Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA PADA BALITA (0-4 TAHUN) (STUDI KASUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASAR MANNA TAHUN 2016) Meywin Sumarni Akademi Kebidanan Manna
Abstrak: Masyarakat wilayah kerja Puskesmas Pasar Manna belum mengerti upaya perilaku hidup bersih dan sehat serta Ibu jarang membersihkan pekarangan rumah yang sering menjadi sarang nyamuk. Meskipun ibu memiliki kelambu di rumah, namun tidak dipergunakan setiap malam dalam menutup tempat tidur anak dan masih ada ibu yang belum mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap penyakit malaria dalam kehidupan sehari-hari, namun anak masih terkena sakit malaria. Tujuan penelitian ini untk mengetahui tingkat pengetahuan ibu terhadap cara pencegahan malaria pada anak. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif berjenis deskriptif dengan bentuk studi kasus. Penelitian ini menggunakan informan sebagai sumber penggalian data. Informan dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencegahan pada tingkat promosi kesehatan yang pernah diterima masyarakat berupa penyuluhan kesehatan, meskipun belum maksimal secara keseluruhan karena hanya sebagian yang pernah mendapatkan penyuluhan. Pencegahan pada tingkat perlindungan khusus adalah dengan melakukan pengasapan (membakar dedaunan kering, kayu) untuk mengusir vektor nyamuk. Sedangkan penggunaan kelambu dan obat nyamuk sangat jarang dilakukan. Pencegahan pada tingkat diagnosi dini yang lebih mengarah kepada pemahaman masyarakat menemukan gejala dan pengobatan sendiri. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Pencegahan, Malaria, Balita membersihkan
PENDAHULUAN Belum
adanya
pekarangan
rumah
penelitian
yang sering menjadi sarang nyamuk.
mengenai ini di perpustakaan Akbid
Meskipun ibu memiliki kelambu di
Manna membuat peneliti tertarik
rumah, namun tidak dipergunakan
mengambil judul Gambaran tingkat
setiap malam dalam menutup tempat
pengetahuan
cara
tidur anak dan masih ada ibu yang
pada balita
belum mengerti dan melaksanakan
(Umur 0 – 4 Tahun) di Puskesmas
upaya pencegahan terhadap penyakit
Pasar Manna. Dimana masih belum
malaria dalam kehidupan sehari-hari,
mengerti upaya perilaku hidup bersih
namun anak masih terkena sakit
dan
malaria.
ibu
pencegahan malaria
sehat
serta
tentang
Ibu
jarang 21 27
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
Penyakit malaria sampai saat
orang anak balia 0 – 4 tahun yang
ini merupakan salah satu masalah
positif malaria sedangkan 10 penyakit
kesehatan masyarakat di Indonesia
terbanyak di puskesmas Pasar Manna
yang cenderung meningkat jumlah
Tahun 2015, yang paling tinggi
penderitanya
luas
penyakit ISPA 539 orang, penyakit
penyebarannya mulai dari pedesaan
pulpa 214 orang, Gastritis sebanyak
sampai
ini
124 orang, Malaria sebanyak 86
ditemukan hampir di seluruh belahan
orang, Reumatik sebanyak 85 orang,
dunia terutama di negara–negara
Hipertensi
tropik dan sub tropik, baik sebagai
sebanyak 53 orang, Diare sebanyak
penyakit endemik maupun epidemik.
46 orang, Typod sebanyak 39 orang
Hasil
dan Alergi sebanyak 24 orang.
serta
perkotaan.
studi
menunjukkan
semakin Penyakit
epidemiologik bahwa
63
orang,
Dermatitis
malaria
Kenapa masyarakat masih ada
menyerang kelompok umur balita
yang terkena penyakit malaria di
sampai dengan umur sekitar 15 tahun.
karenakan masih banyak masyarakat
Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria
belum melakukan perilaku hidup
biasanya terjadi di daerah yang biasa
bersih dan sehat serta pengetahuan
terkena
dan
masyarakat masih kurang tentang
berkaitan dengan datangnya musim
cara pencegahan terhadap nyamuk
hujan, sehingga terjadi peningkatan
malaria, tidak memasang kelambu
aktivitas nyamuk penyebab penyakit
pada malam hari sehingga peneliti
malaria pada musim hujan yang dapat
perlu
menyebabkan terjadinya penularan
kesehatan kepada masyarakat dimana
penyakit
pendidikan yang diberikan kepada
penyakit
malaria
malaria
pada
manusia
melakukan
pendidikan
melalui gigitan nyamuk. (Sumarmo
masyarakat
dkk, 2010).
