1
KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN LAGU PADA SISWA KELAS II SDN 15 KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO Oleh : Herlina Suleman FAKULTAS : ILMU PENDIDIKAN PRODI /JURUSAN : S1 PGSD ABSTRAK Herlina Suleman. 2013. Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Menggunakan Lagu Pada Siswa Kelas II SDN 15 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dra Hj. Evi Hasim, M.Pd dan Pembimbing II, Wiwy T. Pulukadang, S.Pd., M.Pd. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kemampuan kosakata bahasa Inggris menggunakan lagu di kelas II SDN 15 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan kosakata bahasa Inggris siswa menggunakan lagu di kelas II SDN 15 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil penelitian kemampuan siswa untuk lagu pertama yang ditulis dengan bacaan yang benar adalah 86% atau 24 siswa, sedangkan kemampuan yang ditulis dengan tulisan bahasa Inggris yang benar adalah57% atau 16 siswa dari jumlah 28 siswa. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas II SDN 15 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dapat diajarkan lagu untuk pembelajaran kosakata bahasa Inggris Kata Kunci : Kemampuan, Kosakata Bahasa Inggris, lagu.
2
PENDAHULUAN Latar Belakang Anak akan berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan lingkungannya memahami diri sendiri dan orang lain melalui pengamatan, penglihatan, pendengaran, maupun pengalamannya sendiri, salah satunya melalui bahasa. Hal ini dijelaskan oleh Santrock (2001, 176) yang mengatakan bahwa penguasaan bahasa anak didapat dari berbagai konteks sosial yang luas serta menguasai bahasa ibu mereka tanpa diajarkan secara khusus dan dalam beberapa kasus tanpa penguatan yang jelas. Dengan demikian, sangatlah jelas bahwa aspek yang paling penting dalam mempelajari suatu bahasa yakni melalui proses pembelajaran yang memerlukan dukungan dan keterlibatan langsung dari orang tua, guru, dan masyarakat sekitar seorang anak. Santrock (2001:178) berpendapat bahwa bahasa (language) ialah suatu sistem simbol yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada manusia, bahasa ditandai oleh daya cipta yang tidak pernah habis dan adanya sistem aturan. Daya cipta yang tidak pernah habis (infinite generatifity) ialah suatu kemampuan individu dalam menciptakan sejumlah kalimat bermakna yang tidak pernah berhenti dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan yang terbatas, yang menjadikan bahasa sebagai upaya yang kreatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kalimat yang bermakna atau biasa dikenal dengan pesan yang kita sampaikan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan adalah rangkaian kosakata yang sesuai dengan aturan bahasa yang sudah disepakati. Keahlian atau keterampilan berbahasa seperti berbicara, yang memadai. Karena hakekat bahasa itu sendiri adalah kosakata. Dalam pembelajaran bahasa anak, di Indonesia pengajarannya termasuk dalam kurikulum pembelajaran di Sekolah Dasar. Kurikulum pembelajaran bahasa terdiri dari pelajaran bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran dasar dan mata pelajaran muatan lokal untuk pelajaran bahasa Inggris atau bahasa daerah. Untuk pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa daerah sangat mudah dipahami oleh siswa
3
Sekolah Dasar karena selalu menggunakannya dalam lingkungan sosialnya serta faktor mother tongue (tuturan asli) yang sangat akrab untuk anak. Tetapi bahasa Inggris sebagai pelajaran muatan lokal harus diajarkan secara efisien karena siswa Sekolah Dasar merupakan pemula (beginner). Pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar (SD) menentukan penguasaaan bahasa yang baik dan benar oleh peserta didik dimasa yang akan datang. Hal ini disebabkan karena awal dari pembelajaran bahasa yang baik dan benar oleh peserta didik adalah di bangku Sekolah Dasar. Hasil observasi yang dilakukan di SDN 15 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo, peneliti menemukan bahwa masih banyaknya siswa yang tidak paham dengan pembelajaran bahasa Inggris disebabkan oleh kurangnya penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa sehingga dalam pelajaran bahasa Inggris siswa merasa bosan karena merasa tidak mengerti dengan pembelajaran yang diberikan. Untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti mencoba untuk menggunakan metode pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah belajar siswa agar dalam pembelajaran lebih menyenangkan dan apa yang diajarkan dapat lebih dipahami yakni dengan menggunakan lagu. Sudjana (2009 : 76) menyatakan, Metode mengajar adalah yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dari uraian di atas maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan formulasi judul “Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Menggunakan Lagu Pada Siswa Kelas II SDN No 15 Tibawa Kabupaten Gorontalo”. KAJIAN TEORI Definisi Kemampuan Kemampuan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk memperkaya diri dan untuk mencapai perkembangan kebudayaan maupun pendidikan yang lebih tinggi. Di dalam kamus bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada,
kaya,
mempunyai
harta
berlebihan).
