Kerjasama EICC DAN GeSI dalam Mensosialisasikan Conflict Free Smelter Hasedly Alvita Thenu
Abstract Conflict free smelter is a corporation program between GeSI and EICC, which occurs due to conflict minerals in Congo. Even though this country have a lot of minerals that usually use on electronic things such as hand phone or computer, it cannot make Congo become a develop country. It is due to the revenue of mineral sales used to militant funding. This is also become Non-governmental Organization campaign to electronic device users. The aim of this campaign is to make electronic device users aware to check whether their component devices are from conflict country or not. The slogan of the campaign is “there is no blood in my hand phone”. This is also a reason why two international institutions, which is Gesi and EICC build conflict-free smelter program. The purpose of this program is to help company and factory to select their material (minerals) that their used to make an electronic device is come from conflict-free areas. One of the program activity is socialization this program to other mineral resources state such as Indonesia, China, Brazil, Australia and other country. This program give an advantage to developing country such as Indonesia to promote their natural resources (minerals) to the global electronic company and become one of competitive state in the global market.
Keywords: Trade, Mining, International Organization, Conflict Mineral, Smelter Environment
I.
Latar Belakang Pertambangan merupakan suatu industri yang didalamnya terdapat mineral yang
terdiri dari berbagai macam, seperti timah, emas, tungsten. Pertambangan sendiri juga sebuah kegiatan yang dimana mencari, menggali, mengolah bahan galian selain itu juga memanfaatkan bahan galian secara baik dan dimana setelah itu menjual bahan tersebut untuk digunakan sesuai fungsinya.1 Mineral di dalam dunia sangat banyak dan tersebar di 1
Wikipedia.“Pertambangan”. diakses 23 September 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan
seluruh dunia. Banyak negara yang kaya akan sumber daya alam tersebut, seperti contoh negara Indonesia, Brazil, Malaysia, China, Australia, Kongo, dan masih banyak lagi. Dengan memiliki sumber daya yang besar dapat membantu pula perekonomian negaranya, tetapi dapat pula menjadi sandungan jika mineral yang digunakan itu untuk keperluan secara ilegal, seperti yang dilakukan di negara Kongo. Dimana di negara tersebut mineralnya digunakan untuk mendanai millitant senjata illegal. Pada tahun 2010 pemerintah Amerika, mengeluarkan undang – undang yang melarang perusahaan Amerika Serikat bebas dari mineral Congo. Undang – undang tersebut, yaitu UU Reformasi Wall Street dan Perlindungan Konsumen atau yang dikenal dengan “Dodd Frank Act“. Dalam Dodd Frank Act pasal 1502, melarang perusahaan – perusahaan Amerika untuk menggunakan produk mineral yang dihasilkan oleh kawasan yang berkonflik. Dengan adanya undang – undang tersebut juga menjelaskan bahwa perusahaan yang termasuk dalam bursa efek Amerika harus melakukan transparansi dalam keuangan maupun audit rantai. UU tersebut membuat dua organisasi internasional yaitu Electronic industry citizenship coalition (EICC), yang merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari kumpulan – kumpulan perusahaan elektronik dan Global e-Sutainability initiative (GeSI), merupakan kemitraan strategis dari berbagai sektor serta organisasi Teknologi Informasi dan
Komunikasi,
menetapkan
suatu
program
yang
dapat
membantu
pabrik
pelebur/pemurni untuk mengetahui apakah mineral yang mereka pakai bebas dari wilayah konflik atau tidak, dan program tersebut diberi nama Conflict Free Smelter.
Rumusan Masalah 1. Apa itu Conflict Free Smelter? 2. Bagaimana cara kerja EICC dan GeSI dalam mensosialisasikan Conflict Free Smelter ?
Metode Penelitian Dalam penelitian penulis menggunakan metode kualitatif, dimana penulis ingin menjabarkan secara lebih banyak kepada para pembaca mengenai kasus yang ada di negara Kongo, bagaimana bisa terjadi permasalahan tersebut dan bagaimana dengan adanya permasalahan. Dampak kepada perusahaan maupun pabrik pemurni/pelebur. Selainitu penulis akan menjabarkan tentang program conflict free smelter yang dibuat oleh EICC dan GeSI dalam mengatasi permasalahan konflik mineral. Penulis akan menjelaskan bagaimana EICC dan GeSI dapat bergabung membuat program peleburan bebas konflik dan juga cara kerja EICC dan GeSI dalam mensosialisasikan program conflict free smelter, Penulis meneliti dengan melalui dokumen program pabrik peleburan bebas konflik, juga melalui buku, website pemerintahan maupun website resmi program conflict free smelter.
II.
Tinjauan Pustaka dan Teori
Perdagangan Internasional Perdagangan internasional menurut Syamsul, Dian dan Charles, menjelaskan bahwa perdagangan internasional terjadi karena adanya fenomena globalisasi yang membawa perubahan bagi ekonomi maupun perdagangan, dimana dapat membawa manfaat bagi satu dan yang lainnya. Selain itu juga menurut Syamsul, Dian dan Charles menyatakan bahwa konsep perdagangan internasional telah berubah dari tradisional menjadi modern yang dimana dalam tradisional perdagangan internasional akan mensejahterakan negara – negara yang terlibat dalam suatu perdagangan. Berbeda dengan tradisional, dalam modern lebih kepada penyempurnaan teori tradisional yang dimana lebih canggih dan juga kompleks.2 Menurut Ramlan Ginting, perdagangan internasional merupakan pertumbuhan ekspor yang dipengaruh oleh kelancaran suatu pelaksanaan metode pembayaran yang dapat berupa l/c dan non l/c, selain itu ramlan juga menjelaskan
2
Sjamsul Arifin, Dian Ediana Rae, Charles P.R. Joseph, Kerjasama Perdagangan Internasional Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007.