dengan menggunakan strategi yang
harus
direncanakan
Berdasarkan survey awal yang
tepat disesuaikan dengan kelompok
peneliti lakukan di Puskesmas Pasar
sasaran dan permasalahan kesehatan
Manna di dapatkan pada Tahun 2015
masyarakat yang ada.
dari 86 orang yang positif malaria
Pengetahuan
setelah cek hasil leb ada sebanyak 12
diperoleh 28
dari
Ibu
yang
berbagai
sumber
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
merupakan upaya positif untuk dapat
ibu di wilayah kerja puskesmas Pasar
melakukan
yang
Manna. Ibu memiliki balita (0-4
meminimalkan
Tahun) yang berada di wilayah kerja
berarti
suatu
tindakan
guna
terserangnya penyakit malaria bagi
puskesmas
keluarganya.
menjadi subyek penelitian ini.
Tindakan
menjaga
Pasar
Manna
yang
kebersihan, pemakaian obat malaria,
Jenis penelitian kualitatif tidak
menghindar dari gigitan nyamuk,
menggunakan populasi dan sampel,
seperti memakai kelambu atau kasa
tetapi menggunakan istilah informan
anti
malaria,
untuk memberikan informasi secara
memelihara ikan pemakan jentik di
akurat mengenai hal yang diteliti.
kolam/ bak-bak penampungan air
Penelitian ini menggunakan informan
sepeti ikan kakap merah, menghindari
sebagai
keluar rumah pada waktu malam hari.
Informan dipilih berdasarkan teknik
nyamuk,
vaksin
dalam
menggunakan
penelitian
desain
mudah untuk ditemui, memiliki akses
penelitian
yang besar untuk mengetahui kondisi lingkungannya, komunikatif, tidak
bentuk studi kasus. Menurut Sulistyo
mempunyai tujuan atau kepentingan
Basuki (2010) penelitian kualitatif
tertentu dalam penelitian sehingga
merupakan penelitian yang bertujuan mengenai
data.
seperti: ibu-ibu yang memiliki balita,
ini
kualitatif berjenis deskriptif dengan
memperoleh
penggalian
purposive sampling dengan kriteria
METODE Penulis
sumber
gambaran suatu
dapat diperoleh
seutuhnya
hal
obyektif serta bersedia memberikan
menurut
informasi.
pandangan manusia yang diteliti,
dari informan dianggap cukup jika
tidak dapat diukur dengan angka.
telah
Obyek dalam penelitian ini adalah tentang
cara
pencegahan
malaria
pada
balita
jumlah
tidak ditentukan secara spesifik, data
ide, pendapat atau kepercayaan, yang
ibu
Sedangkan
informan dalam penelitian kualitatif
sehingga berkaitan dengan persepsi,
pengetahuan
informasi yang
mampu
menjawab
tujuan
penelitian. Dalam penelitian ini, penulis memutuskan informan yang tepat
sedangkan subyek penelitian adalah
untuk 29
memperoleh
data
tentang
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
kebutuhan informasi yaitu dengan
akan dilakukan selama lebih dari dua
mendapatkan data langsung dari ibu
bulan sejak Maret hingga Akhir Mei
yang sering berkunjung ke Puskesmas
2016.
di Wilayah kerja Puskesmas Pasar Manna
sehingga
data
HASIL
kebutuhan
Pencegahan
informasi masyarakat tidak bersiat
promosi
obyektif dan personal, tetapi mampu
yang
rekomendasi dari pihak Puskesmas
melakukan
dikaji harus dilakukan peneliti untuk
informan
menjamin keakuratan hasil penelitian.
oleh
pencegahan dari
menurut
informasi
yang
dengan membersihkan pekarangan
kajian, peneliti melakukan penelitian
rumah. Untuk lebih jelasnya berikut
kepada masyarakat yang berobat ke
adalah hasil wawancaranya: “Pernah,
puskesmas yang termasuk bagian
yaitu
wilayah Puskesmas Pasar Manna. langsung
penyuluhan
diterima pada penyuluhan adalah
terhadap
gambaran
dan
tentang pola hidup sehat . Untuk
Fokus terhadap masalah yang
memperoleh
masyarakat.
