wilayah tersebut karena dibaca oleh sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut. Pemilihan juga didasarkan pada lokasi penerbitan surat kabar yang dapat mewakili tiga wilayah tersebut. c. Frekuensi munculnya istilah berbahasa Inggris Karena penelitian ini meneliti penerjemahan istilah-istilah berbahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, maka surat kabar yang dipilih adalah surat kabar yang sering memunculkan istilah-istilah berbahasa Inggris dalam kolomkolomnya. Berdasarkan ketiga kriteria tersebut maka surat kabar harian yang terpilih adalah Kompas dan Koran Tempo (mewakili Jawa bagian barat), Suara Merdeka (mewakili Jawa bagian tengah), dan Jawa Pos (mewakili Jawa bagian timur). Keempat surat kabar harian tersebut diteliti untuk kurun waktu penerbitan selama 5 bulan (Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September) tahun 2007. Penentuan kurun waktu 5 bulan didasarkan pada jumlah waktu penelitian yang tersedia, yaitu 5 bulan, oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi selaku pemberi dana penelitian ini. Sumber data penelitian ini adalah semua berita yang ada di kolom berita (tidak termasuk kolom esai, surat pembaca, dan iklan) di keempat surat kabar harian tersebut di atas dalam edisi bulan Mei – September 2007. Kolom berita dipilih karena kecenderungan seringnya kolom ini memakai istilah bahasa Inggris serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia dalam penulisan berita. HASIL Dari empat sumber data yaitu surat kabar harian Kompas, Sindo, Suara Merdeka, dan Jawa Pos dalam kurun waktu Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September 2007, dapat diperoleh sebanyak 409 istilah bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh para wartawan dalam menyajikan berita kepada para pembaca. Menurut strategi penerjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, istilahistilah bahasa Inggris tersebut dapat dikelompokkan ke dalam: padanan deskriptif, padanan budaya, pola khusus-umum, pola umum-khusus, menggunakan kata serapan dengan modifikasi, menggunakan kata serapan tanpa modifikasi, transposisi, dimodifikasi dengan pemerian bentuk, dimodifikasi dengan pemerian fungsi, catatan/keterangan, dan parafrase. Klasifikasi ini merupakan gabungan dari beberapa strategi penerjemahan yang dinyatakan oleh Baker (1992), Newmark (1981, 1988), dan Larson (1984). Pemakaian masing-masing strategi dalam penerjemahan disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Distribusi Pemakaian Strategi Penerjemahan No Strategi Penerjemahan Jumlah Prosentase 1 Padanan deskriptif 19 4.6 % 2 Padanan budaya 98 24 % 3 Pola khusus-umum 68 16.6 % 4 Pola umum-khusus 14 3.4 % 5 Kata serapan dengan modifikasi 3 0.7 % 6 Kata serapan tanpa modifikasi 2 0.5 %
Sunardi, Strategi Penerjemahan Istilah Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar Harian Nasional
87
7 8 9 10
Transposisi 161 39.4 % Modifikasi dengan pemerian bentuk 5 1.2 % Modifikasi dengan pemerian fungsi 1 0.2 % Modisikasi dengan pemerian bentuk 1 0.2 % dan fungsi 11 Catatan/keterangan 21 5.1 % 12 Parafrase 16 3.9 % Total 409 100 % Sedangkan menurut bidang pemakaian istilah-istilah bahasa Inggris tersebut dalam penyajian berita, mereka dapat dikelompokkan ke dalam: politik, psikologi, kesenian, teknologi, ekonomi dan bisnis, gaya hidup, hukum, kesehatan, olah raga, pendidikan, feminisme, perikanan, peternakan, dan transposisi. Jumlah istilah bahasa Inggris untuk masing-masing bidang dapat dilihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Distribusi Istilah Bahasa