bahwa dalam perdagangan internasional merupakan suatu kebutuhan untuk melibatkan forum arbitrase guna menyelesaikan perselisihan yang dapat terjadi.3 Dengan adanya perdagangan internasional, seperti yang dikatakan oleh ramlam ginting yang dimana perdagangan internasional dapat mempengaruhi ekspor. Menurut saya dalam penulisan yang saya tulis ini sangat cocok, dimana dengan adanya suatu kerjasama yang dilakukan dan terjadi suatu perdagangan dapat membantu suatu negara dalam hal ekspor. Seperti contohnya perusahaan Blackberry dimana dalam membuat suatu handphone blackberry membutuhkan timah, dan blackberry menggunakan timah dari Indonesia. Dengan adanya kerjasama seperti itu dapat membantu Indonesia dalam ekspor timahnya.
Electronic Industry Citizenship Coalition (EICC) EICC merupakan organisasi internasional yang didalamnya terdiri dari perusahaan – perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang elektronik. Menurut Belva Martin, EICC adalah sebuah organisasi yang dapat mengembangkan alat untuk menilai resiko bagi perusahaan industry teknologi dalam menentukan intensitas audit pemasok, sehingga dapat mengetahui audit tersebut apakah sudah sesuai standard atau belum.4 George W. Reynolds menjelaskan bahwa EICC mempunyai suatu kode etik yang saling membantu antara satu dan yang lainnya dalam segala proses seperti lingkungan dan juga sistem manajemennya.5 Dengan adanya EICC, dapat membantu para anggotanya dalam setiap aspek. Yang mencangkup segala proses yang ada yaitu lingkungan pekerjaan, manajemen sistemnya, keselamatan dan kesehatan dan juga tenaga kerja. Hal tersebut membuat eicc dapat membuat suatu kode etik yang dimana dapat diikuti oleh membernya. Karena 3
Ramlan Ginting, Transaksi Bisnis dan Perbankan Internasional, Salemba Empat, Jakarta, 2007.
4
Belva Marvin. Defense supplier base : DOD should leverage ongoing initiatives in developing its program to mitigate risk of counterfeit parts, GAO, United State, 2010. Hal 17
5
George W. Reynolds, Ethics in Information Technology,USA, 2015, Hal 395.
dengan adanya kode etik tersebut EICC dapat melakukan standarisasi yang membantu negara dan juga perusahaan – perusahaan elektronik yang lainnya.
Globalisasi Merupakan fenomena yang terjadi sekarang ini, banyak sekali orang mengatakan bahwa budaya di Indonesia saat ini sudah terpengaruh budaya barat. Dengan adanya pengertian tersebut membuat orang – orang berfikir itu terjadi karena adanya globalisasi. Yang dimana globalisasi dalam suatu pengertian bahwa tidak adanya jarak antara satu dengan yang lainnya. Menurut Giddens, globalisasi merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari yang dimana dengan globalisasi dapat mengubah segala sesuatu dari politik, budaya masyarakat, maupun ekonomi.6 Globalisasi mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat saat ini, dimana dengan adanya globalisasi masyarakat satu dengan yang lain menjadi lebih terhubung. Salah satunya yaitu internet, dimana adanya internet membuat negara satu dan yang lainnya terhubung dengan mudah tanpa harus bertatap muka, selain itu juga masyarakat juga dapat melihat masalah yang ada didunia hanya melalui internet. Perkembangan dari globalisasi sangat erat dengan kehidupan sekarang, dengan adanya globalisasi dapat membuat suatu kerjasama individu, kelompok maupun negara terjadi. Globalisasi juga dapat membuat organisasi internasional dapat berinteraksi secara sukarela dengan adanya manfaat bagi kedua belah pihak.
Globalisasi
juga
memiliki
dampak yang buruk bagi suatu negara, jika suatu negara terlalu mengikuti globalisasi maka negara ittu akan melupakan kekayaan tradisional yang ada di negaranya, dan negara tersebut akan lebih mengikuti kebudayaan barat. Oleh sebab suatu negara tetap harus menjaga dan juga dapat menyeimbangkan antara keduanya, karena globalisasi adalah proses yang dijalankan secara berkelanjutan.
Organisasi Internasional 6
Martin Wolf,Globalisasi Jalan Menuju Kesejahteraan,Yayasan Obor Indonesia,Jakarta,2007.
Banyak pemikiran yang berbeda tentang organisasi internasional. Pronoto mengungkapkan bahwa organisasi internasional merupakan bentuk forum kerjasama dari negara – negara, yang dimana adanya kegagalan institusi perwakilan diplomasi dalam mengahadapi perkembangan ekonomi, politik dan juga struktur negara sehingga terbentuklah suatu organisasi internasional. Selain itu, organisasi internasional juga terbagi dalam organisasi yang bersifat publik dan yang privat. 7 Selain Pranoto, menurut Daniel S dan H.Field, sebuah organisasi internasional adalah suatu pengaturan kerjasama yang berlandaskan negara yang dimana adanya hubungan timbal balik dan adanya pertemuan secara berskala.8 Perbedaan tersebut memberikan suatu pandangan bahwa organisasi internasional adalah organisasi yang terdiri dari beberapa negara maupun non state actors yang dimana memiliki satu tujuan yang sama dalam hal yang ditentukan. Seperti contoh dalam penulisan ini dimana adanya, dua organisasi internasional yang mempunyai tujuan yang sama dalam melakukan perubahan dalam bidang elektronik. Dapat dilihat dari proses kerjasama yang dilakukan electronic industry citizenship coalition dan global e-Sustainability initiative dalam melakukan suatu kerjasama yang membentuk adanya standarisasi yang baru dalam kerjasama tersebut untuk masyarakat luas.