yang diterima pada saat penyuluhan
wilayahnya.
untuk
berupa
petugas kesehatan. Adapun materi
mengetahui kondisi masing-masing
dilakukan
wilayah
Manna
diterima
sosiasilasi
dianggap
Observasi
di
informan bahwa pernah mendapatkan
Pasar Manna serta melibatkan Kepala
fokus
pernah
Berdasarkan hasil wawancara dengan
yang lokasinya berada di wilayah
untuk
yang
informasi serta sumber informasi lain
informan ini juga mempertimbangkan
Sehingga
Pasar
tingkat
adanya penyuluhan untuk menambah
Balita usia 0-4 tahun. Pemilihan
yang
masyarakat
puskesmas
tentang pencegahan malaria pada
Puskesmas
kesehatan
diperoleh
mewakili pengetahuan masyarakat
pada
penyuluhan
tentang
upaya
perilaku hidup bersih dan sehat dengan
menerapkan
perkarangan
kondisi ibu dengan beragam aktivitas
rumah
kebersihan yang
sering
menjadi sarang nyamuk, apalagi
dan program yang dilaksanakan. Agar
masih
data yang diperoleh dan analisis dapat
banyak
ibu
yang
jarang
membersihkan seperti selokan yang
dilakukan secara maksimal, penelitian 30
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
harus dibersihkan dan bagi ibu yang
endemic
memiliki
musim hujan”(Tn A, 33 Thn, 9 Juni
kelambu
harus
dipakai
malaria
terutama
saat
2016).
terutama bagi yang memiliki anakanak Karena lebih rentan terhadap
Selanjutnya
penyakit malaria maka untuk itu kami
informan
menegaskan bahwa upaya Promosi
akan menggunakan kelabu yang telah
Kesehatan yang dilakukan petugas
diberikan ” (Ny N, 35 Thn, 8 Juni
kesehatan seperti penyuluhan tentang
2016).
malaria,
memberikan
informasi
“Pernah, penyuluhan pola hidup
kepada pasien atau masyarakat yang
sehat dengan menjaga kebersihan
berkunjung ke puskesmas. Berikut
lingkungan
hasil wawancaranya:
sekitar
rumah-rumah
warga, lalu kami diberikan kelambu
“saya
yang sudah diberi obat anti nyamuk,
kesehatan
lalu mereka menyarankan pemakaian
anggota
obat
dan
Manna, pada saat saya datang
memberikan obat itu tetapi saya
berobat bersama anak saya yang
kurang tanggap dengan apa yang
berumur 4 tahun dan saya bertanya
mereka telah sampaikan pada saat itu
bagaimana
saya hanya tau tentang pemakaian
penyakit malaria terutama pada anak
kelambu (Ny M, 19 Tahun, 8 Juni
apalagi di daerah pasar bawah
2016).
termasuk edemik malaria dimana
malaria
Sedangkan menyatakan
pada
anak
informan tidak
bekas
pernah
pernah
maupun
dari
medis
malaria
puskesmas
cara
dari Pasar
mecegah
dari
pengunjung
yang
dibuang
dekat sungai dan saya mendapat jawaban jangan sering membawa
mendapat
anak keluar rumah pada malam hari
penyuluhan tentang malaria baik dari Puskesmas
tentang
penyuluhan
sembarangan dan adanya rawa-rawa
kesehatan berikut hasil wawancara: belum
dapat
banyak sampah dan botol minuman
yang
memperoleh penyuluhan dari petugas
“Saya
pernah
apalagi tanpa membawa jaketdan
Tenaga
obat pelindung anti nyamuk dan
Kesehatan belum ada dilakukan RT
jangan membawa anak ke daerah
kami padahal di daerah ketapag ini 31
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
yang berpotensi malaria” (Ny. MJ,
kereta keliling karena anak saya
26 Tahun, 10 Juni 2016).
umur 2 tahun sering sekali rewel
Perlindungan
khusus
makanya saya ajak sebentar, kalau
yang
dekat rumah Cuma ngobrol dengan
dilakukan oleh masyarakat adalah
tetangga dekat rumah hanya sebentar
upaya untuk menghindari penyakit terjangkitnya
penyakit
Olehnya
berbagai
dilakukan
dalam
sekitar 1 jam” (Ny. D, 30 Tahun, 10
malaria.