Inggris Menurut Bidang Berita No Bidang Berita Jumlah Prosentase 1 Politik 48 11.7 % 2 Psikologi 3 0.7 % 3 Kesenian 4 1% 4 Teknologi 62 61 % 5 Ekonomi dan bisnis 188 46 % 6 Gaya hidup 4 1% 7 Hukum 1 0.2 % 8 Kesehatan 41 10 % 9 Olah raga 29 7.1 % 10 Pendidikan 6 1.5 % 11 Perempuan 2 0.5 % 12 Pertanian 5 1.2 % 13 Peternakan 3 0.7 % 14 Transportasi 12 2.9 % 15 Perikanan 2 0.5 % Total 409 100 % Istilah-istilah tersebut selanjutnya dideskripsikan dalam pembahasan untuk mengetahui strategi penerjemahannya dari bahasa Inggris sebagai bahasa sumber (yang selanjutnya disingkat bsu) ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran (yang selanjutnya disingkat bsa). PEMBAHASAN Strategi Penerjemahan Padanan Deskriptif Strategi padanan deskriptif adalah strategi yang digunakan oleh para wartawan surat kabar harian nasional untuk menerjemahkan istilah dalam bsu yang tidak dikenal dalam bsa dengan cara memberikan ilustrasi atau gambaran. Istilah-istilah dalam bsu yang diterjemahkan ke dalam bsa dengan menggunakan strategi padanan deskriptif disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Istilah-istilah yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Padanan Deskriptif
88
No 1 2 3 4 5
Volume 6 No. 2, Juni 2010
Bahasa Sumber Travelator Sunset industry The Fed Optometrist Pseudoisochromatic
Bahasa Sasaran Sumber Sejenis eskalator yang datar SM/3-06/12 Industri yang sekarat SM/3-06/12 Bank Sentral AS Komp/2-05/5 Ahli pemeriksa mata Kom/3-05/10 Mengenali titik-titik gambar JP/15-06/9 berwarna 6 Windfall profit Keuntungan besar KT/12-07/5 7 escrow account uang jaminan yang KT/13-06/8 ditempatkan di rekening khusus 8 head fund broker di Wall Street KT/10-06/9 9 subprime mortgage kekhawatiran akan resiko Komp/7-08/12 karena gonjang-ganjing pasar KPR beresiko tinggi 10 ethical drug obat yang dibeli dengan resep Kom/29-07/11 dokter Istilah-istilah dalam tabel 3 diterjemahkan secara deskriptif untuk memberikan gambaran makna istilah-istilah tersebut secara jelas kepada para pembaca. Strategi ini dipilih oleh para wartawan surat kabar harian nasional karena mereka tidak menemukan padanan langsung istilah-istilah tersebut dalam bahasa Indonesia. Misalnya, istilah head fund tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa Indonesia sehingga diterjemahkan dengan memberikan deskripsi tentang makna istilah tersebut ke dalam kumpulan dana-dana investasi milik warga kaya yang tidak diatur cara mainnya. Cara seperti ini dipandang lebih memberikan pemahaman akan pengertian istilah tersebut kepada para pembaca dibandingkan dengan cara penerjemahan secara kata per kata, misalnya menjadi dana utama yang kurang memberikan gambaran tentang jenis dana tersebut. Contoh lainnya adalah istilah enclave. Menurut makna kamus, kata enclave mengacu pada suatu wilayah kecil milik suatu negara bagian atau kelompok masyarakat yang dikelilingi oleh wilayah negara bagian atau kelompok masyarakat lain. Makna kamus seperti ini tentu saja kurang dapat memberikan gambaran makna sebenarnya sesuai dengan konsteks pemakaiannya. Dengan mendasarkan pada pengertian ‘wilayah tertentu’ dari makna kamus, maka oleh wartawan istilah tersebut diterjemahkan dengan memberikan deskripsi tentang makna istilah tersebut sesuai dengan konsteks pemakaiannya ke dalam pemberlakuan insentif pada industri tertentu. Demikian juga dengan memberikan deskripsi makna yang dimaksudkan oleh bahasa sumber, istilah subprime mortgage diterjemahkan ke dalam kekawatiran akan resiko karena gonjang-ganjing pasar KPR beresiko tinggi. Strategi Penerjemahan Padanan Budaya Strategi penerjemahan padanan budaya termasuk strategi yang sering digunakan oleh para wartawan dalam menerjemahkan suatu istilah bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dalam pembuatan berita. Cara seperti ini dilakukan ketika mereka menjumpai istilah bahasa Inggris yang tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa Indonesia. Maka untuk memahamkan pembaca akan