Perusahaan Multinasional Dalam era globalisasi ini perusahaan multinasional sangat berperan dalam membantu suatu perekonomian negara. Perusahaan internasional itu merupakan mata koin yang dimana memiliki sisi yang saling melengkapi satu sama lain.9 Perusahaan Multinasional (MNC) adalah perusahaan yang beroperasi di dua negara atau lebih yang dimana terjadi karena globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia. Perusahaan Multinasional juga merupakan wujud dari perdagangan modern, dimana 7
Pranoto Iskandar, Hukum HAM Internasional, IMR, Jakarta,2010.
8
Ade Maman Suherman, Organisasi Internasional & Integrasi Ekonomi Regional Dalam Perspektif Hukum dan Globalisasi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
9
Ade Maman Suherman, Organisasi Internasional & Integrasi Ekonomi Regional Dalam Perspektif Hukum dan Globalisasi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
profit merupakan orientasi utama dari keberadaan setiap MNC di suatu negara. MNC menjadi fenomena yang dominan dalam hubungan internasional saat ini terkait dengan adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia. Dalam hal perkembangan perekonomian domestik suatu negara, MNC memiliki pengaruh yang signifikan sebab keberadaan MNC pada suatu negara menjadi salah satu penyumbang pajak tertinggi bagi pendapatan suatu negara sekaligus bagi perkembangan ekonominya. MNC adalah bentuk korporasi baru yang tidak dapat di hindari sebagai sebuah konsekuensi logis dari adanya globalisasi itu sendiri. MNC merupakan wujud dari perdagangan modern dimana profit merupakan orientasi utama dari keberadaan setiap MNC di suatu negara. Seperti perusahaan yang bergerak dalam bidang elektronik yaitu BlackBerry, Apple, Huawei, Microsoft, dll. Perusahaan ini dalam membuat suatu produk yang baru akan membutuhkan bahan – bahan yang terkandung antara lain mineral, untuk mendapatkan mineral perusahaan harus melakukan kerjasama dengan negara lain yang mempunyai mineral yang di butuhkan.
III.
Analysis
Conflict Mineral Konflik mineral bahan tambang produksi maupun pasokan, secara sengaja atau tidak sengaja dapat memberikan kontribusi bagi kelompok-kelompok bersenjata ilegal di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan negara-negara sekitarnya. Dimana negara Republik Demokratik Kongo yang merupakan salah satu negara kaya akan mineral. Selain itu merupakan negara yang mineralnya banyak digunakan oleh perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang teknologi seperti Intel. Dilain pihak negara Kongo sendiri pun juga mempunyai banyak permasalahan yang ada, seperti krisis dan perang. Perang Kongo pertama terjadi tahun 1996 dan dilanjutkan oleh perang Kongo kedua di tahun 1998, setelah berakhirnya perang Kongo kedua pada tahun 2003 terjadi lagi konflik Kivu di Kongo Timur.10 Dengan adanya 10
HCSS and friends, Coltan, Congo & Conflict”. The Hague Centre for Strategic Studies, Polinares Case Study.
konflik yang terjadi LSM membuat kampanye yang menggunakan slogan “Tidak ada darah di Ponsel Saya”11, membuat permintaan konsumen di Barat yang menggunakan ponsel, komputer, permainan dan perangkat elektronik lainnya, ingin jangan sampai ada bahan yang berasal dari daerah yang berkonflik. Dengan adanya slogan tersebut membuat para perusahaan elektronik untuk lebih berhati – hati, dan juga membuat konsumen untuk lebih menyadari barang yang mereka gunakan apakah aman untuk digunakan ataupun tidak.
Beberapa perusahaan yang merupakan anggota dalam EICC Sumber (http://www.eiccoalition.org/about/members/) John Manners Bell menginginkan bahwa perusahaan dapat melakukan verifikasi bahan yang digunakan dalam produksi barang jadi. Agar dapat mencegah untuk masuk kedalam pasokan rantai elektonik secara global.12 Dengan adanya verifikasi tersebut
11
12
ibid
John Manners – Bell.,Supply Chain Risk: Understanding Emerging Threats to Global Supply Chains,United State. 2014,Kogan Page Limited,Hal 132.