macam upaya
Juni 2016).
yang
Sedangkan
sepsific
waktu malam hari itu berbeda. Rata-
mulai dari kebiasaan keluar pada malam
hari,
rata mereka keluar malam cuma
penggunaan
beberapa jam saja dan menurut
pelindung diri dari gigitan nyamuk.
informan mereka juga memakai jaket
Berikut hasil wawancaranya:
dan
“iya saya sering membawa anak yang berumur
2 tahun ini jalan-jalan
dengan
ayahnya
di
luar
lotion
Berikut
anti hasil
wawancaranya:
membelikan
dingin
menggunakan
nyamuk.
“kurang lebih 2 jam, kadang-kadang
makanan karena di rewel terus apalagi
waktu
informan berada diluar rumah pada
protection atau perlindungan khusus, waktu
lamanya
saja saya memakaikan lotion anti
saya
nyamuk pada anak terkadang hanya
memakaikannya jaket agar anak saya
memakai jaket saja” (Ny N, 35
tidak kedinginan dan terhindar dari
Tahun, 8 Juni 2016).
gigitan nyamuk. Kalau diluar rumah Cuma duduk-duduk diteras bersama
“paling lama kurang lebih 3 jam,
anak dan neneknya dan biasanya
pelindung
saya tidak memakaikannya jaket atau
hanyalah jaket saja ” (Ny D, 30
pun lotion anti nyamuk karena takut
Tahun, 10 Juni 2016).
masuk kedalam mulut anak” (Tn A,
yang
Selanjutnya
33 Tahun, 9 Juni 2016).
saya
gunakan
informasi
yang
diperoleh dalam hasil penelitian ini kegiatan
yang terkait perlindungan khusus
keluar jahu paling pergi sebentar
dalam upaya pencegahan penyakit
untuk membawa anak saya naik
malaria adalah penggunaan obat anti
“keluar
rumah
jarang,
32
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
nyamuk atau semacamnya apada saat
jaga-jaga kalau anak panas, namun
tidur. Berikut hasil wawancaranya:
sampai besoknya belum juga turun dan saya heran kenapa anak saya
“ketika anak tidur malam hari saya
panasnya pada saat-saat tertentu
memasangkan kelambu dan memakai
saja, lalu atas saran tetangga saya
semprotan” (Ny Mj, 26 Tahun, 10
yang pernah mengalami di suruh cex
Juni 2016).
darah
“kadang-kadang
pakai
untuk
mengetahui
kena
kelambu
penyakit malaria atau apa…setelah
untuk anak saya tetapi panas maka
saya cek darah besoknya memang
terkadang menggunakan semportan
benar positif malaria langsung saya
dan obat nyamuk bakar” (Ny N, 35
bawa ke puskesmas untuk di obati”
Tahun, 8 Juni 2016).
(Ny M, 19 tahun, 8 Juni 2016).
Upaya untuk dignosa dini dan
Dijelaskan oleh informan lain
pengobatan berupa gejala awal yang
bahwa apabila ada kasus yang terjadi
dirasakan oleh informan, dan upaya
dilapangan
pencarian pengobatan. Berikut hasil
malaria) dengan mengambil sampel
wawancaranya:
darah
“Dari bu bidan kasih tau kalau dia
Apabila
malaria… saat itu panas tinggi anak
langsung diberikan tindakan seperti
saya tetapi tenggah malam tidak
pengobatan
panas lalu saya bawa ke bidan lalu
pemberian obat, selain itu juga
ibu bidan periksa tensi dia darah lalu
langsung dilakukan penyuluhan pada
kasih obat paracetamol minum tetapi
wilayah
masih
malarianya
begitu-begitu
setengah
mati
saja
sampe
panas
(masyarakat
dan
mengenali
positif di
yang
terkena gejalanya.
malaria,
anak
puskesmas
dan
terdapat
kasus
disertai
dengan
yang
pembagian kelambu.
berteriak-
berteriak sampai saya ketakutan”
“Kalau ada dalam 1 rumah yang
(Ny D, 30 Tahun, 10 Juni 2016).