Sunardi, Strategi Penerjemahan Istilah Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar Harian Nasional
89
istilah bahasa Inggris tersebut, mereka berusaha mencari padanannya dalam bahasa Indonesia yang merupakan istilah khas bahasa Indonesia. Beberapa istilah bahasa Inggris yang diterjemahkan dengan menggunakan strategi padanan budaya dalam surat kabar harian nasional disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Istilah-istilah yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Padanan Budaya No Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Sumber 1 Giant african snails Bekicot SM/12-06/7 2 Over stay Kedaluwarsa JP/7-06/5 3 Basement Lantai dasar JP/7-06/5 4 Split decision Kemenangan angka tipis Komp/3-07/6 5 Defence in depth Pertahanan berlapis Komp/4-07/7 6 Travel warning Peringatan pemerintah SM/13-08/10 7 Download Mengunduh KT/5-09/8 8 Quadruple Empat titel juara KT/6-09/7 9 Deadlock Kebuntuan KT/6-09/5 10 Non-performing loan Kredit macet JP/6-09/2 Dengan strategi penerjemahan menggunakan padanan budaya seorang wartawan mengalihkan istilah bahasa Inggris giant african snails sebagai bekicot. Hal ini dilakukan karena istilah giant african snail adalah istilah yang tidak memiliki padanan langsung dalam bahasa Indonesia. Untuk memahamkan pembaca akan makna tersebut maka dipakailah istilah bahasa Indonesia bekicot yang maknanya hampir sama dengan giant african snail dalam bahasa Inggris, meskipun sebenarnya keduanya memiliki ciri yang berbeda. Strategi Penerjemahan Pola Khusus-Umum Strategi penerjemahan dengan menggunakan pola khusus-umum dilakukan oleh para wartawan surat kabar harian nasional dengan cara mencari istilah bahasa Indonesia yang generik atau lebih luas cakupannya dibandingkan dengan istilah yang sama dalam bahasa Inggris yang memiliki cakupan khusus. Istilah-istilah bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi penerjemahan pola khusus-umum disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Istilah-istilah yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Pola Khusus-Umum No Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Sumber 1 Software Sistem komputer SM/6-08/7 2 Fighter Penggempur SM/5-08/8 3 Password Kata sandi JP/3-07/3 4 Typing patterns Cara mengetik JP/3-07/3 5 Deadline Tenggat akhir JP/3-07/3 6 Media session Temu pers Komp/408/12 7 Culture Tradisi Komp/508/12
90
Volume 6 No. 2, Juni 2010
8 9 10
Rigid Beton KT/6-07/11 Sister city Kota kembar KT/5-07/10 Bubble Semburan KT/6-08/11 Strategi penerjemahan menggunakan pola khusus-umum dipakai wartawan dalam menerjemahkan istilah software menjadi sistem komputer. Dalam bahasa Inggris istilah software merujuk pada salah satu perangkat yang bersifat lunak yang memungkinkan sebuah komputer dapat bekerja, selain perangkat keras (hardware) dan pengguna komputer (brainware) tersebut. Untuk membuat para pembaca berita, terutama yang awam dengan dunia komputer, maka digunakanlah istilah bahasa Indonesia sistem komputer yang lebih bersifat umum. Strategi Penerjemahan Pola Umum-Khusus Strategi penerjemahan pola umum-khusus merupakan kebalikan dari strategi penerjemahan pola khusus-umum. Cara