dapat membuat perusahaan elektronik menjadi lebih mudah dalam proses perdagangan. Perusahaan juga bisa melihat lebih jelas produk yang diambil apakah produk tersebut dari daerah konflik atau tidak, sehingga tidak melanggar undang – undang yang ada dan juga dapat dengan leluasa melakukan perdagangan luar negeri dengan berbagai negara. Melalui penjelasan yang diberikan John Manners juga memberikan beberapa solusi conflict free. Dengan tiga cara yang pertama Tracing, dengan menelusuri bahan yang digunakan berasal dari sumber yang baik dan terpercaya, kedua Auditing dimana mengidentifikasi produk yang ada dengan melihat dari Conflict Free Smelter Programme dan yang terakhir Certification, mensertifikasi produk yang sudah disetujui oleh pemerintah Amerika Serikat, NGOs dan Public Private Alliance for Responsible Minerals Trade (PPA).13 Beberapa cara yang diberikan John Manners dapat membuat perusahaan dan organisasi menghadapi konflik ini dan mengetahui bagaimana cara untuk mengatasinya. Adapun sebuah studi kasus yang menjelaskan juga tentang adanya insiatif dari para industri untuk menyelesaikan masalah yang ada. Seperti dari Electronic Industry Citizenship Coaltion (EICC) dan Global e-Sustainability Initiative (GeSI) yang kedua organisasi ini membuat suatu program yaitu Conflict Free Smelter Program.14 Program pabrik peleburan bebas konflik ini merupakan suatu program yang di prakarsai oleh Electronic Industry Citizenship Coaltion dan Global e-Sustainability Initiative, yang merupakan program untuk suatu standarisasi terhadap minerals. EICC dan GeSI merupakan pihak ketiga yang independen, yang mengaudit aktivitas pengadaan pabrik pelebur/pemurni dan pengolahan setengah jadi serta menentukan apakah pabrik pelebur atau pemurni tersebut menunjukan bahwa semua mineral bebas dari daerah konflik.15 Dengan adanya campur tangan oleh kedua organisasi ini dalam melakukan suatu 13
John Manners – Bell.,Supply Chain Risk: Understanding Emerging Threats to Global Supply Chains,United State. 2014,Kogan Page Limited,Hal 132. 14
HCSS and friends, Coltan, Congo & Conflict, The Hague Centre for Strategic Studies, Polinares Case Study.
15
EICC dan GeSI.2012. “Program Pabrik Peleburan Bebas Konflik (Conflict-Free Smelter) : Dokumen Pelatihan Pendahuluan dan Petunjuk Pabrik Peleburan. Revisi 16 Juli 2012, Hal. 5-7 Dari Dokumen Kementerian Perdagangan.
pencegahan dapat membantu perusahaan – perusahaan yang merupakan anggota dari organisasi EICC maupun GeSI dan negara – negara lain untuk dapat melakukan perdagangan dengan perusahaan elektronik secara bebas dan aman.
Dodd Frank Act Dodd frank act atau disebut dengan dodd frank wall-street reformasi dan perlindungan terhadap konsumen, merupakan suatu undang – undang yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2010. Undang – undang ini dibuat dengan maksud untuk memperkecil krisis yang telah terjadi pada tahun 2008, yang dimana pada tahun tersebut Amerika sedang mengalami krisis yang disebabkan karena masyarakat Amerika tidak mampu lagi membayar kredit rumah. Oleh sebab itu pemerintah membuat undang – undang ini dan langsung dipegang oleh pemerintah Amerika.16 Dalam undang – undang dodd frank act sangat melindungi hak seorang konsumen, dilihat dari pasal 1502 dan 1504, dalam pasal 1502 menjelaskan bahwa sebuah perusahaan yang mengekspor mineral dari negara Republik Demokratik Kongo dan sekitarnya harus menyampaikan audit supply perusahaan secara terbuka. Dikarenakan negara Kongo yang diketahui banyak terjadi permasalahan seperti krisis keuangan selain itu perang dalam negara tersebut yang dimana sampai saat ini masih terjadi. Pengesahan undang – undang ini secara tidak langsung menyetujui kampanye LSM dengan slogan yang berbunyi tidak ada darah dalam ponsel saya.17 Dalam pasal 1504 yang dimana dalam pasal ini disebutkan bahwa: “Section 1504 requires reporting issuers engaged in the commercial development of oil, natural gas, or minerals to disclose in an annual report certain payments made to the United States or a foreign government. This information must be provided in an interactive data 16
Margaret Rouse. Dodd-Frank Act http://searchfinancialsecurity.techtarget.com.
17
definition.diakses
tanggal
1
November
2015.
U.S.Securities and Exchanges Commision. Specialized Corporate Disclosure. diakses 19 oktober 2015.sec.gov
format, and the Commission must make a compilation of the information available online. Issuers are not required to provide their disclosures until their first annual report ending at least one year after the date on which the Commission issues its final rules.”18
Dalam pasal 1504 ini lebih fokus kepada laporan keuangan dari perusahaan tersebut, dimana adanya suatu transparansi yang dilakukan. Undang – undang ini di peruntukan kepada perusahaan – perusahaan yang tergabung ke dalam U.S securities and Exchange Commision (SEC).
Electronic Industry Citizenship Coalition (EICC) Electronic Industry Citizenship Coalition merupakan organisasi yang terdiri dari perusahaan – perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang elektronik. Organisasi ini melihat mengenai lingkungan elektronik, dimana dilihat rantai pasokannya dan juga permasalahan – permasalahan yang sedang terjadi. Dalam pembentukan organisasi ini awalnya hanya beberapa perusahaan elektronik, seiring dengan berjalannya waktu, EICC sudah memiliki banyak anggota. Organisasi EICC ini ada karena mereka ingin membuat perubahan dalam bidang elektronik. Yang pada awalnya berfikir untuk membuat suatu standart yang dapat membantu dalam bidang elektronik.19 Dalam organisasi ini banyak sekali perusahaan – perusahaan besar yang bergabung seperti Apple.inc, BlackBerry, Intel, Huawei. Dengan tujuan ingin membuat suatu perubahan di dunia elektronik. EICC ingin membuat suatu standarisasi yang dimana dibuat berdasarkan UU dodd frank act dan juga konflik yang terjadi di negara Kongo, yang bisa dikatakan bahwa perusahaan dan pabrik pemurni dan pelebur membutuhkan suatu pedoman untuk mengaudit rantai pasokan.