terkena malaria 2 atau 3 berarti kami turun
“Pertama sakit anak saya minum obat
paracetamol
obat
lapangan
dan
pengabilan
sampel darah untuk satu rumah untuk
penurun
pemberiksaan lab kalau ada yang
panas kebetulan saya selalu sedia 33
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
temui smpel darahnya ada gejala-
pencegahan
gejala
malaria. Oleh karena itu, dengan
malaria
memberikan
kami
obat
langsung
malaria
jarangnya
itu
dan
pemberantasan
mendapat
penyuluhan
sesuai
kesehatan tantang malaria, maka
sama
mungkin juga upaya pencegahan
penyuluhan dan pembagian abatte”
yang telah dilakukan oleh masyarakat
(Tn J, 35 Tahun, 13 Juni 2016).
pun lebih jarang karena masyarakat
Arterakine anjuran
dan
darplex
pengunaan
obat
tidak
PEMBAHASAN
Menurut
memperoleh
bahwa
penyuluhan dengan informasi seputar
hubungan
ataupun kebiasaan duduk berkumpul di pance sore atau malam hari. Tidak
yang
adanya hubungan antara kebiasaan
bermakna dimana ada pengaruh yang
beraktifitas di luar rumah pada malam
signifikan antara penyuluhan dengan
hari dengan kejadian malaria diduga
perubahan pengetahuan dan sikap
karena aktifitas menggigit nyamuk
responden. Namun Mayasari, dkk. Juga
menemukan
penyuluhan tindakan
dan
bahwa perilaku
tidak
pada umumnya jam 21.00 lebih,
antara
sedangkan
atau
kerumah
menunjukkan
informan
terlihat ada peningkatan perilaku masyarakat.
keluarga
jam
21.00.
tidak
menggunakan
seperti jaket atau lotion. Mereka melakukan hal-hal tersebut misalnya
rendahnya tingkat pengetahuan, sikap tindakan
dibawah
biasanya
pelindung diri dari gigitan nyamuk
Tingginya
kejadian malaria dipengaruhi oleh dan
responden
Seringnya berada di luar rumah dan
pengaruh yang bermakna namun positif
responden
untuk melakukan sholat berjamaah
Mayasari,
(2012) bahwa pengetahuan dan sikap menunjukkan
sebagian
(2008)
rumah malam hari seperti ke masjid
saat pembagian kelambu. penelitian
Achmadi
melakukan aktifitas berada di luar
dengan penyakit malaria walau pada Hasil
dan
pencegahan tersebut.
bahwa hampir semua informan yang pernah
pengetahuan
informasi yang up untuk melakukan
Hasil penelitian menunjukkan menyatakan
memiliki
menggunakan jaket hanya pada saat
terhada
cuaca dan kondisi lingkungan yang 34
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
tidak memungkinkan seperti cuaca
untuk tidak menggunakan obat anti
dan kondisi lingkungan yang dingin
nyamuk untuk menghindari gigitan
ataupun
saat
nyamuk dengan alasan tidak suka
berkenderaan pada waktu malam.
dengan bau yang dikeluarkan oleh
Kebiasaan penduduk berda di luar
obat anti nyamuk tersebut karena
rumah
dan
dapat membuat sesak napas dan batuk
kebiasaan tidak berpakaian sangat
dan menggunakan kelambu karena
berhubungan
terasa udaranya panas.
hanya
pada
pada
malam
hari
dengan
kejadian
malaria.
Menurut
Dari hasil penelitian yang
bahwa
ada
dua
Pusdatin
(2013)
gejala
malaria.
Pusdatin
(2013)
Pertama, gejala malaria ringan yakni;
keluar
rumah
demam menggigil secara berkala dan
kegiatan
biasanya disertai sakit kepala, pucat
berkumpul di warung kopi dan
karena kurang darah, kadang-kadang
melaksanakan kegitan pada waktu
di mulai dengan badan terasa lemah,
malam mulai dari jam 17.00 sampai
mual/muntah tidak nafsu makan.
dengan jam 20.03 merupakan faktor
Kedua, gejala malaria berat; kejang-
yang mempengarahui angka kejadian
kejang, kehilangan kesadaran, kuning
malaria. Masyarakat sejauh ini telah
pada mata, panas tinggi, kencing
meyadari
berwarna teh tua, nafas cepat, muntah
dilakukan
oleh
bahwa
kebiasaan
malam
hari
gigitan
termasuk
pentingnya nyamuk,
maksimal
namun
melakukan
pencegahan obat
menghindari
dengan
anti
menggunakan
belum
terus, dan pingsan bahkan sampai
upaya
koma.