penerjemahan ini dilakukan dengan mencari padanan istilah bahasa Inggris yang bersifat generik atau memiliki cakupan yang lebih umum dengan istilah bahasa Indonesia yang lebih bersifat khusus atau memiliki cakupan yang lebih sempit dibandingkan dengan istilah asalnya dalam bahasa Inggris. Istilah-istilah yang diterjemahkan dengan menggunakan pola umumkhusus disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Istilah-istilah yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Pola Umum-Khusus No Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Sumber 1 New seven wonders Tujuh keajaiban dunia Komp/2-06/7 baru 2 Moulting Ganti kulit Komp/3-05/10 3 Foreign direct Penanaman modal asing Komp/3-06/12 investment langsung 4 Non performing Kredit bermasalah SM/3-07/11 loan 5 Anti roll bar Besi penghalang anti SM/4-06/12 terguling 6 Twenty foot Peti kemas berukuran 20 JP/5-07/10 equivalent unit kaki 7 Western buyers Konsumen di pantai KT/4-09/11 barat jepang 8 Term life insurance Asuransi jiwa jangka KT/5-07/10 warsa 9 Domestic market Jaminan pasokan barang JP/6-08/7 obligation kebutuhan dalam negeri 10 Initial public Penawaran perdana JP/7-06/8 offering saham Dengan strategi penerjemahan menggunakan pola umum-khusus, istilah new seven wonders yang mencakup seluruh keajaiban sehingga lebih bersifat umum diterjemahkan ke dalam tujuh keajaiban dunia baru yang memiliki cakupan yang lebih khusus, yaitu keajaiban dunia saja. Dengan demikian,
Sunardi, Strategi Penerjemahan Istilah Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar Harian Nasional
91
pengalihan makna new seven wonders ke dalam tujuh keajaiban dunia baru memiliki hubungan pola umum-khusus. Strategi Penerjemahan Menggunakan Kata Serapan Dengan Modifikasi Dalam menerjemahkan istilah bahasa Inggris kadang para wartawan tidak menemukan padanannya dalam bahasa Indonesia. Untuk itu mereka lebih sering menyerap (meminjam) istilah asalnya tersebut kedalam bahasa Indonesia kemudian diberi penjelasan sebagai modifikasi untuk memperjelas maknanya. Istilah-istilah bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam surat kabar harian nasional disajikan dalam Tabel 7. Tabel 7. Istilah-istilah yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Serapan dengan Modifikasi No Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Sumber 1 Fixed dome digester Digester permanen Komp/2-07/8 2 Floating dome digester Digester terapung Komp/4-08/10 3 Plastic covered ditch Digester ditutup KT/5-07/12 plastik Misalnya, istilah bahasa Inggris fixed dome digester yang tidak memiliki padanan dalam bahasa Indonesia diserap seperti aslinya dalam bahasa Inggris kemudian diberi penjelasan secukupnya untuk memperjelas makna digester yang dimaksudkan. Strategi Penerjemahan Menggunakan Kata Serapan tanpa Modifikasi Strategi penerjemahan ini dilakukan oleh para wartawan dengan cara menyerap atau meminjam istilah bahasa Inggris sesuai dengan aslinya tanpa modifikasi atau penjelasan. Strategi ini biasanya untuk istilah bahasa Inggris yang susah untuk dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia. Maka dari itu, biasanya para wartawan menyerapnya secara langsung atau dengan penyesuaian fonetis. Misalnya istilah pyrolysis diserap menjadi pirolisis, dan istilah gasification ke dalam gasifikasi. Istilah-istilah bahasa Inggris yang diterjemahkan dengan menggunakan kata serapan tanpa modifikasi disajikan dalam Tabel 8. Tabel 8. Istilah-istilah yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Serapan tanpa Modifikasi No Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Sumber 