18
U.S.Securities and Exchanges Commision. Specialized Corporate Disclosure. diakses 19 oktober 2015.sec.gov 19
EICC. “Electronic Industry Citizenship Coalition”. Diakses 23 September 2015.
Global e-Sustainability Initiative (GeSI) Global e-sustainability initiative pada awalnya merupakan organisasi yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa. GeSI awalnya dibuat untuk menciptakan suatu perubahan yang baik untuk dunia. Saat ini menjadi kemitraan strategis dari berbagai sektor serta organisasi teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya kemitraan tersebut, GeSI mengeluarkan suatu laporan mengenai SMART 2020. Dalam laporan tersebut GeSI menjelaskan bahwa teknologi informasi komunikasi sangat penting dan dapat menjadi manfaat suatu acuan pada masa mendatang yang dimana bisa mempengaruhi semua faktor. Selain itu, SMART 2020 juga menjelaskan tentang perubahan iklim yang terjadi dan praktek – pratek illegal yang terjadi. 20 Selain laporan SMART 2020, GeSI juga melakukan kerjasama dengan organisasi internasional lainnya. Seperti kerjasama dengan EICC, yang dimana keduanya berfokus dalam laporan adanya kegiatan illegal ada dalam suatu wilayah tambang. GeSI juga memulai memperhatikan adanya laporan – laporan yang tidak masuk akal dalam rantai pasokan mineral. Oleh karenanya kerjasama dengan EICC membentuk suatu grup baru yaitu Extractive Workgroup.
Extractive WorkGroup Merupakan sebuah kerjasama yang dilakukan oleh dua organisasi internasional yang berperan dalam elektronik maupun telekomunikasi. Organisasinya yaitu electronic industry citizenship coalition (EICC) yang dimana bergerak dalam bidang elektronik yang mempunyai anggota yaitu perusahaan – perusahaan elektronik seperti Blackberry, Huawei, Apple.inc,dan lainnya. Dan global e-sustainability initiative (GeSI) lebih kepada telekomunikasi yang berubah menjadi sebuah badan hukum yang berdiri sendiri dan membantu memperdayakan suatu sumber daya alam.21
20
21
GeSI SMARTer 2020: The Role of ICT in Driving a Sustainable Future,The Boston Consulting Group
Global e-Sustainability Initiative.Building a sustainable world through responsible, ICT-enabled transformation. diakses 23 oktober 2015, http://gesi.org
Terjalinnya kerjasama berawal dari adanya suatu pemberitahuan bahwa di negara Kongo telah terjadi perang dan dimana berpengaruh kepada pembeli dan para lembaga swadaya masyarakat. Oleh karenya, mereka meminta EICC dan GeSI memberitahukan kepada masyarakat luas baik perusahaan dan pabrik agar tidak membeli suatu barang yang termasuk dalam wilayah konflik. Dengan adanya dorongan dari lembaga swadaya masyarakat tersebut, EICC dan GeSI lama kelamaan mengecek tentang permasalahan tersebut dan melarang masyarakat untuk tidak memakai barang elektronik yang mineralnya berasal dari wilayah konflik.22 Karena dengan adanya mineral dari wilayah konflik yang digunakan, maka sama saja pengguna membantu adanya konflik tersebut. Seperti di Kongo, yang dimana terjadi perang, dan militannya menggunakan mineral untuk mendanai mereka dalam perang. Oleh karenanya kerjasama EICC dan GeSI ini membuahkan suatu hasil yang dimana hasilnya terlihat dari adanya program baru yaitu conflict free smelter.
Conflict Free Smelter Conflict free smelter (CFS) atau peleburan bebas konflik merupakan suatu program yang dibuat oleh electronic industry citizenship coalition (EICC) dan global esustainability initiative (GeSI). Dimana program ini ada untuk melakukan suatu panduan kepada perusahaan – perusahaan elektronik dan juga pabrik pelebur/pemurni. Program cfs ini ada untuk menguji mineral yang berada dalam suatu negara, agar aman dan dapat digunakan. Mineral yang berada didalam elektronik sangat beragam yaitu ada tangtalum, emas, tungsten, tin. Dapat dilihat dalam telepon genggam dan komputer yang dimana menggunakan mineral (lihat gambar 1.1). Negara Kongo merupakan negara yang rawan konflik, disisi lain negara kongo merupakan negara yang kaya akan mineral dan perusahaan elektronik Intel menggunakan mineral dari negara tersebut. Karena adanya larangan dari UU dodd frank act , membuat
22
Program pabrik peleburan bebas konflik : dokumen pelatihan pendahuluan dan petunjuk pabrik peleburan, revisi 16 juli 2012 oleh EICC dan GeSI. Dari Dokumen Kementerian Perdagangan
EICC dan GeSI berinisiatif untuk membuat suatu standarisasi yang dapat membantu perusahaan dan juga pabrik.23
Gambar 1.1. Sumber (http://www.intel.co.id/content/www/id/id/corporateresponsibility/conflict-minerals-in-daily-life-infographic.html)