Kemampuan adalah
suatu
4
kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Menurut Chaplin (1997), “ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan”. “Kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek”, Robbins (2000). Pengertian Kosakata Bahasa Inggris Hakikat Kosakata Webster Handy College Dictionary dalam Laura (2003:61) berpendapat bahwa, vocabulary as all the words used by particular person group, etc, writer list of words, as a dictionary (Kosakata adalah keseluruhan kata – kata yang digunakan oleh sekelompok masyarakat, dll, daftar kata – kata seperti kamus). Carter (1993: 4) states: Vocabulary is the total number of words in a language. It also a collection of words a person knows and used in speaking and writing (Kosakata atau perbendaharaan kata adalah jumlah seluruh kata dalam suatu bangsa; juga kemampuan kata-kata yang diketahui dan digunakan seseorang dalam berbicara dan menulis). Kridalaksana Harimurti (1984) menyatakan bahwa kosakata adalah kekayaan atau perbendaharaan kata yang dimiliki oleh seseorang. Kekayaan kosakata itu berada dalam ingatannya, yang segera akan menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca. Pengertian kosakata tidak hanya mempersoalkan ketepatan pemakaian kata dan makna, tetapi juga mempersoalkan diterima atau tidaknya kata itu oleh semua orang. Hal itu karena masyarakat dekat oleh berbagai norma, mengehendaki agar setiap kata yang dipakai harus cocok dengan situasi kebahasaan yang dihadapi. Hal ini bekaitan dengan pendapat Semiawan (2008 : 50), fungsi bahasa adalah selain sebagai alat untuk menyatakan diri (fungsi ekspresi), juga untuk menangkap pikiran dan perasaan orang lain (fungsi sosial). Hakikat Bahasa Inggris Bahasa Inggris adalah Bahasa Internasional yang perlu di ajarkan untuk tujuan penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
5
budaya serta pengembangan hubungan antar bangsa. Mata pelajaran Bahasa Inggris dapat diajarkan di Sekolah Dasar bilamana potensi wisata, penghasilan industri exsport, menjadi tuntutan kebutuhan masyarakat. Adapun pelaksanan pengajaranya harus di dukung oleh guru yang berkemampuan untuk mengajarkan mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu, Bahasa Inggris tidak wajib di laksanakan di sekolah Dasar melainkan di selenggarakan sebagai muatan lokal (Depdikbud, 1995:1). Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Bahasa Inggris adalah Bahasa asing yang dianggap penting diajarkan untuk tujuan penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya, serta pengembangan hubungan antar bangsa (Depdikbud, 1995:1). Mata pelajaran Bahasa Inggris dapat di ajarkan di Sekolah Dasar bilamana dianggap perlu oleh masyarakat di daerah yang bersangkutan dan di dukung dengan adanya guru yang berkemampuan untuk mengajarkan mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu, Bahasa Inggris tidak di wajibkan dilaksanakan oleh Sekolah Dasar melainkan diselenggaran untuk muatan lokal. Adapun pelaksanan pelajaran Bahasa Inggris sebagai muatan lokal mulai di ajarkan dari siswa kelas II. Pembelajaran
bahasa
Inggris
sebagai
pelajaran
muatan
lokal
dititikberatkan pada penguasaan kosakata siswa sekolah dasar yang diajarkan pada pembelajaran dengan metode pembelajaran yang menyenangkan mengingat pelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing untuk siswa. 2.3 Fungsi Pembelajaran Bahasa Inggris Mata pelajaran Bahasa Inggris berfungsi sebagai wahana pengembangan diri siswa dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya, sehingga pertumbuhan mereka tetap berkepribadian Indonesia. Bahasa Inggris juga merupakan mata pelajaran yang berfungsi untuk menunjang pengembangan pariwisata, daerah penghasilan Industri Exsport dan tuntutan masyarakat (Depdikbud, 1995:1).