1 Pyrolysis Pirolisis Komp/5-06/7 2 Gasification Gasifikasi Komp/5-06/7 Strategi Penerjemahan Transposisi Transposisi adalah strategi penerjemahan kata per kata yang sekaligus memperhatikan struktur tata bahasa dari bsu ke bsa. Dari hasil analisis, strategi penerjemahan ini paling banyak dipakai oleh para wartawan surat kabar harian nasional untuk menerjemahkan istilah bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Istilahistilah bahasa Inggris yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia menggunakan strategi transposisi dirangkum dalam Tabel 9. Tabel 9. Istilah-istilah yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Transposisi
92
Volume 6 No. 2, Juni 2010
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Sumber Executive committee Komite eksekutif SM/6-06/8 Best of seven Tujuh terbaik SM/7-07/9 Line of defense Benteng pertahanan JP/5-07/10 Twin paradox Paradok orang kembar Komp/5-06/6 Time dilatation Dilatasi waktu Komp/6-07/7 Worm hole Lubang cacing JP/6-08/10 Unsaturated fat Lemak tak jenuh KT/7-09/5 Twin spark Dua busi KT/8-07/8 Capital inflow Modal masuk KT/20-07/8 Walk out Meninggalkan ruangan Komp/21-07/9 Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa strategi transposisi digemari oleh para wartawan surat kabar. Hal ini mungkin terjadi karena strategi penerjemahan ini yang paling sederhana. Penerjemahan kata per kata memudahkan para wartawan untuk menjaga keseimbangan jumlah kata dalam satu istilah. Selain itu, dengan tetap memperhatikan struktur tata bahasa Indonesia ketika menerjemahkan istilah bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, para wartawan mempermudah dirinya dan para pembaca untuk memahami terjemahan istilah bahasa Inggris tersebut dalam kata yang jumlahnya sama dengan istilah aslinya namun dalam struktur yang dikenal baik. Istilah executive committee misalnya, diterjemahkan menjadi komite eksekutif. Kata executive dalam istilah tersebut diterjemahkan menjadi eksekutif dalam bahasa Indonesia. Sedangkan, kata committee diterjemahkan menjadi komite. Namun susunan kata hasil terjemahan ke dalam bahasa Indonesia tersebut tidak sama dengan susunan kata aslinya karena dalam bahasa Indonesia tidak dikenal istilah eksekutif komite. Berdasarkan tata bahasa Indonesia yang benar kata komite harus diletakkan sebelum kata eksekutif. Sehingga terjemahan yang benar dari executive committee adalah komite eksekutif. Hal serupa juga terdapat pada istilah International Monetary Fund/IMF yang diterjemahkan menjadi Dana Moneter Internasional dalam bahasa Indonesia. 3 kata dalam istilah di bahasa sumber (Inggris) diterjemahkan menjadi 3 kata dalam bahasa Indonesia (sasaran). Ketiga kata tersebut merupakan hasil terjemahan kata per kata dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Setelah diperoleh terjemahan kata per kata, kemudian hasil terjemahan itu disusun memperhatikan struktur tata bahasa Indonesia, sehingga diperoleh istilah Dana Moneter Indonesia. Strategi Penerjemahan Dimodifikasi dengan Pemerian Bentuk Strategi penerjemahan dimodifikasi dengan pemerian bentuk berarti mencari padanan kata bsu ke dalam bsa dengan memberikan rincian atau penjelasan bentuk pada kata kunci. Istilah-istilah berbahasa Inggris dalam surat kabar nasional dalam penelitian ini tidak begitu banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan strategi ini. Beberapa istilah tersebut dapat dilihat pada Tabel 10.
Sunardi, Strategi Penerjemahan Istilah Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar Harian Nasional
93
Tabel 10 .