Program cfs berfungsi sebagai pengaudit dalam mengaudit suatu mineral. Program cfs merupakan program yang independent dan program yang membantu untuk pabrik dan perusahaan mengambil mineral yang bebas dari wilayah konflik. Program cfs bersifat global, dapat menjadi suatu dasar bagi perusahaan dan pabrik pelebur/pemurni, dikarenakan setelah adanya pengauditan maka perusahaan ataupun pabrik tersebut namanya akan dimasukan kedalam dalam website conflict free smelter program dan dapat melihat hasilnya apakah aman atau tidak mineral yang digunakan.24 Program conflict free smelter memiliki beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan dan juga pabrik pemurni/pelebur. Aturan yang ada berupa adanya suatu laporan tentang aktivitas suatu pabrik kepada pelanggan pabrik, membantu pabrik untuk
23
Program pabrik peleburan bebas konflik : dokumen pelatihan pendahuluan dan petunjuk pabrik peleburan, revisi 16 juli 2012 oleh EICC dan GeSI. Dari Dokumen Kementerian Perdagangan 24
Program pabrik peleburan bebas konflik : dokumen pelatihan pendahuluan dan petunjuk pabrik peleburan, revisi 16 juli 2012 oleh EICC dan GeSI. Dari Dokumen Kementerian Perdagangan
dapat mengikuti ketentuan yang diberikan oleh OECD (Organization for Economic Coorperation and Development). Selain itu, membuat perusahaan elektronik untuk tidak menggunakan mineral daerah Republik Demokratik Kongo sampai permasalahannya selesai dan terakhir pabrik harus mematuhi undang – undang yang telah dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat yaitu Dodd Frank Act. Setelah pabrik mematuhi peraturan yang sudah dibuat oleh CFS, maka tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah pratinjau lokasi yang dilakukan oleh tim peninjau dari CFS.25 Proses peninjauan yang dilakukan oleh tim antara lain melihat bagaimana kebijakan yang digunakan oleh pabrik dalam mengatasi mineral yang ada di negara Kongo yang dimana digunakan secara illegal, selain itu pula tim melihat bahan yang digunakan oleh pabrik tersebut apakah sudah termasuk dalam area bebas konflik, dan tim CFS akan melihat lokasi penambangan pabrik tersebut yang dimana sesuai apa tidak dengan standard yang ada. Dengan peninjauan tersebut maka tim akan mengetahui dan akan meninjau kembali kebikajan yang ada dalam pabrik tersebut dan akan mengecek apakah pabrik tersebut sudah menggunakan mineral dari wilayah bebas konflik atau bukan.26 Dalam program CFS banyak sekali proses yang harus dilalui oleh pabrik pemurni/pelebur, karena dalam mengecek suatu mineral dibutuhkan waktu yang lama yang diperkirakan selama sembilan bulan. Dalam waktu tersebut tim akan meneliti secara mendalam tentang mineralnya. Oleh sebab itu, dalam program ini pabrik pemurni/pelebur akan diberitahukan bahwa harus mengecek dan mengaudit setiap tahunnya tentang pabrik mereka. Dengan adanya pengauditan yang dilakukan, maka data yang ada dapat diperbaharui dan pabrik dapat mengetahui perkembangan tentang mineral yang mereka gunakan dan lokasi pertambangan mereka.27 Progam cfs memiliki beberapa peraturan yang harus dipatuhi, karena jika tidak mematuhi peraturan tersebut makan tim cfs tidak akan menguji mineralnya. Program cfs 25
ibid
26
ibid
27
Program pabrik peleburan bebas konflik: dokumen pelatihan pendahuluan dan petunjuk pabrik peleburan, revisi 16 juli 2012 oleh EICC dan GeSI. Dari Dokumen Kementerian Perdagangan
memiliki tahapan – tahapan dimana dalam tahapan tersebut dapat membantu pabrik untuk mengetahui apakah mineral yang di gunakan adalah mineral yang berasal dari area konflik ataupun tidak. Tahapan yang ada yaitu dengan melakukan pengecekan audit yang dimana dalam tahapan ini telah dibagi menjadi 3 tahapan yang dalam tahapan tersebut memiliki aturan masing – masing yang harus diikuti oleh pabrik pemurni/pelebur. 28 Tahapan awal yang harus diikuti oleh pabrik yaitu dengan tahapan praaudit. Dalam tahapan praaudit ini tim cfs akan datang berkunjung untuk melihat lokasi pabrik pelebur/pemurni, setelah melihat dan meneliti maka tim akan menjelaskan tentang prosedur – prosedur yang harus dilalui oleh pabrik dan apabila sudah disetujui oleh pabrik maka akan diberitahukan harga yang dibutuhkan dalam melakukan pengecekan mineral tersebut. Dengan adanya persetujuan yang telah dilakukan maka tim akan mengajukan tanggal untuk melakukan proses audit kepada pabrik tersebut. Dalam melakukan tahapan ini membutuhkan waktu selama 1 – 2 minggu.29 Setelah melalui tahapan awal yaitu praaudit, maka tahap selanjutnya yaitu tahapan audit. Dalam tahapan ini memiliki tiga bagian yang harus diikuti oleh pabrik, tahapan yang pertama yaitu tentang kebijakan mineral konflik. Dalam tahapan ini pabrik harus memiliki kebijakan yang dalam kebijakan ini berisi tentang kebijakan untuk tidak menggunakan mineral dari wilayah konflik, kebijakan tersebut antara lain yaitu mineral yang digunakan berupa timah/tungsten/emas/tangtalum, dan juga kebijakan ini akan di publikasikan. Selain tahapan kebijakan mineral konflik, adapun tahapan pengetesan keseimbangan massa. Dalam keseimbangan massa pabrik akan di tinjau massanya supaya tidak terjadi pergerakan yang signifikan, yang dimana akan membahayakan pabrik tersebut. Terakhir adalah dengan melakukan dokumentasi pengadaan, dalam tahapan ini pengaudit telah membagi – bagi untuk mengetahui suatu negara apakah bahaya dalam konflik mineral atau tidak. Level yang dibagi terdiri dari 4 level, yang pada level awal masih di kategorikan sebagai level yang aman tetapi juga berpotensi sebagai negara 28