2.4 Tujuan Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris 2.4.1. Tujuan Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
6
Adapun tujuan pembelajaran kosakata bahasa Inggris adalah a. Bahasa Inggris di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa memiliki ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sederhana dalam Bahasa Inggris dengan penekanan pada ketrampilan komunikasi melalui topik yang di pilih untuk kebutuhan siswa dan lingkungannya. b. Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar diajarkan kepada siswa di harapkan siswa memiliki kemampuan (language competence) yang mencakup unsur - unsur tata bunyi, kosakata, tata bahasa, tata tulis dan tata budaya dan memiliki ketrampilan menggunakan (language performance) unsur - unsur tersebut di atas dalam bentuk yang sederhana. c. Alokasi waktu Pembelajaran Bahasa Inggris di sediakan waktu 2 jam pelajaran setiap minggu (disediakan dengan ketentuan sekolah setempat). d. Penilaian, tujuan penilaian adalah untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa tertentu, jenis penilaian hasil belajar, sedang fungsi dari penilaian adalah sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar ada tiga cara dalam penilaiannya yaitu test tertulis, test lisan, dan test perbuatan. Sedangkan jenis penilaian terbagi atas penilaian satuan Bahasan (gabungan beberapa pokok bahasan), penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester (Depdiknas 2006:402). Ruang lingkup pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Listening, Speaking, Reading and Listening) sederhana. Dari ruang lingkup tersebut, penyajian materi pembelajaran Bahasa Inggris meliputi elemen : Phonology (tata bunyi),vocabulary (kosakata), struktur (tata bahasa), culture (kebudayaan), literature (sastra), dan tanda baca (Depdiknas,2006:403). Rambu – Rambu Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Dalam pelaksanaan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai berdasarkan kurikulum digunakan pendekatan komunikatif, yaitu memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat komikasi, memberikan bekal kemampuan dan ketrampilan dasar kepada siswa agar dapat
7
berkomunikasi praktis memberikan bekal pengetahuan pada siswa untuk mengenal lingkungan yang lebih luas serta menghubungkan antar bangsa (Depdikbud,1995:4). Guru di harapkan dapat menjadi model bagi siswa khususnya dalam ucapan dan lafal Bahasa Inggris Siswa Di berikan siswa kesempatan sebanyak mungkin untuk berlatih menggunakan Bahasa Inggris dengan ucapan dan lafal yang benar melalui tahapan. Sealin itu guru di harapkan dapat memilih sendiri wacana yang berhubungan dengan topik yang akan di sajikan. Panjang kalimat dalam tiap wacana disesuaikan dalam tingkat kemampuan /perkembangan belajar siswa. Lagu dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Pulukadang, Wiwy Triyanty & Abdul Rahmat (2011 : 1) mengemukakan bahwa, Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa-siswapun memerlukan daya analisis dan imaginative yang baik pada dirinya yang harus digali oleh pembelajar yang harus memahami setiap diri peserta didiknya. Pengenalan bahasa Inggris menggunakan lagu – lagu (songs) nampaknya telah menjadi bagian yang penting. Hal ini disebabkan seni dan kreativitas yang terkadang dalam makna lagu yang dinyanyikan, memudahkan dalam mengingat kosakata, pengucapan, irama, tekanan, dan ungkapan – ungkapan yang tersirat. Hal ini didukung oleh Suprijono (2003:23) yang mengatakan bahwa penggunaan media pembelajaran seperti lagu bahasa Inggris dapat merangsang pembelajar untuk memahami dan menyelami
situasi kehidupan nyata para penutur asli
bahasa Inggris dan juga merangsang pembelajar untuk mempraktikan kemahiran berbahasa yang dimiliki yakni menyimak, membaca dan menulis.
8
Kelebihan Metode Menggunakan Lagu Penggunaan metode Menggunakan Lagu ini, guru berusaha meningkatkan aktivitas dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, metode ini memiliki keunggulan sebagai berikut. 1.
Metode ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif atau pengenalan siswa.
2.
Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.
3.
Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa.
4.
Metode ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
5.
Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
6.
Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses Menggunakan Lagu sendiri. (Masykur, Kadim. 2004:69)
Kekurangan Metode Menggunakan Lagu Walaupun demikian, metode ini mempunyai kelemahan-kelemahan di antaranya sebagai berikut. 1.
Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
2.
Apabila kelas terlalu besar, penggunaan metode ini akan kurang berhasil.
9
3.
Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional, mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan metode Menggunakan Lagu.
4.
Dengan metode ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan atau pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa. 5.
Metode ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berfikir secara
kreatif (Masykur, Kadim. 2004: 72). Langkah – langkah Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Menggunakan Lagu Adapun langkah – langkah pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan lagu adalah sebagai berikut: 1. Memperkenalkan lagu kepada anak hendaknya diawali dengan penjelasan awal tentang tema lagu bahasa Inggris yang akan dinyanyikan. 2. Lagu dinyanyikan oleh guru untuk pertama kalinya dan meminta anak utuk mendengarkannya. 3. Siswa diminta untuk Menggunakan Lagu bersama guru dengan irama ataupun tempo yang lambat. 4. Guru dan siswa mengartikan lagu ke dalam bahasa Indonesia yang benar 5. Guru dan siswa menyanyikan lagu bersama – sama berulang kali mulai dari tempo yang lambat perlahan – lahan sampai pada irama ataupun tempo yang sebenarnya. 6. Guru menunjuk siswa secara berkelompok ataupun secara sendiri – sendiri untuk menyanyikan lagu bahasa Inggris di depan kelas (Suprijono, 2003:24). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknik ini sebagai media pembelajaran bahasa Inggris yakni hendaklah lagu yang diajarkan memiliki tempo yang lambat namun apabila temponya cepat haruslah diperdengarkan berulang – ulang kali dengan diawali dengan tempo yang agak lambat dari lagu yang sebernarnya dan disesuaikan dengan tingkat penguasaan
10
anak, pengucapan, irama yang mudah dan mengarah pada tujuan pembelajaran bahasa bagi anak Sekolah Dasar. METODE PENELITIAN Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk mengkaji lebih lanjut objek penelittian tersebut dipilih lokasi SDN 15 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Objek tersebut memberikan keterangan terhadap masalah yang di perlukan. b. Dengan melihat hasil ulangan bahasa Inggris yang belum baik, maka masalah ini haruslah mendapat perhatian yang khusus. c. Dengan mewawancarai beberapa siswa yang tidak menyenangi suasana pembelajaran bahasa Inggris di kelasnya. d. Dari segi waktu, biaya dan tenaga cukup menunjang bagi penulis. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan yakni dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2013. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah anak-anak kelas II SDN 15 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 28 orang yang terdiri atas 13 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Dengan usia rata-rata 7 tahun dan memiliki kemampuan, minat serta motivasi dalam mata pelajaran bahasa Inggris yang berbeda-beda. Prosedur Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti sehubungan dengan penelitian ini adalah: a. Wawancara b. Observasi d. Dokumentasi
11
Tehnik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dengan teknik sebagai berikut: a. Reduksi Data b. Display Data c. Verifikasi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1.
Kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris menggunakan lagu pada
siswa kelas II SDN 15 Tibawa Kabupaten Gorontalo yang mampu adalah 86% atau 24 orang siswa dan yang tidak mampu mencapai 14% atau 4 orang siswa dari 28 siswa secara keseluruhan. 2. Setelah dianalisis
kemampuan penguasaan kosakata bahasa
Inggris
menggunakan lagu pada siswa kelas II SDN 15 Tibawa Kabupaten Gorontalo yang mampu adalah 57% atau 16 orang siswa dan yang tidak mampu mencapai 43% atau 12 orang siswa dari 28 siswa secara keseluruhan. Hal ini memang terlihat sudah berhasil ataupun sudah sebagian besar mampu menguasai kosakata bahasa Inggris namun dibanding dengan kemampuan pada lagu pertama lebih rendah hasilnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan uraian pada pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa menggunakan lagu dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal yang mempengaruhi kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris menggunakan lagu seperti Siswa baru mendengar Lagu – lagu bahasa Inggris tersebut dibelajarkan, motivasi siswa, Siswa baru mulai