Istilah-istilah dalam Harian Surat Kabar Nasional yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Dimodifikasi dengan Pemerian Bentuk No. Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Sumber 1 Banner Lembaran kertas cukup SM/22-06/8 lebar 2 Whitefly Kutu kebul SM/25-07/10 3 Hot money Dana jangka pendek KT/22-06/7 4 Rayban Kaca gelap JP/19-08/10 5 crown hybrid concept sedan mewah hibrid Komp/20-07/9 Dari tabel 10 di atas terlihat bahwa kata banner dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi lembaran kertas cukup lebar dalam bahasa Indonesia. Strategi penerjemahan tersebut dikategorikan dalam modifikasi dengan pemerian bentuk karena kata banner tidak sekedar diterjemahkan menjadi kertas slogan, namun kata banner diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan menunjukkan bentuknya yaitu lembaran kertas cukup lebar. Strategi ini juga diterapkan untuk menerjemahkan kata whitefly. Wartawan Suara Merdeka (SM/25-07/10) tidak sekedar menyerap istilah whitefly begitu saja atau menerjemahkannya menjadi lalat putih (jika diterjemahkan per kata dan justru salah). Untuk menunjukkan padanan binatang yang disebut whitefly wartawan Suara Mereka menunjukkan ciri atau bentuk utama binatang tersebut yaitu kebul (bahasa Jawa, bahasa Indonesia = mengepul). Whitefly memang sejenis serangga pemakan bunga/buah (sehingga dalam terjemahannya di atas disebut kutu) yang di sekujur tubuhnya terdapat semacam serbuk yang mudah terbang jika tersentuh tangan atau tertiup angin (kebul,bahasa Jawa). Umumnya berwarna putih tapi ada juga yang berwarna kecoklatan bahkan hitam. Ciri-ciri binatang itu tidak diambil semua oleh wartawan Suara Merdeka untuk menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, namun hanya ciri utama yang paling dikenali oleh orang Indonesia (pembaca) yang dipakai, yaitu kebul. Sehingga whitefly diterjemahkan menjadi kutu kebul. Strategi ini juga berlaku untuk kata rayban yang lebih dikenal dengan kaca gelap. Strategi Penerjemahan Dimodifikasi dengan Pemerian Fungsi Modifikasi dengan pemerian fungsi merupakan strategi penerjemahan yang mirip dengan strategi modifikasi dengan pemerian bentuk. Perbedaan keduanya adalah pada penjelasan yang diberikan untuk kata kunci. Strategi ini mencari padanan kata bsu ke dalam bsa dengan memberikan rincian atau penjelasan fungsi pada kata kunci. Istilah-istilah berbahasa Inggris dalam surat kabar harian nasional pun tidak banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan strategi ini. Misalnya, istilah feeder (Komp/2-07/8) diterjemahkan menjadi kapal pengumpan. Strategi Penerjemahan Dimodifikasi dengan Pemerian Bentuk dan Fungsi Strategi ini merupakan gabungan dari strategi modifikasi dengan pemerian bentuk dan modifikasi dengan pemerian fungsi. Kata/istilah dalam bsu diterjemahkan ke dalam bsa dengan cara memberikan penjelasan bentuk dan
94
Volume 6 No. 2, Juni 2010
fungsi untuk kata kunci. Dari hasil analisis, strategi ini tidak banyak ditemui di surat kabar nasional. Hanya beberapa istilah yang diterjemahkan menggunakan strategi ini. Misalnya, istilah unit link (KT/9-08/5) diterjemahkan menjadi asuransi sekaligus investasi. Unit link merupakan suatu produk perbankan yang berwujud asuransi sekaligus investasi dan memiliki segala keuntungan dari keduanya. Dengan segala bentuk dan fungsi yang dimiliki produk tersebut, produsen menyebut produknya dengan unit link (unit= satuan dalam bahasa Indonesia, link= hubungan dalam bahasa Indonesia). Untuk memberi pemahaman pada pembaca tentang produk yang disebut unit link wartawan