ibid
29
ibid
penyelundupan. Level yang kedua dibagi lagi menjadi 2 kategori yaitu level 2A dan 2B, dalam level 2A negara ini termasuk dalam kategori negara yang dapat diperkirakan sebagai negara yang menyelundupkan, pada level 2B dimana level ini termasuk level yang cukup berbahaya karena level ini dimana negaranya adalah negara yang berada di sekitar area konflik, seperti negara – negara yang bersebelahan dengan negara Kongo. Level yang terakhir adalah level 3, yang merupakan level yang berbahaya karena dalam level ini dimana negara tersebut menjadi negara yang merupakan wilayah konflik.30 Setelah melakukan tahapan – tahapan yang ada maka tim pengaudit akan membaca kembali dan akan melakukan rapat untuk menilai kembali. Tim pengaudit akan melihat apakah sudah termasuk dalam takaran yang diberikan oleh tim CFS, jika sudah dilakukan maka dalam rapat akan dibuat pemungutan suara dan jika terjadi persetujuan oleh tim pengaudit. Pabrik akan di kontak dan diberitahukan bahwa telah disetujui dan namanya akan masuk dalam website cfs dan akan diberikan laporan dari tim pengaudit. Tetapi kalau tidak disetujui maka pabrik akan diberikan surat dan akan dilakukan pengecekan kembali. Dengan selesainya pengauditan yang dilakukan yaitu praaudit dan audit, tahapan yang dilakukan sudah selesai. Tetapi dalam program ini ada tambahan yaitu program pascaaudit yang dimana dalam pascaaudit ini kepada pabrik yang tidak mematuhi peraturan – peraturan yang ada dalam program dan pengaudit akan membantu untuk memperbaiki sesuai waktu yang telah ditentukan.31 Tim pengudit dalam program ini merupakan perusahaan – perusahaan audit yang sudah dipercayai kinerjanya. Sehingga akan dapat membantu program cfs dengan baik karena merupakan perusahaan yang bekerja dalam bidangnya. Selain itu untuk tim review yang melakukan review pada saat tim pengaudit sudah selesai adalah beberapa anggota eicc dan gesi dan juga asosiasi yang bekerjasama, dan tim review hanya dibutuhkan tujuh anggota.32
30
Program pabrik peleburan bebas konflik : dokumen pelatihan pendahuluan dan petunjuk pabrik peleburan, revisi 16 juli 2012 oleh EICC dan GeSI. Dari Dokumen Kementerian Perdagangan 31
Program pabrik peleburan bebas konflik : dokumen pelatihan pendahuluan dan petunjuk pabrik peleburan, revisi 16 juli 2012 oleh EICC dan GeSI. Dari Dokumen Kementerian Perdagangan 32
ibid
Sosialisai Program Conflict Free Smelter Program
conflict
free
smelter
sudah
banyak
digunakan
oleh
pabrik
pemurni/pelebur dan juga perusahaan elektronik. Seperti contoh Apple.inc, Intel, Huawei juga BlackBerry, tahun 2014 perusahaan Apple.inc memberitahukan masyarakat luas bahwa perusahaan mereka telah melakukan pengecekan. Dalam pengecekan tersebut diketahui bahwa mineral yang digunakan telah bebas dari wilayah konflik, sehingga dapat digunakan dengan aman oleh masyarakat luas. Selain itu Apple.inc juga merupakan anggota dari EICC sehingga perusahaan tersebut mengikuti program cfs dan telah disetujui oleh pihak audit dalam mineralnya.33 Cara sosialisasi yang dilakukan oleh extractive workgroup yaitu berupa surat yang diedarkan kepada negara yang merupakan penghasil mineral. Dalam surat yang diberikan, tim cfs menjelaskan tentang UU dodd frank act mengenai
pasal yang
melarang perusahaan untuk mengambil mineral dari wilayah yang berkonflik. Selain itu juga melampirkan dokumen tentang program pabrik peleburan yang dalam dokumen tersebut menjelaskan tentang bagaimana program ini bisa dibentuk, dan cara kerja dalam melakukan program cfs. Selanjutnya proses sosialisasi tersebut berlanjut kepada adanya keingin tim cfs datang dan berkunjung langsung dan juga melakukan diskusi bersama. Dalam diskusi tersebut tim akan menjelaskan secara lebih terperinci lagi mengenai program. Setelah diskusi tim akan datang ke lokasi dan melakukan tes terhadap mineral. Seperti yang sudah diketahui Indonesia merupakan negara penghasil timah yang biasanya di ekspor kepada negara – negara tetangga dan juga kepada perusahaan – perusahaan yang menggunakan timah dalam produknya. Timah adalah solder yang digunakan untuk menyambung lapisan yang berada dalam handphone. Oleh karenanya timah sangat diperlukan dalam komponen handphone maupun komputer. Dengan adanya timah di dalam komponen handphone blackberry maka, perusahaan blackberry memberikan surat kepada kementerian perdagangan untuk melakukan sosialisasi program cfs. Selain dengan Indonesia, tim CFS juga melakukan sosialisasi ke negara Brazil,
33
Selular.id. Apple Konfirmasi Material Logamnya Bebas Konflik. www.selular.id. Diakses 6 November 2015.