12
belajar bahasa Inggris sehingga masih malu untuk berbicara dengan guru dan Siswa belum pernah belajar bahasa Inggris sehingga tulisan dan bacaannya belum diketahui. Sedangkan faktor eksternal seperti teman sebaya, Lagu yang ditulis dengan bahasa Inggris yang benar dan penulisan dengan bacaannya, guru dan orang tua atau keluarga. Kemampuan sebagai hasil akhir pembelajaran menunjukkan bahwa kemampuan pada lagu yang pertama adalah 86% atau 24 orang sehingga yang belum mampu adalah sebanyak 14% atau sebanyak 4 orang dari 28 siswa. Pada lagu kedua hasil akhir pembelajaran menunjukkan persentase kemampuan sebanyak 57% atau 16 orang dan yang tidak mampu sebanyak 43% atau 12 orang. Saran Berdasarkan beberapa simpulan tersebut dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada guru agar dapat memperkenalkan bahasa Inggris sejak dini dengan menggunakan lagu dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan materi pelajaran yang ada. 2. Diharapkan
kepada
siswa penelitian ini
dapat
meningkatkan
kemampuan siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris khususnya pada dengan menggunakan lagu. 3. Kepada pihak-pihak yang terkait terutama kepada sekolah, kiranya dapat memberikan dukungan moral dan material terhadap penelitian deskriptif kualitatif di sekolah guna peningkatan kualitas proses pembelajaran. 4. Diharapkan kepada peneliti lain dapat melaksanakan penelitian deskriptif kualitatif yang serupa untuk pokok-pokok bahasan yang lain dalam pembelajaran Bahasa Inggris guna perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris khususnya pada kelas awal atau kelas II.
13
5. Perlu diberikan metode pembelajaran yang joyful atau yang menyenangkan untuk
siswa kelas
II SD
contohnya dengan
menggunakan lagu.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal dkk. 2009. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta : Akademika Pressindo
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Berk, Laura E. 2003. Child Development (Seven Edition), USA: Pearson International Edition. Carter, Mildred C. Dorothy. H. Dluagez. 1993. Improving Your Vocabulary. New York: Monarch Press. Depdikbud. 1995. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-garis Besar Program Pengajaran. Jakarta:Depdikbud. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP Djamarah,
Syaiful Bahri, Zain Aswan. 2005. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Isjoni. 2009. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok. Bandung : Alfabeta
14
Masykur, Kadim. 2004. Pembelajaran Kooperatif dalam Pembelajaran Sains. Malang: Universitas Negeri Malang
Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Pulukadang, Wiwy Triyanti dan Abdul Rahmat. 2011. Pendidikan Bahasa Inggris. Bandung : MQS Publishing.
Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta : Indeks
Sino Irawan. 2011. Meningkatkan Kosakata Melalui Penggunaan Media Audio Visual Pada Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas V SDN No.30 Kota Selatan Kota Gorontalo. Gorontalo : UNG
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Suprijono, Agus. 2003. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Harmer, J. 1995. The Practice of English Language Teaching. New York: Longman Group Limited. Santrock, J.W. 2001. Life – Span Development. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga. Sumber Dari Internet
15
Chaplin, 1997. Pengertian Kemampuan. Online tersedia http://ian43.wordpress. com/2012/12/23/pengertian-kemampuan/ (13 Januari 2013) Djiwandono 2009. Pengertian Kosakata. Online tersedia http://dwijo.blogspot.com/2011/05/pengertian-kosakata-kosakata-adalah.html (13 Januari 2013) Harimurti, Kridalaksana, 1984. Pengertian Kosakata. Online tersedia http://www. scribd.com/doc/73100944/13/Pengertian-Kosakata (13 Januari 2013) Poerwaningrat.
2005.
Pengertian
Penguasaan.
Online
tersedia
http://www.artikata.com/arti-369095-penguasaan.html (18 Januari 2013) Robbins, 2000. Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris. Online tersedia http://www.infodiknas.com/meningkatkan-kemampuanpenguasaan-kosa-kata-bahasa-Inggris-anak-usia-dini-dengan-menggunakanalphabet-method/ (13 Januari 2013) Sudrajat. 2008. Pengertian Belajar. Online tersedia http://sudrajat.blogspot.com/2008/04/pengertian-belajar.html (25 Desember 2012) Thabrani. 1989. Pengertian Penguasaan. Online tersedia http://repository.upi.edu/ operator/upload/s_e0351_055055_chapter2.pdf (13 Januari 2013)