Suara Merdeka tidak menerjemahkan istilah tersebut kata per kata namun menggunakan strategi modifikasi dengan penjelasan bentuk dan fungsinya. Strategi Penerjemahan dengan Catatan/Keterangan Strategi penerjemahan ini lazimnya disebut penerjemahan bebas karena sang penerjemah tidak harus selalu menyebutkan terjemahan harfiah dari kata dalam bsu ke bsa. Bahkan penerjemah dapat menggunakan kata-kata yang tidak berhubungan dengan makna leksikal kata dalam bsu untuk memberikan penjelasan dan nilai lebih pada makna kata bsu tersebut. Strategi ini cukup banyak dipakai oleh para wartawan surat kabar harian nasional,terlebih jika istilah yang diterjemahkan memiliki teknikalitas tinggi. Beberapa istilah berbahasa Inggris dalam surat kabar harian nasional yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan strategi ini terangkum dalam Tabel 11. Tabel 11. Istilah-Istilah yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Catatan/Keterangan Bahasa Sasaran Sumber No. Bahasa Sumber 1 Fighter Gaya menyerang SM/17-08/10 2 Oxilating water Alat untuk meneliti dan SM/18-08/9 column /OWC mencari sengatan listrik agar bisa menjadi sumber energi 3 Hotspot Jaringan internet nirkabel SM/21-07/12 4 Coiling (membuat keramik) Komp/19-08/9 menggunakan mesin putar 5 Pitching (membuat Komp/20-06/12 keramik)membentuk sendiri keramik sesuai dengan kreasinya 6 State violence Teori tentang kekerasan KT/21-07/9 negara 7 Antibiotic Diare yang terjadi karena KT/22-07/10 asociated diarrhea pemberian antibiotik 8 American Federal Yang di negara kita JP/6-08/10 Reserve System dikenal dengan nama Bank Indonesia
Sunardi, Strategi Penerjemahan Istilah Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar Harian Nasional
9
95
Pygmalion effect
Kondisi di mana anak JP/7-09/8 tersugesti disebabkan tindakan ataupun perkataan yang dilakukan secara berulang-ulang 10 Growing pain Tumbuh adalah suatu JP/15-08/7 proses yang sangat menyakitkan Istilah Oxilating water column /OWC dalam tabel di atas memiliki terjemahan Alat untuk meneliti dan mencari sengatan listrik agar bisa menjadi sumber energi. Terjemahan istilah berbahasa Inggris tersebut tidak dilakukan kata per kata. Terjemahan yang diberikan tersebut merupakan terjemahan bebas dimana penerjemah memberikan banyak keterangan tentang istilah di bsu. Perbedaan strategi penerjemahan ini dengan strategi modifikasi dengan pemerian bentuk, fungsi ataupun pemerian bentuk dan fungsi terletak pada ketidakhadiran kata kunci dalam bsu. Istilah Oxilating water column memiliki kata kunci column yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi pilar, tiang, deretan, lajur, atau kolom koran. Namun penerjemah tidak menggunakan alternatifalternatif tersebut. Oxilating water column diterjemahkan dengan sangat bebas menurut kehendak penerjemah namun dengan tidak mengubah makna. Strategi Penerjemahan Parafrase Strategi penerjemahan ini juga merupakan penerjemahan bebas namun berbeda dengan strategi penerjemahan catatan/keterangan. Dalam parafrase penjelasan yang diberikan masih erat kaitannya dengan kata kunci meskipun kata kunci (terjemahannya) juga tidak dimunculkan dalam terjemahan. Oleh karena itu, dalam terjemahan hasil parafrase terdapat kata-kata yang memiliki hubungan synonym, antonym atau komparasi. Beberapa istilah berbahasa Inggris dalam surat kabar nasional yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan strategi ini terangkum dalam Tabel 12. Tabel 12. Istilah-Istilah yang Diterjemahkan Menggunakan Strategi Parafrase No. Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Sumber 1 Zero toleran Tidak (akan) ada SM/2-07/6 toleransi terhadap penyimpangan 2 Pay per view Keuntungan sekian SM/5-08/9 persen dari televisi tayang bayar 3 Bilateral swap Kerja sama mengurangi Komp/6-07/5 arrangement risiko finansial 4 Sentinel lymph Pengambilan getah Komp/6-07/5 node biopsy bening di ketiak yang terjangkit kanker 5 Total customer Nilai lebih pada semua Komp/12-06/4 relationship value konsumen
96
Volume 6 No. 2, Juni 2010
6
Grass block
Paving berlubang dan JP/2-08/3 dapat diisi rumput 7 Direct to Layanan penyiaran JP/6-07/7 Home/DTH langsung ke rumahrumah 8 Mobile living Sebuah bangunan yang KT/8-09/3 landmark dibawa roadshow keliling 10 kota 9 Excess return Selisih tingkat return KT/9-09/2 antara reksa dana dengan instrumen bebas risiko 10 haircut pemotongan utang pokok KT/10-06/2 Istilah total customer relationship value yang diterjemahkan menjadi nilai lebih pada semua konsumen merupakan gabungan dari terjemahan kata kunci (bsu = value, bsa = nilai) ditambah dengan penjelasan bagi pengertian istilah tersebut secara keseluruhan. Hal ini membuat terjemahan ini menjadi terjemahan bebas. Istilah excess return apabila diterjemahkan harfiah menjadi kelebihan pengembalian. Namun penerjemah tidak melakukan hal itu bahkan membuat terjemahan yang lebih panjang, yaitu selisih tingkat return antara reksa dana dengan instrumen bebas risiko yang merupakan penjelasan dari terjemahan harfiahnya. Hal ini membuat terjemahan ini menjadi parafrase. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam menerjemahkan istilah-istilah bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan para pembaca berita memahaminya, para wartawan surat kabar harian nasional menggunakan strategi-strategi penerjemahan: a. Padanan deskriptif b. Padanan budaya c. Pola khusus-umum d. Pola umum-khusus e. Serapan dengan modifikasi f. Serapan tanpa modifikasi g. Transposisi h. Modifikasi dengan pemerian bentuk i. Modifikasi dengan pemerian fungsi j. Modifikasi dengan pemerian bentuk dan fungsi k. Catatan/keterangan, dan l. Parafrase. 2. Strategi penerjemahan yang paling sering digunakan adalah strategi penerjemahan transposisi. 3. Bidang istilah bahasa Inggris yang paling banyak digunakan dalam penyajian berita dalam surat kabar harian nasional adalah bidang ekonomi dan bisnis.
Sunardi, Strategi Penerjemahan Istilah Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia dalam Surat Kabar Harian Nasional
97
DAFTAR PUSTAKA Baker, Mona. 1991. In Other Words: a Coursebook on Translation. London: Routledge. _________. 1998. Routlegde Encyclopedia of Translation Studies. London: TJ International Ltd. Bassnet-Mc. Guire, Susan. 1991. Translation Studies. London: Routledge. Bell, Roger T. 1991. Translation and Translating: Theory and Practice. London: Longman. Duff, Alan. 1981. The Third Language: Recurrent Problems of Translation into English. England: Pergamon Press. Hatim, Basil. 2001. Teaching and Researching Translation. London: Pearson Education Ltd. Larson, Mildred. 1984. Meaning-Based Translation. A Guide to Cross Language Equivalence. Lanham: University Press of America. Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. Hertfordshire: Prentice Hall International Ltd. __________. 1981. Approaches to Translation. England: Pergamon Press. Said, Mashadi dkk. 2003. Strategi Penerjemahan untuk Konsep yang Tidak Dikenal dalam Bahasa Sasaran. Artikel Kongres Penerjemahan Nasional Tahun 2003. UNS Solo. Soemarno, Thomas. 2003. Menerjemahkan itu Sulit dan Rumit. Artikel Kongres Penerjemahan Nasional Tahun 2003. UNS Solo.