menggunakan
nyamuk kelambu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan melakukan pengobatan
maupun
segera
Hasil
Manna
ini
menggunakan
Puskesmas lebih obat
anti
obat
menyimpan di rumah untuk jaga-jaga,
masyarakat yang tinggal di daerah kerja
meminum
paracetamol yang diperolehnya dengan
penelitian ini menunjukan bahwa, wilayah
dengan
guna meredakan demam. Selain itu,
Pasar
informan menyatakan bahwa ketika dia
memilih
sakit, orang tuanya (ibu) membawanya
nyamuk
ke tempat pelayanan kesehatan terdekat
tetapi, ada masyarakat yang memilih 35
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
(puskesmas)
untuk
pada
mendapatkan
Upaaya
pencegahan
pada
pengobatan segera.
tingkat perlindungan khusus adalah
SIMPULAN
menggunakan obat anti nyamuk, kelambu dan menggunakan jaket
Masyarakat sejauh ini telah meyadari
pentingnya
gigitan
nyamuk,
maksimal obat
namun
dengan
anti
Disarankan kepada Pemerintah
belum
melakukan
pencegahan
apabila keluar ruma.
menghindari
dan Dinas Kesehatan Kota
upaya
Petugas Kesehatan Puskesmas untuk
menggunakan
nyamuk
dan
perlu
maupun
adanya
penyuluhan
menggunakan kelambu. Masyarakat
dilakukan
yang tinggal di daerah wilayah kerja
mengenai malaria ini lebih sering lagi
Puskesmas Pasar Manna ini lebih
untuk lebih menambah pengetahuan
memilih
anti
dan informasi masyarakat tentang
nyamuk tetapi, ada masyarakat yang
malaria sehingga masyarakat bisa
memilih untuk tidak menggunakan
melakukan upaya-upaya pencegahan
obat anti nyamuk untuk menghindari
penyakit
gigitan nyamuk dengan alasan tidak
malaria, walaupun tingkat kejadian
suka dengan bau yang dikeluarkan
malaria telah mengalami penurunan
oleh obat anti nyamuk tersebut karena
dari tahun ke tahun dan kepada
dapat membuat sesak napas dan batuk
peneliti
dan menggunakan kelambu karena
melakukan penelitian lebih lanjut
terasa udaranya panas.
mengenai
menggunakan
pukesmas
terhadap
pada
malaria
di
wilayah
kerja
mengembangkan
Pasar
Manna
adalah
disarankan belum
terkait
yang
keberhasilan
kesehatan
yang
masyarakat
mungkin
selanjutnya
masyarakat
pencegahan
promosi
masyarakat
sedini
pada
Upaya tingkat
obat
kepada
yang
ingin perilaku
pencegahan agar
dapat
variabel-variebel ada,
serta
dapat
meskipun
melakukan penelitian yang mendalam
belum maksimal secara keseluruhan
dan terarah yang terkait dengan
karena hanya sebagian yang pernah
perilaku
mendapatkan penyuluhan sedangkan
pencegahan dan pengobatan malaria.
penyuluhan
kesehatan,
36
penderita
terhadap
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Volume 12, Juli 2016
RUJUKAN (Daftar Pustaka) Achmadi, Supri. (2013). Faktor Risiko Kejadian Malaria Di Desa Lubuk Nipis Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim. (Tesis). Semarang : Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Basuki, Sulistyo. (2010). Metode Penelitian. Jakarta : Penaku Mayasari R. (2012). Dampak Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di Desa Sukajadi Kabupaten Oku. (Jurnal). Baturaja, OKU. Loka Litbang P2B2 Baturaja. Pembangunan Manusia ; 6 (3) : 6-7. Pusdatin. (2013). Pencegaha Malaria dalam Lingkungaa. Jakarta. Sumarno. (20110). Perbedaan Gejala Klinis Dan Efek Samping Pengobatan Pada Malaria Falciparum dan Vivax Di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Provinsi Sumatera Selatan. (Jurnal). Baturaja : Departemen Parasitologi, Fak.Kedokteran Univ.Gadjah Mada. Pembangunan Manusi ; 6 (2) 8-9
37