China, Malaysia, dan Australia. Dalam sosialisasi tersebut CFS akan mengaudit rantai pasokan secara sukarela. Sosialisasi yang dilakukan oleh tim cfs khususnya kepada Indonesia, menurut saya sudah baik. Dilihat dari adanya kemauan dari cfs untuk melakukan sosialisasi secara sukarela yang dimana memberikan surat langsung kepada kementerian perdagangan dan juga memberikan dokumen program yang akan disosialisasikan. Selain itu juga dengan adanya pertemuan untuk membahas program ini dan juga dengan mengecek mineral yang berada di Indonesia secara sukarela apakah aman. Dengan sosialisasi tersebut dapat membuat pemerintah Indonesia semakin lebih mengerti tentang konflik mineral, tetapi tergantung pula dari pemerintah yang dimana melewati kementerian perdagangan melakukan sosialisasi tersebut kepada pabrik dan juga perusahaan timah di Indonesia. Sosialisasi yang dilakukan di Indonesia telah berjalan dengan baik, dilihat dari adanya pabrik timah yang mendukung program conflict free smelter. Salah satunya yaitu PT Refined Bangka Tin, dimana telah bergabung dalam program ini pada tahun 2014 dan telah menjadi member dari program cfs. PT RBT bergabung dalam program cfs untuk menjaga pasokannya terbebas dari wilayah konflik dan memberikan jaminan kepada konsumennya bahwa timah mereka aman untuk digunakan.34 Selain itu terdapat 30 perusahaan yang bergabung dalam program cfs ini dan beberapanya juga merupakan member dari program conflict free smelter.
IV. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi di negara Kongo, membuat EICC dan GeSI yang merupakan organisasi dalam bidang elektronik, membuat program dimana program tersebut dapat menjadi standart oleh perusahaan dan juga pabrik pelebur/pemurni. Melalui standarisasi tersebut dapat mengetahui darimana asal mineral yang digunakan aman atau tidak. Dengan adanya program ini, extractrive workgroup (EICC dan GeSI) melakukan sosialisasi ke negara yang menghasilkan sumber daya mineral dan negara 34
PT.RBT.2014.Kebijakan Mineral Bebas Konflik, Diakses 3 November 2015. http://rbt.co.id/?page_id=312&lang=id
yang melakukan kerjasama dengan perusahaan elektronik dalam perdagangan mineralnya. Sosialisasi tersebut dengan mengirimkan surat kepada pemerintah yang merupakan penghubung dengan pabrik, selanjutnya meminta untuk dapat berdiskusi mengenai program pabrik peleburan bebas konflik. Setelah itu tim cfs akan meninjau langsung kawasan mineral untuk di audit. Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan secara tidak langsung dapat membuat investor untuk melakukan investasi di negara tersebut, jika negara tersebut bebas dari wilayah konflik. Selain itu juga perekonomian negara akan bertambah karena adanya kerjasama yang dilakukan, program pabrik peleburan bebas konflik juga dapat membantu masyarakat untuk lebih berhati – hati lagi dalam menggunakan suatu produk elektronik, yang sebaiknya sebelum membeli konsumen dapat lebih dulu mengecek produk tersebut maupun perusahaannya.
DAFTAR PUSTAKA Buku Arifin, Syamsul, Dian Ediana Rae dan Charles P.R. Joseph. 2007. Kerjasama Perdagangan Internasional: Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Bell, John Manners. 2014. Supply Chain Risk: Understanding Emerging Threats to Global Supply Chains, United States: Kogan Page Limited Ginting, Ramlan. 2007. Transaksi Bisnis dan Perbankan. Jakarta: Salemba Empat. HCSS and friends. Coltan, Congo & Conflict. The Hague Centre for Strategic Studies, Polinares Case Study. Iskandar, Pranoto. 2010. Hukum HAM Internasional.Jakarta: IMR. Marvin, Bella. 2010. Defense supplier base : DOD should leverage ongoing initiatives in developing its program to mitigate risk of counterfeit parts.United State: GAO Reynolds, George W. 2015. Ethics in Information Technology. USA. Suherman, Ade Maman. 2003. Organisasi Internasional & Integrasi Ekonomi Regional Dalam Perspektif Hukum dan Globalisasi.Jakarta: Ghalia Indonesia. Wolf, Martin. 2007. Globalisasi Jalan Menuju Kesejahteraan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Dokumen EICC dan GeSI.2012. “Program Pabrik Peleburan Bebas Konflik (Conflict-Free Smelter) : Dokumen Pelatihan Pendahuluan dan Petunjuk Pabrik Peleburan. Revisi 16 Juli 2012, Hal. 5-7 Dari Dokumen Kementerian Perdagangan. GeSI SMARTer 2020: The Role of ICT in Driving a Sustainable Future,The Boston Consulting Group Website EICC. “Electronic Industry Citizenship Coalition”. diakses 23 September 2015. http://www.eiccoalition.org/about/history/ Global e-Sustainability Initiative. “Building a sustainable world through responsible, ICT-enabled transformation”. diakses 23 oktober 2015, http://gesi.org Margaret Rouse. “Dodd-Frank Act Definition”. diakses 1 November 2015. http://searchfinancialsecurity.techtarget.com. PT.RBT.2014. “Kebijakan Mineral Bebas Konflik”. diakses 3 November 2015. http://rbt.co.id/?page_id=312&lang=id Selular.id. “Apple Konfirmasi Material Logamnya Bebas Konflik”. diakses 6 November 2015. www.selular.id. U.S.Securities and Exchanges Commision. “Specialized Corporate Disclosure”. diakses 19 oktober 2015. https://www.sec.gov/spotlight/doddfrank/speccorpdisclosure.shtml Wikipedia.“Pertambangan”. diakses 23 September 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan